Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
Prinsip semua pelaku usaha adalah mencari laba atau berusaha untuk
meningkatkan labanya. Hal ini menyebabkan laba menjadi salah satu ukuran
Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan menjadi paling penting dalam
dilakukan oleh pihak internal (manajemen) dan pihak eksternal perusahaan yang
kas perusahaan, dan informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan dapat
satu informasi keuangan yang bersumber dari intern perusahaan (Zainuddin dan
Hartono, 2016:47-49).
atau tingkat kesehatan suatu perusahaan (Mamduh, 2012:35). Salah satu teknik
(Sudarini,2016:45).
kemudian menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang
Rasio keuangan menjadi salah satu alat oleh para pengambil keputusan
berikutnya. Bagi pihak eksternal terutama kreditur dan investor, rasio keuangan
diberikan kredit atau untuk dijadikan lahan investasi yang baik. Bagi pihak
pemerintah, dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi
keuangan Bank pada periode dan saat tertentu sesuai dengan standar Bank
keuangan Bank secara keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca kondisi Bank
yang sesungguhnya termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini
3
juga menunjukkan kinerja manajemen Bank selama satu periode. Dalam laporan
kekayaan yang dimiliki. Kemudian juga akan tergambar kewajiban jangka pendek
maupun jangka panjang serta ekuitas (modal sendiri) yang dimilikinya. Kemudian
diperoleh bank dalam suatu periode tertentu dan biaya-biaya atau beban yang
boleh atau tidak dalam hukum islam. Berdasarkan kehawatiran masyarakat maka
Qur’an pada surat Al-Baqarah ayat 275 dan surat Ali Imran ayat 130 yang
menghasilkan laba dapat menjadi tolok ukur kinerja perusahaan tersebut. Semakin
dari rasio laba terhadap asset (ROA), baik untuk kategori bank yang full fledge
rentabilitas adalah return on asset (ROA). Return on Aset (ROA) merupakan rasio
laba yang diperoleh bank. Return on asset (ROA) digunakan untuk mengetahui
pada tahun 2011, profitabilitas bank syariah sebesar 1, 79% namun kemudian naik
pada tahun 2012 menjadi 2.1%. Pada tahun 2014, Return On Asset (ROA)
pembiayaan pada tahun 2015, Return On Asset (ROA) meningkat 2,2 % di tahun
2015 dan kemudian pada tahun 2016 sebesar 2,27%. Pada tahun 2014 terjadinya
penurunan tingkat Return On Asset (ROA) yang banyak hingga mencapai 0,8%.
Turunnya Return On Asset (ROA) pada tahun 2014 dipengaruhi turunnya besaran
terhadap aset turun. Selama tiga tahun terakhir ini rasio Return On Asset
6
juga mengalami kenaikan. Semakin besar return on asset (ROA), maka semakin
tinggi pula profitabilitas yang dimiliki perbankan syariah. Return On Asset (ROA)
secara keseluruhan.
Machfoedz (1999) adalah manajemen. Yaitu seluruh manajemen suatu bank, salah
(FDR) Pada akhirnya akan mempengaruhi dan bermuara pada perolehan laba
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung resiko. Besarnya modal suatu bank akan berpengaruh pada mampu
atau tidaknya suatu bank secara efisien menjalankan egiatannya. Jika modal yang
dimiliki oleh bank tersebut mampu menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat
hubungan antara CAR dengan ROA adalah positif. BOPO atau Operational
Efficiency Ratio merupakan perbandingan antara total biaya operasi dengan total
pendapatan operasi. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan
7
Semakin tinggi rasio BOPO, kinerja bank akan semakin menurun. Begitu pula
sebaliknya, semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja
manajemen bank tersebut (Riyadi, 2006). Dengan demikian besar kecilnya BOPO
analog dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada bank konvensional, merupakan
aset yang dimiliki bank (Dendawijaya, 2003). Sehingga semakin tinggi LDR
maka laba bank semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu
kinerja bank juga meningkat (Mahardian, 2008). Dengan demikian besar kecilnya
Bank perlu meningkatkan kinerjanya agar tercipta perbankan yang sehat dan
Tabel 1.1
Tahun
Indikator
2017 2015 2016 2017 2017 2015 2017
CAR (%) 23,2 22,95 20,83 14,39 15,64 16,44 15,55
BOPO (%) 79,46 80,06 82,49 73,64 82,03 82,5 81,59
LDR (%) 82,19 79,7 89,75 78,62 82,01 82,1 81,05
ROA (%) 2,65 2,33 2,1 2,03 2,01 2,02 2,01
Sumber : Laporan Publikasi BI (diolah)
Berdasarkan tabel 1.1 di atas, maka dapat diketahui, bahwa secara rata-rata
ROA tahun 2011 – 2017 telah mencapai standar ukuran Bank di Indonesia yaitu
di atas 1,5%, pada tahun 2016 ROA mengalami penurunan walaupun masih
pada tahun 2017, kemudian turun menjadi 2,33% pada tahun 2015, kemudian
ROA turun lagi menjadi 2,10% pada tahun 2015. Kemudian mengalami
penurunan pada tahun 2016 menjadi 2,03% dan menurun lagi pada 2017 menjadi
2,01%. Lalu pada tahun 2017 CAR 16.44, BOPO 82.5, LDR 82.1 dan ROA 2.02,
sedangkan tahun 2015 CAR 15.55, BOPO 81.59, LDR 81.05 dan ROA 2.01. Dari
tabel terbukti bahwa ROA bank mengalami penurunan dari tahun 2011 sampai
mendatang. Dan apabila terjadi penurunan nilai profitabilitas maka perlu diketahui
faktor-faktor apa saja yang menyebabkan fluktuasi (ROA) sehingga dapat segera
9
yang umum digunakan oleh BI sebagai pembina dan pengawas perbankan yang
2016). Disamping itu karena ROA merupakan metode pengukuran yang obyektif
yang didasarkan pada data akuntansi yang tersedia dan besarnya ROA dapat
perbankan.
mengalami penurunan setiap tahunnya yaitu sebesar 23,20% pada tahun 2011
sedikit turun menjadi 22,95% pada tahun 2015 kemudian turun menjadi 20,83%
pada tahun 2016. Kemudian pada tahun 2017 CAR menurun lagi menjadi 14,39%
dan naik menjadi 15,64% pada tahun 2017. Bahkan secara individu sampai
dengan tahun 2017 hampir sebagian besar bank Syariah mengalami CAR yang
menurun, walaupun masih di atas ketentuan BI yaitu di atas 8%, maka semakin
Jika dilihat dari kekonsistenan data antara rasio keuangan CAR dengan
ROA pada tahun 2011-2017 nilai rata-rata CAR mengalami penurunan dan diikuti
dengan menurunnya nilai rata-rata ROA. Akan tetapi peningkatan CAR pada
tahun 2017 menjadi sebesar 15,64% tidak diikuti dengan peningkatan ROA,
dimana ROA bank umum masih tetap turun walaupun sedikit yaitu dari 2,03%
menjadi 2,01% .
10
Pada tabel 1.1 terlihat perolehan BOPO dari tahun 2017 sampai 2017
2015 yaitu sebesar 79,46% pada 2011 kemudian meningkat menjadi sebesar
80,06% pada tahun 2015 dan kembali meningkat pada 2016 menjadi 82,49% .
Pada tahun 2011 BOPO turun menjadi 73,64% akan tetapi turunnya
BOPO tidak diikuti meningkatnya ROA, dimana ROA turun menjadi 2,03%. Hal
ini bertentangan dengan teori yang ada, dimana jika rasio BOPO menurun, maka
seharusnya ROA mengalami kenaikan. Jika BOPO semakin kecil, maka dapat
meningkat atau membaik (Riyadi, 2016:44). Pada tahun 2016 BOPO naik menjadi
Jika dilihat dari Tabel 1.1 LDR Bank umum di Indonesia dari tahun 2011-2017
terus mengalami fluktuasi yaitu sebesar 82,19% pada tahun 2011, menurun
menjadi 79,70% pada tahun 2015, meningkat menjadi 89,75% pada tahun 2016.
Kemudian turun pada tahun 2017 menjadi 78,62% dan meningkat menjadi
82,01% pada 2017. Dari tabel terlihat bahwa LDR berfluktuasi dari tahun ke
tahun. Akan tetapi perolehan LDR yang fluktuatif ini tidak sesuai dengan teori
yang ada dimana hubungan antara LDR dan ROA seharusnya adalah berbanding
Tabel 1.2
Rasio Standar BI
CAR > 8%
BOPO 93,52%
LDR 110 %
ROA > 1,5%
Sumber : Publikasi BI (2017)
1. CAR mencerminkan modal Bank, semakin besar CAR maka ROA yang
diperoleh Bank yang akan semakin besar karena semakin besar CAR
kinerja Bank juga meningkat. Selain itu, semakin tinggi permodalan bank
Semakin kecil BOPO maka ROA akan meningkat. Hasil penelitian yang
Usman (2003) dan Yuliani (2007) menunjukkan hasil bahwa LDR tidak
umum swasta nasional devisa, Bank umum swasta nasional non devisa, Bank
pembangunan daerah, Bank campuran dan Bank asing. Bank yang diteliti dalam
penelitian ini adalah Bank Syariah Nasional . Alasan pemilihan Bank Syariah
Nasional karena Bank Syariah Nasional merupakan Bank yang mengelola aset-
aset negara. Hal tersebut dapat dilihat dari kepemilikan saham yang menunjukkan
jumah saham yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia lebih besar dari yang
dimiliki oleh masyarakat. Selain itu, Bank Syariah Nasional yang berjumlah
empat Bank, memiliki total aset, dana pihak ketiga, dan kredit yang cukup besar
13
hampir menyaingi Bank swasta devisa yang berjumlah 31 Bank (Annual Report
ROA Bank BUMN di Indonesia yang dipengaruhi CAR, BOPO, dan LDR
selama periode tujuh tahun terakhir yaitu periode 2011 sampai tahun 2017.
Sampel yang digunakan adalah tahun 2011 sampai tahun 2017 karena pada
belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk melakukan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan Secara rinci, maka dalam
penelitian ini Penulis merumuskan masalah sebagai dasar kajian penelitian yang
dilakukan yaitu:
1. Apakah rasio CAR berpengaruh secara parsial terhadap ROA Bank Syariah
3. Apakah rasio LDR berpengaruh secara parsial terhadap ROA Bank Syariah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
diinginkan.
tersebut.
D. Sistematika Penulisan
Bab II Dasar Teori. Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang
Bab III Metode Penelitian. Bab ini menguraikan tentang desain penelitian,
objek penelitan , tempat penelitian, sumber data penelitian, variabel penelitian dan
definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data
Bab IV Hasil Penelitian, bab ini menguraikan tentang analisa data dan
BAB II
DASAR TEORI
A. Manajemen Keuangan
masalah utama didalam suatu organisasi atau perusahaan guna mencapai tujuan
perusahaan yang baik dan terarah, baik dalam hal mendapatkan dana serta
yang bertanggung jawab atas aktivitas ini adalah manejer keuangan, selanjutnya
Dana suatu perusahaan dapat diperoleh dari sumber keungan eksternal dan
Arus dana yang terjadi dalam kegiatan operasi perusahaan harus dapat diatur serta
Husnan (2016:3) ”
bagaimana mengelola serta menggunakan dana tersebut secara efektif dan efesien
dari waktu ke waktu sebelum tahun 1950, dimana fungsi utama manajemen
tahun 1950 adalah adanya analisa secara sistematis dari ”internal management”
didalam perusahaan dengan faktur pada aliran dana (flow of fund) di dalam
sturktur perusahaan.
mengelola arus dana yang masuk maupun keluar dari suatu perusahaan seefisien
perusahaan, akan mensejahterakan bukan hanya para pemegang saham, tetapi juga
3. Laporan Keuangan
tanggal tertentu, laporan operasi untuk periode tertentu, dan laporan arus
sebagai berikut :
suatu produk akhir dari proses kegiatan-kegiatan akutansi dalam suatu usaha
biasa digunakan adalah tahunan yang dimulai 1 Januari dan berakhir pada tanggal
31 Desember. Periode seperti ini disebut periode tahun kalender. Selain tahun
kalender, periode akuntansi bisa juga dimulai dari tanggal selain tanggal 1
Januari.
Istilah periode akuntansi sering juga diganti dengan istilah tahun buku.
Walaupun periode akuntansi ( tahun buku ) yang digunakan itu adalah tahunan,
manajemen masih dapat menyusun laporan keuangan untuk periode yang lebih
25
pendek, misalnya bulanan, triwulan, atau kwartal. Laporan keuangan yang dibuat
untuk periode yang lebih pendek dari satu tahun disebut laporan intern.
mengumpulkan data keuangan dan data-data lainnya dari suatu kesatuan ekonomi,
dalam rangka penyajian hasil usaha dan posisi keuangan selama satu periode
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, oleh sebab
itu tujuan laporan keuangan harus sesuai dengan fungsinya sebagai penyaji
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan itu harus
dipercayakan kepadanya.
manajemen untuk :
Adapun sifat dan keterbatasan dari laporan keuangan dijelaskan oleh Amin
1. Bersifat historis.
2. Bersifat umum.
3. Penggunaan taksiran.
4. Melaporkan informasi yang material.
5. Bersifat konservatif.
6. Menekankan makna ekonomi.
7. Menggunakan istilah teknis.
8. Menimbulkan variasi.
28
9. Bersifat kualitatif.
10. Window dressing.
11. Nilai saat tertentu.
12. Nilai beli mata uang.
berbagai pertimbangan.
penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang lebih kecil
11. Nilai yang tercantum dalam laporan keuangan hanyalah nilai pada saat
tertentu.
12. Nilai yang tercantum dalam laporan keuangan adalah nilai mata uang.
Sesuai dengan apa yang menjadi objek penelitian maka penulis hanya
1). Neraca
pada suatu periode tertentu. Secara garis besar, neraca memberikan informasi
mengenai sumber dan penggunaan pada perusahaan. Sisi sebelah kiri neraca
baik investasi jangka panjang maupun investasi jangka pendek selama periode
Dalam neraca jumlah aktiva akan sama besar dengan jumlah pasiva,
dimana pasiva terdiri dari kewajiban kepada pihak luar (utang) dan kewajiban
a. Aktiva
yang terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva lain-lain. Aktiva
adalah manfaat ekonomis yang diharapkan akan diterima oleh suatu badan
usaha sebagai hasil dari transaksi di masa lalu, yang biasa dinyatakan dalam
satuan uang. Pengertian aktiva lancar menurut Zaki Baridwan (2017 :21),
sebagai berikut :
Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa aktiva lancar meliputi kas
dan aktiva lain seperti piutang dagang, persediaan, piutang pegawai, surat-
Aktiva tetap meliputi aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud
b. Pasiva
terdiri dari utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Utang adalah
31
jangka pendek (satu tahun). Untuk utang jangka panjang yang jatuh tempo
dan akan dilunasi dalam waktu 12 bulan dilaporkan dalam kelompok utang
lancar.
perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan utang yang merupakan kewajiban
yang ditanamkan dalam perusahaan. Jumlah ini timbul dari setoran para
pemilik dan perubahan nilai aktiva yang terjadi karena hasil usaha
kegiatan usahanya selama periode tertentu dapat dilihat pada laporan laba
disebut juga laporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya yang
a. Pendapatan
dari konsumen sebagai hasil dari pemberian jasa atau penjualan barang oleh
perusahaan.
b. Biaya
B. Pengertian Bank
Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi
tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam
bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak,
dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang (Sinungan,
2017:45).
(Riyanto, 2016:11).
Dari pengertian diatas, dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa Bank
Pada dasarnya tugas pokok Bank menurut UU No.19 tahun 1998 adalah
2. Jenis-jenis Bank
Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari berbagai segi antara
lain (Kasmir,2015:45) :
1. Bank Umum
2. Bank Pembangunan
3. Bank Tabungan
4. Bank Pasar
5. Bank Desa
6. Lumbung Desa
7. Bank Pegawai
8. Dan bank lainnya
memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dilihat dari akte pendirian dan
36
penguasaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan. Jenis bank dilihat
Rasio keuangan adalah hasil perhitungan antara dua macam data keuangan
Bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kedua data keuangan
tersebut yang pada umumnya dinyatakan secara numerik, baik dalam presentase
atau kali. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan Bank pada periode tertentu, dan dapat dijadikan tolak ukur untuk
2017:58)
publikasi biasanya meliputi rasio permodalan yaitu CAR, Aktiva Produktif yaitu
Pemenuhan PPAP; rasio rentabilitas yaitu ROA, Return On Equity (ROE), Net
Interest Margin (NIM), Beban Operasional Termasuk Beban Bunga dan Beban
38
termasuk Pendapatan Bunga (BO/PO) ; rasio Likuiditas yaitu Cash Ratio dan
LDR.
Modal (Modal Inti) atau Laba (Sebelum Pajak) dengan total Assets yang dimiliki
(sebelum pajak) dengan total aset Bank, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi
pengelolaan aset yang dilakukan oleh Bank yang bersangkutan. CAR yaitu rasio
kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank, untuk saat
ini minimal CAR sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR),
atau ditambah dengan Risiko Pasar dan Risiko Operasional, ini tergantung pada
kondisi bank yang bersangkutan, CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia ini,
Pendapatan Operasional, semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik
1. Profitabilitas (ROA)
menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. (Mamduh dan
Halim : 2016:45)
aktiva. Net Profit Margin menunjukkan kemampuan memperoleh laba dari setiap
aktiva yang dimilikinya. Apabila kedua faktor itu meningkat maka ROA juga
Modal merupakan sumber dana pihak pertama, yaitu sejumlah dana yang
diinvestasikan oleh pemilik untuk pendirian suatu Bank. Jika Bank tersebut sudah
beroperasi maka modal merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
40
maka permodalan Bank harus senantiasa mengikuti ukuran yang berlaku secara
mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain)
ikut dibiayai dari dana modal sendiri Bank disamping memperoleh dana-dana dari
sumber-sumber diluar Bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-
lain. Dengan kata lain, CAR adalah rasio kinerja Bank untuk mengukur
kecukupan modal yang dimiliki Bank untuk menunjang aktiva yang mengandung
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
𝐶𝐴𝑅 = 𝑥 100%
𝐴𝑇𝑀𝑅
pendapatan operasional, semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik
sumber daya yang ada di perusahaan. Besarnya rasio BOPO yang dapat ditolerir
oleh perbankan di Indonesia adalah sebesar 93,52%, hal ini sejalan dengan
Bank yang sehat rasio BOPO nya kurang dari 1, sebaliknya Bank yang
kurang sehat (termasuk BBO dan Take Over) rasio BOPO nya lebih dari 1
yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokok
(seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran dan biaya operasi
pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
𝐵𝑂𝑃𝑂 = 𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
LDR adalah perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan Total
Dana Pihak ke Tiga (DPK) yang dapat dihimpun oleh bank. LDR akan
dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank yang
sebesar 110%
kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik
kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit.
kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah
(Dendawijaya, 2017:45).
C. Penelitian Terdahulu
1. Bachtiar Usman
ratio, gross profit margin, net profit margin, gross yield on total asset,
leverage multiplier, credit risk ratio, deposit risk ratio, dan primary ratio.
Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa quick ratio, gross yield on total
assets, net income on total asset, leverage multiplier, credit risk ratio, dan
mendatang.
43
2. Wisnu Mawardi
efisiensi operasi (BOPO), risiko kredit (NPL), risiko pasar (NIM), modal
Indonesia yang mempunyai total aset kurang dari 1 triliun rupiah yang
digunakan adalah 1998 sampai dengan 2001. Alat analisis yang digunakan
3. Sudarini
dihitung perubahan relatifnya dengan perubahan laba untuk satu tahun yang
dan BOPO berpengaruh signifikan positif terhadap laba satu tahun ke depan.
44
perubahan laba.
5. Yuliani
perbankan.
46
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
N NAMA Variabel Penelitian Hasil Penelitian
O
1. Bachtiar Usman (2003) quick ratio, LDR, bank ratio, gross profit margin (GPM),
net profit margin (NPM,) net interest margin (NIM), - Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
Biaya Operasi terhadap Pendapatan (BOPO), capital semua variabel tidak menunjukkan pengaruh
adquacy ratio (CAR), pertumbuhan kredit, leverage yang signifikan terhadap perubahan laba bank
multiplier non performing loan (NPL), dan deposit risk satu tahun mendatang
ratio (DRR), Perubahan Laba
2. Wisnu Mawardi (2005) Variabel terikat : ROA Variabel bebas : NIM, BOPO, - NIM mempunyai pengaruh paling tinggi dan
NPL, CAR positif terhadap kinerja bank.
- BOPO dan NPL berpengaruh negatif terhadap
kinerja bank.
- CAR tidak berpengaruh terhadap kinerja
bank.
3. Sudarini Variabel terikat : perubahan laba Variabel bebas : - NIM dan BOPO berpengaruh signifikan
(2005) CAMEL positif terhadap laba satu tahun ke depan.
- ROA, CAR, NPL tidak berpengaruh
signifikan terhadap perubahan laba.
4. Luciana Spica Almillia Rasio keuangan CAMEL (CAR, ATTM, APB, NPL, - Rasio CAR, APB, NPL, PPAPAP, ROA,
dan Winny PPAPAP, PPAP, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR NIM, dan BOPO secara statistik berbeda untuk
Herdinigtyas kondisi bank bangkrut dan mengalami
(2005) kesulitan keuangan dengan bank yang tidak
bangkrut dan tidak mengalami kondisi
kesulitan keuangan.
- Hanya rasio CAR dan BOPO yang secara
statistik signifikan untuk memprediksi kondisi
47
D. Definisi Konsep
berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri,
rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur
(seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan biaya operasi
lainnya).
terhadap jumlah total dana pihak ketiga (DPK). LDR menunjukkan tingkat
aset yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak
49
terhadap total asset bank tersebut. Semakin besar nilai ROA maka semakin
baik besar pula kinerja perusahaan, karena return yang didapat perusahaan
semakin besar
E. Kerangka Konsep
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan dasar teori yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, maka disusun kerangka konsep sebagai berikut:
CAR (X1)
ROA
BOPO (X2)
(Y)
LDR (X3)
F. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan tentang sesuatu yang untuk sementara waktu
dianggap benar. Selain itu juga, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan yang
akan diteliti sebagai jawaban sementara dari suatu masalah. Berdasarkan rumusan
tahun 2011-2017.
51
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik
perhatian. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel dependen dan variabel
dari nilai variabel lain (Y) dan variabel independen (bebas) adalah variabel yang
nilainya tidak tergantung pada variabel lain (X). Variabel penelitian dalam
1. Variabel Independen
CAR sebagai variabel bebas (X1), CAR sebagai indikator permodalan yaitu
berikut :
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
𝐶𝐴𝑅 = 𝑥 100%
𝐴𝑇𝑀𝑅
variabel bebas (X2), meupakan rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini
dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya.
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
𝐵𝑂𝑃𝑂 = 𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
jumlah kredit yang diberikan terhadap jumlah total dana pihak ketiga
dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan. Dalam
penelitian ini adalah LDR pada laporan keuangan triwulan bank Syariah
sebagai berikut :
Variabel Dependen
aset yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak
terhadap total asset bank tersebut. Semakin besar nilai ROA maka semakin
baik besar pula kinerja perusahaan, karena return yang didapat perusahaan
semakin besar. Dalam penelitian ini adalah ROA pada laporan keuangan
Tabel 3.1:
Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
B. Jangkauan Penelitian
yaitu Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI dan Bank BTN dengan mengambil data
masyarakat pengguna data. Sumber data diperoleh dari website Bank Indonesia,
yaitu www.bi.go.id serta dari website bank yang dijadikan objek dalam penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah 4 bank syariah yang melaporkan data
Bank BUMN yaitu sebanyak 4 bank, yakni PT. Bank Negara Indonesia Tbk, PT.
Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT. Bank Mandiri Tbk, dan PT. Bank Tabungan
Negara Tbk dengan periode penelitian selama 7 tahun sejak 2011-2017, sehingga
jumlah observasi adalah 112 yang diperoleh dari 7 x 16 ( perkalian antara jumlah
memecahkan masalah.
dipublikasi.
Indonesia sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2017 dari Direktori
angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik, maka data tersebut harus
for windows. Adapun alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi
berganda dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Untuk mengetahui
Pengukuan asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji
a. Uji normalitas
mendeteksi normalitas data dapat diuji dengan analisis grafik dan uji
statistik.
1. Analisis Grafik
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data
2. Analisis Statistik
grafik juga dilakukan uji statistik. Dalam penelitian ini, uji statistic
b. Uji Multikolinieritas
kolerasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF
korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan data
c. Uji Heterokedastisitas
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residul dari satu
2016:49).
2016:49).
d. Uji Autokorelasi
2. Pengujian Hipotesis
𝑅2 /(𝑘 − 1)
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
(1 − 𝑅2 )(𝑛 − 𝑘)
Keterangan :
R = koefisien determinan
n = jumlah observasi
k= jumlah variable
Koefisien regresi b1
thitung =
Standar deviasi b1
variabel terikat.
61
terikat.
berikut:
= 𝐸𝑆𝑆
𝑅2
𝑇𝑆𝑆
Keterangan :
R2 = Koefisien Determinasi
Y =a+b1X1 +b2X2+b3X3 +e
Dimana :
analisis, Hal ini berarti jika koefisien b bernilai positif (+) maka dapat
bila koefisien nilai b bernilai negatif (-), hal ini menunjukkan adanya
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, Prastowo. 2017. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Edisi.
Ketiga. Cetakan Pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim, 2017, Analisis Laporan Keuangan, UPP
AMP YKPN.
64
Restiyana, 2016. “Analisis Pengaruh Car, Npl, Bopo, Ldr, Dan Nim Terhadap
Profitabilitas Perbankan”. ”Skripsi UNDIP Dipublikasikan.
Slamet Riyadi, 2016. Teori akuntansi (edisi terjemahan). Jakarta: Salemba Empat.
Ekawati, Erni.
Sofyan Syafri Harahap, 2017. “Analisis kritis atas laporan keuangan”. Edisi
pertama, PT.Rajagrafindo, Jakarta.
Tumirin, 2004, Analisis Variabel Akuntansi Kuartalan, Variabel Pasar, Dan Arus
Kas Operasi Yang Mempengaruhi Bid-Ask Spread, Jurnal Ekonomi,
Universitas Muhammadiyah Gresik.
Zainuddin Djafar, 2017. Indonesia, ASEAN dan Dinamika Asia Timur: Kajian
Perspektif Ekonomi Politik, Jakarta: Pustaka Jaya
Link Website:
www.bi.go.id diakses 06 Maret 2019
www.mandiri.co.id Diakses 06 Maret 2019
www.bni.co.id Di Akses 06 Maret 2019
www.bri.co.id Diakses 06 Maret 2019
www.btn.co.id Diakses 06 Maret 2019
66
LAMPIRAN