Anda di halaman 1dari 6

SAMBUTAN DIRJEN BIM

PADA ACARA SEMINAR ½ SEHARI


“OUT LOOK INDUSTRI KIMIA 2014,
KESIAPAN INDUSTRI KIMIA MENGHADAPI TAHUN
POLITIK 2014”
Jakarta, 12 Februari 2014

Yth. Bapak Dr. Ir. Hartarto


Yth. Pembicara Seminar
Para Pelaku Industri Kimia
Serta undangan dan hadirin yang berbahagia,

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua.

Pertama-tama marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang


Maha Esa, atas rahmat dan ridho-Nya, pada hari ini kita dapat
berkumpul bersama-sama dalam acara seminar Outlook
Industri Kimia 2014 yang diselenggarakan oleh FIKI pada hari
ini.

Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengucapkan selamat


datang dan terima kasih kepada hadirin atas kehadiran dan
partisipasinya pada acara ini, semoga kegiatan ini dapat
menjadi sarana kerjasama, koordinasi tukar menukar gagasan
dan ide dalam pengembangan industri kimia pada tahun 2014
ini.

1
Para hadirin yang saya hormati,

Sebagaimana kita ketahui bahwa peluang pengembangan


industri kimia nasional masih terbuka lebar di masa
mendatang. Dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta jiwa
dan ketersediaan sumber daya alam yang melimpah sebagai
bahan baku industri kimia, baik yang tidak terbarukan maupun
terbarukan, Indonesia memiliki peluang menempatkan diri
pada garis depan (frontliner) pengembangan industri kimia.

Setelah mengalami periode penurunan kinerja akibat dampak


krisis ekonomi global pada tahun 2007-2009, sektor industri
kini mampu tumbuh dan berkembang secara signifikan.
Pertumbuhan industri pengolahan non-migas sampai dengan
Triwulan III tahun 2013 mencapai 6,22%. Pertumbuhan ini
lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi (PDB) pada periode
yang sama sebesar 5,83%. Sektor industri pengolahan non
migas ini memberikan kontribusi sebesar 20,57% dari total
PDB nasional, yang tertinggi dibandingkan sektor-sektor
lainnya.

Berbagai tantangan harus dihadapi dalam rangka


mengembangkan industri kimia nasional pada jangka
menengah dan jangka panjang. Sampai dengan saat ini, nilai
impor bahan baku dan bahan penolong industri kimia masih
tinggi yang menyebabkan defisit neraca perdagangan. Selain
itu masih rendahnya penerapan teknologi tinggi, keterbatasan
jumlah SDM yang berkualitas serta rendahnya pemanfaatan
sumber daya alam (minyak bumi, gas bumi, kondensat dan
batubara) menjadi bahan baku/penolong menyebabkan produk
2
kimia domestik relatif kurang berdaya saing dalam lingkup
regional ASEAN maupun ASIA. Selain itu, banyak pabrik kimia
berusia relatif tua dengan teknologi proses yang kurang up-to-
date membutuhkan dukungan revitalisasi bahkan
reindustrialisasi di masa mendatang. Lebih jauh lagi, investasi
pembangunan pabrik kimia yang membutuhkan dana sangat
besar membutuhkan dukungan kebijakan fiskal maupun non
fiskal kondusif.

Saudara-saudara sekalian,
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, kami beserta
jajaran Kementerian Perindustrian berupaya memenuhi target
pertumbuhan industri dan ekonomi melalui berbagai program
pengembangan industri dan koordinasi dengan instansi terkait
termasuk menjalin hubungan erat dengan stakeholder industri
kimia untuk menyelaraskan persepsi dan komitmen bersama.
Berbagai komitmen antara lain meningkatkan penggunaan
sumber daya domestik, memperluas pasar dalam negeri dan
ekspor, serta menginisiasi upaya reindustrialisasi di masa
mendatang.

Wujud nyata komitmen tersebut dituangkan dalam upaya


peningkatan investasi baru, penerapan teknologi mutakhir, dan
peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).
Kebijakan pengembangan industri dilakukan dengan
pendekatan klaster industri untuk mewujudkan intergasi rantai
nilai secara vertikal dan horizontal industri hulu, intermediate,
dan hilir serta melibatkan pengguna akhir.

3
Beberapa industri kimia yang dikembangkan meliputi industri
petrokimia, industri kimia anorganik, industri kimia hasil
pertanian dan bahan kimia khusus.

Saat ini terdapat 3 klaster industri petrokimia yang berlokasi di


Banten, Kalimantan Timur dan Jawa Timur dan saat ini
sedang dikembangkan di Bintuni Papua Barat dan Musi
Banyuasin. Sementara produk industri kimia anorganik yang
dikembangkan terutama chemical grade alumina dan asam
sulfat hasil dari copper smelter. Produk kimia hasil pertanian
yang sedang dikembangkan terutama turunan kelapa sawit di
Sei Mangkei (Sumatera Utara), Maloy (Kalimantan Timur) dan
Dumai-Kuala Enok (Riau). Sedangkan bahan kimia khusus
yang dikembangkan terutama bahan baku obat, katalis dan
propelan.

Selain itu dapat kami sampaikan bahwa RUU tentang


Perindustrian telah ditandatangani oleh Presiden pada tanggal
15 Januari 2014 menjadi UU Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian. UU Perindustrian yang baru ini diharapkan
dapat menjadi landasan hukum yang kuat, memberikan ruang
yang lebih luas untuk peningkatan kinerja sektor industri, serta
lebih memberikan kepastian dan perlindungan hukum bagi
pemerintah, pelaku industri dan masyarakat dalam
pengembangan Industri nasional.

Pada saat ini juga, kami sedang memproses pembuatan


Rancangan Undang-Undang Bahan Kimia, yang
keberadaannya akan mendorong perbaikan sistem
manajemen bahan kimia nasional sesuai dengan berbagai
peraturan internasional yang berlaku universal.
4
Posisi RUU tentang Bahan Kimia menjadi sangat penting
dalam kehidupan berbangsa karena:
1. memberikan jaminan kepastian hukum bagi sektor industri
yang memanfaatan bahan kimia dengan tujuan damai, dan
2. meningkatkan persepsi masyarakat internasional atas
pelaksanaan tugas Pemerintah Negara Republik Indonesia
sebagai pengayom dan pelindung masyarakat Indonesia

Bapak, Ibu dan hadirin sekalian,


Kami mengharapkan khususnya di tahun 2014 ini akan ada
peningkatan dan perkembangan industri kimia nasional secara
signifikan sehingga dapat mendukung upaya peningkatan
ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Dan melalui acara ini diharapkan mampu menjadi wahana


untuk saling bertukar informasi dalam upaya peningkatan yang
nyata dan konsisten pada industri kimia nasional sehingga
mampu berjaya di tingkat lokal, regional maupun global.

Akhirnya dengan mengucapkan bismillahirrahmaanirrahim


acara “Out Look Industri Kimia 2014, Kesiapan Industri
Kimia Menghadapi Tahun Politik 2014” pada hari ini dengan
resmi saya nyatakan dibuka.

Wabillahi Taufik Wal Hidayah


Wassalamualaikum Wr. Wb

Plh. DIREKTUR JENDERAL

5
BUDI DARMADI

Anda mungkin juga menyukai