Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada anak A usia 16 bulan


ditemukan bahwa anak mengalami perkembangan meragukan pada motorik kasar.
Pada penilaian menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) usia
15 bulan didapatkan hasil jumlah jawaban YA 8 yang berarti perkembangan anak
meragukan. Sehingga setelah melakukan pengkajian dari data subyektif dan
obyektif melalui tahap pengumpulan data dan dengan wawancara observasi,
pemeriksaan umum dan pemiriksaan fisik dapat ditegakan diagnosa yaitu An. A
usia 16 bulan dengan perkembangan motorik kasar meragukan, ini sesuai
prosedur tidak ada kesenjangan teori dengan prakteknya, terbukti semua
anamnesa sudah terkaji dengan baik.
Setelah diketahui diagnosa, pada langkah berikutnya yaitu intervensi.
Penulis mengintervensi sesuai apa yang dibutuhkan klien dengan stimulasi, pada
dasarnya intervensi yang disusun sesuai dengan penatalaksanaan pada umumnya.
Setelah merencanakan dalam langkah berikutnya yaitu implementasi telah
dilakukan tindakan sesuai kebutuhan klien serta senantiasa menghargai klien
sehingga hubungan antara petugas dan klien terjalin dengan baik, dan tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek. Pada langkah terakhir yaitu
evaluasi petugas melakukan penilaian kembali dan didaptakan hasil bahwa anak
sudah mampu melakukan 9 jawaban YA di Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan yang berarti perkembangan anak sesuai.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Perkembangan motorik yang terlambat berarti perkembangan motorik


yang berada di bawah normal umur anak. Akibatnya, pada umur tertentu
anak tidak menguasai tugas perkembangan yang diharapkan oleh
kelompok sosialnya. Banyak penyebab terlambatnya perkembangan
motorik akan tetapi, keterlambatan lebih sering disebabkan oleh
kurangnya stimulasi yang dilakukan oleh orang tua. Perkembangan
dibentuk pada masa balita, sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil
apapun apabila tidak di deteksi apalagi tidak ditangani dengan baik, akan
mengurangi kualitas sumber daya manusia di kemudian hari.
Stimulasi menjadi sarana kegiatan untuk merangsang kemampuan
dasar anak agar berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat
stimulasi rutin secara dini dan terus-menerus pada setiap kesempatan.
Stimulasi anak dilakukan oleh ibu, ayah, pengasuh anak, anggota keluarga
lain dan kelompok masyarakat dilingkungan sekitarnya. Kerja sama yang
baik antar semua pihak akan membantu memperbaiki kedepannya demi
masa depan anak tersebut.

B. SARAN
Dengan adanya bantuan khusus dari orang tua dan lingkungan bermain
untuk melakukan stimulasi kepada anak maka anak akan mampu
menangani masalah keterlambatan perkembangan pada motorik kasar
dengan lebih baik. Oleh karena itu, lebih baik memilihkan aktivitas yang
memberi mereka kebebasan gerak. Atau membuat diagnosis lengkap yang
memerlukan penilaian dari seorang pakar yang berpengalaman dalam
mengevaluasi bilamana orangtua mencurigai anaknya mengalami
penyimpangan perkembangan atau terlambat berkembang dibandingkan
dengan usianya sehingga anak mendapatkan penanganan dini yang khusus
secara benar dan tepat.

Anda mungkin juga menyukai