Anda di halaman 1dari 418

CV.

RIMBA MANDIRI CONSULTANT


Office : Jl. Air Samak No. 007 Muntok-Bangka Barat

Muntok, 19 Mei 2015


Nomor : 08/CV.RMC/V/2015
Lampiran : 1 (satu) berkas

Kepada Yth.
Pokja ULP Satker Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
Sumatera VIII Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pokja
Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi
di
Pangkalpinang

Perihal : Penawaran Administrasi dan Teknis


SID Penyediaan Air Baku Kolong Babi di Kab. Bangka Barat

Sehubungan dengan Undangan Pengambilan Dokumen Seleksi Nomor 07.KSL-P.18/ULG/POKJA/PJPA.PJSA-


BB/Ah/2015 tanggal 08 Mei 2015 dan setelah kami pelajari Dokumen Seleksi, Berta Acara Pemberian Penjelasan [dan
Adendum Dokumen Seleksi], dengan ini kami mengajukan penawaran Administrasi dan Teknis untuk pekerjaan SID
Penyediaan Air Baku Kolong Babi di Kab. Bangka Barat.
Penawaran Administrasi dan Teknis ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam
Dokumen Seleksi untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama seratus delapan puluh (180) hari kalender.
Penawaran ini berlaku selama sembilan puluh (90) hari kalender sejak batas akhir pemasukan penawaran Sampul I.
Sesuai dengan persyaratan Dokumen Seleksi, bersama Surat Penawaran Administrasi dan Teknis ini kami

1. Dokumen penawaran teknis, terdiri atas :


a. Data Pengalaman Perusahaan, terdiri atas:
1) Data Organisasi Perusahaan;
2) Daftar Pengalaman Kerja Sejenis selama 10 (sepuluh) tahun terakhir; dan
3) Uraian Pengalaman Kerja Sejenis selama 10 (sepuluh) tahun terakhir disertai referensi dari pengguna
jasa.

b. Pendekatan dan Metodologi, terdiri atas:


1) Tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja;
2) Uraian pendekatan, metodologi, dan program kerja;
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) Komposisi tim dan penugasan;
5) Jadwal penugasan tenaga ahli

c. Kualifikasi Tenaga Ahli, terdiri atas:


1) Daftar Riwayat Hidup Tenaga Ahli yang diusulkan;
2) Pengalaman Tenaga Ahli disertai Referensi dari pengguna jasa
3) Surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan dari Tenaga Ahli yang diusulkan;

d. [Dokumen lain yang dipersyaratkan]

2. Sampul II (Penawaran Biaya)

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk pada semua ketentuan
yang tercantum dalam Dokumen Seleksi. Apabila dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau
tidak cukup tersedia dalam DIPA/DPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan Jasa Konsultasi dapat dibatalkan dan kami tidak
akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT

GITA NUANSA
DIREKTUR
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

A. DATA PERUSAHAAN
1) DATA ORGANISASI PERUSAHAAN
a. Sekilas Tentang Badan Usaha
Dalam era pembangunan saat ini yang dihadapkan pada proses perubahan
yang sangat cepat dan kompleks, sebenarnya tidak ada tempat bagi
kekeliruan dalam berfikir maupun bertindak. Kita dituntut untuk
berpandangan ke depan serta mempunyai visi dan misi yang akurat dengan
dasar landasan disiplin ilmu, pengalaman, kreativitas, kecepatan dan
ketepatan bertindak yang didukung oleh teknologi canggih, sehingga
perubahan dan permasalahan yang dihadapi dapat diselesaikan secara tepat.

CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT merupakan perusahaan konsultan mandiri


yang berdiri pada tanggal 22 Januari 2009, oleh Notaris Yuli Kemala, SH. Sp.N
No. 09. Perusahaan ini berdomisili di Kp. Air Samak Rt. 01 / Rw. 13 Kelurahan
Tanjung Kecamatan Muntok pada tahun 2009.

CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT berkembang dengan didukung oleh


tenaga-tenaga ahli yang terkemuka dan berkualitas, yang telah melaksanakan
berbagai proyek baik yang terintegrasi maupun yang terdiri dari berbagai
disiplin ilmu dengan penuh semangat yang selalu siap untuk menerima
tawaran kerjasama melaksanakan tugas dalam bidang profesinya, baik dari
pihak pemerintah ataupun swasta lainnya.

CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT menekuni bidang jasa Konsultansi Teknik


Desain sebagai profesi yang disiapkan guna memberikan bantuan dan
pelayanan dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
Bidang Survey, Perencanaan Umum, Studi Kelayakan, Perencanaan dan
Perancangan Teknik, Pengawasan Teknik, serta pengembangan berbagai
bidang lainnya.

Dalam menyelesaikan tugas pekerjaannya, perusahan ini selalu menggunakan


sistem penyelesaian teknik dan administrasi secara profesional, mengingat
didukung oleh tenaga-tenaga ahli yang telah berpengalaman di bidangnya
masing-masing dan dibantu oleh tenaga muda yang berbakat dan potensial.
Sehingga dalam menyelesaikan pekerjaannya selalu berdaya guna dan
berhasil guna secara maksimal.

I DATA PERUSAHAAN A-1


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

b. Data Pokok Perusahaan


Bentuk dan Nama Perusahaan
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT
Domisili Perusahaan
Kp. Air Samak Rt. 01 / Rw. 13 Kelurahan Tanjung Kecamatan Muntok
Akte Pendirian Perusahaan
Nama Notaris : Yuli Kemala, SH. Sp. N
Nomor : 09
Tanggal : 22 Januari 2009
Pengesahan Pengadilan
Nomor : 54/CV/2009/PN Sy6
Tanggal : 04 Maret 2009
Nomor Pokok Wajib Pajak
NPWP : 02.894.789.3-315.000
Izin Usaha
Syurat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)
Nomor : 1 00012054/000125055/00005190 1903 2 000017
Tanggal : 23 April 2014
Organisasi/Assosiasi
Ikatan Nasional Konsultan Indonesia
Nomor Anggota PERKINDO : 0013/KTA-BABEL/III/2009
Sertifikasi
Sertifikasi Badan Usaha Perencanaan Arsitektur
No. SBU : 1-1905-1-86-1-30-006647
Sertifikasi Badan Usaha Perencanaan Rekayasa
No. 1-1905-2-86-1-30-006647
Sertifikasi Badan Usaha Jasa Pengawasan Rekayasa
No. 1-1905-14-86-1-30-006647
Sertifikasi Badan Usaha Jasa Perencanaan Penataan Ruang
No. 1-1905-14-86-1-30-006647
Tanda Daftar Perusahaan
Nomor : 31033000011
Surat Izin Ganguan
Nomor : 503 / 046 / SIG / 1.20.08 / 2011
Surat Izin Usaha Perdagangan
Nomor : 517 / 53-16 /2.07.01 / IV /2014
Relasi Bank
Bank Sumsel Capem MUNTOK
No. Rek. 162.61.00122

I DATA PERUSAHAAN A-2


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

c. Lingkup Layanan

Lingkup pelayanan CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT secara umum dapat


dibagi dua yaitu lingkup layanan konsultansi konstruksi dan konsultansi non
konstruksi. masing-masing lingkup layanan mulai dari jasa survey,
perencanaan, perancangan, pengawasan, desain, studi, penelitian dan
terapan, bantuan teknik, konsultansi manajemen, sistem informasi dan jasa
khusus lainnya.

Berdasarkan kelompok bidang yang dapat ditangani, maka cakupan


pelayanan jasa konsultansi yang disediakan oleh CV. RIMBA MANDIRI
CONSULTANT meliputi pekerjaan :

ARSITEKTUR

Jasa pelayanan konsultan pada bidang ini secara garis besar dapat dibagi
menjadi 4 sub bidang layanan yaitu jasa pra-desain/nasihat dan desain
arsitektur, administrasi kontrak, jasa arsitektur lansekap, jasa desain interior
dan jasa arsitektur lainnya.

JASA PRA-DESAIN/NASIHAT DAN DESAIN ARSITEKTUR

Jasa pelayanan yang mencakup


pekerjaan pra-desain dan desain
arsitektural untuk bangunan dan
struktur lain. Jasa nasihat/pra
desain mencakup kegiatan jasa
bantuan, nasihat dan rekomendasi yang berkaitan dengan masalah
arsitektur, jasa studi awal mengenai filosofi lokasi, maksud
pembangunan, tinjauan iklim dan lingkungan, kebutuhan hunian
(okupansi), kendala biaya, analisis pemilihan lokasi, skedule disain dan
konstruksi.

Jasa lainnya yang mempengaruhi keaslian rancangan dan konstruksi


sebuah proyek seperti pemeliharaan, renovasi, jasa restorasi
bangunan, penilaian kualitas bangunan dan nasihat arsitektur lainnya.

I DATA PERUSAHAAN A-3


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Jasa desain dan administrasi kontrak seperti jasa rancangan skema


berupa kebutuhan ruang, batasan
biaya dan jadwal waktu, penyiapan
sket termasuk rencana lantai, rencana
lokasi dan pandangan luar, konsep
desain bentuk, bahan, struktur, sistem
mekanikal dan elektrikal, perkiraan biaya dan desain akhir.

JASA ARSITEKTUR LANSEKAP

Jasa ini mencakup pekerjaan


jasa perancangan dan desain lansekap
estetik untuk taman, lahan komersial
dan hunian, penyiapan peta lokasi,
gambar kerja dan spesifikasi teknik.
Selain itu pembiayaan untuk
pengembangan lahan (land
development), pepohonan yang akan
ditanam dan fasilitas seperti pejalan kaki, pagar dan tempat
parkir.

SIPIL

Jasa pelayanan konsultan pada bidang ini secara garis besar dapat dibagi
menjadi 4 sub bidang layanan yaitu jasa nasehat/pra-desain dan disain
enjinering bangunan, pekerjaan teknik sipil dan keairan, pekerjaan teknik
sipil dan transportasi, dan pekerjaan teknik sipil lainnya.

JASA PRA-DISAIN DAN DESAIN ENJINERING BANGUNAN


Pada sub bidang pelayanan ini meliputi pekerjaan bangunan hunian
dan bangunan bukan hunian seperti bangunan industri, komersial
bangunan pertanian yang mencakup kegiatan jasa bantuan, nasihat
dan rekomendasi enjinering, melaksanakan persiapan studi kelayakan
teknis dan studi dampak proyek, jasa nasehat dan konsultasi
enjinering sebelum penggambaran proyek, jasa studi kelayakan, studi

I DATA PERUSAHAAN A-4


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

dampak lingkungan, pengkajian ekonomi proyek, nasihat teknis yang


terkait dengan instalasi.

Selain itu juga mencakup jasa penilaian instalasi struktur, mekanikal


dan elektrikal, disain enjinering struktur, penggambaran draft awal,
perkembangan proyek, spesifikasi perencanaan atas pelaksanaan dan
jasa parsial disain enjinering.

JASA PRA-DISAIN DAN DESAIN ENJINERING PEKERJAAN


TEKNIK SIPIL KEAIRAN
Pada sub bidang pelayanan ini
meliputi pelabuhan, saluran air,
bendungan, irigasi dan pekerjaan air
lainnya. Jasa ini mencakup kegiatan:
jasa bantuan, nasehat dan rekomendasi
yang terkait dengan masalah enjinering, melaksanakan persiapan
studi kelayakan teknis dan studi dampak proyek, jasa nasehat dan
konsultansi enjinering sebelum penggambaran proyek, jasa studi
kelayakan, studi dampak lingkungan dan pengkajian ekonomi proyek
instalasi.

Selain itu juga mencakup jasa penilaian


instalasi struktur, mekanikal dan elektrikal,
disain enjinering struktur, penggambaran
draft awal, perkembangan proyek,
spesifikasi perencanaan atas pelaksanaan
dan jasa parsial disain enjinering.

JASA PRA-DISAIN DAN DESAIN ENJINERING PEKERJAAN


TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI
Pada sub bidang pelayanan ini meliputi pekerjaan jalan bebas
hambatan (highways), jalan raya (streets), jalan (roads) jalan kereta
api, landasan pacu jembatan, jalan layang, terowongan dan jalan
bawah tanah.

Jasa ini mencakup kegiatan : jasa bantuan, nasehat dan rekomendasi


yang terkait dengan masalah enjinering, melaksanakan persiapan
studi kelayakan teknis dan studi dampak proyek, jasa nasehat dan

I DATA PERUSAHAAN A-5


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

konsultansi enjinering sebelum penggambaran proyek, jasa studi


kelayakan, studi dampak lingkungan dan pengkajian ekonomi proyek
instalasi.

Selain itu juga mencakup jasa penilaian instalasi struktur, mekanikal


dan elektrikal, disain enjinering struktur, penggambaran draft awal,
perkembangan proyek, spesifikasi perencanaan atas pelaksanaan dan
jasa parsial disain enjinering.

LAYANAN JASA INSPEKSI TEKNIS

Jasa pelayanan konsultan pada bidang ini meliputi 6 sub bidang layanan
yaitu sebagai berikut :

JASA ENJINERING FASE KONSTRUKSI DAN INSTALASI


BANGUNAN

Jasa ini meliputi pekerjaan inspeksi teknis selama fase konstruksi


untuk bangunan hunian dan bangunan bukan hunian seperti
bangunan industri, komersial dan bangunan pertanian.

JASA ENJINERING FASE KONSTRUKSI DAN INSTALASI


PEKERJAAN TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI

Jasa ini meliputi pekerjaan inspeksi teknis selama fase konstruksi


untuk jalan bebas hambatan, jalan raya, jalan, jalan kereta api,
landasan pacu pesawat, jembatan, jembatan layang, terowongan
dan jalan bawah tanah.

JASA ENJINERING FASE KONSTRUKSI DAN INSTALASI


PEKERJAAN TEKNIK SIPIL KEAIRAN

Jasa ini meliputi pekerjaan inspeksi teknis selama fase konstruksi


untuk pelabuhan, saluran air, bendungan, irigasi dan pekerjaan air
lainnya.

I DATA PERUSAHAAN A-6


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

d. Struktur Organisasi Perusahaan


Susunan Pengurus CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT terdiri 1 (satu) orang
direktur dan 1 (satu) orang Komanditer. Untuk mencapai hasil yang
maksimal serta terorganisasi dengan baik CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT
mempunyai suatu susunan kepengurusan dimana didalamnya dilibatkan
semua tenaga ahli professional yang dibutuhkan sesuai dengan
lingkup layanan perusahaan. Berikut Pengurus Perusahaan :
1. Direksi Perusahaan
Direktur : Gita Nuansa
Komanditer : Yana Supian, ST

2. Koordinator Administrasi, Keuangan dan Pemasaran


Administrasi : Teguh Prandita Yogie, ST
Keuangan : Ade Yuniato, ST

3. Koordinator Pemasaran
Pemasaran : Dadang Destari Putra, S.Si

4. Penanggung Jawab Teknis


Bidang Perencanaan Arsitektur : Asep Suprijatno, ST
Bidang Perencanaan Sipil : Delani Tomhasa, ST
Bidang Pengawasa : Hudi Prayitno, ST

Dalam melaksanakan pekerjaan, CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT


didukung oleh tenaga-tenaga yang berpengalaman dan mempunyai dedikasi
tinggi. Adapun Susunan Personil Perusahaan terbagi menjadi beberapa
bagian yaitu Tenaga Ahli dan Tenaga Administrasi, Keuangan serta Tenaga
Pendukung.
Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada Gambar di bawah ini ;

I DATA PERUSAHAAN A-7


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

DIAGRAM ORGANISASI PERUSAHAAN


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT

DIREKSI PERUSAHAAN
DIREKTUR/KOMANDITER

BIDANG ADMINISTRASI DAN


KOORDINATOR PEMASARAN PENANGGUNG JAWAB TEKNIS
KUANGAN

STAFF ADMINISTRASI DAN KOORDINATOR


STAFF PEMASARAN
KUANGAN TENAGA AHLI/TEAM LEADER

AHLI GEODESI AHLI SIPIL AHLI IRIGASI AHLI HIDROLIKA AHLI GEOTEKNIK

I DATA PERUSAHAAN A-8


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

e. fasilitas pendukung perusahaan


Dalam rangka menunjang proses pelaksanaan pekerjaan, CV. RIMBA
MANDIRI CONSULTANT telah menyiapkan fasilitas pendukung berupa
peralatan untuk kegiatan kantor maupun lapangan. Secara lengkap jenis
peralatan yang dimaksud seperti disajikan dalam bentuk Tabel berikut ;
No Jenis Alat Spesifikasi Jumlah
A. PERALATAN SURVEY / TOPOGRAFI
1 Total Station Topcon GTS-255N 1 Unit
2 Theodolite T0 WILD 214154 1Unit
3 Waterpass (Automatic Level) WILD 2178907 1 Unit
4 Rambu Ukur LOKAL / WILD 12 buah
5 Pita Ukur L = 50 M 12 buah
6 Kamera NICON 3 buah
7 Roll Meter L=2–5M 12 buah
8 Prisma Rulof 2 buah
9 Kompas 2 buah
10 Handycamp Sony digital 1 unit
B PERALATAN SURVEY HIDROMETRI
1 Current Meter TOT 1 Unit
2 Bottle sample Standar 1 unit
3 pH meter Standar 1 unit
C PERALATAN SURVEY GEOTEKNIK
1 Palu Geologi Standard 1 buah
2 Bor Tangan Standard 1 buah
3 Tabung Sampel Standard 10 buah
5 Sondir DCP Standard 1 buah
D. PERALATAN STUDIO
Canon ix5000/ 1 buah
1 Plotter
Canon ix6560 1 buah
2 Digitizer HP 1 buah
3 Scanner AG 1 buah
4 Note Book Acer /Asus 5 Unit
4 Planimeter Planix 1 unit
E. PERALATAN KANTOR
1 Mesin Faxcimile Panasonic 1 Buah
2 Multi media Toshiba 1 Buah
3 Slide Proyektor Toshiba 1 Buah
4 Note Book Acer Pentium Intel 1 Buah
F. PERALATAN TRANSPORTASI
Toyota Kijang 1 Unit
1 Kendaraan roda empat
Lancer Glxi 1 Unit
Yamaha 1 Unit
2 Kendaraan roda dua
Kawasaki 1 Unit

I DATA PERUSAHAAN A-9


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

2) Daftar Pengalaman Kerja Sejenis selama 10 (sepuluh) tahun terakhir;

Nama Pengguna
Nama Paket Orang Nilai Mitra
No Jasa/Sumber Dana Lingkup Layanan Periode
Pekerjaan Bulan Kontrak Kerja

Jasa Konsultansi
Prencanaan Jasa Nasehat/Pra-Disain
Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten 22 Januari 2010
Pembangunan PPI dan Disain Enjiniring
1 Bangka Barat/ s.d 12 OB 48.468.000,-
Muntok (JETTY) Pada Pekerjaan Teknik Sipil
DAK Kabupaten Bangka Barat 22 Maret 2010
Kegiatan Pendamping Keairan
DAK
Perencanaan
Jasa Nasehat/Pra-Disain
Pembangunan 25 Oktober 2010
Dinas PU Kabupaten Bangka Barat/ dan Disain Enjiniring
2 Jembatan di s.d 12 OB 70.395.000,-
APBD Kabupaten Bangka Barat Pekerjaan Teknik Sipil
Kabupaten Bangka 23 Desember 2010
Keairan
Barat
Nasehat/Pra-Disain dan
Dinas Keluatan dan Perikanan Kab. Pembangunan 09 Mei 2011
Disain Enjiniring
3 Bangka Barat/ Tambatan Perahu s.d 6 OB 31.950.000,-
Pekerjaan Teknik Sipil
APBD Kabupaten Bangka Barat Dusun Tanjung Punai 22 Juni 2011
Keairan
Jasa Konsultansi
Jasa Nasehat/Pra-Disain
Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Perencanaan 18 Januari 2012
dan Disain Enjiniring
4 Bangka Barat/ Penambahan Panjang s.d 5 OB 19.610.000,-
Pekerjaan Teknik Sipil
APBD Kabupaten Bangka Barat Tambatan Perahu 17 Febuari 2012
Keairan
Dusun Anyai
Perencanaan DED Jasa Nasehat/Pra-Disain
Dinas Keluatan dan Perikanan Kab. 24 September 2012
Budidaya Perikanan dan Disain Enjiniring
5 Bangka Barat/ s.d 18 OB 135.300.000,-
Air Payau di Sungai Pekerjaan Teknik Sipil
APBD Kabupaten Bangka Barat 23 Desember 2012
Jering Keairan

I DATA PERUSAHAAN A - 10
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Nama Pengguna
Nama Paket Orang Nilai Mitra
No Jasa/Sumber Dana Lingkup Layanan Periode
Pekerjaan Bulan Kontrak Kerja

Jasa Konsultansi
Perencanaan
Jasa Nasehat/Pra-Disain
Dinas Keluatan dan Perikanan Kab. Pembangunan 16 Januari 2014
dan Disain Enjiniring
6 Bangka Barat/ Tambatan Perahu s.d 6 OB 49.720.000,-
Pekerjaan Teknik Sipil
APBD Kabupaten Bangka Barat Desa Tanjung Niur 01 Maret 2014
Keairan
Kecamatan
Tempilang
PDAM Tirta Sejiran Setason Ded Water Intake
Jasa Nasehat/Pra-Disain
Kabupaten Bangka Barat/ Dan Jaringan 1 Oktober 2014
dan Disain Enjiniring
7 Kas PDAM Tirta Sejiran Setason Perpipaan Transmisi s.d 6 OB 50.000.000,-
Pekerjaan Teknik Sipil
Kabupaten Bangka Barat Kolong Babi Dan 14 November 2014
Keairan
Kolong Menjelang

I DATA PERUSAHAAN A - 11
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

3) Uraian Pengalaman Kerja Sejenis selama 10 (sepuluh) tahun terakhir


disertai referensi dari pengguna jasa
Tahun 2010
1 Pengguna Jasa : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka
Barat
2 Nama Paket Pekerjaan : Jasa Konsultansi Prencanaan Pembangunan PPI
Muntok (JETTY) Pada Kegiatan Pendamping DAK
3 Lingkup Produk Utama : - Dokumen Kualifikasi, Meliputi;
a. Gambar Rencana
b. Engineer Estimate (Perkiraan Harga Oleh
Tenaga Ahli)
c. Bill Of Quatity (daftar kuantitas)
d. Spesifikasi Teknis
e. Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
4 Lokasi Proyek : - Kecamatan Muntok
5 Nilai Kontrak : Rp 48.468.000,-
6 No. Kontrak : 027/81.B/2.05.01/2010
Tanggal : 22 Januari 2010
7 Waktu Pelaksanaan : 60 Hari Kalender
8 Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing 0 Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 6 Orang Bulan
9 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Nama Perusahaan Asing Indonesia
- - Orang Bulan - Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap yang terlibat Keahlian Jumlah Orang Bulan


a. Team Leader Ahli Perencana 2 OB
Dermaga

b. Ahli Struktur Ahli Perencana 2 OB


Struktur

c. Ahli HIdrolika Ahli Hidrolika 2 OB

1 Pengguna Jasa : Dinas PU Kabupaten Bangka Barat


2 Nama Paket Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Jembatan di
Kabupaten Bangka Barat
3 Lingkup Produk Utama : - Dokumen Kualifikasi, Meliputi;
a. Gambar Rencana
b. Engineer Estimate (Perkiraan Harga Oleh
Tenaga Ahli)
c. Bill Of Quatity (daftar kuantitas)
d. Spesifikasi Teknis
e. Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
4 Lokasi Proyek : Se-Kabupaten Bangka Barat
5 Nilai Kontrak : Rp 70.395.000,-

I DATA PERUSAHAAN A - 12
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

6 No. Kontrak : 1.03.01.630/02.PPJ/SPP/BB/X/2010


Tanggal : 22 Oktober 2010
7 Waktu Pelaksanaan : 60 Hari Kalender
8 Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing 0 Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 7 Orang Bulan
9 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
- - OB - OB

Tenaga Ahli Tetap yang terlibat Keahlian Jumlah Orang Bulan


Team Leader Ahli Perencana 2.0 OB
Jembatan
Ahli Teknik Jalan Ahli Perencana 1.5 OB
Jalan
Ahli Struktur Ahli Perencana 1.5 OB
Struktur
Ahli Mekanika Tanah Ahli Geoteknik 1.0 OB
Ahli Cost Estimator Ahli Cost Estimator 1.0 OB

Tahun 2011
1 Pengguna Jasa : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka
Barat
2 Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Tambatan Perahu Tanjung Punai
Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat
3 Lingkup Produk Utama : - Dokumen Kualifikasi, Meliputi;
a. Gambar Rencana
b. Engineer Estimate (Perkiraan Harga Oleh
Tenaga Ahli)
c. Bill Of Quatity (daftar kuantitas)
d. Spesifikasi Teknis
e. Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
4 Lokasi Proyek : Kecamatan Muntok
5 Nilai Kontrak : Rp 31.950.000,-
6 No. Kontrak : 027/04/PPK-TAMBATAN PERAHU/2.05/01/2011
Tanggal : 09 Mei 2011
7 Waktu Pelaksanaan : 45 Hari Kalender
8 Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing 0 Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 4 Orang Bulan
9 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
- - OB - OB

Tenaga Ahli Tetap yang terlibat Keahlian Jumlah Orang Bulan


Team Leader Ahli Perencana 1.5 OB
Dermaga
Ahli Teknik Jalan Ahli Perencana 1.0 OB
Struktur
Ahli Cost Estimator Ahli Cost Estimator 1.0 OB

I DATA PERUSAHAAN A - 13
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Tahun 2012
1 Pengguna Jasa : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka
Barat
2 Nama Paket Pekerjaan : Penambahan Panjang Tambatan Perahu Tanjung
Sukal Pada Kegiatan Pembangunan Tambatan
Perahu Bagi Nelayan
3 Lingkup Produk Utama : - Dokumen Kualifikasi, Meliputi;
a. Gambar Rencana
b. Engineer Estimate (Perkiraan Harga Oleh
Tenaga Ahli)
c. Bill Of Quatity (daftar kuantitas)
d. Spesifikasi Teknis
e. Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
4 Lokasi Proyek : Kecamatan Simpang Teritip
5 Nilai Kontrak : Rp 18.000.000,-
6 No. Kontrak : 027/02/PPK-TBT-SKL/2012
Tanggal : 18 Januari 2011
7 Waktu Pelaksanaan : 30 Hari Kalender
8 Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing 0 Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan
9 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
- - OB - OB

Tenaga Ahli Tetap yang terlibat Keahlian Jumlah Orang Bulan


Team Leader Ahli Perencana 1.0 OB
Dermaga
Ahli Teknik Jalan Ahli Perencana 1.0 OB
Struktur
Ahli Cost Estimator Ahli Cost Estimator 1.0 OB

1 Pengguna Jasa : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka


Barat
2 Nama Paket Pekerjaan : Penambahan Panjang Tambatan Perahu Dusun
Anyai Pada Kegiatan Pembangunan Tambatan
Perahu Bagi Nelayan
3 Lingkup Produk Utama : - Dokumen Kualifikasi, Meliputi;
a. Gambar Rencana
b. Engineer Estimate (Perkiraan Harga Oleh
Tenaga Ahli)
c. Bill Of Quatity (daftar kuantitas)
d. Spesifikasi Teknis
e. Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
4 Lokasi Proyek : Kecamatan Simpang Teritip
5 Nilai Kontrak : Rp 18.000.000,-
6 No. Kontrak : 027/02/PPK-TBT-ANY/2012
Tanggal : 18 Januari 2011
I DATA PERUSAHAAN A - 14
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

7 Waktu Pelaksanaan : 30 Hari Kalender


8 Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing 0 Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan
9 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
- - OB - OB

Tenaga Ahli Tetap yang terlibat Keahlian Jumlah Orang Bulan


Team Leader Ahli Perencana 1.0 OB
Dermaga
Ahli Teknik Jalan Ahli Perencana 1.0 OB
Struktur
Ahli Cost Estimator Ahli Cost Estimator 1.0 OB

1 Pengguna Jasa : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka


Barat
2 Nama Paket Pekerjaan : Desain Engineering Detail (DED) Budidaya
Perikanan Air Payau di Sungai Jering.
3 Lingkup Produk Utama : - Dokumen Kualifikasi, Meliputi;
a. Laporan Akhir
b. Gambar Rencana
c. Engineer Estimate (Perkiraan Harga Oleh
Tenaga Ahli)
d. Bill Of Quatity (daftar kuantitas)
e. Spesifikasi Teknis
f. Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
4 Lokasi Proyek : Kecamatan Kelapa
5 Nilai Kontrak : Rp 135.300.000,-
6 No. Kontrak : 02/PPK DED S.JERING/2.05.01/2012
Tanggal : 24 September 2011
7 Waktu Pelaksanaan : 90 Hari Kalender
8 Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing 0 Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 15 Orang Bulan
9 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
- - OB - OB

Tenaga Ahli Tetap yang terlibat Keahlian Jumlah Orang Bulan


Team Leader Ahli Budi Daya 3.0 OB
Perikanan
Ahli Teknik Sipil Ahli Perencana 3.0 OB
Struktur
Ahli Kelautan Ahli Hidrolgi 3.0 OB
Ahli GIS Ahli Teknik Geodesi 3.0 OB
Ahli Sosial Ekonomi Ahli Sosial Ekonomi 3.0 OB

I DATA PERUSAHAAN A - 15
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Tahun 2014
1 Pengguna Jasa : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka
Barat
2 Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Tambatan Perahu Bagi Desa
Tanjung Niur Kecamatan Tempilang.
3 Lingkup Produk Utama : - Dokumen Kualifikasi, Meliputi;r
a. Gambar Rencana
b. Engineer Estimate (Perkiraan Harga Oleh
Tenaga Ahli)
c. Bill Of Quatity (daftar kuantitas)
d. Spesifikasi Teknis
e. Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
4 Lokasi Proyek : Kecamatan Tempilang
5 Nilai Kontrak : Rp 49.720.000,-
6 No. Kontrak : 027/02/PPK-PRNC_TAMB.TJN/2.05.01/2014
Tanggal : 16 Januari 2011
7 Waktu Pelaksanaan : 45 Hari Kalender
8 Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing 0 Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 5 Orang Bulan
9 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
- - OB - OB

Tenaga Ahli Tetap yang terlibat Keahlian Jumlah Orang Bulan


Team Leader Ahli Perencana Dermaga 1.5 OB
Ahli Struktur Ahli Perencana 1.5 OB
Struktur
Ahli Teknik Sipil Ahli Cost Estimator 1.5 OB

1 Pengguna Jasa : PDAM TIRTA SEJIRAN SETASON


2 Nama Paket Pekerjaan : DED Water Intake dan Jaringan Perpipaan
Transmisi Kolong Babi dan Kolong Menjelang.
3 Lingkup Produk Utama : - Dokumen Kualifikasi, Meliputi;
a. Laporan Akhir
b. Gambar Rencana
4 Lokasi Proyek : Kecamatan Muntok
5 Nilai Kontrak : Rp 50.000.000,-
6 No. Kontrak : 001/PA/DEDWT/PDAMTST/IX2014
Tanggal : 01 Oktober 2011
7 Waktu Pelaksanaan : 45 Hari Kalender
8 Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing 0 Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 5 Orang Bulan
9 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
- - OB - OB
Tenaga Ahli Tetap yang terlibat Keahlian Jumlah Orang Bulan
Team Leader Ahli Sumber Daya 1.5 OB
Air

I DATA PERUSAHAAN A - 16
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Ahli Hidrologi Ahli Sumber Daya 1.5 OB


Air
Ahli Design Engineering Ahli Sumber Daya 1.5 OB
Air

I DATA PERUSAHAAN A - 17
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT
DINAS PEKERIAAN UMUM
KOMPLEKS PERKANTORAN TERPADU PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANCK{ BARAT DAYA
BARU MUNTOK TELP. (0716) 7323023 F AX (0716) 7323022

KEGIATAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BEI"ANJA DAERAH (APBD)


KABUPATEN BANGKA BARAT
T'AIIUN ANGGARAN 2O1O

SURAT PERIANIIAN PEMBORONGAN (SPP)


NOMOR : 1.03.01.630/02.PPI ISPP lBBtxt2010
TA.NGGAL : 22 OKTOBER 2010

JENIS PEKEPlA,gq JASA KONSULTANSI


PERENCANAAN PEMBANGUNAN JBMBATAN
DI KAB. BANGKA BARAT

KONTRAKTOR PEI.AKSANA
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT

HARGA BORONGAN
Rp. 70.395.000,00
( Tujuh Puluh Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Lima Rupiah
)

WAKTU PELAKSANAAN
MUL AI:25 OKTOBER2010
SELESAI : 23 DESEMBER 2010
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT
DINAS PEKERIAAN UMUM
KOMPLEKS PERKANTORAN TERPADU PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANCKA BARAT DAYA BARU - MUNTOK TELP. (0716) 7323023 FAX (0716) nn\22

!r l- 3' : 1 .03.0r .630/0r .PPJ/SKP /APBDIBB/X/20tO Muntok, 2l Oktober 201 0

-r-ciron :-

( 3.,3Co Yth.
li'3<1Jr CV. RIMBA MANDIRI CONSUTTANT
- tr tr- Air Somok No. 00/ Munlok - Bongko Borot
l
'..-.tok

: Penunjukon Penyedio Joso Konsultonsi untuk Peloksonoon Poket Pekerjoon

Perenconoon Pembongunon Jemboton di Kobupo.len Bongko Borot

-s-gon ini komi beritohukon bohwc penoworon Ando Nomor:059/CV RIMBA/tX/2010 tonggol
-- September 2010 tentong Penoworcn Bioyo ctos Poket Konsultonsi Perenccnoon
:5'nbongunon Jemboton di Kobupoten Bongko Borot dengon niloi penoworon terkoreksi
/
-:gosiosi sebesor Rp. 70.395.000,00 (Tujuh Puluh Juto Tigo Rotus sembilon puluh Limo Ribu

?;pioh) komi nyotokon diterimo/disetujui.

:ecagoi tindok lonjut dori Surot Penunjukon ini Ando dihcruskon unluk menondotongoni Surot
>erjon.iion yong okon segero menyusul. Kegogolon Ando
untuk menerimo penunjukon ini yong

:lsusun berdosorkon evoluosi terhodop penoworon Ando ckon dikenokon sonksi sesuoi

Cengon Klousul 34 Rencono Kerjcr don Syorot.

Kepolo Dinos Pekerjoon Umum


ko Borot

i! r- r it Ai

< :oclo Dinos


PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT
ffi DINAS PEKERIAAI\I UMTIM
KOIv{PLEKS PERKANTORAN TERPADU PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANCKA BARAT DAYA BARU - MUNTOK TELP. (0716) 7323023 F,\X (0716) 7323022

SURAT PERJANJIAN
U nluk meloksonokcn

Poket Pekerjoon'.Joso Konsullonsi :

PERENCANAAN PEI\ABANGUNAN JEMBATAN DI KAB. BANGKA BARAT


Nomor : 1 .03.01 .630/02.PPJ/SPP/APBD/BB /Xl20l 0

:-; :- TtrR.JANJlAN ini berikut semuo lompironnyo selonjulnyo disebui "Kontrok" dibuot don
: -:-:ciongoni di Kcntor Dinos Pekerjoon Umum Kobupoten Bongko Borot podo hori Jum'ot
-:-;gol Duo Puluh Duo bulon Oktober iohun Duo Ribu Sepuluh (22-10 - 2010 ) ontoro :

'
. Nomo : lr. NOVIAR ISHAK

Jobolon : Kepolo Dinos Pekerjoon Umum Seloku pengguno Anggoron Kegioion

Anggoron Pendopolctn don Belonjo Doeroh (ApBD) Kobupoien Bongko

Barot Tohun Anggoron 2aA9.

Alomot :Komplek Perkontoron Terpodu pemerintoh Doeroh Kobupoten Bongko

Borot Doyo Boru - Muntok

l: cm hol ini bertindok uniuk don olos nomo pemerintoh Kobupoten Bongko Borot, yong
r rngkot berdosorkon Keputuson Bupoti Bongko Borot Nomor : I gg.45io5.A/ L2o.j 6l2olo

--'ggol 05 Jonuori 2010, seionjuinyo disebut sebogoi ptHAK KESATU / PENGGUNA

JASA/PENGGUNA ANGGARAN (PA).

2. Nomo :clTA NUANSA

Joboton : Direktris CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT

Alomot : Jolon Air Somok No. 0OZ Muntok - Bongko Borot

le.iindok uniuk don oios nomo CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT, berdosorkon Akle Notoris
'J:l KEMALA, SH Nomor : -09- Tonggol 22 Jonuori 2009, yong selonjutnyo disebut sebogoi pIHAK

KEDUA / PENYEDIA JASA.


DENGAN DEMIKIAN. Pengguno Anggoron don Penyedio Joso Konsullonsi ieloh betepokot
untuk menondotongoni kontrok ini podo tonggol tersebui di otos don meloksonokon Konlrok

sesuoi dengon Keientuon Perofuron perundong-undongon yong berloku di Republik Indonesio.

Untuk don otos nomo Pemerintoh Kobupoten Untuk don otos Nomo Penyedio Joso
Bongko Boroi :

Kepolo dinos Pekerjoon Umum Konsultonsi :


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT

G/TA NUANSA
Direktris
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT
DINAS PEKERIAAI\I UMUM
KOMPLEKS PERKANTORAN TERPADU PEMERINTAH DAEITAH
KABUPATEN BANGKA BAITAT DAYA BAITU _ MUNTOK TELP. (A716) 7323023 FAX (0716) 7323022

SURAT PERINIAH MULAI KERJA

Nomor : I .03.01 .630/03.PPJ/SPMK/APBD lBBlxl2009

Poket Pekerjoon : Perenconoon Pembongunon Jemboton di Kobupoten Bongko Borot

Yong bertondo tongon di bowoh ini :

lr. NOVIAR ISHAK, Kepolo Dinos Peker.loon Umum Seloku Pengguno Anggoron Kegiofon

Anggaron Pendopoton don Belonjo Doeroh (APBD) Kobupolen Bongko Borof Komplek

Perkontoron Terpodu Pemerintoh Kobupoten Bongko Barot Doyo Boru Muntok

Selcnjutnyo disebui sebogoi Pengguno Anggoron;

Nomc : Ir. NOVIAR ISHAK

Joboton : Kepolo Dinos Peke(oon Umum Seloku Pengguna Anggorctn Kegrolon


Anggoron Penclopofon don Beionjo Doeroh (A?BD) Kobupofen Bongko

Borot

Alomot : Komplek Perkonioron Terpodu Pemerintoh Doeroh Kobupoien Bongkc

Borot Doyo Boru - Munlok

Berdosorkon Suroi Perjonjion l"lomor : I .03.01 .630/02.PTJKBB/SPP/APBD/BB/X/2OlO ionggol

22 Oktober 2010, bersomo ini memeriniohkon :

Nomo : GITA NUANSA

JObolon : Direklris CV. RIMBA MANDIRl CONSULTANT

Alomoi : Jolon Air Somok No. O0/ Muntok - Bongko Boroi

Yong dolom hol ini diwokili oleh: Direklris CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT. GITA NUANSA,

selonjutnyo disebut sebogoi Penyedio Joso Konsultonsi ;

rrntr rk seoerr-i m-amr rlrri nclokcclnctrtn nek-orioon r-lenoon m-omnerhctikrrn kelentr rrrn ket-o-T a-
L MocomPekerjoon:PerenconoonPembongunonJembotondiKobBongkoBoro+:

2. Tonoool muloi kerio : 25 Orlooe' 2010:

3. Svoroi-syoroi pekerjoon :sesuoi dengon persyoroton don ketentuon Konirok;

4. Wlkru pelyclc:sls-n- selomo 60 {Fnom Puluh) hori kolender don pekerjoon horus sudoh

selesoi podo tonggol 23 Desember 2010.

A
HosilPekerjoon:DoloPerenconoonTeknisJembotondiKobupolenBongkoBorot

6. Sonksi : Terhodop keterlomboton penyerohon hosil kerjo don loporon okhir, Konirok
pengodoon Joso Konsullcnsi don pemboyoron kepodo Penyedio Joso Konsulton dopot

dihentikon sesuoi dengon keteniuon dolom syorot-Syorot Umum Kontrok.

Muntok. 25 Oklaber 2al0


mo Pemerinioh Kobupoien Bongko Borot
n

./-V
('inr-0,9
^J\

NtP. I 9601 I 241 990031 004


Kepo/o Dinos

Menerimo don menyelujui :

Untuk don otos nomo CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT

Direklris
Bela'l: Daere- PerL'ca ia:l AFtsD -A z- -
Kec atac Anglarc:l Pencapataf s3r
a'-?1
p"i"n*nu"ni"r",t Jembaian Kabupaten BangKa Barai
Kab. Bangka Barat

AMPIRAN BIAYA LANGSUNG PERSONIULAYAM*I4!!3I


I.JRAIAN

Soil I

Cosl

Assistance

UJIPIRAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL


BIAYA TRANSPORTASI DAN SURVEY

S"*;"bt (Th""d"lfr + Waterpass (lengkap))

I. BIAYA OPERASIONAL

III. BIAYA PELAPORAN

LAPORAN ANTARA
Buku Laporan Antara

LAPORAN AKHIR
Buku LaPoran Akhir
a. Gambar Kerja
Harga Perklraan Tenaga Ahli
(APBD) TA 2010
dan Belania DaeBh Perubahan
: Keaiatan Anggaran Pendapatan Barat
il*"*.""i"r"r,"is Jembatan Kabupaien Bangka
': Kab. Bangka Barai

M9
o\ ,(-
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.
Komptek Perkantoran Terpadu PemKab. Bangka Barat, Daya Baru. Pal .1

1t / -" (0716) 7323018Muntok

SURAT PERJANJIAN KERJA (sPK)


NOMOR i 027 /81 .B/2.O5.O1/2010
TANGGAL : 22 JANUARI Z01O

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


KABUPATEN BANGKA BARAT

DENGAN

CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT

PEKERJAAN
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN PPI MUNTOK (JETTY)
PADA KEGIATAN DANA PENDAMPING DAK

KODE REKENING : 2.05.01 .27.02.5.2.1.07.01


APBD KABUPATEN BANGKA BARAT TAHUN ANGGARAN 2O1O

HARGA BORONGAN Rp. 48.468.000,'


(Empat Putuh Delapan Juta Empat Ratus Enam Putuh Detapan Ribu Ruplah)
PE}.IERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Komptek Perkantoran Terpadu pemKab. Bangka Barat, Daya Baru, pal 4
/ = Q716) 73230.18 Muntok
=

Muntok, 22 Januari 2010

Kepada
,€no,r : 077 /81.C/2.05.01/2010 Yth. Direktur CV. RIMBA MAND|RI
;-at : Penting CONSULTANT
-in':iran : -
r?. ",al : Surat Perintah Mutai Kerja (SPMK) di
Muntok

Berdasarkan surat Keputusan Kepata Dinas Kelautan dan perikanan Kabupaten


:
Bangka Barat Nomor 188.4/ 10.8/2.05.0i 120i0 ranggat 22 Januari 2010 tentang
Penunjukan cv. RIMBA MANDIRI coNsuLTANT, selaku Konsuttan Untuk pekerjaan Jasi
Konsuttansi Perencanaan Pembangunan ppl Muntok (Jetty) pada Kegiafan Dana
Pendamping DAK, dengan ini kami perintahkan kepada Direktur Badan Usiha tersebut
untuk segera metaksanakan pekerjaan :

Jenis Pekerjaan Jasa Konsuttansi Perencanaan pembangunan ppl Muntok


(Jetty) Pada Kegiatan Dana Pendamping DAK
Harga Borongan Rp.48.468.000,-
Kode Rekening DPA 2.05.0 1 .27 . 02.5.2. 1 .02.01
Waktu Pelaksanaan 60 (Enam Putuh) Hari
Tempat Petaksanaan Djnas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat
Dengan Ketentuan 1. Rekanan (Penyedia Barang/Jasa) harus segera
melaksanakan pekerjaan tersebut pating tambal 7
(tujuh) hari kerja setelah penerbitan Surat perintah
l,4ulai Kerja (SPMK) ini.

2. Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan KAK dan


hasjL ktarifikasi dan negosiasi serta petunj uk- petunj uk
Lain nya yang mengikat.

3. Apabita ada hat-hal yang memuat gagatnya


petaksanaan pekerjaan tersebut, maka segata
sesuatunya akan menjadi resiko dan tanggung jawab
Pih.r k Badan Usaha (Rekanan)

Demikian surat Perintah Mulai Kerja (SpMK) ini diketuarkan untuk ditaksanakan
sebagaimana mestinya.

Kepata Dinas Ke dan Perikanan


Kabupaten Barat

Pembina Tk. I
NtP. 19570424 197909 1002
iembusan disampaikan keDada Yth :
- iupati Banqka Barat di Muntok
rspektur Witayah Kabupaten Bangka Barat
{epata Bappeda Kabupaten Bangka Barat
lirektur CV. RIMBA M NDIRI COll5U--:'.-
Arsip.
PET'IERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Komptek Perkantoran Terpadu PemKab. Bangka Barat, Daya Baru, pal 4
;
t Q716)7323018 Muntok
=

SURAT PERJANJIAN KERJA (SPK)


Nomor : O27181 .812.05.0112010

3ila -3r- rni Jum'at Tanggal Dua Putuh Dua Butan Januari Tahun Dua Ribu Seputuh (22-01-2010),
qa-T _."'rg bertanda tangan di bawah ini :

Frnulus Hasibuan, SE, AA/V\ Kepata Dinas Ketautan dan Perikanan Kabupaten Bangka
Barat bertempat tinggal di Muntok, dalam hat ini bertindak
untuk dan atas nama Dinas Ketautan dan Perikanan
Kabupaten Bangka Barat Selanjutnya disebut :

PIHAK PERTAMA..

:." Gita Nuansa : Direktur CV. RIMBA MAND|R| CONSULTANT bertempat


tinggat di Muntok, dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT Setanjutnya
disebut:
PIHAK KEDUA....

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA tetah mufakat mengadakan ikatan kerja datam rangka
petaksanaan Pekerjaan Jasa Konsuttansi Perencanaan Pembangunan PPI Muntok (Jetty) pada
Kegiatan Dana Pendamping DAK Tahun Anggaran 2010 yang dibiayai dari Anggaran pendapatan
Betanja Daerah (APBD) Kabupaten Bangka Barat Kode Rekening z.os.o1 .27.02.5.2.1.02.01 dengan
s:,,arat-syarat dan ketentuan sebagaimana tercantum datam pasat per pasal dibawah ini :

DASAR

1. Keputusan Kepala Dinas Ketautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat Nomor :
188.4/10.8/2.05.01/2010 tangqa[ 22 Januari 2010 tentang penunjukan langsung cv. RIMBA
MANDIRI C0NSULTANT sebagai Konsuttan Untuk Pekerjaan Jasa Konsuttansi Perencanaan
Pembangunan PPI Muntok (Jetty) Pada Keglatan Dana pendamping DAK Tahun Anggaran 2010.

Surat Penawaran dari cv. RIMBA MANDIRI CONSULTANT tanggat 19 Januari 20'10 Nomor :

022lCV_RIMBA/ I /20'1 0 Perihat Penawaran harga.


PASAL 10
PENUTUP

ETl xerF (sPK) ini dibuat dan di tandatangani oleh kedua betah pihak pada hari,
& hlil sebagaimana tersebut diatas datam rangkap 5 (tima) 2 (dua) rangkap bermaterai
f il!!B) rdEfiap lainnya bermaterai fotocopy. Masing-masing mempunyai kekuatan hukum
-

P}UX

w
XEDUA PIHAK PERTAMA

C- IA IAHDIRI CONSULTANT Kepala Dinas Kelautan Perikanan


Barat

Gita Nuansa
Direktur Pembina Tk I

NtP. 19570424 197909 1002


o o o
F
o
-

-i

! ! 3 c !9 3

o o o o o

3
o
o
f

tZ
=
z
.: o

z z eJ i
3 o
z
(, c f d:
z
-
-z s:i
i,.@r:i::l;
3t.E ! z- ';]J3:a-: ^- ;
i5

r
.l<
< L6=19 =
;;:i i:; - qi:
b>i
E€.
e:
zn.-uo
r+:$i;9;;. i< 6S
: __I .z ln d d f o:
= 1<
i: o
z J;
6-c

L't 9

a=

!
'G.

2
3 o
l

-=a-a
; "- : :=
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT
L DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Komplek Perkanforan Terpadu Pemkab Bantka Barat, Daya Bam, Pal .1

74 / = (0716) 7323018 Muntok

SURAT PENUNTKAN PEI.IrfpIA BAMNG4ASA (SPPBT)

Nomor : O1IPPK DED-SJERING/ 2.OS.07 / 2072 Muntok, 24 September 2012


Lantpiran : -

Kepada Yth.
CV, RIMBA AAA,NDIRI CONSULTANT
di
Muntok

Perihal :Penunlukan Penyedia Barang/Jasa untuk pelaksanaan pekerjaan DED Budidaya


Perikanan Air Payau Di Sungai Jering

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawatan Saudara nomor :

55/CV.R-|/\CIDED /Vlll/ 2012 tanggal 30 Agustus 2012 perihal Penawaran Biaya Pekerjaan
Perencan an Detail Engineering Design (DED) Budidaya Perikanan Air Payau di Sungai Jering
dengan nllai penawatan setelah dilakukan klarifikasi dan negostasi teknrs dan biaya oleh Pokja
Pokja VI Konsultansi ULP Kabupaten Bangka Barat sebesar .r?p. 135.3OO.OOO,- (Seratus Tiga
Puluh Lima Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah) termasuk PPN, telah ditetapkan sebagai pemenang
oleh Po(a IV Konsultansi ULP Kabupaten Bangka Barat.

Selanjutnya kami menunjuk Saudara untuk melaksanakan pekerjaan DED Budidaya Perrkanan
Air Payau Di Sungai Jering, dan meminta Saudara untuk menandatangani Surat Perjanjian
paling lambat "14 (empat belas) hari kerja setelah dikeluarkannya SPPBJ ini sesuai dengan
ketentuan dalam Dokunten Pemilihan.
Kegagalan Saudara untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi
terhadap penawaran Saudara akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yanS tercantum
dalam Dokumen Pemilihan.

Satuan Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan


Kabtpaten Bangka Barut
Pejabat

- Lita, SP
19720677 200604 2 009
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


Komptek Perkantoran Terpadu Pemkab Bangka Barat, Daya Baru, Pat 4
'I I 2 \0716) 7313018 Muntok

SURAT PERINTAH KERJA satuan Kerja PPK : I)inas Kclautan dan Perikanan
(sPK)
Kabupaten Bangka Barai
Nornor clan Tang;al SPK : 02lt'lK DED S. .IERING /2.05.01/2012
'' ; .'.ll--tl'. dari
Tang,g,al : 2l Scptcmber 2012

- Nomor dan Tant8al Dokumcn Pcmilihan :


0lJ / fokja - VL,{. LII,ANCI 2/Konsultansi/ULP / 2A l2

Frkef Pekerjaan Peter.c^naan Detail Engineering DesiSn 26luli 2012


DED) Budidaya Perlkanan Art P^yau Di Sungai Jering Nomor dan Tanggal Berita Acara Hasil seleksi :

1 2/Pokja-VI..1.tlLANG 2/Konsullansi/llLP / 20 12
2O Seirtembcr 2012

, .,.,:.ir Dana: ,1/t1) Tahu Ang!:aten 2012 utluk ftnt, au&garan ke]talan Slud-v Kelttyaken Fen.gc'mbangan Eutlilaya Air
-, ;:. fbt'au dan Air Tewar
J;.i:itu Pelaksanaan Pekerjaan: 9O (sembilan puluh) hari kalender
NILAI PEKERJAAN

URAIAN PEKERJAAN

Biaya LanSsung Personil


TenaSa Ahli
Ketua'lim (Tcam Leader) Ahli Budidaya Perikanan 6.000.000 tS.ooo.ooo
Ahli Sipil 4.500.000 i:i.soo.ooo
Ahli Kelzrutan 4.500.o00 13.5oO.OOO
r\hli GIS 4.500.000 13.500.000
Ahli Sosi;1 tkonomi Perikanan 4.500.000 113.5oO.OOO

Tenaga Penunjan9
iristrasi dan ODeralor (omDlrlcr r.50b.ooo 4.500.0o0
TOTAL A
B, Biaya LangsurlS Non Personil
1 pcsawat
lA (PP)

- Survey + presentasi au'al t0 orang kali 4 50.O00 4.500.000


- presentasi akhir 10 oranS kali 4 50.O00 4.500.o00
Akonodasi
Ft:nginapan
- survey + Prescntasi au'a1 21 ofrlllt hari 300.000 6 l.too.ooo
. presenlil.r ilkhlr 6 oranS hari :100.000 r.Eoo.ooo
Konsumsi
- survey + prcseiltasi awal t35 oranS kali 8O,OOO 2.800.000
10 oranS hari so.ooo goo.ooo
- presentasi akhir
tlanE Harian I
- survey + prescntasi awal :.15 oranla 1 250.000
- presentasi akhir 10 ofan:< 1 250.000
Sewa alat survcy ( kualitas air dan tanah) 1 paket 1 2.500.000
-1 sewa kendaraan darat I paket I 2.E00.000
5 sewa perahu 1 paket 1 1.000.000
G Biaya u;i laboralorium 1 pakef 1 ll.5oo.ooo
7 Laporan Pendahuluan 5 buku I 30.o00
E Presclltasi awal I kali l I .000.oo0

!) Ldpor nu AnlJl d 5 buku I 100.000


lLl Draft Laporan Akhir 5 buku 1 120.000
11 Presentasi draft laporan akhir i kali 1 r.o00.000
', Laporan Akhir IO Uuku 1 150.O00
12
1:3 CT) I 10.o00
TOTAT, B
R.EKAPITULASI

A. Biaya Langsmg Personil


B Biaya LanSsunS Non Personil
49 q30:00o
ruMIAH TOTAL (A +B) 72s.O30,OOO
PPn 1 c% 12.qO3.0!q
135.333.OOO
'UMIAHTOTAI
DIBUI-ATKAN 135.300.ooo

(Terbilang: Seratus Tiga Puluh Lima Juta figa Ratus Ribu Rupiah)

IrutrukJi Kepada Penyedia Jasa Konsultansi : PenaSihan h anya dap^r dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang
diperintahkan dalam SPK ini dan hasil pekerjaan tersebut dapat ditertma. secara memuaskan oleh pejabat pembuat Komitmen.
Biaya LanSsunS Personil dihitung berdasarkan Orang Bulan dengan ketentuan 1 (satu) Orang Bulan sama dengan 22 (dua
pnlul dua) hari dan 7 (satu) hari sama dengan 8 (delapan) jam. Selain tunduk kepada ketentuan c{alam SpK ini tenyediaJasa
Konsultansi berkewajiban untuk mematuhi syarat umum dan syarat,syarat Khusus spK Terlampir.

Un k dan atas nama Dinas Kelautan d,anPerikanan Untok d,an atas nama
Kabupaten Bangka Barat Penyedia Jasa Konsultansi
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT

GITA NUANSA
NIP. 19720611 Direktur
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Komplek ferkantoran Tcrpadl"l Pemkab lSangka Raral, []aya Baru' Pal 4
l;: / _ (0716) 711211018 Munrok

SUMT PERINTAH MULAI KERJA

Paket Pekerjaan Jasa Konsultansi:


perencanaan Detail Engineering Design (DED) Budidaya Perikanan Air Payau Di sungai Jering
Nomor : O3IPPK DED S. JERING /2'O5'O7/2012

Yang bertatrcl:r tanl4an di bar"'ah iui:


Nama : Liia. SP
Jabat^n : Kasi Pernbudidal'aau
Alamat : Dinas Kelautari dan Perikanatr Kabupaten Bangka Barat Kornplek
PerkantoLatr Terpadu Penrkab Bangka Barat' Daya Baru, Pal 4
;-j! / (0716) 7323018 Muntok
--
selanjutnya disebtlt sebagar Pejabai Pembuat Komitnlen;

berdasarkan Surat Per.jar.rjiau Ke|ia Nomor : 02lPPK DED SJERING/ 2 05.01/ 2072 tanggal
24 Septembei' 20 1 2, bet sant'a ini uletnerintahkan:

Nanla :CV. RIMBA MANDIRI CONSULTAIV|


Alanat :Kp. Air Samak RT. 01 / RW. 13 Kel Tanjung Kec' Muntok
yang dalam hal ini diwakili oleh: GITA NUANSA
ielanjutnya rlisebut seba5;ar Penyedia Jasa Ko11s11ltansi;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan nlemperhatiltan ketentuan-ketentuan


sebagai bei'ikut:
1. Macam pekei:raan: Jasa Konsultansi Perencanaan Detail Engineering Design (DED)
Budidaya Perikanan Air Payau Di Sungai Jering
2. Tan8gal ntular kerja: 24 Septernber' 23 Desember'2012;
3. S),arat-syalat pekeriaan: sesuai dengall pelsyaratan 'lan ketentuan Konirak;
4. Waktti pen)'elesaian: selama 90 (sembrlan puluh) hari kalendel dan pekerjaan halus
sudah selesai pada tangg,al 2."' Desembcr 2012
5. Hasil Pekeriaan:
/ Laponn pendahuluan (diserahkan paling lambat 30 hari setelah SPMK
ditandatan.ganr) Sebarryak 5 (fima) eksemplar
/ Laporan antara (.liserahkan paling lambat 45 hari setclah SPMK ditandatangani)
SebanYak 5 ( lima) eksernPlar
/ Dralt lapoi.an akhir (diserahkan paling lambat 65 harr setelah SPMK
ditandantingani) Sebatryak 5 ( lima) eksentplar'
y' Laporan akhir merupakan Doklrnen Final perencanaan teknis / DED konstruksi
yang mer.,paka, haiil penyentpurnaan Dokunten Antara (Draft Laporan Akhir)
pulig tut-t.tt-tut diserahkan 9d haii setelah SPMK ditandatangani yang terdiri dari :
a. Bukn Laporan, Data dan Analisa dicctak sebanyak 10 eksenlplar
b. Bnku Perencanaan Teknis, spesifikasi bahan-bahan yang digunakan dan
gambar-gambar Perencanaatr Teknis dicetak sebanyak 10 eksemplar
c. RAB/IE
d. Album Peta dicetak sebanyak 10 eksemplar :

'/ peta batimefi| peta kondisi perafuan (temperatur, DO, salinitas, pH,
nitrit, ntvat)
'/ tata letak budidaya untuk pilot project dan untuk pengembangan
badidaya (master plan)

6. Sanksi: Terhadap keterlambatan penyerahan hasil kerja dan laporan akhir, Kontrak
Pengadaan Jasa Konsultansi dan pembayatan kepada penyedra dapat dihentlkan sesuai
dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat Umum' Kontrak.

Muntok, 24 September 2Ol2

Perikanan

+
Untuk dan atas namaDinasKelastan dan Menerima/Menyetujui
KabupatenBangkaBamt Unfitk dan atas namaPenyedta
Pejabat (PPn CV. RIMBA MArvnrRJ CONSULTANT

GTTANUANSA
MP.197 Direktur
PEMERINTAH I(ABUPATEN BANGKA BARAT
DINAS KEIAUTAN DAN PERIKANAN
Komplek Perkantoran Terpadu Pemkab Bangka Barat, Daya Baru, Pal 4
I / ,€ (0z6) 7323018 Muntok 33351

SURAT PERINTAH KEUA (sPK)


NOMOR t O27 /O2/PPK-T BT.SKV2OI 2
TANCGAL : l8 JANUARI 2Ol2

DINAS KETAUTAN DAN PERIKANAN


KABUPATEN BANGKA BARAT

DENGAN

CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT

.: --_-a-*-l

PEKERJAAN
KONSULTANSI PERENCANAAN
PENAMBAHAN PANJANG TAMBATAN PERAHU DUSUN SUKAL
PADA KEGIATAN PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU BAGI NELAYAN

KODE REKENING : 2.O5.O1.28.01.5.2.3.56.01


APBD IGBUPATEN BANGIG BAMTTAHUN ANGGARAN 2OI2

HARGA BORONGAN Rp. 18.@o.0o0,-


( DELAPAN BEI.As JUTA RUPIAH )

WAKTU PELAKSANAAN
MULAI : l8 JANUARI 2012
SELESAI : 17 FEBRUARI 2Ol2
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BAMT
-: DINAS KEHUTAN DAN PERIKANAN
=-c-- Komplek Perkantoran Terpadu Pemkab Bangka Barat, Daya Baru, Pal 4
B / (0716)7323018 Muntok 33351
=
DINAS KEI.AUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN
SURAT PERINTAH
. BANGKA BAMT
KER'A NOMOR DANTAN66ALSPK
Nomor : O27/ 02/PPK-fBT.SKV/2O12
(sPK) Tanggal ; 18 Januari 2012
Halaman I dari 1O
PAKET PEKEUAAN : SURAT UNDANGAN PENGADAAN
Nomor :
O27 /O2/PBJ-TB-|.SKV/2O12
KONSULTANSI PERENCANAAN Tanggal : 9 Januari 2O12
PENAMBAHAN PANJANC' BERITA ACARA HASIL PENGADAAN IANGSUNG
TAMBATAN PERAHU DUSUN Nomor : O27/O8/PBJ-IBT .SKV/2012
Tanggal : 16 Januari 2O12

SUMBER DANA:

Dibebankan atai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bangka Barat Tahun
Anggaran 2012 untuk Mata AngSaran kegiatan Pembangunan Tambatan Perahu Bagi Nelayan.

WAKTU PEIAKSANAAN PEKERJAAN: 30 (tiea puluh) hari kalender

NILAI PEKERJAAN
Biaya Langsung Personil Biaya Langsung Non-Personil
Komponen Kuantitas Total (RP.)
No. Harga Satuan Subtotal Harga 5ub
Biaya (Orang Kuantitas
(Rp.) (RpJ Satuan Total
Bulan)

TERLAMPIR
Jumlah
PPN loolo
Nllai
Terbilang:

Untuk dan atal nama Untuk dan atai nama Penyedia Jasa
Konsultansi
Dinas Kelautan dan Perikanan CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT
Kabupaten Bangka Barat Pejabat
Pembuat Komitmen

trffiffi w
6ita Nuansa
NIP. 19700124 199Q3 1005 Direktris
cra
Eo
.g ,\
E ,\
i lr'or I
E NH:
E c-asE
PI

z €1
'dg
z< 6.2
ot
=a
o

c
t
3
e
s-
?l-g€
ffi!
.3vd"
E
E
j
F

x*R z
-qi I
!-c, s 2a
ot
gFg
€5* :6
o

E
t

.9;p
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Komplek Perkantoran Terpadu Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Daya Baru, pal 4
( 0716 ) 7323018, Muntok 33351

SURAT PERINTAH MUI.AI XERJA {SPTYIKI


Nomor z O27 | O3 | PPX.IBT.SKV2012

Paket Pekerjaan: Konsultansi Perencanaan Penambahan Panjang Tambatan Perahu Dusun Sukal

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : KAMSO, SP
Jabatan : Kepala Seksi Pengembangan Usaha dan Pemasaran
Alamat : Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat
Komplek Pemkab Bangka Barat, Daya Baru, Pal 4 Kab, Bangka Barat
selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) Pekerjaan Konsultansi Perencanaan Penambahan Panjang
Tambatan Perahu Dusun Sukal nomor : O27 /Q2IPPK.TBT.SKV2012 tanggal 18 Januari 2012,
bersama ini m€merintahkan:

Nama Penyedia Jasa : CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT


Alamat : Kp. Air Samak Rt. 01/03 Kelurahan Tanjung Kecamatan Muntok
oleh
yang dalam hal ini diwakili : Gita Nuansa
selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk seBera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai


berikut:

Macam oekeriaan: Konsultansi Perencanaan Penambahan Panjang Tambatan Perahu Dusun Sukal;
1. Tanssal mulai keria: 19Januari 2012;
2. Svarat-svarat Dekeriaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan SPK;
3. Waktu penvelesaian: selama 30 ( tiga puluh) hari kalender dan pekerjaan harus sudah selesai
pada tanggal L7 Februari 2O!2i
4. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan Penyedia akan
dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai SPK atau bagian
tertentu dari Nilai SPK sebelum PPN sesuai dengan persyaratan dan ketentuan SPK.

Muntok, 18 Januari 2012 Menerima dan menyetujui:

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama


Dlnas Kelautan dan Perikanan CV. RIMBA MANDIRI CONSUTTANT
Kabupaten Bangka Barat
Pejabat Pembuat Komitmen

n/
' ',Ih,,t-t1
t tlL(/cy '

-tKamso. SP
GITA T{UANSA
NIP. 19700124 199403 1 005 Direktris
PEMERINTAH KABUPATEN BANGIG BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Komplek Perkantoran Terpadu Pemkab Bangka Barat, Daya Baru, Pal 4
l.- = ?A / lr (0716) 7323018 Muntok 33351

SURAT PERINTAH KERJA (SPK)


NOMOR : O27 /O2/PPK-T BT.ANY/2OI 2
TANGGAL: 18 JANUARI 2Ol2

DINAS KETAUTAN DAN PERIKANAN


KABUPATEN BANGKA BAMT

DENGAN

CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT

PEKERJAAN
KON'ULTANSI PERENCANAAN
PENAMBAHAN PANJANG TAMBATAN PEMHU DUSUN ANYAI
PADA KEGIATAN PEMBANGUNAN TAMBATAN PEMHU BAGI NELAYAN

KODE REKENING : 2.O5.O1.28.O1.5.2.3.56.01


APBD KABUPATEN BANGKA BARAT TAHUN ANGGAMN 2OI2

HARGA BORONGAN Rp. 19.61O.0OO,-


( SEMBILAN BELA5 JUTA ENAM RATU5 SEPULUH RIBU RUPIAH )

WAKTU PEIAKSANAAN
MULAI: 18 JANUART 2Ol2
SELESA| : l7 FEBRUARI 2Ol2
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Komplek Perkantoran Terpadu Pemkab Bangka Barat, Daya Baru, Pal 4
ffi / i (0716) 7323018 Muntok 33351

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN


SURAT PERINTAH
BANGKA BARAT
KER A(SPK) NOMOR DANTANGGALSPK
Nomor : O27/ O2/PPK-TB-| .ANY//2O12
Halaman 1 dari 10 TangEal : l8 Januari 2012
SUMT UNDANGAN PENGADAAN
PAKET PEKERIAAN : Nomor : O27 /O2/PB J -TBT.ANY//2012
KONSULTANSI PERENCANAAN Tanggal : 9Januari 2012
PENAMBAHAN PANJANC BERITA ACARA HASIL PENGADAAN LANGSUNG
TAMBATAN PERAHU DUSUN Nomor : O27 /O8/PU-TB-|.SKV /2012
ANYAI Tanggal : 16 Januari 2Ol2
SUMBER DANA:

Dibebankan atas Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bangka Barat Tahun
AngSaran 2012 untuk Mata AnSgaran kegiatan Pembangunan Tambatan Perahu Bagi Nelayan.

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN: 30 (tisa puluh) hari kalender

NIIAI PEKERIAAN
Biaya Langsung Personil Biaya Langsung Non-Personil
Komponen Kuantitat Total (Rp.)
No- Harga satuan 5ubtotal Harga Sub
Biaya (Orang Kuantitas
(RpJ (Rp) Satuan Total
Bulan)

TERTAMPIR
Jumlah
PPN 1006
Nllai
Terbilang : -

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Penyedia Jasa
Konsultansi
Dinas Kelautan dan Perikanan CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT
lGbupaten Bangka Barat Pejabat
Pembuat Komitmen

Kamso, 5P Gita Nuanra


NlP. t9700124 199403 I 005 Direktris
o. qee
ci ci
o c q E 6 I d 8'
,q l,!
li I A
6 c;
8 u! t^ d
n! \ I
f

E a I x
d P ci o 3 ! z
6E ct
6 e E
f ct
sE5 :t z ao
*E o o
f F
E
! 3
z e o E
o ?,"_ .;

z
o
5E:
z gE
I
2
f
I
2 !
I !

g '6 F
a
z 2
2<
o>
:6
o
E

c
-b.
'6
o I o 3 g
z
q ! E E
a 3 5
e o
a 8
o' ct ct
3 q
z o- c ci a d
l
ul
.i 9
t4
J
zo
8 t a.
2 J I
I f
I
c
c; g 5: ci
8 e E 5
2 ga ci f c; I f E
:
t <5 !) u!
(9 (9 ..; .i
z c :J
5 E c
a a 4
a .i .i .; C

=I
Ee= fl5
T glE
E
z j
F

!4E r z o
-si 9 z<
o>-
iFg >a
o F E
-E ts .9
F
|9 E
2 2
9 F
c
o
o E
t o
o
5:f 2
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Komplek Perkantoran Terpadu Pemerintah Kabupaten Bangka Bard! Daya Baru, pal 4
{ 0716 } 7323018, Muntok 33351

SURAT PERIiITAH UIUI.AI KER'A {SPMKI


Nomor: O2I03/PPICTBT.ANY/2012

Paket Pekerjaan: Konsultansi Perencanaan Penambahan Panjang Tambatan Perahu Dusun Anyai

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : KAMSO, SP
Jabatan : Kepala Seksi Pengembangan Usaha dan Pemasaran
Alamat : Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat
Komplek Pemkab Bangka Barat, Daya Baru, Pal4 Kab. Bangka Barat
selaniutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) Pekerjaan Konsultansi Perencanaan Penambahan Panjang
Tambatan Perahu Dusun Anyai nomor : 027l02lPPK.TBT.ANY/2o12 tanggal 18 Januari 2012,
bersama ini memerintahkan:

Nama Penyedia BaranB : CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT


Alamat : Kp. Air Samak Rt.01/03 Kelurahan Tanjung Kecamatan Muntok
oleh
yang dalam hal ini diwakili : Gita Nuansa
selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai


berikut:

Macam oekeriaan: Konsultansi Perencanaan Penambahan Panjang Tambatan Perahu Dusun Anyai;
5. Tanseal mulai keria: 19 Januari 2012;
6. Svarat-svarat pekeriaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan SPK;
7. Waktu oenvelesaian: selama 30 ( tiga puluh) hari kalender dan pekerjaan harus sudah selesai
pada tanggal 17 Februari 2012;
8. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan Penyedia akan
dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai SPK atau bagian
tertentu dari Nilai SPK sebelum PPN sesuai dengan persyaratan dan ketentuan SPK.

Muntok, 18 Januari 2012 Menerima dan menyetujui:

Untuk dan atas nama


\
Untuk dan atas nama
Dlnas Kelautan dan Perikanan CV. RIMBA MANDIRI CONSUTTANT
Kabupaten Bangka Barat
Pejabat Pembuat Komitmen

=!/r,M.
' Kamso, SP
NrP. 197m124 1!19403 1 005
GITA NUAT{SA
Direltris
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Komplek Perkantoran Terpadu Pemkab Bangka Barat, Daya Baru, Pal 4
@ / B (0716) 7323018 Muntok 33351

SURAT PER'ANJIAN KERJA (KONTRAK)


NOMOR I O27/ A4 /PPK. TAMBATAN PERAHU/2.}1.01/2011
TANCCAL 09,MEI 2011

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


KABUPATEN BANGKA BARAT

Dengan

CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT

Pekerjaan
JASA KONSU LTANSI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU TANJUNG PUNAI
KECAMATAN MUNTOK KABUPATEN BANGKA BARAT

APBD TA. 2OII


Kode Rekeni ng : 2.O5.O1.28.01.5.2.3.56.01

HARGA BORONGAN
Rp.31.950.000,-
( Tiga Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Lima puluh Ribu Rupiah
)

WAKTU PELAKSANAAN
MULAI :09 Mei 2011
SELESAI :22 Juni 2011
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Komplek Perkantoran Terpadu Pemkab Bangka Barat, Daya Baru, pal 4
a / = (0716) 7323018 Muntok 33351

SATUAN KERJA
DINAS KETAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANGKA BARAT

NOMOR : A27 /O4/PPK-T AMBATAN PERAH U/2 .o5.Ot/2O11


TANGGAL : 09 Mei 20ll

PAKET PEKERJAAN : JA5A KON5ULTANSI PERENCANAAN


PEMEANcUNAN TAMBATAN PERAHU TANJUN6 PUNAI
j-=: Undangan Pengadaan Langsung:
\rJnOI : 03 /PBJ /2.A5.01.28.O1 /2.O5.01 /2011
: 25 April 20'll
l=:::3 Acara Hasil Pengadaan Langsung:
: lO/P /2.O5 .a128.O1/2.O5 .O1/2011
: 56c' : 04 Mei 2Oli

i---::€r Dana : dibebankan atas Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bangka Barat Tahun
-:-:t3ian 2011 untuk mata anggaran kegiatan Pembangunan Tambatan perahu Tanjung punai.
.r..- Pelakianaan Pekerjaan : 45 (Empat Puluh Lima) hari kalender

NILAI PEKEPJAAN
Biaya Langsung Personil Biaya Langsung Non-Personil
Komponen Kuantitas
Harga Satuan Subtotal Harga Total
Eraya (Orang Kuantitas
(RpJ (Rp.) 5ub Total (Rp.)
Bulan) 5atuan

TERLAMPIR

:.g: ter5ebut sudah termasuk pajak - pajak dan biaya lainnya yang sih,
)'trRUKJl KEPADA PENYEDIA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang
diperintahkan dalam spK
- j:n hasil peker.iaan tersebut dapat diterima secara rnemuaskan oleh Pejabat pembuat
Komitmen. Biaya langjung perronil
: -:Lng berdasarkan oranS bulan dengan ketentuan I Gatu) orang bulan sama dengan Empat puluh Lima Hari (45)
harj dan l
:::-. hari sama dengan Delapan (8) iam. Selain tunduk kepada ketentuan dalam 5pK ini. penyedia Jara Konsultansi
berkewajiban
--::< mematuhi Standar Ketentuan dan syarat Umum SpK terlampir,

CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT Pejabai Pembuat Komitmen

tiiir
Ntl
I \\
\
Gita Nuan5a Yopie MarCiaru. ST
o
)

z
o

z I
o
z E
I
z E
l
(,
z
s E

6
z 'd
z<
o> =
>6
o

z
a

z
=

.i
f
I

z
F

.>tl z<
ir) o>
:a
o
!

:z;
PEMERINTAH KABUPATEN BANCKA BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Komplek Perkantoran Terpadu pemKab. Bangka Barat, Daya Baru, pal
4
@ / a eV6) 7323018 Muntok

Muntok, 09 Mei 2011

Kepada
Nomor o27 /05/PPKr AM9ArAN pERAHU/2.05.01/2ol I Yth. DIREKTUR CV. RIMBA MANDIRI
Lampiran 1(satu) lembar CONSULTANT
Perihal Surat Perintah Mulai Kerja (5PMK)
di
Muntok

Berdasarkan 5urat Keputusan pejabat pembuat Komitmen Kegiatan pembangunan


Tambatan Perahu Nelayan Nomor r o27 /o3/ppK-T AMBATAN PERAHU
/2.05.0i/2o11
Tanggal 06 Mei 20ll tentang penunjukan penyedia untuk pelakjanaan paket pekeriaan
Jasa Konsultansi Perencanaan pembangunan Tambatan perahu Tanjung pr""i, ;;;;;;
ini kami perintahkan kepada Direktur gadan usaha terrebut untuk segel
*"tuLrunuiun
pekerjaan:
Jenis Pekerjaan : Jasa Konsultansi perencanaan pembangunan Tambatan
Perahu Tanjung punai pada Kegiatan piembangunan
Tambatan Perahu Bagi Nelayan.
Harga Borongan : Rp. 31.95O.000,- fliga puluh Satu Juta Sembilan
Ratus Lima putuh
Ribu Rupiah)
Kode Rekening DPA : 2.O5.A1.28.Q1.5.2.3.56.O1
Waktu Pelaksanaan : 45 (Empat Puluh Lima) hari kerja
Tempat Pelaksanaan : Dinas Kelautan dan perikanan Kabupaten Bangka Barat
Dengan Ketentuan : 1. Rekanan (penyedia Barang4asa) harus segera
melaksanakan pekerjaan tersebut paling lurnbu"t-;
(tujuh) hari kerja setelah penerbitan Suiat perintah
Mulai Kerja (SpMK) ini.
2. Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan
KAK dan
hasil klarifikasi dan negosiasi serta petui;uk_peiun;uk
lainnya yang mengikat.
, ada hat_hal yang memuar
1l:P']"
pelakjanaan pekerjaan tersebut.
gagatnya
-aka--segala
ieiuatunya akan menjadi resiko dan tanggung jari,,ab
Pihak Badan Usaha (Rekanan)

Demikian Surat perintah Mulai Kerja (5PMK) ini dikeluarkan untuk dilaksanakan
sebagaimana mestinya.

Pejabat Pembuat Komitmen

NIP. 19760325 2oo5ol I 003


PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
TIRTA SEJIRAN SETASON
f'llt
TIRTADHARMA

Jl. Kapten Alizen No.45 Telp. (0715!.2LL29, Faks : (O7L6'12L709, Muntok 33313
Email : PDAM.Sejiran.Setason@gmail.com

Muntok, 3O September 2A1,4


Nomor :001/PA/DEDWT/PDAMTST/IX/2014
Iampiran : -

Kepada Yth.
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT
dtTempat

Penhal:?enunlukanPenyediaunf ukPelatsanaanPaketPeketXaan
DEDWaterlntakedanladnganPerpipaanTransmisiKolongBabidanKolong
Menjelang

Dengan ini kami bentahukanbahwabrdasarkan Surat Penetapan Penyedia Barang


' dan Pejebat Pengadaan No. : 08/PPBJ.DEDWT/PDAMTS /lX/2014 dan 3O September
2Ol4 untuk Pekeqaan DID Water Intake dan lafingan Perprpaan Transmisi Kolong
Babr dan Kolong Menjelang. dengan nilai negoisasi Biaya sebesar Rp 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah\ lrami nyatal<an diterirna/ dt*tu1ui.
Sebagai trndak lanjut dafi Surat Penunjukan Penyedia Batangfia* (SPPB, ini Saudara
diharuskan menandetangani Surat PeEanjianpalinglambat 14 (empat belas). hankeqa
setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Anda untuk menerima penunjukan ini yang
disusun berdasarl<an evaluasi tethadap Wnawaran Anda, akan dikenakan sanksi sesuai
ketentuan dalatn Perafi,nan Presiden No. 54 Tahun 2O7O dan Perafinan Presiden No.
7 A T ahun 20 1, 2 tentarry Pengadaan Bat ang/ J asa.

'. \.:';;;-i;ltft; -
.. .\ ,.'
-"
Chairul Amri Rani.
Direktur
i satu*n Kerja:

*
*UYTY IG&IA $rxl
. 1,, T-*WNtrIr*
nsr*
f-.
I tlomor danTangal Surat Ferintah Kcrja(SP$:
Halaman ldari2 00 2 / v A, / vgt}wT/ PDAMTST / rX / Z0 1 4
I 4"" ot oktober ?{1j_*-
I tlomor dan Tanggol $urat Undangan Pengadaan
?aketP*kerjaan: I l^a4gsung:O?/PPBJ. DtrDWT/PDAMT$/[X/2014
DED Watertntat<edanJaringanPerpipaan I dpnJJ-Seeten$er?Q14. . .-
Kolorrg
Trarcmi*i Kolong *abi'dar. I momoi danTangal sulqt Seril;a AcataHasil
Menjelang I ?gWS3nlangsung:
0?/FfBJ.trEtrwTlFPAe,ff$
, I/Yl-26J-.4,9.v s0 &ptcmber z*14
ffi
ffiffin{: *i&iii'FenAaptan tun Eela4ia FtlAA,t Titra kiiran Setason
Teh*aAngzran 2014
--tvaktu
Pelaksanaan Pckerjaan :
45(xmpat Pulq! tiq4.$qJi-&Len*er* - - ---* *." *
Nilai Pekcrjaan:
*p.50.oo0.oSo,
-
{tiras P-UluhJsta tuPiaft) -

NEI( ATTfiJT*.*I -l
lot l L,-r^-
r Uraisn |
I
J"-l"hH"rg
(Rp)
L_* l_-___---l-
I

ll
le. ---r--1
F!J]e1uee4ht'-*"*-"* --** **- - --*"-.. - -+* **ffi;:l
3I.500.000,- |

*
tB.
r*
tl.:reer".P:l{+uts - -----_ -
i-_.- r
l.
-.
I srAvr taNcsutlc t{oN PEnsoNlL -
.
- r # t:Tl
*-ffi;'l
*-*-*r
r-l*---.=J::-i-:-._-_*--------
t. l riayaTrals
--- 6.000.000,- |

t:
t--: l. I BiayaPelapogn,*-* _ _ 1.9$5.000,-
f- "
tufirlEh I+tI I
I

tr
I

-TLfsp,S*
4.9+s.{or--l
t- 'r-=-.''
fctat I
*-E"ffiffi0,-l
5O.m.$OO,- |

t-
I

_t:
A.T li*y* langsung Personil/Iayanan lbahlian
r,t e$o.qil_Te44ga {!fi _
I
*" ureien I vor I *' I *%$t*'' I
Jr*l"h
Gp)
H"qp I

Tf--zlsf*lrl
r I team tmdrr
I----
| o/b
I 1.5 r--- ' "
o/b i
--r
I
-r-
e.000'0@'-
--- -
I

-l
|
---*-l
-
t*.soo.ooo,-
-l.oooo6it,I |

z I eni Hidrologi I t.s I e-000.000,- I

s'-rI er,ri
----Desisn tns
"-" - --* - ': *9.ggo-09'l : 9.OoO.oOo,- |

-- .lumUfrnofesionalstafi 3lsoorytl
2.

Irlo
Uraiarr rrnr| *' lttTlfr* l"*rrfr rtuq$E
(*p) I

g 4 $ 6
I 2
I Juru Gambar 1 alb 2.OO0.O0O,- s.oojjgr
, 'Ienaga Administrasi 1 o/b 1.000.000,- I.500.000,
{,500.om,.
#34'g

I*g*ttg Non Penonil


; Bt.y"
(1 x

Uf*islt

F]
r'&T*ffif;il"'$1ff;:ru;titunan ,\I
#*t'ls'#ffrffit
pihakrkd*a. :

sastffi*a
f€rtartt.a
FihaK *"t"ii"iilif:*f*:1
HeflYec'u4';o*'-iCOf.fSUfteVf
\ -
p"nge;*Ao€1111^*.,*
,o*iffi;'oi"n:slrAsoN \
.u.o*uo tueryI}
i",'l

Gita N$6asa
Dire!@1
ekairu! nmriXant
Direk4q
BANGKA BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN
OINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dava Ba ru' Pa r 4
r,o. it" r,'r"' n*,"'* * *.$i t^ffiJ:
["'
i;HrTr8il

N/2014 Muntok, 16 Januari 2014


Nomor : 027 I 0t I PPK. PRN C'TAM B'TJ
Lampiran : 1 (satu) berkas

Kepada Yth.
o-',*t,r'r cv. Rl M BA MAN DlRl coNSULTANT
di
Muntok

Jasa Konsultansi
Pelaksanaan Paket Pekerjaan
: Penunjukkan Penyedia untuk
Perihal Desa Tanjung Punai Kecamatan
perencanaan pemnar,g;nan Tambatan Perahu
TemPilang

DenganinikamiberitahukanbahwapenawaransaudaraNomor:27/Cv'RMC/l/2014tanggal
Pembangunan
Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan
09 Januari 2014, Perihal Penawaran
TambatanperahuDesaTanjungNiurKecamatanTempilang,denganhasilnegosiasihargasebesar
Rp.49.720'000,00(EmpatpuluhSembilanjutatujuhratusduapuluhriburupiah)kaminyatakan
diterima/disetuju i'
SebagaitindaklanjutdarisuratPenunjukkanPenyediaBarang/Jasa(SPPBJ)inisaudara
diharuskanuntukmenandatanganisuratPerjanjianKerja(SPK)palinglambatTharikerjasetelah
berdasarkan
menerima penunjukan ini yang disusun
sPPBJ. Kegagalan anda untuk
diterbitkannya
evaluasiterhadappenawarananda,akandikenakansanksisesuaiketentuandalamPeraturan
Pengadaan Barang/Jasa'
Presiden No. 70 Tahun 2012 tentang

Demikian disampaikan untuk


diketahui'

Dinas Ketautan dan Perikanan


KabuPaten Bangka Barat
Pejabat Pembuat Komitmen

Surva Mardiansvah. ST
NlP. 19780306 200501 1 002
PEMERINTAH I(ABUPATEN BANGIq BARAT
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Komplek Perkantoran Terpadu Pemkab Bangka Barat, Daya Baru, Pal 4
I / i (0716) 7323018 Muntok 33351

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN


SURAT PERINTAH
BANGKA BARAT
KERJA(sPK) NOMOR DAN TANGGAL sPK
Nomor : 027 / O2IPPK.PRNC.TAMB-TJN//2014
Halaman t dari 1O Tansgal : l6 Januari 2014
SURAT UNDANGAN PENCADAAN
PAKET PEKERJAAN : Nomor : O27 /O2/PBJ.TAMB-T)N//2014
KONSULTANSI PERENCANAAN Tanggal : 03 Januari 2014
PEMBANGUNAN PANJAN6 BERITA ACARA HASIL PENGADAAN LANGSUNG
TAMBATAN PERAHU DESA Nomor : O27 /08/PBJ.TAMB-T JN/ /2014
TANJUNC NIUR KECAMATAN Tanggal : 13 Januari 2014
TEMPILAN6
SUMBER DANA:

)ibebankan atas Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bangka Barat Tahun
Anggaran 2014 untuk Mata Anggaran kegiatan Pembangunan Tambatan Perahu Bagi Nelayan.

'V\./AKTU PELAKSANAO* **
NILAI PEKERJAAN
Biaya Langsung Personil Biaya Langsung Non-Personi I

Komponen Kuantitas Total (Rp.)


No. Harga Satuan 5ubtotal Harga 5ub
Biaya (Orang Kuantitas
(Rp.) (Rp.) Satuan Total
Bulan)

TERLAMPIR
Jumlah
PPN lOo/o
Nllai
Terbilang l -

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Penyedia Jasa
Konsultansi
Dinas Kelautan dan Perikanan CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT
Kabupaten Bangka Barat Pejabat
Pembuat Komitmen

Surya Mardiansvah, ST Gita Nuansa


NrP. 19780306 200903 I 002 Direktris
LAMPIRAN SURAT PERINTAH KERJA
NOMOR : 027l02/PPK PRNC'TAMB-TJN/2014
TANGGAL: 15 JANUARI 2014

KEAHTIAN
: 3 It A I-AN65UNG PERSONIL/LAYANAN

URAIAN

Fporrstoltel srarr

: ::: :si.mator Engineer hli Hitun Volume & RAB)


IUMLAH

sJPPORIING STAFF Rp 3,500,000.00

l=-.=r iCad oPerator)


-:-aga Administrasr JUMTAH
SUB TOTAT

lI,r Lnr.rcsuttc NoN PERSoNIL

., o t*ttto*rAsl Dil'l Kg:.!41ir"|l4!als4N


=
URAIAN

f---t/ oBl LlsAsl DAN Dqvleglll!4ll


---lll:]oollisas' dan Demobilisai T
SUB TOTAL

-enlstoruei
xaruron np 1,500,000.00
::r.3 Kantor
!:,\ a ?eralatan Kantor
; a (omunikasi SUB TOTAT

3IAYA SURVEY Rp 750,000 00


-e,ra Kendaraan Roda
i:..a A;at Ukur
Ahli SUB TOTAI

LAPORAN AKHIR
:c{JTen Perencanaan
-D Scft SUB TOTAI.
TOTAL

YANAN KEAHLIAN
3IAYA LANGSUNG
ilFlGltGsu uc t'lon Pensot'ttt- JUMTAH
PPN
TOTAT Rp 49,720,000.00
DIBULATKAN

PENYEDIA
cv. RIMBA MANDIEI coNsuLTANT
,E:A3AT PEMBUAT KOMITMEN

GITA NUdNSA
DIREKTRIS
\iP. 19780306 200903 1 002
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

B. PENDEKATAN TEKNIS DAN


METODOLOGI
B.1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA
B.1.1 Latar Belakang
Kebutuhan air baku yang memenuhi syarat baik dari segi kualitas maupun kuantitas
merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat Kota Muntok dan sekitarnya, oleh
karena itu optimalisasi pelayanan air baku harus selalu diupayakan untuk dicapai
seiring dengan laju perkembangan jumlah penduduk dan tingkat sosial ekonomi
masyarakat yang dilayani. Pembangunan infrastruktur di bidang air baku perlu
dilakukan dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Terdapat beberapa sumber air yang dapat dipergunakan sebagai sumber air baku,
seperti air hujan, air permukaan, danau/embung/kolong, sungai, mata air, dan air
tanah bawah permukaan. Masyarakat di Kabupaten Bangka Barat pada umumnya
memanfaatkan kolong sebagai sumber air baku. Kolong merupakan cekungan tanah
bekas galian tambang timah dan menjadi tampungan air hujan maupun limpasan air
permukaan. Oleh masyarakat setempat, kolong-kolong tersebut (terutama yang sudah
puluhan tahun tidak terdapat aktifitas penambangan) lazimnya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan air baku guna mencukupi keperluan air setiap harinya.

B.1.2 Maksud dan Tujuan


Dari uraian maksud serta tujuan pekerjaan yang dijelaskan di dalam KAK sudah
memberi gambaran jelas sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui potensi Kolong Babi
agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Tujuan dari kegiatan ini adalah menyiapkan
detail desain Kolong Babi dalam rangka peningkatan/pengembangan kebutuhan air
baku kota Muntok dan sekitarnya.

B.1.3 Sasaran
Dari uraian sasaran pekerjaan yang dijelaskan di dalam KAK sudah memberi gambaran
jelas sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan ini yaitu

1. Menyediakan sumber air baku untuk kebutuhan masyarakat Kecamatan


Muntok dan sekitarnya

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B-1


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

2. Menjaga keberadaan kualitas dan kuantitas sumber air baku


3. Meningkatkan tingkat kesejahteraan dan kesehatan masyarakat..

B.1.4 D.4 Lokasi Kegiatan


Lokasi pekerjaan yang dijelaskan di dalam KAK sudah jelas bagi kami dalam
melaksanakan pekerjaan ini yaitu Kolong Babi, Desa Menjelang, Kecamatan Muntok.

Gambar. Lokasi Kegiatan

B.1.5 Sumber Pendanaan


Dari uraian terkait sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan ini seperti dijelaskan
dalam KAK, sudah memberi gambaran jelas sehingga dapat digunakan sebagai acuan
dalam pelaksanaan pekerjaan. Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya ± Rp
390.000.000,- (Tiga Ratus Sembilan Puluh Juta Rupiah) termasuk PPN, dibiayai DIPA
APBNP SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera VIII Provinsi Bangka
Belitung, tahun anggaran 2015.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B-2


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

B.1.6 Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Nama dan organisasi untuk pelaksanaan kegiatan ini seperti dijelaskan dalam KAK sudah
memberi gambaran jelas sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan yaitu Pejabat Pembuat Komitmen Penyediaan Air Baku Bangka Belitung, SNVT
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera VIII Provinsi Bangka Belitung, Balai
Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII.

B.1.7 Standar Teknis


Dari uraian Standar Teknis untuk pelaksanaan kegiatan ini seperti dijelaskan dalam KAK,
sudah memberi gambaran jelas sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Dalam pelaksanaanya, nantinya penyedia jasa akan mengacu
dan menggunakan standar yang telah ditentukan agar didapat hasil yang maksimal
sesuai maksud tujuan pekerjaan.

B.1.8 Referensi Hukum


Dari uraian Referensi Hukum dalam pelaksanaan kegiatan ini seperti dijelaskan dalam
KAK, sudah memberi gambaran jelas sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Dalam pelaksanaanya, nantinya penyedia jasa akan mengacu
dan menggunakan referensi hukum yang telah ditentukan agar didapat hasil yang
maksimal sesuai maksud tujuan pekerjaan.

B.1.9 Lingkup Pekerjaan


Dari uraian lingkup pekerjaan seperti dijelaskan dalam KAK, sudah memberi gambaran
jelas sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan. Lingkup
pekerjaan tersebut meliputi :

1. Persiapan
2. Kegiatan Survey
3. Kegiatan Analisa
4. Laporan dan Persentasi

B.1.10 Keluaran
Uraian keluaran yang dijelaskan dalam KAK sudah jelas bagi kami untuk melaksanakan
pekerjaan ini sesuai dengan standar dan lingkup pekerjaan yang ada yaitu tersedianya
laporan SID PENYEDIAAN AIR BAKU KOLONG BABI DI KABUPATEN BANGKA BARAT.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B-3


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

B.1.11 Peralatan Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat


Komitmen
Dari uraian fasilitas yang disediakan oleh PPK seperti dijelaskan dalam KAK sudah
memberi gambaran jelas sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan. Untuk selanjutnya kami akan memanfaatkan dan memelihara fasilitas
yang telah disediakan tersebut sebagaimana mestinya.

B.1.12 Material dan Peralatan dari Penyedia Jasa Konsultansi


Dari uraian fasilitas yang disediakan oleh Penyedia Jasa Konsultansi seperti dijelaskan
dalam KAK sudah memberi gambaran jelas sehingga dapat digunakan sebagai acuan
dalam pelaksanaan pekerjaan. Untuk selanjutnya kami akan menyiapkan dan
menyediakan fasilitas yang dibutuhkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan
maksimal.

B.1.13 Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Jangka waktu pelaksanaan yang dibutuhkan melaksanakan kegiatan ini adalah 180
(seratus delapan puluh) hari kalender. Hal ini sudah memberi gambaran jelas bagi kami
untuk menyelesaikan pekerjaan ini tepat waktu dan sesuai standar yang ditentukan.

B.1.14 Personil
Dari uraian personil yang di jelaskan dalam KAK sudah memberi gambaran jelas
sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan personil dalam pekerjaan ini.
Personil yang disebutkan dalam KAK meliputi :

1. Tenaga Ahli (Profesional Staff) :


i. Ketua Tim (Team Leader)
ii. Ahli Hidrologi
iii. Ahli Geodesi
iv. Ahli Geoteknik
v. Ahli Struktur Bangunan Air
vi. Ahli Teknik Air Minum/Perpipaan

2. Tenaga Sub Profesional :


i. Asisten Ahli Hidrologi i
ii. Asisten Ahli Geodesi
iii. Asisten Ahli Geoteknik
iv. Asisten Ahli Struktur Bangunan Air

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B-4


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

v. Asisten Ahli Teknik Air Minum/Perpipaan

3. Tenaga Teknis
i. Surveyor
ii. Juru Gambar
iii. Tenaga Administrasi
iv. Operator Komputer

4. Tenaga Lokal
Dari daftar personil yang diuraikan di atas, kami akan menyediakannya sesuai
dengan syarat- syarat yang ada di dalamnya, sehingga di dapat hasil yang
maksimal dalam pelaksanaan pekerjaan.

B.1.15 Pelaporan
Dari daftar laporan yang harus dibuat seperti yang di jelaskan dalam KAKsudah memberi
gambaran jelas sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
laporan terkait pekerjaan. Laporan tersebut meliputi :

1. RENCANA MUTU KONTRAK


2. LAPORAN PENDAHULUAN
3. LAPORAN BULANAN
4. LAPORAN ANTARA/INTERIM
5. LAPORAN AKHIR
6. LAPORAN EXECUTIVE SUMMARY
7. LAPORAN NOTA PERHITUNGAN DESAIN
8. ALBUM GAMBAR dan DESAIN
9. LAPORAN VOLUME PEKERJAAN & RAB
10. LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIK
11. SOFT COPY LAPORAN DAN DATA PENDUKUNG
Penyedia jasa akan menyusun laporan dan gambar desain seperti yang diuraikan dalam
KAK sebagai hasil dan tanggung jawab dari pelaksanaan pekerjaan.

B.1.16 Diskusi
Dari uraian diskusi yang harus dilakukan seperti dijelaskan dalam KAK sudah
memberi gambaran jelas sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
diskusi yang akan dilakukan nantinya.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B-5


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

B.1.17 Produksi Dalam Negeri


Uraian hal mengenai produksi dalam negeri seperti dijelaskan dalam KAK sudah
memberi gambaran jelas sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan, yaitu semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan
di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

B.1.18 Pedoman Pengumpulan Data Lapangan


Dari uraian pedoman pengumpulan seperti dijelaskan dalam KAK sudah memberi
gambaran jelas sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan
pengumpulan data lapangan (data primer maupun data sekunder).

B.1.19 Persyaratan Kerja Sama


Dalam hal ini penyedia jasa tidak melakukan kerjasama dengan penyedia jasa lain.

B.1.20 Alih Pengetahuan

Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan


dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil satuan kerja
Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program.

B.2. URAIAN PENDEKATAN TEKNIS, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA


B.2.1. LATAR BELAKANG
Kebutuhan air baku yang memenuhi syarat baik dari segi kualitas maupun kuantitas
merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat Kota Muntok dan sekitarnya, oleh karena
itu optimalisasi pelayanan air baku harus selalu diupayakan untuk dicapai seiring
dengan laju perkembangan jumlah penduduk dan tingkat sosial ekonomi masyarakat
yang dilayani. Pembangunan infrastruktur di bidang air baku perlu dilakukan dalam
upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Terdapat beberapa sumber air yang dapat dipergunakan sebagai sumber air baku,
seperti air hujan, air permukaan, danau/embung/kolong, sungai, mata air, dan air tanah
bawah permukaan. Masyarakat di Kabupaten Bangka Barat pada umumnya
memanfaatkan kolong sebagai sumber air baku. Kolong merupakan cekungan tanah
bekas galian tambang timah dan menjadi tampungan air hujan maupun limpasan air
permukaan. Oleh masyarakat setempat, kolong-kolong tersebut (terutama yang sudah
puluhan tahun tidak terdapat aktifitas penambangan) lazimnya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan air baku guna mencukupi keperluan air setiap harinya.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B-6


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Salah satu kolong di Kecamatan Muntok yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai
sumber air baku adalah Kolong Babi . Kolong ini terletak di Desa Menjelang, Kecamatan
Muntok. Untuk mengetahui potensi Kolong Babi tersebut sebagai sumber air baku agar
dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka perlu dilakukan studi lebih lanjut terkait
pengembangan penyediaan air baku di Kolong Babi tersebut.

LOKASI KEGIATAN
KECAMATAN MUNTOK-
BANGKA BARAT

B.2.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari kegiatan ini adalah :
 Untuk mengetahui potensi Kolong Babi agar dapat dimanfaatkan secara
maksimal.
Tujuan dari kegiatan ini adalah :
 Menyiapkan detail desain Kolong Babi dalam rangka
peningkatan/pengembangan kebutuhan air baku kota Muntok dan sekitarnya.

B.2.3. SASARAN
Sasaran kegiatan ini :
1. Menyediakan sumber air baku untuk kebutuhan masyarakat Kecamatan
Muntok dan sekitarnya
2. Menjaga keberadaan kualitas dan kuantitas sumber air baku
3. Meningkatkan tingkat kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B-7


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

B.2.4. LINGKUP KEGIATAN


Lingkup kegiatan ini adalah :
1. Kegiatan Persiapan
Mobilisasi Personil dan Alat
Pengumpulan Data Sekunder, seperti data Hidroklimatologi
2. Kegiatan Survey
Pengukuran Topografi kolong dan trase pipa transmisi dari kolong ke WTP
PDAM Sejiran Setason
Pengukuran Batimetri
Survey Soil Investigasi, melakukan pengeboran untuk mengambil sampel
tanah di 4 titik.
Pengambilan sampel air untuk selanjutnya diuji di laboratorium guna
mengetahui kualitas air yang ada di kolong atau sumber air tersebut.
Kegiatan Analisa
Analisa hidrologi guna mengetahui potensi dan kuantitas air yang ada di
kolong tersebut, termasuk perhitungan neraca air, debit andalan,
keberlangsungan terjaganya catchment area, pengaruh banjir terhadap
kualitas air, serta kelayakan air baku sebagai air minum berdasarkan uji
kualitas air dan analisa upaya treatment yang diperlukan.
Perhitungan kebutuhan air baku dengan memperhitungkan pertambahan
penduduk sampai tahun 2030 dan membuat skenario pemenuhannya.
Analisa geologi, membuat analisa dan simpulan umum tentang kondisi
geologi sekitar kolong, bangunan intake, dan fasilitas pengolahan.
Analisa ekonomi, diantaranya nilai investasi, analisa kelayakan
pembangunan secara ekonomi, ketersediaan lahan dan akses ke lokasi,
dampak terhadap lingkungan, rencana harga jual air, biaya operasional
dan mekanisme operasional.
Desain, diantaranya lokasi bangunan pengambilan, type bangunan
pengambilan, desain pipa transmisi termasuk analisa penentuan jenis pipa,
diameter pipa, serta pemodelan jaringan pipa transmisi, desain perlintasan
dan jembatan pipa serta interkoneksi pada WTP.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B-8


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

3. Laporan dan Presentasi


Laporan Pendahuluan
Laporan Antara/Interim
Laporan Akhir
Presentasi dilakukan saat Draft Laporan Pendahuluan, Laporan
Antara/Interim dan Laporan Akhir.

B.2.5. GAMBARAN LOKASI PEKERJAAN


B.2.5.1. GEOGRAFI DAN PEMERINTAHAN
Kabupaten Bangka Barat merupakan salah satu kabupaten pemekaran di
ProvinsiKepulauan Bangka Belitung dengan ibukota yaitu Muntok. Kabupaten ini
terbentuk berdasarkan Undang-undang No.5 Tahun 2003 Tanggal 24Mei 2003.
Secara astronomis, Bangka Baratterletak pada posisi antara 105o02‟15” – 106o28‟45”
Bujur Timur dan 01o9‟34” – 02o17‟50” Lintang Selatan. Batas wilayah Kabupaten
Bangka Barat yaitu :
 Sebelah Utara: berbatasan dengan Laut Natuna Sebelah Timur: berbatasan
denganKabupaten Bangka Sebelah Selatan: berbatasan dengan Selat Bangka
Sebelah Barat: berbatasan dengan Selat Bangka
 Kabupaten Bangka Barat memiliki luas2.825,61 km2. Dari luas tersebut,
KabupatenBangka Barat dibagi menjadi lima kecamatan,yaitu :
1. Kecamatan Muntok,
2. Kecamatan Simpang Teritip,
3. Kecamatan Jebus,
4. Kecamatan Kelapa,dan
5. Kecamatan Tempilang
6. Kecamatan Parit Tiga
Wilayah kecamatan terluas adalah kecamatan Jebus dengan persentase
mencapai 25,84%. Untuk lebih jelasnya mengenai lokasi dan letak geografi dari
Kabupaten Bangka Barat dapat melihat gambar di bawah ini.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B-9


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Peta Kabupaten Bangka Barat


(Sumber : Kabupaten Bangka Barat dalam angka Tahun 2014)

Sejak menjadi kabupaten baru di provinsi Kep. Bangka Belitung, belum terjadi
pemekaran kecamatan di Kabupaten Bangka Barat. Kabupaten ini memiliki 6 kecamatan
sampai periode 2009. Namun, pada periode 2007 - 2009 terjadi pemekaran pada
tingkat desa, yaitu pada Tahun 2009 terjadi penambahan 7 desa. Untuk lebih jelasnya
mengenai jumlah kecamatan dan desa di Kabupaten Bangka Barat dapat melihat tabel
di bawah ini

Banyaknya kecamatan dan desa/kelurahan


di Kabupaten Bangka Barat

Sumber : Kabupaten Bangka Barat dalam angka Tahun 2014

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 10


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

B.2.5.2. IKLIM
Bangka Barat beriklim tropis tipe A.Tekanan udara rata-rata di Bangka Barat adalah
1009,6 mb. Suhu udara di kabupaten ini berkisarantara 24,700 C sampai 31,230 C
dengan tingkatrata-rata 27,300C. Kelembaban udara rata-rata77% dengan curah hujan
tertinggi 155,43 mm.

Tabel Kondisi Iklim di Kabupaten Bangka Barat

WEATHER DATA
NTH
T TM Tm TM Tm R D-1 D-
JANUARY 27.5 31.0 24.1 45.7 22.4 156.8 14 0.1
19
FEBRUARY 27.2 30.3 24.1 32.4 22.6 306.3 14 15
MARCH 27.0 31.3 22.8 32.5 0.0 260.0 16 18
APRIL 27.9 31.4 24.4 32.7 22.3 189.8 17 20
MAY 27.9 31.3 24.5 32.2 23.2 260.3 19 20
JUNE 28.3 32.0 24.6 33.4 22.4 105.6 9 13
JULY 27.0 30.5 23.5 32.0 22.2 250.5 14 19
AUGUST 27.5 30.9 24.1 32.4 21.8 84.7 11 13
SEPTEMBER 27.6 31.2 24.0 32.6 21.4 236.3 13 15
OCTOBER 28.7 33.5 23.9 90.8 22.2 199.5 14 15
NOVEMBER 27.3 31.0 23.6 32.4 21.9 335.5 18 21
DECEMBER 26.5 30.0 23.1 32.8 3.0 354.1 21 24
YEAR 27.5 31.2 23.9 90.8 0.0 2739.4 180 212
Sumber : Synop, 2014 Pangkal Pinang

B.2.5.3. KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk Kabupaten Bangka Barat pada tahun 2013, jumlah penduduk sebesar
188.271 jiwa. Pertumbuhan penduduk relatif meningkat 2,19% dari tahun 2012.
Dengan luas wilayah Kabupaten Bangka Barat sebesar 2.825,61 km2, pada tahun 2013,
setiap km perseginya ditempati 65 orang penduduk. Kecamatan yang paling terpadat
adalah kecamatan Muntok. Secara umum, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak
dibandingkan pendudukperempuan. Hal ini terlihat pada sex ratio yang nilainya di atas
108 yang artinya setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat 108 penduduk laki-
laki pada tahun 2012. Untuk jelasnya mengenai kependudukan di Kabupaten Bangka
Barat dapat melihat tabel di bawah ini

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 11


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Piramida Kependudukan di Kabupaten Bangka Barat


(Sumber : Kabupaten Bangka Barat dalam angka Tahun 2014)

B.2.6. PENDEKATAN TEKNIS & METODOLOGI


B.2.6.1.PEDOMAN TEKNIS
Standar Perencanaan Irigasi Direktorat Jenderal Pengairan tahun 1986 :
- Type bangunan irigasi (BI-01)
Standar bangunan irigasi (BI-02)
- KP – 02 Kriteria Perencanaan – Bagian Bangunan Utama.
- KP – 03 Kriteria Perencanaan – Bagian Saluran
- KP – 04 Kriteria Perencanaan – Bagian Bangunan.
- KP – 06 Kriteria Perencanaan - Bagian Parameter Bangunan.
- KP – 07 Kriteria Perencanaan – Bagian Standar Penggambaran
- PT – 02 Persyaratan Teknis – Bagian Pengukuran
Pedoman Pengembangan Air Baku, Direktorat Bina Teknik, Ditjen Sumber Daya Air,
tahun 2003.
Pedoman Penelitian Potensi Air Baku, Direktorat Bina Teknik, Ditjen Sumber Daya
Air, tahun 2003.
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 12


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Sebagai tindak lanjut pasal 40 UU No. 7 Tahun 2004, telah berlaku


PeraturanPemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM)

B.2.6.2. IDENTIFIKASI POTENSI AIR BAKU


Untuk mengidentifikasi ketersediaan air baku di suatu wilayah bagi kebutuhan air bersih
diperlukan studi hidrologi dan studi hidrogeologi. Studi tersebut dimaksudkan untuk
memperoleh informasi mengenai :
a. Jarak dan beda tinggi sumber-sumber air
b. Debit optimum sumber
c. Kualitas air dan pemakaian air saat ini
Pada umumnya terdapat sejumlah alternatif sumber yang berbeda. Alternatif sumber
terpilih harus dipertimbangkan terhadap aspek ekonomi dan kehandalan sumber.
Analisis pemilihan alternatif sumber dilakukan terhadap sumber-sumber yang telah
diidentifikasikan menurut jenis sumber air :
a. mata air
b. sungai
c. danau
d. air tanah

Dalam melakukan analisis pemilihan sumber sejumlah faktor perlu


dipertimbangkan seperti :
a. Air sungai umumnya memerlukan pengolahan untuk menghasilkan air bersih
sehingga sumber air sungai baru dapat diperbandingkan dengan mata air
hanya apabila lokasi penyadapan (intake) terletak dekat dengan daerah pelayanan.
b. Danau atau rawa, pengisiannya umumnya berasal dari satu atau beberapa sungai.
Alternatif sumber danau dapat diperbandingkan dengan air permukaan
(sungai) apabila volume air danau jauh lebih besar dari aliran sungai-sungai yang
bermuara kedalamannya sehingga waktu tempuh yang lama dari aliran sungai
ke danau menghasilkan suatu proses penjernihan alami atau self purification.
c. Mata air sering dijumpai mengandung CO2 agresif yang tinggi, walaupun tidak
banyak berpengaruh pada kesehatan tetapi cukup berpengaruh pada bahan
pipa (korosi). Proses untuk menghilangkan harus dilakukan sedekat mungkin ke
lokasi sumber air.
d. Dalam hal air permukaan (sungai) telah terkontaminasi berat, pemilihan alternatif
sumber air tanah dapat diajukan mengingat kualitas tanah secara bakteriologis
I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 13
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

lebih aman daripada air permukaan.


e. Pertimbangan lain yang berkaitan dengan kebijaksanaan Pemerintah Daerah
mengenai peruntukkan sumber.

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengkaji potensi air baku :


1. Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan dimaksudkan untuk mengenal lebih dekat kondisi medan
sebelum memulai kegiatan-kegiatan penelitian dan pengukuran. Dari hasil orientasi
lapangan akan diketahui keberadaan sumber-sumber air permukaan, mataair,
maupun air tanah yang ada. Kemudian ditentukan titik-titik dan tempat untuk
dilakukan pengukuran. Orientasi lapangan dan pengukuran menggunakan alat GPS
(Global Positioning System) dan theodolit.

2. Pengukuran Jarak
Pengukuran jarak dimaksudkan untuk mengetahui jauh dekatnya potensi sumber
air baku terhadap pemukiman. Pengukuran jarak dilakukan dengan
menggunakan pita ukur dari sumber air baku dengan fasilitas umum.

3. Pengukuran Ketinggian
Pengukuran ketinggian dimaksudkan untuk mengetahui ketinggian letak sumber air
baku dari permukaan laut. Pengukuran ketinggian dilakukan dengan menggunakan
alat total station atau theodolit.

B.2.6.2.1. HIDROLOGI

Hidrologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kejadian, perputaran dan
penyebaran air di atmosfir dan di permukaan bumi serta di bawah permukaan bumi.

Untuk menentukan potensi/daya air baku tidak semua variabel hidrologis akan
dianalisis. Pengukuran data-data hidrologis untuk air permukaan meliputi kegiatan
pengukuran dan pengolahan data aliran air permukaan seperti unsur tinggi muka air,
debit, kecepatan, karekteristik air permukaan dan lain-lain. Selain air permukaan, air
baku juga dapat berasal dari air tanah dan mata air.

Maksud studi hidrologi adalah untuk menilai kehandalan sumber-sumber air di suatu
wilayah ditinjau dari siklus hidrologi : curah hujan, evaporasi, run off, infiltrasi dan
perkolasi.

Tahapan studi ini mengikuti langkah-langkah :

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 14


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

1. Pengumpulan data hidrologi di daerah studi dan juga di daerah yang diperkirakan
merupakan daerah peresapan atau catchment area. Data tersebut merupakan data
sekunder, meliputi : curah hujan, kecepatan angin, kelembaban, temperatur,
penguapan dan penyinaran matahari.
2. Review catatan data yang terkumpul meliputi pengecekan data yang tercatat
padainstansi yang berbeda dengan cara korelasi silang.
3. Menghitung rata-rata curah hujan dan hujan terendah bulanan dan harian.
4. Menghitung evaporasi potensial dengan metode Penman.
5. Analisa dan perhitungan debit optimal sumber.
Metoda yang digunakan untuk pengukuran data-data hidrologi sebagai berikut:

1. Pengukuran Debit Aliran

Untuk mendapatkan gambaran aliran air permukaan yang terjadi dilakukan


pengukuran debit fluktuasi muka air yang terjadi pada daerah aliran air yang
diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap tata air di lokasi penelitian.

Pengukuran debit aliran dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:


a) Dengan sekat trapesiodal atau sekat Cipoletti
Debit dihitung dengan menggunakan persamaan : Q = 0,0186 b h3/2
Dimana :
Q = debit (l/det)
b = lebar dasar sekat Cipoletti (cm)
h = tinggi muka air (cm)

b) Dengan sekat V-notch atau sekat Thompson


Debit dihitung dengan menggunakan persamaan :
Q = 0,0134 h5/2
Dimana :
Q = debit (l/det)
h = tinggi muka air (cm)

c) Dengan menggunakan ember/wadah yang volumenya diketahui.


Debit dihitung dengan menggunakan persamaan :

Dimana :
Q = debit (l/det)

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 15


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

V = volume ember/wadah yang telah diketahui (liter)


t = waktu saat stopwacth dihidupkan dan dimatikan (detik)

d) Dengan menggunakan metode benda apung


Alat yang dibutuhkan untuk menggunakan metode ini adalah :
- Pita ukur
- Stop wacth
- Benda apung (daun, bola pimpong, dll)
Jika benda apung tersebut menempuh jarak L dalam waktu t detik maka
kecepatan rata-rata dapat dihitung sebagai berikut:

Dimana :
V : kecepatan rata-tata (m/det)
L : jarak 2 titik yang dilalui (m)
t : waktu yang dibutuhkan untuk melewati L (detik)
k : faktor koraksi jenis pelampung.
k = 0,85 untuk pelampung permukaan
k = 0,85 – 1,00 untuk pelampung ranting.
Selain dengan benda apung, pengukuran kecepatan dapat dilakukan
dengan menggunakan current meter. Setelah diperoleh hasil pengukuran
kecepatan aliran dan penampang melintang sungai maka perhitungan
debit dilakukan dengan metode penampang di tengah (Mean section
method) yaitu lebar 1 (satu) sub section ditentukan oleh 2 pengukuran
vertikal yang bersebelahan (Wi dan Wi+1).

Gambar Penampang Melintang Sungai


2. Pengukuran Kecepatan Aliran

Pengukuran kecepatan aliran dilakukan dengan menggunakan Current Meter

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 16


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

dengan metode perhitungan kecepatan arus serta penampang sungai.


Kecepatan arus ditentukan dengan metode jaring-jaring yaitu mengamati
kecepatan dari segmen- segmen dengan variasi ke dalam air yang diukur.
Jumlah segmen ditentukan berdasarkan luas atau bentang sungai.

Kecepatan rata-rata pada suatu titik vertikal ditentukan dengan menggunakan


metode berikut.
a) Metode Satu Titik
Metode ini digunakan pada kedalaman air yang dangkal ± 60 cm dengan
arus sungai yang cepat. Metode ini memberikan hasil yang baik
pada distribusi kecepatan yang normal, pengukuran kecepatan dilakukan
pada kedalaman 60 cm dari muka air. Kecepatan rata-rata dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus:

b) Metode Dua Titik


Metode ini dilakukan pada kedalaman air > 60 cm dan metoda ini
memberikan hasil yang baik pada distribusi kecepatan yang normal,
pengukuran kecepatan dilakukan pada kedalaman 0,2 m dan 0,8 m dari
muka air.

c) Pengapung (Float)
Apabila current meter tidak dapat digunakan, maka untuk menaksir
kecepatan aliran air secara kasar digunakan pelampung karena hanya
mengukur kecepatan air pada permukaan. Untuk itu dibutuhkan alat
pencatat waktu (stop watch), pelampung dan pengukuran jarak 2 titik
yang akan ditempuh oleh pelampung. Pelampung yang digunakan dapat
berupa pelampung permukaan atau pelampung ranting. Maka kecepatan
rata-rata dapat dihitung seperti telah diuraikan di atas.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 17


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

B.2.6.2.2. Hidrogeologi

Untuk merumuskan potensi dan kondisi air tanah di daerah perencanaan, terlebih dulu
perlu memahami keadaan geologi setempat. Ini mencakup pemahaman stratigrafi
daerah penelitian, untuk memperoleh informasi susunan batuan yang diperkirakan
dapat menjadi akuifer (lapisan pembawa air) serta penyebarannya.
Informasi tersebut dapat diperoleh dari informasi stratigrafi/publikasi terdahulu.
Sedangkan informasi stratigrafi lokal diperoleh langsung dari lapangan dengan
melakukan pemetaan geologi permukaan. Informasi geologi bawah
permukaan/hidrogeologi daerah penyelidikan diperoleh dengan melakukan pengamatan
sumur penduduk.
1. Pengamatan Sumur Penduduk
Pengamatan sumur penduduk dilakukan untuk mengetahui kedudukan muka air
tanah statik (ground water level), jenis litologi, permeabilitas tanah, menghitung
debit dan arah penyebaran lapisan akuifer serta tes kualitas air di lapangan dan
analisa di laboratorium. Lokasi dari setiap sumur penduduk yang diamati kemudian
diplot pada peta dasar yang dibuat.
Penentuan pemilihan pada sumur penduduk yang akan diuji disesuaikan
dengan kondisi lapangan yang dapat mewakili daerah penyelidikan secara
keseluruhan. Metoda uji sumur yang diterapkan adalah uji kambuh (recovery test).
Tahapan kerja untuk melaksanakan metoda ini adalah sebagai berikut:
a. Pompa air dalam sumur;
b. Setelah pemompaan dihentikan, catat kenaikan muka air pada waktu
tertentu (misalnya kenaikan muka air setelah 1, 5, 10, 15, 30, 60, 90, 120,
180 menit, dst).
c. Menghitung besarnya a dengan menggunakan rumus:

Dimana:
a : kapasitas spesifik, yakni banyaknya air yang keluar per satuan
dalam air sumur
t : besarnya waktu yang diperlukan untuk pemulihan permukaan
air sampai setengahnya setelah pemompaan dihentikan.
A : luas penampang sumur
Dengan demikian debit, = banyaknya air yang keluar.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 18


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

d. Besarnya (muka air awal) dihitung dari pemulihan dalamnya air dan
pada waktu dan sesudah pemompaan berhenti.
e. Hitung sisa penurunan permukaan air, S = – , dengan pemulihan dengan
pemulihan permukaan air setiap waktu.

Catatan : S pada sumbu logaritmis, t pada sumbu normal. Jika hubungan S


dan t tidak berupa garis lurus maka rumus tersebut tidak dapat diterapkan.

Untuk menghitung nilai permeabilitas digunakan rumus:

Dimana:
S0 : kedalaman air mula-mula pulih kembali
St : kedalaman air setelah waktu t
r : diameter sumur

Cara lain untuk menghitung besarnya air yang dapat diambil melalui sumur
adalah untuk akuifer yang tebal dan air keluar dari dasar sumur.

Dasar sumur datar


Dimana:
Q : banyaknya air yang keluar
K : koefisien permeabilitas
S : besarnya penurunan permukaan air
rw : jari-jari sumur

Dasar sumur berbentuk bola

Jika sumur digali dalam dataran banjir di tepi sungai, maka aliran dalam
tanah dari sungai itu langsung masuk ke dalam sumur.
Banyaknya air yang keluar adalah:

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 19


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Dimana :
H : tebal akuifer
H : kedalaman dari permukaan air yang dipompa ke permukaan kedap air
d : jarak sumur ke tepi sungai
Pada lokasi yang belum ada penduduknya dilakukan pemboran sampai
kedalaman maksimum 10 meter untuk mengetahui kedalaman m.a.t di lokasi
tersebut sehingga dapat dibuat suatu peta kontur muka air tanahnya.

2. Pengamatan Kondisi Geologi


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam survei pengamatan kondisi geologi
adalah mencari singkapan batuan di sekitar lokasi dan penyebarannya baik
secara lateral maupun vertikal yang diperkirakan dapat menjadi akuifer tanah.
Singkapan batuan biasanya dapat terlihat pada alur/tepi sungai atau tebing
terjal.

Apabila tidak dapat dilakukan pengamatan di permukaan maka dilakukan


pemboran dangkal yang ditentukan sedemikian rupa sehingga
menggambarkan profil tanah lapisan pembawa air tanah, terutama bila
kondisi lokasi berbukit-bukit.

B.2.6.2.3. KUALITAS AIR

Kualitas air sangat tergantung pada karekteristik fisik, kimia dan mikrobiologi. Pada
umumnya untuk mencapai standar kualitas air dalam hal ini standar air minum
Departemen Kesehatan tahun 1990 maka diperlukan pengolahan minimal desinfeksi.
Air minum yang memenuhi standar pada umumnya :
a. Tidak berasa
b. Tidak berbau
c. Tidak berwarna
d. Tidak mengandung senyawa-senyawa yang berbahaya bagi kesehatan
e. Tidak mengandung kuman-kuman bagi kesehatan.

Mempertimbangkan bahwa tidak semua parameter pencemar air yang terkandung


pada air baku dapat dihilangkan/dikurangi, maka pemilihan dan penentuan
sumber air baku bukan saja berdasarkan pada keamanan kuantitasnya tetapi juga
keamanan kualitasnya.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 20


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Untuk mencegah hal-hal yang dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan


masyarakat yang memanfaatkan air tersebut, diambil contoh air baku tersebut untuk
dilakukan pengujian.
Pemeriksaan kualitas sumber-sumber air baku dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Pemeriksaan setempat untuk parameter-parameter fisik yang cepat berubah
karena perbedaan tempat dan waktu seperti pH, suhu, DHL, DO dsb.
2. Pemeriksaan laboratorium untuk paramater-parameter kimiawi dan biologi.
Untuk pemeriksaan kualitas air secara kimiawi dan bakteriologis, sampel air diambil
dari sumber air baku, dimasukkan dalan jerigen plastik dan botol steril kemudian
secepatnya dikirim ke laboratorium. Dalam hal ini standar kualitas yang dipakai adalah
standar kualitas air minum Indonesia yang dikeluarkan oleh Peraturan Menteri
Kesehatan No.416/MEN-KES/PER/IX/1990 tanggal 3 September 1990.

B.2.6.3. PENGERTIAN PERENCANAAN EMBUNG


Embung adalah bangunan penyimpan air yang dibangun di daerah depresi, biasanya di
luar sungai. Embung merupakan bangunan yang berfungsi menampung air hujan untuk
persediaan suatu desa di musim kering. Selama musim kering air akan dimanfaatkan
oleh desa-desa untuk memenuhi kebutuhan penduduk, ternak dan sedikit kebun. Di
musim hujan embung tidak beroperasi karena air di luar embung tersedia cukup banyak
untuk memenuhi ketiga kebutuhan di atas. Oleh karena itu pada setiap akhir musim
hujan sangat di harapkan kolam embung dapat terisi penuh air sesuai desain. Untuk
menjamin fungsi dan keamanannya embung mempunyai beberapa bagian yaitu :
1. Tubuh embung, berfungsi menutup lembah atau cekungan (depresi) sehingga air
dapat tertahan di udiknya.
2. Kolam embung, berfungsi menampung air hujan.
3. Alat sadap, berfungsi mengeluarkan air kolam bila diperlukan.
4. Jaringan distribusi, berupa rangkaian pipa, befungsi membawa air dari kolam ke
bak tandon air yang kemudian di distribusikan ke pemakai air.
5. Pelimpah berfungsi mengalirkan banjir dari kolam ke lembah untuk mengamankan
tubuh embung atau dinding kolam terhadap peluapan.
Dalam perencanaan suatu embung ada beberapa tahapan yang harus
diperhatikan agar mendapat hasil yang optimal dari perencanaan tersebut. Tahapan
tersebut yaitu sebagai berikut.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 21


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

B.2.6.3.1. Pemilihan Lokasi Embung


Untuk menentukan lokasi dan denah embung harus memperhatikan beberapa faktor
(Soedibyo,1993) yaitu :
1. Tempat embung merupakan cekungan yang cukup untuk menampung air,
terutama pada lokasi yang keadaan geotekniknya tidak lulus air, sehingga
kehilangan airnya hanya sedikit.
2. Lokasinya terletak di daerah manfaat yang memerlukan air sehingga jaringan
distribusinya tidak begitu panjang dan tidak banyak kehilangan energi.
3. Lokasi embung terletak di dekat jalan, sehingga jalan masuk (access road) tidak
begitu panjang dan lebih mudah ditempuh.

B.2.6.3.2. Konstruksi Embung


Dalam perencanaan sebuah embung, perlu juga diperhatikan aspek konstruksi
penyusun embung tersebut. Untuk itu perlu diketahui bahwa aspek tersebut yaitu :
1. Volume tampungan
2. Rencana teknik pondasi
3. Pemilihan tipe embung
4. Lebar puncak embung
5. Panjang embung
6. Tinggi embung

Gambar. Gambaran Umum Embung

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 22


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

B.2.6.4. Analisis Ketersediaan Air


B.2.6.4.1. Potensi Air Tanah
Potensi air tanah diperoleh dari daerah yang mempunyai prospek untuk dikembangkan
sebagai sumber air tanah, baik berupa air tanah bebas (tak tertekan), air tanah
tertekan, maupun mata air. Untuk mengetahui hal tersebut perlu dilakukan penyelidikan
dan analisis hidrogeologi.

a. Sumber Air Tanah Bebas


Prospek pengembangan sumber air tanah bebas, terbatas terutama hanya untuk
kebutuhan air rumah tangga (domestik). Daerah paling prospektif, terutama
dilihat dari segi kemudahan dalam penyadapannya adalah di mandala air tanah
dataran, di samping di mandala air tanah gunung api strato (bagian kaki) dan di
sebagian mandala air tanah perbukitan bergelombang lemah.

Berdasarkan data air tanahnya, pengembangan sumber air tanah paling layak
dilakukan dengan pemboran pasak. Dilihat dari segi mutunya, air tanah di beberapa
daerah mungkin masih memerlukan pemrosesan sederhana sebelum layak
digunakan untuk air minum.

b. Sumber Air Tanah Tertekan


Daerah yang mempunyai prospek air tanah cukup baik untuk dikembangkan
adalah daerah dengan produktivitas akuifer sedang hingga produktif. Akumulasi air
tanah paling menjanjikan terdapat pada litologi dengan sistem akuifer dengan aliran
air tanah melalui ruang antar butir, disamping antar butir dan rekahan.

Litologi akuifernya adalah tufa pasiran, batu pasir, clan konglomerat dari kelompok
akuifer formasi Lampung dan Kasai. Dan juga terdapat pada tufa clan batuan lelerarv
bercelah dari produk gunung api muda.

c. Sumber Mata Air


Keberadaan mata air yang mempunyai prospek cukup baik bagi
pengembangannya terdapat di daerah bermorfologi plato. Di daerah tersebut
seringkali dijumpai pemunculan mata air berdebit besar.

Meskipun umumnya mata air tersebut sudah dimanfaatkan, namun masih terbuka
pengembangan selanjutnya, mengingat pemanfaatannya belum maksimal.
Pengembangan mata air, terutama di mandala plato bagi keperluan perfanian
menjanjikan prospek yang cukup baik.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 23


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Dengan banyaknya sebaran sumber mata air ini, maka keberadaannya sangat
mendukung dalam hal pengembangan dan pemanfaatannya bagi berbagai
keperluan. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya konservasi yaitu dengan jalan
menjaaga kelestarian lingkungan daerah imbuhnya. Terlebih pada daerah imbuh dari
mata air yang dimanfaatkan bagi air perkotaan.

B.2.6.4.2. Potensi Air Permukaan


Permasalahan yang timbul dalam analisa potensi air permukaan ini adalah
keterbatasan data debit. Jumlah ketersediaannya seringkali hanya sekitar 5 tahun atau
kurang, sehingga periu dilakukan analisis pembangkitan data debit atas dasar data
hujan dan iklim (rainfalf runoff anlysis). Mengingat keterbatasan dari kebanyakan model
limpasan yang ada, _maka analisis ketersediaan air ini akan dilakukan pada sub-DPS
yang terletak di bagian hulu, yaitu pada wilayah di mana pengaruh pasang surut dapat
diabaikan.

Secara garis besar langkah yang diperlukan dalam melakukan analisis potensi air
permukaan adalah sebagai berikut:

a. Menghitung evapotranspirasi untuk seluruh areal studi


b. Pengumpulan data hujan & iklim dan melengkapi data hujan yang kosong, dan
membuat hujan wilayah (areal rainfall) pada simpul inflow, sebagai masukan utama
model hujan-limpasan (rainfall-runoff)
c. Melengkapi clan memperpanjang data debit aliran dengan model hujan limpasan.
Dalam studi ini akan digunakan model hujan-limpasan NRECA yang
menggunakan data hujan setengah bulanan
d. Analisis frekuensi mengenai debit aliran rendah (low flow analysis), yaitu debit
aliran pada musim kemarau di tahun kering rata-rata, tahun kering dengan
periode ulang 5 tahunan dan 10 tahunan.

B.2.6.4.3. Curah Hujan


Pengolahan data hujan dimaksudkan untuk mendapatkan data hujan bulan runtut
waktu (time-series) yang cukup panjang (diatas 10 tahun) untuk setiap DPS. Tujuannya
adalah untuk menyusun data debit limpasan (runoff) sintetis time series untuk setiap
DPS dalam satuan milimeter perhari atau milimeter perbulan, sehingga pada setiap
lokasi sungai dapat diperkirakan data debit runtut waktunya; hal ini sangat bermanfaat
dalam perencanaan maupun pengelolaan sumber daya air.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 24


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

B.2.6.4.3.1. Pengisian Data yang Kosong


Sering terjadi bahwa curah hujan yang tercatat pada suatu pos hujan tidak lengkap, hal
ini terjadi karena beberapa factor antara lain alat pencatat hujan rusak ataupun
kelelahan petugas pencatat. Untuk mengisi kekosongan data ini akandilakukan
dengan metode “inversed Square Distance”.

Dimana :
= tinggi hujan yang dinyatakan (mm)
PA = tinggi hujan pada stasiun A (mm)
PB = tinggi hujan pada stasiun B (mm)
PC = tinggi hujan pada stasiun C (mm)

B.2.6.4.3.2. Pemeriksaan Konsistensi Data


Data hasil perbaikan tersebut tidak dapat langsung dipakai untuk kebutuhan
perencanaan. Data tersebut perlu dilakukan pengujian dalam kelangsungan
pencatatannya. Parameter yang biasa digunakan untuk menganalisa adalah reabilitas
data dan konsistensi data. Di dalam suatu deret data pengamatan hujan bisa terdapat
non homogenitas dan ketidaksesuaian (inconsistensy) yang dapat menyebabkan
penyimpangan pada hasil perhitungan. Non homogenitas bisa disebabkan oleh berbagai
faktor seperti :
a. Perubahan mendadak pada sistem hidrologis, misalnya karena adanya
pembangunan gedung-gedung atau tumbuhnya pohon-pohonan, gempa bumi dan
lain-lain.
b. Pemindahan alat ukur.
c. Perubahan cara pengukuran (misalnya berhubung dengan adanya alat baru atau
metode baru).
d. Dan lain-lain.
Sebelum digunakan untuk analisa, data perlu diuji terlebih dahulu untuk mengetahui
konsistensi data dan kemungkinan adanya kesalahan pencatatan. Metode uji konsistensi
yang digunakan adalah metode kurva massa dan metode RAPS (Rescaled Adjusted
Partial Sums) (Buishand,1982). Rangkaian data hujan yang digunakan untuk analisa

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 25


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

adalah hujan bulanan.

B.2.6.4.3.3. Uji Kurva Massa


Uji konsistensi dengan kurva massa ada dua cara, yang umum adalah „double mass
curve‟, yaitu memplotkan seri curah hujan kumulatif yang diuji dengan seri kumulatif
yang dipercaya dari stasiun-stasiun di sekitarnya. Cara yang lain adalahmemplotkan seri
curah hujan kumulatif yang diuji terhadap waktu. Pengujian dilakukan secara visual
dengan melihat trend arah kurvanya; bila lurus berarti data cukup konsisten, bila ada
kecenderungan membelok berarti ada perubahan trend atau tidak konsisten yang
berarti perlu dikoreksi.
Berikut ini ditampilkan kurva massa ganda untuk masing-masing stasiun pengukur
curah hujan yang ada. Dari gambar-gambar tersebut tampak bahwa data hujan untuk
masing-masing stasiun cukup panggah atau cukup konsisten, hal ini diperoleh garis
kurva massa yang mendekati garis lurus (koefisein korelasi R2=0,999) dan tidak
ada perubahan trend. Sehingga data curah ini dapat dipakai untuk analisa selanjutnya

Gambar Kurva Massa Ganda Untuk Stasiun Balimau

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 26


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Gambar Kurva Massa Ganda Untuk Stasiun Kandangan

Gambar Kurva Massa Ganda Untuk Stasiun Negara

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 27


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Gambar Kurva Massa Ganda Untuk Stasiun Telaga Langsat

B.2.6.4.3.4. Uji RAPS


Pengujian konsistensi dengan metode RAPS (Rescaled Adjusted Partial Sums)
menggunakan data dari stasiun itu sendiri yaitu pengujian dengan komulatif
penyimpangan terhadap nilai rata-rata dibagi dengan akar komulatif rerata
penyimpangan kuadrat terhadap nilai reratanya, lebih jelas lagi bisa dilihat pada rumus
dibawah :

Nilai Stasistik Q dan R

maka data masih dalam batasan konsisten

Tabel Nilai Q/n0.5 dan R/n0.5

Q/n0.5 R/n0.5
N
90% 95% 99% 90% 95% 99%

10 1,05 1,14 1,29 1,21 1,28 1,38

20 1,10 1,22 1,42 1,34 1,43 1,60

30 1,12 1,24 1,48 1,40 1,50 1,70

40 1,31 1,27 1,52 1,44 1,55 1,78

100 1,17 1,29 1,55 1,50 1,62 1,85

Sumber: Sri Harto, 18; 1983

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 28


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

B.2.6.4.3.5. Debit Andalan Metode FJ. Mock


Perhitungan debit andalan (dependable flow) dengan metode neraca air dikembangkan
oleh Dr. F.J. Mock. Metode Mock memperhitungkan data curah hujan,
evapotranspirasi, dan karakteristik hidrologi daerah pengaliran sungai. Hasil dari
permodelan ini dapat dipercaya jika ada debit pengamatan sebagai pembanding. Oleh
karena keterbatasan data di daerah studi maka proses pembandingan tidak dapat
dilakukan. Untuk itu diperlukan pendekatan parameter hidrologi yang lebih cermat
sehingga hasil simulasi dapat diterima dengan tingkat akurasi sedang tetapi masih
dapat digunakan untuk analisa selanjutnya. Data dan asumsi yang diperlukan untuk
perhitungan metode Mock adalah sebagai berikut :
1. Data Curah Hujan
Data curah hujan yang digunakan adalah curah hujan 10 harian. Stasiun curah
hujan yang dipakai adalah stasiun yang dianggap mewakili kondisi hujan di
daerah tersebut.
2. Evapotranspirasi Terbatas (Et)
Evapotranspirasi terbatas adalah evapotranspirasi ktual dengan mempertimbangkan
kondisi vegetasi dan permukaan tanah serta frekuensi curah hujan.
Untuk menghitung evapotranspirasi terbatas diperlukan data:
 Curah hujan setengah bulanan (P)
 Jumlah hari hujan setengah bulanan (n)
 Jumlah permukaan kering setengah bulanan (d) dihitung dengan asumsi
bahwa tanah dalam suatu hari hanya mampu menahan air 12 mm dan selalu
menguap sebesar 4 mm.
 Exposed surface (m%) ditaksir berdasarkan peta tata guna lahan atau dengan
asumsi:
o m = 0% untuk tahan dengan hutan lebat
o m = 0% pada akhir musim hujan dan bertambah 10%
setiap bulan kering untuk lahan sekunder.
o m = 10% - 40% untuk lahan yang tererosi.
o m = 20% - 50% untuk lahan pertanian yang diolah.
Secara matematis evapotranspirasi terbatas dirumuskan sebagai berikut:

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 29


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

E = Beda antara evapotranspirasi potensial dengan evapotranspirasi


terbatas (mm)
Et = Evapotranspirasi terbatas (mm)
Ep = Evapotranspirasi potensial (mm)
m = Singkapan lahan (Exposed surface)
n = Jumlah hari hujan dalam sebulan

3. Faktor Karakteristik Hidrologi


Faktor Bukaan Lahan
m = 0% Untuk lahan dengan hutan lebat
m = 10-40%untuk lahan tererosi
m = 30 - 50% untuk lahan pertanian yang diolah.

4. Luas Daerah Pengaliran


Semakin besar daerah pengaliran dari suatu aliran kemungkinan akan semakin
besar pula ketersediaan debitnya.

5. Kapasitas Kelembaban Tanah (SMC)


Soil Moisture Capacity adalah kapasitas kandungan air pada lapisan tanah
permukaan (surface soil) per m2. Besarnya SMC untuk perhitungan
ketersediaan air ini diperkirakan berdasarkan kondisi porositas lapisan tanah
permukaan dari DPS. Semakin besar porositas tanah akan semakin besar pula SMC
yang ada.
Dalam perhitungan ini nilai SMC diambil antara 50 mm sampai dengan 200 mm.
Persamaan yang digunakan untuk besarnya kapasitas kelembaban tanah
adalah:
SMCn   SMCn1  IS n

Ws  As  IS

dimana
SMC = Kelembaban tanah (diambil 50 mm - 200 mm) SMC (n)
= Kelembaban tanah bulan ke n
SMC(n-1) = Kelembaban tanah bulan ke n-1
IS = Tampungan awal (initial storage) (mm)
As = Air hujan yang mencapai permukaan tanah

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 30


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

6. Keseimbangan air di permukaan tanah


Keseimbangan air di permukaan tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut:

Air hujan yang mencapai permukaan tanah dapat dirumuskan sebagai berikut:

As  P  Et
dimana :
As = air hujan yang mencapai permukaan tanah
P = curah hujan bulanan
Et = Evapotranspirasi

7. Kandungan air tanah


Besar kandungan tanah tergantung dari harga As. bila harga As negatif, maka
kapasitas kelembaban tanah akan berkurang dan bila As positif maka kelembaban
tanah akan bertambah.

8. Aliran dan Penyimpanan Air Tanah (run off dan Ground water storage)
Nilai run off dan ground water tergantung dari keseimbangan air dan kondisi
tanahnya.

9. Koefisien Infiltrasi
Koefisien nilai infiltrasi diperkirakan berdasarkan kondisi porositas tanah dan
kemiringan DAS. Lahan DAS yang porous memiliki koefisien infiltrasi yang
besar. Sedangkan lahan yang terjadi memiliki koefisien infiltrasi yang kecil karena
air akan sulit terinfiltrasi ke dalam tanah. Batasan koefisien infiltrasi adalah 0 - 1.

10. Faktor Resesi Aliran Tanah (k)


Faktor Resesi adalah perbandmgan antara aliran air tanah pada bulan ke n dengan
aliran air tanah pada awal bulan tersebut. Faktor resesi aliran tanah dipengaruhi
oleh sifat geologi DPS. Dalam perhitungan ketersediaan air metode FJ Mock.
besarnya nilai k didapat dengan cara coba-coba sehingga dapat dihasilkan aliran
seperti yang diharapkan.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 31


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

11. Initial Storage (IS)


Initial Storage atau tampungan awal adalah perkiraan besarnya volume air pada
awal perhitungan. IS di tokasi studi diasumsikan sebesar 100 mm.

12. Penyimpanan air tanah (Ground Water Storage)


Penyimpanan air tanah besarnya tergantung dari kondisi geologi setempat dan
waktu. Sebagai permulaan dari simulasi harus ditentukan penyimpanan awal (initial
storage) terlebih dahulu.
Persamaan yang digunakan dalam perhitungan penyimpanan air tanah adalah
sebagai berikut:

Vn  kxn1  0,51  k 

Vn  Vn  Vn1

Dimana:
Vn = volume air tanah bulan ke n
K = qt/qo = faktor resesi aliran tanah
Qt = aliran air tanah pada waktu bulan ke t
Qo = aliran air tanah pada awal bulan (bulan ke 0)
Vn-1 = volume air tanah bulan ke (n-1)
Vn = perubahan volume aliran air tanah

13. Aliran Sungai


Aliran dasar = infiltrasi - perubahan aliran air dalam tanah
Aliran permukaan = volume air lebih - infiltrasi
Aliran sungai = aliran permukaan + aliran dasar

Air yang mengalir di sungai merupakan jumlah dan aliran langsung (direct run off),
aliran dalam tanah (interflow) dan aliran tanah (base flow).
Besarnya masing-masing aliran tersebut adalah:
Interflow = infiltrasi - volume air tanah
Direct run off = water surplus - infiltrasi
I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 32
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Baseflow = aliran yang selalu ada sepanjang tahun


Run off = interflow + direct run off + base flow

B.2.6.5. Analisis Kebutuhan Air


Berdasarkan kebijaksanaan pembangunan penyediaan air bersih, maka
kebutuhan air pada suatu kota didasarkan pada :
a. Penduduk yang dilayani
b. Pemakaian air per kapita / orang sesuai dengan klasifikasi kategori kota
c. Kebutuhan non domestik (komersil, sekolah, dll)

Selain itu beberapa faktor lainnya yang perlu diperhitungkan :


a. Kebocoran / kehilangan air baik pada sistem produksi maupun distribusi.
b. Kebutuhan yang belum terpenuhi secara penuh (unsatisfied demand).
c. Peningkatan mutu pelayanan.
d. Fluktuasi pemakaian air. Fluktuasi pemakaian air dapat menentukan
kebutuhan air terbesar pada waktu tertentu. Fluktuasi pemakaian air terbagi atas :

1) Pemakaian hari maksimum yaitu pemakaian maksimum pada suatu hari dalam
periode waktu tertentu misalnya satu hari dalam seminggu, sebulan,
setahun. Perhitungan kebutuhan air pada hari maksimum adalah kebutuhan
rata-rata dikalikan dengan faktor hari maksimum (fhm) dan faktor hari
maksimum ini dipengaruhi oleh:
 Kondisi sosial ekonomi antara lain adat dan kebiasaan pemakaian air;
 Iklim, mempengaruhi pemakaian air pada suatu daerah.

2) Pemakaian jam maksimum yaitu pemakaian maksimum pada jam tertentu


dalam satu hari. Hal ini disebabkan karena pemakaian yang bersamaan.
Perhitungan kebutuhan air pada jam maksimum adalah kebutuhan rata- rata
dikalikan dengan faktor jam maksimum (fjm) dan faktor jam maksimum ini
dipengaruhi oleh :

 Aktivitas pemakai air, hal ini dapat menyebabkan pemakaian air yang
bersamaan dalam waktu tertentu;
 Jumlah pemakai air, hal ini tidak mempengaruhi secara langsung
tetapi dengan semakin banyaknya pemakai yang beraneka ragam
kegiatannya maka fluktuasi pemakaian air akan semakin kecil.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 33


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Penggunaan kedua fluktuasi pemakaian air di atas penting dalam mendesain


suatu sistem penyediaan air suatu daerah yaitu :

 Kebutuhan air pada hari maksimum digunakan untuk menentukan


dimensi instalasi pengolahan dan dimensi transmisi air baku.
 Kebutuhan air pada jam maksimum digunakan untuk menentukan
dimensi pipa distribusi air dari instalasi pengolahan.

Perhitungan kebutuhan air di suatu kota dapat dilakukan dengan menggunakan


formula sebagai berikut:

QT = Pn x C x F x QL

Dimana :
QT = Kebutuhan air total pada tahun ke n
C = Pemakaian air per kapita pada akhir tahun ke n
F = Faktor tingkat pelayanan pada akhir tahun ke n
QL = Kebutuhan lainnya pada akhir tahun n
Pn = Jumlah penduduk kota

Memperkirakan kebutuhan air untuk waktu yang akan datang tergantung


seberapa besar sistim penyediaan air bersih yang direncanakan. Dalam
perencanaanini disesuaikan terhadap perkembangan di masa depan dan
sekaligus dapat memenuhi saat ini. Angka pemakai air per kapita
menunjukkan angka yang cukup besar, hal ini disebabkan antara lain untuk
minum, cuci, mandi, sertqa kebutuhan- kebutuhan lainnya yang tidak
berhubungan dengan tubuh manusia. Proyeksi kebutuhan air bersih ini
diperhitungkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat
menunjang atau menyebabkan bertambahnya kebutuhan air bersih.
Faktor faktor tersebut antara lain:
- Tingkat kehidupan penduduk
Bebagai bentuk cara penggunaan air sangat tergantung pada tingkat
kemakmuran penduduk. Dalam keadaan normal, angka kebutuhan air
akan meningkat seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat.

- Iklim
Faktor iklim sangat berpengaruh terhadap kebutuhan air seperti :
I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 34
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

temperature, curah hujan, dan kelembaban udara. Pada daerah yang


beriklim panas dan kering, penggunaan air cenderung lebih besar
disbanding dengan daerah lainnya yang beriklim sedang dan lembab.

- Tingkat perkembangan kota


Angka kebutuhan air pada kota-kota besar cenderung lebih tinggi daripada
kota-kota kecil. Hal ini disebabkan karena besarnya pemakaian air bagi
industri-industri, lebih banyaknya taman-taman, lebih banyaknya
kehilangan dan pemborosan pada kota-kota besar.

- Harga air
Pada umumnya masyarakat ingin memanfaatkan air sesuai dengan
kebutuhannya, akan tetapi kemampuan unutk berlangganan air berbeda
satu dengan yang lainnya. Dengan demikian tinggi rendahnya harga
air akanmempengaruhi tingkat pemakaian air, khususnya bagi masyarakat
yang berpenghasilan rendah.

- Cara penyambungan ( dengan atau tanpa menggunakan meteran )


Dengan adanya pemasangan meteran, berarti setiap pelanggan
akan membayar harga air sesuai dengan jumlah pemakaian. Sebaliknya jika
penyambungan tanpa meteran, maka para konsumen akan menggunakan air
tanpa memperhitungkan beban pemakaian.

- Kualitas air
Semakin baik kualitas air, pemakaian cenderung meningkat. Hal ini terjadi
karena kualitas air yang jelek penduduk merasa enggan menggunakannya
sehingga pemakaiannya pun terbatas.

- Tekanan air dalam pipa


Tinggi rendahnya tekanan air dalam pipa sangat menentukan besar kecilnya
kecepatan dan kapasitas aliran air. Tekanan yang terlalu besar dapat
menyebabkan pecahnya pipa dan terjadi kebocoran-kebocoran pada kran dan
sambungan pipa. Hal ini berarti angka kehilangan akan meningkat

B.2.6.5.1. Kebutuhan Domestik


Kebutuhan air untuk keperluan domestik adalah pemakaian air untuk
digunakan di lingkungan rumah tangga.Pelayanan air bersih untuk keperluan rumah
tangga direncanakan dengan dua jenis pelayanan sambungan dan hidran umum.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 35


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Pelayanan kebutuhan air untuk rumah tangga, standar air khususnya untuk Ibu Kota
Kabupaten telah ditetapkan oleh Direktoral Jenderal Cipta Karya yaitu terdiri dari :
- Satu buah sambungan rumah (SR) untuk melayani 6 jiwa penduduk dengan
konsumen air sebesar 130 lt/org/hari.
- Satu buah kran umum melayani 120 jiwa penduduk dengan konsumsi air rata-
rata sebesar 30 lt/org/hari
Ketersediaan air yang dapat dipenuhi untuk setiap orang per hari berdasarkan
standart dapat dikelompokkan berdasarkan besaran ketersediaan air yang dapat
dipenuhi untuk kebutuhan sesuai dengan kondisi kerawanannya. Pengertian kondisi
kerawanan dapat juga disebut kondisi kekeringan. Kategori kondisi kekeringan versi
Cipta Karya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sangat Rawan, dimana air yang ada yaitu 5 lt/orang/hari dan kebutuhan
terpenuhi hanya untuk minum dan masak.
2. Rawan, dimana air yang ada yaitu 25 lt/orang/hari dan kebutuhan yang
terpenuhi hanya untuk minum, masak dan cuci alat masak.

3. Normal, dimana air yang ada yaitu 50-103 lt/orang/hari dan kebutuhan yang
terpenuhi hanya untuk minum, masak, cuci alat masak, mandi dan WC.

4. Cukup, dimana air yang ada yaitu 123-138 lt/orang/hari dan kebutuhan yang
terpenuhi hanya untuk minum, masak, cuci alat masak, mandi, WC, cuci
tangan, bersih rumah, dan cuci pakaian.

Tabel dibawah ini menunjukkan kebutuhan air bersih sesuai kategori desa,
kecamatan dan kota berdasarkan hasil analisis dan kompilasi data dari
standard BNA, Direktorat Jenderal Cipta Karya Dept. Pekerjaan Umum (1981), serta
optimasi pemakaian air melalui penataan pengadaan air di lingkungan
permukiman, Puslitbang Permukiman tahun 1999 – 2000, ditunjang dengan
asumsi tetap kebutuhan air dan pengkajian pemakaian Air Bersih perkotaan
oleh Puslitbang Dep.PU kerjasama dengan LAPI – ITB (1988).

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 36


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Tabel Angka Kebutuhan Air Bersih Untuk Pedesaan Sampai Perkotaan

KETERANGAN HASIL
STANDAR HASIL
JUMLAH PENGKAJIAN
PEMENUHAN PENGKAJIAN
PENDUDUK TAHUN
+) TAHUN
KATEGORI (JIWA) DASAR 1998 ++) +++)
1999/2000
KOTA
> 1 JUTA 120 200 - 225 250 - 299
METROPOLITAN
500.000 s/d
KOTA BESAR 100 150 - 199 180 - 224
< 1.000.000
100.000 s/d
KOTA SEDANG 90 125 - 149 130 - 174
< 500.000
20.000 s/d ( 100 - 124 )
KOTA KECIL 60 100 - 124 ++++)
< 100.000
3.000 s/d ++++)
KOTA KECAMATAN 45 60 - 99 ( 60 - 99 )
< 20.000
++++) ++++)
PERDESAAN < 3.000 30 ( 30 ) 30

Sumber : Ditjen Cipta Karya, Tahun 2006


Keterangan:
+) Sesuai standard BNA, Dit. Jen CK, Dept. PU 1981.
++) Pengkajian pemakaian Air Bersih perkotaan, Puslitbang Permukiman LAPI-ITB, 1988.
+++) Optimasi pemakaian air melalui penataan pengadaan air di lingkungan permukiman, Puslitbang Permukiman
, 1999 –
2000
++++) Asumsi tetap.

Tabel Standar kebutuhan air bersih/orang/hari dan Indeks Kekeringan

Standard Normal liter/hari

Minum Cuci
& Alat Cuci Bersih Cuci Taman &
Mandi WC Tangan Rumah Pakaian Mobil Total
Kategori Masak Masak

03 – 05 10 – 20 50–100 40–50 10–15 15–30 15–30 09–15 147-


Metropolitan         250
147-
Kota Besar Kota         250
Sedang Kota         147-
Kecil       - - 250
Kota       - - 147-
Kecamatan 250
    - - - -
123-
Pedesaan 3 10 50 40 10 10 15 9 205
Minimum 3 13 63 103 113 123 138 147 123-
Maksimum
Kumulatif 5 20 100 50 15 15 30 15 205
Kumulatif 5 25 125 175 190 205 235 250
103-
Kebutuhan Ekstrim Dasar Desa Kecam Kota 175
Sedang Besar Metropolitan
Sangat
Kondisi Rawan Normal cukup lebih
rawan
Indeks
Kekeringan 1 2 3 4

Sumber : Ditjen Cipta Karya, Tahun 2006

Penggabungan indeks kekeringan dari sisi-sisi pertanian, sungai, waduk/ embung


dan kebutuhan domestik dapat dipakai sebagai acuan di suatu

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 37


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

wilayah(kabupaten/kota atau propinsi). Penentuan indeks ini bertujuan untuk dapat


dengan segera melakukan tindakan-tindakan pengelolaan bencana kekeringan.

B.2.6.5.2. Kebutuhan Air Non Domestik


Kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan-kebutuhan di luar keperluan sehari
hari atau keperluan rumah tangga, kebutuhan air, untuk keperluan non
domestik dilihat dari tata guna lahan dan ruang dikota tersebut, keperluan non
domestik tersebut terdiri dari kebutuhan untuk Industri dan Komersil, fasulutas
Sosial, dan kebutuhan umum.

a. Kebutuhan Air untuk Industri dan Komersil


Jumlah kebutuhan air untuk industri tergantung dari jenis industrinya,
sedangkan kebutuhan komersil tergantung dari bentuk kegiatannya. Bila
kumpulan data-data tentang jumlah industri dan komersil belum dapat
dirampungkan, maka perhitungan jumlah kebutuhan air sebesar 5 % − 10 %
dari jumlah kebutuhan air rumah tangga.

b. Kebutuhan Air untuk fasilitas sosial


Kebutuhan untuk fasilitas social umumnya dihitung berdasarkan jumlah orang
serta tempat dari jenis fasilitas yang ada. Jenis-jenis pelayanan meliputi
kebutuhan untuk pendidikan, perkantoran, rumah ibadah serta fasilitas
kesehatan.
Standar pelayanan air untuk jenis fasilitas sosial ini telah ditetapkan oleh
Direktoral Jenderal Cipta Karya, masing-masing terdiri dari :
- Kebutuhan air untuk fasilitas pendidikan dengan standar 10 − 20
lt/org/hari.
- Kebutuhan air untuk perkantoran sebesar 30 − 40 lt/org/hari.
- Standar kebutuhan untuk fasilitas kesehatan sebesar 200 − 400
lt/org/hari.
- Standar kebutuhan untuk tempat ibadah sebesar 1 m3/unit/hari
untuk pelayanan mesjid dan 0,5 m3/unit/hari pada gereja dan langgar.
c. Kebutuhan Umum
Kebutuhan air yang dikategorikan sebagai kebutuhan umum antara lain untuk
pembersihan jalan, sanitasi, tanaman dan pemadan kebakaran. Selain umtuk
kebutuhan pemadam kebakaran, maka angka kebutuhan ini dapat dilihat pada

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 38


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

tabel berikut :

Tabel 3-4 Perincian Pemakaian Air untuk Keperluan Umum

Tujuan Kebutuhan Air

Taman 1,4 lt/m2/hari


Penyiraman Tanaman
1 − 1,.5 lt/m2/hari
Penggelontoran WC
4,5 lt/org/hari
Sumber : Ditjen Cipta Karya, Tahun 2006

B.2.6.5.3. Kebutuhan air lainnya


Untuk suatu perkotaan kebutuhan air bukan saja kebutuhan penduduk tetapi
kebutuhan lainnya baik secara langsung atau tidak langsung yang berhubungan
dengan aktifitas masyarakat seperti :

Sosial
Komersil
Perkantoran
Rekreasi / pariwisata
Industri
Pelabuhan
Untuk kota-kota kategori metro, besar dan sedang, kebutuhan non domestik
ditetapkan menurut hasil survei kota yang bersangkutan berdasarkan master plan
kota yang bersangkutan.Untuk kota-kota kategori kecil, kebutuhan non domestik
ditetapkan 20-30 % dari kebutuhan domestik. Sedangkan untuk kota-kota kategori
desa ditentukan sebesar 10-20 % dari kebutuhan domestik.Perkiraan kebutuhan air
untuk kebutuhan non domestik di luar industri dapat dilakukan berdasarkan baik
jumlah orang atau jumlah unit yang dikalikan dengan standar air tertentu.

B.2.6.5.4. Kebutuhan air maksimum


Kebutuhan air bervariasi akibat perubahan atas aktifitas sehari-hari seperti pada hari-
hari besar/raya. Penentuan besarnya kebutuhan hari maksimum didasarkan pada
pencatatan pemakaian air terdahulu, karekteristik kota dan kebiasaan penduduk.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 39


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Tabel Kriteria Perencanaan Sektor Air Bersih

KATEGORI KOTA BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK (JIWA)

URAIAN
500.000 – 100.000 – 20.000 –
> 1.000.000 1.000.000 500.000 100.000 < 20.000

Konsumsi unit
1. sambungan 190 170 150 130 100

2. Konsumsi unit hidran 30 30 30 30 30


3. Konsumsi unit non RT 20-30* 20-30* 20-30* 20-30 10-20
4. Kehilangan air (%) 20-30 20-30 20-30 20-30 20
5. Faktor maksimum day 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1
6. Peak hour 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
7. Jumlah jiwa per SR 5 5 6 6 10
8. Jumlah jiwa per HU 10 100 100 100-200 200
9. Sisa tekan di jaringan 10 10 10 10 10
10. Jan operasi 24 24 24 24 24
11. Volume reservoir 20 20 20 20 20
50:50 s/d 50:50 s/d
12. SR : HU 80:20 80:20 80:20 70:30 70:30

13. Cakupan pelayanan (%) 90** 90 90 90 70***


Sumber: Ditjen Cipta Karya, Tahun 2006
*) tergantung survei proyek
**) 60% perpipaan, 30% non perpipaan
***) 25% perpipaan, 45% non perpipaan

B.2.6.6. Kriteria Perencanaan


Secara umum kriteria perencanaan yang dipakai dalam perencanaan sistem
penyediaan air baku meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Penentuan daerah pelayanan
Disesuaikan dengan kondisi setempat berdasarkan kepadatan penduduk atau
fungsi kawasan.
b. Banyaknya penduduk di daerah pelayanan
Target pelayanan 80% dari jumlah penduduk. Besarnya palayanan untuk tahap
awal dan tahap selanjutnya disesuaikan dengan keadaan masyarakat setempat
dan juga dengan kebijaksanaan Pemerintah Daerah setempat.
c. Cara penyampaian air ke konsumen
Cara penyampaian air ke masyarkat dapat dilakukan dengan melalui hidran umum
(HU). d. Besarnya pemakaian air per hari

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 40


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Besarnya pemakaian air per hari tergantung jenis sambungan seperti sambungan
halaman atau hidran umum menurut skala perkotaan seperti kota kecil, sedang
atau besar.

B.2.6.6.1. Tingkat Pelayanan


Target pelayanan penyediaan air minum pada daerah perkotaan adalah 100% yang
dicapai secara bertahap. Penetapan pelayanan tergantung pada :
a. Kondisi eksisting

b. Kondisi sumber alternatif


c. Kepadatan penduduk
d. Kebijaksanaan pemerintah
Dengan terbatasnya dana, pemerintah berusaha memberikan pelayanan seluas-
luasnya dan cara pemanfaatan dan pelayanan harus merupakan cara yang dapat
diterapkan dan diterima oleh masyarakat setempat. Usaha pelayanan air bersih pada
umumnya melalui 2 macam cara yaitu melalui sambungan langsung dan melalui kran
umum/hidran umum.

Perbandingan prosentase antara sambungan langsung dengan kran umum/hidran


umum berkisar antara 50:50 sampai 80:20 dimana faktor cost recovery (pemulihan
biaya) merupakan faktor yang perlu menjadi bahan pertimbangan. Keseimbangan
secara nasional dapat dilakukan dengan memasang kran umum/hidran umum di
daerahpedesaan dan daerah tertentu di perkotaan. Angka perbandingan sebenarnya
tergantung dari hasil survei masing-masing kota/desa yang bersangkutan.

B.2.6.6.2. Proyeksi Penduduk


Untuk memperoleh prosentase pertumbuhan penduduk di daerah perencanaan
dibutuhkan data statistik kependudukan 10 tahun terakhir. Dengan demikian dapat
dihitung proyeksi jumlah penduduk selama periode perencanaan 10 tahun.

Perkiraan jumlah penduduk dapat dihitung dengan menggunakan metode :

1. Metode Arithmatik
Metode ini biasa juga disebut metode rata-rata hitung. Metode Aritmatik apabila
data berkala menunjukkan jumlah penambahan (absolute number) yang relative
sama setiap tahunnya.
Rumus:
Pn= P0 + Ka (Pn -P0)

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 41


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n
Po = jumlah penduduk pada tahun dasar
Tn = tahun ke n
To = tahun dasar
Ka = konstanta arithmatik
P1 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke-1
P2 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir
T1 = tahun ke-1 yang diketahui
T2 = tahun ke-2 yang diketahui

2. Metode Geometrik
Pada dasarnya metode geometrik adalah suatu rumus eksponensial. Trend
eksponensial sering digunakan untuk meramalkan data/ kejadian lain yang
perkembangan atau pertumbuhannya sangat cepat. Untuk keperluan proyeksi
penduduk, metode ini digunakan bila data jumlah penduduk menunjukkan
penigkatan yang pesat dari waktu ke waktu. Metode ini tepat untuk diterapkan
pada kasus pertumbuhan ekonominya tinggi dan perkembangan kotanya pesat.
Rumus :
Pn = P0 (1 + r)n (Dep. PU, 1998)

Dimana:
Pn = jumlah penduduk setelah n tahun
P0 = jumlah penduduk pada awal tahun proyeksi
r = laju pertambahan penduduk rata-rata
n = lama tahun proyeksi

3. Metode Least Square


Salah satu metode peramalan dengan garis regresi sederhana adalah dengan
menggunakan metode least square./
Rumus :
Y = a + bX (Dep. PU, 1998)
I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 42
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Dimana :
Y = nilai berdasarkan variabel berdasarkan garis regresi
X = variabel independen
a = konstanta
b = koefisien arah regresi linear.
Adapun persamaan a dan b, yaitu ; (Dep. PU, 1998)

Untuk menentukan metoda yang digunakan dari ketiga metoda tersebut di atas,
maka digunakan koefisien seperti rumus di bawah ini.
Rumus :

Dimana :
r = korelasi antara variabel X dengan Y X = variabel independen
Y = variabel independen
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan
tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera
pada tabel berikut :

Tabel Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi

No Interval Koefisien Tingkat Hubungan

1 0.09 – 0.199 Sangat rendah


2 0.20 – 0.399 Rendah
3 0.40 – 0.599 Sedang
4 0.60 – 0.799 Kuat
5 0.80 – 1.000 Sangat Kuat

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 43


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

B.2.6.6.3. Debit Rencana


Perhitungan debit rencana adalah sebagai berikut:
a) Debit rata-rata (l/det) = Kebutuhan domestik + non domestik +
kehilangan air
b) Debit hari puncak = kebutuhan rata-rata x 1,15
c) Debit jam puncak = kebutuhan rata-rata x 1,75
Secara singkat kriteria perencanaan kebutuhan air baku dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tabel Kriteria Kebutuhan Air Baku

No Parameter Satuan Kebutuhan


A Tingkat Pelayanan (Target) 80%
B Tingkat Pemakaian Air Liter/orang/hari
1. Domestik :
- Sambungan Halaman (SH) Liter/orang/hari 75
- Kran Umum (HU) Liter/orang/hari 30
2. Non Domestik (Industri, Liter/orang/hari 15% - 30% dari
Kantor, Komersial, Sekolah, RS, kebutuhan
gereja, dll) domestic
C Kebutuhan Hari rata-rata Liter/hari B1 + B2
D Kehilangan Air Liter/hari 20% x C
E Kebutuhan Hari Maksimum Liter/hari (1,15-1,2) x C
F Kebutuhan Jam Puncak Liter/hari 1,75 x C
Sumber : Petunjuk Teknis Perencanaan Rencana Induk dan Studi Kelayakan Sistem Penyediaan
Air Minum Perkotaan Tahun 2006

B.2.6.6.4. Pemakaian Air (l/o/h)


Secara tepat angka pemakaian air per orang per hari harus didasarkan pada suatu
“Survey
Kebutuhan Nyata” (SKN) tetapi pada umumnya angka tersebut akan berkisar antara:
- Kota Metro : 190 l/o/h
- Kota Besar : 170 l/o/h
- Kota Sedang : 150 l/o/h
- Kota Kecil : 130 l/o/h
- Kota Desa : 100 l/o/h
Laju pemakaian air harus diproyeksikan meningkat setiap interval 5 tahun
selama periode perencanaan. Peningkatan ini berkaitan dengan peningkatan
ekonomi dan taraf hidup masyarakat (diasumsikan meningkat)

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 44


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

B.2.6.6.5. Kehilangan Air


Kehilangan air disini maksudnya adalah sejumlah air yang dipakai (hilang) di luar
perhitungan kebutuhan - kebutuhan yang diperhitungkan di atas. Kehilangan air
dapat disebabkan antara lain pencucian bangunan pengolahan, melimpahnya
reservoir, adanya pemakaian air tanpa meteran dan lain-lain. Sedangkan pada
jaringan distribusi dapat diakibatkan oleh rusaknya sambungan serta kebocoran
pada pipa-pipa distribusi.
Pada umumnya kehilangan air diperhitungkan antara 10 − 20% dari total
kebutuhan air. Kehilangan air dalam perhitungan diasumsikan sebesar 30%
dari total kebutuhan (kebutuhan domestik dan non domestik) pada tahap akhir
perencanaan.

B.2.6.7. Neraca Air


Sebelum menganalisa neraca air, perlu dilakukan deliniasi satuan wilayah studi atas
beberapa water district yang dikaitkan dengan demand clusternya. Neraca air sesuai
proyeksinya dalam kurun waktu tertentu dihitung pada setiap pasangan demand
cluster-water district berikut neraca totalnya, untuk berbagai kondisi ketersediaan air
yaitu pada tahun normal (debit rata-rata), tahun kering lima tahunan (Q80%), dan
tahun kering sepuluh tahunan (Q90%) dan dapat diprediksi kondisi neraca air pada
masa yang akan datang. Hasil pemetaan ruang, data sosio-ekonomi, data debit sungai,
sampel sedimen, lokasi bangunan, kebutuhan air, ketersediaan air, neraca air dan
masalah-masalah di Daerah Aliran Sungai di atas selanjutnya akan dipetakan dengan
menggunakan piranti GIS secara tematik dengan satuan ruang adalah DPS dan
sebagainya. Kebutuhan air untuk air baku pada ibukota kecamatan, serta penggunaan
air untuk keperluan lomestik perkotaan, dan industri.

Studi neraca air merupakan analisis kesetimbangan antara kebutuhan air (demand
system) dan ketersediaan air (supply system) sesuai dengan prediksi atas waktu,
jumlah dan mutu. Untuk menganalisis suatu sistem tata air di tingkat wilayah sungai
maka pertama kali diperlukan adanya analisis ketersediaan air. Analisis ini pada
prinsipnya adalah untuk mendapatkan data runtut waktu (time series) yang andal dan
cukup panjang misalnya sekitar 20 tahun. Analisa sumber air (ketersediaan dan
kebutuhan air) pada setiap pasangan demand cluster dan water districtnya serta pada
total daerah studi dengan mengacu pada RUTR Nasional dan Regional.

Pada tahap ini analisa neraca air masih terbatas pada analisa ketersediaan air

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 45


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

permukaan. Usulan pemanfaatan air tanah akan dilakukan pada lokasi yang mengalami
krisis air. Permasalahan yang sering timbul dalam analisis ini adalah keterbatasan data
debit pada setiap water district. Jumlah ketersediaan datanya seringkali hanya beberapa
tahun atau bahkan tidak ada sama sekali, sehingga perlu dilakukan analisis
pembangkitan data debit atas dasar data hujan dan iklim (rainfall runoff analysis).

Ada dua cara menghitung neraca air, yaitu: pertama secara umum untuk setiap
pasangan water district dan demand cluster, kedua dengan memperhitungkan cara
pendistribusian air tsb. Neraca air umum ini menyajikan ketersediaan air, kebutuhan air,
serta rasio antara kebutuhan dan ketersediaan air dalam angka Indeks Pemakaian Air
yang dapat dikonversi dalam bentuk peta tematik.

Dengan membandingkan besarnya rasio kebutuhan air terhadap ketersediaan air


dinyatakan dalam angka Indeks Pemakaian Air (IPA) untuk kondisi air rata-rata serta
pada musim kemarau di tahun kering, pada saat ini serta pada saat proyeksi, maka
terlihat pada tahun mana terjadi krisis kekurangan dan di DPS mana krisis tersebut
terjadi.

B.2.6.8. Pemilihan Alternatif Sistem


Setelah memadukan kebutuhan air dan ketersediaan sumber air baku di daerah
perencanan maka dapat direncanakan alternatif pemenuhan kebutuhan mulai dari :
1. Sumber air baku
Prosedur dalam pemilihan sumber air baku adalah sebagai berikut:
a. identifikasi aspek perijinan
b. evaluasi sumber dengan tinjauan terhadap sektor-sektor lain yang menggunakan
sumber
c. evaluasi finansial
d. analisa dampak lingkungan
2. Lokasi dan jenis intake
3. Penampungan yang diperlukan (jika ada)
4. Jalur transmisi
5. Lokasi reservoir
6. Jaringan distribusi
Setiap alternatif hendaknya dikaji berdasarkan kelayakan teknis, ekonomi dan
lingkungan.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 46


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

B.2.6.9. Kapasitas Sistem


Merupakan komponen utama sistem air minum harus mampu untuk mengalirkan air
Kebutuhan hari maksimum dan jaringan distribusi untuk kebutuhan jam puncak.
Pada umumnya semua sarana produksi termasuk reservoir direncanakan berdasarkan
kebutuhan hari maksimum yaitu :
a. Intake / sumber air baku b. Transmisi
b. Instalasi pengolahan air (IPA)
c. Reservoir
Sedangkan sarana jaringan distribusi direncanakan berdasarkan kebutuhan jam puncak
yang besarnya berkisar antara 165% - 200% dari kebutuhan rata-rata.

B.2.6.10. Unit Produksi Sistem Penyediaan Air Minum


Unit produksi sistem penyediaan air minum terdiri dari lima komponen utama yaitu :
1. Bangunan pengambil air baku
2. Bangunan instalasi pengolahan air
3. Pembubuhan bahan kimia
4. Peralatan mekanikal elektrikal
5. Bangunan penunjang

Unit produksi sistem pengolahan air minum berfungsi untuk mengolah air baku menjadi
air minum. Untuk mencapai kualitas air yang sesuai dengan standar kualitas air minum
tersebut, air baku diolah dengan proses pemisahan partikel kasar, proses pemisahan zat
tersuspensi, proses pemisahan zat terlarut, proses netralisasi dan proses desinfeksi.

B.2.6.10.1. Bangunan Pengambil Air Baku (Intake)

Berfungsi menjaga pasokan air baku agar tidak terganggu oleh pengotoran yang
disebabkan lumpur/bahan mengapung serta untuk penenang aliran agar memudahkan
pemompaan.Sistem intake harus diletakkan di lokasi yang mudah dijangkau dan
didesain serta dibangun untuk memberikan suplai air baku dalam jumlah yang spesifik,
sumber air baku yang digunakan harus dapat diandalkan, dan tidak ada interupsi aliran
dalam kondisi apapun.Faktor-faktor yang penting bagi sistem intake adalah keandalan,
keamanan, pengoperasian minimal dan biaya operasi.

B.2.6.10.2. Bangunan Instalasi Pengolahan Air


Instalasi pengolahan air pada tahap awal adalah bak prasedimentasi. Berfungsi
I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 47
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

mengendapkan partikel kasar seperti pasir dan butiran halus lainnya.


Pertimbangan-pertimbangan dalam mendesain bak prasedimentasi
1. Faktor-faktor yang harus diperhatikan :
a. debit (Q)
b. karekteristik endapan materi tersuspensi
c. rasio penyisihan yang dikehendaki
2. Pertimbangan ukuran lebar dan dalam bak

B.2.6.10.3. Pembubuhan Bahan Kimia


Dapat berupa proses :
1. Prekhlorinasi
Merupakan desinfeksi awal bagi air baku yang terpolusi berat, proses
khlorinasi harus dilakukan dengan waktu kontak yang cukup dan menggunakan
desinfektan yang efektif.
Fungsi prekhlorinasi adalah :
a. Mengoksidasi besi dan mangan terlarut menjadi bentuk besi dan mangan tak
terlarut sehingga dapat dihilangkan dengan cara pengendapan
b. Menghilangkan materi berwarna
c. Menetralkan amonia bebas di dalam air
d. Mencegah pertumbuhan alga di bak sedimentasi dan saringan
e. Membunuh organisme pada saringan pasir sehingga umur saringan pasir lebih
lama

2. Pelunakan air
Berfungsi untuk menurunkan tingkat kesadahan yang disebabkan oleh kation Mg2+
dan Ca2+

3. Koagulan
Berfungsi untuk menghilangkan gaya tolak menolak antar partikel-partikel koloid
yang bermuatan sama sehingga akan terbentuk flok-flok yang berukuran lebih
besar agar mudah diendapkan. Dengan demikian diperoleh aliran yang cukup tinggi
namun tetap ekonomis.

4. Pengaduk cepat / Koagulasi


Berfungsi mempercepat pencampuran bahan kimia serta menjamin tercapainya
nilai gradien kecepatan yang diinginkan.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 48


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Gradien kecepatan ( G )

Dimana :
G = gradien kecepatan (det-1)
P = daya yang diperlukan (watt)
= viskositas absolut (kg/m detik) V = volume air (m3)

5. Pengaduk lambat / Flokulasi


Berfungsi mengatur pengaliran agar terbentuk kondisi yang memungkinkan
terbentuknya flok yang berat, besar dan padat.
Pengaduk lambat dapat dilakukan denagn pengaduk mekanis atau baffle.

6. Bak Pengendap / Sedimentasi


Berfungsi mengendapkan flok yang sudah terbentuk atau memisahkan padatan
yang dapat mengendap melalui proses gravitasi sehingga mampu memaksimalkan
unit proses di bagian hilir seperti filtrasi.
Sedimentasi suatu partikel yang berasa dalam air dipengaruhi oleh faktor-faktor:
a. Ukuran partikel
b. Bentuk partikel
c. Berat jenis atau kerapatan partikel
d. Viskositas cairan
e. Konsentrasi partikel dalam suspensi
f. Sifat-sifat partikel dalam suspensi

7. Desinfektan
Berfungsi sebagai bahan untuk membunuh bakteri penyebab penyakit.

B.2.6.10.4. Peralatan Mekanikal Elektrikal


Generator listrik mandiri atau sering disebut genset adalah pembangkit daya listrik
yang biasa digunakan kantor, pusat belanja, pabrik atau termasuk pada rumah
pompa. Biasanya genset berbahan bakar minyak seperti premium atau bensin, solar,
bensin campuran, bahkan ada juga yang berbahan bakar gas. Fungsi genset adalah
untuk memberikan suplay daya listrik alternatif untuk alat- alat yang membutuhkan
listrik sebagai sumber powernya. Genset diesel pompa air bersih dapat digunakan

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 49


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

untuk mengangkut air bersih atau cairan yang memiliki properti fisik dan kimia yang
sama dengan air bersih. Jenis-jenis genset :
1. Genset Open Type pada umumnya digunakan bagi pemakai yang mempunyai
power house sendiri dan dirancang khusus untuk penempatan genset di dalam
ruang/gedung yang kedap suara. Genset ini yang paling sering dipakai dirumah-
rumah. Open Type mempunyai kelebihan dalam hal kemudahan perawatan karena
kondisinya yang terbuka. Bongkar pasang mesin lebih mudah dilakukan.

2. Genset Silent Type mempunyai canopy (rumah genset) berbentuk segi empat.
Canopy ini terbuat dari bahan plat besi dan dilapisi dengan busa peredam
(accoustic foam). Lapisan ini memberikan peredaman yang cukup baik sehingga
suara mesin dikeluarkan tidak membuat kebisingan (dalam batas normal). Canopy
genset dirancang dan diproduksi dengan konstruksi knock down serta dilengkapi
pintu-pintu untuk memudahkan akses ke dalam genset agar
memudahkan pengoperasian dan perawatan.

3. Genset mobile type merupakan gabungan antara genset Open type dan Silent
type. Tipe ini diperlukan bagi pemakai yang memerlukan mobilitas tinggi dalam
penggunaannya. Perusahaan pembuat film dan stasiun televisi banyak memakai
genset tipe ini untuk keperluan syuting di luar kota. Disamping itu genset tipe ini
sangat berguna untuk menyuplai daerah yang mengalami pemadaman listrik
(PLN) secara terlokalisir karena dapat dengan mudah dipindahkan.

B.2.6.10.5. Bangunan Penunjang


Bangunan penunjang yang berguna untuk kelancaran produksi meliputi rumah pompa,
laboratorium dan gudang.
1. Rumah Pompa
Dalam perencanaan teknik konstruksi rumah pompa dan sumber daya energi yang
harus diperhatikan adalah:
- penyangga/pondasi pompa dan generator;
- ventilasi;
- struktur bangunan;
- perlengkapan
 Penyangga Pompa dan Generator
Penyangga pompa dan generator harus kuat dan aman dari getaran dengan
kriteria dan ukuran sebagai berikut:
I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 50
CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

(a) Kriteria Perencanaan pondasi pompa harus memenuhi kriteria


sebagai berikut :
- pondasi harus cukup kuat menahan beban diatasnya;
- pondasi harus cukup kuat dan dapat meredam getaran yang besar
yang ditimbulkan oleh pompa;
- unit pompa dan generator harus dipasang di atas pondasi pada
tanah atau tempat yang baik;
- bahan pondasi adalah beton sekurang-kurangnya fc-22,5

(b) Ukuran Ukuran pondasi pompa harus memenuhi ketentuan sebagai


berikut :

- ketebalan pondasi disesuaikan dengan kekuatan dari pompa atau


motor penggerak pompa, sebagai berikut :

 kurang dari 55,0 KW : 600 mm

 55,0 – 75,0 KW : 750 mm

 75,0 – 100,0 KW : 1000 mm

- Untuk pompa dengan generator dengan kekuatan di atas 100,0 KW,


penyangga harus didesain khusus
- bidang atas atau pondasi lebih tinggi 10-15 cm dari lantai rumah
pompa;
- posisi pompa atau generator diletakkan minimal 50 cm darilantai
dinding;

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 51


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

 Ventilasi
Fungsi, kriteria pemasangan dan ukuran ventilasi adalah untuk menjaga
temperatur ruangan dan sirkulasi udara sehingga panas di ruangan dapat
dikeluarkan, terutama untuk pendinginan pada motor penggerak pompa.

 Struktur Bangunan
Fungsi, kriteria, bahan dan perlengkapan struktur bangunan adalah sebagai
berikut:
1. Fungsi struktur bangunan rumah pompa dan sumber energi adalah
melindungi peralatan pompa dan sumber daya energi dari gangguan baik
cuaca dan hewan.
2. Kriteria Bangunan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
o leluasa bagi orang atau operator
o memudahkan bagi operator dalam OP peralatan
o dilengkapi dengan pintu dan ventilasi
o Bahan bangunan rumah pompa dan sumber daya energi adalah:
- dinding: pasangan batu bata, beton bertulang
- atap: atap seng, genteng, beton bertulang
- pintu: besi atau kayu
- ventilasi: besi atau kayu (berupa kisi-kisi terbuat dari plat baja)
- pondasi: beton bertulang atau batu kali

3. Perlengkapan yang harus ada di rumah pompa dan sumber daya energi
adalah papan pengawas (control panel). Papan pengawas (control panel)
dipasang dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut:

i. Papan pengawas (control panel ) dipasang pada dinding dengan


ketinggian minimum 100 mm dari lantai;
ii. Papan pengawas (control panel) terpisah dari tempat tangki bahan bakar;
iii. dilengkapi dengan jaringan kabel dari generator ke motor pompa

2. Laboratorium dan gudang


Komponen Komponen Rumah Kimia, Laboratorium, dan Gudang adalah:
o Rumah Kimia
- ruang unit koagulasi
- ruang unit desinfeksi

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 52


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

- ruang unit netralisasi


- ruang unit floridasi
- ruang unit pelunak kesadahan
- ruang unit penghilang Fe dan Mn

o Laboratorium
- ruang tes fisiokimia
- ruang tes bakteria- ruang pembiakan bakteri- ruang persiapan untuk tes
bakteri
- ruang tes biologi
- ruang pertemuan
- ruang gelap
- kamar gas
- tempat penyimpanan bahan kimia
- tempat perkakas

o Gudang
 gudang kimia
- tempat penyimpanan koagulan
- tempat penyimpanan desinfektan tempat penyimpanan netralisan
- tempat penyimpanan fluoridan
- tempat penyimpanan bahan pelunak kesadahan
- tempat penyimpanan bahan penghilang Fe dan Mn
 gudang umum
- tempat penyimpanan suku cadang
- tempat penyimpanan perlengkapan

B.2.6.10.6. Reservoir
Air yang telah diolah sebelum didistribusikan ke daerah pelayanan disimpan terlebih
dulu dalam bak penampung air atau resevoir yang sekaligus juga dapat berfungsi
sebagai tempat dilakukan pembubuhan desinfektan berupa kaporit untuk mencegah air
hasil olahan mengandung kontaminan berupa mikroorganisme terutama bakteri
patogen.
Dimensi reservoir pelayanan pada umumnya berkisar antara 17,5% - 20% dari
kebutuhan air hari rata-rata. Semakin besar daya tampung reservoir palayanan, maka

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 53


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

semakin aman sistem tersebut terhadap kerusakan / perbaikan sistem dan pemadam.

B.2.6.10.7. Tekanan Air Maksimum


Sisa tekanan air maksimum pada umumnya ditentukan pada saat tidak ada aliran
(statik) dan dapat dihitung berdasarkan selisih antara tinggi air paling atas reservoir
dengan titik terendah di jaringan distribusi.

Tekanan maksimum pada umumnya dibatasi sekitar 60 meter kolom air untuk alasan
ekonomis. Tekanan air yang tinggi dapat mempercepat kerusakan-kerusakan di sistem
plumbing dan dapat menyebabkan angka kebocoran tinggi.

Untuk menghindari terjadinya pengisapan air kotor ke dalam pipa air minum, maka
harus dijaga adanya tekanan minimum minimal 10 meter kolom air di titik tertinggi
suatu jaringan distribusi.

B.2.6.10.8. Kriteria Teknis


B.2.6.10.8.1. Intake

Umumnya mata air yang keluar terpencar pada beberapa lokasi. Sehingga sulit
unutk mendapatkan debit yang cukup. Untuk itu diperlukan suatu bangunan
pengumpul sumber-sumber air pada lokasi mata air. Bangunan ini berfungsi untuk
melindungi sumber air dari berbagai kontaminasi bahan pencemar.
Fungsi bronkaptering diantaranya, yaitu :
a. Untuk mengumpulkan air baku dari sumber mata air.
b. Menyaring benda-benda kasar dengan menggunakan saringan batu kerikil atau tipe
saringan yang lain dalam hal ini digunakan saringan batu.
c. Mengambil air baku sesuai dengan debit yang diperlukan oleh kota yang akan
menjadi daerah distribusi.
Kriteria pemilihan lokasi sistem intake didasarkan pada :
 Mendapatkan air dengan kualitas terbaik setelah melewati prosedur-prosedur
tertentu guna menghindari pencemaran sumber air
 Perkiraan kemungkinan perubahan yang terjadi
 Minimasi efek-efek yang diakibatkan oleh pembekuan, banjir, sampah, navigasi
sungai dan perubahan pada aliran
 Menyediakan akses yang mudah guna perawatan dan perbaikan
 Menyediakan tempat bagi kendaraan
 Memungkinkan terjadinya pertambahan fasilitas di masa yang akan datang

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 54


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

 Mempertahankan kuantitas air yang aman selama musim kering


 Minimasi efek keberadaan sistem intake terhadap kehidupan akuatik yang ada
 Mendapatkan kondisi geologis yang baik
 Peletakkan intake tidak boleh mengganggu atau menimbulkan konflik dengan
program- program peningkatan sungai di kemudian hari.
Jika intake diletakkan di belokan sungai, bagian terbaik untuk meletakannya adalah di
lengkungan sungai bagian luar. Kurang baik bila intake diletakkan lengkungan sungai
bagian dalam karena di sana ketinggian air akan berkurang, banyak terdapat pasir dan
terjadi akumulasi sampah.

B.2.6.10.8.2. Jaringan Transmisi

Pipa transmisi direncanakan dapat mengalirkan debit puncak (kebutuhan air


maksimum) pada tahun rencana. Jaringan transmisi berfungsi menyalurkan air dari
sumber air ke bak penampungan sementara, yang lokasinya berdekatan dengan
daerah layanan. Kehilangan energi harus diperhitungkan dalam jaringan transmisi ini.

B.2.6.10.8.2.1. Dasar Perencanaan


Ada beberapa cara pengaliran (transmisi) ke reservoir yang dapat dilakukan, yaitu:
a) Sistem Saluran Terbuka (open chanel)
Pada sistem ini, tekanan air sama dengan tekanan udara yaitu 21 atm. Keuntungan
sistem ini adalah :
1) Biaya relatif murah karena hanya memperhitungkan segi konstruksi saluran
2) Dimensi saluran bebas, tidak mengikuti dimensi pasaran
3) Dapat mengalirkan kapasitas yang cukup besar dibandingkan dengan saluran
pipa
Sedangkan kerugiannya adalah :
1) Harus mengikuti HGL karena pengaliran secara gravitasi kecepatannya
tergantung pada slope muka tanah
2) Kapasitas yang dibawa sebaiknya jauh lebih besar darikebutuhan karena
kehilangan air lebuh besar akibat penguapan, rembesan kedalam tanah, dan
adanya pengotoran dan gangguan dari masyarakat sepanjang aliran.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 55


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

b) Sistem Saluran Tertutup (Aquaduct)


Sistem ini mampu membawa air dengan kapasitas yang cukup besar dan
memungkinkan kehilangan air yang kecil bila dibandingkan dengan debitnya. Air
dialirkan melalui saluran tertutup untuk menghindari kontaminasi dimana tekanan
air sama dengan tekanan udara luar (1 atm). Saluran tertutup terdiri dari jenis cut
and cover dan tunnel.
Keuntungan :
1) Pemanfaatan material local, baik batu bata maupun batu kali
2) Saluran relatif lebih panjang
3) Biaya investasi dan pemeliharaan relatif lebih kecil
Kerugian :
1) Perletakannya tergantung pada HGL atau ketinggian tanah yang dilalui
2) Harus dibuat kapasitas maksimum cadangan
3) Harus masalah dengan sarana transportasi, saluran drainase, dan lain-
lain, akibat letaknya di atas permukaan tanah.

c) Sistem Pipa (Fabricated)


Dengan sistem pipa, air dialirkan melalui sistem perpipaan dengan tekanan lebih
besar dari pada tekanan udara luar.
Keuntungan :
1) Pengaliran tidak tergantung pada profil muka tanah
2) Memperkecil kemungkinan akan adanya gangguan
3) Dimensi saluran relatif lebih besar
4) Biaya pemeliharaan dan perawatan relatif lebih rendah

Sedang kerugian harga pipa dan perlengkapan relatif lebih mahal.

Kelebihan transmisi dengan perpipaan misalnya adalah kemampuan untuk


membawa air bersih maupun air baku, pengolahan air dilakukan di akhir perpipaan
transmisi, gangguan yang terjadi sangat kecil dibandingkan dengan sistem
pengaliran lain, pemasangan lebih mudah demikin juga konstruksinya.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 56


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

B.2.6.10.8.2.2. Perencanaan Sistem Transmisi

Sistem saluran yang direncakan yaitu sistem perpipaan, yang memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan sistem saluran terbuka dan aquadet, yaitu sebagi
berikut

1. Kecepatan tinggi karena aliran berada di bawah tekanan.


2. Dapat dioperasikan tanpa gangguan.
3. Dilihat dari segi konstruksi, pemasangan pipa relatif lebih mudah dibanding
dengan membuat saluran terbuka atau aquaduct.

Dalam menentukan jalur pipa transmisi, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Jalur dengan panjang pipa paling pendek dengan diameter yang paling ekonomis
b. Menghindari berbagai hambatan seperti : lembah, gunung, bukit, jembatan pipa,
pompa, tunnel, cut & cover, dll, karena dapat menambah biaya c. Lokasi mudah
dikontrol
c. Memenuhi kebutuhan hidrolis
d. Konstruksi dan pemeliharaan pipa dan perlengkapannya mudah f. Tidak
memerlukan terlalu banyak perlengkapan pipa

B.2.6.10.8.2.3. Jenis Pipa

Bahan pipa yang ada di pasaran diantaranya adalah : beton, fiberglass (RGP), PVC,
Asbestos

Cemment Pipe (ACP), Cast Iron Pipe (CIP), Galvanis Iron Pipe (GIP), Polly Ethylene
(PE).

Untuk memilih pipa yang digunakan, terlebih dahulu dipertimbangkan karakter pipa
yang paling sesuai dengan desain yang hendak dibuat.

Jenis pipa yang biasa digunakan adalah :

a. Cast Iron Pipe


 Tahan lama (dapat digunakan lebih dari 100 tahun)
 Tidak mudah berkarat
 Semakin tua umur pipa, kekasaran semakin besar.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 57


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

b. Asbestos Cement Pipe


 Bagian dalam pipa sangan halus sehingga gesekan kecil (head loss kecil)
 Diperkirakan bersifat karsinigonik sehingga air tidak lagi aman untuk
dikonsumsi sebagai air minum.
c. Steel Pipe
 Baik untuk debit dan tekanan besar
 Dindingnya tipis sehingga mudah mengalami kerusakan struktural d. Plastik Pipe
 Murah dan ringan
 Tidak tahan lama (kurang dari 25 tahun)
Langkah langka perhitungan untuk diameter pipa transmisi adalah sebagai berikut :
1. Menentukan jalur transmisi dari peta kontur, dan pengukuran lapangan secara
teresterial.
2. Membuat profil memanjang dari jalur transmisi tersebut
3. Menentukan perletakan pipa pada profil memanjang
4. Menentukan panjang pipa untuk tiap segmen pipa dengan menggunakan dalil
Pityagoras, yaitu :

L2   +  
2 2

Dengan
L = panjang pipa sebenarnya
X= proyeksi pipa ke arah sumbu x
Y= proyeksi pipa ke arah sumbu y
5. Menghitung panjang pipa keseluruhan dan panjang ekivalen dengan rumus :

Lekiv   L 1.2

6. Menghitung nilai slope saluran, dengan asumsi pertama nilai head loss (ΔH)
sebesar tinggi elevasi dikurangi 10, menggunakan rumus:

7. Mencari diameter pipa menggunakan rumus Hazem – Williams,

8. Menyesuaikan slope yang digunakan dengan diameter di pasaran, menggunakan


rumus Hazen - Williams

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 58


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

9. Mencari kecepatan aliran dalam pipa, yaitu :

  Qmd / A

Dengan :
v = kecepatan aliran (m3/s)
Qmd = debit maksimum harian (m
A = luas penampang pipa (m2)

Spesifikasi Pipa PE
1. Spesifikasi teknik dari pipa PE dan sambungan – sambungannya terbuatdari
material PE untuk saluran air minim harus mempunyai anti oksidan, stabilisasi
UV dan pigmen
2. Jenis dan klasifikasi bahan pipa yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel Jenis dan klasifikasi bahan

3. Bahan yang dikerjakan ulang yang berasal dari pembuatan pipa di pabrik itu
sendiri sesuai dengan spesifikasi ini dapat digunakan jika bahan tersebut
berasal sari bahan yang sama sebagaimana yang digunakan untuk produksi
terkait
4. Komponen harus ditetapkan berdasarkan jenis bahan agar sesuai dengan
syarat kekuatan minimum (MRS) yang berlaku sebagaimana dijelaskan dalam
tabel di bawah.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 59


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Tabel Hubungan Antara MRS dan δ s Untuk


Berbagai Koefisien Desain Yang Diberikan

5. Jika pipa disambungkan dengan cara butt fusion atau mengunakan


sambungan elektrofusion dari jenis bahan berbeda, sambungan harus
memenuhi persyaratan uji hidrostatik pada tabel berikut

Tabel Ketahanan Hidrostatis pipa

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 60


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

B.2.6.10.8.3. Reservoir
 Volume reservoir dapat diketahui dengan menggunakan kurva fluktuasi pemakaian
air.
 Debit yang masuk ke reservoir adalah konstan yaitu sebesar 4,17% per jam
sedangkan debit yang keluar dari reservoir bervariasi tergantung pemakaian air.
 Dimensi reservoir diperoleh deri debit air yang masuk dikalikan dengan waktu
tunggu (td) maka diperoleh volume reservoir yang kemudian dapat diperoleh
dimensi reservoir.
 Kedalaman reservoir adalah kedalam air ditambah dengan freeboard untuk
menjaga limpahan air berkisar 0,5 m.

B.2.6.10.8.4. Jaringan Distribusi


Jaringan distribusi adalah sistem perpipaan yang digunakan untuk mengalirkan air
dari bak penampungan sementara ke konsumen. Perencanaan suatu jaringan air
bersih bertujuan untuk menyalurkan air secara merata dan seimbang ke seluruh
daerah pelayanan, sehingga masing-masing
konsumen dapat menggunakan air bersih sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan
setiap saat.
Beberapa faktor yang sangat menentukan dalam merencanakan suatu sistim
distribusi, antara lain :
- Rencana induk pengembangan kota dengan perkiraan jumlah penduduk di masa
yang akan datang.
- Besarnya jumlah kebutuhan air.
- Fluktuasi pemakaian air.
- Keadaan topografi daerah.
- Kondisi jaringan jalan
- Lokasi pengambilan serta reservoir distribusi.

B.2.6.10.8.4.1. Dasar Perencanaan


Dasar perencanaan sistim penyediaan air bersih meliputi :
- Periode perencanaan dan penahapan
- Cara pengaliran distribusi
- Sistim jaringan distribusi
- Pembagian daerah pelayanan

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 61


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

a. Periode perencanaan dan penahapan


Periode perencanaan suatu sistim distribusi air bersih sangat tergantung pada
rencana pengembangan suatu daerah serta penahapan kapasitas distribusi. Selain
itu hal yang perlu diperhatikan dalam periode perencanaan yaitu agar pemakaian
pipa distribusi pada tahap-tahap rencana dapat diimbangi dengan biaya
pemasangannya, dan diusahakan agar lebih menguntungkan dari segi teknis
maupun ekonomis dalam pelaksanaannya.

b. Cara pengaliran distribusi


Pada dasarnya ada tiga jenis sistim pengaliran untuk distribusi air bersih yaitu
sebagai berikut :
1. Pengaliran secara gravitasi
Pengaliran secara gravitasi adalah pengaliran air yang diakibatkan oleh gaya
berat sendiri. Sistim ini digunakan apabila sumber air berada pada elevasi yang
lebih tinggi dari daerah distribusi dan cukup untuk memberikan tekanan
pengaliran.

2. Pengaliran dengan pemompaan


Sistim ini digunakan apabila daerah pelayanan distribusi berada pada kondisi
yang relatif datar, sehingga untuk mendistribusikan air harus dilakukan dengan
pemompaan terus menerus.

3. Pengaliran dengan reservoir dan pompa


Sistim ini digunakan pada daerah pelayanan yang cukup luas dan datar. Air dari
sumber air terlebih dahulu dialirkan ke reservoir digunakan pompa untuk
mensuplai kebutuhan pada saat jam puncak.

c. Sistim Jaringan Distribusi


Pada prinsipnya sistim jaringan distribusi terdiri atas empat jenis yaitu :
1. Sistim percabangan
Sistim ini sering juga disebut sistim jalan buntu atau sistim pohon dimana air
bersih dialirkan dari pipa induk, kemudian pipa percabangan untuk elayani
suatu daerah tertentu dan beberapa cabang lagi melayani perumahan -
perumahan dalam daerah tersebut .

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 62


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Gambar Jaringan Pipa Sistem Percabangan

Kemungkinan terjadinya pengumpulan sediman pada ujung-ujung pipa


mengakibatkan ujung- ujung dalam pipa akan buntu. Sistim ini cocok digunakan
pada kota yang baru berkembang dimana jaringan jalan masih belum teratur.
Keuntungan dari sistim ini adalah :
- Perhitungan pembebanan air mudah sederhana.
- Kapasitas aliran dan tekanan air dalam pipa dapat ditentukan secara seksama.
- Pemasangan pipa sederhana.
- Diameter direncanakan sesuai kebutuhan setempat.
- Jumlah katup yang digunakan dapat dibatasi. Kerugian dari sistim ini adalah :
- Adanya ujung pipa yang buntu, maka akan terjadi pengumpulan sediment
di ujung pipa. Untuk itu diperlikan kran pengurasan dan harus dikontrol
secara periodic.
- Bila diperlukan perbaikan pada salah satu bagian, maka seluruh
cabang yang bersangkutan akan terganggu.
- Kadang-kadang sulit untuk mendapatkan tekanan yang cukup pada ujung
pipa karena kehilangan tekanan besar.
- Kapasitas air yang digunakan saat terjadi kebakaran
sangat terbatas.

2. Sistim tertutup
Sistim tertutup merupakan sistim dimana setiap percabangan pipa dihubungkan
satu dengan yang lain Penggunaan ini cocok untuk daerah yang kondisi
topografinya relatif datar dan mempunyai jaringan jalan yang saling berhubungan.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 63


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Gambar Jaringan Pipa Sistem Tertutup

Keuntungannya :
- Sirkulasi akan terjadi terus menerus sehingga terjadinya pengumpulan sediment
dapat dihindari.
- Akibat pipa yang saling berhubungan maka air akan tersedia pada setiap ujung
pipa dengan kehilangan energi minimum.
- Mudah mendapatkan air sesuai kebutuhan, bila terjadi kebakaran.
- Bila diadakan perbaikan jaringan, hanya sebagian kecil saja daerah yang
tidak mendapatkan air.
Kerugiannya :
- Katup yang diperlukan lebih banyak.
- Diameter pipa lebih besar dan jumlah pipa umumnya lebih panjang.
- Perhitungan kapasitas, tekanan dan kecepatan aliran sangat rumit.

3. Sistim melingkar
Sistim ini merupakan perpaduan antara sistim percabangan dengan sistim
tertutup dimana pipa induk dipasang mengelilingi suatu daerah pelayanan,
kemudian pipa-pipa cabang terletak pada bagian dalam dan dihubungkan ke
pipa induk. Untuk setiap titik mensuplai air dari dua arah. Sistim ini cocok
pada kota dengan perencanaan yang sudah baik.
Keuntungan sistim ini :
- Bila salah satu cabang ada yang rusak maka pemberian air tidak akan
terganggu dan pada bagian yang rusak saja yang tidak mendapatkan air.
- Tidak ada pengendapan sedimen pada ujung pipa.
- Apabila terjadi kebakaran, lebih banyak air yang dapat dialirkan ke tempat

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 64


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

kebakaran dengan cara menutup katup-katup dari lokasi yang terdekat.


Kerugiannya:
- Penggunaan pipa yang lebih panjang.
- Menggunakan katup yang lebih banyak.

Gambar Jaringan Pipa Sistem Melingkar

4. Sistim radial
Pada sistim ini digunakan beberapa reservoir pembagi air guna melayani
suatu daerah tertentu. Dengan penetapan daerah pelayanan yang tepat, maka
kehilangan energi di dalam jaringan dapat dikurangi. Sistim ini memberikan
pelayanan yang cepat, juga perhitungan dimensi pipa yang mudah. Sistim ini
cocok untuk daerah yang hanya menggunakan satu sistim saja, seperti pada
berikut ini :

Gambar Jaringan Pipa Sistem Radial

d. Pembagian Daerah Pelayanan


Pembagian daerah pelayanan dimaksudkan untuk mempermudah penentuan

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 65


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

besarnya pembebanan dalam sistim jaringan distribusi serta mendimensi pipa


induk. Penetapan daerah dalam tiap blok pelayanan diperoleh dari perkiraan
jumlah kebutuhan air bersih yang akan dipergunakan serta jumlah kepadatan
penduduk pada masing-masing blok pelayanan.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam pembagian blok-blok pelayanan ini
yaitu antara batas- batas daerah pelayanan, keadaan jaringan jalan, tata guna
tanah serta arah pengembangan daerah perencanaan.

B.2.6.10.8.4.2. Kriteria Perencanaan


Kriteria perencanaan meliputi antara lain :
- Kapasitas sistim distribusi
- Kecepatan aliran dalan pipa
- Tekanan air dalam pipa
- Pengaliran dalam pipa
- Perpipaan

a. Kapasitas Sistim Distribusi


Kapasitas sistim distribusi sangat dipengaruhi oleh pemakaian air pada jam puncak,
untuk kebutuhan rumah tangga mencapai puncaknya, terjadi sekitar pukul 07.00
− 09.00 pagi dan antara pukul 16.00 − 18.00 sore dimana merupakan saat
kesibukan penduduk dalam menggunakan air setiap hari, misalnya untuk mandi,
mencuci, memasak dan lain sebagainya. Sedangkan untuk keperluan industri dan
komersial, puncak pemakaian air tegantung dari jam kerja masing-masing. Pada
malam hari terjadi penggunaan air yang terendah sesuai aktifitas pemakaian itu
sendiri yang dapat dikatakan tidak ada kegiatan.

b. Kecepatan Aliran dalam Pipa


Kecepatan aliran dalam pipa sangat berpengaruh pada kehilangan tekanan dalam
pipa. Kecepatan berkisar antara 0,6 m/detik sampai 3,0 m/detik, dan pengambilan
angka kecepatan bervariasi tergantung pada besar pipa yang digunakan. Kecepatan
yang terlalu rendah akan menyebabkan terjadinya pengendapan di dalam pipa,
sedangkan kecepatan yang besar akan mempercepat penggerusan pada dinding-
dinding pipa.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 66


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

c. Tekanan Air dalam Pipa


Tekanan air dalam pipa berpengaruh terhadap pengaliran air pada suatu jaringan
distribusi. Untuk menganalisa tekanan didalam pipa distribusi, dikenal beberap cara
yang umum digunakan yakni cara ekivalen dan cara cross-
Pada cara ekivalen, prinsip perhitungan digunakan pipa pengganti yang dianggap
ekivalen dengan pipa tersebut. Sedangkan pada cara cross, perhitungan dilakukan
dengan sistim coba-coba.

d. Pengaliran dalam Pipa


Sistim pengaliran di dalam pipa yaitu suatu keadaan dimana air memenuhi seluruh
penampang pipa. Pada saat air tidak penuh, maka pengaliran tersebut harus
disamakan dengan pengaliran di dalam saluran terbuka.
Akibat pengaliran dalam pipa, maka akan terjadi kehilangan energi, hal mana
disebabkan oleh gesekan di dalam pipa dan akibat tikungan atau terjadi perubahan
penampang pipa.

Kehilangan energi akibat gesekan dalam pipa dapat dihitung dengan metode-metode
antara lain:

1. Rumus Darcy- Weisbach.

Dimana :
Hf = Kehilangan Energi (m) F = Factor Gesekan
L = Panjang Pipa
V = Kecepatan Aliran (m/det) D = Diameter Pipa
g = Percepatan Gravitasi (9.8 m/det)

2. Rumus Hazen William

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 67


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

Dimana :
Hf = Kehilangan Energi (m)
L = Panjang Pipa (m)
V = Kecepatan Aliran (m/det)
D = Diameter Pipa (m)
C = Koefisien Hazen William
Besarnya nilai koefisien gesekan (c) tergantung dari jenis pipa, diameter pipa dan
umur pipa. Nilai c dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel Angka koefisien C Hazen - William

Jenis Pipa C

P V C Pipa 100 - 150

Asbes 120 - 150

Pipa berlapis semen 100 - 140

Pipa besi dilgavanis 100 - 120

Cast Iron 90 - 125

Berdasarkan rumus hasen William, untuk memperoleh kehilangan tekanan akibat


gesekan air dengan dinding pipa dapat menggunakan grafik nomogram dalam
penyelesaiannya.

Dimana :
Hf = Kehilangan Energi (m)
L = Panjang Pipa (m)
V = Kecepatan Aliran (m/det)
D = Diameter Pipa (m)
n = Koefisien Manning
kehilangan energi akibat tikungan atau perubahan penampang. Besarnya
kehilangan energi yang dinyatakan dalam bentuk umum :

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 68


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

e. Perpipaan
1. Pemilihan Jenis Pipa

Sebelum kita memilih pipa dengan tepat, maka kita harus mengenal sifat-sifat
kekuatan pipa yang akan dipakai.
Pipa-pipa yang digunakan untuk mengalirkan air bersih diproduksi dalam
bermacam-macam jenis, yaitu :
- Pipa PVC (Polyvynil Chlorida)
- Pipa besi cor
- Pipa besi cor daktali
- Pipa besi digalvani
- Pipa besi baja
- Pipa PE
Pemilihan dari jenis pipa ini dipengruhi oleh faktor-faktor, yaitu :
- Keadaan tanah daerah pelayanan
- Diameter pipa yang ada di pasaran
- Daya tahan pipa
- Faktor ekonomi
- Keadaan lapangan.

2. Cara Penyambungan Pipa

Penyambungan pipa yang kedap air harus dilakukan dengan baik untuk mencegah
terjadinya kebocoran/kehilangan air dan mempekecil gangguan di masa yang
akan datang.
Dalam penyambungan pipa sering terjadi penyimpangan sudut. Untuk
menghindari kebocoran akibat penyimpangan sudut, maka penyimpangan sudut
tersebut harus diatasi dengan menyesuaikan terhadap jari-jari lengkung
minimum dari masing-masing jenis pipa yang dipakai.

3. Lokasi dan Penamaan Pipa

Untuk melindungi pipa dari gangguan beban yang diakibatkan oleh beban
lalu lintas, perusakan oleh penduduk, dan untuk menjaga temperature air tetah
sejuk, maka jaringan pipa distribusi air bersih harus tertanam di dalam tanah.
Kedalaman penanaman pipa disesuaikan dengan syarat teknis pemasangan, yang
mana tergantung pada :

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 69


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

- Jenis pipa
- Ukuran pipa
- Keadaan tanah lokasi penanaman pipa

B.2.6.10.8.4.3. Perlengkapan Sistem Transmisi

Yang dimaksud disini adalah bangunan dan perlengkapan pipa yang diperlukan dalam
sistem transmisi, antara lain :

1) Kran air manual (gate valve)


Berfungsi untuk mengatur debit aliran dan memungkinkan untuk pemeriksaan,
pemeliharaan serta perbaikan.

2) Kran air berpelampung


Kran ini ditempatkan pada ujung pipa transmisi sebelum masuk ke bak
penampungan (reservoir). Besarnya bukaan kran bekerja secara otomatis
karena ketinggian air yang ada di bak penampung. Bila air dalam bak penuh,
maka kran ini akan tertutup secara otomatis, sehingga air dalam pipa transmisi
tidak mengalir.

3) Kran penguras (blow off)


Berfungsi untuk menguras kotoran dan endapan dalam pipa transmisi, juga sangat
diperlukan dalam keadaan darurat, misalnya saat perbaikan pipa atau pipa akan
terputus. Pemasangannya pada bagian terendah / tekanan terendah dari jalur
pipa.

4) Katup udara (air valve)


Fungsinya untuk mengeluarkan udara yang terakumulasi dalam pipa. Udara yang
terakumulasi dalam pipa dapat disebabkan perhitungan disain yang kurang baik,
dekatnya jarak inlet dan permukaan debit minimum sumber air, turbulensi aliran
dan kemiringan terlalu tingi. Pemasangannya umumnya pada pipa dengan elevasi
tertingi atau pada lokasi dimana kemiringan lintasannya berubah menjadi lebih
suram.

5) Sambungan pipa (bend)


Sambungan pipa untuk belokan maupun percabangan.
Komponen-komponen sistem direncanakan dengan kriteria teknis yang
disesuaikan dengan kebutuhan air dan kondisi daerah pelayanan dimana

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 70


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

diperoleh sisitem pelayanan air baku terdiri dari intake – jaringan pipa transmisi –
reservoir – desinfeksi – jaringan pipa distribusi.

Gambar E-9 Rencana Sistem Penyediaan Air Baku

Keterangan:
1 : Intake
2 : Jaringan pipa transmisi
3 : Reservoir
4 : Jaringan pipa distribusi
5 : Sambungan Halaman / Hidran Umum

B.3. Metodologi
B.3.1 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan ini meliputi penyelesaian administrasi, mobilisasi personil dan
peralatan, persiapan pekerjaan lapangan, dan pengumpulan data sekunder. Persiapan
pekerjaan lapangan ini meliputi penyiapan kantor di lokasi proyek dan pekerjaan
persiapan untuk Survey-Survey. Sedangkan pekerjaan persiapan untuk Survey meliputi
pembuatan program kerja (Jadwal kerja lebih rinci) dan penugasan personil,
pembuatan peta kerja, penyiapan peralatan Survey dan personil, penyiapan surat-
surat ijin/surat keterangan, dan pemeriksaan alat-alat Survey. Dengan demikian,
laporan usulan teknis yang dibuat oleh konsultan akan menjadi acuan konsultan dan
pemilik pekerjaan (pengguna jasa) dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

B.3.2 Pengumpulan Data dan Review Studi Terdahulu


Ada 2 (dua) kegiatan yang dilakukan dalam ketahap ini, yaitu pengumpulan data dan
review studi terdahulu.

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 71


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

A. Pengumpulan Data
1) Data Fisik dan Lingkungan
Mengumpulkan data-data Topografi, peta foto udara, maupun citra satelit, peta
geologi regionai, kondisi tata guna lahan, lokasi dan luasan sumber air yang
potensial, serta data Rona Lingkungan.

2) Data Sosial Ekonomi


Data-data penduduk, sosial ekonomi, agro ekonomi dikumpulkan sebagai bahan
analisa untuk berbagai kebutuhan analisis dan perencanaan.
3) Inventarisasi Kondisi Eksisting
Pengumpulan data-data dan inventarisasi bangunan-bangunan Pengembangan
sumber air yang ada, bangunan-bangunan disungai, serta berbagai program
dan instansi terkait sehubungan dengan Proyek ini.
4) Pengumpulan Data Hidroklimatologi
Pengumpulan data-data curah hujan, iklim, debit sungai, pencatatan
sedimen, data morfologi sungai, catchmant area, serta potensi sumber air.
5) Wawancara dengan Instansi Terkait
Pengumpulan data melalui wawancara lapangan maupun dengan berbagai
instansi terkait.

B. Review Studi Terdahulu


Data-data study terdahulu yang berkaitan dengan proyek dikumpulkan dan dianalisa
untuk selanjutnya diintegrasikan.

B.3.3 Survey dan Investigasi


Pekerjaan Survey dan Investigasi Lapangan Meliputi :

B.3.3.1 Survey Identifikasi Daerah yang Potensi untuk Dikembangkan


Sumber Airnya
Dalam kegiatan ini, Konsultan akan melakukan survey dan identifikasi terhadap daerah
yang akan dan layak untuk dikembangkan potensi sumber airnya. Survey identifikasi
daerah yang berpotensi untuk dikembangkan sumber airnya dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode antara lain:

a. Investigasi langsung di lapangan terhadap lokasi sumber air da data-data


sumber air yang dilaporkan.
b. Wawancara langsung di lapangan terhadap masyarakat sekitar mengenai tingkat

I PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI B - 72


CV. RIMBA MANDIRI CONSULTANT USULAN
TEKNIS

kebutuhan akan air baku.


c. Inventarisasi bangunan-bangunan prasarana sumber air yang ada di badan
sungai, seperti bendung, embung dan lain-lain.
d. Inventarisasi lokasi-lokasi di Sungai yang terkena erosi, yang mengalami
sedimentasi, serta lokasi-lokasi yang tingak penyediaan air baku kurang memadai.

Dalam kegiatan ini, Konsultan akan melakukan survey dan identifikasi terhadap lokasi
yang potensial untuk rencana pembangunan/peningkatan prasarana sumber air.

B.3.3.2 Survey Topografi


A. Tujuan
Pekerjaan survey topografi yaitu pekerjaan pengukuran situasi secara detail
dengan maksud untuk mendapatkan data planimetris di lapangan beserta
seluruh detail topografinya secara
lengkap. Selanjutnya peta ini akan digunakan sebagai dasar pembuatan rencana
detail rinci pembangunan prasarana sumber air di Kec. Muntok dalam rangka
menunjang pengelolaan kawasan budidaya sekitar. Selain itu, Survey Topografi ini
juga bertujuan untuk memperoleh data lapangan sebagai gambaran bentuk
permukaan tanah berupa situasi dan ketinggian serta posisi kenampakan yang ada.
Dengan pengukuran ini maka akan didapat gambaran situasi daerah yang nantinya
akan digunakan sebagai dasar perencanaan detail design. Membuat peta ikhtisar
skala 1: 20.000 atau 1 : 10.000 (disesuaikan dengan luas areal).
Kegiatan yang dilakukan dalam pengukuran topografi ini, antara lain :