Anda di halaman 1dari 103

Senin, 20 Juni 2022

Sosialisasi
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022

1. Instruktur Nasional Implementasi PPB – Pembelajaran Paradigma Baru


MUSTAFA 2. Fasilitator Nasional Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (P5BK)
3. Narasumber Pelatihan Mandiri Platform Merdeka Mengajar
HP. 08124207707
Sosialisasi
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
Link Materi Hari ini

bit.ly/IKM-SMKKartika-makassar
MUSTAFA

HP. 08124207707

3
MUSTAFA

HP. 08124207707

4
1 Konsep Kurikulum Merdeka
MUSTAFA

HP. 08124207707

2 Struktur Kurikulum Merdeka

3 Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah


AGENDA

4 Proses Pembelajaran Paradigma Baru

5 Pemahaman Pengembangan Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka

6 Pelaksanaan Asesmen Pembelajaran Paradigma Baru

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5


Daftar Sekolah Tahun 2022/2023
142.663 Sekolah Dalam Negeri
35 SILN
Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi 7
4 Langkah
Implementasi Kurikulum
Merdeka Jalur Mandiri

Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi 8
1 Konsep Kurikulum Merdeka
MUSTAFA

HP. 08124207707

2 Struktur Kurikulum Merdeka

3 Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah


AGENDA

4 Proses Pembelajaran Paradigma Baru

5 Pemahaman Pengembangan Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka

6 Pelaksanaan Asesmen Pembelajaran Paradigma Baru

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 9


Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan berdasarkan
kebijakan-kebijakan berikut ini:

Permendikbudristek Permendikbudristek Kepmendikbudristek Keputusan Kepala Keputusan Kepala


No. 5 Tahun 2022 No. 7 Tahun 2022 No. 56 Tahun 2022 BSKAP BSKAP
No.008/H/KR/2022 No.009/H/KR/2022
Tahun 2022 Tahun 2022

Standar Kompetensi Standar Isi pada Pedoman Penerapan Capaian Pembelajaran pada Dimensi, Elemen dan Sub
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Kurikulum dalam Pendidikan Anak Usia Dini, Elemen Profil Pelajar
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Rangka Pemulihan Jenjang Pendidikan Dasar, Pancasila Pada Kurikulum
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pembelajaran dan Pendidikan Menengah Merdeka
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka
Pendidikan Menengah

Standar kompetensi lulusan Standar Isi dikembangkan Memuat 3 opsi kurikulum Memuat Capaian Memuat penjelasan dan
melalui perumusan ruang yang dapat digunakan di Pembelajaran untuk semua tahap-tahap perkembangan
merupakan kriteria minimal
lingkup materi yang sesuai satuan pendidikan dalam jenjang dan mata pelajaran profil pelajar Pancasila yang
tentang kesatuan sikap, dengan kompetensi lulusan.
keterampilan, dan rangka pemulihan dalam struktur Kurikulum dapat digunakan terutama
Ruang lingkup materi
pengetahuan yang merupakan bahan kajian pembelajaran beserta Merdeka. untuk projek penguatan profil
menunjukkan capaian dalam muatan pembelajaran struktur Kurikulum Merdeka, pelajar Pancasila.
kemampuan peserta didik yang dirumuskan aturan terkait pembelajaran
dari hasil pembelajarannya berdasarkan: 1) muatan wajib dan asesmen, serta beban
sesuai dengan ketentuan kerja guru.
pada akhir jenjang Keputusan Kepala BSKAP
peraturan perundang-
pendidikan. SKL menjadi undangan; 2) konsep
acuan untuk Kurikulum 2013, keilmuan; dan 3) jalur,
Nomor 024/H/KR/2022
Kurikulum darurat, dan jenjang, dan jenis pendidikan. tentang Konsentrasi
Kurikulum Merdeka. Standar Isi menjadi acuan Keahlian SMK/MAK pada
untuk Kurikulum 2013,
Kurikulum darurat, dan Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 10


Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan kebebasan menentukan
kurikulum yang akan dipilih

Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3

Kurikulum 2013 Kurikulum Darurat Kurikulum


yaitu Kurikulum 2013
secara penuh yang disederhanakan Merdeka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 11


Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang
mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang
paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka.

Pilihan 1: Mandiri Belajar


Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum
satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

Pilihan 2: Mandiri Berubah


Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan
pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Pilihan 3: Mandiri Berbagi


Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar
di satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi 12
Pilihan 2: Mandiri Berubah
Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan
pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Keunggulan Kurikulum Merdeka

1 Lebih Sederhana dan Mendalam


Fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta
didik pada fasenya. Belajar menjadi
lebih mendalam, bermakna, tidak
terburu-buru dan menyenangkan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 14


Keunggulan Kurikulum Merdeka

2 Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan
di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran
sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.

Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian


dan perkembangan peserta didik.

Sekolah: memiliki wewenang untuk


mengembangkan dan mengelola kurikulum dan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik
satuan pendidikan dan peserta didik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 15


Keunggulan Kurikulum Merdeka

3 Lebih Relevan dan Interaktif


Pembelajaran melalui kegiatan projek
memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk secara
aktif mengeksplorasi isu-isu aktual
misalnya isu lingkungan, kesehatan,
dan lainnya untuk mendukung
pengembangan karakter dan
kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 16


Platform Merdeka Mengajar adalah platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk
guru dalam mewujudkan Pelajar Pancasila

Mengajar
Belajar
Berkarya

Kemendikbudristek bekerjasama dengan Gov Tech Edu - PT Telkom


Indonesia dalam mengembangkan Platform Merdeka Mengajar.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 17


Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus semakin menguatkan pentingnya
perubahan rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih
komprehensif
Rancangan dan
Arah Perubahan Kurikulum:
Implementasi Kurikulum Saat Ini:

Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam
pelajaran ditentukan per minggu pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu
tahun
Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu
untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan Fokus pada materi yang esensial, Capaian
yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun
didik
Memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan
Materi pembelajaran yang tersedia kurang berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan
beragam sehingga guru kurang leluasa dalam karakteristik peserta didik
mengembangkan pembelajaran kontekstual
Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi
Teknologi digital belum digunakan secara sistematis bagi guru untuk dapat terus mengembangkan
untuk mendukung proses belajar guru melalui praktik mengajar secara mandiri dan berbagi
berbagi praktik baik praktik baik.
Pembelajaran dengan paradigma baru
MUSTAFA
Pembelajaran dengan paradigma baru dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran yang terdiferensiasi sehingga HP. 08124207707
setiap murid belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya

Mata pelajaran
● Pembelajaran terdiferensiasi
● Capaian pembelajaran disederhanakan
Beriman kepada Berkebinekaan ● murid memiliki cukup waktu untuk mendalami
Tuhan YME dan Global konsep dan menguatkan kompetensi
berakhlak mulia ● Guru leluasa memilih perangkat ajar sesuai
kebutuhan
Bergotong Dipelajari
Mandiri PELAJAR Royong melalui
PANCASILA
Pembelajaran berbasis projek
Bernalar
Kritis Kreatif ● Berorientasi pada pengembangan karakter dan
kompetensi umum
● Pembelajaran interdisipliner di luar kegiatan kelas
● Muatan lokal dikembangkan sesuai dengan isu
nasional dan global
MUSTAFA

HP. 08124207707

20
Dimensi dan elemen

profil pelajar Pancasila


Beriman, Berkebinekaan Bergotong Mandiri Bernalar Kritis Kreatif
bertakwa kepada Global royong
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia

Akhlak beragama Mengenal dan Kolaborasi Pemahaman diri dan Memperoleh dan Menghasilkan
menghargai budaya situasi memproses gagasan yang
Akhlak pribadi bangsa Indonesia Kepedulian informasi dan orisinal
dan dunia Regulasi diri gagasan
Akhlak kepada Berbagi Menghasilkan karya
manusia Komunikasi dan Menganalisis dan dan tindakan yang
interaksi antar mengevaluasi orisinal
Akhlak kepada alam budaya penalaran
Memiliki keluwesan
Akhlak bernegara Refleksi dan Merefleksi dan berpikir dalam
tanggung jawab mengevaluasi mencari alternatif
terhadap pemikirannya sendiri solusi permasalahan
pengalaman
kebinekaan

Berkeadilan sosial
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/K) Kearifan Lokal (SD-SMA/K)
SD wajib Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan
memilih min. 2 jangka pendek maupun panjang, terhadap inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan
tema per kelangsungan kehidupan di dunia maupun kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah
tahun lingkungan sekitarnya. tersebut, serta perkembangannya. Siswa
mempelajari bagaimana dan mengapa
Melalui tema ini, murid mengembangkan kemampuan masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti
berpikir sistem untuk memahami keterkaitan aktivitas yang ada, bagaimana perkembangan tersebut
SMP, SMA, manusia dengan dampak-dampak global yang dipengaruhi oleh situasi/konteks yang lebih besar
dan SMK menjadi akibatnya, termasuk perubahan iklim. Murid (nasional dan internasional), serta memahami
wajib memilih juga dapat dan membangun kesadaran untuk apa yang berubah dari waktu ke waktu apa yang
bersikap dan berperilaku ramah lingkungan serta
min. 3 tema tetap sama. Siswa juga mempelajari konsep dan
mencari jalan keluar untuk masalah lingkungan serta
per tahun nilai-nilai dibalik kesenian dan tradisi lokal, serta
mempromosikan gaya hidup serta perilaku yang lebih
merefleksikan nilai-nilai apa yang dapat diambil
berkelanjutan dalam keseharian.
dan diterapkan dalam kehidupan mereka. Siswa
Selain itu, murid juga mempelajari potensi krisis juga belajar untuk mempromosikan salah satu hal
Sekolah yang menarik tentang budaya dan nilai-nilai luhur
keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya
menentukan (bencana alam akibat perubahan iklim, krisis pangan, yang dipelajarinya.
tema dan krisis air bersih dan lain sebagainya), serta
mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan Contoh muatan lokal:
mengembangk Jawa Barat : sistem masyarakat di Kampung
memitigasinya.
annya untuk Naga
setiap Contoh muatan lokal: Papua : sistem masyarakat di Lembah Baliem
kelas/angkatan Jakarta : situasi banjir
Kalimantan : hutan sebagai paru-paru dunia
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/K)
Mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat
sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Mereka juga mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan
tentang fenomena global misalnya masalah lingkungan, kemiskinan, dsb. Siswa secara kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip
negatif yang biasanya dilekatkan pada suatu kelompok agama, dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan. Melalui projek
ini, siswa mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan.

Contoh muatan lokal:


Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di lingkungan sekitar dan mengeksplorasi pemecahannya

Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP-SMA/K)


Membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya.
Siswa melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing) mereka serta mengkaji fenomena
perundungan (bullying) yang terjadi di sekitar mereka, baik dalam lingkungan fisik maupun dunia maya, serta berupaya mencari jalan
keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu
narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Siswa merancang kegiatan dan komitmen untuk senantiasa menjaga kesejahteraan dirinya
dan orang lain, serta berusaha untuk mengkampanyekan isu terkait.

Contoh muatan lokal:


Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang marak di kalangan remaja lokal
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Suara Demokrasi (SMP-SMA/K)
Dalam lingkungan sekolah, siswa mencoba mempraktikkan sistem demokrasi dan pemerintahan yang diterapkan di Indonesia, termasuk
namun tidak terbatas pada proses pemilihan umum dan perumusan kebijakan. Melalui pembelajaran ini siswa merefleksikan makna
demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah
dan/atau dalam dunia kerja. Menggunakan kemampuan berpikir sistem, siswa menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap
kelangsungan demokrasi Pancasila.

Contoh muatan lokal:


Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih kepala desa

Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI (SD-SMA/K)


Siswa berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk
berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Siswa mengasah berbagai keterampilan berpikir (berpikir sistem,
berpikir komputasional, atau design thinking) dalam mewujudkan produk berteknologi. Melalui projek ini, siswa dapat mempelajari dan
mempraktikkan proses rekayasa (engineering process) secara sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi sampai dengan uji coba,
untuk membangun model atau prototipe produk bidang rekayasa (engineering). Mereka juga dapat mengasah keterampilan coding untuk
menciptakan karya digital, dan berkreasi di bidang robotika. Harapannya, para siswa dapat membangun budaya smart society dengan
menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan
aspek teknologi.

Contoh muatan lokal:


Membuat desain inovatif sederhana yang menjawab permasalahan yang ada di sekitar sekolah
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Kewirausahaan (SD-SMA)
Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan
aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Siswa kemudian merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal
dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Melalui kegiatan dalam projek ini seperti terlibat dalam kegiatan ekonomi rumah tangga,
berkreasi untuk menghasilkan karya bernilai jual, dan kegiatan lainnya, yang kemudian diikuti dengan proses analisis dan refleksi hasil
kegiatan mereka. Melalui kegiatan ini, kreatifitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Siswa juga membuka wawasan
tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga
kerja profesional penuh integritas
Contoh muatan lokal:
Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual

Kebekerjaan (SMK)
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja.
Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas
yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah
kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja.

Contoh muatan lokal:


Membuat sistem yang efisien untuk pemanfaatan bahan/material dalam industri
Untuk diksus, pada dasarnya projek
Contoh pengembangan tema bisa mengambil dan/atau
GAYA HIDUP BERKELANJUTAN mengembangkan projek dari jenjang
lain menyesuaikan dengan kondisi dan
tahapan belajarnya.

SD SMP SMA SMK SLB


Contoh Kampanye sederhana Membuat purwarupa Mendesain sistem Membuat sistem yang Pengelolaan dan
Projek untuk memecahkan sistem pengelolaan pengelolaan sampah efisien untuk pemanfaatan
isu lingkungan, misal sampah di sekolah untuk mengatasi pemanfaatan sampah.
cara pencegahan Melakukan penelitian permasalahan banjir Mengklasifikasikan
bahan/material dalam
kebakaran hutan atau dan perancangan di lingkungan sekitar sampah, mengolah
banjir. sistem pengelolaan sekolah. industri dan memanfaatkan
Melakukan aksi dan sampah berdasarkan Melakukan penelitian barang tak terpakai
melatih keterampilan eksplorasi dan dan perancangan untuk menjadi benda
komunikasi dengan pengolahan data nyata. sistem berdasarkan yang berdaya guna
menggunakan media data nyata dan praktik dan memiliki nilai jual
visual dan verba baik.

Elemen Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam
PPP Memperoleh dan Menghasilkan karya Menghasilkan karya Menghasilkan karya Menganalisis dan
yang memproses informasi dan tindakan yang dan tindakan yang dan tindakan yang mengevaluasi
disasar dan gagasan orisinal orisinal orisinal penalaran
Memperoleh dan Memperoleh dan
memproses informasi memproses informasi
dan gagasan dan gagasan
Alokasi Waktu Projek
SMK Kelas XII 36 JP
PAUD: tidak ada minimal (Program 3 tahun):
alokasi waktu
SMK Kelas XII 144 JP
SD kelas I‒V: 252 JP (Program 4 tahun):

SD kelas VI: 224 JP SDLB Kelas I: 234 JP

SMP kelas VII‒VIII: 360 JP SDLB Kelas II: 252 JP

SMP kelas IX: 320 JP SDLB Kelas III - V: 306 JP

SMA kelas X: 486 JP SDLB Kelas VI: 272 JP

SMA kelas XI: 216 JP SMPLB Kelas VII - VIII 306 JP

SMA kelas XII: 192 JP SMPLB Kelas IX 272 JP

SMK Kelas X: 288 JP SMALB Kelas X - XI 378 JP

SMK Kelas XI: 144 JP SMALB Kelas XII 336 JP


Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk SD- SMA

Dalam satu tahun ajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila


dilakukan sekurang-kurangnya:

a. 2 projek dengan 2 tema berbeda di SD/MI,


b. 3 projek dengan 3 tema berbeda di SMP/MTs dan SMA/MA kelas X,
c. 2 projek dengan 2 tema berbeda di kelas XI dan XII SMA/MA,
Rapor Projek Skenario
Didi adalah peserta didik kelas 10 di SMA Bintang Kejora, Palangkaraya. Dalam setahun,
satuan pendidikan tersebut menyelenggarakan 3 projek pengembangan Profil Pancasila dan
setiap peserta didik wajib mengikutinya.

Projek 1 | Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia


Projek ini adalah projek yang mengambil tema Bhinneka Tunggal Ika. Ada 2 dimensi Profil yang dibangun dalam projek ini:
● Kebinekaan global
● Bernalar kritis

Projek 2 | 3R
Projek ini adalah projek yang mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Projek ini membangun 3 dimensi Profil Pelajar Pancasila,
namun berbeda dengan projek pertama
● Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
● Mandiri
● Bernalar kritis

Projek 3 | Merancang Simulasi Digital


Projek ini adalah projek yang mengambil tema Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI. Ada 2 dimensi Profil yang
dibangun dalam projek ini:
● Kreatif
● Bernalar kritis
● Bergotong royong

Dalam setiap projek, pendidik mengambil beberapa sub elemen yang menjadi fokus pengembangan peserta didik, dan dilaporkan
dalam rapor projek.
Sekolah
Bintang
RAPOR PROJEK PROFIL Kejora

Nama sekolah SMA Bintang Kejora Kelas 10


Alamat Jl. Bijaksana no. 1, Palangkaraya Fase E
Nama Siswa Didi Felicia Herutami Tahun ajaran 2021/2022
NISN 201912345

Projek 1 | Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia


Projek ini adalah projek pertama di kelas 10. Projek ini diharapkan membangun dua dimensi
Profil Pelajar Pancasila, yakni berkebinekaan global dan bernalar kritis. Pada projek ini, siswa
belajar untuk membuka diri mengenal stigma dan stereotip yang ia punya terhadap orang
yang baru dikenal mengeksplorasi pengetahuan (dari segi hukum, kebijakan, juga norma
sosial) dan mengenal lebih dekat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia,
mereduksi prasangka, refleksi diri, dan bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka
dapat melalui aksi nyata.
BB. Belum Berkembang MB. Mulai Berkembang BSH. Berkembang SB. Sangat berkembang
Sesuai Harapan

Siswa masih Siswa mulai Siswa telah Siswa mengembangkan


membutuhkan bimbingan mengembangkan mengembangkan kemampuannya
dalam mengembangkan kemampuan namun kemampuan hingga melampaui harapan
kemampuan masih belum ajek berada dalam tahap ajek

Projek Kelas 10

1. Mengenal dan
merawat keberagaman
agama dan keyakinan BSH SB
di Indonesia
1. Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di BB MB BSH SB

Indonesia

Berkebinekaan global

●Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta ✔


praktiknya. Menganalisis dinamika budaya yang mencakup pemahaman, kepercayaan, dan
praktik keseharian dalam rentang waktu yang panjang dan konteks yang luas.

●Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya. Memahami ✔


pentingnya saling menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam
dunia yang saling terhubung serta menunjukkannya dalam perilaku.

