Pendahuluan
A. Latar Belakang
Ada banyak sekali bakteri, virus dan berbagai mikroorganisme
patogen yang berbahaya bagi makhluk hidup terutama manusia.
Contohnya seperti pada tahun 2019, dilaporkan kasus pneumonia yang
asal usulnya tidak diketahui, kasus tersebut terdapat di Wuhan, Cina.
Hingga pada Juni tahun 2021, Virus SARS-CoV-2 telah menyebar ke
seluruh dunia dan menyebabkan 178 juta kasus dengan konfirmasi 3,9 juta
kematian.
Virus Covid-19 ini merupakan virus patogen baru yang dulu belum
ada penelitian nya. Manusia tidak memiliki antibodi bawaan untuk virus
ini. Antara sel imun adaptif dan respons tidak berkoordinasi dengan tepat.
Banyak faktor yang menjadi penyebab dari keparahan saat terpapar virus
ini diantaranya seperti respons imun dalam tubuh yang salah, penyakit
bawaan, dan usia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Virus SARS-CoV-2?
2. Apa upaya pencegahan virus Covid-19?
3. Kenapa Vaksin penting untuk penanganan Covid-19?
4. Apa yang dimaksud dengan Herd Immunity
5. Bagaimana ciri-ciri terbentuknya Herd Immunity
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami tentang Virus SARS-CoV-2
2. Mengetahui upaya pencegahan dari virus Covid-19
3. Mengetahui tentang Herd Immunity
4. Memahami perbedaan antara model vaksin yang ada
BAB II
ISI
1. Virus SARS-CoV-2
Virus adalah gen penyebab infeksi yang hanya dapat hidup di
dalam sel hidup, yaitu pada sel induk seperti hewan, tumbugan, jamur,
bakteri maupun manusia. (Nurhayati, 2006). Banyak virus yang terdapat
dimuka bumi, salah satunya adalah virus SARS-CoV-2 atau yang dikenal
dengan Covid-19. Virus corona atau dikenal juga dengan nama Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan
virus baru yang menginfeksi sistem pernapasan orang yang terjangkit,
virus ini umumnya dikenal sebagai Covid-19 (Lai et al., 2020).
3. Herd Immunity
Herd immunity adalah suatu kondisi dimana sebagian besar
populasi sudah kebal terhadap penyakit menular tertentu sehingga dapat
memberikan perlindungan baik secara tidak langsung atau memberikan
perlindungan kepada populasi yang tidak kebal terhadap penyakit tersebut.
Kesimpulan
Kasus Herd Immunity di Indonesia saatini sudah mulai meningkat yang
dimana dapat dilihat dari tingginya angka penduduk yang sudah di vaksin. Selain
itu, herd immunity yang terbentuk secara alami dari antibodi juga mempengaruhi.
Hubungan antara pemerintah dan masyarakat merupakan hal utama dalam
menangulangi penyebaran wabah Covid-19, pemerintah melakukan PSBB dan
mengeluarkan dua opsi yakni Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) tingkat
RT atau RW dan new normal life atau tatanan kehidupan normal yang baru yang
mana kedua kebijakan ini sangat tergantung dari peran serta masyarakat untuk taat
mengikutinya. Untuk peran pimpinan daerah seperti RT/RW merupakan hal
pokok utama yang dapat dikondisikan pemerintah dalam mengupayakan sinergitas
antara pemerintah dan masyarakat dapat terjadi. Pengembangan vaksin COVID-
19 bergerak dengan pesat. Selain itu, kelimpahan modalitas vaksin, dan
keefektifitasan yang terbukti sejauh ini membuktikan kemampuan ilmiah yang
telah kita capai untuk memerangi pandemi.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas AK, Lichtman AH, Pillai S. Cellular and Molecular Immunology. 9th ed.
(Gruliow R, ed.). Philadelphia: Elsevier Inc.; 2018.
Arum, R. (2020). Pembatasan Sosial di Indonesia Akibat Virus Corona Ditinjau
dari Sudut Pandang Politik. LawArXiv. https://doi.org/10.31228/osf.io/g8ny3
Faizal, I. A., & Ariska Nugrahani, N. (2020). Herd immunity and COVID-19 in
Indonesia. Jurnal Teknologi Laboratorium, 9(1), 21–28.
https://doi.org/10.29238/teknolabjournal.v9i1.219
Ikatan Dokter Indonesia. Statistik anggota [Internet]. IDI. [cited 2020 Dec 20].
Available from: http://www. idionline.org/statistik/.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, editor. Perencanaan vaksinasi
COVID-19. In: Juknis Pelayanan Vaksin COVID-19. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia; 2020. p. 20–3.
Makmun, A., & Hazhiyah, S. F. (2020). Tinjauan Terkait Pengembangan Vaksin
Covid 19. Molucca Medica, 13, 52–59.
https://doi.org/10.30598/molmed.2020.v13.i2.52
Nuraini N, Khairudin K, Apri M. Modeling simulation of COVID-19 in Indonesia
based on early endemic data. Communication in Biomathematical Sciences.
2020 Apr 17;3(1):1–8.
Ophinni, Y., Hasibuan, A. S., Widhani, A., Maria, S., Koesnoe, S., Yunihastuti,
E., Karjadi, T. H., Rengganis, I., & Djauzi, S. (2020). COVID-19 Vaccines:
Current Status and Implication for Use in Indonesia. Acta Medica
Indonesiana, 52(4), 388–412.
Satgas Penanganan Covid. Hasil Kajian [Internet]. covid19.go.id. 2020 [cited
2020 Dec 19]. Available from: https://covid19.go.id/p/hasil-kajian/covid-19-
vaccine-acceptance-survey-indonesia.Susilo, Adityo et al. (2020).
Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit
Dalam Indonesia.Vol. 7, No. 1.
Wahidah, I., Athallah, R., Hartono, N. F. S., Rafqie, M. C. A., & Septiadi, M. A.
(2020). Pandemik COVID-19: Analisis Perencanaan Pemerintah dan
Masyarakat dalam Berbagai Upaya Pencegahan. Jurnal Manajemen Dan
Organisasi, 11(3), 179–188. https://doi.org/10.29244/jmo.v11i3.31695
World Health Organization. WHO SAGE roadmap for prioritizing uses of
COVID-19 vaccines in the context of limited supply [Internet]. WHO. 2020
[cited 2020 Dec 20]. Available from: https://www.
who.int/publications/m/item/who-sage-roadmap-forprioritizing-uses-of-
covid-19-vaccines-in-the-contextof-limited-supply