Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persyaratan Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS ) menjadi Pegawai Negeri
Sipil ( PNS ) adalah mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar ( Latsar ) sesuai UU No.
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan LAN No. 12 Tahun
2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS. Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam
UU No. 5 tahun 2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum
disebut birokrat bukan sekedar merujuk pada jenis pekerjaan tetapi merujuk
kepada sebuah profesi pelayanan public, maka dari itu sebagai ASN perlu
membuat rancangan aktualisasi khususnya dalam pelayanan bidang kesehatan
yang dilaksanakan di Instansi Puskesmas.
Puskesmas sebagai instansi pelayanan kesehatan yang berhubungan
langsung dengan pasien harus mengutamakan pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien
sesuai dengan standar pelayanan. Setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau, hal ini diatur dalam Undang-
Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2019. Puskesmas dihadapkan pada risiko
terjadinya infeksi baik karena perawatan atau datang berkunjung ke Puskesmas.
Teknik Pengendalian infeksi harus diterapkan dalam praktik keseharian untuk
mencegah terjadinya infeksi. Cuci tangan merupakan salah satu pemberian
bermutu yang dilakukan petugas kesehatan dalam mencegah transmisi infeksi,
baik pasien maupun petugas kesehatan. Infeksi ini bisa ditularkan dari pasien ke
petugasmaupun sebaliknya, serta antar orang yang berada di lingkungan
Puskesmas.
Teknik pengendalian infeksi harus diterapkan dalam praktik keseharian
untuk mencegah terjadinya infeksi. Salah satu hal yang terpenting dalam
mengurangi penyebaran infeksi adalah dengan mencuci tangan (Hand Hygiene).
Sehingga diperlukan kesadaran dan juga kepatuhan petugas kesehatan terhadap
pelaksanaan SOP cuci tangan, guna menjadi pusat pelayanan kesehatan

1
masyarakat yang berkualitas , efektif dan efisien menuju pelayanan kesehatan
yang berkualitas.
setiap hari dihadapkan kepada tugas yang berat untuk bekerja dengan aman
dalam lingkungan yang membahayakan. Kini, resiko pekerjaan yang umum
dihadapi oleh petugas pelayanan kesehatan adalah kontak dengan darah dan tubuh
sewaktu melayani pasien. Pemaparan terhadap patogen ini meningkatkan resiko
mereka terhadap infeksi yang serius. Petugas kesehatan yang bekerja di layanan
kesehatan, dihadapkan kepada resiko pemaparan terhadap patogen yang lebih
tinggi daripada bagian – bagian lainnya    ( Gershon dan Vlavov 1992 ). Karena
resiko yang tinggi ini, panduan dan praktik perlindungan infeksi yang lebih baik
diperlukan untuk melindungi staf yang bekerja di area ini. Lagi pula, anggota staf
yang tahu cara melindungi diri mereka dari pemaparan darah dan cairan tubuh dan
secara konsisten menggunakan tindakan – tindakan ini akan membantu
melindungi pasien – pasiennya juga.

Dalam pelayanan di Puskesmas Sipatana masih ditemukan perawat yang


kurang menerapkan dan mempraktikkan 6 langkah cuci tangan saat melakukan
pelayanan terhadap pasien. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran dari perawat
itu sendiri tentang pentingya penerapan 6 langkah cuci tangan oleh perawat agar
tidak terjadi infeksi nosokomial yaitu infeksi yang disebabkan oleh perawat ke
pasien ataupun sebaliknya dari pasien kepada perawat. Oleh karena itu 6 langkah
cuci tangan harus benar-benar di terapkan Oleh Perawat dalam suatu layanan
kesehatan.

Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun terinspirasi untuk mengangkat


judul rancangan aktualisasi yakni “Optimalisasi penerapan 6 langkah cuci tangan
oleh perawat dalam melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien di
Puseksmas Sipatana. Melalui kegiatan aktualisasi dan habituasi tersebut
diharapkan dapat menghasilkan perawat yang profesional yang dilandasi dengan
nilai dasar ANEKA dan mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya secara
professional sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan dasar yang
transparan dan profesional.

