PENDAHULUAN
1
masyarakat yang berkualitas , efektif dan efisien menuju pelayanan kesehatan
yang berkualitas.
setiap hari dihadapkan kepada tugas yang berat untuk bekerja dengan aman
dalam lingkungan yang membahayakan. Kini, resiko pekerjaan yang umum
dihadapi oleh petugas pelayanan kesehatan adalah kontak dengan darah dan tubuh
sewaktu melayani pasien. Pemaparan terhadap patogen ini meningkatkan resiko
mereka terhadap infeksi yang serius. Petugas kesehatan yang bekerja di layanan
kesehatan, dihadapkan kepada resiko pemaparan terhadap patogen yang lebih
tinggi daripada bagian – bagian lainnya ( Gershon dan Vlavov 1992 ). Karena
resiko yang tinggi ini, panduan dan praktik perlindungan infeksi yang lebih baik
diperlukan untuk melindungi staf yang bekerja di area ini. Lagi pula, anggota staf
yang tahu cara melindungi diri mereka dari pemaparan darah dan cairan tubuh dan
secara konsisten menggunakan tindakan – tindakan ini akan membantu
melindungi pasien – pasiennya juga.
2
1.2 Tujuan
Rancangan aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan sebagai
1) Pengaktualisasian nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil
Negara di PKM Sipatana, Kec. Sipatana, Kota Gorontalo.
2) Menganalisis tugas dan fungsi ASN khususnya PERAWAT di PKM
Sipatana, Kec. Sipatana, Kota Gorontalo.
3) Melakukan analisis dampak apabila nilai-nilai dasar profesi PNS, peran dan
kedudukan PNS dalam NKRI tidak diterapkan dalam tahapan kegiatan
kerja.
4) Mengidentifikasi nilai-nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan tugas
dan fungsi ASN.
5) Mengidentifikasi dan Mengaktualisasikan peran dan kedudukan ASN dalam
NKRI.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari aktualisasi antara lain:
1) Menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS serta peran dan
kedudukannya.
2) Meningkatkan mutu pelayanan masyarakat pada satuan kerja dan
kenyamanan masyarakat sebagai stakeholder.
3) Manfaat yang didapatkan oleh peserta diklat latsar adalah peserta dapat
memahami, menginternalisasi dan kemudian mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat kerja.
4) Manfaat bagi unit kerja dan organisasi adalah mendapatkan kontribusi dari
peserta diklat latsar untuk mencapat tujuan, visi dan misi bersama.
Stakeholder juga mendapatkan manfaat yaitu dapat merasakan inovasi-
inovasi dari kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta diklat latsar.
3
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada pembahasan kali ini adalah rancangan aktualisasi nilai dasar
profesi PNS tentang belum optimalnya penerapan 6 langkah cuci tangan oleh
perawat dalam melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien di PKM Sipatana,
Kec. Sipatana, Kota Gorontalo, dalam kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Tahun
Anggaran 2021.
4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
5
1. MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG
BERMUTU
2. MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN KESEHATAN
PERORANGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT BESERTA
LINGKUNGANNYA
3. MENGEMBAN SARANA PRASARANA YANG
MENGUTAMAKAN KUALITAS PELAYANAN
4. MENINGKATKAN AKSES DAN KETERJANGKAUAN
MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN
5. MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
TERHADAP KESEHATAN
2.2 Deskripsi Isu / Situasi Problematik
Situasi problematik ditentukan berdasarkan permasalahan yang ditemukan
pada masing-masing unit kerja, khususnya di PUSKESMAS SIPATANA Kota
Gorontalo. Adapun isu yang dapat dikemukakan pada tahap ini adalah isu-isu
yang berkaitan dengan manajemen ASN, manajemen pelayanan publik dan Oleh
karena itu, berdasarkan identifikasi di lapangan didapatkan isu-isu sebagai berikut
1. Belum optimalnya penggunaan alat pelindung diri (APD) pada perawat dalam
pelayanan terhadap pasien di ruang tindakan.
Petugas pelayanan kesehatan setiap hari dihadapkan kepada tugas yang berat
untuk bekerja dengan aman dalam lingkungan yang membahayakan di masa
pandemic ini. Kini resiko pekerjaan yang umum dihadapi oleh petugas
pelayanan kesehatan adalah kontak dengan darah dan cairan tubuh sewaktu
melakukan tindakan pada pasien. Pemaparan terhadap patogen ini
meningkatkan resiko mereka terhadap infeksi yang serius dan kemungkinan
menyebabkan kematian.
2. Belum optimalnya pemilahan sampah medis dan non medis diruang tindakan.
Sampah medis dan non medis adalah semua sampah yang dihasilkan dari
kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainya.contoh dari sampah medis
yaitu barang habis pakai yang digunakan perawat kepada pasien seperti botol
infuse dan jarum suntik sedangkan sampah non medis contohnya yaitu barang-
6
barang yang digunakan pasien seperti sisa-sisa makanan dan minuman dari
pasien.
3. Belum optimalnya penerapan 6 langkah cuci tangan oleh perawat dalam
melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien di Puskesmas Sipatana.
Dalam pelayanan di Puskesmas Sipatana masih ditemukan perawat yang
kurang menerapkan dan mempraktikkan 6 langkah cuci tangan saat melakukan
pelayanan kesehatan terhadap pasien. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran
dari perawat itu sendiri tentang pentingya penerapan 6 langkah cuci tangan
oleh perawat agar tidak terjadi infeksi nosokomial yaitu infeksi yang
disebabkan oleh perawat ke pasien ataupun sebaliknya dari pasien kepada
perawat. Oleh karena itu 6 langkah cuci tangan harus benar-benar di terapkan
Oleh Perawat dalam suatu layanan kesehatan.
2.3 Argumentasi terhadap Core Isue terpilih
Berdasarkan pengamatan dan observasi dari penulis selama masa
percobaan lima bulan bekerja penulis menemukan bahwa masih belum
optimalnya penerapan perawat melakukan 6 langkah cuci tangan yang
menyangkut hajat hidup orang banyak, mengingat banyaknya penyakit
menular yang disebabkan karena kurang menjaga kebersihan yang menjadi
masalah saat ini dan masa mendatang Perlu dilakukan edukasi dengan
menggunakan media Leaflet dan Poster.
Isu yang hendak diangkat belum optimalnya penerapan 6 langkah cuci
tangan oleh perawat dalam melakukan pelayanan pada pasien. Oleh karenanya
untuk Mengoptimalisasikan penerapan 6 langkah cuci tangan oleh perawat
maka penulis hendak melaksanakan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi
Penerapan 6 Langkah Cuci Tangan Oleh Perawat dalam Melakukan
Pelayanan Kesehatan Terhadap Pasien di Puskesmas Sipatana”
2.4 Kegiatan Untuk Penyelesaian Isu
Berdasarkan deskripsi dan argumentasi isu maka perlu dilakukan
pemecahan isu dengan “Optimalisasi Penerapan 6 langkah Cuci Tangan Oleh
Perawat dalam Melakukan Pelayanan Kesehatan Terhadap Pasien di
7
Puskesmas Sipatana” melalui kegiatan-kegiatan untuk menjawab isu tersebut
sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait rancangan aktualisasi.
2. Membuat satuan acara penyuluhan (SAP) penerapan 6 langkah cuci tangan
3. Membuat leaflet dan Poster 6 langkah cuci tangan
4. Melakukan edukasi 6 langkah cuci tangan
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan edukasi 6 langkah cuci tangan
8
Nilai dasar etika publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi,
cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada peraturan perundang-undangan, taat
perintah, dan menjaga rahasia.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorentasi
pada kualitas publik nilai yang terkandung didalamnya antara lain efektivitas,
efisiensi, kreatif, empati, peduli, kerapihan, cepat, tepat, tanggap dan ramah.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi merupakan tindakan atau gerakan yang di lakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma,nilai
dasar yang terdapat di dalamnya adalahjujur, peduli, mandiri, disiplin,
tanggungjawab, kerjakeras, sederhana, berani, dan adil.
9
3. Membuat leaflet dan Poster
4. Melakukan edukasi 6 langkah cuci tangan
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan edukasi 6 langkah cuci tangan
10
Kontribusi
Tahapan Output/ Penguatan Nilai
No Kegiatan Nilai-Nilai Dasar TerhadapVisi-
Kegiatan Hasil Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Whole Of Kegiatan ini Pelaksanaan kegiatan
konsultasi Government mendukung Visi ini memiliki penguatan
dengan mentor (WOG) Organisasi, Yaitu : dari tata nilai
terkait rancangan “ Menjadi organisasi kerja sama
aktualisasi. Puskesmas Dengan dan tanggung jawab.
Pelayanan
Bermutu Menuju
Masyarakat
Mandiri Untuk
Hidup Sehat.”
Dan salah satu misi
organisasi, yaitu :
“ Memberikan
Pelayanan
1. Menyiapkan Tersedianya 1. Akuntabilitas Kesehatan Yang
11
rancangan rancangan (Bertanggung Bermutu.”
aktualisasi aktualisasi jawab)
dengan penuh 2. Nasionalisme
tanggung (Menggunakan
jawab, detail, bahasa
jelas dan teliti. Indonesia yang
baik
dan benar)
3. Komitmen
mutu
(Jelas, detail dan
teliti)
Tersampaika
2.Menghubungi,
nnya 1. Etika Publik
dan menemui
rancangan (Sopan, santun dan
serta
aktualisasi hormat)
menjelaskan
2. Nasionalisme
rancangan
(Menggunakan
aktualisasi
bahasa
kepada atasan
12
Indonesia yang
baik
dan benar, Percaya
diri)
3. Komitmen
mutu
(Jelas, detail dan
3.Meminta Mendapatkan
teliti)
arahan, izin dan arahan dan
Nasionalisme
persetujuan persetujuan
(musyawarah)
pelaksanaan dari atasan
Etika Publik
kegiatan.
(Sopan, Santun)
13
2. Membuat satuan Manajemen ASN Kegiatan ini Pelaksanaan kegiatan
acara penyuluhan mendukung salah ini memiliki penguatan
(SAP) satu misi dari tata nilai
Organisasi, Yaitu : organisasi Tanggung
“Memberikan jawab, responsif, dan
pelayanan manfaat.
kesehatan yang
1. Menyiapkan 1. Tersusun 1. Akuntabilitas
bermutu”
Satuan Acara dan (Bertanggung
Penyuluhan terbentuknya jawab)
(SAP) 6 Satuan 2. Nasionalisme
langkah cuci Acara (Menggunakan
tangan Penyuluhan bahasa
(SAP) 6 Indonesia yang
langkah baik
cuci tangan dan benar)
3. Komitmen
mutu
(efektif dan efisien)
14
2. Mengkonsult Tersampaika 1. Akuntabilitas
asikan nnya Satuan (Bertanggung
Satuan Acara Acara jawab)
Penyuluhan Penyuluhan 2. Nasionalisme
(SAP) (SAP) (Menggunakan
kepada tim bahasa Indonesia
PPI dengan yang baik dan
jelas benar)
3. Komitmen
mutu
(jelas dan
sistematis)
4. Etika Publik
3. (Sopan, santun dan
Membuat leaflet hormat) Kegiatan ini Pelaksanaan kegiatan
dan Poster Pelayanan Publik mendukung salah ini memiliki penguatan
satu misi dari tata nilai
Organisasi, Yaitu : organisasi tanggung
“Memberikan jawab.
pelayanan
15
kesehatan yang
bermutu”
1. Menyusun dan Tersusun dan
membuat leaflet 6 terbentuknya 1.Akuntabilitas
langkah cuci leaflet (Tanggung Jawab)
tangan 6 langkah 2. Nasionalisme
cuci (Menggunakan
tangan bahasa Indonesia
yang baik dan
benar)
3. Komitmen
mutu
(Jelas, efektif dan
2.Membuat Poster Terbentuknya
efisien)
6 langkah cuci poster
Akuntabilitas
tangan 6 langkah
(tanggung jawab)
cuci
Komitmen Mutu
Tangan
(Kreatif)
3.Mencetak
Tercetaknya
16
Poster Poster 6
dengan langkah Akuntabilitas
berkoordinasi dan cuci tangan (tanggung jawab)
berkerjasama Komitmen Mutu
dengan (efektifitas)
percetakan
4. Memasang Poster
bersama
17
“Memberikan jawab dan
pelayanan Professionalisme
kesehatan yang
bermutu”
1.Mempersiapkan Tersedianya Akuntabilitas
alat dan bahan alat (kehati hatian)
seperti handrub dan bahan
atau yang
menggunakan siap
sabun dan air digunakan
mengalir (hand
wash)
Akuntabilitas
2.Melakukan 6 Tangan
(tanggung jawab)
langkah cuci bersih dan
dan konsisten
Anti Korupsi
3. Melakukan Tersampaika
18
edukasi nnya (amanah,ujur)
6 langkah cuci edukasi 6 Etika public
tangan dengan langkah (sopan santun)
demonstrasi dan cuci tangan
praktek langsung
19
penerapan 6 cuci tangan (Tanggung Jawab)
langkah cuci pada petugas
tangan pada
petugas
dengan sikap
cermat dan
berintregitas
Terevaluasin
tinggi.
ya petugas Etika Publik
2. Mengevaluasi
dalam (sopan santun)
petugas dalam
menerapkan Komitmen Mutu
menerapkan 6
6 langkah (efektif dan efisien)
langkah cuci
cuci tangan
tangan dengan
Terbuatnya
kuisioner
laporan
secara efektif
kesimpulan
dan efisien Komitmen Mutu
3. Membuat (orientasi mutu)
laporan Anti Korupsi
kesimpulan (jujur)
20
dengan jujur Akuntabilitas
dan penuh (Tanggung Jawab)
tanggung
jawab
21
2.7 Jadwal Kegiatan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di ruang pelayanan Puskesmas Sipatana antara tanggal 14 Juni sampai dengan tanggal
13 Juli 2021. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel sebagai berikut.
Tabel 2.2 Jadwal Kegiatan
Time Schedule
No Kegiatan Tahapan
(Penjadwalan)
1. Melakukan konsultasi dengan Menyiapkan rancangan aktualisasi dengan penuh Pekan ke- 1:
mentor terkait rencana yang tanggung jawab, detail, jelas dan teliti. Rabu, 16 Juni – Jumat 18 Juni
akan dilakukan Menghubungi, dan menemui serta Menjelaskan 2021
rancangan aktualisasi kepada atasan
22
Meminta arahan, izin dan persetujuan pelaksanaan
kegiatan.
2. Membuat Satuan Acara Menyiapkan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) 6 Pekan ke- 2
Penyuluhan ( SAP ) langkah cuci tangan Senin, 21 juni – selasa 22 juni
Mengkonsultasikan Satuan Acara Penyuluhan 2021
(SAP) kepada PPI dengan jelas,
3. Membuat leaflet dan poster Menyusun dan membuat leaflet 6 langkah cuci Pekan ke- 3
tangan Senin, 28 juni – Selasa 29 juni
Menyusun dan membuat poster 6 langkah cuci 2021
tangan
Mencetak poster dengan bekerja sama dengan
percetakan
Memasang poster di tempat-tempat yang telah
disepakati bersama
4. Melakukan edukasi 6 langkah Mempersiapkan alat dan bahan seperti Pekan ke- :3
cuci tangan handrub atau menggunakan sabun dan air Kamis, 01 juli 2021
mengalir
Melakukan 6 langkah cuci tangan dengan
23
tanggung jawab dan konsisten
Melakukan edukasi 6 langkah cuci tangan
dengan demonstrasi dan praktek langsung
5. Mengevaluasi pelaksanaan Mengamati penerapan 6 langkah cuci tangan pada Pekan ke- 4
kegiatan edukasi 6 langkah petugas dengan sikap cermat dan berintregitas Selasa, 06 juli 2021 – Selasa 13
cuci tangan tinggi. Juli 2021
Mengevaluasi petugas dalam menerapkan 6
langkah cuci tangan dengan kuisioner secara
efektif dan efisien
Membuat laporan kesimpulan dengan jujur dan
penuh tanggung jawab
24
2.8 Kendala dan Antisipasi
Kegiatan aktualisasi dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadi kendala-
kendala yang berisiko menghambat kegiatan aktualisasi tersebut sehingga menjadi
kurang optimal. Adapun kendala tersebut adalah perawat yang tidak responsif. Oleh
karena itu diperlukan antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut, Untuk
mengantisipasi perawat yang tidak responsif, maka saya selaku perawat juga harus
memberikan pemahaman kepada perawat yang tidak kooperatif. sehingga dampak
yang menghambat kegiatan aktualisasi tersebut dapat diminimalisir.
25