Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan
kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar.
Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya
sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan
dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan
pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana
memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang
akan datang.
TUJUAN KONSELING
1. Menjadi pendengar – yaitu untuk menolong orang yang sedang ditolong
mereasa dipahami dan didukung. Konselor membutuhkan keterampilan:
mendengar sehingga dapat menenangkan, meredakan penderitaan,
mengobati luka-luka psikologis dan sebagai tempat yang aman untuk
bergerak maju. Untuk itu konselor perlu terampil untuk menyimak,
memahami perspektif mereka, dan secara sensitif menunjukkan pada orang
yang ditolong bahwa mereka telah didengarkan secara akurat.
2. Menolong mengelola situasi bermasalah secara spesifik - yaitu membantu
menangani situasi tertentu yang tidak kondusif bahkan destruktif bagi orang
yang ditolong. Untuk itu konselor perlu terampil untuk memusatkan pada
satu masalah yang penting di depan dan bukan menyelesaikan seluruh
masalah yang lebih besar.
3. Menolong menangani masalah secara luas – sering terjadi ada masalah yang
lebih besar dan lebih kompleks dibanding situasi yang spesifik. Untuk itu
konselor perlu mengenali dimensi-dimensi dan aspek-aspek permasalahan
yang secara luas mengganggu kehidupan orang yang ditolong dan
menyebabkan mereka tidak bisa maju dalam hidup.
4. Mengubah keterampilan yang buruk – yaitu kebiasaan dan keterampilan
hidup yang bermasalah, tidak efisien dan tidak efektif dalam memajukan
hidup konseli. Biasanya ada pengulangan kebiasaan masa lalu, yang terdiri
dari keterampilan pikiran, keterampilan berpikir dan keterampilan bertindak.
Jadi yang perlu ditemukan bukan hanya presenting problem (yaitu masalah
saat ini yang ingin dibereskan konseli), namun keterampilan buruk yang
menciptakan, melestarikan atau memperburuk kehidupan seseorang.
5. Mewujudkan nilai-nilai dan falsafah hidup – yaitu keterampilan konseli
untuk secara kompeten mengelola situasi yang bermasalah dalam hidupnya,
mengelola masalah-masalahnya dan mengubah keterampilan yang
bermasalah menjadi keterampilan yang mendukung, sehingga orang yang
ditolong menjadi seseorang yang dapat mengaktualisasi diri (self
actualizing), berfungsi sepenuhnya (fully functioning) dan memiliki
pencerahan hidup (enlightenment).
Bimbingan
Konseling
DEFINISI GOSIP[1]
Isu adalah ucapan atau berita yang saling diceritakan oleh banyak orang
karena faktor ketidak tahuan atau dengan tujuan menimbulkan kekacauan
dan rasa takut tanpa memperhatikan benar tidaknya ucapan atau berita
tersebut