2. Derajat Berat
1. Mutlak.
Mempunyai kontraindikasi/inkompatibilitas terhadap transfusi darah
termasuk alergi terapi immunoglobulin atau defisiensi IgA yang telah
diketahui, atau mempunyai riwayat reaksi terhadap transfusiproduk
darah sebelumnya.
2. Relatif:
KONTRA a. Wanita hamil atau menyusui.
INDIKASI b. Menderita penyakit gagal jantung atau penyakit dengan risiko
kelebihan cairan tubuh ( volume overload ).
c. Menderita penyakit dengan gagal organ menetap/gagal organ
tahap akhir.
d. Gagal fungsi multiorgan dengan SOFA skor >11.
e. Kondisi komorbid atau penggunaan obat yang dapat
menyebabkan risiko thrombosis.
1. Cocokkan identitas penerima pasma konvalesen sesuai dengan
identitas pada kantong darah yang diberikan.
2. Pastikan kantong darah dalam dalam keadaan baik, misal tidak
bocor.
3. Pastikan tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi napas dan suhu
pasien diukur.
4. Plasma konvalesen telah dilakukan cross match.
5. Plasma konvalesen dalam kondisi cair dan dalam suhu ruangan,
diberikan sesegera mungkin dalam 15 menit pertama.
6. Jika tidak digunakan dalam 30 menit maka plasma konvalesen
dikembalikan ke UTD / Bank Darah untuk disimpan kembali
kedalam Refrigerator.
TATACARA 7. Didahului dengan pemberian ivfd NaCl 0.9% 100 ml, 20 tts/mnt
PEMBERIAN 8. Dilakukan premedikasi inj. Diphenhidramin HCl 1 ml, secara iv/im.
9. Plasma konvalesen 200 ml, diberikan habis dalam 3-4 jam.
10. Dibilas dengan ivfd NaCl 0.9% 100 ml, 20 tts/mnt.
11. Dilakukan observasi selama 15 menit (dalam waktu 30 menit
pertama) untuk mengetahui apakah ada reaksi transfusi, yaitu:
demam, rash, reaksi alergi, reaksi hemolitik akut dan delayed, reaksi
anafilaktik, TRALI dan TACO.
12. Observasi dilanjutkan hingga 24 jam pertama.
13. Plasma konvalesen diberikan 2 kali dengan jarak antara pemberian
pertama dan selanjutnya 2 hari, bisa diberikan hingga 3 kali atas
indikasi.
14. Plasma konvalesen yang telah dicairkan harus habis digunakan
maksimal dalam waktu 6 jam.