Direktorat Gizi dan KIA telah mengembangkan aplikasi untuk pencatatan dan pelaporan
kesehatan ibu dan anak yaitu MPDN, SIMATNEO, dan e-Kohort. Untuk mempercepat pemanfaatan
aplikasi MPDN, SIMATNEO dan e-Kohort di lapangan diperlukan adanya pelatih atau fasilitator di
tingkat pusat dan provinsi. Sehubungan hal tersebut, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan
USAID MOMENTUM akan melaksanakan Orientasi MPDN, SIMATNEO, dan e-Kohort bagi
Fasilitator Pusat dan Provinsi yang akan diselenggarakan pada:
Mengingat pentingnya acara tersebut, kami mohon Saudara berkenan hadir atau menugaskan
staf yang kompeten.
1. Berkomitmen menjadi trainer e-Kohort, MPDN, dan SIMATNEO, dan mengikuti orientasi secara
penuh (membawa surat pernyataan kesediaan)
2. Membawa laptop sendiri, dan memiliki kemampuan dasar mengoperasionalkan teknologi
informasi (komputer, internet)
3. Mambawa surat tugas dari pimpinan masing-masing
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi narahubung Direktorat Gizi dan KIA, Devvi
(081398701906) atau Vicky (081380942994). Kegiatan ini sepenuhnya menggunakan anggaran
USAID – proyek MCGL dan MPHD.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami mengucapkan terima kasih.
*ttd*
Dokumen ini ditandatangani secara elektronik melalui Aplikasi TNDE menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE. (1/1)
DAFTAR UNDANGAN
Peserta Offline
1. Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan (2 orang)
2. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer (1 orang)
3. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan (1 orang)
4. Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat (1 orang)
5. Ketua Tim Kerja Standar Kecukupan Gizi dan Mutu Pelayanan Gizi dan KIA (2 orang)
6. Ketua Tim Kerja Kesehatan Maternal Neonatal (2 orang)
7. Ketua Tim Kerja Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah (2 orang)
8. Ketua Tim Kerja Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (2 orang)
9. Ketua Tim Kerja Surveilans Gizi dan KIA (6 orang)
10. Ketua Tim Kerja Informasi dan Humas, Setditjen Kesmas
11. Ketua Tim Kerja Informasi dan Humas, Setditjen Yankes
12. Ketua Tim Kerja Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi (PPSI) PUSDATIN
13. Kepala Subbagian Administrasi Umum, Direktorat Gizi dan KIA (2 orang)
14. Tribe Primer, DTO Kementerian Kesehatan
15. Tribe Sekunder, DTO Kementerian Kesehatan
16. Chief Data, DTO Kementerian Kesehatan
17. PMO (data Kesmas), Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
18. PMO (layanan primer), Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
19. Ketua Umum Ketua Umum PERSI Nasional (1 orang)
20. Ketua Umum Asosiasi Rumas Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Nasional (1 orang)
21. Ketua Umum Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN) Nasional (1 orang)
22. Ketua Umum Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) (1 orang)
23. Ketua Umum Lembaga Akreditasi Rumah Sakit (LARS) (1 orang)
24. Ketua Umum Lembaga Akreditasi fasilitas kesehatan (LAFKI) (1 orang)
25. Ketua Umum Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna (LARS-DHP)
(1 orang)
26. Ketua Umum Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit (LAM-
KPRS) (1 orang)
27. Ketua Umum Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Indonesia LARSI (1 orang)
28. Ketua Tim Kerja Percepatan Penurunan Stunting (2 orang)
Peserta Online
1. Ketua Umum PP ARSADA
2. Ketua Umum PP POGI
3. Ketua Umum PP IDAI
4. Ketua Umum PP IDI
5. Ketua Umum PP IBI
6. Ketua Umum PP PPNI
7. Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Indonesia (LARSI)
8. Momentum MPHD
9. Momentum MCGL
10. CHISU
Jadwal Tentatif
Orientasi Nasional Aplikasi MPDN, SIMATNEO, dan e-Kohort
18 – 20 Juli 2022
Arahan dan Pembukaan Direktur GKIA Ditjen dr. Erna Mulati, M.Sc, CMFM
Kesmas (Online)
Kebijakan Pencatatan dan Pelaporan Gizi dan KIA Ketua Tim Kerja Surveilans Gizi dan
KIA
10.00 – 12.00
Praktikum SIMATNEO bagian untuk Persiapan Toriq
Mentoring dan Levelling
13.00 – 14.00 Konsep SIMATNEO (APKK) untuk mentoring Ketua Tim Kerja Kesehatan Maternal
dan Neonatal
14.00 – 15.30 Analisis Data SIMATNEO
Wrap-Up
13.00 – 15.00 Analisa Data e-Kohort. Use Role: Dinkes dr. Ario Baskoro, M.Sc
08.30– 09.30 Konsep MPDN Ketua Tim Kerja Surveilans Gizi dan KIA
Praktikum MPDN Role Pelapor: untuk Notifikasi dr. Muhammad Yusuf, MKM
09.30 – 10.00
Kematian
14.30 - 16.00 Praktikum MPDN Role Tim Pengkaji: Mengisi Koloni Semut - Aryo Munginsidi
Rekomendasi
SURAT TUGAS
NO : 0136 / LAFKI / VII /2022
Yang bertanda tangan dibawah ini Ketua Umum LAFKI , menugaskan kepada :
DR. dr. Ratna Indrawati, MKes, FIHFAA untuk menjadi peserta pada “’Orientasi MPDN,
SIMATNEO, dan e-Kohort bagi Fasilitator Pusat dan Provinsi” yang diselenggarakan oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang akan dilaksanakan pada :
Tempat : Hotel Wyndham, Jl. Raya Casablanca Kav 18, Tebet, Jakarta
Demikian surat tugas ini dibuat untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab.
Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
KETUA UMUM
1
Hasil
Disampaikan Oleh :
Diperlukan mekanisme
pencatatan dan pelaporan
yang valid untuk mengatasi
underreported
5 PROVINSI DI JAWA MENYUMBANG 56% KEMATIAN IBU TAHUN 2021
(1) Jawa Barat, (2) Jawa Timur, (3) Jawa Tengah, (4) Banten, (5) DKI
10 – 14 tahun 6
15 – 19 tahun 158
20 – 35 tahun 4187
36 – 49 tahun 1837
≥ 50 tahun 6
4
*Riskesdas 2018, kelompok umur 10-14 tahun jumlah sampel kurang untuk estimasi proporsi
**diestimasikan dari 4.884,711 sasaran ibu hamil 2021
5 PROVINSI PENYUMBANG 50% KEMATIAN
NEONATAL
(1) Jawa Timur, (2) Jawa Barat, (3) Jawa Tengah, (4) Banten, (5) Sulawesi Selatan
Penyebab kematian
Pasal 44
1. Setiap kematian wajib dilaporkan oleh
Ketua Rukun Tetangga (RT) atau nama
lainnya di domisili penduduk kpd Instansi
Pelaksana paling lambat 30 hari sejak
tanggal kematian.
2. Berdasarkan laporan tersebut Kadis
Dukcapil/Pejabat Pencatatan Sipil
mencatat dalam Register Akta Kematian
dan menerbitkan Kutipan Akta Kematian
.
Siklus Audit Maternal dan Perinatal Surveilans Respon
(AMPSR)
1 Skrining kematian WUS, bila dicurigai
sebagai kematian ibu akan Kendala:
4 siklus sampai dilaporkan ke PKM dan Dinkes dan • Belum semua Faskes
tahap respon Identifikasi dan notifikasi melalui MPDN melaporkan kematian maternal
notifikasi dan neonatal
• Tidak semua Faskes melakukan
audit kematian secara rutin
• Masih ada kab/kota yang tidak
4 2 memiliki tim pengkaji AMP
Autopsi verbal ataupun agenda pengkajian
maternal/perinatal AMP
Rekomendasi dan Pelaporan dan pelaporan • Rekomendasi AMP yang
Respon dihasilkan tidak spesifik dan
melalui Komdat tidak ditindaklanjuti
Kesmas • Belum adanya review di level
provinsi maupun pusat
3
11
Kab/Kota yang Belum Memiliki Laporan Kematian Maternal Berdasarkan
Domisili
Melalui MPDN Tahun 2022
Provinsi Kab/Kota
Sumatera Utara Nias, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Asahan, Karo,
Humbang Hasundutan, Samosir, Batu Bara, Nias Utara,
Tanjung Balai, Pematang Siantar, Tebing Tinggi, Kota
Padangsidimpuan, Kota Gunungsitoli
Banten -
DKI Jakarta Kepulauan Seribu
Jawa Timur Pacitan, Madiun, Magetan, Ngawi, Kota Batu
Sulawesi Selatan Takalar, Soppeng, Tana Toraja, Luwu Timur, Toraja Utara
NTT Sumba Barat, Alor, Lembata, Ngada, Rote Ndao, Sumba
Tengah, Nagekeo
Administrator Verifikator
Pengelola KIA Pusat, Propinsi, Kasi KIA Dinkes Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Sekretariat Pengurus POGI/ IDAI/ IBI
Tambah, Edit, Hapus pengguna Tambah & Edit data yang diterima
pusat data dalam Kabupaten/ Kota
dan hak aksesnya
Tidak bisa menghapus data
13
Varian
Guna menghindari tercampurnya data yang
digunakan pada saat proses pelatihan dengan
laporan sebenarnya
Varian MPDN DemoMPDN
Logo DE
MO
14
Varian
DEMO
15
Integrasi e-Kohort KIA, Komdat Kesmas, PS2H dan MPDN
MPD Data
N
OV dan CoD
Data Kematian
Maternal
Kematian
Data Kematian PostNeonatal (1-11
Data Kematian Bayi (0-11
bulan)
Data Kematian bulan) *
Data Kematian Anak Balita (1-4
Perinatal Data Kematian Balita (0-4
tahun)
tahun) *
PS2H Rencana
pengembangan
Kematian Bayi/ PostNeonatal, sampai 1 tahun kurang 1
detik
16
Kematian Balita/ Anak Balita, sampai 5 tahun kurang 1
detik
KESIMPULAN
1. Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) merupakan Notifikasi
secara Digital dari proses Audit Maternal Perinatal - Surveilans & Respons
(AMP-SR)
2. MPDN dapat diakses menggunakan Aplikasi Web dan Aplikasi Android
3. MPDN terintegrasi dengan e-kohort, KOMDAT KESMAS dan PS2H
4. Dengan MPDN pelaporan kematian maternal & perinatal dilakukan secara
cepat dan terstruktur, dengan memanfaatkan teknologi informatika
terkini.
5. MPDN dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas Surveilans
Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir
1. Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) merupakan
aplikasi untuk melakukan notifikasi adanya kejadian kematian
ibu, lahir mati dan bayi baru lahir secara melalui smartphone
atau web secara real time by name by address dan tempat
kematian.
2. MPDN dapat dilaporkan dari semua RS. Kematian yang terjadi di
rumah, Puskesmas atau FKTP lainnya, dilaporkan oleh
Puskesmas.
3. MPDN dilengkapi dengan fitur pelaporan dan rekomendasi hasil
audit kematian maternal dan perinatal
4. MPDN baru digunakan oleh …provinsi..kab/kota. Perlu
perluasan penggunaan MPDN ke seluruh RS dan Puskesmas
18
TERIMA KASIH
MATERI KELAS ONLINE
1
TAHAPAN DALAM PROSES
MENAMBAHK A N AKUN TENAGA KESEHATA N
4
Tampilan awal layar E-kohort
7
Terdapat 2 step pada penambahan data tenaga medis baru,isilah setiap data tersebut dengan
benar,untuk No HP diwajibkan memasukan Nomor HP yang aktif atau yang biasa digunakan,
karena No.HP tersebut yang akan digunakan untuk login dengan akun Nakes.
6/27/2022 8
Pada step 2 isilah data sesuai dengan benar,untuk upload foto nakes maks size 1MB.
Klik “Previous” apabila ingin Kembali ke step sebelumnya,
klik “save” apabila sudah selesai mengisi data dan ingin menyimpannya.
12
TAHAPAN DALAM PROSES
INPUT DATA IBU HAMIL
PERHATIAN!!
Pengisian data Pelayanan Ibu WAJIB menggunakan akun Nakes dan bukan
menggunakan akun Puskesmas
13
Tahap 1
(Tampilan layar nakes pada e-Kohort KIA)
14
Tahap 2
(Klik ikon “Data Pelayanan” kemudian “Pelayanan
Ibu” pada kolom sebelah kiri)
15
Tahap 3
(Tampilan setelah klik “Data Pelayanan Ibu”)
16
Tahap 4
(Klik kotak “Tambah Data Ibu Baru)
17
Tahap 5
(Input data Step 1)
Ada 5 step
dalam
melakukan
input data.
Lengkapin
data-data
pada Step 1
18
Tahap 5
(Input data Step 1 - lanjutan)
19
Tahap 5
(Input data Step 1”- lanjutan)
Setelah selesai
pada Step 1,
klik tombol
“Next” untuk
melanjutkan
ke Step 2
20
Tahap 6
(Input data pada Step 2)
- Setelah selesai
pada Step 2, klik
tombol “Next”
untuk
melanjutkan ke
Step 3
- Apabila ada data
yang ingin
dirubah pada
Step 1, klik
tombol
“Previous”
21
Tahap 7
(Input data pada Step 3)
22
Tahap 7
(Input data pada Step 3 - lanjutan)
- Setelah selesai
pada Step 3, klik
tombol “Next”
untuk
melanjutkan ke
Step 4
- Apabila ada data
yang ingin
dirubah pada
Step 2, klik
tombol
“Previous”
23
Tahap 8
(Input data pada Step 4)
24
Tahap 8
(Input data pada Step 4 - lanjutan)
- Setelah selesai pada Step 4, klik tombol “Next” untuk melanjutkan ke Step 5
- Apabila ada data yang ingin dirubah pada Step 3, klik tombol “Previous”
25
Tahap 9
(Input data pada Step 5)
26
Tahap 9
(Input data pada Step 5 - lanjutan)
27
PERHATIAN !!!
30
TAHAPAN DALAM PROSES
INPUT DATA ANC
PERHATIAN!!
Pengisian data Pelayanan Ibu WAJIB menggunakan akun Nakes dan bukan
menggunakan akun Puskesmas
31
Tahap 1
(tampilan layar sebelum input data A N C dan keterangan status ibu: data baru)
40
INPUT DATA B E R S A L I N
PADA APLIKASI E-KO H O RT
41
TAHAPAN DALAM PROSES
INPUT DATA PERSALINAN
42
Tahap 1
(tampilan layar sebelum input data Bersalin dan keterangan status
ibu: Monitoring ANC)
- Klik ikon
“Ubah”
jika ada
informasi
yang
ingin
diubah.
- Klik ikon
1/22/2021 FOOTER GOES HERE
“Hapus”48
Tahap 7
(berikut contoh setelah input data ibu Bersalin. Status ibu akan berubah menjadi
melahirkan, Status bar Bersalin akan bertambah dan data ibu melahirkan akan
tampak seperti pada kolom)
51
TAHAPAN DALAM PROSES
INPUT DATA PNC
52
Tahap 1
(tampilan layer sebelum input data PNC)
Pilih Icon
Bertuliskan
PNC,
kemudian
klik
Lengkapi D ata
Pada Step1,
Sesuai PNC
Ibu Hamil
Pengingat:
tombol ‘next’
artinya untuk
melanjutkan ke
step berikutnya,
tombol ‘previous’
untuk kembali ke
step sebelumnya
Kemudian,
Klik Tombol
Save untuk
Menyimpan
Data
1
TAHAPAN DALAM PROSES
MENAMBAHK A N AKUN TENAGA KESEHATA N
4
Tampilan awal layar E-kohort
7
Terdapat 2 step pada penambahan data tenaga medis baru,isilah setiap data tersebut dengan
benar,untuk No HP diwajibkan memasukan Nomor HP yang aktif atau yang biasa digunakan,
karena No.HP tersebut yang akan digunakan untuk login dengan akun Nakes.
6/27/2022 8
Pada step 2 isilah data sesuai dengan benar,untuk upload foto nakes maks size 1MB.
Klik “Previous” apabila ingin Kembali ke step sebelumnya,
klik “save” apabila sudah selesai mengisi data dan ingin menyimpannya.
12
TAHAPAN DALAM PROSES
INPUT DATA ANAK BARU
PERHATIAN!!
Pengisian data Pelayanan Anak Baru WAJIB menggunakan akun Nakes dan
bukan
menggunakan akun Puskesmas
13
Tahap 1
(Tampilan layar nakes pada e-Kohort KIA)
14
Tahap 2
(Klik ikon “Data Pelayanan” kemudian “Pelayanan
Anak” pada kolom sebelah kiri)
15
Berfungsi sebagai, kolom “Search”/ “Pencarian” untuk data
Neonatus/Bayi/Balita yang sebelumnya pernah di input dan akan di
tambahkan data pelayanan.
16
Tahap 1
(tampilan awal menu pelayanan anak, lalu klik ikon “Tambah Data Anak Baru”)
Tahap 2
(step 1 berisi kolom Data Orang Tua dan Data Bayi)
Untuk
menambahkan
data orang tua
dapat diisi
secara manual
jika ibu belum
terdaftar di
ekohort atau
dapat
menggunakan
fitur “Cari Ibu”
yang akan
secara otomatis
data orangtua
yang sudah
terinput di
system ekohort
Tahap 2
(step 1 berisi kolom Data Orang Tua dan Data Bayi, kemudian klik ikon “Next”
untuk ke step berikutnya)
Tahap 3
(step 2 berisi kolom data pemeriksaan yang disesuaikan dengan hasil
pemeriksaan anak, kemudian klik ikon “Save” untuk menyimpan data)
Tahap 4
(data sudah tersimpan, dan status anak menjadi “Data Baru”)
INPUT DATA N E O N A T U S
PADA APLIKASI E-KO H O RT
22
TAHAPAN DALAM PROSES
INPUT DATA NEONATUS
PERHATIAN!!
Pengisian data Pelayanan Neonatus WAJIB menggunakan akun Nakes dan
bukan
menggunakan akun Puskesmas
23
Tahap 1
(Tampilan layar nakes pada e-Kohort KIA)
24
Tahap 2
(Klik ikon “Data Pelayanan” kemudian “Pelayanan
Anak” pada kolom sebelah kiri)
25
PERLU DI INGAT !!!
Beberapa fungsi ikon yang ada pada tampilan
awal pelayanan Anak !!
27
Tahap 5
(Klik ikon “Mulai Monitoring” untuk menambahkan data Pelayanan
Neonatus)
28
Tahap 6
(Klik “Tambahkan Layanan Pemeriksaan Neonatus Baru” , untuk
menambahkan data Pelayanan/ Pemeriksaan Neonatus yang
sudah di laksanakan oleh Nakes)
29
Tahap 7
(Tampilan Data Pelayanan Neonatus yang Harus di Isi pada
Step 1. Klik ikon “Next” untuk melanjutkan ke Step berikutnya)
Ps : Untuk Pertanyaan dengan tanda ( * ) merupakan pertanyaan yang WAJIB di isi, dan sesuai dengan hasil 30
Pemeriksaan.
Tahap 8
(Step 2 berisi kolom hasil pemeriksaan
neonatus dan tanggal konsul lanjutan)
Ps : Untuk Pertanyaan dengan tanda ( * ) merupakan pertanyaan yang WAJIB di isi, dan sesuai dengan hasil
31
Pemeriksaan.
Tahap 9
(Step 3 berisi Tanda Bahaya pada Neonatus yang dipilih secara manual,
klik ikon “Save” untuk menyimpan data Pelayanan)
Ps : Untuk Pertanyaan dengan tanda ( * ) merupakan pertanyaan yang WAJIB di isi, Isian di isi sesuai dengan 32
Klik ikon
“Tambahkan
Layanan
Pemeriksaan
Neonatus Baru”
Untuk
menambahkan data
kunjungan ulang
Pelayanan Neonatus
34
(Tampilan Status Anak berubah menjadi “Neonatus”)
35
6/28/2022 FOOTER GOES HERE
INPUT DATA B A Y I
PADA APLIKASI E-KO H O RT
36
Tahap 1
(tampilan daftar anak sebelum input data Bayi,
status anak “Data Baru” lalu klik ikon “BY”)
Untuk pelayanan
bayi ada 2
macam
penginputan
1. Jika pasien
baru pertama
kali diinput
dalam system
ekohort
2. Pasien
sebelumnya
sudah pernah
diinput di
ekohort
44
Tahap 1
(tampilan daftar anak sebelum input data Balita, status anak
“Data Baru” lalu klik ikon “BT”)
45
Tahap 2
(kemudian klik icon “Mulai Periksa” untuk mulai
melakukan input data balita)
1/22/2021 46
Tahap 3
(akan muncul data layanan pemeriksaan balita, kemudian klik ikon
“Tambahkan Data Layanan Pemeriksaan Balita baru”)
1
TAHAPAN DALAM PROSES
MENAMBAHK A N AKUN TENAGA KESEHATA N
4
TAHAPAN DALAM PROSES
MENDAFTARKAN AKUN TENAGA KESEHATAN
PERHATIAN!!
PendaftaranAkun Tenaga Kesehatan WAJIB menggunakan akun
PUSKESMAS
5
Tampilan awal layar E-kohort
7
Terdapat 2 step pada penambahan data tenaga medis baru,isilah setiap data tersebut dengan
benar,untuk No HP diwajibkan memasukan Nomor HP yang aktif atau yang biasa digunakan,
karena No.HP tersebut yang akan digunakan untuk login dengan akun Nakes.
6/27/2022 9
Pada step 2 isilah data sesuai dengan benar,untuk upload foto nakes maks size 1MB.
Klik “Previous” apabila ingin Kembali ke step sebelumnya,
klik “save” apabila sudah selesai mengisi data dan ingin menyimpannya.
13
TAHAPAN DALAM PROSES
MENDAFTARKAN AKUN LEMBAGA KESEHATAN
PERHATIAN!!
PendaftaranAkun Lembaga Kesehatan WAJIB menggunakan akun DINAS
KESEHATAN KOTA/KABUPATEN SETEMPAT
14
Tahap 1
(tampilan layar awal web ekohort.kemkes.go.id)
- Login dengan
memilih
Provinsi dan
Kota/Kab
sesuai tempat
bekerja.
- Isi Dinas
Kesehatan
Kota/Kabupat
en dan
password yang
telah diberikan
oleh
Kementrian
Kesehatan RI.
6/28/2022 FOOTER GOES HERE 15
Tahap 2
(setelah berhasil login, klik “Data Fasilitas Kesehatan”, lalu pilih “Data
Lembaga Kesehatan” pada Menu Ekohort)
17
Tahap 4
(terdapat 3 step yang harus diisi. berisi data Lembaga Kesehatan. Klik “Next
untuk ke step berikutnya. Dan klik “Save” untuk menyimpan)
Untuk login
akun
tenaga
kesehatan
mengguna
kan No HP
yang
didaftarka
n
Untuk
kolom
6/28/2022 bertanda * 18
(selanjutnya data Lembaga kesehatan akan tersimpan pada daftar
semua data medis Lembaga di Dinas Kesehatan Kota/kab tersebut)
350 346
300
250
target akselerasi
200
183 target RPJMN
150
100
70
50
0
2010 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
77
15.6
4.9
2.5
Rumah Sakit Faskes Rumah Perjalanan ke
lainnya RS/Faskes
ANALISIS KEMATIAN
BAYI
PENYEBAB KEMATIAN NEONATUS,
SRS 2018TEMPAT KEMATIAN
Pneumonia NEONATUS
67.9
10% Diare
7%
Kelainan Kelainan
Kogenital Perinatal
16.4
13.8
12% 42%
1.9
dan lain lain RUM FASK RUMAH PE
29% AH ES R J A L A NAN
SAKI LAIN KE
T N YA R S / F ASK E S
PENYEBAB KEMATIAN 29 HARI SD 11
Penyebab Kematian ibu danBalita Dapat dicegah:
BULAN,SRS 2018
1. Pemenuhan Layanan Kesehatan sesuai
Standar Minimal
Kelainan
2. Pemantauan Bayi dan Balita Beresiko (PWS) perinatal lanjutan Laboratorium
3. Respon Cepat dan tepat abnormal dan
10%
Diare penyakit lainnya
4. Interkolaborasi antar profesi ( baik di FKTP 15% (meningitis,
sepsis,dll)
dan FKTR, milik pemerintah dan swasta 39%
5. Pengawasan Pemangku Kebijakan Kelainan
Kogenital
(dashboard) 15%
6. Sistem Pencatatan dan Pelaporan digital Pneumonia
dan terintegrasi 21%
KEPMENKES TENTANG POKJA PERCEPATAN
PENURUNAN AKI DAN AKB
TUGAS
1.Melakukan kajian berbasis bukti untuk menghasilkan rekomendasi terkait tata
kelola klinis, tata kelola program dan tata kelola manajemen
2.Memberikan masukan terhadap penyusunan dan advoksi kebijakan serta
NSPK dalam upaya percepatan penurunan Kematian Ibu dan Bayi
3.Memfasilitasi terlaksananya pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi yang
komprehensif, berkesinambungan dan terintegrasi oleh berbagai pihak
secara konvergen
4.Meningkatkan Kerjasama Lintas Sektor, kemitraan, prean serta swasta
dan masyarakat dalam upaya percepatan penurunan kematian ibu dan
bayi
5.Memfasilitasi penyediaan data dan informasi tentang program, kegiatan
dan kondisi kesehatan ibu dan bayi
UPAYA TEROBOSAN PENURUNAN AKI DAN AKB
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN
PENINGKATAN AKSES PELAYANAN Penempatan dokter spesialis (obgin, anak, penyakit dalam,
KESEHATAN IBU & ANAK anestesi, bedah) sebanyak 700 orang per tahun, ketersediaan
Peningkatan fasilitas kesehatan Unit Transfusi Darah/Bank Darah RS di kab/kota, penguatan
(Puskesmas, Bidan Praktek Swasta antenatal, persalinan, dan postnatal sesuai standar,
dan 120 RSUD Kab/Kota) dalam pengampuan & pembinaan dari RSUP
penanganan kegawatdaruratan ibu
dan bayi, ketersediaan rumah
tunggu kelahiran
Percepatan penuruna11n
AKI-AKB
DIGITALISASI PENCATATAN & PELAPORAN
PELAYANAN
MANUAL FORM dan KIA di Tk Puskesmas
REGISTER KOHORT IBU
Register MTBS BUKU KIA REGISTER KOHORT KIA
• Kelahiran
• Pelayanan kesehatan
• Kematian
PJ KIA:
KOMDAT
KESMAS
15
Ibu Hamil, bersalin,
Nifas beresiko dan
Pemberian Layanan atau komplikasi
ibu hamil/ bersalin/
Nifas: Perawatan di Rumah,
• Pelayanan Aman pemantauan
nakes/kader dan
Essensial Dasar kunjungan ulang
SPM)
• Kematian
Rujuk RS
Bahaya/Gadar /pemantauan oleh
dokter
Mencatat dan
Ibu Hamil, bersalin,
analisis dalam
Nifas normal
E KOHORT
Perawatan di rumah,
pemantauan
Aman nakes/kader dan
kunjungan ulang
Variable Pendaftaran Ibu Baru Variable ANC Ibu Hamil Variable PNC Ibu Bersalin Variable Ibu hamil PNC
Capaian per wilayah Provinsi, Capaian per
wilayah Kab/Kota
No Rekam Medis ID Ibu ID Ibu ID Ibu
A.% Ibu Hamil Anemia
B.% Ibu Hamil Konsumsi TTD
No Kartu Keluarga Nama Ibu Nama ibu Nama ibu
No KTP/ NIK HPHT Keadaan bayi Tanggal bersalin
16
Nama Ibu HPL Keadaan Ibu Hari ke sejak melahirkan
No HP/WA Usia kehalmilan Tempat melahirkan Kunjungan KF
Tempat Lahir
Tgl Lahir
Trimester
Kunjungan K
Nama tempat melahirkan
Nama tenaga kesahatan
Cara masuk
Tanggal PNC
C.% K1 Ibu Hamil
Umur (Auto by Tgl Lahir) Cara masuk Tgl Persalinan Lokasi screening
Tanggal ANC Jam persalinan Nama faskes
D.% K1 Ibu Hamil
Apakah Penduduk Kab/Kota? Lokasi screening Diperiksa oleh
E.% K5 Ibu Hamil
Provinsi Lembaga Pemeriksa NIK Bayi (Opsional) Nama pemeriksa
F.% K6 Ibu Hamil
Kabupaten Nakes pemriksa Nama Bayi
G.% Persalinan di Fasyankes per kab/kota
Kecamatan
Desa/Kelurahan
Nama nake pemeriksa
BB sebelum hamil
Jenis kelamin bayi
Gol darah bayi
Berat badan
Tinggi badan
H.%Ibu hamil mendapatkan injeksi TT
RT
RW
Alamat
Tinggi badan
LILA
Status Gizi
Berat bayi lahir
Panjang bayi lahir
Apakah memiliki buku KIA
LILA
Status Gizi
Nadi (x/menit)
I.% ibu hamil mendapatkan pelayanan 10 T
Apakah Tempat Tinggal Berbeda dengan KTP?
Jenis Asuransi
Nomor Asuransi
Nadi (x/menit)
Raspiratory (x/menit)
Suhu badan
Keterangan kondisi bayi
Cara persalinan
Tgl Kala 1
Raspiratory rate (x/menit)
Suhu badan (celsius)
Sistole
J.% ibu hamil mendapatkan SPM
Status Kesejahteraan
Mempunyai perilaku cuci tangan pakai sabun
Apakah penanganan tinja baik
Tekanan darah (Sis)
Tekanan darah (Dis)
Tiggi fundus
Jam kala 1
Tgl Kala 2
Jam Kala 2
Diastole
Komplikasi kehamilan
Apakah dicatat dibuku KIA
K.%ibu hamil memiliki buku KIA
Adakah akses sumber air bersih
Pendidikan
Agama
Refleks patella
Apakah kaki bengkak
Kondisi detak jantung
Tgl bayi lahir
Jam bayi lahir
Tgl plasenta lahir
Apakah ada masalah buang air besar
Apakah ada masalah buang air kecil
Apakah ada masalah dalam pemberian ASI
L.%Hipertensi pada ibu hamil
Pekerjaan Detak jantung (x/menit)
Kepala terhadap janin (PAP3)
jam plasenta lahir
Iusia kehamilan saat persalinan/ Getasi (minggu)
Apaka ada kontraksi rahim
Apakah ada perdarahan M.% Ibu hamil menderita TBC
No KTP Suami/ Pendamping Taksiran berat janin Usia menurut HPHT (minggu) Apakah Lochia berbau busuk
N.Jumlah Kematian, Penyebab Tempat
Nama Suami/ Pendamping Posisi janin Presentasi Apakah diberikan FE
NO HP/WA suami/ Pendamping Jumlah janin
pPresentasi janin
Manajemen aktif kala 3
Pelayanan yang diberiksan dalam persalinan
Apakah diberikan Vit A
DHIS2 Kematian Ibu
HPHT Status imunisasi TT IMD CD 4 (kopi/ml)
HPL (Auto By HPHT) Injeksi TT Komplikasi persalinan Apakah diberikan obat anti malaria
Gol Darah Komplikasi kehamilan Apakah diberiksan obat TB
Riwayat perilaku berisiko Apakah dilakukan pemeriksaan protein urin Status Lab Covid 19
Berat badan Dilakukan pemeriksaan reduksi gula darah Apakah diberikan penyuluhan KIE
Dashboard Ibu
Pemantauan
BIDAN/ Wilayah Setempat Bahaya Rujuk RS
PERAWAT/DOKTER
18
Perawatan di Rumah
Balita Sakit Waspada dalam pemantauan
Kader dan nakes
Pemberian Layanan:
• Kelahiran
Perawatan di Rumah
• Pelayanan
Essensial Dasar
Aman dan kunjungan ulang
SPM)
• Kematian
Deteksi Perkembangan
Rujuk RS
Penyimpangan
MP ASI MP ASI
Apakah diberiksan Vit A Biru Apakah diberiksan Vit A Biru
Apakah diberikan Vit A merah Apakah diberikan Vit A merah
SDI DTK SDI DTK
pemeriksaan serologi pemeriksaan serologi
Cakupan semua
pelayanan Ibu Hamil
yang diberikan
Nakes
Pemantauan Faktor
resiko yang
terdeteksi dalam
pemeriksaan
Monitoring layanan
KIA yang diberikan:
1.ANC
2.L= Persalinan
3.PNC
4.N=Neonatus
Rekam jejak
pelayanan KIA yang
diberikan oleh Nakes
dan Faskes lain
21
Dashboard Pelayanan
22
Dashboard Puskesmas
Informasi cakupan layanan KIA (Ibu Hamil, Bayi , Balita) desa yang berada dalam lingkup wilker Puskesmas
23
Dashboard e-Kohort Kabupaten/Kota (contoh: Kab Kudus)
Dashboard berbentuk Peta Wilayah Kecamatan dalam lingkup Kabupaten / Kota menampilkan data realtime
layanan KIA (Ibu Hamil, Bayi , Balita)
24
Dashboard e-Kohort Provinsi (contoh: Provinsi Banten)
Contoh Dashboard Provinsi Banten untuk memantau pelayanan ibu dan bayi di kabupaten kota.
25
Dashboard e-Kohort Nasional
Dashboard Nasional dalam bentuk chart / peta dapat menampilkan data cakupan pelayanan berdasarkan
berbagai macam variable
26
Interoperability
27
Data Cakupan (K4, PF, dll, hidup)
App e-Kohort
MTBS
Waktu kematian
Notifikasi
• Kelengkapan Kematian
NIK
Alamat Komdat Kesmas
layanan SPM Kelahiran Hidup
• Layanan Imunisasi
• Grafik pertumbuhan
(Nakes) MPDN Data Kematian
• Hasil pemantauan
Perkembangan Data Kematian Data Kematian PostNeonatal (1-11 bulan)
• Self assessment Maternal Data Data Kematian Bayi (0-11 bulan) *
pemantauan Balita
Kematian Perinatal Data Kematian Anak Balita (1-4 tahun)
Beresiko
Data Kematian Balita (0-4 tahun) *
M KIA
Kematian Bayi/ PostNeonatal, sampai 1 tahun kurang 1 detik
Kematian Balita/ Anak Balita, sampai 5 tahun kurang 1 detik
29
MPDN
Pengembangan E-Kohort
2021:
2020: 2022:
Sosialisasi virtual ke 200
Penyusunan E Kohort Sosialisasi virtual ke 320
Kab/Kota
Kemenkes Kab Kota
Implementasi
30
Tahapan Kegiatan Implementasi E Kohort
Persiapan dan
Penyiapan
Pembekalan Sosialisasi dan Sosialisasi dan
Perangkat
Tim Pembekalan Tim Pembekalan Tim
Lunak e-Kohort
Pendamping Provinsi Kab/Kota
KIA
pusat
32
Fungsi/Kewenangan
Pengguna
No Pengguna Fungsi/Kewenangan
2 Puskesmas / Rumah Sakit 1. Mendaftarkan Tenaga Kesehatan Baru ( Nakes di PKM, Praktek
Mandiri)
2. Melihat dan Memantau Kohort ibu bayi balita
3. Memantau Dashboard
4. Melihat Laporan
3 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 1. Mendaftarkan Lembaga Kesehatan (RS, Klinik)
2. Mendaftarkan Tenaga Kesehatan
3. Melihat dan Memantau Kohort
4. Memantau Dashboard
5. Melihat Laporan
4 Dinas Kesehatan Provinsi 1. Memantau Dashboard
2. Melihat Laporan
5 Kementerian Kesehatan 1. Memantau Dashboard
33
2. Melihat Laporan
TERIMA KASIH
Register Kohort KIA
Sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balita, imunisasi dan gizi
1985 2007-2011
2020
Kohort KIA manual Kohort Elektronik
(PWS KIA)
E-Kohort KIA
“Mendukung
Kinerja
Pemerintah
Daerah atas
pencapaian Target
SPMibu bayi dan
balita”
1/10/2022
“Bahan untuk Audit
Medis guna
pencapaian
pelayanan
melaluiprima
peningkatan
mutu dan standart .. ”
1/10/2022
“Sebagai bahan untuk
meningkatkan
Customer Relation
Management
(CRM) guna mencapai
pelayanan prima”
1/10/2022
“Sebagai bahan
perencanaan
rujukan dini terencana
dan persalinan
setiap bulannya”
KEBIJAKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN
PROGRAM KIA TERINTEGRASI
BERBASIS APLIKASI
8
1 Pencatatan & Pelaporan
REGISTER KOHORT IBU
ALUR PENCATATAN
BUKU KI
Register Kohort merupakan instrumen pencatatan dan pemantauan yang memuat Kelahiran,
Pelayanan Kesehatan, dan Kematian Mulai sejak Ibu Hamil, bayi baru lahir/neonatus, bayi
sampai dengan balita
APLIKASI
KOMDAT
KESMAS
(DINKES)
Digitalisasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
ELEKTRONIK MTBS M KIA
ELEKTRONIK KOHORT KIA
PJ KIA:
KOMDAT
KESMAS
MPDN
SIMATNEO
Konsep Integrasi App MTBS, m KIA, e-Kohort KIA, Komdat
Kesmas, dan MPDN
App MTBS
12 Data Cakupan (K4, PF, dll, hidup)
EPPGBM e-Kohort
Waktu kematian
Notifikasi
Kematian
NIK
Alamat Komdat Kesmas
• Kelengkapan Kelahiran Hidup
layanan SPM
• Layanan
Imunisasi
MPDN Data Kematian
• Grafik
pertumbuhan Data Kematian Maternal Data Kematian PostNeonatal (1-11 bulan)
(Nakes) Data Kematian Perinatal Data Kematian Bayi (0-11 bulan) *
• Hasil Data Kematian Anak Balita (1-4 tahun)
pemantauan Data Kematian Balita (0-4 tahun) *
Perkembangan Sudah tersedia Rencana pengembangan
Bagian Ibu
KESINAMBUNGAN PELAYANAN DI ERA DIGITAL
E-KOHORT
Notifikasi
Notifikasi Balita gizi Notifikasi Notifikasi Notifikasi Autopsi verbal
ANC kurang-buruk anemia anemia kematian
risiko tinggi kematian
Puskesmas: 95.057
Rumah sakit: 5.041
Klinik: 755
Nakes Sudah Menggunakan eKohort
Fasyankes Sudah Menggunakan eKohort
MPDN (MATERNAL PERINATAL DEATH NOTIFICATION)
PROGRESS ALUR
• Sosialisasi di 34 Provinsi
• Penggunaan aplikasi sudah
terlaksana di 34 Provinsi dan lebih
dari 450 Kab/Kota
• Pengembangan fitur hasil
pengkajian AMP
• Pengembangan integrasi data
dengan Sikda Generik dan Komdat
Kesga
• Sistem berbasis android & web
based
Jumlah Kematian Maternal dan Neonatal Terbanyak Berdasarkan
Domisili
Dilaporkan Melalui MPDN Tahun 2022
Maternal Neonatal
Provinsi Total Provinsi Total
Jawa Barat 278 Jawa Barat 1122
Jawa Timur 178 Jawa Timur 850
Jawa Tengah 100 Sulawesi Selatan 425
Banten 71 Jawa Tengah 354
NTT 68 NTT 259
Sulawesi Selatan 58 Aceh 221
DKI Jakarta 38 Kalimantan Selatan 184
Kalimantan Selatan 37 Lampung 175
Sumatera Utara 34 NTB 174
Bali 34 Bali 155
ALUR MONITORING
&
EVALUASI
PROGRESS
• MONEV MATERNAL DAN
NEONATAL
• APLIKASI UNTUK
PENDAMPINGAN RSUD Alur Monev
• SISTEM BERBASIS WEB BASED
Alur Feedback
Data Simatneo, 2021
Pemanfaatan Data KIA
Pelayanan Publik
Pendidikan Perencanaan
Sosial kependudukan Pembangunan
Manfaat
Alokasi Anggaran
Strategi dalam
pembangunan
daerah
TERIMA KASIH
KATA PENGANTAR
Permasalahan kualitas pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
merupakan salah satu penyebab dari masih tidak optimalnya upaya penurunan
kematian ibu dan anak. Kualitas pelayanan kesehatan ini dipengaruhi oleh regulasi
yang mendukung, SDM Kesehatan, Sarana Prasarana, Farmasi (obat – obatan dan
alat kesehatan), pembiayaan kesehatan, dan lain – lain. Untuk menilai suatu
kualitas pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, dilakukan suatu proses
monitoring dan evaluasi.
Untuk mengoptimalkan proses monitoring dan evaluasi di setiap level wilayah
perlu dibuat suatu keseragaman instrumen yang akan digunakan, serta berbasis
web untuk mempermudah penyampaian informasi sehingga dapat langsung
ditindaklanjuti. Program SIMATNEO ( Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal) diharapkan dapat memfasilitasi daerah dan
pusat dalam melakukan proses monitoring dan evaluasi terhadap program dan
pelayanan kesehatan maternal dan neonatal sehingga dapat membuat suatu
analisis hasil monev dan menjadi dasar dalam perencanaan dan advokasi kepada
pemangku kepentingan.
Dengan akan berjalannya aplikasi SIMATNEO ini maka perlu dibuat suatu
Manual Penggunaan Aplikasi yang akan menjadi panduan bagi pengelola
program dan tenaga kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam
memanfaatkan aplikasi ini.
Akhir kata, Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan aplikasi dan juknis SIMATNEO. Masukan dan saran
membangun dari semua pihak sangat diharapkan sebagai bahan penyempurnaan
pada waktu yang akan datang.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup petunjuk teknis pengoperasian software aplikasi komunikasi
data ini mencakup:
1. Cara mengakses aplikasi SIMATNEO versi web
2. Cara menginput data pelaporan indikator puskesmas, indikator
RS dan BPM
3. Cara penyajian data pada setiap levelnya
4. Cara pembuatan export data dalam bentuk excell
SISTEMATIKA
Petunjuk teknis pengoperasian software aplikasi SIMATNEO ini terdiri
dari 5 (lima) bab yaitu :
Bab 1 : Pendahuluan
Menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, ruang
lingkup,dan sistematika petunjuk pengoperasian aplikasi SIMATNEO.
Bab 2 : Aplikasi SIMATNEO
Menjelaskan tentang membuka aplikasi SIMATNEO versi web dengan
menggunakan browser.
Bab 3 : Menu Dashboard Data
Menguraikan cara penyajian data dalam bentuk dashboard data
Bab 4 : Penutup
2 Kebijakan Data Kesehatan Keluarga
Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
2. PP 46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Kesehatan.
3. Perpres No. 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah 2015-2019.
4. Permenkes 92 Tahun 2014 Tentang Tentang Penyelenggaraan
Komunikasi Data Dalam Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 tahun 2015 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
6. Kepmenkes No. 52 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
RI 2015-2019.
7. Kepmenkes No. 422 Tentang Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan RI 2015-2019 Revisi 1.
8. Kepmenkes 117 Tahun 2014 Tentang Data sasaran Pembangunan
Kesehatan Tahun 2015 - 2019
Kebijakan Operasional
User dalam hal ini merupakan hak istimewa yang dimiliki pengguna tertentu
(privileges) yang dipakai untuk berinteraksi dengan Aplikasi Web Monev
Yankes Matneo. Masing-masing aktor ditentukan bisa / tidaknya mengakses
antar muka tertentu. Bila user tersebut bisa mengakses antar muka tertentu,
dipilah kembali apakah akses tersebut termasuk dalam kategori C
(create/membuat entri baru), R (read/membaca entri yang sudah ada),U
(update/mengubah entri yang sudah ada), atau D (delete/menghapus entri
yang sudah ada) yang dalam dunia pemrograman lebih umum dikenal
dengan akronim CRUD.
User Management
Dibawah ini akan dijelaskan satu per satu deskripsi singkat dari masing-
masing user tersebut :
1 – Administrator
2 – Pelapor
1. Puskesmas
2. Rumah Sakit
3. BPM
3 – Verifikator
Verifikator dibagi 2 :
1. Verifikator Kab/Kota
Memverifikasi data hasil input yang dilakukan oleh pelapor di
Puskesmas, RS dan BPM dan melakukan perubahan (editing) terhadap
data.
2. Mentor RS
Memverifikasi data hasil input yang dilakukan oleh pelapor di RS yang
di ampu dan melakukan perubahan (editing) terhadap data
4 – Viewer
Merupakan user yang mempunyai hak melihat informasi resume data sesuai
regional area. Secara wewenang memiliki akses kontrol read-only terhadap
data terhadap menu Aplikasi Monev Yankes Matneo.
LOGIN
User dapat login di Aplikasi Monev Yankes Matneo harus terlebih dahulu
mengakses web Aplikasi Monev Yankes Matneo melalui browser dengan
mengetikkan url : simatneo.kemkes.go.id
1- Tambah Data
Tambah
Data
Delete Data
Edit Data
2 – Edit Data
3 – Delete Data
3 – Cari Data
1- Tambah Data
Tambah
Data
Edit Data
Klik Ok untuk
Menghapus data
Hapus Data
Merupakan menu untuk melakukan export hasil data instrumen rumah sakit
yang sudah diinput. Di tabel instrumen rumah sakit, pilih row datanya, klik
icon excell lalu akan mendownload instrumen berupa excell.
Export Data
Hasil Export
Instrument
Data
1- Tambah Data
Tambah
Data
Delete Data
Edit Data
2 – Edit Data
3 – Delete Data
3 – Cari Data
Demikian telah kami susun Juknis Aplikasi Monev Yankes Matneo (SIMATNEO).
Semoga dapat bermanfaat.
Masukan dan saran atas juknis ini sangat kami harapkan, dengan menghubungi
Direktorat Kesehatan Keluarga.
simatneo.kemkes.go.id
INSTRUMEN
Instrumen
Data (data maternal, neonatal dan bayi) Data
Bisa diunduh
Di Playstore
Dengan
kata kunci
Simatneo
Halaman Login
Username dan
Password
sudah disediakan
untuk setiap level
pengguna
Username
(Checklist login
otomatis untuk
Login Password
Otomatis masuk langsung
ke dalam
aplikasi)
Halaman Dashboard
Profil &
Logout
Simpan
Halaman Tabel Data
Profil &
Logout
Halaman tabel data
digunakan untuk
Pencarian data Tambah mencari data yang
yang sudah diinput Data sudah diinputkan.
Pilih Kab/Kota, RS, Periode
Tahun lalu klik cari.
Untuk menambah data
baru klik tombol tambah
Export Excell data.
Delete
Instrumen
Data Untuk mengedit, export
dan hapus data di scroll
Tombol
untuk
tabel ke pojok kanan
export data Status Data Edit
tabel Data
Halaman Instrumen Manajemen
Profil &
Logout
Contoh Hasil
Ujicoba SiMatneo di
RSUD Ciawi, Kab.
Bogor
Menu Instrumen Monev yang tersedia :
1. Instrumen Rumah Sakit 🡪
Digunakan untuk
pendampingan Rumah Sakit
2. Puskesmas – Supervisi
3. Fasilitatif
4. Praktek Mandiri Bidan –
Superfisi Fasilitatif
5. Kab/Kota – sedang
dikembangkan
TERIMA KASIH
Direktorat Kesehatan Keluarga www.kesga.kemkes.go.id
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia