Anda di halaman 1dari 4

Khutbah I  

ِّ ‫ت ُر ُس ُل َربِّنَا بِ ْال َح‬


‫ق‬ ْ ‫ي لَ ْواَل َأ ْن هَ َدانَا هَّللا ُ لَقَ ْد َجا َء‬
َ ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذي هَ َدانَا لِهَ َذا َو َما ُكنَّا لِنَ ْهتَ ِد‬
َ ُ‫ور ْثتُ ُموهَا بِ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْع َمل‬‫ُأ‬
‫ون‬ ِ ُ‫َونُو ُدوا َأ ْن تِ ْل ُك ُم ْال َجنَّة‬
ُ‫ْك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬
َ ‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري‬.

ٍ ‫صلِّ َو َسلِّ ْم َعلى ُم َح ّم ٍد َو َعلى آلِ ِه ِوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس‬
‫ان ِإلَى يَ ْو ِم ال ّديْن‬ َ ‫اَللَّهُ ّم‬
َّ َ‫ق ِم ْنهَا َز ْو َجهَا َوب‬
‫ث ِم ْنهُ َما‬ َ َ‫اح َد ٍة َو َخل‬ ٍ ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف‬
ِ ‫س َو‬
‫ِر َجااًل َكثِيرًا َونِ َسا ًء‬
َ ‫ون بِ ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإ َّن هَّللا َ َك‬
‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ َ ُ‫َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي تَ َسا َءل‬
‫ق َحقّا ً َوارْ ُز ْقنَا‬ َ ‫ َوَأ َرنَا‬،ً‫ َو ِز ْدنَا ِع ْلما‬،‫ َوا ْنفَ َعنَا بِ َما َعلَّ ْمتَنَا‬،‫اللّهُ َّم َعلِّ ْمنَا َما يَ ْنفَ ُعنَا‬
َّ ‫الح‬
ُ‫اتِّبَا َعه‬،

ِ َ‫َوَأ َرنَا البَا ِط َل ب‬


ُ‫اطالً َوارْ ُز ْقنَا اجْ تِنَابَه‬

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat


Pada kesempatan yang mulia ini, di tempat yang mulia ini, saya berwasiat kepada diri sendiri
dan juga kepada para hadirin sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita
kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan selalu berusaha melaksanakan semua perintah-
perintah-Nya serta menjauhi semua larangan-larangan-Nya. Takwa ini sendiri akan menjadi
pembeda bagi orang yang dimuliakan di sisi Allah. Orang yang bertakwa akan mendapat
prioritas kemuliaan di sisi Allah sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al Hujurat ayat
13: ‫اِ َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هللاِ اَ ْت ٰقى ُك ْم‬
Artinya: “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa”.
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat
Di saat matahari pada tanggal 1 januari 2022 menampakkan diri di ufuk belahan timur, berarti
bertambahlah hitungan usia kita satu tahun. Tahun Masehi juga bertambah jumlahnya.
Bertambahnya hitungan umur berarti berkurangnya kesempatan bagi kita untuk lebih lama
merasakan udara kehidupan. Ada dua hal yang penting kita renungkan di momen pergantian
tahun ini.

Pertama, bersyukur atas nikmat Allah. Umur adalah nikmat yang diberikan Allah kepada kita,
dan jarang kita syukuri. Sampai saat ini, kita masih diberi kesempatan (umur) oleh Allah untuk
bertaubat, untuk memperbaiki kesalahan yang kita berbuat dan menambah atau meningkatkan
amal salih sebagai bekal menghadap Allah. Firman Allah Swt:

‫دَا ُر‬$ ‫ َن ٌة َو َل‬$ ‫ ُّد ْن َيا َح َس‬$ ‫ِين َأحْ َس ُنوا فِي َه ِذ ِه ال‬
َ ‫ِين ا َّت َق ْوا َم َاذا َأ ْن َز َل َر ُّب ُك ْم َقالُوا َخيْرً ا لِلَّذ‬
َ ‫َوقِي َل لِلَّذ‬
َ ‫اَآْلخ َِر ِة َخ ْي ٌر َو َل ِنعْ َم دَا ُر ْال ُم َّتق‬
‫ِين‬
“Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh
Tuhanmu?” mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. orang-orang yang berbuat
baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. dan sesungguhnya kampung akhirat adalah
lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa.” (QS. An- Nahl: 30)

Kedua, Muhasabah (introspeksi diri)

Sebuah kepastian bahwa waktu yang telah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi, sementara
disadari atau tidak kematian akan datang sewaktu-waktu dan yang bermanfaat saat itu hanyalah
amal salih. Pergantian tahun bukan sekedar pergantian kalender di rumah kita, tapi merupakan
peringatan bagi kita akan apa yang sudah kita lakukan pada tahun yang telah berlalu dan apa
yang akan kita perbuat di hari esok. Mengapa kita perlu mengintrospeksi diri? Perlu kita sadari,
bahwa status kita adalah makhluk. Setiap makhluk pasti memiliki kekurangan. Kita tidak bisa
melihat kekurangan atau kesalahan pribadi kita kalau kita tidak mau mengoreksi diri.

Allah Swt. Memerintahkan kita untuk mengoreksi diri. Dalam Quran Surat Al-Hasyr Allah
berfirman:
‫ت ل َغ ۚ ٍد واتَّقُوا هّٰللا ۗا َّن هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
َ‫َ َخبِ ْي ٌر ۢبِ َما تَ ْع َملُوْ ن‬ ِ َ َ ِ ْ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُوا اتَّقُوا َ َو ْلتَ ْنظُرْ نَ ْفسٌ َّما قَ َّد َم‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Lalu apa saja yang perlu kita koreksi?
Mulai dari hal yang paling mendasar, yang menjadi sumber dari segala perbuatan, yaitu hati.
Apakah hati kita sudah bersih dari prasangka-prasangka buruk? Apakah hati kita selalu bertekad
untuk berbuat baik? Apakah hati kita sudah selalu mengingat Allah? Kemudian merambat pada
anggota-anggota tubuh yang kita gunakan untuk menjalankan aktifitas. Sudahkah aktifitas yang
kita lakukan itu sesuai syariat? Sudahkah aktifitas yang kita lakukan bermanfaat bagi orang
banyak?
Nabi Muhammad saw pun mengingat kepada kita semua agar terus melakukan perubahan-
perubahan menuju kebaikan sehingga menjadi orang-orang beruntung. Jangan sampai kita
menjadi orang yang merugi apalagi sampai menjadi golongan orang celaka dengan tidak
memperbaiki masa depan ke arah yang lebih baik:
َ ”ُ‫”ل َأ ْم ِس” ِه فَه‬
. ‫”و َم ْغبُ” ْ”و ٌن‬ َ ”‫”ان يَ ْو ُم” هُ ِم ْث‬
َ ”‫ َو َم ْن َك‬. ‫ان يَ ْو ُمهُ َخ ْيرًا ِم ْن َأ ْم ِس ِه فَه َُو َرابِ ٌح‬
َ ‫َم ْن َك‬
‫ان يَ ْو ُمهُ َش ًّرا ِم ْن َأ ْم ِس ِه فَهُ َو َم ْلع ُْو ٌن‬ َ ‫َو َم ْن َك‬
Artinya: “Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang
beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang
merugi dan Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang
celaka." (HR. Al Hakim). Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah,
Sahabat Umar bin Khattab juga pernah berkata:
‫ َو ِزنُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم قَ ْب َل َأ ْن تُو َزنُوا‬، ‫اسبُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم قَ ْب َل َأ ْن تُ َحا َسبُوا‬
ِ ‫َح‬

“Koreksilah diri kalian sebelum kalian dikoreksi! Timbanglah amal kalian sebelum amal kalian
ditimbang (di hari kiamat)
Jama’ah Jumat yang dimuliakan Allah,
Mengapa muhasabah atau mengintrospeksi diri itu sangat perlu?
Karena hidup kita di dunia ini terbatasi oleh waktu. Ketika waktu tersebut kita gunakan untuk
berbuat baik, maka kita beruntung. Tetapi ketika waktu tersebut kita gunakan untuk berbuat
buruk, maka kita merugi. Hal ini, senada mengapa Sayyidina Umar menilai bahwa evaluasi diri
lebih dini akan menguntungkan kita pada kehidupan kelak? Karena dengan mengevaluasi diri
sendiri, kita akan mengenali kekurangan-kekurangan kita yang diharapkan dapat diperbaiki
sesegera mungkin. Kondisi ini akan meminimalkan kesalahan sehinga tanggung jawab dalam
kehidupan kita di akhirat nanti menjadi lebih ringan.
Syaikh Muhammad Jalaluddin mengatakan:
‫ َو َم ْه َما فَنَى فَقَ ْد فَنَى َرْأسُ ْال َما ِل‬,‫ضا َعةً ِإاَّل ْال ُع ْم َر‬
َ ِ‫َما لِي ب‬
“Kita tidak mempunyai modal kecuali umur. Ketika umur kita habis, maka habislah modal kita.”
Oleh karena itu, dalam momen akhir tahun ini, marilah kita bersama-sama merenungi amal-amal
perbuatan kita, supaya kita bisa menyadari kekurangan-kekurangan kita, sehingga kita bisa
memperbaiki untuk masa depan kita yang lebih baik.
.‫ك””ر ال َح ِك ِيم‬ِ ‫آن ْال َع ِظ ِيم َونَفَ َعنِى َوِإيَّا ُك ْم بِ َما في”” ِه ِمن آيَ”” ٍة َو ِذ‬ ِ ْ‫ك هللاُ لِي َولَ ُكم فِى القُ””ر‬
َ ‫بَ””ا َر‬
‫ َوتَقَبَّ َل هللاُ ِمنَّا َو ِمن ُكم تِاَل َوتَهُ َوإنَّهُ هُ َو ال َّس ِمي ُع ال َعلِي ُم‬.
ْ َ‫ين آ َمنُ””وا َوت‬
ِ ‫ط َمِئ ُّن قُلُ””وبُهُم بِ” ِذ ْك ِر هَّللا ِ ۗ َأاَل بِ” ِذ ْك ِر هَّللا‬ َ ‫ الَّ ِذ‬.‫َّج ِيم‬ َّ ‫َأ ُع””و ُذ بِاهللِ ِم َن‬
ِ َ‫الش”يط‬
ِ ‫ان ال”ر‬
‫ين‬َ ‫نت َخ ْي ُر ٱل ٰ َّر ِح ِم‬ َ ‫ َوقُل رَّبِّ ٱ ْغفِرْ َوٱرْ َح ْم َوَأ‬. ُ‫ط َمِئ ُّن ْالقُلُوب‬ ْ َ‫ت‬

Khutbah Kedua

َ ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬، ُ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َأحْ َم ُد َربِّي َوَأ ْش ُك ُره‬
‫ك لَه‬
ُ‫َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن نَبِيَّنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬
‫ان ِإلَى يَ ْو ِم ال ّديْن‬ ٍ ‫صلِّ َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس‬ َ ‫اللَّهُ َّم‬
َ ‫ َو َحافِظُ ْوا َع‬.‫ط ْن‬
‫لى‬ َ َ‫ظهَ َر َو َماب‬ َ ‫ش َما‬ َ ‫اح‬ ْ ‫ َو َذر‬.‫الى‬
ِ ‫ُوالفَ َو‬ َ ‫ فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ اِتَّقُواهللاَ تَ َع‬: ‫اَ َّما بَ ْع ُد‬
‫ َوثَنَّى‬.‫ َوا ْعلَ ُم ْوااَ َّن هللاَ اَ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه‬.‫الطَّا َع ِة َو ُحض ُْو ِر ْال ُج ْم َع ِة َو ْال َج َما َع ِة‬
‫ُصلُّ ْو َن َعل َى النَّبِ ْى‬ َ ‫ اِ َّن هللاَ َو َمالَِئ َكتَهُ ي‬:‫الى َولَ ْم يَزَلْ قَاِئالً َعلِ ْي ًما‬ َ ‫ال تَ َع‬ َ َ‫ فَق‬.‫بِ َمالَِئ َك ِة قُ ْد ِس ِه‬
‫اصلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِ ْي ًما‬
َ ‫يَا َ يُّهَاالَّ ِذي َْن آ َمنُ ْو‬
‫ْت َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬ َ ‫صلَّي‬َ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ ِ ‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬،
َ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْك‬
‫ت َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬ ِ ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ َ َّ‫ِإن‬
ِ َ‫ َوب‬.‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
َ َّ‫ ِإن‬،‫آل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ ِ ‫َو َعلَى‬
‫ت اَألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا ِ‬
‫ت‬ ‫ت َوالمْؤ ِمنِي َْن َوالمْؤ ِمنَا ِ‬ ‫اللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِمي َْن َوالم ْسلِ َما ِ‬
‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد ْع َو ِة‬ ‫ِإنَّ َ‬
‫ات بَ ْينِنَا‪َ ،‬وا ْه ِدنَا ُسب َُل ال َّساَل ِم‪َ ،‬ونَجِّ نَا ِم َن ُّ‬
‫الظلُ َما ِ‬
‫ت ِإلَى‬ ‫ف بَي َْن قُلُوبِنَا‪َ ،‬وَأصْ لِحْ َذ َ‬ ‫اللَّهُ َّم َألِّ ْ‬
‫ارنَا‪،‬‬
‫ص ِ‬ ‫اعنَا‪َ ،‬وَأ ْب َ‬‫ار ْك لَنَا فِي َأ ْس َم ِ‬ ‫ظهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَ َن‪َ ،‬وبَ ِ‬ ‫ش َما َ‬ ‫اح َ‬‫ور‪َ ،‬و َجنِّ ْبنَا ْالفَ َو ِ‬ ‫النُّ ِ‬
‫ت التَّ َّوابُ ال َّر ِحي ُم‪َ ،‬واجْ َع ْلنَا َشا ِك ِر َ‬
‫ين‬ ‫ك َأ ْن َ‬ ‫اجنَا‪َ ،‬و ُذرِّ يَّاتِنَا‪َ ،‬وتُبْ َعلَ ْينَا ِإنَّ َ‬ ‫َوقُلُوبِنَا‪َ ،‬وَأ ْز َو ِ‬
‫ين لَهَا‪َ ،‬وَأتِ ِم ْمهَا َعلَ ْينَا‬ ‫ْك‪ ،‬قَابِلِ َ‬ ‫ين بِهَا َعلَي َ‬ ‫ك ُم ْثنِ َ‬ ‫لِنِ َع ِم َ‬
‫اجنَا َو ُذ ِّريَّاتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعي ٍُن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِ َ‬
‫ين ِإ َما ًما‬ ‫َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز َو ِ‬
‫والغنَى‬ ‫اف ‪ِ ،‬‬ ‫ك الهُ َدى ‪ ،‬وال ُّتقَى ‪ ،‬وال َعفَ َ‬ ‫اللَّهُ َّم إنَّا نَ ْسَألُ َ‬
‫ك َع َّم ْن ِس َو َ‬
‫اك‬ ‫ك َوَأ ْغنِنَا ِبفَضْ لِ َ‬ ‫ك َع ْن َح َرا ِم َ‬ ‫اللَّهُ َّم ا ْكفِنَا بِ َحالَلِ َ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫ان ِإلَى يَ ْو ِم ال ّديْن‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬
‫صحْ بِ ِه و َ َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس ٍ‬ ‫َو َ‬
‫آخ ُر َد ْع َوانَا َأ ِن ْال َح ْم ُد هلل َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‬
‫َو ِ‬

Anda mungkin juga menyukai