Anda di halaman 1dari 15

Tata kelola pelayanan

Prinsip Tata Kelola Pelayanan

Tata kelola pelayanan klinis yang baik atau Good Clinical Governance dimana fasilitas

pelayanan kesehatan dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu

namun tetap dapat menjaga biaya pelayanan tetap efisien (kendali mutu dan kendali

biaya).

1. Fokus pada customer (customer value)

Pilar pertama adalah nilai konsumen, yang mendorong pelayanan kesehatan untuk

melibatkan konsumen dan stake holder dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja

pelayanan dan dalam perencanaan untuk masa depanorganisasi. Konsumen dalam hal ini

bukan hanya pasien, akan tetapi juga meliputi pemerintah setempat dan organisasi non-

pemerintah.

2. Clinical performance and evaluation

Pilar yang kedua ini bertujuan untuk menjamin penggunaan serta monitoring dan evaluasi

standar klinis yang berbasis bukti (evidence-based). Hasilnya adalah sebuah budaya, di

mana evaluasi organisasi dan kinerja klinis, termasuk audit klinis merupakan hal yang

umum dan diharapkan ada di setiap organisasi pelayanan klinis. Terdapat tiga buah alat

yang dapa digunakan untuk membantu organisasi layanan kesehatan untuk mencapai hasil

ini, yaitu standar klinis, indikator klinik,dan audit klinik.

3. Clinical risk management

Segala kegiatan di rumah sakit memiliki risiko, baik untuk pasien maupun untuk petugas

yang berada di dalam rumah sakit tersebut. Meskipun demikian perlu dilakukan

penjaminan bahwa risiko yang muncul minimal. Pilar ketiga ini menitikberatkan untuk

meminimalisir risiko klinis dan meningkatkan keamanan kepada pasien dan petugas

secara keseluruhan. Hal ini dicapai dengan melakukan identifikasi,mengurangi risiko, dan

mengurangi kejadian yang tidak diinginkan.


4. Profesional development and management

Pilar keempat ini mendukung proses pemilihan dan perekrutan staf klinis. Dalam hal ini

profesionalisme terus dikembangkan, dijaga, dimonitor, dan dikontrol. Proses ini

menjamin staf yang ditunjuk dan diperkerjakan adalah orang yang terampil dan berhati-

hati terhadap prosedur baru. Hal yang tercakup dalam pilar keempat ini adalah standar

kompetensi dan

pengembangan profesional berkelanjutan.


Pelayanan di Puskesmas

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 75 Tahun 2014 Pasal 1

menjelaskan puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan

Perseorangan (UKP) dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah

kerjanya.Selaras dengan peraturan tersebut Puskesmas Gajah 1 menyediakan

beberapa pelayanan yang terdiri dari UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) dan UKP

(Upaya Kesehatan Perorangan), UKM terbagi mejadi 2 yaitu UKM Essensial dan

UKM ppengembangan sedangkan UKP terdiri dari pelayanan rawat jalan dan rawat

inap. Dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

Upaya kesehatan masyarakat adalah kegiatan yang bertujuan untuk memelihara

dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menaggulangi timbulnya masalah

kesehatan. Sasaran dari upaya ini adalah keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Upaya Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Gajah 1 terdiri dari UKM essensial serta

pengembangan.

1) UKM Essensial

a) Pelayanan Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan adalah salah satu program puskesmas yang berfokus

pada pelayanan preventif serta promotif kepada masyarakat. Kegiatannya

meliputi penyuluhan kesehatan serta pembinaan Sikap Hidup Bersih dan

Sehat( PHBS). Diantara kegiatan ini meliputi pembinaan desa siaga

kesehatan, kerjasama lintas sektor serta upaya dalam merumuskan

kebijakan bersama dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat.


.

b) Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan adalah upaya pelayanan kesehatan lingkungan

puskesmas untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik,

kimia, biologi maupun sosial. Upaya kesehetan lingkungan merupakan hal

essensial disamping masalah perilaku masyarakat, upaya meningkatkan

kesehatan lingkungan dapat dilakukan melalui upaya sanitasi dasar,

pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian

pencemaran lingkungan disertai peran masyarakat.

c) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta KB

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta KB adalah upaya kesehatan

yanng menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu

menyusui, bayi dan anak balita serta prasekolah.

Upaya pelayanan Keluarga Berenca (KB) adalah upaya kesehatan untuk

membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran

meliputi penggunaan alat – alat kontrasepsi seperti kondom, spiral, IUD, dan

sebagainya.

d) Gizi masyarakat

Pelayanan gizi dilakukan dengan kegiatan deteksi dini kasus gizi di

msyarakat, surveilans gizi, dan melalukan asuhan keperawatan pada

kelompok atau masyarakat. Upaya yang dapat dilakukan dalam menurunkan

angka gizi buruk adalah dengan perbaikan gizi masyarakat dalam bentuk

kegiatan pemberian PMT pemulihan selama 180 hari, perawatan serta

pengobatan di puskesma

e) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Upaya Kesehatan Pencegahan dan Pemberatasan Penyakit Menular


(P2PM) ialah Upaya kesehatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya

penularan penyakit, serta menurunkan angka kesakitan dan kematian di

masyarakat.

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan yaitu di bidang pencegahan berupa

imunisasi dan penyuluhan kesehatan, penanggualangan penyakit meliputi

pengobatan pasien dan penemuan serta pemberantasan sumber infeksi, dan

melaksanakan pencatatan dan pelaporan kasus, pelaporan kematian, dan

penyajian data kasus dalam tabel atau grafik.

f) Perawatan Kesehatan Masyarakat

Upaya kesehatan Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah upaya

kesehatan yang mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat

dengan memadukan ilmu/ praktik keperawatan dengan kesehatan masyarakat

lewat dukungan peran serta aktif masyarakat yang mengutamakan pelayanan

promotif dan preventif.

Tujuan Perawatan Kesehatan Masyarakat secara umum adalah

meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai

derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan

sesuai dengan kapasitas yang dimiliki, mendorong dan meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan/keperawatan,


meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri

(selfcare), menanamkan perilaku sehat mclalui upaya pendidikan kcsehatan,

tertanganinya kelompok — kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap

masalah kesehatan.

2) UKM Pengembangan

a) UKS

UKS adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat

yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan

kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan

dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah.

Tujuan dari dibentuknya UKS adalah untuk meningkatkan kemampuan

hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan

sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang

harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia

seutuhnya, Penurunan angka kesakitan anak sekolah, Peningkatan kesehatan

peserta didik (fisik, mental, sosial), Meningkatkan cakupan pelayanan

kesehatan terhadap anak sekolah, Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat

terhadap pengaruh buruk narkotika, rokok, alkohol dan obat-obatan

berbahaya lainnya.

b) UKGS

UKGS adalah upaya kesehatan yang merupakan bagian integral dari UKS

dalam melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana,

pada para siswa terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD) dalam kurun

waktu tertentu dan diselenggarakan secara berkesinambungan.

c) Kesehatan jiwa
Upaya Kesehatan Jiwa adalah upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan

jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat dengan

pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang

diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan oleh

Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Upaya

kesehatan jiwa diprioritaskan pada masyarakat yang mengalami gangguan

kesehatan jiwa.

d) Kesehatan lansia

Upaya Kesehatan Lansia tidak hanya memberikan pelayanan pada upaya

kuratif, melainkan juga menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif.

Berbagai pelayanan kesehatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan

kualitas hidup. paya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan

untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun

ekonomis sesuai dengan martabat kemanusiaan. Penduduk lanjut usia adalah

penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih.

b. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

1) Pelayanan Rawat Jalan

a) Pendaftaran pasien

b) Pelayanan klinis

c) Pelayanan farmasi

d) Pelayanan laboratorium

2) Pelayanan Rawat Inap

Puskesmas Rawat Inap merupakan Puskesmas yang diberi tambahan ruangan

dan fasilitas untuk menolong penderita gawat darurat, baik berupa tindakan

operatif terbatas maupun rawat inap sementara. Pelayanan Rawat Inap merupakan
pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan,

keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap pada

sarana kesehatan puskesmas perawatan, yang oleh karena penyakitnya penderita

harus menginap. Puskesmas sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan

memiliki peranan penting dalam peningkatan kesehatan masyarakat.

c. Upaya Pelayanan Kesehatan


Berikut merupakan beberapa pelayanan yang dilakukan berdasarkan situasi yang ada

pada Puskesmas Gajah 1.

