Anda di halaman 1dari 21

MODUL AJAR

PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL

PENYUSUN MODUL : MGMP PROJEK IPAS


SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI NUSAWUNGU
MATA PELAJARAN : PROJEK IPAS
KELAS/SEMESTER : X/ GANJIL
TAHUN PELAJARAN : 2022/ 2023
DOMAIN : A. Makhluk Hidup dan Lingkungannya

JUDUL ELEMEN Menjelaskan fenomena secara ilmiah, mendesain dan


mengevaluasi penyelidikan ilmiah, menerjemahkan data dan
bukti-bukti secara ilmiah

DESKRIPSI 1. Peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan


ilmiah dan menerapkannya; atau membuat prediksi
sederhana disertai dengan pembuktiannya.
2. Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang
terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai
aspek seperti makhluk hidup dan lingkungannya. Peserta
didik juga mengaitkan fenomena-fenomena tersebut
dengan keterampilan teknis pada bidang keahliannya.
3. Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur
yang tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah,
menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu
pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat
mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada desain
percobaan ilmiah.
4. Peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari
berbagai sumber untuk membangun sebuah argumen serta
dapat mempertahankannya dengan penjelasan ilmiah.
Peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi
kesimpulan yang benar diambil dari tabel hasil, grafik,
atau sumber data lain.Peserta didik merencanakan dan
melaksanakan aksi sebagai tindak lanjut,
mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajarannya,
melakukan refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang
dilakukan.
KELAS X/ SBK
ALOKASI WAKTU 1.620 menit (36 JP x 45 menit)
JUMLAH PERTEMUAN 6 P (1 Pertemuan = 6 JP)
FASE CAPAIAN E
PROFIL PELAJAR Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
PANCASILA berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, Kreatif, Gotong
royong
MODEL Problem Based Learning (PBL)
PEMBELAJARAN
MODA PEMBELAJARAN Tatap Muka (TM)
BENTUK PENILAIAN Asesmen Non Kognitif dan Kognitif
SUMBER Internet, modul dan lainya
PEMBELAJARAN
BAHAN Video, PPT
PEMBELAJARAN
ALAT PRAKTIK Gelas, kompor, saringan, dll
PEMBELAJARAN
MEDIA PEMBELAJARAN LCD Projector, PPT, Video Pembelajaran, Internet
TUJUAN
PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat mempresentasikan ciri makhluk hidup
dan lingkungan dengan membuat desain pengamatan
langsung dan diskusi
2. Peserta didik dapat merancang maket ekosistem dengan
menggunakan barang-barang yang ada di sekitar serta
mempresentasikannya.
3. Peserta didik dapat menjelaskan hubungan simbiosis antar
makluk hidup berdasarkan diskusi dan observasi
4. Peserta didik dapat menjelaskan rantai makanan
berdasarkan data pengamatan langsung di lapangan
menggunakan video animasi sederhana yang diunggah di
kanal YouTube masing-masing
5. Peserta didik mampu menganalisis pentingnya menjaga
keseimbangan ekosistem lingkungan untuk
keberlangsungan makhluk hidup serta memprediksi
dampak negatif apabila terjadi ketidakseimbangan
ekosistem berdasarkan diskusi dan observasi

PERTEMUAN 1 LURING/ PTM


Kegiatan Awal ( 30 Menit)
1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Guru menyampaikan CP dan tujuan pembelajaran
4. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran dan batas waktu tugas
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Apakah manusia termasuk makhluk hidup? Apa alasannya?
b. Apakah batu termasuk makhluk hidup? Apa alasannya?

Kegiatan Inti (210 Menit)


1. Guru dan peserta didik berjalan keluar kelas dan mengamati keadaan sekitar. Peserta didik
mengamati makhluk hidup yang ada.
2. Guru membentuk kelompok peserta didik menjadi 9 kelompok secara acak (masing-masing
kelompok terdiri dari 4 orang). Lalu setiap kelompok berpencar menuju 9 titik pengamatan
di area sekolah
3. Peserta didik mengamati makhluk hidup yang ada area pengamatannya
4. Peserta didik berdiskusi dengan anggota kelompoknya tentang apa saja ciri makhluk hidup
dari hasil temuannya
5. Peserta didik membuat laporan secara individu tentang makhluk hidup dan ciri-cirinya
dengan menggunakan media interaktif yang menarik
6. Peserta didik mempresentasikan hasil observasinya di depan kelas, dan di diskusikan
bersama
Kegiatan Penutup (20 Menit)
1. Guru mengevaluasi jalannya diskusi dan mengomentari hasil pengamatan peserta didik
2. Guru menyampaikan beberapa saran perbaikan yang di perlukan
3. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang tentang ciri-ciri makhluk hidup
4. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
5. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
6. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
7. Guru meminta peserta didik membawa barang bekas, gunting, lem dll untuk membuat
maket ekosistem pada pertemuan selanjutnya
Refleksi (10 Menit)
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
Referensi
1. Modul ajar
2. https://youtu.be/8sFnE3GIcpg
3. https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Iritabilitas/materi2.html

LEMBAR KEGIATAN
LEMBAR OBSERVASI DAN DISKUSI 1
Ciri-Ciri Makhluk Hidup

1. Kerjakan secara kelompok yang terdiri dari 4 anak


2. Masing-masing kelompok menentukan tempat/ area pengamatan di sekitar lingkungan
sekolah
3. Untuk membahas hasil pengamatan harus berdasarkan data atau kaidah ilmiah
berdasarkan pengamatan langsung serta hasil literasi
4. Sajikan data-data hasil pengamatan dan diskusi berupa presentasi ciri-ciri makhluk
hidup yang telah diamati
5. Buatlah presentasi menggunakan media yang di kuasai
LEMBAR AKTIVITAS OBSERVASI DAN DISKUSI 1

Instruksi:
Nama Kelompok : ...............................................
Anggota Kelompok : 1. 3.
2. 4.
Kelas : ...............................................
Nama makhluk hidup : ...............................................

A. Hasil pengamatan
Sajikan data dengan format sesuai kreativitas masing-masing
B. Presentasi (presentasikan hasil)
Catat pertanyaan dari kelompok lain dan jawabannya
C. Kesimpulan

PERTEMUAN 2 LURING/ PTM


Kegiatan Awal (30 menit)
1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan
guru.
3. Guru menyampaikan CP dan tujuan pembelajaran
4. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran dan batas waktu tugas
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Dapatkah pinguin kutub hidup di Indonesia?
b. Jelaskan alasannya
Kegiatan Inti (210 menit)
1. Guru membentuk kelompok diskusi dengan jumlah 4 anggota setiap kelompok
2. Peserta didik melakukan pengamatan/ observasi melalui video yang ditayangkan
oleh guru tentang kutub utara dan selatan melalui
https://youtu.be/GODpf39Xuys
3. Berdasarkan tayangan tersebut, peserta didik menyimpulkan apa saja yang ada di
kutub utara dan selatan
4. Peserta didik mencari informasi tentang individu, populasi, komunitas, serta
ekosistem dengan literasi digital dan diskusi kelompok
5. Peserta didik membuat maket sederhana tentang ekosistem alami dan buatan
menggunakan barang bekas dan peralatan yang sudah dibawa.
6. Kelompok peserta didik melakukan presentasi maket ekosistem di depan kelas
dan berdiskusi dengan peserta didik lainnya
Kegiatan Penutup (20 menit)
1. Guru mengevaluasi jalannya diskusi dan mengomentari hasil pengamatan peserta
didik
2. Guru menyampaikan beberapa saran perbaikan yang di perlukan
3. Guru memberikan post tes tentang individu, populasi, komunitas, dan ekosistem
4. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
5. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
6. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
Refleksi (10 menit)
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
Referensi
1. Modul
2. https://youtu.be/-x7awKiy1pQ
3. https://www.gramedia.com/literasi/ekosistem/

LEMBAR KEGIATAN
LEMBAR PRAKTIK DAN DISKUSI 2
Ekosistem

1. Kerjakan secara kelompok yang terdiri dari 4 anak


2. Masing-masing kelompok mempelajari berbagai macam ekosistem alami dan buatan
terlebih dahulu
3. Buatlah salah satu jenis maket ekosistem berikut ini:
a. Hutan hujan tropis f. Pantai
b. Padang rumput g. Kebun binatang
c. Gurun h. Waduk
d. Tundra i. Sawah
e. Sungai
4. Presentasikan maket ekosistem yang sudah dibuat

LEMBAR AKTIVITAS OBSERVASI DAN DISKUSI 2


Instruksi:
Nama Kelompok : ...............................................
Anggota Kelompok : 1. 3.
2. 4.
Kelas : ...............................................
Nama Ekosistem : ...............................................

A. Foto Maket Ekosistem


B. Presentasi (presentasikan hasil)
Catat pertanyaan dari kelompok lain dan jawabannya
C. Kesimpulan
PERTEMUAN 3 LURING/ PTM
Kegiatan Awal (30 menit)
1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan
guru.
3. Guru menyampaikan CP dan tujuan pembelajaran
4. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran dan batas waktu tugas
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik dari gambar
berikut:

Apa pendapat kalian tentang gambar ini?


Kegiatan Inti (210 menit)
1. Guru membentuk kelompok diskusi dengan jumlah 4 anggota setiap kelompok
2. Peserta didik melakukan pengamatan/ observasi melalui video yang ditayangkan
oleh guru tentang simbiosis melalui https://youtu.be/lQSHD67h_xE
3. Berdasarkan tayangan tersebut, peserta didik menyimpulkan tentang pengertian
simbiosis dan beberapa contohnya
4. Peserta didik mencari informasi tentang jenis-jenis simbiosis dengan cara literasi
digital dan diskusi kelompok
5. Peserta didik keluar kelas dan mencari contoh simbiosis yang ada di sekitar
lingkungan sekolah dan membuat poster yang menarik tentang simbiosis yang
diamati tersebut
6. Kelompok peserta didik melakukan presentasi atas poster simbiosis di depan kelas
dan berdiskusi dengan peserta didik lainnya
Kegiatan Penutup (20 menit)
1. Guru mengevaluasi jalannya diskusi dan mengomentari hasil pengamatan peserta
didik
2. Guru menyampaikan beberapa saran perbaikan yang di perlukan
3. Guru memberikan post tes tentang simbiosis
4. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
5. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
6. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
7. Guru menjelaskan rencana pertemuan selanjutnya dan meminta peserta didik
untuk mengunduh salah satu aplikasi pengolah video seperti Kinemaster, Capcut,
dll untuk pembelajaran selanjutnya
Refleksi (10 menit)
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
Referensi
1. Modul ajar
2. https://youtu.be/lQSHD67h_xE
3. https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelas-5/5-contoh-simbiosis-
mutualisme-komensalisme-dan-lain-lain-1254/

LEMBAR KEGIATAN
LEMBAR PRAKTIK DAN DISKUSI 3
Simbiosis

1. Kerjakan secara kelompok yang terdiri dari 4 anak


2. Masing-masing kelompok mempelajari berbagai macam simbiosis terlebih dahulu
3. Carilah ke sekeliling lingkungan sekolah adakah contoh tentang:
a. Simbiosis mutualisme
b. Simbiosis parasitisme
c. Simbiosis komensalisme
d. Simbiosis amensalisme
e. Simbiosis netralisme
4. Diskusikan dengan teman sekelompok dan buatlah poster untuk laporan hasilnya
5. Presentasikan di depan kelas

LEMBAR AKTIVITAS OBSERVASI DAN DISKUSI 3


Instruksi:
Nama Kelompok : ...............................................
Anggota Kelompok : 1. 3.
2. 4.
Kelas : ...............................................
Nama Simbiosis : ...............................................

A. Foto symbiosis dan penjelasan


B. Presentasi (presentasikan hasil)
Catat pertanyaan dari kelompok lain dan jawabannya
C. Kesimpulan
PERTEMUAN 4 LURING/ PTM
Kegiatan Awal (30 menit)
1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Guru menyampaikan CP dan tujuan pembelajaran
4. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam
pembelajaran dan batas waktu tugas
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:

Apa pendapat kalian tentang gambar tersebut?


Kegiatan Inti (210 menit)
1. Guru membentuk kelompok diskusi dengan jumlah 4 anggota setiap kelompok
2. Peserta didik melakukan pengamatan/ observasi melalui video yang ditayangkan oleh guru tentang
rantai makanan melalui https://youtu.be/26pNoG5f1DA
3. Berdasarkan tayangan tersebut, peserta didik menyimpulkan tentang pengertian rantai makanan
4. Peserta didik mencari informasi tentang tingkat tropik pada rantai makanan dengan cara literasi dig
dan diskusi kelompok
5. Peserta didik membuat animasi sederhana tentang rantai makanan, diberi voice over dan backsound
yang menarik dan di upload ke YouTube salah satu anggota kelompok
6. Kelompok peserta didik melakukan presentasi atas animasi rantai makanan yang dibuat di depan ke
dan berdiskusi dengan peserta didik lainnya
Kegiatan Penutup (20 menit)
1. Guru mengevaluasi jalannya diskusi dan mengomentari hasil pengamatan peserta didik
2. Guru menyampaikan beberapa saran perbaikan yang di perlukan
3. Guru memberikan post tes tentang rantai makanan
4. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
5. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
6. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
7. Guru mengintruksikan kepada peserta didik untuk mendokumentasikan (foto) salah satu kerusa
alam akibat ketidakseimbangan ekosistem di lingkungan sekitar untuk dibahas pada pertemuan
selanjutnya
Refleksi (10 menit)
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
Referensi
1. Modul ajar
2. https://youtu.be/26pNoG5f1DA
3. https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Rantai%20Makanan%20-
%20BPSMG/materi1.html

LEMBAR KEGIATAN
LEMBAR PRAKTIK DAN DISKUSI 4
Rantai Makanan

1. Kerjakan secara kelompok yang terdiri dari 4 anak


2. Masing-masing kelompok mempelajari 1 siklus rantai makanan
3. Buatlah 1 video animasi sederhana yang menjelaskan tentang 1 siklus rantai makanan,
sekaligus diisi voice over dan backsound yang menarik, menggunakan aplikasi yang
paling digunakan.
4. Upload video tersebut ke channel youtube salah satu anggota kelompok
5. Presentasikan di depan kelas

LEMBAR AKTIVITAS OBSERVASI DAN DISKUSI 4


Instruksi:
Nama Kelompok : ...............................................
Anggota Kelompok : 1. 3.
2. 4.
Kelas : ...............................................
Rantai Makanan : ...............................................

A. Link Youtube video animasi rantai makanan


B. Presentasi (presentasikan hasil)
Catat pertanyaan dari kelompok lain dan jawabannya
C. Kesimpulan

PERTEMUAN 5 LURING/ PTM


Kegiatan Awal (30 menit)
1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Guru menyampaikan CP dan tujuan pembelajaran
4. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran dan batas waktu tugas
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
Apa pendapat kalian tentang fenomena ini?
Kegiatan Inti (210 menit)
1. Guru membentuk kelompok diskusi dengan jumlah 4 anggota setiap kelompok
2. Peserta didik melakukan pengamatan/ observasi melalui video yang ditayangkan oleh
guru tentang lumpur Lapindo di Sidoarjo melalui https://youtu.be/x1svHM5ouYQ
3. Berdasarkan tayangan tersebut, peserta didik berdiskusi tentang apa yang sebaikya
dilakukan oleh masyarakat yang terdampak lumpur Lapindo
4. Peserta didik mengeluarkan foto masing-masing yang berkaitan dengan kerusakan
lingkungan di sekitarnya
5. Peserta didik berdiskusi tentang: apa penyebabnya, apa yang harus dilakukan jika
kerusakan ini terjadi, serta bagaimana upaya pencegahannya
6. Kelompok peserta didik melakukan presentasi di depan kelas dan berdiskusi dengan
peserta didik lainnya
Kegiatan Penutup (20 menit)
1. Guru mengevaluasi jalannya diskusi dan mengomentari hasil pengamatan peserta didik
2. Guru menyampaikan beberapa saran perbaikan yang di perlukan
3. Guru memberikan post tes tentang kerusakan alam akibat ketidakseimbangan ekosistem
4. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
5. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
6. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
7. Guru mengintruksikan peserta didik untuk membawa perlengkapan membuat poster
pada pertemuan selanjutnya
Refleksi (10 menit)
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
Referensi
1. Modul ajar
2. https://youtu.be/x1svHM5ouYQ
3. https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/17/143054269/contoh-kerusakan-
lingkungan-akibat-ulah-manusia?page=all
LEMBAR KEGIATAN
LEMBAR PENGAMATAN DAN DISKUSI 5
Kerusakan Lingkungan

1. Kerjakan secara kelompok yang terdiri dari 4 anak


2. Masing-masing kelompok membahas 1 kerusakan lingkungan yang terjadi di
sekitarnya
3. Buatlah poster yang berisi:
a. Foto kerusakan
b. Faktor penyebab kerusakan
c. Apa yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan
d. Apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan itu terjadi
4. Presentasikan poster tersebut di depan kelas

LEMBAR AKTIVITAS OBSERVASI DAN DISKUSI 5


Instruksi:
Nama Kelompok : ...............................................
Anggota Kelompok : 1. 3.
2. 4.
Kelas : ...............................................
Rantai Makanan : ...............................................

A. Poster hasil diskusi


B. Presentasi (presentasikan hasil)
Catat pertanyaan dari kelompok lain dan jawabannya
C. Kesimpulan

LAMPIRAN
LAMPIRAN MATERI
A. Makhluk Hidup
Mahkluk hidup memiliki banyak jenis organisme dari tanaman, hewan, jamur,
dan ganggang yang dapat dengan mudah ditemui di alam. Manusia juga masuk dalam
kategori makhluk hidup. Bahkan protozoa, bakteri, dan archaea juga termasuk dalam
makhluk kecil. Mahkluk hidup dapat ditemukan di setiap jenis habitat di Bumi.
Meskipun semua organisme ini sangat berbeda satu sama lain, mereka semua memiliki
dua kesamaan yaitu diturunkan dari satu leluhur dan mereka semua hidup. Dilansir
dari Encyclopaedia Britannica, makhluk hidup merupakan makhluk yang memiliki
ciri-ciri kehidupan untuk berevolusi atau mengalami perkembangan bentuk hidup.
Keyakinan tersebut berdasarkan pada bukti dari catatan fosil. Sisa-sisa fosil
mikroorganisme yang menyerupai ganggang biru tertanam di bebatuan yang berusia
sekitar 3,5 miliar tahun.
Tujuh ciri-ciri makhluk hidup Makhluk hidup memiliki ciri-ciri atau proses yang
diperlukan untuk kehidupan. Untuk dikategorikan sebagai makhluk hidup, suatu
organisme harus memiliki tujuh ciri berikut:
1. Bergerak, Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bergerak dengan cara
tertentu tanpa bantuan dari luar atau pihak lain. Manfaat Tumbuhan Gerakan
tersebut terdiri dari aliran material di dalam organisme atau pergerakan eksternal
organisme.
2. Peka terhadap rangsangan, Semua makhluk hidup mampu bereaksi terhadap
perubahan yang terjadi di sekitarnya. Reaksi timbul karena ada rangsangan dari
lingkungan. Rangsangan bisa dari cahaya, panas, dingin, bau, sentuhan,
gravitasi, rasa, dan lain-lain. Manusia dan hewan menggunakan indra untuk
mengenali rangsangan atau kepekaan.
3. Bernafas, Merupakan proses mengambil oksigen dari lingkungan, kemudian
mengeluarkan karbon dioksida. Oksigen digunakan untuk mengubah zat
makanan menjadi energi secara kimiawi. Energi tersebut digunakan untuk
melakukan berbagai aktivitas.
4. Nutrisi Makanan dan air, menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Makanan berfungsi menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti sel tubuh
yang rusak. Sedangkan air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh.
5. Tumbuh dan berkembang, Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, dari
kecil menjadi besar. Contohnya bayi akan terus berkembang menjadi manusia
dewasa atau orang besar. Sebuah biji tumbuhan yang ditanam akan menjadi
kecambah dan berakhir sebagai tanaman besar.
6. Berkembang biak, Ketika makhluk hidup melakukan reproduksi atau
berkembang biak, mereka membuat makhluk hidup baru. Tidak semua makhluk
hidup melakukan reproduksi dengan membutuhkan pasangan atau reproduksi
seksual. Bagi mikroorganisme kecil seperti protozoa, jamur, maupun bakteri
melakukan reproduksi aseksual atau melakukan reproduksi tanpa pasangan.
Mereka bisa membelah diri kemudian bagian yang baru bisa mencari makan,
bergerak, tumbuh, dan melakukan kegiatan lainnya. Untuk makhluk hidup yang
membutuhkan pasangan yaitu mamalia termasuk manusia dan burung.
7. Ekskresi Saat udara panas tubuh akan mengeluarkan keringat, begitupula saat
olahraga. Ketika di ruangan dingin, tubuh akan sering buang air kecil (urine).
Keringat yang merupakan garam mineral dan urine merupakan salah satu zat sisa
yang di keluarkan makhluk hidup. Karbon dioksida dan uap air juga zat sisa dari
proses respirasi. Pengeluaran zat sisa tersebut dinamakan eksresi. Proses ini
sangat penting karena zat sisa bersifat racun dan tidak baik bagi kesehatan dalam
tubuh.

B. Lingkungan

Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. Dalam lingkungan sebagai tempat hidup terdapat
beberapa istilah antara lain indivdu, populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer.

1. Individu, adalah organisme tunggal. Contoh individu adalah seorang anak, satu
batang pohon, dll
2. Populasi merupakan sekelompok organisme dari spesies yang sama, yang
tinggal di daerah yang sama dan berinteraksi satu sama lain. Populasi berasal
dari bahasa Latin, yaitu 'populus' yang berarti rakyat atau penduduk. Dalam
ilmu biologi, populasi dikemukakan untuk menjelaskan bahwa individu-
individu suatu jenis organisme tersebar luas di atas permukaan bumi. Dalam
populasi dikenal istilah-istilah:
a. Jumlah populasi, yaitu jumlah individu/spesies yang membentuk populasi.
b. Densitas atau kepadatan populasi, yaitu jumlah individu/spesies yang sama
yang hidup dalam suatu daerah. Kepadatan populasi dapat dinyatakan dalam
jumlah individu/spesies per luas daerah.
c. Dispersi atau persebaran populasi, yaitu jarak individu/spesies dalam suatu
populasi.
d. Tingkat kelahiran, yaitu jumlah kelahiran dalam suatu populasi selama
periode waktu tertentu.
e. Tingkat kematian, yaitu jumlah kematian dalam suatu populasi selama
periode waktu tertentu.
3. Komunitas adalah sekumpulan berbagai macam populasi makhluk hidup yang
hidup dalam suatu wilayah tertentu. Suatu komunitas tersusun dari semua
populasi yang hidup dan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain dalam
suatu wilayah dan waktu tertentu.
4. Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungan hidupnya yang saling
berinteraksi dan membentuk hubungan timbal balik. Oleh karena itu, ekosistem
disebut juga sistem lingkungan. Misalnya komunitas ikan air tawar selalu
berhubungan dengan kolam ikan, air, udara, tanah dan sinar matahari.
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang
terbentuk karena pengaruh alam sekitar dan bukan karena campur tangan
manusia, contohnya, sungai, laut, dan gunung, sedangkan ekosistem buatan
adalah ekosistem yang dibentuk oleh manusia, contohnya, kolam ikan,
akuarium, waduk, dan sawah.
5. Biosfer, Ekosistem mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ekosistem yang
kecil akan membentuk ekosistem yang lebih besar. Seluruh ekosistem di muka
bumi ini akan membentuk satu ekosistem yang lebih besar yang disebut biosfer.

C. Hubungan Simbiosis antar Makhluk Hidup

Makhluk hidup di Bumi semuanya bergantung satu sama lain dan saling
berhubungan. Tidak ada satupun makhluk hidup yang tidak berhubungan dengan
makhluk hidup lainnya. Kali ini kita akan membahas tentang jenis-jenis hubungan antar
makhluk hidup atau simbiosis. Dilansir dari National Geographic, siombiosis adalah
hubungan ataupun interaksi antara dua organisme makhluk hidup yang berbeda. Ada
lima jenis simbiosis yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis
komensalisme, simbiosis amensalisme, simbiosis netralisme

1. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang saling menguntungkan pada dua
organisme. Misalnya tanaman dengan hewan penyerbuk seperti serangga, kupu-
kupu, ngengat, dan kelelawar. Tanaman mendapat keuntungan karena hewan
penyerbuk membantu penyerbukan dan reproduksinya. Sedangkan hewan
diuntungkan karena mendapat makanan dari tanaman tersebut. Mutualisme juga
terjadi pada rayap dan Protista. Walau memakan kayu, rayap tidak bisa
mencernanya. Dilansir dari College of Arts and Sciences Biology, rayap
membiarkan Protista tinggal di dalam perutnya sedangkan Protista membatu
rayap sehingga dapat mencerna kayu.

2. Simbiosis Parasitisme
Parasitisme adalah simbiosis yang menguntungkan satu pihak sedangkan pihak
lainnya dirugikan tanpa menyebabkan kematian langsung. Contoh parasitisme
adalah nyamuk yang memakan darah manusia, sedangkan manusia dirugikan
karena tertular penyakit juga rasa gatal akibat gigitan nyamuk. Contoh lain
parasitisme adalah parasit dengan inangnya. Simbiosis Komensalisme
Komensalisme adalah hubungan saat organisme A mendapatkan manfaat dari
organisme B, sedangkan organisme B tidak terpengaruh oleh organisme A.
Contohnya adalah burung yang bersarang di pohon. Burung mendapat manfaat
dari pohon sebagai tempat sarangnya, sedangkan pohon tidak dirugikan maupun
diuntungkan oleh keberadaan burung. Contoh lain komensalisme adalah
tanaman anggrek yang menumpang hidup pada pohon manga sebagai inang dan
ikan pilot juga remoras yang mendapatkan makanan dari sisa makanan hiu.
Baik pohon manga dan ikan hiu, keduanya tidak dirugikan maupun
diuntungkan.

3. Simbiosis Amensalisme
simbiosis amensalisme adalah hubungan di mana suatu organisme A dirugikan
oleh organisme B, sedangkan organisme B tidak terpengaruh organisme A.
Contoh simbiosis amensalisme adalah jamur Ascomycota Penicillium notatum
dengan bakteri. Jamur tersebut menghasilkan penisilin yang membunuh bakteri
disekitarnya, sedangkan jamur tidak dirugikan atau diuntungkan oleh
keberadaan bakteri. Contoh lain simbiosis amensalisme adalah pohon kenari
hitam dan pohon pinus dengan tumbuhan disekitarnya. Pohon pinus
mengeluarkan zat aleopati sedangkan pohon kenari hitam mengeluarkan zat
juglone. Zat aleopati dan zat juglone ini menghambat pertumbuhan tanaman
lain sehingga biasanya di hutan pinus hanya terdapat pinus, begitu juga dengan
pohon kenari hitam.

4. Simbiosis Netralisme
Netralisme adalah hubungan antara dua organisme yang tidak saling
menguntungkan ataupun merugikan. Keduanya dapat hidup dalam satu
lingkungan dengan akur tanpa saling memengaruhi. Misalnya ayam dan
kambing yang hidup dalam satu lingkungan namun tidak saling memengaruhi.

5. Simbiosis Kompetisi
Simbiosis kompetisi adalah hubungan antar dua organisme yang saling bersaing
dalam memperebutkan makanan maupun sumber air. Misalnya singa dan hyena
yang bersaing dalam mendapatkan mangsa, serigala dan beruang yang juga
bersaing dalam mendapatkan makanan. Contoh lain kompetisi adalah serigala
serta hewan herbivora yang bersaing mendapatkan sumber air. Jika serigala
telah menguasai sumber air, hewan herbivora yang mencoba meminumnya akan
dimangsa. Hal ini menyebabkan hewan herbivora mati atau bermigrasi mencari
sumber air yang baru.
D. Rantai Makanan

1. Pengertian Rantai Makanan


Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan. Meskipun rantai
makanan dan jaring-jaring makanan terlihat sama, namun sedikit berbeda. Rantai
makanan adalah serangkaian proses makan dan dimakan antara mahkluk hidup
berdasar urutan tertentu yang terdapat peran produsen, konsumen dan decomposer
(pengurai) untuk kelangsungan hidup. Secara sederhana rantai makanan bisa dilihat
secara runtut dari produsen, konsumen dan pengurai. Lain halnya dengan jaring-
jaring makanan. Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang
saling terhubung, dan tumpang tindih dalam suatu ekosistem.

2. Fungsi Rantai / Jaring-jaring Makanan


Tujuan mendasar dari jaring makanan adalah menggambarkan rantai makanan antar
spesies dalam suatu komunitas. Jaring makanan dapat dibangun untuk
menggambarkan interaksi spesies. Semua spesies di jaring makanan dapat
dibedakan menjadi spesies basal (autotrof, seperti tanaman), spesies perantara
(herbivora dan karnivora tingkat menengah, seperti belalang dan kalajengking), dan
spesies puncak atau predator (karnivora tingkat tinggi). Beberapa ilmuwan
menyebut tingkatan setiap organisme dalam jaringan makanan dengan istilah
tingkat trofik. Tingkat trofik tersebut menentukan bagaimana energi mengalir
melalui ekosistem.
Dengan adanya pengelompokan spesies di tingkat trofik membantu kita dalam
memahami hubungan antar spesies. Berikut ini beberap fungsi jarring-jaring
makanan yang perlu kamu ketahui:

 Menggambarkan interaksi langsung antar spesies yang ada pada ekosistem itu
sendiri, sehingga hubungan antar spesies bisa dibedakan mana yang termasuk
dalam spesies basal, spesies peralihan dan mana yang menjadi spesies predator
puncak.
 Sebagai penyederhana dalam memahami suatu hubungan antar spesies dan
berfungsi dalam mempelajari kontrol bawah ke atas maupun kontrol atas ke
bawah dalam suatu struktur komunitas.
 Mmempelajari kontrol atas ke bawah ataupun kontrol bawah ke atas didalam
suatu struktur atau bentuk komunitas.

Proses Rantai Makanan


Proses makan dan dimakan dalam rantai makanan ini berlangsung secara terus menerus
dengan perannya masing masing, seperti produser, konsumen, dan pengurai atau
dekomposer. Berikut penjelasannya:

a. Produsen
Produsen adalah organisme yang mampu membuat makanannya sendiri,
contohnya adalah tumbuhan hijau. Keberadaannya tidak bergantung pada
ketersediaan makanan, akan tetapi keseimbangan alam. Maka dari itu produsen
tidak memakan makhluk lain. Tetapi malah di makan oleh makhluk lainnya.
Produsen juga merupakan makhluk hidup yang dapat membuat zat organik dari
zat anorganik. Biasanya produsen membuat makanan nya melalui proses
fotosintesis. Contoh produsen diantaranya tumbuhan hijau, alga, dan juga
lumut.
b. Konsumen
Konsumen yaitu makhluk hidup yang bergantung pada makhluk lain karena dia
tidak bisa memproduksi makanan sendiri seperti produsen. Maka dari itu untuk
menjaga kelangsungan hidupnya, konsumen bergantung pada organism
lainnya. Peran konsumen di dalam sebuah ekosistem biasa nya adalah hewan.
Konsumen memiliki beberapa tingkatan, diantaranya:
 Konsumen pertama (primer), konsumen satu merupakan pemakan
produsen atau tumbuhan dan biasanya disebut dengan konsumen herbivora.
Contohnya seperti sapi, kelinci, kerbau dan lain lain.
 Konsumen sekunder, organisme yang sumber makanannya dari tingkat
trofik sebelumnya (trofik 2). Tingkatan ini diisi oleh hewan-hewan
karnivora yang masih bisa dimangsa oleh hewan lain, contohnya adalah
tikus.
 Konsumen tersier, konsumen ini merupakan pemakan konsumen kedua
dan seterusnya hingga konsumen yang terakhir yang disebut dengan
konsumen puncak. Biasanya konsumen puncak merupakan hewan yang
tidak bisa dimakan oleh hewan lainnya. Contohnya singa, buaya, elang.

c. Dekomposer atau Pengurai


Pengurai adalah organisme terakhir dalam rantai makanan. Karena pengurai
merupakan organisme yang mampu mengubah zat organik menjadi zat
anogarnik. Pengurai mengurai bangkai atau tumbuhan yang sudah mati lalu
mengembalikan nutrisinya ke dalam tanah yang akan digunakan tanaman untuk
berfotosintesis, di sinilah siklus dari rantai makanan dimulai lagi. Contoh
pengurai yaitu jamur dan bakteri pengurai.

Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan, berikut penjelasan


jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai
makanan yang berhubungan dikombinasikan atau digabung yang tumpang tindih
dalam suatu ekosistem. Meskipun secara umum ada 5 tingkatan rantai makanan,
tidak semua rantai makanan terdiri dari 5 tingkatan tropik tersebut. Ada rantai
makanan yang hanya terdiri dari 4 tingkatan saja, ada juga yang mencapai 6
tingkatan trofik. Semakin pendek sebuah rantai makanan, maka energi yang
tersedia semakin besar, sebaliknya jika rantai makanannya panjang maka sedikit
energi yang tersedia.

Piramida Ekologi
Piramida ekologi adalah suatu diagram piramida yang dapat menggambarkan
hubungan antara tingkat trofik satu dengan tingkat trofik lain, secara kuantitatif pada
suatu ekosistem. Pada piramida ini organisme yang menempati tingkat trofik bawah
relatif banyak jumlahnya. Makin tinggi tingkat trofiknya jumlah individunyapun
semakin sedikit. Tingkat trofik tersebut terdiri dari produsen, konsumen primer,
konsumen sekunder, konsumen tertier.
Produsen selalu menempati tingkat trofik pertama atau paling bawah. Sedangkan
herbivora atau konsumen primer menempati tingkat trofik kedua, konsumen sekunder
menempati tingkat trofik ketiga, konsumen tertier menempati tingkat trofik ke empat
atau puncak piramida. Berikut ini jenis-jenis piramida:

1. Piramida Energi
Piramida ini menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan energi
makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida energi tidak
hanya jumlah total energi yang digunakan organisme pada setiap taraf trofik rantai
makanan tetapi juga menyangkut peranan berbagai organisme di dalam transfer
energi. Dalam penggunaan energi, makin tinggi tingkat trofiknya maka makin
efisien penggunaannya. Namun panas yang dilepaskan pada proses tranfer energi
menjadi lebih besar. Hilangnya panas pada proses respirasi juga makin meningkat
dari organisme yang taraf trofiknya rendah ke organisme yang taraf trofiknya lebih
tinggi. Sedangkan untuk produktivitasnya, makin ke puncak tingkat trofik makin
sedikit, sehingga energi yang tersimpan semakin sedikit juga. Energi dalam
piramida energi dinyatakan dalam kalori per satuan luas per satuan waktu.

2. Piramida Biomassa
Piramida Biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan berkurangnya
transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida
biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di
tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya bentuk piramida
biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan energi antara tingkat
trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik. Misalnya di
lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik, sedangkan
konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai makhluk besar seperti paus biru
dimana biomassa paus biru melebihi produsennya. Puncak piramida biomassa
memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah individunya sedikit, dan umumnya
individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar.

3. Piramida Jumlah
Piramida jumlah adalahsuatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada
setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Piramida jumlah umumnya berbentuk
menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah
sampai puncak adalah sama seperti piramida yang lain yaitu produsen, konsumen
primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier artinya jumlah tumbuhan
dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di
taraf trofik kedua, jumlah organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari
konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier lebih sedikit dari
organisme konsumen sekunder.
 
1. Contoh Rantai Makanan Berdasarkan Ekosistemnya
Ada sejumlah contoh jaring-jaring makanan dikelompokkan berdasarkan habitat
kehidupan mereka. Contohnya ialah jaring-jaring makanan bagi habitat tertentu.
Ada kira-kira 13 mahluk hidup pada suatu siklus jaring-jaring makanan. Beberapa
mahluk hidup itu diantaranya phytoplankton, zoopllankton, ikan, udang, burung
camar, kepiting, rumput laut, gurita, pinguin, gajah laut, anjing laut, paus biru,
serta paus pembunuh. Nah, melihat ke 13 mahluk hidup itu bisa digolongkan
kedalam sejumlah siklus rantai makanan, diantaranya:

1. CONTOH RANTAI MAKANAN DI DARAT


Padi – Tikus – Ular – Elang – Pengurai
 Padi, yaitu sebagai produsen penghasil makanan untuk organisme lain. Padi
menghasilkan biji beras.
 Tikus, yaitu sebagai konsumen primer karena tikus merupakan hewan yang
memakan tumbuhan atau yang disebut dengan herbivora. Tikus memakan
padi untuk kelangsungan hidupnya.
 Ular, yaitu konsumen sekunder karena ular merupakan pemakan hewan
lainnya atau karnivora dan ular memakan tikus sebagai sumber energinya.
 Elang, yaitu konsumen puncak. Elang memakan ular untuk kelangsungan
hidupnya.
 Pengurai, perannya mengurai Elang agar zat zat dan nutrisi nya dapat di
serap kembali oleh tanah dan dapat diserap oleh tumbuhan untuk proses
fotosintesis.

Tidak hanya di laut dan danau, Jaring-jaring makanan juga terjadi di ekosistem
sawah yaitu, seperti berikut:
 Pohon > Burung Gereja > Burung Elang Pohon > Jangkrik > Burung Pipit
>Burung Elang.
 Rumput > Jangkrik> Tikus > Burung Elang.
 Rumput > Jangkrik > Tikus > Ular > Burung Elang.
 Rumput > Tikus > Burung Elang.
 Pohon > Jangkrik > Tikus > Burung Elang.
 Pohon > Jangkrik > Tikus >Ular > Burung Elang.
 Rumput > Jangkrik > Burung Pipit > Burung Elang.
 Rumput > Tikus > Ular > Burung Elang.

2. CONTOH RANTAI MAKANAN DI EKOSISTEM GURUN


Gurun adalah salah satu dari ekosistem darat yang terbentuk secara alami dan
sedikit biotik yang mampu bertahan hidup di tempat ini karena suhunya yang
sangat panas dan kering. Beberapa contoh ekosistem gurun adalah gurun
Gobi dan gurun Kalahari di Afrika. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah:
 Memiliki curah hujan yang sangat rendah,
 Merupakan bagian dari ekosistem darat
 Memiliki suhu yang sangat ekstrim.
Contoh rantai makanan di ekosistem gurun adalah:
 Energi matahari – rumput – rusa – hiena – pengurai
 Energi matahari – rumput – kelinci – ular – elang – pengurai

3. CONTOH RANTAI MAKANAN DI LAUT


Ekosistem laut atau ekosistem bahari adalah ekosistem akuatik alami,
didominasi oleh perairan yang sangat luas dan berkadar garam tinggi. Ciri-ciri
ekosistem laut adalah sebagai berikut:
 Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi
 NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%
 Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut
 Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.
Contoh rantai makanan di ekosistem laut adalah:

Phytoplankton – Ikan Kecil – Anjing Laut – Hiu – Dekomposer

 Phytoplankton, yaitu sebagai produsen karena ia dapat membentuk


cadangan makanan yang disebut amylum melalui proses fotosintesis.
 Ikan kecil, yaitu sebagai Konsumen primer karena ikan kecil memakan
phytoplankton agar dapat bertahan hidup.
 Anjing laut, yaitu sebagai konsumen sekunder karena anjing laut
memakan ikan kecil, dan mengubahnya menjadi energi untuk
kelangsungan hidupnya.
 Hiu, yaitu sebagai konsumen puncak karena hiu memakan anjing laut
agar dapat bertahan hidup
 Dekomposer, perannya mengurai hiu pada saat mati. Agar nutrisi nya
dapat di serap tanah dimana tanaman laut hidup

Keseimbangan Lingkungan
Lingkungan hidup merupakan ruang yang ditempati makhluk hidup bersama
faktor biotik dan abiotik. Suatu lingkungan dikatakan seimbang apabila dinamika
dalam ekosistem yang meliputi rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan tiap-tiap
organisme pada tingkat trofi berperan sesuai dengan fungsinya masing- masing.
bahan antara bahan makanan yang terbentuk dan bahan makanan yang digunakan,
serta keseimbangan antara komponen biotik dan komponen abiotik. Dengan
demikian, tidak ada satu pun makhluk hidup yang berkembang lebih cepat dan
mendominasi organis- me lainnya.

DISKUSI PERUBAHAN LINGKUNGAN

Terjadinya perubahan lingkungan akan mempengaruhi keberadaan atau


kelangsungan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Makhluk hidup pada suatu
lingkungan selalu tergantung antara satu dengan yang lain. Beberapa faktor yang
dapat menyebabkan terjadinya perubahan atau kerusakan lingkungan adalah sebagai
berikut. 1 . Faktor Alam2 . Faktor ManusiaSumber daya alam yang ada di lingkungan
alam sekitar kita bisa berupa pangan, sandang, papan, transportasi, berbagai macam
peralatan, dan mesin-mesin industri.
Untuk memperdalam kesadaran pentingnya menjaga keseimbangan
lingkungan, lakukan diskusi bersama kelompok. Jabarkan factor-raktor
yangmenyebabkan perubahan lingkungan, apa akibat yang terjadi, solusi apa yang
harusnya diterapkan dan bagaimana upaya menjaga keseimbangan lingkungan.
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PENGAMATAN/ OBSERVASI DAN DISKUSI
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRESENTASI/ HASIL

ASPEK Tidak Kompeten (0-6) Cukup Kompeten (6-7) Kompeten (8-9) Sangat Kompeten (10)
Proses pengajuan dan Peserta didik tidak terlibat Peserta didik terlibat dalam Peserta didik terlibat dalam Peserta didik terlibat dalam
pembahasan permasalahan/ dalam diskusi pengajuan dan pembahasan pengajuan dan pembahasan pengajuan dan pembahasan
tema diskusi namun kurang aktif namun secara aktif tetapi namun secara aktif dan
menutup diri untuk diskusi terbuka untuk diskusi
Proses presentasi Peserta didik tidak mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
observasi dan diskusi observasi dan diskusi observasi dan diskusi observasi dan diskusi
namun dengan sikap yang dengan sikap yang baik dengan sikap yang baik dan
kurang baik namun tidak mampu mampu berdiskusi/tanya
berdiskusi/ tanya jawab jawab dengan kelompok
dengan kelompok lain lain
Hasil penyajian data Peserta didik tidak Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
menyusun atau menyajikan menyusun atau menyajikan menyusun atau menyajikan menyusun atau menyajikan
data hasil pengamatan data hasil pengamatan data hasil pengamatan data hasil pengamatan
secara apa adanya namun belum sistematis dengan sangat lengkap dan
sistematis

Keterangan :
1. Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
2. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
Nusawungu, Juni 2022

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Sri Windiarti, S.Pd, M.Pd


Pembina Tk. I
NIP. 19690509 199203 2 008

Anda mungkin juga menyukai