di Gedung Pemerintah
Sesuai Amanat Peraturan Menteri ESDM no. 13 tahun 2012
tentang Penghematan Pemakaian Listrik
Panduan Penghematan Energi
di Gedung Pemerintah
Sesuai Amanat Peraturan Menteri ESDM no. 13 tahun 2012
tentang Penghematan Pemakaian Listrik
Website: www.iced.or.id
Disclaimer:
Pandangan yang diungkapkan dalam publikasi ini tidak mencerminkan pandangan dari
United States Agency for International Development atau Pemerintah Amerika Serikat
TIM PENYUSUN
Hanny Berchmans
Saifudin Suaib
Imas Agustina
Richard Panjaitan
Winne
Daftar Isi
Tentang Buku Ini 04
Dasar Hukum 05
Daftar Pustaka 51
LAMPIRAN A.1. INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG 52
PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR
LAMPIRAN A.2. PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG 59
PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK
LAMPIRAN A.3. PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG 73
MANAJEMEN ENERGI
LAMPIRAN B SURAT KEPUTUSAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 679/800/Kep/ 92
IV/2013 TENTANG PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS PENGHEMATAN
ENERGI DAN AIR PADA LINGKUP PEMERINTAH KOTA MAKASSAR
LAMPIRAN C SURAT PERNYATAAN KOMITMEN UNTUK MENGIKUTI KEGIATAN AUDIT 98
ENERGI MELALUI PROGRAM KEMITRAAN KONSERVASI ENERGI
Daftar Gambar
Gambar 1 Rangkaian Tahapan Kerja Program Penghematan Energi 08
Gambar 2 Skema dan siklus pelaksanaan program penghematan energi 13
Gambar 3 Prosedur Permohonan Audit Energi dalam Program Kemitraan 14
Gambar 4 Contoh Penggunaan Stiker untuk Komunikasi Program Penghematan Energi 26
Gambar 5 Perawatan Berkala dan Pengaturan Suhu yang Tepat sebagai Salah Satu 29
Perilaku Hemat Energi
Gambar 6 Penghematan Energi melalui Sistem Tata Cahaya 32
Gambar 7 Penggunaan Pompa Air yang Hemat Energi 34
Gambar 8 Penggunaan Komputer yang Hemat Energi 36
Gambar 9 Penggunaan Printer yang Hemat Energi 37
Daftar Tabel
Tabel 1 Berbagai Kebijakan Pemerintah mengenai Penghematan Energi 06
Tabel 2 Contoh Lampiran SK Gugus Tugas 10
Tabel 3 Data Tagihan Listrik Bulanan 6 bulan terakhir 12
Tabel 4 Standar Intensitas Konsumsi Energi untuk Gedung Kantor Pemerintah 15
Tabel 5 Berbagai Standar Intensitas Konsumsi Energi untuk Gedung 16
Perkantoran
Tabel 6 Rangkuman Hasil Audit Energi Gedung Balaikota dan Gabungan Dinas 18
Kota Makassar
Tabel 7 Rekomendasi kegiatan penghematan energi Berdasarkan Hasil Audit 19
Program ECPP dan Veriikasi USAID-ICED team
Tabel 8 Rekomendasi Program Penghematan Energi untuk pelaksanaan Jangka 20
Pendek dan Jangka Panjang
Tabel 9 Rekomendasi Program Penghematan Energi Tanpa Biaya, dengan Biaya 21
Rendah, Biaya Menengah dan Biaya Tinggi
Tabel 10 Contoh Kuesioner Kesadaran Hemat Energi 23
Tabel 11 Alternatif Media Komunikasi Internal untuk Sosialisasi Program 24
Penghematan Energi
Tabel 12 Jenis Muatan Informasi dalam Media Komunikasi Berdasarkan Tingkat 26
Kesadaran Hemat Energi Pegawai
Tabel 13 Checklist Kegiatan Penghematan Energi di Gedung Kantor 28
Tabel 14 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Ventilasi dan AC Split di 30
Gedung Kantor
Tabel 15 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk sistem Tata Cahaya 32
Tabel 16 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Pompa Air 35
Tabel 17 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Komputer dan Monitor 36
Tabel 18 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Printer 38
Tabel 19 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Mesin Fotokopi 39
Tabel 20 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Peralatan Audio-Video 40
Tabel 21 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Dispenser Air 41
Tabel 22 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Mesin Faksimile 41
Tabel 23 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Plug-In 42
Tabel 24 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Lemari Es dan Freezer 42
Tabel 25 Baseline Penggunaan Energi 6 (Enam) Bulan Terakhir 44
Tabel 26 Pengamatan Penggunaan Listrik Tahun Berjalan 44
Tabel 27 Faktor Emisi Grid untuk tiap wilayah 46
Tabel 28 Pengawasan Pelaksanaan Program Penghematan Energi 46
Tabel 29 Perhitungan Penggunaan Listrik untuk Pengamatan Tahun Berjalan 47
Tabel 30 Standar Intensitas Konsumsi Energi untuk Gedung Kantor 49
Pemerintah
Tabel 31 Evaluasi dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Program Penghematan Energi 50
1 Tentang Buku ini
Tentang Buku Ini
Buku ini disusun sebagai salah satu bentuk bantuan teknis yang diberikan
oleh USAID-ICED kepada Pemerintah Kota Makassar, yang bertujuan untuk
memberikan panduan umum bagi Pemerintah, termasuk didalamnya
Tim Gugus Tugas Penghematan Energi, dalam menindaklanjuti Program
penghematan energi listrik, khususnya di Gedung Perkantoran Balai
Kota Makassar dan Gedung Gabungan Dinas. Namun guna pemanfaatan
yang lebih luas dan berkelanjutan, panduan ini juga ditujukan untuk
dapat digunakan sebagai acuan bagi pelaksanaan Penghematan Energi di
gedung-gedung Pemerintahan lainnya.
