Anda di halaman 1dari 1
22.02 © B» ¢ LO ROn- ee 1. Suka Marah - Marah Si Kecil suka marah-marah, misalnya saat Ibu mengambil gadget yang sedang dimainkannya? Ibu tidak sendirian. Berdasarkan hasil penelitian Peach Project terhadap 1000 anak, rasa depresi, kecemasan, dan emosi yang meledak-ledak salah satunya dapat terjadi jika si Kecil terlalu banyak bermain gadget. Selain itu, kebiasaan gampang marah si Kecil juga bisa disebabkan oleh kondisi tantrum , di mana ia belum paham bagaimana menyatakan keinginannya dengan baik dan benar. Cara Mengatasinya : Untuk menghadapi si Kecil yang suka marah- marah, Ibu perlu kesabaran ekstra. Sebab, Ibu tidak boleh membalasnya dengan amarah. Si Kecil dapat dengan mudah meniru kebiasaan orang tuanya, lho. Jadi, ajak ia berbicara dari hati ke hati dan tanyakan apa yang ia mau. Teguran yang tidak disertai emosi umumnya dapat memberi respons positif bagi si Kecil. Gi Frenz @® 2.632 ea Suka aaa Ira at) rae '- a 2.Memotong scone Pembicaraan — Apakah saat Ibu sedang mengobrol, si Kecil sering tiba-tiba mengganggu dan ingin menceritakan suatu hal? Ya, ia pun tidak berhenti mengganggu sampai Ibu mendengarkannya. Jika dibiarkan, ia bisa tumbuh menjadi anak yang suka menyela pembicaraan orang lain, Bu. Cara Mengatasinya : Jika terjadi berulang kali, lbu dapat mulai bersikap tegas. Katakan bahwa ia harus bersabar menunggu pembicaraan orang lain selesai sebelum berbicara. Ibu juga bisa bersikap sedikit cuek saat ia menyela pembicaraan kembali setelah diingatkan. EL 58 Komentar Suka Komentar etl aaa) rae os) a Ss. Pura-Pura El ren: Tidak Mendengar Dulu, si Kecil sulit sekali diminta mengerjakan sesuatu. Saat diminta mandi, ia berpura-pura tak mendengar dan tetap menonton TV. Duh, sampai gemas ya, Bu, karena saya jadi harus mengatakan hal yang sama berulang- ulang. Akhirnya, saya pun dapat mengatasinya dengan penuh kesabaran. Cara Mengatasinya : Mungkin sqja si Kecil tidak memerhatikan Ibu karena sedang fokus dengan hal lain. Jadi, mulailah mengambil perhatiannya ketika berbicara. Ibu bisa memanggil namanya, menyentuh pundaknya, saling bertatap muka, bahkan bila perlu mematikan siaran televisi yang ditonton agar ia mendengarkan. Jika si Kecil marah dan tetap tak mau mendengarkan, buat aturan tegas. Misalnya, jika si Kecil tak mau mendengarkan saat disuruh mandi karena sedang menonton TV, besok ia tak boleh menonton TV lagi. Perlu diingat, lakukan dengan nada tegas, tapi bukan memarahinya sambil berteriak ya, Bu. he 43 Komentar 1a) Suka @ Komentar a eed aca) 4. Mengambil Milik &"=.... Orang Lain Tanpa Izin Dulu, si Kecil sering mengganti channel TV tanpa izin, padahal ada orang lain yang sedang menonton. Ia juga sering mengambil mainan temannya tanpa meminjam terlebih dulu. Membiarkan perilaku ini akan menjadikan hal ini kebiasaan sampai dewasa. Risikonya, si Kecil bisa jadi punya kebiasaan melakukan hal semaunya, Bu. Cara Mengatasinya : Berdasarkan konsultasi anak online, komunikasi sejak awal merupakan kunci utama dalam masalah ini. Jelaskan bahwa ia tak bisa melakukan sesuatu tanpa meminta izin. Berikan juga pengertian bahwa ia bisa membuat orang lain sedih dan kecewa saat melakukan hal ini. Misalnya, temannya akan menangis saat mainannya dipinjam tanpa izin. Minta si Kecil membayangkan jika ia berada di posisi orang lain, ia pasti tidak suka saat ada orang lain merebut barang miliknya. Dengan begitu, Ibu dapat ee 21 Komentar S.Berbohong &' Jika si Kecil pintar berbohong sejak kecil, ada risiko ia menjadi pathological liar saat sudah dewasa. Menurut Jerry Wyckoff, psikolog sekaligus penulis buku Getting Your Child From No to Yes, ada anak yang berbohong karena ia ingin terlihat keren, menghindari tanggung jawab, sampai menghindari masalah. Cara Mengatasinya : Jika Ibu memergokinya berbohong, tak perlu langsung menyangkalnya di depan banyak orang, Bu. Nanti ia merasa dipermalukan. Sebaiknya ajak si Kecil pulang dan bicara berdua. Cari tahu apa alasannya berbohong dan berikan pengertian kepadanya agar Ibu bisa menanamkan kejujuran pada si Kecil sejak dini. @® 1.294 Eee 1a) Suka @ Paar ida a etd aca) Ss. Bersikap Tidak §@)::= Sopan Ibu pasti gemas saat si Kecil bersikap tidak sopan terhadap orang yang lebih tua. Terlebih jika ia melakukannya dengan gestur tidak menyenangkan, seperti menutup kuping atau memeragakan gerak bibir orang lain. Cara Mengatasinya : Tunjukkan kepada si Kecil bahwa perilakunya tidak baik. Namun, tetap lakukan dengan cara lembut dan tidak terkesan menyalahkan. Ibu dapat mengandaikan apabila ia diperlakukan serupa. Berikan pengertian bahwa ia pasti akan merasa sedih jika diejek ataut tidak dihargai seperti itu. Jika si Kecil terlihat merenungi hal ini, artinya si Kecil mulai memahami mana hal yang baik dan buruk.

Anda mungkin juga menyukai