Anda di halaman 1dari 4

1.

Bentuk-bentuk instabilitas fisika dari sediaan ;

1)Tablet:

-perubahan warna,bentuk dan rasa

-tersapat noda, bintik-bintik,dan lubang pasa tablet

-kekerasan tablet berubah atau hancur menjadi bubuk

-Tablet menjadi lembek,lengket atau basah

-Perubahan disolusi tablet

2)Tablet salut:

-Tablet pecah-pecah

-Terjadi perubahan warna.

-perubahan laju pelepasan obat

3)Kapsul:

-Perubahan warna cangkang kapsul

-Kapsul melunak sehingga isi kapsul keluar

-kapsul melekat satu sama lainnya atua dngan kemasannya

-Perubahan pasa isi kapsul

-perubahan laju disolusi kapsul

4)Cairan:

-perubahan warna,bau dan cairan berubah

-bentuk cairan mengental,memisah,mengendap atau mengeruh

-kemasan lembab,berembun,lembab dan rusak

5)Suspensi:

-pengendapan,caking,pertumbuhan Kristal,kehilangan keseragaman kandungan

6)Emulsi:

-bau,rasa,warna berubah,creaming,sedimentasi,agregasi,koalesensi,iversi vase.

2. Uji organoleptic merupakanmetode yang digunakan untuk menguji kualitas suatu bahan atau
produk menggunakan panca indera manusia.uji organoleptik merupakan salah satu hal yang penting
dalam pengkajian pre formulasi.adapun yang dikaji dalam uji organoleptik antara lain ;
-Warna :apakah warna ,apakah warnanya cream,putih ,kecoklatan atau mengkilap

-Ketajaman bau,apakan seperti buah aromatis atau tidak berbau

-Rasa,apakah ada rasa asam,pahit,kuat,manis atau tak berasa.

3. Disolusi adalah tahap awal proses absorbsi obat.disolusi itu tidak mesti harus terjadi ketika tablet
atau kapsul itu sudah menjadi partikel halus,tapi mereka sudah mulai terdisolusi atau terlarut dalam
bentuk sediaaan masih tablet yang akan pecah menjadi granul.itu juga sudah ada zat-zat yang sudah
mulai terlarut dalam suatu media pelarut.jika kita mengkonsumsi tablet maka media pelarutnya adalah
asam lambung kemudian akan menjadi granul,dan akan menjadi partikel -partikel halus kemudian mulai
terlarut.dan yang terlarut ini akan mengalami absorbsi,absobsi inilah yg menyebabkan obat masuk
kedalam darah,caian tubuh dan jaringan lain sehingga akan memberikan efek pada sel target yang kita
inginkan.

4. Uji klinik dan Pra klinik menurut FDA

-Uji pra klinik ,dilakukan pada hewan coba untuk menilai keamanan serta profil farmakodinamik dari
produk atau obat yang di uji.dari uji ini diperoleh informasi tentaaang efek farmakologis,profil
farmakokinetik,efek farmasetik dan toksisitas calon obat.setelah calon obat dinyatakan mempunyai
kemanfaatan dan aman pada hewan percobaan maka selanjutnya di uji pada manusia(uji Klinik).

Rangkaian uji Pra klinik meliputi meliputi;

1. uji Farmakodinamik:untuk mengetahui apakah bahan obat menimbulkan efek farmakologik seperti
yang diharapkan atau tidak,titik tangkap dan mekanisme kerjanya.dapat dilakukan secara invivo dan
invitro.

2. Uji farmakokinetik:untuk mempelajari sifat ADME obat

3. Uji Toksikologi:merupakan cara potensial untuk mengevaluasi toksisitas akut dan kronis,kerusakan
genetik,pertumbuhan tumor atau teratogenitas.

4. Uji Farmasetik:untuk mengetahui tentang formulasi ,standarisasi ,stabilitas ,bentuk sediaan yang
paling sesuai dan cara penggunaannya.

Uji praklinik memerlukan waktu 1-3 tahun.

