SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Akuntansi
Di Susun oleh :
Nama :Moch Ardi Herdiansyah
NIM :102120220007
Program Studi : Akuntansi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pemerintahan (SAP).
pengambilan keputusan. Oleh karena itu, informasi yang terdapat di dalam Laporan
2
pengambilan keputusan dan dapat dipahami oleh para pemakai”. Pemerintah daerah
yakni relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami serta transparan
dalam penyajiannya.
terhadap SAP, faktor lain yang perlu diperhatikan adalah latar belakang pendidikan.
dorongannya dan peran nyata seperti yang dapat disaksikan dalam setiap
organisasi”.
sumber daya manusia yakni perangkat SKPD yang dimiliki mempunyai latar
dalam mengelola keuangan daerah dengan baik dan benar. Sebagian besar pegawai
negeri bagian keuangan tidak memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan
SDM aparatur yang berlatar belakang pendidikan akuntansi pada satuan kerja
3
pengelola keuangan baik di pusat maupun daerah, jumlahnya sangat terbatas”. Hal
ini akan berdampak pada penyusunan laporan keuangan yang kurang baik. Oleh
Selain itu juga perlu juga diperlukan faktor pendidikan dan pelatihan
Pendidikan dan pelatihan ini bertujuan agar perangkat SKPD tidak mengalami
disebabkan adanya diklat yang telah dilakukan. Hal tersebut senada dengan
berlaku dewasa ini hanya bersifat formalitas guna memenuhi persyaratan jabatan
saja. Sehingga akibatnya pendidikan dan pelatihan yang dilakukan kurang efektif
dan efisien.
4
perludikaji lebih dalam.Hal inidisebabkanoleh kurangnya pemahaman Standar
dan fungsi yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan.
keuangan yang tepat, jelas dan terukur sesuai dengan prinsip transparansi dan
informasi kepada publik, salah satunya adalah informasi akuntansi yang berupa
laporan keuangan.
mengenai posisi keuangan suatu entitas pada saat tertentu, dan kinerja suatu entitas
yang dapat mengatur dan mengelola penyajian laporan keuangan. Peraturan itu
4
penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum
laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan dan para
dan pelatihan terhadap kualitas laporan keuangan pada Satuan Kerja Perangkat
kualitas laporan keuangan. Dimana pelaporan keuangan pada kantor dinas bila
dilihat dari segi tranparansi ternyata secara keseluruhan tidak diketahui oleh
pegawai.
pernyataan dari pihak manajemen pemerintah daerah kepada pihak lain, yaitu
Agar dapat menyediakan informasi yang berguna dan bermanfaat bagi pihak- pihak
dapat dipenuhi dengan laporan yang disajikan secara wajar berdasarkan prinsip
5
Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), Transparansi dan Pelatihan
Bandung”.
dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pemahaman standar akuntansi
Kabupaten Bandung.
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut untuk mengetahui dan
transparansi dan pelatihan baik secara parsial maupun simultan terhadap kualitas
6
1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Bagi penulis,
untuk meraih gelar sarjana (S1) pada Program Studi Akuntansi Fakultas
2. Bagi Pemerintah
Lokasi penelitian adalah tempat atau objek untuk diadakan suatu penelitian.
Lokasi Penelitian terletak di Jl. Raya Soreang Banjaran Komplek Pemda Kab. Bandung
dengan waktu Penelitian dilakukan dalam jangka waktu 3 Bulan yakni Mei 2022 sampai
Juli 202
7
BAB II
hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
8
dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan yang terdiri dari neraca,
perhitungan laba rugi, ikhtisar laba ditahan, dan laporan posisi keuangan”.
dipahami.
keuangan ada lima faktor utama yang menentukan kualitas laporan keuangan
SKPD yaitu:
9
organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan misi serta tujuan dari organisasi
tersebut.
pada pengaruh sistem secara spesifik atau pengaruh umum seperangkat sistem,
3. Peran PPK-SKPD
fungsi tata usaha keuangan pada SKPD. Untuk melaksanakan anggaran yang
Penerimaan/Pengeluaran.
10
4. Rekonsiliasi
Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-/PB/2009
upaya penyusunan laporan keuangan yang kredibel. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan pencatatan yang berdampak pada validitas dan akurasi data yang
informasi.
11
kesinambungan entitas, asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary
meansurement)”.
penuh.
kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. Hal ini
dalam akuntansi.
12
yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur
2.2.4.1. Akuntabilitas
periodik.
2.2.4.2. Manajemen
masyarakat.
2.2.4.3. Transparansi
undangan.
13
datang diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.
yang telah dilakukan serta hasil yang telah dicapai dalam kegiatan, harussecara
evaluasi kerja. Dari semua hal tersebut akan dapat dilihat bagaimana kualitas
14
Selain dari ketiga Undang-Undang diatas terdapat banyak Undang-
Negara yaitu Undang- Undang yang mengatur anggaran pendapatan dan belanja
pemerintah pusat.
politik dengan:
15
4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas melaporkan
dalam hal mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan
kasnya;
5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas
pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya baik
jangka pendek maupun jangka panjang termasuk yang berasal dari
pungutan pajak dan pinjaman;
6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas
pelaporan apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat
kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan;
ekonomi lainnya. Selain itu laporan keuangan membantu para pemakai dalam
16
2.3. Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
pemerintah di Indonesia.
17
2.3.2. Kerangka Pemikiran SAP
bagi:
Akuntansi Pemerintah.
18
2.3.3. Sejarah SAP
peraturan pemerintah.
19
2.4. Transparansi
menyangkut organisasi.
aspek, yaitu:
yaitu tata kelola pemerintahan yang baik. Dimana maksudnya adalah suatu
20
penyelenggaraan manajemen pembangunan, pemberdayaan dan pelayanan
yang akurat dan tepat waktu, penetapan kriteria seleksi personil secara terbuka,
perusahaan.
Dalam penerapan prinsip ini, perlu ada penyamaan persepsi tentang hal-
hal apa dan seberapa banyak yang perlu diinformasikan, standar apa yang
21
2.4.2. Konsep Transparasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
kebijakan keuangan daerah sehingga dapat diketahui dan diawasi oleh DPRD
dan masyarakat”.
22
pelaporan, jumlah analisis dan media penyebarannya. Transparansi dilakukan
1. Transparansi Proses.
Transparansi proses terkait dengan prosedur pelaksanaan tugas yang
berkaitan dengan kecukupan informasi yang diberikan pada publik.
2. Transparansi Kejujuran dan Transparansi Hukum.
Transparansi kejujuran terkait dengan keterbukaan atas tindakan
yang tidak bertentangan dengan bentuk penyalahgunaan jabatan
(abuse a power), sedang transparansi hukum berkaitan dengan
jaminan akan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku.
3. Transparansi Program.
Transparansi program terkait dengan pertimbangan atas pencapaian
dari tujuan yang telah ditetapkan serta program yang memberikan
hasil optimal.
4. Transparansi Kebijakan.
Transparansi kebijakan terkait dengan keterbukaan setiap organ
terkait atas kebijakan-kebijakan yang diambil dalam rangka
pencapaian tujuan.
dari jenis dan dimensi transparansi itu sendiri. Menurut jenisnya transparansi
23
2.4.3. Ciri-ciri Transparansi yang Efektif serta Langkah-langkah untuk
Mengimplementasikannya.
diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur,
negara. Menurut Bahtiar Arif (2002:135) ciri-ciri transparansi yang baik adalah
sebagai berikut :
yang independen atas integritas, dana adanya pembedaan peranan dan tanggung
24
1. Menunjukkan apakah sumber-sumber diperoleh dan digunakan
komitmennya.
aktivitas.
25
9. Mengungkapkan kontraktual atas sumber-sumber dan resiko
keseluruhan ekonomi.
2.5. Pelatihan
26
b. Menurut Dessler (2009:46), “Pelatihan adalah proses mengajarkan
pendidikan yang diberikan kepada pegawai baik secara teori ataupun praktek
pekerjaan (off the job side) dan metode di dalam pekerjaan (on the job side).
27
seperti keadaan sebenarnya. Teknik ini seperti: simulator alat-
alat kesehatan, studi kasus (case study), permainan peran (role
playing),dan teknik dalam keranjang (in basket), yaitu dengan
cara memberikan bermacam- macam masalah dan peserta
diminta untuk memecahkan masalah tersebut sesuai dengan teori
dan pengalamannya.
2. Metode di dalam pekerjaan (on the job side)
Pelatihan ini berbentuk penugasan pekerja baru, yang dibimbing
oleh pegawai yang berpengalaman atau senior. Pekerja yang senior
yang bertugas membimbing pekerja baru diharapkan
memperlihatkan contoh-contoh pekerjaan yang baik, dan
memperlihatkan penanganan pekerjaan yang jelas.
terdapat beberapa metode lain yang dapat dilakukan dalam organisasi, sesuai
dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan organisasi langsung di tempat kerja,
yaitu belajar sendiri (self-learning), tutorial, studi kasus, gugus kendali mutu.
28
dibahas secara mendalam, sehingga menjamin dasar ilmiahnya dan
terjadinya interaksi dalam kelompok.
c. Studi Kasus
Studi kasus adalah suatu metode pembelajaran dengan mengajak
peserta menganalisis masalah dan memilih alternatif- alternaltif
pemecahan masalah. Metode ini bertujuan untuk membantu peserta
mengembangkan daya intelektualnya dan keterampilan
berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah.
d. Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali Mutu merupakan proses perbaikan kinerja staf secara
terus menerus, melalui suatu wadah yang melibatkan staf pada
tingkat pelaksana dalam kelompok kecil (3-8 orang) dan berada
dalam suatu lingkup kerja yang sama. Tujuan dari Gugus Kendali
Mutu ini adalah untuk menciptakan suatu kondisi yang
memungkinkan semua staf berperan serta dalam memecahkan
masalah di tempat kerjanya, untuk meningkatkan mutu dan
produktifitas kerja.
Penelitian ini mengambil beberapa referensi dari penelitian yang terdahulu yang
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian
29
Laporan Keuangan 3. Kualitas Laporan daerah terhadap
Pemerintah Daerah Keuangan (Y) kualitas laporan
(Studi Kasus Pada keuangan
Dinas-Dinas di Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten (studi kasus pada
Jembrana) dinas-dinas di
Pemerintah
Kabupaten
Jembrana)
30
2.7. Kerangka Pemikiran
Pada penelitian ini model yang dibangun berdasarkan model yang dikembangkan
dan satu variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen
independen dan variabel dependen secara parsial dan simultan. Adapun gambar
Pemahaman Standar
Akuntansi Pemerintah
(X1)
Pelatihan
(X3)
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
Laporan Keuangan merupakan suatu hal yang penting. Hal ini karena,
31
Standar Akuntansi Pemerintahan merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang
disebabkan oleh kenyataan bahwa perangkat kerja masih banyak yang belum
sehingga dapat diketahui dan diawasi oleh DPRD dan masyarakat. Didalam
transparansi tidak diterapkan maka akan timbul rasa kecurigaan dan tidak
32
pengelolaan laporan keuangan. Transparansi mungkin sulit dilakukan oleh
pihak- pihak tertentu karena berbagai alasan. Tetapi jika pemerintah dapat
menangani dengan baik kinerjanya, serta komunikasi publik yang baik dapat
bagaimana seharusnya.
pembelajaran yang lebih menekankan pada praktik dari pada teori, yang
pelatihan. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yaitu Rajana (2009;59)
dan Enho (2009;61), pelatihan berpengaruh secara negatif. Hal ini disebabkan
tidak semua perangkat kerja yang jarang mengikuti pelatihan akan berarti
pendidikan dan pengetahuannya hanya sedikit, karena bisa saja perangkat kerja
33
2.8. Hipotesis
(Sugiyono, 2012:51). Dari kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis
transparansi dan pelatihan baik secara parsialmaupun simultan terhadap kualitas laporan
34