NIP : 199108022022031001 KELOMPOK : 4 – LATSAR ANGKATAN V Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan COACH : ESI FEBRIANA, M.Pd MATERI : AGENDA 1
I. RINGKASAN WAWASAN KEBANGSAAN
A. Pengertian Wawasan kebangsaan adalah Konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga Negara dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara demi mencapai cita-cita nasional. B. 4 Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara 1. Pancasila Pancasila sebagai landasan dan dasar ideologi Negara indonesia. Pancasila juga berfungsi sebagai bintang pemandu, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai perekat atau pemersatu bangsa dan sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita nasional 2. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 UUD Tahun 1945 adalah Hukum Dasar Tertulis yang menjadi acuan dalam pembangunan karakter bangsa. Undang-undang dasar memiliki fungsi yang khas, yaitu membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa, sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. 3. Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang Negara Indonesia, Garuda Indonesia.. Bhinneka Tunggal Ika bertujuan untuk menghargai adanya perbedaan dengan bersatu dalam ikatan sebagai bangsa. 4. NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam sejarahnya dirumuskan dalam sidang periode II BPUPKI (10-16 Juli 1945) dan selanjutnya disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Adapun tujuan NKRI tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV C. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan lagu kebangsaan. Bendera Negara kesatuan Indonesia yang selanjutnya di sebut bendera Negara adalah “Sang Merah Putih”.Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan lagu kebangsaan Indonesia tersebut merupakan jati diri bangsa dan identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia. D. Bela Negara 1. Pengertian Bela Negara Bela Negara adalah Tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman. . 2. Ancaman Ancaman adalah Setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang bertentangan dengan Pancasila dan dapat mengancam atau membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman juga dapat terjadi dikarenakan adanya konflik kepentingan, kepentingan personal hingga kepentingan nasional. 3. Nilai Dasar Bela Negara Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi : a. Cinta Tanah Air b. Sadar Berbangsa dan Bernegara c. Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara d. Rela Berkorban Untuk Bangsa dan Negara II. RINGKASAN ISU-ISU STRATEGIS KONTEMPORER PNS sebagai Aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsensus dasar berbangsa dan bernegara. Fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis terkait isu-isu strategis kontemporer diantaranya; 1. Korupsi Korupsi diartikan sebagai penyelewengan atau penyalahgunaan uang Negara (perusahaan) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Tindakan membangun sikap antikorupsi sederhana, misalnya dengan cara: a. Bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari . b. Menghindari perilaku yang merugikan kepentingan orang banyak c. Menghindari konflik kepentingan dalam hubungan kerja, bisnis maupun bertetangga d. Melaporkan pada penegak hukum apabila menjadi korban perbuatan korupsi 2. Narkotika Narkotika merupakan sebagai Zat atau Obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, 3. Terorisme dan Radikalisme Terorisme : Perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulakn korban massal, kerusakan/kehancuran terhadap lingkungan hidup, fasilitas public atau fasilitas internasional. 4. Money Laundry Money laundry atau Pencucian uang adalah suatu perbuatan kejahatan yang melibatkan upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang atau harta kekayaan dari hasil tindak pidana/kejahatan sehingga harta kekayaan tersebut seolah-olah berasal dari aktivitas yang sah. 5. Proxy War Proxy War adalah istilah yang merujuk pada konflik di antara dua negara, di mana negara tersebut tidak serta-merta terlibat langsung dalam peperangan karena melibatkan „proxy‟ atau kaki tangan. 6. Mass Communication a) Cyber Crime : Bentuk Kejahatan yang terjadi dan beroperasi di dunia maya dengan menggunakan komputer, jaringan komputer dan internet b) Hate Speech : Ujaran kebencian dalam bentuk provokasi disampaikan oleh individu /kelompok di ruang public c) Hoax : Berita atau pesan yang isinya tidak dapat di pertanggung jawabkan. Teknik analisis ISU kontemporer a. Isu Kritikal, secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok yaitu: 1. Isu saat ini (current issue) 2. Isu berkembang (emerging issue) 3. Isu potensial. b. Teknik Tapisan Isu 1. USG ( urgency, seriousness, growth) 2. AKPK ( Aktual , Kekhalayakan, Problematika , dan Kelayakan ) 3. Teknik analisis ISU a. Mind mapping b. Fishbone diagram c. Analisis SWOT III. RINGKASAN KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA Kerangka Kesiapsiagaan Bela Negara Kesiapsiagaan Bela Negara adalah Suatu keadaan siap siaga yang dimmiliki oleh seseorang baik secara fisik , mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangnsungan hidup berbangsa dan bernegara. a. Kemampuan Untuk Melakukan Bela Negara Rumusan 5 nilai Bela Negara: 1. Rasa cinta tanah air 2. Sadar berbangsa dan bernegara 3. Setia kepada Pancasila sebagai ideologi negara 4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara 5. Mempunyai kemampuan awal bela negara RENCANA AKSI BELA NEGARA a. Bela Negara adalah Tekad, sikap, dan prilaku serta Tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang di jiwai oleh kecintaannya kepada negara kesatuan republic Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan undang – undang Dasar Negara Kesatuan republic Inndonesia tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Inndonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonensia dan Negara dari berbagai Ancaman. b. Aksi Nasional Bela Negara Adalah sinergi setiap warga negara guna mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantagan dengan berlandaskan pada nilai nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan Makmur. INDIKATOR NILAI – NILAI BELA NEGARA a. Cinta Tanah Air 1. Mencintai, menjaga dan melestarikan Lingkungan Hidup 2. Menghargai dan menggunankan karya anak bangsa 3. Menggunnakan produk dalam negri 4. Menjaga dan memahami seluruh ruang wilayah NKRI 5. Menjaga nama baik bangsa dan negara 6. Mengenal wilayah tanah air tanpa rasa fanatisme. b. Sadar Berbangsa dan Bernegara 1. Disiplin dan bertanggunng jawab terhadap tugas yang dibebankan 2. Menghargai dan menghormati Keanekaragaman suku, agama, ras, dan antar golongan. 3. Bangga terhadap bangsa dan negara sendiri 4. Rukun dan berjiwa gotong royong dalam masyarakat. 5. Menjalankan hak dan kewajiban sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku. c. Setia Kepada Pancasila dan Ideologi Negara. d. Rela berkorban untuk bangsa dan negara bangsa dan Negara tanpa pamrih. e. Mempunyai Kemampuan Awal Bela Negara 1. Memiliki kemampuan, integritas dan kepercayaan diri yang tinggi dalam membela bangsa dan negara. 2. Mempunyai kemampuan memahami dan mengidentifikasi bentuki-bentuk ancaman di lingnkungan masing-masing. 3. Senantiasa menjaga kesehatannya sehingga memiliki Kesehatan fisik dan mental yang baik. 4. Memiliki keccerdasan Emosional dan spiritual serta Intelejensi yang tinggi. 5. Memiliki pengetahuan tentang kearifan local dalam menyikapi setiap ancaman. 6. Memiliki kemampuan dalam memberdayakan kekayaan seumberdaya alam dan kearagaman hayati. IV. PENUTUP Pancasila merupakan Ideologi yang sesuai dengan Indonesia karena mampu mewadahi heterogenitas Indonesia yang tinggi dengan beragamnya agama, adat, budaya dan lainlain. Pancasila memiliki arti penting bagi Indonesia sebagai identitas nasional yang kemudian menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia yang berbeda dari bangsa yang lainnya namun bukan berarti menganggap rendah bangsa lain tetapi harus tetap menjunjung persaudaraan dunia. Dalam perkembangannya, pancasila juga mengalami berbagai dinamika interpretasi dari masa ke masa. Bila benar Pancasila itu masih ada pada setiap sanubari kita, Insya Allah persatuan dan kesatuan negeri ini tetap ada. Dan memang bila benar Pancasila itu masih melekat kuat di jiwa raga kita ini, Insya Allah kita selalu mau untuk bertoleransi dalam kehidupan yang damai dan indah. Apabila pancasila tidak ada dalam diri bangsa indonesia maka negara ini akan keluar dari jalur kebenaran.