Anda di halaman 1dari 12

IMUNOLOGI

dr. Wiwi Kertadjaja, MS


Bagian Patologi Anatomi
Imunologi
Imun = ketahanan tubuh = kekebalan, dilakukan oleh:

I. Kekebalan Alamiah :
Yaitu daya pertahanan alami yang melindungi mahluk tersebut dari penyakit.
Kekebalan alami ini dipunyai oleh seluruh mahluk secara keturunan.
Tergantung species, tidak spesifik dan tidak memerlukan pengenalan antigen.
Contoh kekebalan alamiah :
1. Barier mekanik dan faktor physiologic seperti :
• Kulit yang utuh.
• Mukus yang melindungi rongga hidung.
• Pembersihan sel: bersaliva, menangis, berkeringat, berkemih, dll.
• Gerakan cilia:bersin, muntah, diare.
• Tempratur tubuh.
• Adanya Oksigen.
• Usia < 3 tahun, > 75 tahun, hormonal.
2. Barier kimia seperti:
• Sekresi kelenjar sebacea.
• Air mata.
• Mukus / sekresi dengan Ph rendah.
3. Fagositosis oleh neutrofil, monosit yang menjadi makrofag, dibantu
komplemen, immunoglobulin dan zat yang diproduksi makrofag (sitokin
dan interferon).
II. Kekebalan spesifik:
Yaitu kekebalan karena terpapar antigen / partikel infeksius, baik secara buatan
yaitu secara aktif dengan imunisasi dan secara pasif dengan pemberian
antitoksin / serum, maupun secara alamiah / infeksi.
Kekebalan spesifik ini dilakukan oleh :

A. Sistim Humoral:
Dilakukan oleh sel B limfosit yang berubah menjadi sel plasma yang spesifik
karena terpapar antigen tertentu saja / 1 antigen saja dan menghasilkan
Imunoglobulin yang spesifik. Dikenal ada 5 Ig yaitu Ig A, M, G, E, dan D.
Sel B limfosit berasal dari sum – sum tulang dan merupakan 25% dari sel
limfosit yang bersikulasi.

B. Sistim Seluler:
Dilakukan oleh sel T limfosit yang sudah spesifik terhadap antigen tertentu.
Sel T berasal dari Thymus dan dikenal sel T efektor, sitotoksik, memori,
Helper dan supresor. Merupakan 7% dari seluruh limfosit.
III. Kekebalan nonspesifik :
Dilakukan oleh sel limfosit non B/T dan merupakan 5% dari
seluruh limfosit. Tidak memerlukan antigen.
Contohnya: membram mucus, sel fagosit, enzym dalam tubuh,
interferon.

Yang termasuk limfosit non B/T yaitu:


1. NK Cell (Natural Killer Cell) = limfosit besar bergranula,
melawan virus dan sel tumor, tidak perlu HLA / MHC,
mengeluarkan sitokinin, alfa dan gamma interferon, interlekin,
dan growt factor.
2. K Cell (Killer Cell). Tidak perlu komplemen untuk melawan
Antibody Dependent Celluler Cytotoxic Reaction (ADCC)
yang berperan pada anti virus, anti tumor, dan reaksi rejeksi
transplantasi.
3. LAK Cell (Lymphokine Activated Killer). Perlu interlekin 2
untuk aktif memmbunuh sel tertentu.
Macam Imunoglobulin dan sifatnya:
1. Ig A: pada mukosa, bertahan 5 – 6 hari, merupakan 15 – 20% dari
seluruh Ig.
2. Ig M: bila baru pertama terpapar antigen (First Response), bertahan max
5 hari dan merupakan 8 – 10% dari seluruh Ig.
3. Ig G: bila kedua kali terpapar antigen (Secondary Response), terbanyak
yaitu 75% dari seluruh Ig. Waktu paruhnya 21 hari dan dapat melewati
plasenta.
4. Ig E: terjadi pada reaksi alergi, bertahan 2 – 3 hari, berhubungan dengan
sel T. kadang hanya 0,004% dari seluruh Ig.
5. Ig D: kadarnya < 1%, waktu peruhnya 2 – 3 hari, antibody terhadap
insulin, penicillin dan toksin difteri. Fungsi lain?.
Definisi – definisi:
Antigen : suatu zat yang mempunyai sifat imunogenisiti dan spesifisiti
yaitu dapat membuat reaksi imun yang spesifik.
Hapten : partikel zat yang bisa menjadi antigen bila bergabung dengan
molekul carrier.
Epitope: tempat di antigen yang dapat beraksi dengan anti bodi.
KEKECUALIAN : yang tidak bersifat antigen yaitu otak, kornea, dan
lipid.
Komplemen : zat protein biasanya lebih dari 15 asam amino dalam bentuk
inaktif yang ikut pada proses reaksi imun dan reaksi radang. Dikenal 9
komplemen (C1 – C9).
Diaktifkan secara klasik : memerlukan 9 komplemen.
Diaktifkan secara alternative / properdin : tidak perlu C1, C4, C2.

IMUNOPATOLOGI
Sistem imun kadang – kadang tidak bekerja. Tidak bekerjanya imun ini
dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu supresi imun dan toleransi.
Supresi imun yaitu berkurangnya reaksi imun mahluk tersebut yang dapat
disebabkan :
1. Keadaan alergi baik yang segera / immediate dan yang lambat /
delayed. + Plasma cell dyscrasia.
2. Penyakit autoimun yaitu keadaan bunuh diri system imun dimana sel
tubuh sendiri dikenal sebagai benda asing.
3. Reaksi rejeksi / penolakan.
Toleransi adalah hilangnya reaksi imun spesifik (jadi tidak ada reaksi imun
terhadap antigen spesifik).

