SDN WIROSABAN
Oleh:
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................iii
BAB I.........................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................1
A. Latar Belakang................................................................1
B. Tingkat Perkembangan Akademik..................................8
BAB II......................................................................................11
KAJIAN LAPANGAN............................................................11
A. Assesmen Hasil Belajar................................................11
B. Pre-Assesmen................................................................14
C. Analisis Hasil Assesmen...............................................32
D. Adaptasi Kurikulum......................................................35
BAB III....................................................................................67
PENUTUP...............................................................................67
A. Kesimpulan...................................................................67
B. Saran.............................................................................68
DAFTAR PUSTAKA..............................................................69
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
implementasi pendidikan nasional sangat menentukan
maju mundurnya bangsa ini.
2
Pendidikan dapat memenuhi dan memberikan
kebutuhan-kebutuhan dari setiap keberagaman tersebut.
Pendidikan termasuk kebutuhan dasar setiap manusia
untuk menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih
bermartabat. Karena itu, negara memiliki kewajiban
untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu
kepada setiap warganya tanpa terkecuali termasuk
mereka yang memiliki perbedaan dalam kemampuan
(difabel) seperti yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31
ayat 1 yang berbunyi “Setiap warga negara berhak
mendapat pendidikan”. Oleh sebab itu inti dari
pendidikan adalah hak asasi manusia atas pendidikan.
Suatu konsekuensi logis dari hak ini adalah semua anak
mempunyai hak untuk menerima pendidikan yang tidak
mendiskriminasikan dengan kecacatan, etnis, agama,
bahasa, jenis kelamin, kemampuan dan lain-lain.
3
dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”. Namun, pada kenyataannya
pendidikan di Indonesia belum memperhatikan
kebutuhan dari setiap anak. Sistem pendidikan di
Indonesia belum mengakomodasi keberagaman dalam
mengembangkan potensinya. Hal ini menyebabkan
munculnya segmentasi lembaga pendidikan yang
berdasar pada perbedaan agama, etnis, dan bahkan
perbedaan kemampuan baik fisik maupun mental yang
dimiliki oleh siswa. Segmentasi lembaga pendidikan ini
telah menghambat para siswa untuk dapat belajar
menghormati realitas keberagaman dalam masyarakat.
4
kesempatan yang sama meskipun dari berbagai latar
belakang yang berbeda.
5
untuk berpartisipasi aktif dalam belajar. Peserta didik
hanya duduk diam mendengarkan guru dalam
memaparkan materi pelajaran.
6
penghambat tersebut dapat di simpulkan bahwa guru-
guru di Indonesia belum mampu menjadi guru inklusif
dan menerapkan pendidikan inklusif di sekolah.
2. Membaca Lanjut
10
memperoleh pesan atau informasi yang terdapat di
dalamnya.
11
BAB II
KAJIAN LAPANGAN
12
2. Prosedur dan Tahapan Assesmen
13
b. Tahapan Individual
Mengidentifikasi tingkat
kesulitan belajar yang dialami
siswa
Mengobservasi proses
pembelajaran di kelas
PROGRAM
PEMBELAJARAN
14
B. Pre-Assesmen
1. Gaya belajar dan Modalitas Belajar
Gaya belajar merupakan suatu cara dimana
anak-anak menerima informasi baru dan proses
yang akan mereka gunakan untuk belajar. Sebagian
anak menerima informasi lebih baik dengan cara
visual. Sebagia lagi dengan cara auditori (Priyatna,
2013: 3). Sedangkan pendapat dari Bire, (2014:
169) menyatakan bahwa Gaya belajar merupakan
suatu cara termudah yang dimiliki oleh individu
dalam menyerap, mengatur, dan mengolah
informasi yang diterima.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan
bahwa gaya belajar merupakan suatu cara yang
dimiliki oleh anak dalam menerima dan mengolah
informasi ketika mereka belajar. Sedangkan
Modalitas belajar merupakan berbagai cara yang
digunakan sistem otak-pikiran untuk memperoleh
dan menciptakan pengalaman (Ishartiwi, 2009: 3).
15
Hasil Assesmen Gaya Belajar dan Modalitas Belajar
Diagram
Kinest
Visual
etikAudi-
41%
31%tory
28%
Kesimpulan:
17
belajar visual merupakan gaya belajar yang berfokus
pada penglihatan. Selain itu cara belajar visual
menggunakan warna-warna, garis, dan bentuk-bentuk
yang nyata sehingga mempermudah siswa untuk
mengingat.
Diagram
AK SK
21% 21%
SA
3%
AA
55%
SK SA AA
Kesimpulan:
18
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa modalitas belajar siswa yang tertinggi terletak
pada modalitas belajar AA yaitu berjumlah 55%.
Modalitas belajar AA memiliki karakteristik pemikiran
mudah mengingat bila berhubungan dengan perasaan
dan emosi, anak-anak akan senang bila melihat secara
keseluruhan (holistik) dan tidak teratur.
2. Ketertarikan Belajar
Ketertarikan merupakan istilah yang sering
dikenal dengan minat. Menurut Darmadi, (2017: 307)
Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang
mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai
keingingan untuk mengetahui dan mempelajari mau
pun membuktikannya lebih lanjut. minat timbul karena
adanya perhatian yang mendalam terhadap suatu objek,
di mana perhatian tersebut menimbulkan keinginan
untuk mengetahui, mempelajari, serta membuktikan
lebih lanjut.
Dalam mengembangkan minat terhadap sesuatu
pada dasarnya adalah membantu siswa melihat
bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan
untuk dipelajari dengan dirinya sendiri sebagai
19
individu, proses ini berarti menunjukan pada siswa
bagaimana pengetahuan dan kecakapan tertentu
mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan
memuaskan kebutuhannya. Selain itu, faktor utaman
dalam mempengaruhi minat belajar adalah faktor
motivasi dan lingkungan belajar Darmadi, (2017: 312).
Dalam menumbuhkan minat belajar siswa
tentunya harus dilakukan disesuaikan dengan
kemampuan anak. Sebagai seorang guru hendaknya
membuat indikator minat belajar. Indikator untuk
mengetahui minat belajar siswa adalah sebagai
berikut: (1) adanya pemusatan perhatian, perasaan
dan pikiran dari subyek terhadap pembelajaran
karena adanya ketertarikan, (2) adanya perasaan
senang terhadap pembelajaran, (3) adanya
kemampuan atau kecenderungan pada diri subyek
untuk terlibat aktif dalam pembelajaran serta untuk
mendapat hasil yang terbaik.
20
No Nama Multiple intelegensi
1. Frylina √ √ √ √ √ √
2. Oliv √ √ √ √ √ √
3. Rama √ √ √ √
4. Salsa √ √ √ √ √
5. Iin √ √ √ √ √
6. Andi √ √ √ √ √ √
7. Berlin √ √ √ √ √ √
8. Farel √ √ √ √ √
9. Rika √ √ √ √
10. Kenzie √ √
11. Erio √ √ √ √
12. Indah √ √ √ √ √
13. Vanissa √ √ √ √
14. Diva √ √ √
15. Afdal √ √ √ √
16. Anwar √ √ √ √ √
17 Reno √ √ √ √
18. Ageng √ √ √ √
21
19. Rizal √ √ √
20. Rehan √ √ √ √ √
21. Aril √ √ √ √ √ √
22. Vanessa √ √ √
√
23. Arsha √ √ √ √ √ √
24 Amelia √ √ √ √
JUMLAH 22 22 13 14 5 9 15 10
22
9. Rika Pkn Menggambar Koki
Pemain Sepak
19. Rizal MTK, PPKn Memancing
Bola
23
Diagram
Natural
9% Linguistik
20%
Intrapersonal
14%
Interpersonal
8% Matematis-Logis
Musik 20%
5%
Kinestetik
13% Spasial
12%
Kesimpulan:
24
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
multiple intelegensi siswa kelas III tertinggi pada linguistik
dan matematis-logis yang berjumlah 20%. Multiple
intelegensi linguistik merupakan kemampuan untuk
menggunakan kata-kata secara lisan maupun tertulis. Cara
guru dalam mengembangkan kemampuan linguistik tertulis
dapat dilakukan dengan mengarahkan siswa untuk
mengarang puisi, cerita pendek (cerpen), dan lain-lain.
Sedangkan cara mengembangkan kemampuan linguistik
lisan guru dapat mengarahkan kemampuan dalam bercerita
dan mendongeng. Sedangkan multiple intelegensi
matematis-logis merupakan kemampuan yang berhubungan
dengan penggunaan bilangan dan logika. Anak-anak yang
memiliki kemampuan matematis-logis mampu mengenal
konsep bilangan, jumlah, waktu, dan lain-lain.
3. Kesiapan Belajar
Kesiapan belajar merupakan kemampuan siswa dalam
pengaturan kondisi, baik itu kondisi rohani maupun kondisi
fisik seseorang yang membuatnya siap untuk memberi
respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu
situasi belajar sehingga membuat belajar lebih mudah dan
berhasil. dalam hal ini kesiapan belajar yang dimaksud
25
peneliti adalah kesiapan belajar sebelum melaksanakan
pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan pemahaman
kosakata.
Hasil Assesmen Kesiapan Belajar
a. Tes Klasikal
No Nama Mata Pelajaran Keterangan
Bahasa Indonesia
1. Afdal Aryadinata 100 Mandiri
2. Ageng Cahyo Purnomo 85 Mandiri
3. Amelia Ani Suryani 90 Mandiri
4. Andi Novianto 100 Mandiri
5. Ardian Putra Ramadhan 90 Mandiri
6. Arrizal Sanianto 75 Bantuan
7. Arsha Puspa Haninditya 95 Mandiri
8. Dafa Afgan Kurizky 85 Mandiri
9. Diva Salsabila 35 Frustasi
10. Erika Indah Sari 85 Mandiri
11. Erio Rezky Verdana 70 Bantuan
12. Farel Arsha Putra 90 Mandiri
13. Frylina Dwi Lestari 90 Mandiri
14. Iin Nur Marwah 55 Frustasi
15. Khairil Ramdhani 60 Bantuan
16. Kinza Izdihara Ehsan R 100 Mandiri
17. M. Khoirul Anwar S. 45 Frustasi
18. Olivia Herka Septyana S 100 Mandiri
19. Rehan Aghaza 90 Mandiri
20. Salsabila Qhotrunnada 60 Bantuan
21. Yusuf Zaka Kenzie 85 Mandiri
22. Vanessa Angelika Putri 50 Frustasi
26
23. Vanissa Angelina Putri 35 Frustasi
Diagram
HASIL KESIAPAN BELAJAR
KLASIKAL
BanMa
tuandir
n i
17 61
Fru
% %
stas
i
22
%
Keterangan:
Kesimpulan:
27
siswa. Rentan nilai hasil belajar siswa kelas III SDN
Wirosaban pada level mandiri yaitu antara 80-100, level
bantuan yaitu antara 60-80, sedangkan pada level frustasi
rentang nilai kurang dari 60.
b. Tes Individual
No Nama Mata Pelajaran Keterangan
Bahasa Indonesia
1. Afdal Aryadinata 80 Mandiri
2. Ageng Cahyo Purnomo 80 Mandiri
3. Andi Novianto 90 Mandiri
4. Ardian Putra Ramadhan 60 Bantuan
5. Arrizal Sanianto 80 Mandiri
6. Berliana Meita Putri 60 Bantuan
7. Dafa Afgan Kurizky 70 Bantuan
8. Diva Salsabila 20 Frustasi
9. Erio Rezky Verdana 80 Mandiri
10. Farel Arsha Putra 70 Bantuan
11. Frylina Dwi Lestari 60 Bantuan
12. Indah Kartika Yuniarti 60 Bantuan
13. Iin Nur Marwah 70 Bantuan
14. Khairil Ramdhani 70 Bantuan
15. M. Khoirul Anwar S. 70 Bantuan
16. Olivia Herka Septyana 70 Bantuan
S
17. Rehan Aghaza 60 Bantuan
18. Reno Gilang Permana 50 Frustasi
19. Yusuf Zaka Kenzie 70 Bantuan
28
20. Vanessa Angelika Putri 20 Frustasi
21. Vanissa Angelina Putri 20 Frustasi
Diagram
HASIL KESIAPAN BELAJAR INDI-
VIDUAL
FrustasiMandiri
19% 24%
Bantuan
57%
Keterangan
Mandiri = 5 siswa
Bantuan = 12 siswa
Frustasi = 4 siswa
Kesimpulan:
30
terbata-bata. Anak dapat membaca setiap kata dengan
mudah, tetapi mengalami kesulitan pada saat membaca
kalimat maupun paragraf. Terkadang anak mengalami
kesulitan dalam memahami maksud soal serta memberi
jawaban yang kurang tepat. Anak seringkali diingatkan
soal berkaitan dengan dunia nyata sehingga anak lebih
mudah memahami. Anak dalam mengerjakan dan
memahami soal membutuhkan waktu lebih lama.
3) Deskripsi Kemampuan Level Frustasi
Anak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
soal yang diberikan. Soal berupa pilihan ganda, soal
bergambar, isian singkat, dan soal uraian. Anak
mengalami kesulitan dalam memahami dan menjawab
setiap persoalan. Anak harus diberikan bimbingan
dalam membaca soal maupun jawaban. Anak masih
membaca secara terbata-bata. Anak dapat membaca
huruf dengan mudah akan tetapi sering terbalik dalam
membaca huruf b dan d, y dan g. Selain itu, anak
mengalami kesulitan dalam membaca suku kata terlebih
kata dan kalimat. Anak juga mengalami kebingungan
saat membaca kata dengan adanya huruf
konsonan/huruf mati dalam kata. Anak juga sering
hilang fokus pada saat memahami soal, seringkali anak
31
mengalami kesulitan dalam mengingat berkaitan
dengan bunyi suku kata maupun kata pada soal yang
telah dieja sebelumnya. Sehingga harus mengeja dari
awal lagi. Dalam hal menjawab setiap persoalan, anak
juga masih mengalami kesulitan.
c. Tes Pra-dasar
No Nama NILAI
Visual Visual A B C
Attention Memory
Diagram
C 85
Visual At-
tention 100
B 60 Visual
Memory
100
A 50
Visual Attention 32
Visual Memory A
C. Analisis Hasil Assesmen
33
sehingga tidak dapat mengerjakan soal dengan selesai
dan tepat waktu. Mereka mampu membaca huruf
namun ketika digabung menjadi suku kata masih sering
terbalik-balik dalam membaca dan bahkan tidak bisa
melafalkan tulisan suku kata tersebut. Berbeda dengan
Erio yang sudah mampu membaca kata, akan tetapi
belum bisa untuk mengingat dan memahami makna
kata tersebut secara mandiri.
34
D. Adaptasi Kurikulum
1. Modifikasi Kurikulum
35
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati (mendengar, melihat, membaca dan
menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa
yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan peri-laku anak beriman dan
berakhlak mulia.
C. TUJUAN
1. Dengan mengamati video yang ditanyangkan, siswa
dapat menunjukkan suku kata tentang ciri-ciri
makhluk hidup dengan benar.
2. Dengan mengamati gambar yang disajikan, siswa
dapat menyebutkan suku kata tentang ciri-ciri
makhluk hidup dengan baik.
3. Dengan mengamati gambar yang yang disajikan,
siswa dapat menyebutkan minimal 4 kosakata
tentang ciri-ciri makhluk hidup dengan teliti.
4. Dengan mengamati gambar dan video yang
ditayangkan, siswa dapat menemukan kata/istilah
khusus tentang ciri-ciri makhluk hidup dengan teliti.
38
5. Dengan menggunakan kartu kata, siswa dapat
memasangkan suku kata tentang ciri-ciri makhluk
hidup dengan baik.
6. Dengan berdiskusi, siswa dapat menuliskan suku
kata berdasarkan gambar tentang ciri-ciri makhluk
hidup dengan teliti.
7. Dengan mengamati penjelasan guru dan berdiskusi,
siswa dapat menjelaskan makna kosakata tentang
ciri-ciri makhluk hidup dengan baik.
8. Dengan berdiskusi, siswa dapat menentukan makna
kata tentang ciri-ciri makhluk hidup dengan baik.
9. Dengan mengamati gambar, siswa dapat membuat
cerita yang berkaitan dengan kosatakata tentang
ciri-ciri makhluk hidup dengan baik.
10. Dengan berdiskusi, siswa dapat mengembangkan isi
cerita menjadi sebuah laporan singkat yang
berkaitan dengan kosakata tentang ciri-ciri makhluk
hidup dengan baik.
D. MATERI PEMBELAJARAN
E. METODE PEMBELAJARAN
39
Pendekatan : Saintifik
40
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahu- 1. Guru menyapa siswa, menanyakan 10
luan kabar, dan mengecek kehadiran menit
siswa.
2. Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa. Religius
3. Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
bersama-sama. dilanjutkan lagu
Nasional “Tanah Airku”. Nasionalis
4. Pembiasaan Membaca 15 menit.
Literasi
5. Guru melakukan apersepsi dengan
mengingatkan siswa tentang
pembelajaran sebelumnya dan
mengaitkan dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan tentang ciri-
ciri maklhuk hidup. Dengan
bertanya” pernahkan kalian pergi
atau melihat kebun binatang?”
6. Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Inti 1. Siswa menyimak video tentang lagu 85
Cicak-cicak di Dinding. Mengamati menit
2. Siswa berlatih untuk menyanyikan
lagu secara bersama-sama.
3. Siswa mengidentifikasi ciri-ciri
41
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
makhluk hidup yang terdapat dalam
video. Critical Thinking and
Problem Solving
4. Siswa menjawab atau menyebutkan
ciri-ciri makhluk hidup yang
terdapat di dalam video. Mencoba
5. Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok
yang terdiri dari 5-6 orang.
(Langkah 1)
6. Guru menyiapkan sebuah tongkat
yang akan digunakan untuk
melakukan proses pembelajaran.
(Langkah 2)
7. Siswa menyimak penjelasan guru
tentang ciri-ciri makhluk hidup
(cicak) melalui gambar/video yang
ditayangkan melalui powerpoint.
Mengamati
8. Siswa menyimak penjelasan guru
tentang ciri-ciri makhluk hidup
(Nyamuk dan Ikan) melalui teks
gambar yang ditayangkan melalui
powerpoint. Mengamati, (Langkah
3)
9. Siswa menyebutkan kosakata
tentang ciri-ciri makhluk hidup
berdasarkan gambar yang
ditayangkan. Menalar
10. Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya tentang penjelasan guru
yang belum dipahami. Menanya
42
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
11. Apabila ada siswa yang belum
memahami materi yang
disampaikan, guru menjelaskan
kembali materi. Namun apabila
belum ada siswa yang bertanya guru
melanjutkan menyampaikan materi.
12. Setiap kelompok mendapatkan
LKPD untuk tentang ciri-ciri
makhluk hidup untuk dikerjakan
secara berkelompok. Menalar,
Gotong Royong
13. Siswa diberi waktu dan kesempatan
untuk membaca dan mempelajari
kembali materi yang sudah
dijelaskan, kemudian jika sudah
selesai, siswa harus menutup
kembali bukunya. (Langkah 4)
14. Siswa diberi tongkat yang sudah
disiapkan oleh guru, untuk diputar
ke seluruh siswa kemudian dimulai
dengan menyanyikan lagu Cicak-
cicak di Dinding. Apabila tongkat
berhenti pada siswa dimana lagu
diberhentikan. Maka guru akan
memberikan sebuah pertanyaan dan
siswa yang memegang tongkat
tersebut harus menjawabnya.
Begitupun seterusnya sampai
sebagian besar siwa mendapat
bagian untuk menjawab setiap
pertanyaan dari guru. (Langkah 5)
43
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
LAMPIRAN
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil
pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur
tingkat pencapain kompetensi pesesrta didik. Hasil
penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan laporan
kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
45
dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu karya/proyek
dengan rubrik penilaian.
1. Penilaian Sikap
Teknik : Observasi
2 Andi
3 Diva
Vanessa
4
… Dll
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tes
46
Instrumen : Format penilaian LKPD
No Kegiatan Penilaian
1 Kegiatan 1 Benar 5 = 50
Benar 4 = 40
Benar 3 = 30
Benar 2 = 20
Benar 1 = 10
Jawaban salah = 5
Total = 50
3. Penilaian Keterampilan
Rubrik Penilaian Bercerita di Depan Kelas
47
keras pelan pelan
Keterangan:
a. Skor yang diperoleh adalah jumlah skor yang
diperoleh siswa dari kriteria 1,2 ,3 , dan 4.
b. Skor ideal adalah perkalian dari banyaknya kriteria
dengan skor tertinggi. Pada contoSh ini skor yang
ideal adalah 4x4= 16
Mengetahui
48
Suwarti, S.Pd Dwi Susanti, S.Pd
NIP. 19651011 198506 2 001 NIP. -
KEGIATAN 1
50
KEGIATAN 2
1.
51
2.
52
3.
53
4.
5.
54
LEMBAR EVALUASI
KODE: M
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini
dengan jawaban yang tepat!
Makhluk hidup berkembang biak dengan cara
yang berbeda-beda. Manusia berkembang biak dengan
cara melahirkan. Hewan juga berkembang biak. Cara
hewan berkembang biak ada yang bertelur dan ada pula
yang beranak. Ayam, ikan gurame, lele, burung
berkembang biak dengan cara bertelur dan telur akan
55
menetas menjadi anak. Sedangkan sapi, kambing,
anjing berkembang biak dengan cara beranak.
56
Nasi adalah makanana utama manusia
2. Berdasarkan teks di atas, apa makna dari kata memerlukan
makanan?
Jawab:
57
Unta beradaptasi dengan punuk dan telapak kaki yang tebal
3. Berdasarkan teks di atas, apa makna dari kata adaptasi?
Jawab:
KODE: B
58
A. Berilah tanda silang (x) huruf a,b,c, atau d pada
jawaban yang benar!
1. Manusia bernapas untuk memperoleh . . . .
a. oksigen c. glukosa
b. zat asam arang d. air
2. Salah satu hewan pemakan tumbuhan adalah . . .
a. b.
c. d.
Jawab:
4. Buatlah kalimat dari gambar dibawah ini…
Jawab:
5. Buatlah kalimat dari gambar dibawah ini…
61
Jawab:
KODE: F
62
1
.
BER- BER-KEM-BANG-
TE- BIAK
LUR
DE-NG-AN A-YA-M
Dibaca: ..............................................
........
…………………………………………………..
2 IN-SA-NG BER-NA-
. PAS
I-KA-N DE-NG-AN
Dibaca: ..............................................
........
…………………………………………………..
63
3 DE-NG-AN UN-TA
.
PU-NU-K BER-A-DAP-
TA-SI
Dibaca: ..............................................
........
…………………………………………………..
64
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
65
Visual Attention
66
Visual Memory
67
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat diberikan
beberapa saran yaitu sebagai berikut:
1. Guru seharusnya memberikan media pembelajaran
yang interaktif untuk mempermudah proses
pemberian pembelajaran. Selain itu, guru dapat
membuat progam pembalajaran yang inovasi dan
kreatif sesuai dengan kemampuan siswa.
2. Peserta didik seharusnya termotivasi untuk
meningkatkan hasil belajarnya dalam keterampilan
membaca.
3. Sekolah sebaiknya dapat memberikan pelatihan
kepada guru agar guru lebih kreatif dalam
menciptakan adaptasi kurikulum yang baik untuk
anak inklusi.
69
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini
Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya.Jakarta: Kencana
Bire, dkk. 2014. Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial
dan Kinesterik Terhadap Prestasi Belajar Siswa.
Kupang: Pascasarjana Universitas Nusa Cendana.
Budiyanto. 2017. Pengantar Pendidikan Inklusi. Jakarta:
Prenandamedia Grup.
Dahniar. 2014. Peningkatan Keterampilan Membaca
Lanjutan Dengan Metode SAS Kelas II SDN 2
Ogowele. Jurnal Kreatif Tadulako Online. Vol.4
No.8 hal 138.
Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Darmadi. 2017. Pengembangan model dan metode
pembelajaran dalam dinamika belajar siswa.
Yogyakarta: CV Budi Utama
Hildegum Olsen. 2003. Pendidikan Inklusif Suatu Strategi
ManujuPendidikan Untuk Semua (Materi
Lokakarya). Mataram: Direktorat PSLB
Ishartiwi. 2009. Memahami Belajar Dan Masalahnya ABK.
Yogyakarta: PLB-FIP-UNY.
Marthan, Lay Kekeh. 2007. Manajemen Pendidikan Inklusif.
Jakarta: Depdiknas
70
Muniroh, dkk. 2014. Pedoman Asesmen Membaca
Lanjutan. Bandung: Departemen Pendidikan
Khusus FIP UPI hal 5.
Paul Suparno. 2005. Filsafat Konstruktivisme dalam
Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius
Priyatna, Andi 2013. Pahami Gaya Belajar Anak!
Memaksimalkan Potensi Anak Dengan
Modifikasi Gaya Belajar. Jakarta: PT Gramedia
Tarigan, H. G. 2008. Membaca Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 31 Ayat 1
Undang-Undang No.20 Tahun 2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Cemerlang
71
LAMPIRAN
72
Gambar 1. Ice Breaking sebelum memberikan tes klasikal
73
Gambar 3.Terlihat siswa sedang mengerjakan soal
74