Anda di halaman 1dari 71

Pola Tata Kelola

Puskesmas Pelapis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Badan Layanan Umum Daerah atau disingkat BLUD adalah Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah diIndonesia yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang/jasa yang dijual tanpa mengutamakan
mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada
prinsip efisiensi dan produktivitas.
BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah, dengan
status hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah. Berbeda dengan SKPD
pada umumnya, pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas
berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat
untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, seperti pengecualian
dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.
Dengan ditetapkannya Puskesmas menjadi BLUD   diharapkan dapat
meningkatkan tanggung jawab seluruh jajaran Puskesmas dalam
menyajikan  layanan kesehatan  yang menjadi hak  Peserta program
Jaminan Kesehatan. Sementara itu, menteri/ pimpinan lembaga induk
bertanggung jawab atas kebijakan layanan yang hendak dihasilkan.
Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran yang lebih
rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat
tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang
tersedia tetap terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi
pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada
masyarakat seperti UPTD Puskesmas. Dengan demikian, UPTD Puskesmas
dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan
menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam

1
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

pembaharuan manajemen keuangan sektor publik maupun dalam


peningkatan standar pelayanan pemerintah kepada masyarakat dengan
sebutan Badan Layanan Umum. Untuk dapat menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), ada tiga
persyaratan yang harus dipenuhi yaitu persyaratan substantive, teknis
dan administratif.
Sebagai tahap awal menuju PPK-BLUD, salah satu persyaratan
administratif yang harus dimiliki oleh UPTD Puskesmas yaitu adanya Pola
Tata Kelola.

1.2 Tujuan
Pola Tata Kelola merupakan peraturan internal SKPD atau Unit Kerja
yang akan menerapkan PPK-BLUD dengan tujuan :
1. Memberikan gambaran posisi jabatan, pembagian tugas, tanggung
jawab, dan wewenang dalam organisasi;
2. Memberikan gambaran hubungan dan mekanisme kerja antar posisi
jabatan dan fungsi dalam organisasi;
3. Memberikan gambaran pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi
pelayanan dan fungsi pendukung pelayanan yang sesuai dengan prinsip
pengendalian intern dalam rangka efektivitas pencapaian organisasi;
4. Memberikan pengaturan dan kebijakan yang jelas mengenai sumber
daya manusia yang berorientasi pada pemenuhan secara kuantitatif dan
kualitatif/kompeten untuk mendukung tujuan organisasi secara efisien,
efektif dan produktif.

1.3 Dasar Hukum


1. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara.
3. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.

2
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

4. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
5. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggarakan Pemerintah Daerah.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
13. Permenkes No : 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas)

1.4 Sistimatika Penulisan


Sistimatika dalam penulisan dokumen Pola Tata Kelola UPTD
Puskesmas Pelapis Luhur ini terdiri dari sepuluh (10) Bab yaitu :
Bab I Pendahuluan, yang memuat Latar Belakang, Tujuan, Dasar
Hukum dan Sistematika Penulisan.
Bab II Struktur Organisasi, yang memuat Gambaran Struktur
Organisasi UPTD Puskesmas dan Mekanisme Kerja Antar
Posisi Jabatan dan Fungsi serta Tugas dalam Organisasi
Bab III Prosedur Kerja Pelayanan UPTD Puskesmas Rawat Inap Adi
Luhur
Bab IV Pengelompokan Fungsi Yang Logis, yang memuat

3
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

Pengelompokan antara Fungsi Pelayanan dan Fungsi


Pendukung Pelayanan di UPTD PUSKESMAS Rawat Inap Adi
Luhur
Bab V Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), yang memuat
Penerimaan dan Penempatan Pegawai, System Remunerasi,
Jenjang Karier, Pembinaan termasuk System Reward dan
Punishment dan Pemutusan Hubungan Kerja.
Bab VI Sistem Akuntabilitas Berbasis Kinerja, yang memuat Upaya
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB),
Imunisasi, Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya
Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular, Upaya
Kesehatan Lingkungan, Upaya Promosi Kesehatan, Upaya
Pengobatan, Usaha Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan
Usia Lanjut, Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat, Upaya
Perkesmas, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya
Kesehatan Kerja, Registrasi Pasien dan Catatan Medik, Upaya
Pelayanan Logistik (Farmasi), Laboratorium Sederhana,
SP2TP, Upaya Rujukan dan Administrasi.
Bab VII Kebijakan, yang memuat Kebijakan layanan jasa tarif dan
sistem kebijakan pengelolaan lingkungan
Bab VIII Proses Tata Kelola, mengangkat dan memberhentikan pejabat
pengelola, program pengenalan, penyusunan RSB dn RSA,
pendelegasian wewenang, pengambilan keputusan, akuntansi,
pelaporan dan penilaian kinerja, pengendalian internal,
pengadaan barang dan jasa, informasi dan komunikasi,
pelaksana audit, pemantauan tata kelola, hubungan dengan
steakholder tanggung jawab sosial Puskesmas.
BAB IX Kode Etik

BAB X Penutup

4
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

Sesuai dengan Peraturan Bupati K abupaten Mesuji Nomor .21 Tahun 2016
tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD Pusat Kesehatan
masyarakat (Puskesmas) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji tertanggal 14
April bahwa UPTD Puskesmas mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas
teknis Dinas di bidang pengelolaan Puskesmas sesuai dengan wilayah dan
lingkup tugasnya. Struktur organisasi dari UPTD Puskesmas terdiri dari Kepala
UPTD, Kepala Subbagian Tata Usaha dengan tiga unit dan Kelompok Jabatan
Fungsional. Struktur organisasi merupakan bagian yang sangat menentukan
pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektif dan produktif. Guna
memenuhi syarat tata kelola organisasi Puskesmas menuju Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD). Maka Struktur organisasi
menjadi Kepala UPTD Puskesmas, Kepala Tata Usaha, dan empat Koordinator
sebagaimana tercantum pada bagan dibawah.

2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Rawat Inap Adi Luhur Kabupaten


Mesuji
Dalam pelaksanaan tugas administrasi dan ketatausahaan, Kepala UPTD
Puskesmas dibantu oleh seorang Kepala Sub bagian dengan Tata Usaha
dengan tiga/empat unit Bagian yakni Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan dan Aset, dan Sub Bagian
Perencanaan dan Monitoring. Masing-masing Sub Bagian dapat dibantu
oleh beberapa staf fungsional sebagai pengelola urusan atau kegiatan
sesuai dengan kebutuhan.
Dalam pelaksanaan tugas manajemen dan tatalaksana program, Kepala
UPTD Puskesmas dibantu oleh empat orang Koordinator, yakni :
1. Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan
masyarakat dengan 6 Koordinator yaitu :
a. Koordinator Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS
b. Koordinator Pelayanan Kesehatan Lingkungan

5
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

c. Koordinator Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM


d. Koordinator Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
e. Koordinator Pelayanan Pencegahan dan pengendalian penyakit
2. Penanggungjawab UKM Pengembangan dengan 4 yaitu :
a. Koordinator Pelayanan kesehatan jiwa
b. Koordinator Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
c. Koordinator Pelayanan kesehatan lansia/usila
d. Koordinator Pelayanan kesehatan uks
3. Penanggungjawab UKP, kefarmasian dan laboratorium dengan 9 yaitu:
a. Koordinator pelayanan pemeriksaan umum
b. Koordinator pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. Koordinator pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
d. Koordinator pelayanan gawat darurat
e. Koordinator pelayanan gizi yang bersifat UKP
f. Koordinator pelayanan persalinan Poned
g. Koordinator pelayanan rawat inap
h. Koordinator pelayanan kefarmasian
i. Koordinator pelayanan laboratorium
4. Koordinator jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasiitas
pelayanan kesehatan dengan 4 yaitu:
a. Koordinator Puskesmas Pembantu
b. Koordinator Puskesmas Keliling
c. Koordinator Bidan Desa
d. Koordinator Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

2.2 Uraian Tugas

I. Kepala UPTD Puskesmas


Kepala UPTD Puskesmas Mempunyai tugas sebagai berikut
 TUPOKSI :
Bertugas sebagai manager Puskesmas, Pelaksana Teknis, Dan Konsultan Medis.
 Uraian Tugas :
1. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, bimbingan dan supervisi.
6
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

2. Mengadakan koordinasi di tingkat kecamatan.


3. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan diwilayah
kerja Puskesmas Pelapis Luhur.
4. Sebagai tenaga ahli pendamping Camat.
5. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di
puskesmas.

II. Mutu Puskesmas


 TUPOKSI :
Bertugas sebagai Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien.
 Uraian Tugas :
1. Memonitoring mutu layanan klinis dan keselamatan pasien;

2. Menganalisis dan mengambil kesimpulan untuk menetapkan masalah mutu


pelayanan klinis dan masalah keselamatan pasien;

3. Menganalisis penyebab masalah;

4. Menetapkan program-program perbaikan mutu yang dituangkan dalam rencana


perbaikan mutu;

5. Menyusun rencana perbaikan mutu dengan mempertimbangkan peluang


keberhasilan dan ketersediaan sumber daya;

6. Menentukan penanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan perbaikan yang


direncanakan;

7. Menentukan penanggungjawab untuk memantau pelaksanaan kegiatan perbaikan;

8. Melakukan tindak lanjut terhadap hasil pemantauan upaya peningkatan mutu


pelayanan klinis dan keselamatan pasien.

III. Audit Internal Puskesmas


 TUPOKSI
Bertugas sebagai pengamat kinerja dari masing-masing unit di Puskesmas
 Uraian Tugas
1. Mengarahkan diskusi anggota tim agar pelaksanaan audit dapat berjalan efektif
dan objektif;

7
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

2. Menyusun rencana audit, melatih anggota tim, mengkoordinir penyusunan


instrument audit;

3. Memimpin pelaksanaan audit mutu;

4. Mengarahkan penyusunan laporan hasil audit;

5. Menentukan sasaran, cakupan, metode audit, rencana kerja dan jadwal


pelaksanaan audit. Rencana ini harus lengkap, meliputi : unit/bagian yang akan
ditinjau, jadwal peninjauan, kegiatan yang ditinjau/diaudit, serta tanggal
pelaporan;

6. Mengembangkan checklist dan questioner serta standar penilaian yang akan


digunakan dalam audit;

7. Melakukan pemeriksaan / sudit secara objektif ke unit kerja tersebut, mereview


pelaksanaan prosedur, kebijakan mutu dan uraian tugas yang digunakan,
melakukan wawancara dan pengamatan kepada staf/karyawan untuk pembuktian /
verifikasi;

8. Melakukan peninjauan ke masing – masing unit yang diambil untuk langkah


pembuktian/verifikasi;

9. Menyusun laporan hasil audit dan saran perbaikannya.

IV. Ka.Subag
A. Kepala TU
 TUPOKSI :
Bertugas membawahi dan mengkoordinasi kegiatan : SP2TP, Bendahara,
Administrasi dan pelaporan LOKET,Kepegawaian, pengelolaan Barang
dan inventaris Kantor.
 URAIAN TUGAS :
1. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di setiap seksi dan unit Tata
Usaha
2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di setiap Sub
bagian dan unit Tata Usaha

8
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

3. Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila Kepala Puskesmas


berhalangan hadir

B. Kepegawaian
 TUPOKSI
Sebagai tenaga pelaksana urusan umum dan kepegawaian yang
bertanggung jawab terhadap surat menyurat dan pengarsipan serta
bertanggung jawab terhadap urusan rumah tangga puskesmas.
 Uraian Tugas
1. Membuat laporan kepegawaian (Absensi, bezzeting (Persediaan
pegawai), DUK,lap.triwulan, tahunan ,dsb.)
2. Membuat konsep surat, Registrasi surat Masuk dan Keluar serta
pengarsipan
3. Koordinator SKP dan DP3 yang sudah di isi nilai oleh Atasan
Langsung
4. Mendata dan mengarsipkan file pegawai.
5. Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat
6. Mengusulkan tunjangan pegawai ( Penyesuaian Fungsional,Baju,
Sepatu dan lain-lain)
7. Membuat Model C/KP4/SKUM
8. Merekap Absensi ( Ijin, Cuti, Sakit )
9. Membuat Absensi Mahasiswa/siswa yang praktek/magang di
Puskesmas
10. Membuat perencanaan untuk pengembangan kualitas SDM staf
puskesmas
11. Menyusun daftar pembagian tugas untuk staf puskesmas dengan
persetujuan kepala puskesmas.
12. Koordinator kegiatan apel di Puskesmas Pelapis Luhur.
13. Koordinator Team Informasi dan Komunikasi kesehatan di Puskesmas
Pelapis Luhur.

9
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

C. SIK (sistem informasi kesehatan)


 TUPOKSI
Sebagai tenaga yang bertanggung jawab dan membuat Laporan tentang
SP2TP, Profil dan Tata Kelola Puskesmas
 Uraian Tugas
1. Bertugas/bertanggung jawab dalam pengelolaan data dan informasi
Puskesmas serta perencanaan dan penilaian kegiatan program, yang
membantu kepala puskesmas dalam perencanaan,monitoring dan
penilaian pelaksanaan program-program puskesmas.
2. Membuat profil Puskesmas serta dokumentasinya
3. Membuat Rencana Strategis Puskesmas Lima Tahun kedepan

D. Renstra, PTP dan PKP


 TUPOKSI
Sebagai Unit Penelitian dan pengembangan yang mempunyai tugas
melaksanakan analisa data puskesmas dan kemudian melakukan
pengembangan di bidang kesehatan tingkat Puskesmas.
 Uraian Tugas
1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pelaksanaan
kegiatan kesehatan tingkat puskesmas.
2. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan atau
kegiatan kesehatan tingkat Puskesmas Pelapis Luhur.
3. Membuat PTP/RBA (Perencanaan Tingkat Puskesmas ataupun Rencana
Bisnis anggaran )
4. Membuat Perencanaan Kinerja Puskesmas

E. Keuangan
 TUPOKSI
Bendahara yang bertanggung jawab terhadap keuangan Puskesmas yaitu
Bendahara JKN, Bendahara OP, Bendahara BOK dan Bendahara Retribusi.
 Uraian Tugas
1. Membuat perencanaan penggunaan dana

10
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

2. Membuat pembukuan keuangan


3. Melakukan pembayaran sesuai perintah atasan dan aturan yang berlaku
4. Menghimpun dan menyusun laporan pertanggung jawaban pemakaian
keuangan
5. Melaksanakan koordinasi kerja dengan lintas program dan lintas sector

F. Pendaftaran
 TUPOKSI
Sebagai petugas yang bertanggung jawab terhadap ruang pendaftaran dan
laporannya
 Uraian Tugas
1. Menerima Pendaftaran pasien yang berkunjung ke Puskesmas.
2. Membuat kartu berobat pasien
3. Melakukan Registrasi pasien yang berkunjung ke Puskesmas.
4. Melakukan Rekapitulasi kunjungan pasien Askes, Jamkesmas/da, dan
pasien gratis.
5. Melakukan Pencatatan dan Pelaporan jumlah kunjungan Puskesmas.
6. Mengatur urusan rumah tangga ruang Pendaftaran.
7. Melaksanakan koordinasi kerja dengan lintas Program dan lintas Sektor.
8. Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi pelayanan kesehatan.
9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan, sesuai Peraturan
yang berlaku.

G. Rekam Medik
 TUPOKSI
Sebagai petugas yang bertanggung jawab atas ruang rekam medic dan
pelaporannya.
 Uraian Tugas
1. Membuat berkas rekam medik yang memuat catatan atau dokumen
tentang pasien secara lengkap.

11
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

2. Membuat atau mengisi rekam medik atas perintah atau pendelegasian


secara tertulis dari dokter atau dokter gigi yang menjalankan praktik
kedokteran.
3. Mengatur sistem pengkodean rekam medik.
4. Mengatur sistem penyimpanan rekam medik.
5. Mengatur dan menyusun list pasien sesuai tempatnya.
6. Pendokumentasian terhadap pasien sesuai dengan nomor urut
pendaftaran pasien.
7. Mengatur urusan rumah tangga ruang Pendaftaran.
8. Melaksanakan koordinasi kerja dengan lintas Program dan lintas Sektor.
9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan, sesuai Peraturan
yang berlaku.

V Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


 TUPOKSI
Sebagai petugas yang merencanakan, mengevaluasi, mengkoordinir dan
berperan aktif terhadap kegiatan disetiap unit UKM.
 Uraian Tugas
1. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di setiap seksi dan unit di bidang
UKM (Usaha Kesehatan Masyarakat)
2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di setiap seksi dan unit
di Bidang UKM.

A. UKM Esensial

a. Kesehatan Lingkungan (Kesling)


 TUPOKSI
Sebagai petugas yang melakukan Pemantauan tempat-tempat umum,
pengelolaan makanan dan sumber air bersih.

 Uraian Tugas
1. Menyusun perencanaan dan evaluasi di unit kesling
12
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

2. Mengurangi bahkan menghilangkan semua unsur fisik dan


lingkungan yang memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan
masyarakat melalui penyuluhan kesling
3. Penyehatan air bersih.
4. Penyehatan pembuangan sampah di pemukiman.
5. Penyehatan lingkungan dan pemukiman.
6. Penyehatan pembuangan air limbah.
7. Penyehatan makanan dan minuman.
8. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum.
9. Pengawasan tempat pengelolaan pestisida.
10. Pelaksana peraturan perundangan di bidang kesehatan lingkungan.
11. Pencatatan dan pelaporan

b. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


 TUPOKSI
Sebagai Petugas yang melaksanakan kegiatan lapangan untuk
kesehatan ibu dan anak.
 Uraian Tugas
1. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan/ pembinaan kepada ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan balita.
2. Melaksanakan kegiatan kelas ibu hamil dan balita.
3. Melaksanakan program P4k, SDIDTK anak, BIDUN, IVA,
penyeliaan Poskesdes.
4. Melakukan penyuluhan luar gedung.
5. Membantu kegiatan pelayanan Puskesmas Keliling
6. Melaksanakan kegiatan Pelayanan KB di luar gedung serta
kegiatan luar gedung lain yang bersangkutan dengan KIA di luar
gedung.
7. Bertanggung jawab atas alat medis dan non medis di poli KIA yang
dibawa ke luar gedung
8. Kunjungan rumah ibu & bayi dengan resiko tinggi
9. Membantu kepala Puskesmas dalam menyusun rencana kegiatan.

13
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

10. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan di KIA di luar


gedung

c. Promosi Kesehatan (Promkes)


 TUPOKSI
Sebagai petugas yang melakukan Penyuluhan, Pemberdayaan
Masyarakat dan Advokasi.
 Uraian Tugas
1. Penyuluhan
- Promosi kesehatan di sekolah pendidikan dasar
- Promosi pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan
- Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat & napza
- Penyuluhan kesehatan jiwa bagi ibu hamil dan menyusui
- Penyuluhan pada kelompok atau masyarakat tentang perilaku
menjaga kebersihan diri
- Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada ibu hamil, anak
balita, anak, remaja, dewasa, lansia (pendekatan siklus
kehidupan)
- Penyuluhan peningkatan kesadaran masyarakat tentang
Imunisasi
- Konseling kesehatan reproduksi pada kelompok anak remaja
- Peningkatan pengetahuan komprehensif masyarakat tentang
pencegahan penularan HIV-AIDS dan IMS
- Peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang
penyakit diare, tifoid dan hepatitis
- Edukasi dan konseling Pemberian Makanan Bayi dan Anak
(PMBA) meliputi ASI dan MP-ASI untuk balita sehat,balita
kurang gizi, dan balita gizi buruk rawat jalan
- Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku makan
dan aktifitas fisik bagi anak usia sekolah
- Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku makan
bagi bumil KEK/Kurus

14
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

- Konseling Dietetik
- Kegiatan Edukasi dan Konseling tentang Swamedikasi dan
Penggunaan Obat

2. Pemberdayaan masyarakat
- Memotivasi tokoh masyarakat dalam pembentukan kader
kesehatan atau pembentukan kelompok yang peduli terhadap
kesehatan
- Membentuk jejaring dalam pembentukan PHBS di masyarakat
- Penggerakan kelompok masyarakat dalam pemanfaatan
Posyandu
- Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat untuk Peningkatan
Penggunaan Obat Rasional melalui Metode Cara Belajar Insan
Aktif (CBIA)
- Melatih kader kesehatan tentang perawatan diri dan
mempraktikkan PHBS
- Melatih kader kesehatan dalam menyampaikan informasi pada
kelompok atau masyarakat tentang perawatan diri dan
mempraktikkan PHBS di daerah binaan
- Melatih Kader tentang Swamedikasi dan Penggunaan Obat
melalui Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)

3. Advokasi
- Mengadvokasi masyarakat dan lintas sektoral terkait dalam
praktik PHBS dan penanggulangan masalah kesehatan tertentu.
- Advokasi tokoh masyarakat dalam membentuk kelompok
swabantu terkait perawatan masalah gizi .

d. Gizi
 TUPOKSI
Sebagai petugas yang melaksanakan program gizi yang diadakan
lapangan dengan menyiapkan, menyusun dan melaksanakan petunjuk
teknis serta bahan pembinaan program gizi.
15
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

 Uraian Tugas
1. Mengidentifikasi, merencanakan dan melaksanakan program gizi
masyarakat dan survailens gizi masyarakat
2. Mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan mengevaluasi
program gizi sebagai penunjang perencanaan dan pelaksanaan.
3. Melaksanakan kegiatan penanggulangan masalah gizi keluarga dan
masyarakat.
4. Melakukan pembinaan dan penyuluhan dengan instansi terkait
dalam rangka perbaikan dan penguatan gizi masyarakat.
5. Mengadakan bimbingan teknis supervise, monitoring, dan evaluasi
program gizi di Posyandu dan Bidan Desa.
6. Merencanakan pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
7. Distribusi Tablet Fe, garam beryodium dan pemberian Vitamin A.
8. Melaksanakan Pemantauan Status gizi (PSG), garam beryodium.
9. Mendeteksi dan melaporkan adanya balita KEP
10. Membuat pencatatan dan pelaporan Posyandu dan membuat
laporan kegiatan bulanan program gizi.

e. Imunisasi
 TUPOKSI
Sebagai petugas yang melaksanakan imunisasi di luar gedung.
 Uraian Tugas
1. Membuat rencana kerja program Imunisasi.
2. Memberikan vaksinasi pada Bayi, Bumil dan anak sekolah di
wilayah kerja Puskesmas.
3. Menyelenggarakan dan memonitor cold chain untuk imunisasi dan
merencanakan persediaan vaksin secara teratur.
4. Mengambil Vaksin dari Dinas Kesehatan secara teratur.
5. Memonitor lemari es/ frezer secara berkala.

16
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

6. Memonitor jumlah vaksin dan penggunaan nya secara teratur.


7. Menyetok vaksin kepada petugas yang akan mengadakan
Posyandu.
8. Mencatat dan melaporkan kegiatan imunisasi pada buku yang
telah ditentukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
9. Melaksanakan koordinasi kerja dengan lintas Program dan lintas
Sektor.
10. Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi pelayanan kesehatan.
11. Melakukan tugas lapangan lainnya.
12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan, sesuai
Peraturan yang berlaku.

f. Pemberantasan Penyakit (P2)


 TUPOKSI
Sebagai petugas yang berupaya untuk Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit menular dan tidak menular.
 Uraian Tugas
1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan program
P2P.
2. Melakukan pelacakan, pemantauan dan pencegahan kasus-kasus
penyakit Malaria, Kusta, Diare, Pneumonia, TB, DBD, Rabies dan
HIV/AIDS.
3. Melakukan active case detection pada daerah endemik malaria
dengan mengambil darah tersangka Penderita untuk dikirim ke lab.
Puskesmas.
4. Memberikan pengobatan kepada tersangka penderita Malaria.
5. Melaporkan kejadian luar biasa (KLB) di wilayah kerja kepada
Kepala Dinas Kesehatan melalui atasan langsung.
6. Melakukan penyuluhan pada kader dasawisma untuk
membersihkan sarang nyamuk dan kebersihan lingkungan
pemukiman.

17
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

7. Menyiapkan daerah yang akan disemprot pestisida untuk nyamuk


malaria maupun Fogging untuk Nyamuk aedes egypti yang akan
dilakukan oleh staf dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji.
8. Membuat Laporan kegiatan progran P2P.
9. Mengendalikan penyakit lain yang pencegahan dan
pemberantasannya berkaitan dengan kesehatan lingkungan.
10. Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi pelayanan kesehatan.
11. Melakukan tugas lapangan lainnya.
12. Melaksanakan koordinasi kerja dengan lintas Program dan lintas
Sektor.
13. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan, sesuai
Peraturan yang berlaku

B. UKM Pengembangan

a. Kesehatan Jiwa
 TUPOKSI
Sebagai petugas yang bertanggung jawab terhadap kegiatan UKS dan
laporannya.
 Uraian Tugas
1. Memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang Kesehatan jiwa
2. Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan
psikiatri.
3. Memberi pertolongan pertama psikiatri.
4. Memberi pengobatan atau merujuk pasien atas persetujuan dokter
puskesmas ke RS jiwa.
5. Kunjungan ke rumah penderita.
6. Pencatatan dan pelaporan

18
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

b. UKS
 TUPOKSI
Sebagai petugas yang bertanggung jawab terhadap kegiatan UKS dan
laporannya.
 Uraian Tugas
1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan program
UKS.
2. Melakukan Pendataan anak Sekolah secara berkala.
3. Melakukan Pembinaan dokter kecil secara berkala.
4. Melakukan Pembinaan Guru UKS secara berkala.
5. Melakukan Pemeriksaan pada anak TK, SD/MI, SPM, SMA dan
Pesantren secara berkala.
6. Membuat Laporan kegiatan progran UKS.
7. Melaksanakan koordinasi kerja dengan lintas Program dan lintas
Sektor.
8. Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi pelayanan kesehatan.
9. Melakukan tugas lapangan lainnya.
10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan, sesuai
Peraturan yang berlaku.
c. UKGS
 TUPOKSI
Sebagai petugas yang bertanggung jawab terhadap kegiatan UKGS dan
laporannya.
 Uraian Tugas
1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan program
Kesehatan UKGS.
2. Melakukan pembinaan dan pemeriksaan kesehatan gigi di
Posyandu.
3. Melakukan pembinaan dan pemeriksaan kesehatan gigi pada TK
4. Melakukan pembinaan dan pemeriksaan kesehatan gigi pada
SD/MIN pada kelas terpilih ( kelas 3 )

19
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

5. Melakukan pembinaan dan bimbingan sikat gigi massal pada


SD/MI.
6. Melaksanakan perawatan kesehatan gigi pada SD/MI.
7. Melakukan Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada TK,
SD/MI.
8. Membuat Laporan kegiatan program UKS.
9. Melaksanakan koordinasi kerja dengan lintas Program dan lintas
Sektor.
10. Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi pelayanan kesehatan.
11. Melakukan tugas lapangan lainnya.
12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan, sesuai
Peraturan yang berlaku.

d. Usila
 TUPOKSI
Sebagai petugas yang bertanggung jawab terhadap kegiatan Usila dan
Pelaporannya.
 Uraian Tugas
1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan program
Kesehatan Usila.
2. Melakukan Pembinaan kelompok usia lanjut.
3. Melakukan pemeriksaan dan pemantauan kesehatan pada anggota
kelompok usia lanjut yang dibina
4. Melakukan Penyuluhan kesehatan pada kelompok usia lanjut yang
dibina.
5. Membuat Laporan kegiatan program Kesehatan Usila
6. Melaksanakan koordinasi kerja dengan lintas Program dan lintas
Sektor.
7. Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi pelayanan kesehatan.
8. Melakukan tugas lapangan lainnya.
9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan, sesuai
Peraturan yang berlaku.

