Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pengabdian Bidan NASUHA e-ISSN: 0000-0000 | p-ISSN: 1111-1111

http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/ JPBN Vol. x No. x: Juli 2020 | Hal. xx - xx

Jurnal Pengabdian Bidan Nasuha


Volume x | Nomor x | Juli 2022
e-ISSN: 2722-5798 & p-ISSN: 2722-5801
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/JPBN/

Edukasi Pencegahan Kanker Serviks dan Kanker Payudara melalui IVA Test dan SADARI
Terhadap Ibu-Ibu Kelurahan Mamboro dan Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palu
Widya Pani 1
, Sri Restu Tempali 2, Arie Maineny 3, Mercy Joice Kaparang 4
, Sarliana
5
, Febty Kuswanti 6
Prodi D-III Kebidanan Palu, Poltekkes Kemenkes Palu, Indonesia
1
2
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Palu, Indonesia
Email: Widyapani.wp@gmail.com

ABSTRAK
Article History:
Received: Pengetahuan masyarakat tentang bahaya kanker payudara dan kanker
Accepted: serviks masih sangat kurang sehingga perlu ditingkatkan dengan edukasi dari
Published: pihak-pihak dinas kesehatan dan rumah sakit ataupun perangkat kesehatan
lainnya. Mengingat adanya kecenderungan peningkatan jumlah penderita
kanker, maka perlu dilakukan upaya untuk pencegahannya, Metode edukasi
Kata Kunci: dalam bentuk ceramah, diskusi dan demostrasi. Dari penelitian yang dilakukan
terhadap 25 responden kegiatan edukasi dan pelatihan SADARI serta
Edukasi;
penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan serviks dengan metode IVA terdapat
Test IVA; perbedaan nilai rata-rata sebelumnya 15,15 / 20 poin dan sesudah
SADARI; dilakukannya kegiatan tersebut sebesar 17 / 20 poin. Rentang kenaikan rata-
rata sebelum dan sesudah dilakukannya kegiatan adalah sebesar 1,85 %. Dari
hasil tersebut menunjukkan sebelum dilakukan kegiatan sebagian besar
responden memiliki pengetahuan yang kurang mengenai SADARI dan kanker
serviks, dan hanya sedikit responden yang memiliki pengetahuan yang lebih
mengenai SADARI dan kanker serviks. Tenaga kesehatan perlu melakukan
edukasi secara bertahap kepada masyarakat terutama wanita usia subur untuk
menyadari tanda dan bahaya dari kanker payudara dan kanker serviks.

ABSTRACT

Keywords: Public knowledge about the dangers of breast cancer and cervical
Education; cancer is still very lacking so it needs to be improved with education from the
health department and hospitals or other health devices. Given the tendency to
IVA Test; increase the number of cancer sufferers, it is necessary to make efforts to
SADARI; prevent it, educational methods in the form of lectures, discussions and
demonstrations. From the research conducted on 25 respondents of SADARI
education and training activities as well as health counseling and cervical
examination with the IVA method, there was a difference in the average value
before 15.15 / 20 points and after the activity was 17 / 20 points. The range of
the average increase before and after the activity is 1.85%. These results
indicate that before the activity was carried out, most of the respondents had
less knowledge about SADARI and cervical cancer, and only a few
respondents had more knowledge about SADARI and cervical cancer. Health
workers need to gradually educate the public, especially women of childbearing
age, to be aware of the signs and dangers of breast cancer and cervical
cancer.

© 2022 by the authors.


Jurnal Pengabdian Bidan NASUHA e-ISSN: 0000-0000 | p-ISSN: 1111-1111
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/ JPBN Vol. x No. x: Juli 2020 | Hal. xx - xx

© 2022 by the authors.


Jurnal Pengabdian Bidan NASUHA e-ISSN: 0000-0000 | p-ISSN: 1111-1111
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/ JPBN Vol. x No. x: Juli 2020 | Hal. xx - xx

PENDAHULUAN

Prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia semakin meningkat, termasuk


penyakit kanker. Data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 menunjukkan
jumlah penderita kanker semakin meningkat dibanding tahun sebelumnya (RISKESDAS,
2018). Kanker payudara merupakan urutan pertama kanker pada perempuan di dunia
(incidence rate 40 per 100.000 perempuan), kasus baru yang ditemukan 30,5% dengan
jumlah kematian 21,5% per tahun dari seluruh kasus kanker pada perempuan di dunia
(Iarc., 2012). Kanker Serviks merupakan jenis kanker terbanyak yang ditemukan oleh
Yayasan Kanker Indonesia setelah kanker payudara. Menurut WHO, 490.000 perempuan
didunia setiap tahun didiagnosa terkena kanker serviks dan 80 % berada di Negara
Berkembang termasuk Indonesia. Setiap 1 menit muncul 1 kasus baru dan setiap 2 menit
meninggal 1 orang perempuan karena kanker serviks. Di Indonesia diperkirakan setiap
hari muncul 40-45 kasus baru, 20-25 orang meninggal, berarti setiap 1 jam diperkirakan 1
orang perempuan meninggal dunia karena kanker serviks. Insiden kanker serviks
sebenarnya dapat ditekan dengan melakukan upaya pencegahan primer seperti
meningkatkan atau intensifikasi kegiatan penyuluhan kepada masyarakat untuk
menjalankan pola hidup sehat, menghindari faktor risiko terkena kanker, melakukan
immunisasi dengan vaksin HPV dan diikuti dengan deteksi dini kanker serviks tersebut
melalui pemeriksaan pap smear atau IVA (inspeksi visual dengan menggunakan asam
acetat). Saat ini cakupan “screening” deteksi dini kanker serviks di Indonesia melalui pap
smear dan IVA masih sangat rendah (sekitar 5 %), padahal cakupan “screening” yang
efektif dalam menurunkan angka kesakitan dan angka kematian karena kanker serviks
adalah 85 %.
Insiden kanker payudara di Indonesia adalah sebesar 26 per 100.000 penduduk.
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki prevalensi tertinggi untuk penyakit
kanker payudara yaitu sebesar 2,4%, diikuti Kalimantan Timur 1,0%, dan Sumatera Barat
0,9%. Karakteristik pasien kanker payudara di Indonesia berdasarkan jenis kelamin
adalah perempuan sebesar 2,2 per 1000 penduduk dan laki-laki sebesar 0,6 per 1000
penduduk (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013). Dari data Sistim
Informasi Rumah Sakit (SIRS) di Indonesia tahun 2010 diketahui bahwa kanker payudara
menempati urutan pertama pasien kanker baik rawat inap maupun rawat jalan di seluruh
RS Indonesia (28,7%). Kanker payudara juga menjadi penyebab kematian kanker
terbanyak di Indonesia (Kemenkes, 2015). Jumlah kasus baru penderita kanker payudara
di Daerah Istimewa Yogyakarta ditemukan sebanyak 899 kasus dari 4 kabupaten yang
dilaporkan, yaitu di Kabupaten Bantul sebanyak 312 kasus (38,01%), Kabupaten
GunungKidul sebanyak 276 kasus (29,24%), Kota Yogyakarta sebanyak 273 kasus
(28,82%), dan di Kabupaten Sleman sebanyak 38 kasus (4,01%) (Dinkes DIY, 2016).
Provinsi dengan cakupan perempuan yang mendapatkan screening terbanyak
adalah Kep. Bangka Belitung sebesar 25,42%, Sumatera Barat sebesar 18,89%, dan
Lampung sebesar 17,47%. Upaya peningkatan perlu dilakukan pada provinsi dengan
cakupan rendah, khususnya Papua sebesar 0,91%, Sulawesi Tenggara sebesar 1,34%
dan Banten sebesar 2,44%.
Angka kematian kanker payudara dan serviks lebih tinggi pada negara
berkembang dibandingkan negara maju. Penyebab utama meningkatnya penyakit kanker
di negara berkembang yaitu salah satunya kurangnya program skirining efektif yang dapat
mendeteksi keadaan sebelum kanker, maupun mendeteksi kanker pada stadium dini
sehingga penanganannya dilakukan sebelum kanker pada stadium lanjut. Selain

© 2022 by the authors.


Jurnal Pengabdian Bidan NASUHA e-ISSN: 0000-0000 | p-ISSN: 1111-1111
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/ JPBN Vol. x No. x: Juli 2020 | Hal. xx - xx

kurangnya program skrining, juga rendahnya pengetahuan dan kemampuan serta


aksesibilitas untuk pengobatan. Oleh sebab itu pemeriksaan payudara sedari dini dan
pemeriksaan mulut rahim bagi wanita usia subur dan sudah menikah sangat dibutuhkan.
Pengetahuan masyarakat tentang bahaya kanker payudara dan kanker serviks masih
sangat kurang sehingga perlu ditingkatkan dengan edukasi dari pihak-pihak dinas
kesehatan dan rumah sakit ataupun perangkat kesehatan lainnya. Mengingat adanya
kecenderungan peningkatan jumlah penderita kanker, maka perlu dilakukan upaya untuk
pencegahannya, Kemenkes RI telah melaksanakan program deteksi dini kanker payudara
yang dikenal dengan metode SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Sadari adalah
pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kanker
dalam payudara wanita (Olfah, 2013).
Kanker serviks di Indonesia menjadi masalah besar dalam pelayanan kesehatan
karena kebanyakan pasien datang pada stadium lanjut. Hal ini diperkirakan akibat
program skrining yang masing kurang. Perempuan yang berisiko terkena kanker serviks
adalah usia diatas 30 tahun, dengan puncak usia tersering adalah 45-54 tahun dengan
riwayat multipara. Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan menjaga
kesehatan reproduksi dan melakukan papsmear secara rutin bagi kelompok berisiko.
Diharapkan dengan adanya program deteksi dini kanker serviks melalui metode
pemeriksaan IVA di Poltekkes Kemenkes Palu ini dapat membantu
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan organ reproduksi serta
mencegah terjadinya progresifitas penyakit jika ditemukan gejala awal dari kanker serviks.

METODE

Kegiatan pengabdian dilakukan pada tanggal 07 Maret 2022 bertempat di Ruang


Pertemuan D3 Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palu dengan sasaran kegiatan adalah
para wanita usia subur dan mahasiswa berjumlah 25 orang di sekitar wilayah kampus
Poltekkes Kemenkes Palu. Solusi dari kegiatan yang diprogramkan berdasarkan
permasalahan tersebut adalah meningkatkan pengetahuan dengan memberikan edukasi
dan pelatihan SADARI serta penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan serviks dengan
metode IVA.

Adapula Program edukasi SADARI dan test IVA sebagai berikut :


a. Pemberian edukasi ke peserta tentang pengetahuan kanker payudara, yang
meliputi materi pengertian kanker payudara, faktor risiko payudara, penyebab
kanker payudara, gejala dan tanda kanker payudara, pencegahan dan deteksi
dini kanker payudara. Metode yang digunakan adalah dengan penyampaian
materi menggunakan media power point, gambar, dan dilanjutkan dengan sesi
tanya jawab.
b. Pelatihan cara deteksi dini kanker payudara dengan cara pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI).Pelatihan ini meliputi pemberian materi pengertian SADARI,
manfaat SADARI, cara melakukan SADARI, kapan SADARI sebaiknya
dilakukan, kemudian tanda yang ditemukan, dan kapan harus periksa ke dokter.
Metode pelatihan ini dengan penyampaian materi melaui media power point.
c. Pemberian edukasi kepada peserta tentang materi yang meliputi pengertian
kanker serviks, faktor risiko kanker serviks, penyebab terjadinya kanker serviks,
© 2022 by the authors.
Jurnal Pengabdian Bidan NASUHA e-ISSN: 0000-0000 | p-ISSN: 1111-1111
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/ JPBN Vol. x No. x: Juli 2020 | Hal. xx - xx

gejala dan tanda kanker serviks, pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.
d. Melakukan Test IVA terhadap peserta wanita usia subur dan telah menikah di
ruang lab dengan syarat tidak sedang haid dan 24 jam sebelumnya tidak
berhubungan seksual. Peralatan yang harus disiapkan yaitu ruangan tertutup
dan meja periksa ginekologis, sumber cahaya yang cukup untuk melihat serviks,
spekulum vagina Asam asetat (3-5%) dan swab lidi kapas dan sarung tangan.
Cara pemeriksaan teknik IVA menggunakan spekulum untuk melihat serviks
yang telah dipulas dengan asam asetat 3-5% . Hasil (+) pada lesi prakanker
terlihat warna bercak putih disebut : Aceto White Epitelium. Tindak lanjut IVA (+)
Biopsi Kategori pemeriksaan IVA ada beberapa kategori yang dapat
dipergunakan, salah satu kategori yang dapat dipergunakan adalah:
 IVA negatif = Serviks normal.
 IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak
lainnya (polip serviks).
 IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok ini
yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA
karena temuan ini mengarah pada diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia
ringan-sedang-berat atau kanker serviks in situ).
 IVA- Kanker serviks Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan
stadium kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian
akibat kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasif dini.
e. Mengukur pengetahuan yang dilakukan dengan memberikan pre-test dan post-
test yang dilakukan saat sebelum dan sesudah kegiatan dilakukan untuk
mengetahui peningkatan pengetahuan peserta tentang materi dan praktik yang
disampaikan. Pertanyaan berupa soal benar salah dan berjumlah 5 butir yang
dibagikan melalui google form kepada masing-masing peserta kegiatan untuk
dijawab. Pertanyaan tersebut berupa pengertian kanker payudara dan serviks,
pengertian SADARI dan IVA, faktor resiko kanker payudara dan kanker serviks,
cara deteksi dini dan pencegahan, cara melakukan SADARI, syarat test IVA.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian ini dapat disajikan sebagai berikut:

Diagram 1. Distribusi jawaban para responden sebelum kegiatan edukasi dilakukan

© 2022 by the authors.


Jurnal Pengabdian Bidan NASUHA e-ISSN: 0000-0000 | p-ISSN: 1111-1111
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/ JPBN Vol. x No. x: Juli 2020 | Hal. xx - xx

Berdasarkan diagram 1 menunjukan bahwa dari 25 responden menjawab kuisioner yang


diberikan sebelum dilakukannya edukasi dan pelatihan SADARI serta penyuluhan kesehatan
dan pemeriksaan serviks dengan metode IVA didapatkan hasil rata-rata nilai 15,15 / 20
poin, median 15 / 20 poin dengan rentang jumlah soal benar 11-20 poin.

Diagram 2. Distribusi jawaban para responden sesudah kegiatan edukasi dilakukan

Pada diagram 2 menunjukan bahwa dari 25 responden menjawab kuisioner yang diberikan
sesudah dilakukannya edukasi dan pelatihan SADARI serta penyuluhan kesehatan dan
pemeriksaan serviks dengan metode IVA didapatkan hasil rata-rata nilai 17 / 20 poin,
median 17 / 20 poin dengan rentang jumlah soal benar 9-20 poin. Dari penelitian yang
dilakukan terhadap 25 responden kegiatan edukasi dan pelatihan SADARI serta
penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan serviks dengan metode IVA terdapat perbedaan
nilai rata-rata sebelumnya 15,15 / 20 poin dan sesudah dilakukannya kegiatan tersebut
© 2022 by the authors.
Jurnal Pengabdian Bidan NASUHA e-ISSN: 0000-0000 | p-ISSN: 1111-1111
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/ JPBN Vol. x No. x: Juli 2020 | Hal. xx - xx

sebesar 17 / 20 poin. Rentang kenaikan rata-rata sebelum dan sesudah dilakukannya


kegiatan adalah sebesar 1,85 %. Dari hasil tersebut menunjukkan sebelum dilakukan
kegiatan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang mengenai
SADARI dan kanker serviks, dan hanya sedikit responden yang memiliki pengetahuan
yang lebih mengenai SADARI dan kanker serviks.

Gambar 1 dan 2 Pelaksanaan Kegiatan Edukasi


SIMPULAN DAN SARAN
Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dalam bentuk pelatihan dan edukasi
yang diberikan dalam bentuk ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Tim pengabdian
masyarakat jua melakukan penyuluhan diberbagai jenjang pendidikan seperti sekolah
menengah atas dan perguruan tinggi. Kegiatan edukasi tersebut dapat berguna sebagai
sarana penambah wawasan masyarakat terutama wanita usia subur mengenai tanda dan
bahaya kanker payudara dan kanker serviks. Evaluasi dilakukan dalam bentuk pre dan
post test yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebanyak 1,85%. Setelah
pemberian pelatihan dan edukasi tentang kanker payudara dan kanker serviks. Tebaga
kesehatan perlu melakukan edukasi secara bertahap kepada masyarakat terutama wanita
usia subur untuk menyadari tanda dan bahaya dari kanker payudara dan kanker serviks.
UCAPAN TERIMA KASIH
Tim penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Palu,
Kepala Kelurahan Mamboro, dan para Ibu-ibu Kelurahan Mamboro serta para remaja putri
sehingga kegiatan pengabdian ini dapat terlaksanan dengan baik.

© 2022 by the authors.


Jurnal Pengabdian Bidan NASUHA e-ISSN: 0000-0000 | p-ISSN: 1111-1111
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/ JPBN Vol. x No. x: Juli 2020 | Hal. xx - xx

DAFTAR PUSTAKA
Amila, A., Sinuraya, E., & Gulo, A. R. B. (2020). Edukasi  Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
Untuk Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Siswi Sma Medan. Jurnal Abdimas Mutiara,
1(2), 29–40.

Arafah, A. B. R., & Notobroto, H. B. (2018). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


PERILAKU IBU RUMAH TANGGA MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI
(SADARI). The Indonesian Journal of Public Health, 12(2), 143.

Dewi, P. I. S., Purnami, L. A., Ariana, P. A., & Arcawati, N. K. A. (2021). Tingkat Pengetahuan
WUS dengan Keikutsertaan Tes IVA sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks. Journal
of Telenursing (JOTING), 3(1), 103–109.

Hendayani, W. L., & Hendrawati, H. (2019). Hubungan Motivasi Ibu dengan Deteksi Dini Kanker
Serviks Melalui Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Jurnal Pembangunan Nagari,
4(1), 45.

Indrayani, E., Mutoharoh, S., & Astutiningrum, D. (2020). Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan
Sadanis Dan Kanker Serviks Dengan Iva Di Kecamatan Sempor. Proceeding of The
URECOL, 169-173.

Kusumawaty, J., Noviati, E., Sukmawati, I., Srinayanti, Y., & Rahayu, Y. (2021). Efektivitas
Edukasi SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Untuk Deteksi Dini Kanker Payudara.
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 496–501.

Lestari, P. I., Mansyur, H., & . W. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode Demonstrasi
Tentang SADARI Terhadap Kemampuan Melakukan SADARI Pada Remaja Putri SMA
Diponegoro Dampit. Jurnal Pendidikan Kesehatan, 9(1), 1.

Marfianti, E. (2021). Peningkatan Pengetahuan Kanker Payudara dan Ketrampilan Periksa


Payudara Sendiri (SADARI) untuk Deteksi Dini Kanker Payudara di Semutan Jatimulyo
Dlingo. Jurnal Abdimas Madani Dan Lestari (JAMALI), 3(1), 25–31.

Nurjanah, S., Asriwati, A., & Sibero, J. T. (2020). Faktor Yang Mempengaruhi Wanita Usia Subur
Dalam Melakukan Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Window of Health : Jurnal
Kesehatan, 218–226.

Purbosari, I., Rahayu, A., Sari, D. P., & Nuraini, I. (2021). Upaya Mencegah Peningkatan Kejadian
Kanker Servik Melalui Sosialisasi Cara Mencegah Kanker Serviks Pada Remaja. Etos:
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 14-19.

Putri, M. R., Fitria, L., Wahyuni, I. S., Chiani, S. H., & Ernawati. (2021). Relationship of knowledge
and attitude to visual inspection of acetic acid (iva) by women of childbearing age.
International Journal of Health Sciences, 5(1), 38–45.

Wantini, N. A., & Indrayani, N. (2019). Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Inspeksi Visual Asam
Asetat (IVA). Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 6(1), 027–034.

Wijayanti, N., Triyanta, T., & Ani, N. (2020). Efektifitas Penyuluhan Kesehatan Sadari Dengan
Media Video Terhadap Pengetahuan Pada Remaja Putri Di Smk Muhammadiyah Cawas
Klaten. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala, 2(1), 49.

Yuliastanti, T., & . R. (2019). HUBUNGAN PERAN BIDAN DENGAN PERILAKU PERIKSA
INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA). Jurnal Kebidanan, 11(01), 96.

© 2022 by the authors.


Jurnal Pengabdian Bidan NASUHA e-ISSN: 0000-0000 | p-ISSN: 1111-1111
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/ JPBN Vol. x No. x: Juli 2020 | Hal. xx - xx

© 2022 by the authors.

Anda mungkin juga menyukai