Anda di halaman 1dari 14

RESUME KEPERAWATAN PADA AN.

Y DENGAN DIAGNOSA MEDIS


DISPEPSIA DI RUANG UNIT GAWAT DARURAT
RSUD MADANI

OLEH
Ayu Lestari
PO7120421060

Preseptor Klinik Preseptor Institusi

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS
2022
Nama Mahasiswa : Ayu Lestari

NIM : PO7120421060

Tempat Praktik : IGD Umum RSUD Madani

Tanggal Pengkajian : 13 Juli 2022, Jam 16.00 WITA

A. Identitas

I. Identitas Klien

Nama : An. Y

Umur : 15 tahun

Golongan darah :-

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Pekerjaan: : Pelajar

Alamat : Kaliburu

Tanggal masuk RS : 13 Juli 2022

Nomor registrasi : 087522

Diagnosa Medis : Dispepsia

II. Biodata Penanggung Jawab

Nama : Ny. A

Umur : 35 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan


Agama : Islam

Suku : Kaili

Hubungan dengan klien : Ibu

Pendidikan terakhir : SMA

Pekerjaan : IRT

Alamat : Ds. Kaliburu

B. Status Kesehatan

1. Primary Survey

a. Airway : Bebas tidak ada sumbatan maupun secret

b. Breathing :

I : Pergerakan dada simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, RR


22x/menit

P: Tactil fremitus teraba sama antara kanan dan kiri

P: Resonan

A: Tidak terdapat suara napas tambahan

c. Circulation : Nadi 83 x/menit, Suhu 37,0 ºC, SP02 99 % capiraly refill


normal < 2 detik, nadi teraba kuat, warna kulit normal.

d. Disability : kesadaran pasien composmentis, nilai GCS E4 V5 M6


total GCS:15, pupil isokor, reaksi pupil terhadap cahaya positif.

e. Exposure : suhu pasien 37,0 ºC, tidak deformatis, tidak contusion,


tidak abrasi, tidak penetrasi, tidak edema.
f. Folley Cateter : tidak terpasang kateter

g. Gastric Tube : tidak terpasang NGT

h. Heart Monitor : tidak ada gangguan/ riwayat penyakit jantung pada


pasien

2. Secondary Survey

a. Pemeriksaan Head To Toe

Abdomen

Inspeksi : Bentuk abdomen terlihat normal

Palpasi : Ada nyeri tekan pada bagian regio epigastrica,


skala 6

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Bising usus (+) 10 kali/menit

Masalah Keperawatan : Nyeri akut

b. Pemeriksaan Tanda Vital

Nadi : 83 x/menit

Pernafasan : 22 x/menit

Tekanan darah :118/74 mmHg

Suhu : 37,0 ºC

SPO2 : 99 %
c. History AMPEL

1) A (Allergy)

Klien mengatakan klien tidak memiliki riwayat alergi


makanan maupun obat-obatan.

2) M (Medication)

Klien mengatakan klien tidak mengkonsumsi obat apapun.

3) P (Past History)

Klien mengatakan klien pernah dirawat di Puskesmas


sebelumnya dengan penyakit yang sama.

4) L (Last Oral Intake)

Klien mengatakan klien makan nasi, ikan, sayur pada tadi


pagi pukul 06.40 WITA.

5) (Event Leading)

Klien mengatakan klien tinggal di daerah Kaliburu.

4. Program Terapi

1) IVFD RL 20 Tpm

2) Inj. Pantoprazole 40 mg /12 jam/ IV

3) Inj. Ondansentron 4 mg /12 jam/IV. ( kalau perlu)

4) Sucralfat syr 3x2 cth


B. Analisa Data

Data Etiologi Masalah

DS : Agen pencendera Nyeri akut


fisiologis(proses
- Klien mengatakan penyakit)
nyeri ulu hati dialami
sejak tadi pagi

- Klien mengatakan
merasa mual dan
muntah

DO :

- Klien tampak meringis

- Terdapat nyeri tekan di


bagian regio
epigastrica

- Skala 6
C. Pathway Keperawatan

DISPEPSIA

Dispepsia Organik Dispepsia Fungsional

Stress Kopi & alkohol

Respon mukosa lambung


Perangsangan saraf
simpatis NV
(Nervus Vagus)

vasodilatasi mukosa gaster Eksfeliasi


(Pengelupasan)
↑ Produksi HCL di
lambung
HCL kontak dengan
mukosa gaster

Nyeri Epigastrium

Nyeri Akut
D. Diagnosa Keperawatan

Nyeri akut berhubungan dengan agen pencendera fisiologis (proses


penyakit) ditandai dengan:

DS :

- Klien mengatakan nyeri ulu hati dialami sejak tadi pagi

- Klien mengatakan merasa mual dan muntah

DO :

- Klien tampak meringis

- Terdapat nyeri tekan di bagian regio epigastrica

- Skala 6
E. Intervensi Keperawatan

NO. DIAGNOSA SLKI SIKI


KEPERAWATAN

111. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238)
keperawatan 1x8 jam
dengan agen pencendera Observasi
diharapkan tingkat nyeri
fisiologis(proses menurun dengan - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
Kriteria Hasil :
penyakit) intensitas nyeri
- Keluhan nyeri menurun
- Meringis menurun - Identifikasi skala nyeri
- Gelisah menurun
- Identifikasi respons nyeri non verbal
- Kesulitan tidur menurun
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respons nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (teknik relaksasi napas dalam)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
- Fasilitas istirahat dan tidur
- Pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (teknik relaksasi napas dalam)
Kolaboratif
- Kolaborasi pemberian obat
F. Implementasi Keperawatan

No Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi

1 Rabu , 13 Juli Agen pencedera fisik Manajemen Nyeri Rabu,13 Juli 2022
2022 Observasi : Pukul : 17.10 WITA
berhubungan dengan nyeri
16.10 - Mengidentifikasi lokasi, S:
akut ditandai dengan : WITA - Klien mengatakan nyeri
karakteristik, durasi,
masih dirasakan di bagian
frekuensi, kualitas, ulu hati
intensitas nyeri O:
Hasil : - Klien tampak meringis
- Terdapat nyeri tekan di
P : Klien mengatakan nyeri bagian ulu hati
pada ulu hati
A:
Q : Nyeri yang dirasakan Masalah belum teratasi
nyeri tekan dan nyeri hilang P:
Lanjutkan intervensi
timbul, seperti tertusuk- Observasi
tusuk - Identifikasikemampuanbatu
k
R : Bagian diulu hati - Monitortandadangejal
S : Skala nyeri 6 ainfeksisalurannapas

T : ±30 menit Terapeutik


- Mengidentifikasi skala - Atur posisi supinasi
nyeri
16.20 Edukasi
Hasil : Skala nyeri 6
WITA - Anjurkan tarik nafas
- Mengidentifikasi faktor dalammelalui hidung
selama 4 detik,ditahan
yang memperberat dan
16.30 selama 2 detik,
WITA memperingan nyeri kemudiankeluarkandarim
ulutdenganbibirmencucu
Hasil : faktor yang
(dibulatkan)selama8detik
memperberat nyeri saat - Anjurkanmengulangitari
knafasdalamhingga3kali
pasien bergerak dan yang
- Anjurkan batuk dengan
memperingan pada saat kuatlangsung setelah tarik
pasien beristirahat dan nafas dalamyangke-3

disuntikkan obat.
Kolaborasi
Terapeutik - Kolaborasi pemberian
obat :
- Memberikan teknik
- Inj. Ranitidin 40 mg/12
nonfarmakologis untuk jam/ IV
16.35 mengurangi rasa nyeri
WITA
(mis. Teknik relaksasi
napas dalam dengan cara
menarik napas dalam
kemudian ditahan selama 3
detik lalu dihembuskan
secara perlahan melalui
mulut ).
Hasil : Pasien merasa
nyaman
- Mengontrol lingkungan
yang memperberat rasa
16.45
nyeri (dengan cara
WITA
mengontrol kebisingan
ruangan agar pasien bisa
beristirahat dengan tenang)
Hasil : Pasien merasa
nyaman
Edukasi
- Mengajarkan teknik
16.50
nonfarmakologis untuk
WITA
mengurangi rasa nyeri
(Mengajarkan teknik
relaksasi napas dalam)
Hasil : Pasien memahami
yang diajarkan perawat
Kolaboratif
- Penatalaksanaan
pemberian obat :
 Inj. Ranitidin 40 mg/12
17.00
jam/ IV
WITA
Hasil : Pasien merasa
nyaman

Anda mungkin juga menyukai