20
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

VII Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


 TUPOKSI
Sebagai petugas yang merencanakan, mengevaluasi, mengkoordinir dan
berperan aktif terhadap kegiatan disetiap unit UKP.
 Uraian Tugas
1. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di setiap seksi dan unit di bidang
UKP (Usaha Kesehatan Perorangan)
2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di setiap seksi dan unit
di Bidang UKP.

A. Poli Rawat Jalan


a. Poli Umum
 TUPOKSI
Bertugas Melayani kunjungan rawat jalan, rujukan tindakan di poli
umum rawat jalan, pemeriksaan kesehatan, laporan bulanan dan
tahunan.
 Uraian Tugas
1. Memberikan pelayanan kepada pasien puskesmas.
2. Memberikan konsultasi kesehatan kepada pasien.
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan di poli umum.

b. Poli Gigi
 TUPOKSI
Bertugas melayani kunjungan rawat jalan poli gigi, melayani tindakan
sesuai kompetensi, rujukan poli gigi, laporan bulanan dan tahunan.
 Uraian Tugas
1. Bertanggung jawab terhadap terlaksananya pelayanan gigi sesuai
dengan prosedur dan instruksi kerja.

21
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

2. Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruangan gigi, kebersihan


dan kesterilan peralatan gigi.
3. Bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu pelayanan poli gigi.
4. Mengusulkan sarana dan prasarana terkait kebutuhan pelayanan poli
gigi.
5. Melaksanakan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan pasien gigi
6. Melaksanakan sistem rujukan internal maupun eksternal.
7. Membantu Kepala Puskesmas dalam peningkatan mutu pelayanan
8. Membantu pelaksanaan kegiatan lapangan dalam kegiatan UKGS.
9. Melaksanakan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor.
10. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan di poli gigi.

c. Poli KIA
 TUPOKSI
Bertugas melayani kunjungan rawat jalan poli KIA, melayani tindakan
sesuai kompetensi, rujukan poli KIA, laporan bulanan dan tahunan.
 Uraian Tugas
1. Bertanggung jawab terhadap .
2. Melaksanakan program yang ada di poli KIA seperti Poli KIA-KB
dan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) & Manajemen
Terpadu Bayi Muda (MTBM), Stimulasi Deteksi Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK) Balita, Inspeksi Visual Asetat (IVA)
& Clinical Breast Examination (CBE), Penatalaksanaan Kekerasan
Terhadap Anak /Perempuan (KTA/P) serta program lain yang
berkaitan dengan dengan Poli KIA.
3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan, sesuai
Peraturan yang berlaku.
4. Melaksanakan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor.
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan di poli KIA.

22
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

d. Konsultasi Gizi
 TUPOKSI
Bertugas sebagai penanggung jawab asuhan gizi dan pelaksana asuhan
gizi pada pasien di Rawat Jalan dan Rawat Inap yang memiliki masalah
gizi.
 Uraian Tugas
1. Mengkaji status gizi pasien/klien berdasarkan rujukan.
2. Melakukan anamnesis riwayat diet pasien/klien.
3. Menerjemahkan rencana diet ke dalam bentuk makananan yang
disesuaikan dengan kebiasaan makan serta keperluan.
4. Memberikan penyuluhan, motivasi dan konseling gizi pada
pasien/klien dan keluarga.
5. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien/klien.
6. Memantau masalah yang berkaitan dengan asuhan gizi pasien/klien.
7. Mengevaluasi status gizi pasien/klien secara berkala, asupan
makanan, dan bila perlu melakukan perubahan diet pasien
berdasarkan hasil diskusi dengan dokter
8. Melaksanakan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor.
9. Melakukan pencatatan dan pelaporan.

e. Konsultasi Sanitasi
 TUPOKSI
Bertugas melayani kunjungan rawat jalan Konsultasi Sanitasi, melayani
tindakan sesuai kompetensi, menjaga kesehatan lingkungan di
Puskesmas laporan bulanan dan tahunan.
 Uraian Tugas
1. Membuat perencanaan kegiatan kesehatan lingkungan di
Puskesmas.
2. Melaksanakan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor.

23
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

3. Memberikan pelayanan kepada pasien puskesmas yang inin


Konsultasi sanitasi.
4. Melakukan pengolahan sampah medis dan non medis.
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan.

B. Poli Rawat Inap


 TUPOKSI
Petugas yang bertanggung jawab terhadap ruang tunggu rawat inap dan
pasien rawat inap.
 Uraian Tugas
1. Membersihkan ruangan dan lingkungan kerja.
2. Mengganti sprei, sarung bantal dan selimut pasien.
3. Membantu kepala ruangan dan perawatan dalam menangani atau
member asuhan keperawatan pada pasien
4. Melaksanakan petunjuk dan bimbingan yang diberikan kepala ruangan
untuk meningkatkan pengetahuan , disiplin dan prestasi kerja
5. Mengoreksi pekerjaan dengan tetap berpegang teguh pada petunjuk dan
pembinaan kepala ruangan dan kepala keperawatan
a. V.K
 TUPOKSI
Sebagai petugas yang bertanggung jawab atas kegiatan pelayanan
kebidanan dengan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar).
 Uraian Tugas
1. Membuat perencanaan kegiatan di V.K
2. Mengkoordinir kegiatan, jadwal poned / jadwal jaga bidan PONED.
3. Melaksanakan pelayanan kebidanan dengan kasus kebidanan sesuai
SOP (Baik persalinan normal ataupun penyulit).
4. Memberikan KB Pasca persalinan pada ibu usia subur dengan
resiko tinggi di PONED.
5. Memberikan pelayanan rujukan kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas dengan kasus kegawatdaruratan ketempat rujukan yang bekerja
sama sesuai SOP.

24
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

6. Melaksanakan diskusi Audit Maternal Perinatal (AMP) bila ada


kasus kematian ibu dan bayi di ruang.
7. Melakukan dekontaminasi alat habis pakai sesuai SOP dan di
sterilisasi dengan rebus.
8. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan.
9. Melakukan pencatatan dan pelaporan.

b. Dapur
 TUPOKSI
Sebagai petugas yang bertanggung jawab atas kebersihan dapur sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
 Uraian Tugas
1. Membuat perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan didapur.
2. Memantau makanan dan minuman yang diolah.
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan.

c. Linen
 TUPOKSI
Sebagai petugas yang bertanggung jawab atas kebersihan dan
kesehatan pada Linen.
 Uraian Tugas
1. Membuat perencanaan yang harus dilakukan pada Linen.
2. Memisahkan jika ada kain yang ternoda darah dengan tidak.
3. Menjaga kebersihan sesuai dengan standar yang berlaku.
4. Melakukan pencatatan dan pelaporan.

C. Unit Gawat Darurat


 TUPOKSI
Sebagai petugas yang bertanggung jawab terhadap unit UGD dan
menjadikan pelayanan Gawat Darurat yang lebih baik/prima.
 Uraian Tugas
1. Melaksanakan pelayanan gawat darurat sesuai SOP

25
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

2. Melakukan sterilisasi alat dan bahan medis.


3. Melakukan pemilahan pasien (Triase/Triaage).
4. Merencanakan kebutuhan alat dan obat.
5. Mengkoordinir kegiatan P3K.
6. Mempersiapkan semua kebutuhan, jadwal acara dan petugas P3K.
7. Bertanggung jawab terhadap Ambulance.
8. Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas sebagai
pelayanan kesehatan tingkat pertama
9. Melaksanakan rujukan ke Rumah Sakit
10. Pencatatan dan pelaporan.

D. Inventaris Barang
 TUPOKSI
Sebagai petugas yang bertanggung jawab terhadap inventaris Puskesmas,
barang, gudang dan pelaporannya.
 Uraian Tugas
1. Menyelenggarakan Tata Usaha Pergudangan Puskesmas
2. Menerima Barang.
3. Mengeluarkan Barang.
4. Menyiapkan arsip surat penerimaan dan pengeluaran barang.
5. Mendata barang Puskesmas.
6. Membuat laporan.
7. Melaksanakan koordinasi kerja dengan lintas Program dan lintas
Sektor.
8. Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi pelayanan kesehatan.
9. Melakukan tugas lapangan lainnya.
10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan, sesuai Peraturan
yang berlaku.

26
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

E. Farmasi
 TUPOKSI
Sebagai petugas yang melaksanakan pelayanan Apotik, ruang Apotik,
gudang, sediaan obat dan pelaporannya.
 Uraian Tugas
1. Merencanakan dan melaksanakan pengadaan obat pada Apotik.
2. Mengatur penyimpanan obat pada gudang Apotik.
3. Mengatur dan menyiapkan distribusi obat untuk kegiatan luar Gedung.
4. Mengatur dan menyiapkan distribusi obat pada KIA/KB dan untuk
Poskeskel.
5. Menyiapkan, meracik dan memberikan obat sesuai dengan resep yang
telah ditentukan.
6. Menjelaskan Tatacara dan aturan minum/ memakai obat kepada pasien.
7. Melakukan rekapitulasi keluar masuknya obat.
8. Melakukan pencatatan dan laporan obat.
9. Melaksanakan koordinasi kerja dengan lintas Program dan lintas
Sektor.
10. Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi pelayanan kesehatan.
11. Melakukan tugas lapangan lainnya.
12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan, sesuai Peraturan
yang berlaku.
F. Laboratorium
 TUPOKSI
Sebagai petugas yang melaksanakan pelayanan Laboratorium dan
pelaporannya.
 Uraian Tugas
1. Melaksnakan pemeriksaan Hb dan golongan darah pada ibu hamil dan
pasien lainnya
2. Melakukan pemeriksaan urine rutin
3. Melakukan pemeriksaan sputum pada pasien tersangka TB paru
4. Melakukan pemeriksaan Gula Darah
5. Melakukan pemeriksaan laboratorium dasar lainnya

27
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

6. Melaksanakan koordinasi kerja dengan lintas Program dan lintas


Sektor.
7. Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi pelayanan kesehatan.
8. Melakukan tugas lapangan lainnya.
9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan, sesuai Peraturan
yang berlaku.

VIII Jejaring
A. Pustu
 TUPOKSI
Puskesmas Pembantu merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang
memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam
wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas Pembantu merupakan bagian integral
Puskesmas, yang harus dibina secara berkala oleh Puskesmas.

 Uraian Tugas
1. Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi
masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi pelayanan kesehatan.
3. Melakukan tugas lapangan lainnya.
4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan, sesuai Peraturan
yang berlaku.

B. Bidan Desa
 TUPOKSI
Sebagai tenaga perawatan kebidanan di Desa.
 Uraian Tugas
1. Memberikan pelayanan Keperawatan Kebidanan yang ada di desa
meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan Ibu, Bayi dan Balita.

28
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

2. Melakukan Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik pada pasien KIA dan


KB.
3. Merencanakan, Melaksanakan dan Mengevaluasi Asuhan
Keperawatan Kebidanan.
4. Membuat catatan kebidanan.
5. Membuat laporan pasien KIA dan KB.
6. Bekerjasama dengan dokter dalam memberikan pelayanan Kesehatan
pasien KIA dan KB.
7. Merencanakan, melakanakan dan mengevaluasi kegiatan program kerja
lapangan terutama pada ibu hamil, Bayi dan Balita.
8. Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi pelayanan kesehatan.
9. Melaksanakan penanggulangan wabah/ penyakit tertentu.
10. Melaksanakan tugas lapangan lainnya dalam bidang kesehatan.
11. Melaksanakan koordinasi kerja dengan lintas Program dan lintas
Sektor.
12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan, sesuai Peraturan
yang berlaku.

.
2.3 Struktur BLUD Puskesmas Rawat inap Adi Luhur
Dalam kaitan dengan penerapan PPK-BLUD, maka pejabat pengelola
BLUD terdiri dari Pemimpin BLUD, Pejabat Keuangan, dan Pejabat Teknis.
Pemimpin BLUD, bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui
Sekretaris Daerah. Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis BLUD
bertanggungjawab kepada Pemimpin BLUD.

Pemimpin BLUD dalam hal ini adalah Kepala UPTD Puskesmas, dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya mempunyai fungsi sebagai
penanggung jawab umum operasional dan keuangan BLUD. Tugas dan
kewajiban Kepala UPTD Puskesmas sebagai Pemimpin BLUD adalah
sebagai berikut :
1. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan,
dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD.

29
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

2. Menyusun renstra bisnis BLUD.


3. Menyiapkan RBA.
4. Mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat teknis
kepada kepala daerah sesuai ketentuan.
5. Menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pejabat
yang telah ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.
6. Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional
serta keuangan BLUD kepada kepala daerah.
Selaku Pejabat Teknis BLUD dalam hal ini adalah masing-masing
koordinator yaitu koordinator upaya kesehatan esensial pengembangan,
penunjang dan jejaring pelayanan berfungsi sebagai penanggung jawab
teknis di bidang masing- masing. Tanggung jawab sebagaimana
dimaksud berkaitan dengan mutu, standarisasi, administrasi, peningkatan
kualitas sumber daya manusia, dan peningkatan sumber daya lainnya,
dengan tugas dan kewajiban :
1. Menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya.
2. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA.
3. Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya.

Selaku pejabat keuangan BLUD dalam hal ini adalah Kepala


Subbagiann Tata Usaha.memiliki tugas dan kewajiban sebagai
berikut:
1. Mengkoordinasikan Penyesunan Rencana Strategi
Bisnis(RSB)dan Rancana Bisnis anggran (RBA)
2. Menyiapkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran(DPA)BLUD
3. Melakukan Pengelolaan Pendapatan dan Biaya
4. Menyelenggarakan Pengelolaan kas
5. Melakukan pengelolaan utang piutang
6. Menyusun kebijakan pengelolaan barang,aset tetap dan
investasi
7. Menyelenggarakan sistim informasi menejemen keuangan

30
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

8. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan


keuangan.

Apabila diperlukan, maka akan dibentuk Dewan Pengawas dan Satuan


Pengendalian Internal (SPI)

31
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

BAB III
PROSEDUR KERJA

Prosedur kerja setiap proses pengelolaan manajerial dan pelayanan telah


didokumentasikan dalam Standard Operating Procedure (SOP). SOP merupakan
acuan bagi seluruh insan Puskesmas Rawat Inap Adi Luhur dalam melaksanakan
pekerjaan. Acuan pelaksanaan pekerjaan merupakan bagian vital dalam
pengelolaan Puskesmas Pelapis Luhur dan diharapkan merupakan suatu standar
baku dalam proses bisnis Puskesmas sehingga pelayanan kepada seluruh
pengguna dapat mencapai standar yang diinginkan.

SOP Puskesmas Rawat Inap Adi Luhur dalam rangka memberikan


pelayanan kepada masyarakat, baik pelayanan manajemen, pelayanan medis,
maupun pelayanan non medis telah ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas.

SOP ini telah didokumentasikan, disosialisasikan, dan diimplementasikan


di setiap instalasi dan unit kerja lainnya. Dengan adanya SOP ini diharapkan
pelaksanaan atau proses kinerja dan layanan pada setiap unit kerja dapat
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan manual mutu. Dengan prosedur kerja ini
pula dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil kinerja dari
setiap proses kinerja.

SOP yang telah ditetapkan, secara ringkas uraiannya adalah sbb:

A. Pelayanan Manajemen

1. Prosedur Pelayanan Umum dan Kepegawaian

Adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan


mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi perkantoran
yang berisi cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat
penyelenggaraan dan aktor yang berperan dalam kegiatan. Sebagai suatu
aturan, regulasi, dan kebijakan yang secara terus menerus menjamin
perilaku yang benar bagi seluruh pegawai instansi pemerintah maka SOP
sangat tepat diterapkan pada aktivitas administrasi perkantoran yang relatif

32
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

bersifat rutin, berulang serta menghendaki adanya keputusan yang


terprogram guna melayani pelanggannya.

2. Prosedur Pelayanan Keuangan

a. Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi Pendapatan BLUD Puskesmas.

b. Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi Belanja BLUD Puskesmas

1. Dana Bersumber dari Operasional ( APBD ).

2. Dana Bersumber JKN

3. Dana BOK

4. Dana Bersumber dari Retribusi.

3. Prosedur Perencanaan SDM, Peralatan,dan Sarana Kesehatan


Lainnya

a. Perencanaan SDM Kesehatan

b. Perencanaan Peralatan Kesehatan

c. Perencanaan Sarana Kesehatan Lainnya

B. Pelayanan Medis

1. Pelayanan Rawat Jalan

a. Poliklinik

Prosedur rawat jalan pada poliklinik menguraikan langkah-langkah


pemberian pelayanan kepada pasien rawat jalan mulai dari pemilahan
kelompok pasien, pendaftaran dan pembayaran jasa layanan, dan
pemberian layanan kesehatan pada masing-masing poli, serta tindakan
lanjutan yang diperlukan oleh pasien.

C. Pelayanan Penunjang Medis

33
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

1. Laboratorium

Prosedur penunjang medis menguraikan pemberian layanan berupa


layanan laboratorium kepada pasien sesuai surat pengantar dari Poliklinik
BP, KIA-KB, UGD dan rawat inap.
2. Apotek

Prosedur layanan obat menguraikan pemberian pelayanan penyediaan


obat-obatan kepada pasien sesuai resep dari Poli Rawat Jalan/Rawat Inap.

3. Rawat Inap

4. Prosedur penunjang medis menguraiakan pemberian layanan berupa


layanan Rawat Inap kepada pasien sesuai ketentuan.

D. Pelayanan Non Medis

1. Prosedur Pelayanan Gizi


Prosedur pelayanan gizi menguraikan pemberian layanan gizi berupa
penyuluhan PUGS, konseling atau klinik gizi untuk terapi diet untuk pasien
Poliklinik, dan dalam bentuk perencanan dan pengolahan makanan
biasa/khusus serta pemantauan asupan makanan bagi pasien rawat inap.

2. Prosedur Pemeliharaan Sarana dan Prasarana


Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana menguraikan tindakan
pemeliharaan atau perbaikan terhadap sarana dan prasarana
kedokteran/kesehatan sesuai jadual yang telah ditetapkan atau
berdasarkan laporan dari users, dan pembuatan laporan penyelesaian
pekerjaan.
3. Prosedur Pelayanan Ambulance
Prosedur pelayanan ambulance menguraikan pemberian layanan
ambulance bagi pasien yang memerlukannya dalam rangka rujukan ke
rumah sakit.

4. Prosedur Pelayanan Pusling

34
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

Prosedur pelayanan Pusling dalam rangka upaya peningkatan pelayanan


kesehatan dasar diluar gedung dan menunjang kegiatan promotif dan
preventif bagi masyarakat yang memerlukan informasi kesehatan.

5. Prosedur Rekam Medik


Prosedur rekam medik menguraikan proses penanganan data pasien mulai
dari pemeriksaan kelengkapan dokumen/data pasien, pengkodean,
pengindeksan, dan pengarsipan.

6. Prosedur Kesehatan Lingkungan


Prosedur kesehatan lingkungan menguraikan langkah-langkah
pemeriksaan air limbah, limbah padat berbahaya, serta air bersih secara
berkala dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

35
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

BAB IV
PENGELOMPOKAN FUNGSI YANG LOGIS

Seperti yang tergambar dalam struktur organisasi Puskesmas Pelapis Luhur


fungsi-fungsi yang ada dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :

4.1 Fungsi Pelayanan (services).


Yang termasuk dalam fungsi pelayanan adalah upaya kesehatan masyarakat
Essensial,upaya kesehatan pengembangan,Upaya kesehatan Perorangan dan
jejaring pelayanan.

4.1.1 Penanggungjawab Upaya Kesehatan masayrakat Esensial


Penanggungjawab Upaya kesehatan esensial memiliki 5 (Lima) upaya
pelayanan yaitu :
1. Koordinator Promosi Kesehatan, dengan sub upaya meliputi :
a. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
b. JPKM / JKBM
c. UKBM dan PSM.
d. Desa Siaga.
2. Koordinator Kesehatan Lingkungan, dengan sub upaya meliputi :
a. Pengawasan kualitas air dan lingkungan pemukiman.
b. Pengawasan tempat umum dan pengolahan makanan/Minuman.
c. Klinik Sanitasi.
d. Monitoring dan evaluasi desa sehat / Indonesia Sehat.
e. Pengelolaan Limbah Puskesmas
3. Koordinator KIA dan KB, dengan sub upaya meliputi :
a. Kesehatan Ibu.
b. Kesehatan Anak
c. Keluarga Berencana.
d. Kesehatan Reproduksi.

36
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

4. Koordinator Gizi Masyarakat, dengan sub upaya meliputi :


a. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGK).
b. Gizi Klinik.
5. Koordinator Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular & tidak
menular, dengan sub upaya meliputi :
a. Imunisasi.
b. Pemberantasan Penyakit Menular Langsung (P2ML) : ISPA,
Diare, Kusta, TB, Kecacingan, IMS termasuk HIV-AIDS.
c. Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) : DBD,Flu
burung, Malaria, Rabies, Filariasis,
d. Surveilens
e. Pemberantasan Penyakit Tidak Menular.

4.1.1 Penanggungjawab Upaya Kesehatan masyarkat Pengembangan


Upaya Kesehatan masyarakat Pengembangan, memiliki 5 (Lima) upaya
pelayanan yaitu:
1. Upaya pelayanan kesehatan Khusus dengan sub upaya meliputi :
a. Koordinator Kesehatan Jiwa
b. Koordinator Kesehatan Kerja
c. Koordinator Kesehatan Olah Raga.
d. Koordinator Kesehatan Lansia
e. Koordinator Kesehatan Gigi Masyarakat

4.1.2 Penanggungjawab Upaya kesehatan Perorangan


Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Meliputi:
1. Upaya Pengobatan meliputi:
a. Pengobatan Rawat jalan Umum,UGD dan Tindakan
b. Pengobatan KIA-KB
c. Pengobatan Gigi dan Mulut
d.Pengobatan Gizi
f. Pelayanan Farmasi

37
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

g.Pelayanan Laboratorium.
4.1.3 Penanggungjawab Jaringan dan Jejaring Pelayanan
Koordinator Kesehatan Pelayanan jaringan Puskesmas yaitu :
1.Bidan Desa Adi Luhur
2.Bidan Desa Adi Mulyo
3.Bidan Desa Adi Karya Mulya
4.Bidan Desa Mukti Karya
5.Bidan Desa Fajar baru
6.Bidan Desa Fajar Indah
7.Bidan desa Fajar Asri
8.Puskesmas Pembantu (PUSTU) Fajar Baru
9.Puskesmas Pembantu (PUSTU) Adi Karya Mulya
10. Puskesmas Pembantu (PUSTU) Fajar Asri
11. Puskesmas Keliling (PUSLING)

Koordinator kesehatan Pelayanan Jejaring Puskesmas Yaitu:

1. Dokter Praktek swasta Hendra Yusirizal Desa Adi Luhur


2. Dokter Praktek swasta Dwi Nopita Desa Adi Luhur
3. Bidan praktek swasta (BPS) sawitri Desa Adi Luhur
4. Kemitraan.

4.2 Fungsi Pendukung ( supporting ).


Sebagai fungsi pendukung (supporting) untuk menunjang fungsi pelayanan
dalam rangka efektifitas adalah sebagai berikut :

Upaya Pelayanan Administrasi


Upaya Pelayanan Administrasi meliputi :
1. Administrasi Kepegawaian dan Rumah Tangga
2. Administrasi Keuangan dan Aset
3. Administrasi Sistem Informasi Puskesmas (SIP)

38
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

BAB V
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

5.1 Penerimaan dan Penempatan Pegawai


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan dan
penempatan pegawai pada BLUD yaitu :
1. Pejabat pengelola dan pegawai BLUD dapat berasal dari PNS dan atau
non PNS yang profesional sesuai dengan kebutuhan.
2. Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan pegawai BLUD
yang berasal dari PNS disesuaikan dengan ketentuan peraturan dan
perundangan yang berlaku.
3. Pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang berasal dari non PNS dapat
dipekerjakan secara tetap atau berdasarkan kontrak, yang pengangkatan
dan pemberhentian dilakukan berdasarkan pada prinsip efisiensi, ekonomis
dan produktif dalam peningkatan pelayanan.
4. Pemimpin BLUD-Unit Kerja merupakan Pejabat Pengguna Anggaran /
Barang Daerah pada SKPD induknya.
5. Pemimpin BLUD-Unit Kerja yang berasal dari non PNS, Pejabat Keuangan
BLUD wajib berasal dari PNS yang merupakan Pejabat Kuasa Pengguna
Pengguna Anggaran / barang daerah pada SKPD induknya.

5.2 Sistem Remunerasi


Remunerasi merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji,
tunjangan tetap, honorarium, insentif, bonus atas prestasi, pesangon, dan atau
pensiun. Pejabat pengelola BLUD, Dewan Pengawas, Sekretaris Dewan
Pengawas dan Pegawai BLUD dapat diberikan remunerasi sesuai dengan
tingkat tanggungjawab dan tuntutan profesionalisme yang diperlukan yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah/Bupati
Remunerasi bagi dewan pengawas dan sekretaris dewan pengawas
diberikan dalam bentuk honorarium. Remunerasi untuk BLUD-SKPD/Unit Kerja
ditetapkan oleh Kepala Daerah/Bupati berdasarkan usulan yang disampaikan
oleh pemimpin BLUD-SKPD / Unit Kerja melalui Sekretaris Daerah.

39
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

5.2.1 Pemimpin BLUD


Penetapan remunerasi pemimpin BLUD, mempertimbangkan faktor –
faktor yang berdasarkan :
1. Ukuran (size) dan jumlah aset yang dikelola BLUD, tingkat
pelayanan serta produktivitas.
2. Perimbangan persamaannya dengan industri pelayanan sejenis.
3. Kemampuan pendapatan BLUD bersangkutan.
4. Kinerja operasional BLUD yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah/Bupati dengan mempertimbangkan antara lain indikator
keuangan, pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat.

5.2.2 Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis BLUD


Remunerasi bagi Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis BLUD
ditetapkan paling banyak 90 % (sembilan puluh persen) dari remunerasi
pemimpin BLUD.

5.2.3 Pegawai BLUD


Pemberian remunerasi untuk para pegawai BLUD dapat dihitung
berdasarkan beberapa indikator penilaian yaitu :
1. Pengalaman dan masa kerja ( basic index ).
2. Keterampilan, ilmu pengetahuan dan prilaku ( competency index ).
3. Resiko kerja ( risk index ).
4. Tingkat kegawatdaruratan (position index ).
5. Hasil/ capaian kinerja ( performance index ).
6. Tingkat kegawatdaruratan ( emergency index )

5.2.4 Honorarium Dewan Pengawas


Honorarium bagi Dewan Pengawas pada instansi yang akan
menerapkan PPK-BLUD dapat ditetapkan sebagai berikut :
1. Ketua Dewan Pengawas : paling banyak sebesar 40 % (empat puluh
persen) dari gaji Pemimpin BLUD.

40
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

2. Anggota Dewan Pengawas : paling banyak 36 % (tiga puluh enam


persen) dari gaji Pemimpin BLUD.
3. Sekretaris Dewan Pengawas : paling banyak 15 % (lima belas
persen) dari gaji Pemimpin BLUD.

1.1. Jenjang Karir


Jenjang karir disesuaikan dengan peraturan kepegawaian yang ada
yaitu sesuai jenjang karirjabatan struktural atau jabatan fungsional.

1.2. Pembinaan termasuk sistem reward dan punishment


Pembinaan dilakukan oleh Kepala UPTD Puskesmas/pemimpin BLUD
dan pejabat yang berwenang (Dinas Kesehatan dan Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten), sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku
termasuk pemberian penghargaan ataupun sanksi (reward and punishment).

1.3. Pemutusan Hubungan Kerja


Pemutusan hubungan kerja bagi pejabat pengelola dan pegawai BLUD
yang berstatus PNS adalah mengikuti peraturan kepegawaian dan
perundangan yang berlaku. Bagi pejabat pengelola, dewan pengawas dan
skretaris dewan pengawas yang diberhentikan sementara dari jabatannya
memperoleh penghasilan sebesar 50 % (lima puluh persen) dari
remunerasi/honorarium bulan terakhir yang berlaku sejak tanggal diberhentikan
sampai dengan ditetapkannya keputusan definitif tentang jabatan yang
bersangkutan.
Bagi pejabat pengelola berstatus PNS yang diberhentikan sementara
dari jabatannya memperoleh penghasilan sebesar 50 % (lima puluh persen)
dari remunerasi bulan terakhir di BLUD sejak tanggal diberhentikan atau
sebesar gaji PNS berdasarkan surat keputusan pangkat terakhir.

41
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

BAB VI
SISTEM AKUNTABILITAS BERBASIS KINERJA

Akuntabilitas merupakan salah satu dari empat prinsip dalam tata kelola
BLUD, disamping transparansi, responsibilitas, dan independensi. Akuntabilitas
merupakan kejelasan fungsi, struktur, dan system yang dipercayakan pada BLUD
agar pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan kinerja
menggambarkan pencapaian hasil kegiatan.
Dalam upaya mewujudkan akuntabilitas berbasis kinerja, maka dibuatlah
Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLUD yang mencakup pernyataan visi, misi,
program strategis, pengukuran pencapaian kinerja, rencana pencapaian lima
tahunan dan proyeksi keuangan lima tahunan BLUD. Rencana Strategis Bisnis
(RSB) BLUD dipergunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Bisnis Anggaran
(RBA) dan evaluasi kerja.
Rencana strategis bisnis UPTD Puskesmas Rawat Inap Adi Luhur mengacu
pada Renstra Dinas Kesehatan Kab Mesuji Tahun 2013 – 2017 yang menjabarkan
visi, misi dan program Kepala Daerah di bidang kesehatan yang tertuang dalam
RPJMD Kab Mesuji dalam rencana pembangunan lima tahun yang bersifat indikatif.
Jadi dengan sendirinya Renstra Bisnis UPTD PUSKESMAS Rawat Inap Adi Luhur
terkait dengan RPJMD Kabupaten Mesuji
Untuk mencapai hasil kegiatan (kinerja) sesuai standar pelayanan minimal
(SPM), ada sekitar 28 upaya/program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan
oleh UPTD Puskesmas Rawat Inap Adi Luhur sebagai salah satu Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji

5.1. Upaya Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
1. Kegiatan Pokok
a. Pendataan Bumil, bayi dan balita
b. ANC Terpadu dan pemberian buku KIA
c. pencatatan kohort ibu ,bayi balita dan anak prasekolah (APRAS)
d. Deteksi bumil resti/komplikasi
e. Pertolongan Persalinan Poned

42
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

f. Pemantauan pasca`persalinan dan MTBM, pelayanan kunjungan


neonatus di dalam dan diluar gedung, pelayanan rujukan neonatus,
audit kesakitan dan kematian neonatus.
g. Pembuatan PWS grafik KIA

h. Peningkatan kompetensi petugas, MTBS, SDIDTK, kunjungan bayi di


dalam dan diluar gedung.
i. Pelayanan kunjungan SDIDTK untuk anak balita dan prasekolah
j. Pelayanan KB MKJP (IUD) dan Deteksi cancer cerviks (IVA) cancer
payudara (CB)

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K-4.
b. Persentase kunjungan ibu hamil K1 dan k4
c. Cakupan bumil kek yang mendapat konseling gizi dan pemeriksaan
medis dan laboratorium.
d. Persentase Bumil KEK yang mendapat konseling Gizi dan pemeriksaan
Medis (Dokter) dan laboratorium,pemberian makanan tambahan (PMT)
Bumil.
e. Persentase bumil yang mendapat tablet tambah darah
f. Persentase bumil Anemia
g. Cakupan ibu hamil yang di rujuk
h. Cakupan ibu hamil resti / komplikasi yang di tandatangani
5.2. Imunisasi
1.Kegiatan Pokok.
a. Penyediaan dan penyimpanan vaksin yang baik dan benar
b. Pelayanan imunisasi yang berkualitas sesuai dengan SOP meliputi
Imunisasi Dasar Lengkap,BIAS Campak,DT TD, WUS.
c. Pendataan jumlah murid kelas ,II DAN III SD.
d. Peningkatan kompetensi petugas kesehatan, penyelidikan epidemiologi.

e. Pencatatan dan Pembuatan PWS Imunisasi.

f. Penanganan kasus sesuai SOP apabila ada kasus KIPI

43
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

2.Indikator Kinerja
a. Cakupan imunisasi Hb-0 bayi lahir < 7 hari.
b. Cakupan imunisasi BCG.
c. Cakupan imunisasi Hb- DPT 3.
d. Cakupan imunisasi polio 4.
e. Cakupan imunisasi campak
f. DO Hb-DPT 3 – Campak.
g. Desa/ kelurahan UCI.
h. Status T5 ibu hamil.
i. Cakupan BIAS Campak kelas 1 SD.
j. Cakupan BIAS DT Kelas 1 dan Td kelas 2-3 SD.
k. Kejadian KIPI.

5.3. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.


1. Kegiatan Pokok
a. Penimbangan bayi dan balita di posyandu.
b. Verfikasi status Gizi, KIE dan intervensi dengan PMT pemulihan.
c. Distribusi vitamin A dosis tinggi untuk bayi 6-12 bln ,balita dan bufas .
d. Pelaksanaan Kadarzi.
e. Perencanaan dan distribusi tablet Fe kepada bumil dan bufas

f. Bekerjasama dengan KIA dalam penatalaksanaan bumil KEK

g. Monitoring GAKI

h. Pemberian PMT penyuluhan di posyandu dg D/S < 80%

1. Indikator Kinerja
a. Cakupan Balita terdaftar dan memiliki buku KIA
b. Cakupan D/S, N/D.N/S
c. Balita Gizi kurang tertangani.
d. Balita Gizi Buruk tertangani.
e. Balita mendapat Vit. A 2 kali pertahun.
f. Pelaksanaan PSG posyandu.
g. Pemantauan Kadarzi.
h. Ibu hamil yang diukur LILA.
44
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

i. Ibu hamil KEK tertangani.


j. Ibu Nifas dapat Vitamin A.
k. Ibu Hamil dapat tab Fe 90 tablet.
l. MP-ASI pada bayi BGM dari Maskin.

5.4. Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular


1. Kegiatan Pokok
a. Pemastian KLB, investigasi, penanggulangan, pemutusan mata rantai,
dan pengamatan pasca KLB.
b. Sosialisasi AFP, pencarian kasus, dan kunjungan ulang.
c. Penemuan kasus,diagnosa dan pengobatan Tb paru, dan kunjungan
rumah.
d. Penemuan dan pengobatan pneumonia.
e. Tata laksana terapi ODHA, dan peningkatan PHBS.
f. Diagnosis dan tatalaksana DBD, PE, dan PSN.
g. Diagnosis dan tatalaksana diare, dan PE.
h. Diagnosis dan tatalaksana malaria.
i. Diagnosis dan tatalaksana kusta, serta kontak serumah.
j. Diagnosis dan tatalaksana IMS.
k. Sosialisasi rabies dan tatalaksana gigitan HPR.

2. Indikator Kinerja
a. Desa/ kelurahan mengalami KLB ditangani < 24 jam.
b. Desa/kelurahan bebas rawan gizi.
c. AFP per 100.000 penduduk< 15 tahun.
d. Penemuan suspek TB Paru.
e. TBParu BTA +
f. Kesembuhan TB Paru BTA +
g. Pemeriksaan kontak serumah TB Paru BTA +.
h. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani.
i. Klien yang mendapat penanganan HIV-AIDS.
j. Penderita DBD yang ditangani.
k. Balita dengan diare yang ditangani.

45
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

l. Penderita malaria yang diobati.


m.Penderita kusta yang selesai berobat (RFT).
n. IMS yang diobati.
o. Kasus gigitan HPR ditangani.

5.5. Upaya Kesehatan Lingkungan


1. Kegiatan pokok
a. Pendataan, kemitraan, pengawasan, dan advokasi.
b. Inspeksi sanitasi.
c. Pelaksanaan STBM (Sanitasi Total berbasis masyarakat)
d. Pelayanan klinik sanitasi.
e. Pengelolaan limbah sesuai standar.
2. Indikator kinerja
a. Institusi yang dibina.
b. Rumah/bangunan bebas jentik Aedes.
c. TTU/TPM yang diawasi.
d. TTU/TPM yang memenuhi syarat.
e. Cakupan SAB.
f. Cakupan jamban keluarga.
g. Cakupan SPAL.
h. Cakupan klinik Sanitasi.
i. Terkelolanya limbah sesuai standar baik limbah medis dan non medis.

5.6. Upaya Promosi Kesehatan


1. Kegiatan Pokok
a. Pembinaan dan pengendalian UKBM.
b. Penyuluhan yang menyangkut materi ASI eksklusif, garam beryodium,
posyandu, NAFZA, pemberantasan penyakit menular dan tidak menular.
c. Pembinaan dan analisa Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
setiap tatanan.
d. Peningkatan peran serta dan pemberdayaan masyarakat.
e. Pembinaan jaminan kesehatan nasional/JKN

2. Indikator Kerja

46
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

a. Bayi yang dapat ASI eksklusif.


b. Desa dengan garam beryodium baik.
c. Strata Posyandu.
d. Penyuluhan NAFZA oleh petugas kesehatan.
e. Cakupan peserta jaminan kesehatan Nasional
f. Cakupan jaminan kesehatan Gakin.
g. Tingkat pencapaiann PHBS di setiap tatanan.

5.7. Upaya Pengobatan


1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan pelayanan pengobatan rawat jalan tingkat pertama
sesuai standar.
b. Mencatat dan Mendokumentasikan riwayat penyakit pasien ke Rekam
Medik
c. Melaksanakan pelayanan kedaruratan medik.
d. Melaksanakan upaya rujukan sesuai strandar.

2. Indikator kinerja
a. Cakupan rawat jalan umum (Utilisasi rawat jalan).
b. Cakupan Kunjungan rawat jalan gigi
c. Cakupan penanganan kegawatdaruratan sesuai standar.

5.8. Usaha Kesehatan Sekolah


1. Kegiatan Pokok
a. Penjaringan anak kelas 1 SD
b. Pemeriksaan berkala
c. Pembinaan dokter kecil.
d. Pembinaan sekolah sehat.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan penjaringan siswa kelas 1 SD dan setingkat oleh tenaga
kesehatan
b. Pembentukan dokter kecil tingkat SD.
c. Cakupan pelayanan kesehatan remaja.

47
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

d. Cakupan sekolah sehat.

5.9. Upaya Kesehatan Usia Lanjut


1. Kegiatan Pokok
a. Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kelompok usia lanjut.
b. Pembinaan kelompok usia lanjut.
c. Melaksanakan upaya rujukan usia lanjut yang beresiko tinggi.

2. Indikator Kerja
a. Cakupan Pelayanan usia lanjut.
b. Cakupan kelompok-kelompok usia lanjut melalui posyandu.
c. Adanya pelayanan dengan sistem UPTD Puskesmas Lansia.

5.10. Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat


1. Kegiatan Pokok
a. Penemuan kasus dan pelayanan
b. pencatatan dan pelaporan.
2. Indikator Kinerja
a. Pendataan gangguan jiwa berat di masyarakat.
b. Pelayanan gangguan jiwa di UPTD Puskesmas.

5.11. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan pengobatan rawat jalan gigi tingkat pertama sesuai
stándar.
b. Melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan gigi masyarakat.
c. Melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan gigi anak sekolah.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan penduduk dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
b. Cakupan ibu hamil dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
c. Cakupan desa binaan UKGMD.
d. Ratio penambalan dan pencabutan.

5.12. Upaya Pengobatan Rawat Inap

48
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan pelayanan persalinan normal sesuai dengan standar.
b. Melaksanakan pelayanan persalinan dengan penyulit sesuai dengan
standar.
c. Melaksanakan upaya rujukan sesuai stándar.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan penanganan persalinan normal dan persalinan dengan penyulit
sesuai standar.
b. Cakupan visite rate.
c. Cakupan pemberi pelayanan rawat inap oleh tenaga para medis
5.13. Upaya Kesehatan Kerja
1. Kegiatan Pokok
Pendataan, sosialisasi, perencanaan jadwal, pelaksanaan, dan monev.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan Pos UKK yang di bina.
b. Kasus penyakit akibat kerja
c. Cakupan penanganan kasus penyakit akibat kerja

5.14. Registrasi Pasien dan Catatan Medik


1. Kegiatan Pokok
a. Persiapan sarana, prasarana, dan pengaturan tenaga
b. Melaksanakan registrasi pasien.
c. Monitoring rekam medik sesuai waktu penyimpanan, pemilahan, dan
pemusnahan.
2. Indikator Kinerja
a. Lama waktu pendaftaran pasien.
b. Waktu pembuatan/penemuan catatan medik.
c. Kelengkapan pengisian dan penataan kembali rekam medik 24 jam
setelah selesai pelayanan.
d. Waktu tunggu pasien di rawat jalan.
e. Kenyamanan ruang tunggu.
f. Tata kelola rekam medik.

49
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

5.15. Upaya Pelayanan Logistik (Farmasi)


1. Kegiatan Pokok
a. Perencanaan obat, permintaan, dan penerimaan.
b. Stok opname obat, kartu stok, gudang penyimpanan obat, dan almari
obat.
c. Optimalisasi, pengadaan resep, pelayanan, dan sampling survey.

2. Indikator Kinerja
a. Ketersediaan obat sesuai kebutuhan.
b. Ketersediaan obat esensial dan generik.
c. Tata kelola obat sesuai standar.
d. Tidak ada kesalahan pemberian obat.
e. Tata kelola dokumen resep.

5.16. Laboratorium Sederhana


1. Kegiatan Pokok
a. Persiapan sarana dan prasarana

b. Pelayanan pemeriksaan laboratorium sederhana

c. Peningkatan kompetensi petugas

d. Pencatatan dan pelaporan.

2. Indikator Kinerja
a. Durasi pemeriksaan specimenlaboratorium sederhana.
b. Hasil laboratorium terkonfirmasi kepada petugas medis.

5.17. SP2TP
1. Kegiatan Pokok
Pengadaan administrasi pencatatan pelaporan Puskesmas dan koordinasi
lintas program.

2. Indikator Kinerja
Pengumpulan dan pelaporan Tepat waktu.

5.18. Upaya Rujukan


1. Kegiatan Pokok

50
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

a. Melaksanakan rujukan sesuai perbup rujukan kab. Mesuji

b. Pencatatan dan pelaporan

2. Indikator Kinerja
Rujukan sesuai standar.

5.19. Administrasi dan Kepegawaian


1. Kegiatan Pokok
a. Pembinaan pegawai dan waskat.
b. Pengadaan sarana dan prasarana surat menyurat.
c. Monitoring jenjang kepangkatan, daftar pengendalian, pembinaan, dan
sebagainya.

2. Indikator Kinerja
a. Tepat waktu absensi pegawai.
b. Pengendalian surat-surat dinas sesuai alur dan prosedur.
c. Ketepatan waktu usul naik pangkat, gaji berkala, DP3, dan lain-lain.

51
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

BAB VII
KEBIJAKAN

A. Kebijakan Layanan Jasa, Tarif, dan Sistem


1. Standar Pelayanan Minimum (SPM)
Bupati menetapkan Standar Pelayanan Minimum Puskesmas untuk
memastikan bahwa seluruh pelanggan telah memperoleh layanan secara
profesional sesuai standar, yang mencakup kualitas fasilitas, kualitas layanan,
pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan untuk
mendapatkan layanan.

Pejabat Pengelola BLUD harus menetapkan mekanisme pemberian


layanan jasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemberian jasa pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh staf medis dan
tenaga kesehatan lainnya secara profesional sesuai dengan standar
profesi, kompetensi dan pelayanan medis dalam rangka mencapai kualitas
layanan yang dipersyaratkan melalui penerapan sistem manajemen mutu
untuk menjamin kepuasan pelanggan dan seluruh stakeholders.

2. Tarif Layanan
Bupati menetapkan tarif layanan atas usulan Pejabat Pengelola BLUD
dengan mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan layanan, daya
beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan dan kompetensi yang sehat.

Pejabat Pengelola BLUD menetapkan strategi dan kebijakan terhadap


pemberian layanan kesehatan serta melakukan pengawasan atas
pelaksanaannya. Oleh karenanya, Pejabat Pengelola BLUD harus melakukan
penghitungan biaya per unit setiap jenis layanan (cost finding) sebagai dasar
pengambilan kebijakan mengenai penetapan tarif layanan kesehatan,
misalnya kebijakan pemberian subsidi tarif layanan kesehatan kepada pasien
tidak mampu. Oleh karenanya, Pejabat Pengelola BLUD harus melakukan
revisi atas biaya per unit setiap jenis layanan secara berkala.

52
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

Pejabat Pengelola melakukan evaluasi kualitas pemberian jasa pelayanan


yang telah dilakukan pada akhir periode sebagai bahan masukan pada
periode berikutnya.

3. Sistem Penatausahaan dan Akuntansi Pengelolaan BLUD


Kepala UPTD Puskesmas menetapkan pedoman mengenai sistem
penatausahaan dan akuntansi yang diterapkan untuk pengelolaan keuangan
dan penyusunan pertanggungjawaban BLUD sesuai standar akuntansi
keuangan yang berlaku dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
serta disusun berdasarkan pengendalian internal yang memadai. Selanjutnya
Kepala UPTD Puskesmas menyelenggarakan sistem penatausahaan dan
akuntansi sesuai pedoman yang telah ditetapkan tersebut, baik secara
manual maupun komputerisasi.

Kepala UPTD Puskesmas menetapkan organisasi dan pengelola yang


berwenang dalam penatausahaan dan akuntansi pengelolaan keuangan
BLUD.

Output sistem berupa laporan keuangan BLUD, khususnya pada akhir


semester dan akhir tahun dikonsolidasikan dengan laporan keuangan
pemerintah daerah sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan yang berlaku.

1. Remunerasi

Bupati menetapkan Remunerasi atas usulan Pejabat BLUD melalui Kepala


Dinas Kesehatan Kota yang diberikan dalam bentuk honorarium. Adapun
faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan Remunerasi
adalah :

a. Jumlah aset yang dikelola BLUD

b. Kemampuan Pendapatan BLUD

c. Indikator keuangan, pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat.

Remunerasi pejabat pengelola BLUD diberikan berdasarkan indikator


penilaian pengalaman dan masa kerja, jabatan yang disandang, resiko kerja
dan tingkat kegawatdaruratan. Remunerasi yang diberikan sesuai dengan

53
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

usulan pejabat Pengelola BLUD pada Pemimpin SKPD yang nantinya akan
ditetapkan oleh Walikota..

B. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan dan Limbah


Limbah Puskesmas meliputi semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
Puskesmas dalam bentuk padat, cair dan gas, merupakan bahan yang tidak
berguna, tidak digunakan atau terbuang. Limbah Puskesmas dapat dibedakan
menjadi limbah medis dan non medis.

Limbah cair terdiri dari semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari
Puskesmas yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia
beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Limbah klinis berupa limbah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan gigi,
farmasi atau yang sejenis, pengobatan, perawatan, yang menggunakan bahan-
bahan yang beracun, infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan kecuali jika
dilakukan dengan pengamanan tertentu.

 Limbah diolah dalam Unit Pengelolaan Limbah (UPL) tersendiri atau secara
kolektif apabila belum terjangkau sistem pengelolaan limbah perkotaan.

 Minimal setiap kamar atau ruangan atau setiap radius 10-20 meter disediakan
minimal 2 tempat sampah yaitu untuk jenis sampah organik, sampah organik
dan atau sampah medis di ruangan tertentu.

 Limbah padat (domestik) dibuang ke TPA yang ditetapkan pemerintah


daerah. Pengangkutan sampah dari ruangan-ruangan ke tempat
pembuangan sampah akhir dilaksanakan dengan menggunakan alat
pengangkut khusus.

 Untuk limbah klinis, mengadakan MOU dengan PT BIOTEKNIKA terkait


dengan penggunaan insenerator.

 Pembuangan air limbah dari toilet dan kamar mandi dilengkapi dengan
penahan bau (water seal). Lubang penghawaan ditoilet dan kamar mandi
harus berhubungan langsung dengan udara.

54
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

BAB VIII
PROSES TATA KELOLA

A. Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat Pengelola


(Permendagri Nomor 61 tahun 2007 pasal 34, 35, 36, 37)
1 Pejabat Pengelola diangkat dan diberhentikan oleh Bupati.
2 Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD dapat berasal dari pegawai negeri
sipil dan/atau tenaga profesional non pegawai negeri sipil sesuai dengan
kebutuhan BLUD.
3 Syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan
pegawai BLUD yang berasal dari pegawai negeri sipil disesuaikan dengan
ketentuan perundangan-undangan di bidang kepegawaian.
4 Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan Pegawai BLUD
yang berasal dari tenaga profesional non pegawai negeri sipil dilaksanakan
berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
5 Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan pejabat pengelola BLUD
ditetapkan berdasarkan kompetensi dan kebutuhan praktik bisnis yang
sehat. Kompetensi merupakan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh
pejabat pengelola BLUD berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap
perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas. Kebutuhan praktik
bisnis yang sehat merupakan kesesuaian antara kebutuhan jabatan,
kualitas dan kualifikasi dengan kemampuan keuangan BLUD.
6 Pemilihan Pejabat Pengelola dilakukan dengan mekanisme uji kelayakan
dan kepatutan (fit and proper test) yang dilakukan secara transparan,
profesional, mandiri, dan dapat dipertanggung-jawabkan.
7 Masa jabatan anggota Pejabat Pengelola ditetapkan selama 3 (tiga)
sampai 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa
jabatan berikutnya.
8 Pejabat Pengelola diberhentikan oleh Bupati setelah masa jabatannya
habis.

55
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

9 Pejabat Pengelola dapat diberhentikan sebelum habis masa jabatannya


oleh Bupati apabila terbukti:
9.1.1 Tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
9.1.2 Tidak melaksanakan ketentuan Undang-undang.
9.1.3 Terlibat dalam tindakan yang merugikan BLUD, dan
9.1.4 Dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan perbuatan
pidana kejahatan dan/atau yang berkaitan dengan tugasnya dalam
melaksanakan pengurusan atas BLUD.
10 Rencana pemberhentian dengan alasannya sebagaimana dimaksud
dalam point 9 diberitahukan secara tertulis oleh Bupati kepada anggota
Pejabat Pengelola yang bersangkutan.
11 Keputusan pemberhentian ditetapkan setelah yang bersangkutan diberi
kesempatan membela diri secara tertulis dan disampaikan kepada Bupati
paling lambat dalam jangka waktu satu bulan terhitung sejak Pejabat
Pengelola yang bersangkutan diberitahu secara tertulis.
12 Selama rencana pemberhentian masih dalam proses maka Pejabat
Pengelola yang bersangkutan dapat menjalankan tugasnya namun tidak
boleh membuat keputusan/kebijakan strategis.
13 Jika dalam jangka waktu dua bulan terhitung sejak tanggal penyampaian
pembelaan diri Bupati tidak memberikan keputusan pemberhentian Pejabat
Pengelola tersebut, maka rencana pemberhentian tersebut menjadi batal.
14 Kedudukan sebagai Pejabat Pengelola berakhir dengan
dikeluarkannya keputusan pemberhentian oleh Bupati.

B. Program Pengenalan
1 Pejabat Pengelola yang baru wajib diberikan program pengenalan mengenai
BLUD Puskesmas.
2 Tanggung jawab untuk mengadakan program pengenalan Pejabat
Pengelola yang baru berada pada Pimpinan BLUD (Kepala UPTDD
Puskesmas).
3 Program pengenalan meliputi:

56
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

3.1 Pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik pada BLUD


Puskesmas.
3.1 Gambaran mengenai BLUD Puskesmas berkaitan dengan tujuan, sifat
dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasional, strategi, dan
masalah-masalah strategis lainnya.
4.1 Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit
internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal.
4.2 Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Pejabat Pengelola.

C. RSB dan RBA


1. Pejabat Pengelola wajib menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB) lima
tahunan dan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan yang merupakan
penjabaran RSB yang telah disahkan dengan mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mesuji.
2. Dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sebelum berakhirnya RSB, Pejabat
Pengelola wajib menyampaikan rancangan RSB periode berikutnya.
3. Pejabat Pengelola wajib menyampaikan RBA yang telah disetujui DPRD
kepada PPKD untuk dimintakan pengesahan menjadi DPA selambat-
lambatnya bulan Desember tahun anggaran yang bersangkutan.
4. Bupati melalui Sekretaris Daerah, PPKD, Tim Anggaran Eksekutif
memberikan masukan-masukan penyusunan RSB dan RBA, serta melakukan
pembahasan bersama dengan Pejabat Pengelola sebelum memberikan
persetujuannya.
1. Pejabat Pengelola bertanggung jawab atas pelaksanaan RSB dan RBA
serta melaksanakan evaluasi dan pengendaliannya.
2. Perubahan RBA yang melampaui ambang batas maksimal harus
disetujui oleh Walikota, dan dilakukan melalui mekanisme perubahan APBD.
3. Bupati melalui Sekretaris Daerah memantau pelaksanaan RBA dan
kesesuaiannya dengan RSB, serta memberikan masukan-masukan dalam
upaya pencapaiannya.

57
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

D. Pendelegasian Wewenang
1 Pendelegasian sebagian kewenangan Pejabat Pengelola kepadan Pejabat
Teknis diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan pertimbangan
untuk menunjang kelancaran tugas dan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas.
2 Pejabat Teknis harus melaksanakan wewenang yang didelegasikan tersebut
dengan penuh tanggungjawab dan memberikan laporan pelaksanaannya
secara berkala kepada Pejabat Pengelola.
3 Pendelegasian wewenang dikaji secara periodik untuk disesuaikan dengan
tuntutan perkembangan Puskesmas.
4 Pendelegasian wewenang yang dilakukan tidak melepaskan tanggung jawab
pejabat pengelola.

E. Pengambilan Keputusan
1 Semua keputusan dalam rapat dilakukan berdasarkan musyawarah untuk
mufakat.
2 Setiap keputusan yang diambil harus memperhatikan kepentingan
stakeholders rumah sakit, risiko yang melekat, dan kewenangan yang dimiliki
oleh setiap pengambil keputusan.
3 Hak mengemukakan pendapat dijunjung tinggi dalam upaya memberikan
masukan peningkatan kinerja Puskesmas.
4. Keputusan-keputusan yang mengikat dapat pula diambil tanpa
diadakan rapat, asalkan keputusan itu disetujui secara tertulis.
5 Bupati dan Pejabat Pengelola harus konsisten dalam menjalankan
keputusan-keputusan yang telah ditetapkan.

F. Akuntansi dan Pelaporan


1 Pemimpin BLUD menyampaikan laporan keuangan BLUD Puskesmas
sebagai SKPD (Entitas Akuntansi) secara berkala setiap semester dan
tahunan kepada Bupati dengan tembusan PPKD.
58
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

1.1 Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja atau Laporan


Operasional Semester Pertama disertai dengan prognosis untuk enam
bulan berikutnya sebagai hasil pelaksanaan anggaran yang menjadi
tanggungjawabnya.
1.2 Laporan disiapkan oleh Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas dan
disampaikan kepada Pimpinan BLUD selaku Pengguna Anggaran untuk
ditetapkan sebagai laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja
atau laporan operasional semester pertama serta prognosis untuk enam
bulan berikutnya paling lama lima belas hari kerja setelah semester
pertama tahun anggaran berkenaan berakhir.
1.1 Kepala UPTDD Puskesmas menyampaikan laporan realisasi anggaran
pendapatan dan belanja atau laporan operasional semester pertama
BLUD Puskesmas serta prognosis untuk enam bulan berikutnya kepada
Bupati melalui PPKD sebagai dasar penyusunan laporan realisasi APBD
semester pertama paling lambat duapuluh hari kerja setelah semester
pertama tahun anggaran berkenaan berakhir.
1.2 Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas menyiapkan laporan keuangan
Puskesmas tahun anggaran berkenaan dan disampaikan kepada Kepala
UPTDD Puskesmas untuk ditetapkan sebagai laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran SKPD.
1.3 Laporan keuangan BLUD Puskesmas tahunan terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran atau Laporan Operasional, Neraca, Laporan Arus
Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan BLUD
Puskesmas tersebut dilampiri dengan surat pernyataan Kepala UPTDD
Puskesmas bahwa pengelolaan keuangan BLUD yang menjadi
tanggungjawabnya telah diselenggarakan dengan sistem pengendalian
intern yang memadai dan standar akuntansi keuangan dan
pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Laporan
Keuangan BLUD setidak-tidaknya terdiri dari:
1.6.1 Laporan realisasi anggaran/laporan operasional yang berisi
informasi jumlah pendapatan dan biaya BLUD selama satu
periode.

59
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

1.6.2 Neraca yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset,


kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
1.6.3 Laporan arus kas yang menyajikan informasi kas berkaitan
dengan aktivitas operasional, investasi, dan aktivitas pendanaan
dan / atau pembiayaan yang menggambarkan saldo awal,
penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir kas selama periode
tertentu; dan
1.6.4 Catatan atas laporan keuangan yang berisi penjelasan naratif
atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan keuangan
disertai laporan mengenai kinerja.
1.4 Laporan keuangan BLUD Puskesmas tahunan disampaikan kepada
Bupati melalui PPKD paling lambat satu bulan setelah tahun anggaran
berakhir.
1.5 Laporan keuangan BLUD disampaikan secara berkala kepada Bupati
melalui PPKD, untuk dikonsolidasikan dengan laporan pemerintah
daerah secara berkala paling lambat dua bulan setelah periode
pelaporan berakhir. Laporan keuangan BLUD merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan pertanggungjawaban keuangan
pemerintah daerah.
2 Setiap transaksi keuangan BLUD harus diakuntansikan dan dokumen
pendukungnya dikelola secara tertib.
3 Akuntansi dan pelaporan keuangan BLUD disusun berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
Dalam rangka konsolidasi dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
terlebih dulu harus dilakukan penyesuaian atau dikonversikan ke Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan mengacu pada Permendagri nomor 13
Tahun 2006.
4 Pejabat Pengelola wajib mengungkapkan informasi penting dalam Laporan
Tahunan dan Laporan Keuangan Puskesmas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan
obyektif.

60
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

5 Selain penyampaian laporan keuangan untuk tujuan internal maupun


eksternal, Kepala UPTDD Puskesmas menetapkan ketentuan dan
mekanisme penyampaian laporan non keuangan atau laporan kinerja sebagai
pertanggungjawaban setiap bidang dalam suatu sistem pengendalian internal
yang memadai.

G. Penilaian Kinerja
1. Bupati menilai kinerja Puskesmas dan Pejabat Pengelola melalui mekanisme
yang telah ditetapkan.
2. Kinerja Puskesmas yang dinilai sesuai dengan sasaran berikut indikator
kinerja keberhasilan sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis Bisnis
yang dilaporkan secara berkala.
3. Penilaian kinerja Puskesmas dilakukan secara berkala dan dapat menjadi
dasar pertimbangan Bupati untuk memutuskan peningkatan/penurunan atau
pencabutan status BLUD Puskesmas.
4. Kinerja Pejabat Pengelola dievaluasi secara berkala pada setiap akhir tahun
anggaran atau sewaktu-waktu apabila dibutuhkan oleh Bupati dengan
menggunakan kriteria penilaian yang umum berlaku dalam Puskesmas.
5. Kepala UPTDD Puskesmas menetapkan tolak ukur kinerja masing-masing
pengelola program untuk mendukung kinerja Puskesmas.
6. Penilaian kinerja terhadap bidang dilakukan setiap tahun dan dilakukan
secara transparan.

H. Pengendalian Internal
1 Pejabat Pengelola harus menetapkan Sistem Pengendalian Internal
yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset Puskesmas, serta
membantu manajemen dalam hal:
1.1 Upaya-upaya mengamankan harta kekayaan (safe guarding of assets);
1.2 Menciptakan keakuratan data akuntansi;
1.3 Menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan

61
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

1.4 Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan praktek


bisnis yang sehat.

2 Sistem Pengendalian Internal antara lain mencakup hal-hal sebagai


berikut :
2.1 Lingkungan Pengendalian Internal yang disiplin dan terstruktur, yang
terdiri dari:
2.1.1 Initegritas, nilai etika dan kompetensi pegawai
2.1.2 Filosofi dan gaya manajemen;
2.1.3 Cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan
kewenangan dan tanggung jawabnya;
2.1.4 Pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia;
2.1.5 Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola
2.2 Pengkajian dan Pengelolaan Risiko, yaitu suatu proses untuk
mengidentifikasi, menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha
relevan;
2.3 Aktivitas Pengendalian, yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam
suatu proses pengendalian terhadap kegiatan Puskesmas pada setiap
tingkat dan unit dalam struktur organisasi, antara lain mencakup
kebijakan dan prosedur yang membantu manajemen melaksanakan
kewajibannya dan menjamin bahwa tindakan penting dilakukan untuk
mengatasi risiko yang dihadapi dalam mencapai sasaran Puskesmas.
Kegiatan pengendalian termasuk serangkaian kegiatan seperti
kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas prestasi
kerja, pembagian tugas dan keamanan terhadap asset Puskesmas.
2.4 Sistem Informasi dan Komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan
keuangan mengenai kegiatan operasional, finansial, dan ketaatan atas
ketentuan dan peraturan yang berlaku pada Puskesmas, yang
memungkinkan Pejabat Pengelola dan Manajemen untuk menjalankan
dan mengendalikan kegiatan usahanya. Laporan tidak hanya
berhubungan data internal, tetapi juga informasi tentang kejadian

62
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

eksternal, kegiatan dan kondisi penting untuk menginformasikan


pengambilan keputusan dan laporan eksternal.
2.5 Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian
internal, termasuk fungsi audit internal pada setiap tingkat dan unit
struktur organisasi Puskesmas, sehingga dapat dilaksanakan secara
optimal, dengan ketentuan bahwa penyimpangan yang terjadi dilaporkan
kepada Pejabat Pengelola.

I. Pengadaan Barang dan Jasa


1. Pengadaan barang dan jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif,
transparan, bersaing, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan praktik bisnis yang
sehat.
2. Kepala UPTD Puskesmas menetapkan mekanisme pengadaan barang dan
jasa dengan memperhatikan pemerataan kesempatan berusaha, ketentuan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengendalian yang memadai.
3. Pengadaan Barang dan Jasa dilaksanakan oleh pelaksana pengadaan yang
dapat berbentuk pejabat, tim/panitia atau unit yang dibentuk oleh Kepala
UPTD Puskesmas yang ditugaskan secara khusus untuk melaksanakan
pengadaan barang dan / atau jasa guna keperluan BLUD Puskesmas.
4. Pelaksana pengadaan terdiri dari personil yang memahami tatacara
pengadaan, substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang lain
yang diperlukan dan membuat laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala
kepada pejabat pengelola.

J. Informasi dan Komunikasi


1. Pemerintah Kota, Pejabat Pengelola, dan stakeholders lainnya berhak
memperoleh informasi yang lengkap dan akurat mengenai Puskesmas secara
proporsional.
2. Pejabat Pengelola bertanggungjawab untuk memastikan agar informasi
mengenai Puskesmas diberikan kepada Bupati dan stakeholders lainnya
secara tepat waktu dan lengkap.

63
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

3. Kepala UPTD Puskesmas melakukan komunikasi secara efektif dengan


sesama Pejabat Pengelola, dan Bupati melalui media komunikasi yang tepat
dan efisien.
4. Kepala UPTDD Puskesmas menetapkan kebijakan mengenai komunikasi dan
pengelolaan informasi termasuk klasifikasi kerahasiaan informasi.

K. Pelaksanaan Audit
1 Pelaksanaan audit atas pertanggungjawaban pengelolaan keuangan BLUD
Puskesmas dilakukan oleh BPK sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku atau dengan persetujuan Bupati dapat meminta
BPKP Perwakilan Provinsi Lampung untuk melakukan audit. Audit terhadap
laporan keuangan Puskesmas oleh Auditor Eksternal tersebut bertujuan untuk
memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan secara
independen dan profesional.
2 Puskesmas harus menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang
yang diperlukan oleh Auditor Eksternal.
3 Auditor Eksternal menyampaikan laporan hasil audit kepada Bupati dan
Kepala UPTD Puskesmas secara tepat waktu.
4 Kepala UPTD Puskesmas menindak lanjuti laporan hasil audit yang
dilaksanakan Auditor Eksternal dan melaporkan perkembangan tindak lanjut
tersebut kepada Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan.
5 Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan memantau perkembangan tindak
lanjut atas laporan hasil audit Auditor Eksternal.
6 Inspektorat Kabupaten Mesuji sesuai tupoksinya melakukan audit kinerja atas
penyelenggaraan dan pengelolaan BLUD Puskesmas secara berkala sesuai
PKPT yang disusun. Hasil audit atas kinerja dilaporkan kepada Bupati dan
Kepala UPTD Puskesmas secara tepat waktu.
7 Tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit kinerja menjadi tanggung jawab
Kepala UPTD Puskesmas dan melaporkan perkembangan tindak lanjut
tersebut kepada Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan kota

64
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

L. Pemantauan Ketaatan Tata Kelola


1. Pemantauan ketaatan atas pelaksanaan tata kelola penyelenggaraan BLUD
Puskesmas menjadi tugas dan wewenang Satuan Pengawas Internal. Dalam
hal Satuan Pengawas Internal belum dibentuk, tanggung jawab pemantauan
tersebut menjadi tanggung jawab Kepala UPTD Puskesmas yang
didelegasikan ke masing-masing Pengelola Keuangan dan Teknis.
2. Kepala UPTD Puskesmas menetapkan rapat Pengelola secara berkala
minimal 1 (kali) sebulan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi atas
pelaksanaan tata kelola BLUD Puskesmas. Rapat Pengelola tersebut , bila
dipandang perlu, dapat mengundang Kepala Dinas Kesehatan Kota atau
yang mewakili untuk mengadakan rapat bersama.
3. Risalah rapat harus dibuat setiap menyelenggarakan rapat dan
penyusunannya memperhatikan dinamika rapat termasuk adanya dissenting
comments (perbedaan pendapat) yang sampai dengan berakhirnya rapat
tidak diperoleh kata sepakat.
4. Risalah asli harus didokumentasikan dan disimpan oleh sub bagian tata
usaha Puskesmas (pihak yang diberi wewenang) dan harus selalu tersedia
bila diperlukan.

M. Hubungan dengan Stakeholders


1. Pengguna Jasa
1.1 Puskesmas menghormati hak-hak pasien selaku pengguna jasa
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.2 Puskesmas memenuhi komitmennya kepada pengguna jasa sesuai
standar layanan yang telah ditetapkan.
1.3 Penanganan keluhan pengguna jasa dilakukan secara profesional
melalui mekanisme yang baku dan transparan.

2. Mitra Usaha
2.1 Mitra usaha meliputi rekanan, UPTD BLUD KIS, Askes, Jamsostek,
asuransi kesehatan lainnya, serta pihak ketiga lainnya.
2.2 Puskesmas menjalin kerjasama dengan mitra bisnis dilandasi dengan

65
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

itikad baik, saling menguntungkan, akuntabilitas, transparansi,


kewajaran dan tidak merugikan stakeholders serta dituangkan
dalam kesepakatan secara tertulis.
2.3 Kerjasama Puskesmas dengan mitra usaha dapat berupa transaksi
jual beli barang dan/atau jasa serta Kerja Sama Operasional (KSO)
dalam bentuk kerjasama pelayanan kesehatan, pendidikan dan
pelatihan, pembangunan gedung, pemanfaatan alat kedokteran dan
kerjasama lainnya yang sah.
2.4 Puskesmas dan mitra bisnis bermitra secara profesional dengan
mematuhi setiap kesepakatan yang telah dituangkan dalam kontrak
kerjasama.

3. Pegawai
3.1 Pegawai Puskesmas yang terdiri dari tenaga medis, tenaga
paramedis, dan tenaga lainnya adalah aset yang sangat berharga,
maka Puskesmas berkewajiban meningkatkan kompetensi dan
karakternya. Puskesmas dapat memberikan penghargaan yang
pantas kepada pegawai yang berprestasi. Dalam hal adanya terjadi
masalah yang menyangkut tuntutan pasien terhadap tenaga
medis/paramedis, Puskesmas berkewajiban memberikan bantuan
hukum yang diperlukan. Hubungan antara tenaga medis/paramedis dan
non medis dengan pihak Puskesmas diatur lebih lanjut dengan
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas.
3.2 Setiap kebijakan Puskesmas yang terkait dengan pegawai disusun
secara transparan, mengakomodasi kepentingan pegawai dan
peraturan perundang-undangan yang terkait.
3.3 Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai atau perjanjian dengan
pegawai dibuat secara tertulis dengan memuat hak dan kewajiban
setiap pihak secara jelas.
3.4 Sistem penilaian kinerja pegawai ditetapkan dan dilaksanakan secara
adil dan transparan.
3.5 Puskesmas menciptakan kondisi kerja dengan selalu memperhatikan

66
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

tingkat kesehatan dan keselamatan kerja pegawai.


3.6 Dalam melaksanakan hubungan kerja dengan pegawai, Puskesmas
menghormati hak asasi serta hak dan kewajiban pegawai sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3.7 Puskesmas memberi kesempatan yang sama tanpa membedakan
senioritas, gender, suku, agama, ras, dan antar golongan.

4. Pemerintah Selaku Regulator


4.1 Puskesmas harus mematuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan kegiatan Puskesmas baik yang
menyangkut layanan jasa, pegawai, pelanggan, masyarakat sekitar,
lingkungan, sesama pelaku usaha, perpajakan, perbankan dan lain-
lain.
4.2 Puskesmas selalu berusaha untuk menjalin hubungan yang harmonis
dan konstruktif atas dasar kejujuran terhadap regulator serta
penyelenggara negara lainnya.
4.3 Puskesmas mendukung penerimaan negara dan daerah baik
langsung maupun tidak langsung sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
4.4 Puskesmas akan selalu meningkatkan kualitas layanan dalam upaya
memberikan kontribusi terhadap pembangunan pelayanan Kesehatan
di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Adi Luhur Kabupaten Mesuji.

5. Masyarakat Sekitar dan Lingkungan


5.1 Puskesmas memegang teguh asas kepedulian dan keadilan terhadap
masyarakat sekitar lingkungan operasional Puskesmas.
5.2 Puskesmas memastikan bahwa dalam kegiatan usaha untuk
pelayanan kesehatan, telah memenuhi baku mutu yang ditetapkan dan
senantiasa mempertimbangkan aspek lingkungan lainnya yang terkait.
5.3 Puskesmas selalu berusaha mendorong munculnya kebutuhan
masyarakat atas kesehatan lingkungan serta pengelolaan sampah
medis secara khusus dalam upaya untuk menjaga kelestarian

67
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

lingkungan hidup.

N. Tanggung Jawab Sosial Puskesmas


1. Puskesmas harus melaksanakan fungsi sosial tanpa mempengaruhi mutu
pelayanan yang disediakan, antara lain berpartisipasi dalam penanggulangan
bencana alam nasional atau lokal dan melakukan misi kemanusiaan
Puskesmas.
2. Pengelola menetapkan dan menjalankan program yang terkait dengan
tanggung jawab sosial Puskesmas secara periodik dan melaporkannya
kepada Bupati.
3. Pengelola harus memastikan bahwa Puskesmas selalu berupaya
mempedulikan kelestarian lingkungan alam dan lingkungan sosialnya sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IX
KODE ETIK

Dalam menjalankan BLUD Puskesmas yang berhubungan dengan lingkungan


internal maupun eksternal, Puskesmas memiliki Kode Etik Puskesmas yang
berpedoman kepada Kode Etik dan etika profesi tenaga kesehatan serta harus
senantiasa menjunjung tinggi etika yang telah ditetapkan

Setiap insan Puskesmas wajib menjunjung tinggi nilai-nilai etika yang dibangun
dalam Puskesmas. Budaya organisasi dan budaya kerja yang dibangun untuk
menjaga berlangsungnya lingkungan kerja harus berlandaskan etika yang berlaku
seperti profesional, jujur, terbuka, peduli, dan tanggap terhadap setiap kegiatan
Puskesmas serta kepentingan pihak stakeholders. Budaya organisasi dan budaya
kerja dikembangkan untuk memotivasi pegawai dalam bekerja. Seluruh insan
Puskesmas harus menerapkan budaya organisasi dan budaya kerja yang

68
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

berlandaskan etika Puskesmas secara konsisten dan pelaksanaannya harus


dilakukan evaluasi secara periodik.

Sistem nilai yang mencakup nilai-nilai (value), budaya kerja, budaya organisasi, etika
kerja, etika usaha, dan etika profesi lebih lanjut diatur dalam Pedoman Perilaku
sebagai Kode Etik Puskesmas yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala
UPTD Puskesmas.

BAB X
PENUTUP

1. Seluruh kebijakan Puskesmas harus berpedoman pada dan tidak


bertentangan dengan Pola Tata Kelola ini. Kebijakan Puskesmas tidak terbatas
pada Surat Keputusan Bupati, Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan, dan
seluruh Buku Pedoman Puskesmas. Kebijakan Puskesmas yang telah
diterbitkan dan bertentangan dengan Pedoman Tata Kelola ini wajib
disesuaikan.
2. Pola Tata Kelola ini ditelaah dan dimutakhirkan secara berkala untuk
disesuaikan dengan fungsi, tanggung jawab, dan wewenang organ-organ
Puskesmas serta perubahan lingkungan yang terjadi.
3. Setiap perubahan terhadap Pola Tata Kelola harus disetujui oleh Bupati.
4. Hal-hal lain yang tidak dimuat dalam pedoman ini tetap mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Pola Tata Kelola ini dinyatakan berlaku efektif sejak ditetapkan oleh Bupati
Mesuji

69
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

LAMPIRAN-LAMPIRAN
DATA KETENAGAAN
DI UPTD PUSKESMAS Rawat Inap Pelapis TAHUN 2020

Jenis Ketenagaan Puskesmas Pustu Jumlah Ket.


1 Dokter Umum 2 0 2
2 Dokter Spesialis 0 0 0
3 Dokter Gigi 0 0 0
4 Sarjana Keperawatan 0 0 0
5 Sarjana Kesmas 0 0 0
6 SAA 0 0 0
7 D-III Farmasi 0 0 0
8 Apoteker 1 0 0
9 D-III Fisio Teraphy 0 0 0
10 SPAG / D-III Gizi 2 0 2
11 D-III Perawat Gigi 1 0 0
12 SPRG 0 0 0
13 SPK 0 0 0
14 D-III Perawat 5 6 11
15 D-IV Kebidanan 0 0 0
16 D-III Kebidanan 3 2 5
17 D-I Kebidanan 0 0 0
18 D-III Analis 2 0 2
19 Sanitarian 2 0 2
20 Pekarya Kesehatan/SMA 1 0 1
21 Juru Mudi 1 0 1
22 Bidan PTT 1 6 7
23 Pegawai Kontrak/ DIII 1 2 3

70
Pola Tata Kelola
Puskesmas Pelapis

Perawat
Pegawai Kontrak/ DIII
24 0 0 0
Perawat /TKS
25 Pegawai kontrak bidan 0 0 0
Pegawai Kontrak/Ners
26 1 0 1
Keperawatan
Pegawai Kontrak
27 1 0 1
Ners / TKS
Pegawai Kontrak
28 1 0 1
S.Kep/TKS
29 Cleaning Servise 2 0 2
30 Tenaga Akuntan 0 0 0
Jumlah Total 41

71

Anda mungkin juga menyukai