1) Pelayanan Kesehatan pada Ibu Hamil

Capaian pelayanan kesehatan ibu dapat dinilai menggunakan indikator

cakupan K1 dan K4 . K1 dalah jumlah ibu hamil yang yang telah memperoleh

pelayanan Antenatal Care pertama kali. K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah

mendapatkan pelayanan Antenatal Caresesuai dengan standar paling sedikit

empat kali sesuai yang telah di anjurkan

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 di Puskesmas Gajah I tahun 2018 sebesar

100.5 % dan Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 sebesar 100 %. Beberapa faktor

yang mempengaruhi capaian cakupan K4 antara lain kesadaran ibu hamil dalam

memeriksakan kehamilannya ke sarana pelayanan kesehatan yang ada, dan

adanya dukungan peningkatan kualitas pelayanan ANC oleh tenaga kesehatan

dan petugas di sarana pelayanan kesehatan Puskesmas.

2) Pelayanan Persalinan dan Nifas

Masa nifas adalah masa yang dihitung setelah hari pertama seorang ibu

melahirkan hingga 6 minggu atau sekitar 42 hari. Pelayanan kesehatan ibu nifas

oleh bidan dan dokter dilakukan minimal 3 kali. Pertama 6 jam – 3 hari setelah

melahirkan, lalu 4- 28 hari setelah melahirkan, dan terakhir 29-42 setelah

melahirkan. Menurut anjuran WHO, sebaiknya ibu nifas perlu melakukan


kontrol/kunjungan masa nifas setidaknya 4 kali, yaitu 6-8 jam setelah persalinan.

(sebelum pulang), 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah persalinan, dan 6

minggu setelah persalinan.

Di Puskesmas Gajah I Tahun 2018 jumlah persalinan ibu hamil mencapai 593

dari total persalinan keseluruhan 100.2 % persalinan di tolong oleh tenaga

kesehatan. Jumlah pelayanan kesehatan ibu nifas di Puskesmas Gajah I Tahun

2018 mencapai 565.

3) Pelayanan Kesehatan Anak Balita (Pra Sekolah)

Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita (Pra Sekolah) adalah usia 12-59

bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar. Pemantauan pertumbuhan

minimal 8 kali setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun,

pemberian vitamian A 2 kali setahun.

Cakupan pelayanan kesehatan anak Balita di Puskesmas Gajah I tahun 2018

usia 12-59 bulan yang mendapat pelayanan kesehatan (minimal 8 kali) berjumlah

2.048 Balita dengan persentase 102,5 % .

4) Pelayanan Keluarga Berencana

Pelayanan kesehatan dalam Keluarga Berencana dimaksudkan untuk

pengaturan kehamilan bagi pasangan usia subur untuk membentuk generasi

penerus yang sehat dan cerdas melalui upaya promotif, preventif, pelayanan, dan

pemulihan termasuk perlindungan efek samping, komplikasi, dan kegagalan alat

kontrasepsi dengan memperhatikan hak-hak reproduksi, serta pelayanan

infertilitas. Puskesmas Gajah I pada Tahun 2018 peserta keluarga berencana aktif

sebanyak 6.842 peserta (100 %) dari total pasangan usia subur (PUS) 3.847

orang.
5) Pelayanan Imunisasi

Imunisasi merupakan proses pemberian vaksin pada tubuh seseorang untuk

memberikan kekebalan terhadap penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan

cacat atau bahkan kematian.

Salah satu pelayanan imunisasi dipuskesmas adalah pelayanan imunisasi

wajib. Imunisasi wajib merupakan imunisasi yang wajib diperoleh anak sebelum

usia 1 tahun. Di Indonesia, ada 5 jenis imunisasi yang wajib diberikan pada anak.

Masing-masing jenis imunisasi tersebut perlu diberikan sesuai jadwalnya

tersendiri guna memberikan efek perlindungan yang maksimal terhadap penyakit.

Dapat diketahui bahwa bayi yang telah diimunisasi dasar lengkap adalah

sebesar 539 bayi dari jumlah keseluruhan bayi 536 maka capaian untuk imunisasi

sebesar99.25 %. Untuk Target Puskesmas adalah 100%, sehingga angka tersebut

belum memenuhi target, dikarenakan bayi pindah setelah usia 2 bulan, atau

sebelum LIL (Lima Imunisasi dasar lengkap) dan boster 18 bulan.

6) Pelayanan Gawat Darurat

Pelayanan Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu bagian di puskesmas yang

menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang

dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Pelayanan Gawat Darurat di suatu

puskesmas merupakan bagian yang harus terselenggara sesuai dengan Peraturan

Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.

Sarana dan prasarana fisik ruangan yang diperlukan di UGD puskesmas harus

menyediakan sarana evakuasi sebagai jalan keluar untuk penyelamatan jiwa

manusia dan aset dari dalam bangunan. Puskesmas juga harus memenuhi

prasarana untuk sistem transportasi Puskesmas, khususnya untuk pelayanan

UGD.
7) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut adalah segala upaya pencegahan dan

pengobatan penyakit, serta pemulihan dan peningkatan kesehatan gigi yang

dilakukan atas dasar hubungan antara dokter gigi dan atau tenaga kesehatan gigi

lainnya dengan individu/masyarakat yang membutuhkan.

Jenis pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas ditujukan kepada keluarga dan

masyarakat di wilayah kerjanya dan dapat dilaksanakan di gedung puskesmas dan

luar gedung puskesmas seperti sekolah, posyandu. Pelayanan medik gigi dasar

terdiri dari pembersihan karang gigi, ekstrasi tanpa komplikasi, fissure sealant,

restorasi tumpatan, perawatan saluran akar, Perawatan penyakit/kelainan jaringan

mulut, dan menghilangkan traumatik oklusi

Program pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas ada 2 yaitu

1. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam gedung puskesmas meliputi,

pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, promotif, preventif kuratif, dan

lain-lain.

2. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di luar gedung puskesmas meliputi :

UKGS, Posyandu, Puskesmas Keliling.

Di Puskesmas Gajah1 pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan

Setingkat mendapat perawatan sebanyak 268 laki-laki dan 245 perempuan dengan

presentase 100 %. Sedangkan pelayanan gigi dan mulut di Puskesmas Gajah I

berupa tumpatan gigi tetap sebanyak 49 sedangkan pencabutan gigi tetap

sebanyak 76 sehingga rasio tumpatan dengan pencabutan gigi tetap adalah 0,6.
8) Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan kesehatan merupakan bagian dari program pelayanan promosi

kesehatan serta merupakan UKM Esensial yang ada di Puskesmas atau dengan

kata lain bahwa program tersebut harus ada dan dilaksanakan di puskesmas.

Sebagaimana yang tercantum di Permenkes 75 Tahun 2014 tentang puskesmas

bahwa upaya pelayanan promosi kesehatan melakukan kegiatan penyuluhan

dengan beberapa rincian kegiatan yang akan kami cantumkan dibawah ini.

Penyuluhan kesehatan biasanya dilakukan di dalam dan luar gedung puskesmas,

posyandu, keluarga binaan, dan masyarakat binaan yang berada di wilayah kerja

Puskesmas Gajah I.

9) Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

Pelayanan kesehatan bagi lansia merupakan program Puskesmas yang

melibatkan peran serta para lansia, keluarga, dan organisasi sosial dalam

pelayanannya. Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari

Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan.

Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di puskesmas melakukan pelayanan kepada

lansia meliputi aspek promotif, preventif, disamping aspek kuratif dan

rehabilitatif, secara pro-aktif, baik dan sopan serta memberikan kemudahan

dukungan bagi para lansia. Penyelenggaraan pelayanan Lansia di Puskesmas,

meliputi penyediaan loket Lansia, penyediaan ruang khusus Lansia dan

penyediaan tenaga kesehatan sesuai kompetensi. Dapat dilihat di Puskesmas

Gajah I bahwa yang mendapat pelayanan kesehatan usia lanjut (60 Tahun+)

sebanyak 3.017 dari jumlah keseluruhan sebesar 2.995 orang dengan presentase
100.73% lebih banyak bila dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar

100.00%

Anda mungkin juga menyukai