Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

DENGAN DIARE

Ns. Risna Yuningsih, M.kep., Sp.Kep.An


DIARE
1. Menurut World Health Organization (WHO) diare adalah BAB
cair tiga kali atau lebih dalam sehari semalam
2. Diare a/ keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali
pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak; konsistensi feses
encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur
lendir dan darah atau lendir saja
AKUT

KRONIK
Faktor
infeksi
ETIOLOGI
Faktor non
infeksi
FAKTOR
INFEKSI

INFEKSI INFEKSI
ENTERAL PARENTERAL
TANDA DAN
GEJALA

Gejala umum: BAB cair dan disertai lendir dan


atau darah, nyeri abdomen, kolik abdomen,
mual, muntah, demam, tanda dan gejala
dehidrasi: mata cekung, turgor kulit menurun,
apatis, bahkan gelisah

Gejala spesifik: diare hebat, warna


feses seperti cucian beras dan bau
amis
PATOFISIOLOGI @ Ms.
Word
Dehidrasi
(ringan, sedang,
berat)

KOMPLIK Malnutrisi
Hipovolemik
ASI

Hipokalemia
Pemeriksa
an
makrosko
pis feses

Pemeriksaan
Diagnostik
Pemeriksa
an
mikroskop
is feses
PENATALAKSANAAN

Pemberian cairan

Dietetik

Obat-obatan
Asuhan
keperawatan pada
pasien dengan
diare
Pengkajian diare secara umum
● Kelemahan, kelelahan, malaise.
● Perasaan gelisah dan ansietas.
● Pembatasan aktivitas/kerja sehubung
● Ansietas, ketakutan, emosi kesal
● Episode diare yang tak dapat diperkirakan, hilang timbul, sering, tidak
terkontrol.
● Flatus berbau busuk, melena.
● Anoreksia, mual, muntah, penurunan berat badan, Tidak toleran
terhadap diet, misalnya susu dan makanan berlemak.
● Nyeri tekan abdomen dengan nyeri kram pada kuadran kanan bawah,
nyeri abdomen tengah bawah.
● Nyeri tekan menyebar ke bagian periumbilikal.
Perbedaan Pengkajian Anak &
Dewasa
● Secara umum pengkajian anak dan dewasa tergolong sama.
● Yang membedakan adalah pengkajian tumbuh kembang pada
anak. Ex. Fontanel cekung.
● Pengkajian kebutuhan cairan pada anak dan dewasa.
Intervensi
● Pemberian intervensi untuk pasien anak dan dewasa
berbeda dalam pelaksanaannya.

• Pada anak pemberian intervensi pada dx. Ansietas b.d


keterpisahan anak dari orang tuanya,lingkungan yang
tidak biasa dan prosedur yang menimbulkan stress.
Diperlukan dukungan dari orang tua. Dan intervensi
pada anak dilakukan sesuai dgn tumbangnya.

• Untuk intervensi pada dx. Defisiensi volume cairan


berhubungan dengan diare, intake yang tidak adekuat.
Penghitungan cairan pada anak berbeda dgn dewasa.
Intervensi
•Pada 1 jam
● Untuk menentukan kebutuhan Dehidrasi pertama: 25-50
ringan pd ml/kg BB peroral
cairan pada pasien dewasa anak •Selanjutnya 125
dengan dehidrasi ringan dapat ml/kg BB/hari
dihitung dengan metode
Pierce, yaitu: kebutuhan cairan
5% X Kg berat badan.
● Kebutuhan cairan yang
dibutuhkan oleh pasien •Pada 1 jam
pertama: 50-100
dewasa dengan dehidrasi Dehidrasi ml/kg BB
sedang: 8% X kg BB. sedang peroral/intragastrik
pd anak
● Dehidrasi berat, kebutuhan •Selanjutnya 125
cairan 10% X KgBB ml/kg BB/hari
Diagnosa Keperawatan
01 Diare
Defisit volume cairan berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat

02 Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan


tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu
makan, mual, muntah

03 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan


kelemahan otot

04 Gangguan pola nafas tidak efektif berhubungan


dengan suplai oksigen yang menurun ke jaringan
Diagnosa Keperawatan
Gangguan rasa nyaman : Nyeri
05 berhubungan dengan proses inflamasi

Gangguan termoregulasi: Hipertermi


06 berhubungan dengan proses inflamasi

Resiko gangguan integritas kulit


07 berhubungan dengan iritasi pada area
anus akibat defekasi yang sering

08 Gangguan proses keluarga

09 Ketegangan Peran pemberi asuhan


Defisit volume cairan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat

NOC : Keseimbangan cairan, status nutrisi (air dan makanan)


Kriteria Hasil :
• Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal,
• Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
• Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab,
• Tidak ada rasa haus yang berlebihan
NIC :
• Timbang popok/pembalut jika diperlukan
• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
• Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan
• Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )
• Monitor vital sign
• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
• Kolaborasi pemberian cairan IV
• Monitor status nutrisi
• Berikan cairan dan Berikan diuretik sesuai interuksi
• Berikan cairan IV pada suhu ruangan
• Dorong masukan oral
• Berikan penggantian nesogatrik sesuai output
• Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
• Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )
• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk
• Atur kemungkinan tranfusi dan Persiapan untuk tranfusi
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan penurunan nafsu makan, mual, muntah

