Anda di halaman 1dari 23

Pemberdayaan

Perempuan
BY :
YUNIASIH

PURWANINGRUM
KONSEP PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN

Menurut Robinson(1994)
pemberdayaan adalah suatu proses pribadi

dan sosial; suatu pembebasan kemampuan

pribadi, kompetensi, kreatiftas dan

kebebasan bertindak.
Menurut Ife (1995)
pemberdayaan mengacu pada

kata“empowerment” yang berarti

memberidaya, memberi power (kuasa,

kekuatankepada pihak yang kurang

berdaya.
Menurut Mubyarto (1998) menekankan bahwa pemberdayaan
terkait erat dengan pemberdayaan ekonomi rakyat.
Menurutnya, dalam proses pemberdayaan masyarakat diarahkan
pada :
Pengembangan sumberdaya manusia (di pedesaan)
Penciptaan peluang berusaha yang sesuai dengan keinginan
masyarakat.
Masyarakat menentukan jenis usahanya sendiri sehingga
kondisi wilayah yang ada pada gilirannya dapat menciptakan
lembaga dan system pelayanan dari, oleh dan untuk
masyarakat setempat. Upaya pemberdayaan masyarakat
inilah kemudian yang menjadi pemberdayaan ekonomi rakyat.
Sebagai strategi pembangunan, pemberdayaan dapat
diartikan sebagai kegiatan yang membantu masyarakat
untuk memperoleh daya guna mengambil keputusan dan
menentukan tindakan yang akan dilakukan, terkait dengan
diri mereka termasuk mengurangi hambatan pribadi social
dalam melakukan tindakan melalui peningkatan kemampuan
dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang
dimiliki dengan mentransfer daya dari lingkungannya
(Payne, 1997) “modern social work theory"
PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN
adalah sebuah usaha untuk dapat

mendistribusikankemampuan

perempuan agar dapat berguna

bagi diri sendiri, orang lain dan

lingkungannya
Pengertian lain.....
Pemberdayaan perempuan adalah upaya
pemampuan perempuan untuk memperoleh akses
dan kontrol terhadap sumberdaya, ekonomi, politik,
sosial, budaya agar perempuan dapat mengatur
diri dan meningkatkan rasa percaya diri untuk
mampu berperan dan berpartisipasi akti' dalam
memecahkan masalah sehingga mampu
membangun kemampuan dan konsep diri.
Kementerian pemberdayaan

perempuan (2000)

Pemberdayaan perempuan adalah usaha sistematis


dan terencana untuk mencapai kesertaan dan
keadilan gender dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat
TUJUAN

1. Untuk meningkatkan kedudukan dan peran perempuan

diberbagai bidang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara


2.Meningkatkan peran wanita sebagai pengambil keputusan dalam

mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender.


3.Meningkatkan kualitas peran kemandirian organisasi perempuan
4. Untuk mengembangkan usaha pemberdayaanperempuan,
kesejahteraan keluarga dan masyarakat serta perlindungan anak.
MASALAH SOSIAL

DINEGARA MISKIN

Kemiskinan merupakan persoalan struktural dan


multidimensi, sehingga secara umum masyarakat
miskin adalah suatu kondisi masyarakat yang berada
dalam situasi kerentaan, ketidakberdayaan,
keterisolasian, dan ketidak mampuan untuk memenuhi
kebutuhan kehidupannya secara layak
MASALAH SOSIAL

DINEGARA MISKIN
Mengingat persoalan struktural dan multidimensi tersebut, maka
upaya penanggulangan seyogyanya diletakkan dan dipercayakan
kepada masyarakat itu sendiri, tentunya dengan didukung dan
difasilitasi oleh pemerintah, maupun pihak swasta dan organisasi
masyarakat sipil lainnya, sehingga proses penanggulangan
kemiskinan kan menjadi suatu gerakan masyarakat yang akan
menjamin potensi kemandirian dan keberlanjutan guna
meningkatkan kehidupannya yang lebih layak (Keppi Sukesi, 2009:1).
MASALAH SOSIAL

DINEGARA MISKIN

Dua macam kemiskinan :


1. Kemiskinan relatif
2. Kemiskinan absolut
Kemiskinan relatif adalah kemiskinan diukur
relatif antar kelompok pendapatan, oleh
karenanya selalu dinamis. Hakikat kemiskinan
ini tidak dilihat dari indikator-indikator
ekonomi, namun menyangkut aneka dimensi
sosial.
Kemiskinan absolut adalah ukuran
kemiskinan yang menggunakan
indikatorindikator empiris seperti tingkat
kelaparan, malnutrisi, buta huruf,
perkampungan kumuh, buruknya tingkat
kesehatan, dan lain-lain
Upaya mengoptimalkan pemberdayaan perempuan

dan upaya membangkitkan di negara miskin dapat

ditempuh salah satunya dengan mendampingi

perempuan untuk peningkatan potensi perempuan

yang telah ada, melalui pengembangan usaha

produktif dan diverifikasikan hasil lokal secara

berkelompok.
Dalam proses pemberdayaan perempuan ini diajak

untuk mengenali dulu apa yang menjadi kebutuhan

riil perempuan baik kebutuhan praktis maupun

kebutuhan strategis danpermasalahnya.


PERMASALAHAN DINEGARA

BERKEMBANG

negara berkembang adalah negara yang

tingkat kesejahteraan penduduknya masih

dalam taraf menengah atau sedang

berkembang
PERMASALAHAN DINEGARA

BERKEMBANG

pengambilan keputusan atas tubuh mereka

biasanya dilakukan oleh pasangan, anggota

keluarga, masyarakat bahkan pemerintah


PERMASALAHAN DINEGARA

BERKEMBANG
masalah yang mendasar terletak pada

masalah struktural dan sosial, seperti

misalnya pelarangan sosial seputar seks

(bagi perempuan) dan juga patriarki yang

mengakar.
Hal inilah yang menyebabkan kerabat

laki-laki merasa memiliki kuasa atas

pilihan perempuan
PERMASALAHAN DINEGARA

BERKEMBANG
kejahatan dan praktik-praktik yang melanggar
otonomi tubuh perempuan masih kerap terjadi,

termasuk pembunuhan “demi kehormatan”,

pernikahan paksa, pernikahan dini, tes

“keperawanan”, dan mutilasi alat kelamin.


Tdk hanya itu, pemaksaan kehamilan atau

aborsi juga dinilai melanggar otonomi

perempuan untuk membuat keputusan atas

tubuhnya sendiri.
Permasalahan

di negara maju

Negara maju adalah negara yang berhasil

mencapai target pembangunannya.

17
Permasalahan

di negara maju

AAPAKAH DINEGARA MAJU PEREMPUAN JUGA

MEMILIKI MASALAH????

17
Ketimpangan

gender

Ketimpangan antara perempuan dan

laki-laki hampir terjadi di segala

bidang, misalnya dalam bidang

pendidikan, pekerjaan hingga politik.

18
T
TEERRIIMMAA
K
KAASSIIHH

Anda mungkin juga menyukai