Anda di halaman 1dari 56

ANALISIS EKONOMI TEKNIK JAMUR DI INDUSTRI JAMUR MILIK

BAPAK SUPRIADI DI DESA KESILIR

LAPORAN AKHIR
SISTEM DAN MANAJEMEN ALAT DAN MESIN PERTANIAN (TPT
1312)

Oleh
Kelompok 4
Hidayatul Rohmah NIM.171710201003
Moch. Saiful Rizal T. NIM.171710201016
Nikmatul Karimah NIM.171710201050

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Desa Kesilir merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Wuluhan ,
Kabupaten Jember. Telah banyak berkembang industri di Desa Kesilir salah
satunya adalah industri di bidang pertanian. Memiliki lahan pertanian yang luas
membuat mayoritas penduduk Kesilir bermata pencaharian sebagai petani.
Kegiatan pertanian yang di lakukan petani di Desa Kesilir beragam, mulai dari
bertani tembakau, jagung, padi, sampai bertani jamur seperti yang dilakukan oleh
Bapak Supriadi.
Industri merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam
pembangunan wilayah. Hampir semua negara memandang bahwa industrialisasi
adalah suatu keharusan karena menjamin kelangsungan proses pembangunan
ekonomi jangka panjang dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
berkelanjutan yang menghasilkan peningkatan pendapatan perkapita setiap tahun.
Pembangunan ekonomi di suatu negara dalam periode jangka panjang akan
membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi negara tersebut, yaitu dari
ekonomi tradisional yang dititikberatkan pada sektor pertanian ke ekonomi
modern yang didominasi oleh sektor industri (Tambunan, 2001).
Menjalankan suatu industri, erat kaitannya dengan biaya biaya yang
digunakan sebagai sumber utama didirikannya suatu industri. Industri tidak akan
pernah berjalan tanpa mengeluarkan dana atau biaya sedikit pun. Namun, biaya
atau dana yang dikeluarkan juga harus pas atau tepat, guna menghindari kerugian
yang tidak diinginkan. Sehingga, hasil yang didapat juga akan maksimal.
Industri milik Bapak Supriadi juga mempunyai catatan biaya atau dana
yang digunakan untuk menjalankan industrinya. Untuk itu, perlu dilakukan
analisis biaya pada industri jamur Bapak Supriadi. Analisis biaya tersebut
meliputi analisis depresiasi mesin, pergantian mesin, uji kelayakan, BEP dan
sensitivitas. Dimana masing masing analisis memiliki metodenya sendiri untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan.

1.2 Rumusan Masalah


2

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada penulisan laporan


Ekonomi Teknik ini adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana profil usaha dan spesifikasi mesin dan perlatan produksi jamur
Bapak Supriadi?
b. Bagaimana jenis biaya dan keuntungan usaha jamur pada industri jamur
Bapak Supriadi?
c. Bagaimana analisis penyusutan dan pergantian mesin pada industri jamur
Bapak Supriadi?
d. Bagaimana analisis kelayakan ekonomi usaha jamur pada industri jamur
Bapak Supriadi?
e. Bagaimana analisis breakeven point usaha jamur pada industri jamur
Bapak Supriadi?
f. Bagaimana analisis sensitivitas cashflow usaha jamur pada industri jamur
Bapak Supriadi?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan praktikum dan penulisan laporan
ini adalah.
a. Mengetahui profil usaha dan spesifikasi mesin dan perlatan produksi
jamur Bapak Supriadi.
b. Mengidentifikasi jenis biaya dan keuntungan usaha jamur pada industri
jamur Bapak Supriadi.
c. Menganalisis analisis penyusutan dan pergantian mesin pada industri
jamur Bapak Supriadi.
d. Menganalisis analisis kelayakn ekonomi usaha jamur pada industri jamur
Bapak Supriadi.
e. Menganalisis analisis breakeven point usaha jamur pada industri jamur
Bapak Supriadi.
f. Menganalisis analisis sensitivitas cashflow usaha jamur pada industri
jamur Bapak Supriadi.
1.4 Manfaat
3

Adapun manfaat dari penulisan laporan Ekonomi Teknik ini adalah sebagai
berikut.
a. Masyarakat dapat mengetahui cara menghitung analisis ekonomi pada
usaha mereka. Sehingga, merke dapat memaksimalkan penggunaan mesin
serta memperkecil kemungkinan kebangkrutan.
b. Pengembangan IPTEK dapat lebih mudah terutama dalam biang ekonomi
teknik. Dan dalam perkembangannya IPTEK akan terus diperbaruiseiring
bertambahnya kebutuhan ekonomi teknik itu sendiri, dan akan terus
menciptakan sistem yang lebih cepat efisien dan efektif.
c. Dalam pemerintahan adanya ekonomi teknik dapat mempercepat
perhitungan anggaran pemerintah serta dapat meprediksi pendapatan usaha
pemerintah.
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekonomi Teknik


Ekonomi teknik merupakan suatu disiplin yang menerapkan prinsip-prinsip
ekonimi dalam melakukan judement untuk memilih dan menggunakan seluruh
sumberdaya secara ekonomi agar dapat memberikan benefit bagi manusia. Hal ini
berarti ekonomi teknik adalah melakukan keputusan dalam keterbatasan
sumberdaya alternatif berdasarkan financial, material, dan human resources yang
ada. Keputasan pengambilan keputusan ini agar mendapatkan hasil yang optimal,
dalam istilah ekonomi berarti melakukan pilihan dalam kelangkaam serta
berupaya untuk mencapi hasil optimum (Priyo, 2012).
2.2 Biaya
Biaya merupakan suatu pengorbanan sumber ekonomi yang diukur
berdasarkan satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi untuk tujuan
tertentu (Mulyadi, 2007). Biaya merupakan nilai dari semua masukan ekonomis
yang diperlukan dan dapat diperkirakan serta dapat diukur baik dalam bentuk
benda maupun jasa selama proses produksi berlangsung (Sundari, 2011). Analisis
biaya pada kegiatan agroindustri digunakan untuk mengetahui kelayakan dari
kegiatan agroindustri tersebut. Adanya analisis ekonomi dalam suatu kegiatan
agroindustri akan mempermudah pengambilan keputusan sehingga
keberlangsungan dari agroindustri dapat terjamin (Martono, 2007).
Menurut Mulyadi (2007) biaya berdasarkan fungsi pokonya dibagi menjadi
tiga yaitu biaya produksi, biaya pemasaran, biaya admisnistrasi dan umum. Biaya
produksi adalah semua biaya yang berhubungan dengan kegiatan pengolahan
bahan baku menjadi roduk. Biaya produksi terdiri dari biya bahan baku produksi
dan biaya tenaga kerja overhead. Biaya pemasaran merupakan semua biaya yang
digunakan untuk melakukan kegiatan pemasaran produk. Contoh dari biaya
pemasaran adalah biaya iklan, promosi, dan biaya lain-lain. Biaya administrasi
dan umum merupakan semua biaya yang digunakan untuk mengkordinasikan
kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh dari biaya administrasi dan
umum adalah gaji bagian akutansi dan gaji personalia.
5

Dalam sebuah agroindustri biaya dibagi menjadi beberapa kategori biaya


yaitu biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik. Biaya bahan langsung merupakan biaya yang digunakan untuk
mengahasilkan produk jadi. Bahan baku berkaitan dengan semua jenis bahan yang
digunakan dalam pembuatan produk jadi dan juga produk jadi tersebut dapat
digunakan untuk menjadi bahan baku pada perusahaan lain (Gorrison, 2006).
Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai tenaga
kerja yang dapat ditelusuri ke objek biaya dengan cara yang ekonomis (Horngren,
2006). Biaya overhead pabrik merupakan seluruh biaya manufaktur yang terkait
dengan obyek biaya namun tidak dapat ditelusuri ke obyyek biaya secara
ekonomis (Horngren, 2006).
2.3 Nilai Uang Terhadap Waktu
Konsep nilai waktu uang merupakan suatu pemikiran yang didasarkan atas
perhitungan bahwa nilai uang yang diterima saat ini lebih berharga daripada uang
yang diterima hari esok atau yang akan datang. Konsep nilai uang terhadap waktu
ini diiplementasikan terhadap bunga atau interest. Konsep nilai uang waktu pada
dasarnya merujuk pada suatu ansumsi bahwa nilai uang hari ini tidak akan sama
dengan nilai uang pada masa yang akan datang (Arifin, 2007).
Konsep nilai waktu uang berhubungan dengan tingkat bunga yang
digunakan dalam perhitungan aliran kas. Nilai uang saat ini (present value) akan
berbeda dengan nilai uang di waktu yang akan datang ( future value) karena
adanya faktor bunga. Nilai present value atau nilai uang sekarang merupakan nilai
saat ini dari sejumlah uang atau satu seri pembayaran yang akan datang, yang
dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu. Suatu investasi akan diterima jika
inventasi menghasilkan paling tidak sama dengan tingakt hasil investasidi pasar
yaitu lebih besar darpiada tingkat bunga deposito (Sartono, 2008).
Proses matematis dengan menambah bunga sehingga jumlah induk secara
nominal bertambah pada eriode mendatang disebut pemajukan. Pamejemukan
merupakan suatu alaat untuk mendapatkan nilai yang ekuivalen pada periode
mendatang yang berasal dari sejumlah uang pada saat ini, nilai ekuivalen ini
6

deisebut dengan Future Worth. Nilai sekarang dari sejumlah uang periode
mendatang disebut present worth (Suryaningrat, 2011).
Net Present Value adalah metode menghitung nilai bersih pada sewaktu
sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal perhitungan
bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke-nol (0)
dalam perhitungan cash flow investasi sedangkan Annual Ekuivalen aliran cash
flow didistribusikan secara merata pada setiap periode waktu sepanjang umur
investasi, baik cash-in maupun cash out (Suganda, 2015).
2.4 Penyusutan Mesin
Penyusutan merupakan suatu proses untuk mengalokasikan biaya dari
perolehan aktiva tetap yang dietrapkan secara sitstematis sesuai dengan umur
ekonomis dari mesin tersebut. Alokasi biaya ini dilakukan karena kegunaan atau
manfaat dari suatu mesin akan berkurang seiring dengan bertambahnya periode
atau waktu (Sugiono, 2009). Penyusutan adalah alokasi secara sistematik dan
periodik dari harga perolehan asset selama periode-periode berbeda dari
penggunaan aset yang bersangkutan. Akumulasi penyusutan bukan merupakan
sebuah dana penggantian asset melainkan jumlah harga perolehan asset yang telah
dibebankan melalui pemakaian mesin dalam eriode-periode sebelumnya (Hery,
2014).
Menurut (Sugiono, 2009) metode untuk menentukan depresiasi atau
penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Berdasarkan waktu metode
penentuan depresiasi atau penyyusutan dibagi menjadi tiga metode yaitu:
a. Metode Garis Lurus (Straight Line)
Menurut (Sugiono, 2009) penyusutan menggunakan metode garis lurus
adalah pengalokasian harga perolehan aktiva tetap yang didasarkan pada jangka
waktu pemanfaatan aktiva tetap mesin tersebut. Pada metode ini besarnya
penyusutan setia tahun adalah sama.
Menurut Hery (2014) metode straight line menggabungkan alokasi biaya
dengan berlalunya waktu dan adanya pembebanan periodik yang sama sepanjang
umur asset. Asumsi yang mendasari metode straight line ini adalah bahwa asset
yang bersangkutan memberikan manfaat yang sama untuk setiap periodenya
7

sepanjang umur asset dan pembebananya tidak dipengaruhi oleh perubahan


produktivitas maupun efisiensi aset.
b. Metode Pembebanan Menurun Berdasarkan Saldo Menurun Berganda (Double
Declining Balance)
Berdasarkan metode ini besarnya penusutan yang ditetapkan dengan cara
mengalikan 2 presentasi dari tarif penyusutan normal atau dengan kata lain 2 kali
dari taraf normal jika menggunakan metode garis lurus (Sugiono, 2009). Menurut
Baridwan (2008) metode penyusutan double declining balance merupakan sutu
metode penyusutan yang menghasilkan suatu beban penyusutan periodik yang
menurun selama estimasi umur ekonomis asset. Pada umunya metode ini sama
dengan metode jumlah angka tahun dimana besarnya beban penyusutan akan
menurun setiap tahunya.
c. Sum Of Year
Metode penyusutan ini menghasilkan beban penyusutan yang menurun
setiap tahun berikutnya. Perhitungan metode ini dengan cara mengalikan suatu
seri pecahan nilai perolehan asset yang daat diusutkan. Besarnya nilai peroleha
asset yang dapat diusutkan merupakan selisih antara harga perolehan dengan
estimasi nilai residunya. Pecahan yang dimaksudkan didasarkan pada masa
manfaat asset bersangkutan.
d. Sinking Fun
Menurut Nurhayati (2015) metode penyusutan sinking fun merupakan suatu
metode penyusutan yang menerapkan sistem bahwa penyusutan akan lebih kecil
pada tahun-tahun awal periode penyusutan.
2.5 Penggantian Mesin
Semua mesin atau aset yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari
memiliki keterbatasan umur. Umur aset dalam ekonomi teknik dibedakan atas
umur akai dan umur ekonomis akan tetapi dalam analisis penggantian umur aset
yang digunakan adalah umur ekonomis (Giatman, 2006). Dalam menentukan
penggantian suatu mesin atau aset tidak hanya dilihat dari fisiknya akan tetapi
juga dilihat dari unsur-unsur ekonomisya yaitu dengan membandingkan antara
ongkos yang dikeluarkan oleh mesin tersebut dengan manfaat yang diperolehnya.
8

Hal ini karena adanya alternatif mesin pengganti yang lebih menguntungkan
(Richard, 2008). Menurut Pujawan (2008) terdapat beberapa alasan mengapa
suatu mesin perlu dilakukan penggantian yaitu adanya keuntungan potensial dari
penggunaan mesin baru, mesin yang digunakan sering rusak sehingga tidak dapat
bekerja sebagaimana mestinya, mesin yang digunakan telah ketinggalan zaman,
mesin tidak dapat lagi berpproduksi sesuai dengan kapasitas yang direncanakan
dan kemungkinan penyewaan.
Menurut Suryaningrat (2011) konsep dasar dalam penggantian mesin adalah
konsep alat yang digantikan dan alat yang menggantikan, konsep biaya tertanan,
sudut padang dari luar sistem dan umur ekonomis suatu peralatan. Berdasarkan
konsep alat yang digantikan dan alat yang mengganti kriteria yang digunakan
untuk mengambil keputusan penggantian adalah biaya ekuivalen tahunan
(EUAC). Umur ekonomis adalah waktu dimana biaya ekuivalen tahunan
minimum. 2.6 Analisis Kelayakan Usaha
Menurut Martono dan Harjito (2010), investasi merupakan penanaman dana
yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu aset (aktiva) dengan
harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang. Dilihat dari jangka
waktunya, investasi dibedakan menjadi investasi jangka panjang, investasi jangka
menengah dan investasi jangka pendek. Menurut Pujawan (1995) terdapat
beberapa metode dalam mengevaluasi kelayakan investasi yaitu metode net
present value (NPV), annual equivalent (AE), internal rate of return (IRR),
benefit cost rasio (BCR) dan payback period (PBP).
9

2.6.1 Net Present Value (NPV)


Net present value merupakan metode untuk menghitung nilai bersih (netto)
pada waktu sekarang. Pada dasarnya metode ini memindahkan cash flow pada
setiap tahun selama umur investasi ke awal investasi (t=0) atau kondisi present.
2.6.2 Annual Equivalent (AE)
Metode ini merupakan kebalikan dari metode NPV. Pada metode AE aliran
cash didistribusikan secara merata pada setiap periode waktu sepanjang umur
investasi, baik cash in dan cash out. Hasil pendistribusian secara merata dari cahs
in menghasilkan rata pendapatan pertahun yang disebut ekuivalen uniform annual
of benefit (EUBAB) dan hasil pendistribusian cash out secara merata disebut
equivalent uniform annual of cost (EUAC). Nilai AE diperoleh dari EUAB-
EUAC.
2.6.3 Benefit-Cost Ratio (BCR)
Metode benefit cost ratio merupakan metode yang digunakan pada tahap
evaluasi awal perencanaan investasi atau sebagai analisis tambahan yang
berfungsi untuk validasi hasil evaluasi yang telah dilakukan dengan metode
lainya.
2.6.4 Payback Periode (PBP)
Metode payback period bertujuan untuk mengetahui seberapa lama
(periode) investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi pulang pokok
(BEP).
2.6.5 Internal Rate Of Return (IRR)
Pada metode IRR ini adalah mencari suku bunga disaat NPV sama dengan
nol. Pad meotode IRR ini informasi yang dihasilkan berupa tingakt kemampuan
cash flow dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk %
periode waktu. Suatu rencana investasi dikatan layak jika IRR ≥ MRR.
2.6 Break Even Point (BEP)
Analisis titik impas (BEP) merupakan titik dimana total biaya produksi
sama dengan pendapatan. BEP menunjukan bahwa tingkat produksi telah
menghasilkan pendapatan yang sama besarnya degan biaya produksi yang
dikeluarkan (Priyo, 2012). Persamaan untuk memperoleh nilai BEP adalah:
10

2.7 Sensitivitas Cashflow

Analisis sensitivitas merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk


mengetahui sejauh mana dampak parameter-parameter investasi yang telah
ditetapkan bisa berubah karena adanya faktor situasi dan kondisi selama umur
investasi. Perubahan ini akan mengakibatkan pengaruh yang signifikan pada
keputusan yang diambil. Parameter investasi yang memerlukan analisis
sensitivitas adalah investasi, benefit, biaya dan suku bunga. Analisis sensitivitas
umumnya mengandung asumsi hanya satu parameter saja yang berubah
sedangkan parameter yang lain diasumsikan tetap dalam satu persamaan analisis
(Punjwan, 1995).
11

BAB 3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Sistem Manajemen Alat dan Mesin Pertanian mengenai konsep
biaya, analisis titik impas, dan sensitivitas pada unit usaha dilakukan sebanyak
tiga kali. Waktu dan tempat praktikum serta tanggal pelaksanaan dapat diketahui
pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Waktu dan tempat praktikum
Waktu Tempat Acara
Laboratorium Rakayasa Pemaparan materi mengenai
Kamis, 18 April 2019 Alat dan Mesin Pertanian konsep biaya yang meliputi
biaya tetap, biaya
pengadaan bahan baku,
biaya tidak tetap, dan laba
Jum’at, 26 April 2019 Dusun Krajan, Desa Pengambilan data mengenai
Kesilir, Kec. Wuluhan gambaran umum usaha,

Kab. Jember, Jawa biaya tetap, baiaya


pengadaan bahan baku, dan
Timur
biaya tidak tetap
Jumat, 03 Mei 2019 Laboratorium Rakayasa Analisis nilai impas
Alat dan Mesin Pertanian (break event point) dan
sensitivitas unit usaha
12

3.2 Tahap pelaksanaan kegiatan


Diagram Alir
Adapun tahap pelaksanaan yang dilakukan selama praktikum, yaitu:

Gambar 3.1 Tahapan pelaksanaan kegiatan unit usaha Jamur Merang


Tahapan pelaksanaan praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan lokasi unit usaha yang akan dikaji dengan cara berdiskusi bersama
anggota kelompok.
13

2. Membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan modal awal dan biaya-biaya
yang dikeluarkan selama proses produksi sejak pertama didirikan serta harga
dan kapasitas penjualan produk.
3. Persiapan sebelum kunjungan dengan menghubungi dan membuat janji temu
dengan pemilik unit usaha.
4. Mengambil data dengan melakukan kunjungan/wawancara pada pemilik usaha
dan mencatat semua hasil wawancara sebagai bahan data analisis biaya serta
mendokumentasikan proses-prosesnya.
5. Melakukan tabulasi, pengelompokkan dan analisis data menjadi biaya tetap,
biaya tidak tetap untuk menentukan biaya pokok produksinya serta pendapatan
unit usaha dalam satuan waktu per bulan dan per tahun.
6. Data berupa biaya-biaya dan pendapatan unit usaha untuk kemudian dijadikan
bahan data untuk melakukan analisis kelayakan usaha dan nilai uang terhadap
waktu.
3.2.1 Studi Literatur
Studi literatur adalah mencari referensi teori yang relefan dengan kasus atau
permasalahan yang ditemukan. Referensi tersebut berisikan tentang :
a. Ekonomi teknik
b. Modul
Referensi ini dapat dicari dari buku, dan jurnal. Hasil yang dikeluarkan
adalah terkoleksinya referensi yang relefan dengan perumusan masalah.
Tujuannya adalah untuk memperkuat permasalahan serta sebagai dasar teori
dalam melakukan studi dan juga menjadi dasar untuk melakukan perhitungan
dalam suatu ekonomi pada setiap unit usaha.
14

3.2.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu:
a. Modul praktikum dan alat tulis
b. Alat dokumentasi
c. Software pengolah angka (Microsoft Excel)
d. Tabel bunga
e. Data ficed cost dan variabel cost
f. Data biaya keseluruhan pengeluaran dan penerimaan untuk analisis
sensitivitas
g. Mesin penggiling pa
3.2.3 Penentuan Lokasi
Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja).
Daerah yang dijadikan tempat penelitian adalah Desa Kesilir Kerajan Kecamatan
Wuluhan Kabupaten Jember, Jawa Timur.
3.2.4 Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu cara untuk menggambarkan atau
mengetahui kondisi tempat penelitian maupun informasi mengenai responden.
Terdapat dua macam data yaitu kuantitatif dan kualitatif. Data yang digunakan
dalam peneitian ini yaitu berupa data primer dan data sekunder.
1. Data Primer, data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya yaitu tempat
penelitian. Data primer didapat dengan cara survey dan wawancara dengan
menggunakan kuisioner, selain wawancara dengan menggunakan dokumen
dengan cara observasi.
a. Obsevasi adalah kegiatan peninjauan lokasi serta pendataan terhadap sampel
penelitian yaitu unit usaha jamur merang.
b. Kuisioner adalah alat bantu yang digunakan untuk wawancara kepada sampel
yaitu pengusaha jamur merang untuk mendapatkan informasi sebanyak-
banyaknya. serta sebagai bukti bahwa petani jamur merang bersedia menjadi
sampel dalam penelitian ini.
15

c. Wawancara adalah kegiatan tanya jawab antara peneliti dengan pengusaha


Jamur Merang dengan menggunakan kuisioner atau daftar pertanyaan yang
disiapkan sebelumnya oleh peneliti sabagai bahan pengumpulan data.
d. Dokumentasi merupakan teknik pengamatan data dengan cara pengambilan
gambar atau foto dilapang sebagai bukti bahwa penelitian.
2. Data sekunder diperoleh peneliti melalui informasi dari sumber lain seperti
dokumen maupun internet yang merupakan data profil tempat penelitian,
keadaan umum lokasi penelitian dan berbagai literatur yang relevan dengan
pembahasan penelitian.
3.2.5 Pengolahan Data
a. Penyusutan Mesin
pada penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai metode yang dapat
dikelompokkan berdasarkan waktu yaitu straight line method, sum of the years digit
method, declining balance method.
1. Straight Line
Pada asumsi yang mendasari metode garis lurus ini adalah bahwa asset yang
bersangkutan memberikan manfaat yang sama untuk setiap periodenya sepanjang umur
asset dan pembebanannya tidak dipengaruhi oleh perubahan produktivitas maupun
efisiensi asset. Estimasi umur ekonomis dibuat dalam periode bulanan atau tahunan.
Dengan menggunakan metode garis lurus, besarnya beban penyusutan periodic dapat
dihitung sebagai berikut :
P−S P−0,1 P 0,9 P
Dt = atau Dt = =
N N N
Dengan Dt = penyusutan / depresiasi (IDR/tahun), P = harga beli mesin (IDR),
S = nilai akhir, umumnya 10% dari nilai P dan N = umur ekonomis alat / mesin (tahun)
Nilai/harga mesin: BVt = B – t.Dt.
2. Double Declining Balance
Nilai buku waktu itu adalah pokok dikurangi total penyusutan pada tahun– tahun
sebelumnya. Untuk menentukan penyusutan suatu mesin dengan metode Double
Desclining Balance dapat menggunakan rumus seperti berikut :
S 1/n
𝐷𝑡 = 𝑑 × (𝐵𝑉𝑡−1) dengan 𝑑=1–( )
P
16

Dengan rumus excel: = DDB ((harga pokok), (harga sisa), (umur ekonomis),
(tahun susut), 10 x d).
Nila/harga mesin: BVt = BV(t-1) – BV(t).
3. Sum of Year
Metode ini menghasilkan beban penyusutan yang menurun setiap tahun
berikutnya. Perhitungannya dilakukan dengan mengalikan suatu seri pecahan ke nilai
perolehan asset yang dapat disusutkan. Penentuan nilai penyusutan mesi dengan metode
sum of years digit ialah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
N −t
𝐷𝑡 = × (𝑃 − 𝑆)
YD
Dengan t = tahun ke-, YD = jumlah digit tahun ekonomis (1+2+ … + N)
Nilai/harga mesin: BVt = BV(t-1) – BV(t).
4. Sinking Fund
Sinking fund merupakan sejumlah dana yang disisihkan oleh emiten secara teratur
yang akan digunakan untuk melunasi obligasi atau utang jangka panjang lainnya.
Penyisihan dana ini dapat berupa uang tunai yang akan ditanamkan dalam suratsurat
berharga yang dapat mengasilkan pendapatan.
Penentuan penyusutan mesin dengan menggunakan metode sinking fund dapat
mengguanakn rumus sebagai berikut :
i
𝐷𝑡 = (𝑃 − 𝑆) × atau 𝐷𝑡 = (𝑃 − 𝑆) × (𝐴 𝐹 ⁄ ,𝑖%,𝑡)
( 1+i )t −1
Nilai/harga mesin: BVt = P – A (F/A, i%, t).

b. Penggantian Mesin
Terdapat dua konsep model pengembangan matematis yang berkaitan dengan cara
penggantian, yaitu model block replacement dan model age replacement.
1. Menentukan biaya perawatan/perbaikan dan biaya operasional mesin dari tahun ke-0
sampai dengan 10. Gunakan EUAC (biaya ekuivalen tahunan) untuk menentukan
waktu penggantian.
2. Menentukan ongkos tahunan dan nilai sisa investasi dari tahun ke-0 sampai dengan
10. Gunakan EUAC (biaya ekuivalen tahunan) untuk menentukan waktu
penggantian.
17

c. Kelayakan Ekonomi
1. Net Present Value (NPV)
Net present value adalah suatu teknik capital budgeting, yang dalam mengukur
profitibilitas rencana investasi proyek mempergunakan faktor nilai waktu uang. Kriteria
nilai bersih sekarang (NPV) didasarkan atas dasar konsep diskonto semua arus kas masuk
dan keluar selama umur proyek (investasi) kenilai sekarang, kemudian dihitung angka
bersihnya akan diketahui selisih dengan memakai dasar yang sama yaitu harga pasar saat
ini. Ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu nilai waktu dari uang dan selisih besar arus
kas masuk dan keluar. Dalam investasi proyek apakah proyek tersebut layak atau tidak
layak, dinyatakan oleh nilai net present value (NPV).

(∑ ) (∑ )
n n
NPV =PWB−PWC= CBt ( FBP ) t − CCt ( FBP ) t
t=0 t=0

Dimana:
PWB = present worth of benefit PWC = present worth of cost
CB = cash of benefit CC = cash of cost
FBT = faktor bunga present t = periode
n = umur investasi.
2. Annual Equivalent (AE)
Jika metode NPV seluruh aliran cash ditarik pada posisi present, sebaliknya pada
metode AE ini aliran cash justru didistribusikan secara merata pada setiap periode waktu
sepanjang umur investasi, baik cash-in maupun cash-out. Untuk mengetahui apakah
rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu
ukuran/kriteria tertentu, dalam metode AE, yaitu:
a. Jika AE ≥ 0 artinya investasi akan menguntungkan/layak (feasible).
b. Jika AE < 0 artinya investasi akan menguntungkan/layak (unfeasible).
Berikut merupakan rumus untuk mencari AE (Annual Equvalen):

( )
n n
AE=EUAB−EUAC= ∑ CBt ( FBA ) t −∑ CCt ( FBA ) t
t =0 t =0

Dimana:
EUAB = equivalent uniform annual of benefit,
EUAC = equivalent uniform annual of cost
FBA = faktor bunga annual (Supit,2014).
3. Benefit Cost Ratio (BCR)
18

Metode benefit caost rasio (BCR) adalah salah satu metode yang sering
digunakan dalam tahap-tahap evaluasi awal perencanaan investasi atau sebagai analisis
tambahan dalam rangka memvalidasi hasil evaluasi yang telah dilakukan dengan metode
lainnya. Disamping itu, metode ini sangat baik dilakukan dalam rangka mengevaluasi
proyekproyek pemerintah berdampak langsung pada masyarakat banyak (public
government project), dampak yang dimaksud baik yang bersifat positif maupun negative.
Persamaan yng digunakan untuk menghitung BCR adalah sebagai berikut.

BCR=
∑ Benefit
∑ Cost
Dimana:
BCR ≥ 1 investasi dikatakan menguntungkan/layak (feasible)
BCR < 1 investasi dikatakan tidak menguntungkan/layak (unfeasible)
Jika nilai BCR = 1, maka nilai NPV = 0. Jika persamaan memberikan niai lebih
besar dari 1, maka proyek dikatakan layak dikerjakan jika kurang dari 1 maka tidak layak
dikerjakan.
4. Payback Period (PBP)
Periode Pengembalian (Payback Period)Yang dimaksud dengan periode
pengembalian atau payback period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk
mengembalikan modal suatu investasi, dihitung dari aliran kas bersih. Aliran kas bersih
adalah selisih pendapatan (revenue) terhadap pengeluran (expenses) per tahun.Dalam
melakukan analisis periode pengembalian juga dapat dimasukkan faktor-faktor seperti
modal kerja, depresiasi, dan atau pajak. Hal ini akan menghasilkan angka yang lebih
realistis. Secara umum rumus untuk perhitungan PBP adalah sebagai berikut
k
KPBP=∑ CFt ≥ 0
t =0

Dimana:
KPBP ≤ n maka investasi dikatakan menguntungkan/layak (feasible)
5. Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return IRR merupakan metode tingkat pengembalian yang paling
luas digunakan untuk menjalankan analisis ekonomi teknik. Seringkali diperlukan suatu
analisis untuk menjelaskan apakah rencana proyek cukup menarik apabila dilihat dari
segi tingkat pengembalian yang telah ditentukan. Prosedur yang lazim dipakai adalah
mengkaji tingkat pengembalian internal (internal rate of return-IRR), yaitu tingkat
19

pengembalian yang menghasilkan NPV arus kas masuk sama dengan NPV arus kas
keluar. Menentukan nilai IRR dengan coba-coba adalah sebagai berikut:
1. Pilih nilai discout rate yang dianggap mendekati nilai IRR yang sebenarnya,
kemudian dihitung nilai NPV dari arus benefit dan cost.
2. Jika menghasilkan nilai positif, berarti pengambilan nilai coba-coba terlalu rendah,
kita coba lagi dengan nilai yang lebih tinggi.
3. Jika nilai NPV negatif, berarti pengambilan nilai coba-coba terlalu tinggi.
4. Pada hasil percobaan pertama untuk discount rate dilambangkan dengan (i1),
sedangkan yang kedua dilambangkan (i2)
Untuk NPV yang pertama ditandai dengan NPV1, yang kedua NPV2 dengan
demikian kita memperoleh nilai NPV=0. Menganalisis usulan proyek dengan IRR,
memberikan indikasi sebagai berikut:
a. IRR > tingkat pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return RRR),
proyek diterima.
b. IRR < tingkat pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return IRR),
d. Titik Impas
1. Break Even Point (BEP)
Break even point (BEP) merupakan keadaan yang menggambarkan suatu perusahaan
yang tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian.Perusahaan akan
mencapai keadaan BEP apabila total penerimaan sama dengan total biaya. Analisis break
even point(BEP), atau biasa juga disebut analisis titik impas, merupakan teknik analisis
yang dapat digunakan perusahaan untuk mengetahui atau merencanakan jumlah produksi
perusahaan pada saat tidak untung dan tidak rugi. Persamaan untuk memperoleh nilai
BEP adalah:
FC
BEP=
p−VC
Dimana:
FC = Fixed cost P = harga per unit produk,
VC = variable cost per unit produk.
e. Sensitivitas Cashflow
Analisis sensitivitas merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk
mengetahui sejauh mana dampak parameter-parameter investasi yang telah ditetapkan
bisa berubah karena adanya faktor situasi dan kondisi selama umur investasi. Perubahan
ini akan mengakibatkan pengaruh yang signifikan pada keputusan yang diambil.
20

Parameter investasi yang memerlukan analisis sensitivitas adalah investasi, benefit, biaya
dan suku bunga.
1. Net Present Value (NPV)
Net present value merupakan metode untuk menghitung nilai bersih (netto) pada
waktu sekarang. Pada dasarnya metode ini memindahkan cash flow pada setiap tahun
selama umur investasi ke awal investasi (t=0) atau kondisi present. Persamaan yang
digunakan untuk mencari NPV adalah sebagai berikut:

( ) (∑ )
n n
NPV =PWB−PWC= ∑ CBt ( FBP ) t − CCt ( FBP ) t
t=0 t=0

Dimana:
PWB = present worth of benefit PWC = present worth of cost
CB = cash of benefit CC = cash of cost
FBT = faktor bunga present t = periode
n = umur investasi.
NPV > 0 investasi dikatakan menguntungkan/layak (feasible)
NPV < 0 investasi dikatakan tidak menguntungkan/layak (unfeasible)
2. Annual Equivalent (AE)
Metode ini merupakan kebalikan dari metode NPV. Pada metode AE aliran cash
didistribusikan secara merata pada setiap periode waktu sepanjang umur investasi, baik
cash in dan cash out. Hasil pendistribusian secara merata dari cahs in menghasilkan rata
pendapatan pertahun yang disebut ekuivalen uniform annual of benefit (EUBAB) dan
hasil pendistribusian cash out secara merata disebut equivalent uniform annual of cost
(EUAC). Nilai AE diperoleh dari EUAB-EUAC. Persamaan untuk memperoleh nilai AE
adalah sebagai berikut:

(∑ )
n n
AE=EUAB−EUAC= CBt ( FBA ) t −∑ CCt ( FBA ) t
t =0 t =0

Dimana:
EUAB = equivalent uniform annual of benefit,
EUAC = equivalent uniform annual of cost
FBA = faktor bunga annual
AE ≥ 0 investasi dikatakan menguntungkan/layak (feasible)
AE < 0 investasi dikatakan tidak menguntungkan/layak (unfeasible)
3. Benefit Cost Rasio (BCR)
21

Metode benefit cost ratio merupakan metode yang digunakan pada tahap evaluasi
awal perencanaan investasi atau sebagai analisis tambahan yang berfungsi untuk validasi
hasil evaluasi yang telah dilakukan dengan metode lainya. Persamaan untuk memperoleh
nilai BCR adalah:

BCR=
∑ Benefit
∑ Cost
Dimana:
BCR ≥ 1 investasi dikatakan menguntungkan/layak (feasible)
BCR < 1 investasi dikatakan tidak menguntungkan/layak (unfeasible)
4. Payback Period (PBP, k)
Metode payback period bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode)
investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi pulang pokok (BEP).
Persamaan untuk memperoleh nilai payback periode adalah:
k
KPBP=∑ CFt ≥ 0
t =0

Dimana:
KPBP ≤ n maka investasi dikatakan menguntungkan/layak (feasible) dan sebaliknya
5. Internal Rate Of Return (IRR)
Pada metode IRR ini adalah mencari suku bunga disaat NPV sama dengan nol. Pad
meotode IRR ini informasi yang dihasilkan berupa tingakt kemampuan cash flow dalam
mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk % periode waktu. Suatu rencana
investasi dikatan layak jika IRR ≥ MRR. Persamaan untuk memperoleh nilai IRR adalah:
IRR=iNPV NPV t
+ ¿+ ¿
¿¿ ¿

3.2.6 Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
deskriptif kuantitatif dilakukan untuk mengetahui layak atau tidak usaha Jamur
merang.
22

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Industri Jamur Bapak Supriadi


Unit usaha jamur merang bapak Supriadi merupakan salah satu agroindustri
yang bergerak dalam bidang penyediaan jamur merang. Jamur merang merupakan
salah satu jenis sayuran yang bernilai ekonomis tinggi. Oleh karena itu, usaha
budi daya jamur merang sangat cocok untuk diusahakan, baik dalam skala kecil
maupun skala besar. Jamur merang merupakan salah satu komoditas sayuran yang
sudah lama dikenal masyarakat. Jamur ini biasa diolah menjadi berbagai makanan
olahan yang dijadikan sebagai makanan tambahan
Unit usaha yang dikelola oleh supriadi sejak 15 tahun yang lalu ini
betempat di Dusun Krajan, Desa Kesilir, Kec. Wuluhan Kab. Jember, Jawa
Timur. Unit usaha ini melakukan kegiatan produksi jamur setiap hari dan modal
awal yang digunakan untuk membangun usaha ini adalah sebesar
Rp15.000.000,00. Biaya tersebut digunakan untuk membeli mesin dan perlatan
produksi serta beberapa kebutuhan lainnya.
Pengembangan usaha budidaya jamur ini juga memiliki beberapa
keunggulan, diantaranya:
a. Budidaya jamur memiliki prospek ekonomi yang baik. Pasar jamur yang telah
jelas serta permintaan pasar yang selalu tinggi memudahkan para pembudidaya
memasarkan hasil produksi jamur merang.
b. Jamur merang merupakan salah satu produk komersial dan dapat
dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan
tergolong bahan yang murah dan mudah diperoleh seperti jerami, dedak dan
kapur, sementara proses budidaya sendiri tidak membutuhkan berbagai
pestisida atau bahan kimia lainnya.
c. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar pertanian jamur merang.
d. Media pembelajaran yang bertanggung jawab bagi penulis dalam memasuki
dunia bisnis.
23

4.2 Spesifikasi Mesin dan Peralatan Produksi


Spesifikasi merupakan perincian mengenai suatu hal baik barang ataupun
yang lainnya. biasana spesifikasi ini digunakan dalam merincikan suatu benda
yang di perjual belikan. Industri jamur Bapak Supriadi memiliki kebutuhan mesin
berupa mesin pompa air yang digunakan dalam proses produksi jamur merang.
Adapun spesifikasi mesin (Pompa air) yang digunakan dalam industri jamur
Bapak Supriadi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Spesifikasi pompa air
Menyerap sekaligus mendorong yang
Fungsi kemudian mengalirkan air dari satu tempat ke
tempat lain dengan lebih efisien.
Bahan Material Stainless Steel Anti Karat.
Bahan lilitan Tembaga
Daya ( Power ) 250 Watt
Tegangan Listrik ( Motor
220 Volt.
Listrik )
Frekuensi Listrik ( Motor
50 Hz / 60 Hz.
Listrik )
Energi Yang Digunakan Listrik ( Motor Listrik )
Bahan Material impeller Stainless Steel Anti Karat.
Kapasitas 45 liter/menit

Mesin yang digunakan dalam produksi jamur pada industri jamur milik
Bapak Supriadi adalah pompa air. Pompa air ang digunakan memiliki spesifikasi
standart dengan daa sebesar 250 watt. Kapasitas kerja yang dimiliki pompa pada
industri jamur Bapak Supriadi sebesar 45 liter/menit. Pompa ang digunakan
memiliki bahan berupa stainless steel anti karat, sehingga dalam pemakaiannya
pompa air akan lebih tahan lama dan lebih awet dengan masa pengkaratan lebih
lama dari pada bahan biasa. Sumber energi ang dipakai oleh pompa air pada
industri jamur Bapak Supriadi berupa energi listrik.
24

4.3 Jenis Biaya dan Keuntungan Penjualan Produk/Jasa


Industri jamur Bapak Supriadi meiliki catatan biaya biaya dalam satu tahun produksi sebagai berikut:
Tabel 4.2 Biaya pengadaan mesin produksi dan peralatan pendukung lainnya
No Nama Peralatan Jumlah Satuan Harga beli Harga Total Harga akhir (nilai aset Penyusutan per tahun
10 tahun)
1 Pompa Air 3 unit Rp 350.000,00 Rp 1.050.000,00 Rp 35.000,00 Rp 31.500,00
2 Drum Besar 2 unit Rp 150.000,00 Rp 300.000,00 Rp 15.000,00 Rp 13.500,00
3 Selang Air 70 meter Rp 4.000,00 Rp 280.000,00 Rp 400,00 Rp 360,00
3 Pipa Besi 50 meter Rp 8.000,00 Rp 400.000,00 Rp 800,00 Rp 720,00
4 Tabung 2 unit Rp 160.000,00 Rp 320.000,00 Rp 16.000,00 Rp 14.400,00
Penyiram
5 Timbangan 1 unit Rp 130.000,00 Rp 130.000,00 Rp 13.000,00 Rp 11.700,00
6 Lampu 6 unit Rp 46.400,00 Rp 278.400,00 Rp 4.640,00 Rp 4.176,00
Jumlah Rp 2.758.400,00 Rp 84.840,00 Rp 76.356,00
Biaya pengadaan pengadaan mesin dan perlatan produksi dalam industri jamur yang di jalankan Bapak Supriadi adalah sebesar
Rp 84.840,00. Biaya tersebut dikeluarkan untuk membeli mesin dan perlatan produksi berupa pompa air, drum besar, selang air, pipa
besi, tabung penyiraman, timbangan, dan lampu. Sedangkan nilai tersebut akan terus mengalami penyusutan setiap tahunnya. Total
penyusutan yang dialami oleh mesin dan perlatan produksi pada industri jamur Bapak Supriadi adalah sebesar Rp 76.356,00.
Tabel 4.3 Biaya pengadaan bahan baku
Nama bahan Biaya bahan baku per
No Jumlah Satuan Harga satuan Harga total biaya bahan baku per tahun
baku bulan
1 Jerami 1 truck Rp 200.000,00 Rp 200.000,00 Rp 200.000,00 Rp 2.400.000
2 Merang 100 unit Rp 10.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 12.000.000
3 Kapur 60 kg Rp 10.000,00 Rp 600.000,00 Rp 600.000,00 Rp 7.200.000
5 NPK 6 kg Rp 2.500,00 Rp 15.000,00 Rp 15.000,00 Rp 180.000
25

4 Pupuk organik 10 liter Rp 1.000,00 Rp 10.000,00 Rp 10.000,00 Rp 120.000


Jumlah Rp 1.825.000,00 Rp 1.825.000,00 Rp 21.900.000
Biaya pengadaan bahan baku pada industri jamur milik Bapak supriadi adalah sebesar Rp 21.900.000 setiap tahunnya. Bahan
baku merupakan faktor utama dalam produksi jamur. Tanpa adanya ketersediaan bahan baku mak proses produksi juga tidak akan
terlaksana. Sehingga pengadaannya harus teratur dilakukan.
Tabel 4.4 Biaya tidak tetap
Biaya bahan baku per Biaya bahan baku per
No Jenis pengeluaran Jumlah Satuan Harga Satuan Harga total ( Perbulan )
bulan tahun

1 Air (Air sumur) Secukupnya Liter Rp - Rp - Rp - Rp -


2 Listrik 0 Kwh Rp 415,00 Rp - Rp - Rp -
3 Tenaga kerja 2 Orang Rp 60.000,00 Rp 3.600.000,00 Rp 3.600.000,00 Rp 43.200.000,00
4 Transportasi Rp150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 1.800.000,00

5 Bahan bakar (sabut 3 Karung Rp 20.000,00 Rp 1.800.000,00 Rp 1.800.000,00 Rp 21.600.000,00


kelapa)
6 Komunikasi Rp 50.000,00 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00 Rp 600.000,00
7 ATK Rp 10.000,00 Rp 10.000,00 Rp 10.000,00 Rp 120.000,00
10 Perawatan Rp 250.000,00 Rp 250.000,00 Rp 250.000,00 Rp 3.000.000,00

Jumlah Rp 5.860.000,00 Rp 5.860.000,00 Rp 70.320.000,00


Biaya tidak tetap pada kegitan unit usaha ini seperti biaya pembelian bahan baku tambahan seperrti air, listrik dll, biaya
perawatan mesin dan pembelian bahan bakar. Total biaya tidak tetap yang dikeluarkan unit usaha diperoleh dari penjumlahan
komponen diatas yaitu sebesar Rp 70.320.000,00 setiap tahunnya.
26

Tabel 4.5 Biaya angsuran


No Tingkat Bunga Perbulan Lama Angsur
Jumlah Besar Angsuran (Rp/tahun)
1 Rp 15.000.000,00 10,0% 3 Rp 5.125.000
Biaya angsuran merupakan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk mengangsur atau mencicil hutang pada modal awal usaha.
Biasanya biaya angsuran ini dibayar langsung ke bank bersangkutan. Sedangkan dalam industi jamur milik Bapak supriadi memiliki
biaya angsuran kepada bang sebesar Rp 5.125.000 setiap tahunnya.
Tabel 4.6 Keuntungan penjualan produk
Keterangan Jenis Produksi per tahun Harga jual per kg Penghasilan per tahun

Kuncup 10.800 Rp 20.000,00 Rp 216.000.000,00


Jamur merang
Mekar 7.200 Rp 15.000,00 Rp 108.000.000,00
Jumlah Rp 324.000.000,00
Keuntungan penjualan produk didapat dari total hasil penjulan jamur dari semua jenis baik yang kuncup maupun mekar.
Sedangkan industri jamur milik Bapak Supriadi memiliki keuntungan sebesar Rp 324.000.000,00 setiap tahunnya. Dengan jumlah
total produksi jamur kuncup sebanyak 10.800 kg dengan harga rp 20.000,00/kg dan mekar sebanyak 7.200 kg dengan harga rp
15.000,00/kg.
27

4.4 Penyusutan Mesin


Mesin yang digunakan pada unit usaha jamur merang pak Supriadi adalah
pompa air. Harga beli dari pompa air tersebut sebesar Rp350.000,00 dan
berdasarkan perhitungan nilai sisa pada tahun ke 10 dari pompa air tersebut adalah
sebesar Rp35.000,00.

DEPRECIATION
Rp400000.000
Book Value

Rp-
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahun
SL DDB SOYD SF
Gambar 4.1 Grafik depresiasi atau penusutan mesin dengan metode straight line,
double declining balance, sum of year dan sinking fun
Berdasarkan gambar 4.1 menunjukan bahwa penyusutan menggunakan
metode straight line menunjukan nilai penyusutan yang sama disetiap tahunya
yaitu sebesar Rp31.500,00. Pada tahun ke 0 mesin belum mengalami penyusutan
sehingga nilai mesin pada tahun ke 0 tetap seperti nilai harga belinya yaitu
Rp350.000,00 dan nilai akhir dari metode penyusutan straight line ini di tahun ke
10 adalah tinggal Rp35.000,00. Penyusutan dengan metode double declining
balance menunjukan bahwa nilai penyusutan untuk setiap tahunya adalah terus
menurun dimana pada tahun pertama mesin mengalami penyusutan sebesar
Rp71.985,00 dan penyusutan pada tahun ke dua sebesar Rp57.180,00 sehingga
nilai akhir barang pada tahun ke 10 sebesar Rp35.000, 00 dengan nilai penyusutan
untuk tahun ke 10 sebesar Rp9.062, 00. Metode penyusutan mesin menggunakan
metode sum of year menunjukan nilai penyusutan yang terus mengalami
penurunan setiap tahunya. Metode ini hampir sama dengan metode penyusutan
28

double declining balance, pada metode ini pada tahun ke 10 mesin tidak
mengalami penyusutan akan tetapi nilai sisa mesin di akhir tahun ke 10 adalah
sama yaitu sebesar Rp35.000,00. Metode penyusutan sinking fun berdasarkan
Gambar 4.1 menunjukan bahwa nilai penyusutan barang mengalami kenikan
setiap tahunya. Pada tahun pertama penyusutan mesin sebesar Rp19.765,00 dan
penyusutan pada tahun ke dua adalah sebesar Rp41.506, 00. Besarnya nilai
penyusutan menggunakan metode ini pada tahun ke 10 adalah sebesar Rp315.000,
00 sehingga nilai akhir mesin di tahun ke 10 adalah sebesar Rp35.000,00.
Berdasarkan ke empat metode penyusutan tersebut nilai sisa atau nilai akhir dari
mesin tersebut adalah sama yaitu Rp35.000,00. Pada setiap metode berdasarkan
Gambar 4.1 menunjukan bahwa grafik memiliki nilai cenderungan menurun setiap
tahunya, akan tetapi pada metode straigth line nilai penyusutan setiap tahunya
tetap. Pada metode DDB nilai penusustan berbeda di setiap tahunya dan
bertambahnya periode nilai penyusutan semakin kecil. Pada tahun 1 nilai
penyusutan memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan metode yang
lain sehingga pada tahun 1 nilai sisa DDB lebih kecil dibandingkan dengan
metode yang lain . Metode SOYD nilai penyusutan sama halnya dengan DDB
yaitu mengalami perunun seirinng bertambahnya tahun akan tetapi pada metode
SOYD nilai awal penusutan lebih kecil dibandingkan dengan nilai DDB. Pada
meode SF nilai penusutan mengalami kenaikan seiring bertambahnya tahun. Pada
tahun 1 nilai penyusutan metode ini memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan
dengan metode yang lain sehingga tahun 1 memiliki nilai sisa yang lebih besar
dibangdikan metode yang lain.
4.5 Penggantian Mesin
Analisis penggantian mesin daat diketahui dari nilai total UAC yang
disajikan dalam gambar berikut:
29

Rp900000.000
Rp800000.000
Rp700000.000
Rp600000.000
Cost
Rp500000.000
Rp400000.000
Rp300000.000
Rp200000.000
Rp100000.000
Rp-
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Recovery
Tahun
Maintenance and Repairment Operating

Gambar 4.2 Grafik analisis penggantian mesin


Berdasarkan Gambar 4.2 menunjukan bahwa nilai pengembalian modal
(recovery) mesin mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya waktu.
Pada tahun pertama nilai recovery sebesar Rp385.000,00 dan pada tahun ke 10
diperoleh nilai recovery sebesar Rp56.961. Nilai maintenance and repairment
mengalami kenaikan sering dengan bertambahnya waktu. Pada tahun kedua nilai
maintenance and repairment sebesar Rp47.619,00 sedangkan pada tahun ke 10
sebesar Rp372.546,00. Nilai operating mengalami kenaikan seiring dengan
bertambahnya waktu. Pada tahun pertama nilai operating sebesar Rp224.100,00
sedangkan pada tahun ke 10 sebesar Rp410.373,00. Berdasarkan Gambar 4.2 juga
menunjukan bahwa total nilai EUAC mengalami penurunan atau nilai minimum
pada tahun kedua dan mengalami kenikan pada tahaun setelahnya. Hal ini berati
pada tahun kedua merupakan umur ekonomis dari mesin pompa air yang
digunakan pada unit usaha tersebut sehingga pada tahun kedua pompa harus
diganti agar proses produksi jamur merang pada unit usaha tersebut tetap berjalan
dengan lancar. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sandi (2013) umur
ekonomis mesin dapat diperoleh jika biaya tahunan rata-rata (EUAC) mesin
mencapai minimum selanjutnya terjadi biaya fluktuatif naik.
30

4.6 Analisis Kelayakan Ekonomi


Analisis kelayakan ekonomi dilakukan untuk mengetahui suatu usaha layak
dijalakan atau tidak. Gambar 4.3 merupakan cashflow pada unit usaha jamur
merang pak Supriadi.
IDR 600000000.00000

IDR 500000000.00000

IDR 400000000.00000

IDR 300000000.00000 Investasi (I)


annual cost (AC)
IDR 200000000.00000 Overhoul (OH)
Annual benefit
IDR 100000000.00000 Surplus

IDR .00000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-IDR 100000000.00000

-IDR 200000000.00000

Gambar 4.3 casflow unit usaha jamur merang Pak Supriadi


Nilai investasi pada unit usaha jamu merang pak Supriadi adalah sebesar
Rp15.000.000,00. Evaluasi investasi unit usaha jamur merang pak supriadi
dilakukan dengan beberapa metode dibawah ini:
1.
2.
3.
4.
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.6.1 Net Present Value (NPV)
31

Analisis NPV digunakan untuk menghitung nilai bersih pada saat ini. Tabel
4.3 merupakan hasil perhitungan NPV.
Tabel 4.7 Perhitungan NPV
Benefit (Rp/tahun) Cost (Rp/tahun) NPV Keputusan

Rp2.191.354.962,24 Rp599.050.841,98 Rp1.592.304.120,26 >0

Layak
Berdasarkan pada Tabel 4.7 nilai NPV diperoleh sebesar
Rp1.592.304.120,26. Hal ini menunjukan bahwa nilai NPV ≥ 0 sehingga investasi
yang dilakukan akan menghasilkan keuntungan atau layak untuk dilakukan.
4.6.2 Annual Equivalent (AE)
Analisis AE digunakan untuk menghitung aliran cash yang disistribusikan
merata setiap tahun. Tabel 4.4 merupakan hasil perhitungan AE.
Tabel 4.8 Tabel Perhitungan AE
Benefit (Rp/tahun) Cost (Rp/tahun) AE Keputusan

Rp356.632.928,66 Rp97.316.245,70 Rp259.316.682,96 >0

Layak
Berdasarkan Tabel 4.8 nilai AE diperoleh sebesar Rp259.316.682,96. Hal
ini menunjukan bahwa nilai AE ≥ 0 sehingga investasi yang dilakukan akan
menghasilkan keuntungan atau layak untuk dilakukan.
4.6.3 Benefit Cost Ratio (BCR)
Analisis BCR merupakan perbandingan antara keuntungan dengan biaya
dan kerugian yang akan ditanggung oleh unit usaha. Tabel 4.5 dan Tabel 4.6
merupakan hasil perhitungan BCR pada NPV dan AE.
Tabel 4.9 Perhitungan BCR pada NPV
Benefit (Rp/tahun) Cost (Rp/tahun) BCR Keputusan

Rp2.191.354.962,24 Rp599.050.841,98 Rp1,376216349 >1

Layak
Tabel 4.10 Perhitungan BCR pada AE
Benefit (Rp/tahun) Cost (Rp/tahun) BCR Keputusan

Rp2.191.354.962,24 Rp599.050.841,98 Rp3,664680302 >1


32

Layak
Berdasarkan pada Tabel 4.9 dan Tabel 4.10 nilai BCR diperoleh sebesar
Rp1,376216349 dan Rp3,664680302. Hal ini menunjukan bahwa nilai BCR ≥ 1
sehingga investasi yang dilakukan akan menghasilkan keuntungan atau layak
untuk dilakukan.
4.6.4 Payback Period (PBP)
Analisis PBP digunakan untuk mengetahui seberapa lama investasi akan
dapat dikembalikan saat terjadi BEP. Tabel 4.11 merupakan hasil perhitungan
PBP.
33

Tabel 4.11 Perhitungan PBP


Benefit
Investasi (Rp) Cost (Rp/tahun) PBP Keputusan
(Rp/tahun)

15.000.000,00 20.984.455,96 20.975.049,02 0,06472 PBP < N

Layak

Berdasarkan Tabel 4.11 pada lampiran menunjukan bahwa nilai PBP adalah
sebesar 0,06472. Hal ini berarti nilai KPBP ≤ n(10) sehingga investasi yang
dijalankan layak dan akan mendapatkan keuntungan.
4.6.5 Inernal Rate Of Return (IRR)
Analisis IRR digunakan untuk mengetahui kemampuan cashflow dalam
mengembalikan modal. Tabel 4.12 merupakan hasil perhitungan IRR.
Tabel 4.12 Penentuan IRR
NPV- NPV+ IRR MARR Keputusan

Rp9.406,94 Rp305,24 1544,97% 10% IRR >


MARR
Layak

Berdasarkan Gambar tabel 4.12 pada lampiran menunjukan bahwa nilai IRR
adalah sebesar 1544,97%. Hal ini berarti nilai IRR ≥ MMR (10 %) sehingga
investasi yang dilakukan akan menghasilkan keuntungan atau layak untuk
dilakukan.
4.7 Breakeeven Point (BEP)
Analisis BEP digunakan untuk mengetahui kapan suatu usaha mencapai titik
impas atau pendapatan sama dengan baiaya yang dikeluarkan. Tabel 4.13
Peritungan BEP.
Tabel 4.13 Perhitungan BEP
Variabel hitung Simbol Nilai Satuan
Biaya total per bulan TC 2.758.400,00 Rupiah
Biaya tidak tetap per 1.825.000,00
VC Rupiah
bulan
Kapasitas produksi per 1.500
P unit Product
bulan
Biaya per unit V= 1.216,67 Rupiah/unit Produk
34

(VC/p)
Harga produk/jasa per 35.000,00
R Rupiah/unit Produk
unit
Titik Impas BEP 81,65
Berdasarkan Tabel 4.13 pada lampiran menunjukan bahwa nilai BEP yang
diperoleh sebesar 81,65. Hal ini berarti agar total biaya produksi sama dengan
pendapatan harus diproduksi sebanyak 81, 65 kg jamur merang sehingga setelah
banyaknya produksi sudah lebih dari 81,65 kg jamur merang, unit usaha akan
mendapatkan keuntungan.
4.8 Sensitivitas Cashflow
Analisis sensitivitas cashflow digunakan untuk mengetahui apakah investasi
pada unit usaha layak untuk dijalankan. Tabel 4.14, 4.15, 4.16 merupakan hasil
peritungan sensitivitas masing-masing untuk investasi, annual cost, annual
benefit, dan suku bunga.
Tabel 4.14 Analisis sensitivitas investasi
Annual Cost Overhoul Annual Sisa Investasi
(Rp) (Rp) Benefit (Rp) (Rp) (Rp)
92.220.000,00 17.822.961,11 1.990.839.742,25 200.515.220,00 1.606.880.022,64

Tabel 4.15 Analisis sensitivitas annual cost


Investasi Overhoul Annual Benefit Sisa Annual cost
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1.606.880.022,64 17.822.961,11 1.990.839.742,25 200.515.220,00 92.220.000,00

Tabel 4.16Analisis sensitivitas annual benefit


Investasi Annual cost Overhoul Sisa Annual benefit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1.606.880.022,64 92.220.000,00 17.822.961,11 200.515.220,00 139.560.000,00

Berdasarkan Tabel 4.14, 4.15 dan 4.16 dengan suku bunga 10% dan NPV 0
menujunkan bahwa nilai sensitivitas investasi sebesar Rp1.606.880.022,64 dan
nilai investasi yang dikeluarkan sebesar Rp15.000.000,00 sehingga sensitivitas
investasi ≥ investasi maka investasi masih layak. Nilai sensitivitas sensitivitas cost
sebesar Rp92.220.000,00 dan nilai cost yang diterima sebesar Rp92.220.000,00
35

sehingga sensitivitas cost ≥ cost maka investasi masih layak. Nilai sensitivitas
annual benefit sebesar Rp139.560.000,00 dan nilai benefit yang diterima sebesar
Rp324.000.000,00 sehingga sensitivitas annual benefit ≤ benefit maka investasi
masih layak.
36

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Unit usaha jamur merang bapak Supriadi merupakan salah satu
agroindustri yang bergerak dalam bidang penyediaan jamur merang yang
betempat di Dusun Krajan, Desa Kesilir, Kec. Wuluhan Kab. Jember,
Jawa Timur.Mesin produksi utama yang digunakan alah pompa air dengan
daya 250 watt.
2. Biaya biaya yang digunakan dalam analisis adalah biaya tidak tetap, biaya
tetap (pengadaan mesin dan peralatan produksi serta pengdaan bahan
baku), biaya angsuran atau investasi, dan keuntungan produk.
3. Analisis penyusutan atau depresiasi pengadaan ALSIN unit usaha jamu
merang pak Supriadi dengan mesin yang digunakan adalah pompa air
menggunakan ke empat metode penyusutan yaitu straight line, double
declining balance, sum of year dan sinking fun memiliki nilai akhir atau
nilai sisa sebesar Rp35.000,00.Analisis penggantian atau replacement
mesin pompa air pada unit usaha tersebut berdasarkan total nilai EUAC
terjadi pada tahun kedua.
4. Evaluasi kelayakan finansial berdasarkan metode Net Present Value,
Annual Equivalent, Benefit Cost Ratio, Payback Period dan Inernal Rate
Of Return menunjukan bahwa investasi layak untuk dijalankan adan akan
mendapatakan keuntungan dari investasi tersebut.
5. Analisis BEP menujunkan bahwa usaha akan mencapai titik impas atau
totoal biaya produksi yang dikeluarkan sama dengan pendapatan saat
jumlah produksi yang dicapai sebesar 81,65 kg setelah jumlah tersebut
unit usaha akan mendapatkan keuntungan.
6. Analisis sensitivitas berdasarkan parameter-parameter yang dilakukan
seperti investasi, annual benefit dan annual cost menunjukan bahwa
investasi yang dilakukan unit usaha masih layak.
37

5.2 Rekomendasi
Pada analisis ekonomi sangatlah penting digunakan pada sebuah unit usaha
baik menengah ataupun ke atas. pada analisis ekonomi ini dapat menentukan
sebuah kelayakan pada setiap usaha apakah usaha tersebut layak atau tidak. dalam
perhitungan sendiri harus teliti agar saat penentukan layak atau tidak usaha
tersebut.
38

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, J. 2007. Perencanaan bisnis. Jakarta: PT. Elex media komputindo.


Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE.
Garrison, dkk. 2006. Akutansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.
Giatman, m. 2006. Ekonomi Teknik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hery. 2014. Akuntansi Dasar 1 dan 2. Jakarta: Grasindo.
Horngren, D.R., dkk. Akutan Biaya. Jakarta: Erlangga.
Martono A., dkk. 2007. Analisis Kelayakan Ekonomi Agroindustri Gula Kelapa
Di Desa Jalatunda Kecamtan Mandiraja. Jurnal Agritech. Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
Martono dan Harjito, 2005, Manajemen Keuangan, Yogyakarta :Ekonisia
Mulyadi. 2007. Akutansi Biaya. Yogyakarta: BPFE-UGM.
Nurhayati Y. 2015. Pembukuan Wajib Untuk Bisnis. Jakarta: Penebar Swadaya
Priyo, Mandiyo. 2012. Ekonomi Teknik. Yogyakarta: LP3M UMY
Pujawan, N. 1995. Ekonomi Teknik. Surabaya: Guna Widya.
Pujawan, N. 2008. Ekonomi Teknik. Surabaya: Guna Widya.
Richard. 2008. Analisa Penggantian Mesin Kapal Laut Kargo Pada Salah Satu
Perusahaan Pelayaran Di Indonesia. Skripsi. Universitas Indonesia.
Sandi, B.A. 2013. Analisis Penentuan Umur Ekonomis Untuk Replacement Mesin
Boiler Menggunakan Metode Biaya Tahunan Rata-Rata Di Ptpn V
Pks Terantam. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau.
Sartono, A. 2008. Manajemen keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Suganda, A., dkk. 2015. Studi kasus kewirausahaan distro dengan pendekatan
ekonomi teknik. Jurnal Teknik Industri. Universitas Pancasakti Tegal.
Sugiono A, dkk. 2009. Akutansi Dan Pelaporan Keuangan. Jakarta: Crasindo.
Sundari, M. T. 2011. Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha Tani Wortel di
Kabupaten Karanganyar. Jurnal SEPA.
Suryaningrat, I. B. 2011. Ekonomi Teknik: Teori dan Aplikasi untuk
Agroindustri. Jember: Jember University Press.
Suryaningrat, IB. 2011. Ekonomi Teknik Teori dan Aplikasi untuk Agroindustri.
Jember: University Press.
39

Tambunan, T.H. 2001. Perekonomian Indonesia. Jakarta. Penerbit Ghalia.


40

LAMPIRAN

Gambar 1. Industri jamur merang Pak Supriadi


41

Tabel 1. Perhitungan Penyusutan mesin dengan metode SL dan DDB


SL
Straigh Line DDB Double Declining Balance

Rp 31.500 0,2057

t BVt t Dt BVt

0 Rp 350.000 0 Rp 350.000
1 Rp 318.500 1 Rp 71.985 Rp 278.015
2 Rp 287.000 2 Rp 57.180 Rp 220.835
3 Rp 255.500 3 Rp 45.420 Rp 175.416
4 Rp 224.000 4 Rp 36.078 Rp 139.338
5 Rp 192.500 5 Rp 28.658 Rp 110.680
6 Rp 161.000 6 Rp 22.764 Rp 87.916
7 Rp 129.500 7 Rp 18.082 Rp 69.834
8 Rp 98.000 8 Rp 14.363 Rp 55.471
9 Rp 66.500 9 Rp 11.409 Rp 44.062
10 Rp 35.000 10 Rp 9.062 Rp 35.000
42

Tabel 2. Perhitungan Penyusutan mesin dengan metode SOYD dan SF

SOY
D
Sum of Year Digit SF Sinking Fund

55 d=(P−S) ×(A / F . i% , N ) Rp 19.765

t Dt BVt t Dt BVt
N −t BV t=BV t−1−D t−1 BV t=(P−Dt )
D t =d ×( F / A , i % ,t )
Dt = ×( P−S)
YD

0 Rp 57.273 Rp 350.000 0 Rp 350.000


1 Rp 51.545 Rp 292.727 1 Rp 19.765 Rp 330.235
2 Rp 45.818 Rp 241.182 2 Rp 41.506 Rp 308.494
3 Rp 40.091 Rp 195.364 3 Rp 65.421 Rp 284.579
4 Rp 34.364 Rp 155.273 4 Rp 91.728 Rp 258.272
5 Rp 28.636 Rp 120.909 5 Rp 120.666 Rp 229.334
6 Rp 22.909 Rp 92.273 6 Rp 152.497 Rp 197.503
7 Rp 17.182 Rp 69.364 7 Rp 187.512 Rp 162.488
8 Rp 11.455 Rp 52.182 8 Rp 226.028 Rp 123.972
9 Rp 5.727 Rp 40.727 9 Rp 268.396 Rp 81.604
10 Rp - Rp 35.000 10 Rp 315.000 Rp 35.000
43

Tabel 3. Perhitungan penggantian mesin


t EUAC EUAC EUAC EUAC Total EUAC
Recovery Maintenance and Operating Salvage
Repairment
I (A/P, i%, t) R (A/G, i%, t) O + 50rb (A/G, i%, t) S (A/F, i%, t)
0
1 Rp 385.000 Rp - Rp 224.100 Rp 609.100
2 Rp 201.667 Rp 47.619 Rp 247.910 Rp 497.195
3 Rp 140.740 Rp 93.656 Rp 270.928 Rp 505.324
4 Rp 110.415 Rp 138.117 Rp 293.158 Rp 541.690
5 Rp 92.329 Rp 181.013 Rp 314.606 Rp 587.948
6 Rp 80.363 Rp 222.356 Rp 335.278 Rp 637.996
7 Rp 71.892 Rp 262.162 Rp 355.181 Rp 689.234
8 Rp 65.605 Rp 300.448 Rp 374.324 Rp 740.377
9 Rp 60.774 Rp 337.235 Rp 392.718 Rp 790.727
10 Rp 56.961 Rp 372.546 Rp 410.373 Rp 839.880
44

FORM EVALUASI KEGIATAN PRAKTIKUM EKONOMI TEKNIK SISTEM DAN


MANAJEMEN ALAT DAN MESIN PERTANIAN (TPT1312)

NAMA : Hidayatul Rohmah NIM : 171710201003 KELAS : A

A. TANGGAPAN PERSONAL PRAKTIKAN


Kesan pertama Anda akan menghadapi praktikum
Biasa saja dan penuh semangat untuk melakukan praktikum.

Kesan saat praktikum berlangsung


Biasa saja tidak ada kesan yang menarik

Tanggapan mengenai sistem praktikum


Sistem praktikum cukup baik karena tertata dan terjadwal dengan rapi sehingga
praktikum dapat berjalan lancar dan semua materi tersampaikan

Tanggapan mengenai beban pelaksanaan dan tugas praktikum


Beban praktikum dan terkadang terasa berat saat semua matakuliah memberikan
tugas dengan deadline yang sama
45

Menurut Anda, apa yang memotivasi Anda untuk melakukan sesuatu


Sesuatu apa? Tapi motivasi saya untuk melaksanakan kuliah dengan baik adalah
keluarga saya.

Sikap Anda saat menghadai sesuatu yang tidak sesuai kehendak


Pada awalnya sedikit kesal tetapi saat sesuatu itu baik maka saya akan
menghadapinya

Indikator keberhasilan Anda dalam melakukan suatu hal


Tidak harus sempurna tetapi saat saya sudah belajar dan memahminya maka
menurut saya itu sudah suatu keberhasilan

Tuliskan kelemahan Anda dalam mengikuti Praktikum ini


Saat yang menjelaskan materi tidak jelas (suara tidak terdengar) dan terlalu cepat
menerangkan materi saya akan sedikit malas mengikuti praktikum karena saya butuh
waktu untuk memahami materi

Tuliskan kelebihan Anda dalam mengikuti Praktikum ini


Saat yang menjelaskan materi jelas (suara tidak terdengar) dan tidak terlalu cepat
menerangkan materi saya akan mudah memahami dan ingatan tentang materi yang
disampaikan lebih kuat
46

Tuliskan skill yang Anda peroleh dari mengikuti Praktikum ini

Mengolah data menggunakan excell dan pemahaman tentang materi-materi yang


disampaikan

Tuliskan makna bekerja dengan jujur, ulet, dan professional menurut Anda.
Bagaimana dengan Anda?
Berkerja dengan jujur, ule dan professional berarti bekerja dengan sungguh-sungguh
berusaha sebaik mungkin, tekun dalam melakukan suatu hal tidak mencari-cari
alasan untuk menunda pekerjaan dan mengeluh dan juga tidak bergantung terhadap
orang lain dan selalu percaya dengan kemampuan diri sendiri.

Bagaimana harusnya etika, sikap, dan perilaku Anda dalam kehidupan sosial?
Sesuai dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Bersikap sopan dan satun.

Bagaimana kepekaan dan pengendalian diri Anda menghadapi perubahan situasi?


Tergantung situasi yang dihadapi, tapi saya akan berusaha beradaptasi dengan
perubahaan keadaan tersebut selama tidak menentang prinsip-prinsi saya

Dari yang sudah Anda sampaikan di atas, rumuskan saran yang akan menjadi
perbaikan kedepan dari diri Anda.
Terus berusaha dengan baik dan dengan jalan yang baik
47

B. KOMENTAR PRAKTIKAN TERHADAP ASISTEN PRAKTIKUM


Kesan pertama dan saat praktikum berlangsung asisten
Biasa saja

Kecakapan dan kepiawaian asisten dalam praktikum


Cukup baik sehingga praktikum berjalan dengan baik dan lancar

Pemahaman materi asisten selama praktikum

Cukup baik sehingga praktikan memhami materi yang disampaikan

Etika, sikap, dan perilaku asisten selama praktikum berlangsung


Terkadang ada sika yang menurut saya kurang baik

Dari yang sudah Anda sampaikan di atas, rumuskan saran yang akan menjadi
perbaikan kedepan dari asisten.
Lebih baik lagi dalam memapaparkan materi sehingga praktikan benar-benar
memahami materi yang disampaikan
48

FORM EVALUASI KEGIATAN PRAKTIKUM EKONOMI TEKNIK SISTEM DAN


MANAJEMEN ALAT DAN MESIN PERTANIAN (TPT1312)

NAMA : Moch Saiful Rizal T NIM : 171710101016 KELAS : TEP A

A. TANGGAPAN PERSONAL PRAKTIKAN


Kesan pertama Anda akan menghadapi praktikum
Menyenangkan

Kesan saat praktikum berlangsung


Pada saat sangat menyenangkan karena dapat mempelajari, menggunakan dan
mengenai ekonomi teknik dengan menggunakan excel

Tanggapan mengenai sistem praktikum


Masih kurang karna masih bising banyak yang tertinggal dan terlebih lagi kalau bisa
juga mempelajari tentang administrasi juga supaya lebih mantap

Tanggapan mengenai beban pelaksanaan dan tugas praktikum


Sudah wajar sebagai mahasiswa
49

Menurut Anda, apa yang memotivasi Anda untuk melakukan sesuatu

Orang tua, karna saya terpacu untuk melakukan sesuatu yang dapat membanggakan
orang tua saya.

Sikap Anda saat menghadai sesuatu yang tidak sesuai kehendak


Diam, pelajari masalah tersebut, pikirkan secara dingin dan lihat dampak kedepannya
seperti apa baru kita menemukan solusi tersebut

Indikator keberhasilan Anda dalam melakukan suatu hal


Berbakti kepada orang tua, sholat dan berdoa

Tuliskan kelemahan Anda dalam mengikuti Praktikum ini


Selalu bingung padahal kalau tenang bisa ngerjakan

Tuliskan kelebihan Anda dalam mengikuti Praktikum ini


Mudah tanggap, cekatan
50

Tuliskan skill yang Anda peroleh dari mengikuti Praktikum ini

Dapat menggunakan excel dengan baik dan benar

Tuliskan makna bekerja dengan jujur, ulet, dan professional menurut Anda.
Bagaimana dengan Anda?
Menurut saya sendiri kejujuran merupakan kunci kesuksesan. Jika mengabaikan
kejujuran maka dapat merusak segala hal yang telah kamu bangun cukup lama. Banyak
orang yang karirnya hancur karena berperilaku tidak jujur. Sikap yang jujur juga
merupakan salah satu wujud dari kepuasan diri dan karir yang kamu bangun.

Bagaimana harusnya etika, sikap, dan perilaku Anda dalam kehidupan sosial?
Harus saling menghormati baik antara sesama baik tua ataupun muda. Karna dengan
begitu orang lain akan juga menghargai kita.

Bagaimana kepekaan dan pengendalian diri Anda menghadapi perubahan situasi?


Harus memposisikan diri kita sebaik mungkin dimana pun tempatnya

Dari yang sudah Anda sampaikan di atas, rumuskan saran yang akan menjadi
perbaikan kedepan dari diri Anda.
Berusaha tenang karna dengan pikiran tenang semua masalah akan terselesaikan.
51

B. KOMENTAR PRAKTIKAN TERHADAP ASISTEN PRAKTIKUM


Kesan pertama dan saat praktikum berlangsung asisten

Menyenangkan

Kecakapan dan kepiawaian asisten dalam praktikum


Sangat bagus karna membuat saya lebih paham.

Pemahaman materi asisten selama praktikum


Mudah dipahami terkadang setelah di praktekkan agak susah

Etika, sikap, dan perilaku asisten selama praktikum berlangsung


Sangat sopan dan wibawa

Dari yang sudah Anda sampaikan di atas, rumuskan saran yang akan menjadi
perbaikan kedepan dari asisten.
Lebih ditingkatkan lagi kesabarannya dalam membantu kami.
52

FORM EVALUASI KEGIATAN PRAKTIKUM EKONOMI TEKNIK SISTEM DAN


MANAJEMEN ALAT DAN MESIN PERTANIAN (TPT1312)

NAMA : Nikmatul Karimah NIM : 171710201050 KELAS : A

A. TANGGAPAN PERSONAL PRAKTIKAN


Kesan pertama Anda akan menghadapi praktikum
Bingung dan penasaran dengan aktifitas yang dilakukan selanjutnya

Kesan saat praktikum berlangsung


Pertamanya sempet bingung namun lama kelamaan saya enjoy dan mulai mengikuti
alur praktikum

Tanggapan mengenai sistem praktikum


Sistem praktikumnya cukup baik sehingga penyampaian materinya bisa diterima
dengan baik oleh mahasiswa

Tanggapan mengenai beban pelaksanaan dan tugas praktikum


Terkadang beban tugasnya terasa sangat berat namun juga ringan, tergantung
dengan aktifitas lain yang kami lakukan
53

Menurut Anda, apa yang memotivasi Anda untuk melakukan sesuatu

Yang pasti keluarga tercinta

Sikap Anda saat menghadai sesuatu yang tidak sesuai kehendak


Kecewa yang pasti, namun tidak berlama lama dengan rasa itu

Indikator keberhasilan Anda dalam melakukan suatu hal


Sampai saya puas dengan hasil yang saya dapat

Tuliskan kelemahan Anda dalam mengikuti Praktikum ini


Saat yang menjelaskan materi tidak jelas (suara tidak terdengar) dan terlalu cepat
menerangkan materi saya akan sedikit malas mengikuti praktikum karena saya butuh
waktu untuk memahami materi

Tuliskan kelebihan Anda dalam mengikuti Praktikum ini


Saya lebih mudah mengerti karena dulu pernah belajar excel, apalagi ya sepertinya
tidak ada lagi kelebihan saya,
54

Tuliskan skill yang Anda peroleh dari mengikuti Praktikum ini

Kemampuan dalam menggunakan excel saya semakin terasah

Tuliskan makna bekerja dengan jujur, ulet, dan professional menurut Anda.
Bagaimana dengan Anda?
Bekerja dengan jujur ulet dan profesional adalah bekerja sepenuh hati dengan sekuat
tenaga

Bagaimana harusnya etika, sikap, dan perilaku Anda dalam kehidupan sosial?
Sesuai dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Bersikap sopan dan satun.

Bagaimana kepekaan dan pengendalian diri Anda menghadapi perubahan situasi?


Saya sebenarnya adalah orang yang tidak peka. Namun, saya suka mengamati orang,
jadi saya mengetahui bagaimana kondisi seseorang lewat pengamatan itu.

Dari yang sudah Anda sampaikan di atas, rumuskan saran yang akan menjadi
perbaikan kedepan dari diri Anda.
Jangan males, tetap semangat dan jangan lupa bahagia
55

B. KOMENTAR PRAKTIKAN TERHADAP ASISTEN PRAKTIKUM


Kesan pertama dan saat praktikum berlangsung asisten
Biasa saja

Kecakapan dan kepiawaian asisten dalam praktikum


Baik, sehingga praktikum juga berjalan dengan lancar

Pemahaman materi asisten selama praktikum

Baik, sehingga praktikum juga berjalan dengan lancar

Etika, sikap, dan perilaku asisten selama praktikum berlangsung


Baik, ramah, dan sangat mengayomi

Dari yang sudah Anda sampaikan di atas, rumuskan saran yang akan menjadi
perbaikan kedepan dari asisten.
Semangat terus, jangan menyerah, keep smile.

Anda mungkin juga menyukai