KECAMATAN.SOROPIA KABUPATEN.KONAWE
Disusun oleh:
Kelompok 57
3. RAHMAWATI (P00324020035)
TAHUN 2022
i
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji penulis haturkan kepada Allah SWT, atas limpahan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok KK Binaan. Laporan ini
disusun untuk memenuhi tugas Praktek Kerja Lapangan Terpadu pada Program Studi IPE
(Interproffesional Education) Poltekkes Kemenkes Kendari. Ucapan terimakasih kami
ucapkan kepada Ibu Kasma, S. Gz , M. Kes selaku pembimbing kami dan Tn.B selaku klien
yang bersedia kami bina.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan sehingga kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang
ini.
Semoga bermanfaat dan terimakasih atas kritik dan saran yang disampaikan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………. iv
BAB I . PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………. 1
A. Latar belakang………………………………………………………………………………………….. 2
B. Tujuan……………………………………………………………………………………………………… 3
C. Manfaat…………………………………………………………………………………………………... 3
D. Ruang lingkup………………………………………………………………………………………….. 4
A. Pengkajian………………………………………………………………………………………………. 14
B. Diagnosa keluarga…………………………………………………………………………………… 19
C. Intervensi………………………………………………………………………………………………… 20
D. Implementasi………………………………………………………………………………………….. 21
BAB IV . PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………. 28
A. Pelaksanaan kegiatan……………………………………………………………………………… 28
DAFTAR PUSTAKAN………………………………………………………………………………………… 31
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………………………… 32
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
merupakan indikator adanya gangguan sistem tubuh. Pemeriksaan tanda vital
yang dilaksanakan oleh tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat
digunakan untuk memantau perkembangan pasien. Tindakan ini bukan hanya
merupakan kegiatan rutin pada pasien, tetapi merupakan tindakan
pengawasan terhadap perubahan atau gangguan sistem tubuh. Pelaksanaan
pemeriksaan tanda vital pada pasien tentu berbeda dengan pasien yang
lainnya. Tingkat kegawatan dan penanganan pasien juga berbeda beda, mulai
dari yang keadaan kritis hingga dalam keadaan pasien yang sakit ringan.
Prosedur pameriksaan tanda vital yang dilakukan pada pasien meliputi
pengukuran suhu, pemeriksaan denyut nadi, pemeriksaan pernapasan dan
pengukuran tekanan darah.
Dalam hal ini kami mengambil kasus pada keluarga Tn. B pada RT 003/RW
003 Kabupaten Konawe Kecamatan Soropia Desa Atowatu sebagai bukti
pelaksanaan praktek kerja lapangan terpadu dan melaksanakan
implementasi sesuai dengan prioritas masalah. Keluarga ini masuk dalam
2
kategori extended family dikarenakan terdapat 3 keluarga yang tinggal
bersama dalam satu rumah terdiri dari balita, ibu hamil dan lansia. Dengan
masalah utama dalam keluarga yaitu hipertensi. Diharapkan keluarga lebih
mengerti dan memahami tentang cara membina keluarga terutama dalam
menangani penyakit hipertensi yang kebanyakan dialami oleh lansia.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
A. Bagi Mahasiswa
a. Dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa dalam
menegakkan diagnose masalah
b. Dapat menjadi masukan dalam pemberian intervensi kepada KK
binaan
c. Terpapar dengan berbagai permasalahan kesehatan
keluarga di komunitas
3
d. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih
aplikatif dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak dalam
konteks keluarga
e. Mendapatkan pengalaman memecahkan masalah
kesehatan keluarga bersama keluarga dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
B. Bagi KK Binaan
a. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran keluarga dalam
mewujudkan keluarga yang bahagia, sejahtera dan berkualitas
b. Mengenali dan menyadari masalah kesehatan yang ada di
keluarga
c. Mampu menggunakan sumber daya dan fasilitas yang tersedia
untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga.
