DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
2020/2021
BAB 1
KONSEP DASAR
1. Pengertian
janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran dikatakan normal apabila
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
Persalinan Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira
280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40
minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43
Wiknjosastro, 2009)
2. Etiologi
a. Ovum
Ovum adalah suatau sel dengan diameter kurang lebih 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nucleus yang terapung-apung dalam vitelis dilingkari oleh zona pllusida
oleh kromosom radiata
b. Spermatozoa
Berbentung seperti kecebong terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah
dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan erma dan ovum
di tuba fallofi ovum di tuba fallofi
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukaran zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
3. Patofisiologi
Menjelang minggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uterus
karena kepala bayi sudah masuk ke dalam pintu atas paggul (PAP). Gambaran
lightening pada primigravida menunjukkan hubungan normal antara power (his) ;
passage (jalan lahir ) ; passanger (penumpang). Pada multipara gambarannya menjadi
tidak jelas seperti primigravida, karena masuknya kepala janin ke dalam panggul terjadi
bersamaan dengan proses persalinan (Sulistyawati, 2013). Berikut adalah tanda-tanda
dimulainya persalinan menurut Jenny J.S Sondakh (2013) : 10
a. Terjadinya his persalinan. Saat terjadi his ini pinggang terasa sakit dan menjalar ke
depan, sifatnya teratur, interval lebih pedek, dan kekuatan makin besar, serta
semakin beraktivitas (jalan) kekuatan akan makin bertambah.
b. Pengeluaran lendir dengan darah. Terjadinya his persalinan mengakibatkan
terjadinya perubahan pada serviks yang akan menimbulkan pendataran dan
pembukaan. Hal tersebut menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis
lepas dan pembuluh darah pecah sehingga terjadi perdarahan.
c. Pada beberapa kasus persalinan akan terjadi pecah ketuban. Sebagian besar, keadaan
ini terjadi menjelang pembukaan lengkap. Setelah adanya pecah ketuban, diharapkan
proses persalinan akan berlangsung kurang dari 24 jam.
d. Hasil-hasil yang didapatkan dari pemeriksaan dalam yakni pelunakan serviks,
pendataran seviks, dan pembukaan serviks.
4. PATHWAY
Kehamilan
HCL Rahim
Lambung Membesar
Kecemasan
Adaptasi
Kehamilan
Peristaltik Kapasitas
VU
Mual Muntah Gangguan
Rasa Nyaman
Perubahan
Pola
Perubahan Eliminasi
Nutrisi Kurang
Dari Kebutuhan
Distensi Paru
Ketidakefektifan
Pola Napas
1. Pengkajian
1) Biodata
d) Suku : untuk mengetahui mengetahui dari suku mana ibu berasal berasal dan
menentukan menentukan carapendekatan serta pemberian asuhan.
3) Keluhan Utama
7) Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai :
a) Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada usia
pubertas yaitu sekitar12-16 tahun
b) Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal / dianggap
sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai 3 hari atau
mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada manusia adalah 25-
32 hari.
c) Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah
sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita biasanya lama haid
ini tetap.
8) Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang : Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali
menikah
b) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta previa,
pre-eklamsia, pre-eklamsia, KPD, persalinan persalinan tidak lancar / macet,
perdarahan perdarahan setelah setelah bayi lahir, BBLR.
e) Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa mual hilang,
minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
11) Riwayat KB
a) Nutrisi Nutrisi Nutrisi yang diperlukan diperlukan ibu kamil: kalori, kalori,
protein, protein, kalsium, kalsium, zat besi, vitamin vitamin A, vitamin D,
vitamin C, vitamin B, dan air. Bahan makanan yang banyak mengandung
lemak dan hidrat arang seperti manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk
menghindari kelebihan berat badan yang berlebihan.
c) Istirahat Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita hamil,
juga dianjurkan untuk tidur siang. Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan
dengan baik karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan
perkembangan janin.
d) Aktivitas Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak
melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan rumah
tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air,
dll. Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan
yang sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya
pekerjaan pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, percetakan, yang
mengeluarkan mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin dalam
kandungannya (Christina, 2000:163).
e) Personal Higiene
(c) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan dan
nifas, sebagai persiapan untuk produksi makanan bayi oleh karena itu bila
kurang kebersihannya bisa menyebabkan infeksi.
(d) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah
BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke
belakang.
(e) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa
tersembunyi kuman penyakit.
(f) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi tidak hanya
membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh darah
terangsang dan badan terasa nyaman.
(g) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau dapat
pagi dan sore, lebih-lebih lebih-lebih pakaian pakaian dalam seperti seperti
BH dan celana dalam.
1) Pemeriksaan Umum
c) Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari
145 cm kemungkinan panggul sempit
f) Lingkar Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan
merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu yangkurang baik / buruk,
sehingga beresiko untuk melahirkan BBLR
2) Pemeriksaan fisik
(a) Kepala : bersih, bersih, tidak ada benjolan, benjolan, tidak ada luka ataulesi
ataulesi
(b) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, ketombe, tidak rontok dan
distribusi merata
(c) Wajah : tidak ada cloasma cloasma gravidarum, gravidarum, tidak ada
oedema, oedema, dan tidak pucat
(d) Mata : konjungtiva konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterus ikterus
(e) Mulut dan gigi : bersih, bersih, warna bibir kemerahan, kemerahan, tidak
ada stomatitis, stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak berdarah.
(f) Leher : tidak ada bendungan bendungan vena jugularis, jugularis, tidak ada
pembesaran pembesaran kalenjar kalenjar limfe dan tidak ada pembesaran
pembesaran kelenjar tiroid
b) Payudara
(b) Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak benjolan,tidak ada nyeri tekan,
tidak ada pembesaran kelenjar limfe, colostrum (-).
c) Abdomen
(a) Inspeksi: tidak ada luka bekas operasi, terdapat, terdapat linea nigradan
nigradan pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan.
Leopold I :
2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri. Sifat
kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak,
kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri
kosong.
Leopold II :
4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin Leopold II untuk
menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya
bagian-bagian kecil).
Leopold III :
Leopold IV :
(a) Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala
sudah melewati pintu atas panggul)
4) Pemeriksaan Khusus
Hb : Jika terjadi terjadi perdarahan perdarahan yang banyak dan keadaan keadaan
umum pasien lemahserta pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia. Urin :
dicurigai dicurigai ada protein protein urin yang memperberat memperberat
kehamilan
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan Deformitas Dinding Dada karena
Diafragma terdorong ke atas. D.0005
e. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan reistrain fisik karena kehamilan. D.0055
3. Intervensi Keperawatan
KRITERIA
No DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL
HASIL
1 Pola Napas Setelah dilakukan Managemen jalan nafas
Tidak Efektif intervensi, maka Observasi : 1. Untuk mengetahui
berhubungan pola nafas - Monitor pola nafas perkembangan status
dengan membaik, dengan (frekuensi, kedalaman, kesehatan pasien dan
Deformitas kriteria hasil : usaha nafas) mencegah komplikasi
Dinding Dada - Dispnea menurun - Monitor bunyi napas lanjutan
karena - Frekuensi nafas tambahan 2. Adanya bunyi nafas
Diafragma membaik - Monitor sputum (jumlah, tambahan dapat
terdorong ke - Kedalaman nafas warna, aroma) mengindikasikan adanya
atas. D.0005 membaik - Terapeutik : sumbatan jalan nafas
- Ekskursi dada - Posisikan semi-fowler atau 3. Ronki indikasi
membaik fowler akumulasi sekret atau
- Berikan oksigen bila perlu ketidakmampuan
membersihkan jalan
napas sehingga otot
aksesori digunakan dan
kerja pernapasan
meningkat.
4. Meningkankan ekspansi
paru dan memudahkan
pernapasan
2 Gangguan Kriteria Hasil Perawatan Kenyamanan
Rasa Nyaman Status Kenyamanan 1.0824
berhubungan (L. 08064) Observasi
dengan - Kesejahteraan - Identifikasi gejala yang
gangguan fisik meningkat tidak menyenangkan (mis.
adaptasi - Kesejahteraan mual, nyeri, gatal, sesak)
kehamilan. psikologis - Identifikasi pemahaman
D.0074 meningkat tentang kondisi, situasi dan
- Perawatan sesuai perasaannya
kebutuhan - Identifikasi masalah
meningkat emosional dan spiritual
- Rileks Terapeutik
meningkat - Berikan posisi yang nyanan
- keluhan tidak - Berikan kompres dingin
nyaman atau hangat
menurun - Ciptakan lingkungan yang
- Gelisah menurun nyaman
- Keluhan sulit - Berikan pemijatan Berikan
tidur menurun terapi akupresur
- Mual menurun - Berikan terapi hipnosis
- Lelah menurun - Dukung keluarga dan
- Merintih pengasuh terlibat dalam
menurun terapi/pengobatan
- Menangis - Diskusikan mengenai situasi
menurun dan pilihan
- Pola eliminasi terapi/pengobatan yang
membaik diinginkan
- Pola tidur Edukasi
membaik - Jelaskan mengenai kondisi
dan pilihan
terapi/pengobatan
- Ajarkan terapi relaksasi
- Ajarkan latihan pernapasan
- Ajarkan teknik distraksi dan
imajinasi terbimbing
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgesik, antipruritis,
antihistamin, jika perlu
Rokhamah. 2019. Kajian Metode Persalinan Normal Dengan Bantuan Cermin Pada
Persalinan Kala Ii Ibu Primigravida. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7,
No.2, 2019, hal 61-68
Masriroh, Siti. 2013. Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Imperium: Yogyakarta.
Purwaningsih, Wahyu dkk. 2010. Asuhan Asuhan Keperawatan Keperawatan
Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rohmah, Nikmatur dkk. 2009. Proses Keperawatan Proses Keperawatan Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta : Arruzz Media.
PPNI (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnosis, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
MENGETAHUI
MAHASISWA
RIZKIA NIRVANANDA
191111013
NAMA: NAMA :
NIP: NIP: