Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDUAL

TANGGAL 30 JUNI 2022

NAMA : AGUS TRIAST BUNTU LOBO


NIP : 199108022022031001
KELOMPOK : 4 – LATSAR ANGKATAN V Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
COACH : ESI FEBRIANA, M.Pd
MATERI : AGENDA 1

I. RINGKASAN WAWASAN KEBANGSAAN


A. Pengertian
Wawasan kebangsaan adalah Konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran
diri sebagai warga Negara dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara demi
mencapai cita-cita nasional.
B. 4 Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara
1. Pancasila
Pancasila sebagai landasan dan dasar ideologi Negara indonesia. Pancasila juga
berfungsi sebagai bintang pemandu, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai perekat
atau pemersatu bangsa dan sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia dalam mencapai
cita-cita nasional
2. Undang-Undang Dasar Tahun 1945
UUD Tahun 1945 adalah Hukum Dasar Tertulis yang menjadi acuan dalam
pembangunan karakter bangsa. Undang-undang dasar memiliki fungsi yang khas,
yaitu membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa, sehingga penyelenggaraan
kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang.
3. Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada
lambang Negara Indonesia, Garuda Indonesia.. Bhinneka Tunggal Ika bertujuan untuk
menghargai adanya perbedaan dengan bersatu dalam ikatan sebagai bangsa.
4. NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)
Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam sejarahnya dirumuskan dalam
sidang periode II BPUPKI (10-16 Juli 1945) dan selanjutnya disahkan oleh PPKI pada
tanggal 18 Agustus 1945. Adapun tujuan NKRI tercantum dalam Pembukaan UUD
1945 alinea IV
C. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan lagu kebangsaan.
Bendera Negara kesatuan Indonesia yang selanjutnya di sebut bendera Negara adalah
“Sang Merah Putih”.Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
selanjutnya disebut Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika, yang berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya menoleh lurus ke sebelah
kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lagu
Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lagu
Kebangsaan adalah Indonesia Raya.
Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan lagu kebangsaan Indonesia tersebut
merupakan jati diri bangsa dan identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia.
D. Bela Negara
1. Pengertian Bela Negara Bela Negara adalah Tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan
warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.
. 2. Ancaman Ancaman adalah Setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri yang bertentangan dengan Pancasila dan dapat mengancam atau membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman juga
dapat terjadi dikarenakan adanya konflik kepentingan, kepentingan personal hingga
kepentingan nasional.
3. Nilai Dasar Bela Negara Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar
Bela Negara meliputi : a. Cinta Tanah Air b. Sadar Berbangsa dan Bernegara c. Setia pada
Pancasila sebagai Ideologi Negara d. Rela Berkorban Untuk Bangsa dan Negara
II. RINGKASAN ISU-ISU STRATEGIS KONTEMPORER
PNS sebagai Aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal
juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila,
UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsensus dasar berbangsa dan
bernegara. Fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami
secara kritis terkait isu-isu strategis kontemporer diantaranya;
1. Korupsi Korupsi diartikan sebagai penyelewengan atau penyalahgunaan uang Negara
(perusahaan) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Tindakan membangun sikap
antikorupsi sederhana, misalnya dengan cara:
a. Bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari .
b. Menghindari perilaku yang merugikan kepentingan orang banyak
c. Menghindari konflik kepentingan dalam hubungan kerja, bisnis maupun bertetangga
d. Melaporkan pada penegak hukum apabila menjadi korban perbuatan korupsi
2. Narkotika Narkotika merupakan sebagai Zat atau Obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis,
3. Terorisme dan Radikalisme Terorisme : Perbuatan yang menggunakan kekerasan atau
ancaman yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat
menimbulakn korban massal, kerusakan/kehancuran terhadap lingkungan hidup, fasilitas
public atau fasilitas internasional.
4. Money Laundry Money laundry atau Pencucian uang adalah suatu perbuatan kejahatan
yang melibatkan upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang atau harta
kekayaan dari hasil tindak pidana/kejahatan sehingga harta kekayaan tersebut seolah-olah
berasal dari aktivitas yang sah.
5. Proxy War Proxy War adalah istilah yang merujuk pada konflik di antara dua negara, di
mana negara tersebut tidak serta-merta terlibat langsung dalam peperangan karena melibatkan
„proxy‟ atau kaki tangan.
6. Mass Communication
a) Cyber Crime : Bentuk Kejahatan yang terjadi dan beroperasi di dunia maya dengan
menggunakan komputer, jaringan komputer dan internet
b) Hate Speech : Ujaran kebencian dalam bentuk provokasi disampaikan oleh individu
/kelompok di ruang public
c) Hoax : Berita atau pesan yang isinya tidak dapat di pertanggung jawabkan.
Teknik analisis ISU kontemporer
a. Isu Kritikal, secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok yaitu:
1. Isu saat ini (current issue)
2. Isu berkembang (emerging issue)
3. Isu potensial.
b. Teknik Tapisan Isu
1. USG ( urgency, seriousness, growth)
2. AKPK ( Aktual , Kekhalayakan, Problematika , dan Kelayakan )
3. Teknik analisis ISU
a. Mind mapping
b. Fishbone diagram
c. Analisis SWOT
III. RINGKASAN KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
Kerangka Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah Suatu keadaan siap siaga yang dimmiliki oleh
seseorang baik secara fisik , mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang
beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar
disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945 untuk
menjaga, merawat, dan menjamin kelangnsungan hidup berbangsa dan bernegara.
a. Kemampuan Untuk Melakukan Bela Negara
Rumusan 5 nilai Bela Negara:
1. Rasa cinta tanah air
2. Sadar berbangsa dan bernegara
3. Setia kepada Pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5. Mempunyai kemampuan awal bela negara
RENCANA AKSI BELA NEGARA
a. Bela Negara adalah Tekad, sikap, dan prilaku serta Tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang di jiwai oleh kecintaannya kepada negara kesatuan
republic Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan undang – undang Dasar Negara
Kesatuan republic Inndonesia tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
Inndonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonensia dan Negara dari berbagai
Ancaman.
b. Aksi Nasional Bela Negara Adalah sinergi setiap warga negara guna mengatasi segala
macam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantagan dengan berlandaskan pada nilai
nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan Makmur.
INDIKATOR NILAI – NILAI BELA NEGARA
a. Cinta Tanah Air
1. Mencintai, menjaga dan melestarikan Lingkungan Hidup
2. Menghargai dan menggunankan karya anak bangsa
3. Menggunnakan produk dalam negri
4. Menjaga dan memahami seluruh ruang wilayah NKRI
5. Menjaga nama baik bangsa dan negara
6. Mengenal wilayah tanah air tanpa rasa fanatisme.
b. Sadar Berbangsa dan Bernegara
1. Disiplin dan bertanggunng jawab terhadap tugas yang dibebankan
2. Menghargai dan menghormati Keanekaragaman suku, agama, ras, dan antar
golongan.
3. Bangga terhadap bangsa dan negara sendiri
4. Rukun dan berjiwa gotong royong dalam masyarakat.
5. Menjalankan hak dan kewajiban sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku.
c. Setia Kepada Pancasila dan Ideologi Negara.
d. Rela berkorban untuk bangsa dan negara bangsa dan Negara tanpa pamrih.
e. Mempunyai Kemampuan Awal Bela Negara
1. Memiliki kemampuan, integritas dan kepercayaan diri yang tinggi dalam membela
bangsa dan negara.
2. Mempunyai kemampuan memahami dan mengidentifikasi bentuki-bentuk ancaman di
lingnkungan masing-masing.
3. Senantiasa menjaga kesehatannya sehingga memiliki Kesehatan fisik dan mental yang
baik.
4. Memiliki keccerdasan Emosional dan spiritual serta Intelejensi yang tinggi.
5. Memiliki pengetahuan tentang kearifan local dalam menyikapi setiap ancaman.
6. Memiliki kemampuan dalam memberdayakan kekayaan seumberdaya alam dan
kearagaman hayati.
IV. PENUTUP
Pancasila merupakan Ideologi yang sesuai dengan Indonesia karena mampu
mewadahi heterogenitas Indonesia yang tinggi dengan beragamnya agama, adat, budaya
dan lainlain. Pancasila memiliki arti penting bagi Indonesia sebagai identitas nasional
yang kemudian menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia yang berbeda dari bangsa yang
lainnya namun bukan berarti menganggap rendah bangsa lain tetapi harus tetap
menjunjung persaudaraan dunia. Dalam perkembangannya, pancasila juga mengalami
berbagai dinamika interpretasi dari masa ke masa. Bila benar Pancasila itu masih ada
pada setiap sanubari kita, Insya Allah persatuan dan kesatuan negeri ini tetap ada. Dan
memang bila benar Pancasila itu masih melekat kuat di jiwa raga kita ini, Insya Allah
kita selalu mau untuk bertoleransi dalam kehidupan yang damai dan indah. Apabila
pancasila tidak ada dalam diri bangsa indonesia maka negara ini akan keluar dari jalur
kebenaran.

Anda mungkin juga menyukai