4
Dasar Hukum 2
Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penghematan
Energi dan Air
5
Tabel 1 Berbagai Kebijakan Pemerintah mengenai Penghematan Energi
Sumber: Inpres 13 tahun 2011 dan Permen ESDM No. 13 dan 14 tahun 2012
6
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Merujuk pada lingkup penghematan energi yang tertuang dalam peraturan
tersebut di atas, buku panduan ini diarahkan untuk memberikan panduan
dengan ruang lingkup sebagai berikut:
7
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
3 Panduan Menggunakan
Buku Ini
3.1 Mengapa penghematan energi di bangunan itu penting?
2. Mengetahui
Kondisi Saat Ini
5. Pengawasan,
3. Perencanaan Program
Monitoring, Evaluasi dan
Penghematan Energi
Pelaporan Hasil
4. Pelaksanaan Program
Penghematan Energi
8
Gugus Tugas Sebagai
Bentuk Komitmen 4
Seperti halnya Program Kebijakan Pemerintah yang lain, Program
Penghematan Energi perlu diawali dengan adanya komitmen dari pimpinan
lembaga atau institusi terkait. Merujuk pada Inpres No. 13 Tahun 2011 dan
Permen ESDM No. 13 Tahun 2012, pembinaan dan pengawasan kegiatan
penghematan energi di daerah berada di bawah tanggung jawab Sekretaris
Daerah Provinsi atau Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota. Termasuk di
dalamnya tanggung jawab terhadap pelaksanaan Manajemen Energi di
Gedung Pemerintah.
Oleh karena itu, komitmen pimpinan SKPD atau lembaga terkait dapat
ditunjukkan melalui pembentukan tim Gugus Tugas di institusinya masing-
masing. Gugus Tugas di Kota Makassar terbentuk dengan dikeluarkannya
Keputusan Walikota Makassar No. 679/800/Kep/IV/2013 pada 16 April 2013.
Salinan surat Keputusan Walikota tersebut diberikan pada LAMPIRAN B.
Keputusan Walikota memuat struktur personel gugus tugas Kota Makassar
serta tugas-tugas yang akan diemban antara lain:
1. penyusunan program kerja,
2. sosialisasi penghematan listrik, air dan BBM,
3. evaluasi pencapaian target dan pelaporan periodik sekali dalam tiga
bulan.
Format dalam SK Gugus Tugas dapat mengacu pada format seperti berikut:
9
Tabel 2 Contoh format lampiran SK Gugus Tugas
10
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Mengetahui Kondisi
Saat Ini (baseline)) 5
5.1 Mengapa penting untuk mengetahui kondisi saat ini?
Tujuan
Audit Energi sederhana ini dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh gambaran secara umum pemakaian energi di
bangunan berdasarkan data dan informasi pemakaian listrik dan
berbagai jenis energi lainnya yang telah ada dan tersedia di pihak
manajemen bangunan.
Lingkup
Data dan informasi yang diperoleh mengandalkan data dan
informasi pemakaian listrik dan energi lain sejak enam (6) bulan
terakhir. Menurut Permen ESDM No. 13 Tahun 2012, penghematan
listrik menggunakan data tagihan listrik bulanan selama 6 bulan
terakhir.
Pelaksanaan
Pelaksanaan Audit Energi Sederhana ini dapat dilaksanakan
sendiri sepenuhnya oleh pihak pengelola gedung, tanpa perlu
menggunakan peralatan pengukuran dan tanpa perlu didampingi
oleh tenaga Konsultan Audit Energi.
11
Tabel 3 Data Tagihan Listrik Bulanan 6 bulan terakhir
Tagihan Rekening
Bulan Pemakaian Tenaga Listrik (kWh) Biaya Tenaga Listrik
(Rp)
Bulan ke 1
Bulan ke 2
Bulan ke 3
Bulan ke 4
Bulan ke 5
Bulan ke 6
Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Audit Energi Detail selain menentukan baseline penggunaan
energi adalah untuk mengidentiikasi potensi penghematan energi listrik dan
memberikan rekomendasi langkah-langkah penghematan energi yang dapat
dilakukan oleh pihak pengelola gedung, yang dapat mencakup rekomendasi tanpa
biaya, biaya rendah, dan biaya tinggi.
Lingkup
Lingkup kerja dari pelaksanaan audit energi meliputi audit energi awal; pengukuran
detail konsumsi listrik dan analisa detail kinerja pada Sistem Tata Udara, Sistem Tata
Cahaya, dan peralatan pendukung lainnya; pemeriksaan selubung bangunan; analisa
potensi penghematan energi; dan analisa manajemen energi.
Pelaksanaan
Pelaksanaan Audit Energi Detil ini dapat dilaksanakan oleh pihak pengelola gedung
dengan harus didampingi oleh Konsultan Audit Energi yang memiliki peralatan
pengukuran yang lengkap. Umumnya pelaksanaan Audit Energi Detil ini memerlukan
biaya yang cukup signiikan dan ditujukan untuk mengidentiikasi dan menghitung
potensi penghematan energi secara akurat serta untuk menghitung biaya investasi
pelaksanaan program penghematan energi di bangunan gedung secara akurat.
Gambar 2 dibawah memberikan skema pelaksanaan program penghematan energi
yang dimulai dari pelaksanaan Audit Energi, pembuatan Studi Kelayakan Program
Penghematan energi, pelaksanaan/implementasi Program Penghematan energi, dan
Monitoring hasil implementasi Program Penghematan energi.
12
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
c. Insentif Pelaksanaan Audit Energi Gedung dari Pemerintah
Mengingat pentingnya tahap Audit Energi dalam kerangka Penghematan Energi
secara keseluruhan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengembangkan
program Kemitraan Konservasi Energi (Energi Conservation Partnership Program)
sejak tahun 2003. Program ini merupakan salah satu bentuk insentif dari Pemerintah
Pusat, yang memberikan fasilitas audit energi kepada berbagai pihak dengan
penggunaan energi yang cukup besar, termasuk bangunan gedung.
Audit Energi
Tanpa Biaya
pelaksanaan program EE
CRITICAL POINT dalam
Peluang &
Biaya Rendah
• Pendanaan
• Jadwal Pelaksanaan
Implementasi
13
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Bagi pemerintah daerah yang tertarik untuk melakukan audit energi, Direktorat
Jendral Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) - Kementrian
ESDM melalui Program Kemitraan Konservasi Energi (ECPP) memberikan fasilitas
audit energi secara cuma-cuma. Setiap tahun, Dirjen EBTKE memiliki kuota jumlah
gedung/instansi yang akan diaudit. Permohonan audit energi dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut:
Contoh formulir permohonan audit energi melalui Program Kemitraan dapat dilihat
pada Lampiran C.
Dirjen EBTKE
Gedung Direktorat
Permintaan Formulir
Jenderal EBTKE,
Kosong
Jl. Pegangsaan Timur No. 1A, Menteng
Pemerintah Jakarta 10320
Daerah Telp : (021) 319 24572 (ext. 824)
Pengiriman Formulir Fax : (021) 319 24594
Kosong
Email: subdit_dka@yahoo.id
Pengisian Formulir
Tanda Tangan di atas Materai
Pengajuan Aplikasi
Formulir Audit Energi
Bermaterai
14
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
5.3 Intensitas Konsumsi Energi
Selanjutnya, nilai IKE yang dihasilkan akan menentukan apakah sebuah bangunan tergolong
sangat eisien, eisien, cukup eisien dan boros, seperti tabel di bawah ini :
Pada tahun 2012, Gedung Balai Kota Makassar mengkonsumsi energi rata-rata
sebesar 63,661 kWh setiap bulannya. Luas Bangunan Gedung tersebut adalah
5,119m2. Maka IKEnya adalah sebagai berikut (Gedung ini termasuk kategori
gedung ber-AC karena luas lantai yang tidak ber-AC kurang dari 10%):
63.661
IKE= = 12,44 kWh/m2/bulan
5.119
Jika dibandingkan dengan standar gedung kantor ber-AC, maka konsumsi
energi di Gedung Balai Kota Makassar ini tergolong dalam kategori eisien.
15
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Standar IKE yang digunakan sebagai rujukan tingkat penggunaan energi gedung dapat
berbeda-beda, dipengaruhi oleh pendekatan analisa dan sampel gedung yang diambil
dalam proses perumusan standar tersebut. Nilai IKE juga bersifat dinamis dan sewaktu-
waktu dapat berubah (berdasarkan hasil penelitian terbaru) mengikuti perkembangan
teknologi peralatan hemat energi dan mengikuti tingkat kesadaran hemat energi pegawai
(pengguna gedung). Berikut adalah contoh Intensitas Konsumsi Energi (rata-rata) untuk
Gedung Kantor dari berbagai sumber:
16
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Perencanaan Program
Penghematan Energi 6
Proses Perencanaan Program Penghematan Energi perlu dimulai dari analisa
terhadap hasil audit energi yang telah dilakukan.
Pada tahun iskal 2011/2012, Pemkot Makassar menerima insentif dari Direktoral
Jendral Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE),
Kementrian ESDM melalui Program Kemitraan Konservasi Energi (ECPP).
Insentif dana dari ECPP diarahkan pada pelaksanaan detail Audit Energi di dua
bangunan gedung perkantoran yakni Gedung Balai Kota (Bakot) dan Gabungan
Dinas (Gadis). Pekerjaan detail Audit Energi tersebut telah dilakukan oleh PT.
Energi Management Indonesia (EMI), yaitu suatu badan usaha milik negara
yang bergerak dalam bidang konservasi dan manajemen energi.
17
6.1 Hasil Audit Kantor Gabungan Dinas dan Balai Kota
Tabel 6 Rangkuman Hasil Audit Energi Gedung Balaikota dan Gabungan Dinas Kota Makassar
Pompa air 4%
0.75kW Gedung Balaikota Makassar
• Luas Gedung : ±5,119 m2
Tenaga 8% • Tahun Berdiri : 1983
Fungsi: Perkantoran Walikota
1.7kW Penerangan 6%
•
Makassar
Okupansi: 750 orang
1.3 kW •
• Pengelola: Biro Umum (10 orang)
• Jam kerja : 07.30 s/d 15.30
• Hari kerja: 5 hari kerja: Senin s.d Jumat
• Suplai Listrik: Golongan Tarif P1, PLN
164 kVA
• Sistem AC: 37 unit AC Split
• Luas Bangunan yang ber AC: 4,713
m2Pemakaian Total Listrik (rata2):
267.25 kW
AC 82% • Nilai IKE: 12,27 kWh/m2/bulan (Eisien)
16.75kW
18
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
6.2 Rekomendasi kegiatan penghematan energi Berdasarkan Hasil Audit
Program ECPP dan Veriikasi USAID-ICED team terhadap Hasil Audit
Tabel 7 Rekomendasi kegiatan penghematan energi Berdasarkan Hasil Audit Program ECPP dan Veriikasi USAID-ICED team
Potensi
Rekomendasi Kegiatan Penghematan
Energi
Pengurangan beban listrik pada malam hari 22,35%
Penggantian lampu jenis TL T8 450 Watt dengan lampu jenis TL T5 28 Watt 2,02%
Penggunaan sistem AC yang lebih eisien 20,87%
Retroit refrigerant hidrokarbon 16,7%
Pembenahan sistem perawatan AC dan penerangan 5%
Pembentukan gugus tugas manajemen energi (kegiatan pendukung).
Total Penghematan dari Pelaksanaan Gabungan Rekomendasi Kegiatan diatas 46,17%
19
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Potensi Penghematan dalam 1 tahun=Δ IKE x total area x tarif listrik x 12 bulan
Dimana
Δ IKE : selisih intensitas energi Gedung dengan standar Permen 13 tahun 2012 (kWh/m2/
bulan)
Total area gedung, dalam meter persegi (m2)
Tarif listrik adalah tarif dari PLN.
Merujuk pada mandat Inpres No. 13 Tahun 2011, penghematan energi di gedung-gedung
pemerintahan ditargetkan dapat mencapai sebesar 20% terhadap baseline penggunaan
energinya. Pemerintah Daerah dapat menentukan target-target penghematan secara
bertahap sebagai upaya mempertahankan semangat dan motivasi dalam pelaksanaan
program penghematan energi.
Misalnya, penetapan target awal sebesar 5% akan lebih baik mengingat potensi
keberhasilan yang cukup besar dibandingkan dengan target awal sebesar 20%. Di akhir
masa program penghematan energi yang pertama (misalnya setelah pelaporan 6 bulan
pertama), keberhasilan pencapaian target tersebut akan meningkatkan semangat dan
motivasi Tim Gugus Tugas dan pegawai Pemerintah lainnya untuk melanjutkan program
penghematan energi tersebut.
Setelah veriikasi ulang hasil audit dan analisis data tambahan, tim USAID-ICED dan
UNDP-BRESL menyusun rencana aksi sebagai berikut:
Tabel 8 Rekomendasi Program Penghematan Energi untuk pelaksanaan Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Rekomendasi hasil Audit Energi yang Rekomendasi hasil Audit Energi yang potensial
potensial untuk segera diterapkan diterapkan secara bertahap
1. Mengurangi beban penggunaan listrik 1. Penggantian Lampu TL yang difokuskan pada
pada malam hari lampu yg mempunyai waktu nyala panjang dan
pemakaian daya besar
2. Mengganti refrigeran lama dengan
refrigeran hidrokarbon 2. Penggantian AC dengan yang difokuskan pada AC
yg mempunyai waktu nyala panjang, usia tua dan
3. Housekeeping: perawatan AC split dan kinerja yang rendah
melakukan penyetelan operasional yang
sesuai 3. Penggantian kabel (rewiring) pada daerah-
daerah yang mengalami beban berlebihan &
tidak seimbang, dan rawan terhadap hubungan
pendek.
20
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Tabel 9 Rekomendasi Program Penghematan Energi Tanpa Biaya, dengan Biaya Rendah, Biaya Menengah
dan Biaya Tinggi
21
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
6.5 Inisiatif Lanjutan
Selain ditentukan oleh komitmen pimpinan organisasi dalam membentuk tim Gugus
Tugas dan menyusun rencana program, tingkat keberhasilan penghematan energi juga
dipengaruhi oleh peran pegawai lain (pengguna gedung) dalam berperilaku hemat
energi. Untuk itu, mengetahui dan meningkatkan kesadaran pegawai pemerintah
terhadap perilaku hemat energi perlu untuk dilakukan, melalui:
22
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Tabel 10 Contoh Kuesioner Kesadaran Hemat Energi
PANDANGAN
Apakah pandangan Umum anda terhadap penghematan energi?
A Sangat Positif -- saya secara aktif menghemat energi dan percaya dapat mengakibatkan perubahan
B Sadar dan positif, tapi tidak merupakan bagian dari budaya kerja sehari-hari
C Setengah sadar tentang energi; saya mengambil beberapa tindakan dan berbagi informasi dengan
rekan kerja saja
D Netral : Saya tida memiliki pendapat mengenai hal ini.
E Secara umum tidak peduli dengan penghematan energi
DAMPAK LINGKUNGAN
Seberapa sadarkan anda mengenai dampak lingkungan dari penggunaan energi?
A Saya sangat sadar dan seringkali melakukan pengamatan sendiri
B Seringkali sadar akan dampak lingkungan melalui peliputan media
C Saya sadar akan beberapa isu lingkungan
D Saya tahu mengenai debat lingkungan hidup yang berkembang sekarang, namun belum terlalu yakin
E Saya tidak sadar akan dampak lingkungan
BIAYA DAN PEMBOROSAN
Apakah Anda sadar akan biaya energi dan pemborosan energi?
A Saya sadar akan biaya energi dan pemborosan energi
B Saya sadar akan biaya energi yang ada, namun tidak sadar akan pemborosan yang terjadi
C Saya tidak tahu apa itu biaya energi atau pemborosan energi
PENGHEMATAN ENERGI
Seberapa sadar Anda akan cara-cara penghematan energi?
A Saya sangat mengerti mengenai berbagai cara menghemat energi
B Saya hanya tahu 5 sampai 6 cara untuk menghemat energi
C Saya tahu beberapa cara dasar menghemat energi
D Saya tidak tahu sama sekali cara menghemat energi
MOTIVASI
Seberapa termotivasi Anda untuk menghemat energi?
A Saya termotivasi dan mencoba untuk mengajak orang lain
B Saya termotivasi dan melakukan hal-hal sebisa saya untuk menghemat energi
C Saya merasa termotivasi namun tidak lagi antusias karena kebanyakan orang apatis
D Saya tidak termotivasi untuk menghemat energi
23
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
b. Mengkomunikasikan Program Penghematan Energi
Setelah mengetahui tingkat kesadaran Pegawai Pemerintah dalam hal penghematan
energi, sosialisasi program dan pentingnya penghematan energi dapat dilakukan.
Proses ini merupakan tahapan yang penting dilakukan mengingat aksi penghematan
energi tidak hanya merupakan tanggung jawab Tim Gugus Tugas atau pimpinan
institusi, melainkan tanggung jawab seluruh pegawai sebagai pengguna gedung.
Komunikasi dan sosialisasi program penghematan energi ini bertujuan untuk dapat
merubah perilaku pegawai dari perilaku yang tidak eisien energi (boros) menjadi
lebih eisien dalam pengoperasian peralatan yang menggunakan energi (listrik),
misalnya lampu, AC, dan peralatan listrik lainnya.
Tabel 11 Alternatif Media Komunikasi Internal untuk Sosialisasi Program Penghematan Energi
ANALISA
JALUR KOMUNIKASI TIPS EFEKTIF/ PJ
TIDAK
Komunikasi internal Masukkan slogan Hemat Energi dalam memo,
catatan (minutes), surat, dan materi komunikasi
internal standar
Penyampaian program
saat pelaksanaan upacara
bendera oleh pimpinan
institusi
Newsletter Pendekatan rendah biaya untuk
mendistribusikan informasi dan berperan
sebagai pengingat
paling baik untuk menyediakan informasi faktual
atau instruksional
paling baik ketika dihubungkan dengan acara
yang sedang berlangsung dalam organisasi Anda
Pamlet dan brosur Menyediakan lebih banyak detail dibanding
newsletter atau memiliki fokus spesiik seperti
panduan "how to"
Penanda atau stiker Dapat diletakkan di dekat peralatan atau lampu
sebagai pengingat
Papan buletin Menyediakan visibilitas dimana karyawan dapat
membaca seiring dengan pengumuman lainnya
di papan
24
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
ANALISA
JALUR KOMUNIKASI TIPS EFEKTIF/ PJ
TIDAK
Spanduk Pemasangan spanduk yang menarik (dilengkapi
dengan gambar-gambar) di gerbang kantor
sebagai pengingat sekaligus pengajak seluruh
staf untuk ikut serta dalam menyukseskan
program penghematan energi
Press Release Informasi bagi media lokal untuk mengumumkan
program Anda dan menunjukkan pada staf
bahwa program Anda penting
Display Booth Menarik perhatian ketika diletakkan di area high
traic
menyediakan berbagai sumber informasi
paket informasi bagi Penghematan energi dapat menjadi bagian dari
karyawan baru brieing bagi karyawan baru
Benda-benda souvenir Efektif untuk branding program, tapi bukan
(T-shirt, pin, mug, untuk mmeberikan informasi
gantungan kunci, dll)
Gunakan logo yang kuat, menarik dan mudah
dikenal
Perkuat dengan taglline
Pastikan konsistensi dalam gaya dan warna
sehingga mudah dikenal orang
KOMUNIKASI ONLINE
Email Hindari Overload
Pesan harus singkat dan sederhana
Fungsi utama sebagai pengingat, jangan
masukkan terlalu banyak informasi
Paling baik ketika dihubungkan dengan acara
yang sedang berlangsung di dalam institusi Anda
Situs Web Pemerintah Pastikan Anda memasukkan alamat web pada
materi cetak sehingga orang-orang tahu cara
mencari informasi lebih lanjut.
Video Video pendek dan menyenangkan untuk belajar
mengenai penghematan energi
25
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Pemilihan media atau cara komunikasi yang tepat perlu mempertimbangkan:
1. Biaya, perlu disesuaikan dengan alokasi biaya yang telah dimasukkan dalam
proposal program penghematan energi secara keseluruhan
2. Sumber daya manusia, perlu mempertimbangkan mengenai ada atau tidaknya
(mampu atau tidak – terkait dengan waktu) pegawai yang dapat melaksanakan
tugas terkait komunikasi secara konsisten selama jangka waktu program.
3. Kebiasaan pegawai dalam berkomunikasi. Tidak direkomendasikan untuk
memperkenalkan satu metode baru dalam komunikasi. Misalnya, jika pegawai
tidak terbiasa untuk berkomunikasi melalui email, maka lebih baik untuk
memilih menggunakan lealet atau stiker.
4. Hasil survey kesadaran hemat energi. Materi komunikasi hemat energi perlu
disesuaikan dengan hasil survey kesadaran hemat energi, sebagai berikut:
Tabel 12 Jenis Muatan Informasi dalam Media Komunikasi Berdasarkan Tingkat Kesadaran Hemat Energi Pegawai
26
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Pelaksanaan
Penghematan Energi
7
7.1 Meluncurkan Program
27
Tabel 13 Checklist Kegiatan Penghematan Energi di Gedung Kantor
28
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
7.3 Checklist Ventilasi dan AC, untuk sistem tata udara
Penghematan energi yang dilakukan terhadap sistem tata udara di gedung Balai Kota
Makassar dan Gedung Gabungan Dinas merupakan pendekatan yang strategis karena
memiliki potensi penurunan konsumsi energi yang besar, mengingat sistem tata udara
menggunakan berturut-turut 84% dan 82% dari total energi yang digunakan dalam gedung.
Cara-cara penghematan energi dalam gedung yang sistem tata udaranya menggunakan
AC split akan berbeda dengan gedung-gedung yang menggunakan sistem AC central.
Mengingat gedung ini termasuk dalam kategori gedung ber-AC (dengan luas lantai yang
tidak ber-AC kurang dari 10%), maka perawatan terhadap sistem AC (yang merupakan AC
split) menjadi salah satu pendekatan utama yang harus dilakukan secara berkala.
24
Gambar 5 Perawatan Berkala dan Pengaturan Suhu yang Tepat sebagai Salah Satu Perilaku Hemat Energi
29
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Tabel di bawah ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan perawatan sistem tata
udara dalam gedung Balai Kota dan Gabungan Dinas, ataupun Gedung dengan sistem tata udara
serupa.
Tabel 14 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Ventilasi dan AC Split di Gedung Kantor
30
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
TINDAKAN PENGHEMATAN PJ KOMUNIKASI
Melakukan perawatan secara berkala Dengan memastikan unit AC bekerja
sesuai panduan pabrikan, termasuk dengan sebagaimana mestinya,
thermostat dan menggantinya bila penggunaan daya yang tidak perlu
diperlukan. dapat dihindari
Ajak staf untuk menggunakan Hal ini akan memastikan bahwa staf
pakaian yang sesuai dengan suhu tetap nyaman dalam suhu ruangan
ruangan yang telah ditentukan. 24°C-26°C.
Pastikan kontrol waktu dan suhu
disesuaikan selama periode liburan
Hampir 60% dari total energi dalam
bangunan gedung di konsumsi oleh
sistem pendingin ruangan ( AC ),
menghemat penggunaan AC akan
berdampak besar.
31
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
7.4. Checklist Pencahayaan, untuk sistem tata cahaya
Walaupun prosentase penggunaan energi untuk sistem tata cahaya di Gedung Balai
Kota dan Gabungan Dinas (berturut-turut sebesar 7% dan 6%) tidak sebesar sistem tata
udara, namun keberhasilan penurunan konsumsi energi dalam sistem ini dapat dijadikan
sebagai salah satu indicator meningkatnya kesadaran hemat energi pegawai. Hal ini
mengingat cara-cara penghematan energi dalam sistem tata cahaya sangat didukung
oleh tindakan atau perilaku hemat energi tiap-tiap pegawai, seperti ditunjukkan dalam
tabel di bawah ini.
32
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
TINDAKAN PENGHEMATAN PJ KOMUNIKASI
Menggunakan ballast elektronik pada Dengan teknologi terkini,
lampu TL (neon) penghematan sebesar lebih dari
50% dapat diperoleh
Mengatur daya listrik maksimum untuk
pencahayaan (termasuk rugi-rugi ballast)
sesuai SNI (lihat lampiran A.2. untuk
informasi detail)
Menggunakan rumah lampu (armature) Penerangan dapat dimaksimalkan
relector yang memiliki pantulan cahaya untuk seluruh ruangan dengan
tinggi bola lampu berdaya rendah
Mengatur saklar berdasarkan Untuk memudahkan perilaku
kelompok area, sehingga sesuai dengan hemat energi semua pegawai atau
pemanfaatan ruangan pengguna ruangan
Cek bahwa pencahayaan di area yang tidak Terkadang, pencahayaan koridor
di huni dimatikan dan pencahayaan yang terlalu terang. Jika dimungkinkan,
tidak penting telah dimatikan setelah jam lepaskan satu lampu Fluorescent
kerja dari koridor dan daerah tidak
penting lainnya
Pasang sensor on-of pada area kosong
di kantor , seperti koridor, ruang rapat,
kamar mandi, dan dekat jendela. Pastikan
lampu dimatikan di toilet dan lemari
penyimpanan
Memanfaatkan cahaya alami (matahari) Cahaya matahari telah terbukti
pada siang hari dengan membuka tirai meningkatkan produktivitas,
jendela secukupnya sehingga tingkat kenyamanan ruangan dan manfaat
cahaya memadai untuk melakukan kesehatan untuk mata
pekerjaan
Hindari furnitur yang besar seperti Cahaya alami terbukti
kabinet ile diletakkan pada posisi yang meningkatkan produktivitas
menghalangi sinar matahari untuk masuk melalui peningkatan mood positif
ke dalam ruangan karyawan di dalam kantor
Apakah Anda masih menggunakan bola Hal ini akan mengurangi biaya
lampu tungsten tradisional? Jika ya, maka operasional dan perawatan.
ganti dengan lampu yang lebih hemat CFL lebih hemat energi 80%
energi, seperti compact luorescent lamps dibandingkan lampu biasa
(CFLs) atau lebih baik lagi LED
Pastikan jendela, lampu, dan langit-langit Debu yang terkumpul di
agar tetap bersih. Susun jadwal perawatan permukaan bohlam lampu dapat
dan pembersihan berkala untuk mengurangi jumlah pencahayaan
mengurangi biaya dan meningkatkan hingga 5%
kenyamanan tempat kerja
33
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
7.5 Checklist Peralatan Pendukung Lainnya
Dalam Permen ESDM Nomor 13 tahun 2012, yang dimaksud dengan peralatan pendukung
termasuk lift atau escalator dan pompa air, computer, printer, mesin fotokopi, peralatan
audio-video, dan water heater atau water dispenser. Checklist di bawah ini dapat
digunakan sebagai acuan dalam menyusun program dan kegiatan penghematan energi
di kantor untuk beberapa peralatan pendukung yang dimaksud dalam Permen tersebut.
Selain itu, panduan ini juga menyediakan checklist tindakan penghematan energi untuk
beberapa peralatan elektronik lainnya yang biasanya terdapat di gedung perkantoran
pemerintah, antara lain Mesin Faksimile, Plug-in sambungan listrik, Lemari es/freezer,
microwave, serta peralatan listrik lainnya.
34
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
a. Checklist Pompa Air
Sebesar 8% dari penggunaan energi di Gedung Balai Kota dan Gabungan Dinas
terserap oleh Tenaga, dalam hal ini penggunaan pompa air (di kedua gedung tidak
terdapat lift). Beberapa cara untuk melakukan penghematan adalah sebagai berikut:
35
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
b. Checklist Komputer dan Monitor
Checklist berikut dapat digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan penghematan
energi pada computer, baik PC maupun laptop.
36
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
TINDAKAN PENGHEMATAN PJ KOMUNIKASI
Pekerjakan staf profesional untuk Bergantung pada kesadaran karyawan
meninjau pengaturan manajemen anda,pengaturan manajemen power
power di komputer desktop anda dapat menghemat hingga 50%
c. Checklist Printer
Checklist berikut dapat digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan penghematan energi
pada printer di kantor Anda.
37
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Tabel 18 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Printer
38
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
d. Checklist Mesin Fotokopi
Checklist berikut dapat digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan penghematan energi
pada mesin fotokopi di kantor. Jika memungkinkan, terapkan juga beberapa pendekatan di
bawah ini yang dapat dilakukan oleh jasa fotokopi di kantor Anda.
39
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
e. Checklist Mesin peralatan audio-video
Checklist berikut dapat digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan penghematan
energi pada peralatan audio-video di kantor Anda, meliputi televisi, radio, LCD
projector, dll.
Tabel 20 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Peralatan Audio-Video
40
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Tabel 21 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Dispenser Air
41
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
h. Checklist Plug-In
Checklist berikut dapat digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan penghematan
energi pada peralatan Plug-In di kantor Anda.
43
a. Tentukan Baseline penggunaan listrik
Februari 2013
Maret 2013
April 2013
Mei 2013
Juni 2013
Rata - rata
September
Rata - rata
Ke-2 Oktober
(dilaporkan Bulan
Januari) November
Desember
Rata - rata
44
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Pengamatan Tahun Berjalan
Tagihan Rekening
Periode (c) (d)
Bulan
Laporan Pemakaian Tenaga Listrik Biaya Tenaga Listrik
(kWh) (Rp)
Ke-3 Januari
(dilaporkan bulan
Juli) Februari
Maret
April
Mei
Juni
Rata - rata
Dst.
Rumus Perhitungan:
1.Penghematan Energi Listrik= (c) - (a) x 100%= ...%
(a)
(d) - (b)
2.Penghematan Biaya Tenaga Listrik= x100%= ...%
(b)
d. Hitung besarnya emisi gas rumah kaca yang dapat dikurangi (dihindari)
Penghematan listrik yang berhasil dilakukan oleh Pemerintah Daerah berkontribusi
terhadap penurunan emisi gas rumah kaca nasional. Besarnya kontribusi tersebut
dapat dihitung sebagai berikut:
Avoided Emission EE = Jumlah penghematan (kWh) x Faktor Emisi Grid (kgCO2-e/
kWH)
Faktor Emisi Grid untuk tiap wilayah dapat dilihat pada table berikut:
45
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Table 27 Faktor Emisi Grid untuk tiap wilayah
Sumatera 0.687
Batam 0.836
Pelaksanaan
Program Catatan / Kendala
Terlaksana Tidak Terlaksana
46
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
8.2 Evaluasi Penggunaan Energi
Tahapan dan format pemantauan sederhana berikut dapat digunakan sebagai acuan
Nama Gedung :
Institusi :
Luas Lantai Total* : ... m2 (100%) (e)
2
Luas Lantai ber-AC : ... m ( ... %) (f)
2
Luas Lantai Tanpa AC : ... m ( ... %) (g)
Konsumsi Energi Spesiik
(h) (i)
Total Perkiraan (j) (k)
Periode Pemakaian Pemakaian Lantai ber AC Lantai Tanpa AC
Bulan
Laporan Tenaga Listrik Tenaga Listrik (kWh/m2) (kWh/m2)
dari Rekening dari AC
(kWh) (kWh)**
Ke-1 Juli
(dilaporkan Bulan
Oktober) Agustus
September
Rata - rata
Ke-2 Oktober
(dilaporkan Bulan
Januari) November
Desember
Rata - rata
47
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Nama Gedung :
Institusi :
Luas Lantai Total* : ... m2 (100%) (e)
2
Luas Lantai ber-AC : ... m ( ... %) (f)
2
Luas Lantai Tanpa AC : ... m ( ... %) (g)
(h) Konsumsi Energi Spesiik
(i)
Total
Perkiraan (j) (k)
Pemakaian
Periode Pemakaian Lantai ber AC Lantai Tanpa AC
Bulan Tenaga Listrik
Laporan Tenaga Listrik (kWh/m2) (kWh/m2)
dari Rekening
dari AC
(kWh)
(kWh)**
Ke-3 Januari
(dilaporkan bulan
Juli) Februari
Maret
April
Mei
Juni
Rata - rata
Dst.
Catatan:
*) Luas lantai bangunan gedung perkantoran yang digunakan untuk aktivitas kerja, tidak
termasuk aula dan area parkir.
**) Diisi jika persentase perbandingan luas lantai ber AC terhadap luas lantai total Antara 10%
(sepuluh persen) – 90% (Sembilan puluh persen). Cara perhitungannya: Konsumsi energi AC
(kWh) = daya nominal AC (kW) x jumlah pemakaian dalam sebulan (jam), dengan ketentuan:
a) Konversi satuan daya nominal AC: 1 PK = 0,7355 kW; 1 HP = 0,7459 kW;
b) Untuk pemakai AC sentral, harus diperhitungan semua daya peralatan lain yang
menyertainya, misalnya kompresor, blower, pompa, menara pendingin, dsb.
Sebelum menghitung konsumsi energi spesiik tersebut, Tim Gugus Tugas perlu
menentukan kategori gedung perkantorannya, apakah merupakan gedung
perkantoran ber-AC, atau gedung perkantoran tanpa AC, atau keduanya, dengan
ketentuan sebagai berikut:
48
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Konsumsi Energi Spesiik
Lantai Ber AC = (h)
(e) Gedung Perkantoran
Ber- AC Jika f >90%
Konsumsi Energi Spesiik
Lantai Tanpa AC = (nol)
Setelah diperoleh angka konsumsi energi spesiik (kWh/m2/bulan), kriteria sebuah gedung
dapat diketahui dengan mencocokkan angka tersebut dengan tabel di bawah ini, sehingga
diperoleh kategori penggunaan energi di gedung Anda apakah tergolong sangat eisien,
eisien, cukup eisien, ataukah boros.
Kriteria ini selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan target program
penghematan energi periode berikutnya, yaitu untuk meningkatkan tingkat eisiensi,
misalnya dari kategori cukup eisien, menjadi eisien.
49
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
Tabel 30 Standar Intensitas Konsumsi Energi untuk Gedung Kantor Pemerintah
Setelah tabel-tabel di atas diisi dan angka penghematan serta kriteria penggunaan
energi spesiik diperoleh, instansi pemerintah/SKPD diharapkan untuk melakukan
pelaporan yang berisi hasil perhitungan di atas kepada Ditjen EBTKE. Pelaporan
pertama dan kedua dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan. Sedangkan pelaporan
ketiga dan seterusnya akan dilakukan per semester (6 bulan).
Tabel dan hasil perhitungan dilaporkan ke Ditjen EBTKE dengan alamat sebagai
berikut:
Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik
Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.38 tahun 2012 tentang Bangunan Gedung Hijau
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. 2012. Laporan Audit Energy di Sektor
Bangunan: Gedung Balai Kota Makassar. Jakarta: PT. Energy Management Indonesia (Persero)
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. 2012. Laporan Audit Energy di Sektor
Bangunan: Gedung Gabungan Dinas Kota Makassar. Jakarta: PT. Energy Management Indonesia
(Persero)
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. 2011. ENERGY SWITCH: Energy Saving
with Changing Behaviour. Jakarta: EECCHI
EECCHI, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. 2012. Buku Pedoman Energi
Eisiensi untuk Desain Bangunan Gedung di Indonesia. Jakarta
Elyza R, Hulaiyah Y, Salim N, Iswarayoga N (2005). Buku Panduan Penghematan energi di Hotel. www.
pelangi.or.id (diakses pada Mei 2013)
PT. Energy Management Indonesia (Persero). Mari Berhemat Listrik di Kantor. (diakses pada Juli 2013)
USAID-ICED. 2013. Implementasi Program Penghematan energi di Kantor Pemerintah Daerah Makassar:
Gedung Balai Kota dan Gedung Kantor Gabungan Dinas, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Jakarta: ICED Project
LAMPIRAN A.1. INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG
PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR
STATUS
NAMA KETERANGAN
ADA TIDAK
Tahun
Tahun ini Pertumbuhan
Sebelumnya
(B) [(B-A)/(A)]
(A)
(C) Konsumsi Energi (GJoule)
TARGET
REALISASI
PENGHEMATAN
KETERANGAN
KEGIATAN
ENERGI ENERGI (HAMBATAN, DLL)
% %
(GJoule) (GJoule)
TARGET
PENGHEMATAN KETERANGAN
KEGIATAN
ENERGI (JADWAL, DLL)
%
(GJoule)
STATUS KETERANGAN
JENIS PERALATAN (NAMA DAN NOMOR
PEMANFAAT ENERGI SERTIFIKAT AUDITOR
UTAMA SUDAH* BELUM ENERGI, WAKTU
PELAKSANAAN, DLL)
STATUS
NAMA KETERANGAN
ADA TIDAK
TARGET
REALISASI
PENGHEMATAN
KEGIATAN KETERANGAN
ENERGI ENERGI
% %
(GJoule) (GJoule)
STATUS KETERANGAN
JENIS PERALATAN
(NAMA DAN NOMOR
PEMANFAAT ENERGI
SERTIFIKAT AUDITOR
UTAMA SUDAH* BELUM
ENERGI, WAKTU
PELAKSANAAN, DLL)
(Kop Perusahaan)
Nomor : ....................... , ................2013
Lampiran : --
Hal : Surat Pemberitahuan Untuk Mengikuti Program Kemitraan
Konservasi Energi Melalui Audit Energi
Yang terhormat,
Direktur Konservasi Energi
Gedung Direktorat Jenderal EBTKE
Jl. Pegangsaan Timur No. 1A, Menteng
Jakarta 10320
Nama : ....................................................................................
Jabatan : ....................................................................................
Nama perusahaan : .....................................................................................
Jenis bangunan gedung (Berdasarkan fungsi) :
O Kantor pemerintah O Gedung Perkantoran
O Shoping Centre/Mall O Hotel
O Rumah Sakit O Apartemen
O Sekolah/Universitas O Lain-lain (...................)
Alamat : .....................................................................................
Telepon/ Fax : .....................................................................................
Contact Person : .....................................................................................
Demikian pernyataan ini, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
...................... (Jabatan)
Pada hari ini, ..................tanggal .............bulan ..................... tahun ........ , kami yang
bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama :
2. Jabatan :
3. Nama Bangunan Gedung :
4. Jenis Bangunan Gedung (berdasarkan fungsi) :
Kantor Pemerintah Gedung Perkantoran
Shopping Centre/Mall Hotel
Rumah Sakit Apartemen
Sekolah/Universitas Lain-lain (...............)
5. Alamat :
6. Kota, Provinsi :
7. Telp :
8. Fax :
9. Contact person :
bermaksud untuk berperan aktif dalam kegiatan konservasi energi dengan menerapkan
prinsip-prinsip manajemen energi.
Berdasarkan hal tersebut di atas, kami menyatakan berminat untuk mengikuti kegiatan
audit energi melalui program kemitraan konservasi energi, Direktorat Jenderal Energi
Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral
dengan ketentuan sebagai berikut:
5. Pernyataan Komitmen ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak
tanggal Pernyataan Komitmen ini ditandatangani.
Demikian Pernyataan Komitmen ini, ditandatangani pada hari dan tanggal sebagaimana
disebutkan di atas.
............................(Nama Instansi/Perusahaan)
Materai 6.000
..............................(nama)
..............................(jabatan)
1. ICED memberikan dukungan perbaikan kebijakan bidang energi kepada pemangku kepentingan
lokal dan nasional di Pemerintah Indonesia dengan tujuan mengatasi hambatan pada penyebaran
teknologi energi bersih.
2. ICED menawarkan pengembangan kapasitas institusional dan pelatihan untuk bank dan institusi
keuangan lokal dalam pelaksanaan due diligence proyek energi terbarukan dan energi eisiensi.
3. ICED memberikan bantuan konsultasi teknis kepada sponsor proyek, dunia industri termasuk
sektor agro industri.
Pembangunan energi bersih di Indonesia memiliki potensi untuk menyediakan masyarakat pedesaan
akses ke energi modern yang mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi emisi gas rumah kaca
dari sektor energi dan mengurangi subsidi pemerintah pusat untuk listrik yang dibangkitkan oleh
bahan bakar fosil.
Di bidang eisiensi energi, ICED berperan dalam mendorong penerapan penghematan energi di
berbagai sektor, salah satunya adalah pada bangunan gedung Pemerintah, yang diwujudkan melalui
kerjasama dengan UNDP BRESL dan Pemerintah Kota Makassar.