R
DENGAN GANGUAN SISTEM PERNAPASAN: ISPA DI RUANG ANGGREK
RSUD CIMAHI
2022
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : Raisa
4. A g a m a : Islam
a. N a m a : Siswan
b. U s i a : 32 tahun
c. Pendidikan : SMK
d. Pekerjaan : Buruh
e. A g a m a : Islam
2. Ibu
a. N a m a : Ningsih
b. U s i a : 30 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : IRT
e. Agama : Islam
e. Riwayat Alergi :
Ibu klien mengatakan anaknya tidak memiliki alergi obat maupun makanan
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: serumah
Nasi,sayur,buah
1-3 tahun Sampai sekarang
V. Reaksi Hospitalisasi
A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu membawa anaknya ke RS karena :
anaknya mengalami batuk, nyeri tenggorokan, bersin,
hidung tersumbat, ingus meleleh disertai demam yang
naik turun, kadang-kadang sampe muntah, disertai anak
mudah gelisah dan rewel, serta nafsu makan anak
menurun
Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak :
Doktr menceritakan kondisi anak mengalami penyakit
ISPA
Perasaan orang tua saat ini :
Cemas, khawatir, ingin anaknya cepat sembuh
Orang tua selalu berkunjung ke RS :
Seing berkunjung untuk melihat keadaan anaknya
Yang akan tinggal dengan anak : orang tua klien
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Klien sadar bahwa dirinya ada di RS dan sedang dalam perawatan, orang
tua anak harus selalu suport terhadap kesembuhan anaknya dengan
menenangkan anknya supaya mau di lakukan pengobatan/tindakan oleh
perawat atau dokter.
VI. PENGKAJIAN FISIK
a. Sistem Pernapasan
I : Bentuk simetris, pergerakan dinding dada simetris, ada retraksi otot
pernafasan
P : Tidak ada benjolan mencurigakan
P:-
A : Irama nafas cepat tidak teratur , suara nafas vasikuler, ada bantu nafas
tambahan
b. Sistem Kardiovaskuler
I : Ictus kordis tidak terlihat
P : Ictus kordis tidak teraba, denyut nadi kuat
P : Bunyi pekak
A:-
c. Sistem Persyarafan
1) N I (Olfaktorius) : Klien tidak dapat membedakan bau
2) N II (Optikus) : Ketajaman penglihatan baik
3) N III (Okulomotorius)
4) N IV (Troklearis)
5) N VI (Abdusen) : pupil berekasi terhadap cahaya (miosis), isokor kanan
dan kiri, bola mata bisa mengikuti objek, reflek kornea mata ada, ptosis
tidak ada, nigtamus tidak ada
6) N V (Trigeminus) : Otot mengunyah tidak ada gangguan, klin dapat
merasakan saat disentuh dengan tangan, dapat menggigit dan menggerakan
rahang
7) N VII (Fasialis) : Dapat mengangkat dahi, dapat menutup dan membuka
mata, dapat mengembangkan pipi, dapat mengerutkan dahi, dapat
mengangkat alis
8) N VIII (Akustikus) : Bila dipanggil nama dapat menjawab, pendengaran
baik
9) N IX ( Glosoparingeal) :
10) N X (Vagus) : Bicara pasien jelas, reflek menelan tidak ada masalah
11) N XII ( Hipoglosus) : pasien dapat menjulurkan lidah, membuka mulut,
lidah tidak lumpuh intercostal 5-6 kanan : mid sternum kiri : mid klavikula
d. Sistem Perkemihan
Tidak ada benjolan atau nyeri tekan, tidak ada pembesaran bleder
e. Sistem Pencernaan
I : Tidak ada joudince, warna kulit sama dengan warna sekitar, perut tidak
membesar, tidak ada pembesaran vena, ada mual dan muntah, nafsu makan
menurun, makan habis 1/3 porsi
P : Tidak ada benjolan ataupun nyeri tekan
P : perut kembung
A : paristaltik usus terdengar
f. Sistem Muskuloskeletal
I : Postur tubuh normal, tidak ada edema di ekstermitas atas bawah
P : Tidak ada benjolan atau nyeri tekan
P : Reflek baik
g. Sistim Endokrin
I : Tidak ada pembesaran tiroid
P : Tidak ada nyeri tekan pada leher ataupun aksila
h. Sistim sensori persepsi/Penginderaan
I : Klien terlihat pucat, penglihatan sedikit kabur, telinga kanan dan kiri
mampu mendengar dengan baik, indra penciuman berkurang
i. Sistim integument
I : Kulit sawo matang, kulit tampak kering pucat
P : Kulit teraba hangat 37,80c tidak ada nyeri tekan, turgor kulit sedang
j. Sistim imun dan hematologi
I : Tidak ada riwayat alergi atau ruam
k. Sistem Reproduksi
Tidak ada keluhan
VII. PENGKAJIAN FUNGSIONAL
1. Oksigenisasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
2. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
4. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
6. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
7. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Hemoglobin
15.1 13.2 -17.3 g/dl
Hematokrit
Lekosit 45.4 40-53 %
Trombosit 10.3
3.8 – 10.6 103/ul
174
Elektrolit serum 150 – 440 10/3ul
(Na-K-CI)
Natrium (Na)
135-155
135 mEg/L
Kalium (K)
4.1 3.5-5.5
Clorida (CI) mEg/L
98 95-108
mEg/L
IMUNOLOGI
b. Pemeriksaan Diagnostik
- Pengambilan sampel dahak
- Ronggen
c. Progam Terapi
ANALISIS DATA
Ruang : Anggrek
Ruang : Anggrek
No
Hari/Jam Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI) Ttd
(SDKI)
Senin 1 Setelah dilakukan tindakan Latihan batuk efektif (I.01006)
21/02/2022 keperawatan selama 3x24 jam Observasi
10: 00 wib (D.0001) Bersihan jalan nafas dapat
1. Identifikasi kemampuan batuk
teratasi dengan kriteria hasil :
2. Monitor adanya retensi sputum
Bersihan jalan napas (L.01001)
Indikator SK T 3. Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas
Produk 3 5 Terapeutik
sputum 1. Atur posisi semi-fowler atau fowler
Gelisah 2 5 2. Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
Prekuensi 2 5 3. Buang seret pada tempat sputum
napas Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
2. Anjurkan pemberian nebulezer
3. Anjurkan mengulangi tarik nafas dalam hingga
3 kali
4. Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah
tarik nafas dalam yang ke 3
Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi (I.03119)
keperawatan selama 3x24 jam Observasi
defisit nutrisi dapat teratasi 1. Identifikasi status nutrisi
dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi makanan yang disukai
Status Nutrisi (L.03030) Terapeutik
Indikator SK T 1. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
Porsi makanan 2 5 konstipasi
2 yang 2. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
(D.0019) dihabiskan 3. Berikan suplemen makan
Nafsu makan 2 5 Edukasi
Membran 2 5 1. Anjurkan diet yang di programkan
mukosa Kolaborasi
1. kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan
2. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
(antiemetik, ondansentron)
Senin 3 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermi (I.15506)
21/02/2022 (D.0130) keperawatan selama 3x24 jam Observasi
10: 00 wib hipertermi menurun dengan kriteria 1. Identifikasi penyebab hipertermia (mis.
hasil : Dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
Termogulasi (L.14134) penggunaan inkubator)
Indikator SK T 2. Monitor suhu tubuh
menggigil 3 5 3. Monitor kadar elektrolit
Pucat 2 5 4. Monitor komplikasi akibat hipertermia
Suhu tubuh 3 5 Terapeutik
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Berikan oksigen
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Ruang : Anggrek
No
Hari/tgl/jam Diagnosa Tindakan / Implementasi Respon Ttd
(SDKI)
Senin 1. Mengidentifikasi kemampuan batuk 1. Ibu klien mengatakan sudah 3 hari anaknya
21/02/2022 2. Memonitor adanya retensi sputum batuk dan sesak
10: 00 wib 3. Mengatur posisi semi-powler atau powler 2.Ibu klien mengatakan batuknya ada
4. Menganjurkan tarik nafas dalam hingga 3 dahakdisertai ingus yang meleleh tetapi
kali susah keluar
5. Menganjurkan batuk dengan kuat langsung 3. ibu klien mengayakan anaknya posisinya
1
(D.0001) setelah tarik nafas dalam yang ke 3 tidak mau terlentang maunya duduk
4. Klien sudah bisa mengikuti teknik nafas
dalam yang di contokan oleh perawat
5. ibu klien mengatakan sering mengajarkan
anaknya untuk batuk efektif
Ruang : Anggrek
O:
Prekuensi napas 2 2 5
P : Intervensi dilanjutkan
O:
2 - Nafsu makan anak berkurang
(D.0019)
- Anak tampak mau muntah
- Porsi makan tidak dihabiskan
- Anak terlihat gelisah
BB : 12 kg
TB : 95 cm
A:
P : Inervensi dilanjutkan
O:
P : Intervensi dilanjutkan
Selasa 1 S : Ibu klien mengatakan anaknya sesak
22/02/2022 akibat batuk, bersin, hidung tersumbat dan
08: 00 wib (D.0001) keluar ingus
O:
Prekuensi napas 2 2 5
P : Intervensi dilanjutkan
S : Ibu klien mengatakan anaknya tidak nafsu
makan dan mual muntah sudah berkurang
O:
A:
P : Inervensi dilanjutkan
Termogulasi (14134)
Outcome SK SI T
Menggigil 3 3 5
Pucat 3 3 5
Suhu tubuh 3 3 5
P : Intervensi dilanjutkan
Rabu S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah
23/02/2022 tidak sesak batuk, bersin dan keluar ingus lagi
09: 00 wib
O:
Prekuensi napas 3 3 5
P : Intervensi dilhentikan
2 S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah
(D.0019) nafsu makan dan mual muntah sudah hilang
O:
A:
P : Inervensi dilanjutkan
O:
Termogulasi (14134)
Outcome SK SI T
Menggigil 3 3 5
Pucat 3 3 5
Suhu tubuh 3 3 5