Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

‘‘Penentuan Kadar Hemoglobin Menggunakan Metode POCT Dengan


Alat Tes Kit’’

Dosen Pengampu: Resna Maulia., S.Si., M.KL, Rizky Kusuma W., S.Si., M.Biomed

Disusun Oleh:

1. ALYA ADELINA ( PO.62.31.3.21.342)


2. ARIN OKTAVIA SARI ( PO.62.31.3.21.344)
3. JENNIFER PATRICIA PUTRI (PO.62.31.3.21.353)
4. KYLA EASTERENA JOHAN ( PO.62.31.3.21.354)
5. LUTFI ADI PUSPITA ( PO.62.31.3.21.357)
6. VIVI SUSANTI ( PO.62.31.3.21.274)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA JURUSAN GIZI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKARAYA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hemoglobin (Hb) merupakan sel darah merah yang terdiri dari
rangkaian protein khusus yang mengikat O2 ke jaringan dan mengmbalikan
CO2 dari jaringan ke paru-paru. Hemoglobin juga memiliki peran sebagai
pengangkut O2 keseluruh jaringan tubuh atau dengan kata lain Hb memiliki
fungsi sebagai media transportasi. Selain dari pada itu hemoglobin juga ikut
andil dalam mempertahankan kesimbangan asam basa di dalam tubuh. Setelah
itu dalam memenuhi asupan makanan Hb sangat dibutuhkan karena HB
dipengaruhi oleh zat bes yang dikonsumsi, yang memiliki peran penting dalam
kehidupan sehari-hari .
Pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah memiliki peran yang
sangat penting. Bila didalma tubuh kita kekurangan hemoglobin maka
produktifits kerja ikut menurun dan apabila kadar hemoglobin kita sanga
tamat rendah makan munculnya penyakit anemia. Dalam melakukan
pemeriksan kada hemoglobin salah satu metode atau cara yang dapat
dilakukan adalah menggunkan alat Strip Tes.
Oleh karena itu penting bagi kita mengetahui bagaimana cara
menganalisa kada hemoglobin menggunaan alat Strip tes. Kita juga perlu
mengetahui bagaiman cara kerja alat tes strip dan cara mengatasi apabila
terjadi penuruanan ataupun peningkatan kadar homoglobin didalam tubuh.

B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat melakukan tes menggunkan Tes Kit untuk
pemeriksaan Hemoglobin.
2. Mahasiswa dapat mengetahui standar normal dari Hemoglobin.
3. Mahasiswa dapat menggunakan Tes Kit dengan baik dan benar.
C. Prinsip Kerja
Alat POCT menggunakan metode pemeriksaan Azidemet Hb dapat
mengukur kadar Hb dengan membaca warna yang terbentuk dari sebuah reaksi antara
sampel yang mengandung bahan kimia tertentu dengan reagen yang terdapat pada
sebuah tes strip. Reaksi yang terbentuk dari tes strip berbanding lurus dengan kadar
zat yang terdapat dalam sampel yang kemudian dibaca oleh alat dari bawah strip
(Mengko, 2013). Alat POCT ini mempermudah penghitungan kadar Hb mulai dari
cara pengambilan sampel yang mudah, dapat menggunakan darah vena, arteri
maupun perifer (Price dkk, 2004). Alat ini hanya membutuhkan sedikit sampel darah,
mudah dibawa ke mana-mana, tidak perlu dilakukan di laboratorium dengan syarat
khusus, tidak memerlukan reagen tertentu dalam pengujiannya dan hasil yang cepat
(Price dkk, 2004).
Prinsip metode pemeriksaan ini adalah eritrosit yang terhemolisa akan
mengeluarkan Hb, kemudian Hb ini dikonversi menjadi metHb dan digabungkan
dengan azide untuk membentuk azidemetHb. Absorban yang diukur pada panjang
gelombang 570 nm dan 880 nm. Absorban yang diukur berbanding lurus dengan
kadar Hb.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hemoglobin
1. Definisi dan Fungsi Hemoglobin
(Hb) merupakan porfirin besi yang terikat pada protein globin. Protein
terkonyungasi ini mampu berikatan secara reversible dengan O2 dan bertindak
sebagai transpor O2 dalam darah.13 Hb adalah suatu molekul alosterik yang
terdiri atas empat subunit polipeptida dan bekerja untuk menghantarkan O2
dan CO2. Hb mempunyai afinitas untuk meningkatkan O2 ketika setiap
molekul diikat, akibatnya kurva disosiasi berbelok yang memungkinkan Hb
menjadi jenuh dengan O2 dalam paru dan secara efektif melepaskan O2 ke
dalam jaringan.14 Hb adalah suatu protein yang kaya akan zat besi. Hb dapat
membentuk oksihemoglobin (HbO2) karena terdapatnya afinitas terhadap O2
itu sendiri. Melalui fungsi ini maka O2 dapat ditranspor dari paru-paru ke
jaringan-jaringan. 15 Hb adalah suatu kompleks protein-pigmen yang
mengandung zat besi. Pigmen pada kompleks tersebut berwarna merah, lantas
hal inilah yang menjadikan eritrosit juga berwarna merah. Molekul ini diberi
nama Hb karena memiliki empat gugus heme yang mengandung besi ferro dan
empat rantai globin 16.
2. Struktur Hemoglobin
Hb terdiri atas empat grup heme dan empat rantai polipeptida dengan
total asam amino sebanyak 574 buah. Rantai polipeptidanya terdiri atas dua
rantai α dan dua rantai β dengan masing-masing rantai berikatan dengan satu
grup heme. Pada setiap rantai α terdapat 141 asam amino dan setiap rantai β
terdapat 146 asam amino. Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik
yang dikenal dengan nama porfirin. Porfirin terbentuk dari empat cincin pirol
yang dihubungkan oleh suatu jembatan untuk membentuk cincin tetrapirol.
Pada cincin ini terdapat empat gugus mitral dan gugus vinil serta dua sisi
rantai propionol. Porfirin yang menahan satu atom Fe disebut dengan nama
heme. Pada molekul heme inilah Fe dapat melekat dan menghantarkan O2
serta CO2 melalui darah

Stuktur Hemoglobin

Contoh gambar haemoglobin

3. Peran Hemoglobin bagi Tubuh


Hemoglobin memiliki peran untuk mengangkut oksigen dari paru-paru
dan dalam peredaran darah untuk dibawah ke jaringan, selain itu juga
membawa karbondioksida membentuk karmonoksida dan membentuk ikatan
karbon monoksi hemoglobin (HbCO), juga berperan dalam keseimbangan pH
darah (Wahyuningsih, 2012). Pramono (2014) juga menjelaskan bahwa
hemoglobin merupakan senyawa protein yang memiliki peran penting untuk
mengangkut oksigen ke seluruh tubuh sebagai zat pembakar untuk
menghasilkan energi, sehingga kadar hemoglobin menggambarkan
produktivitas dari seseorang. Jika hemoglobinya berkurang, maka jaringan
tubuh kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar
proses metabolisme.
4. Metode Penilaian Kadar Hemoglobin
Terdapat beberapa metode pemeriksaan kadar hemoglobin yang umum
digunakan, diantaranya dengan menggunakan metode cyanmethemoglobin
dan hemocue. Metode cyanmethemoglobin adalah metode pengambilan darah
dari pembuluh darah vena. Sedangkan pada metode hemocue darah diambil
dari pembuluh kapiler. Hemoglobin sangat baik ditentukan menggunakan
darah vena yang diantikoagulasi menggunakan etilendiamin tetraacetic acid
(EDTA). Penggunaan darah kapiler dari telinga, tumit, atau ujung jari bisa
digunakan, namun akan memberikan hasil yang kurang tepat, karena cairan
intestinal akan mengencerkan sampel darah kapiler, sehingga hasil
pengukuran kadar Hb yang diperoleh dari metode hemocue cenderung lebih
besar (Gibson 2005). Metode cyanmethemoglobin adalah metode yang
direkomendasikan oleh International Committee for Standardization in
Hematology (ICSH) dan dianggap paling teliti berdasarkan anjuran WHO
(Gibson 2005).

B. Jenis-jenis Hemoglobin
1. Hemoglobin Embiro
Hemoglobin Emrbio (HbE) merupakan Hb primitif yang dibentuk oleh
eritrosit imatur di dalam yolk sac. HbE ditemukan di dalam embrio dan akan tetap
ada sampai umur gestasi 12 minggu. Terdapat beberapa rantai di dalamnya,
seperti rantai ζ yang merupakan analog dari rantai α dan rantai ε yang merupakan
analog dari rantai γ, β serta δ.
2. Hemoglobin Fetal
Hemoglobin Fetal (HbF) merupakan Hb utama pada fetus dan newborn. Hb
jenis ini memiliki dua rantai α dan dua rantai γ. HbF sudah mulai disintesis di
hepar sejak umur gestasi lima minggu dan akan tetap ada sampai beberapa bulan
setelah kelahiran. Pada saat lahir masih terdapat sekitar 60% sampai dengan 80%
HbF dan secara perlahan akan mulai tergantikan dengan hemoglobin dewasa
(HbA). 17 Penelitian menunjukan bahwa ditemukan sejumlah kecil HbF pada
manusia dewasa yang menderita kelianan di dalam darah, seperti halnya myeloid
leukemia, hereditary percistance of fetal hemoglobin dan sickle cell anemia.

3. Hemoglobin Adult
Hemoglobin Adult (HbA) tersusun atas dua rantai α dan dua rantai β. HbA
merupakan jenis Hb yang utama (95%-97%), namun masih terdapat pula sebagian
kecil HbA2 (2%-3%) dan HbA1. HbA2 tersusun atas dua rantai α serta dua rantai
δ dan mulai muncul pada akhir masa fetus sampai memasuki masa anak-anak.
HbA1 merupakan Hb yang terbentuk selama proses pematangan eritrosit. Hb jenis
ini biasa disebut dengan nama glycosylated hemoglobin dan memiliki tiga
subfraksi yaitu A1a, A1b dan A1.
C. Bentuk Ikatan
1. Karboksihemoglobin Hb
Memiliki kemampuan untuk mengikat CO, sama halnya dengan O2, namun
dengan afinitas yang berbeda. Ikatan Hb dan CO diketahui 210 kali lebih kuat
dibandingkan dengan ikatan yang terdapat pada HbO2, sehingga peningkatannya
yang drastis dapat menimbulkan keadaan hipoksia yang membahayakan.
Sekalipun berbahaya, namun bukan berarti tubuh kita tidak memiliki HbCO sama
sekali. Sebanyak 1-3% HbCO beredar di tubuh manusia dan dapat meningkat
sampai dengan 5% pada seseorang yang merokok. Penguraian HbCO yang relatif
lambat menyebabkan terhambatnya kerja eritrosit dalam fungsinya membawa
oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi seperti ini dapat berakibat serius, bahkan fatal,
karena dapat menyebabkan keracunan serta gangguan metabolisme otot dan
fungsi enzim intra seluler.
2. Sulfhemoglobin Hemoglobin
Jenis ini merupakan hasil reaksi antara hemoglobin dan hidrogen sulfida. Jenis
hemoglobin ini menghasilkan perubahan yang irreversible pada rantai polipetida.
Sulfhemoglobin tidak dapat berikatan dengan O2, namun dapat berikatan dengan
CO2 dan membentuk karboksisulfhemoglobin. Kadar normal sulfhemoglobin
dalam darah kurang dari 1% dan apabila terjadi peningkatan dapat menimbulkan
asidosis yang asimtomatik
3. Methemoglobin
Methemoglobin adalah jenis hemoglobin yang tidak mengandung unsur ferro
(Fe2+), melainkan unsur ferri (Fe3+). Hal ini kelak mengakibatkan
ketidakmampuan Hb berikatan dengan O2. Methemoglobin muncul akibat defek
metabolik ataupun kelainan genetik. Normalnya terdapat sekitar 2%
methemoglobin dalam tubuh, pada kadar seperti ini tubuh masih dapat menolerir
sehingga tidak muncul keadaan patologis. Saat kadarnya meningkat sampai 10%
maka akan muncul sianosis dan apabila mencapai 60% maka dapat terjadi kadaan
hipoksia.
4. Biosintesis Biosintesis
Hb diawali dengan pembentukan molekul heme yang secara umum
berlangsung pada sel-sel perkusor eritroid di dalam sumsum tulang atau kurang
lebih sekitar 85% dari total keseluruhan, sedangkan mayoritas sisanya
berlangsung di dalam sel-sel hepatosit yang terdapat pada hepar. Biosintesis heme
dapat dibagi ke dalam 5 tahapan fungsional yaitu, 1) Pembentukan unit pirol
monomer, 2) Kondensasi empat unit pirol untuk membuat polimer siklik, 3)
Modifikasi rantai samping, 4) Oksidasi cincin untuk membentuk sistem ikatan
rangkap terkonyungasi, 5) Pemasukan zat besi.
5. Nilai Normal
Nilai normal Hb ditentukan dari kadar Hb itu sendiri. Kadar Hb adalah
ukuran pigmen respiratorik dalam butiran-butiran darah merah.19 Jumlah Hb
dalam darah normal kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini
biasanya disebut “100 persen”.15 Berdasarkan skala AV Hoffbrand, nilai
normal Hb untuk pria dewasa adalah 13,5-17,5 g/dL, sedangkan untuk wanita
dewasa nilainya 11,5-15,5 g/dL.21 Berbeda dengan AV Hoffbrand, WHO
juga mengeluarkan klasifikasi kadr Hb namun dengan disertai penentuan
derajat keparahananemia.

D. Faktor yang mempengaruhi kadar Hemoglobin

1. Pola makan

Makanan menjadi sumber utama kebutuhan zat besi. Zat ini sangat
diperlukan dalam hemopobesis (pembentukan darah), yaitu dalam sitesa
haemoglobin. Zat besi terdapat pada makanan hewani maupun tumbuhan.
Kandungan zat besi pada setiap makananpun berbeda- beda. Selain zat besi,
B12 juga menjadi komponen penting dalam pembentukan haemoglobin
(Sediaoetama, 2010).

2. Paparan asap

Asap sering mengandung zat beracun dan komponen berbahaya bagi


tubuh. Salah satu zat utamanya adalah Karbon monoksida (CO). Karbon
monoksida yang masuk ke peredaran darah dalam jumlah besar dapat memicu
stress oksidatif yang membuat lisisnya sel eritrosit, dan lama kelamaan
menurunkan kadar haemoglobin darah / anemia.

3. Jenis kelamin
Kadar haemoglobin pada perempuan lebih rendah dibandingkan kadar
haemoglobin pada laki-laki, Hilangnya besi saat menstruasi yang membuat
konsentrasi haemoglobin pada tubuh wanita berkurang.

4. Kebiasaan minum teh

Teh memiliki senyawa Tanin yang dapat mengikat beberapa logam


besi, kalsium, dan aluminium sehingga membentuk kompleks secara kimia.
Karena dalam posisi terikat, maka senyawa besi dan kalsium yang terdapat
pada makanan sulit diserap tubuh (Imam, 2010).

E. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin


Kadar haemoglobin dalam darah dapat diukur dengan berbagai cara. Ada dua
cara yang sering digunakan dalam laboratorium, yaitu berdasarkan kolorimetrik visual
cara Sahli dan fotoelektrik cara Cyanmethemoglobin. Kekurangan dari cara Sahli
adalah tidak semua macam haemoglobin dalam darah diubah menjadi hematin asam,
misalnya karboksi-hemoglobin, methemoglobin dan sulfhemeglobin. Alat
pemeriksaan cara sahli juga tidak dapat distandarkan, maka ketelitian cara Sahli
hanya mencapai ±1%Cara yang lebih dianjurkan dalam pemeriksaan kadar
haemoglobin di laboratorium adalah Cara Cyanmethemoglobin. Pemeriksaan dengan
cara ini dapat mengukur hampir semua haemoglobin, kecuali sulfhemoglobin.
Larutan standart Cyanmethemoglobin juga memiliki sifat yang stabil dan mudah
diperoleh. Ketelitian yang dicapai dengan cara ini sebesar ± 2%.

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


Alat :
1. Test Kit
2. Strip
3. Lancet
4. Jarum
5. Chip
Bahan:
1. Alkohol Swab
2. Darah Manusia
B. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat yang digunakan
2. Cek batrai dan pastikan alat dapat bekerja dengan baik
3. Masukan chip kedalam test kit dan pastikan kode terbaca
4. Masukin jarum kedalam lanset dan buka penutup jarum, lalu tutup kembali lanset
5. Masukan strip kedalam test kit, pastikan bagian yang berwarna hitam tidak
tersentuh
6. Bersihkan ujung jari tangan dengan menggunakan alkohol swab
7. Tekan jari, lalu arahkan lanset ditengah ujung jari kemudian tusuk sampai keluar
darah
8. Usap darah pertama keluar dan tempelkan darah selanjutnya kestrip hingga test kit
berbunyi
9. Tunggu beberapa saat hingga hasil keluar
10. Catat hasil yang didapatkan dan bandingkan dengan standard normal
BAB IV

HASIL DAN PEMBASAN

A. Hasil

Hemoglobin

Normal 12-16 g/dl

Hasil 14,9 g/dl

Keterangan Normal

B. Pembahasan
1. Alya Adelina
Berdasarkan tes hemoglobin yang dilakukan menggunakan alat tes strip
diketahui hasil masih ditahap normal yaitu 14,9 mg/dl untuk nilai normal
hemoglobin permpuan yaitu 12-16mg/dl.
Hemoglobin memiliki fungsi menyupali nutrisi yang didaptkan ke dalam
jaringan tubuh, itu mengapa penting bagi kita untuk menjaga agar kadar
hemoglobin kita tetap normal apalgi bagi permpuan. Salah satu penyakit yang
disebakan oleh ketidak normalan kadar hemoglobin sangat sering terjadi pada
permpuan adalah kekurang hemoglibin yang menimbulka anemia. Untuk itu
sangat banyak sekali berbagi macam bertebaran solusi, pencegahan, dan
penyluhan yang dialkukan untuk mencegah timbulnya penyakit anemia. Karena
anmia sering terdapat dari mulai permpuan remaja samapi yang paling berisiko
pada ibu hamil. Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan terjadinya
perdarahan post partum yang merupakan penyebab kematian pada ibu
melahirkan / bersalin.
Salah satu cara menjaga agar kadar hemoglobin kita tetap normal adalah
dengan menjaga pola makan kita salah satunya mengosumsi makana yang
bayanak mengadung protein seperti daging, seafood dan zat besi, karena
hemoglobin merupakan protein yang mengandung zat besi kemdian nantinya akan
menjadu baha yang bermanffat bafi metabolism.
Selain menjaga pola makana sekarang ini penting juga bagi permpuan yang
dimasa remaja mengosumsi tablet tambah darah untuk mencegah anemia dan
untuk jangka panjang bagi remaja perempuan yang nantinya akan menjadi calon
ibu. Karena banyak sekali resiko yang nantinya akan ditimbulkan oleh ibu hamil
yang mengalami anemia yang berisiko tinggi terjadinya pendarahan ketika
melahirkan Walaupun mungkin ada beberapa orang yang mengagap memakan
table tambah darah bukan sesuatu yang penting karena kurangnya tingat
pengetahuan, untuk itu sebaiknya diseling dengan sosialisa tau penyuluhan
tentang bahaya apabila kita kekurang kadar hemoglobin.
2. Arin Oktavia Sari
Hemoglobin adalah protein majemuk yang tersusun atas protein sederhana
yaitu globin dan radikal prostetik yang berwarna , yang disebut heme . Protein ini
terdapat dalam butir - butir darah merah dan dapat dipisahkan daripadanya dengan
cara pemusingan . Berat molekulnya yang ditentukan dengan ultrasentrifuge
sebesar 68.000 . Ini adalah protein pertama yang diperoleh dalam bentuk hablur .
Hemoglobin merupakan protein pembawa oksigen dalam darah. Nilai normal
kadar Hb Untuk laki-laki dewasa kadar Hb normal berkisar 14–18 g/dL (gram per
desiliter). Sedangkan untuk wanita dewasa berkisar 12–16 g/dL. Nah, seseorang
bisa dikatakan kekurangan hemoglobin bila kadarnya lebih rendah dari batas
normal. Maka pada tes penentuan kadar Hb dalam praktikum ini terdapat kadar
Hb yaitu 14,9 mg/dL (Normal Perempuan).
Pada dasarnya perawatan hemoglobin yang rendah disesuaikan dengan
penyebabnya. Salah satunya dengan mengubah asupan makanan. Seseorang yang
memiliki hemoglobin rendah perlu mengonsumsi makanan yang kaya zat besi,
vitamin B12, dan folat. Nutrisi tersebut berperang penting dalam produksi sel
darah merah yang kaya hemoglobin.
Contoh makanan kaya zat besi, yaitu daging sapi, sayuran berdaun hijau gelap,
buah-buahan kering, dan kacang-kacangan. Makanan-makanan tersebut dapat
mencegah anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi atau vitamin. Selain
asupan makanan, cara mengatasi kekurangan hemoglobin juga bisa melalui
transfusi darah. Transfusi darah ini biasanya dilakukan pada pengidap anemia sel
sabit, thalassemia atau anemia berat ketika kadar Hb turun jauh dari batas normal.
Terakhir, cara mengatasi hemoglobin yang rendah juga bisa melalui terapi
eritropoietin. Terapi ini bertujuan untuk merangsang produksi sel darah merah.
Terapi ini biasanya dilakukan pada pengidap anemia akibat penyakit ginjal berat.
Jika hasil tes darah lengkap menunjukkan kadar Hb rendah, dokter akan
mencari tahu apa penyebabnya. Cara mengatasi hemoglobin yang rendah akibat
masalah kesehatan tentu saja dengan mengobati penyebabnya itu sendiri.
Kemudian, dapat mengatasi Hb rendah dengan mengonsumsi makanan kaya zat
besi. Kandungan zat besi dalam makanan dapat membantu meningkatkan produksi
hemoglobin. Berikut ini adalah makanan kaya zat besi yang dapat meningkatkan
kadar Hb: jamur tiram, kacang merah, hati sapi, tahu, daging sapi (daging sapi
panggang, daging sapi tanpa lemak), kaki kalkun, roti gandum, tuna, telur, udang,
selai kacang, dan beras merah.
Kondisi hemoglobin tinggi biasanya terjadi ketika kadar oksigen dalam darah
menurun pada jangka waktu lama. Pada kondisi ini, tubuh berusaha untuk segera
memasukan oksigen lewat Hb. Adapun penyebab kadar Hb tinggi ini tidak selalu
berisiko buruk untuk kesehatan. Namun, beberapa di antaranya bisa menjadi tanda
dari kondisi medis serius. Berikut adalah beberapa penyebab yang membuat kadar
Hb tinggi yaitu dehidrasi, berada pada daratan tinggi, merokok, dan mempunyai
penyakit jantung bawaan. Cara menurunkan kadar hemoglobin yang tinggi bisa
berbeda pada setiap orang, tergantung dari penyebabnya. Bila terjadi akibat
dehidrasi, dapat mengonsumsi air mineral untuk mengatasi dehidrasi dan secara
otomatis menurunkan Hb. Bagi orang yang perokok, cobalah untuk mulai berhenti
merokok. Biasanya, ketika berhenti merokok, kadar hemoglobin akan mulai ikut
stabil.
3. Jennifer Patricia Putri
Dari pemeriksaan yang dilakukan kepada Ny. A (responden) didapat hasil
pemeriksaan kadar Hb (Hemoglobin) pasien yaitu 14,9 g/dl. Sebelum dilakukan
pemeriksaa tersebut, Ny. A (responden) pada pagi hari telah sarapan. Dari hasil
yang didapat nilai kadar Hb Ny. A (responden) dalam kategori Hb normal, karena
kadar normal Hb pada wanita dewasa 11,5 – 15,5 g/dl.
Hemoglobin merupakan salah satu protein yang penting dalam tubuh manusia,
karena fungsinya dalam transportasi oksigen dan karbondioksida. Oleh karena itu
kadar hemoglobin dalam tubuh harus pada nilai normal. kadar hemoglobin yang
dibawah normal merupakan sindrom dari penyakit anemia. Sindrom ini muncul
karena anoksia organ target dan mekanisme kompensasi tubuh terhadap
penurunan hemoglobin (Handayani dan Andi, 2008).
Nilai normal Hb ditentukan dari kadar Hb itu sendiri. Kadar Hb adalah ukuran
pigmen respiratorik dalam butiran-butiran darah merah. Jumlah Hb dalam darah
normal kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut
“100 persen”. Berdasarkan skala AV Hoffbrand, nilai normal Hb untuk pria
dewasa adalah 13,5-17,5 g/dL, sedangkan untuk wanita dewasa nilainya 11,5-15,5
g/dL. Berbeda dengan AV Hoffbrand, WHO juga mengeluarkan klasifikasi kadr
Hb namun dengan disertai penentuan derajat keparahan anemia.
Pengukuran kadar hemoglobin (Hb) dengan metode POCT yang dilakukan
melalui pemeriksaan menggunakan strip test. Pengambilan sampel darah
responden diletakkan pada strip Hb kemudian strip Hb tersebut dimasukkan pada
alat Cek Hb, maka secara otomatis nilai kadar Hb akan terdeteksi pada alat.
Kategori kadar hemoglobin normal pada untuk perempuan 12-15 mg/dl sedangkan
laki-laki 13,5 -17 mg/dl (Priyanto, 2018).
4. Kyla Easterena Johan
Pada ‘Tes Pemeriksaan Kadar Hb Dalam Sel Darah Merah Menggunakan
POCT’, mahasiswi yang di tes adalah seorang perempuan berusia 18 tahun
Bernama Arin Oktavia Sari. Hasil dari tes yang dilakukan, nilai Hb yang
didapatkan adalah 14,9 g/dL. Hasil ini menunjukan bahwa kadar Hb dalam darah
Arin termasuk dalam kategori normal. Batas normal kadar hemoglobin untuk
perempuan dewasa adalah ≥12. Di tes yang sama, alat POCT juga menunjukan
bahwa nilai HCT atau hematokrit Arin adalah 44%. Nilai ini masuk kedalam
kategori normal.
Saat melakukan pemeriksaan Hb, untuk memastikan seseorang tersebut
menderita anemia atau tidak, perlu dilakukan tes hematokrit pula. Nilai hematokrit
akan meningkat karena peningkatan kadar sel darah atau penurunan volume
plasma darah. Beberapa faktor yang mempengaruhi hemoglobin pada Wanita
adalah menstruasi yang terjadi setiap bulan, pendarahan, konsumsi zat besi,
protein, penyakit kronis atau infeksi, dan vegetarian. Pada Wanita yang
mengalami anemia, biasanya akan memiliki kendala pada siklus menstruasi.
Tetapi, dapat juga karena faktor stress atau pola makan yang tidak teratur.
Kehilangan bayak darah akibat menstruasi dapat pula menjadi penyebab anemia.
Selama 2 bulan terakhir, Saudari arin mengalami lambat menstruasi dari tanggal
seharusnya dn mengakibatkan Saudari Arin lambat 1 bulan untuk menstruasi.
Untuk perempuan dari usia remaja hingga dewasa, sangat disarankan untuk
mengonsumsi sayuran hijau yang mengandung banyak zat besi. Contohnya seperti
sayur bayam, buncis, brokoli, kangkung, dan buah jeruk (vitamin C meningkatkan
penyerapan zat besi dalam usus). Selain sayuran, daging merah, jeroan, telur,
kacang, juga mengandung zat besi yang tinggi. Untuk makanan atau minuman
yang harus dihindari bagi seseorang yang mengalami anemia adalah yang
mengandung tanin seperti teh dan kopi, cokelat, roti gandum, dan nasi merah.
Pada kurun waktu seminggu sebelum pemeriksaan dilakukan, Saudari Arin ada
mengonsumsi cokelat, roti gandum, dan juga teh. Jika dikonsumsi dalam porsi
yang banyak akan mempengaruhi nilai Hb dalam darah.
Menurut Bakta pada tahun 2006, tanda anemia pada remaja putri antara lain
lesu, lemah, letih, lelah dan lalai (5L), sering mengeluh pusing dan mata
berkunang-kunang. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah,
kulit dan telapak tangan menjadi pucat. Sedangkan dampak lain
anemia defisiensi zat besi adalah produktivitas rendah, perkembangan
mental dan kecerdasan terhambat, menurunnya sistem imunitas tubuh,
morbiditas. Anemia pada remaja putri dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya pola makan dan pola menstruasi (Arisman, 2004).
Bagi penderita anemia dan remaja putri yang sedang dalam masa subur dan
mengalami menstruasi lancar dan darah banyak keluar, sangat dianjurkan untuk
mengonsumsi suplemen tambah darah seminggu sekali saat keadaan normal dan
setiap hari saat menstruasi. Untuk mempertahankan kadar normal Hb dalam darah,
kita harus mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi terutama sayuran hijau.
Suplemen hanya dikonsumsi saat butuh, sedangkan sumber zat besi utama adalah
dari makanan.
5. Lutfi Adi Puspita
Berdasarkan hasil tes kadar haemoglobin salah satu anggota kelompok 2 yaitu
Arin menunjukan hasil 14,9 g/dl. Angka tersebut masih tergolong normal karena
kadar Hb normal pada wanita adalah 11-15,5 g/dl menurut. Kadar hemoglobin
normal pada perempuan menurut (WHO, 2013) adalah 12-14 g/dl. Berdasarkan
SK Menkes RI Nomor 736a/Menkes/XI/1989, seseorang dinyatakan anemia jika
kadar hemoglobin (Hb) dalam darah dibawah normal, yaitu kurang dari 13,0 g/dL
pada laki- laki dewasa, dan kurang dari 121,0 g/dL pada wanita dewasa,
sedangkan pada wanita hamil kurang dari 11,0 g/dL (Kemenkes, 2020).
Faktor yang mempengaruhi penurunan Hb adalah pendarahan, kelainan pada
sel darah merah, pola makan, usia, aktifitas fisik, riwayat penyakit. Sedangkan
faktor yang mempengaruhi kenaikan Hb adalah dehidrasi, berada didaratan tinggi,
merokok, penyakit jantung bawaan, penyakit ginjal.
Setelah dilakukan wawancara sigkat Arin memiliki pola makan yang bagus ia
seing makanan yang bernutrisi, siklus menstruasi Arin juga terbilang lancar, Arin
sering melakukan aktivitas yang mengeluarkan keringat seperti membersihkan kos
menyuci dan juga terkadang Arin melakukan olahraga lari atau jogging. pola tidur
Arin bisa dikatakan tidak teratur dia sering begadang dikarenakan dia adalah
mahasiswa aktif dan juga sering minum kopi, Arin tidak memiliki riwayat
penyakit serius seperti serangan jantung, dia tidak merokok dan juga sering
mengknsumsi air putih. Sebelum melakukan tes Arin sarapan terlebih dahulu dan
tidak dalam kondisi habis begadang waktu itu.
Sumber makanan yang baik agar terhindar dari anemia adalah mengkonsumsi
makanan yang tinggi akan zat besi, seperti daging merah, uanggas, jeroan, dan
makanan laut seperti tiram dan ikan, mengkonsumsi makanan kaya tembaga
seperti gandum utuh, kacang kacangan, dan juga makanan yang mengandung
vitamin B6 dan B12, tidak lupa mengkonsumsi sayuran hijau dan buah segar juga
perlu agar terhindar dari anemia dan juga sering mengkonsumi air putih minimal 8
gelas sehari. Adapun makanan yang perlu dihindari adalah makanan yang
mengandung tannin seperti kopi, makanan yang mengandung gluken dan makanan
yang mengandung fitat dan juga prilaku yang harus dikurangi yaitu begadang hal
ini disebabkan karena hormone dan produksi sel darah merah terganggu akibat
metabolisme tubuh yang tidak seimbang.
Hampir 23% remaja putri Indonesia mengalami anemia alias krang darah.
Dengan jumlah remaja putri kurang lebih 21 juta, terdapat sekitar 4,8 juta yang
mengidap kekurangan jumlah sel darah merah, salah satu alasan mengapa remaja
putri anemia adalah mereka mengalami pendarahan setiap bulan saat menstruasi.
Maka dari itu pemerintah menemukan cara agar remaja putri di Indonesia tidak
terkena anemia yaitu dengan memberikan Tablet Tambah Darah (TTD) pada
remaja putri setiap 1 minggu sekali.
Metode yang digunakan pada pemeriksaan kadar Hb adalah metode POCT
yang dilakukan melalui pemeriksaan menggunakan strip tes. Pengambilan sampel
darah responden diletakan pada strib Hb kemudian strib Hb tersebut dimasukan
pada alat cek Hb, maka secara otomatis nilai kadar Hb akan terdeteksi pada alat.
Resiko penyakit kekurangan Hb atau Anemia bisa menyebabkan penyakit
komplikasi serisus seperti, kesulitan melakukan aktivitas akibat kelelahan,
masalah pada jantung, seperti gangguan irama jantung (aritma) dan gagal jantung,
gangguan paru seperti hipertensi dan pulmonal.

6. Vivi Susanti
Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang memberikan
warna merah pada darah dan bertugas mengangkut oksigen.Strukturnya terdiri
atas empat rantai. Setiap rantainya mengandung senyawa yang disebut heme, yang
mengandung zat besi.Hemoglobin juga berperan dalam pembentukan sel darah
merah sesuai dengan bentuk idealnya, yaitu bulat dan pipih di bagian
tengah.Tujuannya untuk mempermudah sel darah bergerak dalam pembuluh
darah.Tak hanya mengangkut oksigen, Hb juga mengangkut karbon dioksida dari
jaringan tubuh kembali ke paru untuk kemudian bertukar dengan oksigen.

Kadar Haemoglobin Normal


·           Bayi baru lahir                         : 15.2 - 23.6 gr/dl
·           Anak usia 1-3 tahun                : 10.8 - 12.8 gr/dl
·           Anak usia 4-5 tahun                : 10.7 - 14.7 gr/dl
·           Anak usia 6-10 tahun              : 10.8 - 15.6 gr/dl
·           Pada dewasa (Pria)                 : 13.2 - 17.3 gr/dl
·           Pada dewasa (Wanita)            : 11.7 - 15.5 gr/dl
Beberapa masalah yang terjadi akibat Hb tidak normal

Sama seperti kolesterol dan tekanan darah, kadar hemoglobin juga bisa
lebih rendah atau lebih tinggi dari batas normal.Bahkan, strukturnya pun bisa
bersifat abnormal.Dikutip dari US National Library of Medicine, kadar
hemoglobin yang tidak normal tidak selalu menandakan masalah medis yang
membutuhkan perawatan.Pola makan, aktivitas, obat-obatan, siklus menstruasi
wanita, dan kondisi lain juga dapat memengaruhi hasil tes Hb.
Kadar hemoglobin rendahKadar hemoglobin yang rendah membuat
seseorang kena anemia.Saat didiagnosis anemia, terdapat beberapa efek samping
yang mungkin terjadi, seperti mudah lelah atau kulit tampak pucat.Ini terjadi
karena kurangnya hemoglobin membuat sel darah merah tidak mampu mencukupi
kebutuhan tubuh.Beberapa jenis anemia tergolong penyakit ringan, sedangkan
jenis lainnya mungkin saja serius, bahkan mengancam jiwa.Salah satu jenis
anemia yang paling umum adalah Anemia defisiensi zat besi (IDA).Oleh karena
itu, mengonsumsi makanan kaya akan zat besi seperti biji-bijian utuh, sayuran
berdaun hijau, kacang-kacangan, daging, apricot, plum dan kismis juga bisa
dilakukan.Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga
merekomendasikan suplementasi zat besi oral setiap hari dengan zat besi
elemental 30 mg hingga 60 mg guna mencegah anemia.

Komponen Hb terdiri atas heme dan globin. Heme dan globin bergabung
membentuk suatu subunit Hb yang disebut rantai Hb. Empat rantai Hb selanjutnya
akan berikatan secara longgar satu sama lain untuk membentuk molekul Hb yang
lengkap. Pada setiap rantai memiliki sebuah gugus prostetik heme yang
mengandung satu atom besi. Setiap atom besi dapat berikatan longgar dengan satu
molekul O2. Selanjutnya O2 dilepaskan ke dalam cairan jaringan dalam bentuk
molekul (Guyton, Hall, 2007).

Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan


porifin yang menahan satu atom besi. Atom besi ini merupakan situs/lokal ikatan
oksigen. Porifin yang mengandung besi disebut heme. Nama hemoglobin
merupakan gabungan dari heme dan globin. Globin sebagai istilah generik untuk
protein globural. Ada beberapa protein mengandung heme, dan hemoglobin
adalah yang paling dikenal dan paling banyak dipelajari.

Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4


subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua sub unit mirip secara
struktural dan berukuran hampir sama. Tiap sub unit memiliki berat molekul ±
16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000
Dalton. Tiap sub unit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara
keseluruhan hemoglobin memilki kapasitas empat molekul oksigen. (Hariono,
2006 )

Alat

Penggunaan alat pemeriksaan hemoglobin metode POCT sebelum


digunakan harus dilakukan uji test quality control untuk memastikan alat bekerja
secara baik, selain melakukan quality control untuk memastikan akurasi alat
tersebut. Pemakaian sampel darah yang sedikit, sulit guna mengetahui mutu
sampel yang bisa berpengaruh kepada ketepatan hasil contohnya hemolisis serta
lipemik (Wulandari, 2019).
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Alya Adelina
Pada praktikum kali ini hasil nilai kadar hemoglobin yang didapat
14,9mg/dl diaman itu masi dikatagorikan normal. Namun perlu juga antisipasi
agar dapat menjaga kadar hemoglobin kita tetap normal seperti menjaga pola
makan dengan memakan makan sehat, lalu makan table tambah darah untuj
pencegahan jangka panjang.
2. Arin Oktavia Sari

Pada dasarnya perawatan hemoglobin yang rendah disesuaikan dengan


penyebabnya. Salah satunya dengan mengubah asupan makanan. Seseorang
yang memiliki hemoglobin rendah perlu mengonsumsi makanan yang kaya zat
besi, vitamin B12, dan folat. Nutrisi tersebut berperang penting dalam
produksi sel darah merah yang kaya hemoglobin.

Hemoglobin merupakan protein pembawa oksigen dalam darah. Nilai


normal kadar Hb Untuk laki-laki dewasa kadar Hb normal berkisar 14–18
g/dL (gram per desiliter). Sedangkan untuk wanita dewasa berkisar 12–16
g/dL. Nah, seseorang bisa dikatakan kekurangan hemoglobin bila kadarnya
lebih rendah dari batas normal. Maka pada tes penentuan kadar Hb dalam
praktikum ini terdapat kadar Hb yaitu 14,9 mg/dL (Normal Perempuan).

3. Jennifer Patricia Putri

Dari hasil pemeriksaan kadar Hb (hemoglobin) kepada Ny. A


(Responden) pada saat praktek pemeriksaan kadar Hb dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut.

1. Didapat hasil kadar Hb responden yaitu 14,9 g/dl. Nilai Hb responden


dalam kategori Hb normal.
2. Kategori kadar hemoglobin normal pada untuk perempuan 12-15 mg/dl
sedangkan laki-laki 13,5 -17 mg/dl (Priyanto, 2018).
3. Hasil pemeriksaan kadar hemoglobin pada semua responden menunjukan
sebagian besar kadar hemoglobinnya dalam kategori normal.
4. Pengukuran kadar hemoglobin (Hb) dengan metode POCT yang dilakukan
melalui pemeriksaan menggunakan strip test.

4. Kyla Easterena Johan


 Nilai kadar Hb Arin adalah 14,9 g/dL. Termasuk kategori normal.
 Nilai HCT atau hematokrit Arin adalah 44%. Nilai ini masuk kedalam
kategori normal.
 Faktor yang mempengaruhi hemoglobin pada Wanita adalah
menstruasi, pendarahan, konsumsi zat besi, protein, penyakit kronis
atau infeksi, dan vegetarian.
 Makanan tinggi zat besi seperti sayur bayam, buncis, brokoli,
kangkung, dan buah jeruk (vitamin C meningkatkan penyerapan zat
besi dalam usus). Selain sayuran, daging merah, jeroan, telur, kacang,
juga mengandung zat besi yang tinggi.
 Disarankan untuk mengonsumsi suplemen tambah darah bagi remaja
putri untuk meminalisirkan kemungkinan menderita anemia.
5. Lutfi Adi Puspita
 Dari pemeriksaan Hb, Nilai Hb arin adalah 14,9 g/dl dikategorikan
normal
 Nilai normal Hb perempuan menurut (WHO, 2013) adalah 12-14 g/dl.
Menurut Menkes 121,0 g/dL pada wanita dewasa.
 Faktor yang mempengaruhi penurunan Hb adalah pendarahan, kelainan
pada sel darah merah, pola makan, usia, aktifitas fisik, riwayat
penyakit.
 Sumber makanan yang baik agar terhindar dari anemia adalah
mengkonsumsi makanan yang tinggi akan zat besi, mengkonsumsi
makanan kaya tembaga makanan yang mengandung vitamin B6 dan
B12, mengkonsumsi sayuran hijau dan buah segar dan air putih.
 Metode yang diginakan adalah metode POCT
6. Vivi Susanti

Dari pemeriksaan HB 14,9 dinyatakan normal Nilai normal kadar


hemoglobin di dalam tubuh seseorang ditentukan berdasarkan jenis kelamin
dan usianya. Kadar hemoglobin normal pada wanita dewasa berkisar antara
12–15 g/dL, sedangkan kadar hemoglobin pada pria dewasa berkisar antara
13–17 g/dL.

Ketika kondisi hemoglobin seseorang lebih tinggi atau lebih rendah


daripada jumlah normal, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan
kesehatan. Kadar hemoglobin rendah menandakan tubuh mengalami anemia.
Beberapa penyebab Hb rendah, misalnya kehilangan darah, gangguan fungsi
ginjal dan sumsum tulang, paparan radiasi, atau kekurangan nutrisi seperti zat
besi, folat, dan vitamin B12.

Ketika hemoglobin tidak dapat berfungsi dengan baik, tubuh akan


mengalami beberapa gejala berupa lemas dan cepat lelah, sakit kepala dan
pusing, kulit terlihat pucat, dada berdebar, serta sesak napas. Selain itu, untuk
meningkatkan jumlah dan fungsi hemoglobin, orang yang mengalami
kekurangan Hb juga dapat mengonsumsi obat penambah darah atau makanan
yang kaya akan zat besi, folat, dan vitamin B12, seperti daging, ikan, telur,
dan sayuran.

B. Saran
1. Alya Adelina

Walaupun hasil dari kadar Hb normal namun perlu juga kita untuk
menjaga kadar Hb kita tetap stabil, dengan tetap menjaga pola makan yang
sehat, melakukan aktivitas secukupnya dan hindari begadang.

