Anda di halaman 1dari 65

2021

MATERI PENDALAMAN
Kapita Selekta Konseling Islam

Program Studi Bimbingan Konseling Islam


Fakultas Dakwah Dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
2021

Materi Kapita Selekta Konseling Islam – BKI UINSA | i


MATERI PENDALAMAN
Kapita Selekta Konseling Islam

Penyusun:
Mohamad Thohir, M.Pd.I

Kontributor:
Dr. Agus Santoso, S.Ag., M.Pd
Dra. Psi. MIerrina, M.Si
Charis Rizqi Pradana, S.Sos.I., M.Pd
Dita Kurnia Sari, M.Pd

Program Studi Bimbingan Konseling Islam


Fakultas Dakwah Dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
2021

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN … 1
BAB II AYAT AL-QUR’AN TENTANG DAKWAH … 3
BAB III HADITS NABI TENTANG DAKWAH … 8
BAB IV AYAT ALQUR’AN TENTANG BIMBINGAN KONSELING ISLAM … 10
BAB V HADITS NABI TENTANG BIMBINGAN KONSELING ISLAM … 14
BAB VI TEORI DAN TEKNIK BIMBINGAN DAN KONSELING … 22
BAB VII PRAKTIK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING … 57

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian Kapita Selekta Konseling Islam


Kapita Selekta Konseling Islam, selanjutnya disingkat dengan KSKI, adalah salah
satu matakuliah yang bersifat komprehensif yang diselenggarakan oleh Program Studi
Bimbingan Konseling Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel Surabaya. Matakuliah KSKI wajib diambil oleh mahasiswa pada
semester akhir setelah menempuh semua matakuliah lain kecuali praktikum dan
skripsi. Pelaksanaan KSKI tidak menggunakan tatap muka seperti pada perkuliahan
regular dengan satu dosen pengampu yang mendampingi proses presentasi, diskusi,
dan tanya jawab di kelas. Matakuliah KSKI lebih bersifat evaluatif.
Matakuliah KSKI bertujuan untuk memperkokoh kembali kompetensi konselor
Islam mahasiswa yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan tentang dakwah,
bimbingan-konseling, dan psikoterapi Islam yang telah dipelajari selama 6 semester.
Proses pembelajaran matakuliah KSKI diampu oleh kelompok dosen yang mengevaluasi
mahasiswa melalui hafalan, tes lisan, dan praktik.
B. Latar belakang Penyelenggaraan Kapita Selekta Konseling Islam
1. Mahasiswa Prodi BKI berada pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
2. Mahasiswa Prodi BKI diharapkan menguasai landasan keislaman bagi kegiatan
dakwahnya
3. Mahasiswa Prodi BKI diharapkan menguasai landasan keislaman bagi layanan BKI-
nya.
4. Mahasiswa Prodi BKI diarahkan untuk menguasai landasan teori bimbingan dan
konseling.
5. Mahasiswa diarahkan untuk terampil melakukan praktik bimbingan dan konseling
Islam.
6. Menjelang kelulusan, masih banyak ditemukan mahasiswa yang tidak menguasai
ayat al-Qur’an dan hadits nabi tentang landasan dakwah dan bimbingan konseling
Islam.
C. Tujuan Penyelenggaraan Kapita Selekta Konseling Islam
Kapita Selekta Konseling Islam adalah salah satu matakuliah yang diselenggarakan
dengan tujuan menguji dan melihat capaian pembelajaran mahasiswa Program Studi
BKI, apakah mereka telah memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
memadai tentang dakwah dan bimbingan konseling Islam.
Indikator Keberhasilan Mahasiswa dalam Penilaian KSKI
Indikator Sikap
1. Memiliki keyakinan kuat tentang peran Allah dalam keberhasilan proses BKI.
2. Memiliki sikap ikhlas-tulus, empati, dan peduli pada sesama.
3. Memiliki sikap teliti, tertib, dan rapi dalam membuat dan mengadministrasi laporan
layanan BKI.
Indikator Pengetahuan
1. Mampu menjelaskan makna ayat-ayat dakwah dan BKI.
2. Mampu menjelaskan makna hadits-hadits dakwah dan BKI.
3. Mampu menjelaskan teori dan teknik bimbingan dan konseling.

Materi Kapita Selekta Konseling Islam – BKI UINSA | 1


Indikator Keterampilan
1. Hafal ayat-ayat dakwah dan bimbingan konseling Islam.
2. Hafal hadits-hadits dakwah dan bimbingan konseling Islam.
3. Terampil melakukan praktik layanan BKI.
4. Terampil membuat perencanaan dan pelaporan administrasi layanan bimbingan dan
konseling.

D. Materi Penilaian Kapita Selekta Konseling Islam


1. Ayat-ayat al-Qur’an tentang dakwah
2. Ayat-ayat al-Qur’an tentang bimbingan konseling Islam
3. Hadits nabi tentang dakwah
4. Hadits nabi tentang bimbingan konseling Islam
5. Teori dan Teknik Konseling
6. Praktik Bimbingan Konseling Islam
7. Administrasi BKI
NO NAMA MATERI KETERANGAN
1 Ayat dan Hadits Mahasiswa menghafalkan dan menjelaskan makna ayat dan hadits
Dakwah yang berkaitan dengan dakwah kepada dosen KSKI
2 Ayat dan Hadits Mahasiswa menghafalkan dan menjelaskan ayat dan hadits yang
BKI berkaitan dengan bimbingan konseling Islam kepada dosen KSKI
3 Teori dan Teknik Mahasiswa menjelaskan teori dan teknik konseling dan psikoterapi:
Konseling
1. Psikoanalisis 8. Reality
2. Adler 9. Transactional Analysis
3. Existential Humanistic 10. Solution-Focused Brief Therapy
4. Person-Centered 11. Narrative Therapy
5. Gestalt 12. Feminist Therapy
6. Behavior 13. Family System Therapy
7. Cognitive Behavior
4 Administrasi Mahasiswa membuat rancangan perencanaan layanan, administrasi
Bimbingan dalam pelaksanaan layanan, dan pelaporan layanan bimbingan
Konseling Islam konseling Islam.
5 Praktik Bimbingan Mahasiswa menunjukkan keterampilan mempraktikkan minimal 3
Konseling Islam teknik konseling dan psikoterapi dan 3 teknik psikoterapi Islam
yang Mendukung

E. Proses Penilaian Kapita Selekta Konseling Islam


Penilaian Kapita Selekta Konseling Islam dilakukan dalam beberapa bentuk:
1. Hafalan
a. Ayat dan Hadits Dakwah
b. Ayat dan hadits Bimbingan Konseling Islam
2. Tes Lisan
a. Makna Ayat dan Hadits dakwah dan BKI
b. Teori dan Teknik Konseling
3. Tes Tulis
a. Makna Ayat dan Hadits dakwah dan BKI
b. Teori dan Teknik Konseling
4. Tes Praktik Layanan Konseling Individu dan Kelompok
5. Penilaian Dokumen / Portofolio administrasi Layanan BKI

2
BAB II
AYAT AL-QURAN TENTANG DAKWAH

SEMESTER I - Ayat-ayat tentang Dakwah


َ ْ ‫ُ ُ ٌ ْ َ ى‬ ُ ْ
‫َول َْتكن ِّمنك ْم أ َّمة َيد ُعون ِإَل الخ ْ ري‬
1. Kewajiban berdakwah – QS. Ali Imron, 3: 104
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
َ ْ ْ َ
yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
‫وف َو َين َه ْون َع رن‬ ِ ‫َو َيأ ُم ُرون ُِبال َم ْع ُر‬
makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
َ ْ ْ َ ‫ْ ى‬
orang-orang yang beruntung. .‫ال ُمنك رر ۚ َوأول َٰ ِئ َك ُه ُم ال ُمف ِل ُحون‬
2. Kewajiban berdakwah – QS. Ali Imron, 3: 110 َّ ْ َ ْ ُ َّ ُ َ ْ َ ْ ُ ُ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahi-rkan untuk ‫اس‬ ‫تَ ِل َ َ ر‬
‫لن‬ ‫ْكنتم خي أم ٍة أخ ررج‬
ْ َ ْ َ َ
manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah
‫وف َوتنه ْون ع رن‬ ِ ‫تأ ُم ُرون ِبال َم ْع ُر‬
dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya
Ahli Kitab ber-iman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; ‫آم َن‬ َ ‫اَّلل ۗ َو ىل ْو‬ ِ
‫ُْ ى َُْ ُ َ ه‬
‫ىالمنك رر وتؤ ِمنون ِب‬
ُ ْ ُ ‫ه‬ ْ َ َ ‫ْ ُ ْ َ ىى‬
‫اب لكان خ ًيا لهم ۚ ِّمنه ُم‬
di antara mereka ada yang beriman, dan keba-nyakan
‫أهل ال ِكت‬
mereka adalah orang-orang yang fasik.
َ. ُ َ ْ ُ ُ ُ ََ ْ ‫ْ ُ ْ ُ َ ِ َ ى‬
‫اسقون‬ ِ ‫المؤ ِمنون وأكيهم الف‬
ْ ْ َ ‫ْاد ُع إ ى ََٰل‬
‫يل َ ِّرب َك ِبال ِحك َم ِة‬
3. Berdakwah dengan bijak – QS. An Nahl, 16: 125
‫ب‬ ‫س‬
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan
‫ه‬ ُ ْ َ َ َ َ َ ِْ ِ ‫َ ْ َ ِ ْ ى‬
‫والم ىو ِعظ ِة الحسن ِة ۖ وج ى ِادلهم ِبال ِ يت‬
‫ى‬ َّ
‫ه أ ْح َس ُن ۚ ِإن َرَّب َك ُه ىَو أ ْعل ُم ِب َمن‬
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya َ ِ
‫َ ُ َ ْ ُى‬ َ ‫َي‬
dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
‫ضل عن س ِبي ِل ِه ۖ وهو أعلم‬ َ َّ
َ ‫ب ْال ُم ْه َتد‬
mendapat petunjuk.
.‫ين‬ ِ ِ
4. Kewajiban berdakwah kepada masyarakat – QS. At ً َّ ‫ى‬ َ ُ ْ ْ َ ‫ى‬
Taubah, 9: 122 ۚ ‫َو َما كان ال ُمؤ ِمنون ِل َي ِنف ُروا كافة‬
ٌ َ ْ َ ُ ََ َ ‫َى‬
Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang muk-min itu
‫فل ْوَل نف َر ِمن ك ِّل ِف ْرق ٍة ِّمن ُه ْم َطا ِئفة‬
pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi
‫نذ ُروا ق ْو َم ُه ْم‬
َ
‫ين َو ِل ُي‬ ‫الد‬
ِّ
‫ف‬ ‫وا‬ ‫ه‬ ُ ‫ِّل َي َت َف َّق‬
dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang ِ ‫ىر ه‬ ‫ي‬ ِ
َ َ ‫ى‬ َ
.‫ِإذا َر َج ُعوا ِإل ْي ِه ْم ل َعل ُه ْم َي ْحذ ُرون‬
untuk mem-perdalam pengetahuan mereka tentang
agama dan untuk memberi peringatan kepada kaum-nya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka
itu dapat menjaga dirinya.
5. Kewajiban memberi peringatan, QS. Al Ghasyiyah, 88: 21 ِّ َ َ ‫َ َ ِّ ْ َّ َ ى‬
Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu .‫نت ُمذك ٌر‬ ‫فذكر ِإنما أ‬
hanyalah orang yang memberi peringatan.
6. Kewajiban berdakwah – QS. Al Muddatstsir, 74: 1-7 َ‫ َو َرَّبك‬.‫ ُق ْم َف ىأ ْنذ ْر‬.‫َيا ىأ ُّي َها ْال ُم َّد ِّث ُر‬
Hai orang yang berkemul (berselimut). Bangun-lah, lalu ِ
berilah peringatan!. Dan Tuhanmu agungkanlah. Dan ُّ ‫ َو‬.‫ َوث َي َاب َك َف َط ِّه ْر‬.‫َف ىك ِِّ ْي‬
َ‫الر ْجز‬
ِ
pakaianmu bersihkanlah. Dan perbuatan dosa
َ‫ َول َرِّبك‬.‫ن َت ْس َت ْك َ ُي‬
ْ ُ ‫ َوال َت ْم‬.‫اه ُج ْر‬ ْ ‫َف‬
(menyembah berhala) tinggalkanlah. Dan janganlah kamu
ِ ِ
memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang
.‫اص ِ ْي‬ ْ ‫َف‬
lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu,
bersabarlah.
7. Kewajiban berdakwah – QS. Al Jumu’ah, 62: 2 َ ‫األم ِّي‬ َ ََ ‫ُ َ ه‬
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf ‫ن َر ُسوال‬ ِّ ‫ث ف‬
ِ‫هو ال ِذي بع ي‬
seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat- ِّ ‫ُْ ى‬ ْ
ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan ‫ِمن ُه ْم َيتلو َعل ْي ِه ْم َآيا ِت ِه َو ُي َزك ِيه ْم‬
ْ َ ْ ْ َ َ ْ ُ ُ ُ ِّ َ ُ َ
mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As
‫اب َوال ِحك َمة َو ِإن‬ ‫ويعلمهم الكت‬
Sunah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-
ُ َ ‫ْ َ ِْ ُ ى‬ ُ ‫ى‬
benar dalam kesesatan yang nyata. .‫الل م ِب نن‬ ٍ ‫كانوا ِمن قبل ل ِ يف ض‬
3
8. Kewajiban berdakwah – QS. Luqman, 31: 17
ُ ْ َ ْ ْ ُ ْ َ َ َّ ‫َ َُ ى‬
َّ ‫يا ب‬
Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) ‫وف‬
ِ ‫الصالة وأمر ِب ىالمعر‬ ‫ت أ ِق ِم‬ ‫ي‬
mengerjakan yang baik dan cegah-lah (mereka) dari َ‫اص ِ ْي َعَل ما‬ ‫ى‬ ْ ْ
ْ ‫َو ْان َه َعن ال ُمن كر َو‬
‫ر‬ ‫ر‬
perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa
yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu .‫ور‬ ُ ‫ىأ َص َاب َك إ َّن َذ ِل َك ِم ْن َع ْزم‬
‫األم‬
termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
‫ر‬ ِ ِ
SEMESTER II - Ayat-ayat tentang Dakwah
9. Berdakwah dengan ramah – QS. Al Anbiya’, 21: 107
.‫ن‬ َ ‫َو َما ىأ ْر َس ْل َن‬
َ ‫اك إال َر ْح َم ًة ل ْل َع ىالم‬
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk ِ ِ ِ
(menjadi) rahmat bagi semesta alam.
10. Berdakwah kepada seluruh manusia – QS. Saba’, 34: 28 َّ ِّ ً َّ ‫َ َ ى ْ َ ْ َ َ َّ ى‬
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat ‫اس َب ِش ًيا‬ ‫و َما أرس َلناك ِإ ىَلْ َكافة َّ ل َ ر‬
‫لن‬
manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira
‫اس َل‬ َ َ َّ َٰ َ ً َ
dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan ‫ون ى ِذيرا َول ِكن أ كي الن ر‬
manusia tiada mengetahui. .‫َي ْعل ُمون‬
ْ ِّ ُ ُ ُ َ ‫َ ى ُّ َ ه‬
‫ين آ َمنوا ْادخلوا ِ يف‬
11. Misi dakwah untuk berislam – QS. Al Baqarah, 2: 208
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam ‫السل ِم‬ ‫يا أيها ال ِذ‬
Islam secara keseluruhan, & jangan-lah kamu turut
‫ان‬ ‫ط‬ َ ‫ي‬
َّْ
‫الش‬ ‫ات‬ َ
‫و‬ ‫ط‬ ُ ‫خ‬
ُ
‫وا‬ ُ
‫ع‬ ‫ب‬
َّ
‫ت‬
َ
‫ت‬ ‫ال‬ ‫و‬ َ ‫ىك َّاف ًة‬
ِ ِ ِ
langkah-langkah setan. Sesung-guhnya setan itu musuh
yang nyata bagimu.
ٌ.‫إ َّن ُه ىل ُك ْم َع ُد ٌّو ُمبن‬
ِ ِ
12. Misi dakwah untuk berislam – QS. Al An’am, 6: 79
‫ر‬ َ ‫ه ِل هل ِذي َف َط‬ َ ِ ‫ت َو ْج‬ ُ ‫إ ِّن َو َّج ْه‬
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan
َ‫َ ْ َ َ ً َ َ ى‬ ‫ي‬ ‫ِ ي‬
yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung
‫ات واألرض ح ِنيفا وما أنا‬ َ َ َّ
ِ ‫السماو‬
kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk
َ.‫م َن ْال ُم ْْشكن‬
orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
ِ‫ر‬ ِ
13. Dakwah untuk semua manusia – QS. Al A’raf, 7:158 ‫ُ ْ َ ى ُّ َ َّ ُ ِّ َ ُ ُ ه‬
‫اَّلل‬
ِ ‫ول‬ ‫قل يا أيها الناس إن رس‬
ُ‫يعا هالذ ِي ي ىل ُه ُم ْلك‬
Katakanlah: Hai manusia sesungguhnya aku adalah
utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang
ِ ً ‫إ ىل ْي ُك ْم َج ِم‬
ِ
mempunyai kerajaan langit & bumi; tidak ada Tuhan
َ‫األرض ال إ ىل َه إال ُهو‬ ْ ‫الس َم َاوات َو‬ َّ
(yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan
ِ ‫ِ ُ َ ُر ِ ه‬
& mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan
‫ول ِه‬ ُ َ َ ِ ‫ُي ْح ِ يت َو ُي ِميت ف ِآمنوا ِب‬
Rasul Nya, Nabi yang umi yang beriman kepada Allah dan ِ ‫س‬ ‫ُْ ُ ه ى‬
‫اَّلل ور‬
‫َّ ِّ ِّ ِّ ه‬
kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) & ikutilah ‫اَّلل َوك ِل َما ِت ِه‬ ِ ‫األِم هال ِذي يؤ ِمن ِب‬ ‫الن ِت‬
dia, supaya kamu mendapat petunjuk. َ ُ َ ْ َ ْ ُ َ ‫َ َّ ي ُ ُ ى ي‬
.‫وات ِبعوه لعلكم تهتدون‬
َ ََ ‫ه‬
‫ُه َو ال ِذي بع‬
14. Kewajiban berdakwah – QS. Al Jumu’ah, 62: 2 َ ‫األم ِّي‬
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf ‫ن َر ُسوال‬ ِّ ‫ث ف‬
‫ي‬ ِ
ِّ ‫ُْ ى‬ ْ
seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-
‫ِمن ُه ْم َيتلو َعل ْي ِه ْم َآيا ِت ِه َو ُي َزك ِيه ْم‬
ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan ْ َ ْ ْ َ َ ْ ُ ُ ُ ِّ َ ُ َ
‫اب َوال ِحك َمة َو ِإن‬ ‫ويعلمهم الكت‬
‫ْ َ ِْ ُ ى‬
mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As
Sunah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar- ُ َ ُ ‫ى‬
benar dalam kesesatan yang nyata. .‫الل م ِب نن‬ ٍ ‫ض‬ ‫ف‬ ‫ِي‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫ق‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫وا‬ ‫ان‬ ‫ك‬
15. Kewajiban berdakwah – QS. Luqman, 31: 17
‫وف‬ ‫ر‬ ُ ‫ع‬ ْ ‫الة َو ْأ ُم ْر ب ْال َم‬ َ َّ
‫الص‬ ‫م‬
‫َ َُ ى‬
َّ ‫يا ب‬
Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) ِ ‫ى‬ َِ ‫ى‬ ْ ِ ‫ت‬
‫ق‬ِ ‫أ‬ ‫ي‬
mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari َ‫اص ِ ْي عَل ما‬ ْ ‫َو ْان َه َعن ال ُم ْن كر َو‬
perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa
ْ َ ‫ى َ َ ر َّ َ َ ر‬
.‫ور‬ ُ ْ َ
yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
‫أصابك ِإن ذ ِلك ِمن ع ِزم األم ر‬

SEMESTER III - Ayat-ayat tentang Dakwah

4
17. Berdakwah dengan lemah lembut – QS. Ali Imran, 3: 159 ‫ى‬ ‫َ ى‬ ‫َ َ َ ْ َ ِّ َ ه‬
‫نت ل ُه ْم ۖ َول ْو‬ ‫اَّلل ِل‬
ِ ‫فبما رحم ٍة من‬
َ َ ْ َ ْ ‫ُ ِ َ َ ًّ َ ى‬
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku
lemah-lembut terhadap mereka. Seki-ranya kamu ُّ
‫كنت فظا غ ِليظ القل ِب َلنفضوا‬
bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
ْ‫ف َع ْن ُه ْم َو ْاس َت ْغ ِفر‬ ُ ‫اع‬ ْ ‫م ْن َح ْول َك ۖ َف‬
menjauhkan diri dari sekeli-lingmu. Karena itu
َْ َِ ِ‫ى‬
maafkanlah mereka, mo-honkanlah ampun bagi mereka, َ‫األ ْمر ۖ َفإ َذا َع َز ْمت‬ ْ ُ ْ َ ْ ُ
& bermu-syawarahlah dg mereka dlm urusan itu. Kemu- ِ ‫لَ َهم ه وش ى راوره هم ِ يف َّ ه ر‬
dian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka ber- ‫ب‬ ُّ ‫اَّلل ُي ِح‬ َ ‫فت َوك ْل َعَل اَّلل ۚ إن‬
ِ ِ
tawakallah kpd Allah. Sesungguhnya Allah menyukai org-
.‫ن‬ َ ‫ْال ُم َت َو ِّكل‬
org yg bertawakal kpd-Nya. ِ
َ ْ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫ه‬
‫ُه َو ال ِذي أ ْر َس َل َر ُسول ُه ِبال ُهد َٰى‬
14. Berdakwah untuk menunjukkan kebenaran – QS. Al Fath,
48: 28
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa pe- ِّ ُ ِّ ‫ْ َ ِّ ُ ْ َ ُ َ ى‬ َ
tunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya ter-
ۚ ‫ين كل ِه‬ ‫ين ال هحق َ ِليظ ً ِهره عَل الد ر‬ ‫و ِىد َ ر‬
hadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. .‫اَّلل ش ِهيدا‬ ِ ‫ف ِب‬ َٰ ‫َوك‬
ٌ ‫ى‬ ً َّ ِّ ٌ َ َ َ َٰ َ
‫اس َو ُهدى َو َم ْو ِعظة‬
15. Berdakwah untuk mengangkat derajat – QS. Ali Imron, 3:
‫لن‬ ‫ه ذا بيان ل‬
َُ ْ َ ََ ُ َ ََ‫ر‬
138-139
(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia,
‫ وَل ت ِهنوا وَل تحزنوا‬138 .‫ن‬ َ ‫ِّل ْل ُم َّتق‬
& petunjuk serta pelajaran bagi org-org yg bertakwa.
َ‫األ ْع ىل ْو َن إن ُك ُنتم ُّم ْؤمنن‬ َ ْ ُِ ُ ‫َ ى‬
Janganlah kamu ber-sikap lemah, & janganlah (pula) ِِ ِ ‫وأنتم‬
kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-org yg paling
tinggi (derajatnya), jika kamu orang-org yg beriman. 139 .
َّ َ ِّ َ ُ َ ْ ِّ َ ْ ‫َ ى ْ َ ْ َ ى‬
‫اس َما‬
16. Al Qur’an, sumber pijakan dakwah – QS. An Nahl, 16: 44,
89 ‫وأن ىزلنا ِإلي ىك ه ُالذك َر َ ِل هتبن َ ِل ر‬...ِّ ُ
‫لن‬
Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur'an, agar kamu me- 44 .‫نز َل ِإل ْي ِه ْم َول َعله ْم َيتفك ُرون‬
nerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturun-
kan kepada mereka & supa-ya mereka memikirkan. Dan
ُ ً
‫اب ِت ْب َيانا ِلك ِّل‬ َ ‫ َو َن َّ ْزل َنا َع ىل ْي َك ْال ك َت‬...
ِ
Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk
َ ْْ ُ َ ً َ ْ َ َ ً ُ َ ْ َْ
‫ش ٍء وهدى ورحمة وبشى‬
َ ‫ل ْل ُيم ْسلم‬
menjelas-kan segala sesuatu & petunjuk serta rahmat &
kabar gembira bagi orang-org yg berserah diri.
89 .‫ن‬ ِِ ِ
ٌ ً َّ ُ َ َ َ َ
‫اس َو ُهدى َو َر ْح َمة‬
17. Al Qur’an, sumber pijakan dakwah – QS. Al Jatsiyah, 45:
20 ‫َهذا ب ُصا ِئُر ِل َلن ر‬
Al Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk
.‫وقنون‬ ْ
dan rahmat bagi kaum yang meyakini. ِ ‫ِلقو ٍم ي‬
18. Al Qur’an, sumber pijakan dakwah – QS. Al Hasyr, 59: 7
‫وه َو َما‬ ُ ‫ول َف ُخ ُذ‬ ُ ‫الر ُس‬ َّ ‫ َو َما َآت ُاك ُم‬..
Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia.
َّ َ ‫ه‬ ُ َّ ْ َ ْ ُ َ
Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah;
‫اَّلل ِإن‬ ‫ن َهاك ْم َعن ُه فان َت ُهوا َواتقوا‬
dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
.‫اب‬ َ ْ ُ َ َ‫ه‬
sangat keras hukuman-Nya.
‫ى‬ ِ ‫اَّلل ش ِديد ال ِع‬
‫ق‬
19. Al Qur’an, sumber pijakan dakwah – QS. An Nisa’, 4: 59 ‫َه‬ ُ ُ َ َ ‫َ ى ُّ َ ه‬
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah ‫وا اَّلل‬ َ ْ ‫وا ُأ ِطيع‬ ‫يا ى أيها ال ِذين آمن‬
ْۖ ‫نكم‬ ُ ْ َ َ ‫الر ُس‬ َّ ‫يعوا‬ ُ ‫َوأ ِط‬
Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika ‫وَل األم رر ِم‬ ‫ي‬ ِ ‫ول وأ‬
‫َْ ْ َ ُّ ُ ى ه‬ َ ََ َ
‫ف ِإن تناز ْع ُت ْم ِ يف‬
kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul ِ ‫ش ٍء ف ُردوه ِإَل‬
‫اَّلل‬ ‫ي‬
‫ُ ُ ُْ ُ َ ه‬ َّ ‫َو‬
(sunnah-nya), jika kamu benar-benar beriman kepada
ِ ‫ول ِإن كنت ْم تؤ ِمنون ى ِب‬
‫اَّلل‬ ِ ‫الر ُس‬
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama َ َ ْ ْ
(bagimu) dan lebih baik akibatnya. ‫َ ْوال َي ْو ِم اْل ِخ رر ۚ ذَٰ ِل َك خ ْ ٌي َوأ ْح َس ُن‬
ً َ
.‫تأ رويل‬
ٌ ُ ‫ه‬ ُ‫هَ ْ ى َ ى‬
‫اَّلل أ ْس َوة‬ ‫لقد كان لك ْم ِ يف َر ُس‬
20. Rasul sebagai teladan – QS. Al – Ahzab, 33: 21
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri ِ ‫ول‬ ِ
ْ َ ‫َ َ َ ٌ ِّ َ ى َ َ ْ ُ ه‬
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang ‫اَّلل َوال َي ْو َم‬ ‫حسنة لمن كان يرجو‬
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat ‫ْ َ َ َ ىَ هَ ى‬
dan dia banyak menyebut Allah. .‫اَّلل ك ِث ًيا‬ ‫اْل ِخر وذكر‬

5
SEMESTER IV - Ayat-ayat tentang Dakwah
ُ ُ ْ‫ى ُ ى‬ ُ َ َ ‫َ ى ُّ َ ه‬
‫آمنوا َعل ْيك ْم أنف َسك ْم‬
21. Berdakwah dimulai pada diri sendiri – QS. Al Maidah, 5:
‫يا أيها الذين‬
‫َ ُ ُّ ُ ْ ِ َ ْ َ َّ َ ْ َ َ ْ ُ ْ ى‬
105
Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah
‫ال يضكم من ضل ِإذا اهتديتم ِإَل‬
orang yang sesat itu akan memberi mudarat kepadamu ُُ َ َ ً َ ُْ ُ َْ ‫ه‬
apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada ‫يعا ف ُين ِّبئك ْم ِب َما‬ ‫اَّلل مر ِجعكم ج ِم‬ ِ
Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan َ َُ ْ َ ُْْ ُ
menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. .‫كنتم تعملون‬
ُ ُ ‫َ ى ُّ َ ه َ َ ُ ُ ى‬
‫آمنوا قوا أنف َسك ْم‬
22. Berdakwah pada keluarga – QS At Tahrim, 66: 6
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan ‫يا ى أيها ال ِذين‬
ُ ‫يك ْم َن ًارا َوقودها الن‬
َّ َ ُ ُ ُ ْ َ
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah ‫اس‬ ‫وأه ِل‬
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang ٌ َ ٌ ‫َ ْ َ َ ُ َىَْ ََ ى‬
kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap ‫وال ِحجارة عليها مل ِئكة ى ِغلظ‬
َ ‫ون ه‬ َ ُ ْ َ َّ ٌ َ
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
‫اَّلل َما أ َم َر ُه ْم‬ ‫ِشداد َل يعص‬
mengerjakan apa yang diperintahkan.
َ َُ ُْ َ َ َُ ََْ
.‫ويفعلون ما يؤمرون‬
23. Berdakwah kepada keluarga – QS. Asy Syuro, 26: 214
.‫ن‬ َ ‫األق َرب‬ ْ
‫ك‬ َ ‫َو ىأ ْنذ ْر َعش َيَت‬
Dan berilah peringatan kpd kerabat-kerabatmu yg terdekat. ِ ِ ِ
ْ ‫َ ٌ ىْ ْ َ ى‬
‫اب أن َزلن ُاه ِإل ْي َك ِل ُتخ رر َج‬
24. Dakwah, membimbing menuju cahaya – QS. Ibrahim, 14:
‫ كت‬.‫الر‬
1-2
Alif, laam raa. (Ini adl) Kitab yg Kami turunkan kepadamu
ْ ُّ ‫ى‬ َ ُ ُّ َ َ ِ َّ
supaya kamu mengeluarkan ma-nusia dari gelap gulita kpd
‫ور ِب ِإذ ِن‬ ‫ات ِإَل ْالن ر‬ ِ ْ ‫الناس ى ِمن الظلم‬
cahaya terang benderang dg izin Tuhan mereka, (ya-itu) .‫يد‬ َ
ِ ‫اط الع رز ريز الح ِم‬ َ
ِ ‫ِص‬ َ ِ ‫َرِّب ه ْم إَل‬
menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.
ِ ِ
25. Dakwah, menunjukkan pada yang benar – QS. Asy Syura,
‫وحا ِّم ْن‬ ً ‫َو ىك َ َٰذ ل َك ىأ ْو َح ْي َنا إ ىل ْي َك ُر‬
ِ
ِْ َ َ ُ َ َ ْ ‫ى‬
42: 52
ََ ُ َ ْ َ
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al ‫أم ررنا ۚ ما كنت تد رري ما ال ِكتاب وَل‬
Qur'an) dg perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah َّ ً ُ ُ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ
mengetahui apakah Al Kitab (Al Qur'an) & tidak pula me- ‫ورا ن ْه ِدي‬ ‫يمان َول َٰ ِكن جعلناه ن‬ ‫اْل‬
ngetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur'an َ‫ب ِه َمن َّن َش ُاء م ْن ع َباد َنا ۚ َوإ َّنك‬
itu cahaya, yg Kami tunjuki dg dia siapa yg Kami kehendaki di ِ َ ِ ِ ِ ‫ى‬ ْ
ِ ِ‫ى‬
َ
ْ ُّ َ
antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguh-nya kamu
benar-benar memberi petunjuk kpd jalan yang lurus.
.‫اط مست ِقي ٍم‬ ٍ ‫لته ِدي ِإ ََٰل ِِص‬
‫ُّ َ َ َ ى ْ َ ى ُ ُ ه‬ ُُْ َ
‫َوَل تؤتوا السفهاء أموالكم ال ِ يت‬
26. Berdakwah dengan ucapan baik & benar – QS. An Nisa, 4:
5, 8 & 9
Dan janganlah kamu serahkan kpd orang-org yg belum ‫وه ْم ِف َيها‬ ُ ‫اَّلل ىل ُك ْم ق َي ًاما َو ْار ُز ُق‬ ُ ‫َج َع َل ه‬
ِ
sempurna akalnya, harta (mereka yg ada dalam
‫وف‬ً ‫ولوا ىل ُه ْم َق ْو ًَل َّم ْع ُر‬ ُ ُ َ ْ ُ ُ ْ َ
‫واكسوهم وق‬
kekuasaanmu) yg dijadikan Allah sebagai pokok
kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil ُ َ ُ ْ َ َ َ َ َ
‫ض ال ِق ْس َمة أولو‬ ‫( وإذا ح‬4:5) .
ُ‫ْال ُق ْر َن َو ْال َي َت ِ َاِم َو ْال َم َساكن‬
harta itu) & ucapkanlah kepa-da mereka kata-kata yg
baik. Dan apabila sewak-tu pembagian itu hadir kerabat,
anak yatim & orang miskin, maka berilah mereka dari
ْ َ ْ ُ ِ ‫َ ْ ُ ُِ ُ ْ ْ ُ َ ُ ُ ى‬
harta itu (sekedarnya) & ucapkanlah kepada mereka ‫فارزقوهم ِمنه وقولوا لهم قوال‬
perkataan yang baik. Dan hendaklah takut kepada Allah ْ‫ين ىلو‬ َ ‫ش هالذ‬ َ ‫( َو ْل َي ْخ‬4:8) .‫وفا‬ ً ُْ َ
‫معر‬
orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang ِ
ُ َ ً َ ً َّ ِّ ُ ْ ْ َ ْ ُ َ
mereka anak-anak yg lemah, yg mereka khawatir ‫ت َركوا ِمن خل ِف ِهم ذرية ِضعافا خافوا‬
ً َ ُ ُ ْ َ‫ه‬ ُ َْ ‫ى‬
‫اَّلل َول َيقولوا ق ْوَل‬ ‫َعل ْي ِه ْم فل َي َّتقوا‬
terhadap (kesejah-teraan) mereka. Oleh sebab itu
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah
ً
mereka mengucapkan perkataan yang benar.
(4:9) . ‫َس ِديدا‬

SEMESTER V - Ayat-ayat tentang Dakwah


27. Berdakwah dengan ucapan yang baik – QS. Al Baqoroh, 2: َ ‫َوال ُج َنا َح َع ىل ْي ُك ْم ِف‬
‫يما َع َّر ْض ُت ْم ِب ِه‬
6
َْْ ‫ى ى‬ ِّ
235
‫ى ِم ْن ِخ ْط َب ِة الن َس ِاء ىأ ْو أكنن ُت ْم ِ يف‬
Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wani-ta-wanita َ ُ ْ ُ َّ ُ ‫ْ ُ ُ ْ َ َ ه‬
itu dgn sindiran atau kamu menyem-bunyikan (keinginan ‫اَّلل أنك ْم َس َتذ ىك ُرون ُه َّن‬ ‫أنف ِسكم ع ِلم‬
mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui ْ
‫ِسا ِإال أن‬ ًّ ِ ‫َو ىل ِك ْن ال ُت َو ِاعدوهن‬
َّ ُ ُ
bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dlm pada
َ ً َ ُ َُ
itu ja-nganlah kamu mengadakan janji kawin dengan ‫تقولوا ق ْوال َم ْع ُروفا َوال ت ْع رز ُموا‬
mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengu-capkan
‫اب‬ُ ‫الن ىكاح َح َّت َي ْب ُل َغ ْالك َت‬ ِّ َ َ ْ ُ
‫عقدة‬
ِ ‫ى‬
‫ى َ ى ُ َ ْ ى ُ ر ى َّ ه‬
(kpd mereka) perkataan yang makruf. Dan janganlah
kamu berazam (bertetap hati) untuk berakad nikah, َ ُ ْ
‫أجله واعلموا أن اَّلل يعلم ما ف‬َ َ
sebelum habis idahnya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah ‫ى ْ ُ ُ ْ َ ْ َ ُ ُ َ ْ ى ُ ى َّ ِ ي ه‬
َ‫اَّلل‬
mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah ‫أنف ِسكم فاحذروه واعلموا أن‬
kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha ٌ ‫ور َح ِل‬
.‫يم‬ ٌ ‫َغ ُف‬
Pengampun lagi Maha Penyantun.
28. Berdakwah dengan ucapan yang mulia – QS. Al Isra’, 17: ُ‫َو َق َض َرُّب َك ىأال َت ْع ُب ُدوا إال إ َّياه‬
َِ ُ ِ
23
َْ ً َ ْ
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
‫َو ِبال َو ِىالد ْي رن ِإ ْح ى َسانا ِإ َّما َي ْبلغ َّن ِعند َك‬
menyembah selain Dia & hendak-lah kamu berbuat baik َُ َ ُ ُ ْ
pada ibu bapakmu dgn sebaik-baiknya. Jika salah seorang ‫اله َما فال تق ْل‬ ‫ال ِك َِ َي ُ أ َحد ُه َما أ ْو ِك‬
َ ‫ُ ى‬ َْ ٍّ ‫ىل ُه َما أ‬
‫ف َوال تن َه ْر ُه َما َوق ْل ل ُه َما ق ْوال‬
di antara keduanya/kedua-duanya sampai berumur lanjut
dlm pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kpd keduanya perkataan "ah" & janganlah ً ‫ىكر‬
.‫يما‬
kamu membentak mereka & ucapkanlah kpd mereka ‫ر‬
perkataan yang mulia.
َ ْ ُ
‫َو ِإ َّما ت ْع رر َض َّن َعن ُه ُم ْاب ِتغ َاء َر ْح َم ٍة‬
29. Berdakwah dengan ucapan yang pantas – QS. Al Isra’, 17:
28
َ ‫ْ َ ِّ َ َ ْ ُ َ َ ُ ى‬
Dan jika kamu berpaling dr mereka utk mempe roleh
rahmat dr Tuhanmu yg kamu harapkan, maka katakanlah
‫وها فق ْل ل ُه ْم ق ْوال‬ ‫ِمن ربك ترج‬
kpd mereka ucapan yg pantas
ً ‫َم ْي ُس‬
.‫ورا‬
30. Berdakwah dengan ucapan yang membekas – QS. An
‫اَّلل َما ِ يف‬ َ ‫ُأ ىولئ َك هالذ‬
ُ ‫ين َي ْع ىل ُم ه‬
Nisa’, 4: 63 ِ ِ
Mereka itu adalah orang-orang yang Allah me ngetahui ْ‫ض َع ْن ُه ْم َو ِع ْظ ُهم‬ ْ ‫ُق ُلوب ه ْم َف ىأ ْعر‬
apa yang di dalam hati mereka. Kare na itu berpalinglah
ً َ ْ َ ْ ُ ْ ‫َ ُ ِْ ِ ى ُ ْ ر ى‬
kamu dari mereka, dan beri lah mereka pelajaran, & .‫وقل لهم ِ يف أنف ِس ِهم قوال ب ِليغا‬
katakanlah kepada mereka perkataan yg berbekas pd
jiwa mereka.
ُ َ َ ُ َّ َ ‫ْ َ ى‬
‫ فقوال‬.‫اذه َبا ِإَل ِف ْر َع ْون ِإنه َط ىغ‬
31. Berdakwah dengan ucapan yang lembut – QS. Thaha, 20:
43-44
َ ْ ‫ىُ َ ى ً ى هُ ََ ه‬
Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia
telah melampaui batas. maka berbicaralah kamu berdua
.‫له ق ْوال ل ِّينا ل َعله َيتذك ُر أ ْو َيخ ْش‬
kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-
mudahan ia ingat atau takut".
‫َى‬ ُ َ ْ ‫َ ى ُّ َ َّ ُ َّ َ ى‬
32. Paling mulia, paling bertaqwa – QS. Al – Hujuraat, 49: 13
‫اس ِإنا خلقناكم ِّمن ذك نر‬ ‫يا ُ أيها الن‬
َٰ ََ ‫َوأ‬
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki & seorang perempuan dan menjadikan ‫نت‬
ُ َ ً ُ ُ ُْ ََْ َ َ
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
ۚ ‫وبا َوق َ ىبا ِئ َل ِل َت َع َارفوا‬ ‫وجعلناكم شع‬
saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
‫َّ ى ْ َ َ ُ ْ َ ه ْ َ ُ ْ َّ ه‬
َ‫اَّلل‬
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling ‫اَّلل أتقاكم ۚ ِإن‬ ِ ‫ِإن أكرمكم ِعند‬
bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha َ ٌ َ
Mengetahui lagi Maha Mengenal. .‫يم خ ِب ٌي‬ ‫ع ِل‬
33. Tugas manusia, ibadah – QS. Adz – Dzaariyat, 51: 56
َّ َ ْ َ َّ ْ ُ ْ ‫َ َ َ ى‬
‫نس ِإَل‬ ‫وما خلقت ال ِجن و ِاْل‬
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan َُُْ
supaya mereka menyembah-Ku .‫ون‬ِ ‫ِليعبد‬

7
BAB III
HADITS NABI SAW TENTANG DAKWAH
‫ى‬
1. Berdakwah, mengubah kemunkaran ُ ‫ض‬
‫هللا‬ َ ِ ‫َع ْن أن َس ِع ْيد ْال ُخ ْدري َر‬
Dari Abi Sa’id Al Khudzri r.a. berkata: Aku ‫ي‬ ‫ر‬
ُ ‫َ ْ ُ َِ ي‬
‫هللا صَل‬ َ ْ ُ َ ْ َ : َ
‫ت ْ ر ُسو َل ْ َ ِ ى‬ ‫عنه قال س ِمع‬
mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa
yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan ُ َ
tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah ‫ من رأى‬: ‫هللا عليه وسلم يقول‬
‫َ ْ ى‬ َ َْ ً ‫ْ ُ ْ ى‬
dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) ‫ ف ِإن ل ْم‬،‫ِمنك ْم ُمن كرا فل ُيغ ِّ ْي ُه ِب َي ِد ِه‬
‫َ ْ ى‬ َ
dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-
‫ ف ِإن ل ْم َي ْس َت ِط ْع‬،‫َي ْس َت ِط ْع ف ِب ِل َسا ى ِن ِه‬
َْ ْ ُ َ ْ َ َ َ َْ َ
lemahnya iman. (HR. Muslim)
‫ )رواه‬.‫ان‬ ِ ‫ف ِبقل ِب ِه وذ ِلك أضعف ا ِْليم‬
(‫مسلم‬
2. Berdakwah menjadi pelopor mendapat pahala ‫ه‬ ‫َ ْ ى ُ َ ْ َ َ ى َّ َ ُ َ ه‬
‫اَّلل َصَل‬ ِ ‫ول‬ ‫عن أن هريرة أن رس‬
karena umat 1
‫ه ُ َِ ي ى ْ َ َ ه َ َ َ َ ْ َ َ ى‬
Dari Abi Hurairah sesungguhnya Rasulullah SAW ‫ من د ُعا ِإَل‬: ‫ال‬ ‫اَّلل علي ِه وسلم ق‬
bersabda: “Barang siapa saja yang mengajak ُ ُ ْ َْْ ْ ُ‫ُ ً ى َ ى‬
kepada petunjuk (kebenaran), maka baginya ‫ور‬‫ان له ْ ِ ُمن األ َج ر َر ِمثل أج ر‬ ‫هدى ك‬
ْ‫ص ذلك من‬ ُ َ َ ُ َ َ ْ َ
pahala (kebaikan) seperti pahala orang yang ‫من تبعه َل ينق‬
mengikutinya dan itu tidak mengurangi sedikit ‫ُ ُ ِ ْ َ ْ ً َ َ ْ َِ َ ِ ى َ َ ى‬
‫ ومن دعا ِإَل ضلل ٍة‬،‫ور ِهم شيئا‬ ‫أ ىج َ ر‬
pun pahala mereka yang mengikutinya. Dan siapa
ْ‫ان َع ىل ْيه م ْن ْاْل ْثم م ْث ُل َآثام َمن‬
saja yang mengajak kepada kesesatan ِ َ ِ ِ َ ِ ِ ِ َ ‫َك‬
(keburukan), baginya menanggung dosanya
‫ص ذ ِل َك ِم ْن آث ِام ِه ْم‬ ُ ‫تب َع ُه َل َي ْن ُق‬
seperti dosa orang yang mengikutinya. Itu tidak ً ْ َِ
mengurangi sedikitpun dari dosa mereka yang ( ‫ )رواه مسلم‬.‫شيئا‬
mengikutinya”. (HR. Muslim)
3. Pendakwah mendapat pahala karena umat 2 َْ ُ ْ َ ‫َ ْ ى‬
ِّ ‫األ ْن َصار‬
‫رض هللا‬ ‫ي‬ ‫وعن أن مسعود‬
‫ َ َ ٍَ ُ ُ ه ر َ ه ي ه‬: َ ‫َ ِ ي‬
Dan dari Abi Mas’ud Al Anshori r.a. berkata:
ُ‫اَّلل‬ ‫اَّلل صَل‬
Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang ِ ‫عنه قال قال رسول‬
menunjukkan kepada sebuah kebaikan, maka ُ‫ َم ْن َد َّل َع ىَل َخ ْي َف ىله‬: ‫َع ىل ْيه َو َس هل َم‬
baginya seperti pahala pelakunya. (HR. Muslim) ‫ن‬ َ ْ ‫ْ ُِ ى‬
( ‫ )رواه مسلم‬.‫ِمثل أج رر ف ِاع ِل ِه‬
4. Berdakwah menjadi pelopor kebaikan
Dan Nabi SAW bersabda: Barang Siapa yang : ‫النت صَل هللا عليه وسلم‬ ‫وقال ِ ي‬
ً َ َ َ ً َّ ُ
mencontohkan pada agama satu perbuatan yang ‫الم سنة حس ىنة‬ ِ ‫َم ْن َس َّن ِ يف ِاْلس‬
ْ
ْ ُ‫َُ َ َ َْ َ ُ ُ َ ى‬
‫ب له ِمث ُل أ ْج رر‬
baik, lalu dikerjakan, niscaya akan ditulis baginya
sama seperti pahala orang yang mengerjakannya ‫فع ِمل ِبها بعده ك ِت‬
ُ ْ
ُ ‫َم ْن َع ِم َل ب َها َوال َينق‬
itu dan tidak kurang sedikit pun dari pahala mereka ‫ص ِم ْن‬ َِ
itu. (HR. Muslim)
(‫ )رواه مسلم‬.‫شء‬ ٌ ْ ْ ‫ُأ ُجور ِه ْم‬
‫ي‬ ‫ر‬
5. Berdakwah, menyebarkan ilmu
: ‫النت صَل هللا عليه وسلم‬ ِ ‫وقال‬
Dan Nabi SAW bersabda: Jika seorang wafat, maka
ُ َ ْ ْ‫َ َ َ ي‬
ُ‫ان ْان َق َط َع َع ْن ُه َع َم ُله‬
terputuslah amalannya, kecuali 3 hal: sedekah ‫ِإذا مات ِاْلنس‬
َ َ َ َ ْ َ َ
، ‫ ِإال ِم ىن صدق ٍة ج راري ٍة‬: ‫ِ ىإال ِم ْن ثالث ٍة‬
َ
jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih
yang mendoakannya. (HR. Muslim) ‫ى‬
ْ َ ْ ْ
‫ أ ْو َول ٍد َص ِال نح َيد ُعو‬، ‫أ ْو ِعل ٍم ُين َتف ُع ِب ِه‬
ُ‫ى‬
(‫ )رواه مسلم‬.‫له‬

8
‫عنهما َع ْن‬ ‫َع ْن ْاب رن ُع َمر‬
6. Setiap orang pemimpin
Dari Ibnu Umar r.a. Dari Rasulullah SAW ‫ى‬ ‫رض هللا‬ ‫ي‬
sesungguhnya bersabda: setiap orang adalah : ‫ال‬ َ ‫اَّلل َع ىل ْيه َو َس هل َم أ َّن ُه َق‬ ُ ‫ت َص هَل ه‬ َّ
ِّ ِ ‫الن‬
ُِ ُّ ُ ‫ي‬
pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban
‫ول َع ْن‬ ٌ ‫ىأال ُك ُّل ُك ْم َراع َوكلك ْم َم ْس ُئ‬
atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara
َّ ‫َ ى‬ ‫َ َّ َ ْ َ ُ هن‬
akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat ‫اس َر ناع‬ ‫ر‬ ‫الن‬ ‫َل‬ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫ذ‬
ِ ‫ر ِعي ِت ِه فاأل ِمي‬
‫ال‬
yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya
‫الر ُج ُل َر ناع‬ َّ ‫ول َع ْن َر ِع َّي ِت ِه و‬
َ ٌ ‫َو ُه َو َم ْس ُئ‬
perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri ْ ٌ ُ ْ َ َ ُ َ َْ ْ ‫َى ى‬
‫ول َعن ُه ْم‬ ‫عَل أهل بيته وهو مسئ‬
‫َ ْ َ ْ ى ُ َِ َ ِ ٌ ِ َ ى َ ْ َ ْ َ َ َ ى‬
yang memelihara rumah tangga suaminya akan
ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya.
‫والمرأة ر ِاعية عَل بي ِت بع ِلها وول ِد ِه‬
Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga ‫ى‬ ُ ْ ْ ٌ‫ُ ى‬
yang bertugas memelihara barang milik majikannya ‫ه َم ْسئولة َعن ُه ْم َوال َع ْبد َر ىناع َعَل‬ َ ِ ‫َو‬
juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan ُ ْ َ ٌ ُ ْ َ َ ُ َ ِّ َ ‫َ ي‬
‫ال سي ِد ِه وهو مسئول عنه أال‬ ‫م‬
kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta َّ َ ْ َ ٌ ُ ْ َ ْ ُ ُّ ُ َ َ ْ ُ ُِّ ُ َ
pertanggungan jawab) dari hal-hal yang .‫فكلكم ر ناع وكلكم مسئول عن ر ِعي ِت ِه‬
dipimpinnya. (HR. Bukhori Muslim) (‫)رواه البخاري ومسلم‬
7. Kewajiban berdakwah ‫َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َّ ِّ ه‬
‫ت َصَل‬ ‫عن حذيفة بن اليمان عن الن‬
Dari Khudzaifah bin Al Yaman dari Nabi SAW
ْ ‫ َ ه ِ َ ي‬:ِ َ َ َ ‫ه ُ َ ى ْ َ َ ه ر‬
bersabda: Demi Dzat yang jiwaku berada di ‫ش‬ ‫اَّلل ىع َل ْي ِه َّوسل ْم قال و َال ى ِ َذ ْ َي ن َّف ِ َ ي‬
‫وف ىولتنه ُون ع ْن‬ ْ ُ
tangannya, hendaknya kalian beramar ma’ruf dan
nahi munkar atau jika tidak niscaya Allâh akan ِ ‫ِب ْ َي ِد ِه ى لتأىم ُ ىرن ِبال َىمع ُر‬
َ ْ ُ ‫َّ ه‬ ْ
mengirimkan siksa-Nya dari sisi-Nya kepada kalian, ‫اَّلل أن َي ْب َعث‬ ‫وش كن‬ ِ ‫ال ُمنك رر أ ْو ل ُي‬
ََ َ َْ ُ ْ َ ُ ‫ى‬
‫َعل ْيك ْم ِعق ًابا ِمن ُه ث َّم تد ُعون ُه فل‬
kemudian kalian memohon kepada-Nya namun
do’a kalian tidak lagi dikabulkan. (HR. Tarmidzi) ُ‫ُ ْ َ َ ُ ى‬
)‫ )رواه اليمذي‬.‫اب لك ْم‬ ‫يستج‬
8. Kewajiban berdakwah
Dari Abdullah bin Amr r.a sesungguhnya Nabi SAB ‫رض هللا‬ ‫عن عبد هللا بن عمرو ي‬
bersabda: Sampaikanlah dariku walau satu ayat. ‫النت صَل هللا عليه وسلم‬ ‫عنهما أن‬
(HR. Bukhori) َ ْ ‫َ ِّ ُ ِ َ ي ِّ َ ى‬
‫ )رواه‬.‫ بلغوا ع يت ولو آية‬: ‫قال‬
(‫البخاري‬
9. Kewiban berdakwah ُ ‫ض‬ َ ِ ‫الداري َر‬ َّ ْ َ َ َّ َ ُ ‫َ ْ ى‬
Dari Abi Ruqoyyah Tamim Ad-Dari r.a. ‫هللا‬ ‫ي‬ ‫ر‬ ‫عن أ ى ِ ين رقية ت ِميم‬
sesungguhnya Nabi SAW bersabda: Agama adalah َ‫هللا َع ىل ْي ِه َو َس هلم‬ ُ ‫ت َص هَل‬ َّ َّ ُ ْ َ
َّ ِ ‫الن‬ ‫عنه أن‬
nasihat. Kita bertanya, Kepada siapa? Rasulullah ْ َ َ ْ ُ . ُ َ ْ َّ ‫ ِّ ْ ُ ي‬: َ َ
menjawab, Keapda Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, ‫قال الدين الن ِصيحة قلنا ِل َمن ؟‬
‫َ َ ه‬
kepada pemimpin kaum muslimin, dan seluruh ‫َّلل َو ِل ِك َت ِاب ِه َو ِل َر ُس ْو ِل ِه َوأل ِئ َّم ِة‬
ِ ِ : ‫ال‬‫ق‬
َ َ َ ْ
‫ )رواه البخاري‬.‫ال ُم ْس ِل ِم ْن وع َّام ِت ِه ْم‬
kaum muslimin. (HR. Bukhori Muslim)

(‫ومسلم‬

9
BAB IV
AYAT AL-QUR’AN TENTANG BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Semester I - Ayat-ayat tentang Bimbingan dan Konseling Islam
1. Potensi manusia: fitrah – QS. Ar Rum, 30: 30 َ‫يفا ۚ ف ْط َرت‬ ً َ ِّ َ َ ْ َ ْ ‫َ ى‬
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada ِ ‫ين ح ِن‬ ‫لد ر‬ ‫فأ ِقم وجهك ِل‬
agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah َ‫اس َع ىل ْي َها ۚ ََل َت ْبديل‬ َ َّ َ َ َ ‫ه ه‬
‫اَّلل ال ِ يت فطر الن‬ ِ
َِ ْ
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada َّ‫ين الق ِّي ُم َول َٰ كن‬ َ ُ ‫اَّلل ۚ َذَٰ ل َك الد‬
ِّ ‫َ ْ ه‬
perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; ِ ِ ِ ‫خل ِق‬ ‫ِل‬
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, َ ُ‫َ َْى‬ َّ َ ََ ْ ‫ى‬
.‫اس َل يعلمون‬ ‫أكي الن ر‬
2. Potensi manusia: makhluk terbaik – QS. At Tiin, 95: 4 َْ ‫ىَ ْ َ ىَْ ْ َ َ ى‬
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam .‫نسان ِ يف أ ْح َس رن تق رو ٍيم‬ ‫لقد خلقنا ِاْل‬
bentuk yang sebaik-baiknya.
3. Potensi manusia: akal dan rasa – QS. Ali Imran, 3: 190- َْ َ
ْ ‫األ‬ َ ‫الس َم‬ َّ ‫إ َّن ف َخ ْلق‬
191 ‫ض‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ات‬
ُ ِّ ‫ِ َ ْ ِ ي َ ِ ه ْ َ َّ َ َ َ ر‬ِ ‫او‬
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, ‫وَل‬‫ات أل ِ ي‬ ٍ ‫الن ُه رار ْلي‬ ‫واخ ِتل ِف الليل و‬
dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda- ً‫اَّلل ِق َياما‬ َ ‫ون ه‬ َ ُ َْ َ ِ ‫ه‬ َْ
َ ‫األ ْل‬
‫ ال ِذين يذكر‬. ‫اب‬ ‫ب‬
َ ُ ‫َ ُ ُ ِ ً َ َ ى َٰ ُ ُ ْ َ َ َ َ ه‬
tanda bagi orang-orang yang berakal.
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil ‫وب ِ َهم ويتف كرون ِ يف‬ ِ ‫َو ْقعودا وع ََل جن‬
berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
َ‫ات َو ْاأل ْرض َرَّب َنا ما‬ ِ ‫الس َماو‬ َّ ‫خلق‬
َ َ َ ‫ر‬ ً َ َ َٰ َ َ ِ ْ ‫َ ى‬
bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau,
‫اطل ُس ْب َحان َك ف ِقنا‬ ِ ‫خ َلقت ه ذا ب‬
َّ َ َ
maka peliharalah kami dari siksa neraka. .‫اب الن رار‬ ‫عذ‬
َ ُ ُ ُ ْ ُ‫َ ه‬ ‫ى‬
‫ون أ َّم َها ِتك ْم َل‬ ‫اَّلل أخ َر َجكم ِّمن ُب ُط‬
4. Potensi manusia: indera – QS. An Nahl, 16: 78
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam ِ ‫و‬
ُ ‫ى‬
َّ ‫َت ْعل ُمون ش ْيئا َو َج َع َل لك ُم‬ ً َ َ ‫ى‬
keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia ‫الس ْم َع‬
َ ُ ْ َ ُ ‫َْْ َ َ ى ه‬ َْ
.‫َواأل ْب َص َار َواألف ِئدة ۙ ل َعلك ْم تش ك ُرون‬
memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,
agar kamu bersyukur.
SEMESTER II - Ayat-ayat tentang Bimbingan dan Konseling Islam
5. Karakter negatif: syirik – QS. An Nisa, 4: 48. 116
َ ُ ََْ َ َ ْ ْ ُ ‫َّ ه َ َ َ ْ ُ ى‬
48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa ‫ِإن اَّلل َل يغ ِفر أن يشك ِب ِه ويغ ِفر ما‬
syirik, & Dia mengampuni segala dosa selain (syirik) itu, ْ ‫ون َذَٰ ل َك ل َمن َي َش ُاء ۚ َو َمن ُي ْ ْش‬ َ ُ
‫ك‬ ‫َّ ر‬ ِ ِ ‫د‬
bagi siapa yg dikehendaki-Nya. Barang siapa memper-
َ ‫ه‬ ً َ ً ْ َٰ َ َ ْ َ َ ‫ه‬
sekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa ‫ إن اَّلل‬. ‫ظيما‬ ِ ‫اَّلل فق ِ ىد افيى ِإثما ع‬ ِ ‫َ ِب‬
yang besar. َ ُ َِ ُ ْ َ َ َ َْ ْ ُ ُ َ ْ
116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa ‫َل يغ ِفر أن يشك ِب ِه ويغ ِفر ما د ون‬
‫ه‬ ْ ْ ُ َ َ ُ َ َ َ َ َٰ َ
mempersekutukan (sesuatu) dg Dia, & Dia mengampu- ‫اَّلل‬ ِ ‫ش ْك ِب‬‫ر‬ ‫ذ ِلك ِلمن يشاء ۚ ومن ي‬
ً ً َ ْ ََ
.‫فقد َض َّل َضلَل َب ِعيدا‬
ni dosa selain syirik itu bagi siapa yg dikehendaki-Nya.
Barang siapa yg mempersekutukan (sesuatu) dg Allah,
maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
6. Karakter negatif: marah, sedih – QS. Al A’raf, 7: 150
‫ان‬
َ َ ْ َ
‫ب‬ ‫ض‬ ‫غ‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫و‬ ْ ‫وش إ ىَل َق‬ َ ‫َو ىل َّما َر َج َع ُم‬
ِ ِ ِ
َ ‫ىأس ًفا َق‬
Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya
dengan marah & sedih hati berkatalah dia: "Alangkah ‫ن‬ ْ ‫ال ب ْئ َس َما َخ ىل ْف ُت ُمون م‬
ِ ِ
buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah ke- َ ْ ‫ى َ ْ ِ ُ ْ ى ْ َ َ ِّ ُ ْ ِ ي َ ى‬ ْ َ
pergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji ‫بع ِدي أ ىع ِجلتم ْ أم ىر ربكم وأل ف‬
Tuhanmu?" Dan Musa pun melemparkan luh-luh
‫ه‬ ِ ‫ي‬ ْ ‫يه َي ُج ُّر ُه إ ىل‬ ِ ‫خ‬ ِ ‫أ‬ ‫س‬ ‫أ‬
‫ر‬ َ ‫اح َوأ َخ َذ ب‬ َ ‫األل َو‬ ْ
(Taurat) itu & memegang (rambut) kepala saudaranya ِ ُ ْ َ ْ َ ْ َ ‫َ َ ْ َ ُ َّ ِ َّ ْ ر‬
(Harun) sambil menariknya ke arahnya. Harun berkata: ‫قال ابن أم إن القوم استض َعفون‬
"Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah meng- َ
‫ُ ْ ْ ِي‬ َ َِ ُ ُ ْ َ ُ ‫َى‬
anggapku lemah & hampir-hampir mereka mem- ‫ن‬ ‫وكاد َوا يقتلون ِ ي َت ْفال تش ِمت ْ َ ِ ي‬
bunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan ‫َم َع الق ْوم‬ ‫األعد َاء َوال ت ْج َعل ِ يت‬ ْ
ِ ‫ه‬
musuh-musuh gembira melihatku, & janganlah kamu
.‫ن‬ َ ‫الظالم‬
masukkan aku ke dlm golongan orang-orang yg lalim". ِِ

10
SEMESTER III - Ayat-ayat tentang Bimbingan dan Konseling Islam
7. Karakter negatif: mencela, buruk sangka – QS. Al َ َ َ ُ َ َ ‫َ ى ُّ َ ه‬
‫آمنوا َل َي ْسخ ْر ق ْو ٌم ِّمن‬ ‫يا أيها الذين‬
َ َ ْ ُ ْ ِّ ً ْ َ ُ ُ َ ‫َ ْ َ َ ِ ى‬
Hujurat, 49: 11-12
11. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu َٰ ‫قو ٍم ع‬
‫ش أن يكونوا ىخيا منهم وَل‬
kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh َ ُ ِّ
jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari ‫يا‬ ً ْ ‫ش أن َيك َّن خ‬ َٰ َ ‫ِن َس ٌاء ِّمن ن َس ٍاء َع‬
mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula
‫وا‬ ‫ز‬ ُ ‫ِّم ْن ُه َّن ۖ َو ََل َت ْلم ُزوا ىأ ُنف َس ُك ْم َو ََل َت َن َاب‬
ِ
perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perem-
َ ُ ُ ُْ ُ ْ
puan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang dipe- ‫سوق َب ْعد‬ َ ْ َ َْ ْ
‫اب ۖ ِبئس ِاالسم ال ُف‬ ِ ‫ِب ْاألل‬
‫ق‬
rolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang
ُ ُ َ َٰ َ َ ْ َ ْ ُ ‫ه‬ َ َ َ
mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu ‫ان ۚ ومن لم يتب فأول ِئك هم‬ ِ ‫اْليم‬
sama lain dan janganlah saling memanggil dengan َ ُ ‫ِه‬
gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan
.‫الظ ِالمون‬
adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah ber-iman. َ ِّ ً ‫ى‬ ُ َ ْ ُ َ َ ‫َ ى ُّ َ ه‬
‫يا أيها ال ِذين آمنوا اجت ِنبوا ك ِثيا من‬
Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah َ ْ ‫ه‬ َ ‫الظ ِّن إ َّن َب ْع‬ ‫ه‬
orang-orang yang zalim. ‫ض الظ ِّن ِإث ٌم ۖ َوَل‬ ِ
12. Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak ً ْ ‫َت َج َّس ُسوا َو ََل َي ْغ َتب َّب ْع ُض ُكم َب‬
dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu ۚ ‫عضا‬ ‫ى ُ ُّ ى َ ُ ُ ْ ى َ ْ ُ َ ى ْ ى‬
dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang ‫ح َم أخيه‬ ‫أي ِحب أحدكم أن يأ كل ل‬
ِ ِ
lain dan janganlah ada di antara kamu yang َ ‫ه‬ َّ َ ‫ه‬ ُ َّ َ ُ ُ ُ ْ ‫َ ْ ً َ ى‬
menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara ‫ميتا ف ك ررهتموه ۚ واتقوا اَّلل ۚ ِإن اَّلل‬
kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
.‫يم‬ ٌ ‫اب َّر ِح‬ ٌ ‫َت َّو‬
sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima
tobat, Maha Penyayang.
8. Karakter negatif: kikir, marah, dendam – QS. Ali Imran,
َّ َّ ‫الش ِاء َو‬ َّ َّ ‫ون ف‬ َ ُ ُْ َ ‫ه‬
3:134 ‫الض ِاء‬ ‫ال ِْذ ىين ين ِفق ْ َ ى ي‬
ِ
(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang َ َ ‫ن الغ ْيظ َوال َعاف‬ ْ َ ‫َوالكاظم‬
‫ن ع رن‬ ِ ِ ِ
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
َ ْ ُ ْ ُّ ُ ُ ‫ه‬ َ َّ
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan .‫اس واَّلل ي ِحب المح ِس ِنن‬ ‫ر‬ ‫الن‬
Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.
9. Karakter negatif: keluh kesah – QS. Al Ma’arij, 70: 19-21
.‫وعا‬ ً ‫ان ُخل َق َه ُل‬ َ َ ْ َّ
‫إن اْلنس‬
ِ
َُّّ ْ ُ َّ َ َ ِ
19. Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka
mengeluh. 20. Apabila dia ditimpa kesusahan dia ً
.‫ِإذا مسه الش جزوعا‬ ُ َ
berkeluh kesah. 21. dan apabila mendapat kebaikan
(harta) dia jadi kikir. .‫وعا‬ ً ‫َوإ َذا َم َّس ُه ْال َخ ْ ُي َم ُن‬
ِ
‫ى‬
ْ َ َ ُ ْ ‫ى‬ َ
‫فأ َّما اْلن َسان ِإذا َما ى ْاب َتال ُه َرُّب ُه فأ ك َر َم ُه‬
10. Karakter negatif: iman labil – QS. Al Fajr, 89: 15-16
Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu
ْ ُ ‫َو َن َّع َم ُه َف َي ُق‬
memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka
dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.”
.‫ول َر ِ ِّ ين أ ك َر َم رن‬
Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi ُ‫اله َف َق َد َر َع ىل ْيه ر ْز َقه‬ ُ ‫َو ىأ َّما إ َذا َما ْاب َت‬
rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah ‫ِ ر‬ َ ‫ى‬ ِ
menghinaku.”
.‫ول َر ِ ِّ ين أ َهان رن‬ُ ‫َف َي ُق‬
11. Karakter negatif: iman labil – QS. Fushshilat, 41: 51 ‫ْ َ ى َْ َ َى‬ ‫َ َ ىْ َ ْ َ َ ى‬
‫ض َونأى‬ ‫ان أعر‬ ‫س‬ ‫اْلن‬ ‫َل‬ ‫و ِإذا أنعمنا ع‬
Dan apabila Kami berikan nikmat kepada manusia, dia
َ ُ ُ َ ُّ َِّ ْ ُ َّ َ َ َ
berpaling dan menjauhkan diri (dengan sombong);
tetapi apabila ditimpa malapetaka maka dia banyak
‫ِب َجا ِن ِب ِه و ِإذا مسه الش فذو دع ٍاء‬
.‫يض‬ َ
berdoa.
‫ع رر ن‬
ُ ُ ُ ْ ُ
‫خ ِل َق اْلن َسان ِم ْن َع َج ٍل َسأ رريك ْم‬
16. Karakter negatif: tergesa-gesa – QS. Al Anbiya’, 21: 37
Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan
Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)- ُ َْ ْ َ َ َ
Ku. Maka janganlah kamu meminta Aku
.‫ون‬ ِ ‫ان فال تستع ِجل‬ ‫آي ِ ي‬
menyegerakannya.

11
SEMESTER IV - Ayat-ayat tentang Bimbingan dan Konseling Islam
17. Karakter negatif: dorongan kejahatan, QS. Yusuf, 12: 53 ٌ َ
َّ َ ْ َّ َّ ْ َ ُ ِّ َ ُ َ َ
Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari ‫ش ِإن النفس ألمارة‬ ِ ‫ف‬ ‫وما أبرئ ن‬
kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu ٌ ُ َ ِّ َ َّ ِّ َ َ ‫َ َ ي‬ ُّ
mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang
‫وء ِإال ما ر ِحم ر ِ ين ِإن ر ِ ين غفور‬ ِ ‫ِبالس‬
diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku .‫يم‬ ٌ ‫َر ِح‬
Maha Pengampun, Maha Penyayang.
18. Konselor kompeten sbg mursyid, QS. Al Kahfi, 18:17 ْ ْ ُ ْ َ َ َ ُْْ َ َُ ُ‫ه‬
Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yg ‫من يه ِد اَّلل فهو المهت ِد ومن يض ِلل‬
َْ ْ َ
mendapat petunjuk; & barangsiapa disesatkanNya, ً ْ ُ ًّ َ ُ ‫َ ى ْ َ َ ى‬
maka engkau tidak akan mendapatkan seorang
. ‫ا‬ ‫د‬ ‫فلن ت ِجد له و ِليا مر ِش‬
penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
19. Konselor harus kompeten sebagai mursyid – QS. Al ‫ُْ َ ُ َ ه ى‬ َّ ‫ى‬ ‫َ ْى‬
Hujurat, 49:7 ‫اَّلل ل ْو‬ ِ ‫اعل ُموا أن ِفيكم رسول‬ ‫و‬
ُّ ‫ى‬ َ ‫ى‬ ُ ُ ‫ُي ِط‬
Dan ketahuilah olehmu bahwa di tengah-tengah kamu
‫األم رر ل َع ِنت ْم‬ ْ ‫يعك ْم ف ك ِثي ِمن‬
‫ن‬ ‫ي‬ ِ
ada Rasulullah. Kalau dia menuruti (kemauan) kamu
ُ َ َّ َ َ َ َ ُ ‫َ ى َّ ه َ َ َّ َ ى‬
dalam banyak hal pasti kamu akan mendapat-kan ‫اْليمان وزينه‬ ‫ب ِإل ْيك ُم‬ ‫ولكن اَّلل حب‬
kesusahan. Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada َ ْ ُ ْ ُ ُ ْ ‫ِ ُ ُ ُ ْ َ ى َّ َ ى‬
keimanan dan menjadikan (iman) itu indah dalam ‫ال كفر‬ ‫وبكم وكره ِإل ُيكم‬ ِ َ ‫ِ َ يفْ ُ قل‬
ُ ُ
hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, ‫سوق والعصيان أولئك هم‬َ ‫ى‬ َ َ ْ ْ َ ُ ‫والف‬
ِ ِ
kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang- َ ُ َّ
orang yang mengikuti jalan yang lurus, .‫الر ِاشدون‬
20. Terapi Psikoanalitik – QS. An Nisa, 4: 1
ْ‫اس َّات ُقوا َرَّب ُك ُم هال ِذي َخ ىل َق ُكم‬ ُ ‫الن‬َّ َ ُّ ‫َ ى‬
Wahai manusia! Bertakwalah kpd Tuhanmu yg telah ‫يا أيها‬
menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan َ‫م ْن َن ْفس َواح َدة َو َخ ىل َق م ْن َها َز ْو َجها‬
ِ ٍ ِ ِ
(Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)- ُ َّ َ ً َ َ ً ‫َ َ َّ ْ ن ُ َ َ ى‬
nya; dan dari keduanya Allah memperkembang-biakkan ‫وبث ِمنهما ررجاال ك ِثيا و ِنساء واتقوا‬
َّ َ َُ َ َ ‫هَ ه‬
‫األر َح َام ِإن‬ْ ‫ون به َو‬
laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah
kepada Allah yg dg nama-Nya kamu saling meminta, ِِ ‫اَّلل ال ِذي تساءل‬
ُ ‫هَ ى َ ى‬
dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesung- .‫اَّلل كان َعل ْيك ْم َرِق ًيبا‬
guhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.
21. Terapi Behavior – QS. An Nahl, 16: 97 َ‫َم ْن َعم َل َصال ًحا م ْن َذ ىكر ىأ ْو ُأ ْن ََت َو ُهو‬
ِ ِ ‫ِ َى‬
Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki
ً َ ِّ َ ً َ ‫َن‬ ُ َّ ُ ْ
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka ‫ُمؤ ِم ٌن فل ىن ْح ِي َينه ى حياة طيبة‬
ُ ‫ى‬ ُ َّ َ ‫ى‬
‫َولن ْج رزَين ُه ْم أ ْج َره ْم ِبأ ْح َس رن َما كانوا‬
pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang
َ ُ
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
.‫َي ْع َملون‬
ِّ ‫ى‬ ْ َ ‫َوإ ْذ َق‬
‫ال َرُّب َك ِلل َمال ِئ ىك ِة ِإ ين َج ِاع ٌل ِ يف‬
22. Terapi Eksistensial Humanistik – QS. Al – Baqarah, 2:
30-32
1. 30. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada َ ُ َ ً َ َ
‫ض خ ِليفة قالوا أت ْج َع ُل ِف َيها َم ْن‬ ِْ
‫األر‬
para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di
ُ‫اء َو َن ْحن‬ ِّ ُ ْ َ َ َ ‫ُ ْ ُ ر‬
َ ‫الد َم‬
bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak ‫يف ِسد ِفيها ويس ِفك‬
menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan ِّ َ َ َ ‫ُ َ ِّ ُ َ ْ َ َ ُ َ ِّ ُ ى‬
darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu ‫ىنسبح ِبحم ِدك ونقدس لك قال ِإ ين‬
‫َ ى‬ ‫ى‬
dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, Sungguh, .‫أ ْعل ُم َما ال ت ْعل ُمون‬
ُ ‫ُه‬ َ ‫َو َع هل َم‬
‫األس َم َاء ك ىل َها ث َّم َع َ ىر َض ُه ْم‬ْ ‫آد َم‬
Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
2. 31. Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda)
ُ ْ َ ََ ‫َى َْ ى‬
semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para
‫ون ِبأ ْس َم ِاء‬ ‫ال ِئ ْ ُك ِة فقال أن ِب ِ ي‬
‫ئ‬ ‫عَل الم‬
malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama
َ.‫َه ُؤالء إ ْن ُكنت ْم َصادقن‬
semua (benda) ini, jika kamu yang benar!” ِِ ِ ِ
3. 32. Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak ada َ‫َق ُالوا ُس ْب َح َان َك ال ِع ْل َم ىل َنا إال ما‬
yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan ِ َ ‫َع هل ْم َت َنا إ َّن َك ىأ ْن‬
kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha .‫يم‬ ُ ‫يم ْال َح ِك‬ ُ ‫ت ْال َع ِل‬
Mengetahui, Mahabijaksana.”
ِ

12
SEMESTER V - Ayat-ayat tentang Bimbingan dan Konseling Islam
‫ْ َ ُ َ َّ ِّ ُ ى‬ ُ
‫ىق ْل ال َي ْس َت روي الخ ِبيث والطي‬
23. Terapi Rasional Emotif – QS. Al – Maidah, 5: 100-101
100. Katakanlah (Muhammad), Tidaklah sama yg buruk ‫ب َول ْو‬
dgn yg baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik
‫اَّلل َيا‬ َ ‫أ ْع َج َب َك ىك َْ َي ُة ْال َخبيث َف َّات ُقوا ه‬
ِ
hatimu, maka bertakwalah kpd Allah wahai org-org yg
َ ُ ْ ُ ِْ ُ ‫ْ َ ى َ ه‬ ُ
mempunyai akal sehat, agar kamu beruntung. .‫اب لعلكم تف ِلحون‬ ِ ‫وَل األلب‬ ‫أ ِي‬
101. Wahai org-org yg beriman! Janganlah kamu
ُ ‫ى‬ َ َُ َ ‫ه‬ ‫ى‬
menanyakan (kpd Nabimu) hal-hal yg jika diterangkan
‫آمنوا ال ت ْسألوا ى َع ْن‬ ‫ىَيا أ ُّي َها ال ِذين‬
kpdmu (justru) menyusahkan kamu. Jika kamu mena- ُ َ ْ ُْ َ ُ‫ْ ُ َ ى‬ ْ
nyakannya ketika Al-Qur'an sdg diturunkan, (niscaya) akan ‫أش َي َاء ِإن ت ْبد لك ْم ت ُسؤك ْم َو ِإن ت ْسألوا‬
َ ُ‫ُْ ُ ُ َ ى‬ َ َ ْ
‫ن ُي َّي ُل الق ْرآن ت ْبد لك ْم َعفا‬ ‫َعن َها ِح‬
diterangkan kpdmu. Allah telah memaafkan (kamu)
tentang hal itu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha
Penyantun.
.‫يم‬ ٌ ‫ور َح ِل‬ ٌ ‫اَّلل َغ ُف‬
ُ ‫اَّلل َع ْن َها َو ه‬ُ‫ه‬
24. Terapi Analisis Transaksional – QS. Al Kahfi, 18: 29 َ َ ُ ْ ُ
Dan katakanlah (Muhammad), Kebenaran itu datang- ‫َوق ِل ال َح ُّق ِم ْن َرِّبك ْم ف َم ْن ى ش َاء‬
َ ْ َّ ُ ْ ْ َ َ ْ َْ
nya dari Tuhanmu; barangsiapa menghendaki (ber-
‫فل ُيؤ ِم ْن َو َم ْن ى ش َاء فل َيكف ْر ِإنا أ ْع َتدنا‬
iman) hendaklah dia beriman, & barangsiapa meng-
ْ ُ َ ُ ْ َ ‫ن َن ًارا أ َح‬ ‫ه‬
‫ِس ِادق َها َو ِإن‬ ‫اط ِب ِهم‬ َ ‫لظالم‬ ‫ل‬
ُ َ ُ ُ َ ْ َِ ِ ِ
hendaki (kafir) biarlah dia kafir.” Sesungguhnya Kami
telah menyediakan neraka bagi org zalim, yg gejolaknya ْ َ ُْْ ‫َ ى‬
mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan ‫يست ِغيثوا يغاثوا ِبم ٍاء كالمه ِل يش روي‬
(minum), mereka akan diberi air seperti besi yg men- ‫اب َو َس َاء ْت‬ َ َّْ
ُ ‫الش‬ َ ‫وه ب ْئ‬
‫س‬ َ ‫ْال ُو ُج‬
didih yg menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang ِ ً ََ
paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. .‫ُم ْرتفقا‬
25. Terapi realitas – QS. Al Hadiid, 57: 22-24
‫ض َ ىوال‬ ْ ‫اب م ْن ُمص َيبة ف‬
‫األر‬ َ ‫َما ىأ َص‬
ٍ ِ ِ ُ ْ‫ى‬
ْ ‫َ ِي ْ َ ْر‬
22. Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang
menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam
‫اب ِمن قب ِل أن‬ ْ ِ ‫ف أن ُف‬
Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujud-kannya. ٍ ‫سك َم ِ َإال َ ِ ىيف ِكت ه‬ َّ َ ‫َِ يْ َ ى‬
Sungguh, demikian itu mudah bagi Allah. ٌ
.‫اَّلل ي ِسي‬ َ ِ ‫ن ِيأها إن ذ ِلك عَل‬
23. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput
ُ َْ َ َ ْ ُ َ َ َ ‫ى ْ ِ َ ْ َ ْ َ ى‬
dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa ‫ِلكيال تأسوا عَل ما فاتكم وال تفرحوا‬
yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai َ ‫ب ُك َّل ُم ْخ‬ ُّ ‫اَّلل ال ُي ِح‬ ُ ‫ب َما َآت ُاك ْم َو ه‬
‫ال‬ ٍ ‫ت‬
setiap orang yang sombong dan membanggakan diri,
َ ََُُْ َ ُ َ َْ َ ‫ه‬ ُ َِ
24. yaitu orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain ‫ال ِذين يبخلون ويأمرون‬ .‫ور‬‫ف َّخ ن‬
berbuat kikir. Barangsiapa berpaling (dari perintah-
َ‫اَّلل ُهو‬ َ ‫اس ب ْال ُب ْخل َو َم ْن َي َت َو َّل َفإ َّن ه‬ َ
perintah Allah), maka sesungguhnya Allah, Dia Mahakaya,
ِ ِ ِ ْ ‫الن‬
Maha Terpuji.
.‫ت ال َح ِميد‬ ُّ ِ ‫ْال َغ‬
ْ َ ‫ي‬
26. Terapi Realitas – QS. Al- Baqarah, 2: 155 – 156 ُ ْ َ ْ َ ِّ ْ َْ ُ َّ َ ُ ْ َ ‫َ ى‬
155. Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ‫وع‬ ‫ن َالخو ِف َ ْو َال ُج ر‬ َْ ‫ش ٍء ْم‬ ‫َو َل ْنبلونكم ِب َ ي‬
‫س‬ ِّ
‫ص من ِّ األمو ِال هواألنف َر‬ ‫ون َّق ن‬
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, & buah-
buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-
َ
‫ ال ِذين ِإذا‬.‫ش الص ِاب ررين‬ َ َّ َ
ْ ‫ات ۗ وب‬َ ‫ى َوالث َم َر‬
orang yang sabar,
‫َ َ ْ ُ ُّ َ ٌ َ ُ َّ ه َّ ى‬ ‫ر‬ ِ
‫َّلل َو ِإنا ِإل ْي ِه‬
156. (yaitu) org-org yg apabila ditimpa musibah, me-reka
berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya ِ ِ ‫أصابتهم م ِصيبة قالوا ِإنا‬
َ
kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).
.‫َر ِاج ُعون‬
26. Menjaga rahasia – Qs. At Tahriim - 66: 3 ْ‫ى‬ ْ ‫ت إ ىَل َب‬ َّ َّ َ ‫َ ْ ى‬
‫ض أز َو ِاج ِه‬ ‫ع‬ ُّ ‫الن‬
ِ ْ ‫ِس ِ َ ي ى‬ ‫و ِإذ أ‬
‫َ ى ْر َ َ ُ ه‬
Dan ingatlah ketika secara rahasia Nabi membicarakan
ُ‫اَّلل‬ ‫ى‬ َ ً
suatu peristiwa kpd salah seorang istrinya (Hafsah). Lalu
‫َح ِديثا فل َّما ن َّبأت ى ِب ِه وأظهره‬
َ ‫َع ىل ْيه َع َّر‬
dia menceritakan peristiwa itu (kpd Aisyah) & Allah
memberitahukan peristiwa itu kpdnya (Nabi), lalu (Nabi) ‫ض‬ ‫ع‬ ْ ‫ض َع ْن َب‬ َ ‫ف َب ْع َض ُه َوأ ْع َر‬
memberitahukan (kpd Hafsah) sebagian & menyem- ‫ى ْ ى َ َ َن‬
َ ْ َ ْ ‫َ ى‬ َ ‫َ ى َّ ِ َ َّ ى‬
bunyikan sebagian yg lain. Maka ketika dia (Nabi) mem- ‫فلما ن ىبأها ِب ِه قالت من أنبأك هذا‬
َ ْ ُ َ ْ َ َّ َ َ َ
beritahukan pembicaraan itu kpdnya (Hafsah), dia ber-
tanya, “Siapa yang telah memberitahukan hal ini kpd- .‫يم الخ ِب ُي‬ ‫قال نبأ ِ ين الع ِل‬
mu?” Nabi menjawab, “Yang memberitahukan kepadaku
adalah Allah Yang Maha Mengetahui, Maha Teliti.”

13
BAB V
HADITS NABI TENTANG BIMBINGAN KONSELING ISLAM
َ ‫اَّلل َع ْن ُه َق‬ ‫ى‬
1. Ramah pada konseli
‫ال‬ ُ‫ض ه‬ َ ِ ‫َع ْن أ َنس ْبن َم ِال ٍك َر‬
Dari Anas Bin Malik r.a berkata: tidaklah Nabi
SAW suka mencela, tidaklah suka berkata kotor, َ‫اَّلل َع ىل ْي ِه َو َس هلم‬ ُ ‫ت َص هَل ي ه‬ َّ ‫ ى ْ َ ُ ر ْ ر‬:
ُّ ِ ‫الن‬ ‫لم ي كن‬
َ ‫َ َ ى َّ ً ى‬ ً َّ ‫َ َ َ ي‬
juga tidak suka melaknat, beliau pernah bersabda
‫ كان‬، ‫ وَل لعانا‬، ‫ َ وَل فحاشا‬، ‫َس َّب ًابا‬
ketika akan mencela seseorang : kenapa dahinya ْ َْ َ ُ ‫َي ُق‬
berdebu? (HR. Bukhari) ‫ول ِأل َح ِدنا ِعند ال َم ْع ِت َب ِة – أي عند‬
ُ َ ‫ى‬
‫ )رواه‬.‫ َما ل ُه ! ت رر َب َج ِبين ُه‬: - ‫العتاب‬
(‫البخاري‬
ُ ‫اَّلل َص هَل ه‬ ‫ى َّ َ ُ َ ه‬
‫َع ْن َج ِاب نر أن رسول‬
2. Ramah pada konseli
Dari Jabir sesungguhnya Rasulullah SAW ‫اَّلل‬ ‫ى‬ ِ
‫ُ ى‬ َّ َ ‫َع ىل ْيه َو َس هل َم َق‬
bersabda : Sesungguhnya yang paling aku cintai ‫ ِإن ِم ْن أ َح ِّبك ْم ِإ ي ََّل‬: ‫ال‬
di antara kalian dan paling dekat tempat َ َ ْ َ ْ َ ً ْ َ ِّ ْ ُ َِ ْ ‫َ ى‬
duduknya denganku pada hari kiamat adalah ‫ىوأقر ِبكم ى ِم يت مج ِلسا يوم ال ِقيام ِة‬
ً َ ْ َُ َ
mereka yang paling bagus akhlaknya di antara )‫ )رواه اليمذي‬.‫اسنك ْم أخلقا‬ ِ ‫أح‬
kalian (HR. Tirmidzi)
3. Jujur pada konseli
‫ال‬ َ ‫عن ابن مسعود رض هللا عنه َق‬
Dari Ibnu Mas’ud r.a berkata, Rasulullah SAW
َ‫اَّلل َع ىل ْي ِه َو َس هلم‬ ُ ‫اَّلل َص هَل ي ه‬ ‫َ َ َ ُ ُ ه‬
bersabda : Wajib atas kalian berlaku jujur, karena ِ ‫ول‬ ‫قال رس‬
َ ْ ِّ َّ َ ْ ِّ ُ ‫ى‬
sesungguhnya jujur itu menunjukkan (pelakunya) ‫ ف ِإن الصدق يه ِدي‬،‫ َعل ْيك ْم ِبالصد ِق‬:
ْ َ
kepada kebaikan, dan kebaikan itu menunjukkan َّ ْ ‫ى‬ ْ َّ ْ ‫ى‬
kepada surga. Seseorang senantiasa jujus dan ‫ َو َما‬،‫ َو ِإن ال ِ َّي َي ْه ِدي ِإَل ال َجن ِة‬،‫ِإَل ال ِ ِّي‬
َ ْ ِّ ُ ُ
berusaha untuk selalu jujur sehingga ia ditulis di ‫الصدق‬ ‫الر ُج ُل َي ْصدق َو َي َت َح َّرى‬ َّ ‫ال‬ ُ ‫َي َز‬
ُ ً ِّ ‫َ َّ ُ ْ َ َ ْ َ ه‬
‫ َو ِإ َّياك ْم‬.‫اَّلل ِصديقا‬
sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur. Dan
jauhilah oleh kalian sifat dusta. Karena ِ ‫ب ِعند‬ ‫حت ي كت‬
‫ى‬ ْ ‫َ َّ ْ ى‬ ‫ْ ى‬
sesungguhnya dusta itu menunjukkan pelakunya ‫ ف ِإن الك ِذب يه ِدي ِإَل‬،‫َوال ك ِذ َب‬ َ َ
َّ ‫ى‬ َ ‫ َوإ َّن ْال ُف ُج‬،‫ْال ُف ُجور‬
،‫ور َي ْه ِدي ِإَل الن رار‬
kepada keburukan. Dan keburukan itu
menunjukkan kepada api Neraka. Seseorang
َّ َ َ َ َ ُ ْ َ ُ ُ َّ ِ ُ َ ‫َ َ َ ر‬
senantiasa berdusta dan berusaha untuk selalu ‫وما يزال الرجل يك ِذب ويتحرى‬
َّ ‫ْ ى َ َ َّ ُ ْ َ َ ْ َ ه ى‬
berdusta sehingga ia ditulis Allah sebagai seorang
pendusta. (HR. Bukhori Muslim)
.‫اَّلل كذ ًابا‬ ِ ‫ال ك ِذب حت ي كتب ِعند‬
(‫)رواه البخاري ومسلم‬
4. Bersikap baik pada konseli
Dari Abu Hurairah r.a ia berkata: Rasulullah SAW
‫النت‬
‫رض هللا عنه أن ى ْ ِ ي‬ ‫أن هريرة ي‬ ‫عن ِ ي‬
bersabda: Paling sempurnanya iman orang ‫ أك َم ُل‬: ‫وسلم قال‬ ‫ى‬ ‫صَل هللا عليه‬
ًُ ُ ُ ُ ً َ َ ‫ْال ُم ْؤمن‬
mukmin adalah yang paling bagus akhlak mereka. ،‫يمانا أ ْح َسنه ْم خلقا‬ ‫ن ِإ‬
dan yang paling terpilih di antara kamu sekalian ً ُ ُ ْ َ ْ ُُ َ ْ ُِ ُ ِ َ َ
adalah orang yang paling terpilih akhlaknya ‫)رواه‬.‫و ِخياركم ِخياركم ِل ِنسا ِئ ِهم خلقا‬
terhadap istri-istri mereka”. (HR. Tirmidzi) )‫اليمذي‬
‫ه‬ ‫هُ ى‬ ‫ه‬ َ ‫َق‬
5. Syukur dan sabar
: ‫اَّلل َ ىعل ْي ِه َو َسل َم‬ ‫النت َصَل‬ ‫ي‬ َ ِ ‫ال‬
Nabi SAW bersabda : Perkara orang mukmin َ ُ ‫ُه‬ َّ ْ ْ
mengagumkan, sesungguhnya semua perihalnya ‫َع َج ًبا ِأل ْم رر ال ُم َؤ ِم رن ِإن أ ْم َر ُه كله خ ْ ٌي‬
ْ ْ ْ َّ َ ‫س َذ‬ َ ‫َو ىل ْي‬
baik dan itu tidak dimiliki seorangpun selian
‫اك ِأل َح ٍد ِإَل ِلل ُمؤ ِم رن ِإن‬
orang mukmin. Bila tertimpa kesenangan, ia ْ ‫ى َ َ ْ ُ َ َّ َ ى َ ى َ َ ى‬
bersyukur dan syukur itu baik baginya dan bila ‫ِس ُاء شك َر فكان خ ْ ًيا ل ُه َو ِإن‬ ‫أصابته‬
tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar itu baik ُ ‫ى َ َ ْ ُ َ َّ ُ َ َ َ َ ى َ َ ْ ً ى‬
‫ )رواه‬.‫أصابته ِصاء ص ِي فكان خيا له‬
baginya. (HR. Muslim)
(‫مسلم‬

14
6. Empati ‫َ ْ ى ُ َ ْ َ َ ى َّ َ ُ َ ه َ ه ه‬
ُ‫اَّلل‬
Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah SAW ‫اَّلل صَل‬ ِ ْ ‫ع ىن أ ِ ين ه هريرة أن رسول‬
‫َى‬ َ ‫َعل ْيه َو َسل َم َق‬
bersabda: Hak seorang muslim terhadap seorang ‫ َح ُّق المس ِل ِم عَل‬: ‫ال‬
ْ ُ ِ
muslim ada enam perkara. Lalu dia ditanya, “Apa َ‫يل َما ُه َّن َيا َر ُسول‬ َ ‫ ق‬,‫ت‬ ٌّ ‫ْال ُم ْسلم س‬
enam perkara itu, Ya Rasulullah?” Jawab beliau, َ َ ْ ‫ه ِ ِ َ َ ِ َ ى ِ َ ُ َ َ ِّ ْ َ ى‬
“1. Bila engkau bertemu dengannya, ucapkanlah ‫ ق ىال ِإذا ل ِقيته فسلم علي ِه و ِإذا‬: ‫اَّلل‬ ِ
salah kepadanya. 2. Bila dia mengundangmu, ْ‫اك َفأج ْب ُه َوإ َذا ْاس َت ْن َص َح َك َف ْان َص ح‬
َ ‫َد َع‬
penuhilah undangannya. 3. Bila dia minta َ َ ُ ْ ِّ َ َ َ ‫ى ُ َ َ َ ِ َ َ ِ َ َ َ ه‬
nasihat, berilah dia nasihat. 4. Bila dia bersin lalu ‫له و ِإذا عطس فح ِمد اَّلل فسمته و ِإذا‬
َّ َ َ َ َ َ ُ ْ ُ َ َ َ
membaca tahmid, doakanlah semoga dia beroleh
rahmat. 5. Bila dia sakit, kunjungilah dia. 6. Dan
‫ )رواه‬.‫ات فات ِب ْع ُه‬ ‫م ررض فعده و ِإذا م‬
bla dia meninggalkan, ikutlah mengantar (‫مسلم‬
jenazahnya ke kubur”. (HR. Muslim)
7. Akhlak baik dan lembut َ‫ َقال‬: ‫ال‬ َ ‫َع ْن ىأن َسعيد ْال ُخ ْدر ِّي َق‬
Dari Abi Said Al Khudzri berkata: Rasulullah SAW
َ ‫ُر َ ىْ َ َ ه‬ ‫َ ُ ُِي ه ِ ٍَه‬
bersabda: Orang mukmin yang paling sempurna :‫اَّلل صَل هللا علي ِه وسلم‬ ِ ‫ىرسول‬
ُ ‫ى‬ ً َ ‫أ ْك َم ُل ْال ُمؤمن‬
ْ
‫اسن ُه ْم‬ َ
adalah yang paling baik akhlaknya, orang yang َ ‫ن إ‬
ِ‫يم ى ْانا ً أح ه‬ ِ ِ
lembut pada lingkungan, yakni mereka yang
َ‫ الذين‬،‫ون أك َنافا‬ َ ُ َّ َ ِ ُ ْ ً َ ْ‫ى‬
‫ئ‬ ‫ط‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ال‬ ،‫ا‬ ‫ق‬ ‫أخل‬
َ ِ ْ َ َّ َ ْ ‫َ ْ ى ُ َ َ ُ ْ ى ُ َ َ ى‬
ramah dan bersahabat, dan bukanlah dari kita
mereka yang tidak ramah dan tidak bersahabat.
‫ وليس ِمنا من َل‬،‫ي ْألفون ويؤلفون‬
(HR Thibrani)
(‫ان‬ ‫الطي‬ ِ ‫رواه‬ ) . ‫ف‬ ُ ‫ف َو ََل ُي ْؤ ىل‬ ُ ‫َيأ ىل‬
‫ي‬
8. Akhlak baik dan lembut
‫ول‬َ ‫ ىأ َّن َر ُس‬،‫اَّلل َع ْن َها‬ ُ‫ض ه‬ َ ِ ‫َع ْن َعا ِئ َش َة َر‬
Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah SAW ‫ُ ي‬
bersabda: Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut َ‫ إ َّن هللا‬:‫ال‬ َ ‫هللا َع ىل ْيه َو َس هل َم َق‬ ‫َل‬
‫َ ه‬
‫هللا ص‬ ِ
ْ ِّ ِ ‫َ ى‬ ِ ْ ِّ ُّ ُ ٌ َ
dan mencintai kelembutan. Allah memberi
‫ط عَل الرف ِق‬ ْ ُ َ
‫ ويع‬،‫رِفيق ي ِحب الرفق‬ َ
kepada kelembutan hal-hal yang tidak diberikan
ْ ُ َ َ َ‫َ ى ْ ُ ْ ِ ي‬ ُ َ
kepada kekerasan dan sifat-sifat lainnya. (HR ‫ط‬ ِ‫ وما َل يع ي‬، ‫ط عَل العن ِف‬ ِ‫َماى َل ي ْع ي‬
(‫ )رواه البخاري ومسلم‬.‫َعَل َما ِس َو ُاه‬
Bukhori Muslim)

9. Akhlak baik dan lembut


‫ال‬ َ ‫ َق‬:‫ال‬ َ ‫ َق‬،‫اَّلل ْبن َم ْس ُعود‬ ِ
‫َ ْ َْ ه‬
‫عن عبد‬
Dari Abdullah bin Mas’ud berkata: Rasulullah َ‫َ ُ ُ ِ ه َ ه ر ه ُ َ ى ٍْ َ َ ه َ ى‬
SAW bersabda: Maukah kalian aku beritahu ‫ أَل‬:‫سلم‬ ‫ى‬ ‫اَّلل صَل اَّلل علي ِه و‬ ِ ‫ُرسول‬
َّ ‫ى‬ َ ُ ْ
‫أخ ِ ُيك ْم ِب َم ْن َي ْح ُر ُم عَل الن رار أ ْو ِب َم ْن‬
tentang orang-orang yang tidak akan disentuh
api neraka? Atau orang-orang yang tidak akan َ ِّ ُ ‫َ ْ ُ ُ َ ى ْ َّ ُ َ ى‬
masuk neraka? Dialah orang yang mudah bergaul ‫يب َه ِّ نن‬ ٍ ‫ عَل كل ق رر‬،‫تحرم علي ِه النار‬
(dalam kebaikan), berlemah lembut, dan tidak
mempersulit. (HR. Tirmidzi)
)‫ )رواه اليمذي‬.‫َس ْه ٍل‬
َّ ‫َ ْ ى ُ َ ْ َ َ َ َ ُ ْ ى‬
‫هللا َعن ُه أن َر ُس ْو َل‬
10. Berkata baik atau diam
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‫ض‬ ‫عن أ ِ ين ه هريرة ُ ر ِ ي‬
‘alaihi wa sallam bersabda,“Barang siapa yang ْ‫ َمن‬: ‫ال‬ َ ‫هللا َع ىل ْيه َو َس هل َم َق‬ ‫هللا َصَل‬ ِ
ِ
beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka ْ‫اهلل َو ْال َي ْوم اْلخر َف ْل َي ُقل‬ ِ ‫كان ًيؤ ِمن ِب‬ ُ ُْ َ ‫ى‬
hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia ‫ِى َ ِْ ر‬ ْ ً َ
diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; ‫اهلل‬ِ ‫ ومن كان يؤ ِمن ِب‬،‫خ ْيا أ ْو ِل َي ْص ُمت‬
ُ ُ ْ َ َ
َ ‫ى‬ ْ َْ ْ
Muslim, no.47)
‫ َو َم ْن كان‬،‫اْلخ رر فل ُي ك رر ْم َج َار ُه‬ ِ ‫َوا َلي ْو ِم‬
ْ َْ ْ ْ
‫اْلخ رر فل ُي ك رر ْم‬ ِ ‫اهلل َوال َي ْو ِم‬ ِ ‫ُيؤ ِم ُن ِب‬
َ
(‫ )رواه البخاري ومسلم‬.‫َض ْيف ُه‬

15
11. Penguatan agama melalui nasihat dan Bimbingan َ‫ َقال‬- ‫صَل هللا عليه وسلم‬- ‫ت‬ َّ َّ ‫ى‬
َّ ِ ‫الن‬
Konseling Islam ‫أن‬
َ َ ْ َ َُْ ُ َ َّ ُ ِّ
Sesungguhnya Nabi SAW bersabda : agama « ‫« الدين الن ِصيحة » ق َلنا ِلمن قال‬
adalah nasihat.” Kamipun bertanya, “Hak
‫ن‬َ ‫هَّلل َول ك َتابه َول َر ُسوله َوألئ َّمة ْال ُم ْسلم‬
siapakah itu?” beliau menjawab, “Nsihat itu ِِ ِ ِ ِِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
adalah hak Allah, kitab-Nya, Rasul- ‫ صحيح مسلم‬.» ‫َو َع َّام ِت ِه ْم‬
Nya,pemerintah kaum muslimin, dan rakyatnya.”
(Shohih Muslim)
12. Nilai-Nilai Dasar Bimbingan Konseling Islam ‫َ ْ ى ُ ََْ َ َ َ َ َ َ ُ ُ ه‬
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW
- ‫اَّلل‬ ِ ‫ول‬ ‫عن أ ِن هريرة قال قال رس‬
َّ َ
َ ‫ « من نف‬- ‫صَل هللا عليه وسلم‬ ْ َ
bersabda: “Barang siapa yang membebaskan ‫س‬
َ ‫الد ْن َيا َن َّف‬ ُّ ُ ً ُ ْ
seroang mukmin dari kesulitan dunia, maka Allah
‫س‬ ‫َع ْن ُمؤ ِم نن ك ْرَبة ِم ْن ك َر ِب‬
akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada ْ ُ ً ُ ْ ُ‫ه‬
hari kiamat. Barang siapa memberi kemudahan ‫اَّلل َعن ُه ك ْر َبة ِم ْن ك َر ِب َي ْو ِم ال ِق َي َام ِة‬
‫َ َّ َ ه ُ ى‬ ‫َ َ ْ َ َّ َ َ ى‬
kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka ‫اَّلل َعل ْي ِه ِف‬ ‫ش يش‬ ِ‫ش عَل ُم ْع ن‬ ‫ومن ي‬
Allah akan memberikan kemudahan di dunia dan ُ‫الد ْن َيا َواْلخ َرة َو َم ْن َس َ َي ُم ْسل ًما َس َ َيه‬ ُّ
ِ ِ
ُ ‫الد ْن َي ِا َواْلخ َرة َو ه‬
akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang
ُّ ُ‫ه‬
muslim, maka Allah akan menutup aibnya di ‫اَّلل ِف َع ْو ِن‬ ‫َْ ى‬ ِ ِ ‫ف‬ ِ ‫اَّلل‬
ُ ْ َ ‫ى‬ ْ
‫يه َو َم ْن‬
dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong
hamba-Nya selama hamba tersebut menolong ِ ِ ْ ‫ال َ ىع ْب ِد َما كان ال ْ َع ْبد ِف عو ِن‬
‫خ‬ ‫أ‬
saudara-nya sesama muslim. Barang siapa ‫يه ِعل ًما َس َّه َل‬ ِ ‫س ْ ِف‬ ُ ‫َسل َك َطر ًيقا َيل َت ِم‬
‫ر‬
menempuh ja-lan untuk mencari ilmu, maka َ‫اج َت َمع‬ ْ ‫اَّلل ىل ُه به َطر ًيقا إ ىَل ال َج َّنة َو َما‬ ُ‫ه‬
Allah akan memu-dahkan jalan ke surga baginya. ِ ِ ‫ر‬ ِ ِ
َ ُ ‫ه‬ َ
Tidaklah sekelom-pok orang berkumpul di masjid ‫اَّلل َي ْتلون‬ ِ ‫وت‬ ِ ‫ق ْو ٌم ِف َب ْي ٍت ِم ْن ُب ُي‬
(rumah Allah) untuk membaca Al Qur'an,
‫ت‬ ْ ‫ون ُه َب ْي َن ُه ْم إ َّال َن َزىل‬ َ ُ َ ََََ ‫َ َ ه‬
‫اَّلل ويتدارس‬ ِ ‫ِك ىتاب‬
melainkan mereka akan diliputi ketenangan, ُ َ ْ َّ ِ ُ ُ ْ َ َ َ ُ َ َّ
rahmat, dan dikelilingi para malaikat, serta Allah ‫َعل ْي ِه ُم الس ِكينة وغ ِشيتهم الرحمة‬
akan menyebut-nyebut mereka pada malaikat-
‫يم ْن‬ َ ‫اَّلل ِف‬ ُ ‫الئ ىك ُة َو َذ ىك َر ُه ُم ه‬ َ َ ْ ُ ُ ْ َّ َ َ
malaikat yang berada di sisi-Nya. Barang siapa ْ ْ ُ ْ‫َ َُُ ى‬ ‫و ْح َف ُته َ َم ْالم َ َّ ى‬
ِ
yang ketinggalan amalnya, maka nasabnya tidak ‫شع ِب ِه‬ ‫َ ِعند ُه ومن بطأ ِب ِه عمله لم ي ر‬
juga meninggikannya.' (Shohh Muslim) ‫ صحيح مسلم‬.» ‫ن َس ُبه‬
13. Potensi dasar diri manusia َ ْ َ ُ َّ ‫َ َّ َ َ ى ُ ُ َ ْ َ َّ َ َ َ ى‬
Bercerita kepada kami Abu Nu’aim, bercerita kepada ‫حدثنا أبو نعي ٍم حدثنا زك ررياء عن ع ِام نر‬
kami Zakaria dari Amir berkata, Aku mendengar ُ ‫ان ْب َن َبشي َي ُق‬ َ َ ْ ُّ ُ ْ َ َ َ
‫ول‬ ِ ‫قال سمعت النعم‬
Nu’man bin Basyir berkata, aku mendengar Rasulullah ‫ه ُ َ ْى‬ ‫ن‬ ‫َ ْ ُِ َ ُ َ ه َ ه‬
SAW bersabda: “Yang halal sudah jelas dan yang ‫اَّلل صَل اَّلل علي ِه‬ ِ ‫س ِمعت رسول‬
haram juga sudah jelas. Namun diantara keduanya ٌ‫ن َو ْال َح َر ُام َب ِّن‬ ٌ ِّ ‫ول ْال َح َل ُل َب‬ ُ ‫َو َس هل َم َي ُق‬
ْ ‫ات ََل َي ْع ىل ُم َها ىكث ٌي م‬
ada perkara syubhat (samar) yang tidak diketahui oleh
banyak orang. Maka barangsiapa yang menjauhi diri ‫ن‬ ٌ ‫َو َب ْي َن ُه َما ُم َش َّب َه‬
‫َ ى‬ ِ ِ
‫ات ْاست ِْ َيأ‬ َ َ ْ َ َّ ْ َ َّ
ِ ‫اس ف َمن اتف ال ُمش َّبه‬
dari yang syubhat berarti telah memelihara agamanya
dan kehormatannya. Dan barangsiapa yang sampai ‫ر‬ ‫الن‬
َ ُّ َ َ َ ْ َ َ
jatuh (mengerjakan) pada perkara syubhat, sungguh
‫ات‬ ِ ‫ِل ى ِدي ِن ِه و ِع ْر ِض ِه و َمن ْ وقع ِ يف الش ُبه ى‬
dia seperti seorang penggembala yang ْ
menggembalakan ternaknya di pinggir jurang yang ‫وش ى ُك أن‬ ِ ‫ك َر ناع َي ْ ىر ََع َح ْو َل ال ِح ََم ُي‬
َّ َ ُ َّ َ
dikhawatirkan akan jatuh ke dalamnya. Ketahuilah
‫ُي َو ِاق َع ُه أَل َو ِإ ىن ِلك ِّل َم ِل ٍك ِح ى ًَم أَل ِإن‬
bahwa setiap raja memiliki batasan, dan ketahui-lah
َّ َ ‫َ ه‬
bahwa batasan larangan Allah di bumi-Nya adalah ‫اَّلل ِ يف أ ْر ِض ِه َم َح رار ُم ُه أَل َو ِإن ِ يف‬ ِ ‫ِحَم‬
َ ‫ُ ْ َ ً َ َ ى َ ْ َ ى‬ ْ
‫ال َج َس ِد مضغة ِإذا صلحت صل ح‬
apa-apa yang diharamkan-Nya. Dan ketahuilah pada
setiap tubuh ada segumpal darah yang apabila baik
ُ ْ َ َ َ َ َ ُّ ُ ُ ْ
maka baiklah tubuh tersebut dan apabila rusak maka ‫ال َج ىَسد كل ُه َو ِإذا ف َسد ْت ف َسد ال َج َسد‬
rusaklah tubuh tersebut. Ketahuilah, ia adalah hati"
(HR Bukhori) )‫ب (البخاري‬ ُ ‫ه ْال َق ْل‬ َ ِ ‫ُك ُّل ُه أ ََل َو‬
‫ي‬

