Anda di halaman 1dari 24

TUGAS LAPORAN PENDAHULUAN

IBU HAMIL DENGAN INPARTU NORMAL

RUMAH SAKIT RUBINI MEMPAWAH

RUANG BERSALIN (VK)

DOSEN PENGAMPU:

Erni Juniartati, S.ST, M.Tr. Keb

DISUSUN OLEH:

RIZKIA NIRVANANDA 191111013

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG

PRODI D-IV KEPERAWATAN

2020/2021
BAB 1
KONSEP DASAR

1. Pengertian

Proses Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya serviks dan

janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran dikatakan normal apabila

proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42

minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala , tidak disertai

komplikasi baik ibu maupun janin (Hidayat, 2010)

Persalinan Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira

280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40

minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43

minggu disebut sebagai kehamilan post matur. Kehamilan Kehamilan antara 28

sampai 36 minggu disebut disebut kehamilan kehamilan premature. premature.

Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian, masing-masing:

a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);

b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 Kehamilan trimester kedua

(antara 12 sampai 28 minggu);

c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu). Janin yang

dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat hidup). (Hanifa

Wiknjosastro, 2009)

2. Etiologi

a. Ovum
Ovum adalah suatau sel dengan diameter kurang lebih 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nucleus yang terapung-apung dalam vitelis dilingkari oleh zona pllusida
oleh kromosom radiata
b. Spermatozoa
Berbentung seperti kecebong terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah
dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan erma dan ovum
di tuba fallofi ovum di tuba fallofi
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukaran zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
3. Patofisiologi
Menjelang minggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uterus
karena kepala bayi sudah masuk ke dalam pintu atas paggul (PAP). Gambaran
lightening pada primigravida menunjukkan hubungan normal antara power (his) ;
passage (jalan lahir ) ; passanger (penumpang). Pada multipara gambarannya menjadi
tidak jelas seperti primigravida, karena masuknya kepala janin ke dalam panggul terjadi
bersamaan dengan proses persalinan (Sulistyawati, 2013). Berikut adalah tanda-tanda
dimulainya persalinan menurut Jenny J.S Sondakh (2013) : 10
a. Terjadinya his persalinan. Saat terjadi his ini pinggang terasa sakit dan menjalar ke
depan, sifatnya teratur, interval lebih pedek, dan kekuatan makin besar, serta
semakin beraktivitas (jalan) kekuatan akan makin bertambah.
b. Pengeluaran lendir dengan darah. Terjadinya his persalinan mengakibatkan
terjadinya perubahan pada serviks yang akan menimbulkan pendataran dan
pembukaan. Hal tersebut menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis
lepas dan pembuluh darah pecah sehingga terjadi perdarahan.
c. Pada beberapa kasus persalinan akan terjadi pecah ketuban. Sebagian besar, keadaan
ini terjadi menjelang pembukaan lengkap. Setelah adanya pecah ketuban, diharapkan
proses persalinan akan berlangsung kurang dari 24 jam.
d. Hasil-hasil yang didapatkan dari pemeriksaan dalam yakni pelunakan serviks,
pendataran seviks, dan pembukaan serviks.
4. PATHWAY

Kehamilan

Trimester I Trimester II Trimester III

Peningkatan Uterus Uterus Semakin Perubahan


Esterogen Membesar Membesar Psikologi

Tonus otot Ganggua Citra Focus perhatian


Menurun Tubuh Diafragma pada Kurangnya
terdorong ke atas Pengetahuan
keselamatan janin

HCL Rahim
Lambung Membesar
Kecemasan
Adaptasi
Kehamilan
Peristaltik Kapasitas
VU
Mual Muntah Gangguan
Rasa Nyaman
Perubahan
Pola
Perubahan Eliminasi
Nutrisi Kurang
Dari Kebutuhan
Distensi Paru

Ketidakefektifan
Pola Napas

Sumber: Rohmah, 2009


5. Gejala Klinik Perdarahan Postpartum
a. Tanda-tanda pasti
1) mendengar bunyi jantung janin  
2) melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh
pemeriksa
3) melihat rangka janin dengan sinar rontgent  atau dengan
ultrasographi
Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka diagnosa
kehamilan dapat dibuat dengan pasti. Namun, tanda-tanda pasti
kehamilan baru dapat diketahui  pada usia kehamilan kehamilan di
atas empat bulan, tetapi dengan menggunakan menggunakan USG
kantong kehamilan sudah nampak pada kehamilan 10 minggu dan
bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12 minggu
(Purwaningsih dkk, 2010).
b. Tanda-tanda mungkin
Tanda-tanda mungkin sudah dapat ditentukan pada kehamilan trisemester
I , tetapi dengan tanda-tanda mungkin kehamilan hanya boleh diduga.
Makin banyak tanda-tanda mungkin yang ditemukan, makin besar
kemungkinan hamil.
Tanda-tanda mungkin dibagi menjadi :
1) Tanda-tanda objektif
a) Pembesaran, perubahan bentuk, dan konsistensi rahim
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan
makin lama makin bundar bentuknya. Kadang-kadang
pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih
cepat tumbuhnya (tanda piskacek). Konsistensi rahim dalam
kehamilan juga berubah menjadi lunak, terutama daerah
isthmus uteri sedemikian lunaknya, hingga jika kita letakkan 2
jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding
perut di atas symphyse pubis, maka isthmus ini tidak teraba
seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cervix (tanda
hegar).
b) Perubahan pada serviks
Di luar kehamilan, konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita
meraba ujung hidung. Dalam kehamilan, serviks menjadi lebih
lunak selunak bibir atau ujung daun telinga.
c) Kontraksi braxton hicks
Waktu palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak sekonyong-
konyong menjadi keras karena berkontraksi.
d) Ballottement
Pada bulan ke-4 dan ke-5 janin lebih kecil dibandingkan dengan
cairan ketuban, maka bila rahim didorong dengan sekonyong-
konyong atau digoyangkan, makan anakan akan melenting di
dalam rahim. Ballottement dapat ditentukan dengan
pemeriksaan luar maupun pemeriksaan dalam.
e) Meraba bagian anak
Dapat dilakukan jika janin sudah agak besar, hanya kadang-
kadang tumor yang  padat seperti myoma, fibroma, dan lain-
lain dapat menyerupai bentuk janin.
f) Pemeriksaan biologis
Tidak dimasukkan dalam tanda pasti karena keadaan lain dapat
menimbulkan reaksi yang positif.
g) Pembesaran perut
Setelah bulan ke-3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai
membesarkan perut.
h) Keluarnya colostrums
i) Hyperpigmentasi
Terjadi pada kulit wajah disebut chloasma gravidarum (topeng
kehamilan), areola dan papilla mammae, linea alba (putih)
menjadi linea fusca (coklat) atau linea nigra (hitam).
j) Tanda-tanda chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.  
2) Tanda-tanda subjektif
 Adanya amenorrhoe
 Mual dan muntah
 Ibu merasa pergerakan anak
 Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan
kandung kencing
 Perasaan dada berisi dan agak nyeri. (Kusmiyati, et al, 2008).
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
1) Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).  
2) Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
3) Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
b. USG
1) Jenis kelamin.  
2) Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion.
7. Komplikasi
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain:
a. Hiperemisis gravidarum.
b. Hipertensi dalam kehamilan.
c. Perdarahan trimester I (abortus).
d. Perdarahan antepartum.
e. Kehamilan ektopik.
f. Kehamilan kembar.
g. Molahydatidosa.
h. Inkompatibilitas darah.
i. Kelainan dalam lamanya kehamilan.
j. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin.
BAB 2

Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Tanggal : Untuk mengetahui mengetahui kapan mulai dilakukan dilakukan pengkajian


pengkajian pada klien
Jam :  Untuk mengetahui jam masuk pasien
No. RM : Untuk dapat membedakan an membedakan antara pasien tara pasien dengan
pasien yang lain dalam suatu ruangan.
a. Data Subyektif

1) Biodata

a) Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal, mengenal, memanggil,


memanggil, dan menghindari terjadinya kekeliruan. (Christina, 2000 :41)  

b) Umur : ditanyakan ditanyakan untuk mengetahui mengetahui umur ibu,


dimana kehamilan kehamilan normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16
tahun dan kurang dari 35 tahun.

c) Agama : ditanyakan ditanyakan untuk mengetahui mengetahui kemungkinan


kemungkinan pengaruhnya pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien /
klien. Dengan diketahuinya agama  pasien,  pasien, akan memudahkan
memudahkan bidan melakukan melakukan pendekatan pendekatan di dalam
melaksanakan asuhan kebidanan.

d) Suku : untuk mengetahui mengetahui dari suku mana ibu berasal berasal dan
menentukan menentukan carapendekatan serta pemberian asuhan.

e) Pendidikan : untuk mengetahui mengetahui tingkat tingkat pengetahuan


pengetahuan sebagai sebagai dasar dalam memberikan asuhan.

f) Pekerjaan : untuk mengetahui mengetahui bagaimana bagaimana taraf hidup


dan sosial ekonomi klien dan apakah pekerjaanibu / suami dapat
mempengaruhi kesehatan klien / tidak.

g) Penghasilan : untuk mengetahui mengetahui status ekonomi ekonomi penderita


penderita dan mengetahui pola kebiasaan ynag dapat mempengaruhi kesehatan
klien.

h) Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah


lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk
melakukan kunjungan ulang
2) Alasan Datang

Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.

3) Keluhan Utama

Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian.


Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang sangat penting untuk
mengontrol kehamilan ibu.

4) Riwayat Kesehatan yang Lalu

Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya


apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria
ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis,
juga pernahkah pernahkah ibu menderita menderita kanker ataupun ataupun tumor,
serta untuk mengetahui mengetahui apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit atau
tidak.

5) Riwayat Kesehatan Sekarang

Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit menular


seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah
tinggi, ginjal, kencing manis, juga apakah ibu sedang menderita kanker ataupun
tumor.

6) Riwayat Kesehatan Keluarga

Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:

a) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit


menular seperti TBC, hepatitis.  

b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan


pembekuan darah, jiwa, asma.

c) Riwayat kehamilan kembar.

Faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras,


keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah
melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai karena hal ini bisa
menurun pada ibu.

7) Riwayat Haid

Ditanyakan mengenai :
a) Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada usia
pubertas yaitu sekitar12-16 tahun

b) Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal / dianggap
sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai 3 hari atau
mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada manusia adalah 25-
32 hari.

c) Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah
sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita biasanya lama haid
ini tetap.

d) Keluhan yang dirasakan.

e) Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.

8) Riwayat Perkawinan

Ditanyakan tentang : Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali
menikah

a) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup


pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan.  

b) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta previa,
pre-eklamsia,  pre-eklamsia, KPD, persalinan persalinan tidak lancar / macet,
perdarahan perdarahan setelah setelah bayi lahir, BBLR.

9) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu

Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang terdahulu


apakah pernah ada komplikasi atau penyulit sehingga dapat memperkirakan
adanya kelainan atau keabnormalan yang dapat mempengaruhi kehamilan
selanjutnya.

10) Riwayat Kehamilan Sekarang

a) Berapa kali periksa dan dimana Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4


minggu jika segala sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu
pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu.

b) Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan 18


minggu pada primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multi
gravida.Pengamatan pergerakan janin dilakukan setiap hari setelah usia
kehamilan lebih dari 28 minggu.
c) Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.

d) Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan interval


minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada
kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan satu
kali (TT boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan  janin
walupun diberikan pada kehamilan muda.

e) Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa mual hilang,
minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.

f) Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk menentukan usia


kehamilan, memberikan konseling tentang keluhan hamil yang biasa, dan
dapat mendeteksi adanya komplikasi.

11) Riwayat KB

Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada keluhan /


tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.

12) Pola Kebiasaan Sehari-Hari

a) Nutrisi  Nutrisi  Nutrisi yang diperlukan diperlukan ibu kamil: kalori, kalori,
protein, protein, kalsium, kalsium, zat besi, vitamin vitamin A, vitamin D,
vitamin C, vitamin B, dan air. Bahan makanan yang banyak mengandung
lemak dan hidrat arang seperti manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk
menghindari kelebihan berat badan yang berlebihan.

b) Eliminasi Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering


kencing, hal ini dipengaruhi oleh uterus yang semakin membesar secara
fisiologis dan pada akhir kehamilan biasanya ibu juga mengeluh sering
kencing karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin. Perubahan
hormonal mempengaruhi aktifitas usus halus dan usus besar sehingga
mengakibatkan obstipasi. Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang
disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, tekanan kepala janin
terhadap usus besar dan rektum.

c) Istirahat Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita hamil,
juga dianjurkan untuk tidur siang. Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan
dengan baik karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan
perkembangan janin.

d) Aktivitas Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak
melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan rumah
tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air,
dll. Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan
yang sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya
pekerjaan  pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, percetakan, yang
mengeluarkan mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin dalam
kandungannya (Christina, 2000:163).

e) Personal Higiene

(a) Rambut harus sering dicuci.

(b) Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah caries.

(c) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan dan
nifas, sebagai persiapan untuk produksi makanan bayi oleh karena itu bila
kurang kebersihannya bisa menyebabkan infeksi.

(d) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah
BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke
belakang.

(e) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa
tersembunyi kuman penyakit.

(f) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi tidak hanya
membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh darah
terangsang dan badan terasa nyaman.

(g) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau dapat
pagi dan sore, lebih-lebih lebih-lebih pakaian pakaian dalam seperti seperti
BH dan celana dalam.

13) Riwayat Psikososial dan Budaya

Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya serta


bagaiamana tanggapan suami  bagaiamana tanggapan suami dan keluarga tentang
ke dan keluarga tentang kehamialn. Budaya ditanyakan hamialn. Budaya
ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan
keluarga  berhubungan  berhubungan dengan kepercayaan kepercayaan pada
takhayul, takhayul, kebiasaan kebiasaan berobat berobat dan semua yang
berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.

14) Pola Spiritual

Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.


b. Data Obyektif

1) Pemeriksaan Umum

a) Keadaan Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.

b) Kesadaran Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.

c) Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari
145 cm kemungkinan panggul sempit

d) Berat badan sebelum sebelum hamil : Mengetahui perubahan perubahan berat


badan sebelum sebelum hamil dan saat hamil adakah penambahan berat badan
atau penurunan berat  badan.

e) Berat badan sekarang sekarang :Selama :Selama kehamilan kehamilan TM II


dan III  pertambahan  pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu.
perminggu. Hingga akhir kehamilan  pertambahan BB yang normal sekitar 9-
13,5 kg

f) Lingkar Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan
merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu yangkurang baik / buruk,
sehingga  beresiko untuk melahirkan BBLR

g) Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur

2) Pemeriksaan fisik

a) Kepala dan leher

(a) Kepala : bersih, bersih, tidak ada benjolan, benjolan, tidak ada luka ataulesi
ataulesi

(b) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, ketombe, tidak rontok dan
distribusi merata

(c) Wajah : tidak ada cloasma cloasma gravidarum, gravidarum, tidak ada
oedema, oedema, dan tidak pucat

(d) Mata : konjungtiva konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterus ikterus

(e) Mulut dan gigi : bersih, bersih, warna bibir kemerahan, kemerahan, tidak
ada stomatitis, stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak berdarah.

(f) Leher : tidak ada bendungan bendungan vena jugularis, jugularis, tidak ada
pembesaran  pembesaran kalenjar kalenjar limfe dan tidak ada pembesaran
pembesaran kelenjar tiroid  
b) Payudara

(a) Inspeksi Inspeksi :bentuk :bentuk melingkar, melingkar, simetris, simetris,


hiperpig-mentasi hiperpig-mentasi pada areola, areola,  puting susu
menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling

(b) Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak benjolan,tidak ada nyeri tekan,
tidak ada  pembesaran kelenjar limfe, colostrum (-).

c) Abdomen

(a) Inspeksi: tidak ada luka bekas operasi, terdapat, terdapat linea nigradan
nigradan pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan.  

(b) Palpasi Leopold

 Leopold I :

1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha

2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien

3) Rahim dibawah ke tengah

4) Tinggi fundus uteri ditentukan

5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri. Sifat
kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak,
kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri
kosong.

Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan


satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis

 Leopold II :

1) Kedua tangan pindah ke samping

2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan

3) Tentukan letak punggung anak

4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin Leopold II untuk
menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya
bagian-bagian kecil).

Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu


tangan menekan di fundus.

 Leopold III :

1) Dipergunakan satu tangan saja

2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya

3) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan Leopold III


menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian  bawah
anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul)

Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir


tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.

 Leopold IV :

1) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.

2) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang Dengan kedua tangan


ditentukan apa yang menjadi bag menjadi bagian bawah. ian bawah.

3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas


panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke da  panggul dan berapa
masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul. rongga panggul.

Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan

(a) Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala
sudah melewati pintu atas panggul)

(b) Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar


kepala  belum melewati melewati pintu atas panggul)

Leopold IV untuk menentukan menentukan  bagian  bagian yang


terendah terendah danberapa danberapa masuknya masuknya bagian
yang bawah ke dalam ronggapanggul.

3) Pemeriksaan penunjang (laboratorium), (buku KIA)

4) Pemeriksaan Khusus

Inspeculo : Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari


osteum uteri osteum uteri eksternum atau dar eksternum atau dari kelaianan cervi i
kelaianan cervik dan vagina. Apa k dan vagina. Apabila  perdarahan dari osteum
uteri eksternum, adanya plasenta harus dicurigai. USG : Untuk menentukan
menentukan letak placenta. placenta.
5) Pemeriksaan Laboratorium

Hb : Jika terjadi terjadi perdarahan perdarahan yang banyak dan keadaan keadaan
umum pasien lemahserta pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia. Urin :
dicurigai dicurigai ada protein protein urin yang memperberat memperberat
kehamilan

2. Diagnosa Keperawatan

a. Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan Deformitas Dinding Dada karena
Diafragma terdorong ke atas. D.0005

b. Gangguan Rasa Nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan. D.0074 

c. Gangguan Eliminasi Urin berhubungan dengan Penurunan kapasitas kandung kemih.


D.0040

d. Defisit pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya informasi.


D.0111 

e. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan reistrain fisik karena kehamilan. D.0055 

3. Intervensi Keperawatan

KRITERIA
No DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL
HASIL
1 Pola Napas Setelah dilakukan Managemen jalan nafas
Tidak Efektif intervensi, maka Observasi : 1. Untuk mengetahui
berhubungan pola nafas - Monitor pola nafas perkembangan status
dengan membaik, dengan (frekuensi, kedalaman, kesehatan pasien dan
Deformitas kriteria hasil : usaha nafas) mencegah komplikasi
Dinding Dada - Dispnea menurun - Monitor bunyi napas lanjutan
karena - Frekuensi nafas tambahan 2. Adanya bunyi nafas
Diafragma membaik - Monitor sputum (jumlah, tambahan dapat
terdorong ke - Kedalaman nafas warna, aroma) mengindikasikan adanya
atas. D.0005 membaik - Terapeutik : sumbatan jalan nafas
- Ekskursi dada - Posisikan semi-fowler atau 3. Ronki indikasi
membaik fowler akumulasi sekret atau
- Berikan oksigen bila perlu ketidakmampuan
membersihkan jalan
napas sehingga otot
aksesori digunakan dan
kerja pernapasan
meningkat.
4. Meningkankan ekspansi
paru dan memudahkan
pernapasan
2 Gangguan Kriteria Hasil Perawatan Kenyamanan
Rasa Nyaman Status Kenyamanan 1.0824
berhubungan (L. 08064) Observasi
dengan - Kesejahteraan - Identifikasi gejala yang
gangguan fisik meningkat tidak menyenangkan (mis.
adaptasi - Kesejahteraan mual, nyeri, gatal, sesak)
kehamilan. psikologis - Identifikasi pemahaman
D.0074 meningkat tentang kondisi, situasi dan
- Perawatan sesuai perasaannya
kebutuhan - Identifikasi masalah
meningkat emosional dan spiritual
- Rileks Terapeutik
meningkat - Berikan posisi yang nyanan
- keluhan tidak - Berikan kompres dingin
nyaman atau hangat
menurun - Ciptakan lingkungan yang
- Gelisah menurun nyaman
- Keluhan sulit - Berikan pemijatan Berikan
tidur menurun terapi akupresur
- Mual menurun - Berikan terapi hipnosis
- Lelah menurun - Dukung keluarga dan
- Merintih pengasuh terlibat dalam
menurun terapi/pengobatan
- Menangis - Diskusikan mengenai situasi
menurun dan pilihan
- Pola eliminasi terapi/pengobatan yang
membaik diinginkan
- Pola tidur Edukasi
membaik - Jelaskan mengenai kondisi
dan pilihan
terapi/pengobatan
- Ajarkan terapi relaksasi
- Ajarkan latihan pernapasan
- Ajarkan teknik distraksi dan
imajinasi terbimbing
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgesik, antipruritis,
antihistamin, jika perlu

3 Gangguan OUTCOME INTERVENSI


Eliminasi Urin Eliminasi Urine KEPERAWATAN
berhubungan membaik (L.04034) 1. Manajemen Eliminasi
dengan Setelah dilakukan Urine (I.04152)
Penurunan intervensi, maka 1. Observasi
kapasitas eliminasi urin  Identifkasi tanda
kandung membaik, dengan dan gejala retensi
kemih. D.0040 kriteria hasil : atau inkontinensia
- Sensasi berkemih urine
- Distensi kandung  Identifikasi faktor
kemih yang menyebabkan
- Frekuensi BAK retensi atau
membaik inkontinensia urine
 Monitor eliminasi
urine (mis.
frekuensi,
konsistensi, aroma,
volume, dan
warna)
2. Terapeutik
 Catat waktu-waktu
dan haluaran
berkemih
 Batasi asupan
cairan, jika perlu
 Ambil sampel
urine
tengah (midstream) 
atau kultur
3. Edukasi
 Ajarkan tanda dan
gejala infeksi
saluran kemih
 Ajarkan mengukur
asupan cairan dan
haluaran urine
 Anjurkan
mengambil
specimen urine
midstream
 Ajarkan mengenali
tanda berkemih
dan waktu yang
tepat untuk
berkemih
 Ajarkan terapi
modalitas
penguatan otot-otot
pinggul/berkemiha
n
 Anjurkan minum
yang cukup, jika
tidak ada
kontraindikasi
 Anjurkan
mengurangi
minum menjelang
tidur
4. Kolaborasi
 Kolaborasi
pemberian obat
suposituria
uretra jika perlu

4 Defisit Kecukupan Edukasi Perawatan Kehamilan


pengetahuan: informasi kognitif I.12425
Perawatan yang berkaitan Tindakan
kehamilan dengan topik Observasi
berhubungan tertentu meningkat. - Identifikasi kesiapan dan
dengan L.12111 kemampuan menerima
Kurangnya - Perilaku sesuai informasi
informasi. dengan - Identifikasi pengetahuan
D.0111 pengetahuan tentang perawatan masa
meningkat kehamilan
- Perilaku Terapeutik
membaik - Sediakan materi dan media
- Pertanyaan pendidikan kesehatan
masalah yang - Jadwalkan pendidikan
dihadapi menurun kesehatan sesuai
- Persepsi yang kesepakatan
keliru terhadap - Berikan kesempatan untuk
masalah menurun bertanya
Edukasi
- -Jelaskan perubahan fisik
dan psikologis masa
kehamilan
- Jelaskan perkembangan
janin
- Jelaskan ketidaknyamanan
selama kehamilan
- Jelaskan kebutuhan nutrisi
kehamilan
- Jelaskan seksualitas masa
kehamilan kebutuhan
aktivitas dan istirahat.
- Jelaskan tanda bahaya
kehamilan
- Jelaskan adaptasi siblings
Jelaskan persiapan
persalinan
- Jelaskan sistern dukungan
selama kehamilan
- Jelaskan persiapan
menyusul
- Ajarkan cara mengatasi
ketidaknyamanan selama
kehamilan
- Ajarkan manajemen nyeri
persalinan
- Ajarken cara perawatan
bayi
- Anjurkan menerima peran
baru dalam keluarga
- Anjurkan ibu rutin
memeriksakan
kehamilannya.
5 Gangguan Pola Keadekuatan Dukungan Tidur 1.05174
Tidur kualitas dan Tindakan
berhubungan kuantitas tidur Observasi
dengan membaik L.05045 - Identifikasi pola aktivitas
reistrain fisik - Keluhan sulit dan tidur Identifikasi faktor
karena tidur menurun pengganggu tidur (fisik
kehamilan. - Keluhan sering dan/atau psikologis)
D.0055 terjaga menurun - Identifikasi makanan dan
- Keluhan tidak minuman yang
puas tidur mengganggu tidur (mis.
menurun kopi, teh, alkohol, makan
- Keluhan istirahat mendekati waktu tidur,
tidak cukup minum banyak air sebelum
menurun tidur)
- Kemampuan - Identifikasi obat tidur yang
beraktifitas dikonsumsl
meningkat Terapeutik
- Modifikasi lingkungan
(mis. pencahayaan,
kebisingan, suhu, matras,
dan tempat tidur)
- Batasi waktu tidur siang,
jika perlu
- Fasilitasi menghilangkan
stres sebelum tidur
- Tetapken jadwal tidur rutin
- Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
(mis. pijat, pengaturan
posisi, terapi
- Sesuaikan jadwai
pemberian obat dan/atau
tindakan untuk menunjang
siklus tidur-terjaga
Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
- Anjurkan menepati
keblasaan waktu tidur,
- Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
- Anjurkan penggunaan
obat tidur yang tidak
mengandung supresor
terhadap tidur REM
- Ajarkan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur (mis.
psikologis, gaya hidup,
sering berubah shift
bekerja) Ajarkan relaksasi
otot autogenik atou cara
nonfamakologi lainnya
DAFTAR PUSTAKA

Rokhamah. 2019. Kajian Metode Persalinan Normal Dengan Bantuan Cermin Pada
Persalinan Kala Ii Ibu Primigravida. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7,
No.2, 2019, hal 61-68
Masriroh, Siti. 2013. Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Imperium: Yogyakarta.
Purwaningsih, Wahyu dkk. 2010. Asuhan Asuhan Keperawatan Keperawatan
Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rohmah, Nikmatur dkk. 2009. Proses Keperawatan Proses Keperawatan Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta : Arruzz Media.
PPNI (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnosis, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
MENGETAHUI

MAHASISWA

RIZKIA NIRVANANDA
191111013

PEMBIMBING KLINIK/RUMAH SAKIT PEMBIMBING AKADEMIK

NAMA: NAMA :

NIP: NIP:

Anda mungkin juga menyukai