Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN
PERAN : KETUA TIM

Disusun Oleh :
Nur Aman

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
RAJAWALI BANDUNG
2021
MANAJEMEN KEPERAWATAN
PERAN : KETUA TIM

A. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai sekelompok tenaga
keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat dan
bertanggung jawab langsung langsung kepada karu.
B. Tanggung jawab ketua tim
1. Mengkaji klien dan menerapkan tindaka keperawatan yang tepat.pengkajian
merupakan proses yang berlanjut dan berkewenangan, dapat melakukan serah
terima tugas.
2. Mengkoordinasikan rencana perawatan yang tepat waktu membimbing anggota
tim untuk mencatat tindakan keperawatan yang telah di lakukan.
3. Meyakinkan semua evaluasi – evaluasi berupa respon klien terhadap tindakan
keperawatan.
4. Menilai kemajuan semua klien dari hasil pengamatan langsung / laporan anggota
tim.
C. Ketua tim harus memiliki kemampuan :
1. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan tim
2. Menjadi konsultan dalam asuhan keperawatan
3. Melakukan pengkajian dan menentukan kebutuhan pasien
4. Menyusun rencana keperawatan untuk semua pasien
5. Merevisi dan menyesuaikan rencana keperawatan sesuai kebutuhan pasien
6. Melaksanakan observasi baik terhadap perkembangan pasien maupun kerja dari
anggota tim
7. Menjadi guru atau pengajar
8. Melaksanakan evaluasi secara baik dan objektif
D. Uraian tugas
1. Perencanaan
a) Bersama karu mengadakan serah terima tugas pada setiap pergantian dinas
b) Melakukan pembagian tugas pada anggota berdasarkan ketergantungan klien
c) Menyusun rencana asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, intervensi
dan kriteria evaluasi
d) Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan askep meliputi :
1) Menyiapkan format pencatatan
2) Menyiapkan alat untuk pemantauan pasien
3) Menyiapkan peralatan obat
e) Mengikuti vissite dokter
f) Menilaai hasil pengkajian kelompok dan mendiskusikan permasalahan yang
ada
g) Menciptakan kerja sama yang harmonis antara tim dan antara anggota tim
h) Memberikan pertolongan segera pada klien dan kedaruratan
i) Membuat laporan klien
j) Melakukan ronde keperawatan bersama dengan karu
k) Memberikan orientasi pada klien baru
2. Pengorganisasian
a) Merumuskan tujuan dari pengorganisasian tim keperawatan yaitu tercapainya
proses askep sesuai dengan kondisi dan kebutuhan klien secara profesional
melaluai pembagian kerja yang tepat, pemamfaatan alat dan barang yang
tersedia tampa menyimpang dari prinsip tindakan.
b) Melakukan pembagian tugas bersaaama kepala ruangan sesuai dengan
perencanaan terhadap klien yang menjadi tanggung jawab nya.
c) Pembagian tugas / kerja berdasarkan tingkat ketergantungan klien dimana
seorang perawat bertanggung jawab terhadap 2 – 3 orang klien dan saling
bekerja sama dengan perawat lain serta tidak mengabaikan klien yang bukan
menjadi tanggung jawab nya
d) Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim
e) Mendelegasikan pelaksanaan proses asuhan keperawatan kepada anggota
kelompok dan pelimpahan wewenang yang meliputi wewenang mengambil
keputusan, wewenang dalam menggunakan sumber daya seperti sesama
perawat, pasien termasuk keluarga pasien.
f) Membuat rincian tugas meliputi :
1) Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai rencana
2) Mendokumentasikan tindakan dan hasil yang telah di laksanakan.
3) Membuat laporan tentang keadaan klien dan asuhan keperawatan
4) Mengevaluasi hasil dan proses keperawatan yang telah di berikan.
5) Melaksanakan kerja sama dengan anggota tim lainnya.
3. Pengarahan
a) Memberikan pengarahan tentang tugas setiap anggota tim dalam waktu
melakukan askep
b) Memberikan petunjuk kepada anggota tim dalam melaksanakan asuhan
keperawatan.
c) Memberikan teguran, pengarahan kepada anggota tim yang melakukan
tugas / berbuat kesalahan
d) Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugasnya tepat
sesuai waktu, tepat berdasarkan prinsip tindakan, rasional dan sesuai dengan
kebutuhan serta kondisi klien.
4. Pengawasan
a) Melalui komunikasi
Ketua tim mengawasi dan berkomunikasi langsung terhadap pelaksana dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien.
b) Melaluai supervisi
 Secara langsung
c) Melihat atau mengawasi proses asuhan keperawatan yang di laksanakan oleh
anggota
 Secara tidak langsung
d) Melihat daftar perawat pelaksana, membaca dan memeriksa cover, membaca
catatan perawat yang di buat selama proses keperawatan, mendengar laporan
secara lisan dari anggota tim tentang tugas yang telah di lakukan.
e) Melalui evaluasi
 Bersama karu mengevaluasi kegiatan dan laporan dari anggota tim
 Meningkatkan kemampuan analisa ( pengetahauaan ) dan kemampuan
psikomotor serta sikap melalui diskusi dan pengarahan.
 Mengevaluasi penampilan kerja perawat pelaksana dan askep yang di
lakukan oleh anggota tim
 Mengecek dokumentasi setelah tindakan perawat yang di lakukan
5. Tanggung jawab anggota tim :

a. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien di bawah tanggung jawabnya.


b. Bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim.

c. Memberikan laporan.

6. Tanggung jawab ketua tim:

a. Membuat perencanaan.

b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.

c. Mengenal/ mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan


pasien.

d. Mengembangkan kemampuan anggota.

e. Menyelenggarakan konferensi.

7. Tanggung jawab kepala ruang:

a. Perencanaan

1) Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruangan masing- masing.

2) Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.

3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat, transisi dan


persiapan pulang bersama ketua tim.

4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas


dan kebutuhan klien bersama ketua tim, mengatur penugasan/
penjadwalan.

5) Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan.

6) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologis, tindakan


medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan
dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.

7) Mengatur dan mengendalikan asuhan keparawatan:

 Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan.


 Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan
keperawatan.

 Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.

 Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk


RS.

8) Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.


9) Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.

10) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan di rumah sakit.

8. Pengorganisasian

a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan.

b. Merumuskan tujuan metode penugasan.

c. Membuat rincian tugas tim dan anggota tim secara jelas.

d. Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 2 ketua tim dan ketua
tim membawahi 1 – 2 perawat.

e. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat proses dinas,


mengatur tenaga yang ada setiap hari dan lain- lain.

f. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.

g. Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik.

h. Mendelegasikan tugas kepala ruang tidak berada di tempat, kepada ketua tim.

i. Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus administrasi pasien.

j. Identifikasi masalah dan cara penanganannya.

9. Pengarahan

a. Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim.


b. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan
baik.

c. Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan


sikap.

d. Menginformasikan hal – hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan


asuhan keperawatan pasien.

e. Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.

f. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan


tugasnya.

g. Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain.

10. Pengawasan

a. Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua


tim dalam pelaksanaan mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada
pasien.

b. Melalui supervisi:

Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui


laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/ mengawasi kelemahannya
yang ada saat itu juga.

Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim, membaca
dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan
sesudah proses keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar
laporan ketua tim tentang pelaksanaan tugas.

Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana


keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.

Audit keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2002. Manajemen keperawatan, aplikasi dalam praktik keperawatan profesional.


Penerbit : Salemba Medika
Ratna Sitono, Yulia. 2006. Metode praktik keperawatan profesional di Rumah Sakit. Jakarta :
EGC
Russel C, Swanburg. 2000. Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan unutk
perawatan klinis. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai