Anda di halaman 1dari 7

1

MODEL PROBLEM SOLVING

1. Pengertian Model Problem Solving dan Penemunya.


Secara bahasa problem solving berasal dari dua kata yaitu problem dan solves.
Makna bahasa dari problem yaitu “a think that is difficult to deal with or understand”
(suatu hal yang sulit untuk melakukannya atau memahaminya), juga dapat diartikan “a
question to be answered or solved” (pertanyaan yang butuh jawaban atau jalan keluar),
sedangkan solve dapat diartikan “to find an answer to problem” (mencari jawaban suatu
masalah). Sedangkan secara terminologi, problem solving seperti yang diartikan
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain adalah suatu cara berpikir secara ilmiah untuk
mencari pemecahan suatu masalah.1
Sedangkan menurut Arus Sohimin problem solving adalah suatu proses
pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan
masalah yang diikuti dengan penguatan keterampilan. Dalam hal ini masalah di
definisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin dan belum dikenal cara
penyelesaiannya. Justru problem solving adalah mencari atau menemukan cara
penyelesaian (menemukan pola, aturan)2
Menurut Nana Sudjana, (2000:85) metode pemecahan masalah (problem solving)
bukan hanya sekadar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir,
sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai
dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Sedangkan menurut Jusuf
Djajadisastra (1989:42) metode pemecahan masalah adalah suatu cara mengajar yang
merangsang dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk atas inisiatif sendiri
mampu melakukan analisis dan sintesis terhadap persoalan yang dihadapi sehingga
diperoleh penyelesaiannya.
Munculnya teori belajar Problem Solving didasari oleh teori konstruktivisme yang
berprinsip bahwa siswa harus membangun pengetahuannya sendiri, agar pembelajaran
yang dialaminya bermakna. Seorang matematikawan bernama George Polya tertarik
terhadap teori ini dan  Polya banyak membahasa mengenai Problem solving, maka dari
1
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rienka Cipta, 2002), hal.
102
2
Arus Sohimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media,
2014), hal 135
2

itu Polya disebut sebagai Bapak Problem solving.  George Polya lahir pada tahun 1887
dan berkarir dalam dunia pendidikan,  pada 1945 ia menerbitkan buku How To solve
It yang ditulis dalam bahasa Jerman. Setelah mencoba menawarkan ke berbagai penerbit
akhirnya buku tersebut dialih bahasakan ke dalam bahasa Inggris sebelum diterbitkan
oleh Princeton. Buku ini ternyata menjadi buku best seller yang terjual lebih dari 1 juta
copy dan kelak dialihbahasakan ke dalam 17 bahasa.3

2. Jenis/ bentuk bahan ajar pendukung


Buku paket, buku LKS, jurnal, artikel ilmiah, dan buku buku lainnya yang berkaitan
dengan materi pelajaran.
3. Sintaks, Strategi dan Metode
a. Sintaks Pembelajaran Problem Solving

Terdapat sintaks atau acuan dasar dari seluruh fase yang harus dilakukan dalam
menyelenggarakan model pembelajaran problem solving. Menurut Chotimah &
Fathurrohman (2018, hlm. 287-288) sintaks model pembelajaran problem solving terdiri
dari 6 tahap sebagai berikut.4

1. Merumuskan masalah
Kemampuan ini diperlukan untuk mengetahui dan merumuskan masalah secara jelas.
2. Menelaah masalah
Untuk menggunakan model problem solving, menelaah masalah diperlukan agar peserta
didik dapat menggunakan pengetahuan untuk memerinci dan menganalisis masalah dari
berbagai sudut.
3. Merumuskan hipotesis
Kemampuan yang diperlukan lainnya adalah berimajinasi dan menghayati ruang lingkup,
sebab-akibat, dan alternatif penyelesaian.
4. Mengumpulkan dan mengelompokkan data (sebagai bahan pembuktian hipotesis)
Tahap ini berfungsi untuk memancing kecakapan mencari dan menyusun data serta
menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar, atau tabel.
3
http://rifnatul.blogspot.com/2011/12/problem-solving.html
4
Chotimah, C., & Fathurrohman, M. (2018). Paradigma Baru Sistem Pembelajaran dari Teori, Metode,
Model, Media, Hingga Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
3

5. Pembuktian hipotesis
Kecakapan menelaah dan membahas data, kecakapan menghubung-hubungkan dan
menghitung, serta keterampilan mengambil keputusan dan kesimpulan.
6. Menentukan pilihan penyelesaian
Tahap ini akan membuat peserta didik mampu untuk membuat alternatif penyelesaian
serta kecakapan menilai pilihan dengan memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada
setiap pilihan.

b. Strategi Problem Solving


Strategi problem solving seringkali disebut juga sebagai siklus problem solving sebab
bentuknya memang menyerupai daur. Ini dikarenakan ketika suatu masalah terselesaikan,
seringkali akan timbul masalah baru, sehingga langkah-langkahnya berulang kembali.
Strategi problem solving setidaknya ada lima, yakni mendefinisikan masalah,
mengumpulkan data, mengidentifikasikan penyebab masalah yang paling mungkin, lalu
mengidentifikasikan yang menjadi akar permasalahan tersebut, terakhir adalah
mengajukan dan mengimplementasikan solusinya.
c. Metode Pembelajaran Problem Solving
Metode pembelajaran problem solving adalah metode pembelajaran yang dapat
digunakan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan kognitif peserta didik
melalui keaktifan dalam berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah. Metode
pembelajaran problem solving merupakan suatu aktivitas pembelajaran yang menekankan
pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi. Metode pembelajaran problem solving
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut5:

1. Menyiapkan masalah yang jelas untuk diselesaikan

5
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 213
4

Masalah ini harus tumbuh dari peserta didik sesuai dengan taraf kemampuannya, juga
sesuai dengan materi yang disampaikannya. Serta ada dalam kehidupan nyata peserta
didik.
2. Merumuskan penyelesaian masalah dengan berbagai pendekatan

Mencari data atau keterangan yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Misalnya
dengan membaca buku, meneliti, bertanya, atau pengalaman peserta didik sendiri.
3. Menyelesaikan masalah sesuai rencana

Melakukan pembuktian atau pengecekan dari tiap tahap rencana penyelesaian masalah
yang telah dirumuskan. Kemudian menjelaskan tahap-tahap penyelesaian dengan benar.
4. Menguji jawaban dan menarik kesimpulan

Memeriksa jawaban yang telah dilakukan dalam penyelesaian masalah. Kemudian


memberikan penekanan dan menatik kesimpulan atas penyelesaian masalah.

4. Manajemen kelas problem solving


1. Perencanaan manajemen kelas berbasis permasalahan
a) Diawali dengan penyusunan RPP yang mengacu pada standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang ada di dalam kurikulum.
b) Guru merencanakan materi, metode pembelajaran, media pembelajaran,
sumber belajar dan teknik penilaian yang digunakan dalam RPP.
c) Pengaturan kelas direncanakan sebelum proses pembelajaran, masalah siswa
yang menjadi basis pembelajaran dipersiapkan terlebih dahulu
2. Pelaksanaan manajemen kelas berbasis permasalahan
a) Guru membuka kegiatan dengan mengucapkan salam, menjelaskan rencana
pembelajaran tentang materi pokok, mengaitkan materi sebelumnya, dan
dengan pretes.
b) Metode yang digunakan dalam pembelajaran metode kontekstual, metode
ceramah tanya jawab dan diskusi kelompok serta dengan bantuan media.
c) Guru sebagai pengelola atau manajer kelas merupakan orang yang
mempunyai peranan yang strategi.
5

d) Pada akhir pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk


menanyakan materi yang belum jelas.
e) Evaluasi pembelajaran dilaksanakan sebelum pelajaran, pada waktu proses
pembelajaran dan setelah pembelajaran selesai.
f) Dalam pembelajaran maupun manajemen kelas perlu adanya metode yang
tepat agar pelaksanaan pembelajaran efektif dan kondusif.

5. Tekhnik Evaluasi Problem Solving

Penggunaan evaluasi problem solving dalam pembelajaaran mengikuti beberapa


teknik sebagai berikut:
a. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa
sesuai dengan taraf kemampuannya.
b. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut. Misalnya dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya, berdiskusi, dan
lain-lain.
c. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu saja
didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua di atas.
d. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus
berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut betul-
betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai.
Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan metode-metode lainnya
seperti demonstrasi, tugas diskusi, dan lain-lain.
e. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang
jawaban dari masalah tadi.

Adapun menurut pendapat lain beberapa teknik evaluasi problem solving adalah
sebagai berikut: Sebagai gambaran, pembelajaran dapat dilakukan dengan strategi
Pembelajaran Berbasis Proyek, dimana nantinya peserta didik akan dinilai berdasarkan
produk dan kinerjanya. Saya mencoba memberikan gambaran umum mengenai rencana
penilaian dan instrumen penilaian yang mungkin ada dalam kelas tersebut:
6

a. Penilaian Awal Pembelajaran (Sebelum Proyek Dimulai)

 Jurnal Pertanyaan (digunakan siswa untuk bercermin pada pelajaran masa lalu mereka


dan untuk menetapkan tujuan untuk proyek ini)
 Curah Pendapat dan Diskusi (menggunakan pertanyaan dan curah pendapat siswa
untuk menentukan berapa banyak siswa tahu tentang konsep-konsep yang dibahas
sebelum memulai proyek dan untuk menyambung ke kehidupan pribadi mereka)
 Rubrik Kolaborasi (siswa menggunakan rubrik ini untuk memantau kemampuan
kerjasama mereka saat mereka bekerja bersama pada proyek. Guru akan meninjau siswa
selama konferensi dan mendorong siswa untuk mengacu pada rubrik selama kerja
kelompok) [Collaboration_Rubric]
 Rubrik Pengarahan Diri (untuk menilai kinerja pribadi anggota kelompok) [Self-
Direction_Rubric]
 Rubrik Pekerjaan Kelompok (digunakan siswa/kelompok untuk menilai kinerja
penugasan kelompok) [Group_Task_Rubric]

b. Penilaian Tengah Pembelajaran (Selama Pengerjaan Proyek)

 Catatan Anekdotal (digunakan guru mencatat rekaman observasi dan interaksi individu


dan kelompok, serta dari kegiatan konferensi untuk menyediakan dokumentasi untuk
penilaian akhir) [Anecdotal_Notes]
 Daftar Periksa Penilaian Sejawat (digunakan siswa untuk membantu memandu proses
memberikan umpan balik pada portofolio teman sekelas mereka)
[Bridges_Peer_Assessment_Checklist]
 Daftar Periksa Identifikasi dan Gambaran Masalah (digunakan siswa untuk menilai
proses dan memandu mereka dalam identifikasi dan evaluasi permasalahan)
[Identifying_and_Describing_Problems_Checklist]
 Rubrik Pemikiran Kritis (digunakan siswa untuk menilai kinerja diri dalam pemikiran
kritis) [Critical_Thinking_Rubric]
 Rubrik Pengambilan Keputusan (digunakan untuk menilai kemampuan dalam
pengambilan keputusan) [Decision_Making_Rubric]
 Daftar Periksa Penyelesaian Masalah (digunakan siswa untuk memandu mereka dalam
menemukan dan melakukan penyelesaian masalah) [Problem_Solving_Checklist]
7

 Rubrik Penyelesaian Masalah (digunakan siswa dan guru untuk menilai kemampuan


penyelesaian masalah) [Problem_Solving_Rubric]
 Rubrik Presentasi Multimedia (digunakan siswa untuk menilai dan memandu mereka
dalam pengembangan produk presentasi multimedia) [Multimedia_Presentation_Rubric]
 Rubrik Kreatifitas (digunakan siswa untuk menilai dan bercermin tentang kinerja
kreatif mereka sebagai individu anggota kelompok) [Creativity_Rubric]
 Daftar Periksa Kelancaran Kreatifitas (digunakan guru untuk memantau dan menilai
proses dan kemajuan kreatif yang terjadi dalam kelas dan kelompok)
[Creative_Fluency_Checklist]

c. Penilaian Akhir Pembelajaran (Setelah Proyek Selesai)

 Rubrik Presentasi Multimedia (digunakan siswa untuk menilai produk akhir mereka,


dan digunakan guru untuk menghasilkan nilai produk akhir)
 Daftar Periksa Pertanyaan Refleksi (siswa menggunakan checklist untuk membantu
memandu refleksi mereka di area yang dikuasai, daerah perlu perbaikan, dan menetapkan
tujuan belajar yang baru. Guru meninjau refleksi untuk menganalisis pemahaman siswa,
kemampuan metakognitif, dan perkembangan di keseluruhan proses pembelajaran).

SEKIAN, TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai