(Soal Jawab)
Bertujuan untuk menjadi landasan penguasan konsep molekuler bagi kelas mata
kuliah biologi molekuler
Oleh :
Dr. Mokosuli Yermia Semuel, SSi, MSi
NIP. 198003212005011002
Ujung fosfat dari nukleotida bersifat negatif sehingga bersifat asam akan tetapi nukleotida
DNA juga mengandung unsur basa yaitu basa nitogen (salah satu dari Adenin, Timin,
Sitosin dan Guanin). Dengan adanya bagian asam dan basa maka molekul DNA dapat
saling menetralkan.
Karena basa nitrogen terdiri atas purin : guanin (G) dan adenin (A) dan pirimidin : sitosin
(C) dan timin (T) maka nukleotida penyusun DNA terdapat 4 jenis berdasarkan jenis basa
nitrogen yaitu:
- Nukleotida Adenin
- Nukleotida timin
- Nukleotida sitosin
- Nukleotida guanin
The fundamental unit of organization in the chromatin of eukaryotic cells is the nucleosome,
which consists of histones and a 200 bp segment of DNA. A core protein particle containing
eight histones (two copies each of histones H2A, H2B, H3, and H4) is encircled by a
1. Bagaimana hubungan antara pemindahan informasi genetik dari sel ke sel dengan
replikasi?
Jawab :
Pemindahan informasi genetik atau transmisi informasi genetik dari sel ke sel
berlangsung pada salah satu tahap dalam siklus sel yang disebut tahap sintesis. Pada tahap
ini terjadi replikasi DNA secara semikonservatif dimana DNA replikan akan sama persis
dengan DNA parental sehingga sel hasil pembelahan akan mewarisi informasi genetik atau
DNA yang sama dengan sel sebelumnya atau sel parental. Pada sel prokariot yang
pembelahan selnya terjadi secara langsung tanpa melalui siklus sel akan tetapi proses
replikasi DNA tetap berlangsung sama.
Pada bakteri misalnya pada E. coli. memiliki DNA sirkuler yang disebut Plasmid hanya
memiliki satu titik awal replikasi (ORI). Pada proses replikasi ini untai induk akan
memisah pada bagian ORI membentuk bubble replication dengan 2 garpu replikasi.
Sintesis diskontinu (panah biru) ditemukan oleh Dr. Reiji Okazaki. Fragmen DNA kecil
pada langging strand ini kemudian disebut fragmen okasaki.
5. Apa rasionalnya bahwa replikasi pada sel eukariotik diawali pada banyak ori.
Jawab :
Origins of replication (ORI) disebut juga Autonomously Replicating Sequences (ARS) atau
replicators. Pada eukariotik memiliki banyak gen yang direplikasi sehingga membutuhkan
banyak daerah ORI. Ukuran kromosom eukariotik lebih besar dibandingkan dengan ukuran
kromosom prokariotik.
Pada eukariotik mengandung beberapa ribu replikon masing-masing berukuran 50.000 –
300.000 bp. Setiap pusat replikon adalah ORI, tempat sintesis DNA di mulai.
7. DNA ligase sangat esensial dalam proses replikasi DNA, namun ligase tidak
diperlukan dalam proses transkripsi RNA, mengapa?
Jawab :
Dalam proses transkripsi atau penyalinan informasi genetik dari DNA ke mRNA untuk
ditranslasi menjadi protein, yang disalin hanyalah fragmen DNA tertentu yang membawa
informasi sifat tertentu atau dikenal dengan istilah gen. Fragmen tersebut dapat terdiri
dari beberapa ratus nukleotida yang adalah bagian dari DNA sebagai genom (kumpulan
gen-gen). Dalam proses transkripsi tidak berlangsung proses penyambungan fragmen
DNA ataupun RNA sehingga ligase yang berperan sebagai “lem biologi” tidak diperlukan.
Tujuan transkripsi adalah menyalin informasi genetik dari DNA ke dalam bentuk mRNA
untuk dibawah ke luar dari inti sel, untuk diterjemahkan menjadi bentuk protein. Jadi RNA
bersifat “bilingual” yaitu mengetahui bahasa DNA (Transkripsi) dan dapat membahasakan
informasi genetik dari DNA menjadi bentuk protein.
8. Mengapa replikasi pada sel eukariot waktunya lebih lama dibanding prokariot? Bukti-
bukti apa yang mendukung ?
Jawab :
Genom eukariot lebih besar dibandingkan dengan prokariot. Replikasi pada eukariot sangat
cepat yaitu 1000 nukleotida tidap detik (Albert, 2002).
Pada eukarioti memiliki banyak segmen noncoding yang disebut intron sedangkan pada
prokariot hanya sedikit.
1. DNA atau gen berekspresi dengan cara mensintesis protein, mengapa? Jelaskan
Jawab :
Melalui tahapan dogma genetik atau ekspresi genetik. DNA akan melakukan proses
replikasi untuk menghasilkan untai DNA baru yang sama persis dengan DNA asalnya.
Informasi genetik yang dibawah oleh gen-gen yang tersusun dalam molekul DNA sebagai
genom, akan ditranskripsi yaitu disalin dari sekuens DNA tersebut (gen) ke dalam bentuk
mRNA. Selanjutnya informasi genetik tersebut akan ditranslasi (diterjemahkan) menjadi
bentuk protein.
Informasi genetik dari suatu gen diterjemahkan dalam bentuk protein karena sebagian
besar massa sel adalah protein. Protein dapat berfungsi struktural yaitu komponen
penyusun sel dan juga fungsional yaitu berupa enzim, hormon dan protein fungsional lain.