THALASEMIA
DI BUAT OLEH :
MOHAMAD EDO KURNIAWAN
(1921013)
DOSEN PEMBIMBING:
1. Pengertian Thalassemia
pendek dari normal yaitu berusia 120 hari (Marnis, Indriati, & Nauli,
2018).
kaya zat besi yang berada di dalam sel darah merah yang berfungsi untuk
abnormal) misalnya pada HbS, HbF, HbD dan sebagainya, selain itu
thalassemia.
memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya. Jika hanya 1 gen yang
a. Thalassemia alfa
b. Thalassemia beta
mengalami gangguan,
menjadi
1) Thalasemia Minor
lahir dan tetap akan ada sepanjang hidup penderita. Penderita tidak
2) Thalasemia Intermedia
saat lahir, tetapi akan menderita kekurangan darah pada usia 3-18
2015)
4. Anatomi Fisiologi
Gambar 2.1
Thalasemia
Sumber : Aslinar (2017)
a. Pengertian Hemoglobin
(Pearce, 2009).
b. Tahap Pembentukan Hb
Zat besi merupakan unsur yang penting dalam tubuh dan hampir
dalam hati, limpa, da sumsum tulang. Zat besi yang berlebihan akan
ferritin dalam sel hati terganggu dan terdapat pelepasan ferittin dari sel
hati yang rusak. Pada penyakit keganasan, sel darah kadar ferritin
dan berkaitan pula dengan cadangan besi intra sel (hemosiderin). Zat
besi yang berikatan dengan transferrin akan terukur sebagai kadar besi
seluruhnya disebut daya ikat besi total (total iron binding capacity,
seperti: badan lemah, kulit kekuningan (jaundice), urin gelap, cepat lelah,
bossing, mulut tongos (rodent like mouth), bibir agak tertarik, dan
terutama tulang kepala dan wajah, selain itu anak akan mengalami
paling sering terlihat terjadi pada tulang tengkorak dan tulang wajah.
pada tulang frontal dan pelebaran diploe (spons tulang) tulang tengkorak
rantai polipeptida alpa dan beta, atau terdiri dari hemoglobin tak stabil-
RBC yang lebih. Dalam stimulasi yang konstan pada bone marrow,
produksi RBC secara terus-menerus pada suatu dasar kronik, dan dengan
menyebabkan bone marrow menjadi tipis dan mudah pecah atau rapuh.
a. Screening test
2007).
3) Indeks eritrosit
Dengan bantuan alat indeks sel darah merah dapat dicari tetapi
(Wiwanitkit, 2007).
4) Model matematika
MCV rendah, eritrosit meningkat dan anemia tidak ada ataupun ringan.
b. Definitive test
1) Elektroforesis hemoglobin
2) Kromatografi hemoglobin
2007).
3) Molecular diagnosis
2007).
8. Penatalaksanaan
gangguan. Seseorang pembawa atau yang memiliki sifat alfa atau beta
untuk Thalasemia tingkat menengah atau berat, yaitu transfusi darah, terapi
besi dan chelation, serta menggunakan suplemen asam folat. Selain itu,
belakang, pendonoran darah tali pusat, dan HLA (Children's Hospital &
a. Transfusi darah
Transfusi yang dilakukan adalah transfusi sel darah merah. Terapi ini
secara rutin karena dalam waktu 120 hari sel darah merah akan mati.
Hemoglobin dalam sel darah merah adalah zat besi yang kaya protein.
penumpukan zat besi dalam darah. Kondisi ini dapat merusak hati,
jantung, dan organ-organ lainnya. Untuk mencegah kerusakan ini, terapi
khelasi besi diperlukan untuk membuang kelebihan zat besi dari tubuh.
1) Deferoxamine
waktu lama dan sedikit memberikan rasa sakit. Efek samping dari
pendengaran.
dan kelelahan.
sel induk yang rusak. Sel-sel induk adalah sel- sel di dalam
Cord blood adalah darah yang ada di dalam tali pusat dan plasenta.
mengenali sel kita sendiri sebagai 'diri' dan sel „asing' sebagai lawan
(Okam, 2001).
9. Penatalaksanaan Keperawatan
kurangnya pengetahuan orang tua mengenai penyakit dan cemas orang tua
dan membuat keluarga dapat mengatasi masalah atau stress yang terjadi
pada keluarga.
penderita thalassemia.
a. Komplikasi Jantung
2) Osteoporosis
rendah.
darah yang sehat akan menjadi tidak efektif jika limpa telah membesar
dan menjadi terlalu aktif, serta mulai menghancurkan sel darah yang
Segera temui dokter jika anak Anda memiliki gejala infeksi, seperti
menjadi rusak, lalu digantikan oleh jaringan parut, serta hepatitis. Oleh
2) Pankreas – diabetes
Membentuk inklosion
Rantai α kurang terbentuk dari
Pembentukkan rantai α dan β diretikulo
pada rantai β
tidak seimbang
Menempel pada dinding eritrosit
Rantai β kurang dibentuk
dibanding α Thalasemia α
Hemolysis
Rantai β tidak dibentuk sama
sekali
Eritropoesis darah yang tidak efektif
Rantai g dibentuk tetapi tidak Gangguanpembentukkan
dan penghancuran precursor eritrosit menutupi kekurangan rantai rantai α dan β
dan intramedula Pembentukkam rantai α dan β
β
SintesisHb eritrosit Penimbunan dan
Thalasemia β pengendapan rantai α dan
hipokrom & mikrositer β
Hemolysis eritrosit yang
Tidak terbentuk HbA
immature
Anemia
Deformitas tulang
Kompensasi tubuh membentuk eritrosit Peningkatan O2 oleh RBC
oleh sumsum tulang
Perubahan bentuk wajah
Penonjolan tulang tengkorak Aliran darah ke organ vital dan jaringan
Hiperplasi sumsum tulang
Pertumbuhan pada tulang
maxilla terjadi O2 dan nutrisi tidak di transport secara
Ekspansif massif sumsum tulang
Terjadi face coley
wajah dan cranium
Perfusi Perifer Tidak Efektif (D.0009)
Hipoksia
Perasaan berbeda dengan orang
Gambaran diri negative Tubuh merespon dengan pembentukkan eritrpoetin Suplai O2/Na ke jaringan
Hemokrotamesis
Pembentukkan RBC baru yang immature dan Gangguan tumbuh kembang(D.0106)
mudah lisis
Fibrosis Perubahan pembentukkan ATP
Hb perlu transfusi
Kelemahan fisik
Resiko Gangguan Integritas Hemosiderosis
Kulit/Jaringan (D.0139)
Intoleransi Aktivitas (D.0056)
Jantung Limfa
Liver
Paru-paru
Perut buncit,menekan diafragma Imunitas
DM
A. Konsep Masalah Keperawatan
1. Pengertian Masalah
2. Liver
Komponen Masalah Keperawatan
Hepatomegaly
a. Masalah (Problem)
b. Indikator Diagnostik
validasi diagnosis.
ventilasi adekuat.
a) Subjektif : dyspnea
b) Objektif
a) Subjektif : Ortopnea
b) Objektif
Hemoglobin. (D.0009)
1) Definisi Masalah
a) Subjektif : -
b) Objektif
(1) Parastesia
b) Objektif
(1) Edema
hari
istirahat
a) Subjektif
b) Objektif
(4) Sianosis
d. Resiko gangguan integritas kulit /jaringan berhubungan dengan
patogenik
(D.0083)
b) Objektif :
a) Subjektif :
tubuh
lain
berlebihan
1. Pengkajian Keperawatan
a. Asal Keturunan/Kewarganegaraan
a. Umur
anak normal.
d. Pola makan
sehingga berat badan anak sangat rendah dan tidak sesuai dengan
usianya.
e. Pola aktivitas
Anak terlihat lemah dan tidak selincah anak usianya. Anak banyak
merasa lelah
bahwa dirinya sehat. Apabila diduga faktor resiko, maka ibu perlu
diberitahukan mengenai risiko yang mungkin dialami oleh anaknya nanti
dokter
adalah:
tanpa pangkal hidung, jarak kedua mata lebar, dan tulang dahi
terlihat lebar.
kronik
kurang dari normal. Ukuran fisik anak terlihat lebih kecil bila
8) Kulit
ventilasi adekuat.
a) Subjektif : dyspnea
b) Objektif
a) Subjektif : Ortopnea
b) Objektif
1) Definisi Masalah
a) Subjektif : -
b) Objektif
a) Subjektif
(1) Parastesia
b) Objektif
(1) Edema
hari
istirahat
a) Subjektif
(4) Sianosis
2) Faktor Risiko
patogenik
2) Faktor Risiko
b) Objektif :
a) Subjektif :
tubuh
lain
b) Objektif
berlebihan
b) Objektif
(1) Tidak mampu melakukan keterampilan atau perilaku khas
b) Objektif :
(6) Lesu
(7) Mudah
marah
(8) Regresi
Kriteria Hasil :
2) Intervens
Observas
Terapeutik
Kriteria Hasil :
c) Tenaga Meningkat
2) Intervensi :
Observasi
Terapeutik
atau berjalan
Edukasi
hemoglobin
perifer meningkat
Kriteria hasil :
c) Akral membaik
2) Intervensi :
Observasi
atau gelisah
Terapeutik
Edukasi
terbakar
tubuh sekunder
Kriteria hasil :
2) Intervensi :
Observasi
Terapeutik
lingkungan pasien
Edukasi
perubahan sirkulasi
2) Intervens
Observas
Terapeutik
kering
Edukasi
menurun
2) Intervensi :
Observasi
perkembangan
social
Terapeutik
citra tubuh
Edukasi
sebaya)
kelompok
g. Gangguan Tumbuh Kembang berhubungan dengan efek
ketidakmampuan fisik
Kriteria hasil :
d) Afek Membaik
2) Intervensi :
Observasi
anak Terapeutik
optimal
Edukasi
4. Implementasi keperawatan
(Ghofur, 2016).
5. Evaluasi Keperawatan
perlu dimodifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dona, Marnis, Ganis Indriati, dan Fathara Anis Nauli . (2018). Hubungan Tingkat
Pengetahuan dengan Kualitas Hidup Anak Thalasemia. Jurnal Keperawatan
Sriwijaya.
Nurarif, Amin Huda, & Hardi Kusuma. (2016). NANDA NIC-NOC. Jogjakarta:
Percetakan Medication Publishing Jogjakarta.
Sawitri, Harvina, & Cut Asmaul Husna,. (2018). Karakteristik Pasien Thalasemia
Mayor di BLUD RSU Cut Meutia Aceh Utara Tahun 2018.