2. Arin Oktavia Sari


Dalam melakukan test penentuan kadar Hb maka dapat menggunakan
alat dan langkah-langkah dengan baik, pastikan seteril dan benar dalam
menggunakan sampel darah.
3. Jennifer Patricia Putri
Diharapkan agar dosen dapat benar benar mengawasi mahasiswa
dalam melakukan praktek pemeriksaan terhadap kadar Hb dan kepada
mahasiswa diharapkan agar betul-betul memahami bagaimana proses dalam
pemeriksaan Hb tersebut. Diharapkan pula agar responden selalu memantau
kadar Hb nya supaya terhindar dari penyakit anemia, serta selalu
memperhatikan pola makan dan pola hidup yang sehat.
4. Kyla Easterena Johan
Agar tidak menderita anemia, makanlah sayuran hijau atau daging
merah serta kacang-kacangan. Bagi perempuan, disarankan untuk
mengonsumsi suplemen tambah darah. Karena menstruasi sangat
mempengaruhi kadar Hb dalam darah.
5. Lutfi Adi Puspita
Dalam menggunakan alat tes pastikan alat dalam keadaan steril, menggunakan
sarung tangan jika perlu, dan juga berhati hati dalam menggunakan alat tes
tersebut.
6. Vivi Susanti
 Bagi pemeriksaa harus menggunakan sarung tangan saat mengambil
sampel darah.
 Memeriksaa alat yang digunakan sebelum memeriksaa pasien.
 Memeriksaa pasien teliti dan cermat.
 Kosumsi tablet tambah darah jika hbnya rendah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Alya Adelina
Rismayanthi, C. (2016). Profil tingkat volume oksigen maskimal (VO2 max) dan
kadar hemoglobin (HB) pada atlet Yongmoodo Akademi Militer
Magelang. Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi), 12(2).
Sumarna, U., Nurhakim, F., & Rosidin, U. (2021). Peningkatan Pengetahuan
Mengenai Pentingnya Menjaga Kadar Hemoglobin Di Dalam Darah Pada
Siswi Sma Negri 1 Garut. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 4(1), 177-182.
Faatih, M. (2017). Penggunaan Alat Pengukur Hemoglobin di Puskesmas, Polindes
dan Pustu. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 32-
39.
Mustaqim, E. Y. (2013). Hubungan Kadar Hemoglobin (Hb) dengan Kebugaran
Jasmani pada Siswa Ekstrakurikuler Sepakbola SMA Negeri 1
Bangsal. Jurnal
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 1(3).

2. Arin Oktavia Sari

Akhzami, R. A., Rizki, M., Setyorini, R. H.(2016). Perbandingan Hasil Point of


CareTesting (POCT) Asam Urat dengan Chemistry Analyzer. Jurnal Kedokteran,
5(4), 15-19.

Asih, ES., Pramudianti, D., Gunawan, LS. (2018). Perbandingan Hasil Pemeriksaan
Hemoglobin Metode Azidemet Hemoglobin dan Cyanide-Free.BIOMEDIKA, 11 (1),
1-.

Azizah S, 2015. Pengaruh Obesitas Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja


Perempuan. Laporan Skripsi Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS.
https://eprints.uns.ac.id/24310/1/G0012211_pendahuluan.pdf.Diakses tanggal 20
Desember 2019, jam 11.00 WIB.
Kemenkes RI, 2018. Pedoman Pembinaan Krida Bina Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).http://promkes.kemkes.go.id/download/dsgq/files99874PHBS.pdf.
Diakses pada tanggal 20 Desember 2019, jam 09.00 WIB

3. Jennifer Patricia Putri

Priyanto, L. D. (2018). The Relationship of Age, Educational Background, and


Physical Activity on Female Students with Anemia. Jurnal Berkala
Epidemiologi, 6(2), 139.

Handayani, Wiwik dan Andi Sulistyo Hariwibowo. (2008). Buku Ajar Asuhan
Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba
Medika.

4. Kyla Easterena Johan


Amalia, A. 2016. Efektifitas Minuman Kacang Hijau Terhadap Peningkatan Kadar
Hb. Rakernas Aipkema, 6, 13–18.
Andriyani, N, L, M. Arjani, I, A, M, S. Bekti. H. S. 2020. ‘Gambaran Kadar
Hemoglobin Pada Pekerja Percetakan Koran Di Denpasar’. Jurnal Teknologi
Laboratorium Medis Poltekkes Denpasar.
Madyaningrum, E., Kusumaningrum, F., Wardani, R. K., Susilaningrum, A. R., &
Ramdhani, A. 2020. Buku Saku Kader: Pengontrolan Asam Urat di Masyarakat. In
Fk-Kmk Ugm.
Rasyada, A. 2014. ‘Hubungan Nilai Hematokrit Terhadap Jumlah Trombosit pada
Penderita Demam Berdarah Dengue’. Jurnal Kesehatan Andalas Vol. 3. No. 3
5. Lutfi Adi Puspita
Danik Riawati, Dkk. 2020. ‘’ANALIS HASIL PRAKTIKUM PEMERIKSAAN KADAR
HEMOGLOBIN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA MAHASISWA’’. Jurnal
Kebidanan Indonesia Vol, 11 No. 1.
Gejala, Penyebab dan Mengobati Anemia. ALODOKTER.
Menkes RI Nomor 736a/Menkes/XI/1989. Tentang haemoglobin.
Prayudhy Yushana, Dkk. 2021. ‘’PENYULUHAN GIZI DAN PEMERIKSAAN
HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DIKABUPATEN LAMPUNG BARAT’’. Jurnal
Pengabdian kepada masyarakat vol, 5 No. 2.
Sediaoetama, Achmad Djaeni, 2010, “ Ilmu Gizi Jilid 1”, Dian Rakyat, Jakarta.
Yunita Novia Winda. (2018). ‘’PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN
MENGGUNAKAN METODE CYANMETHEMOGLOBIN PADA ORANG YANG
TERPAPAR OBAT NYAMUK (COIL)’’. STIKES CENDIKIAMEDIKA : Jombang.

6. Vivi Susanti
Almatsier,S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. Gramedia.
Murray R.K. 2006. Protein Plasma dan Imunoglobulin Biokimia Harper. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran  EGC.
Supariasa IDN., Bakri B., Fajar I. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
WHO. 2011. Prevention of Iron Deficiency Anemia in Adolescent: Role of Weokly
Iron and Folic Acid Supplementation. Geneva: World Health Organization.WHO.
2011. Prevention of Iron Deficiency Anemia in Adolescent: Role of Weokly Iron and
Folic Acid Supplementation. Geneva: World Health Organization.
Wirakusumah, E,S. 1999. Perencanaan Menu Anemia Gizi Besi. Jakarta: Trubus
Agriwidya.
LAMPIRAN
.

Anda mungkin juga menyukai