LANDASAN TEORI
2.1 Bank
Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah
dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
utama perbankan (menerima titipan dana, meminjam kan uang, dan jasa
Bank Syariah (Ismail 2014 : 32) adalah bank yang kegiatannya mengacu
pada hukum islam, dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun
tidak membayar bunga kepada nasabah. Imbalan yang diterima oleh bank syariah
maupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad dan perjanjian
antara nasabah dan bank. Perjanjian (akad) yang terdapat di perbankan syariah
harus tunduk pada syarat danrukun akad sebagaimana diatur dalam syariah islam.
dalam praktik perbankan konvesional yang dikenal saat ini, fungsi tersebut
11
12
merta identik dengan riba, namun kebanyakan praktik bank konvensional dapat
b. Fund atau investment manager penyedia jasa perbankan pada umumnya sama
Dengan demikian, penghindaran bunga yang dianggap riba merupakan salah satu
tantangan yang dihadapi dunia Islam dewasa ini. Suatu hal yang sangat
perhatian besar, guna menemukan cara untuk menggantikan sistem bunga dalam
transaksi perbankan dan membangun model teori ekonomi yang bebas dan
Oleh karena itu, maka mekanisme perbankan bebas bunga yang biasa disebut
menjembatani antara pemilik modal atau kelebihan dana dengan pihak yang
13
sebagai berikut :
bank.
berkembang.
lain.
14
pihak yang lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan
dana titipan tersebut menjadi milik bank (demikian pula sebaliknya). Sebagai
kompetitif, insentif atau bonus dapat diberikan dan hal ini menjadi kebijakan
dari bank bersangkutan. Hal ini dilakukan dalam upaya merangsang semangat
1. Al-Mudharabah
Secara teknis, al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua
kerja.
2. Al-Musyarakah
Dalam sistem ini terjadi kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu. Para pihak yang bekerja sama memberikan kontribusi
sesuai dengan kesepakatan. Dalam sistem ini, terkandung apa yang biasa disebut
menggunakan produk al-musyarakah ini. Inti dari pola ini adalah, bank syariah
Dalam bank konvensional, pembiayaan seperti ini mirip dengan kredit modal
kerja.
16
c. Prinsip Al-Murabahah
Dalam sistim ini, terjadi jual beli suatu barang pada harga asal dengan
dalam hal ini harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan
tertentu. Di sektor perbankan, suku bunga yang berlaku mungkin saja berubah.
Dalam sistem bank syariah, tentu saja produk seperti ini juga tersedia. Namun
diistilahkan dengan Murabahah. Dalam hal ini, bank syariah akan membeli
nasabah. Tapi, karena bank syariah menalanginya dulu, maka pada saat
keuntungan untuk bank syariah. Karena bentuk keuntungan bank syariah sudah
disepakati di depan, maka nilai cicilan yang harus nasabah bayarkan relatif
lebih tetap.
Selain itu, Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari
dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai akibat hasilusaha
dari uang”. Uang hanya merupakan media pertukaran dan bukan komoditas
tidak diperkenankan. Kedua belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang
akan mereka peroleh dari sebuah transaksi, Investasi hanya boleh diberikan pada
TABEL 2.1
h. Tidak membedakan secara tegas sector moneter dan sector riil (dapat
Dalam pandangan syariah uang bukanlah suatu komoditi melainkan hanya sebagai
alat untukmencapai pertambahan nilai ekonomis (economic added value). Hal ini
biakan uang”, tidak peduli apakah uang itu dipakai dalam kegiatan produktif atau
b. Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi resiko (non guaranteed account)
mana bank bertindak sebagai manajer investasi untuk memperoleh fee. Jadi
20
selayaknya.
persetujuan yang adil tentang proporsi bagi hasil, baik untung maupun rugi.
beli(murabahah).
21
sewa(ijarah).
bagi hasil(mudharabah).
a. Pembiayaan Murabahah
keuntungannya.
b. Salam
belum ada. Dalam praktik perbankan, Bank menjadi pembeli dan nasabah
menjadi penjual.
c. Istishna
Spesifikasi barang pesanan harus jelas, seperti jenis, macam, ukuran, mutu,
akad Istishna dan tidak boleh berubah selama berlakunya akad. Jika terjadi
dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, namun
perbedaanya terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual beli objek
jasa. Harga sewa dan harga jual disepakati pada awal perjanjian.
adalah:
a. Musyarakah
kontribusi dari pihaki yang bekerja sama dapat berupa dana, barang
b. Mudharabah
4. Akad Pelengkap
untuk melaksanakan akad ini. Besarnya pengganti biaya ini sekadar untuk
b. Rahn (Gadai)
2. Jelas ukuran, sifat, dan nilainya ditentukan berdasarkan nilai riil pasar,
c. Qardh
perjalanan haji.
ditentukan.
potongan gajinya.
d. Wakalah (Perwakilan )
menempatkan sejumlah dana untuk fasilitas ini sebagai rahn. Bank dapat
dan mudharabah.
1. Prinsip Wadi’ah
a. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau
ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan imabalan dan tidak
dana sebagai suatu insentif untuk menarik dana masyarakat namun tidak boleh
diperjanjikan di muka.
b. Bank harus membuat akad pembukaan rekening yang isinya mencakup izin
penyaluran dana yang disimpan dan persyaratan lain yang disepakati selama
27
bank dapat memberikan buku cek, bilyet giro, dan debit card.
c. Ketentuan – ketentuan lain yang berkaitan dengan rekening giro dan tabungan
2. Prinsip Mudharabah
a. Mudharabah Mutlaqah
dan deposito mudharabah. Berdasarkan prinsip ini, tidak ada pembatasan bagi
b. Mudharabah Muqayyadah
dana dapat menetapkan syarat – syarat tertentu yang harus dipenuhi bank.
3. Akad Pelengkap
Wakalah (perwakilan)
kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu,
c. Jasa Perbankan
Pada prinsipnya, jual beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf. Jual beli mata
uang yang tudak sejenis ini penyerahannya harus dilaksanakan pada waktu yang
sama (spot). Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta asing ini.
2. Ijarah (sewa)
Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan kotak simpanan (safe deposit box) dan
jasa tata laksana administrasi dokumen. Bank dapat imbalan sewa dari jasa
tersebut.
Jasa transfer dan kliring sudah biasa diindustri perbankan. Jasa ini mempermudah
transaksi yang dilakukan oleh pengguna (nasabah maupun bukan dengan bank
lain. Atas jasa ini, bank mengenakan biaya tertentu sesuai ketentuan pihak bank
sendiri.
Penggunaan ATM bersama dengan bank lain akan memudahkan baik nasabah
merupakan salah satu daya tarik bank. Saat ini, banyak bank yang telah bekerja
biaya sekolah, pembelian voucher telepon pra bayar, premi asuransi dan
berupa tambahan fee tertentu sesuai kesepakatan bank dengan pihak lain
tersebut.
a. Giro Wadi’ah
bank syariah adalah giro wadiah. Giro wadiah adalah titipan pihak ketiga
pada bank syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
berdasarkan akad wadi’ah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan
dikembalikan setiap saat sesuai kehendak pemiliknya. Dalam hal ini bank
ada pada persyaratan yang diberikan pemilik dana kepada bank. Bank
shahibul mal yaitu pemilik dana. Bank mempunyai kuasa untuk melakukan
berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Disisi
lain, bank sebagai pihak wali amanah yang berarti bank harus berhati-hati dan
bijaksana serta bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul akibat
hasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang disepakati di awal
menjadi haknya.
saldo rata-rata harian yang dihitung tiap akhir bulan dan di buku awal bulan