Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber pendapatan Negara Indonesia berasal dari beberapa sektor, salah satunya
yaitu melalui sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Menurut UU No. 20
Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yakni seluruh
penerimaan pemerintah pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan. PNBP
memiliki banyak jenis ada yang berasal dari pengelolaan dana pemerintah,
penerimaan dan pemanfaatan sumber daya alam, pelayanan yang dilaksanakan
pemerintah, penerimaan berdasarkan putusan pengadilan, hibah, dan penerimaan
lainnya yang diatur dalam undang-undang. Salah satu jenis PNBP berupa penerimaan
dan pemanfaatan sumber daya alam adalah Iuran Produksi/Royalti. Iuran
Produksi/Royalti dibagi menjadi dua yakni Iuran Produksi Provisional dan Iuran
Produksi Final.
Iuran Produksi Final adalah salah satu jenis PNBP berupa iuran yang
dibayarkan kepada negara secara final terhadap produksi/penjualan komoditas
tambang atau produk hasil proses pengolahan/pemurnian.
Sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 Tentang Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) bahwa pemerintah dalam pelaksanaan pelayanan, pengaturan
dan perlindungan masyarakat, pengelolaan kekayaan negara, serta pemanfaatan
sumber daya alam dalam rangka pencapaian tujuan nasional sebagaimana termasuk
dalam Undang-Undang Dasar 1945 dapat mewujudkan suatu bentuk penerimaan
negara yang disebut sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pengelolaan
PNBP yang tertuang dalam peraturan dan ketentuan pelaksanaan yang berlaku selama
ini, belum sepenuhnya mencerminkan kepastian hukum dan ketertiban administrasi
keuangan negara. Dalam rangka meningkatkan efisiensi perekonomian dan keuangan
negara, serta untuk memberikan kepastian peranan dan wewenang, pemerintah dalam
melaksanakan penyelenggaraan dan pengelolaan PNBP dipandang perlu melakukan
penyempurnaan pengaturan PNBP melalui Pembuatan Sistem Informasi Elektronik
Penerimaan Negara Bukan Pajak Mineral dan Batubara (E-PNBP Minerba).
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti berniat untuk melakukan
penelitian mengenai bagaimana desain dan prosedur pembentukan Flowchart
Pembayaran Iuran Produksi Final Batubara ePNBP dengan tujuan untuk
menggambarkan serta menyederhanakan suatu rangkaian proses atau prosedur dari
pembayaran Iuran Produksi Final yang terintegrasi dengan sistem ePNBP.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti merumuskan masalah dalam
penelitian ini berupa bagaimana desain dan prosedur pembentukan Flowchart
Pembayaran Iuran Produksi Final Batubara ePNBP?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yakni mengetahui dan menganalisis bagaimana desain dan
prosedur pembentukan Flowchart Pembayaran Iuran Produksi Final Batubara
ePNBP.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yakni memperoleh pengetahuan serta wawasan tentang
desain dan prosedur pembentukan dari Flowchart Pembayaran Iuran Produksi Final
Batubara ePNBP.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Pengertian Flowchart

Romney dan Paul (2015) menerangkan flowchart atau bagan alir sebagai teknik
pendokumentasian berwujud gambar dengan menggunakan simbol tertentu untuk
menjelaskan aspek sistem informasi secara ringkas, jelas, dan logis. Umumnya,
simbol pada bagan alir dapat dikelompokan menjadi empat kategori, yaitu:
a. Simbol input/output, menjelaskan mengenai aliran input atau output sebuah
sistem;
b. Simbol pemrosesan, menjelaskan pengolahan data yang dilakukan baik secara
elektronik maupun manual;
c. Simbol penyimpanan, menjelaskan mengenai tempat penyimpanan data yang
digunakan baik secara elektronik maupun manual;
d. Simbol arus dan lainnya, menjelaskan aliran (arus) data masuk dan keluar.
Mulyadi (1997) menerangkan mengenai kerangka dalam pembuatan flowchart
sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan mengenai kegiatan yang akan dibentuk flowchart;
b. Melakukan analisis terhadap fungsi atau departemen atau entitas terkait dengan
kegiatan tersebut;
c. Menerangkan mengenai informasi yang diperlukan oleh manajemen terkait
dengan kegiatan tersebut;
d. Dokumen atau catatan yang diperlukan dalam kegiatan tersebut;
e. Menguraikan jaringan atau prosedur yang membentuk sistem atas kegiatan
tersebut;
f. Membuat gambar atau flowchart.
2. Iuran Produksi Final

Iuran produksi final adalah salah satu jenis PNBP berupa iuran yang dibayarkan
kepada negara secara final terhadap produksi/penjualan komoditas tambang atau
produk hasil proses pengolahan/pemurnian. Jenis PNBP berupa iuran produksi final
dikenakan kepada pemegang:

1. Izin Usaha Pertambangan (IUP) adalah izin untuk melaksanakan usaha


pertambangan.
2. Izin Usaha Pertambangan Khsusus (IUPK) adalah izin untuk melaksanakan
usaha pertambangan di wilayah izin usaha pertambangan khusus.
3. Kontrak Karya (KK) adalah perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia
dengan perusahaan berbadan hukum Indonesia untuk melakukan kegiatan usaha
pertambangan mineral. (BUMN)
4. Perjanjian Karya Pengusaha Pertambangan Batubara (PKP2B) adalah
perjanjian antara pemerintah Republik Indonesia dengan perusahaan berbadan
hukum Indonesia untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan batubara.

3. Aplikasi e-PNBP

Aplikasi e-PNBP Minerba menghasilkan website e-PNBP Minerba yang berbasis


Business Process Management (BPM) dan sudah bisa terhubung secara integrasi
melalui SOA Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ke SIMPONI, NPWP
Ditjen Pajak, aplikasi eksternal lainnya yang menghasilkan data-data pembayaran
berikut dan informasi lain sesuai kebutuhan aplikasi yang terkait, adapun fitur-
fiturnya terdiri dari sebagai berikut:

1. Dashboard yang berisi tentang:


a. Perbandingan antara rencana dan realisasi penerimaan PNBP Minerba
secara real time (pie chart);
b. Perbandingan antara rencana produksi dan penjualan dengan realisasi
produksi dan penjualan mengacu pada data RKAB per perusahaan, per
Kabupaten/Kota dan per Provinsi yang dapat menghitung Dana Bagi Hasil
bagi Kabupaten/Kota dan Provinsi masing-masing (pie chart);
c. Perbandingan antara penjualan dengan pelunasan utang PNBP (pie chart);
d. Perbandingan antara RKAB dengan realisasi tahun berjalan (pie chart);
e. Perbandingan antara utang dan pelunasan (pie chart);
f. Penerimaan PNBP Minerba per Jenis Perizinan (KK, PKP2B, IUP CNC,
IUP Non CNC, IUP Pusat) (pie chart);
g. Komposisi dana bagi hasil Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat (pie
chart);
h. Daftar perusahaan yang belum melunasi PNBP (table).
2. Billling system: memfasilitasi bagi Wajib Bayar untuk melakukan pembayaran
PNBP secara self assessment, adapun data yang diinput oleh Penginput adalah
sebagai berikut: nama lengkap penginput data (sesuai KTP), nomor
handphone penginput data, alamat email penginput data, kode
perusahaan/single ID, WIUP per blok, NPWP perusahaan, nama perusahaan,
alamat lengkap perusahaan, alamat e-mail perusahaan, nomor telepon
perusahaan, Direksi, SK Eksplorasi/Produksi, invoice, bill of lading, scan
pemberitahuan ekspor barang (PEB), kualitas batubara sesuai COA, kuantitas
batubara sesuai COW, nama pembeli pelabuhan asal, pelabuhan yang dituju.
Billing system ini dapat menghitung, royalti dan PHT (Penjualan Hasil
Tambang) batubara cepat dan akurat baik perhitungan provisional dan royalti
akhir;
3. Home: masuk ke web esdm.go.id dan terdiri dari sub menu internal Ditjen
Minerba, sub menu setiap eselon I KESDM, link instansi terkait (Kemenkeu
dan BPKP);
4. FAQ (Frequently Asked Question) berisi data FAQ dan fasilitas “contact
us/help desk” yang berisi informasi no telp, alamat e-mail, sektor Minerba
atau Wajib Bayar apabila ada pertanyaan atau complain;
5. Menampilkan data dari MODI untuk Profil Perusahaan Sektor Minerba secara
keseluruhan per perusahaan, per jenis izinan, masa berlaku izin, alamat lokasi
tambang, alamat lokasi kantor, bahan galian, pemegang saham,
Direksi/Komisaris, contact person, kronologis tahap kegiatan, luas wilayah,
kualitas komoditi dan status pembayaran PNBP terkini, tunggakan Perusahaan
dan kepatuhan Perusahaan dalam pemenuhan kewajiban PNBPnya;
6. E-audit/verifikasi berisi tentang: fungsi entry data surveyor, data perdagangan,
data kewajiban seharusnya, analisis perusahaan yaitu perbandingan antara
tingkat pembayaran PNBP pada perusahaan di Kabupaten/Kota dan Provinsi
tertentu dengan perusahaan lainnya pada Kabupaten dan Provinsi yang
berbeda;
7. E-Dana Bagi Hasil yang berisi tentang Prognosa Dana Bagi Hasil Tambang
berdasarkan RKAB kepada Daerah Penghasil Tambang dan Realisasi
Perhitungan Dana Bagi Hasil yang memperhatikan hasil rill produksi dan
hasil penjualan masing-masing perusahaan di tempat beroperasi;
8. User Management; untuk mengatur hak akses user termasuk mengatur roles
user tersebut;
9. Data awal pengelolaan Sistem Informasi e-PNBP Minerba, baik yang diambil
secara integrasi dengan aplikasi internal eksisting maupun data-data master
lainnya yang khusus untuk proses pembayaran royalti;
10. Para wajib bayar/Pelaku Usaha/Perusahaan hanya dapat melihat informasi
perusahaannya saja, bagi pengelola informasi di tingkat Kabupaten hanya
dapat melihat informasi seluruh data perusahaan yang ada di lingkup
Kabupaten sesuai kewenangannya, begitu juga di tingkat Provinsi hanya dapat
melihat informasi seluruh data perusahaan yang ada di seluruh
Kabupaten/Kota di bawah lingkup kewenangannya saja, dengan demikian
maka data per Kabupaten/Kota atau data per Provinsi dapat digunakan untuk
menghitung Dana Bagi Hasil bagi Kabupaten/Kota maupun Provinsi;
11. Membuat aplikasi bagi Wajib Bayar secara (self assessment)/provisional, dan
perhitungan final serta seluruh dokumen pendukungnya yang dapat diinput
secara mandiri oleh Wajib Bayar melalui internet atau handphone untuk
pembayaran Royalti batubara yang nilainya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
12. Membuat aplikasi yang mampu melakukan perhitungan nilai royalti batubara,
baik secara self assessment/proporsional maupun final secara otomatis beserta
dengan segala peraturan yang mengikutinya yang masih berlaku;
13. Dapat diakses dari internet maupun perangkat mobile setiap saat (real time),
dalam rangka membantu fungsi pengawasan Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Pusat guna memonitor kewajiban Wajib Bayar untuk
menyelesaikan kewajibannya sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah dari sektor PNBP;
14. Melakukan pengembangan informasi e-PNBP Minerba yang mampu
menghasilkan dokumen akhir yang memiliki QR Code yang merupakan salah
satu sistem pengamanan dokumen yang terhubung ke server aplikasi;
15. Membuat informasi rencana dan realisasi penerimaan PNBP per jenis
perizinan, komoditi terkait penerimaan PNBP secara realtime bagi Pimpinan;
16. Membuat sarana akses data dan informasi secara aman melalui sarana
berbasis web maupun perangkat mobile sehingga data informasi layanan dan
pengawasan bidang Minerba di Indonesia bisa diakses setiap saat, oleh siapa
saja (sesuai hak aksesnya), dan dari manapun berada;
17. Membuat surat jaminan layanan pemeliharaan aplikasi selama 1 tahun sejak
aplikasi tersebut diserahkan kepada Ditjen Minerba;
18. Pernyataan/garansi jaminan layanan pemeliharaan aplikasi dan data informasi
minimum selama 1 tahun sejak serah terima pekerjaan;
19. Aplikasi berbasis spasial dengan kemampuan untuk melakukan validasi Wajib
Bayar yang dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Pusat dalam melakukan
evaluasi penerbitan Wajib Bayar;
20. Kode sumber (source code) dari aplikasi yang dikembangkan selain kode
sumber dari principal jika ada;
21. Dokumentasi Teknis Pengembangan Aplikasi yang tertuang dalam laporan
awal, laporan antara, dan laporan akhir;
22. Pengguna yang terlatih untuk pengoperasian dan pengelolaan aplikasi melalui
pelatihan yang dilakukan;
23. Pilot Go Live yang akan ditentukan oleh Direktorat Penerimaan Mineral dan
Batubara.
BAB III

METODE KERJA

A. Lokasi

Program magang ini dilaksanakan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) yang berada di Jalan Medan Merdeka Sel. No.18, RT.11/RW.2, Gambir,
Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110.

B. Waktu

Kegiatan magang dilaksanakan sejak tanggal 13 Agustus hingga 7 September 2020


dengan prosedur dan ketentuan yang telah disepakati. Pelaksanaan kegiatan magang
dilakukan secara daring, dikarenakan adanya himbauan physical distancing dengan
melakukan video conference apabila diperlukan dan diskusi melalui grup Whatsapp.

C. Cara Kerja
1. Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan tahap analisis untuk memperoleh informasi
mengenai iuran produksi final e-PNBP agar memudahkan peneliti ketika
membuat flowchart.
2. Wawancara
Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara langsung terhadap narasumber
yang mengetahui secara detail proses pembayaran yang terjadi dalam iuran
produksi final e-PNBP.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Tempat Magang

Gambar 4.1 ESDM

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas menyelenggarakan


urusan pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral, untuk membantu
Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan
tugasnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pembinaan, pengendalian, dan
pengawasan minyak dan gas bumi, ketenagalistrikan, mineral dan batubara,
energi baru, energi terbarukan, konservasi energi, dan geologi;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan, pengendalian, dan pengawasan
minyak dan gas bumi, ketenagalistrikan, mineral dan batubara, energi baru,
energi terbarukan, konservasi energi, dan geologi serta pengelolaan
Penerimaan Negara Bukan Pajak sektor energi dan sumber daya mineral
sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
3. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan kebijakan di
bidang pembinaan, pengendalian, dan pengawasan minyak dan gas bumi,
ketenagalistrikan, mineral dan batubara, energi baru, energi terbarukan,
konservasi energi, dan geologi;
4. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang energi dan sumber daya
mineral;
5. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang energi dan
sumber daya mineral;
6. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur
organisasi di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
7. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral;
8. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; dan
9. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral.
Visi ESDM ialah terwujudnya ketahanan dan kemandirian, serta peningkatan
nilai tambah energi, dan mineral yang berwawasan lingkungan untuk memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Serta mempunyai Misi
yaitu:

1. Meningkatkan keamanan pasokan energi dan mineral dalam negeri.


2. Meningkatkan aksebilitas masyarakat terhadap energi, mineral, dan informasi
geologi.
3. Mendorong keekonomian harga dan mineral dengan mempertimbangkan
kemampuan ekonomi masyarakat.
4. Mendorong peningkatan kemampuan dalam negeri dalam pengelolaan energi,
mineral dan kegeologian.
5. Meningkatkan nilai tambah energi dan mineral.
6. Meningkatkan pembinaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan usaha
energi dan mineral secara berdaya guna, berhasil guna, berdaya saing,
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
7. Meningkatkan kemampuan kelitbangan dan kediklatan ESDM.
8. Melaksanakan good governance.

B. Kegiatan Kerja di Tempat Magang


Tabel 4.1
Jurnal Kegiatan Magang

NO. Tanggal Jam Kegiatan


1. 13 Agustus 2020 08.00-16.00 WIB Perkenalan dengan anggota tim
project magang.
2. 14 Agustus 2020 08.00-16.00 WIB Penyampaian materi terkait
dengan project magang yang
akan dilakukan.
3. 15 Agustus 2020 08.00-16.00 WIB Pembagian tugas yang akan
dilakukan oleh mahasiswa
magang.
4. 17 Agustus 2020 08.00-16.00 WIB Pembagian Penanggung Jawab
dari anggota Lead Project per
sub flowchart masing-masing.
5. 18 Agustus 2020 08.00-16.00 WIB Penyampaian materi oleh Pak
Sumiyana terkait rancangan
Flowchart dari Iuran Produksi
Final e-PNBP.
6. 19 Agustus 2020 08.00-16.00 WIB Pendalaman materi terkait
dengan pembagian tugas
masing-masing.
7. 20 Agustus 2020 08.00-16.00 WIB Observasi pendahuluan
mengenai PNBP Mineral dan
Batubara.
8. 21 Agustus 2020 08.00-16.00 WIB Penyusunan time line pekerjaan
9. 22 Agustus 2020 08.00-16.00 WIB Melakukan penyusunan process
business diagram
10. 24 Agustus 2020 08.00-16.00 WIB Melakukan identifikasi terhadap
elemen-elemen data flow
diagram pada PNBP Mineral
dan Batubara.
11. 25 Agustus 2020 08.00-16.00 WIB Melakukan penyusunan data
flow diagram.
12. 26 Agustus 2020 08.00-16.00 WIB Melakukan identifikasi peran
dan/atau fungsi pada PNBP
Mineral dan Batubara
13. 27 Agustus 2020 08.00-16.00 WIB Melakukan identifikasi pada
runtutan dokumen dan prosedur
pada PNBP Mineral dan
Batubara
14. 28 Agustus 2020 08.00-16.00 WIB Melakukan identifikasi
kebutuhan data dan/atau
informasi sesuai dengan data
flow diagram yang disusun.
15. 29 Agustus 2020 08.00-16.00 WIB Melakukan identifikasi jaringan
yang membentuk prosedur.
16. 31 Agustus 2020 08.00-16.00 WIB Penyusunan flowchart
pembayaran iuran produksi final
17. 1 September 2020 08.00-16.00 WIB Penyusunan flowchart
pembayaran iuran produksi final
18. 2 September 2020 08.00-16.00 WIB Penyusunan flowchart
pembayaran iuran produksi final
19. 3 September 2020 08.00-16.00 WIB Diskusi atas hasil penyusunan
flowchart pembayaran iuran
produksi final
20. 4 September 2020 08.00-16.00 WIB Revisi dari hasil penyusunan
flowchart keseluruhan
21. 5 September 2020 08.00-16.00 WIB Penyesuaian hasil dari revisi
flowchart pembayaran iuran
produksi final
22. 7 September 2020 08.00-16.00 WIB Penggabungan hasil dari revisi
masing-masing flowchart,
magang dinyatakan selesai

C. Analisis Data Flowchart Pembayaran Iuran Produksi Final Batubara


1. Entitas
Dalam pembentukan flowchart pembayaran iuran produksi final e-PNBP,
terdapat 4 entitas yang terlibat di dalamnya yakni:
a. Wajib Bayar
Wajib Bayar adalah orang pribadi atau badan yang ditentukan untuk
melakukan kewajiban membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. DBN: (Verifikator, Kasi, Kasubdit, dan Direktur)
DBN (Direktorat Penerimaan Negara) adalah orang yang melakukan
verifikasi terhadap keabsahan dokumen yang di input oleh wajib bayar
ketika melakukan pembayaran iuran produksi final sesuai dengan iuran
produksi provisional di e-PNBP. DBN memiliki empat tingkatan yaitu
Verifikator, Kasi, Kasubdit, dan Direktur. Dimana tingkatan paling awal
adalah Verifikator, apabila Verifikator telah menyetujui keabsahan
dokumen yang di input oleh wajib bayar, maka akan berlanjut pada
verifikasi selanjutnya yang dilakukan oleh tingkatan kedua yaitu Kasi.
Selanjutnya verifikasi akan dilakukan pada tingkatan ketiga yakni
Kasubdit, dan tingkatan paling akhir adalah Direktur.
c. e-PNBP
e-PNBP merupakan sistem yang dirancang Kementerian ESDM untuk
monitoring produksi mineral yang ada di Indonesia, sehingga dapat
diketahui berapa royalti yang diterima negara dan daerah.
d. SIMPONI
Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI) adalah sistem informasi yang
dikelola oleh Ditjen Anggaran Kemenkeu, dalam rangka memfasilitasi
pengelolaan PNBP, yang meliputi: Sistem Perencanaan PNBP, Sistem
Billing, dan Sistem Pelaporan PNBP.

2. Informasi
Terdapat informasi yang dibutuhkan dalam proses pembayaran iuran produksi
final yaitu:
a. Informasi Perusahaan
Informasi perusahaan berisikan informasi mengenai nama, jenis badan
usaha, alamat, dan NPWP perusahaan. Informasi perusahaan dimaksudkan
untuk memberikan informasi mengenai data penting yang dimiliki
perusahaan dan terkait dengan pembayaran iuran produksi final.
b. Informasi Perizinan
Informasi perizinan berisikan informasi mengenai jenis izin, no izin,
tahapan perizinan, komoditas, masa berlaku izin serta luas wilayah izin.

c. Informasi Iuran Provisional


Informasi iuran provisional berisikan informasi mengenai perencanaan
anggaran yang akan dibayarkan oleh wajib bayar yang nantinya akan
terealisasikan di iuran final.
d. Informasi Perhitungan
Informasi perhitungan iuran produksi final berisikan informasi mengenai
perhitungan pembayaran yang akan dibayarkan.
e. Informasi Pembayaran
Informasi pembayaran berupa informasi mengenai pembayaran yang
dilakukan oleh wajib bayar.
f. Informasi DBN
Informasi DBN berisikan informasi verifikasi yang dilakukan oleh DBN
dalam memeriksa keabsahan dokumen yang di input oleh wajib bayar.

3. Jaringan
Jaringan yang membentuk suatu prosedur dalam membuat flowchart iuran
produksi final berupa:
a. Perhitungan PNBP
Perhitungan PNBP yakni kalkulasi perhitungan yang akan dibayarkan oleh
wajib bayar terkait dengan iuran produksi final yang sudah disesuaikan
dengan iuran produksi provisional.
b. Verifikasi perhitungan dan dokumen
Verifikasi perhitungan dan dokumen yakni pemeriksaan keabsahan
perhitungan dan dokumen yang di input oleh wajib bayar.
c. Pembayaran PNBP
Pembayaran PNBP yakni pembayaran yang dilakukan oleh wajib bayar
sesuai dengan invoice yang diterbitkan oleh SIMPONI.

4. Dokumen
Dokumen yang diperlukan wajib bayar ketika membayar iuran produksi final
berupa:
a. Dokumen perizinan
Dokumen perizinan berupa dokumen yang berkaitan dengan perizinan
yang dimiliki oleh wajib bayar ketika ingin membayar iuran produksi
final.
b. Dokumen tarif
Dokumen tarif berupa dokumen yang berisi tentang tarif dari iuran
produksi final yang akan dibayarkan.
c. Dokumen perhitungan
Dokumen perhitungan berupa dokumen yang berisi tentang kalkulasi
perhitungan dari iuran produksi final yang akan dibayarkan.
d. Dokumen pendukung lainnya
Dokumen pendukung lainnya berupa dokumen COW (Certificate of
Weight), COA (Certificate of Authenticity), BL (Bill of Lading), PEB
(Pemberitahuan Export Barang), Invoice Barging, Invoice Transhipment,
Invoice Surveyor Laut, Invoice Surveyor Darat, Invoice Asuransi, Invoice
Transport Truk, dan Invoice Transport KA.
e. Dokumen bukti bayar
Dokumen bukti bayar adalah dokumen yang diterima oleh wajib bayar
ketika berhasil membayarkan iuran produksi final.
5. Runtutan Prosedur yang Membentuk Flowchart Iuran Produksi Final
Batubara
 Wajib bayar melakukan log in ke aplikasi ePNBP minerba.
 ePNBP minerba memverifikasi permintaan login dari wajib bayar tersebut,
jika sukses maka wajib bayar dapat memilih izin dan produk komoditas
batubara (PKP2B), apabila gagal harus memulai login dari awal.
 Wajib bayar memilih transaksi pembayaran produksi final sesuai dengan iuran
produksi provisional dan menginput data perhitungan PNBP.
 ePNBP memverifikasi kalkulasi data perhitungan PNBP yang di input oleh
wajib bayar, jika sukses maka wajib bayar dapat mengupload dokumen
terkait dengan iuran produksi final.
 DBN (Direktorat Penerimaan Negara) menverifikasi dokumen tersebut dan
jika sukses maka ePNBP minerba meminta kode billing ke Simponi, namun
apabila gagal wajib bayar harus memeriksa dokumen terkait yang diupload
sebelumnya.
 Setelah meminta kode billing ke simponi, ePNBP minerba akan
memverifikasi kode billing tersebut jika gagal maka harus meminta kode
billing kembali.
 Simponi akan menerbitkan kode billing yang akan diterima oleh wajib bayar.
 Wajib bayar menerima invoice dari Simponi, kemudian wajib bayar
melakukan pembayaran sesuai kode billing di invoice yang diterima dari
simponi.
 Simponi menerima informasi pembayaran dari Bank setelah wajib bayar
melakukan pembayaran.
 ePNBP mengupdate status bahwa wajib bayar telah melakukan pembayaran.
 Wajib bayar menerima dokumen bukti bayar.
6. Flowchart Pembayaran Iuran Produksi Final
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Flowchart pembayaran iuran produksi final adalah suatu proses yang berisi rangkaian
bagaimana terjadinya pembayaran PNBP berupa iuran produksi final batubara yang
terintegrasi dengan sistem komputer. Dalam pembuatan flowchart tersebut terdapat
entitas, kebutuhan informasi, serta jaringan yang membentuk suatu prosedur sehingga
menghasilkan suatu flowchart pembayaran iuran produksi final. Entitas yang
tergabung di dalamnya yakni Wajib Bayar, DBN, e-PNBP Minerba, dan SIMPONI.
Kebutuhan informasi yang terkait di dalamnya berupa informasi perusahaan,
perizinan, iuran provisional, perhitungan, pembayaran, dan DBN Verifikasi. Dari
entitas dan kebutuhan informasi tersebut tercipta suatu jaringan yang mempunyai
bentuk dan fungsi masing-masing berupa jaringan perhitungan, verifikasi, dan
pembayaran. Jaringan tersebut kemudian membentuk suatu sistem yang digambarkan
melalui flowchart pembayaran iuran produksi final.

B. Saran
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat membuat flowchart pembayaran iuran produksi
final yang lebih lengkap dan rinci.

Anda mungkin juga menyukai