ANAK

1. lokasi kelainan jantung: ventrikel baru ada pulmonalnya

2. thalasemia beta mayor

3. thalasemia : semuanya meningkat

4. hepatitis : hep a + tergantung ( hbs : sdh vaksin, hbc: sdh terinfeksi)

5. cacing putih : E. Vermicularis

6. donut sign : intusepsi

7. target sign : intusepsi

8. kejang demam setelah diberikan diazepam rectal iv: fenobarbital

9. marasmur : larutan gula

10. marasmus : d40% + d 5%

11. amoba yg bulat ada isinya bulat : e. Histolytica

12. leukosit > 130000 : sindrom leukosistasis

13. scabies

14. peny. Kulit ada riw. Rhinitis : dermatitis atopi

15. batuk bersin pagi hari : rhinitis vasomotor

16. diare berat tatalaksana awal : < 1thn 30 cc 1 jam pertama, 70 cc 5 jam; > 1 thn 30 cc 30 menit, 70 cc
2/1,2 jam

17. diare : 300 cc dalam 3 jam

18. uji tuberkulin : indurasi 10mm

19. hasilnya pneumonia bla bla ,tatalaksana : antibiotik iv??

20. gatal dan iritasi anus (telur)

21. gambar kulit gatal, riwayat rhinitis alergi (dermatitis atopi)

22. anak beggy pants (marasmus)

23. anak bengkak mukanya, perutnya, ekstremitas nya (kwarsiorkor)

24. anak2 tdk bs ditarik penis nya (fimosis)

25. ada masalah di matanya, (tokso)

26. anak2 tiba2 lunglai (polio, penyebabnya apa)

27. riwayat demam, muncul merah2 (scarlet fever)

28. anak2 tiba2 lunglai krn tdk dapat vaksin Ap (polio)

29. anak2 Sdh disunat retraksi (parafimosis)

30. visum et Report Um (tanda persetubuhan)

31. malaria (artesunat)

32. anak2 ada penyakit dasarnya, terus kejang apa penyebabnya (toksinnya)

33. anak2 rabies digigit anjing (apa terapinya)

34. retraksi, pokoknya fimosis (sirkumsisi selektif)

35. Refleks cremaster ada ( Torsio testis)

36. Hernia Scrotalis sinistra Incerserata

37. ada delle ditengah (moluscum kontangiosum)

38. tiba tiba lemah tungkai, apa pencegahanya ( OPV dan IPV)

39. Nadi cepat dan teraba halus (DBD grade 3)

40. anak2 matanya sekret kuning (gonore)

41. efek pemberian prednison

42. apa diharap dr pemeriksaan urin pada sindrom nefrOtik : hematuria (khasnya gross hematuria)

43. batuk menggonggong (laringotrakeobrongkhitis)

44. Anoreksia

45. Ruptur uretra pars bulbaris

46. Spondilitis Tb

47. Penyebab difteri

48. Dx nya difteri

49. Difteri (paracetamol, ADS, pensilin)

50. Cucian beras (kolera)

51. Hiponatremi

52. Obstruksi duktus acrimal

53. Diagnosis ASD

54. Hemangioma

55. Dss convensated

56. DM tipe 1 (genetik)

57. Anak pendek (Ft4 dan FSH )

58. Hipotiroid

59. Bronkiolitis (2 nomor)

60. Hiraprung

61. Megacolon

62. Jouvenil ideopatik arthritis

63. Ileus obstruksi letak tunggi

64. Tetanus neonatorum

65. Infeksi umbilikus

66. Harry patch (MRI)

67. Bintik2 muncul (periksa trombosit)

68. Tdk tertutup neural tube nya (asam folat)

69. B12

70. Malas makan, pica, mikrositik hipokrom (anemia def.besi)

71. Mata (levator palpebra)

72. Kultur feses

73. Anak batuk, pemeriksaan utk dx (foto torax)

74. Gigi kecoklatan (tetrasiklin)

75. Menunda imunisasi dan beri Pct

76. Rehidrasi kristaloid

77. Obat cacing (prasikuantel)

78. Bengkak mata bangun tidur (Glomerulonefritis akut)

79. Adt

80. Infus NaCl secepatnya

81. Henoch Scholen purpura

82. Agar antibodi sekunder

83. Tatalaksana yg diberikan pada pasien yg sering diberikan transfusi darah : kelasi besi

84. Sirkumsisi metode dorsal slit

85. Frekuensi pemberian mpasi sekitar 2x sehari (?)

86. Diberikan asi sebanyak"nya

87. Hemosiderosis : kortiko