PELAYANAN RS
(ARS 101)
MODUL SESI 11
PELAYANAN INSTLASI GAWAT DARURAT DAN BEDAH SENTRAL
DISUSUN OLEH
Dr Rokiah Kusumapradja, MHA
Sarana, prasarana, obat dan bahan medis habis pakai, dan alat kesehatan dipenuhi
berdasarkan standar masing-masing jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai Pelayanan Kegawatdaruratan dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Menteri ini.
PENANGANAN KEGAWATDARURATAN PRAFASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
Penanganan Kegawatdaruratan prafasilitas pelayanan kesehatan merupakan
tindakan pertolongan terhadap Pasien yang cepat dan tepat di tempat kejadian
sebelum mendapatkan tindakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Penanganan
Kegawatdaruratan prafasilitas ini turut berperan penting dalam menentukan
Ruang Induksi.
Di ruang induksi, petugas Ruang Operasi Rumah Sakit mengukur tekanan darah
pasien bedah, memasang infus, memberikan kesempatan pada pasien untuk
Ruang Dokter.
Ruang Dokter terdiri dari 2 bagian :
(1) Ruang kerja.
(2) Ruang istirahat/kamar jaga.
Pada ruang kerja harus dilengkapi dengan beberapa peralatan dan furnitur.
Sedangkan pada ruang istirahat diperlukan sofa. Ruang Dokter perlu dilengkapi
dengan bak cuci tangan (wastafel) dan toilet.
Scrub Station.
a) Scrub station atau scrub up, adalah bak cuci tangan bagi Dokter ahli bedah
dan petugas medik yang akan mengikuti langsung pembedahan di dalam
ruang operasi.
b) Bagi petugas medik yang tidak terlibat tidak perlu mencuci tangannya di
scrub station.
c) Scrub station sebaiknya berada disamping atau di depan ruang operasi.
Ruang Linen.
Ruang linen berfungsi menyimpan linen, antara lain duk operasi dan
pakaian bedah petugas/dokter pada Ruang Operasi Rumah sakit
Link: https://www.bmj.com/content/317/7150/61.pdf+html
Literatur :
Forum for Corporate Governance in Indonesia. 2001. Corporate Governance: Tata
Kelola Perusahaan. Jakarta: Prentice Hall.
Kaplan, R.S., & Norton D.P. (2001). The Strategy-Focused Organization. Boston, Mass.:
Harvard Business School Press.Borkowski, Nancy,Organizational Behavior Helath
Care,2011,Jones and Barlettlett Publ, Canada
Coffman, Karen dan Katie Lutes (2007),
Pedoman penyususnan standar pelayanan minimum rumah sakit kementrian kesehatan republik
indonesia 2013
Permenkes no 47 tahun 2018 Pedoman Pelayanan Kegawatdaruratan
Kemenkes , Pedoman teknis bangunan rumah sakit, Kamar Operasi tahun 2012
Jones, Gareth R. dan Jennifer M George. 2010. Contemporary Management. New York: McGraw Hil
Latihan
11.1. Pelayanan Kegawatdaruratan adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh
pasien gawat darurat dalam waktu segera . diantarnya :
A. Mengobati kegawatan
B. menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan.
C. Menyelamatkan kedaruratan
Jawaban B
11.2 Kondisi Pasien dapat berubah sewaktu-waktu Status Triase :
A. Triase cukup sekali saja
B. Dilakukan retiase
C. Dilakukan triase sesuai peruabahan pasien .
Jawaban B
11.3. Pelayanan Gawat Darurat perlu membuat alur masuk Pasien dengan
penyakit infeksius khusus atau yang terkontaminasi bahan berbahaya ,kecuali:
A. Alur sebaiknya berbeda dengan alur masuk Pasien lain.
B. Perlu tersedia ruang isolasi khusus dan dekontaminasi
C. Segera dirujuk ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan lain.
Jawaban C
A. negatif.
B. Positif
C. Netral.
Jawaban B