C. Bagi PUSKESMAS
a. Sebagai bahan rencana tindak lanjut program PUSKESMAS
b. Meningkatkan cakupan KIA (K1, K4, Persalinan Linakes, Deteksi
resiko tinggi, Imunisasi, Posyandu dan lain-lain).
D. Ruang Lingkup
4
BAB II
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran
masing- masing yang merupakan bagian dari keluarga ( friedman, 2010). Menurut
bailon yang di kutip Efendi, F & Makhfudli (2009)menjelaskan keluarga adalah
dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu
dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan satu budaya.
5
4. Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan
kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi reproduksi
6
4. Fungsi ekonomi
Menurut Friedman (2010) peran keluarga dapat diklasifikasi menjadi dua kategori,
yaitu peran formal dan peran informal. Peran formal adalah peran eksplisit yang
terkadung dalam struktur peran keluarga. Peran informal bersifat tidak tampak dan
diharapkan memenuhi kebutuhan emosional keluarga dan memelihara keseimbangan
keluarga. Berbagai peranan yang terdapat dalam keluaraga adalah :
1. Peran formal
Peran parental dan pernikahan, diidetifikasi menjadi delapan peran yaitu peran
sebagai provider (penyedia), peran sebagai pengatur rumah tangga, peran perawatan
anak, peran sosialisasi anak, peran rekreasi, peran persaudaraan (kindship), peran
terapeutik (memenuhi kebutuhan afektif), dan peran seksual.
7
2. Peran informal
1. Peranan ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anaknya, berperan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung, dan pemberian rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota keluarga masyarakat dari
lingkungannya.
2. Peranan ibu
Ibu sebagai istri dari suami dan anak-anaknya. Mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarganya.
3. Peranan anak
8
manusia yang sehat seutuhnya (Depkes RI, 2008). Penelitian dari Prasetyawan (2008)
secara umum, penderita yang mendapatkan perhatian dan pertolongan yang mereka
butuhkan dari seseorang atau keluarga biasanya cenderung lebih mudah mengikuti
nasehat medis daripada penderita yang kurang mendapatkan dukungan sosial (peran
keluarga). Menurut La, Groca (1998) yang dikutip oleh Prasetyawan (2008) bahwa
keluarga memainkan peranan yang sangat penting dalam pengelolaan medis pada salah
satu anggota keluarga yang sakit.
9
dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian keluarga
atau orang tua. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga perlu
dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan berapa besar
perubahannya. Sejauh mana keluarga mengetahui dan mengenal fakta-
fakta masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor
penyebab dan yang memengaruhinya, serta persepsi keluarga terhadap
masalah.
10
b. Sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan.
11
2.1.5 Perubahan peran selama sakit
Ada dua tipe perubahan peran yang terjadi akibat hilangnya atau
ketidakmampuan anggota keluarga. Yang pertama, anggota keluarga yang lain
memiliki cukup sumber dari dalam dan luar sehingga mereka mampu melkaukan
kewajiban dan tugas-tugas peran dasar dan penting dengan cara fungsional. Yang
kedua, anggota keluarga kehilangan sumber dari dalam dan luar yang diperlukan,
sebagai akibatnya, peran dasar dan penting tertentu dalam keluarga tidak
dilakukan atau dilakukan tetapi tidak memuaskan.
Yaitu tahap pencegahan kedua yang dilakukan pada awal masalah timbul
maupun saat masalah berangsung, dengan melakukan deteksi dini (early
diagnosis) dan melakukan tindakan penyembuhan (promp treatment) seperti
screening kesehatan, deteksi dini adanya gangguan kesehatan.
12
3. Pencegahan tersier (tertiary prevention)
a. Keluarga Sehat
13
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Pengkajian
1. Data Keluarga
14
4 Tn. A Suami 56 L Bugis SMA Petani Normal Normal Lengkap -
5 Ny.H Istri 57 P tlaki SMP IRT Gemuk TD ↑ Lengkap -
6 Tn. S Suami 35 L Bugis D4 wirswta Normal Normal Lengkap -
7 Ny. V Istri 31 P tlaki D4 wirswta Normal Normal Lengkap -
8 A Anak 8 P Bugis SD - Normal Normal Lengkap -
tlaki
15
Ya/ tidak Menggunakan air bersih untuk kebersihan
Tempat sampah diri :
Ya/tidak : Langsung dibakar Ya /tidak*
Rasio luas bangunan rumah dengan jumlah Mencuci tangan dengan air bersih dan
anggota keluarga 8 m²/orang sabun :
Ya/tidak* Ya /tidak*
Luas Rumah 7 x 18 m² Melakukan pembuangan sampah pada
tempatnya :
Ya /tidak*
Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
Ya /tidak*
Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari
Ya /tidak*
Menggunakan jamban sehat :
Ya /tidak*
Memberantas jentik di rumah sekali
seminggu :
Ya /tidak*
Makan buah dan sayur setiap hari :
Ya /tidak*
Melakukan aktivitas fisik setiap hari :
Ya /tidak*
Tidak merorok di dalam rumah
Ya /tidak*
16
Data Kesehatan Individu yang Sakit/Beresiko
Nama individu yang sakit/beresiko : Diagnosa Medik : Hipertensi dan Asam urat
Ny. H, Tn.B
- Pusing dan mudah Lelah - Ny.V memakai pompa ASI untuk anak
N = 80 x/menit
P = 22 x/menit
S = 36,5 °C
Tn. B :
- TTV : TD = 140/mmHg
N = 76 x/menit
P = 20 x/menit
S = 36,8 °C
17
Ny. H Ny. H
BB : 57,1 kg
Ny.E
TB : 147 cm
BB : 57,9 kg
Tn. B
TB : 162 cm
BB : 79,6 kg
18
B. Diagnosa Keluarga
19
C. Intervensi
20
No Masalah Pelaksanaan
Rencana Tindakan Evaluasi
keluarga/individu Tgl Paraf
(KK/Klien)
1. Hipertensi berhubungan a. Profesi Keperawatan Tn. B dan
keluarga
dengan agen pencedera Level Keluarga:
belum
fisiologis ditandai 1. E d u k a s i t e n t a n g terlalu
hipertensi dan memahami
dengan peningkatan
dengan baik
asam urat
tekanan darah di atas tentang
2. penyakit
normal
hipertensi
dan asam
urat 31/05/
Level Individu Tn.B dan Ny. 2022
H memiliki
1. p e m a n t a u a n t t v tekanan
2. Menganjurkan darah tinggi
minum jus
mentimun untuk Ny. H :
Ny.H 160/100
mmHg
Tn. B :
140/100
mmHg
2. Defisit pengetahuan b. Profesi Kebidanan Ny. V kurang
pemahaman
berhubungan dengan Level Keluarga: -
mengenai
IMD (Inisiasi Menyusui Level Individu : Ny. V pentingnya
IMD dan ASI
Dini) ditandai dengan 1. Pengajaran teknik pijat
eksklufif
putting ibu yang tidak Payudara untuk anak
2. Edukasi IMD 31/05/
menonjol
3. Edukasi ASI eksklusif Ny.V belum 2022
pernah
mendapat
ajaran
untuk
melakukan
pijat
payudara
selama
hamil
3. Kekeliruan pola makan c. Profesi Gizi Pola makan
Tn. B dan
berhubungan dengan Level Keluarga:
keluarga
1. E d u k a s i g i z i kurang baik
21
kurangnya pengetahuan seimbang ditandai
dengan
ditandai dengan hasil 2. Edukasi diet rendah garam jumlah atau
recall natrium↑,purin↑ dan diet rendah purin porsi makan
yang tidak
dan imt gizi lebih
teratur dan
asupan gizi
yang tidak
seimbang
Tn. B dan
keluarga
belum
memahami
dengan baik
bahan
makanan
yang perlu
dihindari
dan dibatasi
untuk
penyakit
hipertensi
dan asam
urat.
Level Individu Asupan Tn.B 31/05/
dan keluarga 2022
1. P e m a n t a u a n
kurang baik
asupan makanan ditandai
melalui recall dengan
2. P e m a n t a u a n B B asupan
makanan
laut yang
berlebih
(kepiting
kerang-
kerangan,
cumi dan
lainnya)
Berat Badan:
Tn.B :79,6 kg
Ny.H:57,1 kg
Ny.E:57,9
22
Tn.B, Ny.H,
dan Ny.E
masuk
dalam
kategori
berat badan
lebih
(overweight)
23
No Masalah Pelaksanaan
Rencana Tindakan Evaluasi
keluarga/individu Tgl Paraf
(KK/Klien)
1. Hipertensi berhubungan a. Profesi Keperawatan Tn. B dan
keluarga
dengan agen pencedera Level Keluarga:
sudah
fisiologis ditandai 1. E d u k a s i t e n t a n g memahami
hipertensi dan dengan baik
dengan peningkatan
penyakit
asam urat
tekanan darah di atas hipertensi
2. dan asam
normal
urat
Level Individu TD Ny. H
turun 01/06/
1. p e m A n t a u a n t t v setelah 2022
3. Pemantauan mengkonsu
msi jus
minum jus
mentimun
mentimun untuk
(160/100
Ny.H
mmHg →
150/100
mmHg) tapi
masih
masuk
dalam
kategori
tinggi
2. Defisit pengetahuan b. Profesi Kebidanan Ny. V sudah
bisa
berhubungan dengan Level Keluarga: -
melakukan
IMD (Inisiasi Menyusui Level Individu : Ny. V sendiri
Teknik pijat 01/05/
Dini) ditandai dengan 1. Pengajaran teknik pijat
payudara 2022
putting ibu yang tidak Payudara namun
2. Edukasi IMD masih belum
menonjol
3. Edukasi ASI eksklusif memahami
dengan baik
pentinngnya
IMD dan ASI
eksklusif.
3. Kekeliruan pola makan c. Profesi Gizi Tn. B dan
keluarga
berhubungan dengan Level Keluarga:
belum
kurangnya pengetahuan 1. E d u k a s i g i z i menerapkan
seimbang pola makan
ditandai dengan hasil
yang benar
2. Edukasi diet rendah garam
.Tn B dan
dan diet rendah purin keluarga
24
recall natrium↑,purin↑ belum
memahami
dan imt gizi lebih
pentingnya
asupan gizi
seimbang.
Tn. B dan
keluarga
sudah
memahami
bahan
makanan
yang perlu
dihindari
dan dibatasi
untuk
penyakit
hipertensi 01/05/
dan asam 2022
urat.
Level Individu Berat badan
Tn.B, Ny. H
1. P e m a n t a u a n
dan Ny E
asupan makanan tidak
melalui recall mengalami
2. P e m a n t a u a n B B perubahan
Ny. H masih
belum
membatasai
jenis
makanan
yang
dikonsumsi
terkait
penyakit
hipertensi
dan asam
urat
25
No Masalah Pelaksanaan
Rencana Tindakan Evaluasi
keluarga/individu Tgl Paraf
(KK/Klien)
1. Hipertensi berhubungan a. Profesi Keperawatan TD Ny.H
turun
dengan agen pencedera Level Keluarga: -
Kembali
fisiologis ditandai Level Individu menjadi
140/mmHg
dengan peningkatan 1. p e m e r i k s a a n t t v
setelah
tekanan darah di atas 4. menganjurkan mengkonsu
minum jus msi jus 02/06/
normal
mentimun untuk mentimun 2022
Ny.H
TD Ny.H
sudah dalam
kategori
normal
untuk lansia
26
2. P e m a n t a u a n B B BB Tn.B :
79,6 kg→
77,9 kg
Ny. H sudah
membatasai
jenis
makanan
yang
dikonsumsi
terkait
penyakit
hipertensi
dan asam
urat
27
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Profesi Keperawatan
b. Pemeriksaan TTV
2. Profesi Kebidanan
b. Edukasi IMD
3. Profesi Gizi
28
b. Edukasi Diet Rendah Garam dan Diet Rendah Purin
Selama pelaksanaan KK binaan mulai dari tanggal 29 Mei sampai 30 Juni faktor
penghambat yang dialami adalah masalah waktu berkaitan dengan keluarga yang dibina
hanya memiliki waktu luang pada malam hari sehingga proses pengkajian selama 5 hari
terbatas dan kurang efisien. Sementara untuk faktor pendukung selama kegiatan KK
binaan adalah respon keluarga positif dan keluarga antusias bersedia menerima dan
membantu selama proses binaan.
29
D. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
2.Saran
a. Kepada mahasiswa
Mahasiswa diharapkan lebih dapat menggali lebih dalam lagi mengenai
kesehatan keluarga dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan
kesehatan pada keluarga
b. Kepada keluarga
Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan keluarga dapat mengenali
masalah kesehatan serta mampu mencari penyelesaian masalah secara mandiri
c. Kepada institusi Pendidikan
Institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan wacana, mendampingi dan
mengevaluasi kegiatan demi perbaikan yang membangun.
30
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.um-surabaya.ac.id/257/3/bab_2.pdf
https://pdfcoffee.com/download/kk-binaan-pdf-free.html
https://pdfcoffee.com/download/laporan-keluarga-binaan-hipertensi-4-pdf-free.html
https://journal.stikessuakainsan.ac.id/index.php/jksi/article/view/263
31
LAMPIRAN
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
PEMERIKSAAN TTV
32
IMPLEMENTASI
33
Leaflet Hipertensi
34
Leaflet Asam Urat
35
Leaflet ASI Eksklusif
36
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
“ ASAM URAT ”
Sasaran : KK Binaan
A. Latar Belakang
Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang berhubungan dengan
persendian dan pergerakan. Oleh karena itu apabila persendian terkena asam urat
maka pergerakan menjadi terbatas dan lama-kelamaan bila dibiarkan akan menjadi
atrofi dimana terjadi penumpukan kristal-kristal disekitar jaringan sehingga kalau
dilihat dari luar seperti ada daging yang menonjol terutama pada daerah persendian,
hal ini biasanya terjadi pada orang dewasa. Kelebihan asam urat dapat disebabkan
oleh proses pemasukan makanan yang banyak mengandung purin atau karena
proses pengeluaran purin lewat urin yang kurang.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama 25 menit diharapkan KK
Binaan mampu memahami tentang penyakit asam urat.
C. Tujuan pembelajaran khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 25 menit mengenai penyakit
asam urat diharapkan keluarga yang dibina mampu memahami tentang penyakit
asam urat.
1. Menjelaskan pengertian asam urat
2. Menjelaskan penyebab asam urat
3. Menjelaskan gejala asam urat
4. Menyebutkan pantangan bagi penderita asam urat
5. Menyebutkan tips bagi penderita asam urat
6. Menyebutkan cara sederhana mengobati penyakit asam urat
37
D. Pelaksanaan Kegiatan
E. Metode
Metode yang digunakan adalah :
a. Ceramah
b. Diskusi / Tanya Jawab
F. Media
Media yang digunakan adalah:
1. Leaflet
G. Lampiran
1. Materi penyuluhan
a. Pengertian asam urat
b. Penyebab asam urat
c. Gejala asam urat
38
d. Pantangan bagi penderita asam urat
e. Tips bagi penderita asam urat
f. Cara sederhana mengobati penyakit asam urat
39
MATERI PENYULUHAN
40
3. Nyeri sendi berulang kali.
4. Bagian-bagian yang biasa diserang adalah sendi jari kaki, jari tangan, tumit,
dengkul, siku dan pergelangan tangan.
5. Nilai pemeriksaan Asam urat > 7 mg/dl.
41
2. Jauhi minuman beralkohol, karena alkohol dapat meningkatkan kadar asam
laktat yang mengakibatkan pembuangan asam urat tersendat sehingga akan
menyebabkan terjadinya penumpukan di persendian.
3. Jika anda penderita kegemukan, maka turunkanlah berat badan dengan cara
berolahraga secara rutin atau diet sehat.
42
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“HIPERTENSI”
Sasaran : KK Binaan
A. Tujuan Instruksional
1. Secara Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, sasaran mampu memahami dan
mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Secara Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan masyarakat mampu:
a. Memahami pengertian hipertensi.
b. Mengenali tanda dan gejala hipertensi.
c. Memahami faktor penyebab hipertensi.
d. Mengetahui komplikasi dari hipertensi.
e. Mengetahui cara pengobatan hipertensi.
f. Mengetahui cara pencegahan terhadap hipertensi.
B. Sasaran
KK Binaan
C. Materi
Terlampir
D. Media
Leaflet
E. Kegiatan Penyuluhan
No Uraian Kegiatan Metode Media Waktu
1 Pendahuluan : Ceramah Lisan 5 menit
a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
43
c. Menjelaskan tujuan
d. Kontrak waktu
2 Pelaksanaan Ceramah Leaflet 20
a. Menjelaskan pengertian Diskusi menit
Hipertensi Tanya
b. Menjelaskan faktor resiko
jawab
Hipertensi
c. Menjelaskan tanda dan
gejala Hipertensi
d. Menjelaskan kategori
Hipertensi
e. Menjelaskan pertolongan
pertama pada penderita
Hipertensi
f. Menjelaskan pencegahan
Hipertensi
g. Menjelaskan obat
tradisional untuk
mengatasi Hipertensi
3 Penutup Ceramah Lisan 5 menit
a. Memberikan kesempatan
pada keluarga untuk
bertanya
b. Menyampaikan
kesimpulan materi
c. Memberi evaluasi secara
lisan
d. Memberi salam
44
MATERI PENYULUHAN
A. Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling
tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal bervariasi sesuai
usia, sehingga setiap diagnosis hipertensi harus bersifat spesifik usia. Namun, secara
umum seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih
tinggi daripada 160mmHg sistolik atau 90mmHg diastolik. (Elizabeth J.Corwin,2000)
B. Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi terdiri dari factor genetic (keturunan), bertambahnya usia
dan lingkungan. Paling sedikit ada 3 faktor lingkungan yang dapat menyebabkan
hipertensi, yakni makan garam (natrium) berlebihan, stress psikis, dan obesitas.
Hipertensi sekunder, dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, Penyakit endokrin
(hipertensi endokrin), obat, dan alkohol, serta kehamilan. Penyebab hipertensi
antara lain adalah :
1. Stres,
2. Usia,
3. Merokok,
4. Obesitas (kegemukan),
5. Alkohol,
6. Faktor keturunan,
7. Faktor lingkungan (gaduh/bising)
C. Jenis-jenis Hipertensi
1. Hipertensi ringan: Jika tekanan darah sistolik antara 140 – 159 mmHg dan atau
tekanan diastolik antara 90 – 95 mmHg
2. Hipertensi sedang: Jika tekanan darah sistolik antara 160 – 179 mmHg dan
atau tekanan diastolik antara 100 – 109 mmHg
3. Hipertensi berat: Jika tekanan darah sistolik antara 180 – 209 mmHg dan atau
tekanan diastolik antara 110 – 120 mmHg
45
D. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala yang biasanya terjadi
Susah tidur
Pusing
Sesak nafas
Rasa berat di tengkuk
Mudah lelah
Mudah marah
Mata berkunang-kunang
Telinga berdenging
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut:
1. sakit kepala
2. kelelahan
3. mual
4. muntah
5. sesak nafas
6. gelisah
7. pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
mata, jantung dan ginjal.
E. Komplikasi
Komplikasi hipertensi antara lain:
1. Penyakit jantung (gagal jantung)
2. Penyakit ginjal (gagal ginjal)
3. Penyakit otak (stroke)
F. Pengobatan
Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut:
1. Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan atas izin
dokter
2. Pengobatan non farmakologis yaitu dengan
Mengurangi asupan garam dan lemak
Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol
Berhenti merokok bagi yang merokok
Menurunkan berat badan bagi yang kegemukan
Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang
Menghindari ketegangan
46
Istirahat cukup
Hidup tenang
3. Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari hipertensi
Kontrol teratur
Minum obat teratur
Diet rendah garam dan lemak
G. Makanan Yang Dianjurkan Untuk Penderita Hipertensi Antara Lain:
1. Sayur-sayuran hijau kecuali daun singkong, daun melinjo dan melinjonya
2. Buah-buahan keculi buah durian
3. Ikan laut tidak asin terutama ikan laut air dalam seperti kakap dan tuna
4. Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu dan diutamakan
putih telurnya saja
5. Daging ayam (kecuali kulit, jerohan dan otak karena banyak mengandung
lemak
H. Makanan Yang Perlu Dihindari
1. Makanan yang di awetkan seperti makanan kaleng, mie instant, minuman
kaleng
2. Daging merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging kambing
3. Makanan berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang terlalu asin
I. Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional yang dapat dibuat dirumah antara lain dengan
mengkonsumsi secara teratur jus:
1. Buah mentimun
2. Buah belimbing
3. Daun seledri
47
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“ASI EKSKLUSIF”
1. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu dapat mengetahui
tentang ASIeksklusif.
b. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
i. Ibu dapat menjelaskan pengertian ASI ekslusif
ii. Ibu dapat menyebutkan waktu ASI eksklusif
iii. Ibu dapat menjelaskan manfaat ASI ekslusif
iv. Ibu dapat menyebutkan tentang kandungan-
kandungan ASIekslusif
Terlampir
3.Metode Penyuluhan
Ceramag
4.Media Penyuluhan
Leaflet
48
5.Kegiatan Penyuluhan
49
MATERI PENYULUHAN
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai
sekitar usia 6 bulan.Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan
cairan seperti: susu formula, air jeruk, air teh, madu, air putih.Pada pemberian
ASI eksklusif bayi juga tidak diberi makanan tambahan seperti : pisang, biscuit,
bubur susu, bubur nasi,tim dsb.
2.Kandungan ASI
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak, sekitar 50 % ASI berasal
dari lemak.Kadar kolesterol ASI lebih tinggi dari pada susu sapi, sehingga bayi yang
mendapat ASI mempunyai kadar kolesterol lebih tinggi.Disamping kolesterol, ASI
mengandung asam lemak esensial : asam linoleat (omega 6) dan asam linoleat
(omega 3)
Protein dalam susu adalah kasein dan whey.Kadar protein sebesar 0,9%,
whey sebesar 60%.Didalam ASI terdapat 2 asam amino,system untuk
pertumbuhan somatic dan taurin untuk pertumbuhan otak.
50
B.Mengandung Zat Protektif
2). Laktoferin
3). Lisosom
6). Antibodi
ASI terutama kolostrum mengandung Ig A, Ig E, Ig M, dan Ig G yang
berfungsi mencegah bakteri pathogen dan enterofirus masuk dalam mukosa
usus.Dalam ASI juga didapatkan antigen terhadap helicobacter jrjuni penyebab
diare, kadarnya dalam kolostrum tinggi dan menurun pada usia 1 bulan,
kemudian menetap selama menyusui.
3.Manfaat ASI
51
3) Efek psikologis yang mrnguntungkan
4) Mengurangi karies dentis
5) Mengurangi kejadian maloklusi
b.Manfaat ASI bagi ibu
1) Aspek kesehatan
Mengurangi perdarahan
Mengurangi Ca mamae
Hemat waktu
Praktis
1) Aspek ekonomi
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan
untuk membeli susu formula, dapat digunakan untuk keperluan
lain.
2) Aspek psikologis
Kebahagian keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang
sehingga suasana kejiwaan ibu baek dan dapat mendekatkan
hubungan bayi dan kelaurga.
3) Aspek kemudahan
Sangat praktis karena dapat diberikan dimana saja dan kapan saja.
52
53