DISUSUN OLEH :
NEILSON VALENT
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Sosialisasi status dan peran sosial, status berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah keadaan atau kedudukan (orang, badan, dsb) dalam hubungan dengan
masyarakat di sekelilingnya. Dan peran berdasarkan juga KBBI merupakan perangkat tingkah
yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Berdasarkan
pengertian tersebut status dan peran sosial sangat berkaitan dengan lapisan sosial masyarakat
atau sering disebut dengan stratifikasi sosial dalam sub materi unsur-unsur lapisan masyarakat.
Kedudukan atau status dan peran merupakan unsur-unsur baku dalam sistem lapisan, dan
mempunyai arti yang penting bagi sistem sosial. Dalam KBBI sistem sosial merupakan
organisasi atau tata tingkah laku yang menyangkut hak dan kewajiban yang ditentukan oleh
masyarakat bagi orang yang menduduki posisi tertentu di dalam masyarakat. Atau juga dapat
disebut sebagai pola-pola hubungan timbal balik antara individu dengan masyarakat begitupun
sebaliknya.
Bab 2
Isi
1. STATUS ( KEDUDUKAN )
Untuk mengetahui lebih jelas tentang status (kedudukan), akan dijelaskan sebagai berikut
kedudukan dapat diartikan sebagai posisi seseorang atau individu dalam suatu sistem sosial,
akan tetapi jika dipisahkan dari individunya kedudukan hanya merupakan kumpulan hak-hak
dan kewajiban akan tetapi hak-hak dan kewajiban itu ditujukan untuk individu maka suatu
status akan sulit dipisahkan dengan individu itu sendiri.
- Ascribed status, yaitu kedudukan yang diperoleh seseorang dari lahir sehingga tidak
memerhatikan perbedaan-perbedaan kemampuan atau sejenisnya tiap individu. Biasanya
terjadi di India yang memiliki kasta dalam sistem sosialnya.
- Achieved status, yaitu kedudukan yang diperoleh dengan usaha-usaha yang disengaja,
kedudukan ini tidak diperoleh dari lahir sehingga bersifat terbuka bagi siapa saja. Contohnya
seperti pemilihan presiden atau caleg, tidak peduli dari golongan apa dia yang penting sudah
masuk menjadi anggota partai politik sehingga dia mampu bersaing untuk menjadi anggota
legislatif ataupun menjadi presiden.
Akan tetapi dalam suatu sumber menyebutkan terdapat lagi satu macam kedudukan yaitu
assigned status atau status atau kedudukan yang diberikan. Biasanya status ini diberikan
kepada seseorang yang berjasa .
Buku : Soerjono soekanto dan Budi Sulistyowati. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta :
Rajawali Pers,2013.
2. PERAN ( ROLE )
Peran sangat berkaitan dengan status, dimana peran yaitu hak dan kewajiban yang
dilakukan seseorang yang memiliki status. Pentingnya peranan adalah karena ia mengatur
perilaku seseorang. Peranan menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu dapat
meramalkan perbuatan-perbuatan orang lain.
Terdapat hal-hal yang penting dalam masyarakat mengenai aneka macam peranan yang
melekat terhadap individu-individu yaitu sebagai berikut :
Buku : Soerjono soekanto dan Budi Sulistyowati. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta :
Rajawali Pers,2013.
Peran Sosial
Di samping melekat status sosial, pada diri seseorang melekat pula peran sosial. Tidak
ada peran tanpa kedudukan dan tidak ada kedudukan tanpa peran. Setiap orang mempunyai
peran tertentu sesuai dengan status sosial yang disandangnya. Karena peran sosial merupakan
dinamika dari status sosial. Peran sosial berisi tentang hak dan kewajiban dari status sosial.
Peran memiliki fungsi mengatur perilaku individu yang berhubungan dengan status sosialnya.
Status sosial yang berbeda menyebabkan terjadinya peran sosial yang berbeda pula. Peran
sosial adalah suatu tingkah laku yang diharapkan dari individu sesuai dengan status sosial
yang disandangnya, sehingga peran dapat berfungsi pula untuk mengatur perilaku seseorang.
Peran sosial pada seseorang dapat berbeda-beda ketika ia menyandang status yang berbeda.
Peran diatur oleh norma-norma yang berlaku. Misalnya, norma kesopanan menghendaki agar
seorang laki-laki bila berjalan bersama seorang wanita harus berada di sebelah
kanannya/samping luar.
2. Peran adalah konsep tentang apa yang harus dilakukan oleh individu dalam masyarakat dan
meliputi tuntutan-tuntutan perilaku dari masyarakat terhadap seseorang.
3. Peran merupakan perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.
Bentuk peran sosial dalam kehidupan sehari-hari, misalnya Pak Edi adalah orang yang
berstatus sosial sebagai guru. Pada diri Pak Edi akan memiliki peran yang berkaitan dengan
tugasnya sebagai seorang guru. Peran yang berbeda akan Pak Edi jalankan saat ia harus
menyandang status sosial sebagai kepala keluarga. Ia harus mengatur bagaimana kehidupan di
rumah yang berbeda dengan tata kehidupan di sekolah. Jadi, pada diri seseorang dapat
memiliki berbagai peran sosial yang berbeda-beda pada saat bersamaan. Contoh lainnya dalam
suatu acara arisan keluarga, seseorang dapat sekaligus menyandang peran yang berbeda, yaitu
sebagai ketua arisan, suami, ayah, paman, adik, kakek, dan sebagainya.
Sumber: http://www.siswapedia.com/peran-sosial/#sthash.VrxOgxad.dpuf
Buku : Raharjo, Puji. 2009. Sosiologi 2: untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
3. SOSIALISASI
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan
dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena
dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
Jenis Sosialisasi
Sosialisasi primer
Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab
seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak
akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan
anggota keluarga terdekatnya.
Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang
memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Bentuk-bentuknya
adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu
identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami
'pencabutan' identitas diri yang lama.
Formal
Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang
berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.
Informal
Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan,
seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada
di dalam masyarakat.
Proses Sosialisasi
George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan
melalui tahap-tahap sebagai berikut.
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk
mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap
ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang
dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan
siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang
dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain,
kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap
ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk.
Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi
pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi
seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other)
Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara
langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada
posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara
bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja
sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan
hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di
luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai
dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang
berlaku di luar keluarganya.
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada
posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan
orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa
menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama. Bahkan dengan orang lain yang
tidak dikenalnya secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah
menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi
Buku : Abdullah, Mulat Wigati. 2006. Sosiologi Untuk SMP dan MTs Kelas VII.
PT.Grasindo: Jakarta
1. Keluarga
2. Teman sepermainan merupakan salah satu hal penting dalam
perkembangan tingkah laku
3. Lingkungan sekolah
4. Lingkungan kerja merupakan salah satu tempat yang juga dapat membentuk
kepribadian seseorang
5. Media massa
C. Pengertian peran dan status sosial
1.Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan atau status, Peran seseorang mencakup 3
hal yaitu :
Peran meliputi norma norma yang dihubungkan dengan posisi seseorang dalam
masyarakat
Peran adalah sesuatu yang dilakukan seseorang dalam masyarakat
Peran merupakan perilaku seseorang yang penting bagi struktur masyarakat
2.Status sosial adalah tempat seseorang dalam suatu pola hidup tertentu
Ascribed status adalah kedudukan yang dimiliki seseorang dalam masyarakat karena
kelahiran atau keturunan
Achieved status adalah kedudukan yang dimiliki seseorang dengan usaha usaha yang
disengaja
Daftar Pustaka
Soerjono soekanto dan Budi Sulistyowati. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali
Pers,2013.
Raharjo, Puji. 2009. Sosiologi 2: untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Abdullah, Mulat Wigati. 2006. Sosiologi Untuk SMP dan MTs Kelas VII. PT.Grasindo:
Jakarta
http://www.siswapedia.com/peran-sosial/#sthash.VrxOgxad.dpuf
http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi
http://parapams.blogspot.com/2012/12/sosialisasi-sebagai-proses-pembentukkan.html