Anda di halaman 1dari 6

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan : Pembangunan Tanggul Pemecah Ombak Kel. Xxxxxxx

Lokasi Pekerjaan Pembangunan Tanggul Pemecah Ombak Kel. Xxxxxxx terletak di Kota
Goronralo Jarak lokasi pekerjaan dari Ibukota Xxxxxxx ± 5 Km, transportasi kelokasi dapat
dilakukan dengan menggunakan kendraan roda empat dengan kondisi jalan baik dan
sebagian jalan yang kurang baik yang biasa menggunakan kenderaan roda dua. Metode
pelaksanaan ini merupakan panduan pengendalian proses berlaku untuk Pekerjaan
Pembangunan Tanggul Pemecah Ombak Kel. Xxxxxxx :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Mobilisasi Peralatan, Personil dan Tenaga : Mobilisasi peralatan akan
dilaksanakan pada tahap awal untuk peralatan yang akan segera digunakan pada
tahap awal sesuai dengan rencana kerja, selanjutnya untuk peralatan lainnya akan
dimobilisasi pada rentang waktu selama pelaksanaan sesuai dengan jadwal
kebutuhan peralatan, demikian juga untuk personil dan tenaga kerja lainnya segera
dilaksanakan mobilisasi

Pengadaan Kantor dan akomodasi lapangan dan perlengkapannya, dimaksudkan


sebagai akomodasi personil pelaksana serta pusat perencanaan dan kontrol pekerjaan
kerja dilapangan dengan kelengkapan yang diperlukan untuk direksi, pelaksana dan
stafnya

Pembersihan lapangan meliputi pembabatan semua tumbuhan yang berupa tanaman


bakau, semak belukar, rumput-rumput, akar-akar, bekas bangunan dan lain-lain yang perlu
dibersihkan. Semua hasil pembersihan ini harus dibuang diluar daerah pekerjaan sesuai
dengan petunjuk pengawas lapangan

Pekerjaan Pengukuran : Pekerjaan Pengukuran akan dilakukan oleh Juru ukur


(Surveyor), yang disetujui oleh direksi, yang dilakukan pada saat awal pelaksanaan
untuk Revisi Uitzet situasi dan penampang serta penyesuaian gambar pelaksanaan
sebagai dasar perhitungan volume awal (MC Awal) dan setelah selesai pekerjaan
untuk Penyesuaian dan pembuatan As Built Drawing sebagai dasar perhitungan volume
akhir (MC Akhir), direncanakan tenaga Juru ukur akan terdiri dari 1 Surveyor 2 Orang
pemegang rambu dan tiga orang pembantu dalam rangka pembersihan dan pembawa
alat.

Pembuatan Jalan kerja : dilakukan untuk pembuatan jalan masuk ke lokasi


pekerjaan yang tidak terdapat jalur jalannya serta perbaikan dan pemeliharaan jalur
lalu lintas umum dan kelancaran pemasukan bahan dan peralatan ke lokasi pekerjaan
Gudang untuk tempat penampungan bahan / material fabrikan atau bahan
lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan jenis pekerjaannya dimana dalam pelaksanaan
nanti akan diupayakan gudang yang dapat menampung minimal volume bahan
sebanyak : 30 M3, sedangkan Barak kerja dimaksudkan akan digunakan sebagai
tempat tinggal sementara bagi tenaga kerja terutama tenaga kerja yang didatangkan
dari luar lokasi pekerjaan, baik Kantor lapangan, gudang atau barak kerja jika
disetujui akan adakan dengan cara disewa.

Penyiapan program kerja untuk pelaksanan lapangan yang meliputi : Rencana


kegiatan pelaksanan lapangan ( Barchart, Diagram, Skejul, dll), Program Pengadaan
bahan, tenaga dan peralatan, dan penggalangan hubungan dialogis dengan masyarakat
dan Pemda setempat untuk medapatkan dukungan pelakaksanaan pekerjaan

Dokumentasi dilakukan pada saat pekerjaan dimulai (0 %), saat pelaksanaan (50 %) dan
pekerjaan selesai (100 %), pengambilan dilakukan pada satu titik.

II. Metode Pelaksanaan Konstruksi


PEKERJAAN ABRASI

A. PEKERJAAN ABRASI PANTAI


Dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Tanggul Pemecah Ombak terlebih
dahulu dilaksanakan pekerjaan pembersihan pada pesisir pantai yang akan dibangun
tanggul pemecah ombak, setelah lokasi sudah bersih akan dibentuk jalan inspeksi
agar dalam mobilisasi bahan maupun alat tidak terhalangi, untuk selanjutnya
dilaksanakan pekerjaan Galian Tanah Lumpur Manual dengan menggunakan
tenaga manusia, untuk kedalaman dan bukaan galian akan mengacu pada gambar
kerja/rencana, setelah galian sudah sesuai dengan ukuran rencana akan
dilaksanakan pekerjaan pemasangan koperan untuk pasangan beton yang dilanjutkan
dengan pembuatan Bekisting dan Besi Tulangan dengan ukuran yang mengacu
pada gambar kerja/rencana dan Pengawas Lapangan. Jika Bekisting dan Tulangan
telah terpasang, berikutnya dilaksanankan pekerjaan pengecoran beton untuk badan
badan Bois dan Beton Tumbuk dengan campuran material berdasarkan spesifikasi
dan atas persetujuan dari Pengawas Lapangan.

1. UJI LABORATORIUM :
Pekerjaan Uji Laboratorium adalah pekerjaan uji lab untuk pekerjaan pengecoran guna
untuk mengecek dan menjaga kualitas pekerjaan.
Laporan Pengujian Laboratorium meliputi :
- Laporan Uji Rencana Campuran (Trial Mix Design)
- Laporan Uji Slump Test

2. GALIAN TANAH LUMPUR (M) :


Pekerjaan galian lumpur/sedimen dilakukan menggunakan tenaga manusia dan
hasil galian langsung di loading ke atas dump truck untuk dibuang ke lokasi
disposal yang sudah ditentukan. Galian dilakukan sampai pada kedalaman seperti
yang ditunjukan dalam gambar atau spesifikasi. Jika ditemukan air tanah pada
dasar galian , maka air harus dipompa untuk menjamin lokasi galian tetap kering.
Semua galian harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
stabilitas konstruksi bangunan yang ada.

3. PEKERJAAN BUIS BETON


. Pelaksanaan Bekesting :
Pekerjaan Bekesting adalah pekerjaan untuk cetakan beton yang dirancan sedemikian
rupa hingga dibuat kaku dengan menggunakan bahan dari kayu, multiplex, plastik dan
paku dengan ukuran yang mengacu pada gambar kerja/rencana dan atas persetujuan
dari Pengawas Lapangan.

b. Pembesian :
Pembesian beton akan digunakan besi polos, bebas kerusakan dan karat.
Pelaksanaan pembesian diawali dengan memotong beis polos untuk tulangan dengan
menggunkan barcater sesuai ukuran, kemudian dibengkokan dan dibentuk dengan alat
bantu dengan menggunakan tenaga manusia, sesuai bentuk pada gambar desain yang
mengacu pada gambar kerja/rencana.

Pemasangan pembesian harus ditempatkan secara teliti pada tempat kedudukan


yang ditunjukan pada gambar dirakit sedemikian rupa diikat dengan menggunakn
kawat beton hingga kokoh dan kaku, dan apabila perlu menggunakan
pengganjalan yang dibuat dari beton dengan mutu yang sama seperti mutu beton
yang akan digunakan.

c. Beton K - 175
Sebelum pelaksanaan beton dimulai harus dilakukan campuran percobaan ( Trial Mixer )
untuk setiap kelas beton yang akan dipakai. Hasil percobaannya tersebut apabila telah
memenuhi dan disetujui oleh direksi akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan beton dilapangan.

Dalam pelaksanaan pekerjaan beton akan menggunakan alat pengaduk beton molen
dengan cara bahan batuan ( kerikil / split ), pasir dan semen sesuai takaran dimasukan
kedalam molen kemudian ditambah air sedikit demi sedikit diaduk sampai campuran
beton mencapai warna dan kekentalan merata sebagaimana slump yang disyaratkan.
Hasil adukan mortar beton dibawa dan dituangkan sedemikian rupa sampai ditempat
penuangan konstruksi beton yang dilaksanakan, pengecoran harus dilaksanakan terus –
menerus hingga membentuk konstruksi beton sebagai mana ukuran dan bentuk pada
gambar rencana.

Pemadatan beton harus dibantu dengan memakai mesin penggetar dari jenis menyelam
tetapi tidak mengakibatakan bergetarnya tulangan dan acuan. Setelah konstruksi beton
mengeras seluruhnya akan dilaksanakan perawatan dan perlindungan dengan cara
menyirami air selama kurang lebih 14 hari. Setelah umur beton mencapai 21 hari baru
bekesting dan perancah yang digunakan dapat dibongkar.
4. PEKERJAAN BETON TUMBUK
a. Pelaksanaan Bekesting :
Pekerjaan Bekesting adalah pekerjaan untuk cetakan beton yang dirancan sedemikian
rupa hingga dibuat kaku dengan menggunakan bahan dari kayu, multiplex, plastik dan
paku dengan ukuran yang mengacu pada gambar kerja/rencana dan atas persetujuan
dari Pengawas Lapangan.

b. Beton K - 175

Sebelum pelaksanaan beton dimulai harus dilakukan campuran percobaan ( Trial Mixer )
untuk setiap kelas beton yang akan dipakai. Hasil percobaannya tersebut apabila telah
memenuhi dan disetujui oleh direksi akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan beton dilapangan.

Dalam pelaksanaan pekerjaan beton akan menggunakan alat pengaduk beton molen
dengan cara bahan batuan ( kerikil / split ), pasir dan semen sesuai takaran dimasukan
kedalam molen kemudian ditambah air sedikit demi sedikit diaduk sampai campuran
beton mencapai warna dan kekentalan merata sebagaimana slump yang disyaratkan.
Hasil adukan mortar beton dibawa dan dituangkan sedemikian rupa sampai ditempat
penuangan konstruksi beton yang dilaksanakan, pengecoran harus dilaksanakan terus –
menerus hingga membentuk konstruksi beton sebagai mana ukuran dan bentuk pada
gambar rencana.

Pemadatan beton harus dibantu dengan memakai mesin penggetar dari jenis menyelam
tetapi tidak mengakibatakan bergetarnya tulangan dan acuan. Setelah konstruksi beton
mengeras seluruhnya akan dilaksanakan perawatan dan perlindungan dengan cara
menyirami air selama kurang lebih 14 hari. Setelah umur beton mencapai 21 hari baru
bekesting dan perancah yang digunakan dapat dibongkar.

5. PEKERJAAN ISIAN SIRTU PADA BUIS BETON:


Pekerjaan urugan sirtu pengisi blok beton adalah pekerjaan pengisian sirtu pada Bois
beton berongga dengan menggunakan tenaga manusia yang pelaksanaannya
dikerjakan dengan cara menuangkan sirtu lapis demi lapis dan dipadatkan.

Penerapan
Metode pelaksanaan digunakan untuk memonitor dan menilai apakah spesifikasi teknik yang
ada dalam dokumen lelang dipenuhi sebagaimana mestinya.

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

PELAKSANA
UTAMA
PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA
LAPANGAN ADMINISRASI SURVEYOR
LAPANGAN

PELAKSANA
SISTIM K3

Pengendalian personil, tenaga kerja dan bahan akan dilaksanakan dengan cara
membuat rencana kerja untuk pengadaan maupun penggunaan setiap minggu yang
dijabarkan dari jadwal pelaksanaan yang telah disetujui oleh Pengguna Jasa dan dilakukan
evaluasi setiap akhir minggu berjalan.

Pengendalian mutu akan dilaksanakan dengan cara melakukan pengujian terhadap


bahan maupun konstruksi yang dibangun selama pelaksanaan berlangsung.

Pengendalian waktu dilaksanakan dengan melakukan evaluasi setiap akhir bulan dan
hasil dari evaluasi akan dikaji dan dibuat tindak lanjutnya agar pelaksanaan memenuhi target
waktu sebagaimana jadwal pelaksanaan yang telah disetujui

Pembuatan dokumentasi dimulai pengambilannya sebelum pelaksanaan dimulai pada


setiap lokasi item pekerjaan sebagai foto 0%, setelah pekerjaan dilasanakan diambil foto
sedang (50%) dan jika pekerjaan telah selesai diambil foto 100 %. Foto-foto tersebut dibuat
dengan titik pengambilan yang sama

Dalam masa pemeliharan pekerjaan apabila terjadi kerusakan tetap akan menjadi
tanggung jawab kami dan akan kami perbaiki sampai pada penyerahan kedua pekerjaan
(FHO)
Seluruh pekerjaan yang kami laksanakan akan dituangkan dalam as built drawing dan setelah
gambar tersebut telah mendapat persetujuan akan dijilid sesuai petunjuk Direksi

Anda mungkin juga menyukai