-Uji Klinik,merupakan pengujian khasiat obat baru pada manusia ,dimana sebelumnya diawali oleh
pengujian pada binatang atau praklinik.

Tahapan uji klinik;

*Fase I=Dilakukan pada subjek sehat,jumlah subyeknya 20-100 orang .tujuannya utk menentukan dosis
maksimal yang dapat ditoleransi (MDT),yakni dosis sebelum timbul efek efek toksik yang tidak dapat
diterima.

*Fase II=Pada subyek sakit,jumlah subyeknya 100-300 penderita .Tujuannya untuk menentukan dosis
optimal yang akan digunakan selanjutnya,serta penelitian lebih lanjut mengenai eliminasi
obat,terutama metabolismenya ,serta efek yang dihasilkan dari pemberian obat baru.
*Fase III=pada subyek Sakit,jumlah subyek 300-3000 penderita.tujuannya untuk memastikan bahwa
obat baru benar-benar berkhasiat dan untuk mengetahui kedudukannya dibandingkan dengan obat
standard.

*Fase IV=Subyek Market,jumlah subyek sesuai market..Tujuannya untuk menentukan pola penggunaan
obat di masyarakat serta pola efektifitas dan keamanannya pada penggunaan yang sebenarnya.

Uji Klinik membutuhkan waktu 2-10 tahun,rata-rata 5 tahun.

5. Contoh obat yang mengalami hidrolisis beserta gugusnya:

-Prokain

-aspirin

_Atropin

7.Stabilitas adalah kemampuan dari produk obat untuk mempertahankan sifat dan karakteristiknya agar
sama dengan yang dimilikinya pada waktu pembuatan dalam batas yang ditetapkan selama
penyimpanan dan penggunaan.

Uji stabilitas adalah Serangkaian pengujian yang di desain untuk memperoleh informasi terhadap
stabilitas dari komponen obat atau produk obat untuk menentukan waktu simpan dan waktu
penggunaan pada pengemasan dan kondisi penyimpanan yang telah di tetapkan (ICH-2013).

Alasan uji stabilitas:secara umum Obat murni biasanya lebih stabil daripada dalam bentuk
formulasinya.sedangkan secara kusus yaitu:

-Stabilitas Kimia

a. Obat dapat terdegradasi menjadi substansi yang toksis

b. Degradasi obat membuat produk tidak bisa diterima secara estetika

c. Meskipun obat bisa stabil pada formula yang ditetapkan,namun formulator harus bisa memastikan
bahwa obat juga stabil pada kondisi pH yang ada di gastrointestinal(khusus untuk sediaan oral)

-Stabilitas Fisika

Dengan adanya perubahan fisik zat aktif dapat mempengaruhi stabilitas obat secara farmasetika dalam
bentuk sediaan. Stabilitas fisika dari bentuk sediaan meliputi perubahan disolusi atau perubahan fisik
obat Stabilitas

-Mikrobiologi Kontaminasi mikroorganisme berpengaruh jika obat dalam bentuk sediaan parenteral
dan ophthalmic. Pertumbuhan bakteri biasanya penyebab demam pada pasien.

masalah dalam metode analisis;

1.metode analisis dipercepat

2.metode analisis intermediet


3.metode analisis jangka panjang

8. Proses uji stabilitas dipercepat;

A. Uji yang dilakukan pada suhu yang lebih tinggi dari suhu ruangan
b. Baik dalam tahap pengembangan formula untuk mencari"harga energi aktivasi
c. Untuk memperkirakan waktu kadaluarsa.
d. Harus dibandingkan dengan sampel pertinggal (retainedsample) yang disimpan pada keadaan normal
e. 40/°C± 2°C/75% RH ±5% RH 6 bulan

Kekurangan ujin dipercepat:

A.Data yang diperoleh ada deviasi sehingga hanya merupakan perkiraan bukan hasil yang eksak
b. Harga k merupakan k observasi sehingga tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya misalnya
pada reaksi paralel

Anda mungkin juga menyukai