Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
Amalia Nurmala sari 111200050
Dinda Aurora Hakim 111200056
David Christianto 111200092
Muhammad Daffa Esbe 111200093
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyanyang, saya dan
teman-teman saya panjatkan puja serta puji atas kehadiratNya sehingga kami dapat menyusun
Laporan Kuliah Lapangan Pengukuran Penampang Stratigrafi
Laporan Kuliah Lapangan Pengukuran Penampang Stratigrafi ini disusun sebagai salah
satu tugas dalam berjalannya kurikulum semester empat dan kuliah lapangan di Jurusan Teknik
Geologi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Laporan ini kami susun semaksimal mungkin dengan mendapat banyak bantuan dari
pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu. Namun terlepas dari itu, sebagai
manusia saya pasti memiliki kekurangan atau kelebihan dalam penyusunan laporan ini, baik dalam
segi penyajian data, segi penyampaian kata atau apapun yang dirasa kurang baik. Oleh karena hal
ini, saya menerima apabila ada kritik dan saran untuk memperbaiki dan mengembangkan lebih
lanjut laporan ini.
Akhir kata kami harap Laporan Kuliah Pengukuran Penampang Stratigrafi ini bisa berguna
untuk semua kalangan dan juga pembaca
Penyusun
Kelompok 11
BAB 1
PENDAHULUAN
Geologi adalah suatu bidang studi (ilmu) pengetahuan kebumian yang meneliti atau
mempelajari segala sesuatu tentang planet bumi beserta dengan isinya yang pernah ada.
Geologi juga membahas mengenai sifat-sifat serta juga bahan-bahan yang membentuk bumi,
struktur, juga proses-proses yang bekerja baik yang ada didalam maupun diatas permukaan
bumi, kedudukannya di alam semesta dan juga sejarah perkembangan sejak bumi ini
terbentuk (lahir) di alam sampai ke sekarang. Karena proses yang terjadi di alam
membutuhkan waktu yang lama misalnya dalam pembentukan bumi itu sendiri sampai
berjuta-juta tahun, sehingga untuk mempelajari geologi harus berdasarkan sejarah.
Zona Pegunungan Selatan dapat dibagi menjadi tiga subzona, yaitu Subzona
Baturagung, Subzona Wonosari dan Subzona Gunung Sewu (Harsolumekso dkk., 1997
dalam Bronto dan Hartono, 2001).
➢ Subzona Baturagung terutama terletak di bagian utara, namun membentang dari
barat (tinggian G. Sudimoro, ± 507 m, antara Imogiri-Patuk), utara (G. Baturagung,
± 828 m), hingga ke sebelah timur (G. Gajahmungkur, ± 737 m). Di bagian timur ini,
Subzona Baturagung membentuk tinggian agak terpisah, yaitu G. Panggung (± 706
m) dan G. Gajahmungkur (± 737 m). Subzona Baturagung ini membentuk relief
paling kasar dengan sudut lereng antara 100 – 300 dan beda tinggi 200-700 meter
serta hampir seluruhnya tersusun oleh batuan asal gunungapi.
➢ Subzona Wonosari merupakan dataran tinggi (± 190 m) yang terletak di bagian
tengah Zona Pegunungan Selatan, yaitu di daerah Wonosari dan sekitarnya. Dataran
ini dibatasi oleh Subzona Baturagung di sebelah barat dan utara, sedangkan di
sebelah selatan dan timur berbatasan dengan Subzona Gunung Sewu. Aliran sungai
utama di daerah ini adalah K. Oyo yang mengalir ke barat dan menyatu dengan K.
Opak (lihat Gambar 2.2). Sebagai endapan permukaan di daerah ini adalah lempung
hitam dan endapan danau purba, sedangkan batuan dasarnya adalah batugamping.
➢ Subzona Gunung Sewu merupakan perbukitan dengan bentang alam karts, yaitu
bentang alam dengan bukit-bukit batugamping membentuk banyak kerucut dengan
ketinggian beberapa puluh meter. Di antara bukit-bukit ini dijumpai telaga, luweng
(sink holes) dan di bawah permukaan terdapat gua batugamping serta aliran sungai
bawah tanah. Bentang alam karts ini membentang dari pantai Parangtritis di bagian
barat hingga Pacitan di sebelah timur.
➢ Zona Pegunungan Selatan di Jawa Timur pada umumnya merupakan blok yang
terangkat dan miring ke arah selatan. Batas utaranya ditandai escarpment yang cukup
kompleks. Lebar maksimum Pegunungan Selatan ini 55 km di sebelah selatan
Surakarta, sedangkan sebelah selatan Blitar hanya 25 km. Diantara Parangtritis dan
Pacitan merupakan tipe karts (kapur) yang disebut Pegunungan Seribu atau Gunung
Sewu, dengan luas kurang lebih 1400 km2 (Lehmann. 1939).
BAB II
PEMBAHASA
N
a. Satuan Batulanau
c. Satuan Batuapung
Lingkungan Pengendapan
Berdasarkan data bukti foto tersebut, di dapatkan data sikuen Ta-Tc yang
termasuk classical turbidite (CT) dan ada juga lapisan massive sandstone (MS).
Boggs, Sam. 2009. Petrology of Sedimentary Rocks. New York: Cambridge University
Press
Nichols, Garry. 2009. Sedimentology and Stratigraphy 2nd Edition. Chicester: John and
Wiley, Ltd
Maurice E. Tucker. 2003. Sedimentary Rocks in the Field 3rd Edition. U.K: John & Wiley,
Ltd
Wilson James Lee. 1975. Carbonate Facies in Geologic History. Heidelberg: Pringer-
Verlag Berlin
LAMPIRAN
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2022
PENGENDAPAN
NO. CONTOH
LINGKUNGAN
TEBAL (m)
SATUAN BATUAN
PEMERIAN
EKSPRESI TOPOGRAFI
FORMASI
PASIR SEDANG
PASIR KASAR
PASIR HALUS
BERANGKAL
LEMPUNG
KERAKAL
KERIKIL
LANAU