●Refleksi terhadap pengalaman kebinekaan. Merefleksikan secara kritis dampak dari ✔


pengalaman hidup di lingkungan yang beragam terkait dengan perilaku, kepercayaan serta
tindakannya terhadap orang lain

●Menghilangkan stereotip dan prasangka. Mengkritik penggunaan stereotip dan prasangka ✔


yang ada dalam sejumlah teks dan permasalahan yang berkaitan dengan kelompok budaya
tertentu dalam lingkup nasional, regional, dan global.

●Menyelaraskan perbedaan budaya. Mengetahui tantangan dan keuntungan hidup dalam ✔


lingkungan dengan budaya yang beragam, serta memahami pentingnya kerukunan antar budaya
dalam kehidupan bersama yang harmonis.
1. Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di BB MB BSH SB

Indonesia

Bernalar kritis

●Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan. Secara kritis ✔


mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks dan abstrak dari
berbagai sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil klarifikasi dan
analisis.

●Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan. Menganalisis dan ✔


mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan mencari solusi serta
mengambil keputusan.

●Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri. Menjelaskan alasan untuk mendukung ✔


pemikirannya dan memikirkan pandangan yang mungkin berlawanan dengan pemikirannya dan
mengubah pemikirannya jika diperlukan.

Catatan proses:
Dalam mengerjakan projek ini, Didi aktif melibatkan diri dengan memberikan usulan tentang cara-cara untuk mengajak remaja lainnya membuka diri terhadap
stereotip tentang agama dan keyakinan. Wawasan yang luas dan pengalamannya berada di tengah lingkungan yang beragam sangat membantu Didi dalam
memberikan ide dan gagasan serta berkontribusi aktif dalam diskusi kelompok. Ia aktif memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memancing diskusi di
kelompoknya, sehingga ia dan teman kelompoknya dapat merancang kampanye yang efektif. Dalam pengerjaan projeknya pun, Didi tampak terbiasa untuk
membantu teman yang kesulitan.
1 Konsep Kurikulum Merdeka
MUSTAFA

HP. 08124207707

2 Struktur Kurikulum Merdeka

3 Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah


AGENDA

4 Proses Pembelajaran Paradigma Baru

5 Pemahaman Pengembangan Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka

6 Pelaksanaan Asesmen Pembelajaran Paradigma Baru

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3


Struktur Kurikulum Merdeka:

Apa kekhasan dari


Kurikulum Merdeka?
Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,


pembelajaran intrakurikuler untuk setiap projek dapat dilaksanakan dengan
mata pelajaran mengacu pada capaian menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari
pembelajaran. semua mata pelajaran dan jumlah total
2. Projek penguatan profil pelajar waktu pelaksanaan masing-masing projek
Pancasila. Kegiatan khusus yang tidak harus sama.
ditujukan untuk memperkuat upaya Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan
pencapaian profil pelajar Pancasila yang profil pelajar Pancasila tidak harus sama.
mengacu pada Standar Kompetensi Satu projek dapat dilakukan dengan durasi
Lulusan. waktu yang lebih panjang daripada projek
yang lain.
Muatan Lokal

Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah
sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan
tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan
sebagai berikut:

1. Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;

2. Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila;


dan/atau

3. Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.


Spektrum Keahlian SMK
Perubahan kurikulum SMK/MAK diawali dengan penataan ulang Spektrum
Keahlian SMK/MAK.

● Spektrum Keahlian adalah daftar bidang dan program keahlian SMK yang
disusun berdasarkan kebutuhan dunia kerja yang meliputi: dunia usaha,
dunia industri, badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah,
instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.

● Spektrum Keahlian SMK/MAK merupakan acuan penyusunan struktur


kurikulum serta pembukaan dan penyelenggaraan bidang dan program
keahlian pada SMK. Setiap program keahlian terdiri atas minimum satu
konsentrasi keahlian.

● Konsentrasi keahlian diselenggarakan dalam program 3 tahun atau


program 4 tahun diatur lebih lanjut dalam keputusan pimpinan unit utama
yang membidangi standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan.
Ringkasan Perubahan Konsentrasi Keahlian SMK
Perdirjen 06/2018 Kepka BSKAP 24/2022

Bidang
9 10
Keahlian
Program
49 50
Keahlian
Konsentrasi
146 128
Keahlian

106 Tetap 3 tahun

9 Tetap 4 tahun

11 Berubah 4 tahun menjadi 3 tahun

22 Melebur dengan KK lain

4 Baru
Spektrum Keahlian SMK

a. Daftar Konsentrasi Keahlian beserta konversinya tercantum pada Keputusan Kepala Badan Standar,
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 024/H/KR/2022 Tentang Konsentrasi
Keahlian SMK/MAK pada Kurikulum Merdeka.

b. Satuan pendidikan yang menyelenggarakan kompetensi keahlian yang dikonversi, wajib


menginformasikan konsentrasi keahlian hasil konversinya kepada Dinas Pendidikan Provinsi/Kantor
Wilayah Kementerian Agama.

c. Satuan pendidikan pelaksana program SMK Pusat Keunggulan pada tahun ajaran 2021/2022 telah
menyelenggarakan program keahlian yang tidak sesuai dengan program keahlian sebagaimana diatur
dalam Keputusan Kepala Badan ini, satuan pendidikan dapat menyelenggarakan program keahlian yang
relevan dengan konsentrasi keahlian yang dipilih oleh peserta didik dan wajib memberikan matrikulasi
pada peserta didik sebagai fondasi penguasaan konsentrasi keahlian pada program keahlian yang baru.
Struktur Kurikulum SMK
Struktur kurikulum SMK/MAK terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

a. pembelajaran intrakurikuler; dan

b. projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan dari total JP mata pelajaran
umum dan beberapa mata pelajaran pilihan per tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara
muatan maupun secara waktu pelaksanaan.

Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai
dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada
mata pelajaran.

Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah


alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan
masing-masing projek tidak harus sama.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas X

Alokasi per Alokasi Projek TOTAL JP


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit tahun per tahun PER
TAHUN
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Pancasila 54 18 72
Bahasa Indonesia 108 36 114
PJOK 90 18 108
Sejarah 54 18 72
Seni Budaya**: 54 18 72
(Seni Musik; Seni Rupa; Seni Teater; Seni Tari; Prakarya)
Muatan Lokal*** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 450 126 576
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas X

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER TAHUN


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun

B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan

Matematika 108 36 144

Bahasa Inggris 108 36 144

Informatika 108 36 144

Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial**** 162 54 216

Dasar-dasar Program Keahlian 432 432

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 918 162 1080

Jumlah A+B 1368 288 1656

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program
Keahlian.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XI

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun TAHUN

A. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Pancasila 54 18 72

Bahasa Indonesia 90 18 108

PJOK 54 18 72

Sejarah 54 18 72

Muatan Lokal** 72 - 72

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 342 90 432


Alokasi waktu mata pelajaran SMK Kelas XI

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun PER
TAHUN

B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan

Matematika 90 18 108

Bahasa Inggris 108 36 144

Mata Pelajaran [Konsentrasi Keahlian]*** 648 648

Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 180

Mata Pelajaran Pilihan**** 144 144

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1170 54 1224

Jumlah A+B 1512 144 1656

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 3 Tahun
Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP
Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, per tahun PER
mata pelajaran lainnya = 18 minggu dan 1 JP = 45 TAHUN
menit)
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 36 18 54


Pekerti*
Pendidikan Pancasila 36 - 36

Bahasa Indonesia 36 18 54

Muatan Lokal** 36 - 36

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 108 36 144


Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 3 Tahun
Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP
Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, per tahun PER
mata pelajaran lainnya = 18 minggu dan 1 JP = TAHUN
45 menit)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan
Matematika 54 54
Bahasa Inggris 72 72
Mata Pelajaran [Konsentrasi Keahlian]*** 396 396
Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 90
Praktik Kerja Lapangan**** 792 792
Mata Pelajaran Pilihan***** 108 108
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1512 1512
Jumlah A+B 1620 36 1656
Ket erangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan di kelas XII.
***** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 4 Tahun

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun PER
TAHUN
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 54 18 72
Bahasa Indonesia 90 18 108
PJOK 54 18 72
Sejarah 54 18 72
Muatan Lokal** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum 342 90 432
(A):
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 4 Tahun

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun TAHUN

B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan

Matematika 90 18 109

Bahasa Inggris 108 36 144

Mata Pelajaran [Konsentrasi Keahlian]*** 648 648

Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 180

Mata Pelajaran Pilihan**** 144 144

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1170 54 1224

Jumlah A+B 1512 144 1656

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XIII Program 4 Tahun

Alokasi per Alokasi Projek TOTAL JP


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit tahun per tahun PER
TAHUN
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum - - -
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): - - -
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan

Matematika 72 - 72

Bahasa Inggris 216 - 216

Praktik Kerja Lapangan* 1368 - 1368

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1656 - 1656

Jumlah A+B 1656 - 1656

Keterangan:
* Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 10 (sepuluh) bulan 27 (dua puluh tujuh)
sampai dengan 28 (dua puluh delapan) minggu di kelas XIII.
1 Konsep Kurikulum Merdeka
MUSTAFA

HP. 08124207707

2 Struktur Kurikulum Merdeka

3 Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah


AGENDA

4 Proses Pembelajaran Paradigma Baru

5 Pemahaman Pengembangan Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka

6 Pelaksanaan Asesmen Pembelajaran Paradigma Baru

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5


Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

Kurikulum operasional yang dikembangkan menunjukkan


kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan peserta
didik, satuan pendidikan, dan daerah. Dalam mengembangkan
dan mengelola kurikulum operasional, satuan pendidikan
sebaiknya melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk
siswa, komite sekolah, industri, dan masyarakat.

Pemerintah menyediakan contoh-contoh kurikulum operasional


sekolah yang dapat dimodifikasi, dijadikan contoh, atau rujukan
untuk satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum
operasionalnya.
Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan

1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan
perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu
menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks
sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK)
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di
satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami

4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual


5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan
melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua,
organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi
dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
agama sesuai dengan kewenangannya.
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
Dalam penyelenggaraannya, kurikulum operasional di satuan pendidikan perlu menjadi
dokumen yang dinamis, yang diperbarui secara berkesinambungan, menjadi referensi dalam
keseharian, direfleksikan, dan terus dikembangkan.

Penyusunan dokumen kurikulum operasional di satuan pendidikan hendaknya dimulai dengan


memahami secara utuh struktur kurikulum merdeka.

Bagi satuan pendidikan yang belum pernah menyusun


kurikulum operasional di satuan pendidikan

Penyusunan dokumen
1. Apakah satuan pendidikan sudah memiliki inspirasi kurikulum operasional di satuan pendidikan?
2. Apakah satuan pendidikan telah memiliki visi dan misi?
3. Siapa yang akan memfasilitasi dan terlibat di dalam penyusunan ini?
4. Apakah akan dilakukan pembahasan kurikulum operasional oleh pemangku kepentingan internal?
(kepala satuan pendidikan dan pendidik)
5. Apakah akan dilakukan pembahasan kurikulum operasional di satuan pendidikan oleh pemangku
kepentingan eksternal? (meliputi: orang tua, komite satuan pendidikan dan pemangku kepentingan
lainnya yaitu, organisasi, berbagai sentra, serta mitra dunia kerja untuk SMK)?
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Secara Umum
Proses penyusunankurikulum operasionalbersifat
● TETAP (mengacu kepada kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat), dan
● FLEKSIBEL/DINAMIS(mengembangkan kurikulum operasional berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum, sesuai
karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan).

LANGKAH-LANGKAHPENYUSUNANKURIKULUM OPERASIONAL (bagiyangbelum pernahmenyusunkurikulum


operasionaldi satuan pendidikan)

1 3 5
Merancang
Menganalisis konteks Menentukan PENDAMPINGAN,
KARAKTERISTIK 2 PENGORGANISASIAN 4 EVALUASI, DAN
SATUAN PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN Merumuskan PROFESIONAL
Menyusun
VISI
RENCANA
MISI
PEMBELAJARAN
TUJUAN

evaluasi jangka pendek


(semester/tahunan)

evaluasi jangka panjang


(4-5 tahun)

Catatan: untuk SMK, langkah nomor 2 adalah ‘Merumuskan Visi, Misi, Tujuan Program Keahlian’
Komponen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan
pendidikan terdiri atas:
1. karakteristik satuan pendidikan;
2. visi, misi, dan t ujuan satuan pendidikan;
3. pengorganisasian pembelajaran; dan
4. perencanaan pembelajaran.

Untuk dokumen perencanaan pembelajaran dalam ruang lingkup kelas, satuan


pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar
yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh perencanaan
pembelajaran atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian
pembelajaran pada bagian Lampiran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan
pendidikan.
Komponen Kurikulum Karakterist Dari analisis konteks, diperoleh gambaran mengenai karakteristik satuan pendidikan
ik satuan yang mencakup kondisi riil satuan pendidikan termasuk peserta didik, tenaga pendidik,
Operasional di Satuan tenaga kependidikan, serta sosial budaya. Untuk SMK, karakteristik melingkupi
pendidikan
Pendidikan program keahliannya.

Komponen ini menjadi Visi, misi, dan Visi


komponen utama yang tujuan ● menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka
ditinjau setiap 4-5 tahun panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju berdasarkan hasil analisis
karakteristik satuan pendidikan
● nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat
mencapai profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
(Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD)

Misi
● misi menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi
● nilai-nilai penting yang diprioritaskan selama menjalankan misi

Tujuan
● tujuan akhir dari kurikulum satuan pendidikan yang berdampak kepada peserta
didik
● tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan selaras dengan
misi
● strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
● kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan suatu satuan pendidikan
dan selaras dengan profil pelajar Pancasila

Untuk SMKvisi, misi, dan tujuan disusun untuk lingkup sekolah,sedangkanprogram


keahlian menyusun tujuan program keahlian.
Pengorganisasi Cara satuan pendidikan mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu dan beban belajar, serta
Komponen Kurikulum an cara mengelola pembelajaran untuk mendukung pencapaian Capaian Pembelajaran (CP) dan profil
Operasional di Satuan Pembelajaran pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak untuk PAUD)
Pendidikan
● Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok). Untuk
Komponen ini menjadi SMK, Konsentrasi Keahlian ditetapkan oleh BSKAP. Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk SMK ,
komponen utama yang ditinjau memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menumbuhkembangkan karakter dan budaya
setiap tahun kerja yang profesional, meningkatkan kompetensi Peserta Didik sesuai kurikulum dan kebutuhan
dunia kerja, serta menyiapkan kemandirian Peserta Didik untuk bekerja dan/atau berwirausaha.

● Kokurikuler, yaitu projek penguatan profil pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek
yang mengacu pada profil pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut. Projek penguatan profil
pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Untuk SMK, projek ini ditambah dengan tema
Kebekerjaan.

● Ekstrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah mengembangkan potensi, bakat, minat,


kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal.

Perencanaan Perencanaan pembelajaran meliputi ruang lingkup satuan pendidikan dan ruang lingkup kelas.
Pembelajar
● rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan seperti penyusunan capaian
an
pembelajaran (telah ditetapkan oleh pemerintah), alur tujuan pembelajaran lengkap dengan
gambaran besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup kegiatan intrakurikuler serta projek
penguatan profil pelajar Pancasila, dan perencanaan program prioritas satuan pendidikan.
● rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas seperti perencanaan pembelajaran, perangkat
ajar, atau rencana kegiatan lainnya. Untuk dokumentasi rencana pembelajaran ini, satuan pendidikan
cukup melampirkan beberapa contoh perangkat ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti
dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.
1 Konsep Kurikulum Merdeka
MUSTAFA

HP. 08124207707

2 Struktur Kurikulum Merdeka

3 Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah


AGENDA

4 Proses Pembelajaran Paradigma Baru

5 Pemahaman Pengembangan Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka

6 Pelaksanaan Asesmen Pembelajaran Paradigma Baru

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5


MUSTAFA

HP. 08124207707

60
Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran Kurikulum Merdeka
MUSTAFA

HP. 08124207707
Ilustrasi Alur Tujuan Pembelajaran
MUSTAFA

HP. 08124207707
Langkah Mendesain ATP
Pengertian Capaian Pembelajaran

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran


yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase
Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran.”
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran)

Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase).
Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur
untuk mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal
keberangkatan para peserta didik.
Sistematika Capaian Pembelajaran

• Rasional
• Tujuan
• Karakteristik
• CP
Komponen CP 1

Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran


● Alasan mempelajari mapel Kemampuan yang perlu ● Deskripsi umum tentang apa yang
tersebut dicapai pelajar setelah dipelajari dalam mata pelajaran
● keterkaitan antara Mapel mempelajari mata ● Elemen-elemen (strands) atau 2
dengan salah satu (atau lebih) pelajaran tersebut domain mata pelajaran serta
Profil Pelajar Pancasila deskripsinya

Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan Capaian setiap fase menurut elemen 3
Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen
peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam dipetakan menurut perkembangan siswa
bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf
yang utuh.
4
Pengertian Kompetensi dalam
Capaian Pembelajaran
M

6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi


pemahaman siswa atas apa yang telah mereka pelajari dan tidak
hirarkis/bukan merupakan siklus. T

Jika siswa melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman ini
(mampu menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan,
berempati, memiliki sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri), W
berarti mereka telah mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman.

6 Aspek/Facet Pemahaman ini merupakan modal untuk menentukan Tujuan


T
Pembelajaran (TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), menentukan
asesmen, dan instruksi yang tepat.
Sumber: OECD (2018)

F
6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)
M
6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis

Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik,
Explanation mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori
menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.
T
Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide,
Interpretation perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi,
anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.

W
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang
Application nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)

Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari
Perspective sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan T
memberikan kritik.

Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau
Sumber: OECD
Empathy memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
(2018)
F
Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses
Self-Knowledge berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata pelajaran
Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama namun setiap materi di mata
pelajaran konteksnya dikaitkan dengan tema

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

07.00 - 07.35 Matematika Bahasa Indonesia Matematika IPAS PJOK

07.35 - 08.05 Matematika Bahasa Indonesia Matematika IPAS Bahasa Inggris

08.05 - 08.40 Seni dan Budaya Muatan lokal Matematika Projek penguatan profil Bahasa Inggris
pelajar Pancasila

08.40 - 09.00 istirahat

09.00 - 09.35 Projek penguatan profil PJOK IPAS Projek penguatan profil Seni dan Budaya
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

09.35 - 10.10 Projek penguatan profil PJOK IPAS Projek penguatan profil Seni dan Budaya
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

10.10 - 10.45 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila IPAS Bahasa Indonesia Agama dan Budi Pekerti

10.45 - 11.05 istirahat

11.05 - 11.40 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila Projek penguatan profil Bahasa Indonesia
pelajar Pancasila

11.40 - 12.15 Agama dan Budi Pekerti Bahasa Indonesia Projek penguatan profil Muatan lokal
pelajar Pancasila

12.15 - 12.50 Agama dan Budi Pekerti Bahasa Indonesia


Pembelajaran integratif

● Pembelajaran integratif diibaratkan jus, di mana bermacam bahan


dilebur dan sudah tidak dapat dipilah

● Pembelajaran integratif berfokus membangun pemahaman


terhadap satu ide besar (konsep)

● Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil kepala sekolah


bidang kurikulum melihat TP dan merancang sebuah ide besar
(konsep) yang menjadi tujuan akhir proses pembelajaran

● Jadwal disusun dengan meleburkan beberapa mata pelajaran,


sehingga sudah menjadi satu unit pembelajaran integratif
Contoh desain unit integratif

Ide utama /konsep:


IPAS

Rancangan dan cara penyampaian Elemen keterampilan proses:


sebuah pesan menentukan efektivitas ● Merencanakan dan melakukan penyelidikan. Dengan panduan, peserta
penyampaiannya didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk
Asesmen (performance task) : menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang
sesuai dengan mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan
Menyampaikan pesan untuk alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.
mempromosikan gaya hidup sehat.
Siswa merancang media dan pesan ● Memproses, menganalisis data dan informasi. Mengorganisasikan data
inti yang perlu disampaikan dalam dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan
serangkaian kegiatan kampanye mengidentifikasi pola. Peserta didik membandingkan antara hasil
hidup sehat. pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah.

Mata pelajaran yang terintegrasi:

IPAS, Bahasa Indonesia, PPKN


Bahasa Indonesia Pendidikan
Pancasila

Elemen Menyimak: Elemen Membaca & Memirsa: Elemen Berbicara & Peserta didik dapat mengenal
Mempresentasikan: identitas dirinya dan teman-
Peserta didik mampu Peserta didik mampu temannya sesuai budaya,
memahami ide pokok memahami pesan dan Peserta didik mampu berbicara minat, dan perilakunya; cara
(gagasan) suatu pesan lisan, informasi tentang kehidupan dengan pilihan kata dan sikap berkomunikasi dengan mereka;
informasi dari media audio, teks sehari-hari, teks narasi, dan tubuh/gestur yang santun, mengenali karakteristik fisik
aural (teks yang dibacakan puisi anak dalam bentuk cetak menggunakan volume dan dan non-fisik orang dan benda
dan/atau didengar), dan atau elektronik. Peserta didik intonasi yang tepat sesuai yang ada di lingkungan
instruksi lisan yang berkaitan mampu memahami ide pokok konteks; mengajukan dan sekitarnya; serta memahami
dengan tujuan berkomunikasi. dan ide pendukung pada teks menanggapi pertanyaan dalam bahwa kebinekaan dapat
Peserta didik mampu informasional dan mampu suatu percakapan dan diskusi memberikan kesempatan untuk
memahami dan memaknai teks menjelaskan permasalahan dengan lebih aktif. Peserta mendapatkan pengalaman dan
narasi yang dibacakan atau yang dihadapi oleh tokoh cerita didik mampu mengungkapkan pemahaman yang baru.
dari media audio. pada teks narasi. Peserta didik gagasan dalam suatu
mampu menambah kosakata percakapan dan diskusi dengan
baru dari teks yang dibaca atau menerapkan tata caranya.
tayangan yang dipirsa sesuai Peserta didik mampu
dengan topik. menceritakan kembali suatu
informasi yang dibaca atau
didengar dari teks narasi
dengan topik yang beragam.
1 Konsep Kurikulum Merdeka
MUSTAFA

HP. 08124207707

2 Struktur Kurikulum Merdeka

3 Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah


AGENDA

4 Proses Pembelajaran Paradigma Baru

5 Pemahaman Pengembangan Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka

6 Pelaksanaan Asesmen Pembelajaran Paradigma Baru

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7


Perangkat Ajar
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam
upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.

Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan
profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video
pembelajaran, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat
ajar dari berbagai sumber.

Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun


sebagai referensi atau inspirasi dalam merancang pembelajaran.
Modul Ajar

Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran,
serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan
pembelajaran.

Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi


modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta
didik.

Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat dijadikan inspirasi untuk
satuan pendidikan. Pendidik yang menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah
tidak perlu lagi menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
LANGKAH PENYUSUNAN MODUL AJAR
MUSTAFA

HP. 08124207707

Ditetapkan oleh Pemerintah


Capaian Disusun dalam fase-fase ( Mapel Umum)
Pembelajaran

1 • Untuk pelaksanaan pembelajaran terdiferensiasi yang kontekstual, fleksibel dan


Penyusunan bermakna.
• Perumusan dan pemetaan Alur tujuan pembelajaran menjadi kewenangan satuan
Alur Tujuan pendidikan dan guru, agar setiap satuan pendidikan bisa memiliki Alur Tujuan
Pembelajaran Pembelajaran yang berbeda dengan satuan pendidikan lainnya namun sesuai dengan
kapasitas dan karakteristik murid, guru dan satuan pendidikan tersebut.

2
• Modul/Bahan Ajar disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran
Penyusunan
• Modul/Bahan Ajar disusun dan dikembangkan oleh guru
Modul/Bahan Ajar
• Modul/Bahan Ajar dirancang untuk membantu guru dalam pembelajaran
menggunakan metode terdiferensiasi
78
Komponen Modul Ajar

Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Komponen dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya. Secara umum modul ajar
memiliki komponen sebagai berikut:
Informasi umum Komponen inti Lampiran

● Identitas penulis modul ● Tujuan pembelajaran ● Lembar kerja peserta didik


● Kompetensi awal ● Asesmen ● Pengayaan dan remedial
● Profil Pelajar Pancasila ● Pemahaman ● Bahan bacaan pendidik
● Sarana dan prasarana bermakna dan peserta didik
● Target peserta didik ● Pertanyaan pemantik ● Glossarium
● Model pembelajaran yang ● Kegiatan ● Daftar pustaka
digunakan pembelajaran
● Refleksi peserta didik
dan pendidik
Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik. Pendidik di satuan pendidikan diberi 79
kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
1 Konsep Kurikulum Merdeka
MUSTAFA

HP. 08124207707

2 Struktur Kurikulum Merdeka

3 Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah


AGENDA

4 Proses Pembelajaran Paradigma Baru

5 Pemahaman Pengembangan Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka

6 Pelaksanaan Asesmen Pembelajaran Paradigma Baru

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 8


MUSTAFA

HP. 08124207707
Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen

1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar


peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap
capaian peserta didik. Pada pendidikan khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum
perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI).

2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran
dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik
peserta didik.

3. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk
instrumen, dan waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.

4. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul ajar
merujuk pada modul ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat menggunakan
modul ajar sebagai dokumen perencanaan pembelajaran, dengan komponen sekurang-kurangnya
terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen yang digunakan
untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.
MUSTAFA

HP. 08124207707
Contoh Pertanyaan Refleksi terkait Asesmen
MUSTAFA

HP. 08124207707
Tujuan AsesmenDiagnostik

Tujuan Asesmen Diagnostik


Non-kognitif Kognitif
• Mengetahui kesejahteraan psikologi dan • Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
sosial emosi siswa • Menyesuaikan pembelajaran di kelas
• Mengetahui aktivitas selama belajar dirumah dengan kompetensi rata-rata siswa
• Mengetahui kondisi keluarga siswa • Memberikan kelas remedial atau pelajaran
• Mengetahui latar belakang pergaulansiswa
tambahan kepada siswa yang kompetensinya
• Mengetahui gaya belajar, karakter serta
minat siswa di bawah rata-rata
ASESMEN FORMATIF & SUMATIF
Konsep Asesmen Formatif danSumatif
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
• Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses • Metode evaluasi yang dilakukan di akhir
pemahaman murid, kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan pembelajaran.
akademik selama pembelajaran.
• Asesmen sumatif seringkali memilikitaruhan
• Asesmen formatif memantau pembelajaran murid dan tinggi karena berpengaruh terhadap nilai
memberikan umpan balik yang berkala, danberkelanjutan. akhir murid sehingga sering diprioritaskan
• Bagi murid, asesmen formatif berfungsi membantu murid murid daripada asesmenformatif.
mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu
• Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini
dikembangkan.
(sumatif) dapat digunakan untuk mengukur
• Bagi guru dan sekolah, asesmen formatif berfungsi perkembangan murid untuk memandu guru
memberikan informasi mengenai tantangan apa saja yang dan sekolah merancang aktivitas mereka
dihadapi murid dalam proses pembelajaran projek sehingga untuk projek berikutnya.
dukungan yang memadai dapat diberikan.
• Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru, teman, atau diri
sendiri.
MUSTAFA

HP. 08124207707
Assessment AS learning
MUSTAFA

HP. 08124207707
Assessment FOR learning
MUSTAFA

HP. 08124207707
Assessment OF learning
MUSTAFA

HP. 08124207707
Karakteristik Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif
MUSTAFA

HP. 08124207707
MUSTAFA

HP. 08124207707

Jenis Asesmen Sumatif


1. Sumatif Lingkup Materi
2. Sumatif Akhir Semester
BENTUK ASESMEN
Bentuk Asesmen Formatif danSumatif
Contoh bentuk asesmen tidaktertulis
Diskusi kelas Drama
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid di • Mengembangkan kemampuan seni perandan
depan publik dan mengemukakanpendapat. berkomunikasi murid.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, • Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain yang dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
mungkin berbeda dengannya, juga merespons pendapat menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis
tersebut dengan cara yang sopan dan simpatis. murid.

Produk Presentasi Tes Lisan


• Membuat model miniatur3 dimensi • Mengembangkan kemampuan • Kuis tanya jawab secaralisan
(diorama), produk digital, produk berkomunikasi • Mengonfirmasi pemahaman
seni, dll. • Mendorong murid untuk murid
• Mengembangkan kreativitas memahami topik presentasi • Menerapkan umpan balik
• Menanamkan pengertian mengenai dengan mendalam
sebuah peristiwa
Bentuk Asesmen Formatif danSumatif
Contoh bentuk asesmentertulis
Refleksi Jurnal
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam mengevaluasi • Melatih kemampuan murid untuk mengorganisasi
pembelajaran mereka sendiri dan memikirkan dan mengekspresikan ide/pemikiran merekadalam
bagaimana cara mereka dapat memperbaikidiri. bentuk tulisan.
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi • Biasanya ditulisdengan bahasa yang kurang formal
lain proses pembelajaran murid sehingga memberikan murid kebebasan berpikir
kreatif.
Esai • Menjadi alat untuk murid merefleksikan
• Mengasah keterampilan menulis perkembangan mereka secaraberkesinambungan.
akademis murid, seperti
mengembangkan argumen, menyajikan Poster Tes Tertulis
bukti, mencari sumber terpercaya • Mendorong kemampuan • Kuis pilihan ganda
untuk mendukung argumen, dan murid untuk mengeksplorasi • Kuis pertanyaan
menggunakan referensi dengan tepat. topik danmengkomunikasikan • Menerapkan umpan balik
• Mengembangkan cara berpikir kritis pemahaman mereka dengan
dan daya analisismurid. cara semenarik mungkin
7 Hal dalam Growth Mindset
MUSTAFA
1. Kesalahan dalam belajar itu wajar HP. 08124207707

2. Belajar bukan tentang kecepatan tetapi tentang pemahaman, penalaran,


penerapan serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam
3. Ekspektasi guru yang positif tentang kemampuan murid akan sangat
mempengaruhi performa murid
4. Setiap anak unik
5. Pengkondisian lingkungan belajar baik fisik maupun psikis di sekolah dan rumah
akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar
6. Melatih dan membiasakan murid untuk melakukan :
• Asesmen diri
• Asesmen antar teman’refleksi diri
• Pemberian umpan balik antar teman
7. Umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar murid
Pelaporan Kemajuan Belajar
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor) 6. Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang-
peserta didik. kurangnya pada setiap akhir semester.

2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas peserta 7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta
didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia, semester, tinggi didik secara berkala melalui e rapor/dapodik
badan dan berat badan, deskripsi perkembangan capaian
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
pembelajaran, dan refleksi orang tua.
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
atau sederajat meliputi komponen identitas peserta didik, nama mempertimbangkan:
satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, nilai, a. laporan kemajuan belajar;
deskripsi, catatan guru, presensi, dan kegiatan ekstrakurikuler. b. laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar
Pancasila;
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan c. portofolio peserta didik;
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada orang d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi
tua/wali. pembelajaran lampau peserta didik untuk SMK
e. prestasi akademik dan non-akademik;
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau sederajat, f. ekstrakurikuler;
satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk g. penghargaan peserta didik; dan
menentukan deskripsi dalam menjelaskan makna nilai yang h. tingkat kehadiran.
diperoleh peserta didik.
Format Laporan
Hasil Belajar
Untuk dimasukkan ke
Dapodik
MUSTAFA
HP. 08124207707

102
www.mustafatope.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai