Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KATA PENGANTAR
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang
paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan
perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita.
Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya
jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat
diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita
Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam paket Pelayanan
Kesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan mutu
kesehatan dan kesejahteraan. Dengan telah berubahnya paradigma dalam pengelolaan masalah
kependudukan dan pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas
menjadi pendekatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak reproduksi. Maka
pelayanan Keluarga Berencana harus menjadi lebih berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari
klien/ masyarakat dalam memilih metode kontrasepsi yang diinginkan (Prof. dr. Abdul Bari
Saifuddin, 2003).
Sebenarnya ada cara yang baik dalam pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu. Sebelumnya
ibu mencari informasi terlebih dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan informasi yang lengkap,
akurat dan benar. Untuk itu dalam memutuskan suatu cara kontrasepsi sebaiknya
KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak
pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting) jumlah anak yang
diinginkan sesuai dengan keamanan medis serta kemungkinan kembalinya fase kesuburan
(ferundity).
2
Ada beberapa kemungkinan kurang berhasilnya program KB diantaranya dipengaruhi
oleh tingkat pengetahuan ibu dan faktor pendukung lainnya. Untuk mempunyai sikap yang positif
tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan yang baik,
demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan menjalani program KB berkurang.
April 2012
Penulis
3
BAB I
A. Pengertian Penduduk
PENDUDUK (UU.RI. No.10 tahun 1992): Orang dalam matranya sebagai pribadi,
anggota keluarga, anggota masyarakat, warga Negara dan himpunan kuantitas yang
bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah Negara pada waktu tertentu.
B. Dinamika Kependuduk
Fertilitas
Mortalitas
Migrasi.
• Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang
dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja
bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam
• Migrasi merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.
Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah secara khusus
mengingat adanya densitas (kepadatan) dan distribusi penduduk yang tidak merata,
4
adanya faktor – faktor pendorong dan penarik bagi orang – orang untuk melakukan
kependudukan diartikan sebagai perubahan kependudukan pada suatu daerah tertentu dari waktu
ke waktu
– Struktur usia
– Struktur perkawinan
– Paritas
– Tingkat pendidikan
5
Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas :
• Crude Death Rate (CDR)Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000
• Age Specific Death Rate (ASDR)Adalah jumlah kematian penduduk pd tahun tertentu
• Faktor individu
Indonesia
6
C. Faktor-faktor Demografi Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Penduduk
1. Kelahiran
2. Kematian
3. Migrasi
D. Transisi Demografi
Mortality: tinggi rendahnya tingkat mortalitas penduduk di suatu daerah tidak hanya
Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus tahun 1990 berjumlah 179246785
dari jumlah tersebut komposisi usianya tidak berimbang yang menyebabkan timbulnya masalah-
0-4 20.985.144
5-9 23.223.058
10 - 14 21.482.141
15 - 19 18.926.983
20 - 24 16.128.352
25 - 29 15.623.530
30 - 34 13.245.794
35 - 39 11.184.217
40 - 44 8.081.636
45 - 49 7.565.664
50 - 54 6.687.586
55 - 59 4.831.697
60 - 64 4.526.451
7
65 - 69 2.749.724
70 - 74 2.029.026
>75 4.415
Luas wilayah
Pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 2,15% hingga 2,49% per tahun.
Tingkat pertumbuhan penduduk seperti itu dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu kelahiran
Masalah kependudukan di Indonesia pada saat ini menjadi sangat rawan bila tidak ada
usaha untuk mengelola ledakan penduduk dengan baik, yang merupakan bahaya besar untuk
kelangsungan hidup. kepadatan penduduk Indonesia tidak seimbang, walaupun sudah dilakukan
upaya pemerataan melalui program transmigrasi dan gerakan kembali ke Desa dan juga
Dilihat dari tingkat pertambahan penduduknya Indonesia masih tergolong tinggi, bila
di Indonesia ini terdiri dari beberapa faktor yaitu masalah akibat angka kelahiran, masalah akibat
angka kematian, masalah komposisi jumlah penduduk, masalah angkatan kerja, masalah
Indikator Karakteristik Penduduk Indikator penting tentang umur dan jenis kelamin
8
A. Aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga.
Banyaknya beban tanggungan yang harus dipenuhi biaya hidupnya oleh sejumlah manusia
produktif yang lebih sedikit akan mengurangi pemenuhan kebutuhan ekonomi dan hayat hidup.
Kemampuan ekonomi yang kurang dapat pula berakibat pada pemenuhanmakanan yang
dibutuhkan baik jumlah makanan (kuantitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan
atau kurang gizi (malnutrition). Pada gilirannya nanti bila kekurangan gizi terutama pada usia
muda (0 -5 tahun). Akan mengganggu perkembangan otak bahkan dapat terbelakang mental
(mental retardation). Ini berarti mengurangi mutu SDM masa yang akan datang
C. Aspek Pendidikan
kemampuan ekonomi semua termasuk orang tua. Apabila kemampuan ekonomi kurang
mendukung maka fasilitas pendidikan juga sukar untuk dipenuhi yung mengakibatkan pada
D. Lapangan Kerja
Penumpukan jumlah penduduk usia muda atau produktif memerlukan persiapan lapangan
kerja masa mendatang yang lebih luas. Hal ini merupakan bom waktu pencari kerja atau penyedia
kerja. Apabila tidak dipersiapkan SDMnya dan lapangan kerja akan berdampak lebih buruk pada
Permasalahan yang muncul adalah tidak meratanya kepadatan penduduk antar daerah di
Indonesia. Secara ekonomis, permasalahan yang muncul dari kondisi ini adalah, rendahnya
data.
Melalui analisis komponen penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin disuatu daerah
a. Kelahiran
Ukuran tingkat kelahiran yang digunakan dalam perhitungan proyeksi adalah angka
kelahiran total Fertility Rate (TFR) dan angka kelahiran menurut umur atau Age specific Fertility
Rate (ASFR).
TFR merupakan ukuran tingkat kelahiran yang menunjukkan rata-rata jumlah anak yang
akan dilahirkan oleh seorang wanita, seandainya dia dapat hidup sampai akhir masa
Karena tidak tersedianya data angka kelahiran secara lengkap dari hasil registrasi selama
Paling memungkinkan untuk keperluan trend dna untuk menjaga kesinambungan data.
b. Kematian
Ukuran tingkat kematian yang digunakan dalam perhitungan proyeksi adalah angka
kematian bayi atau infant mortality rate (IMR), karena IMR merupakan salah satu indikator yang
10
BAB II
Sesungguhnya keluarga berencana bukanlah hal baru, karena menurut catatan-cacatan dan
tulisan-tulisan yang berasal dari mesir kuno, yunani kuno, Tiongkok kuno dan India, hal ini telah
mulai dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu. Tetapi pada waktu itu cara-cara yang dipakai
Dalam sejarah manusia berabad-abad lamanya tidak seorangpun yang tahu bagaimana
terjadinya kehamilan. Waktu itu hubungan antara persetubuhan suami istri dengan kehamilan
tidak diketahui sama sekali, kehamilan disangka disebabkan oleh sesuatu yang masuk atau
termakan oleh wanita atau disebabkan oleh pengaruh matahari dan bulan atau hal-hal lainnya.
Maka dengan sendirinya cara keluarga berencana yang pertama dilakukan adalah dengan
jalan berdoa dan memakai jimat anti hamil, sambil meminta dan berharap supaya wanita itu
jangan hamil.
Kemudian disangka bahwa wanita menjadi hamil karena kemasukan roh halus kedalam
tubuhnya dan cara kontrasepsi adalah dengan memakai jimat anti hamil, atau jamu-jamuan untuk
Pada zaman Yunani kuno, Soranus dan Ephenus telah membuat tulisan ilmiah tentang
cara menjarangkan kelahiran. Cara waktu itu adalah mengeluarkan semen (air mani) dengan
membersihkan vagina dengan kain dan minyak. Ada pula yang memakai alat-alat yang dapat
menghalangi masuknya sperma ke dalam rahim, umpamanya dengan memasukkan rumput, daun-
Menurut beberapa ahli, pada zaman mesir kuno, dari relief dan manuskrip berhuruf
hiroglif dijumpai keterangan mengenai cara orang Mesir kuno menjarangkan kelahiran. Menurut
ahli sejarah Avicena (Ibnu Sina), seorang tabib dan filsuf Arab zaman Persia telah menganjurkan
sudah timbul sejak lama diantaranya Plato (427-347) mengemukakan bahwa sebaiknya pranata
sosial dan pemerintahan sebaiknya direncanakan keseimbangan antara kebutuhan dan jumlah
penduduk itu. Ibnu Khaldun (1332-1407), telah membahas tentang kesuburan wanita, kematian
ibu dan anak, masalah migrasi yang berkaitan dengan masalah sosial. Malthus (1766-1834)
setelah jaman industri di eropa mengeluarkan sebuah buku an Easy on the principle of population
(1798) yang prinsipnya menyatakan bahwa manusia jangan terlalu banyak menghayal dengan
kemampuan ilmu dan teknologi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia yang
Di Indonesia sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu yang maksudnya untuk
mencegah kehamilan. Di Irian Jaya telah lama dikenal ramuan dari daun-daunan yang khasiatnya
dapat mencegah kehamilan. Dalam masyarakat hindu bali sejak dulu hanya ada nama untuk
empat orang anak, mungkin suatu cara untuk menganjurkan supaya pasangan suami istri
Di Indonesia keluarga berencana modern mulai dikenal pada tahun 1953. Pada waktu itu
sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah mulai membantu masyarakat.
Pada tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan wadah dengan nama perkumpulan keluarga
Berencana Indonesia (PKBI ) dan bergerak secara silent operation membantu masyarakat yang
memerlukan bantuan secara sukarela, jadi di Indonesia PKBI adalah pelopor pergerakan keluarga
Berencana nasional.
Deklarasi Kependudukan PBB 1967 oleh beberapa Kepala Negara Indonesia, maka dibentuklah
suatu lembaga program keluarga Berencana dan dimasukkan dalam program pemerintah sejak
pelita 1 (1969) berdasar instruksi presiden nomor 26 tahun 1968 yang dinamai Lembaga
Pada tahun 1970 ditingkatkan menjadi Badan pemerintah melalui Keppres No. 8 tahun
1970 dan diberi nama Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN ) yang
12
bertanggung jawab kepada presiden dan bertugas mengkoordinasikan perencanaan, pengawasan
Melalui Keppres no. 33 tahun 1972 dilakukan penyempurnaan struktur organisasi, tugas
pokok dan tata kerja BKKBN. Dengan Keppres no 38 tahun 1978 organisasi dan struktur
BKKBN disempurnakan lagi, dimana fungsinya diperluas tidak hanya masalah KB tetapi juga
Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH ) dengan Keppres no 25 tahun 1983 yang
bergerak langsung dalam bidang kependudukan, maka dilakukan lagi penyempurnaan organisasi
BKKBN dengan keppres no 64 tahun 1983 dengan tugas pokok adalah menyiapkan kebijak-
sanaan umum dan mengkoordinasikan penyelenggaraan program secara menyeluruh dan terpadu.
dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan. Dukungan lain terhadap keberhasilan
program keluarga berencana nasional adalah dengan meningkatnya daya guna dan hasil guna dari
unsur-unsur penunjang program dengan memberikan kontribusi yang saling mengisi sesuai
Keberhasilan program ini dapat dicapai dengan komitmen politis yang tinggi dari
pemerintah dan keuletan serta kesungguhan para unit pelaksana, partisipasi dan institusi
telah tersedia dan cara pelayanannya. Program yang menyediakan kontrasepsi modern yang
didukung oleh kebijakan dan persetujuan pemerintah, serta pendidikan yang dikombinasi dengan
keadaan social yang kondusif, merupakan program yang paling efektif untuk menurunkan
fertilitas (maudlin dan ross,1991 ) dalam dasa warsa terakhir, sedikitnya lima puluh Negara telah
secara resmi pengumuman kebijakan atau hukum yang mendukung keluarga Berencana untuk
setiap orang untuk menentukan ukuran keluarga dan / atau untuk menjamin pemerataan
PKBI merupakan salah satu LSM yang menjadi pelopor keluarga Berencana dan
a) Sejarah
kepeloporan. Misinya menyangkut hal yang mendasar dalam kehidupan manusia yakni persoalan
reproduksi, yang padanya melekat berbagai norms, tabu dan juga peraturan-peraturan, Bagi
PKBI didirikan pada tanggal 23 Desember 1957 bertempat di gedung IDI A Dr. Sam
Ratulangi 29 Jakarta, yang melibatkan tokoh-tokoh pendiri antara lain seperti DR R.Soeharto,
Ny. Dr. Hurustiati Soebandrio, Ny Nani Soewondo SH, Ny Untung, Ny H.RABS Samsuridjal,
Roem, Dr. Koen S Martiono. Tokoh seperti Dr Abraham Stone (telah meninggal) dan Mrs
Dorathy Brush (juga telah wafat) bersama Dr. R Soeharto (juga telah wafat) pernah menghadap
Presiden Soekarno yang saat itu tetap tidak membenarkan usaha keluarga berencana secara luas
terbuka atau sebagai unsur politik kependudukan, meskipun demikian beliau dapat menyetujui
keluarga berencana dengan cara tubektomi sekalipun demi kesehatan dan keselamatan sang ibu.
Pada tahu 1970 PKBI menjadi unit pelaksana dari program nasional yang dikoordiner
oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pada tahun 1970 PKBI menjadi
unit pelaksana dari program nasional yang dikoordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
b) Filosofi
Perkumpulan percaya bahwa keluarga adalah pilar utama untuk mewujudkan masyarakat
yang sejahtera. Keluarga yang dimaksud ialah keluarga bertanggung jawab, yaitu keluarga yang
14
menunaikan tanggung jawab dalam dimensi kelahiran, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan
masa depan.
Dimensi Kelahiran : Artinya bahwa kelahiran anak dalam setiap keluarga terjadi atas
keinginan yang direncanakan. Dimensi Pendidikan artinya bahwa pendidikan dalam setiap
kepribadian, dengan memberikan kesempatan yang sama untuk setiap anggota keluarga serta
kebutuhan hidup sehat yang mengutamakan upaya pembebasan dari ketergantungan obat-obatan
(human dignity) lebih daripada pemilikan harga (not having but being). Dimensi Masa depan
artinya bahwa masa depan anak itu ditentukan sendiri oleh mereka, dan bukan oleh orang tuanya.
c) Misi
masyarakat di bidang kependudukan secara umum dan secara khusus di bidang kesehatan
reproduksi.
d) Nilai
Tidak membedakan ras, agama, warna kulit, aliran politik, umur, jenis kelamin, status
ekonomi dan fisik. Melakukan pendekatan pelayanan yang manusiawi, holistic dan berkelanjutan.
dan tidak semata-mata untuk mencari keuntungan (not merely to profit) Menjunjung tinggi nilai-
Struktur organisasi PKBI berbentuk vertical dari tingkat pusat, daerah/propinsi dan
kebijakan umum (governing body) dan kelompok staf pelaksana (Executive Team) Untuk
membantu tugas mengambil kebijakan umum dalam pengambilan kebijakan umum (Governing
15
Body) dan kelompok staf pelaksana (Executive Team), Untuk membantu tugas mengambil
kebijakan umum dalam pengambilan kebijakan perkumpulan, dibentuk pula Panitia Ahli yang
terdiri dari para pakar dibidangnya dan sudah memahami PKBI dan dunia LSM.
Struktur organisasi staf pelaksana dipimpin oleh Direktur pelaksana pusat, Direktur
Pelaksana diangkat dan bertanggung jawab kepada pengurus Nasional Khusus untuk mengelola
Wisma PKBI, Pengurus menunjuk langsung seorang Manager Wisma PKBI, Pengurus langsung
Mengembangkan Sumber Daya Manusia, baik bagi staf dan relawan melalui pelatihan
lembaga donor, pemerintah, media dan melalui penyebaran informasi mengenai konsep
cabang.
Keputusan Presiden no. 20 tahun 2000 mengatur tentang BKKBN. Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya disingkat BKKBN, adalah lembaga Pemerintah
Non-Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
16
BKKBN dipimpin oleh seorang Kepala yang dijabat oleh Mentri Negara Pemberdayaan
Perempuan.
dan memantapkan peran serta masyarakat, meningkatkan kualitas program keluarga berencana
nasional dan pembangunan keluarga sejahtera serta pemberdayaan perempuan secara terpadu
keluarga sejahtera secara menyeluruh dan terpadu, sesuai dengan kebijakan umum yang
perencanaan program dan bantuan Luar negri serta mengumpulkan data dan informasi Keluarga.
Koordinasi dan penyelenggaraan, peningkatan peran serta, masyarakat dalam program Keluarga
Koordinasi dan penyelenggaraan dan pembinaan program keluarga berencana Nasional dan
Koordinasi dan penyelenggaraan dan pengawasan fungsional administrasi umum dan keuangan,
ketenagaan dan materiel, serta pengelolaan program keluarga Berencana Nasional dan
sedangkan pelaksanaan kegiatan-kegiatan dilakukan oleh uni-unit pelaksana, dan pelaksana. Unit
–unit pelaksana yang dimaksud adalah Departemen/instansi Pemerintah pusat maupun Daerah
17
yang atas dasar fungsional mengadakan usaha-usaha dan mengambil bagian dalam
lainnya yang atas dasar sukarela dan kemampuan sendiri menggadakan usaha-usaha dan
mengambil bagian dan penyelenggaraan program keluarga berencana nasional dan pembagunan
keluarga sejahtera.
18
BAB III
A. Pengertian Program KB
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera adalah upaya peningkatan kepedulian dan
peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana
adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta
B. Tujuan Program KB
Secara umum tujuan 5 tahun kedepan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi
dan misi program KB di muka adalah “membangun kembali dan melestarikan pondasi yang
kokoh bagi pelaksana program KB Nasional yang kuat dimasa mendatang, sehingga berkualitas
Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan laju
pertumbuhan penduduk (LLP) dan hal ini tentunya akan diikuti dengan menurunnya angka
kelahiran atau TFR (Total Fertility Rate) dari 2,87 menjadi 2,69 per wanita (Hanafi, 2002).
Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan
menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila
19
Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu
tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya
keluarga bahagia.
Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah
dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang
Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu keluarga yang
harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi
(Suratun, 2008).
C. Sasaran program KB
a. Sasaran Langsung
Pasangan usia subur yaitu pasangan yang wanitanya berusia antara 15 - 49 tahun, Karena
kelompok ini merupakan pasangan yang aktif melakukan hubungan seksual dan setiap kegiatan
seksual dapat mengakibatkan kehamilan. PUS diharapkan secara bertahap menjadi peserta KB
yang aktif lestari sehingga memberi efek langsung penurunan fertilisasi (Suratun, 2008).
Kelompok remaja usia 15 - 19 tahun, remaja ini memang bukan merupakan target untuk
menggunakan alat kontrasepsi secara langsung tetapi merupakan kelompok yang beresiko
Sehingga program KB disini lebih berupaya promotif dan preventif untuk mencegah
maupun swasta, tokoh-tokoh masyarakat (alim ulama, wanita, dan pemuda), yang diharapkan
wilayah dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi (Prawirohardjo, 2005 A).
20
Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang semakin tinggi akibat kehamilan yang
2. Pembentukan PIK-KRR yang baru terutama Kabupaten/Kota yang belum memiliki PIK-
Strategi tiga dimensi program KB sebagai pendekatan program KB Nasional. Strategi ini
diterapkan atas dasar survei terhadap kecenderungan respon Pasangan Usia Subur (PUS) di
Berdasarkan hasil survei respon PUS terhadap KIE KB terbagi kedalam 3kelompok yaitu:
Strategi dimaksud dibagi dalam tiga tahap pengelolaan program KBN sbb:
a. Coverge wilayah
21
Penggarapan wilayah adalah penggarapan program KB lebih diutamakan pada
penggarapan wilayah potensial seperti Jawa Bali, yaitu Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur dan Bali dengan kondisi jumlah penduduk dan laju pertumbuhan yang besar.
b. Coverage khalayak
2. Tahap pelembagaan
Pada tahap ini indikator kuantitatif kesertaan ber KB berada pada kisaran 45%-65%
Indonesia sendagkan Coverge khalayak diperluas menjangkau sisa PUS yang menolak, oleh
22
BAB IV
A. Tujuan KIE
proses penerimaan
1. KIE Massa
2. KIE Kelompok
3. KIE Perorangan
1. Apa masalah/topic?
3. SAsaran kegiatan
kegiatan
9. Mempersiapkan tempat
1. Pengertian
Pertemuan tatap muka antara dua pihak, dimana satu pihak membantu pihak lain untuk
mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya sendiri dan kemudian bertindak sesuai keputusan.
Konseling merupakan tindak lanjut dari KIE, bila seseorang telah termotivasi melalui KIE, maka
selanjutnya ia perlu diberikan konseling sudah tentu tergantung pada tingkatan KIE yang telah
diterimanya konseling dibutuhkan bila seseorang menghadapi suatu masalah tidak dapat
dipecahkan sendiri.
2. Tujuan
a. Memberikan informasi yang tepat serta obyektif mengenai klien mengetahui manfaatnya
c. Membantu klien memilih metode kontrasepsi yang terbaik bagi mereka sehingga aman dan
d. Membantu klien agar menggunakan cara kontrasepsi yang mereka pilih secara aman dan
efektif
e. Memberi informasi tentang cara mendapatkan bantuan dan tempat pelayanan Keluarga
Berencana
f. Khusus kontrasepsi mantap, menyeleksi calon akseptor yang sesuai dan metode kontrasepsi
alternatif
i. Lebih realitas dalam melihat diri dan masalah yang dihadapi sehingga:
3. Jenis Konseling
Dilakukan pada mereka yang sama sekali belum tahu KB, belum mengerti Norma Keluarga
Dilakukan pada mereka yang sudah mengerti NKKBS dan membutuhkan pertolongan atau
bantuan dalam memilih cara-cara atau alat/obat kontrasepsi, misalnya: karena belum tahu,
pengetahuannya masih kurang lengkap, atau bias juga karena pengetahuannya kurang tepat
atau keliru.
c. Konseling KB Pemantapan
Dilakukan kepada mereka yang sudah memahami. Tujuannya ialah supaya yakin bahwa
alat/obat kontrasepsi yang akan dipakainya sesuai dnegan kondisi dna kebutuhannya, tahu
kemungkinan efek samping dan cara megatasinya. Pada konseling ini sudah dilengkapi
dengan hasil pemeriksaan kesehatan dan keterangan diri (nama, Jumlah, anak, riwayat
kontrasepsi.
d. Konseling KB pengayoman
Dilakkan pada mereka yand sudha memakau alat kontrasepsi. Tujuannya adalah untuk
mengatasi masalah yang timbul sesudah memakai alat kontrasepsi, misalnya karena
pengaruh dari luar (mendengar gunjingan, melihat pengalaman orang lain yang kurang
enak). Bias juga dilakukan pada mereka yang tadinya sudah memahami dan ingin memiliki
KKBS (Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera), memakai alat kontrasepsi, tapi kemudian
berubah pendapat karena alas an tertentu (bercerai, kematian anak, dan sebagainya)
e. Konseling KB perawatan/pengobatan
25
Dilakukan pada mereka yang mengalami kegincangan emosi atau gangguan kejiwaan akibat
Penjelasan umum dari berbagai metode kontrasepsi untuk mengenalkan kaitan antara
Penjelasan spesifik tentang prosedur yang akan dilaksanakan (pra, selama, dan pasca)
SATU TUJUH
SA- Salam, sambut kepada klien secara terbuka dan sopan. Berikan perhatian sepenuhnya kepada
mereka dan berbicara di tempat yang nyaman serta terjamin privasinya. Yakinkan klien untuk
membangun rasa percaya diri. Tanyakan kepada klien apa yang perlu dibantu serta jelaskan
T-Tanyakan kepada klien tentang dirinya. Bantu klien untuk berbicara mengenai pengalaman
Keluarga Berencana dan kesehatan Reproduksi, tujuan, kepentingan, harapan, serta keadaan
kesehatan dan kehidupan keluarganya. Tanyakan kontrasepsi yang diinginkan klien. Berikan
perhatian kepada klien apa yang disampaikan klien sesuai dengan kata-kata, gerak isyarat, dan
caranya. Coba tempatkan diri kita di dalam hati klien. Perhatikan bahwa kita memahami dengan
26
U-Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dna beri tahu apa pilihannya dan beritahu apa
pilihan reproduksinya yang paling mungkin. Termasuk pilihan beberapa jenis kontrasepsi.
Bantulah klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia ingini, serta jelaskan pula jenis-jenis
kontrasepsi lain yang ada. Juga jelaskan alternative kontrasepsi lain yang mungkin diingini oleh
klien.
TU-Bantulah klien menentukan pilihannya. Bantulah klien berfikir mengenai apa yang paling
sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya. Doronglah klien untuk menunjukkan kengginannya
mempertimbangkan criteria dan keinginan kien terhadap setiap jenis kontrasepsi. Tanyakan juga
apakah pasangannya akan memberikan dukungan dengan pilihan tersebut. Jika memungkinkan
didiskusikan mengenai pilihan tersebut kepada pasangannya. Pada akhirnya yakinkan bahwa
J-Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrsepsi pilihnnya. Setelah klien memilih
jenis kontrasepsinya, jika diperlukan, perlihatkan alat/obat kontrasepsinya yang akan digunakan
tersebut dan bagaimana cara penggunaannya. Sekali lagi doronglah klien untuk bertanya dan
petugas menjawab secara jelas dan terbuka. Beri penjelasan juga tentang manfaat ganda metode
kontrasepsi, misalnya kondom yang dapat mencegah onfeksi menular seksual (IMS). Cek
pengetahuan klien tentang penggunaan kontrasepsi pilihannya dan puji klien apabila dapat
U-Ulang, perlunya dilakukan kun jungan ulang bicarakan dan buatlah perjanjian kapan klien akan
kembali untuk melakukan pemeriksaan lanjutan atau permintaan kontrasepsi jika dibuutuhkan.
Perlu juga selalu mengingatkan klien untuk kembali apabila terjadi suatu masalah.
5. Teknik-teknik Konseling
a. Cara Suportif untuk member dukungan kepada peserta/calon peserta, karena mereka dalam
sendiri
27
b. Ketaris: dengan member kesempatan kepada mereka untuk mengungkapkan dan menyalurkan
c. Membuat refleksi dan kesimpulan atas ucapan-ucapan serta perasaan-perasaan yang tersirat
dalam ucapan-ucapannya
keputusan
dari segi medis teknis maupun hal-hal lain yang non medis agar tidak menyesal kemudian
c. Membantu calon peserta KB memutuskan pilihannya atas metode kontrasepsi yang paling
d. Membantu peserta KB dalam penyesuaian diri terhadap kondisi barunya, terutama bila ia
f. Rujukan kontrasepsi
28
BAB V
A. Metode Sederhana
1. Tanpa Alat:
KB Alamiah
Profil:
Macam KB alamiah
ovulasi billings).
Manfaat
1. Manfaatkontrasepsi.
Manfaatkontrasepsi
Keterbatasan
1. Tidak cukup efektif sebagai metode kontrasepsi (angka kegagalan 9-20 kehamilan per 100
2. Tingkat efektifitas tergantung dari ketaatan dan konsistensi dalam mengikuti instruksi.
komunikasi.
5. Mampu mengendalikan hasrat untuk tidak melakukan senggama pada saat masa subur
6. Perlu pencatatan setiap hari (tentang mukus, suhu basal, dan gejala biologis lainnya).
maupun HIV/AIDS.
Penilaian Klien
konseling atau KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) baik lisan maupun tertulis. Kondisi yang
Untuk kontrasepsi
1. Semua wanita semasa reproduksi dengan siklus haid teratur maupun tidak teratur, tidak
4. Wanita perokok.
sakitkepala, mioma uteri, endometritis, kista ovarii, anemiadefisiensi besi, hepatitis virus,
6. Pasangan dengan alasan agama atau filosofi untuk tidak menggunakan metode
kontrasepsi modern.
8. Pasangan yang mampu mengendalikan hasrat untuk melakukan hubungan seksual di masa
subur.
9. Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi, mencatat, dan menilai tanda
Untuk konsepsi Pasangan yang ingin mencapai kehamilan, senggama dilakukan pada
1. Wanita yang ditinjau dari umur, paritas atau masalah kesehatan membuat kehamilannya
4. Pasangan yang tidak mau bekerjasama selama kurun tertentu dalam siklus haid.
31
5. Wanita yang tidak suka menyentuh daerah genetalianya.
Hal di bawah ini merupakan keadaan klien yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan
Keadaan Saran
Pengeluarancairanvagina Jelaskan kepada klien bahwa keadaan tersebut akan
menetap mempersulit untuk memprediksi kesuburan dengan
lendir serviks.
Bila dikehendaki, bantu dan anjurkan memilih metode
kontrasepsi lain.
Menyusui Jelaskan kepada klien bahwa keadaan tersebut akan
mempersulit untuk memprediksi kesuburan dengan
lendir serviks.
Bila dikehendaki, bantu dan anjurkan memilih metode
kontrasepsi lain.
Senggama dihindari pada masa subur yaitu dekat pertengahan atau terdapat tanda
kesuburan
Manfaat:
Kontrasepsi
Menghindari kehamilan
Non Kontrasepsi
Keterlibatan PR&LK
Tambah ilmu
Hub.komunikasi
Keterbatasan:
32
Sebagai kontrasepsi sedang (9-20 Kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
pemakaian)
Keefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti instruksi
Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan jenis KBA yang paling
Dibutuhkan pelatih/ guru KBA (bukan tenaga medis) yang mampu membantu mengenali
masa suburnya
b. Metode Kalender
Metode kalender atau dikenal sebagai metode Knaus-Ogino bergantung pada perhitungan
Manfaat
maupun konsepsi.
bisa hamil.
33
Keuntungan
Keterbatasan
Efektifitas:
Metodekalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum
menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus mengetahui masasubur. Padahal,
masasubur setiap wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam
kali siklusmenstruasi.
Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan metode
34
metodekalender akan efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan dengan metode simptothermal.
Angka kegagalan penggunaan metodekalender adalah 14 per 100 wanita per tahun.
sebagai menstruasi. Hal ini menyebabkan perhitungan masatidaksubur sebelum dan setelah
Penerapan
Hal yang perlu diperhatikan pada siklusmenstruasiwanita sehat ada tiga tahapan:
Perhitungan masasubur ini akan efektif bila siklus menstruasinya normal yaitu 21-35 hari.
Pemantauan jumlah hari pada setiap siklusmenstruasi dilakukan minimal enam kali siklus
berturut-turut. Kemudian hitung periode masasubur dengan melihat data yang telah
dicatat.
35
Hari pertama dalam siklushaid dihitung sebagai hari ke-1 dan masasubur adalah hari ke-
Contoh:
Seorang wanita/istri mendapat haid mulai tanggal 9 Maret. Tanggal 9 Maret ini dihitung
sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 Maret dan hari ke 16 jatuh pada
tanggal 24 Maret. Jadi masasubur yaitu sejak tanggal 20 Maret hingga tanggal 24 Maret.
Sehingga pada masa ini merupakan masapantang untuk melakukan senggama. Apabila
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklushaid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari
pertama masasubur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklushaid dikurangi 11. Hitungan
Contoh:
Seorang wanita/istri mendapat haid dengan siklus terpendek 25 hari dan siklus terpanjang
Langkah 1 : 25 – 18 = 7
Langkah 2 : 30 – 11 = 19
Jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-7 sampai hari ke-19. Sehingga masa ini, suami
istri tidak boleh melakukan senggama. Apabila ingin melakukan senggama harus
menggunakan kontrasepsi
Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau
dalam keadaan istirahat (tidur). Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah
Suhu basal tubuh diukur dengan alat yang berupa termometer basal. Termometer basal ini dapat
36
digunakan secara oral, per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi serta waktu
yang sama selama 5 menit Suhu normaltubuh sekitar 35,5-36 derajat Celcius. Pada waktu
ovulasi, suhu akan turun terlebih dahulu dan naik menjadi 37-38 derajat kemudian tidak akan
kembali pada suhu 35 derajat Celcius. Pada saat itulah terjadi masasubur/ovulasi.
Kondisi kenaikan suhu tubuh ini akan terjadi sekitar 3-4 hari, kemudian akan turun
kembali sekitar 2 derajat dan akhirnya kembali pada suhu tubuhnormal sebelum menstruasi. Hal
Apabila grafik (hasil catatan suhu tubuh) tidak terjadi kenaikan suhu tubuh, kemungkinan
tidak terjadi masasubur/ovulasi sehingga tidak terjadi kenaikan suhu tubuh. Hal ini terjadi
dikarenakan tidak adanya korpusluteum yang memproduksi progesteron. Begitu sebaliknya, jika
terjadi kenaikan suhu tubuh dan terus berlangsung setelah masasubur/ovulasi kemungkinan
terjadi kehamilan. Karena, bila seltelur/ovum berhasil dibuahi, maka korpusluteum akan terus
Manfaat
kehamilan.
Efektifitas
37
Metodesuhu basal tubuh akan efektif bila dilakukan dengan benar dan konsisten. Suhu
tubuh basal dipantau dan dicatat selama beberapa bulan berturut-turut dan dianggap akurat bila
terdeteksi pada saat ovulasi. Tingkat keefektian metodesuhutubuh basal sekitar 80 persen atau 20-
30 kehamilan per 100 wanita per tahun. Secara teoritis angka kegagalannya adalah 15 kehamilan
per 100 wanita per tahun. Metodesuhu basal tubuh akan jauh lebih efektif apabila
Adapun faktor yang mempengaruhi keandalan metodesuhu basal tubuh antara lain:
Penyakit.
Gangguantidur.
Stres.
Keuntungan
masasubur/ovulasi.
masasubur/ovulasi.
seperti perubahanlendirserviks.
Keterbatasan
Sebagai metode KBA, suhu basal tubuh memiliki keterbatasan sebagai berikut:
Suhu tubuh basal dapat dipengaruhi oleh penyakit, gangguantidur, merokok, alkohol,
Suhu diukur pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum bangun dari tempat
tidur).
Gunakan catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklushaid untuk
menentukan suhu tertinggi dari suhu yang “normal dan rendah” dalam pola tertentu tanpa
Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan lain.
Tarik garis pada 0,05 derajat celcius – 0,1 derajat celcius di atas suhu tertinggi dari suhu
10 hari tersebut. Garis ini disebut garis pelindung (cover line) atau garis suhu.Periode tak
subur mulai pada sore hari setelah hari ketiga berturut-turut suhu tubuh berada di atas
garis pelindung/suhu basal.Hari pantang senggama dilakukan sejak hari pertama haid
hingga sore ketiga kenaikan secara berurutan suhu basal tubuh (setelah masuk periode
dari metode ovulasibillings.Perhatikan kondisi lendir subur dan tak subur yang dapat
diamati.
Catatan:
Jika salah satu dari 3 suhu berada di bawah garis pelindung (cover line) selama
Bila periode tak subur telah terlewati maka boleh tidak meneruskan pengukuran suhu
tubuh dan melakukan senggama hingga akhir siklushaid dan kemudian kembali mencatat
Metode mukosa serviks atau ovulasi billings ini dikembangkan oleh Drs. John, Evelyn
Billings dan Fr Maurice Catarinich di Melbourne, Australia dan kemudian menyebar ke seluruh
dunia. Metode ini tidak menggunakan obat atau alat, sehingga dapat diterima oleh pasangan taat
Metode mukosa serviks atau metode ovulasi merupakan metode keluarga berencana
alamiah (KBA) dengan cara mengenali masa subur dari siklus menstruasi dengan mengamati
lendir serviks dan perubahan rasa pada vulva menjelang hari-hari ovulasi.
Lendir/mukosa seviks adalah lendir yang dihasilkan oleh aktivitas biosintesis sel sekretori serviks
1. Molekul lendir.
2. Air.
3. Senyawa kimia dan biokimia (natrium klorida, rantai protein, enzim, dll).
Lendir/mukosa serviks ini tidak hanya dihasilkan oleh sel leher rahim tetapi juga oleh sel-
sel vagina. Dalam vagina, terdapat sel intermediet yang mampu berperan terhadap adanya lendir
Ovulasi adalah pelepasan sel telur/ovum yang matang dari ovarium/indung telur. Pada
saat menjelang ovulasi, lendir leher rahim akan mengalir dari vagina bila wanita sedang berdiri
atau berjalan. Ovulasi hanya terjadi pada satu hari di setiap siklus dan sel telur akan hidup 12-24
jam, kecuali dibuahi sel sperma. Oleh karena itu, lendir pada masa subur berperan menjaga
40
Pengamatan lendir serviks dapat dilakukan dengan:
Pada malam harinya, hasil pengamatan ini harus dicatat. Catatan ini akan menunjukkan pola
Pola Subur adalah pola yang terus berubah, sedangkan Pola Dasar Tidak Subur adalah
pola yang sama sekali tidak berubah. Kedua pola ini mengikuti hormon yang mengontrol
Manfaat
Metode mukosa serviks bermanfaat untuk mencegah kehamilan yaitu dengan berpantang
senggama pada masa subur. Selain itu, metode ini juga bermanfaat bagi wanita yang
menginginkan kehamilan.
Efektifitas
Keberhasilan metode ovulasi billingsini tergantung pada instruksi yang tepat, pemahaman yang
benar, keakuratan dalam pengamatan dan pencatatan lendir serviks, serta motivasi dan kerjasama
dari pasangan dalam mengaplikasikannya. Angka kegagalan dari metode mukosa serviks sekitar
3-4 perempuan per 100 perempuan per tahun. Teori lain juga mengatakan, apabila petunjuk
metode mukosa serviks atau ovulasi billings ini digunakan dengan benar maka keberhasilan
Kelebihan
41
1. Mudah digunakan.
3. Metode mukosa serviks merupakan metode keluarga berencana alami lain yang
Keterbatasan
Sebagai metode keluarga berencana alami, metode mukosa serviks ini memiliki keterbatasan.
2. Tidak cocok untuk wanita yang tidak menyukai menyentuh alat kelaminnya.
kesuburan.
1. Menyusui.
4. Perimenopause.
6. Spermisida.
8. Terkena vaginitis.
1. Cara mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang keluar dari vagina.
2. Periksa lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan
4. Pasangan dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual paling tidak selama satu siklus.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis lendir normal atau pola kesuburan maupun pola
5. Selama hari-hari kering (tidak ada lendir) setelah menstruasi, senggama tergolong aman
6. Lendir basah, jernih, licin dan elastis menunjukkan masa subur (pantang bersenggama).
Lendir kental, keruh, kekuningan dan lengket menunjukkan masa tidak subur.
7. Berikan tanda (x) pada hari terakhir adanya lendir bening, licin dan elastis. Ini merupakan
8. Pantang senggama dilanjutkan hingga tiga hari setelah puncak subur. Hal ini untuk
9. Periode tak subur dimulai pada hari kering lendir, empat hari setelah puncak hari subur
Pakai tanda * atau merah untuk menandakan perdarahan (haid). Pakai huruf K atau hijau untuk
menandakan perasaan kering. Gambar suatu tanda L dalam lingkaran atau biarkan kosong untuk
memperlihatkan lendir subur yang basah, jernih, licin dan mulur. Pakai huruf L atau warna
kuning untuk memperlihatkan lendir tak subur yang kental, putih, keruh dan lengket.
e. Metode Simtomternal
mengkombinasikan metode suhu basal tubuh dan mukosa serviks. Tetapi ada teori lain yang
menyatakan bahwa metode ini mengamati tiga indikator kesuburan yaitu perubahansuhu basal
tubuh, perubahan mukosa/lendir serviks dan perhitungan masa subur melalui metode kalender.
Metode simptothermal akan lebih akurat memprediksikan hari aman pada wanita daripada
menggunakan salah satu metode saja. Ketika menggunakan metode ini bersama-sama, maka
43
Manfaat
kehamilan dengan tidak melakukan hubungan seksual ketika berpotensi subur (pantang saat masa
Efektifitas
Angka kegagalan dari penggunaan metode simptothermal adalah 10-20 wanita akan hamil dari
100 pasangan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan kesalahan dalam belajar, saran atau tidak ada
kerjasama pasangan. Namun, studi lain juga menyatakan angka kegagalan dari metode
simptothermal mempunyai angka kegagalan hanya 3 persen apabila di bawah pengawasan yang
ketat.
2. Tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, karena dapat mengubah siklus menstruasi dan
pola kesuburan.
Kerja sama dengan pasangan adalah perlu, karena ia harus bersedia untuk membantu
untuk menghindari kehamilan baik dengan tidak melakukan hubungan seksual atau menggunakan
1. Wanita yang mempunyai bayi, sehingga harus bangun pada malam hari.
3. Pasca perjalanan.
4. Konsumsi alkohol.
Hal-hal tersebut di atas dapat mempengaruhi pembacaan suhu basal tubuh menjadi kurang akurat.
2. Tidak ada komitmen antara pasangan suami istri untuk menggunakan metode
simptothermal.
3. Wanita yang tidak dapat mengamati hari suburnya karena sifat wanita itu sendiri atau
alasan lain.
4. Wanita yang ragu apakah dia mampu tidak melakukan hubungan seksual tanpa alat
kontrasepsibarier minimal 10 hari setiap bulan atau menerapkan metode kontrasepsi lain
5. Wanita yang mempunyai resiko kesehatan/medis tertentu yang membahayakan jika dia
hamil.
6. Wanita yang mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi suhu basal
Keuntungan
1. Tidak ada efek fisik seperti obat-obatan, alat, bahan kimia atau operasi yang dibutuhkan.
2. Aman.
3. Ekonomis.
6. Tidak memerlukan tindak lanjut atau alat kontrasepsi lain setelah belajar metode
Keterbatasan
1. Tidak cocok digunakan oleh wanita yang mempunyai bayi, berpenyakit, pasca perjalanan
2. Metode simptothermal kurang efektif karena pengguna harus mengamati dan mencatat
lendir serviks, metode suhu basal tubuh maupun metode kalender. Hal ini bertujuan agar
pengguna dapat menentukan masa subur dengan mengamati perubahansuhu basal tubuh maupun
lendir serviks.
1. Klien dapat melakukan hubungan seksual hingga dua hari berikutnya setelah haid berhenti
2. Ovulasi terjadi setelah periode tidak subur awal yang ditandai dengan mulai keluarnya
lendir dan rasa basah pada vagina sama dengan metode lendir serviks. Lakukan pantang
3. Pantang senggama dilakukan mulai ada kenaikan suhu basal 3 hari berurutan dan hari
4. Apabila dua gejala ini tidak menentukan periode tidak subur awal, periode subur, periode
tak subur akhir maka ikuti perhitungan periode subur yang terpanjang dimana masa
Di bawah ini merupakan contoh pengamatan dan pencatatan pada grafik simptothermal.
1. Tanyakan (nama, umur, grafik ke …, jumlah hari siklus terpanjang dan terpendek).
4. Menafsirkan grafik suhu (panjang siklus, pergantian hari, penerapan aturan “Three over
menafsirkan pola lendir serviks berdasarkan petunjuk, mengenali lendir pada hari puncak
subur, mengenali masa tidak subur sebelum dan setelah ovulasi, periksa lendir dengan
suhu).
kaku, tertutup, serviks saat tidak subur dan perubahanserviks tinggi, lunak, terbuka,
9. Periksa bila terjadi hal yang mempengaruhi grafik seperti: gangguan, faktorstres, penyakit
ataupun obat.
10. Terapkan petunjuk metode simptothermal ini dengan tepat (untuk merencanakan
2.Dengan Alat
a. Mekanisme/Barier
1) Kondom
Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga mencegah penyakit menular
seksual termasuk HIV/AIDS. Kondom akan efektif apabila pemakaiannya baik dan benar. Selain
itu, kondom juga dapat dipakai bersamaan dengan kontrasepsi lain untuk mencegah PMS.
PengertianKondom
47
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks
(karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat
berhubungan. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya
berpinggir tebal, yang digulung berbentuk rata. Standar kondom dilihat dari ketebalannya, yaitu
0,02 mm.
JenisKondom
1. Kondom biasa.
3. Kondom beraroma.
Kondom untuk pria sudah lazim dikenal, meskipun kondomwanita sudah ada namun belum
populer.
3. Sebagai pelindung terhadap infeksi atau tranmisi mikro organisme penyebab PMS.
Efektifitas Kondom
Pemakaian kontrasepsikondom akan efektif apabila dipakai secara benar setiap kali berhubungan
seksual. Pemakaian kondom yang tidak konsisten membuat tidak efektif. Angka kegagalan
kontrasepsikondom sangat sedikit yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.
ManfaatKondom
Indikasi atau manfaatkontrasepsikondom terbagi dua, yaitu manfaat secara kontrasepsi dan non
kontrasepsi.
Keterbatasan Kondom
Penilaian Klien
khusus, tetapi diberikan penjelasan atau KIE baik lisan maupun tertulis. Kondisi yang perlu
Kondom
Baik digunakan Tidak baik digunakan
Ingin berpartisipasi dalam programKB Mempunyai pasangan yang beresiko tinggi
apabila terjadi kehamilan
Ingin segera mendapatkan kontrasepsi Alergi terhadap bahan dasar kondom
Ingin kontrasepsi sementara Menginginkan kontrasepsi jangka panjang
Ingin kontrasepsi tambahan Tidak mau terganggu dalam persiapan untuk
melakukan hubungan seksual
Hanya ingin menggunakan alat kontrasepsi Tidak peduli dengan berbagai persyaratan
saat berhubungan kontrasepsi
49
Beresiko tinggi tertular/menularkan PMS
Kunjungan Ulang
Saat klien datang pada kunjungan ulang harus ditanyakan ada masalah dalam penggunaan
kondom dan kepuasan dalam menggunakannya. Apabila masalah timbul karena kekurangtahuan
dalam penggunaan, maka sebaiknya informasikan kembali kepada klien dan pasangannya.
Apabila masalah yang timbul dikarenakan ketidaknyamanan dalam pemakaian, maka berikan dan
Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dari pemakaian alat kontrasepsikondom.
a. Diafragma
Kontrasepsi diafragma merupakan hal yang tidak biasa di Indonesia. Kontrasepsi ini
adalah kontrasepsi barier yang tidak mengurangi kenikamatan berhubungan seksual karena
terjadi skin to skin kontak antara penis dengan vagina dan dapat meningkatkan frekuensi sentuhan
pada G Spot dalam. Sayangnya diafragma memiliki efektifitas yang paling rendah dibandingkan
dengan alat kontrasepsi lainnya, selain itu pemasangannya harus oleh tenaga kesehatan dan
harganya relatif lebih mahal. Bentuk dan pemasangannya adalah sebagai berikut :
50
Cervical cap merupakan kontrasepsi wanita, terbuat dari bahan latex, yang dimasukkan ke
dalam liang kemaluan dan menutupi leher rahim (serviks). Efek sedotan menyebabkan cap tetap
nempel di leher rahim. Cervical cap berfungsi sebagai barier (penghalang) agar sperma tidak
masuk ke dalam rahim sehingga tidak terjadi kehamilan. Setelah berhubungan (ML) cap tidak
boleh dibuka minimal selama 8 jam. Agar efektif, cap biasanya di campur pemakaiannya dengan
Efektifitas tegantung pada pas atau tidaknya ukuran cap. Untuk itu diperlukan fitting
(ngepas) cap. Cap bisa dipasang selama 48 jam. Dipasang saat akan ML. Tidak dianjurkan
pemakaiannya saat haid.Saat pemasangan cap diisi 1/3 bagian dengan spermisidal. Jangan terlalu
berlebihan, karena akan menyebabkan cap terlepas dari serviks. Hati2 jika melakukan o**l seks,
bersihkan sisa spermisida di sekitar vagina, karena rasanya sangat tidak enak.
Cari posisi yang nyaman saat memasukkan cap ke dalam vagina. Berdiri dengan satu kaki
diatas kursi, berdiri mengangkang atau berbaring dengan lutut ditekukkan. Satu tangan
membeberkan bibir vagina, sementara tangan yang satunya memasukkan cap. Gunakan jari untuk
mendorong cap sampai ke leher rahim. Cek sekeliling cap apakah sudah masuk dengan benar ke
51
Setelah ML, tunggu sampai 8 jam sebelum membuka cap. Pergunakan jari untuk
melepaskan efek mengisap daro cap. Jika cap sulit dijangkau, coba posisi jongkok dan meneran.
Jika cap lepas saat ML, maka pergunakan kontrasepsi darurat (kondar).Efek samping
Sebagian kecil wanita akan mengalami reaksi alergi akan bahan latex atau spermisidalnya.
Keuntungan
Kerugian
Diafrgama dipasang di vagina 6 jam sebelum berhubung seks. Jika hubungan seks
berlangsung di atas 6 jam setelah pemasangan, maka tambahkan spermisida ke dalam vagina.
Diafragma dicabut lebih kurang 6 jam setelah hubungan seks. ila anda belum tahu bagaimana
Pertama, kosongkan kandung kemih anda dan cucilah tangan hingga bersih.
Kedua, pastikan diafragma tidak berlubang (tes dengan mengisi diafragma dengan air, atau
Ketiga, oleskan sedikit spermisida krim atau jelli pada kap diafrgama (untuk memudahkan
Keempat, posisi saat pemasangan diafragma, satu kaki diangkat ke atas kursi atau dudukan toilet,
52
Keenam, lebarkan kedua bibir vagina
Ketujuh, masukkan diafragma ke dalam vagina jauh ke belakang, dorong bagian depan pinggiran
Kedelapan, masukkan jari ke dalam vagina sampai menyentuh servisk, sarungkan karetnya dan
Kesepuluh, mengangkat dan mencabut diafragma dengan menggunakan jari telunjuk dan tengah.
Kesebelas, cuci dengan sabun dan air. Keringkan sebelum disimpan kembali di tempatnya
b.Kimiawi
Pengertian
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang
Jenis
1. Aerosol (busa).
3. Krim.
Cara Kerja
2. Memperlambat motilitassperma.
Pilihan
2. Aerosol dianjurkan bila spermisida digunakan sebagai pilihan pertama atau metode
53
3. Tablet vagina, suppositoria dan film sangat mudah dibawa dan disimpan. Penggunaannya
seksual.
Manfaat
Alat kontrasepsispermisida ini memberikan manfaat secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
Manfaatkontrasepsi
6. Mudah digunakan.
Manfaat non kontrasepsi Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual termasuk
Keterbatasan
1. Efektifitas kurang (bila wanita selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk, angka
kegagalan 15 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun dan bila wanita tidak selalu
menggunakan sesuai dengan petunjuk maka angka kegagalan 29 dari 100 perempuan akan
2. Spermisida akan jauh lebih efektif, bila menggunakan kontrasepsi lain (misal kondom).
4. Tergantung motivasi dari pengguna dan selalu dipakai setiap melakukan hubungan
seksual.
54
6. Hanya efektif selama 1-2 jam dalam satu kali pemakaian.
Penilaian Klien
Meskipun tidak memerlukan pemeriksaan khusus, namun perlu diperhatikan kondisi pengguna
Spermisida
Sesuai untuk klien yang: Tidak sesuai untuk klien yang:
Tidak suka atau tidak boleh menggunakan Mempunyai resiko tinggi apabila hamil
kontrasepsi hormonal (seperti perokok, (berdasar umur, paritas, masalah kesehatan)
wanita di atas 35 tahun)
Lebih suka memasang sendiri alat Terinfeksi saluran uretra
kontrasepsinya
Menyusui dan memerlukan kontrasepsi Memerlukan metode kontrasepsi efektif
pendukung
Tidak ingin hamil dan terlindung dari Tidak mau repot untuk mengikuti petunjuk
penyakit menular seksual, tetapi pemakaian kontrasepsi dan siap pakai
pasangannya tidak mau menggunakan sewaktu akan melakukan hubungan seksual
kondom
Memerlukan metode sederhana sambil Tidak stabil secara psikis atau tidak suka
menunggu metode lain menyentuh alat reproduksinya (vulva dan
vagina)
Jarang melakukan hubungan seksual Mempunyai riwayat sindrom syok karena
keracunan
Pemakaian alat kontrasepsispermisida juga mempunyai efek samping dan masalah lain. Di bawah
ini merupakan penanganan efek samping dan masalah-masalah yang timbul akibat pemakaian
spermisida.
55
B. Metode Modern
1.Kontrasepsi Hormonal
a. Oral Kontrasepsi
1) Pil Kombinasi
Kontrasepsi pil kombinasi adalah pil yang mengandung sintetik estrogen dan preparat
progesteron yang mencegah kehamilan dengan cara menghambat terjadinya ovulasi (pelepasan
sel telur oleh indung telur) melalui penekanan hormon LH dan FSH, mempertebal lendir mukosa
serviks (leher rahim), dan menghalangi pertumbuhan lapisan endometrium. Pil kombinasi ada
yang memiliki estrogen dosis rendah dan ada yang mengandung estrogen dosis tinggi. Estrogen
dosis tinggi biasanya diberikan kepada wanita yang mengkonsumsi obat tertentu (terutama obat
epilepsy).
Selain untuk kontrasepsi, pil kombinasi dapat digunakan untuk menangani dismenorea
(nyeri saat haid), menoragia, dan metroragia. Pil kombinasi tidak direkomendasikan untuk wanita
menyusui, sampai minimal 6 bulan setelah melahirkan. Estrogen yang terdapat di dalam pil
kombinasi yang diminum oleh ibu menyusui, dapat mengurangi jumlah air susu dan kandungan
zat lemak serta protein dalam ASI. Karena itu untuk ibu menyusui sebaiknya diberikan tablet
yang hanya mengandung progestin, yang tidak mempengaruhi pembentukan air susu.
Wanita yang tidak menyusui harus menunggu setidaknya 3 bulan setelah melahirkan
sebelum memulai pil kombinasi karena peningkatan risiko terbentuknya bekuan darah di tungkai.
Apabila 1 pil lupa diminum, 2 pil harus diminum sesegera mungkin ketika ingat, dan pack
tersebut harus dihabiskan seperti biasa. Bila 2 atau lebih pil lupa diminum, maka bungkus pil
harus tetap dihabiskan dan metode kontrasepsi lain harus digunakan, seperti kondom, untuk
mencegah kehamilan.
Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu setelah persalinan,
maka pil KB bisa langsung digunakan dengan syarat Ibu tidak sedang menyusui. Jika menstruasi
terakhir terjadi dalam waktu 12-28 minggu, maka harus menunggu 1 minggu sebelum pil KB
mulai digunakan, sedangkan jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu lebih dari 28 minggu,
antibiotik) dapat menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pil KB. Obat anti-kejang (fenitoin
dan fenobarbital) dapat meningkatkan perdarahan abnormal pada wanita pemakai pil KB.
Pil kombinasi atau combination oral contraceptive pill adalah pil KB yang mengandung
1. Conventional Pack.
Conventional Pack
Paket konvensional biasanya berisi 21 pil dengan hormonaktif dan 7 pil dengan hormon tidak
aktif atau 24 pil aktif dan empat pil tidak aktif. Haid terjadi setiap bulan selama seminggu ketika
minum pil pada hari ke 4-7 dari pil terakhir yang tidak aktif.
Merupakan pil kombinasi yang berisi 84 pil dengan hormonaktif dan 7 pil dengan hormon tidak
aktif. Haid terjadi setiap empat kali setahun selama seminggu ketika minum pil pada hari ke 4-7
dari pil terakhir yang tidak aktif. Tersedia juga pil KB yang mengandung 28 pil dengan
57
Jenis
1. Monofasik.
2. Bifasik.
3. Trifasik.
Monofasik
Monofasik adalah pil kombinasi yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormonaktifestrogen dan progesteron dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormonaktif.
Bifasik
Bifasik adalah pil kombinasi yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormonaktifestrogen dan progesteron dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormonaktif.
Trifasik
Trifasik adalah pil kombinasi yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormonaktifestrogen dan progesteron dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormonaktif.
Cara Kerja
Pil kombinasi atau combination oral contraceptive pillmempunyai cara kerja sebagai berikut:
1. Mencegah implantasi.
2. Menghambat ovulasi.
Efektifitas
Efektifitas pil kombinasi lebih dari 99 persen, apabila digunakan dengan benar dan konsisten. Ini
berarti, kurang dari 1 orang dari 100 wanita yang menggunakan pil kombinasi akan hamil setiap
tahunnya. Metode ini juga merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin
hamil bisa langsung berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam waktu 3 bulan.
58
Manfaat
endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara,
Keterbatasan
4. Mahal.
5. Repot.
Efek Samping
Efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan pil kombinasi ini antara lain:
1. Peningkatan risiko trombosis vena, emboli paru, serangan jantung, stroke dan kanker
leher rahim.
59
3. Pada kasus-kasus tertentu dapat menimbulkan depresi, perubahansuasana hati dan
penurunan libido.
5. Kembung.
7. Pusing.
8. Amenorea.
9. Nyeripayudara.
Pada prinsipnya hampir semua wanita yang ingin menggunakan pil kombinasi diperbolehkan,
seperti:
9. Wanita dengan nyeri haid hebat, riwayat kehamilan ektopik, kelainanpayudara jinak.
10. Wanita dengan diabetus melitus tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan
saraf.
11. Wanita dengan penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis atau tumor jinak
ovarium.
60
Kriteria Yang Tidak Dapat Menggunakan Pil Kombinasi
Yang termasuk dalam kontra indikasi absolut antara lain: tromboplebitis atau tromboemboli,
koroner, diketahui atau diduga karsinoma mammae, diketahui atau diduga karsinoma
endometrium, diketahui atau diduga neoplasma yang tergantung estrogen, perdarahan abnormal
genetalia yang tidak diketahui penyebabnya, adenoma hepar, karsinoma atau tumor-tumor jinak
hepar, diketahui atau diduga hamil, gangguan fungsi hati, tumor hati yang ada sebelum
Yang termasuk dalam kontra indikasi relatif antara lain: sakitkepala (migrain), disfungsi jantung
atau ginjal, diabetes gestasional atau pre diabetes, hipertensi, depresi, varises, umur lebih 35
tahun, perokok berat, fase akut mononukleosis, penyakit sickle cell, asma, kolestasis selama
kehamilan, hepatitis atau mononukleosis tahun lalu, riwayat keluarga (orang tua, saudara) yang
terkena penyakit reumatik yang fatal atau tidak fatal atau menderita DM sebelum usia 50 tahun,
kolitis ulseratif.
Selain itu, kriteria lain yang tidak dapat menggunakan pil kombinasi adalah:
bulanpemberian ASI).
4. Saat ingin berhenti kontrasepsi hormonaljenis suntikan dan ingin ganti pil kombinasi.
Keadaan Saran
Tekanan darah tinggi Sistolik lebih dari 160 mmHg, Pil tidak boleh digunakan
diastolik lebih dari 90 mmHg.
Anemia bulan sabit Pil tidak boleh digunakan
Kencing manis Tanpa komplikasi Pil dapat diberikan
Migrain Tanpa gejala neurologik lokal Pil dapat diberikan
yang berhubungan dengan
nyerikepala
Konsumsi fenitoin, Pil etinilestradiol dengan
barbiturat, rifampisin dosis 50 mikrogram
Tanda Masalah yang Mungkin Terjadi
Sakit kepala hebat Stroke, hipertensi, migrain
Kehilangan penglihatan atau kabur Stroke, hipertensi, atau masalah
vaskular
Nyeri dada hebat, batuk, nafas Serangan jantung atau bekuan darah
pendek dalam paru
Nyeriabdomen hebat Penyakit kandung empedu, bekuan
darah, pankreatitis
Tidak terjadi perdarahan/spotting Kemungkinan hamil
setelah selesai minum pil
Nyeri tungkai hebat (betis atau paha) Sumbatan pembuluh darah tungkai
Di bawah ini merupakan penanganan dari efek samping dari penggunaan pil kombinasi.
62
mikrogram) atau sarankan dengan metode kontrasepsi lain.
Pil kombinasi terbagi dalam berbagai merk, dan biasanya di dalammya terdapat brosur tentang
cara pemakaiannya. Sebelum menggunakan pil kombinasi, baca dengan seksama dan pahami
Catatan:
Tunjukkan cara mengeluarkan pil dari kemasannya dan pesankan untuk mengikuti anak panah
Petunjuk Umum
1. Pil kombinasi sebaiknya diminum setiap hari pada saat yang sama.
2. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid.
4. Pada kemasan 28 pil, dianjurkan mulai minum pil plasebo sesuai dengan hari yang ada
pada kemasan.
5. Bila kemasan 28 pil habis, sebaiknya mulai minum pil dari kemasan yang baru.
6. Bila kemasan 21 pil habis, tunggu 1 minggu kemudian mulai minum pil dari kemasan
yang baru.
7. Minum pil yang lain, apabila terjadi muntah dalam waktu 2 jam setelah meminumnya.
8. Penggunaan pil kombinasi dapat diteruskan, apabila tidak memperburuk keadaan saat
9. Penggunaan pil apabila terjadi muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih
63
Aturan Pil Lupa
Apabila lupa minum 1 pil (hari 1-21), maka setelah ingat segera minum 2 pil pada hari yang sama
(tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi lain). Apabila lupa minum 2 pil (hari 1-21),
sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai jadual yang ditetapkan (sebaiknya menggunakan
metode kontrasepsi lain atau tidak melakukan hubungan seksual sampai pil habis).
Pil kombinasi diminum setelah 3 minggu post partum. Jika sudah 6 minggu post partum dan
sudah melakukan hubungan seksual, sebaiknya menunggu haid dan gunakan metode barier.
Petunjuk untuk pasien post partum yang menyusui sama dengan petunjuk umum dan aturan pil
lupa. Sebelum menggunakan pil kombinasi, berikan konseling dan KIE pada pasien tentang
Kontrasepsi
64
menggunakan pil kombinasi karena pengaruh estrogen dapat membahayakan, misalnya pada
a. Efektivitas
b. Keuntungan
Mula kerja cepat (24 jam setelah pemakaian pil), menurunkan kejadian menoragia dan
endometrium, tidak memiliki efek samping yang berkaitan dengan estrogen (bekuan darah
di vena tungkai)
c. Kerugian
Harus diminum di waktu yang sama setiap hari, kurang efektif dibandingkan pil
d. Efek samping
e. Cara pemakaian
Pil harus diminum setiap hari, termasuk di waktu haid. Sebaiknya pil diminum pada
f. Pengembalian kesuburan
Mini pil adalah pil KB yang hanya mengandung hormonprogesteron dalam dosis rendah.
Pil mini atau pil progestin disebut juga pil menyusui. Dosis progestin yang digunakan 0,03-0,05
mg per tablet.
JenisMini Pil
65
Mini pil dalam kemasan dengan isi 28 pil mengandung 75 mikro gram desogestrel. Sedangkan
mini pil dalam kemasan dengan isi 35 pil mengandung 300 mikro gram levonogestrel atau 350
Cara Kerja
Cara kerja dari kontrasepsi pil progestin atau mini pil dalam mencegah kehamilan antara lain
dengan cara:
1. Menghambat ovulasi.
2. Mencegah implantasi.
Pil progestin atau mini pil sangat efektif (98,5 persen). Penggunaan yang benar dan konsisten
sangat mempengaruhi tingkat efektifitasnya. Efektifitas penggunaan mini pil akan berkurang
pada saat mengkonsumsi obat anti konvulsan (fenitoin), carbenzemide, barbiturat, dan obat anti
tuberkulosis (rifampisin).
Manfaat
Kontrasepsi pil progestin atau mini pil mempunyai manfaatkontrasepsi dan non kontrasepsi.
menggunakan.
Kerugian
Kontrasepsi pil progestin atau mini pil mempunyai kerugian, antara lain:
1. Memerlukan biaya.
4. Penggunaan mini pil bersamaan dengan obat tuberkulosis atau epilepsi akan
5. Mini pil harus diminum setiap hari dan pada waktu yang sama.
7. Tidak melindungi dari penyakit menular seksual termasuk HBV dan HIV/AIDS.
8. Mini pil tidak menjamin akan melindungi dari kista ovarium bagi wanita yang pernah
Efek Samping
Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan pil progestin atau mini pil antara lain:
3. Payudara tegang.
4. Mual.
5. Pusing.
6. Perubahan mood.
8. Hirsutisme (pertumbuhan rambut atau bulu yang berlebihan pada daerah muka), tetapi
sangat jarang.
68
Indikasi
Kriteria yang boleh menggunakan pil progestin atau mini pil antara lain:
2. Wanita yang telah memiliki anak maupun yang belum mempunyai anak.
5. Pasca keguguran.
6. Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg atau dengan masalah pembekuan darah.
Kontra Indikasi
Kriteria yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi pil progestin atau mini pil antara lain:
8. Ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hati jinak maupun ganas.
Di bawah ini merupakan penanganan dari beberapa efek samping yang ditimbulkan dari
69
Efek Samping Penanganan
Amenorea Pastikan hamil atau tidak, jika tidak hamil tidak perlu
tindakan khusus (cukup konseling).
Bila hamil, hentikan pil dan berikan penjelasan bahwa
mini pil tidak mengganggu pertumbuhanjanin.
Bila diduga terjadi kehamilan ektopik, rujuk pasien
(jangan berikan obat-obatan hormonal).
Perdarahan tidak teratur/spotting Bila tidak menimbulkan masalah kesehatan, tidak perlu
tindakan khusus. Berikan alternatif kontrasepsi lain, bila
pasien tidak dapat menerima kondisi tersebut.
Mini pil mulai dapat digunakan pada hari pertama sampai hari ke lima pada siklus haid (tidak
1. Lebih dari 6 minggu pasca persalinan dan pasien telah mendapat haid.
2. Pasien sebelumnya menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin ganti dengan mini
pil.
2. Pasien mengalami amenorea (tidak haid) dan dipastikan tidak hamil (sebaiknya jangan
melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau gunakan kontrasepsi lain untuk 2 hari).
3. Menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pasca persalinan dan tidak haid (bila menyusui
1. Bila sebelumnya pasien menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin ganti dengan
mini pil. Pil dapat segera diberikan dan tidak perlu menunggu haid berikutnya, apabila
2. Bila sebelumnya pasien menggunakan kontrasepsi suntikan dan ingin ganti mini pil. Pil
dapat diberikan pada jadual suntikan berikutnya dan tidak memerlukan metode
70
Cara Minum Pil Progestin atau Mini Pil
Di bawah ini merupakan petunjuk minum pil progestin atau mini pil, yaitu:
1. Mini pil diminum setiap hari pada saat yang sama sampai habis.
2. Pil pertama sebaiknya diminum pada saat hari pertama siklus haid.
3. Metode barier digunakan pada hari ke tujuh atau 4-6 minggu post partum walaupun haid
belum kembali.
4. Pada pasien 9 bulan post partum sebaiknya beralih menggunakan pil kombinasi karena
5. Bila pasien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, minum pil yang lain
atau gunakan metode kontrasepsi lain jika akan melakukan hubungan seksual pada 48 jam
berikutnya.
6. Meskipun pasien belum haid, mulai paket baru sehari setelah paket terakhir habis.
7. Bila pasien mendapat haid teratur setiap bulan dan kehilangan 1 siklus (tidak haid), atau
8. Apabila pasien mengalami spotting atau perdarahan selama masa interval, tetap minum
9. Apabila pasien mengalami kram, nyeri perut hebat atau demam maka segera periksa ke
pelayanankesehatan.
10. Sarankan pada pasien untuk menggunakan kondom ataupun spermisida selain memakai
mini pil apabila kemungkinan terinfeksi penyakit menular seksual (termasuk HBV dan
Cara minum pil-pil yang terlupa selama 7 hari pertama antara lain:
1. Bila lupa minum pil atau terlambat minum pil, segera minum pil saat ingat dan gunakan
2. Bila pasien lupa minum 1 atau 2 pil, segera minum pil yang terlupa dan gunakan metode
71
Hal yang Perlu Disampaikan Pada Pasien
1. Penggunaan mini pil akan merubah pola haid terutama 2 atau 3 bulan pertama. Pada
umumnya perubahan pola haid ini hanya bersifat sementara dan tidak mengganggu
kesehatan.
2. Penggunaan mini pil akan menimbulkan efek samping seperti mual, pusing, ataupun
nyeripayudara.
3. Efektifitas penggunaan mini pil akan berkurang, bila pasien mengkonsumsi obat-obatan
4. Bila beberapa bulan mengalami haid teratur kemudian terlambat haid, kemungkinan
terjadi kehamilan.
5. Bila mengeluh perdarahan bercak disertai nyeri hebat pada perut, kemungkinan terjadi
kehamilan ektopik.
masalah vaskuler.
b.Suntikan
1) Suntikan Kombinasi
a. Efektivitas
b. Keuntungan
mula kerja cepat dan sangat efektif, bekerja dalam waktu lama, tidak mengganggu
menyusui, mengurangi rasa nyeri dan haid yang keluar, dapat dipakai pada hari ke 3 – 5
c. Kerugian
meningkatkan berat badan karena nafsu makan yang meningkat, lapisan dari lendir rahim
72
menjadi tipis sehingga haid sedikit, bercak atau tidak haid sama sekali, perdarahan tidak
menentu, suntikan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan secara teratur, tidak melindungi
dari PMS
d. Efek samping
Peningkatan berat badan, rambut rontok, tulang menjadi keropos, kelainan metabolisme
pertama) dan amenorea (1 tahun pertama), jika pemakaian suntikan KB dihentikan, siklus
menstruasi yang teratur akan kembali terjadi dalam waktu 6 bulan-1 tahun
e. Pengembalian kesuburan
progestin.
suntik hampir sama dengan KB pil kombinasi, hanya saja KB suntik diberikan sebulan sekali
dengan dosis yang lebih tinggi dari pil sehingga cenderung merusak keteraturan hormon.
Keuntungan, keterbatasan serta kontraindikasi KB suntik kombinasi juga sama dengan pil
saat haid, 42 hari pasca persalinan, atau sewaktu-waktu dengan menggunakan kontrasepsi lain
Kandungan KB suntik progestin ada dua macam yaitu depo medroksiprogesteron asetat
(depoprovera) yang diberikan tiap tiga bulan dan depo noretisteron enantat (depo noristerat)
yang disuntikkan tiap dua bulan. Cara kerja, keuntungan, kerugian, sera kontraindikasinya sama
dengan pil progestin, hanya saja kembalinya kesuburan lebih lama karena obat diberikan dalam
dosis tinggi dengan jeda waktu yang lama, sehingga system kerja hormon tidak berjalan
sebagaimana mestinya.
73
Baru-baru ini ditemukan jenis kontrasepsi hormonal yang menggunakan testosterone.
Kontrasepsi ini diperuntukkan laki-laki dengan waktu injeksi setiap bulan. Keuntungan
kontrasepsi ini adalah efektivitas 100% dan kesuburan bisa segera kembali setelah pemakaian
dihentikan.
Kontrasepsi
a. Efektivitas
b. Keuntungan
mula kerja cepat dan sangat efektif, bekerja dalam waktu lama, tidak mengganggu
menyusui, mengurangi rasa nyeri dan haid yang keluar, dapat dipakai pada hari ke 3 – 5
c. Kerugian
meningkatkan berat badan karena nafsu makan yang meningkat, lapisan dari lendir rahim
menjadi tipis sehingga haid sedikit, bercak atau tidak haid sama sekali, perdarahan tidak
menentu, suntikan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan secara teratur, tidak melindungi
dari PMS
d. Efek samping
74
Peningkatan berat badan, rambut rontok, tulang menjadi keropos, kelainan metabolisme
siklus menstruasi yang teratur akan kembali terjadi dalam waktu 6 bulan-1 tahun
e. Pengembalian kesuburan
c. Implant
Jenis-jenis :
• Norplant → 6 btang silastik lembut berongga, panjang 3,4 cm, diameter 2,4 mm, dengan
• Implanon → 1 batang putih lentur, panjang 40 mm, diameter 2 mm, isi 68 mg 3-kento-
Cara kerja :
gonotropin )
Keuntungan :
• Efektifitas tinggi
• Mahal
• Perdarahan
Efek samping :
• Nyeri kepala
• Nyeri payudara
• Mual
• Amenorea
• Spotting
• Ekspulsi
Waktu pemasangan :
• Pasca keguguran
Kontraindikasi :
• Hamil
• Penyakit hati
• Penyakit kuning
• Hipertensi
• Kelainan tromboembolik
• Kanker payudara
• Kanker genital
• Miom uterus
• DM
76
Indikasi :
• Wanita menyusui
• Pasca keguguran
• Riwayat KET
JENIS AKDR :
Lippes loop
Cu – T
Cu – 7
Multiload
Keuntungan AKDR :
KERUGIAN AKDR :
Leokorea
Infeksi
Tali AKDR dapat menyebabkan perlukaan portio dan menggangu hubngan seksual
Perdarahan hebat
Mempengaruhui fertilisasi
Selesai menstruasi
Sedang hamil
Penderita Diabetes
Leokorea
Terjadi infeksi
Terjadi perdarahan
Terjadi kehamilan
AKDR terlepas/eksspulsi
3. Sterilisasi
a. Tubektomi
Profil
seseorang perempuan
Mekanisme Kerja
Minilaparotomi
Laparoskopi
Dengan mengoklusi tuba falopi (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga
Keuntungan Kontrasepsi
Sangat efektif (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risik kesehatan yang serius
79
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi hormon
ovarium)
Keterbatasan
Harus dipertimbangkan sifat mantap metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan
Dilakukan oleh dokter terlatih (dibutuhkan dokter spesialis ginekologi untuk proses
laparoskopi)
Isu-isu Klien
Klien mempunyai hak untuk berubah pikiran setiap waktu sebelum prosedur ini
Informed consent harus diperoleh dan standard consent form harus ditanda-tangani oleh
Paritas (jumlah anak) minimal 2 dengan umur anak terkecil > 2 thn
Kapan Dilakukan
80
Hamil
Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tidak hamil
Pascapersalinan; minilap di dalam waktu 2 hari atau hingga 6 minggu atau 12 minggu,
saja)
b. Vasektomi
Vasektomi adalah istilah dalam ilmu bedah yang terbentuk dari dua kata yaitu vas dan
ektomi. Vas atau vasa deferensia artinya adalah saluran benih yaitu saluran yang menyalurkan sel
benih jantan (spermatozoa) keluar dari buah zakar (testis) yaitu tempat sel benih itu diproduksi
menuju kantung mani (vesikulaseminalis) sebagai tempat penampungan sel benih jantan sebelum
dipancarkan keluar pada saat puncak sanggama (ejakulasi). Ektomi atau ektomia artinya
pemotongan sebagian. Jadi vasektomi artinya adalah pemotongan sebagian (0.5 cm – 1 cm)
saluran benih sehingga terdapat jarak diantara ujung saluran benih bagian sisi testis dan saluran
benih bagian sisi lainya yang masih tersisa dan pada masing-masing kedua ujung saluran yang
81
Cara Kerja :
Saluran vas deferens yang berfungsi mengangkut sperma dipotong dan diikat, sehingga
aliran sperma dihambat tanpa mempengaruhi jumlah cairan semen. Jumlah sperma hanya 5% dari
cairan ejakulasi. Cairan semen diproduksi dalam vesika seminalis dan prostat sehingga tidak akan
Indikasi :
- Menunda kehamilan
- Mengakhiri kesuburan
- Membatasi kehamilan
- Setiap pria, suami dari suatu pasangan usia subur yang telah memiliki jumlah anak
Kontraindikasi :
a. Keuntungan :
- Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi. Dapat digunakan seumur hidup.
82
- Tidak menggangugu kehidupan seksual suami istri.
- Sifatnya permanen.
b. Kerugian :
- Prosedur ini hanya untuk pasangan yang sudah memutuskan untuk tidak akan punya anak lagi.
- Harus memakai kontrasepsi lain (kondom) selama beberapa hari atau minggu sampai sel mani
menjadi negatif.
- Tidak dapat dilakukan dengan orang yang masih ingin mempunyai anak lagi.
a. Efek Samping :
b. Komplikasi :
- Pendarahan
83
- Peradangan bila sterilisasi/ alat proses kurang
a. Digunakan atas permohonan pasangan suami istri yang sah, tanpa paksaan dari pihak lain
dalam bentuk apapun, telah di anugrahkan 2 orang anak dengan umur anak terkecil sekitar 2
b. Setiap calon peserta vasektomi harus memenuhi syarat kesehatan, artinya tidak ditemukannya
hambatan atau kontraindikasi atau menjalani kontap. Pemeriksaan seorang dokter diperlukan
e. Sebelum Tindakan
k. Tiba di Klinik Hubungi Petugas Klinik Tunggulah hingga tiba giliran dilayan
m. Sesudah tindakan
s. Bila akan melakukan hubungan suami istri dalam periode pertama 15 kali mengeluarkan air
84
2. Melakukan hubungan Suami Istri bila :
3. Luka operasi belum sembuh (biasanya sekitar 6 hari) Tidak memakai alat kontrasepsi
(biasanya sampai dengan 15 kali keluarnya air mani) Kembalilah segera ke klinik:
BAB VI
A. Pengertian
p e m e c a h a n m a s a l a h d a n p e n g a m b i l a n k e p u t u s a n u n t u k menggunakan
alat kontrasepsi.
kontrasepsiminimal lima tahun dan selama itu tidak hamil, maka klien
menjadi pengguna alat kontrasepsi yang mantap, misalnya dari alat kontrasepsi pilmenjadi
IUD
akseptor motivator.
fasilitator.
Faktor Utama
i n f o r m a s i m e n g e n a i b e r m a c a m - m a c a m a l a t kontrasepsi yang
hal berikut :
Singkat , memilih informasi paling penting yang perlu diketahuioleh klien dan
Terorganisasi, i n f o r m a s i d i b e r i k a n d e n g a n
87
penjelasan tertentu dan keseluruhan kata memori itu menjelaskan suatu keadaan)
paling penting terlebi dahulu, yaitu hal yang harus dilakukan klien
Sederhana, m e n g g u n a k a n k a t a - k a t a p e n d e k d a n k a t a - k a t a sederhana
yang mudah dipahami oleh klien. Hindari kata-kata teknis dan penjelasan ilmiah
Spesifik , informasi akan lebih mudah diingat dan diikuti bila sifatnya konkret
spesifik dan tidak abstrak atau kabur sehingga jelas langkah yang harus dilakukan oleh
klien.
empati dan mampu merasakan apa yang dirasakan atau dialamioleh klien. Pemahaman
88
y a n g dicemoohkan/ ditertawakan. Walau bidan/ konselor
Pembinaan Akseptor KB
s e s u a i dengan standart yang ditentukan oleh unit Depkes maupun unit swasta
BAB VII
1. Kondom Pria
89
Kondom merupakan selubung / sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan di
antaranya lateks vinil atau bahan alami ( produksi hewan ) yang di pasang pada penis saat
hubungan sex.
Penggunana kondom untuk tujuan perlindungan terhadap penyakit kelamin telah dikenal
sejak zaman esir kuno. Penggunaannya ialah untuk tujuan melindungi pria terhadap penyakit
kelamin.
a. Cara kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas
sperma di ujung selubung karet yang di pasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak
Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan kepada pasangan yang lain.
b. Efek samping
· Jika di curigai ada kebocoran , pertimbangkan pemberian Morning after Pill
· Reaksi alergi , meskipun jarang dapat sangat mengganggu dan bias berbahaya.
· Jika penurunan kepekaan tidak bisa ditolerir biarpun dengan kondom yang lebih
untuk pemakaian kondom , tetapi mereka perlu diberi penjelasan lisan atau instruksi
tertulis.
1. Pil
90
Pil merupakan alat kontrasepsi yang harus diminum setiap hari dan dapat dipakai oleh
semua ibu usia reproduksi , baik yang sudah mempunyai anak ataupun belum.
a. Jenis
· Monofasik
· Bifasik
· Trifasik
· Pergerakan tuba terganggu sehingga tranportasi telur dengan sendirinya akan
terganggu pula
· Amenorhea
· Periksa dalam atau tes kehamilan , bila tidak hamil dan klien minum dengan benar.
· Tes kehamilan atau pemeriksaan ginekologik . bila tidak hamil sarankan minum pil
· Sarankan minum pil pada waktu yang sama , jelaskan bahwa perdarahan hal yang
2. Suntik
· Amenurea
· Perdarahan
· Bila tidak terjadi kehamilan tidak perlu diberikan pengobatan khusus. Jelaskan
· Pastikan tidak ada kehamilan , bila hamil segera rujuk. Bila tidak hamil
informasikan bahwa hal ini adalah hal biasa dan akan hilang dalam waktu dekat.
· Bila tidak hamil cari penyebab perdarahan yang lain. Jelaskan bahwa perdarahan
3. AKDR
a. Jenis
Sampai sekarang telah terdapat berpuluh – puluh jenis AKDR, yang paling banyak
1. Perdarahan
- Menoragia
92
- Spotting mettroragia
Rasa nyeri atau kejang di perut dapat terjadi segera setelah pemasangan AKDR ,
biasanya nyeri ini berangsur-angsur hilang dengan sendirinya. Rasa nyeri dapat di kurangi
berlangsung secara terus menerus , sebaiknya AKDR dikeluarkan dan diganti dengan
bersenggama. Ini disebabkan oleh benag AKDR yang keluar dari porsio uteri terlalu
4. Norplant
dibungkus dalam kapsul dan disusukkan di bawah kulit. Jumlah kapsul yang di susukkan
Kelebihan norplant antara lain adalah cara ini cocok untuk wanita yang tidak
boleh menggunakan obat-obat yang mengandung estrogen, perdarahan yang terjadi lebih
ringan, tidak menaikkan tekanan darah. Selain itu nirplant dapat digunakan untuk jangka
terakhir ini tubektomi telah merupakan bagian yang penting dalam program keluarga
1. Motivasi hanya dilakukan satu kali saja sehingga tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
a. Jenis
- Minilaparotomi
- Laparoskopi
- Perdarahan superfisial
c. Penanganan
- Pastikan tidak adanya infeksi dan obati bberdasarkan apa yang ditemukan
6. Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk mengehntikan kapasitas reproduksi pria dengan
jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur tranportasi sperma terhambat dan
94
Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas dimana fungsi reproduksi
merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangan nya serta
Pada tahun – tahun terakhir ini vasektomi makin banyak dilkaukan di beberapa Negara
seperti india , Pakistan , amerika serikat , dan korea. Untuk menekan laju pertambahan
penduduk
Pada dasrnya indikasi untuk melakukan vasektomi ialah bahwa pasangan suami – isteri
tidak menghendaki kehamilan lagi dan pihak suami bersedia bahwa tindakan kontrasepsi
Sebetulnya tidak ada kontraindikasi untuk vasektomi , hanya apabila ada kelainan local
atau umum yang dapat mengganggu sembuhnya luka operasi , kelainan ini harus
disembuhkan dahulu.
Keuntungan vasektomi :
Sistem rujukan dalam mekanisme pelayanan MKET merupakan suatu system pelimpahan
tanggung jawab timbal balik baik secara vertical maupun horizontal atau kasus atau masalah
yang berhubungan dengan MKET. Unit pelayanan yang dimaksud disini yaitu menurut tingkat
kemampuan dari yang paling sederhana berturut – turut ke unit pelayanan yang paling mampu.
a. Terwujudnya suatu jaringan pelayanan MKET yang terpadu disetiap tingkat wilayah,
sehingga setiap unit pelayanan memberikan pelayanan secara berhasil guna dan berdaya
perluasan jangkauan dan pembinaan peserta KB dengan pelayanan yang makin bermutu
a. Pelimpahan kasus
a. Sasaran Obyektif
b. Sasaran subyektif
BAB VIII
PENDOKUMENTASIAN PELAYANAN KB
96
Kegiatan pencatatan dan pelaporan program KB Nasional merupakan suatu proses untuk
mendapatkan data dan informasi yang merupakan suatu substansi pokok dalam system informasi
program KB Nasional dan dibutuhkan untuk kepentingan operasional program. Data dan
informasi tersebut juga merupakan bahan pengambilan keputusan, perencanaan, pemantauan, dan
penilaian serta pengendalian program. Oleh karena itu data dan informasi yang dihasilkan harus
akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya. Dalam upaya memenuhi harapan data dan informasi
perkembangan program dengan visi dan misi program baru serta perkembangan kemauan
teknologi informasi.
Dalam tahun 2001 pencatatan dan pelaporan program KB nasional telah dilaksanakan
sesuai dengan system, pencatatan dan pelaporan yang disempurnakan melalui instruksi Mentri
pencatatan, serta pengelolahan data dan informasi tentang kegiatan dan hasil kegiatan
operasional.
System pencatatan dan pelaporan saat ini telah disesuaikan dengan tuntutan informasi,
System pencatatan dan pelaporan program KB N asional yang disesuaikan meliputi sub
1. Batasan
Dalam melaksanakan pencatatan dan pelaporan yang tepat dan benar diperlukan
menyajikan berbagai aspek yang berkaitan dengan pelayanan oleh fasilitas pelayanan KB.
3. Peserta KB baru adalah PUS yang pertama kali mengguakan kontrasepsi atau PUS yang
4. Peserta KB lama adalah peserta KB yang masih menggunakan kontrasepsi tanpa diselingi
kehamilan.
5. Peserta KB ganti cara adalah peseta KB yang berganti pemakaian dari satu metode
tindakan-tindakan lain yang berkaitan dengan pelayanan kontrasepsi yang diberikan pada
kontrasepsi kepada calon dan peserta KB yang dilakukan dalam fasilitas pelayanan KB.
lain yang berkaitan dengan pelayanan kontrasepsi yang dilakukan di luar fasilitas
pelayanan KB (TKBK,Safari,Posyandu).
minimal seorang paramedis atau dan yang sudah mendapat latihan KB dan memberikan
pelayanan: cara sederhana (kondom,obat vaginal), pil KB,suntik KB, IUD bagi fasilitas
pelayanan yang mempunyai bidang yang telah mendapat pelatihan serta upaya penanggulangan
minimal dokter umum yang telah mendapat pelatihan dan memberikan pelayanan: cara
98
sederhana, suntik KB, IUD bagi dokter atau bidan yang telah mendapat pelatihan, implant bagi
dokter yang telah mendapat pelatihan, kontap pria bagi fasilitas yang memenuhi persyaratan
minimal dokter spesialis kebidanan, dokter spesialis bedah/dokter umum yang telah mengikuti
pelatihan dan memberikan pelayanan: cara seerhana, pil KB, suntik KB, IUD, pemasangan dan
pencabutan implant, kontap pria, kontap wanita bagi fasilitas yang memenuhi persyaratan untuk
minimal dokter spesialis kebidanan yang telah mngikuti pelatihan penanggulangan infertilisasi
infertilitas dan rekanalisasi serta memberikan pelayanan semua jenis kontrasepsi ditambah
yang dikelompokkan dalam 4 (empat) status kepemilikan yaitu: Depkes, ABRI, Swasta
b. Konseling adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh petugas medis atau paramedik dalam
bentuk percakapan individual dalam usaha untuk membantu PUS guna meningkatkan
c. Konseling baru adalah suatu kegiatan konseling yang dilakukan oleh petugas medis atau
paramedic kepada calon peserta KB yang akhirnya menjadi peserta KB baru pada saat itu.
d. Konseling lama adalah suatu kegiatan konseling yang dilakukan oleh petugas medis atau
e. Akibat sampingan atau komplikasi adalah kelainan dan atau gangguan kesehatan akibat
penggunaan kontrasepsi.
f. Akibat sampingan atau komplikasi ringan adalah kelainan dan atau gangguan kesehatan
99
g. Akibat sampingan atau komplikasi berat adalah kelainan dan atau gangguan kesehatan
Digunakan sebagai sarana untuk pendaftaran pertama bagi klinik KB baru dan pendaftaran ulang
Pendaftaran ulang dilakukan setiap akhir tahun anggaran (bulan maret setiap tahun). Kartu ini
berisi infomasi tentang identitas klinik KB, jumlah tenaga, dan sarana klinik KB serta jumlah
Dipergunakan sebagai tanda pengenal dan tanda bukti bagi setiap peserta KB. Kartu ini diberikan
terutama kepada peserta KB baru baik dari pelayanan KB jalur pemerintah maupun swasta
pemerintah, kartu ini merupakan sarana untuk memudahkan mencari kartu status peserta KB
(K/IV/KB/85). Kartu ini merupakan sumber informasi bagi PPKBD/Sub PPKB tentang kesertaan
Dibuat bagi setiap pengunjung baru klinik KB yaitu peserta KB baru dan peserta KB lama
Kartu ini berfungsi untuk mencatat ciri-ciri akseptor hasil pemeriksaan klinik KB dan kunjungan
Dipergunakan untuk mencatat semua hasil pelayanan kontrasepsi kepada semua peserta KB
100
Tujuan penggunaan register ini adalah untuk memudahkan petugas klinik KB dalam membuat
klinik KB.
Tujuan adalah untuk memudahkan membuat laporan tentang alat kontrasepsi setiap akhir bulan.
Penjelasan umum
a. Kartu ini digunakan sebagai sarana untuk pendaftaran pertama dan pendaftaran ulang semua
klinik KB. Pendaftaran ulang dilakukan setiap akhir tahun anggaran (bulan Maret setiap tahun).
Kartu ini berisi informasi tentang identitas klinik, tenaga dan saran klinik KB yang bersangkutan.
b. Kartu ini dibuat dalam rangkap 5 (lima) dengan tambahan lembar ”khusus” pada lembar pertama
- 1 lembar K/O/KB/85 yang khusus (bagian sebelah kanan dari lembar pertama untuk BKBN pusat
di Jakarta.
101
a. Bagian sebelah kiri, untuk mencatat cir-ciri peserta KB. Bagian ini terutama dimaksudkan untuk
mencatat cir-ciri setiap peserta KB baik peserta KB baru maupun peserta KB pindahan dari klinik
b. Data dibagian ini sangat diperlukan apabila suatu saat untuk mengetahui ciri-ciri akseptor KB
secara Nasional maupun tingkat wilayah lainya.Bagian sebelah kanan, untuk mencatat hasi-hasil
pemeriksaan klinik.
c. Petugas klinik KB yang melakukan pengisisan K/IV/KV/85 membutuhkan tanda tangan dan
Penjelasan Umum
a. Register ini dibuat dengan tujuan untuk mempermudah petugas klinik KB memuat/mengisi
b. Pada setiap hari pelayanan, semua penerimaan dan engeluaran kontrasepsi dicatat/dibukukan
emikian seterusnya untuk setiap hariplayanan, sampai habis periode satu bulan.
d. Setelah sampai pada hari/tanggal terakhir dari satu bulan yang bersangkutan dilakukan
penjumlahan untuk penerimaan dan pengeluaran alat kontrasepsi selama satu bulan.
e. Disamping, kedalam register ini dituliskan pula siss(stock) alat-alat kontrasepsi yang ada
f. Untuk tiap hari dalam bulan berikutnya pencatatan dilakukan pada lembar (halaman) baru.
a. Laporan bulanan klinik KB dibuat oleh petugas klinik KB sebulan sekali, yaitu pada setiap akhir
b. Laporan bulanan klinik KB sebagai sarana untuk melaporkan kegiatan pelayanan kontrasepsi dan
haasilnya, yaitu pelayanan ole klinik KB(di dalam dan diluar klinik KB) serta PPKBD/Sub
c. Laporan bulanan klinik KB ditandatangani oleh pimpinan klinik KB atau petugas yang ditunjuk.
Laporan bulanan klinik KB yang dikirim ke BKKBN Pusat (Minat Biro Pencatatan dan
Pelaporan) dengan menggunakan sampul atau amplop khusus tanpa dibubuhi perangko dan sudah
Pengisian laporan bulanan klinik kB ini didasarkan pada data yang terdapat dalam :
Penjelasan Umum.
a. Rekapitulasi laporan bulanan klinik KB (REK/F/II/KB/89) ini dibuat sebuan sekali, yaiu
pada awal bulan berikutna dari bulan laporan. Tujuannya untuk meaporkan seluruh kegiatan
pelayanan KB dan hasilnya dari seluruh klinik KB yang berada di suatu wilayah
Kabupaten/Kotamadya.
c. Rekapitulasi
Rekapitulasi laporan bulanan klinik KB ini harus sudah dikirimkan ke BKKBN Propinsi
bersangkutan.
Swasta
berbagai data dan informasi pelayanan kontrasepsi diseluruh wilayah sampai tingkat kecamatan
dan desa. Adapun mekanisme pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi sebagai berikut:
Pada waktu mendaftar untuk pembukaan klinik KB dan pendaftaran ulang setiap bulan
Setiap peserrta KB baru dan pindahahn dibuat Kartu Status peserta KB (K/IV/KB/00)
yang antara lain memuat cirri-ciri peserta KB bersangkutan. Kartu ini disimpan di klinik
Setiap peserta KB baru atau pindahan dari klinik KB dibuat Kartu Pesreta KB
(K/I/KB/00)
104
Setiap pelayanan KB di klinik KB, dicatat dalam Register klinik KB (R/I/KB/00) dan
pada akhir bulan dijumlahkan, karena register ini merupakan sumber data untuk membuat
Setiap penerimaan dan pengeliaran jenis alat kontrasepsi oleh klinik dicatat dalam
Register Alat kontrasepsi KB (R/II/OO), setiap akhir bulan dijumlahkan sebagai sumber
Pelayanan KB yang dilakukan oleh Dr/Bidan praktek swasta setiap hari dicatat dalam
buku hasil prlayanan kontrasepsi pada Dokter/Bidan Swasta (B/I/DBS/00). Setiap akhir
bulan dijumlahkan dan merupakan sumber data dalam membuat laporan nulanan petugas
penghubung DBS/PBS
Setiap bulan PKB/PLKB tatu petugas yang ditunjuk sebagai petugas oenghubung
dokter/bidan praktek swasta membuat laporan bulanan ini merupakan sumber data untuk
Setiap bulan, petugas klinik KB membuat laporan klinik KB (F/II/KB/000) yang datanya
diambil dari Register Hasil Pelayanan di klinik KB (R/KB/00) Laporan bulanan petugas
Laporan bulanan klinik KB (F/II/KB/00) dibuat oleh klinik KB dalam rangkap 4 (empat)
BKKBN kabupaten/kota, mitra kerja tingkat II, kantor Camat dan Arsip.
105
Rekapitulasi kartu pendaftaran klinik KB Tingkat Kabupaten/lota (RekKab.k/0/KB/00),
dibuat rangkap 2 (dua) oleh kantor BKKBN kabupaten/kota dan dikirim selambat-
dibuat 2 (dua) rangkap setiap bulan oleh kantor BKKBN kabupaten/kota dikirim
rangkap 2 (dua) oleh kanwil BKKBN propinsi dan dikirim selambat-lambatnya tanggal 21
rangkap 2 (dua) oleh kanwil BKKBN propinsi dan dikirim selambat-lambatnya tanggak
BKKBN propinsi (bidang informasi keluarga dan analisa program) setiap bulan
BKKBN Pusat (Direktorat Pelaporan dan Statistik) setiap bulan menyampaikan umpan
balik kepda semua pimpinan di jajaran BKKBN Pusat, ke kanwil BKKBN, propinsi dan
6. Monitoring dan Evaluasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kontrasepsi
Dalam pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kontrasepsi masih dirasakan adanya
kelebihan dan kekurangan, sehingga perlu selalu dilakukan monitoring dan evaluasi. Melalui
system pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrsepsi dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut
dapat diketahui hambatan dan permasalahan yang timbul, sehingga dapat dilakukan perbaikan
a. Cakupan laporan
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap cakupan laporan meliputi jumlah, ketepatan
waktu data yang dilaporkan, mulai dari tingkat ini lapangan sampai tingkat pusat.
106
b. Kualitas data
Dalam melakukan evaluasi terhadap kualitas data pencatatan dan pelaporan pelayanan
kontrasepsi perlu dilihat bagaimana masukan laporan, baik laporan bulanan maupun laporan
tahuna serta bagamana informasi yang disajikan setiap bulan atau tahunan. Dalam hal ini
sering/dapat terjadi laporan mengalami keterlambatan dan cakupannya belum dapat optimal
maupun kualitas dan kuantitas datanya serta informasi yang disampaikan belum optimal.
Keterlambatan penyajian data informasi setiap bulannya dapat disebabkan oleh proses
pengumpulan data laporannya terlambat serta banyaknya kesalahan pengelolahan ke bawah dan
c. Tenaga
Dalam melakukan evaluasi terhadap tenaga pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi, hal-
hal yang perlu diperhatikan yaitu ketersediaan/jumlah tenaga dan kualitas tenaga:
Ketersediaan/jumlah tenaga
Bagaiman kondisi jumlah tenaga RR klinik yang melakuka pencatatan pelaporan pelayanan
kontrasepsi
Kualitas tenaga
Sarana
Dalam melakukan evaluasi terhadap sarana, perlu dilihat bagaimana sarana, perlu dilihat
⁻ Ketersedian Buku Petunjuk Teknis pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi
107
B. PENDOKUMENTASIAN RUJUKAN KB
Tujuan sistem rujukan disini adalah untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi
pelaksanaan pelayanan metode kontrasepsi secara terpadu. Perhatian khusus terutama ditujukan
umtuk menunjang upaya penurunan angka kejadian efek samping, komplikasi dan kegagalan
penggunaan kontrasepsi.
Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan
kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan
terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yang timbul, baik secara
vertical maupun secara horizontal kepada fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau
dan rasional. Tidak dibatasi oleh wilayah adsministrasi. Dengan pengertian tersebut, maka
merujuk berarti meminta pertolongan secara timbal balik kepada fasilitas pelayanan yang lebih
e. Antara puskesmas dan rumah sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
g. Antar rumah sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan lain dan rumah sakit laboratorium atau
berjenjang dari yang paling sederhana di tingkat keluarga sampai satuan fasilitas pelayanan
kesehatan nasional denga dasar pemikiran rujukan ditujukan secara timbal balik kesatuan
pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, dan rasional serta tanpa dibatasi oleh wilayah
administrasi.
108
Rujukan bukan berate melepaskan tanggung jawab dengan menyerahkan klien-klien ke
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, akan tetapi karena kondisi klien yang mengaharuskan
pemberian pelayanan yang lebih kompeten dan bermutu melalui upaya rujukan.
Untuk itu dalam melaksanakan rujukan harus telah pula diberikan:
d. Penghantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang dituju mengenai kondisi klien saat ini
f. Bila perlu, karena kondisi klien, dalam perjalanan menuju tenpat rujukan harus didampingi
perawat/bidan
g. Menghubungi fasilitas pelayanan tempat rujukan dituju agar memungkin segera menerima
rujukan klien
penangulanggan dan kondisi klien telah memungkinkan, harus segera mengembalikan klien
1. Konseling tentang kondisi klien sebelum dan sesudah diberi upaya penanggulangan
3. Penghantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang merujuk mengenai kondisi klien
berikut upaya penaggulangan yang telah diberikan serta sasaran upaya pelayanan lanjutan
109
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. Prof.dr.DOSG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB
untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC
DEPKES. RI. 2004. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta : YBP-SP.
Hartanto, Hanafi, dr. KB dan Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2004
110