16
14. Hiporkrit (Nifaq) sebuah problem BKI
ِّ‫الن ِت‬ َّ ْ َ ُ ْ َ ُ ‫َ ْ ى ُ َ ْ َ َ َ َ ه‬
Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi SAW bersabda: ‫اَّلل عنه ُع ْن َ ي‬ ‫عن أن هريرة ر ِض‬
َ َ ‫َ ه ِ ي ه ُ َ ى ْ َ َي ه‬
ُ َ َ
‫صَل اَّلل علي ِه وسلم قال آية المن ِاف ِق‬
“Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika
ُْ َ َ ‫َّ َ ى‬ َ ٌ ََ
berkata dia berbohong. Jika diberi amanah, ia ‫ثلث ِإذا َحد ىث كذ َب َو ِإذا اؤت ِم َن‬
berkhianat, dan jika berjanji, dia mengingkari.
)‫ف (رواه البخاري‬ َ ‫ان َوإ َذا َو َع َد أ ْخ ىل‬ َ َ
(HR Bukhori) ِ ‫خ‬
Bercerita kepada kami Qobishoh bin ‘Uqbah َ َ َّ َ َ َ َ ْ ُ ُ ْ ُ َ َ َ َ َّ َ
berkata, bercerita kepada kami Sufyan dari ‫ال َحدثنا‬ ‫حدثنا ق ِبيص َة بن عقبة ق‬
A’mash dari Abdullah bin Murroh dari Masruq ْ
‫اَّلل ب رن‬
‫َ ْ َْ ه‬
ِ ‫ش عن عب ِد‬ ‫م‬ َ ‫ان َع ْن ْاأل ْع‬ ُ َْ ُ
‫سفي‬
‫ر‬
dari Abdullah bin Amr, Sesungguhnya Nabi SAW
‫اَّلل ب رن‬ ْ
ِ
‫ه‬ َ
‫وق عن ع ْب ِد‬ ْ َ ‫ش‬ُ ْ ‫ُم َّر َة عن َم‬
ْ َ
bersabda, “Ada empat perkara, barangsiapa ‫ه‬ ‫َ ْ ى َّ َّ َّ َ ه ه ُ ى‬ ٍ
yang 4 perkara itu ada di dalam dirinya, maka ‫اَّلل َعل ْي ِه َو َسل َم‬ ‫عم نرو ى أن الن ِ يت صَل‬
ً َُ َ ‫ى‬ ُ َ ‫َق‬
‫ال أ ْرَب ٌع َم ْن ك َّن ِف‬
orang itu adalah seorang munafik yang murni
dan barang-siapa yang di dalam dirinya ada satu ‫يه كان من ِافقا‬ ِ
ْ ٌ‫َ ى‬ ْ ‫َخال ًصا َو َم ْن ىك َان‬
perkara dari empat perkara tersebut, maka orang ‫يه خ ْصلة ِمن ُه َّن‬ ِ ‫ت ِف‬ ِ ‫ى‬
itu memiliki pula satu macam perkara dari َّ‫الن َفاق َحت‬ ِّ ْ ٌ ‫َ ْ ى‬ ْ َ
‫ن‬ ‫م‬ ِ ‫ة‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫خ‬ ‫يه‬
ِ ‫ف‬ ِ ‫ت‬ ‫ان‬‫ك‬
kemunafikan sehingga ia meninggalkannya, iaitu: َ َّ َ ِ َ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ
jikalau dipercaya berkhianat, jikalau berbicara ‫يدعها ِإذا اؤت ِمن خان و ِإذا حدث‬
َ ‫اه َد َغ َد َر َوإ َذا َخ‬ َ ‫ىك َذ َب َوإ َذا َع‬
berdusta, jikalau berjanji dia tidak tepati dan
‫اص َم‬ ِ ِ
jikalau bertengkar maka ia berbuat kecurangan – َ
yakni tidak melalui jalan yang benar lagi.” (HR )‫ف َج َر (رواه البخاري‬
Bukhori)
15. Memposisikan Manusia Sebagai Tugas Bimbingan
‫ت‬ ْ ‫اَّلل َع ْن َها ىأ َّن َها َق ىال‬
ُ‫ض ه‬ َ ِ ‫َع ْن َعا ِئ َش َة َر‬
ُ ‫اَّلل ي َص هَل ه‬
Konseling Islam
َ‫اَّلل َع ىل ْي ِه َو َس هلم‬ ‫ىَََ َ ُ ُ ه‬
Dari Aisyah r.a sesungguhnya dia berkata: ِ ‫أمرنا رسول‬
Rasulullah memerintahkan kita untuk َ َ َ َ َ َ ْ ُ ‫ى ْ ُ َ ِّ َ َّ َ َ َ ى‬
menempatkan manusia sesuai dengan ‫أن نيل الناس من رازلهم مع ما نطق ِب ِه‬
ُ َ َ ‫ه َ ى‬ َ ُ ُْ
kedudukan mereka. Hal ini sesuai dengan apa ‫اَّلل ت َعاَل َوف ْوق ك ِّل‬ ِ ‫الق ْرآن ِم ْن ق ْو ِل‬
yang dikatakan dalam AlQuran bahwa,” dan di
)‫يم (مسلم‬ ٌ ‫ِذي ِع ْلم َع ِل‬
atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada ٍ
lagi Yang Maha Mengetahui.” (HR Muslim )
Dalam riwayat lain: Rasulullah SAW bersabda, ‫ َ َ َ ُ ُ ه‬: ُْ
tempatkanlah manusia sesuai dengan kedudukan ‫اَّلل‬
ِ ‫ول‬ ‫َو ِ يف رر َو َاي ٍة أخرى قال ى رس‬
َّ ُ ْ ‫ه‬ ‫هُ ى‬ ‫ه‬
mereka.” (HR Abu Daud) ‫اس‬َ ‫الن‬ ‫اَّلل َعل ْي ِه َو َسل َم أن رزلوا‬ ‫َصَل‬
‫َ ى‬
)‫َمن رازل ُه ْم (رواه أبو داود‬

َ ‫ال َق‬ َ ‫اَّلل َع ْن ُه َق‬ ‫ى‬


16. Bimbingan Konseling Islam dalam Memelihara
‫ال‬ ُ‫ض ه‬ َ ِ ‫َع ْن أ ِن ُه َر ْي َر َة َر‬
dan Mengembangkan Fitrah Manusia
ُ ْ َ ُّ ُ َ ‫َّ ُّ ي َ ه ه ُ َ ى ي ْ َ َ ه‬
Dari Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah SAW ‫ود‬ ٍ ‫الن ِىت صَل اَّلل علي ِه وسلم كل مول‬
bersabda: "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan ْ‫ول يُد َع ىَل ْالف ْط َرة َف ىأ َب َو ُاه ُي َه ِّو َدانه ىأو‬ ‫ُي‬
fithrah. Kemudian kedua orang tunyalah yang ِِ ْ ِ ِ ‫ى‬
akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, ‫يم ِة‬َ ‫ضا ِن ِه أ ْو ُي َم ِّج َسا ِن ِه ىك َم َثل ال َبه‬ َ ِّ ‫ُي َن‬
ِْ ِ َ َ َ َ َْ ُ َُْ
Nashrani atau Majusi sebagaimana binatang
ternak yang melahirkan binatang ternak dengan
‫يمة ه ْل ت َرى ِف َيها َجد َع َاء‬ ‫تنتج الب ِه‬
sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat )‫(البخاري‬
padanya?" (HR. Bukhori)

17
Menceritakan kepada kami Abu Yaman َ َ ٌ ْ َ ُ َ َ َ ْ ‫ى‬ َ َ ْ ُ ‫َ َّ َ َ ى‬
mengabarkan pada kami Syuaib bahwa Ibnu ‫ان أخ ِينا شعيب قال‬ ِ ‫حدثنا أبو اليم‬
Syihab berkata: "Setiap anak yang wafat wajib ‫صَل عَل كل مولود‬
ُ ْ َ ِّ ُ ‫ى‬ َ ‫ه‬ َ ‫ْاب ُن ش َهاب ُي‬
ٍ ِ
dishalatkan sekalipun anak hasil zina karena dia َ ُ ُ َّ ‫ى‬ ْ ‫ى‬ ْ َّ َ َ ‫ُ َ َ ى َ ٍْ ى‬
dilahirkan dalam keadaan fithrah Islam, jika ‫م ىتوف و ِإن كان ْ ِلغي ٍ َة ِمن أج ِل أنه ى و ِلد‬
kedua orangnya mengaku beragama Islam atau ‫اه‬ ُ ‫َعَل ف ْط َرة اْل ْسلم َي َّدَع أ َب َو‬
hanya bapaknya yang mengaku beragama Islam ُ ُّ ُ ْ َ ‫ْ ْ َ َ ى ْ ى ُ ُ َ َّ ً َ ْ ى‬
‫ِ ي‬ ِ ِ ِ ِ
meskipun ibunya tidak beragama Islam selama ‫اصة و ِإن كانت أمه‬ ‫ِاْلسلم أو أبوه خ‬
anak itu ketika dilahirkan mengeluarkan suara ‫ارخا‬
ً
‫ص‬ َ ‫ل‬ َّ ‫ه‬ َ َ
‫ت‬ ‫اس‬ْ ‫َع ىَل َغ ْي ْاْل ْس َلم إذا‬
َ
(menangis) & tidak dishalatkan bila ketika dilahir- َ ‫ُ ِّ َ َ ر ى ْ ِ َ َ ِ ُ ِ َ ه َ ى َ ْ ر‬
‫ص يَل علي ِه ىوَل ي ىصَل عَل من ىَل‬
kan anak itu tidak sempat mengeluarkan suara
َ َّ َ ٌ ْ ُ َّ
(menangis) karena dianggap keguguran sebelum ‫يست ِهل ِمن أج ِل أنه ِسقط ف ِإن أبا‬
ْ ْ ُّ َ ْ َ
sempurna, berdasarkan perkataan [Abu Hurairah َ َ ُ ِّ َ ُ َ ‫ه ُ َ ْ ُ ى‬ َ ِ ‫ُه َرْي َر َة َر‬
‫ال‬ ‫ق‬ ‫ث‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫ي‬ ‫ان‬ ‫ك‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫اَّلل‬ ‫ض‬
radliallahu 'anhu] yang menceritakan bahwa Nabi ْ
َ َ ‫َّ ُّ َ ه ي ه ُ َ ى ْ َ َ ه‬
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidak ada ‫ت صَل اَّلل علي ِه وسلم ما ى ِمن‬ ‫الن ِ ُ ي‬
ُ ‫ول ُد َع ىَل ْالف ْط َرة َفأ َب َو‬ ‫َّ ُ ى‬
seorang anakpun yang terlahir kecuali dia dilahir- ‫اه‬
ِ ِ ‫ى‬ ‫ود ِإ ىَل ي‬ ٍ ‫َم ْول‬
kan dalam keadaan fithrah. Maka kemudian َ‫ى‬
kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan ‫يهودا ِن ِه أو ين ضا ِن ِه أو يمجسا ِن ِه كما‬
َ ِّ َ ُ ْ َ ِّ َ ُ ْ َ ِّ َ ُ
ً َ َ ُ َ َْ ُ َُْ
anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi ‫يمة َج ْم َع َاء َه ْل‬ ‫تنتج الب ِهيمة ب ِه‬
sebagaimana binatang ternak yang melahirkan ‫ُ ُّ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ َّ َ ُ ُ ُى‬
binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian ‫ت ِحسون ِفيها ِمن جدعاء ثم يقول أبو‬
melihat ada cacat padanya?". Kemudian Abu ‫ََُْ َ َ َ هُ َْ ُ ْ َ َ ه ه‬
‫ت‬ ‫اَّلل ي‬ ‫ال‬ ِ ‫ض ىاَّلل ْعنه ِفطرة‬ ‫هريرة ر‬
Hurairah radliallahu 'anhu berkata, (mengutip ِ َ َ َ ْ َ ‫َ َ َ َّ ِ َ ي‬
firman Allah QS Ar-Ruum: 30 yang artinya: )‫فطر الناس عليها اْلية (البخاري‬
('Sebagai fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu"). (Bukhori)
17. Indikator Iman, Islam dan Ihsan dalam Proses BKI integrasi kognitif, afektif, psikomotorik.
Dari Ali bin Abi Talib berkata, Rasulullah SAW ‫ول‬ ُ ‫ال َر ُس‬ َ ‫ال َق‬ َ ‫َل ْبن ىأن َطالب َق‬ ِّ ‫َع ْن َع‬
ٍ ِ ‫ي‬ ِ ‫ر‬ ‫ه َِ ي ه‬
bersabda: ”Iman itu adalah pengetahuan di ُ َ ْ َ ‫هُ َىْ َ َ ه‬
dalam hati, perkataan dengan lisan, dan ‫اْليمان‬ ِ ‫َل َ ْ اَّلل َعلي ِه و ِّسلم‬ ‫اَّلل ص‬
ْ ٌ َ ِْ َ
perbuatan dengan anggota badan." (HR. Ibnu ‫ان وعمل‬ ٌ َ َ َ َ ٌ ْ َ
ِ ‫م ْع َ رر ىفة ِبالقل ِب وقول ِباللس‬
Majah)
)‫ان (رواه إبن ماجه‬ ْ
ِ ‫ِباألرك‬
Dari Ibnu Umar r.a berkata, Rasulullah SAW Integrasi Iman, Ibadah dan Peduli Sosial.
َ ‫اَّلل َع ْن ُه َما َق‬
bersabda: "Islam dibangun diatas lima (landasan); ‫ال‬ ُ‫ض ه‬ َ ِ ‫َع ْن ْابن ُع َم َر َر‬
persaksian tidak ada ilah selain Allah dan َ ‫ه ُ َ ى ْ َ َ ه‬ ‫هي‬ ‫َ َ َ ُر ُ ه‬
‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ه‬‫ي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫اَّلل‬ ‫َل‬ َ ‫اَّلل‬
‫ص‬ ِ ‫قال رسول‬
sesungguhnya Muhammad utusan Allah,
َ ْ ‫َ َ َِ ى‬ َ ‫ى‬ َ ْ َ ُ
mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan ‫ت اْل ْسل ُم َعَل خ ْمس شهادة أن َل‬ ‫ب‬
ِ
puasa Ramadlan" (HR. Bukhori) ‫ى ِ يَ َّ ِ ه ُ َ ى َّ ُ َ َّ ن ً َ ُ ُ ه‬
‫اَّلل‬
ِ ‫ِإله ِإَل اَّلل َ وأن محمدا رسول‬
ْ ‫َّ ى‬ َّ ‫َوإ َقام‬
‫الزك ِاة َوال َح ِّج‬ ‫الصل ِة َو ِإ َيت ِاء‬ ِ
َ َ َ َ ْ ََِ
)‫وصو ِم رمضان (رواه البخاري‬
Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah ihsan Integrasi nilai-nilai teologis, psikologis
itu? Nabi SAW menjawab:”Kamu menyembah dan sosiologis dalam BKI
Allah seolah-olah melihat-Nya dan bila kamu َ َ ُ َ ْ ْ ‫َ َ َ َ ُ َ ه‬
َ ‫اَّلل‬
tidak melihat-Nyasesungguhnya Dia melihatmu.” ‫اْلحسان قال‬ ِ ‫ول َ ه َ ى ى‬
‫ا‬‫م‬ ِ ‫قال يا ر ىس‬
ْ َ ُ َ َ َّ َ ْ ُ ْ
(Bukhori) ‫اْل ْح َسان أن تعبد اَّلل كأنك تراه فإن‬
َ ُ ْ
ِ
َ ُ َّ َ َ ُ َ ِ ‫ى‬
)‫ل ْم ت ك ْن ت َر ُاه ف ِإنه َي َراك (البخاري‬

18
Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa ihsan itu? ْ ‫َ ه َ ْ ْ َ ُ َ َ ى‬ ُ ‫ال َيا َر‬َ ‫َق‬
Nabi SAW menjawab, “Yaitu takut kepada Allah ‫اْلحسان قال أن‬ ِ ‫ا‬ ‫م‬ ‫اَّلل‬
ِ ‫ول‬ ‫س‬
(maupun ancaman dan siksaan-Nya) seakan-akan ‫ن‬ ْ ‫اَّلل ىك ىأ َّن َك َت َر ُاه َفإ َّن َك إ ْن ََل َت ُك‬
َ ‫َت ْخ َْش ه‬
ِ َ ْ َ ِ َ ‫َت َر ُاه َفإ َّن ُه َي َر‬
anda melihat-Nya, akan tetapi jika tidak bisa
)‫(مسلم‬ ‫ال َصدقت‬ َ ‫اك َق‬
dmeikian maka percayalah bahwa Tuhan benar- ِ
benar menyaksikan anda.” (Muslim)
Sahabat bertanya, ya Rasulallah, apa yang ‫َ َ َ َ ْ ْ َ ُ َ َ ىْ َْ َ َ ه‬
dikatakan dengan ihsan. Rasul menjawab, ‫َّلل‬
ِ ِ ‫ق ىال فما ِاْلحسان قال أن تعمل‬
beramal benar-benar karena Allah seakan-akan ‫اه فإن ُه َي َراك‬
َ َّ َ ُ َ َ ْ ُ َ ْ ‫ى َّ َ َ َ ُ َ ْ ى‬
anda melihat-Nya, akan tetapi jika tidak bisa
ِ ‫كأنك تراه ف ِإن لم ت كن تر‬
demikian maka percayalah bahwa Tuhan )‫(رواه أحمد‬
menyaksikan anda.” (HR Ahmad)
Dari Abi Musa berkata, kami bertanya kepada Islam Terbaik: Integrasi antara Mikro dan
Rasulullah, “Bagaimanakah islam yang paling Makro-konseling.
utama?” Rasulullah menjawab, seorang muslim ‫اَّلل‬ ‫َ ْ ى ُ َ َ َ َُْ َ َ ُ َ ه‬
ِ ‫ىعن أ ِ ْ ين مَوش ى قال قلنا يا رسول‬
yang menyelamatkan kaum muslimin dari lisan َ َ
‫ال َم ْن س ِلم‬ َ ‫أ ُّي اْل ْسلم أ ْف َض ُل َق‬
dan tangannya.” (HR Nasai) ِ ِ ْ
َ
)‫(النسان‬‫ي‬ ‫ال ُم ْس ِل ُمون ِم ْن ِل َسا ِن ِه َو َي ِد ِه‬
‫ى‬ ً َّ ‫ى‬ ‫ه‬
‫اَّلل ْب رن َع ْم نرو أن َر ُجل َس ىأ َل‬ َ َ
Dari Abdullah bin Amr sesungguhnya ada seorang
lelaki bertanya kepada Rasulullah SAW:”Amalan ِ ‫ع ْن ع ْب ِد‬
‫ي‬ ُّ ‫اَّلل َع ىل ْيه َو َس هل َم أ‬ ُ ‫اَّلل َص هَل ه‬ ‫َ ُ َ ه‬
ُ َ ْ َ َ َ َ َّ ُ ْ ُ َ َ ٌ ْ َ ‫ول‬ ‫رس‬
apakah yang paling baik dalam islam?” Beliau ِ ِ
menjawab, :”Memberi makan dan mengucapkan َ ْ ْ
salah kepada orang yang engkau kenal maupun ‫ِاْلسل ِم خي قال تط ِعم الطعام وتقرأ‬
kepada orang yang tidak engkau kenal”. (HR Abu ‫ف‬ ْ ‫ت َو َم ْن ىل ْم َت ْعر‬ َ ‫الس َل َم َع ىَل َم ْن َع َر ْف‬ َّ
Daud)
‫ر‬
)‫(رواه أبو داود‬
‫ه‬ ‫هُ ى‬ ‫ه‬ َّ َ َ
‫اَّلل َعل ْي ِه َو َسل َم‬
18. Hijrah sebagai Pendekatan BKI
‫ت ى َصَل‬ ُّ ِ ‫الن‬ ‫قال‬
Nabi SAW bersabda: Yang dinamakan mukmin
ْ‫س َو ْال ُم ْسل ُم َمن‬ ُ َّ ُ َ ْ ‫ْ ُ ْ ُ َ ي‬
adalah yang manusia merasa aman dari ِ ‫المؤ ِمن من أ ِمنه النا‬
َ َ ْ َ ْ
gangguannya, sedang yang dinamakan muslim
‫َس ِل َم ال ُم ْس ِل ُمون ِمن ِلسا ِن ِه وي ِد ِه‬
َ
adalah yang kaum muslimin merasa selamat dari ‫ُّ َ ه‬ َ ْ
lisan dan tangannya. Dan muhajir adalah yang ‫وء َوال ِذي‬ ‫اج ُر َم ْن ه َج َر الس‬ ِ ‫َوال ُم َه‬
َ ٌ َ َّ ْ ُ ْ َ َْ
berhijrah dari kejelekan. Demi Dzat yang jiwaku
‫ش ِب َي ِد ِه َل َيدخ ُل ال َجنة َع ْبد َل‬ ِ‫ن ْف ي‬
berada di tangan-Nya, tidak masuk surga seorang َ
hamba yang tetangganya merasa tidak aman dari (‫َيأ َم ُن َج ُار ُه َب َوا ِئق ُه (رواه أحمد‬
tingkah buruknya." (HR Ahmad)

Dari Abdullah bin Hubsyi Al Khats’ami bahwa َّ ‫َ ْ َ ْ ه ْ ُ ْ ْ ٍّ ْ َ ْ َ ِّ ى‬


Nabi SAW ditanya:”Amalan apakah yang lebih ‫َم ىأن‬ ‫ش هالخثع ِ ي‬ ‫اَّلل ه ُب رن َ ىحب ِ َ ي‬
ِ ‫عن عب ِد‬
‫َّ َّ ه‬
utama? Beliau bersabda, lama berdiri. Ia ditanya: ‫ت َص ىَل اَّلل عل ْي ِه و َسل َم ُس ِئ َل أ ُّي‬ ‫الن ِ ْ ي‬
َْ
sedekah apakah yang paling utama? Ia berkat, َ ‫ول الق َيام ق‬ْ ُ ‫ال ط‬ ُ َ َ ْ
َ ‫األع َمال أفض ُل ق‬
‫يل‬ ِ ِ ِ ِ
َ ‫الص َد َقة ىأ ْف َض ُل َق‬ َّ ‫َف ىأ ُّي‬
pemberian orang miskin, ia ditanya: hujrah
apakah yang paling utama? Beliau bersabda, ِّ‫ال َج ْه ُد ْال ُمقل‬
ِ ِ
orang yang meninggalkan apa yang Allah َ‫ال َم ْن َه َجر‬ َ ‫يل َف ىأ ُّي ْاله ْج َرة ىأ ْف َض ُل َق‬ َ ‫ق‬
haramkan. (HR Abu Daud) ِ ‫هَُِى‬ ِ
ْ
(‫ما ح َّرم اَّلل علي ِه ( أبو داود‬ َ َ َ

19
19. Iyadah dan Ta’ziyah sebagai Media BKI ُ‫اَّلل‬‫َ ْ ى ُ َ ْ َ َ ى َّ َ ُ َ ه َ ه ه‬
Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah SAW ‫اَّلل صَل‬ ِ ْ ‫ع ىن أ ِ ين ه هريرة أن رسول‬
‫َى‬ َ ‫َعل ْيه َو َسل َم َق‬
bersabda: Kewajiban seoran muslim terhadap ‫ال َح ُّق ال ُمس ِل ِم عَل‬
ْ ِ ْ
‫َ َ ُ َّ َ َ ُ َ ه‬ ٌّ
ِ ‫ال ُم ْس ِل ِم ِست ِقيل ما هن يا رسول‬
saudaranya yang muslim itu ada enam. Seorang
sahabat bertanya, “Apakah keenam hal tersebut, ‫اَّلل‬
Ya Rasulallah?” Rasulallah menjawab, “Apabila ‫اك‬ َ ‫ال إ َذا ىلق َيت ُه َف َس ِّل ْم َع ىل ْيه َوإ َذا َد َع‬َ ‫َق‬
ِ ِ ِ
‫ى‬ ِْ َ َْ َ ‫َى‬
kamu bertemu maka ucapkanlahsalam
kepadanya, apabila ia mengundangmu, maka
‫فأ ِج ْب ُه َو ِإذا ْاستن َص َح َك فان َص ْح ل ُه‬
َ َ َ‫َ َ َ َ َ َ َ َ ه‬
penuhilah undangannya, apabila ia minta nasihat, ‫اَّلل ف َس ِّم ْت ُه َو ِإذا‬ ‫و ِإذا عطس فح ِمد‬
ُ َّ َ َ َ ْ َ َ َ
maka nasihatilah ia, apabila ia bersin, lalu
mengucapkan Alhamdulillah, maka jawablah
‫ض ف ُعد ُه َو ِإذا َمات فات ِب ْعه (راه‬ ‫م رر‬
dengan ucapakah “Yarhamukumullah”, apabila ia )‫مسلم‬
sakit, maka jenguklah, apabila ia meninggal
dunia, maka antarkanlah”. (HR Muslim)
Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah SAW ‫َ ْ ى ُ ََْ َ َ َ َ َ َ ُ ُ ه‬
bersabda: lima kewajiban bagi orang muslim ‫اَّلل‬
ِ ‫ول‬ ‫عن أ ِ ين هريرة قال قال رس‬
kepada saudaranya adalah menjawab salam, ُ‫س َتجب‬ ٌ ‫م‬ ْ ‫اَّلل َع ىل ْي ِه َو َس هل َم َخ‬
ُ ‫َص هَل ه‬
َ ِ َّ ُّ ‫ى‬ ‫ى‬ ْ
َ ‫ِلل ُم ْس ِل ِم َعَل أ ِخ‬
mendoakan orang yang bersin, memenuhi
undangan, menjenguk orang sakit, dan ‫يه رد السل ِم‬ ِ
mengantarkan jenazah.” (HR Muslim)
َّ ُ
‫س َو ِإ َج َابة الد ْع َو ِة‬ ‫اط‬ ‫ع‬َ ‫يت ْال‬ ُ ‫َو َت ْشم‬
ِ ْ ُ َِ َ َ
َ َ ْ ُ َ ِّ ‫َ ر‬ َ
‫يض واتباع الجنا ِئ رز (رواه‬ ‫و ِعيادة الم رر ر‬
)‫مسلم‬
20. Pelaksanaan BKI Perspektif Hadits Pendekatan dan Rasionalisasi
َ
Menceritakan kepda kami Musa Ibnu Ismail, telah ‫يل َح َّدث َنا‬ َ ‫وش ْب ُن إ ْس َمع‬ َ ‫َح َّد َث َنا ُم‬
ِ ِ
menceritakan kepada kami Hammad dari Yuus
‫ن‬ ‫س‬َ ‫س َو ُح َم ْي ٍد َع ْن ْال َح‬ َ ‫ون‬ ُ ُ ْ َ ٌ َّ َ
dan Humaid dari Hasan dari Abdullah dari ‫ر‬
‫ه‬ َ َ َّ ‫اد ْعن هي ْ ُ َ َّ ى‬ َ
‫حم‬
َ
MUghoffal sesungguhnya Rasulullah SAW ‫اَّلل‬ ُ
ِ ‫اَّلل ب رن مغف ٍل أن رسول‬ ِ ‫ع ْن عب ِد‬
bersabda: sesungguhnya Allah itu Maha Lembut. َ ‫ه‬ َّ َ َ َ ‫ه ُ َ ى ْ َ َ ه‬ ‫َ ه‬
‫اَّلل‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ال‬ ‫ق‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ه‬ ِ ‫ي‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫اَّلل‬ ‫َل‬ ‫ص‬
Dia mencintai sikap lemah lembut. Allah akan َ َ ِْ ‫َ ى‬ ْ ُ َ َ ْ ِّ ُّ ُ ٌ َ
memberikan pada sikap lemah lembut sesuatu ‫رفيق ي ِحب الرف ق ويع ِط علي ِه ما َل‬
‫ي‬ ُْْ ‫َى‬ ِ
yang tidak Dia berikan pada sikap yang keras dan
)‫ط عَل العن ِف (رواه أبو داود‬ ْ ُ
juga akan memberikan apa-apa yang tidak ‫يع ِ ي‬
diberikan pada sikap lainnya. (HR Abu Daud)
Dari Umar Bin Sy’aib dari ayahnya dari kakeknyaa. Pelaksanaan BKI secara Direktif
berkata: Rasulullah SAW bersabda: (Langsung/Konselor lebih dominan)
untuk ْ َ ‫َ ْ ى‬ ُ
‫َع ْن َع ْم ررو ْب رن ش َع ْي ٍب عن‬
Perintahkanlah anak-anak kalian
melaksanakan shalat apabila sudah mencapai ‫ن‬ ‫ع‬ ‫يه‬
ِ ‫ب‬ِ ‫أ‬
umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai ‫اَّلل‬ ُ ‫اَّلل َص هَل ه‬ ‫َ ِّ َ َ َ َ َ ُ ُ ه‬
‫جده قال قال رسول‬
ِ
umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila َ َّ ْ َُ َْ‫َىِْ َ َ ه َ ُ ُ ى‬
tidak melaksanakannya, ‫علي ِه ىوسلم مروا أوَلدكم ِبالصل ِة‬
ُ ‫اِصُب‬
‫وه ْم‬ ْ َ َ ْ َ ُ َْ ْ ُ َ
‫َو ىه َم أب ُناء ى َسب ر َع ْ ِس ِن َن ُ و َ ُر‬
‫ش َوف ِّرقوا َب ْينه ْم ِ يف‬ ْ ُ ْ ْ َ ْ
‫ْعلي َها وهم أبناء ع ن‬
‫اج رع‬ َ
ِ ‫المض‬
Dari Abi Umamah berkata, “mendekatlah” ia Pelaksanan BKI Non Direktif (tidak
mendekat lalu duduk kemudian Rasulullah SAW langsung/ Peserta didik lebih dominan)
bersabda, “apakah kamu menyukainya berzina َ ‫َ ْ ى ُ َ َ َ َ َ َّ َ ً َ ًّ ى‬
dengan ibumu?” pemuda itumenjawab, tidak, ‫ن‬ ‫عن أ ِ ين أمامة قال ِإن فت شابا أ‬
َ
demi Allah wahai Rasulullah, semoga Allah ‫ال يا‬ َ ‫اَّلل َع ىل ْيه َو َس هل َم َف َق‬
ُ ‫ت َص هَل ه‬ َّ
َّ ‫الن‬ ِ ‫ِي‬
20
َْ ْ ‫ِّ َ َ ى‬ ْ َْ ‫َ ُ َ ه‬
menjadikanku sebagai penebus Tuan. Nabi SAW ‫الزنا فأق َب َل الق ْو ُم‬ ‫اَّلل ائذن ِ يَل ِب‬ ِ ‫رسول‬
bersabda, apakah kamu menyukai berzina ْ‫ال ْاد ُنه‬ َ ‫وه َق ُالوا َم ْه َم ْه َف َق‬ ُ ‫َع ىل ْيه َف َز َج ُر‬
dengan putrimu? Tidak demi Allah wahai
Rasulullah, semoga Allah menjadikanku sebagai ُ‫ال ىأ ُتح ُّبه‬ َ ‫س َق‬ َ ‫َ َ َِ ْ ُ َ ً َ َ َ َ ى‬
ِ ‫ف ُدنا ِمنه ق رريبا قال فجل‬
penebus Tuan. Nabi SAW bersabda, orang-orang َ‫اَّلل ف َد َاء ك‬ ُ ‫اَّلل َج َع ىلت ه‬ ‫ِّ َ َ َ َ َ ه‬
juga tidak menyukai berzina dengan putra-putri ِ ‫َ ِي‬ ِ ‫ِألمك قال َل و‬
mereka. Rasulullah SAW bersabda, apakah kamu َ‫ون ُه ِ ُأل َّم َهاته ْم َقال‬ ُّ
‫اس ي ِحب‬ ُ ُ ‫الن‬ َّ َ َ َ َ
‫قال وَل‬
ِِ
mnyukai berzina dengan bibimu dari pihak ayah? َ‫اَّلل َيا َر ُسول‬ ‫ى َ ُ ُّ ُ ْ َ َ َ َ َ َ ه‬
Tidak demi Allah wahai Rasulullah. Semoga Allah ِ ‫أفت ِحبه ِالبن ِتك قال َل و‬
ُ‫الناس‬ َّ َ َ َ َ َ َ َ ُ ‫ه‬ ‫ه َ َى‬
menjadikanku sebagai penebus Tuan. Nabi SAW ‫َل‬ ‫و‬ ‫ال‬ ‫ق‬ ‫ك‬ ‫اء‬ ‫د‬ ‫ف‬ ِ ‫اَّلل‬ ‫ت‬ ‫اَّلل َج ُع ي‬
ِ ‫ل‬ ِ
bersabda, apakah kau menyukai berzina dengan َ‫ال ىأ َف ُتح ُّب ُه ُأل ْختك‬ َ َ
‫ُي ِحبونه ِلبنا ِت ِهم ق‬
ْ َ َ ُّ
َِ ِ ِ
bibimu dari pihak ibu? Tidak, demi Allah wahai
َ ‫اَّلل ف َد َاء َك ق‬ ُ ‫اَّلل َج َع ىلت ه‬ ‫َ َ َ َ ه‬
Rasulullah semoga Allah menjadikanku sebagai ‫ال‬ ِ َ ‫ِ َي‬ ِ ‫قال َل و‬
penebus Tuan. Orang-orang juga tidak menyukai َ
َ ‫اس يح ُّبونه ِألخ َواته ْم ق‬ َ ُ ُ ُ َّ ََ
‫ال‬ ‫الن‬ ‫َل‬‫و‬
berzina dengan bibi-bibi mereka. kemudia ‫ى َ ُ ُّ ُ َ َّ َ ِ َ َ َ َ ه ِ ِ َ َ ى‬
Rasulullah SAW meletakkan tangan beliau pada ‫اَّلل جعل ِ يت‬ ِ ‫أفت ِحبه ِلعم ِتك قال َل و‬
pemuda itu dan berdoa, Ya Allah! Ampunilah ُ‫ونه‬ َ ُّ ُ ُ َّ َ َ َ َ َ َ َ ُ ‫ه‬
‫اَّلل فداء ك قال وَل الناس يحب‬
dosanya. Bersihkanlah hatinya, jagalah َ َ ِ َ َ ‫َ َّ ِ ْ َ َ ى َ ُ ُّ ُ َ ى‬
kemaluannya.” Setelah itu pemuda itutidak ‫ِلعما ِت ِهم قال أفت ِحبه ِلخال ِتك قال َل‬
َ َ َ َ َ َ ُ‫ه‬ ‫ى‬ ‫َ ه‬
pernah melirik apapun. (HR Ahmad)) ‫ال َوَل‬ ‫اَّلل َج َعل ِ يت اَّلل ِفداء ك ق‬ ِ ‫و‬
َ‫ال َف َو َضع‬ َ ‫ون ُه ل َخ َاَلته ْم َق‬ َ ُّ ُ ُ َّ
‫الناس يحب‬
ْ‫اغ ِف ْر َذ ْن َب ُه َو َط ِّهر‬ ْ ِ ِ َّ ُ ‫َ َ ُ َ ى ْ ِ َ َ َ ِ ه‬
‫يده علي ِه وقال اللهم‬
َ‫َق ْل َب ُه َو َح ِّص ْن َف ْر َج ُه َف ىل ْم َي ُك ْن َب ْع ُد َذلك‬
ِ
)‫ش ٍء (رواه أحمد‬ ْ َْ ‫ت إ ىَل‬ ُ ََْ َ َْ
‫ي‬ ِ ‫الفت يلت ِف‬

21
BAB VI
TEORI DAN TEKNIK KONSELING

A. TEORI DAN TEKNIK TERAPI PSIKOANALISIS

1. Sejarah Singkat Psikoanalisis


Psikoanalisis merupakan salah satu madzhab psikologi yang dikenalkan oleh
Sigmund Freud sebagai tokoh utamanya. Sigmund Freud adalah seorang psikolog yang
berasal dari kota Wina, Austria.. Ia meninggal di London pada tanggal 23 September 1939.
Selama hampir 80 tahun Freud tinggal di Wina dan baru meninggalkan kota ketika Nazi
menaklukkan Austria.
Pada tahun 1860, ketika Freud hampir berusia 4 tahun, keluarganya pindah ke
Wina (Wina, ibukota Austria) yang kemudian menjadi semacam magnet bagi kaum
imigran. Freud muda terlatih untuk selalu memiliki ambisi-ambisi tinggi. Sebagai anak
pertama dan kesayangan keluarga, dia difasilitasi kamar pribadi oleh orang tuanya. Dia
memperlihatkan bakat-bakat yang luar biasa semenjak hari pertama sekolahnya dan
disekolah lanjutan (disebut Gymnasium: sekolah lanjutan swasta sebelum masuk
perguruan tinggi), dia selalu berada di peringkat pertama dari tahun ke tahun.
Ia bekerja pada laboratorium Profesor Breuer, ahli ternama dalam bidang fisiologi
(1876-1882). Beberapa tahun lamanya ia mengadakan riset mengenai kokaine, sejenis
obat bius (1884-1887). Pada tahun 1886 ia menikah dengan Martha Bernays dan karena
alasan ekonomis ia mengurangi riset ilmiah dan membuka praktek sebagai dokter saraf.
Namun, ia meneruskan penelitian dibidang neurologi. Setelah itu ia berkunjung di Berlin
dan menulis beberapa karangan penting tentang cacat otak pada anak-anak. Lama-
kelamaan perhatiannya bergeser dari neurologi ke psikopatologi. Terpengaruh oleh
Breuer sekitar tahun 1888 ia memulai memanfaatkan hipnosa dan sugesti dalam praktek
ilmiahnya. Intinya pada tahun (1896-1939) Freud mengembangkan gagasannya tentang
teori psikoanalisa dari praktiknya dengan pasien yang mengalami gangguan mental. Dan
Freud telah menghabiskan waktu hidupnya di Wina dan kemudian pindah ke London
menjelang akhir karirnya.
Penemuan yang mengakibatkan nama Frued menjadi masyhur adalah
psikoanalisa. Istilah ini diciptakan Frued sendiri dan muncul pertama kalinya pada tahun
1896. Menurut Frued psikonalisa merupakan suatu pandangan baru tentang manusia,
dimana ketidaksadaraan memainkan peranan sentral. Pandangan Ini mempunyai
relevensi praktis, karena dapat digunakan dalam mengobati pasien-pasien yang
mengalami gangguan-gangguan psikis.
Pertama “psikonalisa” dipakai untuk menunjukkan suatu metode penelitian
terhadap proses-proses psikis (seperti misalnya mimpi) yang sebelumnya tidak terjangkau
oleh penelitian ilmiah. Kedua, istilah ini menunjukkan juga suatu teknik untuk mengobati
gangguan-gangguan psikis yang dialami pasien-pasien Neurotis. Teknik ini bertumpu pada
metode penelitian yadi. Ketiga, istilah yang sama dipakai pula dalam arti yang lebih luas
lagi untuk menunjukkan seluruh pengetahuan psikologis yang diperoleh melalui teknik
metode dan teknik tersebut di atas. Dalam hari terakhir ini kata “psikoanalisa”mengacu
pada suatu ilmu pengetahuan yang dimata Frued betul-betul ilmu baru. Corey
mengatakan bahwa psikoanalisis merupakan teori pertama yang muncul dalam psikologi,
khususnya yang berhubungan dengan kepribadian dan perilaku neurotik, kemudian
disusul oleh behaviorime dan humanistik.

22
2. Manusia menurut Psikoanalisis
Bagi Freud, kepribadian itu berhubungan dengan alam kesadaran yang memiliki
tiga tahapan (sadar, prasadar dan alam bawah sadar). Freud berasumsi bahwa energi
penggerak awal manusia yang terletak jauh di alam bawah sadar, itulah mengapa banyak
penyakit fisik yang desebabkan oleh tertekannya psikologis seseorang, dikarenakan
psikologis ditekan ke alam bawah sadar seseorang.
a. Alam sadar (concious) yang berfungsi mengingat, menyadari dan merasakan sesuatu
secara sadar atau nyata.
b. Alam prasadar (preconcious) bagian yang menyimpan ide, ingatan, dan perasaan yang
berfungsi mengantarkan ide, ingatan dan perasaan tersebut ke alam sadar jika
individu mengingatnya kembali.
c. Alam bawah sadar (unconcious) bagian dari dunia kesadaran yang paling menentukan
terbentuknya kepribadian individu. Alam ini menyimpan semua ingatan atas peristiwa
dan kejadian tertentu yang telah direpresi oleh individu bahkan juga menyimpan
tentang keinginan yang tidak tercapai.
Kemudian, pada tahun 1923, Freud mengenalkan tiga model struktur kepribadian
yang lain, yakni id, ego, dan superego yang menjadi wilayah pikiran dari individu. Struktur
ini melengkapi serta menyempurnakan gambaran mental manusia. Gambaran tiga
elemen pendukung itu, sebagai berikut.
a. Id (das es) ialah sistem kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir. Saat dilahirkan id
berisi semua aspek psikologi yang diturunkan, seperti insting, impuls, dan drivers. Id
berada dan beroperasi dalam daerah tak sadar, mawakili subjektivitas yang tak
pernah disadari sepanjang usia. Id berhubungan erat dengan proses fisik untuk
mendapatkan energi psikis yang digunakan untuk mengoperasikan struktur
kepribadian lainnya. Id beroperasi berdasarkan pinsip kenikmatan (pleasure principle)
yang berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit.
b. Ego (das ich) berkembang dari id agar individu mamapu melakukan sesuatau
berdasarkan realita, sehingga ego ini beroperasi menurut prinsip realita yang
berusaha memperoleh kepuasan yang dituntut id dengan mencegah terjadinya
tegangan baru atau menunda kenikmatan sampai ditemukan objek yang secara riil
dapat memuaskan kebutuhan. Ego adalah eksekutif pelaksanaan kepribadian yang
memiliki tugas pertama, memilih stimuli mana yang hendak direspon atau insting
mana yang harus dipuaskan sesuai dengan prioritas kebutuhan. Kedua, menentukan
kapan dan bagaimana kebutuhan itu akan dipuaskan sesuai dengan tersedianya
peluang yang resikonya minimal.
c. Superego (das uber ich) adalah kekuatan moral dan etik kepribadian, yang bekerja
dengan prinsip idealistik. Prinsip idealistik ini mempunyai dua sub prinsip, yakni suara
hati yang lahir dari pengalaman-pengalaman mendapatkan hukuman atas perilaku
yang tidak pantasdan mengajari kita tentang hal yang sebaiknya tidak dilakukan dan
yang kedua adalah ego ideal berkembang dari pengalaman mendapatkan imbalan
atas perilaku yang tepat dan mengarahkan kita kepada hal-hal yang sebaiknya
dilakukan. Superego ini juga menekankan tiga fungsi : 1}. Mendorong ego
menggantikan tujuan-tujuan realistik dengan tujuan moralistik, 2}. Merintangi impuls
id terutama impuls seksual dan agresif yang bertentangan dengan standar nilai
masyarakat, 3}. Mengejar kesempurnaan.
3. Tujuan Konseling dan Peran Konselor
Menurut Corey, tujuan dari konseling psikoanalisa adalah untuk membentuk
kembali struktur karakter individu dnegan cara merekronstruksi, membahas, menganalisa,
dan menafsirkan kembali pengalaman-pengalaman masa lampau yang terjadi pada masa
kanak-kanak. Membantu konseli untuk membentuk kembali struktur karakternya dengan
menjadikan hal-hal yang tak disadri menjadi disadari oleh konseli. Secara spesifik

23
membawa konseli dari dorongan-dorongan yang ditekan (ketidaksadaran) yang
mengakibatkan kecemasan kearah perkembangan kesadaran intelektual, menghidupkan
kemali masa lalu konseli dengan menmbus konflik yang ditekan, memberikan kesempatan
kepada konseli untuk menghadapi situasi yang selama ini ia gagal mengatasinya.
Peran utama konselor dalam konseling ini adalah membantu klien dalam
mencapai kesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungan pribadi yang lebih efektif dalam
menghadapi kecemasan melalui cara-cara yang realistis. Konselor membangun hubungan
kerja sama dengan klien dan kemudian melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan
dan menafsirkan. Konselor memberikan perhatian kepada resistensi klien yang fungsinya
adalah mempercepat proses penyadaran hal-hal yang tersimpan dalam ketidaksadaran.
4. Teknik dan Prosedur Terapi dalam Teori Psikoanalisis
Teknik-teknik yang digunkan dalam menganalisa kepribadian selanjutnya
dipergunakan juga sebagai teknik psikoterapi. Adapun teknik dasar yang digunakan dalam
konseling psikoanalisis adalah sebagai berikut.
a. Asosiasi bebas => teknik pokok dalam psikoanalisis ini memerintahkan konseli untuk
menjernihkan pikiranya dari pemikiran sehari-hari dan sebanyak mungkin untuk
mengatakan apa yang muncul dalam kesadarannya. Klien mengemukankan segala
sesuatu melalui perasaan atau pemikiran dnegan melaporkan secepatnya. Metode ini
adalah bentuk dari pengungkapan masa lampau dan penghentian emosi-emosi yang
berkaitan dengan situasi traumatik di masa lalu.
b. Interpretasi => suatu bentuk pengungkapan konselor terhadap apa saja dibalik yang
telah dinyatakan oleh konseli pada pernyataan sebelumnya, baik itu terdapat pada
asosiasi bebas, analisis mimpi, dan sebagainya. Interpretasi disajikan pada saat gejala
yang diinterpretasikan disadari oleh konseli. Interpretasi dimulai dari permukaan
menuju hal yang adalam (situasi emosional konseli), kemudian menetapkan perthanan
sebelum menginterpretasikan emosi atau konflik guna mencegah terjadinya hal yang
tak diinginkan.
c. Analisis mimpi => merupakan prosedur yang penting untuk membuka hal-hal yang
tidak disadari oleh konseli dan membantunya untuk memperoleh pemahaman atas
masalah-maslah yang belum terselesaikan. Fikiran tanpa kita sadari membawa pada
pengaruh mimpi (masalah pribadi terbawa mimpi ketika tidur).
d. Interpretasi transferensi => muncul dengan sendirinya dalam proses terapeutik pada
saat dimana kegiatan-kegiatan konseli dimasa lalu yang tak terselesaikan dengan orang
lain, menyebabkan ia mengubah dirinya dimasa kini. Tujuan dari transferensi ini adalah
konseli memperoleh pemahaman atas pengalaman-pengalaman tak sadar dan
pengaruh masa lampau terhadap kehidupan sekarang dan memungkinkan konseli
menembus konflik lampau yang dipertahankan hingga sekarang yang menghambat
perkembangan emosinya
e. Interpretasi resistensi => Freud memandang resistensi (penolakan) sebagai suatu
dinamika yang tak disadari yang mendorong seseorang untuk mempertahankan
terhadap kecemasan. Interpretasi konselor terhadap resistensi ditujukan kepada
bantuan konseli untuk menyadari alasan timbulnya resistensi.
Pada prosedur konseling psikoanalisis, pertama-tama konselor harus membuat
suatu hubungan kerjasama dengan konseli dan kemudian melakukan serangkaian
kegiatan mendengarkandan menafsirkan. Konselor memberikan perhatian kepada
resistensi atau penolakan konseli. Sementara konseli berbicara, konselor mendengarkan
dan memberikan penafsiran yang memadai, fungsinya adalah mempercepat proses
penyadaran hal-hal yang tersimpan dala ketidaksadaran.
Menata proses terapeutik yang sedemikian rupa dalam konteks pemahaman
struktur kepribadian dan psikodinamika, memungkinkan konselor merumuskan masalah
konseli secara yang sesungguhnya. Sebab salah satu fungsi sentral konselor adalah

24
memahamkan konselor mengenal makna proses ini sehingga konseli dapat memperoleh
inti terhadap masalahnya, peningkatan kesadarannya terhadap cara-cara mengubah dan
mendapatkan kontrol yang lebih rasional terhadap hidupnya.
Konseli harus ada kemauan untuk menyanggupi dirinya sendiri untuk melakukan
proses terapi dalam jangka panjang. Setiap pertemuan biasanya tergantung atas dasar
kesepakatan antara konselor dan konseli, pada umumnya 45 menit setiap satu kali
pertemuan. Setelah beberapa pertemuan tatap muka dengan konselor, konseli kemudian
melakukan kegiatan asosiasi bebas, yaitu konseli mengatakan apa saja yang terlintas
dalam pikiranya. Proses asosiasi bebas ini dikenal sebagai aturan yang fundamental dalam
psikoanalisis.
Selama terapi, konseli maju melalui tahapan-tahapan tertentu yaitu:
pengembangan suatu hubungan dengan analisis, mengalami krisis penyembuhan,
mendapatkan inti terhadap pengalaman masa lampau yang tidak disadari, pengembangan
resistensi untuk memahami diri sendiri, pengembangan hubungan transparansi dengan
konselor, bekerja dengan hal-hal yang resistensi dan tertutup, dan mengakhiri terapi.

B. TEORI DAN TEKNIK TERAPI ADLER

1. Sejarah Singkat Adler


Psikologi Individual dikembangkan oleh Alfred Adler yang memehami individu
dalam kaitanya dnegan lingkungan sosial. Psikologi individual dikembangakan oleh Alfred
Adler dan pengikutnya antara lain Rudloph Drekurs, Martin Son Tesgard, dan Donal
Dinkmeyer. Alfred Adler pada mulanya adalah seorang anggota psikoanalisis tetapi lalu
memisahkan diri dari freud, karena tidak setuju dengan konsep-konsep psikoanalisis.
Adler membentuk aliran baru dinamakan Individual Psycology. Adler tidak setuju dengan
konsep dorongan seks sebagai satu-satunya dorongan yang utama dalam kehidupan
manusia, juga dengan konsep kejiwaan yang dibagi-bagi menjadi id, ego dan superego.
Alfred Adler selain siswa juga rekan kerja Freud dan berumur empat belas tahun
lebih muda dari Freud. Adler telah menjadi dokter praktek. Ketika bergabung dengan
Freud dan ahli lain ketika dibentuknya Masyarakat Psychoanalytic Vienna. Adler keluar
dari paham Freud dan Masyarakat Psychoanalytic Vienna dan pada tahun 1911 Adler
mulai mengembangkan pemikirannya yang dikenal sebagai Psikologi Individu.
Aliran Psikologi Individual dikenal dengan nama Adlerian Counseling. Adler
mengatakan bahwa seorang tidaklah dikendalikan semata-mata untuk memenuhi
kesenangannya sendiri tetapi sebaliknya, seseorang dimotivasi oleh rasa tanggung jawab
sosial dan kebutuhan untuk berhasil. Adler benar-benar berbicara tentang hubungan
sosial, yang mana Individu sibuk mengejar realisasi diri yang dapat mendukung dirinya
untuk membuat dunia lebih baik dalam menempatkan hidup. Inilah yang menjadi dasar
pemikiran dari teori psikologi individual.
2. Manusia menurut Adler
Psikologi individual didasarkan atas pandangan holistik mengenai pribadi
manusia. Menurut Adler manusia tidak dapat dibagi-bagi menjadi bagian-bagian, manusia
sebagai suatu keseluruhan dan sebagai suatu kesatuan yang unik. Adler mengemukakan
bahwa motif utama yang merupakan dorongan hidup adalah superioritas dan kekuatan.
Adler melihat bahwa kejantanan (masculin) adalah identik dengan superioritas
(keunggulan), sedang kewanitaan (feminin) adalah inferioritas. Sesuai dengan
dorongannya untuk hidup maka baik pria maupun wanita setuju superioritas. Alasan
utamanya karena manusia pada saat dilahirkan dalam keadaan inferioritas, dalam
keadaan lemah, perlu bantuan orang lain, dan hidupnya tergantung pada orang
sekitarnya.

25
Salah satu implikasi dari pandangan tersebut adalah bahwa konseli seyogyanya
dipandang sebagai suatu bagian terpadu dalam sistem sosial. Psikologi individual
tertumpu pada keyakinan pokok bahwa kebahagian dan keberhasilan seseorang pada
umumnya berkaitan dengan keterikatan sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia
mempunyai kebutuhan untuk bermanfaat pula dalam masyarakat, mengingat manusia itu
juga melekat dalam masyarakat maka manusia tidk dapat dipahami dalam terpisah dari
konteks sosial. Adler berpendapat bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang kuat
untuk merasa bersatu dengan orang lain. Dengan demikian manusia akan mampu
bertindak dengan berani dalam menghadapi dan menangani permasalahan hidup.
Manusia memiliki kebutuhan yang kuat untuk memnempati dan menemukan tempat yang
berarti dalam masyarakat.
3. Tujuan Konseling dan Peran Konselor
Tujuan dari konseling Individual adalah dapat mengubah konsep tentang konseli
sendiri. Individu yang bermasalah sebetulnya disebabkan oleh konsep diri yang dimilikinya
bersifat negatif dalam arti dia sering melihat dirinya tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya, dia melihat bahwa keadaannya jauh dari keadaan yang dimilikinya sekarang
sehingga menghambat hubungan sosialnya. Di dalam proses konseling dilakukan upaya
pengubahan konsep diri sehingga betul-betul sesuai dengan keadaan yang sabenarnya.
Konsep yang dilandaskan atas psikologi individual oleh Adler menjelaskan
bahwasannya dalam proses bimbingan dan konseling menitikberatkan pada perubahan
pribadi individu itu sendiri. Bahkan perubahan jiwa seseorang akan dapat mempengaruhi
perubahan berupa fisik. Karena dalam teori Adler perkembangan seseorang itu atas dasar
seluruh kesatuan yang ada dalam diri individu tersebut, baik fisik maupun psikis.
Konselor penganut aliran Adler memberikan fokus pada aspek kognitif dari terapi.
Mereka mengetahui bahwa konseli secara emosional patah semangat dan fungsinya pada
tingkat behavioral tidak efektif disebabkan oleh kognisi (keyakinan dan tujuan) yang salah.
Mereka beropersi dengan asumsi bahwa konseli akan merasa dan beperilaku lebih baik
apabila mereka tahu apa yang salah dalam pemikiran mereka selama ini. Terapi
cenderung untuk mencari kekeliruan berfikir dan memberi penilaian pada hal-hal seperti
sikap tidak mempercayai, egoisme, ambisi yang tidak masuk akal, dan tidak memiliki rasa
percaya. Fungsi utama dari terapis adalah membuat penilaian dan komprehensif pada
berfungsinya konseli. Terapis mengumpulkan informasi tentang keterkaitan keluarga
konseli yang mencakup orang tua, kakak adik dan orang lain yang ada didalam rumahnya.
4. Teknik dan Prosedur Terapi dalam Teori Adler
Teknik konseling yang digunakan oleh konselor adalah.
a. Teknik komparatif. Dalam teknik ini konselor melakukan perbandingan dirinya dengan
konseli. Dengan empati, konselor mencoba membayangkan gaya hidup dan masalah
klien dalam dirinya. Atas dasar itu konselor kemudian membantu konseli untuk
memperbaiki gaya hidup dan memecahkan masalah konseli.
b. Teknik analisis mimpi. Menurut Adler, mimpi merupakan refleksi gambaran tujuan
hidup konseli. Dengan menganalisis mimpi yang dialami konseli maka konselor dapat
memperkirakan tujuan hidup klien. Atas dasar itu kemudian konselor membantu
klien.
Ada beberapa fase yang dilakukan konselor dalam memberikan layanan konseling
berdasarkan model ini, yaitu menciptakan hubungan (fase I), menggali dinamika
individual (fase II), memberi semangat untuk pemahaman (fase III), menolong agar bisa
berorientasi ulang (fase IV) .Fase membina hubungan akan sangat menentukan proses
konseling selanjutnya hingga menentukan fase selanjutnya yaitu menggali dinamika
individu. Dinamika individu harus digali untuk mengetahui gaya hidup dan pemecahan
masalah yang tepat bagi individu. Hal-hal yang digali diantaranya adalah konstelasi
keluarga berupa urut-urutan kelahiran, karena hal itu mempunya pengaru yang besar

26
dalam membentuk gaya hidup individu. Selanjutnya pengalaman sewaktu usia antara
empat hingga enam tahun atau berbagai kenangan masa kecil. Mimpi yang sering dialami
karena bagi Adlerian hal itu menggambarkan prioritas dan keinginan. Mengenai prioritas
itu sendiri klien diarahkan untuk menilai mana prioritas yang lebih utama dalam
hidupnya.
Proses selanjutnya konseli diberi semangat, dorongan dan pemahaman untuk
memupuk semangat dan kepercayaan dirinya kembali, karena diri atau self membutuhkan
hal itu. Terakhir adalah menolong agar bisa berorientasi ulang yang difokuskan untuk
mendorong konseli agar bisa melihat alternatif yang baru dan lebih fungsional. Klien
didorong semangatnya dan sekaligus ditantang untuk mengembangkan keberaniannya
mengambil resiko dan membuat perubahan yang baik dalam hidupnya.

C. TEORI DAN TEKNIK TERAPI EKSISTENSIAL

1. Sejarah Singkat Eksistensial


Psikologi humanistik berkembang dari fenomenologi. Psikologi ini muncul sebagai
reaksi atas aliran psikoanalisis dan behaviorisme serta di pandang sebagai “kekuatan
ketiga” dalam aliran psikologi. Psikoanalisis di anggap sebagai kekuatan pertama dalam
psikologi yang awal mulanya datang dari psikoanalisis freud yang berusaha memahami
kedalaman psikis manusia yang di kombinasikan dengan kesadran fikiran untuk
menghasilkan kepribadian yang sehat. Kelompo psikoanalisis berkeyakinan bahwa
perilaku manusia dikendalikan dan di atur oleh kekuatan tidak sadar dalam diri.
Kekuatan psikologi kedua adalah behaviorisme yang di pelopori oleh ivan pavlov
dengan hasil pemikirannya tentang refleks yang terkondiskan. Kalangan behavioristic
meyakini bahwa semua prilaku d kendalian oleh faktor-faktor eksternal dari dalam diri.
Dalam mengembangkan teorinya, pskologi humanistik sangat memerhatikan dimensi
manusia dalam hubungan dengan lingkungannya secara manusiawi dengan
menitikberatkan pada kebebasan individu untuk mengungkapkan pendapat dan
menentukan pilihannya, nilai-nilai, tangng jawab personal, otonomi, tujuan, dan
pemaknaan. James Bugental ( 1964 ) mengemukakan lima dalil utama dari psikologi
humanistik, yaitu:
a. Keberadaan manusia tidak dapat direduksi ke dalam komponen-komponen.
b. Manusia memiliki keunikan tersendiri dalam berhubungan dengan manusia lainnya.
c. Manusia memiliki kesadaran akan dirinya dalam mengadakan hubungan dengan
orang lain.
d. Manusia memiliki pilihan-pilihan dan dapat bertangung jawab atas pilihan-pilihannya.
e. Manusia memiliki kesadaran dan sengaja untuk mencari makna, nilai, kreativitas.
Beberapa ahli psikologi telah memberikan sumbangan pemikiran terhadap
perkembangan psikologi humanistik. Salah satuna adalah Snyggs dan Combs ( 1949). Dari
kelompok fenomenologi yang mengkaji persepsi. Abraham maslow (1950), yang
memfokuskan pada kebutuhan psikologis tentan potensi-potensi yang di miliki manusia,
telah membantu memahami motivasi dan aktualisasi diri seseorang yang merupakan
salah satu tujuan dalam pendidikan humanistik. Ahli lainnya, Morris (1954) meyakini
bahwa manusia dapat memikirkan proses berfikirnya sendiri kemudian mempertanyakan
dan mengoreksinya.
Adapun Carl Rogers berjasa besar dalam mengantarkan psikologi humanistik untuk
diaplikasikan dalam pendidikan.
2. Manusia menurut Eksistensial
Jika teori psikoanalisa dan behaviorisme kurang menghargai manusia, karena
dalam psikoanalisa, manusia dipandang hanya melayani keinginan bawah sadarnya,

27
behaviorisme memandang manusia tak takluknya kepada lingkungan, maka psikologi
humanistik memandang manusia sebagai eksistensi yang positif dan menentukan manusia
dipandang sebagai makhluk yang unik memiliki cinta, kreatifitas, nilai, dan makna serta
pertumbuhan pribadi.
Pusat perhatian teori Humanistik, adalah pada makna kehidupan, dan masalah ini
dalam Psikologi Humanistik disebut sebagai Homo Ludens, yaitu manusia yang mengerti
makna kehidupan. Menurut teori psikologi humanistik ini, setiap manusia hidup dalam
dunia pengalaman yang bersifat pribadi (unik) dan kehidupannya berpusat pada dirinya.
Perilaku manusia bukan dikendalikan oleh keinginan bawah sadarnya (seperti teori
psikoanalisa). Bukan pula tunduk pada lingkungannya (seperti teori behaviorisme), tetapi
berpusat pada konsep diri, yaitu pandangan atau persepsi orang terhadap dirinya, yang
bisa berubah-ubah dan fleksibel sesuai dengan pengalamannya dengan orang lain.
Seorang penjahat yang merasa hebat karena berani nekat dalam perbuatan jahatnya
misalya. Karena pengalamannya dengan jagoan lain yang lebih hebat tetapi baik
perilakunya, dapat saja ia menemukan makna kehidupan, dan kemudian memiliki kosep
diri bahwa ia pasti dapat mengubah dirinya menjadi orang baik. Menurut Ahmad Sudrajat,
konsep dasar pendekatan Humanistik terdiri dari tiga aspek yaitu.
a. Manusia sebagai makhluk hidup yang dapat menentukan sendiri apa yang ia kerjakan
dn yang tidak ia kerjakan, dan bebas untuk menjadi apa yang ia inginkan. Setiap orang
bertanggung jawab atas segala tindakannya.
b. Manusia tidak pernah statis, ia selalu menjadi sesuatu yang berbeda, oleh karena itu
manusia mesti berani menghancurkan pola-pola lama dan mandiri menuju aktualisasi
diri.
c. Setiap orang memiliki potensi kreatif dan bisa menjadi orang kreatif. Kreatifitas
merupakan fungsi universal kemanusiaan yang mengarah pada seluruh bentuk self
expression.
Adapun prinsip utama dalam aliran ini adalah :
1) Memahami manusia sebagai suatu totalitas. Oleh karenanya sangat tidak setuju
dengan usaha untuk mereduksi manusia, baik ke dalam formula S-R yang sempit dan
kaku (behaviorisme) ataupun ke dalam proses fisiologis yang mekanistis. Manusia
harus berkembang lebih jauh daripada sekedar memenuhi kebutuhan fisik, manusia
harus mampu mengembangkan hal-hal non fisik, misalnya nilai ataupun sikap.
2) Metode yang digunakan adalah life history, berusaha memahami manusia dari sejarah
hidupnya sehingga muncul keunikan individual.
3) Mengakui pentingnya personal freedom dan responsibility dalam proses pengambilan
keputusan yang berlangsung sepanjang hidup. Tujuan hidup manusia adalah
berkembang, berusaha memenuhi potensinya dan mencapai aktualitas diri. Dalam hal
ini intensi dan eksistensi menjadi penting. Intensi yang menentukan eksistensi
manusia.
4) Melalui mind, manusia mengekspresikan keunikan kemampuannya sebagai individu,
terwujud dalam aspek kognisi, willing, dan judgement. Kemampuan khas manusia
yang sangat dihargai adalah kreativitas. Melalui kreativitasnya, manusia
mengekspresikan diri dan potensinya.
3. Tujuan Konseling dan Peran Konselor
a. Mengoptimalkan kesadaran individu akan keberadaannya dan menerima keadaannya
menurut apa adanya.
b. Memperbaiki dan mengubah sikap, persepsi cara berfikir, keyakinan serta pandangan-
pandangan individu, yang unik, yang tidak atau kurang sesuai dengan dirinya agar
individu dapat mengembangkan diri dan meningkatkan self actualization seoptimal
mungkin.

28
c. Menghilangkan hambatan-hambatan yang dirasakan dan dihayati oleh individu dalam
proses aktualisasi dirinya.
d. Membantu individu dalam menemukan pilihan-pilihan bebas yang mungkin dapat
dijangkau menurut kondisi dirinya.
Seperti yang telah dijelaskan diatas. Pendekatan ini bertujuan agar klien
mengalami keberadaannya secara otentik dengan menjadi sadar atas keberadaannya dan
potensi-potensi serta sadar bahwa ia dapat membuka diri dan dapat bertindak
berdasarkan kemampuannya. Terdapat 3 karakteristik dari keberadaan otentik.
1) Menyadari sepenuhnya keadaan sekarang.
2) Memilih bagaimana hidup pada saat sekarang.
3) Memikul tanggung jawab untuk memilih.
Pada dasarnya tujuan pendekatan ini adalah meluaskan kesadaran diri klien, dan
karena itu meningkatkan kesanggupan pilihannya, yakni menjadi bebas dan bertanggung
jawab atas arah hidupnya. Penerimaan tanggung jawab itu bukan suatu hal yang mudah,
banyak orang yang tahu akan beratnya bertanggung jawab atas menjadi apa dia sekarang
dan akan menjadi apa dia selanjutnya. Mereka harus memilih misalnya akan tetap
berpegang pada kehidupan yang dikenalnya/yang sedang dialaminya sekarang atau akan
membuka diri kepada kehidupan yang kurang pasti dan lebih menantang. Justru tiadanya
jaminan-jaminan dalam kehidupan itulah yangb menimbulkan kecemasan atau adanya
suatu hambatan yang dirasakan oleh individu. Oleh karena itu pendekatan ini juga
bertujuan membantu klien agar mampu menghadapi kecemasan sehubungan dengan
tindakan memilih diri, dan menerima kenyataan bahwa dirinya lebih dari sekedar korban
kekuatan deterministik di luar dirinya. Adapun peran konselor dalam terapi Eksistensial
Humanistik, sebagai berikut.
a. Memahami dunia klien dan membantu klien untuk berfikir dan mengambil keputusan
atas pilihannya yang sesuai dengan keadaan sekarang.\
b. Mengembangkan kesadaran, keinsafan tentang keberadaannya sekarang agar klien
memahami dirinya bahwa manusia memiliki keputusan diri sendiri.
c. Konselor sebagai fasilitator memberi dorongan dan motivasi agar klien mampu
memahami dirinya dan bertanggung jawab menghadapi reality.
d. Membentuk kesempatan seluas luasnya kepada klien bahwa putusan akhir pilihannya
terletak ditangan klien.
4. Teknik dan Prosedur Terapi dalam Teori Eksistensial
Teori humanistik eksistensialtidak memiliki teknik-teknik yang ditentukan secara
ketat. Prosedur-prosedur konseling bisa dipungut dari beberapa teori konseling lainnya
separti teoriGestalt dan Analisis Transaksional. Teknik ini dengan pendekatan
fenomenologi kepribadian yang membantu individu menyadari diri sesungguhnya dan
memecahkan masalah mereka dengan intervensi ahli terapi yang minimal. Gangguan
psikologis yang diduga timbul jika proses pertumbuhan potensi dan aktualisasi diri
terhalang oleh situasi atau oleh orang lain. Tugas konselor disini adalah menyadarkan
konseli bahwa ia masih ada di dunia ini dan hidupnya dapat lebih bermakna apabila ia
memaknainya. Dalam konseling humanistik terdapat teknik-teknik konseling , yang mana
sebelum mengetahui teknik-teknik konseling tersebut terdapat beberapa prinsip kerja
teknik humanistik antara lain
a. Membina hubungan baik (good rapport).
b. Membuat klien bisa menerima dirinya dengan segala potensi dan keterbatasannya.
c. Merangsang kepekaan emosi klien.
d. Membuat klien bisa mencari solusi permasalahannya sendiri.
e. Mengembangkan potensi dan emosi positif klien.
f. Membuat klien menjadi adequate.

29
Teknik yang digunakan oleh Abraham Maslow yaitu terapi. Menurut Maslow,
tujuan terapi adalah agar klien memeroleh B-values, atau nilai kebenaran, keadilan,
kesederhanaan, dan sebagainya. Untuk mencapai tujuan tersebut, klien harus bebas dari
kebergantungan pada orang lain, supaya dorongan alami menuju pertumbuhan dan
aktualisasi diri menjadi aktif.Meskipun Maslow bukan psikoterapis, dia menganggap
bahwa teori kepribadiannya dapat diterapkan dalam psikoterapi.
Dalam konsep hierarki kebutuhan dinyatakan bahwa jika seseorang masih dapat
bergerak pada level kebutuhan dasar (fisiologis) dan rasa aman melebihi yang lainnya,
biasanya merekaa tidak termotivasi untuk mencari psikoterapis. Sebaliknya, mereka akan
berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan akan perawatan dan kesamaan. Kebanyakan
manusia yang membutuhkan terapi adalah mereka yang memiliki kebutuhan tingkat
ketiga.Tingkat kebutuhan ini biasanya dipenuhi dengan baik, tetapi masih kesulitan untuk
mendapatkan kasih sayang. Karena itu, psikoterapi diarahkan kepada proses interpersonal
yang hangat dan penuh kasih sayang. Dengan demikian, klien memperoleh kepuasan
dalam memenuhi kebutuhan akan rasa cinta, memperoleh rasa percaya diri, dan
penghargaan diri sendiri. Hubungan yang baik antara klien dan terapis merupakan
pengobatan psikologis terbaik. Hubungan yang saling menerima akan memberikan
perasaan patut dicintai dan memvasilitasi kemampuan mereka untuk mengembangkan
hubungan nasihat diluar terapi.
Teknik-teknik yang digunakan dalam konseling eksistensial-humanistik,
yaitu:Penerimaan, rasa hormat, memahami, menentramkan, memberi dorongan,
pertanyaan terbatas, memantulkan pernyataan dan perasaan klien, menunjukan sikap
yang mencerminkan ikut merasakan apa yang dirasakan, bersikap mengijinkan untuk apa
saja yang bermakna.
Melalui penggunaan teknik-teknik tersebut diharapkan konseli dapat (1)
memahami dan menerima diri dan lingkungannya dengan baik; (2) mengambil keputusan
yang tepat; (3) mengarahkan diri; (4) mewujudkan dirinya.

D. TEORI DAN TEKNIK TERAPI PERSON-CENTERED

1. Sejarah Singkat Person-Centered


Teori konseling yang dikembangkan Rogers ini mengalami beberapa perubahan.
Pada mulanya dia mengembangkan pendekatan konseling yang disebutnon-directive
counseling (1940). Pendekatan ini sebagai reaksi terhadap teori-teori konseling yang
berkembang saat itu yang terlalu berorientasi pada konselor atau directive counseling.
Pada 1951 Rogers mengubah namanya menjadi client centred counseling sehubungan
dengan perubahan pandangan tentang konseling yang menekankan pada upaya reflektif
terhadap perasaan klien. Enam tahun berikutnya, pada 1957 Rogers mengubah sekali lagi
pendekatannya menjadi konseling yang berpusat pada person (person centred), yang
memandang klien sebagai partner dan perlu adanya keserasian pengalaman baik pada
klien maupun konselor dan keduanya perlu mengemukakan pengalamannya pada saat
hubungan konseling berlangsung.
Konseling berpusat pada person ini memperoleh sambutan positif dari kalangan
ilmuwan maupun praktisi, sehingga dapat berkembang secara pesat. Hingga saat ini,
pendekatan konseling ini masih relevan untuk dipelajari dan diterapkan. Dalam kaitan ini
Geldard (1989) menyatakan bahwa karya Rogers ini memiliki kekuatan (powerfull) dan
manfaat (userfull) dalam membantu klien.
2. Manusia menurut Person-Centered
Beberapa pendekatan menganggap bahwa manusia menurut kodratnya adalah
irasional dan berkecenderungan merusak terhadap dirinya sendiri maupun terhadap

30
orang lain kecuali jika telah menjalani sosialisasi. Namun berbeda menurut person-
centered, persen-centered menolak tentang sifat manusia yang kecenderungan buruk.
Rogers menunjukkan kepercayaan yang mendalam pada manusia. Manusia dalam
pandangan Rogers menurut Hidayat (2011) adalah.
a. Ia memandang manusia terisolasi dan bergerak ke depan, berjuang untuk berfungsi
penuh, serta memiliki kebaikan. Manusia pada dasarnya dapat dipercayai, kooperatif,
dan konstruktif, tidak perlu melakukan pengendalian terhadap dorongan-dorongan
agresif yang dimilikinya.
b. Manusia juga memiliki kemampuan menentukan nasibnya sendiri, dapat dipercaya
dan mengejar kesempurnaan diri. Asumsinya Rogers tentang manusia adalah bahwa
manusia itu bebas, rasional, utuh, mudah berubah, subjektif, proaktif, tetapi
heterostatis dan sulit dipahami.
Rogers percaya dan optimis dengan sifat alami manusia. Dorongan paling besar
pada manusia adalah aktualisasi diri yaitu memelihara, menegakkan, mempertahankan
diri dan meningkatkan diri dengan memberikan kesempatan terhadap individu untuk
berkembang dalam gerak maju dan memiliki cara untuk menyesuaikan diri.
3. Tujuan Konseling dan Peran Konselor
Tujuan Konseling yang hendak dicapai dalam hal ini adalah :
a. Memberi kesempatan dan kebebasan klien untuk mengekspresikan perasaan-
perasaannya, berkembang dan terealisir potensinya.
b. Membantu individu untuk sanggup berdiri sendiri dalam mengadakan integrasi
dengan lingkungannya, dan bukan pada penyembuhan tingkah laku itu sendiri
c. Membantu individu dalam mengadakan perubahan dan pertumbuhan.
Menurut Rogers (1961), pertanyaan “siapa saya?” mengantarkan kebanyakan
orang ke psikoterapi. Mereka tampaknya bertanya: bagaimana saya bisa menemukan diri
nyata saya? Bagaimana saya bisa menjadi apa yng sangat saya inginkan? Bagaimana saya
bisa memahami apa yang ada di balik dinding saya dan menjadi diri sendiri?.
Tujuan dasar terapi person-centered adalah menciptakan iklim yang kondusif bagi
usaha membantu klien untuk menjadi seorang pribadi yang berfungsi penuh. Guna
mencapai tujuan terapeutik tersebut, terapis perlu mengusahakan agar klien bisa
memahami hal-hal yang ada di balik topeng yang dikenakannya. Klien mengembangkan
kepura-puraan dan bertopeng sebagai pertahanan terhadap ancaman. Sandiwara yang
dimainkan oleh klien menghambatnya untuk tampil utuh di hadapan orang lain dan dalam
usahanya menipu orang lain, ia menjadi asing terhadap dirinya sendiri.
Apabila dinding itu runtuh selam proses terapeutik, orang macam apa yang
muncul dari balik kepura-puraan itu? Rogers (1961) menjabarkan ciri-ciri orang yang
bergerak kearah menjadi bertambah teraktualkan sebagai berikut: 1) Keterbukaan pada
pengalaman. 2) Kepercayaan terhadap organisme sendiri. 3) Tempat evaluasi internal. 4)
Kesediaan untuk menjadi suatu proses. Peran konselor sangatlah penting di pendekatan
client-centered ini, yaitu.
a. Konselor membuat dan meningkatkan atmosfer dimana klien bebas dan didorong
untuk mengeksplorasi semua aspek mengenai dirinya (Rogers, 1980). Atmosfer ini
difokuskan pada hubungan konselor-klien, yang digambarkan Rogers sebagai kualitas
pribadi dengan “saya-anda” yang spesial.\
b. Konselor menyadari bahasa verbal maupun non-verbal klien dan merefleksikannya
kembali apa yang dia dengar maupun amati (Braaten, 1986).
c. Konselor menaruh kepercayaan pada kliennya untuk mengembangkan agenda
tentang apa yang ingin dia kerjakan.
d. Konselor sebagai fasilitator daripada pengarah. Pada pendekatan client-centered,
konselor adalah ahli proses tersebut dan ahli penelitian (mengenai klien tersebut).
Kesabaran adalah kuncinya (Miller, 1996).

