Anda di halaman 1dari 42

SEJARAH JEPANG

ZAMAN PRASEJARAH

KEADAAN ZAMAN

Pada zaman Pleistosin (zaman es) kepulauan Jepang mesih menyatu dengan daratan
Asia. Kemudian pada akhir zaman Pleistosin, orang-orang pindah ke Jepang. Orang-orang
tersebut dikenal sebagai nenek moyang bangsa Jepang yaitu bangsa Ainu (disebut juga
bangsa Ezo atau Emishi).
Pada zaman Paleolithikum (zaman batu tua) orang-orang hidup dengan membuat alat-
alat dari batu kasar dan alat-alat dari tulang.

Pada zaman Neolithikum (zaman batu muda) orang-


orang hidup dengan berburu, menangkap ikan dan
mengumpulkan tanaman. Mereka tinggal dengan cara
mendirikan tiang di lubang dangkal yang mereka gali dan
mengunakan rumput sebagai atapnya (Tateanashikijūkyo).
Di dekat tempat tinggalnya, mereka makan kerang dan
membuang kulitnya sehingga terbentuk gundukan kulit
kerang (Kaizuka). Mereka sudah dapat membuat alat-alat
dari batu halus dan periuk. Periuk tersebut kemudaian
Periuk Jōmon
dinamakan periuk Jōmon (Jōmon shikidoki). Dari penamaan
periuk tersebut, diambil nama untuk zaman ini yaitu zaman
Jōmon. Zaman ini dimulai sejak kira-kira 10.000 SM.
Karena pada zaman Jōmon belum dikenal pertanian, orang-orang tinggal dalam
kelompok kecil dengan kehidupan berburu dan mencari ikan. Pada zaman Jōmon orang-
orang percaya akan adanya roh dalam semua benda yang ada di alam dan menyembahnya
(animisme dan dinamisme). Menurut Kojiki (cerita zaman kuno Jepang), setelah dunia
terbentuk, turunlah dewa Izanagi no Mikoto dan Izanami no Mikoto. Keduanya
menciptakan dewa matahari (Amaterasu), dewi bulan (Tsukiyumi no Mikoto) dan dewi
perusak (Susa no Ō no Mikoto). Amaterasu dan Tsukiyumi tinggal di nirwana, sedangkan
Susa no Ō tinggal di bumi. Amaterasu menyuruh cucunya Ninigi no Mikoto turun ke bumi
untuk memerintah. Dia tiba pertama kali mendarat di Hyuga (sekarang Kyūshū) dan

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

dibekali oleh Amaterasu 3 buah pusaka yaitu Permata Yasaka, Cermin Yata dan Pedang
Kusanagi. Amaterasu juga mengirim 5 dewa untuk membantu Ninigi yaitu Ame no Koyane
no Mikoto (nenek moyang klan Nakatomi), Futodama no Mikoto (nenek moyang klan
Inbe), Ame no Uzume no Mikoto (nenek moyang klan Sarume), Ishikoridome no
Mikoto (nenek moyang pembuat cermin), dan Tamaya no Mikoto (nenek moyang pembuat
permata). Cicit dari Ninigi dalam sejarah Jepang dikenal dengan nama Jinmu. Dia kemudian
mengubah gelar Mikoto menjadi Tennō. Jinmu merupakan kaisar pertama Jepang (Jinmu
Tennō). Kemudian Jinmu melakukan perjalanan dan menetap di Yamato. Setelah Jinmu
menetap di Yamato dan menjadi kaisar, zaman pra sejarah berakhir dan dimulai zaman
sejarah. Sampai sekarang masyarakat Jepang menganggap kaisar dan keturunannya adalah
titisan dewa matahari.
Pada zaman batu-perunggu dan perunggu-besi (sekitar tahun 200 SM), masuk
kebudayaan dari Cina. Kebudayaan itu terlihat dari bidang pertanian yang menggunakan
alat-alat pertanian dari perunggu, besi dan periuk tanah corak baru. Orang-orang sudah
mulai menanam padi dan gandum di sawah. Salah satu peninggalan yang terkenal pada
zaman ini adalah sebuah periuk yang disebut periuk Yayoi (Yayoi shikidoshi). Periuk
tersebut ditemukan di Yayoi-chō (sekarang Tōkyō) sehingga zaman ini dikenal dengan
nama zaman Yayoi. Sedangkan alat yang terbuat dari perunggu adalah lonceng perunggu
yang digunakan dalam upacara-upacara. Lonceng tersebut dinamakan Dōtaku.

Dotaku Periuk Yayoi


Pada abad ke-1, pertanian bertambah maju. Masyarakat pun tinggal dalam suatu
kelompok yang besar. Desa semakin berkembang dan mengakibatkan timbulnya strata
sosial dalam masyarakat tersebut. Perkembangan ini menimbulkan orang yang berkuasa
dan orang yang tidak berkuasa. Pemimpin wilayah tersebut berkuasa menjadi raja. Raja
yang kuat menguasai raja yang lemah. Kemudian mulai terbentuk kerajaan-kerajaan kecil.

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

Dalam buku sejarah Cina kuno, Gishi (catatan dari kerajaan Wei) yang didalamnya tertulis
hikayat orang Wa (Jepang) dikatakan bahwa negaraWajin (Jepang) terbagi menjadi kira-
kira 30 kerajaan-kerajaan kecil. Diantaranya yang terkuat adalah kerajaan Yamatai
(Yamataikoku) dengan Himiko sebagai ratunya.

KEBUDAYAAN
Pada zaman batu, orang hidup dengan berburu, menangkap ikan dan mengumpulkan
tanaman. Pada zaman Jōmon dan Yayoi, orang-orang hidup dengan bertani. Kebudayaan
bertani tersebut terlihat dari barang-barang peninggalan purbakala yang pada sisi luarnya
tergambar kehidupan bertani. Kebudayaan logam dari Cina juga masuk ke Jepang. Hal
tersebut terlihat dari alat-alat pertanian yang telah memakai logam seperti sabit, cangkul,
dsb. Ada juga budaya yang berkaitan dengan animisme dan dinamisme seperti
mempercayai dewa, menyembah benda-benda yang ada di alam, mengadakan upacara-
upacara roh, dll. Pemujaan kepada dewa-dewa lambang alam tersebut pada perkembangan
selanjutnya dikenal dengan nama agama Shintō (jalan dewa). Pusat pemujaan dalam
Shintōisme adalah pemujaan kepada dewi matahari dan kaisar sebagai wakilnya di bumi.
Melalui agama Shintō terjadi pemujaan kekuasaan negara dengan kaisar sebagai
lambangnya. Untuk pemujaan terhadap dewi matahari didirikan kuil di Ise.

PENINGGALAN
Peninggalan dari zaman prasejarah yang paling terkenal adalah periuk Jōmon dan
periuk Yayoi. Bentuk periuk Yayoi lebih sederhana, tetapi teknik pembuatannya lebih maju
dari pada periuk Jōmon. Hal tersebut karena menggunakan teknologi dari Cina.
Peninggalan lainnya adalah Lonceng perunggu yang disebut Dotaku. Pada Dotaku terdapat
bermacam-macam gambar yang menceritakan pola hidup pada zaman itu. Misalnya pada
gambar orang menumbuk padi, berarti menceritakan kehidupan bertani. Gambar orang
memanah rusa berarti menceritakan kehidupan berburu. Pada zaman Yayoi ditemukan
rumah panggung (Takayukashiki). Selain digunakan sebagai tempat tinggal juga untuk
menyimpan hasil pertanian.

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

ZAMAN YAMATO (250 M – 710 M)

KEADAAN ZAMAN

Zaman Yamato dibagi menjadi dua yaitu zaman Kofun (250 M – 550 M) dan
zaman Asuka (550 M – 710 M). Pemberian nama Yamato didasarkan atas daerah
kekuasaan negeri Yamato. Daerah kekuasaannya meliputi Honshū bagian selatan dan
Kyūshū bagian utara. Saat itu Jepang terdiri dari daerah-daerah yang diperintah oleh
gabungan-gabungan keluarga yang disebut Uji (klan). Kepalanya disebut Uji no
kami atau Ujigami. Nantinya akan disebutTennō. Masyarakat dalam organisasi klan
itu adalah golongan bangsawan. Tiap klan mempunyai golongan pekerja dan
budak. Bertani padi menjadi dasar perekonomian saat itu. Bentuk rumah mengalami
perubahan. Kuil dan istana didirikan.
Setelah mengalami perpecahan zaman dan kekacauan politik selama tiga setengah abad,
Cina kembali menjadi negara kesatuan. Keadaan politik di Cina tersebut membuat Jepang
meniru sistem politik di Cina mengenai pemusatan kekuasaan.
Tahun 593 M terjadi peristiwa penting dalam sejarah politik Jepang. Susunan masyarakat
Jepang yang berinti padaUji harus diubah karena pertambahan penduduk yang tidak dapat
dipertahankan lebih lama lagi dan harus mengalami perubahan. Perubahan susunan masyarakat
itu merubah pula susunan politik. Tahun 593 M, Shotoku Taishi diangkat
menjadi Sesshō (penasehat bagi Tennō yang belum dewasa) bagi Tennō puteri Suiko. Dengan
demikian Taishi memegang pimpinan negara. Ia mengubah susunan jabatan-jabatan tinggi di
istana yang saat itu dijabat oleh kepala-kepala klan turun-temurun, diganti dengan susunan baru.
Siapa saja dapat memangku suatu jabatan sesuai dengan kecakapan dan jasanya.
Tahun 604 M disusun 17 aturan. Dalam peraturan itu antara lain disebutkan supaya agama
Buddha dihormati, keluhan rakyat harus diperhatikan dan mendapat penyelesaian yang adil,
petani-petani harus diperlakukan dengan baik, dan sebagainya. Tetapi apa yang diusahakan
Taishi tersebut baru berupa cita-cita yang tidak dapat dengan segera dilaksanakan, yaitu cita-cita
membentuk Jepang menjadi negara nasional. Baru pada tahun 645 M konsepsi tersebut terwujud.
Pada tahun itu, keluarga dari klan Soga yang punya pengaruh besar dalam pemerintahan Tennō
sejak tahun 587 M, dijatuhkan oleh pangeran Naka no Oe dengan bantuan Fujiwara. Setelah itu
diadakan pembaharuan-pembaharuan dalam lapangan politik dan sosial yang berlangsung hingga
702 M. Gerakan pembaharuan itu dikenal dengan sebutanReformasi Taika. Yang jadi tangan

