Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRATIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

Fotosintesis

NAMA : Vina Safitri

NIM : 19031048

PRODI / KELAS : Pendidikan Biologi / D

DOSEN : Dr. Linda Advinda, M.kes

ASISTEN DOSEN : 1. Lati Jovanita

2. Nelfia Fitri

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
Pratikum 7
Fotosintesis

A. Tujuan Pratikum
Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap fotosintesis.

B. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Selasa, 09 November 2021
Pukul : 13.20 – 15.50 WIB
Tempat : Jl. Simpang Akhirat Kel.Kuranji Kota Padang

C. Dasar Teori

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan seperti


karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung
zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berkalori tinggi, makhluk hidup non
klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme
ini berfotosintesis dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta
bantuan energi cahaya matahari. Organisme fotosintesis disebut fotoautotrof karena
mereka dapat membuat makanannya sendiri. Pada tanaman, alga, dan
cyanobacteria, fotosintesis dilakukan dengan memanfaatkan karbondioksida dan air
serta menghasilkan produk buangan oksigen. Fotosintesis sangat penting bagi
semua kehidupan aerobik di Bumi karena selain untuk menjaga tingkat normal
oksigen di atmosfer, fotosintesis juga merupakan sumber energi bagi hampir semua
kehidupan di Bumi, baik secara langsung (melalui produksi primer) maupun tidak
langsung (sebagai sumber utama energi dalam makanan mereka), kecuali pada
organisme kemoautotrof yang hidup di bebatuan atau di lubang angin hidrotermal di
laut yang dalam (Wiraatmaja,2017).

Tingkat penyerapan energi oleh fotosintesis sangat tinggi, yaitu sekitar 100
terawatt, atau kira-kira enam kali lebih besar daripada konsumsi energi peradaban
manusia. Selain energi, fotosintesis juga menjadi sumber karbon bagi semua
senyawa organik dalam tubuh organisme. Fotosintesis mengubah sekitar 100–115
petagram karbon menjadi biomassa setiap tahunnya. Meskipun fotosintesis dapat
berlangsung dalam berbagai cara pada berbagai spesies, beberapa cirinya selalu
sama. Misalnya, prosesnya selalu dimulai dengan energi cahaya diserap oleh protein
berklorofil yang disebut pusat reaksi fotosintesis. Pada tumbuhan,protein ini
tersimpan di dalam organel yang disebut kloroplas, sedangkan pada bakteri, protein
ini tersimpan pada membran plasma. Sebagian dari energi cahaya yang
dikumpulkan oleh klorofil disimpan dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa
energinya digunakan untuk memisahkan elektron dari zat seperti air. Elektron ini
digunakan dalam reaksi yang mengubah karbondioksia menjadi senyawa organik
(Wiraatmaja,2017).

Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi reaksi fotosintesis.


Energi matahari yang diserap oleh daun sebesar 1- 5% sedangkan sisanya
dikeluarkan melalui transpirasi dan dipancarkan/dipantulkan. Hasil pemantulan
gelombang cahaya ke udara ini menghasilkan warna vegetasi alami yang diterima
oleh mata (Taiz&Zeiger, 2010).

Pertumbuhan dan produktivitas tanaman dipengaruhi oleh lingkungan


sekitarnya. Cahaya matahari merupakan salah faktor yang mempengaruhi
produktivitas tanaman karena tidak semua tanaman memerlukan intensitas cahaya
yang sama dalam proses fotosintesis. Fotosintesis adalah reaksi penting pada
tumbuhan yang berfungsi mengkonversi energi (cahaya) matahari menjadi energi
kimia yang disimpan dalam senyawa organic (Campbell &Reece, 2008).

Cahaya matahari diperlukan tanaman sebagai sumber energi untuk


menjalankan 2 tahapan reaksi pada fotosintesis yaitu reaksi terang atau light
dependent reaction/LDR) yang terjadi di tilakoid dan siklus Calvin atau light
independent reaction/LIR) yang terjadi di stroma. Perubahan intensitas cahaya dapat
merubah LDR dan LIR sehingga tanaman perlu melakukan penyesuaian agar proses
fotosintesis tetap efisien. Penyesuaian tanaman dalam menghadapi perubahan
intensitas cahaya dilakukan antara lain melalui efisiensi penyerapan foton,
pengaturan reaksi fotosistem II (PS II) dan fotosistem I (PS I) serta fiksasi karbon.
Diantara ketiga jenis reaksi yang terjadi di dalam kloroplas tersebut, efisiensi
penyerapan foton dan pengaturan PS II dan PS I menjadi tahap penting karena
penyerapan foton menjadi dasar terbentuknya ATP dan glukosa sebagai produk
akhir fotosintesis (Yustiningsih, 2019).

Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi reaksi fotosintesis.


Energi matahari yang diserap oleh daun sebesar 1- 5% sedangkan sisanya
dikeluarkan melalui transpirasi dan dipancarkan/dipantulkan. Hasil pemantulan
gelombang cahaya ke udara ini menghasilkan warna vegetasi alami yang diterima
oleh mata (Taiz&Zeiger, 2010).

Pertumbuhan dan produktivitas tanaman dipengaruhi oleh lingkungan


sekitarnya. Cahaya matahari merupakan salah faktor yang mempengaruhi
produktivitas tanaman karena tidak semua tanaman memerlukan intensitas cahaya
yang sama dalam proses fotosintesis.Fotosintesis adalah reaksi penting pada
tumbuhan yang berfungsi mengkonversi energi (cahaya) matahari menjadi energi
kimia yang disimpan dalam senyawa organic (Samuel Dkk, 2014).

Cahaya matahari diperlukan tanaman sebagai sumber energi untuk


menjalankan 2 tahapan reaksi pada fotosintesis yaitu reaksi terang atau light
dependent reaction/LDR) yang terjadi di tilakoid dan siklus Calvin atau light
independent reaction/LIR) yang terjadi di stroma. Perubahan intensitas cahaya dapat
merubah LDR dan LIR sehingga tanaman perlu melakukan penyesuaian agar proses
fotosintesis tetap efisien. Penyesuaian tanaman dalam menghadapi perubahan
intensitas cahaya dilakukan antara lain melalui efisiensi penyerapan foton,
pengaturan reaksi fotosistem II (PS II) dan fotosistem I (PS I) serta fiksasi karbon.
Diantara ketiga jenis reaksi yang terjadi di dalam kloroplas tersebut, efisiensi
penyerapan foton dan pengaturan PS II dan PS I menjadi tahap penting karena
penyerapan foton menjadi dasar terbentuknya ATP dan glukosa sebagai produk
akhir fotosintesis (Yustiningsih, 2019).

Masa depan manusia sedikit banyak ditentukan oleh produksi bahan


makanan, bahan bakar dan serat melalui proses fotosintesis. Proses sintesis
karbohidrat dari bahan-bahan anorganik (CO2 dan H2O) pada tumbuhan berpigmen
dengan bantuan energi cahaya matahari disebut fotosintesis dengan persamaan
reaksi kimia berikut ini.
6 CO2 + 6H2O ------> C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Berdasarkan reaksi fotosintesis di atas, CO2 dan H2O merupakan substrat dalam
reaksi fotosintesis dan dengan bantuan cahaya matahari dan pigmen fotosintesis
(berupa klorofil dan pigemen-pigmen lainnya) akan menghasilkan karbohidrat dan
melepaskan oksigen. Cahaya matahari meliputi semua warna dari spektrum tampak
dari merah hingga ungu, tetapi tidak semua panjang gelombang dari spektrum
tampak diserap (diabsorpsi) oleh pigmen fotosintesis. Atom O pada karbohidrat
berasal dari CO2 dan atom H pada karbohidrat berasal dari H2O ( Song Ai, 2012)

Fotosintesis mengalami evolusi sehingga dikenal adanya tumbuhan C3, C4


dan CAM yang dapat diamati sebagai variasi dalam fotosintesis fase II atau reaksi
fiksasi CO2. Tulisan ini akan menguraikan penggolongan tumbuhan C3, C4 dan
CAM, proses evolusi fotosintesis yang berkaitan dengan perubahan kondisi atmosfir
bumi berserta faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan bagi keberadaan
tumbuhan dengan tipe-tipe fotosintesis tersebut (Hendriyani, 2009).

Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua


bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak
memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida). Reaksi terang terjadi pada
grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma. Dalam
reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan
oksigen (O2). Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang
membentuk gula dari bahan dasar CO2. Energi yang digunakan dalam reaksi gelap
ini diperoleh dari reaksi terang ( Suyatman, 2020).
D. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Aluminium foil
b. Penjepit kertas
c. Gunting
d. Pemanas/ Kompor
e. Panci
f. Talenan
2. Bahan
a. Tanaman berdaun lebar
b. Air
c. Alkohol
d. Betadine

E. Cara Kerja

Pada pagi hari jam 06.00, menutup sebagian daun tanaman yang
sehat dengan kertas timah, dan menjepitnya dengan penjepit kertas

Mendiamkan dan menunggu sampai pukul 15.00

Memetik daun yang sudah didiamkan

Merebus daun selama 10 menit dengan menggunakan alkohol

Menetesi permukaan daun dengan betadine

Mengamati hasilnya
F. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil pengamatan Fotosintesis

No. Gambar Pengamatan


Daun yang ditutup aluminium foil Daun yang tidak ditutupi aluminium
foil

Keterangan :
1. Daun sirsak telah saya rebus selama 20 menit, namun perubahan warnanya tidak
terlalu jelas.
2. Daun yang ditutup aluminium foil lebih terang dibandingkan dengan yang tidak
ditutupi.

G. Pembahasan

Fotosintesis adalah reaksi penting pada tumbuhan yang berfungsi mengubah


energi (cahaya) matahari menjadi energi kimia yang disimpan dalam senyawa
organik. Cahaya matahari diperlukan oleh tanaman untuk melakukan 2 tahapan
yaitu reaksi terang yang dilakukan di tilakoid dan siklus calvin yang dilakukan di
stomata (Yustiningsih, 2019). Kebutuhan intensitas matahari setiap tanaman
berbeda-beda. Intensitas cahaya yang rendah dapat menghasilkan daun lebih besar,
lebih tipis dengan lapisan epidermis tipis, dan jumlah stomata lebih banyak. Ketika
terjadi perubahan intensitas cahaya, maka tanaman akan melakukan penyesuaian.
Penyesuaian tanaman yang ternaung dan tanaman terbuka bertujuan untuk efisiensi
kegiatan fotosintesis sehingga tanaman dapat tetap bertahan dan produktivitas
tanaman tetap tinggi. proses fotosintesis berlangsung dalam kloroplas, melalui dua
tahapan reaksi, yaitu tahap reaksi terang dan tahap reaksi gelap. Reaksi terang atau
reaksi hill ini sangat bergantung pada cahaya. Energi yang ditangkap oleh klorofil,
digunakan agar dapat memecahkan molekul air. Pemecahan molekul air tersebut
disebut dengan fotolesis.

Jenis pigmen klorofil yang berbeda-beda, hanya dapat menyerap panjang


gelombang dengan besar foton (energi cahaya) yang berbeda pula. Reaksi terang
berlangsung di dalam grana. Grana adalah tumpukan tilakoid. Energi cahaya dalam
grana, akan memacu pelepasan elektron dari fotosistem di dalam membran tilakoid.
Didalam sel-sel daun terdapat tilakoid, dan protein serta molekul lainnya, yang akan
membentuk fotosistem.

Fotosistem merupakan wadah dari ratusan molekul pigmen fotosintesis.


Terdapat dua jenis fotosistem yang bekerjasama, yaitu fotosisten I dan fotosistem II,
yang kemudian menghasilkan ATP dan NADPH2 sebagai produk utama dalam
reaksi terang. Dalam reaksi terang, terdapat dua kemungkinan aliran elektron, yakni
jalur non-siklik dan aliran siklik. Aliran non siklik merupakan jalur utama dengan
elektron mengalir dari molekul air, kemudian melalui fotosistem II dan fotosistem I.

Reaksi gelap atau reaksi calvin juga biasa disebut dengan istilah siklus
Calvin-Benson. Disebut gelap, karena reaksi ini tidak bergantung dengan cahaya
matahari. Reaksi gelap adalah proses ATP dan NADPH yang dibuah CO2 menjadi
gula. Reaksi gelap terjadi pada stroma. Di stroma terjadi fiksasi, reduksi, dan
regenerasi. Fasenya terdiri dari: pengikatan (fiksasi) CO2 - Reduksi - Pembentukan
RuBP (Ribulosa Bifosfat) . Reaksi gelap terbagi melalui beberapa tahapan, yaitu:
- Karbondioksida diikat oleh RuBp menjadi fosfogliserat (PGA).
- PGA direduksi menjadi PGAL (fosfogliseraldehida)
- PGAL akan diregenerasi menjadi glukosa dan RuBp
Pada pratikum kali ini, kami melakukan secara mandiri di rumah.
Pengamatan fotosintesis dilakukan pada daun sirsak. Langkah awal adalah menutup
sebagian daun sirsak dengan aluminium foil kemudian menjepitnya. Perlakuan ini
dilakukan pada pukul 6 pagi dan di buka pada pukul 3 sore. Seperti yang telah
dijelaskan pada langkah kerja, hasil fotosintesis dapat terlihat dari warna daun yang
terlindungi oleh kertas aluminium lebih terang di bandingkan yang tidak. Hal ini
dikarenakan daun yang ditutupi aluminium tidak masuk cahaya matahari sehingga
tidak terjadi reaksi fotosintesis, yang ditunjukan dari warna daun yang lebih terang.

Penggunaaan alkohol pada pratikum ini berfungsi untuk melarutkan klorofil


dan penggunaan daun yang lebar dapat memudahkan kita untuk membandingkan
perbedaan warna antara daun yang tertutup dengan aluminium dengan daun yang
tdak dtutupi aluminium serta daun uang lebar akan lenih efesien dalam menangkap
cahaya matahari.

H. Kesimpulan
1. Fotosintesis adalah suatu proses pembuatan atau pembentukan makanan yang
dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun,
yaitu klorofil dengan bantuan bantuan energi cahaya matahari
2. Fotosintesis pada tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah
luas daun, jumlah klorofil, serta faktor lingkungan. Luas daun berkaitan dengan
kapasitas penyerapan cahaya. Cahaya yang diserap daun digunakan untuk
sintesis klorofil yang kemudian dirubah menjadi energi kimia pada
proses fotosintesis.
3. Penggunaan alkohol pada pratikum ini berfungsi untuk melarutkan klorofil pada
daun.
4. Daun yang tertutup aluminium lebih terang dibandingkan daun yang tidak
tertutup. Hal ini terbukti cahaya sangat mempengaruhi fotosintesis.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A. & J. B. Reece. (2008). Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta:


Erlangga.
Hendriyani, I.S. and N. Setiari. 2009. Kandungan klorofil dan pertumbuhan kacang
panjang (Vigna sinensis) pada tingkat penyediaan air yang berbeda. J. Sains &
Mat. 17 (3):145-150.

Samuel C.V Martins., Jeroni Galmes., Paulo C.Cavatte.,Lucas F.Pareira., Marilia C.


Ventrella and Fabio M. DaMatta (2014). Understanding the Low Photosynthetic
Rates of Sun and Shade Coffee Leaves: Bridging the Gap on the Relative Roles
of Hydraulic, Diffusive and Biochemical Constraints to Photosynthesis. Jurnal
Plos One, 9 (4), 1 – 10.

Song Ai, N. 2012. The Evolution Of Photosynthesis In Plant. Manado : Universitas Sam
Ratulangi

Susilowati,R. 2018. Optimasi Reaksi Tetra Primer Arms Pcr Pada Polimorfisme
Rs17782313 Gen Reseptor Melanocortin-4. Yogyakarta : UGM

Suyatman, 2020. Menyelidiki Energi Pada Fotosintesis Tumbuhan. Inkuiri: Jurnal


Pendidikan IPAVol. 9, No. 2, 2020 (hal 134-140)

Taiz, L., Zeiger, E. 2010. Plant Physiology 5th edition: Physiological and Ecological
Considerations, Chapter 9. USA : Sianuer Associates Inc, Publisher Sunderland,
Massachusetts.

Wiraatmaja, W. 2017. Fotosintesis. Bali : UNUD

Yustiningsih, M. 2019. Intensitas Cahaya dan Efisiensi Fotosintesis Pada Tanaman


Naungan dan Tanaman Terpapar Cahaya Langsung. Jurnal Pendidikan Biologi,
JBE 4 (2) (Agustus 2019) 44-49.
Lampiran

1. Menutup daun pada jam 06.00 pagi

2. Membuka jam 15.00

3. Percobaan

Anda mungkin juga menyukai