——————————————-
Bahasa Assembly (Assembler) adalah merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa
pemrograman yang tergolong dalam Bahasa Pemrogaman Tingkat Rendah (Low Level
Language) dan hanya setingkat diatas bahasa mesin (Machine Language).
2. Mengapa Assembly?
———————-
Assembly memiliki kelebihan yang tidak dapat digantikan oleh bahasa pemrogaman
manapun. Diantaranya adalah :
– Hasil program memiliki tingkat kecepatan yang tinggi.
– Ukuran dari program kecil.
– Sangat mudah untuk mengakses Sistem Komputer.
2. Pointer dan Index Register (16 bit) Register untuk menunjukkan alamat dari suatu offset.
Yang termasuk register pointer dan index :
. SP (Stack Pointer)
Berpasangan dengan SS (SS : SP).
. BP (Base Pointer)
Berpasangan dengan SS (SS : BP).
. DI (Destination Index)
Berpasangan dengan ES (ES : DI). Dipakai untuk operasi string.
. SI (Source Index)
Berpasangna dengan DS (DS : SI). Dipakai untuk operasi string.
JMP
—
JMP adalah perintah untuk melakukan lomptan ke label tertentu.
Syntaxnya adalah : JMP nama_label
Contoh : JMP label1 ; Program akan melompat ke label1
LEA
—
LEA adalah perintah untuk mendapatkan alamat dari sebuah variabel.
Syntaxnya adalah : LEA variabel
Contoh : lea si,bil1 ; si akan berisi offset bil1
11. Tambahan
————–
Beberapa hal penting yang perlu diingat :
. Bagian deklarasi variabel tidak boleh dijalankan, harus dilewati dengan melakukan
lompatan ke label setelahnya.
. Semua perintah assembly yang membutuhkan 2 operand seperti MOV memiliki syarat
sebagai berikut :
– Kedua operand besarnya harus sama.
Contoh : MOV ax,bl ; ini salah karena AX 16 bit dan bl 8 bit
MOV al,bl ; ini benar, AL dan BL besarnya 8 bit
– Kedua operand tidak boleh keduanya variabel
Contoh :
MOV a,b ; ini salah, kedua operand a dan b adalah variabel
MOV al,b ; kedua perintah ini untuk menggantikan perintah
MOV a,al ; yang salah diatas
– Register segment tidak boleh diisi langsung, harus menggunakan perantara
Contoh :
MOV es,0b800h : salah, es tidak boleh diisi langsung
MOV ax,0b800h ; kedua perintah ini untuk menggantikan perintah
MOV es,ax ; yang salah diatas
. Untuk intterupt, ingatlah bahwa setiap interrupt memiliki syarat – syarat sebelum dipanggil.
Penuhi syarat – syarat itu sebelum melakukan intterupt.
Simpanlah program diatas dengan ekstensi .asm (misal test.asm), kemudian compile program
tersebut dengan perintah :
tasm
misal : tasm test.asm
Maka akan dihasilkan sebuah object file berekstensi .obj, kemudian link file tersebut dengan
perintah :
tlink /t
misal : tlink /t test.obj
Maka akan dihasilkan sebuah file berekstensi .com, cobalah jalankan !
Penjelasan :
– Perhatikan baris begin : jmp start, karena baris berikutnya adalah deklarasi variabel, maka
harus dilewati dengan perintah jmp start (melompat ke label start).
– Pada baris kal1 db ‘Mas….. $’ disini kita mendeklarasikan sebuah variabel untuk
pencetakan string, ingatlah selalu untuk menambahkan tanda ‘$’ diakhir sebuah string.
– Pada baris kal2 db 10,13,’… $’ sama seperti baris sebelumnya, tetapi disini kita
menambahkan 2 karakter, karakter 10 untuk turun baris, karakter 13 untuk memindahkan
kursor ke awal baris.
– Pada barus start : mov ah,0 sampai baris int 10h, disini kita melakukan interupsi 10h service
0h, yaitu untuk mengganti modus layar, al berisi 3 berarti modusnya adalah teks 80 x 25.
Efek yang terjadi adalah layar akan bersih.
– Pada baris mov ah,9 sampai baris int 21h (2 baris dibawahnya), kita melakukan int 21h
service 9h, yaitu untuk mencetak sebuah string. Register dx harus berisi alamat dari string
yang akan dicetak.
– Pada baris mov ah,1h sampai baris mov kar,al, kita menggunakan int 21h service 01h, yaitu
untuk meminta input 1 karakter dan ditampilkan ke layar. Karakter yang diinput akan berada
pada register al setelah interupsi dilakukan, maka kita isikan ke variabel kar dengan perintah
mov kar,al
– Selanjutnya pada baris mov al,kar dan int 29h, kita menggunakan int 29h yang tidak
memiliki service, fungsinya untuk mencetak 1 karakter yang ada pada register al.
note : untuk melihat nomor-nomor service-service yang terdapat pada komputer gunakan
program Helppc
2. Lebih dekat dengan bahasa mesin, disebabkan bahasa Assembly dialamatkan 1:1 dengan
bahasa mesin.
Salah satu bentuk program yang dapat dihasilkan oleh compiler Assembly adalah file COM.
FIle COM adalah struktur program paling sederhana. Ada beberapa syarat dalam pembuatan
atau penggunaan file COM :
1. Kode dan data program harus tidak lebih besar dari 64 KB.
Contoh bentuk kode program COM, ketiklah di teks editor yang dapat menghasilkan file
ASCII murni seperti Notepad, vi, atau lainnya. Simpan dengan nama COBAASM.ASM.
Versi TASM :
———————————-
ideal
p386n
model tiny
codeseg
org 100h
jmp start
;tempat data dan subrutin
start:
mov ax, 4c00h
int 21h
end
———————————-
Versi MASM :
———————————-
.386
.model tiny
.code
org 100h
entry:
jmp start
;tempat data dan subrutin
start:
mov ax, 4c00h
int 21h
end entry
———————————-
E:\PUSHM0~1\TASM3>tasm.exe cobaasm.asm
Turbo Assembler Version 3.0 Copyright (c) 1988, 1991 Borland International
Assembling file: cobaasm.asm
Error messages: None
Warning messages: None
Passes: 1
Remaining memory: 460k
File yang dihasilkan dari proses kompilasi adalah file OBJ. Untuk merubah file OBJ ini
menjadi sebuah file EXE atau COM kita perlu melakukan “linking” dengan program linker.
Disini kita menggunakan TLINK.exe.
E:\PUSHM0~1\TASM3>tlink.exe /t cobaasm.obj
Turbo Link Version 3.0 Copyright (c) 1987, 1990 Borland International
Argumen /t pada tlink.exe berarti kita ingin membuat file COM dari file .obj yang dihasilkan
oleh compiler. Sedangkan untuk membuat file EXE tidak perlu mengikutkan argumen /t.
Jalankan program COM tersebut :
E:\PUSHM0~1\TASM3>cobaasm.com
Apa yang terjadi? Tentunya tidak terjadi apa-apa karena kita belum menuliskan perintah
untuk program tersebut. Jadi program cobaasm.com tersebut hanya diload ke memory lalu
terminate dengan sendirinya.
Apa sih arti dari kode-kode diatas? lalu apa perbedaan antara kode yang ditulis untuk
compiler TASM dengan MASM?
berikut adalah penjelasan lengkapnya…
1. Perintah “ideal” berarti kita menggunakan syntax ideal dalanm compiler TASM.
2. Perintah “p386n” atau “.386” berarti kita menggunakan intruksi prosesor 80386.
3. Perintah “model tiny” atau “.tiny” berarti kita ingin menggunakan format file COM.
4. Perintah “codeseg” atau “.code” adalah awal dari kode program kita.
5. Perintah “org 100h” berarti program kita akan dimulai dari offset 100h.
6. Dalam compiler MASM kita perlu mendeklarasikan entry point untuk program, disini kita
gunakan label “entry:”.
Perlu diketahui kalau deklarasi sebuah label : “nama_label:”.
7. Program COM selalu diawali dengan “peloncatan” atau “jump” ke awal kode program.
Perintah yang digunakan adalah “jmp” diikuti dengan nama label, misalnya “start”. Bila
diperhatikan, diantara perintah “jmp start” dan label “start” adalah tempat dimana kita bisa
deklarasikan variabel-variabel ataupun data-data yang digunakan dalam program kita.
8. Untuk mengakhiri jalannya program, kita perlu membuat suatu perintah. Perintah “end”
atau “end entry” disini hanya menunjukkan akhir dari kode program, bukan untuk
MENGAKHIRI proses. 2 perintah yang digunakan adalah :
Perintah MOV adalah perintah untuk menyalin isi data atau register ke suatu register lain.
Bentuk umum perintah MOV :
Pada perintah diatas kita akan menyalin atau lebih tepatnya “mengisi” register AX (lebih
dikenal dengan register akumulator 16 bit) dengan bilangan heksa 4c00.
Sedangkan perintah INT 21h berarti kita menjalankan interrupt sistem dengan fungsi 21h.
Tugas
teks db 13,13,’stringcoba’,’$’