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

kanan Naka no Oe dalam perebutan kekuasaan dengan keluarga Soga ialahFujiwara (no)
Kamatari Dalam tahun 661 M, Naka no Oe naik tahta sebagai Tennō bergelar Tennō Tenji.
Asas-asas pembaharuan itu dijalankan dengan berangsur-angsur selama beberapa puluh
tahun dan seringkali peraturan-peraturan pembaharuan tinggal di atas kertas. Seluruh negeri dan
rakyat ditaruh langsung di bawah kekuasaan Tennō. Tanah pertanian dibagi antara rakyat atas
dasar peraturan yang sama (sistem Kōchikōmin). Semua penduduk didaftarkan untuk tujuan
pembagian tanah dan pemungutan pajak. Daerah negara dibagi dalam kuni (propinsi)
dan koriatau gun (distrik). Pemerintahan disusun dengan mencontoh kepada Cina, pemerintah
pusat mengangkat pegawai-pegawai untuk menyelenggarakan administrasi pemerintahan. Dalam
rangka pembaharuan-pembaharuan itu, disusun undang-undang bernama Ritsu-ryō (Ritsu adalah
kitab undang-undang hukum pidana dan Ryō terdiri dari undang-undang hukum tatanegara dan
hukum sipil). Disusun menurut contoh undang-undang dinasti Tang di Cina. Penyusunan kitab-
kitab, undang-undang itu baru selesai pada tahun 701 M dan terkenal dengan sebutan Taihō
Ritsu-ryō (pada tahun 718 M sebagian diubah dan diberi nama baru Yōrō Ritsu-ryō). Undang-
undang itu dengan perubahannya menjadi dasar hukum Jepang hingga sekarang.
Pembaharuan-pembaharuan menghasilkan suatu susunan yang tampak dari luar sebagai
pembentukan pemerintahan pusat, tetapi sebenarnya memupuk susunan aristokrasi baru.
Pembaharuan itu tidak mendapat perlawanan karena tidak menghapuskan sama sekali hak-hak
istimewa yang tertumpuk pada golongan lapisan atas dari masyarakat. Orang-orang lapisan atas
itu masih tetap dalam kedudukan yang menguntungkan, hanya dalam bentuk yang berubah,
sedangkan kedudukan rakyat jelata pada umumnya tidak bertambah baik. Dalam pembaharuan
susunan pemerintahan itu, keluarga dari klan Fujiwara mencapai kedudukan, yang
menggenggam kekuasaan yang sebenarnya di dalam negara. Dasar dari kedudukan itu diletakkan
oleh Fujiwara Kamatari, tangan kanan Naka no Oe ketika meruntuhkan kekuasaan kelurga dari
klan Soga.
Walaupun pembaharuan-pembaharuan dilakukan dengan mencontoh Cina, tidak semuanya
yang dari Cina ditiru. Anggapan mengenai Tennō sebagai keturunan Dewi Matahari tidak
berubah.
Pada zaman Asuka nama negara diganti dari Yamato atau Wa menjadi Nihon atau Nippon.
Zaman Asuka (550 M – 710 M) berlangsung ketika pusat pemerintahan berada di Asuka
(sekarang Nara).

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

KEBUDAYAAN
Pada abad ke-5 dibuka hubungan resmi antara Jepang dengan Cina. Sebagai hasilnya
kebudayaan dari Cina masuk ke Jepang langsung atau melalui Paekche (Korea). Kesusasteraan,
ilmu falak, obat-obatan, barang-barang masuk ke Jepang. Melalui Paekche agama Buddha masuk
ke Jepang. Agama Buddha masuk ke Jepang secara resmi pada tahun 552 M, ketika Paekche
mengirimkan sebuah patung Buddha emas dan beberapa jilid Buddha sutera kepada Tennō di
Yamato.
Tahun 554 M Paekche mengirimkan orang terpelajar dalam kitab-kitab klasik Cina, ilmu
obat-obatan, ilmu nujum, membuat penanggalan dan musik serta mengirim beberapa orang rahib
agama Buddha. Setelah itu pada abad ke-6, dari Korea datang lebih banyak sutra agama Buddha,
patung-patung dan tukang-tukang pembuat patung, rahib-rahib dan seorang ahli bangunan kuil.
Mula-mula Tennō tidak tegas mengenai agama Buddha. Setuju atau menolak agama
Buddha. Tetapi atas dorongan Klan Soga, agama Buddha berkembang di Jepang. Pemeliharaan
benda benda suci (patung Buddha dan Buddha sutera) dari Korea ditugaskan kepada keluarga
Soga. Pertikaian timbul antara Klan Soga dengan 2 klan Soga yang lain,Nakatomi dan Mononobe,
yang membela agama nasional asli, yaitu agama Shintō. Pertengkaran tentang setuju tidaknya
dengan agama Buddha menjadi perebutan kekuasaan dengan terang-terangan. Pada tahun 587 M
klan Soga menang dan pengaruhnya membayangi kekuasaan Tennō. Sejak itu agama Buddha di
Jepang mendapat kemajuan.
Karena bangsa Jepang belum pandai menulis dan membaca, maka pada permulaan dalam
perhubungan dengan Cina itu dipakai perantaraan orang-orang Korea dan orang-orang Cina itu
sendiri. Dengan lambat laun bangsa Jepang belajar menulis dan membaca. Baru pada akhir abad
ke-5 oleh pemerintah Jepang dilakukan dengan resmi pemakaian huruf Cina, tetepi pegawai-
pegawai untuk pekerjaan tulis menulis sementara masih terdiri dari orang orang Korea atau Cina
yang menjadi orang kewarganegaraan Jepang. Pada saat itu mulai disusun Kojiki (kumpulan
cerita zaman kuno) danNihongi atau Nihonshoki (catatan sejarah Jepang). Selesai disusun pada
abad ke-7.
Dengan masuknya kesusasteraan Cina ke Jepang, filsafat Cina tersiar di
kalangan orang-orang besar. Antara lain Konfusianisme dan Taoisme. Konfusianisme
menanamkan pengaruhnya seperti pemujaan nenek moyang, kesetiaan kepada
keluarga, kebaktian anak kepada keluarga, dsb. Pengaruh Taoisme masuk pula ke
Jepang. Unsurnya dalam bentuk penggunaan magic atau sihir.

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

PENINGGALAN
Dari segi arsitektur yang paling populer di zaman ini
adalah kuburan kuno (kofun). Kofun adalah kuburan kuno
untuk mengubur mayat dalam peti mati. Dari kata Kofun ini
menjadi dasar penamaan pada zaman ini
(zaman Kofun). Untuk keluarga Tennō dan keluarga
terkemuka dibuat bukit-bukit kuburan. Kuburan untuk Tennō
disebut Misasagi. Kuburan milik Nintoku Tennō
( meninggal ± tahun 400 M). Mempunyai ukuran yang
sangat besar. Kuburan itu termasuk kuburan terbesar di
Kuburan Tennō Nintoku
dunia. Panjangnya kira-kira 1700 kaki, tingginya lebih dari
100 kaki dikelilingi parit dan luasnya (terhitung paritnya)
kira-kira 80 acres (1 acre = 4047 m2).
Di dalamnya terdapat cermin perunggu, pedang, zirah, helm dan ikat pinggang dari
perunggu atau besi, manik-manik kecil berbentuk bulan sabit itu sebesar kuku dan
disebut Magatama.
Di sekitar Kofun biasanya
terdapat Haniwa yaitu barang-barang yang
terbuat dari tanah liat yang ditempatkan dengan
teratur di sekeliling tumuli. Bentuk haniwa itu
bermacam-macam. Biasanya berupa orang,
binatang piaraan, perabot rumah dan perkakas dan
dapat memberikan gambaran tentang kehidupan
Haniwa
pada masa itu.

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

Dengan adanya hubungan dengan


Cina dan Korea, agama Buddha masuk
dan kuil-kuil didirikan. Misalnya kuil di
Ise (untuk dewi matahari) dan di Izumo
(untuk dewi bumi). Kuil lain yang
terkenal pada zaman ini adalah Horyūji.
Kuil ini menjadi kuil kayu tertua di dunia.

Horyūji

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

ZAMAN NARA (710 M – 794 M)

KEADAAN ZAMAN

Dengan adanya reformasi Taika, sistem pemerintahan di Jepang meniru sistem


pemerintahan yang ada di Cina. Jepang pun meniru membuat kota seperti di ibukota
Cina, Chang’an dan menjadikan Heijō (sekarang Nara) sebagai ibukota sekaligus
pusat pemerintahan pada tahun 710 M (Hal inilah yang membuat zaman ini
dinamakan zaman Nara).
Pada saat itu kaisar membuat undang-undang Taiho (Taihō Ritsuryō). Kaum
bangsawan dapat menikmati kehidupan dengan menyenangkan. Di Heijo didirikan
pasar. Kemudian untuk memudahkan jual beli dibuatlah Wadokaihō(uang kuno
berbentuk bulat yang terbuat dari tembaga dengan diameter 10,95 mm dan berat 0,13
ons yang dibuat tahun 708 M).
Pada zaman ini kaum petani sangat miskin dan menderita karena pajak yang
tinggi, sehingga banyak yang membuang tanahnya. Kemudian istana membuat
peraturan tentang pemberian tanah kepada orang yang akan membuka lahan tersebut.
Setelah peraturan tersebut ditetapkan, terjadi persaingan antara bangsawan, kuil dan
keluarga penguasa untuk membuka lahan baru, sehingga tanah pribadi semakin
berambah. Tanah pribadi yang bebas pajak tersebut dinamakan Shōen. Karena
peraturan tersebut, pemerintahan menjadi kacau. Bangsawan dan pendeta yang punya
tanah luas menjadi berkuasa di pemerintahan. Kekacauan tersebut menjadikan zaman
ini berakhir.

KEBUDAYAAN
Zaman Nara merupakan puncak pertama dalam perkembangan budaya Jepang.
Dari segi arsitektur, banyak bangunan atau kuil yang didirikan dengan meniru gaya
bangunan Cina. Dalam kesusastraan dihasilkan Kojiki (cerita zaman kuno)
dan Nihongi atau Nihonshoki (sejarah jepang). Kojiki selesai ditulis pada tahun 712 M
dan dikumpulkan oleh Onoyasumaro. Nihongi selesai ditulis pada tahun 720 dan
dikumpulkan oleh Toneri Shinno. Penulisan keduanya dilakukan dengan bantuan
orang Cina dan Korea. Karena pada saat penyusunannya orang Jepang belum punya

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

huruf sendiri dan belum pintar menulis. Para ahli sejarah menyatakan bahwa sebagian
cerita/sejarah dalam Nihongi bukanlah sejarah yang sebenarnya, terutama sejarah
sebelum tahun 400 M. Misalnya dalam Nihongi dikatakan bahwa pemerintahan kaisar
Jinmu dimulai sejak tahun 660 SM – 581 SM, padahal setelah ditelusur kaisar Jinmu
memerintah sejak permulaan abad Masehi. Banyak hal yang bukan dari zaman purba
dimasukkan ke dalamnya. Diperkirakan kebohongan itu ditulis dengan tujuan politik
dan agama untuk mempertinggi martabat kerajaan dan memberikan bukti adanya
zaman purbakala. Ada juga Fudoki (legenda dan profil tiap daerah),
dan Manyōshū (kumpulan puisi. Ada sekitar 4500 puisi). Manyōshū ditulis
dengan Manyōgana yaitu tulisan dengan struktur bahasa Cina (Kanji) tetapi
menggunakan cara baca Jepang.

PENINGGALAN
Kaisar Shōmu membangun kuil Tōdaiji di Nara dengan patung Daibutsu. Patung
tersebut dibuat dari perunggu setinggi 53 kaki. Patang ini selesai dibuat tahun 725 M.
Pada tahun 756 M didirikan Shōshōin di dekat kuil Tōdaiji untuk menyimpan barang-
barang kesenian peninggalan kaisar Shomu.

Kuil Tōdaiji Daibutsu di kuil Tōdaiji

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

ZAMAN HEIAN (794 M – 1185 M)

KEADAAN ZAMAN

Untuk membangun kembali pemerintahan Ritsuryō yang kacau, kaisar Kanmu


memindahkan ibukota ke Heian-kyō (sekarang Kyōto) pada tahun 794 M. Pada zaman
ini, tanah pribadi yang bebas pajak (shōen) semakin bertambah. Para petani kecil
melepaskan hak untuk membayar pajak kepada negara dan menyerahkannya kepada
bangsawan terkemuka. Kemudian bangsawan tersebut dianggap majikannya dan
petani tersebut menggarap tanah majikannya. Pajak yang seharusnya diberikan kepada
negara malah masuk ke bangsawan penguasa shōen. Akibatnya penghasilan negara
makin berkurang dan golongan bangsawan semakin makmur.
Keluarga Fujiwara yang memiliki shōen sangat banyak menjadi kaum penguasa
(kizoku) yang paling berkuasa. Kekuasaan Fujiwara pun mulai menjalar ke istana. Hal
itu terjadi setelah Fujiwara Yoshifusa diangkat menjadi Sesshō(penasehat bagi kaisar
yang belum dewasa) bagi kaisar Seiwa pada tahun 858 M. Kemudian Fujiwara
Mototsune menjadi orang pertama yang menjadi Kanpaku (penasehat bagi kaisar yang
telah dewasa). Puncaknya terjadi pada masa Fujiwara Michinaga. Pada masa itu
kebudayaan golongan aristokrasi telah mencapai kemakmurannya dan kekayaan
Fujiwara melebihi kekayaan kaisar.
Saat keluarga Fujiwara hidup mewah di ibukota, kaum militer meluaskan
kekuasaannya di daerah. Kaum militer membentuk kelompok militer dengan kaum
bangsawan yang berkuasa. Dua kekuatan militer yang paling besar adalah
keluarga Minamoto (Genji) dan keluarga Taira (Heishi). Pada pertengahan abad ke-11,
kekuatan Fujiwara yang ditaktor melemah. Tennō Shirakawa yang meskipun telah
turun tahta tapi tetap masih memerintah (Jōko) memegang kekuasaan tunggal
pemerintahan. Setelah itu terjadi pertentangan antara Jōko dengan Tennō. Masing-
masing bersekutu dengan dua kaum militer terkuat yaitu keluarga Taira dan
Minamoto.

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

Selama tahun 1160 M – 1199 M terjadi


peperangan antara keluarga Taira melawan keluarga
Minamoto. Peperangan ini dikenal dengan peperangan
Hōgen&Heiji. Zamannya dinamakan zamanGenpei.
Pada saat itu keluarga Taira (sekutu dari pihak Tennō)
yang dipimpin Kiyomori, mengalahkan keluarga
Minamoto (sekutu dari pihak Jōko) yang
dipimpin Yoshitomo sehingga menggantikan kekuasaan
Fujiwara. Dengan runtuhnya keluarga Fujiwara, zaman Kiyomori
Heian pun berakhir.

KEBUDAYAAN
Pada zaman Heian, kebudayaannya masih
mencontoh Cina, tetapi memasuki akhir abad
ke-9 dinasti Tang mulai goyah. Karena
pengaruh Cina makin berkurang, maka
muncullah kebudayaan baru khas Jepang
(Kokufū bunka).
Di bidang sastra lahirlah
tulisan Hiragana danKatakana untuk
menggantikan Manyōgana (kanji yang dibaca
dalam bunyi bahasa Jepang). Huruf yang lahir
pertama kali adalah Katakana. Katakana
diciptakan oleh Kibinomakibi. Pada saat itu
Katakana hanya digunakan oleh laki-laki.
Kemudian lahirlah Hiragana yang diciptakan
oleh Kobodaishi. Pada saat itu Hiragana hanya
Hiragana (urutan iroha) digunakan oleh wanita. Karya-karya sastra
yang berkembang pada zaman ini
adalah Waka. Atas perintah kaisar dibuatlah
kumpulan Waka yang disebut Kokinwakashū.

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

Selain itu berkembang pula Nikki (catatan harian), Zuihitsu (essay),


dan Monogatari (cerita/dongeng). Yang paling terkenal saat itu adalah Genji
monogatari karangan Murasaki Shikibu yang menceritakan kehidupan di kalangan
istana. Ada juga Makuranosōshi karya Seishōnagon. Bahasa pun mengalami
perkembangan. Pada zaman ini dipakai bahasa Jepang klasik (Chūko nihongo) yang
merupakan perkembangan dari bahasa Jepang kuno (Jōdai nihongo).
Dari segi industri, kertas berkembang sangat pesat. Pabrik kertas didirikan dan
teknik membuat kertas semakin berkembang.

PENINGGALAN
Ruang Phoenix (Hōdō) yang terdapat
di kuil Byōdōin yang didirikan oleh
Fujiwara Yorimichi di Kyōto adalah
bangunan yang paling terkenal pada zaman
ini. Cara membangunnya merupakan cara
membangun tempat tinggal penguasa pada
saat itu yang disebut Shinden zukuri.
Bangunan terkenal lainnya adalah istana
Heian. Istana ini dibangun meniru gaya di
Kuil Byōdōin
Chang’an. Tapi tahun 1227 M istana ini
habis terbakar.

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

ZAMAN KAMAKURA (1192 M – 1333 M)

KEADAAN ZAMAN

Setelah keluarga Taira yang dipimpin Kiyomori,


mengalahkan keluarga Minamoto yang
dipimpin Yoshitomo, semua keluarga Minamoto
dibunuh kecuali Yoritomo danYoshitsune (keduanya
masih kecil). Mereka tidak dibunuh karena ibu
Yoshitsune dijadikan selir oleh Kiyomori. Karena
peperangan tersebut, Kiyomori menggantikan
kedudukan keluarga Fujiwara di Kyōto. Yoshitsune
Pada tahun 1180 M Yoritomo membentuk markas di
Kamakura dan punya banyak pengikut. Yoshitsune juga
membantunya untuk mengalahkan keluarga Taira. Tahun
1185 M Yoritomo menyuruh Yoshitsune dan Kiso
Yoshinaka untuk menyerang keluarga Taira. Terjadi
pertempuran di Dan no Ura. Dalam pertempuran tersebut
Yoshitsune mengalahkan keluarga Taira. Kemenangan
Yoshitsune tersebut ternyata menimbulkan iri hati pada

Yoritomo Yoritomo. Akhirnya Yoshitsune dibunuh.

Yoritomo menguasai Jepang dengan sistem pemerintahan militer


(pemerintahan Bakufu) dan mendirikan pusat pemerintahan di Kamakura (Hal inilah
yang menyebabkan penamaan zaman ini dinamakan zaman Kamakura). Saat itu ada 2
macam pemerintahan yaitu pemerintahan sipil dan agama yang dipimpin oleh oleh
Tennō yang ada di Kyoto dan pemerintahan militer (bakufu) yang dipimpin oleh
Yoritomo yang ada di Kamakura.
Tahun 1185 M Yoritomo memberikan tanah kepada kaum militer yang aktif
berperang dan menjadikan mereka sebagai pengikutnya (Gokenin). Gokenin yang
berpotensi dijadikan Shugo (kepala polisi di daerah) dan Jittō (pengawas tanah yang
bertugas mengumpulkan pajak). Tahun 1192 M Yoritomo mendapat gelar Sei-i-tai-

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

Shōgun (=Jendral yang menundukkan orang-orang liar. Orang liar di sini adalah
bangsa Ainu yang keberadaannnya semakin terpinggirkan) dan sejak saat itu
dimulailah pemerintahan Bakufu yaitu pemerintahan militer yang dipimpin
oleh Shōgun . Shugo dan Jittō yang diangkat dari keluaga dan pengikut dari Yoritomo
mulai menghapus sistem Shōen (tanah pribadi yang bebas pajak). Akhirnya Shugo
menguasai daerah propinsi dan menjadi kepala daerah dengan sebutan Daimyō.
Mereka membentuk prajurit-prajurit bersenjata yang disebut Samurai. Para Daimyō
semakin berkuasa dan pemerintah Bakufu semakin lemah.
Setelah Yoritomo meninggal tahun 1199, kekuasaan Bakufu bergeser ke
keluarga Hōjō (keluarga asal istri Yoritomo yaitu Masako). Tahun
1256, Tokimune (usia 6 tahun) menjadi kaisar. Selama pemerintahannya dua kali
Jepang diserang oleh pasukan Kubilai Khan (tahun 1274 M dan 1281 M). Para
Gokenin yang ikut berperang tidak mendapatkan balas jasa yang cukup. Gokenin
merasa tidak puas dan tidak lagi mengikuti pemerintahan Bakufu.
Tahun 1333 M, Tennō Godaigo yang melihat lemahnya Bakufu ini, memanggil
para Gokenin yang tidak puas terhadap keluarga Hōjō untuk menjatuhkan Bakufu.
Tokoh yang berjasa dalam perebutan kekuasaan itu adalahAshikaga Takauji, Kibatake
Chikafusa, Kusonoki Masahige dan Niita Yoshida. Dengan jatuhnya Bakufu
Kamakura maka berakhirlah zaman Kamakura.