Penyebab penyakit – penyakit supresi imun :


1. Defisiensi imun kongenital :
a. Bruton’s Hypogammaglobulinemia yaitu kegagalan
perkembangan sel B, jadi tidak ada immunoglobulin.
b. DiGeorge Syndrome yaitu tidak tebentuknya kantung faringeal
ketiga dan keempat sehingga orang ini tidak tahan terhadap
penyakit virus.
2. Keganasan – malignancies yaitu orang – orang yang menderita
keganasan biasanya fungsi limfositnya terganggu (seperti penyakit
Hodgkin dan Sarcoidosis).
3. Infeksi dapat juga menyebabkan reaksi imun yang kurang seperti
pada penyakit virus (campak, HIV), penyakit TBC dan lepra yang
terminal.
4. Malnutrisi.
REAKSI ALERGI (HYPERSENSITIFITY
REACTIONS)
Ada 4 macam :
1. Reaksi Alergi segera (Immediate Hypersensitifity Reaction), yaitu
reaksi alergi yang dimulai oleh antigen yang terikat dengan antibody
terutama Imunoglobulin E. Imunoglobulin E ini terdapat dalam sel mast
yang terdapat pada jaringan / organ target. Contoh : reaksi alergi
makanan, rhinitis alergica.
2. Reaksi Cytotoxsic, yaitu reaksi alergi dimulai oleh antibody biasanya
Imunoglobulin G / M yang bereaksi dengan antigen yang terikat pada
sel. Contohnya : reaksi transfusi ABO, Erythroblastosis fetalis.
3. Reaksi imun kompleks (Immune complex – mediated reactions), yaitu
reaksi alergi yang dimulai oleh komplek antigen antibody yang terendap
/ terbentuk pada target organ dari aliran darah. Contohnya : Penyakit
glomerulo nephritis, endokartitis bakterialis.
4. Reaksi Alergi lambat (Delayed Hypersensitivity Reaction), yaitu reaksi
alergi yang dimulai oleh sel T yang sudah sensitive terhadap antigen
tertentu. Reaksi radangnya berpuncak 24 – 48 jam setelah pengenalan
antigen. Misalnya reaksi tuberculin, rejeksi reaksi jaringan transplantasi.
PENYAKIT AUTOIMUN.
Dimana mekanisme pengenalan sel diri dari sel asing rusak, sehingga sel diri
menjadi antigen.
Ada 2 tipe, yaitu Organ spesifik (Thyroiditis, Anemia Perniciosa) dan Systemic
(Systemic Lupus Eryhematosus / SLE, Rhematoid Arthritis).

REAKSI TRANSPLANTASI.
Pada manusia gen yang berkerja untuk reaksi transplantasi / histocompability
terletak pada chromosome 6 dan disebut human leukocyte antigen (HLA).
Dikenal 2 kelas HLA :

HLA class I, meliputi HLA-A, HLA-B, HLA-C, ditemukan pada semua sel
manusia yang berinti / nucleus. Jadi hampir pada seluruh jaringan tubuh.

HLA class II, meliputi HLA-D, HLA-DP, HLA-DQ,HLA-DR, terutama


ditemukan pada sel – sel yang permukaannya mempunyai kemampuan imun.
Seperti Makrofag, monosit, Sel T, Sel B.

HLA diatas harus diperiksa baik pada orang yang akan menerima organ maupun
orang yang mendonor organ supaya reaksi transplanstasi berkurang.
Tidak Berkerjanya Sistem Imun
Dibagi 2 :
TOLERANSI (hilangnya reaksi Imun spesifik).
IMUN SUPRESI (kurangnya reaksi imun).
1. Reaksi Alergi segera + lambat.
a) Reaksi Alergi segera.
b) Reaksi Sitotoxic.
c) Reaksi Imun Komplek.
d) Reaksi Alergi lambat.
2. PLASMA Cell Dyserasia (Penyakit – penyakit peninggian Ig).
a) Multiple myeloma Bence Jones Protein.
b) Walden strom’s macroglobulinemia = Lymphoma
Lymphocytic  meninggikan sel Plasma dan Limfosit.
c) Benign Monoclonal Gammopathy.
d) Amyloidosis.
e) Heavy Chain Disease.
3.Penyakit Autoimun.
•Organ spesifik.
•Systemik.
4.Reaksi Rejeksi.
Sistem Imun
Kekebalan alamiah Kekebalan nonspesifik
(tdk Antigen) Kekebalan spesifik (T’ antigen)
(perlu antigen) Non B / T limfosit
Pengenalan Antigen (5% Limfosit)
dengan cara :
Barier Mekanik & Fc.
Fisiologik
Kulit utuh. Alamiah NK (Natural Killer
Buatan
Mukus R.Hidung. (infeksi) Cell)
Pembersihan sel. >< Virus, Tumor.
Gerak Cilia. T’ Perlu MHC.
Temperatur tubuh. Aktif Pasif
(imunisasi) (antitoksin) Sitokin.
Adanya oksigen. α, Interferon.
Usia < 3th, > 75 th. serum
Interlekin.
Barier Kimia SISTEM
K Cell (Killer Cell)
Sekresi Kel.Sebacea. T’ Komplemen.
Air mata. >< ADCC.
Mukus. Sistem Humoral Sistem Seluler >< Virus.
Sel B: Sel Plasma Sel T yang spesifik >< Tumor.
Fagositosis Ig A,M,G,E,D Sel T: >< Transplantasi.
Neutrophil. (25% dari limfosit) Efektor.
Monosit : Makrofag. Sitotoksik.
LAK (Lymphokine
Dibantu (C, Ig, Sitokin, Memori.
Activated Killer)
Inteferon). Helper.
•Perlu Interlekin 2.
Supresor
(7% dari Limfosit T)

Anda mungkin juga menyukai