Anda di halaman 1dari 29

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) PAR

Lokasi KKN: Desa Jurit Kecamatan Pringgasela Kab. Lombok Timur

Disahkan Pada :

Hari : Rabu, 21 April 2022

Tempat : Desa Jurit, Kec.Pringgasela, Kab.Lombok Timur

Laporan ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan


dalam menempuh Mata Kuliah KKN

Jurit, 20 April 2022

Menyetujui:

Dosen pembimbing Lapangan Kepala Desa

( HIKMATUL HIDAYATI, M.S.I ) (ZULKARNAEN, SH.)

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita taufik,
hidayah serta inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan KKN PAR
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Shalawat serta salam selalu tetap tercurahkan kepada baginda Nabi


Muhammad SAW. Yang telah mengeluarkan kita dari alam kebodohan menuju
alam yang penuh dengan pendidikan sehingga kami dapat menjalankan salah satu
kewajiban tridarma perguruan tinggi yaitu KKN PAR dan kami bisa menuangkan
atau mentransfer ilmu yang kami dapatkan sejak dari bangku sekolah sampai
kuliah. Selanjutnya terimakasih yang teramat mendalam kepada :

1. Bapak TGB.Muhammad Zainul Majdi, MA. Selaku Rektor IAIH NW


Pancor.
2. Bapak Muh Rabbul Jalil, M.E. selaku ketua panitia penyelenggara KKN
PAR IAIH NW Pancor
3. Ibu Hikmatul Hidayati, M.S.I Selaku Dosen Pembimbing lapangan
(DPL)
4. Bapak Zulkarnaen SH. selaku Kepala kepala desa Jurit dan semua
perangkat desa
5. Semua bapak kawil desa Jurit
6. Dan semua segenap masyarakat yang ada di wilayah desa Jurit.
7. Rekan-rekan Mahasiswa peserta KKN PAR IAIH NW PANCOR tahun
akademik 2021/2022 di desa Jurit yang tidak bisa disebutkan namanya
satu persatu.

2
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan laporan ini
sangat jauh dari kesempurnaan. Sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca agar dalam penyusunan laporan selanjutnya
bisa lebih baik dan benar

Jurit, 19 April 2021

Kelompok 04

3
DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................i

Kata Pengantar...................................................................................................ii

Daftar Isi.............................................................................................................iv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................2
1. Umum ......................................................................................2
2. Khusus .....................................................................................3
C. Metodologi PAR.............................................................................4
D. Daur Program dan Daur Belajar KKN PAR..............................4
1. Penjajagan kebutuhan.............................................................4
2. Perencanaan kebutuhan...........................................................5
3. Pelaksanaan dan kebutuhan....................................................6
4. Evaluasi dan refleksi ..............................................................6

BAB II : KAJIAN DATA SEKUNDER

A. Letak Geografis..............................................................................8

BAB III : KAJIAN KEADAAN DESA

A. Gambaran Keadaan Desa Jurit..................................................11

BAB IV : PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN (FORUM GROUP


DISCUSSION (FGD)/PLENO DESA)
1. Rencana Kegiatan..........................................................................14
2. Pengelompokan Masalah...............................................................15

BAB V : AKSI KEGIATAN

4
A. PROGRAM..................................................................................16
B. KEGIATAN..................................................................................19

BAB VI : CATATAN EVALUASI DAN REKOMENDASI

A. Catatan Evaluasi..........................................................................25
B. Rekomendasi ...............................................................................26

LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................27

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAI Hamzanwadi NW Pancor merupakan


kegiatan intrakurikuler yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
belajar dan bekerja bersama masyarakat. KKN yang dilakukan oleh
mahasiswa tidak bertujuan untuk mengajar masyarakat tentang sesuatu yang
terbaik untuk mereka. Tetapi dalam rangka melakukan pemberdayaan sebagai
sebuah proses pencarian (research) yang dilakukan bersama-sama untuk
mencari jalan terbaik dalam penyelesaian persoalan yang dihadapi. Mahasiswa
dalam hal ini melakukan tugas pendampingan terhadap apa yang dibutuhkan
oleh masyarakat dalam menghadap permasalahan-permasalahan sosial yang
ada di tengah-tengah mereka.

Pada mulanya KKN sebagai bentuk perpanjangan tangan program


Pemerintah dalam mempercepat proses Pembangunan Nasional, yaitu
mahasiswa terjun ke masyarakat untuk mempercepat perubahan sosial. Pada
tahun 1971/1972 diadakan proyek perintis yang dinamakan “Pengabdian
Mahasiswa kepada Masyarakat” yang dilaksanakan oleh tiga Universitas,
yaitu Universitass Gadjah Mada (UGM), Universitas Hasanuddin (UNHAS),
dan Universitas Andalas. Presiden Soeharto pada bulan Februari 1972
menganjurkan dan mendorong setiap mahasiswa untuk bekerja di desa dalam
jangka waktu tertentu, dengan tinggal dan bekerja membantu masyarakat desa
memecahkan persoalan pembangunan desa, Kegiatan mahasiswa di pedesaan
ini akhirnya masuk kurikulum pendidikan di perguruan tinggi pada tahun
1975.

Berdasarkan sejarah kegiatan mahasiswa di pedesaan yang kemudian


melahirkan istilah KKN sejak tahun 1971, pola perubahan kegiatan KKN
dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) fase; yaitu fase proyek Pemerintah dan

6
fase pembelajaran hidup bermasyarakat (pengabdian). Fase pertama, kegiatan
KKN pada saat itu merupakan proyek Pemerintah. Dengan skema segala
pembiayaan mahasiswa di desa ditanggung oleh pihak pemerintah. Bagi
masyarakat dan juga pihak pemerintah desa saat itu, kehadiran Mahasiswa
dipandang sangat penting. Mahasiswa dipandang sebagai cendekiawan muda
(orang pintar), sehingga dikagumi dan dihormati tatkala melakukan kegiatan
di daerah. Hal ini didukung pula oleh kondisi saat itu, yaitu peran mahasiswa
dalam pergolakan politik yang cukup menonjol sejak kemunculan Angkatan
66 yang dipelopori oleh kalangan mahasiswa.

Fase kedua, kegiatan KKN diprogramkan sebagai proses pembelajaran


hidup bermasyarakat (Pengabdian). Skema baru ini diprogramkan karena
Mahasiswa yang datang ke desa untuk KKN pada masa ini kurang
mendapatkan respon seperti pada fase pertama. Dan pihak Pemerintah Desa
memandang kegiatan KKN yang diadakan sebagai kegiatawan wajib
akademik semata. Pada fase ini juga, KKN dipandang sebagai bentuk kegiatan
untuk membantu pekerjaan Pemerintah. Dampak yang ditimbulkan dari
pandangan ini cukup problematik. Kegiatan-kegiatan yang diadakan
mahasiswa cenderung diarahkan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan
Pemerintah Desa yang sifatnya adalah administratif.

B. Tujuan
1. Umum
Kegiatan KKN IAIH NW Pancor bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat dan memecahkan permasalahan sosial bersama masyarakat
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat. Dan
sekaligus merealisasikan visi, misi, dan fungsi Perguruan Tinggi Agama
Islam (PTAI) IAIH NW Pancor.

7
2. Khusus
a. Memercepat kemampuan masyarakat dalam menghadapi arus
modernisasi dan globalisasi dan meningkatkan kemampuan sumber
daya manusia (SDA) sesuai dengan tuntutan dinamika
pembangunan dan perkembangan IPTEK.
b. Memercepat upaya pengembangan masyarakat ke arah terciptanya
masyarakat yang dinamis yang siap menghadapi perubahan menuju
perbaikan dan kemajuan yang sesuai dengan nilai-nilai sosio
kultural yang berlaku diantar masyarakat.
c. Memercepat upaya pembinaan pranata sosial dan meningkatkan
keahlian masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup dan
kemandirian.
d. Melatih penalaran dan kepekaan mahasiswa dengan bekerjasama
secara aktif dengan masyarakat.
e. Mengembangkan potensi mahasiswa untuk melakukan improvisasi
dan inovasi dalam bidang pekerjaan-pekerjaan sosial secara khusus
dan dalam membangun masyarakat secara umum.
f. Memberikan mahasiswa pengalaman untuk belajar dan bekerja
secara langsung dengan kelompok-kelompok masyarakat. Dan
menghadapi berbagai persoalan yang komplek melalui proses
partisipasi terpadu sehingga dapat membantu masyarakat
menemukan cara menghadapi permasahan-permasalahan sosial
yang dihadapi.
g. Mengembangkan potensi mahasiswa sesuai dengan bidang
keilmuannya masiang-masing ke arah peningkatan kemampuan dan
profesinya yang dilaksanakan secara mandiri dan kolektif.

8
C. Metodologi PAR
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan mahasiswa dalam
melaksanakan kegiatan KKN PAR adalah sebagai berikut:
a. Mengkaji keadaan desa secara umum, yaitu melakukan pengkajian
tentang petawilayah desa (geografis), keadaan sosial ekonomi, sosial
politik, sosial budaya, maupun rekonstruksi sejarah desa
b. Mengkaji keadaan desa secara topikal, yaitu melakukan pengkajian secara
mendalam tentang permaslahan-permasalahan sosial keagamaan dalam
masyarakat dan mengaitkannya dengan potensi-potensi yang dimiliki oleh
desa.
c. Membuat perencanaan secara partisipatif yaitu menyusun perencanaan
bersama masyarakat sesuai dengan bentukpermasalahan yang ditemukan
dan kebutuhan dari masyarakat itu sendiri.
d. Melaakukan aksi-aksi partisipatoris yaitu dengan melaksanakan upaya
untuk memecahkan permasalahan-permasalahan sosial keagamaan
bersama masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang mereka hadapi.
e. Melakukan refleksi yang bentuknya dengan melaksanakan monotoring
dan evaluasi atas upaya-upaya pengkajian keadaan desa secara umum,
pengkajian desa secara topikal dan aksi-aksi untuk memecahkan
permasalahan-permasalahan sosial keagamaan masyarakat.

D. Daur Program dan Daur Belajar KKN PAR


Adapun kegiatan KKN IAIH NW Pancor dilakukan berdasarkan daur
program Participatory Action Research (PAR) dengan tahapan-thapan
sebagai berikut:
1. Penjajagan Kebutuhan
Pengkajian desa/kawasan secara partisipatif (bersama-sama masyarakat)
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mahasiswa melakukan pemetaan (mapping) desa.
b. Mahasiswa melakukan penelusuran desa (transsektor).
c. Mahasiswa membuat kalender musim (seasonal calender).

9
d. Mahasiswa membuat hubungan kelembagaan (diagram venn).
e. Mahasiswa membuat penelusuran sejarah desa (timeline).
f. Mahaiswa membuat bagan perubahan dan kecendrungan (trend and
change)
g. Mahasiswa membuat diagram alur
h. Mahasiswa melakukan analisis masalah dan tujuan.
i. Mahasiswa membuat matrix ranking (bagan peringkat) persoalan
yang telah diinventarisir. Lalu dibuat matrix ranking masalah.

Dalam hal ini, tehnik-tehnik PAR bukan satu-satunya cara dalam


penjajagan kebutuhan dan diagnosis masalah. Mahasiswa boleh
memilih tehnik-tehnik PAR yang lain apabila tehnik tersebut dipandang
tidak mampu mengurai dan mendeteksi permasalahan yang dihadapi.

2. Perencanaan kebutuhan
Setelah melakukan kegiatan penjajagan dengan cermat dan detail,
langkah-langkah berikutnya adalah menyusun atau membuat
perrencanaan atau desain progam secara partisipatif (participatory
planning). Perencanaan program secara partisipatif didasarkan kepada
temuan-temuan yang sudah dibuat dalam matrix ranking.
Perencanaan dimaksudkan dalam sebagai sebuah proses dalam
menyusun satuan rencana kegiatan yang akan dilakukan. Tahap
perencanaan (planing) diawali dengan kajian keadaaan pedesaan secara
partisipatif yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan
aksi. Perlu diingat bahwa setiap daur program selalu dilakukan
monitoring dan evaluasi. Sedangkan perencanaan (planning) sendiri
merupakan rangkaian proses yang tidak bisa dilepaskan dari proses
sebelumnya.
Adapun penyusunan desain program dilakukan melalui lokakarya
bersama pihak yang terlibat dalam proses-proses kegiatan. Kegiatan
penyusunan desa program dilakukan dalam empat langkah yaitu;
pertama, identifikasi kegiatan yang dilengkapi dengan “draft logical

10
framework” yang bersifat sementara.kemudian dilakukan pembahasan
tentang menejemendaur program (program cycle management) yang
melibatkan pihak-pihak terkait untuk merumuskan sasaran (goal),
tujuan, keluaran, kegiatan, dan indikator penentu obyek serta asumsi-
asumsi penting lainnya. Disamping itu juga diperhitungkan masukan
yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Kedua,
mengidentifikasi pelaksanaan program yang meliputi pengetahuan,
keterampila menejerial dan tehnis, serta memiliki komitmen untuk
melaksanakan program secara partisipatif. Ketiga, distribusi
kewenangan yang membuat tugas dan tanggung jawab yang jelas dan
spesipik diantara para pengelola program sesuai dengan keahlian yang
dibutuhkan. Keempat, menyusun rencana kerja spesipik dan indikator
keberhasilan yang tertuang dalam logical framework.
3. Pelaksanaan dan pemantauan (Action Dan Monitoring)
Pelaksanaan kegiatan dan pemantauan kegiatan merupakan satu
rangkian yang utuh tidak terpisahkan.Setiap kegiatan harus ada
pemantauan secara terus menerus untuk melihat apakah kegiatan itu
terarah sebgaimana tujuan yang telah ditetapkan. Pemantauan
dilaksanakan untuk melihat proses kegiatan itu dilaksanakan
berdasarkan masukan yang ada.
Kegiatan penting pada tahap ini adalah:
a. Mengadakan sosialisasi program
b. Melakukan persiapan sosial dilokasi kegiatan dan dilakukan terus
menerus
c. Melakukan pelatihan
d. Melakukan kunjungan kelokasi
e. Mengadakan pertemuan rutin
4. Evaluasi Dan Refleksi
Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan
pencatatan sistematis dan analisis berkala bersama-sama dengan
masyarakat terhadap informasi yang telah dipilih selama program

11
berlangsung.Sehingga penyesuaian dapat dilakukan apabila
diperlukan.Refleksi dan evaluasi yang dilakukan adalah penilaian
terhadap relevansi, penampilan, efesiensi, dan dampak program dalam
konteks yang sudah ditetapkan bersama.

12
BAB II
KAJIAN DATA SEKUNDER

A. Letak Geografis
1. Letak Geografis dan Luas Wilayah
Luas Wilayah desa Jurit, kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok
Timur adalah 267,05 hektar.
2. Pembagian Wilayah
Adapun pembagian wilayah desa Jurit di bagi menjadi 9 kedusunan,
yaitu di antaranya :
a. Dusun Bangket Atas Barat
b. Dusun Jurit
c. Dusun Jurit Utara
d. Dusun Jurit Selatan
e. Dusun Dasan Lendang Utara,
f. Dusun Dasan Lendang Selatan
g. Dusun Sepolong Timur
h. Dusun Sepolong Tengah
i. Dusun Sepolong Barat
3. Batas Wilayah desa Jurit:
 Sebelah utara:desa Jurit Baru
 Sebelah selatan:desa Masbagik Utara Baru
 Sebelah timur:desa Aik Dewa dan Pringgasela
 Sebelah barat: desa Lendang Nangka dan Lendang Nangka Utara
4. Topografi dan Jenis Desa

Desa Jurit mempunyai luas wilayah lahan 267,05ha/m2 dan


merupakan daerah desa dataran rendah dengam ketinggian 337,00
mdpl .desa Jurit merupakan sebagian besar lahan nya adalah agraris
dan perkebunan, sebagian masyarakat juga banyak beternak sapi dan
kambing disamping mereka memiliki lahan subur .yang lebih dominan

13
dari desa ini adalah potensi perkebunan nanasnya banyak di
mamfaatkan oleh masyarakat disini. Namun pada saat-saat ini para
petani yang menanam nanas banyak yang gulung tikar, disebabkan
oleh mahalnya harga pupuk dan pembagian jatah desa dari pusat
(pupuk) dikurangi oleh pemerintah, salah satu penyebab besar banyak
masyarakat yg tidak menanam pohon nanas adalah dipengaruhi oleh
covid-19 yang sudah berjalan selama 2 tahun belakangan ini.

5. Iklim
a. Curah hujan intensitas: 55,00 dalam kurun waktu 6 bulan.
b. Suhu di desa juti: 45 derajat selsius rata rata.
6. Kondisi Demografis

Jumlah penduduk desa Jurit pada tahun 2019 sejumlah 7315


jiwa dengan jumlah laki-laki 3780 jiwa dan jumlah perempuannya
3535 jiwa dengam jumlah kepala keluarga 2333 kk.

7. Aspek pendidikan

Pendidikan formal dan pendidikan non formal memiliki


peranan yang sangat penting dalam menjawab berbagai persoalan
dalam kehidupan. Dengan pendidikan kita bisa menggenggam dunia,
dan mengatasi berbagai problema yang ada didalamnya. Seperti
umumnya petani disemua daerah. Penduduk didusun ini berangggapan
bahwa pendidikan sangatlah penting bisa kita lihat dari banyak nya
masyarakat yang berlomba-lomba membuat pendidikan non formal
dan banyak juga pendidikan formal di desa ini. Adapun jumlah
pendidikan formal dan non formal di desa ini sebagai berikut: Jumlah
pendidikan formal di desa jurit tergolong lengkap mulai PAUD, SD,
MI, MTS, MA. sedangkan pendidikan non formal seperti TPQ dan
LUMBUNG QUR,AN. Rata rata masyarakat disini sadar akan penting
nya pendidikan.

14
8. Aspek ekonomi
Masyarakat jurit pada umum nya banyak bekerja pada bidang
sektor perkebunan dan pertanian, peternakan, perdagangan.
Perkebunan berupa berkebun nanas, pisang; pertanian berupa bertani
padi; peternak berupa berternak ayam pedaging, ayam petelur, sapi,
dan peternak kambing, Perdagangan berupa Banyaknya UMKM-
UMKM di Dusun Sepolong Barat dan Sepolong Timur. Pekerjaan
masyarakat desa Jurit ini rata-rata kepemilikan sendiri tanpa ada modal
dari orang lain. Adapun kegiatan ekonomi ini terselenggara karena
sesuai dengan potensi yang di miliki desa tersebut.
9. Realita keagamaan

Dilihat dari potret keagamaan, seluruh masyarakat desa jurit


memeluk agama Islam sedangkan organisasi dimasyarakat ada
Wahabi, Muhamadiah, NU dan NW, dan didesa Jurit ini ternyata kita
temukan juga masyarakat “ Waktu Telu” yang masih tetap eksis di
dalam menjalankan adat istiadat mereka. Pengetahuan keagamaa
masyarakat didesa Jurit ini termasuk sangat tinggi di buktikan dari
banyak nya TPQ-TPQ yang terdapat pada masing-masing dusun, bisa
dibilang dari ujung Utara sampai Selatan banyak kita temukan TPQ
dan banyak acara ke agamaan seperti yasinan, tahlilan dan hiziban.

15
BAB III
KAJIAN KEADAAN DESA

A. Gambaran Keadaan Desa Jurit

Masyarakat terbentuk karena adanya proses interaksi antara individu


satu dengan individu yang lain, antar individu dengan kelompok ataupun
antar kelompok satu dengan kelompok yang lain. Dalam proses interaksi
tersebut akan diperlukan ada,nya komunikasi sosial. Dan di dalam
komunikasi sosial tersebut, setiap individu tentu mempunyai pikiran, visi,
dan misi yang berbeda. Dalam kehidupan bermasyarakat, perbedaan
merupakan suatu hal yang wajar dan biasa, karena setiap individu memiliki
kepentingan yang berbeda-beda dan ketika kepentingan antara satu individu
dengan individu lain ataupun kelompok dengan kelompok lain saling
berbenturan maka terjadilah perbedaan. Pada dasarnya, perbedaan tidak bisa
lepas dari kehidupan bermasyarakat, karena perbedaan merupakan suatu
fenomena sosial yang tidak dapat dihilangkan dalam suatu interaksi sosial.
Namun, dalam hal ini perbedaan hanya dapat dikendalikan dan
diminimalisirkan, sehingga perbedaan tidak sampai stadium lanjut yang
nantinya dapat mengancam suatu tatanan kehidupan yang ada dalam
masyarakat. Oleh karena itu, integrasi sosial selalu menjadi harapan dan
dambaan untuk meminimalisirkan perbedaan yang terjadi untuk menyikapi
permasalahan tersebut.

Desa Jurit merupakan salah satu desa dari beberapa desa yang
terdapat di kecamatan Pringgasela. Desa jurit adalah sebuah Desa yang cukup
luas wilayahnya dan terbagi menjadi 9 Dusun. Masyarakat Desa jurit adalah
masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai nilai moral Keagamaan,
gotong rotong, kekeluargaan, dan keramah tamahan. Dari sinilah warga jurit
membangun desanya menjadi desa yang aman dan tentram. Sesuai dengan
visi misi desa jurit: “ TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA JURIT YANG

16
ADIL DAN SEJAHTERA, BERBUDI LUHUR BERDAYA SERTA
BERBUDAYA SEJAJAR DENGAN DESA LAINNYA YANG LEBIH MAJU “

Masyarakat desa jurt merupakan masyarakat yang sangat patuh pada


pemimpinnya. Di mata masyarakat, kepala desa merupakan panutan yang
bisa dibuat contoh. Setiap hari masyarakat Desa jurit bekerja keras, dan juga
masyarakat Desa jurit memiliki semangat yang tinggi untuk bekerja, dalam
menekuni pekerjaan mereka. Masyarakat di desa ini mayoritas
berpencaharian sebagai peternak, buruh kebun,petani dan pedagang

Dari hasil berternak, buruh kebun ,bertani dan berdagang. Mereka


bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bahkan lebih. Khusus
masyarakat yg mempunyai lahan perkebunan dan pertanian sendiri digunakan
untuk masa depan anak-anak dan keluarganya. Hal ini didukung oleh wilayah
desa jurit yang sebagian besar adalah area perkebunan dan pertanian yang
menjadikan sebagai salah satu aset utama perekonomian yang dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Jurit. Dari hasil pertanian,
peternakan dan perkebunan, masyarakat Desa jurit bisa memenuhi kebutuhan
sandang dan pangan mereka. Oleh karena itu, mereka menghabiskan separuh
waktu dan seluruh tenagabahkan biaya yang tidak sedikit untuk menekuni
profesi mereka sebagai peternak,pedagang ,petani dan buruh dikebun.

Kegiatan yang berkaitan dengan partisipasi baik yang berkaitan


dengan Desa jurit akan menjadi masyarakat yang kreatif dan mampu berdaya
saing serta tidak kalah dengan desa-desa yang lain dalam hal-hal yang
berkaitan dengan kreatifitas masyarakat.

Sedangkan semua aspek sosial tentunya akan menjadikan kondisi


fisik Desa jurit akan lebih indah dan kelihatan maju, ditambah lagi dengan
kegiatan religi yang berkesinambungan dan terus kondusif akan menjadikan
kerukunan masyarakat dan jiwa kekeluargaan menjadi erat lagi. semua
kegiatan religi yang telah kami lakukan didesa ini kami harapkan bisa terus
dilanjutkan dan tidak berhenti setelah kami tinggalkan dari lokasi KKN.

17
Dari kompleksitas kegiatan yang kami lakukan baik yang berorientasi
pada bentuk partisipasi dibidang sosial dan religi serta semua program yang
sifatnya membangun kreatifitas masyarakat Desa Jurit dalam membangun
dan mengembangkan potensi alam dan potensi masyarakat Desa jurit kami
memiliki pandangan kedepan Desa jurit menjadi desa yang aman, tentram
dan berdaya saing jika kegiatan-kegiatan ini terus dikembangkan dan
ditingkatkan.

Namun, dengan keterbatasan waktu dalam KKN, maka kerja kami


dalam mendampingi masyarakat untuk memanfaatkan potensi alam dan
potensi masyarakat dirasakan kurang. Oleh sebab itu, proses pendampingan
tersebut dilanjutkan oleh warga Desa jurit, serta masih membutuhkan
kelanjutan penanganan di tahun yang akan datang. Ini bukan akhir dari
perjalanan dalam proses perubahan, namun merupakan sebuah awal dari
proses penguraian dari semua kebutuhan masyarakat menuju kemandirian
dalam berkarya dan berkreatifitas. Dalam menjalani proses ini membutuhkan
kelanjutan di tahun-tahun yang akan datang untuk lebih ditingkatkan dengan
memberdayakan masyarakat Desa jurit dalam membangun kegiatan yang
berkaitan dengan aspek religi, social dan kreatifitas masyarakat sehingga
pemanfaatan potensi alam dan potensi masyarakat Desa jurit bisa diolah
sebaik mungkin dan mendapatkan hasil yang efektif dan efisien.

18
BAB IV
PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN (FORUM GROUP DISCUSSION
(FGD)/PLENO DESA)

1. Rencana kegiatan
a. Rencana jangka panjang
1. Piket di kantor desa
2. Kunjungan ke UMKM
3. Mengajar di TPQ
b. Rencana jangka menengah
1. Petugas Jum’atan
2. Yasinan tiap malam jum`at di masjid
3. Bersih-bersih masjid
4. Entri data penduduk
c. Rencana Jangka pendek
1. Kajian keagamaan menyambut bulan suci Ramadan
2. Mengadakan perlombaan untuk menyambut bulan suci
Ramadhan
3. Berpartisipasi dalam kegiatan posyandu dalam sebulan sekali .
2. Pengelompokan masalah
Permasalahan sosial budaya kemasyaakatan
Tingginya tingkat perceraian masyarakat
Di pengaruhi oleh:
1. Tingkat emosional yang tinggi seperti:
a) KDRT
b) Rasa bosan
c) Perbedaan prinsip
2. Faktor ekonomi seperti:
a) Pengangguran
3. Faktor pendidikan yang rendah :
a) Kurang pendidikan agama

19
b) Kurang pendidikan formal
1. Dampak ekonomi :
a) Menurunya kesadaran dalam membiyai kebutuhan anak ketika
sudah bercerai.
b) Masalah harta gono gini
2. Dampak terhadap orang tua:
a) Perselisihan antara kedua belah pihak
b) Banyak status janda dan duda

Solusinya:
1. Melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan tentang pernikahan dini dan
perceraian, disekolah tingkat MTS dan MA .

20
BAB V
AKSI KEGIATAN

A. PROGRAM
1. Melaksanakan pembersihan ( BAKSOS )

Kegiatan ini merupakan kegiatan sosial dalam bentuk kebersihan


baik itu masjid ,kantor desa dan pinggir jalan umum,kegiatan ini
dilaksanakan sekali seminggu tepat nya pada hari sabtu mulai pukul 08:00
sampai selesai ,tujuan dari kegiatan ini untuk menjaga kesadaran
masyarakat atas lingkungan sekitar dan menjaga kekompakan di tengah
masyarakat.Kegiatan Baksos ini rutin kami lakukan tiap pagi sabtu di
setiap masjid atau di tiap dusun yang sedang mengadakan pembersihan .
2. Mengadakan Lomba

21
Dalam program lomba tersebut kami dari tim KKN PAR 2022
mengadakan kegiatan berupa lomba-lomba dengan tema ‘’ Semarak
Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1443 H. ‘’Lomba yang kami adakan
sebanyak lima yaitu : Tahfidz, Adzan, Pashion Show, Lari Karung dan
Sendok Kelereng.
B. KEGIATAN
a. Kegiatan Dibidang Keagamaan
1. Pemberdayaan TPQ

TPQ adalah singkatan dari (Taman Pendidikan Al-Qur’an) adapun


manfaat terbentuknya TPQ adalah salah satu wadah tempat pembelajaran
para santri selain mempelajari bagaimana cara membaca Al-Qur’an yang
baik dan benar, juga merupakan tempat untuk mempelajari dasar-dasar

22
agama islam lainnya dan juga mengembangkan bakat-bakat yang ada pada
mereka.
Partisipasi pemberdayaan TPQ yang kondusif kami bina selama
mengadakan KKN PAR di Desa jurit ini dengan harapan mampu
menyambung dan menghidupkan aspek religi yang selama ini kurang
mendapat perhatian pembinaan dari masyarakat setempat. Dalam kegiatan
partisipasi yang kami lakukan, salah satu langkah awal kami adalah yang
pertama bagaimana cara mengajarkan mereka membaca Al-Qur’an dengan
bertajwid karena masih banyak dari adik-adik TPQ yang kurang paseh
dalam membaca Al-Qur’an dengan bertajwid.
Adapun TPQ yang kami bina adalah TPQ yang ada di masing-
masing dusun desa jurit.
2. Hiziban di rumah kawil di desa jurit.

Hiziban merupakan kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh para


masyarakat dan remaja desa jurit pembacaan hiziban ini dilakukan di sebagian
musholla dan rumah warga yang ada di wilayah desa Jurit secara bergantian
dilaksanakan seminggu sekali setiap hari jumat pukul 16:00 WITA. Tujuan
pembacaan hiziban ini sama dengan yasinan umum yaitu Salah satunya adalah
terhindar dari bencana alam yang bisa datang secara tiba-tiba tanpa diketahui
sebelumnya selain dan untuk melatih masyarakat dan remaja membaca Al-Qur’an

23
dan menanamkan rasa cintanya kepada Allah dengan melakukan doa melalui
pembacaan hizib secara bersama-sama.
3. Yasinan mingguan setiap malam jum’at

Yasinan merupakan kegiatan keagamaan yang rutin di lakukan


oleh masyarakat dan remaja desa jurit di samping kegiatan hiziban,
pembacaan yasinan ini di lakukan tiap rumah warga secara bergantian di
laksanakan seminggu sekali setiap malam jum’at pukul 07:00
WITA.Tujuan pembacaan yasinan ini untuk mendoakan keluarga yang
mengadakan kegiatan yasinan tersebut, sekaligus meningkatkan keimanan
religius masyarakat dan remaja yang ada di desa jurit.
5. Kajian ke agamaan

24
Kajian keagamaan merupakan kegiatan pemberian pemahaman tentang
agama atau pemberian tausiah singkat yang disampaikan tuan guru atau
ustad setempat.kegitan kajian ke agamaan ini dilakukan untuk menyambut
bulan suci ramadan di laksanakan ba’da magrib sampai waktu isya.tujuan
di adakannya kegitan keagamaan ini adalah untuk membentuk insan yang
bertaqwa dan ber akhlakkul karimah.
6. Selakaran

Selakaran merupakan kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan pada


malam hari setelah isya secara bergantian di rumah warga sekitar.
Selakaran ini bertujuan untuk memenuhi hajat masyarakat yang
mempunyai kelebihan rizki dan memumpuk nilai nilai keislaman pada
warga setempat.

25
b. Kegiatan dalam bidang sosial
1. Piket dikantor desa

Piket dikantor desa merupakan kegiatan dalam bidang sosial yaitu


dalam bentuk pelaksanaan membantu kegiatan atau pekerjaan staf di
kantor desa kegiatan ini dilaksanakan setiap mulai dari hari senin sampai
jumat mulai pukul 08:00 sampai jam 12:00 tujuan kegiatan ini untuk di
perbantukan staf desa dan sekaligus menjalin silaturahmi dengan staf
perangkat desa.
2. Berpartisipasi dalam kegiatan posyandu

26
Posyandu merupakan kegiatan dalam bidang kesehatan dalam
bentuk memeriksa kesehatan warga setempat sekaligus menjaga
kelangsungan ibu ibu yang sedang hamil dan yang sudah melahirkan.acara
posyandu ini di laksanakan satu kali dalam sebulan tujuan diadakan
posyandu ini untuk menjaga keberlangsungan kesehatan warga setempat.

27
BAB VI
CATATAN EVALUASI DAN REKOMENDASI
A. Catatan evaluasi

Desa jurit merupakan salah satu desa dari beberapa desa yang terdapat
di kecamatan pringgasela.Desa jurit memiliki mayoritas mata pencaharian
sebagai petani sawah/kebun dan peternak.Wilayah ini memiliki potensi
yang cukup baik dengan wilayah dataran rendah dengan potensi wilayah
perkebunan persawahan ,terutama potensi dalam perkebunan nanas yg
harus di optimalkan oleh warga setempat.

Semua kegiatan rutinitas masyarakat desa jurit di bidang religi sudah di


kategorikan sangat baik, cuman butuh tindak lanjut yang
berkesinambungan, begitu juga dari aspek sosialnya sudah mulai membaik
dan butuh peningkatan lagi sehingga mampu mewujudkan harapan
bersama dari semua lapisan baik dari masyarakat maupun pemerintah Desa
jurit sendiri.

Dari kegiatan lapangan yang telah kami laksanakan maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:

1) semua kegiatan yang telah diprogramkan berjalan dengan baik sesuai


dengan yang direncanakan diharapkan.

2) Keadaan masyarakat Desa jurit sangat baik, kehidupan kemasyarakatan


dan sosial, religi sangat baik dan jiwa toleransi serta kebersamaannya
sangat tinggi.

3) Sarana dan prasarana yang berhubungan dengan masalah


pendidikan agama (TPQ) sudah cukup,dan sarana pendidikan yang sudah
cukup dan sangat layak

28
B. Rekomendasi
Dalam hal ini kami ingin merekomendasikan kepada :
1. Kepada Kades/Kadus
 Desa jurit di 4 dusun ini masih sangat perlu untuk dijadikan desa
binaan IAIH Pancor; karena ada banyak potensi alam yang belum
tergali sepenuhnya, khususnya banyak sumber daya manusia yang
perlu dibina untuk mengembangkan ketrampilan dengan bahan
mentah yang banyak sekali disekeliling desa mereka.
 Kami berharap untuk kedepannya apabila ada yang KKN di
wilayah Desa jurit dari tingkat satuan perguruan tinggi manapun
supaya diperhatikan dan mendapat bimbingan serta pengontrolan
dari pihak desa atau kekadusan yang lebih kondusif.
2. Kepada Panitia KKN PAR .
 Pengawasan lapangan hendaknya lebih merata pada setiap lokasi
KKN
3. Kepada Lembaga (IAIH)
Untuk Badan Pelaksana KKN PAR IAIH, hendaknya pembekalan
dalam tataran teoritis, hendaknya diselipkan juga bekal dalam tataran
praktis sehingga penguasaan materi oleh mahasiswa peserta KKN
dapat lebih mendalam dengan harapan kualitas program lapangan

29

Anda mungkin juga menyukai