Anda di halaman 1dari 6

Nama NIM Kelas

: FITRI FADHILAH : 1011C2014 : S1 Analis Medis Non Reguler

TUGAS HEMATOLOGI Kelainan Eritrosit


Kebanyaan orang memahami bahwa anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam aliran darah tetapi dalam kenyataannya anemia ditandai oleh defisiensi dalam hemoglobin sel darah merah mengurangi kemampuan darah untuk mengangkut oksigen ke sel-sel kita dan untuk menghilangkan karbon dioksida. Pada artikel ini, kita akan membahas Jenis anemia. 1.Diturunkan secara genetik Anemia adalah penyakit genetik yang melewati dari generasi ke generasi. a)Thalassmia i)Thalassmia kecil Ini adalah anemia yang paling umum pada orang dari keturunan Mediterania. Ini adalah kasus anemia ringan. Sel darah lebih kecil dari biasanya sel-sel darah dan mati dengan mudah menyebabkan tekanan untuk reproduksi sel darah merah yang baru karena tidak cukup sel-sel darah baru untuk menggantikan hilangnya sel darah merah. ii)Thalassmia utama Thalassmia utama juga disebut Cooley's anemia. Ini adalah warisan yang mempengaruhi gangguan produksi hemoglobin normal. Thalassmia utama adalah penyakit mematikan tanpa transfusi darah sering, orang-orang seperti ini tidak mungkin bertahan hidup karena besi terbentuk dalam hati dan organ lainnya, menyebabkan gagal jantung. b)Anemia Aplastic Ini adalah salah satu yang paling mematikan dan kasus paling langka . Untuk alasan apapun, sumsum tulang yang menghasilkan sel darah merah tidak bekerja dengan benar atau mungkin disebabkan oleh gangguan auto-imun menghasilkan sel darah putih menyerang sumsum tulang.
1

c)Anemia Bersel Sabit Ini adalah bentuk, serius yang mengancam hidup orang yang mewarisi anemia yang sebagian besar mempengaruhi orang-orang keturunan Afrika. Anemia sel sabit terbentuk dari defisiensi hemoglobin menyebabkan sel darah merah menjadi lengket, kaku, dan lebih rapuh menghasilkan bentuk kurva dan bentuk sabit, membatasi peredaran darah di tubuh kita. 2.Anemia Defisiensi Besi Besi adalah mineral yang paling penting dalam darah, bekerja sama dengan seng dan tembaga untuk membantu untuk meningkatkan tingkat oksigen dan sirkulasi darah kita untuk memelihara sel-sel tubuh kita dan mengeluarkan karbon dioksida dari aliran darah. Besi sulit untuk diserap mineral, tanpa bersama-sama dengan vitamin C, zat besi yang paling dalam tubuh kita terbuang. 3 Defisiensi asam folat dan vitamin B12 anemia (anemia pernisiosa) Asam Folat dan vitamin B12 sangat penting untuk reproduksi sel darah merah yang berlebihan yang disebabkan oleh minum alkohol dan asupan tertentu tertentu seperti obat kontrasepsi oral atau obat antikanker. Orang-orang yang hanya makan makanan dimasak memiliki risiko tertinggi kekurangan folat vitamin B12 dan anemia. 4. Kehilangan darah anemia kronis Jenis anemia dihasilkan dari berbagai kondisi kronis seperti wasir, kanker, menstruasi dan tukak lambung. 5. Anemia hemolitik Dalam hal ini, penghancuran sel darah merah tua melebihi produksi yang baru yang disebabkan oleh sintesis hemoglobin cacat atau trauma dalam arteri, atau disebabkan oleh antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh merusak sel-sel darah merah. Polisitemia atau polisitemia vera (PV) berasal dari bahasa Yunani: poly (banyak), cyt (sel), dan hemia (darah). Jadi, polisitemia berarti peningkatan jumlah sel darah (eritrosit, leukosit, trombosit) di dalam darah. Sementara itu, vera diambil dari bahasa Latin yang artinya sejati. Kata vera digunakan untuk membedakannnya dari keadaan (penyakit) lain yang juga bisa mengakibatkan peningkatan sel darah merah dalam darah.

Polisitemia bervariasi jenisnya. Ada yang merupakan suatu keadaan yang berhubungan dengan hipertensi, obesitas, stress, hipoksia (kurangnya kadar oksigen dalam sel), ataupun memang karena adanya mutasi gen pada pada sel tunas yang terdapat di sumsum tulang. Bila memang terdapat kelainan pada gen, maka disebut polisitemia vera. Sebaiknya pastikan terlebih dahulu jenis polisitemia yang Anda alami pada dokter yang menangani. PV dapat meningkatkan risiko terjadinya trombosis (sumbatan pada arteri atau vena di dalam darah oleh bekuan darah/trombus). Maka dari itu PV perlu diperhatikan pada mereka yang mengalami stroke atau serangan jantung.

Kelainan Leukosit
Leukemia atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah medis: neoplasma) pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih). Selsel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita. Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya. Perjalanan alamiah penyakit: akut dan kronis Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun.

Tipe sel predominan yang terlibat: limfoid dan mieloid Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada sediaan darah tepi.

Ketika leukemia memengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik. Ketika leukemia memengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, maka disebut leukemia mielositik.

Prevalensi empat tipe utama


Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia dapat dibagi menjadi:

Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih

Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa daripada anakanak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut. Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak

Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit

Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA sering terjadi pada anak-anak. Leukopenia Lekopenia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah lebih rendah daripada normal dimana jumlah leukosit lebih rendah dari 5000/mm. (Suzanne C. Smeltzer, 2002) Leukopenia adalah berkurangnya jumlah eritrosit di dalam darah, jimlahnya sama dengan 5000/mm atau kurang. (Poppy, 2000)

Infeksi virus dan sepsis bakterial yang berlebihan dapat menyebabkan leukopenia. Penyebab tersering adalah keracunan obat seperti fenotiazin (yang paling sering), begitu juga clozapine yang merupakan suatu neuroleptika atipikal. Obat antitiroid, sulfonamide, fenilbutazon, dan chloramphenicol juga dapat menyebabkan leukopenia. Selain itu, radiasi berlebihan terhadap sinar X dan juga dapat menyebabkan terjadinya leukopenia.

Kelainan Thrombosit
Trombositopenia (thrombopenia di singkat) adalah kehadiran relatif sedikit platelet dalam darah . Secara umum, dalam diri manusia berkisar trombosit normal dari 150.000 menjadi 450.000 per mikroliter trombosit darah. Batasan ini ditentukan oleh 2.5th atas bawah dan persentil , sehingga nilai di luar kisaran ini tidak selalu menunjukkan penyakit. Salah satu definisi umum trombositopenia adalah jumlah trombosit di bawah 50.000 per mikroliter. TROMBOSITOPENIA Trombositopenia adalah penurunan jumlah trombosit dalam sirkulasi. Kelainan ini berkaitan dengan peningkatan risiko perdarahan hebat, bahkan hanya dengan cedera ringan atau perdarahan spontan kecil. Trombositopenia ditandai dengan bercak kecil akibat perdarahan di subkutaneus, yang disebut petekie, atau area perdarahan di subkutaneus yang lebih luas, yang disebut purpura. Ekimosis (memar) dapat juga muncul. Trombositopenia primer, juga disebut sebagai purpura trombositopenik imun, dapat terjadi secara idiopatik (tanpa penyebab yang pasti) atau sebagai akibat gangguan otoimun yang ditandai dengan pembentukan antibodi melawan trombosit. Penyebab sekunder trombositopenia antara lain obat kemoterapi yang merusak sumsum tulang dan radiasi, serta infeksi virus tertentu, termasuk HIV. Trombositopenia juga menyebabkab kondisi serius koagulasi intravaskular diseminata (disseminated intrauaskular coagulation atau DIC), yang terjadi setelah periode lama pembekuan, trombosit mulai dihancurkan, menyebabkan perdarahan berlebihan dan angka kematian yang tinggi. TROMBOSITEMIA Trombositemia adalah peningkatan jumlah trombosit dalam sirkulasi. Trombositemia berkaitan dengan peningkatan risiko trombosis (pembekuan) dalam sistem pembuluh.
5

Trombositemia bergantung pada area pembentukan bekuan atau penangkapan bekuan, dapat terjadi stroke, infark miokard, atau gawat napas. Trombositemia primer dapat terjadi pada keganasan, polisitemia vera, dan penyakit sumsum tulang lainnya. Penyebab sekunder trombositemia antara lain infeksi akut, olahraga, stres, dan ovulasi. Trombositemia sekunder akibat keadaan keadaan ini biasanya berlangsung singkat. Akan tetapi, trombositemia sekunder dapat terjadi setelah pengangkatan limpa, karena organ ini secara normal menyimpan sebagian trombosit sampai diperlukan dalam sirkulasi. Penyakit peradangan seperti artritis rematoid juga dapat dikaitkan dengan trombositemia yang lama.

Anda mungkin juga menyukai