NOC:Status nutrisi , Kontrol berat badan


Kriteria Hasil:
• Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
• Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
• Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi
• Tidak ada tanda tanda malnutrisi
• Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
• Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
NIC:
• kaji status nutrisi
• Berikan porsi makan yang dalam porsi kecil tapi sering
• Pantau masukan dan pengeluaran cairan, apabila tidak cukup berikan nutrisi parenteral
• Ciptakan lingkungan yang nyaman
• Berikan makanan kesukaan anak
• Libatkan orang tua dalam pemenuhan nutrisi
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot

NOC : Konservasi energi(menyeimbangkan aktivitas &istirahat)


Kriteria Hasil: Anak dapat melakukan aktivitas yang sesuai tanpa
adanyakelelahan
NIC:
• Kaji perkembangan tanda-tanda peningkatan TTV seperti adanya
sesak
• Bantu pasien dalam aktivitas yang tidak dapat dilakukannya
• Anjurkan anak untuk lebih banyak beristirahat
• Support dalam nutrisi
• Monitor TTV sebelum &setelah aktivitas
Gangguan pola nafas tidak efektif berhubungan dengan suplai oksigen yang menurun
ke jaringan

NOC: Status respirasi (ventilasi), jalan nafas, tanda-tanda vital


Kriteria hasil:
• Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada
pursed lips)
• Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi
pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
• Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)
NIC:
• Kaji frekuensi dan irama pernafasan
• Atur posisi yang nyaman mis posisi semifowler.
• Anjurkan pasien istirahat
• Ajarkan latihan bernapas pada anak dengan tehnik bermain meniup pluit
• Ajarkan orang tua tentang penggunaan obat, ebulizer dan inhaler
• Kolaborasi pemberian obat bronkodilator
Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi
NOC : Kontrol nyeri, skala nyeri, kenyamanan klien
Kriteria hasil :
• Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri)
• Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
• Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
• Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
• Tanda vital dalam rentang normal
NIC :
• Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
• Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
• Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
• Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
• Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
• Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
• Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
• Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
• Kurangi faktor presipitasi nyeri
• Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)
• Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
• Ajarkan tentang teknik non farmakologi
• Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
• Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
• Tingkatkan istirahat
• Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
Gangguan termoregulasi: Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
NOC: Suhu dalam batas normal
Kriteria Hasil :
• Suhu tubuh dalam rentang normal
• Nadi dan RR dalam rentang normal
• Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing
NIC :
• Monitor suhu sesering mungkin
• Monitor IWL
• Monitor warna dan suhu kulit
• Monitor tekanan darah, nadi dan RR
• Monitor penurunan tingkat kesadaran
• Monitor WBC, Hb, dan Hct
• Monitor intake dan output
• Berikan anti piretik
• Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam
• Selimuti pasien
• Lakukan tapid sponge
• Kolaborasipemberian cairan intravena
• Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
• Tingkatkan sirkulasi udara
• Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil
● Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi pada area anus akibat
defekasi yang sering

NOC:Kondisi kulit dalam batas normal


Kriteria Hasil :
• Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)
• Tidak ada luka/lesi pada kulit
• Perfusi jaringan baik
• Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang
• Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami
NIC :
• Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
• Hindari kerutan padaa tempat tidur
• Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
• Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
• Monitor kulit akan adanya kemerahan
• Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan
• Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
• Monitor status nutrisi pasien
• Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
Gangguan perfusi serebral berhubungan dengan hipoksia jaringan otak

NOC: Status sirkulasi perfusi jaringan: serebral


KRITERIA HASIL:
• Tekanan darah dalam rentang normal,
• Tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK, komunikasi jelas, menunjukkan
perhatian, konsentrasi dan orientasi,
• Tingkat kesadaran baik
NIC:
• Kaji tingkat kesadaran
• Monitor tekanan darah
• Pantau adanya peningkatan TIK (pusing, anak tiba-tiba tertidur ketika diajak
bicara)
• Kaji adanya gerakan-gerakan involunter
• Pasang restrain jika diperlukan
Resiko infeksi berhubungan dengan hygiene yang buruk dan prognosis penyakit

NOC : Status imun, pengetahuan tentang infection control, manajemen resiko infeksi
Kriteria Hasil :
• Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
• Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya,
• Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
• Jumlah leukosit dalam batas normal
• Menunjukkan perilaku hidup sehat
NIC :
• Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
• Batasi pengunjung bila perlu
• Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
• Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
• Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan
• Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
• Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
• Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum
• Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing
• Tingkatkan intake nutrisi
• Berikan terapi antibiotik bila perlu
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T.H., & Kamitsuru, S. (Eds). (2014). Nanda International, Inc. Nursing Diagnoses: Definitions &
Classification 2015-2017. Oxford: Wiley Blackwe

Kyle, T & Carman, S. (2017). Essential of pediatric nursing. 3rd ed. Philadelphia

Moorhead, J., &Swanson. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC), firth edition. Philadelphia: Elsevier.

Williams & Wilkins. Crocetti, M., & Barone, M.A. (Ed). (2004). Oski’s Essential Pediatrics, second edition.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Wong, D.L., Hockenberry, M., Eaton., Wilson, D., Winkelstein, M.L., & Schwartz, P. (2009). Buku ajar:
Keperawatan pediatrik. Edisi 6. (Alih bahasa: Hartono. A., Kurnianingsih. S., & Setiawan). Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai