Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara

tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan
kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar.
Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya
sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan
dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan
pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana
memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang
akan datang.

Mc. Daniel, 1956 menjelaskan bahwa Konseling adalah suatu pertemuan


langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian bantuan
kapadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan
dirinyasendiri dan lingkungan.
Smith,dalam Shertzer & Stone,1974 menjabarkan  bahwa Konseling
merupakan suatu proses dimana konselor membantu konseli membuat
interprestasi-interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengn
pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat.

TUJUAN KONSELING
1.   Menjadi pendengar – yaitu untuk menolong orang yang sedang ditolong
mereasa dipahami dan didukung. Konselor membutuhkan keterampilan:
mendengar sehingga dapat menenangkan, meredakan penderitaan,
mengobati luka-luka psikologis dan sebagai tempat yang aman untuk
bergerak maju. Untuk itu konselor perlu terampil untuk menyimak,
memahami perspektif mereka, dan secara sensitif menunjukkan pada orang
yang ditolong bahwa mereka telah didengarkan secara akurat.
2.    Menolong mengelola situasi bermasalah secara spesifik - yaitu membantu
menangani situasi tertentu yang tidak kondusif bahkan destruktif bagi orang
yang ditolong. Untuk itu konselor perlu terampil untuk memusatkan pada
satu masalah yang penting di depan dan bukan menyelesaikan seluruh
masalah yang lebih besar.
3.  Menolong menangani masalah secara luas – sering terjadi ada masalah yang
lebih besar dan lebih kompleks dibanding situasi yang spesifik. Untuk itu
konselor perlu mengenali dimensi-dimensi dan aspek-aspek permasalahan
yang secara luas mengganggu kehidupan orang yang ditolong dan
menyebabkan mereka tidak bisa maju dalam hidup.
4.     Mengubah keterampilan yang buruk – yaitu kebiasaan dan keterampilan
hidup yang bermasalah, tidak efisien dan tidak efektif dalam memajukan
hidup konseli. Biasanya ada pengulangan kebiasaan masa lalu, yang terdiri
dari keterampilan pikiran, keterampilan berpikir dan keterampilan bertindak.
Jadi yang perlu ditemukan bukan hanya presenting problem (yaitu masalah
saat ini yang ingin dibereskan konseli), namun keterampilan buruk yang
menciptakan, melestarikan atau memperburuk kehidupan seseorang.
5.  Mewujudkan nilai-nilai dan falsafah hidup – yaitu keterampilan konseli
untuk secara kompeten mengelola situasi yang bermasalah dalam hidupnya,
mengelola masalah-masalahnya dan mengubah keterampilan yang
bermasalah menjadi keterampilan yang mendukung, sehingga orang yang
ditolong  menjadi seseorang yang dapat mengaktualisasi diri (self
actualizing), berfungsi sepenuhnya (fully functioning) dan memiliki
pencerahan hidup (enlightenment).

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING


1.    Fungsi Pencegahan (preventif)
Layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi pencegahan artinya :
merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi
pencegahan ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar
terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya.
Kegiatan yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi,
program bimbingan karier, inventarisasi data, dan sebagainya.
2.    Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling
yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak
tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa pemahaman ini
mencakup :
a.    Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru,
dan guru pembimbing.
b.   Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk di dalam lingkungan
keluarga dan sekolah) terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru
pembimbing.
c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (terutama di dalamnya
informasi pendidikan, jabatan/pekerjaan dan/atau karier dan informasi
budaya/nilai-nilai terutama oleh siswa.
3.    Fungsi Perbaikan
Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun
mungkin saja siswa masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Disinilah
fungsi perbaikan itu berperan, yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang
akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan
yang dialami siswa.
4.    Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi ini berarti bahwa layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan
dapat membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan
keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam
fungsi ini hal-hal yang dipandang positif agar tetap baik dan mantap.
Dengan demikian, siswa dapat memelihara dan mengembangkan berbagai
potensi dan kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara
mantap dan berkelanjutan.

ASAS- ASAS  BIMBINGAN DAN KONSELING :


1.   Asas Kerahasiaan (confidential); yaitu asas  yang menuntut dirahasiakannya
segenap data dan keterangan peserta didik  (klien) yang menjadi sasaran
layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak
diketahui orang lain. Dalam hal ini, guru pembimbing  (konselor)
berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu
sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin,
2.        Asas Kesukarelaan; yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan
kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang
diperuntukkan baginya. Guru Pembimbing (konselor) berkewajiban
membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu.
3.    Asas Keterbukaan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) 
yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-
pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun
dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya. Guru pembimbing (konselor) berkewajiban
mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien). Agar peserta didik
(klien) mau terbuka, guru  pembimbing (konselor) terlebih dahulu bersikap
terbuka dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan
asas kerahasiaan dan  dan kekarelaan.
4.      Asas Kegiatan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang
menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam
penyelenggaraan/kegiatan bimbingan. Guru Pembimbing (konselor) perlu
mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat aktif dalam setiap
layanan/kegiatan  yang diberikan kepadanya.
5.    Asas Kemandirian; yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum
bimbingan dan konseling; yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran
layanan/kegiatan  bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-
individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan
lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta
mewujudkan diri sendiri. Guru Pembimbing (konselor)  hendaknya mampu
mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling bagi
berkembangnya kemandirian peserta didik.
Bimbingan dan konseling adalah dua kata yang mempunyai
makna yang berbeda. Selama ini, kita terkadang susah
membedakan, apa perbedaan keduanya. Apakah seseorang
melakukan konseling atau bimbingan? Tetapi, biasanya praktek
dilapangan, antara bimbingan dan konseling sering disatukan,
apalagi dalam prakteknya di dunia pendidikan (sekolah).

Dibawah ini, kita mencoba membahas perbedaan pengertian


keduanya.

Bimbingan

Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan (arahan,


masukan) terhadap seseorang. Para ahli memberikan definisi yang
berbeda tentang bimbingan ini.

Bimo Walgito (2004), mengatakan bahwa bimbingan adalah


bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau
sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-
kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai kesejahteraan
dalam kehidupannya. Chiskolm dalam McDaniel, dalam Prayitno dan
Erman Amti (1994), mengungkapkan bahwa bimbingan diadakan
dalam rangka membantu setiap individu untuk lebih mengenali
berbagai informasi tentang dirinya sendiri.

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu


(peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu
mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri,
memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan
rencana masa depan yang lebih baik (Abu Ahmadi (1991).

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan


oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang
individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang
yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri
dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana
yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang
berlaku (Prayitno dan Erman Amti, 2004).

Dapat disimpulkan bahwa bimbingan sama dengan pemberian


bantuan kepada seseorang yang membutuhkan bantuan untuk
membantu seseorang mengatasi masalahnya atau mengupgrade
kemampuan yang dimilikinya. Bimbingin diberikan oleh seorang ahli
dibidangnya kepada orang yang membutuhkan bimbingan.

Konseling

Konseling merupakan suatu hubungan rofessional antara


seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya
bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang
melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien
memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup
hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi
dirinya (Jones dalam Insano, 2004).

Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara


tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui
hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang
dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli
dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan
kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan
dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk
kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli
dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan
menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. (Tolbert,
dalam Prayitno 2004 : 101).
Jadi konseling adalah sebuah jenis hubungan antara
seseorang yang bertindak sebagai konselor dan konseli. Terkadang
hubungan ini antara seorang konselor dengan seorang konseli
(konseling individual) ataupun seorang konselor dengan beberapa
orang konseli (konseling kelompok). Seorang konselor harus
mempunyai lisensi sebagai konselor. Sistem hubungan keduanya
(konselor dan konseli) adalah hubungan formal professional.

Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling, keduanya masuk dalam konteks


pemberian bantuan. Bimbingan konseling dimaksudkan untuk
memberikan bantuan kepada seseorang yang membutuhkan karena
ketidakmampuan seseorang menemukan solusi masalah yang
sedang dihadapinya, atau untuk mengupgrade kemampuan yang
sudah dimiliki. System komunikasi diantaranya adalah melalui face to
face (tatap muka). Bimbingan dan konseling berbeda dengan curhat
(curahan hati), dimana bimbingan konseling adalah sebuah
hubungan yang professional, formal dan terarah.

DEFINISI GOSIP[1]

Isu adalah ucapan atau berita yang saling diceritakan oleh banyak orang
karena faktor ketidak tahuan atau dengan tujuan menimbulkan kekacauan
dan rasa takut tanpa memperhatikan benar tidaknya ucapan atau berita
tersebut

Sungguh, sejumlah komunitas masyarakat dewasa ini terjangkiti virus


‘gemar mencari-cari cerita’ dan ‘merekayasa berita’ dengan model yang
bisa menarik perhatian sekaligus menambah-nambahi dan menghias-
hiasinya, agar pengaruhnya lebih kuat dan lebih efektif. Dalam hal itu
keadaan mereka lebih parah dibanding para dukun sebelum masa
pengangkatan Rosululloh n (sebagai Nabi), di mana setan-setan menemui
mereka (untuk menyampaikan berita langit, -penerj.). Bila mana seseorang
mau memperhatikan keadaan orang-orang yang gemar menebarkan dan
menyiarkan gosip lagi berpenyakit hati ini, niscaya ia mendapati bahwa
mereka adalah manusia yang paling jauh dari keimanan dan takwa baik
secara lahiriah maupun batiniah.

1. Pengertianpenyuluhanmenurutmardikanto 2003Penyuluhanadalah proses


perubahansosiaol,
ekonomi,danpolitikuntkmemberdayakandanmemperkuatkemampuansemua
“stakeholders”agreebisnismelalui proses belajarbersama yang partisipatik,
agarterjadiperubahanperilakupadadirisetiapindividudanmasyarakatnyauntukmen
gelolakegiatanagreebisnisnya yang semakinproduktifdanefisien, demi
terwujudnyakehidupan yang
baik,dansemakinsejaterasecaraberkelanjutan.Fungsiposko DBD 1. sarana program
penunjangkesehatan 2. sebagaiwadah monitoring masyarakat yang
menderitapenyakit DBD

Anda mungkin juga menyukai