KEBUDAYAAN
Zaman Kamakura merupakan zaman dimulainya sistem pemerintahan
feodal (Hōkenseido). Sistem pemerintahan seperti ini baru dapat diakhiri setelah
zaman Edo. Oleh karena itu kebudayaan pada masa itu adalah kebudayaan feodal. Inti
dari sistem feodal tersebut adalah pengelolaan tanah dikerjakan oleh petani dan
pemilik tanah menggunakan tenaga Bushi (Samurai) sebagai alat pemeras petani agar
mereka terus bekerja dan membayar pajak yang tinggi.
Pada zaman ini lahir golongan prajurit yang disebut Samurai, sehingga pada
zaman ini muncul dua orang pembuat pedang yang terkenal
yaitu Masamune dan Muramasa. Adanya Samurai juga melahirkan suatu etika atau
ajaran hidup yang disebut Bushidō. Misalnya berani mati, berani menghadapi bahaya,
menjunjung tinggi tanah air, setia kepada pemimpin, dll. Bushido memberikan

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

pedoman kepada setiap tingkah laku dalam pergaulan di masyarakat, termasuk cara
berbicara, memberi hormat, mempertahankan kehormatan, dsb. Harakiri (bunuh diri
dengan memotong perut) dianggap perbuatan yang mulia untuk menjunjung
kehormatan.

PENINGGALAN
Kehidupan kaum militer pada zaman ini juga melahirkan sastra yang melukiskan
peperangan kaum militer yang disebut Gunki Monogatari, salah satunya yang paling
terkenal adalah Heike Monogatari yang melukiskan bangkit dan jatuhnya keluarga
Taira.
Dari segi arsitektur, banyak dibuat patung Buddha (dari batu, kayu, perunggu,
tembaga). Patung yang paling terkenal adalah Daibutsu di Kamakura. Patung ini
dibuat dari tembaga dan tingginya 15 meter. Arsitektur pada zaman ini lebih
mementingkan keindahan yang struktural dari pada yang bersifat hiasan. Misalnya di
gerbang depan kuil Todaijiyaitu patung Niō (Kongōrikishi). Di zaman ini banyak pula
dibuat lukisan gulung (emaki) seperti Genji Monogatari Emaki, Mōkoshūrai Emaki.
Pada zaman ini muncul juga Buddha aliran Zen. Aliran Zen cocok dengan
kepribadian kaum militer karena aliran ini mengajarkan kedisiplinan batin dengan
meditasi Zen (Zazen).
Tanaman teh juga mulai masuk ke Jepang dan menggantikan sake yang
memabukkan.

Niō-zō (kongōrikishi) Daibutsu di Kamakura

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

ZAMAN MUROMACHI (1338 M – 1568 M)

KEADAAN ZAMAN

Setelah bakufu Kamakura roboh, pada tahun 1333 M kaisar Godaigo


berkehendak memerintah secara de jure dande facto. Perubahan dari pemerintahan
bakufu menjadi pemerintahan yang berpusat pada kaisar tersebut dikenal dengan
nama restorasi Kenmu. Restorasi tersebut hanya berlangsung sampai 1336 M, karena
pada tahun 1336 M Ashikaga Takauji yang sebelumya membantu kaisar, berbalik
menentang kaisar yang ingin memerintah sendiri. Ia menyerang Kyōto. Niita Yoshida
dan Kusonoki Masahige yang setia pada kaisar, gugur pada pemberontakan tersebut.
Kaisar kalah dan mundur ke Yoshino (di Nara) dan mendirikan istana di sana.
Sementara itu di Kyōto telah diangkat kaisar baru. Karena itu pada tahun 1336 M –
1392 M ada dua orang Tennō. Tennō yang di utara/Kyōto (Tennō Kōmyō) dan Tennō
yang di selatan/Yoshino (Tennō Godaigo). Tennō yang di utara mendirikan
istana Hokuchō (istana utara) dan Tennō yang di selatan mendirikan
istana Nanchō (istana selatan). Sehingga pada rentang waktu tersebut dikenal juga
dengan zaman Nanbokuchō (zaman istana di utara dan selatan). Rakyat menganggap
bahwa Tennō yang sah adalah Tennō yang ada di Yoshino (selatan). Sehingga ada
pula yang menamakan zaman ini sebagai zaman Yoshino.
Tahun 1338 M, Tennō Kōmyō
mengangkat Ashikaga Takauji
sebagai Seiitai Shōgun dan mendirikan
bakufu di Kamakura (ada juga yang
menyebut zaman ini sebagai
zaman Ashikaga). Takauji menjalankan
pemerintahan diarki. Dirinya menjadi
kepala kalangan samurai, sedangkan
adiknya yang bernama Ashikaga
Tadayoshi menjadi kepala administrasi Ashikaga Takauji
pemerintahan. Pemerintahan diarki

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

tersebut ternyata menimbulkan konflik


internal dalam keshōgunan.
Kō no Mōronao beserta pendukungnya yang anti-Tadayoshi berhadapan dengan
kelompok pro-Tadayoshi. Takauji yang semulanya bersikap netral akhirnya memihak
Mōronao. Tadayoshi dipaksa mengundurkan diri dari jabatannya dan dijadikan biksu.
Putra Takauji yang bernama Yoshiakira menggantikan Tadayoshi sebagai kepala
pemerintahan. Setelah Tadayoshi mengundurkan diri, putra angkatnya yang bernama
Ashikaga Tadafuyu melarikan diri ke Kyūshū dan memberontak terhadap Shōgun.
Pada tahun 1350 M, ketika Takauji memimpin ekspedisi untuk menghabisi
Tadafuyu, Tadayoshi melarikan diri dari Kyōto dan bergabung dengan istana selatan.
Pasukan Tadayoshi menjadi semakin kuat, sehingga Yoshiakira melarikan diri dari
Kyōto karena kalah perang. Pasukan Takauji juga kalah melawan pasukan Tadayoshi.
Tahun 1351 M, Takauji berdamai dengan Tadayoshi dengan syarat Kō no Mōronao
dan Kō no Mōrouji dijadikan biksu. Tadayoshi kembali menjadi sebagai pembantu
Yoshiakira. Takauji dan Yoshiakira memiliki rencana untuk menghabisi Tadayoshi
dan Tadafuyu. Namun Tadayoshi lebih dahulu melarikan diri. Di tahun 1351 M juga
Tadayoshi tertangkap.
Kemudian pihak istana selatan yang dipimpin pangeran Muneyoshi, Nitta
Yoshioki, Nitta Yoshimune, dan Hōjō Tokiyuki menyerang pasukan Takauji. Tahun
1354 M, pihak istana selatan untuk sementara berhasil menduduki Kyoto. Tapi tahun
1355 M, berhasil direbut kembali oleh pihak istana utara.
Tahun 1392 M Shōgun generasi ke-3 yaitu
Ashikaga Yoshimitsu (cucu Ashikaga Takauji)
memindahkan bakufu dari Kamakura ke Moromachi, dan
mendirikan bakufu Muromachi. Maka mulai tahun 1392
M – 1573 M disebut zaman Muromachi. Tahun 1392 M
Ashikaga Yoshimitsu mendamaikan istana utara dan
istana selatan yang sebelumnya berselisih. Tennō yang di
selatan kembali ke Kyoto dan mengundurkan diri serta
mengakui Tennō utara sebagai penggantinya.
Ashikaga Yoshimitsu

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

Tahun 1394 M Ashikaga Yoshimitsu menyerahkan jabatan Shōgun kepada


anaknya, kemudian ia mengundurkan diri tetapi masih tetap memerintah. Ashikaga
Yoshimitsu yang mengundurkan diri ke Kitayama (dekat Kyoto) mendirikan paviliun
emas (Kinkaku).
Setelah Yoshimitsu meninggal tahun 1408 M, timbul kekacauan dalam
pemerintahan. Terjadi percampuran Kuge(golongan bangsawan) dan Buke (golongan
militer) yang berlanjut pula dalam budayanya, yaitu
timbulnya Bukebunka(kebudayaan militer-bangsawan). Dalam kenyataannya,
golongan Kuge kalah dari golongan Buke sehingga golongan Kuge jatuh miskin.
Di ibukota Kyoto, Bakufu berkuasa tetapi kekuasaannya tidak mendapat
penghargaan dari Daimyō. Bakufu tidak mampu mengatasi kekacauan pemerintahan
yang disebabkan oleh Daimyō-Daimyō yang saling berperang untuk memperluas
daerah dan lingkungan kekuasaannya.
Meskipun pemerintahan dalam negeri sedang kacau, tapi perdagangan baik di
dalam maupun luar negeri mengalami kemajuan yang pesat. Bahkan pada tahun 1543
M Jepang membuka hubungan dagang dengan Portugis. Tahun 1549 M Franciscus
Xaverius memasukkan agama Kristen ke Jepang. Selain agama, tembakau dan senjata
api juga masuk ke Jepang.
Pada masa pemerintahan Ashikaga Yoshimasa (Shōgun generasi ke-8),
pemerintahan semakin kacau. Dia mendirikan paviliun perak (Ginkaku) di
Higashiyama. Untuk membiayai pembangunan paviliun tersebut harus ditarik pajak
yang besar dari rakyat. Rakyat pun mengadakan pemberontakan. Puncak kekacauan
terjadi pada perang Onin (Onin no ran) yang berlangsung 11 tahun (1467 M – 1477
M). Perang itu disebabkan oleh perselisihan dua orang pemimpin militer yaitu
Yamanaka Sozen dan Hosokawa Katsumoto. Perang tersebut merupakan suatu tanda
dari permulaan pergolakan mati-matian yang baru dapat diakhiri tahun 1615 M. Masa
peperangan selama 100 tahun lebih tersebut disebut sebagai Sengoku jidai (zaman
negara-negara berperang).
Bakufu Moromachi jatuh setelah Oda Nobunaga berhasil merampas Kyōto.

KEBUDAYAAN

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

Dari segi arsitektur dibuat bangunan yang sangat megah seperti Kinkaku dan
Ginkaku. Dari segi seni lahirlah seni minum teh dan seni merangkai bunga (ikebana)
serta lukisan dengan tinta Cina. Dari segi pertunjukan, lahirlah
drama Nōdan Kyōgen (lelucon). Nō diciptakan oleh Kan’ami dan Zeami. Dari segi
pertanian, petani telah mampu membuat kincir angin dan sistem tumpang sari.

PENINGGALAN
Bangunan yang paling terkenal pada zaman ini adalah Kinkaku dan Ginkaku.
Kinkaku atau paviliun emas didirikan oleh Ashikaga Yoshimitsu. Bangunannya
mengambil gaya arsitektur bangsawan dan gaya kuil Zen di Cina yang seluruhnya
dilapisi emas. Sedangkan Ginkaku atau paviliun perak didirikan oleh Ashikaga
Yoshimasa. Bangunannya mengambil gaya arsitektur kuil Zen yang
disebut Shōinzukuri. Shōinzukuri merupakan gaya bangunan yang di dalamnya
terdapatTokonoma, Chigaidana (rak), Tatami (lantai tikar), Fusuma (pintu geser dari
kertas), dan Akarishōji (jendela kertas). Gaya ini menjadi dasar rumah gaya Jepang
sekarang.

Kinkaku Ginkaku

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

ZAMAN AZUCHI-MOMOYAMA (1568 M – 1600 M)

KEADAAN ZAMAN

Keluarga Ashikaga yang ada di ibukota sudah


semakin lemah dan tidak mampu menjaga
kestabilan negara. Akhirnya salah seorang Daimyō
terkuat yaitu Oda Nobunaga dengan bantuan
Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu berhasil
mempersatukan Jepang. Tahun 1568 M Nobunaga
berhasil merampas Kyōto dan mengangkat
Ashikaga Yoshiaki sebagai Shōgun boneka
(Shōgun yang kekuasaannya ada di tangan
majikannya). Jadi kekuasaannya ada di tangan Oda Nobunaga

Nobunaga.
Nobunaga memerintahkan Hideyoshi untuk menundukkan Daimyō di sebelah
barat, dan memerintahkan Ieyasu untuk menundukkan Daimyō di sebelah timur dan
utara. Sementara dirinya sendiri membereskan bagian pusat. Nobunaga mendapat
perlawanan dari kaum padri yang menjadikan biara-biara Buddha sebagai benteng
pertahanan. Serangan Nobunaga yang sangat keras terhadap Buddhisme akhirnya
dapat menghancurkan biara-biara tersebut. Dia dibantu orang-orang Kristen dari
Portugis dengan senjata apinya. Nobunaga mengijinkan pelaksanaan perdagangan
bebas, terutama dengan bangsa Portugis dan Spanyol, serta melindungi agama Kristen.
Hal itu dilakukan untuk menekan agama Buddha dan mendapatkan senjata api.
Tahun 1573 M Nobunaga mendirikan istana Azuchi. Saat Nobunaga
melanjutkan masalah penyatuan negeri, dia meninggal karena dibunuh pengikutnya
yang bernama Akechi Mitsuhide pada tahun 1582 M.

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

Kekuasaan Nobunaga berpindah ke Toyotomi


Hideyoshi. Hideyoshi kemudian membangun
istana Momoyama (Fushimi) sebagai tempat tinggalnya,
tetapi tempat pemerintahannya ada di istana Osaka
(Himeji). Hideyoshi berhasil menyatukan Jepang pada
tahun 1590 M setelah menaklukkan keluarga Hōjō di
Odawara dan keluarga Shimaru di Kyūshū.
Saat berkuasa Hideyoshi mengontrol kekuasaan
para Daimyō dan menetapkan cara menarik pajak yang
disebut Taikōkenchi serta mengatur para petani untuk
mencegah timbulnya pemberontakan petani. Dengan
demikian pembagian antara Daimyō dan petani semakin
maju. Sistem Shōen pun hilang. Hideyoshi pun berniat
meluaskan kekuasaannya sampai ke Korea pada tahun
Toyotomi Hideyoshi
1592 M dan 1597 M tetapi gagal. Zaman Azuchi-
Momoyama berakhir setelah Toyotomi meninggal dalam
pertempuran Sekigahara melawan Tokugawa Ieyasu.

KEBUDAYAAN
Dari segi arsitektur, bangunan dibuat secara mewah. hal itu terlihat dari istana
Azuchi, istana Momoyama dan istana Oosaka. Dari segi seni, kebiasaan minum teh
juga makin berkembang dan kebiasaan tersebut ditetapkan sebagai suatu tatacara
minum teh yang disebut Sadō. Dari segi bahasa, kosakata asing mulai masuk karena
pada zaman ini perdagangan dengan bangsa barat dibuka.

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

PENINGGALAN

Istana Azuchi dan Momoyama adalah


suatu istana yang megah pada zaman ini. Hal
inilah yang membuat nama zaman ini diambil
dari kedua istana tersebut. Saat ini kedua istana
tersebut sudah tidak ada, tetapi dengan masih
adanya istana Oosaka (Himeji) paling tidak
dapat menggambarkan kemegahan kedua
istana tersebut. Himeji (Oosakajō)

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

ZAMAN EDO (1603 M – 1867 M)


KEADAAN ZAMAN

Setelah mengalahkan Toyotomi Hideyoshi dalam


pertempuranSekigahara pada tahun 1600 M, Tokugawa
Ieyasu diangkat menjadi Seiitai Shōgun pada tahun
1603 M dan mendirikan Bakufu di Edo (sekarang
Tōkyō). Sehingga zaman ini disebut zaman Edo atau
zaman Tokugawa.

Tidak lama setelah pertempuran Sekigahara,


Tokugawa Ieyasu
para Daimyō diambil sumpahnya secara tertulis
kemudian mereka dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:

Shinpan Daimyō= Merupakan Daimyō yang paling dekat dengan keluarga Tokugawa
dan dapat berhubungan langsung dengan keluarga Tokugawa.
Daimyō kelas ini memegang posisi penasehat dalam pemerintahan
dan diberikan wilayah yang dekat dengan Edo.
Fudai Daimyō= Merupakan Daimyō yang terdiri dari pengikut setia Ieyasu sebelum
Ieyasu berkuasa yaitu sebelum perang Sekigahara. Daimyō kelas ini
memegang jabatan di hampir semua kantor pemerintahan dan
ditempatkan di Jepang bagian tengah dan timur yang tidak begitu jauh
dari Edo. Mereka merupakan pengawal keamanan dari Kyoto dan Edo.
Tozama Daimyō= Merupakan Daimyō yang terdiri dari pengikut setia Ieyasu setelah
perang Sekigahara. Daimyō ini memiliki kekuasaan yang kecil
karena ditempatkan di Jepang bagian barat, utara dan selatan yang
jauh dari Edo.
Wilayah yang diberikan pada bakufu tersebut dinamakan Han. Untuk mengatur
Han, Bakufu membuat sistem yang disebut sistem Bakuhan (Bakuhan Taisei). Dalam
sistem Bakuhan, Bakufu memegang kekuasaan seluruh negeri, sedangkan Daimyō
memegang kekuasaan atas wilayah yang diberikan kepadanya (Han).

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

Untuk mengatur Daimyō, Tokugawa Ieyasu menetapkan peraturan yang harus


dipatuhi oleh para Daimyō yang disebut Bukeshōhattō. Salah satunya adalah para
Daimyō dilarang memperkuat pasukannya atau mendirikan benteng tanpa
sepengetahuan pemerintah pusat (Bakufu).
Bakufu juga membatasi wewenang pihak istana dengan peraturan Kugeshōhattō.
Tennō dan golongan Kuge (bangsawan) diberikan penghasilan sesuai kedudukan
mereka tapi tidak diberikan tanah. Pengangkatan pejabat istana harus dengan
persetujuan Bakufu. Tennō tidak boleh aktif turut serta dalam pemerintahan dan hanya
punya fungsi sakral. Tennō tidak dapat diganggu gugat tetapi sama sekali tidak punya
kekuasaan apapun. Ada juga larangan Katanagari, yaitu larangan memiliki senjata
bagi petani. Hal ini dilakukan karena sering timbulnya pemberontakan oleh petani
yang disebabkan besarnya pajak yang harus mereka bayar. Dengan adanya ketiga
peraturan tersebut maka Jepang menjadi sangat tenang dan stabil.
Pada mulanya Tokugawa Ieyasu menerima agama Kristen dengan baik, tapi
karena timbul kekhawatiran ancaman bahaya politik dari agama Kristen, ia menutup
perdagangan dengan bangsa Eropa dan mulai menindas agama Kristen. Penduduk
yang beragama Kristen pun memberontak. Perdagangan diperketat hanya bangsa Asia
dan Belanda yang boleh berdagang, itupun dengan pengawasan ketat. Jepang menjadi
negara yang mengisolasikan diri dari pengaruh barat. Politik isolasi negeri seperti ini
disebut Sakoku.
Tahun 1605 M Ieyasu menyerahkan jabatannya kepada anaknya, Tokugawa
Hidetada (Shōgun generasi ke-2). Tetapi dirinya masih memerintah sebagai Shōgun
yang mengundurkan diri sampai dirinya meninggal tahun 1616 M.
Kemudian Shōgun generasi ke-3, Tokugawa Iemitsu membuat peraturan untuk
mengatur para Daimyō yang disebutSankin Kōtai, yaitu para Daimyō diwajibkan
untuk datang dan menetap di Edo sampai beberapa waktu untuk membantu
pemerintah pusat. Perekonomian para Daimyō menjadi susah sehingga tidak punya
tenaga untuk melawan Shōgun.

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

Susunan masyarakat pada zaman Edo disebut Shinōkōshō. Kata Shinōkōshō


berasal dari:
Shi= bushi= samurai/militer
Nō= nōmin= petani
Kō= kōsakunin= pekerja
Shō= shōnin= pedagang
Selain itu masih ada golongan masyarakat yang tidak digolongkan ke dalam
Shinōkōshō, yaitu orang-orang buangan yang disebut Eta atau Hinin.
Pembagian tatanan sosial ini didasarkan pada ajaran Konfusianisme yang
mengajarkan pemaham terhadap hakikat takdir yaitu bahwa manusia harus menerima
takdirnya sejak lahir dan tidak dapat menggugat takdir. Pemikiran ini membuat rakyat
terpaksa menerima keadaan serta status yang dimilikinya dan tidak dapat
memperbaiki statusnya ke tingkat yang lebih tinggi. Diskriminasi kelas pun semakin
jelas. Tujuan ditetapkan Shinōkōshō adalah supaya kelas penguasa tetap pada
kedudukannya dan memiliki kekuatan untuk menekan kelas yang berada di bawahnya.
Pada zaman Genrōku (zaman kecil yang ada selama zaman Edo. Berlangsung
tahun 1646 M sampai 1709 M) perekonomian menjadi kacau karena krisis ekonomi.
Tokugawa Yoshimune (Shōgun generasi ke-8) melakukan beberapa pembaharuan
untuk membangun kembali perekonomian Bakufu. Ada tiga reformasi yang dilakukan.
Reformasi pertama= Merancanakan pajak yang berlipat ganda dan cara membuka
lahan baru serta memerintahkan kaum Bushi untuk menghentikan
hidup bermewah-mewah dan berhemat. Reformasi ini berhasil,
tetapi tidak berlangsung lama.
Reformasi kedua= Memerintahkan kaum Bushi untuk berhemat, menganjurkan Bushi
untuk belajar beladiri dan ilmu pengetahuan serta mengeluarkan
perintah bahwa Bushi tidak perlu membayar hutan kepada kaum
pedagang. Reformasi ini gagal tapi mampu menolong kaum Bushi.

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

Reformasi ketiga= Memerintahkan kaum Bushi untuk berhemat dan melarang


perkumpulan pedagang besar yang melakukan pemborongan.
Reformasi ini gagal.
Karena krisis ekonomi, para Daimyō jatuh miskin dan mereka menyalahkan
Bakufu. Yang paling buruk nasibnya adalah petani, karena harus membayar pajak
yang tinggi. Perasaan tidak senang dan tidak puas terhadap Bakufu itu memupuk
gerakan nasionalisme dan menjadi kekuatan besar yang menentang kekuasaan Shōgun.
Gerakan itu membuat rakyat memuja kembali Shintōisme dan menyanjung
pemerintahan Tennō di masa dahulu yang gemilang. Rakyat menghendaki supaya
Tennō memegang kekuasaan kembali. Mereka menganggap kekuasaan Shōgun tidak
sah. Bangsa Jepang pun ingin menghidupkan kembali sifat-sifat Jepang lama.
Keadaan para Samurai yang semakin mundur dan petani yang semakin susah
membuat anasir-anasir menjatuhkan Shōgun semakin kuat.
Ketika keadaan dalam negeri bergejolak, negara-negara barat mendesak Jepang
supaya membuka negerinya. Inggris mengadakan revolusi industri dan mengadakan
ekspansi ke seluruh dunia dan Amerika pun bermaksud memperluas jangkauannya ke
Asia. Pada tahun 1854 M Amerika memaksa Jepang untuk menandatangani
persetujuan dagang (persetujuan Kanagawa) yang membuat Jepang harus membuka
negeri dari bangsa asing.
Pembukaan negeri (Kaikoku) tersebut membuat rakyat dan Bushi menjadi susah
serta perekonomian menjadi kacau. Dua golongan Bushi tingkat bawah yang
disebut Satsuma dan Chōshū bersatu dan memulai gerakan Sonnōjōimelawan orang
asing tetapi kalah. Mereka mengakui kekuatan orang asing dan berfikir untuk
menjatuhkan Bakufu dan menyelenggarakan pemerintahan baru yang berpusat pada
kaisar. Saat itu muncul gerakan-gerakan anti Bakufu yang disebut Bakumatsu.
Pemerintahan Tokugawa resmi berakhir ketika Tokugawa Yoshinobu
menyerahkan pemerintahan ke tangan Tennō (Taisei Hōkan) pada tanggal 9
November 1867 untuk menghadapi krisis. Tanggal 19 November 1867 Tokugawa
mundur dari jabatannya.

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

KEBUDAYAAN
Karena politik isolasi negeri, Jepang terisolasi dari peradaban barat namun
kebudayaan asli Jepang mengalami perkembangan. Dari segi industri, dibangun
perusahaan air minum. Industri kerajinan tangan seperti sutera dan kertas juga
berkembang. Lalu lintas dan jalan raya dibangun.
Dari segi pendidikan, muncul sekolah yang diselenggarakan di kuil-kuil Buddha
yang disebut Terakoya. Ilmu pengetahuan yang berasal dari ajaran Konfusianisme
berkembang pesat. Selain itu muncul juga ajaran Kokugaku yaitu ilmu pengetahuan
yang meneliti ilmu klasik Jepang dan mencari pemikiran-pemikiran asli Jepang.
Kokugaku kemudian memupuk pemikiran untuk menghidupkan kembali
pemerintahan langsung oleh Tennō (Sonnō Shisō) dan pemikiran yang berusaha
mengusir kekuatan dan pengaruh asing (Jōi Shisō). Inilah yang kemudian melahirkan
gerakan Sonnōjōi(Sonnōjōi Shisō) yang muncul pada akhir Bakufu (Bakumatsu).
Dengan dimukanya kembali Jepang dari bangsa barat, muncul pula pengetahuan-
pengetahuan baru dari barat dan berkembang sebagai Rangaku seperti ilmu
kedokteran, ilmu bumi, elektronika dll.
Di bidang kesusastraan, pada zaman Genroku pada masa pemerintahan
Tokugawa Tsunayoshi (Shōgun generasi ke-5) lahir kebudayaan baru masyarakat
kota yang disebut Genroku Bunka. Ihara Saikaku mengangkat kehidupan masyarakat
kota pada zaman Genroku dalam novel Kōshoku Ichidai Otoko dan Sekenmunazanyō.
Matsuo Bashō menciptakan Haiku yaitu puisi 3 baris yang berpola 7-5-7 suku kata.
Haiku adalah bagian awal dari Renga yang berdiri sendiri dan pada saat itu
disebut Haikai. Oku no Hosomichi adalah catatan perjalanan Bashō yang kemudian
menjadi suatu Kikōbun (catatan perjalanan).
Dalam bidang seni pertunjukan, berkembang Kabuki. Kabuki pada mulanya
berupa tari-tarian yang dilakukan oleh Okuni yang berasal dari Izumo di kuil Shintō.
Saat itu Kabuki dianggap bernilai seni rendah karena kostum dan gerakannya tidak
begitu bagus, sehingga Kabuki dilarang oleh Bakufu. Setelah itu Kabuki hanya

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

ditampilkan oleh laki-laki dan lambat laun isi cerita dan seninya menjadi lebih baik.
Selain kabuki berkembang pula Ningyō Jōruri yaitu drama boneka yang dimainkan
dengan tangan. Kabuki dan Ningyō Jōruri menampilkan lakon-lakon insiden yang
terjadi di masyarakat. Ningyō Jōruri merupakan warisan hasil budaya tanpa bentuk
yang disebut Bunraku yang dikenal sampai sekarang. Penulis naskah Kabuki dan
Ningyō Jōruri pada zaman Genrōku yang juga dikenal sebagai penulis drama terbesar
di Jepang adalah Chikamatsu Monzaemon. Karyanya yang terkenal antara
lain Sonezaki Shinjū dan Chūshin Tennō Amishima.
Dalam bidang seni lukis yang paling berkembang adalah Ukiyo-e yaitu lukisan
yang menggambarkan dunia Kabuki, dunia Sumō, dan dunia wanita penghibur. Ada
juga Nishiki-e yaitu gambar yang dibuat dengan dicetak pada papan menggunakan
warna-warna yang indah. Seni lain yang berkembang adalah Yūzen (kain celup) dan
keramik Jepang.

Ukiyo-e Nishiki-e

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

ZAMAN MEIJI (1868 M – 1912 M)


KEADAAN ZAMAN

Proses terbentuknya zaman Meiji diawali dengan


sebuah gerakan pembaruan yang dikenal dengan
Restorasi Meiji (Meiji Ishin). Restorasi Meiji
berlangsung dari tahun 1866 M sampai 1869 M (dari
akhir zaman Edo sampai awal zaman Meiji). Restorasi
ini timbul akibat dibukanya Jepang kepada kapal-kapal
dari barat yang dipimpin oleh perwira Angkatan Laut
Amerika Serikat, Matthew Perry. Pembentukan
aliansi Sacchō (Satsuma-Chōshū) pada tahun 1866 M
yang dicetuskan oleh Sakamoto Ryōma adalah titik

Sakamoto Ryōma awal restorasi Meiji. Tujuannya adalah melawan


keshōgunan Tokugawa dan mengembalikan kekuasaan
pada kaisar.

Setelah Tokugawa Yoshinobu memberikan kekuasaan dan mundur dari jabatannya


(tahun 1867 M), setahun kemudian pecahlah perang Boshin (perang Toba-Fushimi).
Perang ini timbul karena ketidakpuasan Yoshinobu terhadap pemerintah baru yang
tidak memberikan kedudukan penting bagi Yoshinobu dan tanah dikembalikan kepada
istana. Satsuma dan Chōshū dari pihak pemerintahan baru berhasil mengalahkan
tentara Yoshinobu. Kemenangan pemerintah baru tersebut membuat kaisar mencopot
seluruh kekuasaan Yoshinobu.
Pada akhir restorasi Meiji, kota Edo yang masih kacau karena pemberontakan atas
pelarangan agama Kristen diubah namanya menjadi kota Tōkyō. Dan nama zamannya
diganti zaman Meiji, sesuai nama kaisar yang memimpin pada saat itu. Meiji
berarti ”pencerahan”. Kemudian ibukota dipindah dari Kyōto ke Tōkyō.
Zaman Meiji dimulai setelah kaisar Mutsuhito naik takhta dan memerintah Jepang (25
Januari 1868 - 30 Juli 1912). Kaisar Mutsuhito kemudian berganti nama menjadi

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

kaisar Meiji. Kaisar Meiji mengumumkan rencana politik pemerintahan baru yang
dikenal dengan ”5 pasal dekrit” yang meliputi:
- Pembentukan dewan-dewan legislatif.
- Pelibatan semua golongan masyarakat dalam mengadakan hubungan antar negara.
- Penarikan kembali aturan perpajakan dan pembatasan kelas dalam pekerjaan.
- Penggantian ”tradisi setan” dengan ”hukum alam”.
- Pengiriman utusan ke Eropa dan Amerika untuk mempelajari ilmu barat dan
memperkuat fondasi hukum pemerintahan Meiji.
Pengeluaran dekrit itu dilakukan dengan bersumpah kepada dewa. Maksud dari
dikeluarkannya dekrit itu adalah untuk menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa
Jepang akan membangun negaranya dengan menuntut ilmu pengetahuan. Dengan
kembalinya kekuasaan ke tangan kaisar Jepang bermaksud membentuk negara yang
berorientasi ke Shintōisme seperti 1000 tahun yang lalu.
Pada tahun 1871 M tanah kekuasaan para Daimyō (Han) dihapuskan dan membagi
negeri dengan sistem prefektur (Ken). Dari pusat dikirimkan pegawai pemerintahan
untuk mengurus tiap-tiap Ken yang disebut Haihanchiken. Pajak dikumpulkan oleh
pemerintah dan pegawai pemerintah menerima gaji dari pemerintah. Kemudian
pemerintah memperbarui cara pemungutan pajak dari petani yang disebut Chisokaisei.
Pemerintah memberikan sertifikat tanah kepada pemilik tanah, kemudian pajak
diganti dalam bentuk uang kontan. Anak laki-laki pemilik tanah diwajibkan
meninggalkan desa dan menjadi buruh pabrik atau mengikuti wajib militer di kota.
Wajib militer ditetapkan sejak tahun 1873 M dan diwajibkan bagi anak laki-laki
berumur lebih dari 20 tahun.
Karena wajib militer diberlakukan, para samurai merasa kecewa. Wajib militer adalah
sistem dari barat (tentara dilatih oleh Perancis), dan samurai benci hal yang berasal
dari barat. Akhirnya pada tahun 1877 M Takamori Saigō memimpin pemberontakan
samurai di Kyūshū. Pertempuran militer melawan samurai tersebut memakan banyak
korban di kedua belah pihak. Tapi karena Jepang mengadakan wajib militer, tentara
Jepang dapat menyusun kembali pasukannya sedangkan para samurai tidak.

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

Pemberontakan ini berakhir pada tanggal 24 September 1877 dengan terbunuhnya


Takamori Saigō.
Pada zaman Meiji, pemerintah menetapkan Shimin Hyōdō yaitu persamaan empat
strata sosial Kōzoku (keluarga kaisar),Kazoku (bangsawan istana dan
feodal), Shizoku (militer), dan Heimin (petani, pekerja, dan pedagang).
Di bidang pendidikan, pada tahun 1872 M pemerintah menetapkan sistem pendidikan
baru. Semua golongan masyarakat dapat mengenyam pendidikan. Kemudian pada
tahun 1890 M wajib belajar 6 tahun dicanangkan. Universitas-universitas juga mulai
didirikan.
Pada tahun 1875 M diadakan Konferensi Osaka yang menghasilkan keputusan bahwa
reorganisasi pemerintahan ditujukan kepada Genrōnin (dewan tetua) yang indepanden.
Pada tahun 1881 M lahirlah pergerakan demokrasi yang melahirkan partai-partai
seperti Rikken Jiyutō (Partai Liberal),Rikken Kaishintō (Partai Konstusional
Progresif), Rikken Taiseitō (Partai Imperial). Pada tahun 1885 M bentuk pemerintahan
diganti dengan sistem kabinet dan Ito Hirobumi sebagai Perdana Menteri. Pada masa
imperial ini diproklamasikan UUD kekaisaran Jepang (Konstitusi Meiji) pada tanggal
11 Februari 1889. Konstitusi Meiji menjamin peran politik kaisar secara nyata
(walaupun pada akhirnya kekuasaan kaisar dikendalikan oleh dewan
tua/Genrōnin).Jepang juga mengadopsi sistem Parlemen seperti di Eropa yang
disebut Diet. Pada tahun 1890 M untuk pertama kalinya diadakan pemilihan wakil
rakyat, tetapi hanya orang yang berusia 25 tahun keatas yang dapat memilih, peserta
pemilih saat itu hanya sekitar 1% saja.
Pada tahun 1880-an Jepang mengalami krisis ekonomi karena adanya pengeluaran
besar yang diikuti dengan reformasi sistem mata uang dan pembentukan Bank of
Japan.
Pemerintah Meiji menginginkan negaranya sejajar dengan negara barat. Untuk itu
pemerintah membeli mesin-mesin dan teknologi canggih dari Amerika dan Eropa.
Pemerintah mendirikan pabrik-pabrik, membangun rel kereta api, menetapkan Yen,
Sen, dan Rin sebagai mata uang baru. Di dalam kehidupan sehari-hari diberlakukan
kalender sistem matahari (Gregorian), misalnya 1 hari ada 24 jam, 1 minggu ada 7

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

hari, dll. Akhirnya sistem barat pun diterima. Diberlakukan kebebasan beragama
sehingga agama Kristen pun diakui.
Pada tahun 1894 M, di Korea terjadi pemberontakan petani. Pemerintah Korea
memohon kepada Dinasti Chin agar mengirimkan pasukan militernya. Mengetahui hal
tersebut, Jepang pun mengadakan ekspansi sehingga timbullah perang Jepang-Cina
(Nisshin Sen). Jepang menang atas Cina. Kemudian setahun berikutnya ditandatangani
perjanjianShimonoseki. Jepang wajib membayar ganti rugi perang yang tinggi. Jepang
juga memperoleh Taiwan dan semenanjung Liotung. Tapi Jepang pada akhirnya
mengembalikan Semenanjung Liotung setelah Rusia, Perancis, dan Jerman
menuntutnya.
Setelah itu, karena Jepang ingin melakukan ekspansi dari Korea ke Cina dan Rusia
ingin mengadakan ekspansi dari Manchuria ke Korea, timbul perentangan antara
Jepang dan Rusia. Di lain pihak, karena terjadi pertentangan antara Inggris dan Rusia
di Asia, maka Inggris dan Jepang berjanji untuk saling menolong dan membuat
Aliansi Jepang-Inggris (Nichie Dōmei) pada tahun 1902 M. Kemudian tahun 1904 M
dimulailah perang Jepang-Rusia. Atas perantara presiden Amerika, pada tahun 1905
M Rusia dan Jepang menandatangani perjanjian Porstmouth dan berakhirlah perang
kedua negara tersebut.

KEBUDAYAAN
Pada zaman Meiji kebudayaan barat berkembang dengan pesat. Gaya hidup baru yang
mencakup bidang ilmu pengetahuan, pendidikan, sandang, pangan, papan adalah
kebudayaan barat yang baru yang disebut Bunmei Kaika(pencerahan peradaban).
Memotong rambut kucir menjadi pendek dan memakai pakaian barat telah menjadi
gaya hidup baru. Daging sapi yang sebelumnya tidak pernah dimakan oleh orang
Jepang akhirnya mulai banyak dimakan dan banyak restoran Sukiyaki didirikan.
Di bidang sastra, Jepang juga mulai melangkah menuju modern. Tokoh-tokoh sastra
yang muncul pada zaman ini antara lain:
- Subouchi Shōyō, dengan bukunya ”Shōsetsu Shinzui”.

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

- Futabatei Shimei, dengan novelnya ”Ukigumo”.


- Yōda Rohan, dengan novelnya ”Goshūnokō”.
- Ozaki Kōyō, dengan novelnya ”Konjiki yasha”.
- Higuchi Ichiyō, dengan novelnya ”Takekurabe”, ”Nigorie”, ”Jūsan-ya”.
- Shimazaki Tōson, dengan novelnya ”Haikai”, ”Yoakemae”.
- Tayama Katai, dengan novelnya ”Futon”.
- Mori Ōgai, dengan novelnya ”Takasebune”, ”Saigo no Ikku”.
- Natsume Sōseki, dengan novelnya ”Wagahai wa neko de
aru”, ”Bocchan”, ”Kusamakura”, ”Kokoro”.
- Ishikawa Takabaku, dengan pantunnya ”Ichiaku no Suna”, ”Kanashiki Gangu”.
- Masaoka Shiki, dengan Haiku dan Tankanya yang diterbitkan dalam
majalah ”Hototokisu”.
- Yosano Akiko, dengan Tankanya yang diterbitkan dalam majalah ”Myōjō”.

PENINGGALAN
Peninggalan pada zaman ini dapat dilihat dari bidang pendidikan yaitu didirikannya
universitas universitas seperti:
- Universitas Tōkyō Igakkō pada tahun 1877 M (pada tahun 1898 M berganti nama
menjadi Universitas Teikoku, dan pada tahun 1945 M berganti nama
menjadi Universitas Tōkyō.)
- Keiō Gijuku ( yang kemudian berganti nama menjadi Universitas Keiō) yang
didirikan oleh Fukuzawa Yukichi.
- Universitas Dōshisha yang didirikan Niijima Jō.
- Sekolah Kejuruan Tōkyō (kemudian berganti nama menjadi Universitas Waseda)
yang didirikan oleh Ookuma Shigenobu.

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

Setelah tahun 1890 M, industri modern Jepang memajukan mekanisasi di bidang


industri pemintalan kertas, industri pemintalan sutra. Tahun 1901 M Jepang selesai
membangun pabrik besi baja dan terbentuklah dasar dari industri berat. Jepang juga
mulai membuat kapal dan mesin-mesin industri. Peninggalan lainnya adalah jalur
telegraf Tōkyō-Yokohama (tahun 1869 M), pos (tahun 1871 M), jalur kereta api
Tōkyō-Yokohama (tahun 1872 M), jembatan besi Azuma (tahun 1887 M). Revolusi
industri tersebut mengakibatkan meningkatnya kapitalisme dan timbulnya persoalan
dalam masyarakat feodal.

Waseda Daigaku

Tōkyō Daigaku
Keiō Daigaku

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

ZAMAN TAISHŌ (1912 M – 1926 M)

KEADAAN ZAMAN

Zaman Taishō dimulai sejak kaisar Yoshihito berkuasa (30 Juli 1912 – 25
Desember 1926). Kaisar Yoshihito kemudian mengubah namanya menjadi kaisar
Taishō. Pada tahun 1914 M di Eropa terjadi Perang Dunia I. Jepang bersekutu dengan
Inggris dan mendeklarasikan perang melawan Jerman pada tanggal 23 Agustus 1914.
Jepang pun menduduki daerah jajahan Jerman yang ada di Cina seperti Shandong dan
Jiaozhou. Jepang berusaha lebih jauh untuk mengkonsolidasikan posisinya di Cina
dengan menyajikan “Dua Puluh Satu Tuntutan” (Twenty-one Demands) ke Cina pada
bulan Januari tahun 1915 M. Selain memperluas kontrol atas kepemilikan Jerman,
Manchuria, dan Mongolia, Jepang juga mencari kerja sama untuk memiliki kompleks
pertambangan dan metalurgi di Cina Tengah. Akhirnya Jepang menarik tuntutan
tersebut pada Mei 1915 setelah timbul anti-Jepang di Cina dan kecaman dunia
internasional.
Kekuatan Jepang di Asia tumbuh dengan runtuhnya rezim Tsar di Rusia dan
kekacauan Revolusi Bolshevik tahun 1917 M di Siberia. Kesempatan tersebut
digunakan Jepang untuk menduduki Siberia. Tapi untuk melakukannya Jepang harus
bernegosiasi dengan Cina agar bisa mendapatkan tempat transit untuk pasukan Jepang.
Akhirnya pada tanggal 2 November 1917, diadakan perjanjian Ishii-Lansing yang
menghasilkan kebijakan ”Pintu terbuka”. Pada bulan Juli 1918, Jepang mengirimkan
75.000 tentaranya ke Siberia.
Tahun 1919 M, sebagai negara yang menang perang, Jepang menghadiri
Konferensi perdamaian yang diselenggarakan di Paris. Dan pada tahun 1920 M
terbentuk Liga-Liga Bangsa dan Jepang menjadi anggota tetap dewan keamanan.
Setelah Perang Dunia I lahirlah Demokrasi Taishō di Jepang. Tahun 1918 M Hara
Takahashi menjadi Perdana Menteri.
Pada tanggal 13 Desember 1921 ditandatangani Perjanjian Empat Kekuatan
(Four Power Treaty) Jepang, Amerika Serikat, Britania, dan Perancis sepakat untuk

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

mengakui status quo di Pasifik. Kemudian tanggal 6 Februari 1922 ditandatangani


Perjanjian Perlucutan Senjata Lima Kekuatan (Five Power Naval Disarmament
Treaty). Dalam perjanjian tersebut disepakati rasio jumlah kapal adalah
5:5:3:1,75:1,75 masing-masing untuk Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Perancis, dan
Italia. Tanggal 6 Februari 1922 ditandatangani Perjanjian Sembilan Kekuatan (Nine
Power Treaty) Belgia, Cina, Belanda, dan Portugal, bersama dengan lima kekuatan
yang asli. Persetujuan tersebut melahirkan kesepakatan untuk mencegah perang di
Pasifik. Mereka setuju untuk menghormati Cina merdeka. Jepang juga sepakat untuk
menarik pasukannya dari Shandong dan menarik pasukannya dari Siberia.
Akibat adanya perpecahan di Diet dan koalisi yang tidak stabil, pada tahun 1927
M terbentuklah Rikken Minseito(Partai Demokrat Konstitusi) yang merupakan
gabungan Kenseikai (Kumpulan Konsititusi Pemerintah) dan Seiyūhontō(True Seiyū).
Setelah itu, sampai 1932 M, Seiyūkai dan Rikken Minseito berganti dalam kekuasaan.
Dalam demokrasi di bidang ekonomi, dibuatlah UU anti monopoli sehingga
aktivitas ekonomi bisa dilakukan dengan bebas. Reformasi di bidang pertanian
dilakukan dengan cara membagikan tanah luas milik tuan tanah yang tidak berada di
wilayahnya kepada rakyat. Akibatnya feodalisme antara tuan tanah dan petani kecil
menjadi hilang dan pertanian berkembang pesat. Di bidang pendidikan dibuat UU
Pendidikan yang menyatakan bahwa sistem pendidikan sekolah dijadikan 6 tahun
(SD), 3 tahun (SMP), 3 tahun (SMA), dan 4 tahun (perguruan tinggi). Wajib belajar
diperpanjang menjadi 9 tahun.
Pada Tanggal 25 Desember 1926 kaisar Taishō meninggal. Dan digantikan
oleh Hirohito.

KEBUDAYAAN
Pada zaman Taishō lahirlah sastrawan bernama Akutagawa Ryūnosuke yang
menulis novel ”Rashomon”,”Hana”, ”Jigokuhen”, dll. Dia meninggal dengan cara
bunuh diri. Ada juga Tanizaki Jun’ichirō dengan
karyanya”Shunkinshō”, ”Sasameyuki”. Shiga Naoya dengan karyanya ”Anyakoro”.
Mushanokōji Saneatsu dengan karyanya”Sono Imōto”. Kobayashi Takiji dengan
karyanya ”Kanikōsen”.

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

PENINGGALAN
Pada tanggal 1 September 1923 daerah
Kantō diguncang gempa hebat sehingga
Jepang mengalami kerugian yang cukup berat.
Setelah gempa tersebut dibangunlah
bangunan-bangunan besar. Rel kereta api,
saluran telepon, sarana penyiaran radio,
penerbit majalah dan koran juga dibangun.
Mobil pun menjadi sarana transportasi yang
baru. Pendidikan dan kebudayaan meluas,
lahir pula sarjana-sarjana terkenal seperti Gempa bumi di Kantō

Noguchi Hideyo yang meneliti penyakit cacar


air.

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

ZAMAN SHŌWA (1926 M – 1989 M)

KEADAAN ZAMAN

Zaman Shōwa merupakan zaman kaisar Hirohito memerintah dari 25


Desember 1926 sampai 7 Januari 1989. Kaisar Hirohito kemudian mengubah
namanya menjadi kaisar Shōwa. Kaisar Shōwa merupakan kaisar yang paling
lama berkuasa dari seluruh kaisar Jepang sampai saat itu. Zaman ini diawali saat
Jepang turun ke totalitarisme politik, ultranationalisme dan fasisme yang
berpuncak pada invasi Jepang di Cina pada tahun 1937. Ini merupakan bagian
dari keseluruhan periode global gejolak sosial dan konflik seperti Perang Dunia II.
Perang Pasifik (Perang Asia Timur Raya) terjadi antara tahun 1937 M –
1945 M. Perang ini dimulai oleh sebuah pertempuran kecil antara Jepang dan
Cina yang dikenal dengan ”Insiden Jembatan Marco Polo” yang terjadi pada
tanggal 8 Juli 1937. Selain perang melawan Cina, Jepang juga berperang melawan
Rusia pada tahun 1938 M. Perang tersebut terjadi di perbatasan Manchuria.
Dalam perang tersebut Jepang kalah.

Tahun 1940 M kabinet menyetujui Prinsip Dasar Kebijakan Nasional yang


menetapkan bahwa Jepang berniat membangun sebuah dominasi Jepang di Asia
Timur. Suatu keputusan dibuat pada saat itu untuk memperluas jajahan ke
selatan bahkan bila harus berperang melawan Inggris dan Amerika Serikat.
Jepang pun menandai sebuah aliansi militer dengan Axis Power. Amerika Serikat
pun membalasnya dengan mengembargo besi dan baja ke Jepang. Tahun 1941 M
Jepang dan Amerika Serikat bertemu di Washington DC untuk menyelesaikan
perselisihan di antara mereka. Tapi karena Jepang masih mengirimkan
pasukannya ke Indocina, Amerika Serikat membekukan aset Jepang di negaranya
dan mengembargo total ekspor ke Jepang. Inggris dan Belanda pun membekukan
aset Jepang di negara mereka. KemudianRoosevelt dan Churchill bertemu.
Mereka setuju untuk mengeluarkan peringatan kepada Jepang bahwa jika Jepang
melakukan pelanggaran lebih lanjut untuk memperluas jajahan ke selatan maka

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

Amerika Serikat dan Inggris akan mengambil tindakan balasan bahkan siap
untuk perang. Jepang pun mengambil tindakan untuk berperang. Dan pada
tanggal 8 Desember 1941 (waktu Jepang) Jepang menyerang Pangkalan
Angkatan Laut Pearl Harbor di Hawaii, Pulau Wake, Filipina, Hongkong dan
Malaya. Perang dengan barat pun dimulai. Amerika membalasnya dengan
menyerang Tōkyō, Yokohama, Nagoya dan Kōbe dengan serangan dari udara
pada tanggal 18 April 1942 dan sekali lagi pada tahun 1945 M yang menewaskan
100.000 orang lebih.
Pada tanggal 26 Juli 1945 Amerika Serikat, Inggris dan Cina mengeluarkan
Deklarasi Potsdam yang menyatakan bahwa agar Jepang segera menyerah atau
akan dibinasakan. Setelah sebulan Jepang tidak memberikan keterangan,
akhirnya pada tanggal 6 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkan bom atom
di Hiroshima. Kemudian tanggal 15 Agustus 1945 kaisar mengumumkan bahwa
Jepang akan mengakhiri perang untuk alasan kemanusiaan. Jepang secara resmi
menyerah setelah diadakan perjanjian di atas kapal USS Missouri.
Jepang diawasi oleh SCAP (Supreme Commander Allied Powers) di bawah
kepemimpinan Douglas MacArthur. MacArthur tiba pertama kali di Tōkyō pada
tanggal 8 September 1945 dan mendirikan kantor SCAP di Tōkyō pada tanggal
18 Oktober 1945. MacArthur dan kaisar Hirohito bertemu. MacArthur
memerintahkan pemerintah untuk menghapus semua pembatasan politik, civil,
dan kebebasan agama. Dia juga memerintahkan pemerintah Jepang untuk
menciptakan 75.000 orang Polisi. MacArthur diberhentikan oleh presiden
Truman dan digantikan jenderal Mathew Ridgway. Tahun 1951 M MacArthur
meninggalkan Jepang.
Pendudukan kekuatan asing di Jepang tersebut membawa perubahan
radikal ke Jepang. Pendudukan sekutu tesebut melahirkan reformasi demokratis.
Ini menyebabkan akhir status kaisar sebagai dewa yang hidup dan transformasi
Jepang menjadi demokrasi sejati dengan monarki konstitusional.
Pada tanggal 8 September 1951 Perjanjian Perdamaian Internasional
(International Peace Treaty), yang ditandatangani oleh empat puluh delapan
negara di San Fransisco, membawa Jepang kembali ke dunia internasional.
Perang Dunia II resmi berakhir untuk Jepang, dan Jepang mendapatkan kembali
statusnya sebagai negara merdeka. Tuntutan kepada Jepang untuk membayar

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

ganti rugi lebih lanjut dihapuskan. Pada saat yang sama, AS dan Jepang
menandatangani Perjanjian Keamanan bersama.

Pada tanggal 28 April 1952 pendudukan Amerika Serikat di Jepang resmi


berakhir. Perjanjian keamanan diberlakukan. Amerika Serikat dan Jepang
menegosiasikan kembali perjanjian keamanan 1952 dan menggantikannya
dengan yang baru, direvisi Treaty of Mutual Security and Cooperation dan
diberlakukan setelah ratifikasi Senat AS.
Setelah Perang Dunia II ekonomi Jepang mengalami keajaiban. Disebut
ajaib karena pertumbuhan tahunan rata-rata 10% pada 1955 M – 1960 M dan
lebih tinggi pada tahun-tahun berikutnya. Pada 1980-an ekonomi Jepang menjadi
salah satu yang terbesar di dunia dan paling canggih, dengan pendapatan per
kapita yang melampaui AS.
Pada zaman ini diadakan Olimpiade musim panas di Tōkyō pada tahun 1964
M dan Olimpiade musim dingin di Sapporo pada tahun 1972 M.

Pada tanggal 7 Januari 1989 Kaisar Hirohito (Shōwa) meninggal dan


digantikan anaknya, kaisar Akihito (Heisei).

Kuncoro .TM
SEJARAH JEPANG

ZAMAN HEISEI (1989 M – sekarang)

KEADAAN ZAMAN

Zaman Heisei merupakan zaman kaisar Akihito berkuasa (8 Januari 1989


sampai sekarang). Setelah kaisar Shōwa meninggal dunia, diputuskan pemberian
nama zaman sesudah zaman Shōwa adalah zaman Heisei. Heisei dapat
diartikan ”damai di mana-mana”.
Pada zaman ini Jepang mengalami Perang Dingin (1985 – 1991).
Pada awal zaman ini Jepang juga masih mengalami pertumbuhan ekonomi yang
baik. Pada tahun 1989 M Yen menguat terhadap dolar. Suku bunga menjadi rendah.
Investasi pun meningkat sampai 60%. Saham Nikkei mencapai rekor tertinggi yaitu
39.000. Tapi pada tahun 1991, saham tersebut jatuh pada kisaran 15.000. Peristiwa
tersebut dikenal dengan ”gelembung ekonomi” (bubble economy).
Pada tahun 1995 terjadi gempa bumi besar berkekuatan 7,2 SR di Kobe dan
menewaskan lebih dari 5000 orang.
Pada tahun 2002 Jepang bersama dengan Korea Selatan menjadi tuan rumah
bersama Piala Dunia 2002.

Kuncoro .TM

Anda mungkin juga menyukai