31
4. Teknik dan Prosedur Terapi dalam Teori Person-Centered
Teknik-teknik harus menjadi suatu pengungkapan yang jujur dari terapis dan tidak
bisa digunakan secara sadar diri sebab terapis tidak akan menjadi sejati. Periode-Periode
Perrkembangan Terapi Person-Centered.
a. Periode 1 (1940-1950): psikoterapi nondirektif
Pendekatan ini menekankan penciptaan iklim permisif dan noninterventif.
Penerimaan dan klarifikasi menjadi teknik-teknik yang utama. Melalui terapi
nondirektif, klien akan mencapai pemahaman atas dirinya sendiri dan atas situasi
kehidupannya.
b. Periode 2 (1950-1957): psikoterapi reflektif
Terapis terutama merefleksikan perasaan-perasaan klien dan menghindari ancaman
dalam hubungan dengan kliennya. Melalui terapi reflektif, klien mampu
mengembangkan keselerasan antara konsep diri dan konsep diri idealnya.
c. Periode 3 (1957-1970): terapi eksperiensial
Tingkah laku yang luas dari terapis yang mengungkapkan sikap-sikap dasarnya
menandai pendekatan terapi eksperiensial ini. Terapi difokuskan pada apa yang
sedang dialami oleh klien dan pada pengungkapan apa yang sedang dialami oleh
terapis. Klien tumbuh pada suatu rangkaian keseluruhan (continuum) dengan belajar
menggunakan apa yang sedang dialami.

E. TEORI DAN TEKNIK TERAPI GESTALT

1. Sejarah Singkat Gestalt


Teori gestalt adalah terapi eksistensial yang berlandaskan premis, bahwa individu
harus menemukan caranya sendiri dalam hidup dan menerima tanggung jawab pribadi
jika individu ingin mencapai kedewasaan. Teori ini disebut juga experiental, di mana
konseli merasakan apa yang mereka rasakan, pikirkan dan lakukan pada saat konseli
berinteraksi dengan orang lain.
Terapi Gestalt yang di kembangkan oleh Frederick Perls adalah bentuk terapi
eksistensial yang berpijak pasa premis bahwa individu-individu harus menemukan jalan
hidupnya sendiri dan menerima tanggung jawab pribadi jika mereka berharap mencapai
kematangan. Asumsi teori Gestalt adalah bahwa individu-individu mampu menangani
sendiri masalah masalah hidupnya secara efektif. Tugas utama terapis adalah membantu
klien agar mengalami sepenuhnya keberadaanya disini dan sekarang dengan
menyadarkan atas tindakanya mencegah diri sendiri merasakan dan mengalami saat
sekarang. Oleh karena itu, terapi Gestalt pada dasarnya noninterpretatif dan sedapat
mungkin, klien menyelenggarakan terapi sendiri. Mereka membuat penafsiran penafsiran
sendiri , menciptakan pernyataan pernyataan sendiri, dan menemukan makna maknanya
sendiri. Akhirnya, klien di dorong untuk langsung mengalami perjuangam di sini dan
sekarang terhadap urusan yang tak selesai di masa lampau. Dengan mengalami konflik
konflik, meskipun hanya membicarakanya, klien lambat laun bisa memperluas
kesadaranya.
Sasaran yang hendak di capai oleh terapi Gestalt ini mirip dengan terapi yang
berpusat pada klien, memperbaiki dan memulihkan kemampuan yang sudah ada dalam
diri seseorang untuk dikembangkan lebih lanjut. Untuk mencapai sasaran ini, ahli terapi
Gestalt menghancurkan hambatan, topeng, kepura puraan, permainan, dan pertahanan
diri pasien . para ahli klinik Gestalt mengamati dan menganalisi pembicaraan, tinggi
rendah suara serta sikap, dan bahasa tubuh. Cara ini sering dilakukan dalam terapi
kelompok. Pada akhirnya ahli klinik tersebut menggunakan latihan gestalt untuk
menolong klien memahami secara mendalam penginderaan, persepsi, dan emosinya
sendiri.

32
2. Manusia menurut Gestalt
Pandangan Gestalt tentang manusia berakar pada filsafat eksistensial dan
fenomenologi. Ia menekankan konsep-konsep seperti perluasan kesadaran, penerimaan
tanggung jawab pribadi, kesatuan pribadi, dan mengalami cara-cara yang menghambat
kesadaran. Terapi di arahkan bukan pada analisis, melainkan pada integrasi yang berjalan
selangkah demi selangkah dalam terapi sampai klien menjadi cukup kuat untuk
menunjang pertumbuhan pribadinya sendiri. Pandangan teori dan terapi Gestalt terhadap
manusia, sama halnya dengan pandangan eksistensialistik-humanistik, ialah positif bahwa
manusia memiliki kemampuan untuk menjadi sesuatu dan manusia adalah makhluk yang
mampu mengurus diri sendiri. Manusia dilihat sebagai keseluruhan. Di dalam rangka
terapi Gestalt, pandangan terhadap manusia, menurut Passans (1975) adalah sebagai
berikut.
a. Manusia adalah keseluruhan dari komposisi bagian-bagian yang saling berhubungan.
b. Manusia adalah bagian dari lingkungannya sendiri.
c. Manusia memilih bagaimana ia memberi respons terhadap rangsangan, dalam hal ini
manusia adalah aktor.
d. Manusia memiliki kemampuan untuk menyadari sepenuhnya terhadap semua
penginderaan, pikiran, emosi, dan pengamatan.
e. Manusia mampu melakukan pilihan karena adanya kemampuan menyadari ini.
f. Manusia tidak bisa mengalami dirinya sendiri, terhadap hal yang sudah lampau atau
hal yang akan datang, ia hanya dapat mengalami dirinya sendiri sekarang.Manusia
menjadi baik / buruk bukan dari dasarnya.
3. Tujuan Konseling dan Peran Konselor
Tujuan dasar konseling dalam terapi ini adalah untuk meraih kesadaran, terhadap
apa yang dialami oleh klien dan kemudian klien bertanggung jawab terhadap apa yang
dirasakan, dipikirkan dan dikerjakan. Untuk itu, maka terapi ini lebih mengutamakan
keadaan disini dan saat ini. Terapi gestalt menolak pencarian alasan tentang sebab-sebab
terjadinya suatu perilaku, pemikiran atau perasaan yang terjadi, tetapi lebih
mengutamakan untuk meminta individu untuk mencoba suatu aktivitas baru yang telah
didesain untuk meningkatkankesadaran. Dengan demikian, klien akan mengalami sendiri
apa yang dilihatnya, apa yang dirasakannya dan apa yang diinterpretasikannya, sehingga
klien dalam keadaan aktif dan tidak menunggu terapis untuk meningkatkan kesadaranya
(Yontef, dalam Gilliland, 1989).
Dalam proses konseling Gestalt, konselor memiliki peran dan fungsi yang unik, yaitu
a. Konselor memfouskan pada perasaan, kesadaran, bahasa tubuh, hambatan energy,
dan hambatan untuk mencapai kesadaran yang ada pada konseli.
b. Konselor adalah artistic participant yang memiliki peranan dalam menciptakan hidup
baru konseli.
c. Konselor berperan sebagai projection screen.
d. Konselor harus dapat membaca dan menginterpretasi bentuk – bentuk bahasa yang
dilontarkan konseling.
4. Teknik dan Prosedur Terapi dalam Teori Gestalt
a. Permainan dialog. Teknik permainan dialog dapat digunakan baik dalam konseling
individu maupun dalam konseling kelompok. Berikut ini uraian salah satucontoh
konflik maupun antara top dog dan underdog yang telah dibuktikan oleh penulis
menjadi kekuatan ynag membuat klien menjadi lebih sadar atas pemisahan
internalnya dan atas sisi yang mungkin menjadi dominan. Klien yang dalam kasus ini
adalah wanita, memainkan peran orang yang malang, lemah, tak berdaya, dan
bergantung. Klien mengeluh bahwa dirinya malang, benci dan dendam terhadap
suaminya, tetapi dia juga takut bahwa jika suaminya itu meinggalkan dirinya, dia akan
mengalami disintigrasi. Klien menggunakan suaminya sebagai dalih bagi ketidakmam-

33
puannya. Dia terus menempatkan dirinya di bawah dan selalu berkata, “saya tidak
bisa”, “saya tidak tahu bagaimana”, “saya tidak sanggup”. Jika klien menetapkan
dirinya cukup malang untuk mengingatkan perubahan gaya kebergantungannya,
penulis meminta klien untuk duduk disebuah kursi ditangan ruangan menjadi syahid
underdog dan membesar-besarkan sisi dirinya ini. Kemudian, jika klien menjadi muak
terhadap sisi underdognya itu, penulis meminta klien untuk menjadi sisi yang lain
yakni sisi top dog yang memandang rendah dan berbicara kepada “saya yang
malang”. Kemudian penulis meminta klien agar berpura-pura bahwa dia berkuasa,
kuat, dan mandiri serta bertindak seakan-akan dia tidak tak berdaya. Penulis bertanya
“apa yang akan terjadi jika anda kuat dan mandiri serta jika anda menyingkirkan
kebergantungan anda?” teknik semacam ini sering bisa menggerakkan para klien ke
arah sungguh-sungguh mengalami peran-peran yang mereka mainkan untuk
seterusnya, yang acap kali menghaslikan penemuan kembali aspek diri yang otonom.
b. Berkeliling. Berkeliling adalah latihan terapi gestalt dimana klien diminta untuk
berkeliling ke anggota-anggota kelompoknya dan berbicara atau melakukan sesuatu
dengan stiap anggota itu. Maksud teknik ini adalah untuk menghadapai,
memberanikan dan mengyingkapkan diri, bereksperimen dengan tingkah laku yang
baru, serta tumbuh dan berubah.
c. Bermain proyeksi. Dalam permainan “bermain proyeksi”, terapis meminta kepada
klien yang mengatakan “saya tidak bisa mempercayaimu” untuk memainkan peran
sebagai orang yang tidak bisa menaruh kepercayaan guna menyingkapkan sejauh
mana ketidak percayaan itu menjadi konflik dalam dirinya. Dengan perkataan lain,
terapis meminta klien untuk “mencobakan” pernyataan-pernyataan tertentu yang
ditujukan kepada orang lain dalam kelompok.
d. Teknik pembalikan. Teori yang melandasi teknik pembalikan adalah teori bahwa klien
terjun kedalalm sesuatu yang ditakuti karena dianggap bisa menimbulkan kecemasan,
dan menjalani hubungan dengan bagian-bagian diri yang telah ditekan atau
diingkarinya. Oleh karena itu, teknik ini bisa membuat para klien untuk mulai
menerima atribut-atribut pribadinya yang telah dicoba diingkarinya.
e. Permainan ulang. Para anggota kelompok terapi melakukan permainan berbagi
pengulangan satu sama lain salam upaya meningkatkan kesadaran atas pengulangan-
pengulangan yang dilakukan oleh mereka dalam memenuhi tuntutan memainkan
peran-peran sosial. Mereka lebih sadar betapa mereka selalu mencoba memenuhi
pengharapan-pengharapan orang lain, sadar atas seberapa besar derajat keinginan
mereka untuk disetujui, diterima, dan disukai, serta sejauh mana mereka berusaha
memperoleh permainan.
f. Permainan melebih-lebihkan.Tingkah lau yang bisa digunakan dalam permainan
melebih-lebihkan itu misalnya adalah tersenyum sambil mengungkapkan kesakitan
atau perasaan yang negatif, gemetar (menggoyangkan tangan dan kaki) , duduk
lunglai dan menurunkan pundak, mengepalkan tinju, mengerutkan dahi, menyeringai,
dan menyilangkan tangan.
g. Tetap dengan perasaan. Teknik ini bisa digunakan saat klien pada perasaan atau
suasana hati yang tidak menyenangkan yang ia sangat ingin menghindarinya.
Kebanyakan klien ingin melarikan diri dari stimulasi yang menakutkan dan
menghindari perasaan-perasaan yang tidak menakutkan. Terapis bisa meminta klien
untuk bertahan dengan ketakutan atau kesakitan apapun yang dialaminya sekarang
dan mendorong klien untuk menyelam lebih dalam kedalam perasaan dan tingkah
laku yang ingin dihindarinya.
h. Pendekatan gestalt terhadap kerja mimpi. Terapi gestalt tidak menafsirkan dan
menganalisis mimpi, membawa kembali mimpi pada kehidupan, menciptakan kembali
mimpi, dan menghidupkan kembali mimpi seakan-akan mimpi itu berlangsung
sekarang.

34
F. TEORI DAN TEKNIK TERAPI BEHAVIOR

1. Sejarah Singkat Behavior


Perkembangan Behavioral diawali tahun 1950-an dan awal 1960-an sebagai awal
radikal menentang perspektif psikoanalisis yang dominan. Secara garis besar, sejarah
perkembangan behavioral terdiri dari tiga gelombang utama, yaitu.
a. Gelombang I: Pada tahun 1960 Albert Bandura mengembangkan teori belajar sosial,
yang dikombinasikan pengkondisian klasik dan operan kondisioning dengan
pembelajaran observasional. Bandura membuat kognisi fokus yang sah untuk terapi
behavior. Selama tahun 1960-an sejumlah pendekatan perilaku kognitif
bermunculan, dan mereka masih memiliki dampak signifikan pada praktek terapi.
Terapi behavior kontemporer muncul sebagai kekuatan utama dalam psikologi
selama 1970-an, dan itu memiliki dampak signifikan pada pendidikan, psikologi,
psikoterapi, psikiatri, dan pekerjaan sosial. Dikenal sebagai "gelombang pertama" di
lapangan behavior, teknik terapi behavior dipandang sebagai pilihan perawatan
untuk banyak masalah psikologis.
b. Gelombang II : Tahun 1980-an yang ditandai dengan pencarian konsep dan metode
baru yang melampaui teori belajar tradisional. Perubahan nama dan deskripsi
mengungkapkan pemikiran saat ini mengintegrasikan terapi perilaku dan kognitif.
Terapi kognitif dianggap sebagai “gelombang kedua” dari tradisi behavior.
c. Gelombang III : Pada awal 2000-an, "gelombang ketiga" dari tradisi perilaku muncul,
memperbesar ruang lingkup penelitian dan praktek. Perkembangan terbaru termasuk
terapi perilaku dialektis, kesadaran berbasis pengurangan stres, kesadaran berbasis
terapi kognitif, dan penerimaan dan terapi komitmen.

2. Manusia menurut Behavior


Behavior adalah suatu pandangan ilmiah tentang tingkah laku manusia. Manusia
pada dasarnya dibentuk dan ditentukan oleh lingkungan sosial dan budayanya. B.F.
Skinner menyebutkan bahwa para behavioris radikal menekan manusia dikendalikan oleh
kondisi lingkungan. Pendirian ini diperkuat dengan komitmen terhadap pencarian pola
tingkah laku yang dapat diamati. Dan membuat argument manusia dikendalikan oleh
kekuatan eksternal.
Manusia dalam keadaan khusus, dianggap sebagai “objek” yang dapat
diperlakukan dan dirubah menurut keinginan perubahannya. Para ahli psikologi behavior
memandang manusia tidak pada dasarnya baik atau jahat, namun memandang manusia
sebagai pemberi respon, sebagai hasil dari proses kondisioning yang telah terjadi.

3. Tujuan Konseling dan Peran Konselor


Tujuan umum terapi ini ialah menciptakan kondisi-kondisi baru bagi proses belajar.
Dengan alasan, segenap tingkah laku adalah dipelajari, termasuk tingkah laku maladiptif.
Konselor behavior memiliki peran yang sangat penting, yaitu bersikap menerima, mencoba
memahami klien dan apa yang dikemukakan klien tanpa menilai dan mengkritik. Konselor
berperan sebagai guru dalam upaya membantu melakukan teknik-tenik modifikasi perilaku
yang sesuai dengan masalah dan tujuannya.
4. Teknik dan Prosedur Terapi dalam Teori Behavior
a. Desentisisasi Sistematik. Desentisisasi sistematik digunakan untuk menghapus
tingkah laku yang diperkuat secara negatif, dan menyertakan permunculan tingkah
laku atau respon yang berlyyuawanan dengan tingkah laku yang akan dihapuskan.
Desentisisasi juga melibatkan teknik-teknik relaksasi untuk membayangkan
pengalaman pembangkit kecemasan. Desentisisati sistematik cocok untuk menangani
fobia-fobia. Teknik ini efektif digunakan diberbagai situasi penghasil kecemasan,

35
seperti situasi interpersonal, ketakutan menghadapi ujian, ketakutan yang
digeneralisasi, kecemasan neurotik, impotensi dan frigiditas seksual.
b. Terapi Implosif dan Pembanjiran. Teknik ini terdiri atas permunculan stimulus yang
berulang-ulang tanpa pemberian penguatan. Alasan dari terapi ini ialah jika seseorang
berulang-ulang dihadapkan pada situasi penghasil kecemasan dan konsekuensi yang
menakutkan tidak muncul maka kecemasan tereduksi atau terhapus. Biasanya terapi
implosif digunakan untuk menangani pasien gangguan jiwa yang dirumahsakitkan,
pasien neurotik, pasien psikotik, dan penderita fobia.
c. Latihan Asertif. Latihan asertif bisa diterapkan pada situasi interpersonal, dimana
individu mengalami kesulitan untuk menerima kenyataan bahwa menyatakan atau
menegaskan diri adalah tindakan yang layak atau benar. Teknik ini biasa digunakan
bagi orang yang tidak mampu mengungkapkan kemarahan, menunjukkan kesopanan
yang berlebihan, kesulitan berkata “tidak”, kesulitan mengungkapkan respon positi
lainnya, dan merasa tidak punya hak untuk memiliki perasaan. Teknik ini
menggunakan prosedur bermain peran.
d. Terapi Aversi. Teknik aversi biasa digunakan dalam menangani berbagai tingkah laku
yang maladaptif. Teknik ini melibatkan pengasosiasian tingkah lalu stimulus yang
penyakitkan sampai yang tidak diinginkan terhambat kemunculannya, biasanya
berupa hukuman. Seperti perusahaan menggunakan pemecatan, pemerintahan
menggunakan denda atau hukuman penjara.
e. Pengondisian Operan. Tingkah laku operan merupakan tingkah lau yang paling berarti
pada kehidupan sehari-hari, seperti membaca, berbicara, berpakaian, dll. Metode
pengondisian operan mencakup penguatan positif, pembentukan respon, perkuatan
intermiten, penghapusan, pencontohan, dan token economy.
1) Penguatan Positif
Membentuk suatu pola tingkah laku dengan memberi ganjaran atau penguat
setelah tingkah laku yang diharapkan muncul, seperti memberi senyuman, pujian,
hadiah, untuk memunculkan tingkah laku yang diinginkan.
2) Pembentukan Respons
Tingkah laku sekarang secara bertahap dirubah dengan memperkuat unsur kecil
dari tingkah laku baru yang diinginkan secara berturut-turut sampai mendekati
akhir. Perkuatan sering digunakan dalam proses pembentukan respons ini.
3) Perkuatan Intermiten
Disamping membentu penguatan bisa juga untuk memelihara tingkah laku yang
telah terbentuk. Penguatan ini diberikan secara bervariasi kepada tingkah laku
yang spesifik. Tingkah lau yang dihasilkan dari penguatan intermiten ini.

G. TEORI DAN TERAPI COGNITIVE BEHAVIOR

1. Sejarah Singkat Cognitive Behavior


Terapi CBT dalah karya dari ahli psikologi ternama yaitu Aaron Temkin Beck,
beliau lahir pada tanggal 18 Juli 1921 di Providence, Rhode Island. Beck menerima
gelar sarjana dari Brown University dan gelar doktor kedokterannya dari Yale
University pada tahun 1946. Pada tahun 1946 sampai 1948 magang di Rhode Island
Hospital di Providence dan menikah pada tahun 1950 dengan Phyllis W. Beck. Setelah
pengalaman itu, ia adalah seorang yang berkecimpung di bidang neurologi, kemudian
menjadi psikiatri di Cushing Veterans Administration Hospital di Framingham,
Massachusetts. Pada tahun 1953, ia telah disertifikasi dalam psikiatri oleh American
Board of Psychiatry and Neurology.
Pada tahun 1956, ia lulus dari Philadelphia Psychoanalytic Institute. Dia
bergabung dengan Departemen Psikiatri dari Medical School of the University of

36
Pennsylvania. Sejak tahun 1959, Beck telah menjadi direktur utama beragam
penelitian yang didanai untuk investigasi terapi kognitif dan psikopatologi bagi
penderita depresi, kasus bunuh diri, kecemasan, gangguan panik, pecandu alkohol,
penyalahgunaan narkotika, gangguan kepribadian, dan skizofrenia. Aaron Temkin
Beck adalah presiden dari Institute Beck untuk terapi kognitif dan Direktur dari Unit
Penelitian Psikopatologi di Universitas.
Terapi Cognitive Behavioral Therapy (CBT) merupakan psikoterapi yang
menggabungkan antara terapi perilaku dan terapi kognitif yang didasarkan pada
asumsi bahwa perilaku manusia secara bersamaan dipengaruhi oleh pemikiran,
perasaan, proses fisiologis (perbuatan) serta konsekuensi yang didapatkan pada
perilaku. Terapi ini juga menjelaskan bahwa CBT merupakan psikoterapi yang
berfokus pada kognisi yang dimodifikasi secara langsung, yaitu ketika individu
mengubah pikiran maladaptifnya (maladaptive thought) maka secara tidak langsung
juga mengubah tingkah lakunya yang tampak (overt action
2. Manusia menurut Cognitive Behavior
Menurut Teori CBT pada dasarnya manusia memiliki banyak pola dalam
permikirannya lalu meyakini pola tersebut, pemikiran manusia terbentuk pun karena
adanya stimulus yang datang lalu munculah berbagai pemikiran untuk menghadapi
stimulus itu dan memberikan respon untuk melakukan tindakan serta meyakininya.
Dari sini bisa didapat bahwa faktor kognitif adalah penentu serta menjelaskan apa
yang akan dilakukan manusia itu nantinya. Dengan adanya keyakinan menjadikan
manusia memiliki kemampuan menyerap antara pemikiran irrasional dan rasional .
Maka dalam hal ini Teori CBT diarahkan pada sesuatu yang positif baik dari aspek
pemikiran, tindakan, serta keyakinan agar manusia mampu mengubah tingkah
lakunya menjadi adaptif. Dengan mengubah status pikiran dan perasaannya,
konseling diharapkan dapat mengubah tingkah lakunya dari maladaptif menjadi
adaptif.

3. Tujuan Konseling dan Peran Konselor


Tujuan konseling dalam teknik CBT adalah untuk mengajak konseling agar
menentang pikiran dan emosi yang salah dengan menampilkan bukti-bukti yang
bertentangan dengan keyakinan mereka tentang masalah yang dihadapi. Peran
konselor diharapkan mampu menolong klien untuk mencari keyakinan yang sifatnya
dogmatis dalam diri klien dan secara kuat mencoba menguranginya. Konselor harus
waspada terhadap munculnya pemikiran-pemikiran yang tiba-tiba mungkin dapat
dipergunakan untuk merubah mereka. Sementara sebagian ahli lain berusaha
menghargai masa lalu sebagai bagian hidup klien dan mencoba membuat klien
menerima masa lalunya, untuk tetap melakukan perubahan pada pola pikir masa kini
demi mencapai perubahan untuk masa yang akan datang.
Dalam Teori CBT konselor berupaya membantu konseling untuk merubah
pikiran dan pernyataan negatif serta keyakinan tidak rasional yang dialaminya. Dalam
proses ini, masa lalu tidak perlu menjadi fokus penting dalam terapi, karenanya CBT
lebih banyak bekerja pada status kognitif masa kini untuk dirubah dari negatif
menjadi positif.
4. Teknik dan Prosedur Terapi dalam Teori Cognitive Behavior
Prosedur atau tahapan yang dilakukan konseling harus melalui beberapa tahapan yaitu:
a. Melakukan Assesment (Assessment)
Tahap ini bertujuan untuk menentukan apa yang dilakukan oleh konseli pada saat ini.
Assesment dilakukan adalah aktivitas nyata, perasaan, dan pikiran konseli. Dengan
melakukan 7 analisa yaitu: Analisa tingkah laku, analisa situasi, analisa motivasional,
analisa self control, analisa hubungan sosial, analisa lingkung fisik- sosial
b. Menentukan Tujuan (Goal Setting)

37
Dalam tahapan ini dibagi menjadi 3 hal:
1) Membantu konseli untuk memandang masalahnya atas dasar tujuan-tujuan yang
diinginkan
2) Memperhatikan tujuan konseli berdasarkan kemungkinan hambatan-hambatan
situasional tujuan belajar yang dapat diterima dan dapat diukur
3) Memecahkan tujuan ke dalam sub-tujuan dan menyusun tujuan menjadi susunan
berurutan
c. Mengimplementasikan Teknik (Technique Implementation)
d. Evaluasi dan Mengakhiri Konseling (Evaluation Termination)
Dengan dilakukannya tahapan-tahapan, lalu konselor memberikan beberapa Teknik
CBT pada konseling. Teknik yang biasa dipergunakan oleh para ahli dalam CBT
(McLeod, 2006: 157-158) yaitu:
1) Manata keyakinan irasional.
2) Bibliotherapy, menerima kondisi emosional internal sebagai sesuatu yang menarik
ketimbang sesuatu yang menakutkan.
3) Mencoba penggunaan berbagai pernyataan diri yang berbeda dalam situasi nyata
4) Mengukur perasaan, misalnya dengan mengukur perasaan cemas yang dialami
pada saat ini dengan skala 0-100.
5) Menghentikan pikiran. Konseli belajar untuk menghentikan pikiran negatif dan
mengubahnya menjadi pikiran positif.
6) Desentisasi Sistematis. Digantinya respons takut dan cemas dengan respon
relaksasi dengan cara mengemukakan permasalahan secara berulang-ulang dan
berurutan dari respon takut terberat sampai yang teringan untuk mengurangi
intensitas emosional konseli.
7) Pelatihan keterampilan sosial. Melatih konseli untuk dapat menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan sosialnya.
8) In vivo exposure. Mengatasi situasi yang menyebabkan masalah dengan memasuki
situasi tersebut.
9) Covert conditioning, upaya pengkondisian tersembunyi dengan menekankan
kepada proses psikologi
10) Pskologis yang terjadi di dalam diri individu. Peranannya di dalam mengontrol
perilaku berdasakan kepada imajinasi, perasaan dan persepsi.

H. TEORI DAN TERAPI REALITAS

1. Sejarah Singkat Realitas


Terapi realitas adalah suatu sistem yang difokuskan pada tingkah laku sekarang atau
sebuah metode konseling dan psikoterapi perilaku kognitif yang sangat berfokus dan
interaktif dan merupakan salah satu yang telah diterapkan dengan sukses dalam berbagai
lingkup.
Terapi realitas dikembangkan oleh William Glasser pada tahun 1960-an sebagai reaksi
penolakan terhadap konsep-konsep dalam konseling psikoanalisa. William Glasser lahir pada
tahun 1925 di Ohio. Pada usianya yang sangat muda, 19 tahun ia lulus sebagai Insinyur Kimia
di Case Institute of Technology. Dan pada umur 23 tahun ia mendapat gelar Master bidang
Psikologi Klinis di Case Western Reserve Uiversity, dan pada usianya yang ke 28 tahun Glasser
lulus sebagai Doktor pada universitas yang sama.
Glasser memandang Psikoanalisa sebagai model perlakuan yang kurang memuaskan,
kurang efektif dan oleh karena itu ia termotivasi untuk memodifikasi konsep-konsep
psikoanalisa dan mengembangkan pemikirannya sendiri berdasarkan pengalaman hidup dan
pengalaman klinisnya. Karena terapi realitas berfokus pada problem kehidupan masa kini

38
(realitas terbaru klien) dan penggunaan teknik mengajukan pengajuan pertanyaan oleh
terapis realitas, terapi realitas terbukti sangat efektif dalam jangka pendek, meskipun tidak
terbatas pada itu saja.
2. Manusia menurut Realitas
Glasser percaya bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan psikologis yang secara
konstan (terus menerus) hadir sepanjang kehidupan dan hal itu harus terpenuhi. Mengacu
pada teori hirarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow, Glasser mendasari
pandangannya tentang kebutuhan manusia untuk dicintai dan mencintai, dan kebutuhan
untuk merasa berharga bagi orang lain.
Teori yang dikembangkan Glasser ini dengan cepat memperoleh popularitas dikalangan
konselor baik untuk kasus individual maupun kelompok dalam berbagai bidang, seperti
sekolah, lembaga kesehatan mental, dan petugas-petugas sosial lainnya.Banyak hal yang
positif dari teori konseling realitas ini, misalnya mudah dimengerti non teknis, didasarkan
atas pengetahuan masyarakat, efisien waktu, sumber daya dan usaha-usaha yang dilakukan
konselor.
Secara lebih rinci, Glasser menjelaskan kebutuhan-kebutuhan dasar psikologis manusia,
meliputi.
a. Kelangsungan hidup (Survival)
Semua makhluk hidup berjuang untuk bertahan hidup & bereproduksi. Pada
hakekatnya individu senantiasa memandang kedepan dan berusaha untuk hidupnya
dengan cara yang menyebabkan kelanggengan (misal exercise & makan makanan yang
sehat)
b. Cinta (belonging/ love)
Kebutuhan ini disebut glasser sbagai identity society, yang menekankan pentingnya
hubungan personal. Beberapa aktifitas yang menunjukkan kebutuhan ini antara lain:
Persahabatan, acara perkumpulan tertentu, dan ketetiban dalam organisasi
kemahasiswaan. Kebutuhan ini oleh glasser dibagi dalam tiga bentuk : sosial beloging,
work belonging, dan family belonging.
c. Kekuasaan (power)
Kebutuhan ini biasanya diekspresikan memalui kompetisi dengan orang-orang
disekitar kita, memimpin, mengorganisir, menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin,
menjadi tempat bertanya atau menerima pendapat orang lain.
d. Kebebasan (freedom)
Merupakan kebutuhan untuk merasakan kebebasan atau kemerdekaan dan tidak
bergantung pada orang lain, kebutuhan tersebut bersifat universal, tetapi dipenuhi
dengan cara yang unik oleh masing-masing manusia. Ketika seseorang berhasil memenuhi
kebutuhannya, menurutglaseer orang tersebut mencapai identitas sukses, dan jika
kebutuhan psikologisnya sejak awal tidak terpenuhi, maka seseorang tidak mendapatkan
pengalaman belajar bagaimana memenuhi kebutuhan psikologis dirinya atau orang lain.
e. Kesenangan (fun)
Kebutuhan ini muncul sejak dini, kemudian terus berkembang hingga dewasa. Dapat
dirumuskan, pandangan Glasser tentang manusia adalah sebagai berikut:
1) Setiap individu bertanggung jawab terhadap kehidupannya.
2) Tingkah laku seseorang merupakan upaya mengontrol lingkungan untuk memenuhi
kebutuhannya.
3) Individu ditantang untuk menghadapi realita tanpa memperdulikan kejadian-kejadian
di masa lalu, serta tidak memberi perhatian pada sikap dan motivasi dibawah sadar.
4) Setiap orang memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu pada masa kini.

3. Tujuan Konseling dan Peran Konselor


a. Tujuan Konseling

39
Layanan konseling ini bertujuan membantu konseli mencapai identitas berhasil.
Konseli yang mengetahui identitasnya, akan mengetahui langkah-langkah apa yang akan
ia lakukan di masa yang akan datang dengan segala konsekuensinya. Bersama-sama
konselor, konseli dihadapkan kembali pada kenyataan hidup, sehingga dapat memahami
dan mampu menghadapi realitas.
b. Peran Konselor
Tugas dasar dari konselor atau terapis adalah melibatkan diri dengan konseli dan
kemudian membuatnya menghadapi kenyataan. Glasser (1965) merasa bahwa, konselor
menghadapi para konseli, dia memaksa mereka itu untuk memutuskan apakah mereka
akan atau tidak akan menempuh “jalan yang bertanggung jawab”. Konselor tidak
membuat pertimbangan-pertimbangan nilai dan putusan-putusan bagi para konseli,
sebab tindakan demikian akan menyingkirkan tanggung jawab yang mereka miliki.Tugas
konselor adalah bertindak sebagai pembimbing yang membantu konseli agar bisa menilai
tingkah lakunya sendiri secara realistis.
Konselor diharapkan memberi pujian apabila para konseli bertindak dengan cara
yang bertanggung jawab dan menunjukkan ketidaksetujuan apabila mereka tidak
bertindak demikian. Para konseli membutuhkan tipe penilaian semacam itu. Menurut
Glasser, konselor harus bersedia untuk berfungsi sebagai seorang guru dalam
hubungannya dengan konseli. Ia harus mengajari konseli bahwa tujuan terapi tidak
diarahkan kepada kebahagiaan. Konselor realitas berasumsi bahwa konseli bisa
menciptakan kebahagiaanya sendiri dan bahwa kunci untuk menemukan kebahagiaan
adalah penerimaan tanggung jawab. Oleh karena itu, konselor tidak menerima
pengelakan atau pengabaian kenyataan, dan tidak pula menerima tindakan konseli
menyalahkan apa un atau siapa pun diluar dirinya atas ketidakbahagiaanya pada saat
sekarang. Tindakan yang demikian akanmelibatkan konseli dalam “kenikmatan psikiatrik”
yang segera akan hilang dan mengakibatkan penyesalan.
Fungsi penting lainnya dari konselor realitas adalah memasang batas-batas dalam
situasi terapeutik dan bats-batas yang ditempatkan oleh kehidupan pada seseorang.
Selain fungsi-fungsi dan tugas-tugas tersebut, kemampuan konselor untuk terlibat dengan
konseli serta untuk melibatkan konseli dalam proses terapeutik dianggap paling utama.
Fungsi ini seringkali sulit, terutama apabila konseli tidak menginginkan konseling atau
apabila dia meminta “tolong” sekedar coba-coba.
4. Teknik dan Prosedur Terapi dalam Teori Realitas
Teknik-teknik Konseling
a. Terlibat dalam permainan peran dengan konseli.
b. Menggunakan humor.
c. Mengonfrontasikan konselidan menolak alasan apa pun dari konseli.
d. Membantu konselimerumuskan rencana tindakan secara spesifik.
e. Bertindak sebagai guru atau model.
f. Memasang batas-batas dan menyusun situasi terapi.
g. Menggunakan terapi kejutan verbal atau sarkasme yang layak untuk mengonfrontasikan
konselidengan tingkah lakunya yang tidak realitas.
h. Melibatkan diri dengan konseliuntuk mencari kehidupan yang lebih efektif.
Tahap-tahap konseling
Proses konseling dalam terapi realitas berpedoman pada dua unsur utama, yaitu
penciptaan kondisi lingkungan yang kondusif dan beberapa prosedur yang menjadi pedoman
untuk mendorong terjadinya perubahan pada konseling.
Tahap 1 : konselor menunujukkan keterlibatan pada konseling (be friend )
Pada tahap ini, konselor mengawali pertemuan dengan sikap otentik, hangat dan
menaruh perhatian pada hubungan yang sedang dibangun. Hubungan yang terbangun antar
konseling dan konselor sangat penting, sebab konseling akan terbuka dan bersedia menjalani
proses konseling jika dia mearasa bahwa konselornya terlibat dan dapat dipercaya. Oleh

40
karena itu penerimaan yang positif adalah sangat esensial agar proses konseling berjalan
efektif. Selain itu konselor perlu menunjukkan sikap bersahabat, pada tahap awal umumnya
tidak membutuhkan bantuan konselor terlebih bila konselitidak datang secara sukarela.
Meskipun konseli menunjukkan tidak senang terhadap konselor tetapi konselor harus tetap
menghadapi dengan tentang, sopan, dan tidak mengintimidasi konseli, respon yang
diungkapkan juga tidak mengekspresikan apa yang sedang dilakukan oleh konseli pada saat
itu, konselor juga harus menunjukkan bahwa ia bertekad membantu konseli, konseling
realitas selalu berpedoman bahwa perilaku total hampir selalu dipilih. Karenannya tingkah
laku yang lebih efisien dan lebih membantu diperlukan bagi konseli yang sedang menghadapi
masalah.Melalui proses konseling, konseli harus belajar bahwa mental yang sehat dan
kehidupan akan menjadi lebih baik jika relasi antar manusia didasari saling keterbukaan dan
apa adanya daripada bersikap pura-pura.
Tahap 2 : fokus pada perilaku sekarang
Setelah konseli dapat melibatkan diri kepada konselor, maka konselor menanyakan
kepada konseli apa yang akan dilakukan sekarang. Tahap kedua merupakan eksplorasi diri
pada konseli. Konseli mengungkapkan ketidaknyamanan yang ia rasakan dalam menghadapi
permasalahannya. Lalu konselor meminta konseli mendeskrisipkan hal-hal apa saja yang
telah dilakukan dalam menghadapi kondisi tersebut. Secara rinci, melalui tahap berikut.
a. Eksplorasi “picture album” (keinginan)
b. Menanyakan keinginan konseli
c. Menanyakan benar-benar apa yang diinginkan
d. Menanyakan apa yang telah terfikir oleh konseli tentang yang diinginkan orng lain dari
dirinya dan menanyakan bagaimana konseli melihat tersebut.
Pada tahap kedua ini konselor perlu mengatakan kepada konseli apa yang dapat dilakukan
konselor dan membuat komitmen antara konselor dan konseli.
Tahap 3 : mengeksplorasi total behavior konseli
Menanyakan apa yang dilakukan konseli (doing), yaitu konselor menanyakan secara
spesifik apa saja yang dilakukan konseli, cara pandang dalam konseling realita, akar
permasalahan konseling bersumber pada perilakunya bukan pada perasaan, dalam
pandangan konseling realita yang harus diatasi bukan kecemasan konseli, tetapi hal-hal apa
saja yang telah dilakukan untuk menghadapi ujian.
Tahap 4 : konseli menilai diri sendiri atau mengevaluasi diri
Tahap keempat ini konselor menanyakan pada konseli apakah pilihan perilakunya itu
disadari oleh keyakinan bahwa hal itu baik baginya.Fungsi konselor tidak untuk menilai benar
atau salah perilaku konseli, tetapi membimbing konseli untuk menilai perilakunya saat ini.
Beri kesempatan pada konseli untuk mengevaluasi, apakah ia cukup terbantu dengan
pilihannya tersebut. Dan menanyakan komitmen konseliuntuk mengikuti proses konseling.
Tahap 5 : merencanakan tindakan yang bertanggung jawab
Tahap ketika konselimulai menyadari bahwa perilakunya tidak menyelesaikan masalah,
dan tidak cukup menolong keadaan dirinya, dilanjutkan dengan membuat perencanaaan
tindakan yang lebih bertanggung jawab.Rencana yang disusun sifatnya spesifik dan konkret.
Hal-hal apa yang akan dilakukan konseli untuk keluar dari permasalahan yang sedang
dihadapinya.
Tahap 6 : membuat komitmen
Konselor mendorong konseli untuk merealisasikan rencana yang telah disusunnya
bersama konselor sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan.
Tahap 7 : tidak menerima permintaan maaf atau alasan konseli
Pada tahap ini konselor menanyakan perkembanagn perubahan perilaku konseli.
Apabila konseli tidak atau belum berhasil melakukan apa yang telah direncanakannya,
permintaan maaf konseli atas kegagalannya tidak untuk dipenuhi konselor. Sebaliknya,
konselor mengajak konseli untuk melihat kembali rencana tersebut dan mengevaluasi
mengapa konseli tidak berhasil, konselor selanjutnya membantu konseli merencanakan

41
kembali hal-hal yang belum berhasil ia lakukan. Pada tahap ini sebaiknya konselor
menghindari pertanyaan dengan kata “mengapa” sebab kecenderungan konseli akan
bersikap defensif dan mencari alasan. Proses konseling yang efektif antara lain ditunjukkan
dengan seberapa besar kegigihan konselor untuk membantu konseli. Ada kalanya konseli
mengharapkan konselor menyerah dengan sikap pasif, kooperatif, apatis, namun pada tahap
inilah konelor dapat menunjukkan bahwa ia benar-benar terlibat dan ingin membantu
konseli mengatasi permasalahannya. Kegigihan konselor dapat memotivasi konseli untuk
bersama-sama memecahkan masalah.
Tahap 8 : tindak lanjut
Merupakan tahap terakhir dalam konseling, konselor dan konseli mengevaluasi
perkembangan yang dicapai, konseling dapat berakhir atau dilanjutkan jika tujuan yang telah
ditetapkan delum tercapai.
Konseling ini bertujuan membantu individu mencapai identitas berhasil, yaitu individu
yang akan datang dengan segala konsekuensi, bersama-sama konselor, konselidihadapkan
kembali pada kenyataan hidup, sehingga dapat memahami dan mampu menghadapi realita
kehidupannya.
Terapi dalam Islam:
Sesungguhnya iman kepada Allah dan ibadah kepada-Nya merupakan modal dasar guna
merealisasikan kesehatan Mental. Aman dan Iman adalah modal dasar dalam terapi
keterguncangan. Sesungguhnya keseimbangan perilaku dan sempurnanya suatu kepribadian
baru akan terealisasi apabilaproses terapi ataupun perbaikan dimulai dalam diri dengan
managemen hati

I. TEORI DAN TERAPI ANALISIS TRANSAKSIONAL

1. Sejarah Singkat Analisis Transaksional


Pelopor Analisis Transaksional adalah Eric Berne (1910-1970). Analisis Transaksional
berevolusi dari ketidakpuasan Berne karena lambatnya psikoanalisis dalam menyembuhkan
orang-orang dalam masalah mereka. Pada pertengahan tahun 50-an ia mulai memperkenalkan
teorinya yaitu Analisis Transaksional. Teori inipun disambut baik oleh kalanga ahli terapi
kelompok.
Analisis Transaksional merupakan psikoterapi yang dapat digunakan dalam terapi
individual, akan tetapi lebih cocok digunakan dalam terapi kelompok. Analisis Transaksional
merupakan sebuah terapi kontraktual dan desisional. Sifat kontraktual proses terapeutik
Analisis Transaksional cenderung mempersamakan kekuasaan terapis dan klien yaitu menjadi
tanggung jawab klien untuk menentukan apa yang akan diubahnhya. Agar perubahan tersebut
menjadi kenyataan klien mengubah sendiri tingkah lakunya secara aktif. Analisis Transaksional
juga melibatkan suatu kontrak yang dibuat oleh klien diantaranya menyatakan sebuah tujuan
dan arah proses klien. Analisis Transaksional menkankan aspek-aspek kognitif rasional-
behavioral dan berorientasi pada peningkatan kesadaran sehingga klien akan mampu
membuat keputusan baru dan mengubah cara hidupnya.
Pendekatan Analisis Transaksional ini dikembangkan oleh Eric Berne, berlandaskan suatu
teori kepribadian yang berkenaan dengan analisis struktural dan tradisional. Prinsip-prinsip
Analisis Transaksional yaitu suatu pendekatan untuk mensistematisasi, menganalisis, dan
saling mengubah pengaruh diantara manusia, yang menekankan interaksi keduanya(antara
individu dan manusia lainnya), kesadaran internal(regulasi diri dan ekspresi diri), pemikiran
logis, rasional, tujuan-tujuan yang realistik, berkomunikasi dengan terbuka, wajar serta
pemahaman dalam berhubungan dengan orang lain.
Selama pertemuan, klien mengevaluasi terhadap arah hidupnya, memahami keputusan-
keputusan awal yang telah dibuatnya, serta menginsafi bahwa sekarang ia menetapkan ulang
dan memulai arah baru dalam hidupnya. Pada dasarnya Analisis Transaksional beramsusi

42
bahwa orang-orang bisa belajar mempercayai dirinya sendiri, berpikir dan memutuskan untuk
dirinya sendiri, dan mengungkapkan perasaannya sendiri.
2. Manusia menurut Analisis Transaksional
Manusia menurut Analisis Transaksional selalu berubah dan bebas untuk memilih
pilihannya, menurut Thomas A. Harris, MD ada tiga pekara, yaitu; Pertama, bahwa
manusia(klien) adalah orang yang “telah cukup lama menderita”, karena itu mereka ingin
bahagia dan berusaha melakukan perubahan. Kedua, adanya kebosanan, kejenuhan atau putus
asa, manusia tidak puas dengan kehidupan yang monoton. Keadaan yang monoton akan
melahirkan perasaan jenuh atau bosan, karena itu individu terdorong dan berupaya untuk
melakukan perubahan. Ketiga, karena adanya penemuan tiba-tiba. Banyak orang yang pada
mulanya tak mau atau tah tahu dengan perubahan, tapi dengan adanya informasi, cerita atau
pengetahuan baru yang membuka cakrawala barunya, timbullah semangatnya untuk
menyelidiki terus dan berupaya melakukan perubahan.
Pendekatan ini melihat individu dipengaruhi oleh ekspektasi dan tuntutan dari orang-
orang yang signifikan baginya, terutama pengambilan keputusan pada masa-masa dimana
individu masih bergantung pada orang lain. Pada dasarnya Analisis Transaksional beramsusi
bahwa manusia itu:
a. Manusia memiliki pilihan-pilihan dan tidak dibelenggu oleh masa lampaunya(manusia
selalu berubah dan bebas untuk menentukan pilihannya).
b. Manusia sanggup melampaui pengondisian dan pemrograman awal(manusia bisa
berubah asalkan ia mau). Perubahan manusia itu adalah persoalan di sini dan
sekarang(here and now).
c. Manusia bisa belajar mempercayai dirinya sendiri, berpikir dan memutuskan untuk dirinya
sendiri serta mengungkapkan perasaan-perasaanya.
d. Manusia sanggup terampil di luar pola-pola kebiasaan dan menyeleksi tujuan-tujuan serta
tingkah laku baru.
e. Manusia bertingkah laku dipengaruhi oleh harapan dan tuntutan dari orang-orang lain.
f. Manusia dilahirkan bebas, tetapi salah satu yang pertama dipelajari adalah berbuat yang
sebagaimana diperintahkan.

Manusia sehat dan bermasalah menurut Analisis Transaksional:


1. Manusia sehat:
a. Dapat menggunakan ketiga status ego dengan baik, yaitu; a) ego orang tua(berisi
perintah-perintah yang semestinya sebagai pelindung), b) ego orang
dewasa(pengelolaan data dan informasi yang merupakan pemecahan paling baik
untuk masalah-masalah tertentu), c) ego anak(berisi perasaan-perasaan dorongan
dan tindakan yang bersifat spontan).
b. Posisi dasar hidupnya adalah I’am OK-you are OK(posisi keempat, menunjukkan
adanya pengakuan akan orang lain yang memiliki hak ynag sama dengan dirinya).
c. Relative, bebas dan script.
d. Tidak ada kebutuhan akan games playing.
e. Bisa memahami dirinya sendiri dan orang lain.
f. Bisa menyatakan dirinya dengan bebas.
g. Bisa mencintai dan dicintai.
2. Manusia bermasalah atau tidak sehat:
a. Konsep diri negatif.
b. Hubungan dengan orang lain negatif.
c. Posisi kehidupan I’am Not OK-You are OK(posisi pertama, menunjukkan bahwa
seseorang tersebut lebih rendah dari orang lain).
d. Posisi kehidupan I’am Ok-you are not OK(posisi ketiga, menunjukkan bahwa dirinya
lebi baik dari orang lain).

43
e. Posisi kehidupan I’am not OK-you are not OK(posisi kedua, menunjukkan
ketidakberdayaan, ketidakmampuan yang ada pada dirinya, tidak ada yang bisa
menolong)
f. Kontaminasi status ego.
g. Eksklusi(batas status ego yang kaku).

3. Tujuan Konseling dan Peran Konselor


Tujuan dasar konseling Analisis Transaksional yaitu:
a. Membantu klien dalam membuat keputusan yang baru, yang menyangkut keputusannya
sekarang dan arah hidupnya.
b. Mendorong klien agar menyadari bahwa kebebasan dirinya adalah memilih telah dibatasi
oleh putusan-putusan dirinya mengenai posisi hidupnya dan oleh pilihan terhadap cara-cara
hidup yang mandul dan deterministik.
c. Menggantikan gaya hidup yang ditandai oleh permainan yang menipulatif dan oleh skenario-
skenario hidup yang mengalahkan diri, diganti dengan gaya hidup yang otonom yang ditandai
oleh kesadaran, spontanitas dan keakraban.
Menurut Eric Benre, dalam bukunya yang berjudul “Principles of Group Treatment, (1966)”,
terdapat empat tujuan yang ingin dicapai dalam konseling Analisis Transaksional, yaitu:
a. Konselor membantu klien yang mengalami kontaminasi(pencemaran) status ego yang
berlebihan.
b. Konselor berusaha membantu mengembangkan kapasitas diri klien dalam menggunakan
semua status egonya yang cocok.
c. Konselor berusaha membantu klien di dalam mengembangkan seluruh status ego
dewasanya.
d. Membantu klien dalam membebaskan dirinya dari posisi yang kurang cocok, serta
menggantinya dengan rencana hidup yang baru, atau naskah hidup(Life script) yang lebih
produktif.
Peran konselor dalam Analisis Transaksional adalah memberikan perhatian pada masalah-
masalah didaktif dan emosional. Melihat peranan terapis sebagai “guru, pelatih, narasumber
dan fasilitator yang bersikap terbuka, tanggung jawab, hangat, perhatian, tulus dengan
penekanan kuat pada ketrlibatan.
a. Sebagai guru, konselor menerangkan konsep-konsep seperti; analisis struktural, analisis
transaksional, analisis skenario, dan analisis permainan.
b. Sebagai pelatih, konselor mendorong serta mengajari klien agar mempercayai ego
dewasanya sendiri, membantu klien agar terampil melaksanakan hubungan antar pribadi
dengan menggunakan status ego yang tepat.
c. Sebagai narasumber, konselor membantu klien dalam hal menemukan kondisimasa lalu yang
tidak menguntungkan.
Sebagai fasilitator, konselor mendorong klien untuk mendapatkan perangkat yang
diperlukan, seperti; menyediakan lingkungan yang menunjang untuk mencapai perubahan
klien atau keseimbangan ego pada state klien.
4. Teknik dan Prosedur Terapi dalam Teori Analisis Transaksional
Menurut pendekatan Gestalt teknik-teknik dan prodesur konseling Analisis Transaksional
yaitu sebagai berikut:
a. Analisis Struktural
Yaitu sebuah alat yang dapat membantu klien dalam mengubha pola-pola yang dirasa
menghambat agar menjadi sadar atas isi dan fungsi ego orang tua, ego orang dewasa, dan
ego anaknya.
1) Metode Didaktik
Yaitu metode yang menekankan pada domain kognitif, prosedur mengajar dan belajar
merupakan dasar teori ini.
b. Analisis Transaksional

44
Yaitu sebuah penjabaran atas analisis yang dilakukan dan dikatakan oleh orang-orang
terhadap satu sama lain. Ada tiga tipe transaksi, yaitu komplementer, menyilang dan
terselubung.
1) Kursi Kosong
Yaitu teknik yang menggunakan dua kursi kosong ini merupakan cara yang efektif untuk
membantu konseli mengatasi konflik masa lalu dengan orang tua atau orang lain pada
mada kecilnya. Dengan ini klien diminta untuk membayangkan bahwa seseorang tengah
duduk disebuah kursi di hadapannya dan mengajaknya berdialog. Hal ini memberikan
kesmepatan kepada klien untuk menyampaikan pikiran, perasaan dan sikapnya selama ia
menjalankan perwakilan egonya.
2) Bermain Peran
Teknik ini melibatkan orang lain. Di mana anggota kelompok lain dapat berperan sebagai
ego state yang bermasalah dengan konseli.
3) Pencontohan Keluarga
Teori untuk melakukan struktural analisis yang pada umumnya berguna untuk
menghadapi constant parent, constant adult atau constant child.
c. Analisis ritual dan waktu luang
Termasuk dalam identifikasi ritual dan mengisi waktu luang (pastime) yang digunakan dalam
structuring of time. Klien diminta untuk membayangkan suatu adegan yang melibatkan
sebanyak mungkin orang yang berpengaruh di masa lampau, termasuk dirinya sendiri.
d. Analisis upacara, hiburan dan permainan
Analisis ini mencangkup pengenalan terhadap upacara-upacara (ritual), hiburan dan
permianan yang digunakan dalam menyusun waktu. Orang yang menyusun waktunya
terutama dengan upacara dan hiburan, boleh jadi mengalami kekurangan belaian sehingga
dia kurang akrab dengan dengan orang lain.
e. Analisis permainan dan ketegangan
Benre (1964) menjabarkan permainan sebagai “rangkaian transaksi terselubung
komplementer yang terus berlangsung menuju hasil yang didefinisikan dengan baik dan
dapat diperkirakan”. Hasil dari kebanyakan permainan adalah perasaan “tidak enak” yang
dialami oleh pemain. Hal ini penting bagi terapis untuk mengamati dan memahami mengapa
permainan dimainkan? Apa hasil akhir dari permianan itu? Belaian-belaian apa yang
diterima? Bagaimana permainan itu membuat jarak dan menghambat keakraban.
f. Analisis skenario
Skenario kehidupan, atau rencana seumur hidup yang berlandaskan serangkaian dan
adaptasi, hal ini sangat mirip dengan pementasan sandiwara. Analisis seknario adalah bagian
dari proses terapeutik yang memungkinkan pola hidup yang diikuti oleh individu bisa
dikenali. Analisis seknario bisa dilaksanakan dengan menggunakan suatu daftar seknario yang
berisi item-item yang berkaitan dengan posisi hidup, penipuan, permainan yang semuanya
merupakan komponen-komponen fungsional utama pada skenario dalam kehidupan
individu.

J. TEORI DAN TERAPI FEMINIS

1. Sejarah Singkat Feminis


Feminisme sebagai filsafat dan gerakan berkaitan dengan era pencerahan di Eropa yang
dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis De Condorcet. Setelah revolusi
Amerika 1776 dan revolusi Pranci pada 1792, berkembang pemikiran bahwa posisi
perempuan kurang beruntung daripada laki-laki dalam realitas sosialnya. Kala itu,
perembpuan baik dari kalangan atas, menengah, ataupun bawah tidak memiliki hak-hak
seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, berpolitik, hak atas milik dan pekerjaan. Oleh
karena itulah, kedudukan perempuan tidaklah sama dengan laki-laki dihadapan hukum. Pada
1785 perkumpulan masyarakat ilmiah untuk perempuan pertama kali didirikan di Middelburg,

45
sebuah kota diselatan Belanda. Kata feminisme pertamaka kali dicetuskan oleh aktivis sosialis
utopis, Charles Fourier pada tahun 1837. Pergerakan yang berpusat di Eropa ini berpindah ke
Amerika dan berkembang pesat saat dipublikasi John Stuart Mill, “perempuan sebagai
subyek” (The Subjection Of Woman) pada tahun 1869. Menjelang abad 19, feminisme lahir
menjadi gerakan yang cukup mendapatkan perhatian dari parta perempuan berkulit putih di
Eropa. Perempuan dinegara-negara penjajah Eropa memperjuangkan apa yang mereka sebut
sebagai keterikatan (perempuan) universal (universal sisterhood). Pada tahun 1960
munculnya negara-negara baru, menjadi awal bagi perempuan mendapatkan hak pilih dan
selanjutnya ikut ranah politik kenegaraan dengan diikutsertakannya perempuan dalam hak
suara parlemen.
2. Manusia menurut Feminis
Dalam kajiannya terhadap perempuan, Beauvoir seorang tokoh feminisme eksistensial,
mengawali pertanyaan filosofis “what is the woman?”. Beauvoir setuju dengan Sartre yang
mengatakan bahwa manusia adalah bebas. Bahwa kebutuhan menjadi bagian dari manusia
yang bebas. Sehingga manusia bebas bergerak melampaui transenden, tidak memiliki identitas
yang ditetapkan. Menjadi sadar harus bebas dan menjadi ‘Ada’ harus menjadi subjek bukan
objek. Dari landasan ini, Beauvoir mempertanyakan bahwa jika Descartes dan filosof-filosof
mendefinisikan apa itu manusia (laki-laki) “what is the man?” dengan konsepnya masing-
masing, tetapi tidak ada yang mempertanyakan tentang apa itu perempuan. Karena bagi
mereka, ‘man’ itu artinya juga mneyangkut ‘woman’.
3. Tujuan Konseling dan Peran Konselor
Tujuan Konseling
Menurut Enns, tujuan konseling feminis berkisar pada pemberdayaan, menghargai
perbedaan, berusaha melakukan perubahan (dari pada hanya sekadar penyesuaian),
kesetaraan, menyeimbangkan independensi dan interpendensi, perubahan sosial, dan self
nurturance (penyesuaian diri). Enns juga menambahkan bahwa tujuan kunci konseling adalah
untuk emmbantu individu agar dapat memanang diri sebagai agen kepentingan dirinya dan
kepentingan orang lain. Yang pasti, tujuan akhir dari konseling ini adalah untuk menghilangkan
diskriminasi serta segala bentuk penindasan lainnya dimasyarakat.
Pada level individual, konselor feminis bekerja untuk membantu para wanita dan pria
agar mengenali, menuntut, dan mendapatkan power personal mereka. Pemberdayaan konseli
merupakan inti dari konseling ini, yang merupakan tujuan jangka panjang konseling. Dengan
diberdayakan, konseli mampu membebaskan dirinya sendiri dari ikatan-ikatan peran gender
serta dapat emnantang tekanan-tekanan institusional atas dirinya.
Worell dan Remer mengataan bahwa konseli akan memperoleh cara baru dalam
memandang dan merespon dunianya. Konseli dan konselor akan merasakan perjalanan
bersamanya sebagai sesuatu yang menakutkan sekaligus menarik. Konseli harus disiapkan
untuk perubahan mendasar dalam cara memandang dunia sekitarnya, perubahan cara
mempersepsi diri, dan transformasi hubungan interpersonalnya.
Menurut Worell dan Ramer konseling feminis membantu konseli untuk:
a. Menyadari proses sosialisasi peran gendernya sendiri
b. Mengidentifikasi pesan-pesan yang telah terinternalisasi dalam dirinya untuk kemudian
menggantinya dengan yang lebih konstruktif (membuatnya lebih bisa berkembang)
c. Mmperoleh ketrampilan-ketrampilan untuk melakukan perubahan pada lingkungan.
d. Mengembangkan sejumlah perilaku yang dipilih secara bebas
e. Mengevaluasi dampak Faktor-faktor sosial terhadap kehidupannya.
f. Mengembangkan rasa personal dan daya sosial.
g. Mengenali kakuatan relasi dan hubungan
h. Mempercayai pengalaman pribadi dan intuisinya.
Secara lebih khusus, Kelin, Sturdivant, dan Enns memaparkan bahwa tujuan konseling feminis
adalah body image yakni sensualitas yang sering dicirikan untuk wanita dan laki-laki. Karena
masyarakat memang sangat mementingkan kemenarikan fisik bagi wanita. Sehingga tujuan

46
konseling feminis adalah untuk membantu individu-individu agar menerima kondisi fisik dan
seksualitasnya, serta tidak menggunakan standart orang lain dalama menilai kondisi fisiknya
sendiri.
Peran Konselor dalam Teori Feminis
Terapi feminis bersifat keterbukaan diri “dengan tujuan dan kebijaksanaan” sehingga konselor
berperan sebagai individu yang setara dengan klien alih-alih sebagai seseorang yang lebih ahli.
Terapis dan klien berperan aktif dan setara, bekerja berasama untuk menentukan tujuan terapi.

4. Teknik dan Prosedur Terapi dalam Teori Feminis


Teknik dalam terapi feminisme
Teknik-teknik dalam konseling feminis dikembangkan dari beberapa pendekatan tradisional
dan diadaptasi menjadi model konseeling feminist. Corey menjelaskan beberapa teknik dan
strategi konseling feminis yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
a. Pemberdayaan
Kekuatan konseling feminis adalah memberdayakan konseli. Konselor membantu konseli
agar dapat menjadi pribadi yang mandiri dan mempunyai partisipasi yang seimbang dalam
masyarakat.
b. Keterbukaan
Hubungan antara konselor dan konseli dibangun melalui keterbukaan. Keterbukaan tidak
hanya sharing informasi dan pengalaman tetapi ada hubungan timbal balik baik antara
konselor dengan konseli.
c. Menganalisis Peran Gender
Konselor mengeksplorasi harapan-harapan konseli yang berkaitan dengan peran gender dan
dampaknya pada pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang.
d. Intervensi Peran Gender
Konselor memberikan pemahaman yang menekankan pada perbedaan peran antara laki-laki
dengan perempuan.
e. Blibiotherapy
Konselor memakai sumber-sumber seperti buku non fiksi, buku teks bimbingan dan
konseling, autibiografi, video pendidikan dan pengetahuan sebagai bahan diskusi bersama
konseli.
f. Latihan Untuk Asertif
Konselor membantu konseli untuk bersikap asertif sehingga onseli mempunyai kesadaran
tentang hak-haknya. Membantu mengubah stereotipe negatif peran gender, mengubah
keyakinan yang negatif dan mengimplementasikan perubahannya dalam kehidupan.
g. Reframing dan Relabeling
Konselor membantu konseli untuk memahami akar permasalahan karena problem yang
dialami konseli berhubungan dengan tekanan sosial (sosial pressure) bukan semata-mata
berasal dari dirinya.
h. Group Work
Pada akhir sesi konseling individual, konselor memberikan kesempatan konseli untuk
bergabung dalam kelompok. Langkah ini dimaksudkan agar konseli merasa tidak sendiri dan
dapat mendiskusikan pengalaman hidupnya.
i. Sosial Action
Konselor mendorong konseli untuk terlibat dalam kegiatan pemberdayaan perempuan,
menuliskan pengalaman hidupnya atau aktif dalam komunitas pendidikan yang berlatar isu
gender.
Prosedur dalam Teori Feminis
Secara garis besar, tahapan dalam feminist therapy antara lain :
1) Mendefinisikan hubungan terapi dan membiarkannya berjalan,
2) Mendorong kesadaran emosional,
3) Menjelajahi trauma masa lalu,

47
4) Menyoroti peran gender dalam situasi hidup dan masalah.

K. TEORI DAN TERAPI FAMILY SYSTEM

1. Sejarah Singkat Family System


Murray Bowen pada tahun1950, Dr. Murray Bowen memeperkenalkan Family System
Theory. Dia adalah dokter dan anak perta dari kerluaga besar yang kuat di Tennese, salah
satu Negara bagian di Amerika Serikat. Dia mempelajari skizoferenia, pemikiran penyebab
terjadinya simbiosis antara ibu dan anak yang dapat menimbulkan kecemasan dan
hubungan yang tidak sehat. Dia kemudian mempelajari tentang hubungan dua arah (antara
orang tua-anak dan kakek/nenek-orang tua-anak).
Pelopor family therapy tersebut mengakui bahwa tekanan terhadap kehidupan sosial dan
bentuk budaya menyebabkan perubahan dalam nilai-nilai keluarga. Teori Bowen
memfokuskan pada dua kekuatan, yaitu kebersamaan dan keunikan, namun kedua hal
tersebut perlu keseimbangan karna bila salah satu dominan maka akan menimbulkan
masalah.
2. Manusia menurut Family System
Bowen percaya bahwa ada ansieta kronis didalam semua kehidupan yang bersifat fisik
dan emosional. Beberapa individu lebih terpengaruh oleh ansietas ini dari pada yang lain
karena cara generasi sebelumnya dalam keluarga mereka mentransmisikannya kepada
mereka. (Friedman, 1991). Jika ansietas tetap rendah, masalah yang muncul pada diri atau
keluarga tersebut hanyalah sedikit. Namun, jika ansietas pada keluarga tinggi, maka akan
lebih rentan terhadap penyakit jadi, pada teori system bowen ini terletak pada perbedaan
atau membedakan pikiran seseorang, dan dari diri sendiri dari orang lain.
3. Tujuan Konseling dan Peran Konselor
Tujuan dari konseling ini adalah membantu klien memahami dan mengubah strategi
dan pola dalam menghadapi stress yang diwariskan dari generasi ke generasi. Klien tidak
lagi menunjukan ansietas di dalam kehidupan sehari-hari, dan akan dapat memisahkan
pikiran dari perasaan serta dari sendiri dari orang lain. Tujuan yang lain menurut Corey
(1990) adalah agar setiap anggota mampu melakukan hal-hal berikut.
a. Dapat belajar untuk mempercayai satu sama lain.
b. Mencapai pengetahuan diri (self knowledge) dan memngembangkan keunikan yang
ada dalam diri mskngmasing.
c. Meyakini bahwa setiap orang memiliki kebutuhan dan masalah yang biasa dan
mengembangkan rasa kebersamaan.
d. Meningkatkan penerimaan diri (self acceptance), kepercayaan diri (self confidence),
dan rasa hormat pada diri sendiri (self respect).sehingga dapat mencapai pandangan dan
pemahaman baru tentang diri.
e. Menemukan alternative dalam mengatasi masalah-masalah perkembangan dan
pemecahan terhadap konflik-konflik.
f. Meningkatkan pengarahan diri (sef direction), kemandirian, tanggung jawab anggota
satu dengan yang lainnya.
g. Menjadi peduli dengan pilihan-pilihan dari setiap anggota keluarga dan dapat
membuat pilihan yang sederhana.
h. Membuat rencana khusus untuk perubahan perilaku dan berkomitmen kepada
anggota keluarga atau pasangan agar rencana dapat terlaksana sesuai yang
dihararpkan.
i. Belajar lebih efektif tentang kemampuan sosia.
j. Menjadi lebih sensitive terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain.
k. Belajar menghadapi masalah dengan baik, perhatian, jujur, dan hidup dengan
harapan yang ada dalam diri sendiri. Menjelaskan nilai-nilai yang dimiliki dan
bagaimana nilai tersebut dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.

48
4. Teknik dan Prosedur Terapi dalam Teori Family System
Teknik yang dipakai pada system ini.
a. Berpusat pada perbedaan individu yang terdapat pada setiap anggota keluarga.
Dalam proses konseling, setiap individu diharapkan apat memiliki konsep diri
positif, sehingga tidak menimbulkan kecemasan pada saat interaksi konseling
berlangsung.
b. Memahami silsilah atau genogram(berupa gambar dari sejarah gambar keluarga)
c. dari keluarga dan penekanan pada evaluasi terhadap peristiwa dan interaksi
dalam hubungan antara keluarga secara bersamasama. Kegunaan genogram yaitu
untuk melihat peta dari koalisasi keluarga, alisansi signifikansi peristiwa masa lalu
dalam keluarga, peristiwa perubahan hidup, mitos-mitos dan aturan yang
terdapat dalam keluarga.

L. TEORI DAN TERAPI SINGKAT BERFOKUS-SOLUSI

1. Sejarah Singkat Singkat Berfokus-Solusi


Solution Focused Brief Therapy (SFBT) a. Sejarah Perkembangan Solution Focused
Brief Therapy (SFBT) SFBC (solution focus brief counseling) adalah salah satu teknik konseling
pendekatan postmodern. Terapi ini berorientasi pada penyelesaian masalah bukan pada
masalah apa yang terjadi. SFBC didirikan oleh dua orang tokoh, yakni Insoo Kim Berg dan
Steve De Shaver. Insoo Kim Berg merupakan direktur eksekutif pusat terapi keluarga yang
singkat di Milmaukee. Ia juga menghasilkan tulisan berupa jasa keluarga yang didasarkan
pada Pusat pendekatan solusi (1994), bekerja dengan masalah-masalah pemabuk (1992),
Pusat Pendekatan solusi (1992), dan Interviewing solution (2002).
Steve De Shaver sendiri merupakan salah seorang senior perkumpulan penelitian di
Milwaukee yang juga seorang pengarang buku terapi singkat berfokus pada solusi beserta
petunjuk-petunjuk dan cara kerja SFBT. Dia mempresentasikan tulisan tersebut melalui
tempat-tempat kerja, pelatihan, dan memperluas kemampuannya sebagai konsultan di
Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Asia untuk pengembangan teori dan solusi-solusi pada
praktek.
SFBC berbeda dengan terapi tradisional yang mengulas masa lalu dalam membantu
proses terapi saat ini maupun masa depan. Konselor fokus pada apa yang mungkin, dan
kurang mengeksplorasi masalah. De Shazer mengatakan bahwa tidak perlu mengetahui
penyebab masalah untuk menyelesaikannya dan tidak perlu menghubungkan antara
penyebab masalah dengan solusi. Pengumpulan informasi mengenai masalah tidak
dibutuhkan dalam mengubah keadaan yang terjadi. Jika mengetahui dan memahami masalah
itu tidak penting, maka selanjutnya adalah mencari solusi yang tepat. Setiap orang mungkin
mempertimbangkan banyak hal yang akan terjadi karena yang baik menurutnya bukan
berarti baik pula untuk orang lain. Dalam SFBC, konseli memilih tujuan penyelesaian yang
mereka harapkan dari sedikit perhatian dalam memberikan diagnosis pembicaraan masa lalu
atau eksplorasi masalah. SFBC dibangun atas dasar asumsi optimis bahwa setiap manusia
adalah sehat dan kompeten serta memiliki kemampuan dalam mengkonstruk solusi yang
dapat meningkatkan kualitas hidupnya dengan optimal.
Asumsi pokok dalam SFBC ini bahwa kita memiliki kemampuan dalam mengatasi
tantangan hidup, walaupun terkadang kita seringkali kehilangan arah atau kesadaran tentang
kemampuan kita. Tanpa memperhatikan apa yang dibentuk konseliketika mereka memulai
konseling. Mereka percaya konseli yang kompeten dan tugas konselor bertujuan untuk
membantu konseli mengenali kompetensi yang mereka miliki. Esensi dari konseling ini
melibatkan konseli dalam membangun harapan dan optimis dengan membuat ekspektasi
positif dalam melakukan perubahan. SFBC adalah pendekatan non patologis yang
menekankan kompetensi daripada kekurangan, dan kekuatan dari pada kelemahan. Model

49
SFBC membutuhkan sikap filosofis dalam menerima konseli dimana mereka dibantu dalam
membuat solusi. O’Hanlon mendeskripsikan orientasi positif: “mencari solusi dan
meningkatkan kehidupan manusia dari fokuspada bagianbagian patologi masalah dan
perubahan menakjubkan dapat terjadi dengan cepat”. Karena konseli sering datang kepada
konselor dengan pernyataan “orientasi masalah”, bahkan sedikit solusi yang mereka
pertimbangkan bersampul dalam kekuatan orientasi masalah. Konseli sering memiliki cerita
yang berakar dalam sebuah pandangan dalam menentukan apa yang terjadi di masa lalu
yang kemudian akan membentuk masa depan mereka. Konselor SFBC menentang
pernyataan konseli dengan percakapan optimis yang mengacu pada keyakinan mereka dalam
pencapaiannya dengan menggunakan tujuan dari berbagai sudut. Konselor dapat menjadi
perantara dalam membantu konseli membuat perubahan dari pernyataan masalah pada
kondisi dengan kemungkinan-kemungkinan baru. Konselor dapat mendorong dan menantang
konseli untuk menulis cerita berbeda yang dapat menyebabkan akhir baru.

