Anda di halaman 1dari 10

STUDI PERBANDINGAN KUALITAS LAPISAN HASIL NIKEL-KHROM

PLATING DAN KHROM PLATING PADA BAJA AISI 1010

Saeful Hidayat, Kurnia Hastuti


Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Islam Riau
Jl.Kaharuddin Nasution Km 11 No.113 Perhentian Marpoyan, Pekanbaru
Telp. 0761 – 674635 Fax. (0761) 674834
Email : saiful.aye06@gmail.com

ABSTRAK

Proses pelapisan nikel-khrom dan nikel-khrom dengan metode elektroplating banyak dilakukan
sebagai proses finishing dengan tujuan menghasilkan lapisan yang berfungsi sebagai dekorati-
protektif pada kendaraan bermotor. Pada proses elektroplating, lapisan dasar, waktu, dan arus
memegang peranan penting dalam pembentukan lapisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbandingan lapisan dasar nikel-khrom dan khrom, terhadap ketebalan lapisan dan adhesivitas
lapisan nikel-khrom dan khrom yang dihasilkan. Pada penelitian ini, material yang akan dilapisi
adalah Swing Arm yang menggunakan baja AISI 1010 sebagai katoda, dan nikel murni serta timbal
(Pb) sebagai anoda. Spesimen hasil elektroplating diukur ketebalannya dan dilakukan pengujian
adhesivitas untuk mengetahui kekuatan ikatan lapisan pada lapisan nikel-khrom dan khrom. Arus
yang digunakan adalah 4,5 A dengan tegangan 12 volt dan waktu pencelupan nikel 30 menit
(konstan) dengan waktu pencelupan khrom 25 detik, 30 detik, dan 35 detik. Spesimen hasil
elektroplating ditimbang dan diukur ketebalannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin
lama waktu pencelupan, maka semakin tinggi nilai ketebalan yang didapat. Nilai ketebalan
tertinggi diperoleh pada spesimen yang dicelup dengan arus 4,5 A dalam waktu pencelupan nikel
30 menit dan waktu pencelupan khrom 35 detik yaitu sebesar 0,03321 mm. sedangkan nilai
ketebalan terendah terjadi pada spesimen dengan arus 4,5 A dalam waktu pencelupan khrom 25
detik yaitu sebesar 0,0124 mm. Tetapi, Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa baja yang dilapisi
khrom berwarna silver ke abu-abuan dan tidak kilap. Sedangkan baja yang dilapisi dengan nikel-
khrom memiliki warna silver kebiru-biruan dengan kilap yang lebih baik. Penambahan waktu pada
proses pelapisan nikel-khrom maupun pelapisan khrom tidak banyak mempengaruhi penampilan
fisik, namun demikian waktu yang lebih lama memberikan hasil kilap yang lebih baik. Pada
pengujian adhesivitas pada elektroplating terdapat sedikit perbedaan pada lapisan khrom dimana
pada waktu pelapisan 35 detik terjadi sedikit retakan pada bagian lekukan yang terkena radius bend
test, itu terjadi karena semakin lama waktu pelapisan akan berpengaruh pada tebal lapisan dan hasil
bend test.

Kata kunci : Elektroplating, Ni-Cr, Cr, Adhesivitas, Bend Strength.

1
ABSTRAK

The coating process of Ni-Cr and Cr with electroplating method is much done as a finishing
process with the aim of producing a coating that serves as a decorati-protective in the motor
vehicle. In electroplating process, the base coating, timing, and current plays an important role in
coating formation. The study aims to determine the comparison of the basic layers of Ni-Cr and
Cr, to the coating thickness and adhesivity of the resulting Ni-Cr and Cr layers. In this research,
the material to be coated is Swing Arm which uses AISI 1010 steel as cathode, and pure nickel and
lead (PB) as anode. The specimen of the electroplating results is measured in thickness and is
performed adhesivity testing to determine the bonding power of layers on the nickel-Chrome and
chrome layers. The current used is 4.5 A with a voltage of 12 volts and a Ni dyeing time of 30
minutes (constant) with dyeing time of chrome 25 seconds, 30 seconds, and 35 seconds. The
specimen of electroplating is weighed and measured in thickness. The results showed that the
longer dyeing time, the higher the value of thickness gained. The highest thickness is obtained on a
specimen dyed with a current of 4.5 A in a 30-minute nickel immersion and the immersion time of
35 seconds is 0.03321 mm. While the lowest thickness value occurs in a specimen with a current of
4.5 A in the The immersion time of Chrome is 25 seconds which is 0.0124 mm. However, from the
observation it was obtained that the steel coated with a silver-colored chrome into the grey and not
lustre. Whereas steel coated with Ni-Cr has silver bluish color with better gloss. The addition of
time to the Ni-Cr coating process and the coating of the chrome does not affect the
physical appearance, but a longer time gives better gloss results. In adhesivity testing on
electroplating There is a slight difference in the layer of the chrome which at the time of
coating of 35 seconds occurs slightly cracks in the curves that are affected by the bend test
radius, it occurs because the longer the coating time will be effect on thick coating and
bend test result.

Keywords: electroplating, Ni-Cr, Cr, adhesivity, Bend Strength

PENDAHULUAN lingkunganya (Hartomo, 1992). Peristiwa ini


tidak dikehendaki karena dapat merusak baik
1. Latar Belakang
fungsi maupun tampak rupa dari logam yang
Pelapisan logam merupakan bidang ilmu
mengalami peristiwa tersebut. Meskipun proses
dimana teknologi elektroplating diterapkan
korosi adalah proses alamiah yang berlangsung
untuk melapisi permukaan berbagai jenis
dengan sendirinya dan tidak dapat dicegah
logam, elektroplating itu sendiri merupakan
secara mutlak, akan tetapi pencegahan dan
suatu proses pelapisan logam secara
penanggulangan tetap diperlukan. Tahap
elektrolisasi (direct current atau DC) dan
penyelesaian dengan elektroplating selain
larutan kimia (elektrolit) yang berfungsi
mencegah korosi juga berfungsi dekoratif.
sebagai penyedia ion-ion logam membentuk
endapan (lapisan) logam pada elektroda 2. Rumusan Masalah
katoda. Pelapisan logam pada dasarnya 1. Bagaimana menetapkan parameter
dilakukan dengan tujuan untuk melindungi proses elektroplating untuk pelapisan Ni-
permukaan logam dari korosi. Benda kerja Cr dan Cr?
yang tidak dilapisi oleh lapisan pelindung lebih 2. Adakah perbedaan kualitas pelapisan Ni-
cepat terserang korosi. Korosi disebabkan oleh Cr dan Cr selain dari penampilan luar?
reaksi logam dengan unsur bukan logam dari

2
3. Bagaimana pengaruh waktu pelapisan Kode Sample Waktu Arus
Ni-Cr dan Cr pada kualitas lapisan? Sample

3. Tujuan Pelaksanaan Tugas Akhir


4,5
Adapun tujuan dari pelaksanaan tugas Cr 25 detik
ampere
akhir ini adalah :
1. Mengetahui sifat kekuatan lapisan mana
yang paling baik dari variasi waktu dan
lapisan yang dilakukan dalam penelitian. 4,5
Cr 30 detik
2. Mendapatkan kekuatan lapisan ampere

(adhesivitas) pelapisan Ni-Cr dan Cr.


3. Mendapatkan pengaruh pengaruh waktu
pada kualitas pelapisan. 4,5
Cr 35 detik
4. Batasan Masalah ampere

• Benda uji yang digunakan pada


penelitian ini adalah plat baja AISI 1010. 30 menit

• Larutan plating yang digunakan adalah (Pelapisan


Ni-Cr 4,5
Ni)
Ni-Cr dan Cr. ampere
25 detik
• Proses ini menggunakan arus sebersar
(Cr)
4,5 Ampere.
30 menit
• Waktu yang digunakan untuk pelapisan
(Pelapisan
Cr adalah 25, 30, 35 detik. 4,5
Ni)
• Waktu yang digunakan untuk pelapisan Ni-Cr ampere
30 detik
Ni adalah 30 menit (konstan). (Cr)

HASIL DAN PEMBAHASAN 30 menit


(Pelapisan
1. Data Hasil Pengamatan Tampak Fisik Ni-Cr 4,5
Ni)
Pengamatan tampak fisik dilakukan ampere
35 detik
setelah proses pelapisan selesai, apabila
(Cr)
permukaan specimen benar-benar sudah bersih
dan kering, maka dapat dilakukan pengamatan Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa
tampak fisik hasil pelapisan. Masing-masing baja yang dilapisi Cr berwarna silver ke abu-
spesimen dari masing-masing variasi diamati abuan dan tidak kilap. Sedangkan baja yang
secara visual, dibandingkan kemudian diambil dilapisi dengan Ni-Cr memiliki warna silver
fotonya. kebiru-biruan dengan kilap yang lebih baik.
Tabel 1. Hasil pelapisan nikel-khrom dan
khrom

3
2 Data Hasil Uji Ketebalan Mikrokop. Gambar 6. Ketebalan lapisan Cr dengan variasi
Tabel 2. Hasil uji rata-rata ketebalan spesimen waktu 20, 25, dan 30 (detik) pada arus 4,5
setelah pelapisan Cr dengan variasi waktu 25, ampere.
30, dan 35 (detik) dengan arus 4,5 Ampere. Dari gambar 6 dapat dilihat bahwa
Rata-rata semakin lama waktu pencelupan, maka
Bentuk
Waktu Arus Ketebalan semakin tinggi pula nilai ketebalan. Pada arus
No Ketebalan
(detik) (A) Lapisan 4,5 A dengan waktu 25 detik didapat ketebalan
Lapisan
(µm)
sebesar 0,0124 mm, kemudian ketebalan
meningkat menjadi 0,0137 mm pada waktu 30

1 25 4,5 12,4
detik, dan terus meningkat menjadi 0,0143 mm
pada waktu 35 detik.
Berdasarkan uraian di atas, spesimen
yang memiliki ketebalan tertinggi terjadi pada
spesimen dengan arus 4,5 A dan waktu
2 30 4,5 13,7 pencelupan 35 detik. Sedangkan spesimen
dengan arus 4,5 A dan waktu pencelupan 25
detik memiliki lapisan ketebalan paling rendah.
Hal ini terjadi karena waktu yang semakin
meningkat mengakibatkan pengendapan ion di

3 35 4,5 14,34 permukaan katoda semakin bertambah,


sehinggaakan berdampak terhadap ketebalan
katoda.
Tabel 3. Hasil uji rata-rata ketebalan spesimen
Dari data tabel 4.2 ketebalan lapisan setelah pelapisan Ni-Cr dengan variasi waktu
khrom diatas kemudian dimasukkan kedalam Cr 25, 30, 35 (detik) dan waktu Ni 30 menit
sebuah grafik yaitu sebagai berikut : dengan arus 4,5 Ampere.
1,57 Rata-rata
1,5637 1,5643
1,565 1,5624 Waktu Waktu Ketebalan
No Bentuk Pelapisan Pelapisan Arus Lapisan
1,56 Spesimen (A)
Cr (detik) Ni (menit) Ni-Cr
1,555 (µm)
1,55 1,55 1,55
1,55 sebelum
dilapisi Cr
1,545

1,54 1 25 30 4,5 31
25 30 35
Waktu (menit)

4
Berdasarkan uraian di atas,spesimen

2 30 30 4,5 31,47 yang memiliki ketebalan tertinggi terjadi pada


spesimen dengan arus 4,5 ampere, waktu
pencelupan Ni 30 menit dan 35 detik
pencelupan Cr. Sedangkan spesimen dengan
3 35 30 4,5 33,21
arus 4,5 ampere dan waktu pencelupan Ni 30
menit dan pencelupan Cr 25 detik memiliki
lapisan ketebalan paling rendah. Hal ini terjadi
Dari data tabel 3 ketebalan lapisan karena waktu yang semakin meningkat

Ni-Cr diatas kemudian dimasukkan mengakibatkan pengendapan ion di permukaan

kedalam sebuah grafik yaitu sebagai katoda semakin bertambah, sehinggaakan


berdampak terhadap ketebalan katoda.
berikut :
3. Penimbangan berat spesimen
1,59 1,581 1,58147 1,58321
Tabel 4. Hasil uji berat spesimen sebelum dan
1,58

1,57
setelah pelapisan Cr dengan variasi waktu 25,

1,56 30 dan 35 detik dengan arus 4,5 Ampere.


1,55 1,55 1,55 Sebelum
dilapis Ni-Cr Berat Spesimen
1,55
sesudah Waktu Arus
1,54 Sebelum Sesudah
dilapis Ni-Cr Spesimen
(detik) (A) dilapis di lapis
1,53
25 30 35 (gram) (gram)
1 25 4,5 26 26,02
2 30 4,5 26 26,06
3 35 4,5 26 26,11
Gambar 7. Ketebalan lapisan Ni-Cr dengan
Dari data tabel 4 berat lapisan Cr diatas
variasi waktu Cr 25, 30, 35 (detik) dan waktu
kemudian dimasukkan kedalam sebuah grafik
Ni 30 menit pada arus 4,5 ampere.
yaitu sebagai berikut :
Dari gambar 7 dapat dilihat bahwa 26,15
semakin lama waktu pencelupan, maka 26,1 26,11
semakin tinggi pula nilai ketebalan. Pada arus 26,05 26,06 sebelum
4,5 A dengan waktu 30 menit pencelupan Ni 26,02 dilapisi
26 26 26 26 Cr
dan 25 detik pencelupan Cr didapat ketebalan
25,95
sebesar 0,0310 𝜇 m, kemudian ketebalan
25,9
meningkat menjadi 0,03147 mm pada waktu 25 30 35
pencelupan Ni 30 menit dan 30 detik waktu Waktu (Detik)
pencelupan Cr dan terus meningkat menjadi Gambar 8. Berat lapisan Cr dengan variasi
0,03321 mm pada waktu 30 menit pencelupan waktu 25, 30, dan 35 (detik) pada arus 4,5
nikel dan 35 detik pencelupan khrom. ampere.

5
Dari gambar 8 dapat dilihat bahwa Gambar 9. Berat lapisan Ni-Cr dengan variasi
semakin lama waktu pencelupan, maka waktu Cr 25, 30, dan 35 (detik) dan waktu Ni
semakin besar nilai berat spesimen. Pada arus 30 menit pada arus 4,5 ampere.
4,5 A dengan waktu 25 detik didapat berat Dari gambar 9 dapat dilihat bahwa
sebesar 0,02 gram, kemudian berat meningkat semakin lama waktu pencelupan, maka
menjadi 0,6 gram pada waktu 30 detik, dan semakin besar nilai berat spesimen. Pada arus
terus meningkat menjadi 0,11 gram pada waktu 4,5 A dengan waktu Ni 30 menit dan waktu Cr
35 detik. 25 detik didapat berat sebesar 0,16 gram,
Berdasarkan uraian di atas, spesimen kemudian berat meningkat menjadi 0,34 gram
yang memiliki berat terbesar terjadi pada pada waktu Ni 30 menit dan waktu Cr 30 detik,
spesimen dengan arus 4,5 A dan waktu dan terus meningkat menjadi 0,47 gram pada
pencelupan 35 detik. Sedangkan spesimen waktu Ni 30 menit dan waktu Cr 35 detik.
dengan arus 4,5 A dan waktu pencelupan 25 Berdasarkan uraian di atas, spesimen
detik memiliki berat terkecil. yang memiliki berat terbesar terjadi pada
Tabel 5. Hasil uji berat spesimen sebelum dan spesimen dengan arus 4,5 ampere dan waktu
setelah pelapisan Ni-Cr dengan variasi waktu pencelupan Ni 30 menit dan waktu pencelupan
Cr 25, 30, 35 (detik) dan waktu Ni 30 menit Cr 35 detik. Sedangkan spesimen dengan arus
dengan arus 4,5 Ampere. 4,5 A dan waktu pencelupan Ni 30 menit dan
Berat Spesimen waktu pencelupan Cr 25 detik memiliki berat
Waktu Waktu
Arus Sebelum Sesudah di terkecil.
Spesimen Pelapisan Pelapisan
(A) dilapis lapis
Cr (detik) Ni (menit) 4. Rapat Arus
(gram) (gram)
Pada alat ampere meter yang terbaca
1 25 30 4,5 26 26,16
adalah kuat arus. Rapat arus tidak dapat dilihat
2 30 30 4,5 26 26,34
hanya dari ampere meter, namun
3 35 30 4,5 26 26,47
diperhitungkan luas permukaan elektrodanya
dengan rumus :
Dari data tabel 5 berat lapisan Ni-Cr
𝐼
diatas kemudian dimasukkan kedalam sebuah i = 𝐴 𝑘𝑎𝑡𝑜𝑑𝑎 ................ (Mustopo, hal 25, 2011)

grafik yaitu sebagai berikut : Dimana :


26,6 26,47 i : Rapat arus katoda
26,5
26,34 I : Arus.
26,4
26,3 26,16 A katoda : Luas permukaan katoda/subtrat.
26,2
26,1 26 26 26 Sebelum Perhitungan secara teoritis untuk arus 4,5
26 dilapis
25,9 Ni-Cr ampere di bawah ini:
25,8
25,7
Maka :
25 30 35 i = Rapat arus katoda (A/dm2)
I = 4,5 ampere

6
A katoda = 46,2 cm2 = 0,462 dm2 bawah ini:
4,5 𝑎𝑚𝑒𝑝𝑒𝑟𝑒 𝐼.60.𝐵
i= = 9,74 A/dm2 𝑆̇ = 𝑍.𝐹.𝐴.𝜌
0,462 𝑑𝑚2
4,5 𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 𝑥 60 𝑥 51,99
= 3𝑥 96500 𝑥 46,2 𝑐𝑚2 𝑥 7,18 𝑔𝑟𝑎𝑚 / 𝑐𝑚3
5. Laju Ketebalan
Untuk mengetahui besar laju ketebalan secara = 0,000203 cm/menit

teoritis digunakan rumus sebagai berikut : Tabel 6. Hubungan rapat arus terhadap laju
𝐼.60.𝐵 ketebalan pelapisan Ni dan Cr
𝑆̇ = 𝑍.𝐹.𝐴.𝜌 ................. (Mustopo, hal 25, 2011)
Laju Laju
Dengan : ketebalan ketebalan
Rapat arus
No (cm/menit) (cm/menit)
I : Arus (Ampere) (A/dm2) bahan bahan
B : Berat Atom pelapis pelapis
Nickel Chrome
Z : Valensi 1 9,60 0,000199 0,000203
F : Bilangan Faraday 96.500 Coloumb
Dari data tabel 6 laju ketebalan lapisan
A : Luas permukaan benda kerja (cm2)
Ni dan laju ketebalan lapisan Cr kemudian
ρ : kerapatan logam pelapis (gram/cm3)
dimasukkan kedalam sebuah grafik yaitu
Dimana :
sebagai berikut :
• Logam pelapis Ni :
Z=2
laju ketebalan cm/menit

B = 58,7 0,000204
0,000203 0,000203
ρ = 8,9 gram/cm3 0,000202
0,000201
A katoda = 46,2 cm2 = 0,462 dm2 0,0002
0,000199 0,000199
• Logam pelapis Cr 0,000198
0,000197
Z=3
Ni Cr
Bahan Pelapis
B = 51,99
ρ = 7,18 gram/cm3 Gambar 10. Hubungan rapat arus terhadap
2 2
A katoda = 46,2 cm = 0,462 dm bahan pelapis nikel dan ketebalan
Maka, laju ketebalan secara teoritis pelapilan Ni dan Cr.
berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut : Dari gambar 10 dapat dilihat bahwa akselerasi
1. Perhitungan secara teoritis untuk arus laju ketebalan dari lapisan Ni dan Cr
4,5 ampere dan bahan pelapis nikel di mengalami kenaikan bila rapat arus yang
bawah ini: digunakan semakin naik. Laju ketebalan bahan
𝐼.60.𝐵
𝑆̇ = pelapis Ni pada arus 9,74 A/dm2 memiliki laju
𝑍.𝐹.𝐴.𝜌
4,5 𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 𝑥 60 𝑥 58,7 ketebalan adalah 0,000199 cm/menit pada
=
2 𝑥 96500 𝑥 46,2 𝑐𝑚2 𝑥 8,9 𝑔𝑟𝑎𝑚 /𝑐𝑚3 bahan pelapis Ni dan 0,000203 cm/menit pada
= 0,000199 cm/menit bahan pelapis Cr. Hal ini menunjukkan bahwa
2. Perhitungan secara teoritis untuk arus laju ketebalan sangat bergantung dengan bahan
4,5 ampere dan bahan pelapis khrom di pelapis yang digunakan.

7
6 Hasil Uji Adhesivitas (Bending Strength) lekukan yang terkena radius bend test, itu
Pengujian adhesivitas dilakukan dengan terjadi karena semakin lama waktu pelapisan
cara Bend Test sesuai dengan ASTM G305. akan berpengaruh pada tebal lapisan dan hasil
Setelah dilakukan pengujian terhadap setiap bend test. Data hasil uji bending strength dapat
spesimen dapat dilihat bahwa baik pada dilihat pada tabel 7.
spesimen dengan pelapisan khrom maupun Table 7. Hasil uji bending strength dengan
nikel-khrom tidak ada yang menunjukkan variasi waktu 25, 30, 35 detik dengan arus 4,5
patah pada saat pengujian. Namun demikian ampere.
pengujian dihentikan pada saat lapisan nikel- Max. 02% Yield Bending Klongatio
Area
khrom mulai mengalami kerusakan, seperti Specimen
(mm^2)
force Y.S strength strength n
(N) (N/mm^2) (N/mm^2) (N/mm^2) (%)
pada gambar 11.
Ni-Cr 1 27.490 439.1 10.43 10.43 669.93 56.15

Ni-Cr 2 27.530 439.7 10.51 10.51 670.02 56.15


Ni-Cr 3 27.600 440.3 10.69 10.69 670.08 56.15
Cr 1 27.090 426.4 9.72 9.72 660.49 56.15
Cr 2 27.126 426.6 9.76 9.76 660.58 56.15

Gambar 11. Hasil pengujian bending strength Cr 3 27.150 427.1 9.83 9.83 660.69 56.15

Perbedaan juga terlihat jelas setelah


Dari data tabel 7 hasil uji bend test
spesimen dilihat menggunakan uji Mikroskop
pada nilai beban maksimal dan yield strength
dimana pada spesimen khrom terlihat retakan
terhadap setiap spesimen lapisan Ni-Cr dan Cr,
halus dan pecahan lapisan pada bagian lekukan
kemudian dimasukkan kedalam sebuah grafik
yang telah di uji bending pada bagian lapisan
yaitu sebagai berikut :
Cr. Sedangkan untuk lapisan Ni-Cr sangat
terlihat jelas retakannya dan pengelupasan
445
439,7 440,3
lapisan itu diakibatkan karna tebalnya lapisan 439,1
440
pada lapisan Ni-Cr. Hasil dari uji Mikroskop
435 Ni-Cr
dapat dilihat pada gambar 12. 427,1
430 426,4 426,6 Cr
425

420

415
1 2
25 30 35
Gambar 12. Hasil uji Mikroskop (1). Chrome
(2). Nickel-Chrome
Untuk perbandingan waktu sendiri Gambar 13. Hasil uji bend test pada nilai beban

tidak memiliki terlalu banyak perubahan antara maksimal dan yield strength terhadap spesimen

pelapisan Ni-Cr dan Cr pada pengujian bend pengujian.

test, namun terdapat sedikit perbedaan pada Dari gambar 13 dapat dilihat perbedaan

lapisan Cr dimana pada waktu pelapisan 35 antara lapisan Ni-Cr dan Cr dimana hasil bend

detik terjadi sedikit retakan pada bagian test pada beban malsimal terhadap lapisan Ni-

8
Cr dengan waktu pencelupan Ni 30 menit dan Gambar 15 Hasil uji bending test pada nilai
waktu pencelupan Cr 25 detik memiliki beban bending strength terhadap spesimen pengujian.
maksimal sebesar 439.1 N, untuk lapisan Ni-Cr Dari gambar 14 dan15 dapat
dengan waktu pencelupan Ni 30 menit dan dilihat perbedaan antara lapisan Ni-Cr dan Cr
waktu pencelupan Cr 30 detik memiliki beban dimana hasil bend test dari bending streng dan
maksimal yaitu sebesar 439.7 N, dan pada yield strenght. Dari hasil pengujian bending
lapisan Ni-Cr dengan waktu pencelupan Ni 30 diatas baik untuk pelapisan Ni-Cr maupun
menit dan waktu pencelupan Cr 35 detik pelapisan Cr, waktu pelapisan tidak banyak
dengan beban maksimal sebesar 440.3 N. berpengaruh pada yield srenght maupun
Sedangkan untuk lapisan Ni dengan waktu bending strenght karna waktu hanya berbeda 5
pencelupan Cr 25 detik memiliki beban detik setiap specimen.
maksimal sebesar 426.4 N, untuk lapisan Cr
KESIMPULAN DAN SARAN
waktu pencelupan Cr 30 detik memiliki beban
1. Kesimpulan
maksimal sebesar 426.6 N dan untuk lapisan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian
Cr waktu pencelupan Cr 35 detik memiliki
yang ada pada bab sebelumnya, maka dapat
beban maksimal sebesar 427,1 N.
diambil kesimpulan sebagai berikut:
10,8 10,69
10,51 1. Dari hasil pengamatan tampak fisik,
10,6 10,43
10,4 spesimen yang paling mengkilap adalah
Ni-Cr
10,2
pada lapisan Ni-Cr dengan arus 4,5
10 9,83
9,72 9,76 Cr
9,8 ampere dengan waktu pencelupan Ni 30
9,6 menit dan pencelupan Cr 35 detik
9,4
dengan ketebalan dan berat lapisan
9,2
25 30 35 adalah 1,583 mm dan 26,47 gram.
2. Dengan meningkat kuat arus
menghasilkan tebal lapisan yang semakin
Gambar 14. Hasil uji bend test pada nilai yield
tinggi. Nilai ketebalan tertinggi terjadi
strength terhadap spesimen pengujian.
pada spesimen dengan kuat arus 4,5
671 669,93 670,02 670,08
670 Ampere dengan waktu pencelupan nikel
669
668 30 menit dan pencelupan Cr 35 detik
667
666
Ni-Cr yaitu sebesar 0,03321 mm. Sedangkan
665 nilai ketebalan terendah terjadi pada
664 Cr
663 spesimen dengan kuat arus 4,5 A dengan
662 660,58 660,69
660,49
661 waktu pencelupan Cr 25 detik yaitu
660
25 30 35 sebesar 0,0124 mm.
3. Laju ketebalan lapisan Cr lebih tinggi
dari pada laju ketebalan lapisan Ni-Cr

9
yaitu, bahan pelapis Ni pada arus 4,5 A Kekerasan Lapisan Krom Pada
adalah 0,000199 cm/menit, sedangkan Stoneware dan Earthenware, Jurnal
pada laju ketebalan bahan pelapis Cr Teknologi Elektro Vol. 8 No. 2 Juli-
pada arus 4,5 A adalah 0,000203 Desember 2009, Mataram.
cm/menit. Hal ini di sebabkan karena 4. Hadromi, 2002. Industri elektroplating
adanya pengaruh berat atom dan massa kecil dan menengah, Yogyakarta.
jenis pada bahan pelapis yang berbeda. 5. Nasser kanani, 2006. Electroplating
4. Pengujian adhesivitas pada basic principles, procces and practice,
elektroplating menyimpulkan bahwa publisher Elsevier Ltd.
tidak ada hasil yang lebih baik itu 6. Napitupulu, R.A.M., 2005, Pengaruh
dikarenakan perbandingan waktu sendiri Temperatur dan Waktu Pelapisan
tidak memiliki banyak perubahan antara Terhadap Laju Pelapisan Nikel Pada
pelapisan Ni-Cr dan Cr pada pengujian Baja Karbon Rendah, Jurnal Teknik
bend test.. Simetrika, Vol 4 No. 2 Agustus 2005:
2. Saran 345-351, Sumatera Utara.
1. Perlu dilakukan pengkajian yang lebih 4. Purwanto, syamsul huda, 2005.
mendalam yaitu dengan banyak Teknologi industri elektroplating.
melakukan percobaan untuk mengetahui universitas diponegoro, Semarang.
secara pasti besar akselerasi laju 5. Raharjo samsudi, 2008. Pemilihan jenis
ketebalan permenitnya dari pelapisan larutan elektrolit sebagai media pelapis
logam yang terjadi. krom keras pada baja karbon rendah.
2. Pada penelitian selanjutnya perlu Traksi Vol.8.
dilakukan pengujian struktur mikro 6. Valdsas Kvedaras, Jonas Vilys and
untuk mengetahui perbedaan komposisi Vytantas ciuplys, 2006. Fatigue
pada lapisan yang dihasilkan. strength of chromium-plated steel, Vol
12 No. 1 h 1320-1329.
DAFTAR PUSTAKA
7. Warak, 2002. Pengaruh lama waktu
1. Hartono, AJ. dan Kaneko, T., 1995.
pengekruman terhadap ketebalan dan
Mengenal pelapisan logam
kekerasan permukaan logam yang
(elektroplating), Andi offset,
dilapis krom, Master thesis ITB,
Yogyakarta.
Bandung.
2. Saleh, A.A., 1995, Pelapisan Logam,
8. Suarsana, I.K., 2008. Pengaruh Waktu
Buku Pegangan Industri Elektroplating,
Pelapisan Nikel Pada Tembaga Dalam
Balai Besar Pengembangan Industri
Pelapisan Khrom Dekoratif, Jurnal
Logam dan Mesin, Bandung.
Ilmiah Teknik Mesin Cakram Vol. 2
3. Adyani, I.A.S., 2009, Pengaruh Kuat
No. 1, Juni 2008 (48-60), Jimbaran
Arus Terhadap Ketebalan dan
Bali.

10

Anda mungkin juga menyukai