Anda di halaman 1dari 4

MODUL 8

Kolom dan Balok

MATA PELAJARAN

KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT ASESMEN DAN PEMBELAJARAN

2021
I. KOMPETENSI DASAR
3.8 Menerapkan prosedur pembuatan gambar detail kolom dan balok.
4.8 Membuat gambar detail kolom dan balok.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Memahami gambar detail kolom.
2. Memahami gambar detail balok.
3. Mengidentifikasi syarat pembuatan gambar detail kolom.
4. Mengidentifikasi syarat pembuatan gambar detail balok.
5. Merancang gambar detail kolom.
6. Merancang gambar detail balok.

III. URAIAN MATERI


1. Pengertian Kolom dan Balok
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting
dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang
dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total
(total collapse) seluruh struktur.
a. Kolom berdasarkan gaya yang dipikul
− Kolom utama
Kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyangga beban utama yang
berada di atasnya. Penggunaan untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama
adalah 3,5 m agar dimensi balok untuk menopang lantai tidak terlalu besar.
− Kolom praktis
Kolom praktis adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga
sebagai pengikat dinding agar dinding stabil. Jarak kolom maksimum 3,5 meter
atau terletak pada pertemuan pasangan bata (sudut-sudut).

b. Kolom berdasarkan jenis tulangan


− Kolom ikat (tied column)
Kolom ini merupakan kolom beton yang diberi tulangan dengan batang
tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan
pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang
tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.
− Kolom spiral (spiral column)
Bentuknya sama dengan kolom ikat hanya sajavpengikat tulangan pokok
memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks
menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi
kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh,
sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum
proses redistribusi momen dan tegangan terwujud.

Balok ring adalah balok yang dipasang di bagian atas pasangan dinding. Fungsi
balok ring adalah meratakan tumpuan beban rangka dan tutup atap dan meneruskannya ke
setiap ujung beton kolom.

2. Syarat Penulangan Kolom dan Balok


a. Tulangan pada kolom
Menggambar penulangan kolom terutama pada kolom utama perlu memperhatikan
mengenai tulangan yang dipilih luasnya harus sesuai dengan luas tulangan yang
dibutuhkan, serta memenuhi persyaratan konstruksi beton bertulang.
Kolom memiliki beberapa syarat penulangan yang perlu diperhatikan, menurut Israr
(2016: 74) yaitu sebagai berikut.
− Penyambungan kolom di atas balok atau sloof.
− Seperempat tinggi kolom jarak sengkang aan lebih rapat daripada bagian tengah
kolom.
− Lebar kolom lebih dari 30 cm diberi tulangan tambahan di tengah-tengah lebar.
− Minimal tulangan pokok kolom menggunakan diameter 12 mm.
Sementara itu, untuk kolom praktis pada umumnya tidak terlalu memiliki syarat-syarat
rumit atau khusus Iainnya, cukup dengan dimensi 15 x 15 atau selebar dindingnya yang
menggunakan tulangan utama 12 mm dan tulangan sengkang 8 mm dengan jarak 15
cm.
b. Tulangan pada balok
Tulangan yang dipilih luasnya harus sesuai dengan luas tulangan yang dibutuhkan
serta memenuhi persyaratan konstruksi beton bertulang. Berikut ini syarat tulangan pada
balok.
− Setiap sudut balok harus ada 1 (satu) batang tulangan sepanjang balok
− Diameter tulangan pokok minimal Ø 12 mm.
− Jarak pusat ke pusat (sumbu ke sumbu) tulangan pokok maksimal 15 cm dan jarak
bersih 3 cm pada bagian-bagian yang memikul momen maksimal.
− Hindarkan pemasangan tulangan dalam 2 (dua) lapis untuk tulangan pokok.
− Jika jarak tulangan atas dan tulangan bawah (tulangan pokok) di bagian samping
lebih dari 30 cm, harus dipasang tulangan ekstra (montage).
− Tulangan ekstra (montage) untuk balok tinggi (untuk balok yang tingginya 90 cm
atau lebih luasnya minimal 10% luas tulangan pokok tarik yang terbesar dengan
diameter minimal 8 mm untuk baja lunak dan 6 mm untuk baja keras).
− Apabila tegangan geser beton yang bekerja lebih kecil dari tegangan geser beton
yang diizinkan, jarak sengkang/begel dapat diatur menurut peraturan beton dengan
jarak maksimal selebar balok dalam segala hal tidak boleh lebih dari 30 cm.
− Tulangan tumpuan harus dipasang simetris (tulangan tumpuan bawah harus
dipasang minimal sama dengan tulangan tumpuan atas).

3. Macam-Macam Tulangan

IV. SOAL LATIHAN

Anda mungkin juga menyukai