2
1.2 Tujuan
Rancangan aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan sebagai
1) Pengaktualisasian nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil
Negara di PKM Sipatana, Kec. Sipatana, Kota Gorontalo.
2) Menganalisis tugas dan fungsi ASN khususnya PERAWAT di PKM
Sipatana, Kec. Sipatana, Kota Gorontalo.
3) Melakukan analisis dampak apabila nilai-nilai dasar profesi PNS, peran dan
kedudukan PNS dalam NKRI tidak diterapkan dalam tahapan kegiatan
kerja.
4) Mengidentifikasi nilai-nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan tugas
dan fungsi ASN.
5) Mengidentifikasi dan Mengaktualisasikan peran dan kedudukan ASN dalam
NKRI.

1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari aktualisasi antara lain:
1) Menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS serta peran dan
kedudukannya.
2) Meningkatkan mutu pelayanan masyarakat pada satuan kerja dan
kenyamanan masyarakat sebagai stakeholder.
3) Manfaat yang didapatkan oleh peserta diklat latsar adalah peserta dapat
memahami, menginternalisasi dan kemudian mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat kerja.
4) Manfaat bagi unit kerja dan organisasi adalah mendapatkan kontribusi dari
peserta diklat latsar untuk mencapat tujuan, visi dan misi bersama.
Stakeholder juga mendapatkan manfaat yaitu dapat merasakan inovasi-
inovasi dari kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta diklat latsar.

3
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada pembahasan kali ini adalah rancangan aktualisasi nilai dasar
profesi PNS tentang belum optimalnya penerapan 6 langkah cuci tangan oleh
perawat dalam melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien di PKM Sipatana,
Kec. Sipatana, Kota Gorontalo, dalam kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Tahun
Anggaran 2021.

4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Deskripsi Organisasi


2.1.1 Profil Organisasi
1. Nama Puskesmas : Puskesmas Sipatana
2. Alamat : Jl. Tondano Kel, Bulotadaa, Kec. Sipatana,
Kota Gorontalo, Gorontalo 96139
3. Luas Tanah : 4.87 km2
4. Jumlah tenaga di Puskesmas : 57 Orang
5. Jumlah Sarana Kesehatan : 15
6. Jumlah Jaringan Pustu :3
7. Nama Kepala Puskesmas : Rahmawaty Abd. Gani, S.KM
8. Akreditasi : Madya

2.1.2 Visi, Misi dan Nilai Organisasi


1) Visi Puskesmas Sipatana
Sesuai dengan kedudukan tugas pokok dan fungsi serta struktur
organisasi yang ada, Puskesmas Sipatana telah merumuskan
perencanaan strategis dengan menetapkan visi dan misi yang akan
dicapai sebagai acuan operasional kegiatan dalam pencapaian tujuan
akhir organisasi.
VISI
TERWUJUDNYA MASYARAKAT SEHAT, MANDIRI DAN
BERKEADILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SIPATANA

2) Misi Puskesmas Sipatana


Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, PUSKESMAS SIPATANA
menetapkan 5 (Lima) misi, yaitu :

5
1. MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG
BERMUTU
2. MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN KESEHATAN
PERORANGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT BESERTA
LINGKUNGANNYA
3. MENGEMBAN SARANA PRASARANA YANG
MENGUTAMAKAN KUALITAS PELAYANAN
4. MENINGKATKAN AKSES DAN KETERJANGKAUAN
MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN
5. MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
TERHADAP KESEHATAN
2.2 Deskripsi Isu / Situasi Problematik
Situasi problematik ditentukan berdasarkan permasalahan yang ditemukan
pada masing-masing unit kerja, khususnya di PUSKESMAS SIPATANA Kota
Gorontalo. Adapun isu yang dapat dikemukakan pada tahap ini adalah isu-isu
yang berkaitan dengan manajemen ASN, manajemen pelayanan publik dan Oleh
karena itu, berdasarkan identifikasi di lapangan didapatkan isu-isu sebagai berikut
1. Belum optimalnya penggunaan alat pelindung diri (APD) pada perawat dalam
pelayanan terhadap pasien di ruang tindakan.
Petugas pelayanan kesehatan setiap hari dihadapkan kepada tugas yang berat
untuk bekerja dengan aman dalam lingkungan yang membahayakan di masa
pandemic ini. Kini resiko pekerjaan yang umum dihadapi oleh petugas
pelayanan kesehatan adalah kontak dengan darah dan cairan tubuh sewaktu
melakukan tindakan pada pasien. Pemaparan terhadap patogen ini
meningkatkan resiko mereka terhadap infeksi yang serius dan kemungkinan
menyebabkan kematian.
2. Belum optimalnya pemilahan sampah medis dan non medis diruang tindakan.
Sampah medis dan non medis adalah semua sampah yang dihasilkan dari
kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainya.contoh dari sampah medis
yaitu barang habis pakai yang digunakan perawat kepada pasien seperti botol
infuse dan jarum suntik sedangkan sampah non medis contohnya yaitu barang-

6
barang yang digunakan pasien seperti sisa-sisa makanan dan minuman dari
pasien.
3. Belum optimalnya penerapan 6 langkah cuci tangan oleh perawat dalam
melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien di Puskesmas Sipatana.
Dalam pelayanan di Puskesmas Sipatana masih ditemukan perawat yang
kurang menerapkan dan mempraktikkan 6 langkah cuci tangan saat melakukan
pelayanan kesehatan terhadap pasien. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran
dari perawat itu sendiri tentang pentingya penerapan 6 langkah cuci tangan
oleh perawat agar tidak terjadi infeksi nosokomial yaitu infeksi yang
disebabkan oleh perawat ke pasien ataupun sebaliknya dari pasien kepada
perawat. Oleh karena itu 6 langkah cuci tangan harus benar-benar di terapkan
Oleh Perawat dalam suatu layanan kesehatan.
2.3 Argumentasi terhadap Core Isue terpilih
Berdasarkan pengamatan dan observasi dari penulis selama masa
percobaan lima bulan bekerja penulis menemukan bahwa masih belum
optimalnya penerapan perawat melakukan 6 langkah cuci tangan yang
menyangkut hajat hidup orang banyak, mengingat banyaknya penyakit
menular yang disebabkan karena kurang menjaga kebersihan yang menjadi
masalah saat ini dan masa mendatang Perlu dilakukan edukasi dengan
menggunakan media Leaflet dan Poster.
Isu yang hendak diangkat belum optimalnya penerapan 6 langkah cuci
tangan oleh perawat dalam melakukan pelayanan pada pasien. Oleh karenanya
untuk Mengoptimalisasikan penerapan 6 langkah cuci tangan oleh perawat
maka penulis hendak melaksanakan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi
Penerapan 6 Langkah Cuci Tangan Oleh Perawat dalam Melakukan
Pelayanan Kesehatan Terhadap Pasien di Puskesmas Sipatana”
2.4 Kegiatan Untuk Penyelesaian Isu
Berdasarkan deskripsi dan argumentasi isu maka perlu dilakukan
pemecahan isu dengan “Optimalisasi Penerapan 6 langkah Cuci Tangan Oleh
Perawat dalam Melakukan Pelayanan Kesehatan Terhadap Pasien di

7
Puskesmas Sipatana” melalui kegiatan-kegiatan untuk menjawab isu tersebut
sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait rancangan aktualisasi.
2. Membuat satuan acara penyuluhan (SAP) penerapan 6 langkah cuci tangan
3. Membuat leaflet dan Poster 6 langkah cuci tangan
4. Melakukan edukasi 6 langkah cuci tangan
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan edukasi 6 langkah cuci tangan

2.5 Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


Berikut uraian dan narasi pembahasan mengenai nilai-nilai ANEKA dan
nilai-nilai Kedudukan serta Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhitanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjaminterwujudnya nilai-nilai publik.Nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam akuntabilitas diantaranya adalah tanggung jawab,
kepemimpinan, kepatuhan, ketekunan, teliti, ikhlas, jujur, semangat, tidak
membeda-bedakan, tekun dan cermat.
2. Nasionalisme
Nilai dasar nasionalisme tersebar di setiap sila pancasila. (1) sila pertama: etos
kerja, religius, toleransi, amanah, percaya diri, tanggungjawab, dan transparan.
(2) sila kedua: humanis, persamaan derajat, tidak diskriminatif, saling
menghormati, dan tenggang rasa. (3) sila ketiga: rela berkorban, gotong
royong, cinta tanah air, menjaga ketertiban, dan mengutamakan kepentingan
publik. (4) sila keempat: musyawarah mufakat, menghargai pendapat orang
lain, kekeluargaan, dan serakah, bersikapadil, dan kerjakeras. (5) sila kelima:
berperilaku adil kepada seluruh masyarakat.
3. Etika Publik

8
Nilai dasar etika publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi,
cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada peraturan perundang-undangan, taat
perintah, dan menjaga rahasia.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorentasi
pada kualitas publik nilai yang terkandung didalamnya antara lain efektivitas,
efisiensi, kreatif, empati, peduli, kerapihan, cepat, tepat, tanggap dan ramah.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi merupakan tindakan atau gerakan yang di lakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma,nilai
dasar yang terdapat di dalamnya adalahjujur, peduli, mandiri, disiplin,
tanggungjawab, kerjakeras, sederhana, berani, dan adil.

2.6 Matriiks Rancangan


Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit kerja : Puskesmas Sipatana
Identifikasi isu :
1. Belum optimalnya penggunaan alat pelindung diri (APD) pada perawat dalam
melakukan pelayanan di ruang tindakan;
2. Belum optimalnya penggunaan sampah medis dan non medis diruang
tindakan.
3. Belum optimalnya Penerapan 6 langkah Cuci Tangan Oleh Perawat dalam
Melakukan Pelayanan Kesehatan Terhadap Pasien di Puskesmas Sipatana
Isu yang diangkat :
Belum optimalnya Penerapan 6 langkah Cuci Tangan Oleh Perawat dalam
Melakukan Pelayanan Kesehatan Terhadap Pasien di Puskesmas Sipatana.
Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi Penerapan 6 langkah Cuci Tangan Oleh
Perawat dalam Melakukan Pelayanan Kesehatan Terhadap Pasien di Puskesmas
Sipatana, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait rancangan aktualisasi.
2. Membuat satuan acara penyuluhan penerapan (SAP)

9
3. Membuat leaflet dan Poster
4. Melakukan edukasi 6 langkah cuci tangan
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan edukasi 6 langkah cuci tangan

10
Kontribusi
Tahapan Output/ Penguatan Nilai
No Kegiatan Nilai-Nilai Dasar TerhadapVisi-
Kegiatan Hasil Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Whole Of Kegiatan ini Pelaksanaan kegiatan
konsultasi Government mendukung Visi ini memiliki penguatan
dengan mentor (WOG) Organisasi, Yaitu : dari tata nilai
terkait rancangan “ Menjadi organisasi kerja sama
aktualisasi. Puskesmas Dengan dan tanggung jawab.
Pelayanan
Bermutu Menuju
Masyarakat
Mandiri Untuk
Hidup Sehat.”
Dan salah satu misi
organisasi, yaitu :
“ Memberikan
Pelayanan
1. Menyiapkan Tersedianya 1. Akuntabilitas Kesehatan Yang

11
rancangan rancangan (Bertanggung Bermutu.”
aktualisasi aktualisasi jawab)
dengan penuh 2. Nasionalisme
tanggung (Menggunakan
jawab, detail, bahasa
jelas dan teliti. Indonesia yang
baik
dan benar)
3. Komitmen
mutu
(Jelas, detail dan
teliti)
Tersampaika
2.Menghubungi,
nnya 1. Etika Publik
dan menemui
rancangan (Sopan, santun dan
serta
aktualisasi hormat)
menjelaskan
2. Nasionalisme
rancangan
(Menggunakan
aktualisasi
bahasa
kepada atasan

12
Indonesia yang
baik
dan benar, Percaya
diri)
3. Komitmen
mutu
(Jelas, detail dan
3.Meminta Mendapatkan
teliti)
arahan, izin dan arahan dan
Nasionalisme
persetujuan persetujuan
(musyawarah)
pelaksanaan dari atasan
Etika Publik
kegiatan.
(Sopan, Santun)

13
2. Membuat satuan Manajemen ASN Kegiatan ini Pelaksanaan kegiatan
acara penyuluhan mendukung salah ini memiliki penguatan
(SAP) satu misi dari tata nilai
Organisasi, Yaitu : organisasi Tanggung
“Memberikan jawab, responsif, dan
pelayanan manfaat.
kesehatan yang
1. Menyiapkan 1. Tersusun 1. Akuntabilitas
bermutu”
Satuan Acara dan (Bertanggung
Penyuluhan terbentuknya jawab)
(SAP) 6 Satuan 2. Nasionalisme
langkah cuci Acara (Menggunakan
tangan Penyuluhan bahasa
(SAP) 6 Indonesia yang
langkah baik
cuci tangan dan benar)
3. Komitmen
mutu
(efektif dan efisien)

14
2. Mengkonsult Tersampaika 1. Akuntabilitas
asikan nnya Satuan (Bertanggung
Satuan Acara Acara jawab)
Penyuluhan Penyuluhan 2. Nasionalisme
(SAP) (SAP) (Menggunakan
kepada tim bahasa Indonesia
PPI dengan yang baik dan
jelas benar)
3. Komitmen
mutu
(jelas dan
sistematis)
4. Etika Publik
3. (Sopan, santun dan
Membuat leaflet hormat) Kegiatan ini Pelaksanaan kegiatan
dan Poster Pelayanan Publik mendukung salah ini memiliki penguatan
satu misi dari tata nilai
Organisasi, Yaitu : organisasi tanggung
“Memberikan jawab.
pelayanan

15
kesehatan yang
bermutu”
1. Menyusun dan Tersusun dan
membuat leaflet 6 terbentuknya 1.Akuntabilitas
langkah cuci leaflet (Tanggung Jawab)
tangan 6 langkah 2. Nasionalisme
cuci (Menggunakan
tangan bahasa Indonesia
yang baik dan
benar)
3. Komitmen
mutu
(Jelas, efektif dan
2.Membuat Poster Terbentuknya
efisien)
6 langkah cuci poster
Akuntabilitas
tangan 6 langkah
(tanggung jawab)
cuci
Komitmen Mutu
Tangan
(Kreatif)

3.Mencetak
Tercetaknya

16
Poster Poster 6
dengan langkah Akuntabilitas
berkoordinasi dan cuci tangan (tanggung jawab)
berkerjasama Komitmen Mutu
dengan (efektifitas)
percetakan

4. Memasang Poster

poster di tempat- terpasang


ditempat Nasionalisme
tempat
yang (Rela Berkorban)
yang telah
disepakati strategis.

bersama

4. Melakukan Pelayanan Publik Kegiatan ini Pelaksanaan kegiatan


edukasi mendukung salah ini memiliki penguatan
6 langkah cuci satu misi dari tata nilai
tangan Organisasi, Yaitu : organisasiTanggung

17
“Memberikan jawab dan
pelayanan Professionalisme
kesehatan yang
bermutu”
1.Mempersiapkan Tersedianya Akuntabilitas
alat dan bahan alat (kehati hatian)
seperti handrub dan bahan
atau yang
menggunakan siap
sabun dan air digunakan
mengalir (hand
wash)

Akuntabilitas
2.Melakukan 6 Tangan
(tanggung jawab)
langkah cuci bersih dan

tangan dengan bebas dari

tanggung jawab kuman

dan konsisten
Anti Korupsi
3. Melakukan Tersampaika

18
edukasi nnya (amanah,ujur)
6 langkah cuci edukasi 6 Etika public
tangan dengan langkah (sopan santun)
demonstrasi dan cuci tangan
praktek langsung

5. Mengevaluasi Pelaksanaan kegiatan


pelaksanaan Pelayanan publik Kegiatan ini ini memiliki penguatan
kegiatan edukasi mendukung salah dari tata nilai
6 satu misi organisasiTanggung
langkah cuci Organisasi, Yaitu : jawab dan
tangan “Memberikan Professionalisme
pelayanan
kesehatan yang
1. Mengamati Terlaksanany Akuntabilitas bermutu”
a 6 langkah

19
penerapan 6 cuci tangan (Tanggung Jawab)
langkah cuci pada petugas
tangan pada
petugas
dengan sikap
cermat dan
berintregitas
Terevaluasin
tinggi.
ya petugas Etika Publik
2. Mengevaluasi
dalam (sopan santun)
petugas dalam
menerapkan Komitmen Mutu
menerapkan 6
6 langkah (efektif dan efisien)
langkah cuci
cuci tangan
tangan dengan
Terbuatnya
kuisioner
laporan
secara efektif
kesimpulan
dan efisien Komitmen Mutu
3. Membuat (orientasi mutu)
laporan Anti Korupsi
kesimpulan (jujur)

20
dengan jujur Akuntabilitas
dan penuh (Tanggung Jawab)
tanggung
jawab

21
2.7 Jadwal Kegiatan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di ruang pelayanan Puskesmas Sipatana antara tanggal 14 Juni sampai dengan tanggal
13 Juli 2021. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel sebagai berikut.
Tabel 2.2 Jadwal Kegiatan

Time Schedule
No Kegiatan Tahapan
(Penjadwalan)
1. Melakukan konsultasi dengan  Menyiapkan rancangan aktualisasi dengan penuh Pekan ke- 1:
mentor terkait rencana yang tanggung jawab, detail, jelas dan teliti. Rabu, 16 Juni – Jumat 18 Juni
akan dilakukan  Menghubungi, dan menemui serta Menjelaskan 2021
rancangan aktualisasi kepada atasan

22
 Meminta arahan, izin dan persetujuan pelaksanaan
kegiatan.
2. Membuat Satuan Acara  Menyiapkan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) 6 Pekan ke- 2
Penyuluhan ( SAP ) langkah cuci tangan Senin, 21 juni – selasa 22 juni
 Mengkonsultasikan Satuan Acara Penyuluhan 2021
(SAP) kepada PPI dengan jelas,
3. Membuat leaflet dan poster  Menyusun dan membuat leaflet 6 langkah cuci Pekan ke- 3
tangan Senin, 28 juni – Selasa 29 juni
 Menyusun dan membuat poster 6 langkah cuci 2021
tangan
 Mencetak poster dengan bekerja sama dengan
percetakan
 Memasang poster di tempat-tempat yang telah
disepakati bersama

4. Melakukan edukasi 6 langkah  Mempersiapkan alat dan bahan seperti Pekan ke- :3
cuci tangan handrub atau menggunakan sabun dan air Kamis, 01 juli 2021
mengalir
 Melakukan 6 langkah cuci tangan dengan

23
tanggung jawab dan konsisten
 Melakukan edukasi 6 langkah cuci tangan
dengan demonstrasi dan praktek langsung
5. Mengevaluasi pelaksanaan  Mengamati penerapan 6 langkah cuci tangan pada Pekan ke- 4
kegiatan edukasi 6 langkah petugas dengan sikap cermat dan berintregitas Selasa, 06 juli 2021 – Selasa 13
cuci tangan tinggi. Juli 2021
 Mengevaluasi petugas dalam menerapkan 6
langkah cuci tangan dengan kuisioner secara
efektif dan efisien
 Membuat laporan kesimpulan dengan jujur dan
penuh tanggung jawab

24
2.8 Kendala dan Antisipasi
Kegiatan aktualisasi dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadi kendala-
kendala yang berisiko menghambat kegiatan aktualisasi tersebut sehingga menjadi
kurang optimal. Adapun kendala tersebut adalah perawat yang tidak responsif. Oleh
karena itu diperlukan antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut, Untuk
mengantisipasi perawat yang tidak responsif, maka saya selaku perawat juga harus
memberikan pemahaman kepada perawat yang tidak kooperatif. sehingga dampak
yang menghambat kegiatan aktualisasi tersebut dapat diminimalisir.

25

Anda mungkin juga menyukai