2. Manusia menurut Singkat Berfokus-Solusi


SFBT mempunyai asumsi-asumsi bahwa manusia itu sehat, mampu (kompeten),
memiliki kapasitas untuk membangun, merancang ataupun mengkonstruksikan solusi-solusi,
sehingga individu tersebut tidak terus menerus berkutat dalam problem-problem yang
sedang ia hadapi. Manusia tidak perlu terpaku pada masalah, namun ia lebih berfokus pada
solusi, bertindak dan mewujudkan solusi yang ia inginkan.
De shazer (1988,1991) berpendapat bahwa tidaklah penting untuk mengetahui
penyebab dari suatu masalah untuk dapat menyelesaikannya dan bahwa tidak ada hubungan
antara masalah-masalah dan solusi-solusinya. Mengumpulkan informasi tentang suatu
masalah tidaklah penting untuk terjadinya suatu perubahan. Jika mengetahui dan memahami
masalah bukanlah sesuatu yang penting, maka mencari solusi-solusi yang “benar” adalah
penting. Beberapa orang mungkin memikirkan bermacam-macam solusi, dan apa yang benar
untuk satu orang mungkin dapat tidak benar untuk yang lainnya. Dalam SFBT, konseli
memilih tujuan-tujuan yang mereka ingin capai dalam terapi, dan diberikan sedikit perhatian
terhadap diagnosis, pembicaraan tentang sejarah, atau eksplorasi masalah (Bertolino &
O`Hanlon, 2002; Gingerich&Elisengart,2000; O`Hanlon&Weiner-Davis, 1989 dalam
Corey,2005). Berikut ini beberapa asumsi dasar tentang SFBT ( Corey, 2005). Individu yang
datang ke terapi mampu berprilaku efektif meskipun kelakuan keefektifan ini mungkin
dihalangi sementara oleh pandangan negative. Ada keuntungan-keuntungan untuk sebuah
fokus positif pada solusi dan pada masa depan.
1. Ada penyangkalan pada setiap problem. Dengan membicarakan penyangkalan-
penyangkalan ini, klien dapat mengontrol apa yang terlihat menjadi sebuah problem
yang tidak mungkin diatasi, penyangkalan ini memungkinkan terciptanya sebuah solusi.
2. Klien sering hanya menampilkan satu sisi dari diri mereka, SFBT mengajak klien untuk
menyelidiki sisi lain dari cerita yang sedang mereka tampilkan.
3. Perubahan kecil adalah cara untuk mendapatkan perubahan yang lebih besar. Setiap
problem dipecahkan sekali dalam satu langkah
4. Klien yang ingin berubah mempunyai kapasitas untuk berubah dan mengerjakan yang
terbaik untuk membuat suatu perubahan itu terjadi.
5. Klien dapat dipercaya pada niat mereka untuk memecahkan problem. Tiap individu
adalah unik dan demikian juga untuk tiap-tiap solusi.

3. Tujuan Konseling dan Peran Konselor


a. Tujuan
Dalam pendekatan SFBT, ada bebrapa konsep utama yang menjadi tujuan
terapeutik (Berg &Miller, 1992, Walter & Peller,1992 dalam Miller, Hubble dan Duncan,
1996; Proschaska & Norcross, 2007 dalam Corey 2005). Adapun kriteria tersebut adalah:

50
1) Bersifat positif
Ungkapan tujuan yang terapiutik tidak berpusat pada kata-kata negative. Ia mengandung
kata “ maka, sebagai gantinya” (instead). Sebagi contoh: ungkapan tujuan” saya akan
meninggalkan kebiasaan minum-minuman keras” atau “saya akan keluar dari depresi dan
ansietas”, belum cukup mencerminkan suasana positif. Suasana positif baru tergambar
dengan jelas ketika ungkapan tersebut bermuatan tindakan positif yang akan dilakukan,
sehingga menjadi “sebagai ganti kebiasaan minum-minuman keras, saya berolahraga
teratur lima kali dalam sepekan”, “ sebagai ganti depresi dan ansietas, saya mengikuti
perkumpulan rohani setiap malam jum`at”.
2) Mengandung proses
Kata kunci mewakili proses bagaimana, pertanyaan bertajuk bagaimana, semisal yang
terwakili oleh pertanyaan “bagaiaman anda akan melaksanakan alternatif yang lebih
sehat dan lebih membuahkan kebahagiaan ini?” perlu terimplisitkan juga dalam tujuan
terapeutik. Dalam tujuan terapeutik itu pula perlu terkandung jawaban atas pertanyaan
tersebut.
3) Merangkum gagasan tentang kurun waktu kini
Perubahan terjadi kini, bukan kemarin, bukan pula esok. Pertanyaan sederhana yang bisa
membantu adalah, “ setelah anda meninggalkan hal yang lama hari ini, dan kemudian
anda tetap berada pada jalur yang tepat, hal apa yang akan anda lakukan dengan cara
yang berbeda? Apdengan cara pula yang akan anda katakan dengancara yang berbeda
kepada diri anda sendiri, hari ini juga, bukan esok?”
4) Bersifat praktis
Sifat praktis itu terwakili oleh jawaban yang memadai atas pertanyaan “sejauh mana
tujuan anda bias dicapai?”. Kata kunci disini adalah dapat dicapai, dapat dilaksanakan.
Konseli-konseli yang hanya menginginkan pasangan meraka, karyawan mereka, orang tua
mereka, atau guru mereka berubah, tidak memiliki solusi yang dapat dilaksanakan, dan
mereka hanya akan ada dalam kehidupan yang dimuati lebih banyak problem.
5) Berusaha untuk merumuskan tujuan sespesifik mungkin
Hal tersebut terwakili oleh jawaban yang memadai atas pertanyaan “ sespesifik apa
andaakan melakukan pekerjaan anda?” tujuan yang bersifat umum, global, abstrak atau
ambigu, semisal yang terwakili oleh ungkapan “ menggunakan waktu lebih banyak
bersama keluargaku”, tidak spesifik “ aku akan menggunakan waktu 15 menit untuk
berjalan-jalan dengan ayahku setiap sore”, atau “ aku akan secara sukarela melatih regu
sepak bola anakku”.
6) Adanya kendali ditangan konseli
Hal ini terwakili oleh jawaban yang memadai atas pertanyaan “ apa yang akan anda
lakukan ketika alternatif baru terwujud?”. Kata kunci disini adalah anda. Artinya kata nada
karena memiliki kemampuan, tanggung jawab, dan kendali untuk mewujudkan hal-hal
yang lebih baik.
7) Menggunakan bahasa konseli
Gunakan kata-kata konseli untuk membentuk tujuan, bukan bahasa teoritis konselor, “
aku akan bercakap-cakap sebagai sesame orang dewasa dengan ayahku lewat telepon
seminggu sekali” (bahasa konseli) adalah lebih efektif dari pada “ aku akan menyelesaikan
konflik dengan ayahku”.
b. Peran Konselor
1) Klien sepenuhnya mengambil bagian dalam proses terapeutik jika mereka
berkeinginan untuk menentukan arah dan tujuan percakapan (Walter & Peller, 1996).
2) Terapis berusaha untuk menciptakan hubungan kolaboratif untuk membuka berbagai
kemungkinan sekarang dan perubahan masa depan (Bertolipo & O’Hanlon, 2002).
3) Terapis menciptakan iklim saling menghormati, dialog, pertanyaan, dan penegasan di
mana klien bebas untuk menciptakan, mengeksplorasi, dan co-penulis cerita-cerita
mereka yang berkembang (Walter & Peller, 1996).

51
4) Tugas utama terapeutik terdiri dari membantu klien membayangkan bagaimana
mereka akan menyukai hal-hal yang berbeda dan apa yang diperlukan untuk
membawa perubahan-perubahan ini (Gingericli & Eisengart, 2000).

4. Teknik dan Prosedur Terapi dalam Teori Singkat Berfokus-Solusi


a. Teknik-Teknik Konseling
1) Exeption-Finding Questions: Pertanyaan tentang saat-saat dimana konseli bebas dari
masalah. SFBT didasarkan pada gagasan dimana ada saat-saat dalam hidup konseli ketika
masalah yang mereka identifikasi tidak bermasalah. Waktu tersebut disebut pengecualian
dan disebut “news of difference”. Konselor SFBC mengajukan ask exeption question untuk
menempatkan konseli pada waktu-waktu ketika tidak ada masalah, atau ketika masalah
yang ada tidak kuat. Pengecualian merupakan pengalaman hidup konseli di masa lalu ketika
dimungkinkan masalah tersebut masuk akal terjadi, tetapi entah bagaimana hal itu tidak
terjadi. Dengan membantu konseli mengidentifikasi dan memeriksa pengecualian tersebut
kemungkinan meningkatkan mereka dalam bekerja menuju solusi. Eksplorasi ini
mengingatkan konseli bahwa masalah tidak selalu kuat dan ada selamanya; juga
menyediakan kesempatan untuk meningkatkan sumberdaya, melibatkan kekuatan, dan
menempatkan solusi yang mungkin. Konselor menanyakan pada konseli apa yang harus
dilakukan agar pengecualian ini lebih sering terjadi. Dalam istilah SFBC, hal ini disebut
“change-talk”.
2) Miracle Questions: Pertanyaan yang mengarahkan konseli berimajinasi apa yang akan
terjadi jika suatu masalah dialami secara ajaib terselesaikan. Konselor menanyakan “ jika
suatu keajaiban terjadi dan masalah Anda terpecahkan dalam waktu semalam, bagaimana
Anda tahu bahwa masalah tersebut terselesaikan, dan apa yang akan berbeda?”. Konseli
kemudian terdorong untuk menegaskan apa yang mereka inginkan agar merasa lebih
percaya diri dan aman, konselor bisa mengatakan: “ biarkan dirimu berimajinasi bahwa
kamu meninggalkan kantor hari ini dan kamu dalam rel untuk bertindak lebih percaya diri
dan aman. Hal berbeda apa yang akan kamu lakukan?”. Mengubah hal yang dilakukann dan
cara pandang terhadap masalah mengubah masalah tersebut. Meminta konseli untuk
mempertimbangkan keajaiban tersebut dapat membuka celah kemungkinan di masa
depan. Konseli didorong untuk mengikuti mimpinya sebagai cara dalam mengidentifikasi
perubahan apa saja yang paling ingin mereka lihat. Pertanyaan ini memiliki fokus masa
depan bahwa konseli dapat mulai mempertimbangkan hal yang berbeda dalam hidupnya
yang tidak didominasi oleh masalah tertentu. Intervensi ini menggeser penekanan dari
masa lalu dan masalah saat ini menuju kehidupan yang lebih memuaskan di masa depan.
3) Scaling Questions: Pertanyaan yang meminta konseli menilai kondisi dirinya (masalah,
pencapaian tujuan) berdasarkan skala 1-10. Konselor SFB juga menggunakan teknik ini
ketika mengubah pengalaman konseli yang tidak mudah diobservasi, seperti perasaan,
keinginan atau komunikasi. Sebagai contoh, seorang perempuan mengatakan bahwa dia
merasa panik atau cemas, bisa ditanyakan:” pada skala 0-10, dengan 0 adalah apa yang
Anda rasakan ketika Anda pertama kali datang konseling dan 10 sebagai perasaan Anda hari
ini setelah keajaiban terjadi dan masalah Anda teratasi, bagaimana Anda menyatakan
skala kecemasan Anda sekarang?”. Bahkan jika konseli hanya berkembang dari 0 ke 1, dia
telah berkembang. Bagaimana dia melakukan itu? Apa yang dia perlukan untuk
meningkatkan skala? Pertanyaan skala memungkinkan konseli untuk lebih memperhatikan
apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka dapat mengambil langkah yang akan
memandu perubahan yang mereka inginkan.
4) Coping Questions: Pertanyaan yang meminta konseli mengemukakan pengalaman sukses
dalam menangani masalah yang dihadapi.
5) Compliments: Pesan tertulis yang dirancang untuk memuji konseli atas kelebihan,
kemajuan, dan karakteristik positif bagi pencapaian tujuannya.

52
b. Tahap-Tahap Konseling
1) Establishing rapport. Yaitu pembentukan hubungan baik agar proses konseling berjalan
lancar seperti yang diharapkan. Agar tercipta iklim yang kolaboratif antara konselor dengan
konseli.
2) Identifying a solvable complaint. Yaitu mengidentifikasi keluhan-keluhan yang akan
dipecahkan.
3) Establishing goals atau menetapkan tujuan yang akan dicapai dalam proses konseling.
4) Deigning an intervention atau merancang intervensi
5) Strategic task that promote change. Yaitu tugas tertentu yang diberikan oleh konselor
untuk mendorong perubahan. Misalnya dengan meminta konseli untuk mengamati dengan
mengatakan:” antara sekarang dan waktu mendatang kita bertemu, saya meminta anda
untuk mengamati, sehingga Anda dapat menggambarkan pada saya pada pertemuan
mendatang, apa yang terjadi di kehidupan Anda yang Anda inginkan terjadi secara
berkelanjutan”. Penugasan tersebut mendorong konseli bahwa perubahan yang diinginkan
pasti terjadi dan tidak terelakkan. Hal tersebut sangat penting dipahami sebelum mereka
memulai merancang perubahan.
6) Identifying & emphazing new behavior & changes. Yaitu mengidentifikasi dan menguatkan
perilaku baru dan perubahan.
7) Stabilization atau stabilisasi
8) Termination. Pada tahap terminasi, ciri-ciri pertanyaan yang diajukan konselor untuk
mengidentifikasi keberhasilan knseling yaitu: “apa hal berbeda yang diperlukan dalam
hidup Anda yang dihasilkan dengan datang kemari sehingga Anda mengatakan bahwa
pertemuan kita bermanfaat?”, dan “ketika masalah Anda teratasi, hal berbeda apa yang
akan Anda lakukan?”.

M. TEORI DAN TERAPI NARATIF


1. Sejarah Singkat Naratif
Naratif terapi berasal dari Australia yang dikerjakan oleh Michel White dan David Epson
(1990). White percaya bahwa hanya melalui pengetahuan orang bisa benar-benar menjadi
penulis kehidupan mereka sendiri. Michael White adalah pasangan penemu dari naratife terapi
yaitu David Epston, dia tinggal Dulwich Center di Adelaide, Australia. David Epston adalah salah
satu pengembang dari naratif therapi dia adalah assisten direktur di pusat terapi Aucland, New
Zeland dan penulis serta pengajar dalam ide-ide narrative.Dia sering melakukan perjalanan
internasional, penyaji kuliah dan lokakarya di Australia, Eropa dan Amerika utara.Diantara sekian
banyak yang menarik dari profesinyaadalah bekerja dengan anak-anak penderita asma,
membuat kelompok pendukung bagi wanita yang hidupnya terancam oleh anorexia dan menarik
hati ayah yang tidak suka menjadi orang tua bagi anak-anaknya. Mengantarkan banyak Bukunya:
Terapi Naratif untuk tujuan Mengobati (1990), Karangan kehidupan: wawancara and ujian tulis
(1995), dan Narratif untuk terapi kehidupan (1997). DAVID EPSTON: Sebagai pembantu direktur
pengembangan terapi Naratif dari pusat terapi keluarga di Auckland, Slandia baru, dan dia
sebagai penulis dan guru dari ide-ide naratif, sebagai pelancong internasional, dosen pada pusat
pelatihan di Australia, Eropa dan Amerika Utara. Profesional terhadap ancaman kehidupan anak-
anak berpenyakit Asma, berjuang untuk kelompok wanita penyandang Anoreksia, dan
melibatkan ayah yang dilepas oleh anak-anaknya. Penulis buku Makna Akhir Terapi Naratif
(1990), Terapi Naratif untuk Anak dan Keluarga (1997). Suka bersepeda dan mencintai istrinya
Anne di rumah pengasingan di sebuah pulau Waiheke.
2. Manusia menurut Naratif
Perspektif narratif berfokus pada kapasitas manusia untuk mengkreasikan dan imajinasi
pikiran. Praktisi narrative tidak menganggap bahwa mereka mengetahui hal yang lebih
mengenai kehidupan konseli dari yang mereka lakukan
(Konseli adalah penafsir utama dari pengalaman mereka sendiri. Orang-orang dipandang
sebagai agen aktif yang mampu berarti berasal dari dunia pengalaman mereka. Dengan

53
demikian proses perubahan dapat difasilitasi, tapi tidak diarahkan oleh terapis . Dari hal ini
disimpulkan bahwa hakikat konseling dari pendekatan naratif ini adalah keaktifan konselor
sebagai fasilitator dan keaktifan konseli dalam menyampaikan cerita kehidupannya yang
menjadi inti dari pendekatan naratif.
3. Tujuan Konseling dan Peran Konselor
a. Tujuan umum terapi naratif adalah mengundang orang untuk menggambarkan
pengalaman mereka yang baru dan segar. Dalam melakukan ini, mereka membuka
pandangan baru dari apa yang mungkin. Bahasa yang baru ini memungkinkan klien untuk
mengembangkan makna-makna baru sehubugan dengan masalah pikiran,perasaan dan
perilaku. Terapi Naratif hampir selalu mencakup kesadaran akan dampak dari berbagai
aspek kebudayaan yang dominan pada kehidupan manusia. Praktisi Naratif berusaha
untuk memperluas perspektif dan fokus dan memfasilitasi penemuan atau penciptaan
pilihan baru yang unik bagi orang-orang yang mereka lihat.

b. Sikap, Peran, dan Tugas Konselor


Konsep perawatan,hormat, rasa ingin tahu, keterbukaan, empati, kontak dan
bahkan terpesona dipandang sebagai keharusan relasional.Yang tidak mengetahui posisi,
yang memungkinkan terapis untuk mengikuti, menegaskan, dan dibimbing oleh cerita-
cerita dari klien mereka, menciptakan pengamat dan peserta-proses-peran fasilitator
untuk terapi dan terintegrasi dengan pandangan postmodern penyelidikan manusia.
Sebuah tugas utama terapis adalah membantu klien membangun alur cerita
pilihan.Terapis Naratif mengadopsi sikap hormat dicirikan rasa ingin tahu dan bekerja
dengan klien untuk menjelaskan kedua dampak dari masalah mereka dan apa yang
mereka lakukan untuk mengurangi efek dari masalah. Salah satu fungsi terapis adalah
menanyakan pertanyaan-pertanyaan dari klien dan berdasarkan pada jawaban,
menghasilikan pertanyaan lebih lanjut.
Seperti solusi yang berfokus pada terapis, terapis Naratif menganggap klien adalah
ahli ketika datang ke apa yang ia inginkan dalam hidup. Terapis Naratif cenderung untuk
menghindari penggunaan bahasa yang mengaktifkan diagnosis,penilaian dan intervensi.
Fungsi-fungsi seperti diagnosis, penialian dan intervensi sering memberikan prioritas
kepada dokter itu “kebenaran’ atas pengetahuan klien tentang kehidupan mereka sendiri.
Pendekatan Naratif memberikan penenkanan pada pemahaman klkien, pemahaman
hidup, dan menekankan kembali upaya untuk meramalkan, menafsirkan,dan patologis.
Praktisi Naratif tidak berhati-hati unutuk menyatakan bahwa peran utama mengambil
inisiatif dalam kehidupan orang lain atau bahkan merebut (kekuasaan) dari klien dalam
membawa perubahan
4. Teknik dan Prosedur Terapi dalam Teori Naratif
Penerapan efektif terapi Naratif lebih begantung pada sikap atau perspektif terapis
daripada tehnik. Dalam praktek terapi Naratif ,tidak ada resep, tidak ada penetapan agenda,
tidak ada formula yang dapat diikuti terapis untuk menetapkan hasil yang positip. Ketika
pertanyaan eksternalisasi diajukan terutama sebagai suatu tekni, intervensi akan menjadi
dangkal, dipaksa, dan tidak mungkin menghasilkan efek terapeutik yang signifikan. Jika
konseling dilakukan demgan menggunakan pendekatan formuls, klien akan merasa bahwa
segala sesuatu di lakukan terhadap mereka dan merasa ditinggalkan dalam percakapan.
Sebagai suatu pendekatan, konseling Naratif lebih dari penerapa keterampilan; itu didasarkan
pada karakteristik pribadi terapis yang menciptakan iklim yang mendorong klien untuk melihat
kisah-kisah mereka dari berbagai perspektif. Pendekatan ini juga merupakan ekspresi sikap
etis, yang didasarkan kerangka filosofis. Kerangka konseptualnya adalah praktek-pratek yang
diterapkan untuk membantu klien dalan menemukan makna-makna baru dan kemungkinan-
kemungkinan baru dalam hidup mereka.

54
5. Tahap-Tahap Konseling
Ini gambaran singkat mengenai langkah-langkah dalam proses terapi narasi menggambarkan
struktur pendekatan narasi
a. Berkolaborasi dengan konseli untuk datang dengan nama yang dapat diterima bersama
untuk masalah tersebut.
b. Melambangkan masalah dan menghubungkan pada keinginan yang menekan dan strategi
untuk masalah tersebut.
c. Menyelidiki bagaimana masalah telah mengganggu, mendominasi, atau mengecilkan
hati/mengecewakan konseli.
d. Mintalah konseli untuk melihat ceritanya dari perspektif yang berbeda dengan
menawarkan makna alternatif dari peristiwa yang dialaminya .
e. Temukan saat-saat ketika konseli tidak didominasi atau berkecil hati oleh masalah dengan
mencari pengecualian untuk masalah ini.
f. Menemukan bukti historis untuk mendukung pandangan baru dari konselisebagai orang
yang cukup kompeten untuk menantang, mengalahkan, atau keluar dari dominasi atau
tekanan masalah. (Pada tahap ini identitas orang tersebut dan kehidupan cerita mulai
mendapatkan ditulis ulang.)
g. Meminta konseli untuk berspekulasi mengenai masa depan bagaimana yang bisa
diharapkan dari kekuatan dan kompetensi seseorang. Sehingga konselimenjadi terbebas
dari cerita-cerita masalah yang menjenuhkan dari masa lalu, dan ia dapat membayangkan
dan merencanakan untuk masa depan yang kurang bermasalah.
h. Menemukan atau menciptakan audiens untuk memahami dan mendukung cerita baru.
Tidaklah cukup untuk membaca cerita baru. Konseli perlu untuk hidup baru cerita luar
terapi. Karena orang itu masalah awalnya dikembangkan dalam konteks sosial, adalah
penting untuk melibatkan lingkungan sosial dalam mendukung kisah hidup baru yang
telah muncul dalam percakapan dengan terapis. Winslade dan Monk menekankan bahwa
percakapan narasi tidak mengikuti perkembangan linier dijelaskan di sini, karena lebih
baik memikirkan langkah-langkah dalam hal perkembangan siklus yang mengandung
unsur-unsur berikut:
1) Pindah cerita masalah ke arah deskripsi externalized masalah
2) Peta efek dari masalah pada individu
3) Dengarkan tanda-tanda kekuatan dan kompetensi di problemsaturated individu
cerita
4) Membangun cerita baru kompetensi dan mendokumentasikan prestasi ini
5) Rancangan Kegiatan

a) Tahap Pembentukan
1) Konselor mengucapkan salam dan memimpin doa.
2) Konselor mengucapkan terima kasih atas kesediaan para siswa dan memberikan motivasi
kepada para siswa.
3) Konselor menjelaskan tentang pengertian konseling kelompok.
4) Menjelaskan tujuan konseling kelompok
5) Menjelaskan asas-asas dalam konseling kelompok.
b) Tahap Peralihan
1) Konselor menanyakan kesiapan anggota kelompok untuk melaksanakan kegiatan
selanjutnya.
2) Konselor menjelaskan batasan masalah yang akan dibahas dalam konseling kelompok.
c) Tahap Kegiatan
1) Konselor memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk mengungkapkan
permasalahan pribadinya secara bergiliran.

55
2) Setelah anggota kelompok menyampaikan masalah pribadinya masing-masing, konselor
menawarkan kepada anggota kelompok untuk membahas masalah mana yang akan
dibahas terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan bersama.
3) Konselor menanyakan kepada siswa yang bersangkutan apakah setuju bila masalahnya
dibahas dalam forum tersebut.
4) Setelah siswa yang bersangkutan mengungkapkan masalahnya, anggota kelompok yang
lain aktif memberikan pendapat, aktif bertanya, dan memberikan alternatif pemecahan
masalahnya.
5) Konselor menerapkan strategi konseling naratif untuk membantu memecahkan
permasalahan yang dihadapi oleh anggota kelompok.
6) Konselor membacakan cerita.
d) Tahap penutup
1) Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok akan segera diakhiri.
2) Meminta anggota kelompok untuk menyampaikan kesannya dalam kegiatan konseling
kelompok.
3) Konselor menawarkan kepada anggota kelompok bagaimana jika diadakan kegiatan
seperti ini lagi pada kesempatan-kesempatan yang lain sehingga terjadi kesepakatan
antara konselor dengan anggota kelompok.
4) Konselor mengucapkan terima kasih dan ditutup oleh doa yang dipimpin oleh salah satu
anggota kelompok.

56
BAB VII
PRAKTIK BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Dalam melakukan praktik bimbingan konseling Islam, tidak hanya penting memahami
teori-teori yang mendasari bimbingan dan konseling Islam, namun yang menjadi hal utama adalah
pada aspek komunikasi, sikap tubuh, wawancara konseling, observasi pada keseluruhan proses
interaksi dengan konseli, dan ketertiban dalam melakukan rekam proses konseling. Di bawah ini
akan dibahas satu persatu tentang hal tersebut di atas.
1. Komunikasi
Untuk aspek komunikasi ini, meliputi komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
Meliputi: (a)Bahasa, terdiri dari beberapa elemen, diantaranya terkait dengan penggunaan
bahasa formal, bahasa non formal, bahasa daerah; (b)Isi, merujuk pada topic, bidang
permasalahan, isi materi yang dibicarakan klien; (c)Banyaknya pembicaraan, yang terjadi
antara klien dan konselor, apakah klien yang banyak bicara atau sebaliknya konselor;
(d)Ownership of speech, adanya pembedaan tentang “Pesan Anda” dan “Pesan Saya”, bahwa
pesan “Anda” memfokuskan pada orang lain dan bisa bernada menghakimi. Contoh: “Anda
tidak menghargai apa yang saya lakukan untuk Anda”, sedangkan pesan “Saya” terpusat pada
pengirim pesan. Contoh: “Saya merasa kurang dihargai”
2. Sikap Tubuh
Meliputi (a) Ekspresi, merupakan wajah ekspresi yang ditunjukkan oleh mulut, alis,
tarikan otot wajah, yang meliputi ekspresi gembira, tertarik, terkejut, takut, sedi, marah, ragu-
ragu; (b) Gaze, adalah memandang orang lain di daerah wajahnya, sebagai suatu cara untuk
memperlihatkan ketertarikan dan untuk mengumpulkan informasi facial. Berguna untuk
mengkoordinasikan pembicaraan; (c) Kontak mata, adalah cara yang lebih langsung daripada
Gaze dalam mengirimkan pesan, meliputi pesan ketertarikan, kemarahan dll.
3. Wawancara Konseling
Terkait dengan aspek wawancara konseling ini, kita akan merujuk pada kemampuan
konselor dalam melakukan ketrampilan komunikasi konseling.
a. Attending (Perhatian)
▪ Berkaitan dengan penerimaan konselor melalui perhatian penuh yang diberikan kepada
konseli
▪ Menunjukkan adanya penerimaan konselor terhadap konseli apa adanya, yang meliputi
komponen verbal maupun non verbal
▪ Mewarnai seluruh proses konseling dari awal sampai akhir, dimulai ketika konselor
menerima konseli sampai mengakhiri pertemuan dengan konseli.
b. Pembukaan
Adalah ketrampilan konselor untuk membuka atau memulai wawancara konseling. Pelu
diperhatikan tentang penyambutan, dimulai dari topic umum atau netral meliputi 2
bagian:
➢ Menemui-Menyapa-Mempersilahkan duduk
→memberi/menjawab salam, menanyakan nama, mempersilahkan duduk konseli,
membukakan pintu, menjabat tangan dengan senyum, mendampingi atau mengiringi
konseli ketika menuju ke tempat duduk, konseli ditempatkan pada tempat duduk yang
lebih nyaman dan aman
➢ Membuat pernyataan pembuka
→diawali dengan topic netral, misal kejadian hari itu, hobi atau kebiasaan konseli,
minat konseli, pencapaian (prestasi) konseli, issue terkini

57
c. Mendengarkan, melibatkan:
• Pendengaran, dengan pendengaran akan mendengarkan kata-kata atau kalimat yang
konseli katakana
• Penglihatan, dengan penglihatan konselor melihat konseli berbicara, mencatat bahasa
tubuh dan ekspresi-ekspresi wajah yang menyiratkan sesuatu
• Pikiran, dengan memusatkan pikran, konselor dapat meraba kemungkinan apa yang
akan disampaikan konseli
d. Refleksi Makna.
• Konselor memantulkan berkenaan dengan pikiran, perasaan dan sikap yang ada di
balik pengalaman hidup yang dinyatakan konseli.
• Makna dapat dikenali melalui kata-kata dan konstruk yang melukiskan nilai-nilai dan
sikap mereka terhadap isu atau orang lain.
• Karena makna sering bersifat implisit atau tertutup, maka akan bermanfaat dengan
mengajukan pertanyaan untuk membantu konseli mengeksplorasi dan menjelaskan
makna perkataan dan sikap-sikap konseli
• Contoh: “apakah maknanya hal itu bagi anda?” “apakah tujuan anda melakukan
tindakan itu?”
e. Refleksi Perasaan.
• Dibalik kata-kata dan tingkah laku, tersembunyi perasaan atau emosi.
• Konselor membuat apa yang tersembunyi (perasaan) menjadi eksplisit atau nampak
dan jelas bagi konseli
• Merefleksikan perasaan melibatkan respon konselor terhadap “music” klien dan bukan
kata-katanya saja
• Merefleksikan perasaan melibatkan perasaan konselor dengan arus emosi dan
pengalaman klien dan mengkomunikasi balik
f. Klarifikasi
• Merupakan respon konselor untuk mendorong konseli memperjelas apa yang
sebenarnya sedang dirasakan, dipikirkan dan dialami konseli.
• Berupa pernyataan atau pertanyaan yang efektif untuk memfasilitasi keakuratan
komunikasi.
• Merupakan suatu metode untuk memfokuskan pesan atau materi yang semula samar-
samar menjadi lebih jelas.
• Digunakan ketika konselor kesulitan menangkap respon-respon konseli, karena dengan
ini memungkinkan konselor memeriksa kembali keakuratan persepsi konselor atau
pemrosesan pernyataan-pernyataan konseli yang membingungkan
• Respon-respon ketika mengklarifikasi dapat digunakan untuk membantu konseli
mendengarkan kembali apa yang telah konseli sampaikan
• Konseli dapat lebih menyadari bahwa konselor mendengarkan dan memahmai apa
yang disampaikan, yang akhirnya meningkatkan pemahaman lagi tentang diri konseli
g. Menanggulangi Resistensi
▪ Menggunakan Ketrampilan Mendengarkan-Aktif
▪ Terlibat pada pola pikir dan perasaan klien, berusaha untuk menunjukkan dukungan
▪ Memberi ijin untuk mendiskusikan keengganan dan ketakutan
▪ Memberi Reward kepada Klien
▪ Mendaftar Self-Interest Klien
▪ Menggunakan Counseling Worksheet
▪ Menggunakan Teknik Proyektif

58
h. Pemusatan
▪ Pemusaan (Focusing) adalah ketrampilan konselor yang memungkinkan konselor
mengarahkan arus pembicaraan konseli ke arah daerah atau bidang yang konselor
inginkan.
▪ Akan memberikan arah darimana konselor akan melangkah
▪ Konselor dapat memilih dan memilah bidang mana dulu yang akan diungkap serta
permasalahan maha yang perlu mendapatkan perhatian, akan memberikan konselor
kerangka berfikir yang lebih lengkap dan sistematis.
i. Penguatan
▪ Adalah ketrampilan konselor untuk memperkuat atau mendukung pertanyaan atau
pernyataan positif konseli, agar dia menjadi lebih yakin dan percaya diri
▪ Teknik ini dapat mendorong diri konseli agar tabah dalam menghadapi hal-hal yang
tidak menyenangkan bagi dirinya
j. Konfrontasi
▪ Adalah ketrampilan konselor untuk menunjukkan adanya kesenjangan, diskrepansi,
atau inkongruensi dalam diri konseli dan kemudian konselor mengumpanbalikkan
kepada konseli.
▪ Bertujuan untuk membantu proses perkembangan konseli yang sementara ini Nampak
terganggu oleh kesenjangan yang sedang dihadapi.
▪ Konfrontasi ini penggunaannya baru dapat dilaksanakan konselor, jika telah terjalin
hubungan kepercayaan konseli kepada konselor, agar konseli siap menerima
pernyataan konfrontasi konselor.
k. Merangkum dan Ringkasan
▪ Membuat ringkasan adalah ketrampilan konselor untuk mendapatkan kesimpulan
atau ringkasan mengenai apa yang telah dikemuakan konseli pada proses wawancara
konseling.
▪ Pembuatan kesimpulan dapat dimulai oleh konseli, atau konselor, atau dibuat secara
kolaboratif.
▪ Tugas konselor pada pembuatan kesimpulan kolaboratif adalah membuatkan
kerangka untuk diisi konseli
l. Pemecahan Masalah
▪ Memandu konseli mengeksplorasi masalah
▪ Merupakan suatu alat, keahlian serta suatu proses yang membantu memecahkan
masalah atau mencapai tujuan.
▪ Penggunaannya untuk memandu konseli melewati tahap-tahap pemecahan masalah,
memungkinkan konseli untuk mengatasi masalahnya dengan membuat pilihan dan
keputusan yang terbaik.
▪ Ketrampilan pemecahan masalah yang sudah dimiliki konseli merupakan ketrampilan
hidup yang akan berguna bagi konseli untuk sepanjang hidupnya.
m. Menutup Pembicaraan
▪ Memberikan tanda bahwa pembicaraan akan berakhir
▪ Membuat rangkuman
▪ Memberikan penegasan
▪ Memberikan pernyataan penutup

59
4. Observasi
Merupakan suatu aktivitas dalam praktik konseling, dengan menggunakan indera konselor,
dengan karakteristik sebagai berikut:
▪ Observasi dilakukan secara langsung dan mempunyai kemampuan untuk menghindari
permasalahan yang muncul selama interview dan tes seperti masalah memori, jenis
respon, motivasi dan bias situasional.
▪ Relevansinya terhadap perilaku yang menjadi topik utama. Misalnya perilaku agresif anak
dapat diobservasi sebagaimana perilaku yang ditunjukkan dalam lingkungan bermain
dimana masalah itu telah muncul.
• Observasi dapat mengases perilaku dalam konteks sosialnya. Misalnya untuk memahami
seorang pasien yang kelihatan depresi setelah dikunjungi keluarganya, akan lebih
bermakna dengan mengamati secara langsung daripada bertanya, “Apakah Anda pernah
depresi?”.
5. Rekam Proses Konseling
Selama proses praktik konseling tentunya akan banyak informasi yang didapatkan melalui
wawancara konseling dan observasi yang dilakukan. Untuk itu mutlak harus dilakukan
pencatatan sebagai rekam proses konseling, karena konseling bukanlah komunikasi yang
bersifat omong kosong. Berikut form untuk pencatan rekam proses konseling.

60
FORM PRAKTIK KONSELING INDIVIDUAL (RAHASIA)

Tanggal Record : ..............................................


Konselor :.........................................................

Nama Subyek/Konseli : ............................................................................................. ( L / P )


Tempat / Tanggal lahir : ........................................................... Belum Menikah/Menikah/Bercerai
Pendidikan : ............................................. Pekerjaan : ...................................................
Urutan kelahiran : anak ke......dari........ bersaudara.
Konseli tinggal dengan : .............................................
Alamat lengkap : .................................................................................................................
.....................................................No.HP: .................................................
Informasi yang diceritakan konseli (Konseli langsung / Significant Others konseli)

Observasi terhadap konseli

Kesimpulan permasalahan konseli (dari wawancara konseling dan observasi yang dilakukan)

Rencana tindak lanjut (Treatment yang diberikan kepada klien atau Referral)

Konselor, Supervisor,

(..............................................................) (..................................................................)

61
FORM PRAKTEK KONSELING KELOMPOK (RAHASIA)

Tanggal Record : ..............................................


Konselor : .........................................................
Lokasi Konseling : .............................................................................................
Kisaran Usia Klien : ............................... Komposisi Jenis Kelamin : .......................................
Strata Pendidikan : ................................... Strata Ekonomi : ................. ..............................

NAMA CATATAN REFLEKSI DIRI

Topik Pembahasan : ....................................................................................................................

Permasalahan : ....................................................................................................................

Hasil yang dicapai : ....................................................................................................................

Rencana Tindak Lanjut : ....................................................................................................................

Konselor, Supervisor,

(..............................................................) (..................................................................)

62

Anda mungkin juga menyukai