Anda di halaman 1dari 3

PEMBERIAN PLASMA KONVALESEN

Pemberian plasma yang berasal dari penyintas COVID – 19 kepada


PENGERTIAN
penderita COVID – 19 terkonfirmasi.
TUJUAN Memberikan imunisasi secara pasif.

1. Dokter penanggung jawab penderita RSPAD Gatot Soebroto wajib


memberikan penjelasan tentang manfaat, efek samping yang mungkin
terjadi dan prosedur pemberian plasma konvalesen sebelum dilakukan
KEBIJAKAN tindakan.

2. Penderita atau keluarga penderita atau wali penderita harus


menandatangani surat persetujuan tindakan.
INDIKASI 1. Mengalami COVID-19 dengan pneumonia derajat sedang atau berat

Pneumoni Derajat Sedang


Minimal satu dari gejala dan tanda berikut :
a. Koagulopati yang ditandai dengan kadar D dimer > 1µg/mL
(normal <0.5 µg/mL).
b. Pemanjangan waktu prothrombin dari nilai normal (>13,6
detik)
c. kenaikan International normalized ratio (INR) ≥1,8
d. Trombositopeni ringan (<100x 103/mL)
e. Tanda-tanda inflamasi ke arah badai sitokin (cytokine storm)
seperti kenaikan CRP kuantitatif ≥26,9 mg/L
f. Kadar procalcitonin ≥0.5 ng/mL
g. Usia > 65 tahun
h. Komorbiditas (diabetes)
i. Komorbiditas (penyakit ginjal kronis)
j. Komorbiditas (penyakit hati)
k. Penyakit paru kronis
l. Asthma bronkial
m. Penyakit jantung
n. Penderita immunocompromized seperti dalam pengobatan
kanker
o. Pasca transplantasi organ
p. Defisiensi imun :
1) HIV/AIDS
2) Penguna steroid dalam waktu lama
3) Kondisi menurunnya sistem imun bedasarkan penilaian
klinisi

q. Skor SOFA ≥ 5.65


r. Body Mass Index (BMI) ≥40 atau ≥35 bila disertai
komorbiditas
s. Demam atau dalam pengawasan infeksi saluran napas /
pneumonia

2. Derajat Berat

Dengan atau tanpa gejala COVID-19 derajat sedang mengarah ke


keadaan berat
a. Sesak nafas atau pneumonia berat dengan perkembangan
cepat (infiltrat >50% dalam waktu 24 – 48 jam) dengan atau
tanpa terapi suportif
b. Frekuensi napas ≥30 kali/menit
c. Saturasi oksigen darah (SpO2) ≤93% pada udara kamar atau
dengan rasio PaO2 / FiO2 <300

1. Mutlak.
Mempunyai kontraindikasi/inkompatibilitas terhadap transfusi darah
termasuk alergi terapi immunoglobulin atau defisiensi IgA yang telah
diketahui, atau mempunyai riwayat reaksi terhadap transfusiproduk
darah sebelumnya.

2. Relatif:
KONTRA a. Wanita hamil atau menyusui.
INDIKASI b. Menderita penyakit gagal jantung atau penyakit dengan risiko
kelebihan cairan tubuh ( volume overload ).
c. Menderita penyakit dengan gagal organ menetap/gagal organ
tahap akhir.
d. Gagal fungsi multiorgan dengan SOFA skor >11.
e. Kondisi komorbid atau penggunaan obat yang dapat
menyebabkan risiko thrombosis.
1. Cocokkan identitas penerima pasma konvalesen sesuai dengan
identitas pada kantong darah yang diberikan.
2. Pastikan kantong darah dalam dalam keadaan baik, misal tidak
bocor.
3. Pastikan tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi napas dan suhu
pasien diukur.
4. Plasma konvalesen telah dilakukan cross match.
5. Plasma konvalesen dalam kondisi cair dan dalam suhu ruangan,
diberikan sesegera mungkin dalam 15 menit pertama.
6. Jika tidak digunakan dalam 30 menit maka plasma konvalesen
dikembalikan ke UTD / Bank Darah untuk disimpan kembali
kedalam Refrigerator.
TATACARA 7. Didahului dengan pemberian ivfd NaCl 0.9% 100 ml, 20 tts/mnt
PEMBERIAN 8. Dilakukan premedikasi inj. Diphenhidramin HCl 1 ml, secara iv/im.
9. Plasma konvalesen 200 ml, diberikan habis dalam 3-4 jam.
10. Dibilas dengan ivfd NaCl 0.9% 100 ml, 20 tts/mnt.
11. Dilakukan observasi selama 15 menit (dalam waktu 30 menit
pertama) untuk mengetahui apakah ada reaksi transfusi, yaitu:
demam, rash, reaksi alergi, reaksi hemolitik akut dan delayed, reaksi
anafilaktik, TRALI dan TACO.
12. Observasi dilanjutkan hingga 24 jam pertama.
13. Plasma konvalesen diberikan 2 kali dengan jarak antara pemberian
pertama dan selanjutnya 2 hari, bisa diberikan hingga 3 kali atas
indikasi.
14. Plasma konvalesen yang telah dicairkan harus habis digunakan
maksimal dalam waktu 6 jam.

Anda mungkin juga menyukai