LAPORAN AKHIR
SISTEM DAN MANAJEMEN ALAT DAN MESIN PERTANIAN (TPT
1312)
Oleh
Kelompok 4
Hidayatul Rohmah NIM.171710201003
Moch. Saiful Rizal T. NIM.171710201016
Nikmatul Karimah NIM.171710201050
BAB 1. PENDAHULUAN
Adapun manfaat dari penulisan laporan Ekonomi Teknik ini adalah sebagai
berikut.
a. Masyarakat dapat mengetahui cara menghitung analisis ekonomi pada
usaha mereka. Sehingga, merke dapat memaksimalkan penggunaan mesin
serta memperkecil kemungkinan kebangkrutan.
b. Pengembangan IPTEK dapat lebih mudah terutama dalam biang ekonomi
teknik. Dan dalam perkembangannya IPTEK akan terus diperbaruiseiring
bertambahnya kebutuhan ekonomi teknik itu sendiri, dan akan terus
menciptakan sistem yang lebih cepat efisien dan efektif.
c. Dalam pemerintahan adanya ekonomi teknik dapat mempercepat
perhitungan anggaran pemerintah serta dapat meprediksi pendapatan usaha
pemerintah.
4
deisebut dengan Future Worth. Nilai sekarang dari sejumlah uang periode
mendatang disebut present worth (Suryaningrat, 2011).
Net Present Value adalah metode menghitung nilai bersih pada sewaktu
sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal perhitungan
bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke-nol (0)
dalam perhitungan cash flow investasi sedangkan Annual Ekuivalen aliran cash
flow didistribusikan secara merata pada setiap periode waktu sepanjang umur
investasi, baik cash-in maupun cash out (Suganda, 2015).
2.4 Penyusutan Mesin
Penyusutan merupakan suatu proses untuk mengalokasikan biaya dari
perolehan aktiva tetap yang dietrapkan secara sitstematis sesuai dengan umur
ekonomis dari mesin tersebut. Alokasi biaya ini dilakukan karena kegunaan atau
manfaat dari suatu mesin akan berkurang seiring dengan bertambahnya periode
atau waktu (Sugiono, 2009). Penyusutan adalah alokasi secara sistematik dan
periodik dari harga perolehan asset selama periode-periode berbeda dari
penggunaan aset yang bersangkutan. Akumulasi penyusutan bukan merupakan
sebuah dana penggantian asset melainkan jumlah harga perolehan asset yang telah
dibebankan melalui pemakaian mesin dalam eriode-periode sebelumnya (Hery,
2014).
Menurut (Sugiono, 2009) metode untuk menentukan depresiasi atau
penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Berdasarkan waktu metode
penentuan depresiasi atau penyyusutan dibagi menjadi tiga metode yaitu:
a. Metode Garis Lurus (Straight Line)
Menurut (Sugiono, 2009) penyusutan menggunakan metode garis lurus
adalah pengalokasian harga perolehan aktiva tetap yang didasarkan pada jangka
waktu pemanfaatan aktiva tetap mesin tersebut. Pada metode ini besarnya
penyusutan setia tahun adalah sama.
Menurut Hery (2014) metode straight line menggabungkan alokasi biaya
dengan berlalunya waktu dan adanya pembebanan periodik yang sama sepanjang
umur asset. Asumsi yang mendasari metode straight line ini adalah bahwa asset
yang bersangkutan memberikan manfaat yang sama untuk setiap periodenya
7
Hal ini karena adanya alternatif mesin pengganti yang lebih menguntungkan
(Richard, 2008). Menurut Pujawan (2008) terdapat beberapa alasan mengapa
suatu mesin perlu dilakukan penggantian yaitu adanya keuntungan potensial dari
penggunaan mesin baru, mesin yang digunakan sering rusak sehingga tidak dapat
bekerja sebagaimana mestinya, mesin yang digunakan telah ketinggalan zaman,
mesin tidak dapat lagi berpproduksi sesuai dengan kapasitas yang direncanakan
dan kemungkinan penyewaan.
Menurut Suryaningrat (2011) konsep dasar dalam penggantian mesin adalah
konsep alat yang digantikan dan alat yang menggantikan, konsep biaya tertanan,
sudut padang dari luar sistem dan umur ekonomis suatu peralatan. Berdasarkan
konsep alat yang digantikan dan alat yang mengganti kriteria yang digunakan
untuk mengambil keputusan penggantian adalah biaya ekuivalen tahunan
(EUAC). Umur ekonomis adalah waktu dimana biaya ekuivalen tahunan
minimum. 2.6 Analisis Kelayakan Usaha
Menurut Martono dan Harjito (2010), investasi merupakan penanaman dana
yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu aset (aktiva) dengan
harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang. Dilihat dari jangka
waktunya, investasi dibedakan menjadi investasi jangka panjang, investasi jangka
menengah dan investasi jangka pendek. Menurut Pujawan (1995) terdapat
beberapa metode dalam mengevaluasi kelayakan investasi yaitu metode net
present value (NPV), annual equivalent (AE), internal rate of return (IRR),
benefit cost rasio (BCR) dan payback period (PBP).
9
BAB 3. METODOLOGI
2. Membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan modal awal dan biaya-biaya
yang dikeluarkan selama proses produksi sejak pertama didirikan serta harga
dan kapasitas penjualan produk.
3. Persiapan sebelum kunjungan dengan menghubungi dan membuat janji temu
dengan pemilik unit usaha.
4. Mengambil data dengan melakukan kunjungan/wawancara pada pemilik usaha
dan mencatat semua hasil wawancara sebagai bahan data analisis biaya serta
mendokumentasikan proses-prosesnya.
5. Melakukan tabulasi, pengelompokkan dan analisis data menjadi biaya tetap,
biaya tidak tetap untuk menentukan biaya pokok produksinya serta pendapatan
unit usaha dalam satuan waktu per bulan dan per tahun.
6. Data berupa biaya-biaya dan pendapatan unit usaha untuk kemudian dijadikan
bahan data untuk melakukan analisis kelayakan usaha dan nilai uang terhadap
waktu.
3.2.1 Studi Literatur
Studi literatur adalah mencari referensi teori yang relefan dengan kasus atau
permasalahan yang ditemukan. Referensi tersebut berisikan tentang :
a. Ekonomi teknik
b. Modul
Referensi ini dapat dicari dari buku, dan jurnal. Hasil yang dikeluarkan
adalah terkoleksinya referensi yang relefan dengan perumusan masalah.
Tujuannya adalah untuk memperkuat permasalahan serta sebagai dasar teori
dalam melakukan studi dan juga menjadi dasar untuk melakukan perhitungan
dalam suatu ekonomi pada setiap unit usaha.
14
Dengan rumus excel: = DDB ((harga pokok), (harga sisa), (umur ekonomis),
(tahun susut), 10 x d).
Nila/harga mesin: BVt = BV(t-1) – BV(t).
3. Sum of Year
Metode ini menghasilkan beban penyusutan yang menurun setiap tahun
berikutnya. Perhitungannya dilakukan dengan mengalikan suatu seri pecahan ke nilai
perolehan asset yang dapat disusutkan. Penentuan nilai penyusutan mesi dengan metode
sum of years digit ialah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
N −t
𝐷𝑡 = × (𝑃 − 𝑆)
YD
Dengan t = tahun ke-, YD = jumlah digit tahun ekonomis (1+2+ … + N)
Nilai/harga mesin: BVt = BV(t-1) – BV(t).
4. Sinking Fund
Sinking fund merupakan sejumlah dana yang disisihkan oleh emiten secara teratur
yang akan digunakan untuk melunasi obligasi atau utang jangka panjang lainnya.
Penyisihan dana ini dapat berupa uang tunai yang akan ditanamkan dalam suratsurat
berharga yang dapat mengasilkan pendapatan.
Penentuan penyusutan mesin dengan menggunakan metode sinking fund dapat
mengguanakn rumus sebagai berikut :
i
𝐷𝑡 = (𝑃 − 𝑆) × atau 𝐷𝑡 = (𝑃 − 𝑆) × (𝐴 𝐹 ⁄ ,𝑖%,𝑡)
( 1+i )t −1
Nilai/harga mesin: BVt = P – A (F/A, i%, t).
b. Penggantian Mesin
Terdapat dua konsep model pengembangan matematis yang berkaitan dengan cara
penggantian, yaitu model block replacement dan model age replacement.
1. Menentukan biaya perawatan/perbaikan dan biaya operasional mesin dari tahun ke-0
sampai dengan 10. Gunakan EUAC (biaya ekuivalen tahunan) untuk menentukan
waktu penggantian.
2. Menentukan ongkos tahunan dan nilai sisa investasi dari tahun ke-0 sampai dengan
10. Gunakan EUAC (biaya ekuivalen tahunan) untuk menentukan waktu
penggantian.
17
c. Kelayakan Ekonomi
1. Net Present Value (NPV)
Net present value adalah suatu teknik capital budgeting, yang dalam mengukur
profitibilitas rencana investasi proyek mempergunakan faktor nilai waktu uang. Kriteria
nilai bersih sekarang (NPV) didasarkan atas dasar konsep diskonto semua arus kas masuk
dan keluar selama umur proyek (investasi) kenilai sekarang, kemudian dihitung angka
bersihnya akan diketahui selisih dengan memakai dasar yang sama yaitu harga pasar saat
ini. Ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu nilai waktu dari uang dan selisih besar arus
kas masuk dan keluar. Dalam investasi proyek apakah proyek tersebut layak atau tidak
layak, dinyatakan oleh nilai net present value (NPV).
(∑ ) (∑ )
n n
NPV =PWB−PWC= CBt ( FBP ) t − CCt ( FBP ) t
t=0 t=0
Dimana:
PWB = present worth of benefit PWC = present worth of cost
CB = cash of benefit CC = cash of cost
FBT = faktor bunga present t = periode
n = umur investasi.
2. Annual Equivalent (AE)
Jika metode NPV seluruh aliran cash ditarik pada posisi present, sebaliknya pada
metode AE ini aliran cash justru didistribusikan secara merata pada setiap periode waktu
sepanjang umur investasi, baik cash-in maupun cash-out. Untuk mengetahui apakah
rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu
ukuran/kriteria tertentu, dalam metode AE, yaitu:
a. Jika AE ≥ 0 artinya investasi akan menguntungkan/layak (feasible).
b. Jika AE < 0 artinya investasi akan menguntungkan/layak (unfeasible).
Berikut merupakan rumus untuk mencari AE (Annual Equvalen):
( )
n n
AE=EUAB−EUAC= ∑ CBt ( FBA ) t −∑ CCt ( FBA ) t
t =0 t =0
Dimana:
EUAB = equivalent uniform annual of benefit,
EUAC = equivalent uniform annual of cost
FBA = faktor bunga annual (Supit,2014).
3. Benefit Cost Ratio (BCR)
18
Metode benefit caost rasio (BCR) adalah salah satu metode yang sering
digunakan dalam tahap-tahap evaluasi awal perencanaan investasi atau sebagai analisis
tambahan dalam rangka memvalidasi hasil evaluasi yang telah dilakukan dengan metode
lainnya. Disamping itu, metode ini sangat baik dilakukan dalam rangka mengevaluasi
proyekproyek pemerintah berdampak langsung pada masyarakat banyak (public
government project), dampak yang dimaksud baik yang bersifat positif maupun negative.
Persamaan yng digunakan untuk menghitung BCR adalah sebagai berikut.
BCR=
∑ Benefit
∑ Cost
Dimana:
BCR ≥ 1 investasi dikatakan menguntungkan/layak (feasible)
BCR < 1 investasi dikatakan tidak menguntungkan/layak (unfeasible)
Jika nilai BCR = 1, maka nilai NPV = 0. Jika persamaan memberikan niai lebih
besar dari 1, maka proyek dikatakan layak dikerjakan jika kurang dari 1 maka tidak layak
dikerjakan.
4. Payback Period (PBP)
Periode Pengembalian (Payback Period)Yang dimaksud dengan periode
pengembalian atau payback period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk
mengembalikan modal suatu investasi, dihitung dari aliran kas bersih. Aliran kas bersih
adalah selisih pendapatan (revenue) terhadap pengeluran (expenses) per tahun.Dalam
melakukan analisis periode pengembalian juga dapat dimasukkan faktor-faktor seperti
modal kerja, depresiasi, dan atau pajak. Hal ini akan menghasilkan angka yang lebih
realistis. Secara umum rumus untuk perhitungan PBP adalah sebagai berikut
k
KPBP=∑ CFt ≥ 0
t =0
Dimana:
KPBP ≤ n maka investasi dikatakan menguntungkan/layak (feasible)
5. Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return IRR merupakan metode tingkat pengembalian yang paling
luas digunakan untuk menjalankan analisis ekonomi teknik. Seringkali diperlukan suatu
analisis untuk menjelaskan apakah rencana proyek cukup menarik apabila dilihat dari
segi tingkat pengembalian yang telah ditentukan. Prosedur yang lazim dipakai adalah
mengkaji tingkat pengembalian internal (internal rate of return-IRR), yaitu tingkat
19
pengembalian yang menghasilkan NPV arus kas masuk sama dengan NPV arus kas
keluar. Menentukan nilai IRR dengan coba-coba adalah sebagai berikut:
1. Pilih nilai discout rate yang dianggap mendekati nilai IRR yang sebenarnya,
kemudian dihitung nilai NPV dari arus benefit dan cost.
2. Jika menghasilkan nilai positif, berarti pengambilan nilai coba-coba terlalu rendah,
kita coba lagi dengan nilai yang lebih tinggi.
3. Jika nilai NPV negatif, berarti pengambilan nilai coba-coba terlalu tinggi.
4. Pada hasil percobaan pertama untuk discount rate dilambangkan dengan (i1),
sedangkan yang kedua dilambangkan (i2)
Untuk NPV yang pertama ditandai dengan NPV1, yang kedua NPV2 dengan
demikian kita memperoleh nilai NPV=0. Menganalisis usulan proyek dengan IRR,
memberikan indikasi sebagai berikut:
a. IRR > tingkat pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return RRR),
proyek diterima.
b. IRR < tingkat pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return IRR),
d. Titik Impas
1. Break Even Point (BEP)
Break even point (BEP) merupakan keadaan yang menggambarkan suatu perusahaan
yang tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian.Perusahaan akan
mencapai keadaan BEP apabila total penerimaan sama dengan total biaya. Analisis break
even point(BEP), atau biasa juga disebut analisis titik impas, merupakan teknik analisis
yang dapat digunakan perusahaan untuk mengetahui atau merencanakan jumlah produksi
perusahaan pada saat tidak untung dan tidak rugi. Persamaan untuk memperoleh nilai
BEP adalah:
FC
BEP=
p−VC
Dimana:
FC = Fixed cost P = harga per unit produk,
VC = variable cost per unit produk.
e. Sensitivitas Cashflow
Analisis sensitivitas merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk
mengetahui sejauh mana dampak parameter-parameter investasi yang telah ditetapkan
bisa berubah karena adanya faktor situasi dan kondisi selama umur investasi. Perubahan
ini akan mengakibatkan pengaruh yang signifikan pada keputusan yang diambil.
20
Parameter investasi yang memerlukan analisis sensitivitas adalah investasi, benefit, biaya
dan suku bunga.
1. Net Present Value (NPV)
Net present value merupakan metode untuk menghitung nilai bersih (netto) pada
waktu sekarang. Pada dasarnya metode ini memindahkan cash flow pada setiap tahun
selama umur investasi ke awal investasi (t=0) atau kondisi present. Persamaan yang
digunakan untuk mencari NPV adalah sebagai berikut:
( ) (∑ )
n n
NPV =PWB−PWC= ∑ CBt ( FBP ) t − CCt ( FBP ) t
t=0 t=0
Dimana:
PWB = present worth of benefit PWC = present worth of cost
CB = cash of benefit CC = cash of cost
FBT = faktor bunga present t = periode
n = umur investasi.
NPV > 0 investasi dikatakan menguntungkan/layak (feasible)
NPV < 0 investasi dikatakan tidak menguntungkan/layak (unfeasible)
2. Annual Equivalent (AE)
Metode ini merupakan kebalikan dari metode NPV. Pada metode AE aliran cash
didistribusikan secara merata pada setiap periode waktu sepanjang umur investasi, baik
cash in dan cash out. Hasil pendistribusian secara merata dari cahs in menghasilkan rata
pendapatan pertahun yang disebut ekuivalen uniform annual of benefit (EUBAB) dan
hasil pendistribusian cash out secara merata disebut equivalent uniform annual of cost
(EUAC). Nilai AE diperoleh dari EUAB-EUAC. Persamaan untuk memperoleh nilai AE
adalah sebagai berikut:
(∑ )
n n
AE=EUAB−EUAC= CBt ( FBA ) t −∑ CCt ( FBA ) t
t =0 t =0
Dimana:
EUAB = equivalent uniform annual of benefit,
EUAC = equivalent uniform annual of cost
FBA = faktor bunga annual
AE ≥ 0 investasi dikatakan menguntungkan/layak (feasible)
AE < 0 investasi dikatakan tidak menguntungkan/layak (unfeasible)
3. Benefit Cost Rasio (BCR)
21
Metode benefit cost ratio merupakan metode yang digunakan pada tahap evaluasi
awal perencanaan investasi atau sebagai analisis tambahan yang berfungsi untuk validasi
hasil evaluasi yang telah dilakukan dengan metode lainya. Persamaan untuk memperoleh
nilai BCR adalah:
BCR=
∑ Benefit
∑ Cost
Dimana:
BCR ≥ 1 investasi dikatakan menguntungkan/layak (feasible)
BCR < 1 investasi dikatakan tidak menguntungkan/layak (unfeasible)
4. Payback Period (PBP, k)
Metode payback period bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode)
investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi pulang pokok (BEP).
Persamaan untuk memperoleh nilai payback periode adalah:
k
KPBP=∑ CFt ≥ 0
t =0
Dimana:
KPBP ≤ n maka investasi dikatakan menguntungkan/layak (feasible) dan sebaliknya
5. Internal Rate Of Return (IRR)
Pada metode IRR ini adalah mencari suku bunga disaat NPV sama dengan nol. Pad
meotode IRR ini informasi yang dihasilkan berupa tingakt kemampuan cash flow dalam
mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk % periode waktu. Suatu rencana
investasi dikatan layak jika IRR ≥ MRR. Persamaan untuk memperoleh nilai IRR adalah:
IRR=iNPV NPV t
+ ¿+ ¿
¿¿ ¿
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
deskriptif kuantitatif dilakukan untuk mengetahui layak atau tidak usaha Jamur
merang.
22
Mesin yang digunakan dalam produksi jamur pada industri jamur milik
Bapak Supriadi adalah pompa air. Pompa air ang digunakan memiliki spesifikasi
standart dengan daa sebesar 250 watt. Kapasitas kerja yang dimiliki pompa pada
industri jamur Bapak Supriadi sebesar 45 liter/menit. Pompa ang digunakan
memiliki bahan berupa stainless steel anti karat, sehingga dalam pemakaiannya
pompa air akan lebih tahan lama dan lebih awet dengan masa pengkaratan lebih
lama dari pada bahan biasa. Sumber energi ang dipakai oleh pompa air pada
industri jamur Bapak Supriadi berupa energi listrik.
24
DEPRECIATION
Rp400000.000
Book Value
Rp-
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahun
SL DDB SOYD SF
Gambar 4.1 Grafik depresiasi atau penusutan mesin dengan metode straight line,
double declining balance, sum of year dan sinking fun
Berdasarkan gambar 4.1 menunjukan bahwa penyusutan menggunakan
metode straight line menunjukan nilai penyusutan yang sama disetiap tahunya
yaitu sebesar Rp31.500,00. Pada tahun ke 0 mesin belum mengalami penyusutan
sehingga nilai mesin pada tahun ke 0 tetap seperti nilai harga belinya yaitu
Rp350.000,00 dan nilai akhir dari metode penyusutan straight line ini di tahun ke
10 adalah tinggal Rp35.000,00. Penyusutan dengan metode double declining
balance menunjukan bahwa nilai penyusutan untuk setiap tahunya adalah terus
menurun dimana pada tahun pertama mesin mengalami penyusutan sebesar
Rp71.985,00 dan penyusutan pada tahun ke dua sebesar Rp57.180,00 sehingga
nilai akhir barang pada tahun ke 10 sebesar Rp35.000, 00 dengan nilai penyusutan
untuk tahun ke 10 sebesar Rp9.062, 00. Metode penyusutan mesin menggunakan
metode sum of year menunjukan nilai penyusutan yang terus mengalami
penurunan setiap tahunya. Metode ini hampir sama dengan metode penyusutan
28
double declining balance, pada metode ini pada tahun ke 10 mesin tidak
mengalami penyusutan akan tetapi nilai sisa mesin di akhir tahun ke 10 adalah
sama yaitu sebesar Rp35.000,00. Metode penyusutan sinking fun berdasarkan
Gambar 4.1 menunjukan bahwa nilai penyusutan barang mengalami kenikan
setiap tahunya. Pada tahun pertama penyusutan mesin sebesar Rp19.765,00 dan
penyusutan pada tahun ke dua adalah sebesar Rp41.506, 00. Besarnya nilai
penyusutan menggunakan metode ini pada tahun ke 10 adalah sebesar Rp315.000,
00 sehingga nilai akhir mesin di tahun ke 10 adalah sebesar Rp35.000,00.
Berdasarkan ke empat metode penyusutan tersebut nilai sisa atau nilai akhir dari
mesin tersebut adalah sama yaitu Rp35.000,00. Pada setiap metode berdasarkan
Gambar 4.1 menunjukan bahwa grafik memiliki nilai cenderungan menurun setiap
tahunya, akan tetapi pada metode straigth line nilai penyusutan setiap tahunya
tetap. Pada metode DDB nilai penusustan berbeda di setiap tahunya dan
bertambahnya periode nilai penyusutan semakin kecil. Pada tahun 1 nilai
penyusutan memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan metode yang
lain sehingga pada tahun 1 nilai sisa DDB lebih kecil dibandingkan dengan
metode yang lain . Metode SOYD nilai penyusutan sama halnya dengan DDB
yaitu mengalami perunun seirinng bertambahnya tahun akan tetapi pada metode
SOYD nilai awal penusutan lebih kecil dibandingkan dengan nilai DDB. Pada
meode SF nilai penusutan mengalami kenaikan seiring bertambahnya tahun. Pada
tahun 1 nilai penyusutan metode ini memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan
dengan metode yang lain sehingga tahun 1 memiliki nilai sisa yang lebih besar
dibangdikan metode yang lain.
4.5 Penggantian Mesin
Analisis penggantian mesin daat diketahui dari nilai total UAC yang
disajikan dalam gambar berikut:
29
Rp900000.000
Rp800000.000
Rp700000.000
Rp600000.000
Cost
Rp500000.000
Rp400000.000
Rp300000.000
Rp200000.000
Rp100000.000
Rp-
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Recovery
Tahun
Maintenance and Repairment Operating
IDR 500000000.00000
IDR 400000000.00000
IDR .00000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-IDR 100000000.00000
-IDR 200000000.00000
Analisis NPV digunakan untuk menghitung nilai bersih pada saat ini. Tabel
4.3 merupakan hasil perhitungan NPV.
Tabel 4.7 Perhitungan NPV
Benefit (Rp/tahun) Cost (Rp/tahun) NPV Keputusan
Layak
Berdasarkan pada Tabel 4.7 nilai NPV diperoleh sebesar
Rp1.592.304.120,26. Hal ini menunjukan bahwa nilai NPV ≥ 0 sehingga investasi
yang dilakukan akan menghasilkan keuntungan atau layak untuk dilakukan.
4.6.2 Annual Equivalent (AE)
Analisis AE digunakan untuk menghitung aliran cash yang disistribusikan
merata setiap tahun. Tabel 4.4 merupakan hasil perhitungan AE.
Tabel 4.8 Tabel Perhitungan AE
Benefit (Rp/tahun) Cost (Rp/tahun) AE Keputusan
Layak
Berdasarkan Tabel 4.8 nilai AE diperoleh sebesar Rp259.316.682,96. Hal
ini menunjukan bahwa nilai AE ≥ 0 sehingga investasi yang dilakukan akan
menghasilkan keuntungan atau layak untuk dilakukan.
4.6.3 Benefit Cost Ratio (BCR)
Analisis BCR merupakan perbandingan antara keuntungan dengan biaya
dan kerugian yang akan ditanggung oleh unit usaha. Tabel 4.5 dan Tabel 4.6
merupakan hasil perhitungan BCR pada NPV dan AE.
Tabel 4.9 Perhitungan BCR pada NPV
Benefit (Rp/tahun) Cost (Rp/tahun) BCR Keputusan
Layak
Tabel 4.10 Perhitungan BCR pada AE
Benefit (Rp/tahun) Cost (Rp/tahun) BCR Keputusan
Layak
Berdasarkan pada Tabel 4.9 dan Tabel 4.10 nilai BCR diperoleh sebesar
Rp1,376216349 dan Rp3,664680302. Hal ini menunjukan bahwa nilai BCR ≥ 1
sehingga investasi yang dilakukan akan menghasilkan keuntungan atau layak
untuk dilakukan.
4.6.4 Payback Period (PBP)
Analisis PBP digunakan untuk mengetahui seberapa lama investasi akan
dapat dikembalikan saat terjadi BEP. Tabel 4.11 merupakan hasil perhitungan
PBP.
33
Layak
Berdasarkan Tabel 4.11 pada lampiran menunjukan bahwa nilai PBP adalah
sebesar 0,06472. Hal ini berarti nilai KPBP ≤ n(10) sehingga investasi yang
dijalankan layak dan akan mendapatkan keuntungan.
4.6.5 Inernal Rate Of Return (IRR)
Analisis IRR digunakan untuk mengetahui kemampuan cashflow dalam
mengembalikan modal. Tabel 4.12 merupakan hasil perhitungan IRR.
Tabel 4.12 Penentuan IRR
NPV- NPV+ IRR MARR Keputusan
Berdasarkan Gambar tabel 4.12 pada lampiran menunjukan bahwa nilai IRR
adalah sebesar 1544,97%. Hal ini berarti nilai IRR ≥ MMR (10 %) sehingga
investasi yang dilakukan akan menghasilkan keuntungan atau layak untuk
dilakukan.
4.7 Breakeeven Point (BEP)
Analisis BEP digunakan untuk mengetahui kapan suatu usaha mencapai titik
impas atau pendapatan sama dengan baiaya yang dikeluarkan. Tabel 4.13
Peritungan BEP.
Tabel 4.13 Perhitungan BEP
Variabel hitung Simbol Nilai Satuan
Biaya total per bulan TC 2.758.400,00 Rupiah
Biaya tidak tetap per 1.825.000,00
VC Rupiah
bulan
Kapasitas produksi per 1.500
P unit Product
bulan
Biaya per unit V= 1.216,67 Rupiah/unit Produk
34
(VC/p)
Harga produk/jasa per 35.000,00
R Rupiah/unit Produk
unit
Titik Impas BEP 81,65
Berdasarkan Tabel 4.13 pada lampiran menunjukan bahwa nilai BEP yang
diperoleh sebesar 81,65. Hal ini berarti agar total biaya produksi sama dengan
pendapatan harus diproduksi sebanyak 81, 65 kg jamur merang sehingga setelah
banyaknya produksi sudah lebih dari 81,65 kg jamur merang, unit usaha akan
mendapatkan keuntungan.
4.8 Sensitivitas Cashflow
Analisis sensitivitas cashflow digunakan untuk mengetahui apakah investasi
pada unit usaha layak untuk dijalankan. Tabel 4.14, 4.15, 4.16 merupakan hasil
peritungan sensitivitas masing-masing untuk investasi, annual cost, annual
benefit, dan suku bunga.
Tabel 4.14 Analisis sensitivitas investasi
Annual Cost Overhoul Annual Sisa Investasi
(Rp) (Rp) Benefit (Rp) (Rp) (Rp)
92.220.000,00 17.822.961,11 1.990.839.742,25 200.515.220,00 1.606.880.022,64
Berdasarkan Tabel 4.14, 4.15 dan 4.16 dengan suku bunga 10% dan NPV 0
menujunkan bahwa nilai sensitivitas investasi sebesar Rp1.606.880.022,64 dan
nilai investasi yang dikeluarkan sebesar Rp15.000.000,00 sehingga sensitivitas
investasi ≥ investasi maka investasi masih layak. Nilai sensitivitas sensitivitas cost
sebesar Rp92.220.000,00 dan nilai cost yang diterima sebesar Rp92.220.000,00
35
sehingga sensitivitas cost ≥ cost maka investasi masih layak. Nilai sensitivitas
annual benefit sebesar Rp139.560.000,00 dan nilai benefit yang diterima sebesar
Rp324.000.000,00 sehingga sensitivitas annual benefit ≤ benefit maka investasi
masih layak.
36
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Unit usaha jamur merang bapak Supriadi merupakan salah satu
agroindustri yang bergerak dalam bidang penyediaan jamur merang yang
betempat di Dusun Krajan, Desa Kesilir, Kec. Wuluhan Kab. Jember,
Jawa Timur.Mesin produksi utama yang digunakan alah pompa air dengan
daya 250 watt.
2. Biaya biaya yang digunakan dalam analisis adalah biaya tidak tetap, biaya
tetap (pengadaan mesin dan peralatan produksi serta pengdaan bahan
baku), biaya angsuran atau investasi, dan keuntungan produk.
3. Analisis penyusutan atau depresiasi pengadaan ALSIN unit usaha jamu
merang pak Supriadi dengan mesin yang digunakan adalah pompa air
menggunakan ke empat metode penyusutan yaitu straight line, double
declining balance, sum of year dan sinking fun memiliki nilai akhir atau
nilai sisa sebesar Rp35.000,00.Analisis penggantian atau replacement
mesin pompa air pada unit usaha tersebut berdasarkan total nilai EUAC
terjadi pada tahun kedua.
4. Evaluasi kelayakan finansial berdasarkan metode Net Present Value,
Annual Equivalent, Benefit Cost Ratio, Payback Period dan Inernal Rate
Of Return menunjukan bahwa investasi layak untuk dijalankan adan akan
mendapatakan keuntungan dari investasi tersebut.
5. Analisis BEP menujunkan bahwa usaha akan mencapai titik impas atau
totoal biaya produksi yang dikeluarkan sama dengan pendapatan saat
jumlah produksi yang dicapai sebesar 81,65 kg setelah jumlah tersebut
unit usaha akan mendapatkan keuntungan.
6. Analisis sensitivitas berdasarkan parameter-parameter yang dilakukan
seperti investasi, annual benefit dan annual cost menunjukan bahwa
investasi yang dilakukan unit usaha masih layak.
37
5.2 Rekomendasi
Pada analisis ekonomi sangatlah penting digunakan pada sebuah unit usaha
baik menengah ataupun ke atas. pada analisis ekonomi ini dapat menentukan
sebuah kelayakan pada setiap usaha apakah usaha tersebut layak atau tidak. dalam
perhitungan sendiri harus teliti agar saat penentukan layak atau tidak usaha
tersebut.
38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Rp 31.500 0,2057
t BVt t Dt BVt
0 Rp 350.000 0 Rp 350.000
1 Rp 318.500 1 Rp 71.985 Rp 278.015
2 Rp 287.000 2 Rp 57.180 Rp 220.835
3 Rp 255.500 3 Rp 45.420 Rp 175.416
4 Rp 224.000 4 Rp 36.078 Rp 139.338
5 Rp 192.500 5 Rp 28.658 Rp 110.680
6 Rp 161.000 6 Rp 22.764 Rp 87.916
7 Rp 129.500 7 Rp 18.082 Rp 69.834
8 Rp 98.000 8 Rp 14.363 Rp 55.471
9 Rp 66.500 9 Rp 11.409 Rp 44.062
10 Rp 35.000 10 Rp 9.062 Rp 35.000
42
SOY
D
Sum of Year Digit SF Sinking Fund
t Dt BVt t Dt BVt
N −t BV t=BV t−1−D t−1 BV t=(P−Dt )
D t =d ×( F / A , i % ,t )
Dt = ×( P−S)
YD
Tuliskan makna bekerja dengan jujur, ulet, dan professional menurut Anda.
Bagaimana dengan Anda?
Berkerja dengan jujur, ule dan professional berarti bekerja dengan sungguh-sungguh
berusaha sebaik mungkin, tekun dalam melakukan suatu hal tidak mencari-cari
alasan untuk menunda pekerjaan dan mengeluh dan juga tidak bergantung terhadap
orang lain dan selalu percaya dengan kemampuan diri sendiri.
Bagaimana harusnya etika, sikap, dan perilaku Anda dalam kehidupan sosial?
Sesuai dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Bersikap sopan dan satun.
Dari yang sudah Anda sampaikan di atas, rumuskan saran yang akan menjadi
perbaikan kedepan dari diri Anda.
Terus berusaha dengan baik dan dengan jalan yang baik
47
Dari yang sudah Anda sampaikan di atas, rumuskan saran yang akan menjadi
perbaikan kedepan dari asisten.
Lebih baik lagi dalam memapaparkan materi sehingga praktikan benar-benar
memahami materi yang disampaikan
48
Orang tua, karna saya terpacu untuk melakukan sesuatu yang dapat membanggakan
orang tua saya.
Tuliskan makna bekerja dengan jujur, ulet, dan professional menurut Anda.
Bagaimana dengan Anda?
Menurut saya sendiri kejujuran merupakan kunci kesuksesan. Jika mengabaikan
kejujuran maka dapat merusak segala hal yang telah kamu bangun cukup lama. Banyak
orang yang karirnya hancur karena berperilaku tidak jujur. Sikap yang jujur juga
merupakan salah satu wujud dari kepuasan diri dan karir yang kamu bangun.
Bagaimana harusnya etika, sikap, dan perilaku Anda dalam kehidupan sosial?
Harus saling menghormati baik antara sesama baik tua ataupun muda. Karna dengan
begitu orang lain akan juga menghargai kita.
Dari yang sudah Anda sampaikan di atas, rumuskan saran yang akan menjadi
perbaikan kedepan dari diri Anda.
Berusaha tenang karna dengan pikiran tenang semua masalah akan terselesaikan.
51
Menyenangkan
Dari yang sudah Anda sampaikan di atas, rumuskan saran yang akan menjadi
perbaikan kedepan dari asisten.
Lebih ditingkatkan lagi kesabarannya dalam membantu kami.
52
Tuliskan makna bekerja dengan jujur, ulet, dan professional menurut Anda.
Bagaimana dengan Anda?
Bekerja dengan jujur ulet dan profesional adalah bekerja sepenuh hati dengan sekuat
tenaga
Bagaimana harusnya etika, sikap, dan perilaku Anda dalam kehidupan sosial?
Sesuai dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Bersikap sopan dan satun.
Dari yang sudah Anda sampaikan di atas, rumuskan saran yang akan menjadi
perbaikan kedepan dari diri Anda.
Jangan males, tetap semangat dan jangan lupa bahagia
55
Dari yang sudah Anda sampaikan di atas, rumuskan saran yang akan menjadi
perbaikan kedepan dari asisten.
Semangat terus, jangan menyerah, keep smile.